Anda di halaman 1dari 8

PENGEBORAN EKSPLORASI

Pengeboran eksplorasi dilakukan untuk mengetahui kadar suatu endapan disuatu


daerah yang dianggap memiliki bahan galian yang memberikan keuntungan ekonomis.
Sebetulnya sulit untuk melakukan penggolongan metode pengeboran. Alat bor tangan
banyak yang dikembangkan dengan dilengkapi motor kecil, sedangkan banyak alat bor
mesin yang dipasang pada truk dirancang untuk pengeboran dangkal. Alat bor mesin
putar berkisar dari yang portable sampai alat bor raksasa untuk eksplorasi minyak dan gas
bumi.
Maksud dan tujuan dilakukanya pengeboran eksplorasi adalah agar dapat
mengetahui bagaimana kegiatan pengeboran itu berlangsung, dapat mengetahui tahap–
tahap dari pada kegiatan pengeboran, juga dapat mengetahui peralatan yang digunakan
dalam pengeboran. Sehinga apa bila terjun kelapangan nantinya sudah dapat mengetahui
apa saja yang harus dikerjakan juga yang harus dipersiapkan. Dalam pencapaian target
dari tujuan tersebut maka dibutuhkan perlengkapan ,tipe serta kapasitas mesin yang
berbeda pula, baik dari pengeboran yang vertikal keatas, kebawah maupun yang
horizontal atau miring dengan sudut tertentu.

Jenis-Jenis Bor
Dalam sejarah penyelidikan lapangan khususnya pengeboran eksplorasi, telah banyak
jenis bor yang dipakai. Berikut adalah penggolongan jenis bor eksplorasi yang biasa
digunakan di lapangan :
1. Bor Tangan
2. Bor Mesin Putar
3. Bor Mesin tumbuk (cable tool)
Sebetulnya sulit untuk melakukan penggolongan metode pengeboran. Alat bor
tangan banyak yang dikembangkan dengan dilengkapi motor kecil, sedangkan banyak alat
bor mesin yang dipasang pada truk dirancang untuk pengeboran dangkal. Alat bor mesin
putar berkisar dari yang portable sampai alat bor raksasa untuk eksplorasi minyak dan gas
bumi.
1. Pengeboran Tangan
Metode ini dipakai untuk eksplorasi dangkal seperti placer deposit dan residual
deposit. Metode ini digunakan pada umumnya pada tahapan eksplorasi rinci, namun
adakalanya secara acak dan setempat dilakukan pada tahap eksplorasi tinjau, terutama
pada subtahap prospeksi umum.
Ada 2 jenis alat ini, yaitu Bor tangan spiral (Auger drilling) dan Bor bangka (BBB).
a. Pengeboran Spiral/Bor Spiral Auger Drilling
Seperti penarik tutup notol, diputar dengan tangan. Contoh melekat pada spiral,
dicabut pada interval tertentu (tiap 30 – 50 cm). Hanya sampai kedalaman beberapa
meter saja, baik untuk residual deposit (bauxite, lateritic nickel) dan sebagainya.
b. Pengeboran Bangka/Bor Bangka (BBB)
Suatu alat bor tangan dikembangkan di Indonesia. Suatu alat selubung (casing)
diberi platform, di atas mana beberapa orang bekerja. Pada prinsipnya sama dengan bor
spiral dan tumbuk.
Data geologi yang didapatkan dari pengeboran tangan jarang berupa batuan, tetapi pada
umumnya berupa tanah atau batuan lapuk, dan sedimen lepas. Contoh yang didapatkan
bukan merupakan contoh yang utuh (undisturbed sample), tetapi contoh yang terusik
(disturbed sample). Ketelitian lokasi kedalaman contoh tergantung pula dari jenis mata bor
yang digunakan. Contoh dari bor Spiral berupa tanah/lapukan batuan yang melilit pada
spiral, dan mewakili selang kedalaman setiap kali batang bor dimasukkan sampai ditarik
kembali, sehingga selang kedalamannya dapat diatur, apakah setiap 50 cm atau setiap
meter, tetapi maksimal tentu sepanjang spiral. Contoh dari mata bor sendok lebih
terancam pencampuran, sedangkan yang menggunakan bumbung dengan katup lebih
mewakili kedalaman yang tepat. Mata bor ini lebih banyak digunakan untuk sedimen
lepas, dan setiap conto mewakili selang kedalaman dari mulai batang dimasukkan sampai
ke pencabutan. Pada sistem bor Bangka, conto yang diambil lebih terpercaya karena
penggunaan pipa selubung yang terus menerus, mengurangi pencampuran dari guguran
dinding bor.

Perekaman Data
Pada umumnya data berupa litologi, serta batas-batasnya dan dapat dinyatakan dalam
penampang berkolom atau profil yang dapat pula disebut sebagai log. Selain itu data
kekerasan kualitatif dapat dicatatkan pula, demikian pula data muka air tanah yang
dijumpai.
2. Pengeboran Mesin Putar

Ada berbagai macam jenis mesin bor putar, dari yang portable sampai
pengeboran raksasa seperti pada pengeboran minyak yang dapat mencapai kedalaman
beberapa kilometer. Ada berbagai jenis, dari mulai packsack (dapat diangkat di atas
punggung) sampai bor besar harus dipreteli atau diangkat di truck. Alat pengeboran (yang
disebut drilling-rig) dinilai dari kemampuannya untuk mencapai kedalaman, kemampuan
pengambilan conto batuan dan kemampuan menentukan arah. Selain itu juga kemampuan
bergerak di medan merupakan salah satu hal diperhatikan. Mesin-mesin pengeboran
putar ini mempunyai prinsip yang sama, namun berdasarkan kemampuannya dapat dibagi
sebagai berikut :
a. Mesin Bor Ringan (Portable Drilling Rig)
Ciri dari pengeboran ini selain mudah diangkut secara manual adalah pada
umumnya menggunakan topdrive dengan motor bakar kecil (2 tak) yang ikut turun naik
dengan turun/naiknya batang bor yang dipandu oleh rel atau rack. Tekanan pada mata
bor dapat ditingkatkan dengan menyuruh orang mendudukinya (awak mesin bor 20-26).
Alat bor ini dapat dipreteli dalam bagian-bagian kecil dan dapat diangkut oleh orang
secara manual. Kapasitas alat bor ini hanya maksimum 50 meter, banyak digunakan untuk
pengeboran seismik (shot holes) dan sering merupakan rakitan sendiri dengan
menggunakan mesin pompa. Laju tembus adalah 30-40 m/hari. Pengambilan inti tidak
dimungkinkan.
b. Mesin Pengeboran Inti (Diamond Drilling Rigs)
Alat pengeboran ini adalah alat standar dan yang paling populer untuk eksplorasi
cebakan mineral. Nama Diamond Drilling Rig digunakan karena alat ada yang paling
banyak dipakai untuk pengintian (coring) yang menggunakan mata bor dari intan. Mesin
ini berukuran relatif kecil dan dipasang pakai roda atau batang luncur, ditarik dengan
bulldozer, kendaraan 4-wheel drive atau ditarik dengan winch pada tempat yang sulit
dijangkau, atau digantung dengan slung di bawah helikopter, atau juga dapat dipreteli
menjadi bagian-bagian/komponen kecil dan dapat dipikul secara manual.
Jenis mata bor yang digunakan : blade type, roller type dan mata bor intan dan
tungsten-carbida. Mata bor jenis bilah (Blade type) membor lebih cepat. Palu pemukul
berputar di dalam lubang (Rotary percussion downhole hammers) juga tersedia untuk
formasi-formasi yang keras. Dapat dipasangi bumbung inti jenis tripple stationary inner
split tube yang ditarik talikawat.
3. Mesin Bor Rotari (Rotary Drilling Rigs)
Jenis alat bor ini dinamakan demikian karena gerak putar dari sumber
penggerak/mesin ditransmisikan pada batang bor dengan meja putar (rotary table),
sehingga hanya dapat membor ke vertikal ke bawah. Alat pengeboran yang digolongkan
jenis ini pada umumnya lebih besar dan berkekuatan lebih besar, harus dipasang pada
truk dan tidak cocok untuk lokasi lokasi yang sulit dicapai. Alat pengeboran jenis ini juga
termasuk pengeboran untuk minyak dan gas bumi. Pada umumnya digunakan untuk
operasi tanpa pengambilan inti (non-coring operation). Kecepatan pengeboran tinggi,
terutama jika tidak dilakukan pengambilan inti, namun jika diperlukan bumbung inti (core
barrel) dapat dipasang.
Cara Penekanan pada bor ini :
1. Mekanis (dongkrak)
2. Hidraulis Bobot rangkaian pipa
3. Sumber Tenaga
Penggerak pada bor ini :
1. Diesel
2. Bensin
3. Pneumatic (compressor)
4. Listrik
Sistem pembilas pada bor ini :
Pembilasan dapat dilakukan dengan menggunakan udara, air maupun lumpur.
1. Pengeboran dengan udara (air drilling) : untuk daerah-daerah yang sulit air,
ataupun pengeboran didalam terowongan dapat dipertimbangkan penggunaan
udara sebagai pembilas/pendingin mata bor, dalam hal mana disiapkan mesin
compressor.
2. Pengeboran dengan air atau lumpur : untuk ini harus dipersiapkan mesin pompa
dengan kapasitas tekan dan penyedotan lumpur pengeboran yang sesuai dengan
kedalaman yang dituju. Selain itu diperhatikan jarak dari sumber air yang
memerlukan sistim pompa dan rangkaian pipa air untuk penyaluran, maupun
penggunaan truk tangki air. Lumpur biasanya dipakai bentonit yang
diperdagangkan secara komersial. Kekentalan dari lumpur dapat diatur dengan
menentukan berat jenisnya.

3. Pengeboran Mesin Tumbuk

Jenis mesin pengeboran ini sudah jarang dipakai lagi dalam eksplorasi. Batuan
dipecah dengan pahat yang ditumbuk, dan conto diambil dengan drive sampler. Conto
yang didapat tidak murni. Pengeboran dengan jenis ini umumnya digunakan dalam
eksplorasi dasar pada soil, gravel, endapan pasir. Dimana sebagian besar batuan yang
dihasilkan telah mengalami gangguan, karena proses pengeborannya dilakukan dengan
menumbuk tanpa menimbulkan moment putar. Hasil dari pengeboran tersebut kemudian
dibawa ke laboratorium.
Ada berbagai jenis mesin bor perkusi ini yang sering digunakan, antara lain sebagai
berikut :
a. Cable Tool Drilling Rig
Alat ini disebut juga churn drilling rig adalah alat bor yang paling tua yang
digunakan untuk pengeboran minyak maupun eksplorasi mineral, dan kini masih dipakai.
Alat ini bentuknya sederhana yang terdiri suatu menara, berbentuk segitiga atau bentuk
lain yang pada puncaknya dilengkapi dengan sistim katrol. Pada katrol ini dibentangkan
tali kawat baja yang disambungkan dengan suatu mesin motor penggerak lewat suatu
roda gila sehingga memberikan gerakan turun naik pada ujung tali kawat di bawah
menara bor ini. Pada ujung tali kawat ini digantungkan suatu mata bor berupa pahat yang
dilengkapi batang logam sebagai pemberat diatasnya.
b. Hammer Drill atau Wagon Drill (Bor Palu)
Mesin bor yang juga disebut Wagon Drill (Chaucier dan Morer, 1987) itu terdiri dari
palu yang bergerak vertikal dan dipasang sepanjang suatu peluncur (slide) yang dipasang
pada suatu kendaraan seperti truk atau traktor. Palu ini memukul suatu rangkaian batang
bor yang pada ujungnya dipasangi suatu mata bor. Jenis Wagon Drills yang ringan (Atlas
BVB) dapat mencapai kedalaman rata-rata 30 meter dan maksimum 50-60 meter. Jenis
Wagon Drills yang besar (Altas Roc 601) rata-rata 70 sampai 100 meter. Conto yang
didapatkan adalah serpihan batuan yang ditiup oleh udara yang dikompresikan melalui
pipa bor, dan ditangkan diluar oleh alat khusus yang disebut cyclone sample chamber.
Kelemahan dari Wagon Drill adalah perolehan conto yang kecil (5kg/m), karena diameter
lubang yang didapatkan adalah 40-50 mm.
c. Down Hole Hammer Drill Rig
Pada alat bor ini palu didapatkan langsung dipasang di atas drive sampler,
berbentuk suatu silinder yang bergerak turun naik secara lancar dan digerakan oleh udara
tertekan dari compressor melalui pipa bor. Mata bor disini dapat pula melakukan gerak
rotasi atau putar. Kedalaman rata-rata yang dapat dicapai alat ini adalah 80-100 meter,
tetapi dapat pula dirancang untuk mencapai kedalaman 300-1000 meter, dengan
menggunakan pipa selubung (casing). Diameter lubang yang dibuat adalah 65-170 mm,
sehingga didapat perolehan conto (sample recovery) yang lebih besar daripada Wagon
Drill. Namun biayanya 3 sampai 4 kali biaya pengeboran per meter daripada Wagon Drill.
Hammer Drill jenis ini diklasifikasikan sebagai bor palu ringan (Light Hammer Drill,
Ingersoll type).
d. Hammer Drilling Rig with Drive Sampler
Perkembangan dari bor tumbuk atau percussion drilling adalah pemasangan drive
sampler sebagai pengganti mata bor. Alat bor ini hanya cocok dipergunakan untuk lapisan
tanah atau sedimen lepas. Alat ini berupa sepotong pipa dengan ujungnya terbuka dan
tajam. Tabung baja ini mempunyai bentuk dengan panjang yang berlainan, kurang lebih
91,44 cm dan diameternya (bagian luar) 7,62 cm. Alat ini dilengkapi dengan cincin yang
gunanya untuk penyesuaian bila diameternya akan mencapai 12,7 cm.

Peralatan Pengeboran Eksplorasi


Selama melakukan kegiatan pengeboran eksplorasi tentunya menggunakan alat-alat selain
mesin bor, alat-alat tersebut antara lain :
1. Mata Bor
Terdiri dari intan, baja, dan bentuk, termasuk kadang-kadang untuk tanpa pengambilan
inti. Ukuran mata bor : AX, BX sampai NX, sesuai dengan corebarrel.
2. Bumbung Inti (Corebarrel)
Ukurannya sesuai dengan mata bor, sedangkan jenisnya berbeda seperti, Double-tube
core-barrel dan Triple-tube core-barrel (recovery faktor lebih dari 90%.
3. Menara Bor
Tergantung tujuan kedalaman akhir pengeboran serta kenampakannya maka mesin
pengeboran dilengkapi suatu menara untuk mengendalikan pipa bor yang berupa sistim
rak, kaki tiga sederhana maupun derrek.
4. Mesin penggerak
Mesin penggerak ini, berperan utama dalam proses pengeboran yang berfungsi sebagai
pemberi energi pada perputaran dan naik turunnya batang bor.
5. Landasan
Landasan berfungsi sebagai, tempat berdirinya menara dan sebagai landasan untuk mesin
penggerak dan oil tank (tangki minyak).
6. Tangki Oli (oil tank)
Tangki minyak berfungsi sebagai tempat minyak pelumas.
7. Handle
Handle adalah alat yang berfungsi untuk mengatur naik turunnya gear box atau batang
bor, serta mengatur berputarnya batang bor.
8. Gear Box
Gear Box berfungsi sebagai tempat terpasangnya batang bor dan membuat batang bor
dapat berputar. Pergerakan pada Gear Box diataur sepenuhnya oleh handle/operator.
9. Kunci pipa
Kunci pipa berfungsi sebagai, alat untuk melepas dan menyambungkan batang bor.
10. Core Barel
Core barel berfungsi untuk mengambil sampel yang di laluinya. Core barel memiliki
panjang 110 cm dan berdiameter lebih besar dari pada batang bor.
11. Batang Bor
Batang bor yang digunakan ada tiga jenis yang memiliki panjang yang berbeda. Dan
memiliki fungsi yang sama yaitu, menyambungkan gear box dengan core barel untuk
mendapatkan sampel pada kedalaman tertentu.
12. Hose
Hose atau slang karet ini, berfungsi untuk menyalurkan minyak pelumas pada mesin bor
dan menyalurkan tekanan udara (comprhesing) ke handle menuju gear box , agar terjadi
perputaran dan naik turunnya batang bor.
13. Solar & Minyak Pelumas
Solar adalah bahan bakar dari mesin penggerak. Dan minyak pelumas berfungsi sebagai
pelumas dan pendingin mesin penggerak
14. Air
Air digunakan untuk membantu mata bor dalam menghancurkan batuan yang keras agar
lebih lunak dan tidak menghambat berputarnya batang bor.
15. Gris
Gris sebagai bahan untuk memperlicin, biasanya digunakan pada drag batang bor agar
batang bor dapat tersambung dengan baik, dan juga di gunakan pada rantai yang
menggerakkan gear box.

Anda mungkin juga menyukai