PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
era globalisasi ini, perempuan tidak hanya bekerja di lingkungan rumah ataupun
melayani suami walaupun hal tersebut adalah salah satu kewajiban perempuan
mengikuti kodratnya. Akan tetapi, perempuan juga dapat berperan untuk bangsa
1999). Peran mencari nafkah tidak saja untuk memenuhi kebutuhan bersama
dalam rumah tangganya, tetapi juga lebih memiliki harga diri serta hidup yang
bermanfaat.
Pada zaman dahulu biasanya ayah berperan sebagai pencari nafkah tunggal
dan ibu sebagai pengelola utama kehidupan di rumah, namun sekarang banyak
diantara keluarga terutama di kota-kota yang tidak lagi seperti itu. Seorang
hanya menjadi ibu rumah tangga saja atau ikut masuk ke dalam dunia karir. Di
Indonesia sendiri, wanita yang lebih menyibukkan diri di dunia karir kadang
1
masih dianggap sebelah mata. Terlebih masih banyak wanita yang tidak bisa
Peran seorang wanita yang telah berkeluarga pada hakikinya adalah bertindak
selayaknya ibu rumah tangga. Ibu rumah tangga melakukan pekerjaan yang
Indonesia setiap tahun semakin meningkat. Pada tahun 1988 jumlah pekerja
Diri pada Wanita Karir yang Mengurus Rumah Tangga di PT. PLN (Persero)
Cabang Manado”.
2
B. FOKUS MASALAH
C. TUJUAN PENELITIAN
Wanita Karir yang Mengurus Rumah Tangga di PT. PLN (Persero) Cabang
Manado”.
D. MANFAAT PENELITIAN
yang terkait, dan juga bagi peneliti. Adapun manfaat penelitian ini ditinjau
1. Manfaat Teoritis
bagi Ilmu Psikologi terutama Psikologi Industri & Organisasi yang berkaitan
dengan “Aktualisasi Diri pada Wanita Karir yang Mengurus Rumah Tangga
2. Manfaat Praktis
“Aktualisasi Diri pada Wanita Karir yang Mengurus Rumah Tangga di PT.
3
PLN (Persero) Cabang Manado, sehingga diharapkan dapat memberikan
4
BAB II
LANDASAN TEORI
A. AKTUALISASI DIRI
1. Pengertian Aktualisasi Diri
Aktualisasi diri menurut Maslow (Feist & Feist, 2010, dalam Betsy &
Reny, 2014) menyebutkan bahwa aktualisasi diri mencakup pemenuhan diri, sadar
akan semua potensi diri yang dipunya, dan menjadi diri sekreatif mungkin.
Menurut Siswandi (dalam Betsy & Reny, 2014) bahwa kebutuhan aktualisasi diri
nilai martabat secara penuh. Hal tersebut dapat tercapai melalui penggunaan
segenap potensi, bakat, dan kemampuan yang dimiliki melalui dengan bekerja
Veronika, 2011) aktualisasi diri merupakan potensi atau kemampuan diri yang
mengatakan bahwa aktualisasi diri merupakan proses menjadi diri sendiri dan
Aktualisasi diri akan dibantu maupun dihalangi oleh pengalaman dan belajar
diri adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk menjadi yang
terbaik yang bisa dilakukan. Rogers menyatakan bahwa tiap orang memiliki
5
potensinya. Rogers berpendapat bahwa pada hakikatnya manusia mempunyai
potensi untuk tumbuh dan berkembang ke arah yang lebih baik. Dengan
bukan disebabkan oleh itikad yang negatif, tetapi karena tidak adanya
tepat plus mampu membedakan mana yang real dan yang palsu. Tapi dengan
kejernihan pikiran mereka mampu berpedoman pada fakta-fakta dan tidak pada
pendapat atau anggapan orang yang belum tentu benar. Itu mengapa mereka
dapat menghasilkan dan membedakan karya yang orisinal. Pun, mereka dapat
menghargai sesuatu yang belum dikenal sebagai sumber untuk belajar hal-hal
6
Menerima diri sendiri, orang lain, dan sifat-sifat manusia apa
adanya
Sesuatu yang tidak dapat kita ubah dari diri kita dan orang lain sepatutnya
memang diterima apa adanya dengan penuh penghargaan tanpa memandang hal
tersebut sebagai kekurangan. Manusia selalu punya bagian yang tidak lengkap.
Makanya kita diajarkan untuk membaur dengan orang lain agar diri ini menjadi
cemas dan selalu menampilkan dirinya yang sebenarnya. Tidak bangga dengan
dirinya yang palsu apalagi status palsu. Menjalani hidup apa adanya adalah suatu
kebahagiaan yang melegakan karena sebagian dari kita ada yang menjalani
seperti orang kaya. Tapi sebenarnya hatinya hancur, kepribadiannya tidak jelas,
dan karakternya runtuh. Orang seperti itu hanyalah sampah yang mengotori
kehidupan kita.
pribadi sifatnya dan tidak terpengaruh dengan apa yang dianggap baik atau
menyatakannya kepada orang lain. Sehingga kita dapat melihat mereka mudah
pribadi yang bersyukur dan bebas menjadi aura yang terpancar dari dalam
7
B. WANITA KARIR
dari karier (Belanda) yang berarti pertama, perkembangan dan kemajuan dalam
untuk maju. Selain itu kata karir selalu dihubungkan dengan tingkat atau jenis
bahwa “wanita karir” adalah wanita yang menekuni sesuatu atau beberapa
tidak identik dengan “wanita pekerja”. Menurut Omas Irohim, wanita pekerja
adalah mereka yang hasil karyanya akan mendapat imbalan uang. Meskipun
harus ikut dengan orang lain, ia bisa bekerja sendiri yang terpenting dari hasil
lebih rendah dari wanita karir, seperti wanita yang terlibat dalam
perdagangan.
diluar hubungan kerja guna menghasilkan jasa atau barang untuk memenuhi
8
pekerjaan untuk mengasilkan jasa atau barang, bepenghasilan lebih tinggi
bahkan punya kedudukan yang tinggi yang berpenghasilan besar dan tidak
identik dengan babu atau pembantu rumah tangga, dokter para ahli wanita
dan sejenisnya sebagian tenaga kerja wanita masuk dalam kategori ini.
kemajuan.
tangga.
9
suami mampu memenuhi segala kebutuhan rumah tangga namun
pengaruh terhadap segala aspek kehidupan, baik kehidupan pribadi dan keluarga,
bahkan menjadikan ibunya sebagai panutan dan suri teladan bagi masa
depanya.
10
segala potensinya wanita mampu dalam hal ini, bahkan ada pekerjaan
yang tidak bisa dilaksanakan oleh pria dapat berhasil ditangani oleh
d). Dengan berkarir, wanita dalam mendidik anaknya pada umumnya lebih
bijaksana, demokratis dan tidak otoriter, sebab dengan karirnya itu bisa
aneh kalau banyak terjadi hal-hal yang tidak di harapkan. Hal ini harus
berkarir.
wanita karir yang maju, aktif dan kreatif, pandai dan dibutuhakn
isterinya.
disebabkan oleh kesibukan ibu rumah tangga sebagai wanita karir yang
11
d). Terhadap kaum laki-laki, laki-laki banyak menggangur adanya wanita
C. Kerangka Berpikir
Wanita yang
mengurus Rumah
Tangga
Bekerja di
instansi
Aktualisasi Diri
12
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metodologi Penelitian
Peneliti menggunakan metode kualitatif karena berusaha untuk
Rumah Tangga di PT. PLN (Persero) Cabang Manado”. Jenis penelitian ini
dokumentasi.
penelitian kualitatif sebagai suatu metode penelitian adalah bahwa realitas sosial
induktif, idiografis dan tidak bebas nilai, serta penelitian ini bertujuan untuk
B. Subjek Penelitian
13
seperti sifat-sifat populasi ataupun ciri-ciri yang sudah diketahui sebelumnya.
Sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan,
Subjek penelitian ini adalah wanita karir yang mengurus rumah tangga di
C. Lokasi Penelitian
14
2. Observasi
E. ANALISIS DATA
Menurut Moleong, L.J., (2010) secara umum proses analisis data kualitatif
mencakup :
1. Reduksi data
a. Identifikasi satuan (unit). Pada mulanya diidentifikasikan adanya satuan
yaitu bagian terkecil yang ditemukan dalam data yang memiliki makna
bila dikaitkan dengan fokus dan masalah penelitian.
15
b. Sesudah satuan diperoleh, langkah berikutnya adalah membuat koding.
Membuat koding berarti memberikan kode pada setiap satuan, agar
supaya tetap dapat ditelusuri data/satuannya berasal dari sumber mana .
c. Kategorisasi
1. Menyusun kategori. Kategori adalah upaya memilah-milah setiaap
satuan kedalam bagian-bagian yang memiliki kesamaan.
2. Setiap kategori diberi nama yang disebut “label”.
3. Penafsiran data
Tujuan yang ingin dicapai dalam penafsiran data ini adalah deskripsi
analitik yang merupakan rancangan organisasional dan dikembangkan
dalam kategori-kategori yang ditemukan dan hubungan yang muncul dari
data (Schaltzman & Strauss dalam Moleong, L.J., 2010).
4. Kesimpulan
16
F. UJI KEABSAHAN DATA
Moleong, L.J., (2010) mengungkapkan bahwa yang dimaksud dengan
keabsahan data adalah bahwa setiap keadaan harus memenuhi beberapa
hal yaitu:
i. Mendemonstrasikan nilai yang benar.
ii. Menyediakan dasar agar hal itu dapat diterapkan.
iii. Memperbolehkan keputusan luar yang dapat dibuat tentang
konsistensi dari prosedurnya dan kenetralan dari temuan dan
keputusan-keputusannya.
17
Dafta Pustaka
Apollo & Andi Cahyadi. 2012. Konflik Peran Ganda Perempuan Menikah
yang Bekerja Ditinjau dari Dukungan Sosial Keluarga dan Penyesuaian Diri.
Madiun : Program Studi Psikologi, Fakultas Psikologi, Universitas Katolik Widya
Mandala Madiun.
Feist, Jess dan Feist, Gregory. 2010. Teori Kepribadian. Buku 2. Jakarta:
Salemba Humanika.
18
Rahmadita, Irma. 2013. Hubungan antara Konflik Ganda dan Dukungan
Sosial Pasangan dengan Motivasi Kerja Pada Karyawati di Rumah Sakit Abdul Rivai
Berau. eJournal Psikologi.
19