Di Susun Oleh:
11720115010
TAHUN 2019
1
1. Hukum suami melafazkan talak ketika istri dalam kondoisi hamil
Jawaban :
Pendapat para ulama bahwa talak untuk istri yang sedang hamil adalah
sah. Ini adalah kesepakatan ulama, tidak ada perselisihan. Terdapat hadits yang
shahih dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa tatkala Ibnu Umar mentalak
istrinya ketika haid, kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan
Ibnu Umar untuk mempertahankan istrinya sampai selesai haidnya dan bersuci.
Hadits ini menunjukkan bahwa talak untuk wanita hamil statusnya sama
dengan talak untuk wanita suci yang belum disetubuhi. Ringkasnya, mentalak
wanita ketika hamil hukumnya boleh. Bahkan termasuk talak sunnah, menurut
pendapat yang kuat. Talak yang dilarang adalah talak sebagaimana yang
disebutkan dalam hadits, yaitu talak ketika haid atau nifas. Selama wanita sedang
haid atau nifas maka tidak boleh seorang suami yang muslim mentalaknya.
Jawaban:
Allah perintahkan agar para wanita lebih banyak tinggal di dalam rumah.
Karena rumah adalah hijab yang paling syar’i baginnya. Allah berfirman,
َوقَ ْرنَ فِي بُ ُيوتِكُنَّ َو ََل تَبَ َّرجْ نَ تَبَ ُّر َج ا ْلجَا ِه ِليَّ ِة ْاْلُولَى
2
Karena itu, para wanita diperintah untuk banyak tinggal di dalam rumah. Dan
ketika hendak keluar rumah, mereka harus meminta izin kepada suaminya.
Artinya: “Apabila istri kalian meminta izin kepada kalian untuk berangkat ke
masjid malam hari, maka izinkanlah…” (HR. Ahmad 5211, Bukhari 865, dan
Muslim 1019).
Jawaban:
ٰٰٓٓم ْۢ ْن
ِ ٰٓربَّ ُك َۚ ْم ََٰٓلٰٓت ُ ْخ ِر ُج ْو ُه َّن َ َ وآٰال ِعدَّ َۚة
ٰٓواتَّقُ ه
َ َوآّٰٰللا ْ ص َ َس ۤا َءٰٓف
َ ط ِلقُ ْو ُه َّنٰٓ ِل ِعدَّتِ ِه َّن
ُ ْٰٓواَح َ ِطلَّ ْقت ُ ُمٰٓالن
َ ٰٓيٰٓاِذَا
ُّ ِيٰٓاَيُّ َهآٰالنَّب
ٰٓظلَ َم
َ ّْٰٰٰٓٓللآِٰفَقَد
ّٰٰٓللآِٰ ٍَۗو َم ْنٰٓيَّتَعَ ٰٓدَّٰٓ ُحد ُْودَ ه َ شةٍٰٓ ُّمبَيِنَ ٍۗ ٍة
ٰٓوتِ ْلكَ ٰٓ ُحد ُْودُ ه ِ َٰٓو ََلٰٓيَ ْخ ُرجْ نَ ٰٓا ََِّلٰٓا َ ْنٰٓيَّأْتِيْنَ ٰٓبِف
َ اح َ بُي ُْوتِ ِه َّن
يٰٓلَعَ َّل ه
ُ ّٰٰٓللآَٰيُحْ د
ِثٰٓبَ ْعدَٰٓذلِكَ ٰٓا َ ْم ًرا َ نَْٰٓف
ْ سهٗ ٰٓ ٍََٰۗٓلٰٓتَد ِْر
3
hukum Allah, dan barangsiapa melanggar hukum-hukum Allah, maka sungguh,
dia telah berbuat zalim terhadap dirinya sendiri. ( Surah Thalaq (65):1)
Jawaban:
Ibnu Qayyim berpendapat bahwa apabila salah satu dari kedua orang tua
berpegian untuk ketentuan tertentu, kemudian, dia kembali ke rumahnya,
sedangkan orang tua yang satunya lagi tetap bermukim di tempat itu. Hal ini
karena berpegian bersama si anak, apalagi jika si anak masih disusui sama saja
dengan menelantarkannya dan membahayakan keselamatan jika wangnya. Inilah
pendapat yang disepakati oleh para ulama. Bahkan, mereka tidak mengecualikan
pelaksanaan ibadah haji.
Para ulama menyampaikan riwayat lain yang bersumber dari Abu Hanifah,
yaitu apabila perpindahan sang ibu dari pusat kota ke desa maka sang ayah lebih
berhak untuk mengasuh si anak. Sementara itu, apabila ia (ibu) berpindah dari
satu kota ke kota yang lain, maka ia lebih berhak mengasuh si anak.
Jawaaban:
ٰٓعلَى
َ ُٰٰٓٓالر ُجل
َّ ب ُ ٰٓوَلَٰٓيَ ْخ،
َ ط َ ض ٍ علَىٰٓبَيْعِٰٓبَ ْع ُ سلَّ َمٰٓأ َ ْنٰٓيَبِ ْي َعٰٓبَ ْع
َ ٰٓض ُك ْم َ ٰٓو َ ُٰٓصلَّىٰٓهللا
َ علَ ْي ِه َ ٰٓيُّ ِنَ َهىٰٓالنَّب
ُٰٓ َاط
ب ْ بٰٓقَ ْبلَهُٰٓأ َ ْوٰٓيَأْذَنَ ٰٓلَه
ِ ُٰٓالخ ُ َاط ِ ٰٓالخْ َٰٓ َحتَّىٰٓيَتْ ُرك،طبَ ِةٰٓأ َ ِخ ْي ِه
ْ ِخ.
4
Mengkhitbah perempuan adalah boleh-boleh saja. Namun jika perempuan
tersebut sudah dikhitbah terlebih dahulu oleh orang lain, maka lebih baiknya tidak
mengkhitbahnya kembali. Rasulullah melarang hal tersebut. Kecuali perempuan
tersebut membatalkan tunangan pertamanya atau laki-laki yang mengkhitbahnya
telah mengizinkannya.
Dalam hal ini, khitbah boleh dilakukan oleh laki-laki kedua apabila
memenuhi beberapa hal berikut.
Apabila laki-laki yang ingin meminang tidak mengetahui jawaban perempuan tadi
atas pinangan laki-laki pertama, maka ia boleh meminangnya. Tetapi, apabila ia
meminang setelah perempuan tadi menerima pinangan laki-laki pertama, maka ia
telah berdosa.
6. Hukum menikahi istri orang lain dan perempuan yang dalam masa iddah.
Jawaban:
5
Allah swt berfirman,
Jawaban:
Sementara itu, Ibnul Mundzir berpendapat bahwa khuluk tidak boleh dijatuhkan
apabila pertikaian tidak datang dari masing-masing suami istri. Dia beralasan
dengan zahir ayat. Pendapat ini juga dianut oleh Thawus, Sya’bi dan beberapa
ulama dari kalangan tabi’in.
6
8. Hukum menjual kucing peliharaan dalam islam
Jawaban:
ٰٓالربَا
ِ ٰٓو َح َّر َم ْ ُّٰٰٓللا
َ ٰٓالبَ ْي َع َّ َوأ َ َح َّل
Kemudian rukun jual beli ada tiga: pelaku (penjual dan pembeli); sighat
akad (ijab dan qabul); dan objek jual beli (barang dan harga). Masing-masing
rukun tersebut memiliki syarat-syarat yang ditentukan syara’ yang telah
dirumuskan oleh para fukaha.
Fokus kepada objek jual beli, diantara syaratnya adalah harus suci dan
juga memiliki manfaat. Karena bila barang tersebut tidak bermanfaat, tidak bisa
dinamakan sebagai “harta”. Oleh karenanya, hukum jual-beli hewan yang suci dan
dapat dimanfaatkan adalah boleh.
7
Artinya: “dan (Dia telah menciptakan) kuda, bagal, dan keledai, untuk kamu
tunggangi dan (menjadi) perhiasan. Allah menciptakan apa yang tidak kamu
ketahui.”
Jawaban:
وشرعًا الرمي بالزنا على جهة التعيير لتخرج الشهادة بالزنا، وهو لغةً الرمي.فصل في بيان أحكام القذف
8
Di antara pernyataan yang masuk dalam kategori sebagai tuduhan zina
sebagaimana dijelaskan oleh Syekh Sulaiman al-Azhari, penulis kitab Hasyiyah
al-Jamal, ialah ketika seseorang berkata pada orang lain: “engkau berzina”, atau
“hai pezina”, atau “kelaminmu berzina”, atau “engkau memasukkan kelaminmu
pada kelamin yang haram”, atau ia berkata pada seorang anak: “Engkau bukan
anak si fulan”, atau “engkau anak zina”, dan lain sebagainya.\
10. Isteri bekerja sebagai seorang guru. Apakah boleh bagi suaminya untuk
mengambil semua gaji isterinya mengingat pasangan suami isteri ini
membutuhkan rumah tempat tinggal?
Jawaban:
Sedangkan mengambil seluruh atau sebagian gaji isteri secara paksa maka
ini adalah perbuatan yang terlarang karena termasuk memakan harta orang lain
dengan cara yang tidak benar.