Anda di halaman 1dari 7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Penelitian

Judul Penelitian Peranan Transportasi Laut Dalam Mendukung Pemenuhan


Kebutuhan Barang Logistik Pada Pulau Sebatik Provinsi
Kalimantan Utara
Jenis Skripsi
Penulis NURHANISAH
Tahun 2017
Insititusi UIN ALAUDDIN MAKASSAR
Hasil Penelitian Tingkat kebutuhan barang logistik belum terpenuhi berdasarkan
tingkat ketersediaan yang ada sehingga perlu peningkatan kapal
perintis untuk mengangkut barang logistik di pulau sebatik, untuk
strategi pengembangan transportasi laut ialah dengan melakukan
peningkatan kualitas sarana dan prasarana transportasi laut,
peningkatan pembangunan dan pengembangan infrastruktur logistik
kepelabuhanan.
Judul Penelitian Pengaruh Armada Tranportasi Laut Dan Cost Reduction
Terhadap Ekspor Mobil Compact Pada PT. ASTRA DAIHATSU
MOTOR
Jenis Skripsi
Penulis MUHAMMAD RIO UTOMO AMMAR
Tahun 2018
Insititusi IBM ASMI
Hasil Penelitian Armada transportasi laut dan cost redusction yang berperan penting
dalam kegiatan ekspor yang mana prosesnyah menggunakan moda
transportasi laut dan harus terus mencari suatu perbaikan terutama
dalam hal biaya.

2.2 Kajian Teori

2.2.1 Pengertian Transportasi

Transportasi yang dikemukakan oleh Nasution (1996:50 ) diartikan sebagai


pemindahan barang dan manusia dari tempat asal ke tempat tujuan. Sehingga
dengan kegiatan tersebut maka terdapat tiga hal yaitu adanya muatan yang
diangkut, tersedianya kendaraan sebagai alat angkut, dan terdapatnya jalan yang
dapat dilalui. Proses pemindahan dari gerakan tempat asal, dimana kegiatan
pengangkutan dimulai dan ke tempat tujuan dimana kegiatan diakhiri. Untuk itu
dengan adanya pemindahan barang dan manusia tersebut, maka transportasi
merupakan salah satu sektor yang dapat menunjang kegiatan ekonomi
(thepromoting sector) dan pemberi jasa (the servicing sector) bagi perkembangan
ekonomi.
Selain itu, menurut Tamin (1999:5) mengungkapkan bahwa, prasarana
transportasi mempunyai dua peran utama, yaitu: (1) sebagai alat bantu untuk
mengarahkan pembangunan di daerah perkotaan, (2) sebagai prasarana bagi
pergerakan manusia dan barang yang timbul akibat adanya kegiatan di daerah
perkotaan tersebut. Dengan melihat dua peran yang di sampaikan di atas, peran
pertama sering digunakan oleh perencana pengembang wilayah untuk dapat
mengembangkan wilayahnya sesuai dengan rencana. Misalnya saja akan
dikembangkan suatu wilayah baru dimana pada wilayah tersebut tidak akan
pernah ada peminatnya bila wilayah tersebut tidak disediakan sistem prasarana
transportasi. Sehingga pada kondisi tersebut, parsarana transportasi akan menjadi
penting untuk aksesibilitas menuju wilayah tersebut dan akan berdampak pada
tingginya minat masyarakat untuk menjalankan kegiatan ekonomi. Hal ini
merupakan penjelasan peran prasarana transportasi yang kedua, yaitu untuk
mendukung pergerakan manusia dan barang.
Berpindahnya manusia dan barang dari suatu tempat ke tempat lainnya
menimbulkan kegunaan. Kegunaan yang ditimbulkan karena perpindahan
tempat atau perbedaan tempat itu disebut kegunaan tempat (place utility).
Berpindahnya tempat komoditas hasil pertanian (seperti beras, sayuran dan buah-
buahan) yang dihasilkan di daerah pertanian dikirim ke pasar perkotaan, akan
memberikan kegunaan positif bagi penduduk perkotaan (konsumen) yang
membutuhkan. Transportasi merupakan sarana penghubung atau yang
menghubungkan antara daerah produksi dan pasar, atau dapat dikatakan
mendekatkan daerah produksi dan pasar, atau seringkali dikatakan menjembatani
produsen dengan konsumen. Transportasi telah digunakan dalam kehidupan
masyarakat sejak dulu, hanya saja alat angkut yang dimaksud bukan seperti
sekarang ini sebelum tahun 1800, alat pengangkutan yang digunakan adalah
tenaga manusia, hewan dan sumber tenaga dari alam. Antara tahun 1800-1860
transportasi telah mulai berkembang dengan dimanfaatkannya sumber tenaga
mekanis seperti kapal laut, dan kereta api, hal mana yang digunakan dalam dunia
perdagangan.
Pertumbuhan ekonomi suatu bangsa atau negara tergantung pada tersedianya
pengangkutan dalam negara atau bangsa yang bersangkutan. Suatu barang atau
komoditi mempunyai nilai menurut tempat dan waktu, jika barang tersebut
dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain. Dalam transportasi terlihat ada dua
unsur yang terpenting yaitu :
1. Pemindahan/pergerakan (Movement)
2. Secara fisik mengubah tempat dari barang (komoditi) dan penumpang ke
tempat lain.
Transportasi laut sebagai sarana penunjang pengalokasian sumber ekonomi dan
merangsang sektor lain, dimana fungsinya tercermin dalam mobilitas segenap
sektor dan wilayah pembangunan. Seiring dengan perkembangan ekonomi
dewasa ini, maka peranan transportasi laut yang semula hanya sebagai unit
pelayaran, kemudian meningkat menjadi pusat perdagangan dan kegiatan
ekonomi lainnya yang mendorong perekonomian yang satu dengan daerah yang
lainnya diseluruh tanah air sehingga secara prinsip transportasi laut tidak hanya
memungkinkan tetapi juga menyebabkan perubahan dalam masyarakat termasuk
cara hidupnya, dengan demikian mempengaruhi peradaban manusia.

2.2.2 Peran dan Manfaat Transportasi

Jasa transportasi menciptakan guna tempat dan guna waktu. Guna yang
diciptakan jasa transportasi merupakan manfaat dalam bidang ekonomi, social
dan politik/strategis. Manfaat jasa transportasi dirasakan dalam lingkup lokal,
regional, nasional, dan internasional. Lingkupnya sangat luas, bersifat multi
sektoral, dan multi disiplin. Bersifat multi sektoral berarti sektor transportasi
terkait dengan sektor-sektor lain, yang ditunjukkan bahwa fungsi transportasi
adalah menunjang pengembangan kegiatan sektor-sektor lain (seperti sektor
perdagangan, industri, pendidikan, kesehatan, pariwisata, transmigrasi, dan
lainnya). Bersifat multi disiplin, artinya disiplin transportasi terkait dengan
disiplin-disiplin lain (misalnya disiplin pengembangan wilayah, disiplin
pembangunan pedesaan, pembangunan perkotaan, dan lainnya).
Menurut Tamin (1999:5), prasarana transportasi mempunyai dua peran utama,
yaitu: Sebagai alat bantu untuk mengarahkan pembangunan di daerah perkotaan;
dan sebagai prasarana bagi pergerakan manusia dan/atau barang yang timbul
akibat adanya kegiatan di daerah perkotaan tersebut dan, untuk mendukung
pergerakan manusia dan barang. Dengan melihat dua peran yang di sampaikan di
atas, peran pertama sering digunakan oleh perencana pengembang wilayah untuk
dapat mengembangkan wilayahnya sesuai dengan rencana. Misalnya saja akan
dikembangkan suatu wilayah baru dimana pada wilayah tersebut tidak akan
pernah ada peminatnya bila wilayah tersebut tidak disediakan sistem prasarana
transportasi. Sehingga pada kondisi tersebut,parsarana transportasi akan menjadi
penting untuk aksesibilitas menuju wilayah tersebut dan akan berdampak pada
tingginya minat masyarakat untuk menjalankan kegiatan ekonomi. Selain
memahami peran dari transportasi di atas, aspek yang menjadi penting dari sektor
transportasi adalah aksesibilitas, karena perlunya transportasi guna mendukung
kedua peran yang disampaikan di atas sehingga akan memudahkan aksesibilitas
orang dan barang.
Dalam transportasi ada juga manfaaat transportasi untuk beberapa sisi
diantaranya:
1. Sisi Sosial
Dalam kehidupan sosial dan masyarakat ada bentuk hubungan yang bersifat resmi
seperti hubungan antara lembaga pemerintahan dengan swasta, serta juga ada
hubungan tidak resmi seperti hubujngan antara teman dan keluarga, mka
trasportasi sebagai alat yang sangat membenatu dalam menyediakan fasilitas dan
kemuudahan, seperti :
 Pelayanan untuk perorangan atau kelompok
 Pertukaran dan penyampaian informasi
 Perjalanan pribadi atau sosial,
 Mendukung perluasan kota dan penyebaran penduduk
2. Sisi Ekonomi
Kegiatan ekonomi masyarakat adalah segala sesuatu yang berkaitan produksi,
distribusi, dan pertukaran kekayaan yang semuanya bias diperoleh dan berguna.
Manusia menggunakan sumber daya untuk memenuhi kebutuhannya akan
pangan, papan, dan sandang. Oleh karena itu, manusia tidak berhenti menyerbu
sumber alam dimana saja untuk membuat berbagai jenis barang yang
diperlukannya meskipun, seperti diketahui sumber alam tidak terdapat disemua
tempat. Selanjutnya, setelah melalui proses produksi, barang siap pakai perlu
dipasarkan. Produksi merupakan bagian dari kegiatan ekonomi sumber daya alam
dan sumber daya manusia dengan tujuan menghasilkan barang yang dapat
dipasarkan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Barang produksi atau barang
modal mempercepat produksi dan meningkatkan volume produksi. Ini berarti,
kegiatan ekonomi adalah kombinasi dari
tiga faktor produksi, yaitu tanah, buruh, dan modal. Kegiatan ekonomi bertujuan
memenuhi kebutuhan manusia dengan menciptakan manfaat. Pengangkutan
adalah salah satu jenis kegiatan yang menyangkut peningkatan kebutuhan
manusia dengan mengubah letak geografis orang maupun barang. Dengan
angkutan bahan baku dibawa menuju tempat produksi dan dengan angkutan
jugalah hasil produksi dibawa ke pasar. Selain itu, dengan angkutan pula para
konsumen datang ke pasar atau tempat pelayanan. Kebutuhannya, seperti pasar,
rumah sakit, pusat rekreasi, dan lain-lain.
3. Sisi Politik
Transportasi juga memilki manfaat dalam sisi politik, khususnya unutk Indonesia,
yang mana dapat mempersatukan wilayah yang ada di Indonesia, meningkatakan
keamanan negara dan memudahakan untuk mengakses tempat-tempat tertentu
bila terjadi suatu bencana.

2.2.3 Faktor-Faktor yang mempengaruhi tranportasi

Faktor-Faktor yang mempengaruhi kebutuhna akan transportasi, oleh Salim


(2006), dapat dilihat dari dua segi:
1) Segi permintaan
 Pertumbuhan penduduk
 Pembangunan wilayah dan daerah
 Industri
 Transmigrasi dan penyebaran penduduk
2) Segi penawaran
 Peralatan yang digunakan
 Kapasitas yang tersedia
 Kondisi teknik alat angkut yang di pakai
 Produksi jasa yang diserahkan oleh perusahaan jasa angkutan,

2.2.4 Konsep Cost Reduction

Usaha me-manage aktivitas yang berhubungan dengan proses produksi dapat


mengurangi biaya produksi dengan mengeliminasi biaya yang seharusnya tidak
perlu terjadi. Hal inilah yang dimaksud dengan usaha melakukan cost reduction.
Cost reduction memfokuskan pengurangan biaya pada penyebab timbulnya
pemborosan yaitu kualitas. Pengurangan biaya hanya merupakan hasil dari
quality improvement yang dilaksanakan untuk menghasilkan produk jika di dalam
proses pembuatan produk, perusahaan mampu melaksanakan peningkatan kualitas
secara berkelanjutan, biaya pembuatan produk akan berkurang sebagai hasil dari
peningkatan kualitas tersebut. Oleh karena itu, dalam strategi cost reduction
pengurangan biaya terjadi sebagai hasil dari peningkatan bertahap terhadap
kualitas, keandalan dan kecepatan.
Terkadang pengertian cost reduction disamakan dengan cost cutting. Melainkan
bahwa cost reduction adalah manajemen biaya (cost management). “Cost
management mengatur proses-proses dari pengembangan produksi dan penjualan
produk atau jasa yang berkualitas baik dengan biaya rendah. Pada umumnya
manajer mencoba mengurangi biaya hanya dengan berhemat, misalnya dengan
memecat karyawan, restrukturisasi dan menekan pemasok. Saat ini tuntutan
konsumen makin meningkat, mereka bukan saja menghendaki produk dengan
harga yang murah tetapi juga yang memiliki kualitas yang baik dan pemenuhan
kebutuhan yang tepat pada waktu tersebut tidak akan tercapai” (Imai 1999,h.42).
Cara terbaik dalam mengurangi biaya adalah mengeliminasi kelebihan
penggunaan sumber daya dalam proses produksi.Aktivitas-aktivitas yang
dilakukan dalam usaha mengurangi biaya khususnya biaya produksi adalah :
1. Meningkatkan kualitas proses kerja sehingga dapat mengurangi kesalahan.
2. Meningkatkan produktivitas
3. Mengurangi tingkat persediaan
4. Memperpendek atau mengeliminasi lini produksi
5. Mengurangi gangguan pada mesin atau mesin yang berhenti selama proses
produksi agar tidak menimbulkan kelebihan Work In Process
6. Mengurangi tempat atau ruang
7. Mempersingkat waktu tempuh produksi.
Jadi tujuan perusahaan melakukan cost reduction bukan hanya untuk mencapai
standar yang ditetapkan tapi juga untuk mengurangi biaya secara bertahap di
bawah standar agar terdapat efisiensi usaha, sehingga biaya yang dikeluarkan
dapat diminimumkan dan laba yang diperoleh maksimal. Disamping itu kualitas
produk tetap dipertahankan sehingga kualitasnya tidak menurun dan tidak
mempengaruhi penjualan produk tersebut.

2.2.5 Kaizen Costing

Kaizen merupakan istilah yang digunakan oleh bangsa Jepang untuk melakukan
perbaikan yang berkelanjutan (Continuous Improvement). Salah satu bentuk usaha
kaizen berwujud pengurangan biaya produksi perusahaan. Dalam bahasa Jepang,
kaizen costing dikenal dengan genka kaizen yang berasal dari kata genka yang
berarti harga pokok dan kaizen berarti penyempurnaan berkesinambungan.

Menurut Cooper (1995) “Kaizen Costing is a continuos improvement applied to


cost reduction in the manufacturing stage of a product’s life”. Kaizen costing
adalah sistem yang mendukung proses pengurangan biaya secara
berkesinambungan pada tahap produksi. Tujuan dari kaizen costing adalah
mengurangi biaya yang terjadi pada proses produksi dengan melakukan perbaikan
yang berkesinambungan (Continuous Improvement) pada setiap kegiatan produksi
perusahaan sehingga tercapai efisiensi dan efektivitas secara terus menerus.

Kaizen costing tidak hanya sekedar ditujukan untuk mengurangi biaya, tetapi juga
untuk meningkatkan kualitas produk dan keamanan dari proses produksi atau
usaha perusahaan tersebut. Kaizen costing lebih memfokuskan pada proses
produksi perusahaan dan bertujuan mengeliminasi aktivitas-aktivitas yang tidak
efisien yang mungkin terjadi selama dalam proses produksi tersebut. Hal ini
dipertegas oleh Cooper (1995) “The aim of kaizen costing program is to remove
unnecessary inefficiencies from production process”.

Pengurangan biaya merupakan jantung dari kaizen costing program. Menurut


Hilton (1997) “The Japanese word refers to continual and gradual improvement
through small betterment activities, rather than large or radical improvement
made through innovation of large investment intechnology.
Badan usaha yang menerapkan kaizen costing hanya melakukan perubahan kecil
namun berkesinambungan. Hal ini disebabkan karena peningkatan kearah yang
lebih baik (improvement) adalah tujuan dan tanggungjawab setiap pekerja, mulai
dari tingkat manager sampai dengan level terendah dalam setiap aktivitas, serta
dilakukan kapan saja.

2.3 Kerangkam Pikiran

Masalah Yang Ada Pada


Penggunaan Armada Laut Dan Cost
Reduction

Perumusan Masalah Penelitian

Studi Literatur

Analisa Data

Identifikasi Akar Masalah

Pendekatan Penyelesaian Masalah

Kesimpulan Dan Saran

2.4 Konsep Hipotesis

Anda mungkin juga menyukai