Judul Jurnal : Diuretic Activity and Acute Toxicity of Combination Eurycoma
longifolia Extract and Irbesartan
Latar Belakang : Prevalensi hipertensi berdasarkan angka riwayat penyakit adalah 32,2% dengan faktor risiko geriatric, pria dan obesitas. ESC dan JNC Eropa merekomendasikan diuretic sebagai salah satu obat antihipertensi. Tetapi, penggunaan herbal sebagai suplemen dan pengobatan alternative telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Masyarakat meyakini bahwa obat herbal aman tanpa risiko, padahal banyak obat herbal yang justru berinteraksi dan mengakibatkan efek samping yang serius dengan obat konvensional yang biasa diminum apabila diminum secara bersamaan. Pasakbumi (Eurycoma longifolia Jack) adalah tanaman yang secara empiris digunakan sebagai afrodisiak, antimalarial dan antidiabetik. Efektivitas kombinasi obat herbal dengan obat-obatan modern harus tetap diverifikasi. Tujuan : Menyelidiki efek diuretic ekstrak E. longifolia dan kombinasinya dengan irbesartan pada tikus normal juga, untuk menentukan nilai LD50 dan efek toksik yang mempengaruhi berat organ dan histopatologi. Metodologi : Metode penelitian yang dilakukan yaitu penyiapan hewan uji, bahan uji, dan pengujian. Hewan uji yang digunakan adalah tikus jantan dengan berat badan 175-200 gram. Bahan uji yang digunakan adalah ekstrak E. longifolia dengan metode ekstraksi maserasi hingga didapatkan ekstrak kental. Metode pengujian aktivitas diuretic yang dilakukan adalah hewan uji dibagi ke dalam beberapa kelompok yang didasarkan pada perbedaan dosis. Pengamatan dilakukan hingga 14 hari setelah perlakuan dan dilihat kematian, tanda toksisitas dan berat badan. Hasil : Hasil konsentrasi ion natrium dan kalium dalam sampel urin menunjukkan bahwa semua kelompok uji mengalami peningkatan volume urin yang diekskresikan dalam 24 jam. Dosis kombinasi ekstrak air E. longifolia dan irbesartan menyebabkan kematian dua tikus pada dosis tertinggi (8 g/Kg BB) dengan respon kematian 40% selama periode pengamatan 14 jam. Tikus tidak menunjukkan perubahan perilaku dan tanda-tanda klinis toksisitas seperti pasif, ataksia atau tremor. Nilai LD50 yang didapatkan yaitu sebesar 23,981 g. Sementara untuk hasil histologi hati dan jantung toksisitas akut terlihat normal, tetapi ada atrofi glomeruli di ginjal pada dua ekor tikus. Kesimpulan : Semua kelompok uji memiliki aktivitas diuretic yang signifikan (p<0,005) dibandingkan dengan kelompok kontrol normal. Dosis tunggal ekstrak E. longifolia dan irbesartan tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Tetapi, kombinasi ekstrak E. longifolia dan irbesartan lebih rendah aktivitasnya daripada ekstrak tunggal. Berdasarkan skala toksisitas, nilai LD50 kombinasi ekstrak E. longifolia dengan irbesartan adalah 23,981 g dan dapat dikategorikan sebagai senyawa tidak beracun. Hasil histopatologis menunjukkan bahwa tidak ada efek patologis yang signifikan pada ginjal, hati dan jantung. Rangkuman dan : Diuretik adalah obat yang mampu meningkatkan kadar urin serta Hasil output elektrolit, sehingga berguna dalam pengobatan penyakit yang Pembelajaran berhubungan dengan retensi cairan seperti tekanan darah tinggi atau gagal jantung dan sindrom nefrotik. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara dosis tunggal ekstrak E. longifolia (dosis: 40 mg/Kg BB) dan irbesartan (dosis: 40 mg/Kg BB) tetapi kombinasi ekstrak E. longifolia dan irbesartan memiliki aktivitas lebih rendah daripada ekstrak tunggal. Jadi, ekstrak E. longifolia memiliki aktivitas yang sama dengan irbesartan tetapi jika dikombinasikan efeknya menjadi menurun. Hal ini mungkin disebabkan oleh interaksi obat yang mempengaruhi metabolisme. Selain itu, irbesartan adalah salah satu obat antihipertensi yang memiliki indeks terapi yang sempit sehingga jika dikonsumsi bersamaan dengan obat lain atau terapi herbal dapat mengubah efek irbesartan. Berdasarkan hasil histopatologi, hati dan jantung terlihat normal, tetapi ada atrofi glomeruli di ginjal pada dua ekor tikus. Perubahan degenerative ini merupakan manifestasi awal dari cidera sel. Kejadian ini dapat kembali karena sifatnya yang irreversible. Namun, jika cidera menetap, maka nekrosis akan terjadi.