Anda di halaman 1dari 4

akibat pencemaran.

Adapun dampak positif dari aktivitas suatu gunung api

terhadap lingkungan adalah bahan galian mineral industri energi, energi panas

bumi, sumber daya lahan yang subur, area wisata alam, dan sebagai sumber

daya air.
2.1.1 Dampak Negatif :
2.1.1.1 Bahaya langsung, terjadi pada saat letusan (lava, awan panas,

jatuhan piroklastik atau bom, lahar letusan, dan gas beracun).


2.1.1.2 Bahaya tidak langsung, terjadi setelah letusan (lahar hujan,

kelaparan akibat rusaknya lahan pertanian/perkebunan/

perikanan), kepanikan, pencemaran udara/air oleh gas racun:

gigi kuning/keropos, endemi gondok, kecebolan dsb.


2.1.2 Dampak Positif :
2.1.2.1 Bahan galian : seperti batu dan pasir bahan bangunan, peralatan

rumah tangga, patung dan lain-lain.


2.1.2.2 Mineral : belerang, gipsum, zeolit, dan juga mas(epitermal

gold).
2.1.2.3 Energi panas bumi : listrik, pemanas ruangan, agribisnis.
2.1.2.4 Mata air panas : pengobatan/terapi kesehatan.
2.1.2.5 Daerah wisata : keindahan alam.
2.1.2.6 Lahan yang subur : pertanian dan perkebunan.
2.1.2.7 Sumber daya air : air minum, pertanian/peternakan, dll.
2.2 Status/Tingkat Kegiatan Gunung api
2.2.1 Aktif Normal (Tingkat I). Kegiatan Gunung api dalam keadaan

normal dan tidak memperlihatkan adanya peningkatan kegiatan

berdasarkan hasil pengamatan secara visual, maupun hasil penelitian

secara instrumental.
2.2.2 Waspada (Tingkat II). Terjadi peningkatan kegiatan berupa kelainan

yang teramati secara visual dan atau secara instrumental.


2.2.3 Siaga (Tingkat III). Peningkatan kegiatan semakin nyata, yang

teramati secara visual dan atau secara instrumental serta berdasarkan

analisis perubahan kegiatan tersebut cenderung diikuti

letusan/erupsi.

8
2.2.4 Awas (Tingkat IV). Peningkatan kegiatan Gunung api

mendekati/menjelang letusan utama yang diawali oleh letusan

abu/asap.
2.3 Penanggulangan Bahaya Gunung Meletus
Erupsi Gunung api merupakan proses alam dan sampai saat ini belum dapat

dicegah, sehingga untuk menekan terjadinya korban dan kerugian harta benda

perlu diadakan upaya penanggulangan bencana. Berikut ini adalah beberapa

upaya yang dilakukan dalam rangka penanggulangan bencana geologi yang

disebabkan oleh erupsi Gunung api, yaitu :


2.3.1 Mitigasi Sebelum Bencana Gunung Meletus
2.3.1.1 Melakukan pengamatan dan pemantauan terhadap Gunung

api aktif. Untuk mengetahui karakter atau sifat letusannya,

yaitu dengan melakukan pengamatan dan pemantauan yang

terus menerus, maka diharapkan dapat dipelajari tingkah laku

dan aktifitas semua Gunung api aktif yang ada sehingga

usaha perkiraan erupsi dan bahaya gunung api akan tepat dan

cepat. Penyampaian informasi dalam rangka pengamanan

penduduk dari kawasan rawan bencana dapat dilaksanakan

tepat waktu sehingga korban bisa dihindarkan.


2.3.1.2 Melakukan pemetaan kawasan rawan bencana Gunung api :

untuk mengetahui dan menentukan kawasan rawan bencana

Gunung api, tempat-tempat yang aman jika terjadi letusan,

tempat pengungsian, alur pengungsian, puskesmas. Sehingga

pada saat terjadi peningkatan aktifitas/letusan, kita sudah siap

dengan peta oprasional lapangan.


2.3.1.3 Mengosongkan kawasan rawan bencana : Daerah dan

kawasan ini harus dikosongkan dan dilarang untuk hunian

9
tetap, karena daerah ini sering terlanda oleh produk letusan

gunung api (lava, awan panas, jatuhan piroklastika).


2.3.1.4 Melakukan usaha preventif : Upaya untuk mengurangi

bahaya akibat aliran lahar, yaitu dengan cara membuat

tanggul penangkis, tanggul-tanggul untuk mengurangi

kecepatan lahar, serta mengurangi volume air di kawah

(Kelud, Galunggung).
2.3.1.5 Monitoring atau pemantaun Gunung api; memantau kegiatan

Gunung api dengan berbagai metode (kegempaan, deformasi,

pengukuran geofisik gas Gunung api, remote sensing,

hidrologi, geologi dan geokimia), untuk mengetahui secara

tepat pergerakan magma dan gas yang terkandung di

dalamnya dalam bentuk manifestasi permukaan maupun

bawah permukaan.
2.3.1.6 Bimbingan, Informasi dan Rekomendasi; Data dan Informasi

dikemas dalam bentuk tingkat kegiatan Gunung api setiap

perubahan tingkat kegiatan Gunung api setiap perubahan

tingkat kegiatan Gunung api disampaikan kepada masyarakat

melalui provinsi, pemkab/kota disekitar Gunung api,

membangkitkan antisipasi terhadap pandangan dan reaksi

dari masyarakat yang diberi “informasi”.


2.3.1.7 Komunikasi dan Pelaporan; Komunikasi interaktif untuk

memudahkan pelaksanaan penanggulangan bencana bilaman

diperlukan, pelaporan dari setiap pos pengamatan Gunung api

secara periodik.
2.3.1.8 Mempersiapkan kebutuhan dasar.
2.3.2 Jika Terjadi Letusan Gunung api

10
2.3.2.1 Hindari daerah rawan bencana seperti lereng gunung, lembah

dan daerah aliran lahar.


2.3.2.2 Ditempat terbuka, lindungi diri dari abu letusan dan awan

panas. Persiapkan diri untuk kemungkinan bencana susulan.


2.3.2.3 Kenakan pakaian yang bisa melindungi tubuh seperti: baju

lengan panjang, celana panjang, topi dan lainnya.


2.3.2.4 Jangan memakai lensa kontak.
2.3.2.5 Pakai masker atau kain untuk menutupi mulut dan hidung.
2.3.2.6 Saat turunnya awan panas usahakan untuk menutup wajah

dengan kedua belah tangan.


2.3.3 Setelah Terjadinya Letusan Gunung api
2.3.3.1 Jauhi wilayah yang terkena hujan abu.
2.3.3.2 Bersihkan atap dari timbunan abu. Karena beratnya, bisa

merusak atau meruntuhkan atap bangunan.


2.3.3.3 Hindari mengendarai mobil di daerah yang terkena hujan abu

sebab bisa merusak mesin.


2.3.3.4 Pembersihan. Singkirkan barang-barang yang mungkin

berbahaya.

11

Anda mungkin juga menyukai