Kelompok 3 (Kontra)
Kelompok 3 (Kontra)
PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
UNIVERSITAS RIAU
2019
BAB I
PENDAHULUAN
2
laporan keuangan. Pelanggaran ini melanggar prinsip konservatisme yaitu laporan keuangan
yang harus berisikan angka-angka yang sebenarnya terjadi pada periode akuntansi tersebut.
Dalam konsep konservatisme perusahaan diminta untuk mencatat biaya yang akan terjadi
namun tidak diperkenankan mencatat yang belum terjadi. Tujuan dari pencatatan biaya
adalah untuk mengantisipasi uang yang akan keluar sedangkan tidak dioperbolehkannya
mencatat pendapatan adalah untuk menghindarkan kondisi dimana uang yang akan diterima
dibatalkan. Namun perusahaan Sunbeam melanggar prinsip ini sehingga merugikan berbagai
stakeholder. Sunbeam melakukan pemecatan setengah dari enam ribu karyawan. Dalam etika
bisnis, perusahaan juga dituntut untuk memenuhi tanggung jawab sosial. Salah satunya
adalah menjamin kesejahteraan masyarakatnya. Memang dalam konteks ini memang akan
membebankan perusahaan dalam operasi terutama jika kondisi keuangan perusahaan dalam
keadaan negative.
Etika pada dasarnya memang tidak memberikan sanksi jika saja tidak bersentuhan
dengan hukum yang berlaku. Pada pelanggaran etika pada nomor satu, perusahaan telah
melanggar hukum. Namun pada keterangan pelanggaran nomer dua, perusahaan tidak
bersentuhan dengan pelanggaran hukum, perusahaan hanya melanggar etika bisnis.
Walaupun tidak memiliki sanksi, namun etika bisnis itu sendiri sangat bermanfaat untuk
menghindari dampak-dampak yang akan terjadi pada masa yang akan dating. Dalam makalah
ini akan dibahas lebih lanjut mengenai kasus sunbeam corp.
3
BAB II
PEMBAHASAN
1.1 Materialitas
Materialitas adalah pertimbangan utama dalam menentukan ketepatan laporan audit
yang tepat untuk diterbitkan. Menurut FASB 2 mendefinisikan materialitas sebagai
berikut:“Besarnya penghapusan atau salah saji informasi keuangan yang, dengan
memperhitungkan situasinya, menyebabkan pertimbangan seseorang yang bijaksana yang
mengandalkan informasi mungkinakan berubah atau terpengaruh oleh penghapusan atau salah
saji” (kata-kata bercetak miring ditambahkan).
Oleh karena para auditor bertanggung jawab untuk menentukan apakah terdapat salah
saji material, mereka harus membuatnya menjadi perhatian klien sehingga dapat dilakukan
koreksi atas salah saji tersebut.Jika klien menolak untuk mengoreksi salah saji tersebut, maka
auditor harus menerbitkan opini wajar dengan pengecualian atau tidak wajar, bergantung
pada berapa signifikan salah saji tersebut.Hal ini sangat tergantung pada pengetahuan yang
mendalam atas penerapan materialitas.
4
untuk laporan keuangan secara keseluruhan. Jika auditor memiliki pertimbangan
pendahuluan tentang materialitas untuk setiap segmen, petimbangan tersebut
akan membantu auditor dalam memutuskan bukti audit yang tepat yang harus
dikumpulkan. Auditor menghadapi tiga kesulitan utama dalam mengalokasikan
materialitas pada akun-akun neraca:
6
4. Risiko Audit yang dapat diterima (acceptable audit risk)
Risiko audit yang dapat diterima adalah ukuran kesediaan auditor untuk menerima
bahwa laporan keuangan mungkin mengandung salah saji yang material setelah selesai
audit, dan pendapat wajar tanpa pengecualian telah dikeluarkan. Apabila auditor
memutuskan risiko audit dapat diterima yang lebih rendah, auditor ingin lebih yakin
bahwa laporan keuangan tidak salah disajikan secara material. Auditor sebaiknya harus
memutuskan rsisiko audfit yang dapat diterima bagi suatu audit selama perencanaan
audit. Pertama, auditor memutuskan risiko penugasan dan kemudian menggunakan
risiko penugasan ini untuk memodifikasi risiko audit ayng dapat diterima. Risiko
penugasan (engagement risk) adalah risiko bahwa auditor atau kantor akuntan publik
akan menderita kerugian setelah audit selesai, walaupun laporan audit sudah benar.
Risiko penugasan berkaitan erat dengan risiko bisnis klien. Misalnya jika klien
mengumumkan kepailitan setelah diaudit, kemungkinan diajukannya gugatan hukum
terhadap kantor akuntan publik sangatlah besar, meskipun mutu audit itu baik. Risiko
berarti yakin sekali, dan risiko sebesar 100 persen berarti sama sekali tidak yakin.
Keyakinan penuh mengenai keakuratan laporan keuangan secara ekonomi tidak praktis.
Ada tiga faktor yang mempengaruhi risiko audit yang dapat diterima:
a. Derajat ketergantungan pemakai eksternal pada laporan keuangan
b. Kemungkinan bahwa klien akan mengalami kesulitan keuangan setelah
laporan audit dikeluarkan
c. Evaluasi auditor atas integritas manajemen
7
Hubungan Risiko dengan Bukti serta Faktor-faktor yang Mempengaruhi Risiko
Auditor merespon risiko terutama dengan mengubah luas pengujian dan jenis
prosedur audit, termasuk memasukkan unsur ketakterdugaan dalam prosedur audit yang
digunakan. Selain memodifikasi bukti audit, ada dua cara lain yang dapat digunakan auditor
untuk mengubah audit guna merespon risiko:
1. Penugasan mungkin membutuhkan staf yang lebih berpengalaman.
Untuk setiap penugasan, kantor akuntan publik harus menugaskan staf yang
berkualifikasi. Untuk klien dengan risiko audit yang dapat diterima yang rendah,
perhatian khusu harus diberikan dengan memilih staf, dan pentingnya skeptisme
profesional harus ditekankan. Demikian pula, jika biodang audit seperti persediaan
memiliki risiko inheren yang tinggi, bidang itu harus ditugaskan kepada orang yang
berpengalaman dalam mengaudit persediaan.
Biasanya manajemen memiliki tiga tujuan umum dalam merancang sistem pengendalian
internal yang efektif:
1. Reliabilitas pelaporan keuangan.
Manajemen memikul tanggungjawab hukum maupun professional untuk memastikan
bahwa informasi telah disajikan secara wajar sesuai dengan persyaratan pelaporan
yang sesuai menurut prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum( GAAP). Tujuan
dari penegndalian ini adalah untuk memenuhi tanggungjawab dalam pelaporan
keuangan.
8
nonkeuangan yang akurat tentang operasi perusahaan untuk keperluan pengambilan
keputusan.
Ada dua konsep utama yang melandasi perancangan dan implementasi pengendalian
internal:
1. Kepastian yang Layak.
Perusahaan harus mengembangkan pengendalian internal yang akan memberikan
kepastian yang layak, tetapi bukan absolute, bahwa laporan keuangan telah disajikan
secara wajar. Seperti yang telah didefinisikan oleh PCAOB, bahwa kepastian yang
layak hanya memberikan kemungkinan yang kecil saja bahwa salah saji material
tidak akan tercergah atau terdeteksi secara tepat waktu oleh pengendalian internal.
2. Keterbatasan Inheren
Pengendalian internal tidak akan pernah bisa efektif 100%, tanpa menghiraukan
kecermatan yang diterapkan dalam perancangan dan implementasinya. Misalnya
kita asumsikan bahwa prosedur perhitungan persediaan yang dikembangkan dengan
9
cermat mengharuskan dua karyawan menghitung persediaan secara independen.
Jika tidak ada dari karyawan tersebut yang memahami instruksi atau jika keduanya
ceroboh dalam melakukan perhitungan maka mungkin saja hasilnya akan salah.
2. Penilaian risiko
Penilain resiko atas pelaporan keuangan adalah tindakan yang dilakukan oleh
manajemen untuk mengidentifikasi dan menganalisis resiko-resiko yang relevan
dengan penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan GAAP. Penilaian risiko
oleh manajemen berbeda, tetapi berhubungan erat dengan penilaian risiko oleh
auditor . Apabila manajemen menilai risiko sebagai bagian dari perancangan dan
pelaksanaan penegndalian internal untuk meminimalkan kekeliruan serta
kecurangan, auditor menilai risiko untuk memutuskan bukti yang dibutuhkan dalam
audit.
Jika manajemen secara efektif menilai dan merespon risiko itu, biasanya auditor akan
mengumpulkan lebih sedikit bukti ketimbang jika manajemen gagal mengidentifikasi
atau merespon risiko signifikan. Auditor akan memperoleh pengetahuan tentan proses
penilaian risiko oleh manajemen dengan memanfaatkan kuesioner dan diskusi
dengan manajemen untuk menetukan bagaimana manajemen mengidentifikasi
risiko-risiko yang relevan dengan pelaporan keuangan, mengevaluasi signifikansi dan
kemungkinan terjadinya risiko itu, serta memutuskan tindakan apa yang perlu untuk
menangani risiko itu.
10
3. Aktivitas pengendalian
Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur selain yang sudah termasuk
kedalam empat komponen lainnya, yang membantu memastikan bahwa tindakan
yang diperlukan telah diambil untuk menangani risiko guna mencapai tujuan entitas.
Aktivitas penegendalian umumnya dibagi menjadi lima jenis:
a. Pemisahan tugas yang memadai
b. Otorisasi yang sesuai dengan transaksi dan aktivitas
c. Dokumen dan catatan yang memadai
d. Pengendalian fisik atas aktiva dan catatan
e. Pemeriksaan kinerja secara independen
5. Pemantauan
Aktivitas pemantauan berhubungan dengan penilaian mutu penegndalian internal
secra berkelanjutan atau periodic oleh manajemen untuk menentukan bahwa
pengendalian itu telah beroperasi seperti yang diharapkan, dan telah dimodifikasi
sesuai dengan perubahan kondisi. Informasi yang dinilai ini berasal dari berbagai
sumber, termasuk studi atas penegndalian internal yang ada, laporan auditor internal,
pelaporan pengecualian tentang aktivitas pengendalian, laporan dari pembuat
peraturan seperti badan pengatur bank, umpan balik dari personil operasional, dan
keluhan pelanggan tentang jumlah tagihan.
Ada dua faktor utama yang menentukan auditabilitas yaitu integritas manajemen dan
kememadaian catatan akuntansi. Jika manajemen tidak memiliki integritas, maka sebagian
auditor tidak akan menerima penugasan audit.
11
Setelah memahami pengendalian internal, auditor dapat membuat penilaian
pendahuluan atas risiko penegndalian sebagai bagian dari penilaian risiko salah saji yang
material secara keseluruhan. Penilaian ini merupakan ukuran ekspektasi auditor bahwa
pengendalian internal akan mencegah salah saji material atau mendeteksi dan
mengoreksinya jika salah saji itu sudah terjadi. Auditor membuat penilaian tentang
pendahuluan ini untuk setiap tujuan audit yang berhubungan dengan transaksi bagi setiap
kelas transaksi utama dalam masing-masing siklus transaksi. Selain itu auditor juga membuat
penilaian pendahuluan atas pengendalian yang mempengaruhi tujuan audit untuk akun-akun
neraca serta penyajian dan pengungkapan dalam setiap siklus.
Banyak auditor yang menggunakan matriks risiko pengendalian (control risk matriks)
untuk membantu proses penilaian risiko pengendalian. Tujuannya adalah menydiakan cara
yang mudah untuk mengatur penilaian risiko penegndalian bagi setiap tujuan audit.
1. Mengidentifikasi tujuan audit
Langkah Pertama dalam penilaian adalah mengidentifikasi tujuan audit untuk kelas
transaksi, saldo akun, serta penyajian dan pengungkapan yang akan dinilai. Hal ini
dilakukan kelas-kelas transaksi dengan menerapkan tujuan audit khusus yang
burhubungan dengan transaksi. Contohnya auditor menilai secara terpisah tujuan
kelengkapan.
2. Penyalahgunaan asset
Penyalahgunaan asset merupakan kecurangan yang melibatkan pencurian atas asset milik
suatu entitas.Istilah penyalahgunaan asset sering kali digunakan untuk mengacu pada
pencurian yang dilakukan oleh pegawai dan pihak-pihak internal lainnya didalam suatu
organisasi.Biasanya pelaku penyalahgunaan asset berada di tingkat hierarki organisasi
yang lebih rendah.Namun, dapat juga melibatkan manajemen puncak.
Salah saji yang timbul dari kecurangan dalam pelaporan keuangan adalah salah
saji atau penghilangan secara sengaja jumlah atau pengungkapan dalam laporan keuangan
untuk mengelabuhi pemakai laporan keuangan. Kecurangan dalam laporan keuangan
dapat menyangkut tindakan seperti yang disajikan berikut ini:
a. Manipulasi, pemalsuan, atau perubahan catatan akuntansi atau dokumen pendukungnya
yang menjadi sumber data bagi penyajian laporan keuangan
b. Representasi yang salah dalam atau penghilangan dari laporan keuangan peristiwa, transaksi,
atau informasi signifikan
18
c. Salah penerapan secara sengaja prinsip akuntansi yang berkaitan dengan jumlah,
klasifikasi, cara penyajian, atau pengungkapan.
Salah saji yang timbul dari perlakuan tidak semestinya terhadap aktiva
(seringkali disebut dengan penyalahgunaan atau penggelapan) berkaitan dengan pencurian
aktiva entitas yang berakibat laporan keuangan tidak disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi
yang berlaku umum di Indonesia.
Meskipun kecurangan biasanya disembunyikan, adanya faktor risiko atau kondisi lain
dapat memperingatkan auditor tentang kemungkinan adanya kecurangan. Sebagai contoh, suatu
dokumen yang hilang, buku besar yang tidak seimbang, atau hubungan analitik yang tidak
masuk akal.Namun, kondisi tersebut mungkin juga sebagai akibat dari keadaan selain
kecurangan.Dokumen mungkin hilang secara sah; buku besar mungkin tidak seimbang karena
kekeliruan akuntansi yang tidak disengaja; dan hubungan analitik mungkin sebagai akibat
dari perubahan faktor-faktor ekonomi yang tidak diketahui.Bahkan laporan tentang
kecurangan yang diduga keras terjadi belum tentu selalu dapat dipercaya, karena karyawan
atau pihak luar mungkin salah atau mungkin didorong untuk melakukan tuduhan pals u.
19
PENGERTIAN UNSUR TINDAKAN PELANGGARAN HUKUM PSA No.31
Istilah unsur tindakan pelanggaran hukum dalam Seksi ini berarti pelanggaran terhadap
hukum atau peraturan perundang-undangan Republik Indonesia. Unsur tindakan melanggar
hukum oleh klien adalah unsur tindakan pelanggaran yang dapat dihubungkan dengan entitas
yang laporan keuangannya diaudit, atau tindakan manajemen atau karyawan yang bertindak atas
nama entitas. Pengertian unsur tindakan pelanggaran hukum oleh klien tidak termasuk pelanggaran
perorangan yang dilakukan oleh manajemen dan karyawan entitas yang tidak berkaitan dengan
kegiatan bisnis entitas.
Suatu entitas mungkin dipengaruhi oleh banyak hokum atau peraturan, termasuk di
dalamnya peraturan perdagangan sekuritas, ketenagakerjaan dan keselamatan kerja,
kesehatan, lingkungan hidup, dan peraturan lainnya.Umumnya hukum dan peraturan tersebut
20
lebih berkaitan dengan aspek operasi daripada aspek keuangan dan akuntansi suatu entitas,
sehingga dampaknya terhadap laporan keuangan bersifat tidak langsung.Auditor biasanya
tidak memiliki dasar memadai untuk mengenali kemungkinan unsur tindakan pelanggaran
hukum dan peraturan tersebut.Dampak tidak langsung tersebut di atas biasanya berupa
pengungkapan kewajiban bersyarat yang diperlukan oleh manajemen karena adanya tuntutan
atau penentuan adanya unsur tindakan pelanggaran hukum berdasarkan informasi
andal.Sebagai contoh, efek yang mungkin dibeli atau dijual berdasarkan informasi orang
dalam.Sementara dampak langsung pembelian atau penjualan efek tersebut mungkin telah
dicatat secara benar, dampak tidak langsungnya yang berupa kewajiban bersyarat yang
disebabkan adanya unsur pelanggaran peraturan efek mungkin tidak diungkapkan secara
memadai.
KASUS
SUNBEAM CORP.
Latar Belakang
Perusahaan Sunbeam terletak di Boca Raton, Florida yang bergerak di bidang
peralatan camping yang dipimpin oleh Albert Dunlap
Pada tahun 1996 perusahaan ini mengalami kemunduran dengan memberhentikan
12.000 pekerja dan menutup kantor dan gudang - gudangnya
tahun 1997 Sunbeam dilaporkan menghasilkan $ 109. 4 juta atau $ 141 per saham
setiap penjualan $ 1.2 miliyar
pada tahun 1998 Sunbeam jatuh bangkrut dengan kehilangan $ 44.6 juta dengan
mengalami kemunduran penjualan 3.6%.
Permasalahan.
a. Biaya restrukturisasi perusahaan tahun 1996 sebesar $337 juta sebelum pajak
termasuk $90 juta dari persediaan produk yang dihentikan diturunkan ke nol. Jika
produk ini terjual di tahun 1997 dengan penurunan harga 50 persen, hasilnya akan
mempengaruhi sepertiga dari laba Sunbeam tahun 1997.
b. Pada akhir tahun neraca 1997, biaya dibayar dimuka danaktiva lancar lainnyamenurun
turun menjadi $17.2 juta dari $40.4 juta pada tahun 1996. Bagian dari biaya
restrukturisasi tahun 1996, Sunbeam menghapus beberapa biaya yang mempunyai
manfaat ekonomi di masa depan sampai tahun 1997.
c. Jumlah yang disediakan untuk product warranty allowances dan cadangan lainnya
sebagai bagian dari restrukturisasi tahun 1996 dibalik pada tahun 1997, yang
membuat penambahan sekitar $25 juta ke laba perusahaan.
d. Bagian dari biaya restrukturisasi tahun 1996, Sunbeam menghapus nilai properti,
pabrik, dan peralatan sebesar $92 juta. Beberapa dari penghapusan ini berlaku untuk
21
aset perusahaan yang terjual, tetapi sebagian besar berlaku untuk asset yg digunakan
dalam operasi yang sedang berjalan.
f. penyisihanpiutang tak tertagihturun dari23,4 juta pada tahun 1996 menjadi8,4 juta
pada tahun 1997, menunjukkan kurangnya pendekatan konservatif pada penilaian
piutang.
perusahaan memecat Dunlap pada bulan Juni 1998 dan SEC meluncurkan investigasi ke
dalam praktek akuntansi perusahaan. sementara itu, arthur andersen, auditor independen
sunbeam itu menyarankan perusahaan itu tetap bertahan dengan pendapat wajar tanpa
pengecualian pada tahun 1997 di dalam laporan keuangan sunbeam tsb. meskipun dewan
direksi puas bahwa akuntansi perusahaan dikonfirmasi ke GAAP, komite audit menyatakan
keprihatinan tentang quality of the numbers.
Pertanyaan
1. Pada setiap item yang disebutkan, identifikasi standar akuntansi yang mungkin di langgar
2. Bagaimana caranya auditor bisa tahu terhadap item-item di atas?
3. Menurut Anda, apakahauditordibenarkandalam memberikanpendapat wajar tanpa
pengecualianpada tahun 1997laporan keuangansunbeamtersebut? jelaskan.
JAWABAN
1. Dari item-item diatas pelanggaran apa yang sudah dilakukan?
a. Biaya restrukturisasi perusahaan tahun 1996 sebesar $337 juta sebelum pajak
termasuk $90 juta dari persediaan produk yang dihentikan diturunkan ke nol. Jika
produk ini terjual di tahun 1997 dengan penurunan harga 50 persen, hasilnya akan
mempengaruhi sepertiga dari laba Sunbeam tahun 1997.
22
Jawaban :
Menurut kelompok kami sun beam terindikasi bertentangan dengan matching cost
against revenue. Dimana penjualan tahun 1996 tidak dicacat oleh perusahaan
tetapi penjualannya diakui pada tahun 1997 sehingga labanya meningkat. Ini
bertentangan dengan matching cost against revenue bahwa pendapatan itu diakui
pada saat ia diserahakan Dimana disebutkan bahwa pendapatan hanya boleh
diakui apabila barang sudah diserahkan.
Menurut kelompok kami sun beam melanggar PSAK No 14 ( revisi 2008)
paragraph 8 tentang persediaan . disana disebutkan bahwa persediaan harus
diukur berdasarkan nilai realisasi netto, mana yang lebih rendah. Sedangakn sun
beam menurunkan nilai persediaan produk nya hingga nol. Jadi sun beam
berpotensi melanggar standar akuntansi yang mengatur bahwa persediaan harus
diukur dengan nilai terendah antara biaya dan nilai realisasi netto. Dimana nilai
realisasi netto belum tentu sebesar nol.
b. Pada akhir tahun neraca 1997, prepaid expense(biaya dibayar dimuka) dan other
current assets turun menjadi $17.2 juta dari $40.4 juta pada tahun 1996. Bagian
dari biaya restrukturisasi tahun 1996, Sunbeam menghapus beberapa biaya yang
mempunyai manfaat ekonomi di masa depan sampai tahun 1997. Sehingga
menghasilkan tambahan pendapatan sebesar $15 juta pada than 1997.
Jawaban:
Menurut kelompok kami sun beam melanggar PSAK No.48 (revisi 2009)
paragraph 59 tentang Penurunan Nilai Aset dinyatakan ”Jika,dan hanya jika, nilai
terpulihkan aset lebih kecil dari nilai tercatatnya, maka nilai tercatat aset
diturunkan menjadi sebesar nilai terpulihkan.” Penurunan tersebut adalah
rugi penurunan nilai.” Dengan menghapus biaya yang mempunyai manfaat
ekonoomi dimasa depan, Sunbeam melanggar standar akuntansi mengenai
penurunannilai/impairment yang diatur pada PSAK No. 48 tersebut.
Selain itu sun beam juga melanggar matching cost against revenue. Dimana
pendapatan yang $15 juta itu merupakan pendapatan untuk tahun 1996 sedangkan
sun beam mengakuinya atau mencatatnya pada tahun 1997.
c. Jumlah yang disediakan untuk product warranty allowances dan cadangan lainnya
sebagai bagian dari restrukturisasi tahun 1996 dibalik pada tahun 1997, yang
membuat penambahan sekitar $25 juta ke laba perusahaan.
Jawaban :
Product warranty allowances tahun 1996 yang tidak dimanfaatkan dicatat ke
tahun 1997 sehingga di tahun 1997 ada penambahan sekitar $25 juta ke laba
perusahaan. Hal ini bertentangan dengan prinsip akuntansi yaitu matching cost
against revenue. Konsep ini mengharuskan pembandingan antara pendapatan
23
yang menjadi hak perusahaan pada periode tertentu dengan biaya yang menjadi
beban perusahaan untuk periode yang sama. Jadi seharusnya sunbeam mencatat
pendapatan dan beban untuk tahun 1996 di tahun 1996 begitu juga untuk tahun
1997.
d. Bagian dari biaya restrukturisasi tahun 1996, Sunbeam menghapus nilai properti,
pabrik, dan peralatan sebesar $92 juta. Beberapa dari penghapusan ini berlaku
untuk aset perusahaan yang terjual, tetapi sebagian besar berlaku untuk asset yg
digunakan dalam operasi yang sedang berjalan.
Jawaban:
Dalam pencatatan penurunan property plan and equipment, Dunlap melanggar
PSAK No. 48. Di mana dijelaskan Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang
diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun lebih dahulu, yang
digunakan dalam operasi perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam
rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu
tahun. Penyusutan adalah alokasi sistematik jumlah yang dapat disusutkan dari
suatu aktiva sepanjang masa manfaat. Jumlah yang dapat disusutkan
(depreciable amount) adalah biaya perolehan suatu aktiva, atau jumlah lain yang
disubstitusikan untuk biaya perolehan dalam laporan keuangan, dikurangi nilai
sisanya.
Umumnya nilai buku aktiva tetap tertentu tidak sama dengan nilai
pelepasannya. Akibatnya timbul keuntungan dan kerugian. Penyebabnya adalah
penyusutan merupakan estimasi atas alokasi biaya. Keuntungan atau kerugian
sebenarnya merupakan koreksi laba bersih untuk tahun tahun selam aktiva tetap
digunakan.
Untuk penghapusan asset perusahaan yang terjual Sun beam memperoleh
keuntungan dengan penambahan sekitar $9 juta namun keuntungan tersebut tidak
hanya berasal dari asset prusahaan yang terjual tetapi sebagian besar berasal dari
asset yang digunakan dalam operasi. Penyusutan untuk asset yang digunakan
akan menjadi beban dan mengurangi pendapatan. Tetapi sunbeam menganggap
sebagai pendapatan. Untuk hal tersebut Sun beam melanggar Prinsip Matching
cost against revenue.
e. Periklanan Sunbeam dan biaya promosi menurun dari $71.5 juta tahun 1996
menjadi$56.4 juta tahun 1997 sebagai hasil kapitalisasi dari iklan dan biaya
promosi produk.
Jawaban:
Pada kasus ini auditor harus melihat kembali biaya-biaya apasaja yang besar pada
tahun 1996, dan biaya-biaya apa saja yang menyebabkan biaya promosi menurun.
Hal ini menyebabkan pelanggaran pada PSAK No. 19 (revisi 2009) tentang aset
tidak berwujud.
24
Biaya iklan dan promosi apabila dikapitalisasi akan masuk sebagai intangible
asset atau asset tidak berwujud. Aktiva tidak berwujud diakui jika: kemungkinan
besar entitas akan memperoleh manfaat ekonomis masa depan dari asset tersebut
(paragraf 21, PSAK No. 19)
f. Allowance for doubtful accounts (penyisihan piutang tak tertagih) menurun dari
$23.4 juta di tahun 1996 menjadi $8.4 juta di tahun 1997, akibat kurangnya
pendekatan konservatif pada penilaian account receivable.
Jawaban:
Auditor harus melihat dan mematchingkan kembali penyisihan-penyisihan
dengan biaya-biaya piutang serta menganalisa umur piutang dari penyisihan
piutang tak tertagih. Apa yang mengakibatkan terjadinya penurunan sebesar $15
juta. Benarkah diakibat dari pendekatan konservatif pada penilaian account
receivable.
PSAK No. 55 paragaraf 64 (revisi 2006) tentang penilaiaan keuangan:
pengakuan dan pengukuran dinyatakan “jika terdapat bukti obyektif bahwa
kerugian penurunan nilai terendah terjadi atas pinjaman yang diberikan dan
piutang atau investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo yang dicatat
pada biaya perolehan diamortisasi, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai
selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang
yang didiskontokan menggunakan suku bunga efektif awal dan aset tersebut
(yaitu suku bunga efektif yang dihitung saaat pengakuan awal). Nilai tercatat aset
tersebut dikurangi, baik secara langsung maupun menggunakan pos cadangan
Jawaban:
Auditor melihat pada kasus ini bawa persediaannya meningkat 40 % selama
tahun 1997. Jadi auditor harus melihat perhitungan persediaannya tahun dari 1996
sampai dgn 1997. Dan menghitung berapa harga pokok penjualannya. Jadi di
permasalahan ini sunbeam telah melanggar Standar akuntansi tentang persediaan
yang diatur pada PSAK 14 dimana sanbeam telah mencatat manufacturing
overhead dari kerugian kapasitas sebagai persediaan. Yang seharusnya telah
dibebankan pada laba tahun 1997 sebagai kerugian kapasitas.
Jawaban:
Pandangan sebagai auditor dipermasalahan ini sunbeam tidak mencatat
penjualan nya ditahun 1996 dan telah mempercepat penjualan dari periode
selanjutnya ke kuartal masa kini. Dengan hasil akhir tahun 1997, $35 juta dari
penjualan telah dibukukan. Dan terdapat kejanggalan dimana sunbeam
melakukan hal yang tidak benar dengan melakukan transaksi “bill-and-hold”,
dimana menggembungkan pesanan bulan depan dari pengiriman sebenarnya dan
tagihannya.
Jadi auditor harus memeriksa laporan keuangan pada tahun 1996 dan 1997
agar dapat mengetahui kecurangan terjadi karena sunbeam telah menunda
pencatatan penjualan ditahun 1996. dan terjadi penggembungan pesanan atau bill
and hold. Sehingga kejadiaan Ini jelas bersebrangan dengan ketentuan dasar
pangakuan pendapatan. Dimana disebutkan bahwa pendapatan hanya boleh
diakui apabila barang sudah diserahkan dan risiko yang melekat pada barang
sudah berpindah ke tangan pembeli. Sehingga dapat melanggar standar akuntansi
tentang pendapatan yang diatur dalam PSAK No. 23
c. Audit harus mengecek apakah produk yang digaransikan ada yang tidak melakukan
claim garansi, jika tidak telusuri biaya garansi. Periksa catatan buku besar apakah
sama dengan jurnal yang dibuat untuk mengakui biaya garansi yang tidak terpakai.
e. Auditor harus mengecek apakah biaya iklan dan promosi itu benar untuk tahun 1997
atau tahun 1996.
27
(3) Periksa dasar penentuan allowance for bad debts dan periksa apakah jumlah yang
disediakan klien sudah cukup, dalam arti tidak terlalu besar dan tidak terlalu
kecil.
28
b) Perusahaan melakukan penggelembungan persediaan ditahun 1997 dengan cara
meningkatkan jumlah persediaan sebesar 40%.
c) Perusahaan mencatat penjualan untuk tahun 1996 kedalam penjualan tahun 1997.
Sehingga menambah pendapatan sunbeam sebesar $ 120 Jt.
29
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Sunbeam membesar-besarkan penghasilan melalui strategi penipuan akuntansi.
perusahaan ini juga melakukan hal yang tidak benar melakukan transaksi “bill-and-hold”,
dimana menggembungkan pesanan bulan depan dari pengiriman sebenarnya dan tagihannya.
Akibatnya, Sunbeam dipaksa meyatakan kembali laporan keuangan selama enam kuartal.
Pelaporan keuangan yang tidak biasa ini telah membuat direktur utama Sunbeam Al
Dunlap mengundurkan diri. Tahun 2001, SEC menuntut lima bekas ekesekutif Sunbeam dan
Andersen LLP, atas pekerjaan auditnya untuk Sunbeam, dan setuju untuk membayar $ 110
juta untuk menyelesaikan tuntutan hukum atas kecurangan akuntansi di atas.
3.2 SARAN
Perusahaan sebaiknya menerapkan sistem Good Corporate Governance (GCG) secara
lebih intensif, sehingga dapat meningkatkan kualitas perusahaan dengan adanya prinsip-
prinsip Transparancy, akuntabilitas, responbilitas, independensi, kesetaran.
Selanjutnya meningkatkan internal control perusahaan agar tidak terjadi kecurangan-
kecurangan yang dilakukan oleh manajemen.
30
DAFTAR PUSTAKA
Arens, A Alvin,Mark S. Beasley, Randal J. Elder, 2010, Auditing dan Jasa Assurance,
Jakarta:Salemba Empat.
Elder, Randal J, dkk (Randal J, Elder, Mark s. Beasley, Alvin A. Aren, Amir Abadi Jusuf),
2011, jasa audit dan assurance : pendekatan terpadu (adaptasi Indonesia). Jakarta :
Penerbit salemba empat
IAI, 2011, Standar Profesional Akuntan Publik, Salemba Empat, Jakarta.
31