Anda di halaman 1dari 3

Nama : Akmal Arhasy

Nim : 1810101010104
Mk : Sosiologi Agama
Kelas : 03

AGAMA DAN STRUKTUR SOSIAL


1. Defenisi Agama
pengertian agama adalah suatu ajaran dan sistem yang mengatur tata keimanan dan
kepercayaan dan peribadatan kepada Tuhan yang Maha Kuasa,serta tata kaidah terkait pergaulan
manusia dengan manusia serta lingkungannya.
Pendapat lain mengatakan arti agama adalah suatu kepercayaan dan penyembahan terhadap
kuasa dan kekuatan sesuatu yang luar biasa di luar diri manusia.Sesuatu yang luar biasa itu
disebutkan dengan beragam istilah sesuai dengan bahasa manusia, misalnya; Aten, Tuhan,
Yahweh, Elohim, Allah, Dewa, God, Syang-ti, dan lain sebagainya.
2. Karakteristik Agama
hal lain yang dapat dijadikan pegangan oleh kalangan sosiolog dalam melakukan kategorisasi
dan analisa tentang agama adalah adanya beberapa karakteristik universal yang terdapat di hampir
semua agama.Tim Curry setidaknya mencatat ada lima karakteristik universal agama, yaitu:
a. Kepercayaan. Bisa dikatakan bahwa kepercayaan merupakan hal yang paling mendasar
dalam setiap agama. Kepercayaan terhadap segala sesuatu dalam agama merupakan
permasalahan yang berkaitan dengan disiplin ilmu teologi. Adapun konsekuensi sosial
yang ditimbulkan oleh kepercayaan tersebut baru merupakan permasalahan sosiologis.

b. Ritual dan Seremoni. Semua agama memiliki beberapa bentuk perilaku yang rutin
dilaksanakan sebagai ekspresi dan penguat iman. Oleh karenanya semua agama memilki
ritual. Bagi pemeluk agama, ritual dan seremoni merupakan sesuatu yang penting
berkaitan dengan masalah peribadatan. Adapun bagi kalangan sosiolog, beberapa ritual
dipandang membantu mengikat orang secara bersama-sama dalam masyarakat.
Pelaksanaan ritual memungkinkan munculnya solidaritas sosial meskipun terdapat
banyak perbedaan diantara mereka.

c. Komunitas moral.Agama merupakan suatu organisasi yang dibentuk oleh sekelompok


orang yang memiliki kesamaan kepercayaan dan nilai-nilai. Adanya kesamaan nilai yang
kemudian diperkuat dengan pelembagaan sanksi-sanksi terhadap pelanggaran nilai-nilai
tersebut telah membentk suatu komunitas yang mampu bertahan dari generasi ke generasi
berikutnya.
d. Pengalaman pribadi.Pengalaman pribadi yang diperoleh melalui agama dapat
memberikan makna bagi kehidupan manusia bahkan terkadang mampu memcahkan
masalah-masalah pribadi yang sedang dihadapi terutama berkaitan dengan terapi mental.
3. Agama menurut para ahli
 Dr.m. Drikarya
Pengertian Agama menurut Dr.m. Drikarya adalah keyakinan adanya suatu kekuatan
supranatural yang mengatur dan menciptakan alam dan isinya.
 Edward Burnett Tylor
Agama merupakan kepercayaan makhluk gaib dan menyatakan bahwa keyakinan
iniberasal sebagai penjelasan kepada dunia.
 Moenawar Chalil
Menurut H. Moenawar Chalil Agama adalah perlibatan yang merupakan tingkah laku
manusia dalam berhubungan dengan kekuatan supranatural tersebut sebagai konsekuensi
atas pengakuannya.
 Jappy Pellokild
Penegrtian Agama menurut Jappy Pellokild adalah percaya adanya tuhan yang maha esa
dan hukum-hukumnya.
 Michel Meyer
Pengertian Agama menurut Michel Meyer adalah sekumpulan kepercayaan dan
pengajaran-pengajaran yang mengarahkan kita dalam tingkah laku kita terhadap Allah
SWT, terhadap sesama manusia dan terhadap diri kita sendiri.
 Émile Durkheim
Agama menurut Émile Durkheim adalah suatu sistem yang terpadu yang terdiri atas
kepercayaan dan praktik yang berhubungan dengan hal yang suci dan menyatukan semua
penganutnya dalamsuatu komunitas moral yang di namakan umat.
4. Fungsi Agama
1. Sebagai sarana pendidikan
Agama dapat berfungsi sebagai sarana terbaik untuk mengajarkan hal hal yang baik yang
dapat menguntungkan banyaak pihak sesuai dengan perintah atau larangan yang harus dijalankan
dan dipatuhi agar seseorang bisa menjadi pribadi yang lebih baik daan selalu berada padaa jalan
kebenaran dan kebaikan menurut ajaran dan kepercayaan masing masing.
2. Sebagai sarana untuk keselamatan
Agama berfungsi sebagai jalan teebaik bagi penganutnya berhubungan dengan tuhannya agar
dapat memohon dan mengharapkan keselamatan dari kejahatan yang terlihat maupun yang tiudak
nyata serta keselamatan dari ancaman api neraka akibat dosa dosa dimasa lalu. Seseorang yang
memiliki agama maka dirinya memiliki tuhan untuk tempat berdoa, mengeluarkan uneg uneg dan
memohon keselatan dunia akhirat. dengan begitu hati bisa terasa lebih tenang dan mendekatkan
diri kepada sang pencipta merupakan
3. Sebagai jembatan perdamian dunia
Karena ajaran agama yang selalu mengutamakan untuk selalu hidup berprilaku baik , saling
menghormati dan menyayangi dengan orang yang beragama berbeda dapat mewujudkan persatuan
dan kesatuan dan sebagai alat untuk menuju perdamaian dunia.
4. Sebagai alat untuk sosial
Dengan beragama manusia akan lebih peka, lebih cerdas dan lebih tanggap dalam menyikapi
dan menghadapi masalah masalah sosial dimasyarakat, misalnya adanya kemiskinan, keadilaan,
kesejahteraan rakyat, tentang hak asasi manusia ataau tentang aktifitas yang berjalan pada jalan
kemaksiatan agar segera ditertibkan dan dimusnakan agar prilaku tersebut tidak menodai wilayah
sekitarnya dan tidak lagi menjerat prilaku generasi berikutnya kearah yang penuh dosa.
5. Tujuan agama
Agama mempunyai tujuan untuk menjadi tatanan kehidupan (aturan) yang berasal dari Tuhan
dimana hal tersebut nantinya mampu membimbing manusia menjadi seseorang yang berakal dan
berusaha mencari kebahagiaan hidup baik itu di dunia ataupun di akhirat sebagai bekal dalam
kehidupan di tahap yang selanjutnya di alam fana. Selain itu, agama juga bertujuan memberikan
pengajaran kepada para penganutnya agar dapat mengatur hidupnya sedemikian rupa guna
memperoleh kebahagiaan untuk dirinya sendiri ataupun untuk masyarakat sekitar. Lebih lanjut
lagi, agama dapat menjadi sebuah pembuka jalan untuk bertemu dengan Sang Pencipta Mansuia
yaitu Tuhan Yang Maha Esa ketika manusia mati kelak.
6. Sruktur Sosial
Struktur social didefinisikan sebagai pola perilaku berulang yang menciptakan hubungan
antarindividu dan antarkelompok dalam masyarakat. Struktur sosial bersifat abstrak dan tidak
dapat terlihat oleh mata. Selain itu, struktur sosial pada masyarakat bersifat sangat dinamis atau
bisa berubah-ubah sesuai dengan kondisi sosial masyarakat.
7. Agama dan Struktur Sosial
Agama adalah seperangkat aturan dan peraturan yang mengatur hubungan manusia dengan
dunia gaib, khususnya dengan Tuhannya, mengatur hubungan manusia dengan manusia lainnya,
dan mengatur hubungan manusia dengan lingkungannya, serta merupakan serangkain sistem
keyakinan terhadap Tuhan. Sedangkan Struktur sosial merupakan tatanan atau susunan sosial
yang membentuk kelompok-kelompok sosial di dalam kehidupan masyarakat, dimana
didalamnya terdapat hubungan timbal balik.

Anda mungkin juga menyukai