B. PENDAHULUAN
3. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah dalam tesis ini dipusatkan pada upaya peningkatan keterampilan
menulis teks drama dengan pendekatan konteskstual komponen konstruktivisme
(Constructivism), bertanya (Questioning), menemukan (Inkuiri), masyarakat belajar (Learning
Community), permodelan (Modeling), refleksi (Reflection) dan penilaian sebenarnya
(Authentic Assessment).
4. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, permasalahan yang akan diangkat dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut.
1) Bagaimanakah peningkatan keterampilan menulis teks drama siswa kelas XI IPA I SMA
PGRI Slawi setelah mengikuti pembelajaran dengan pendekatan kontekstual?
2) Bagaimana perubahan perilaku siswa kelas XI IPA 1 SMA PGRI Slawi setelah mengikuti
pembelajaran menulis teks drama dengan pendekatan kontekstual?
5. Tujuan Penelitian
Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1) Meningkatkan keterampilan menulis teks drama siswa kelas XI IPA I SMA PGRI Slawi
setelah mengikuti pembelajaran dengan pendekatan kontekstual?
2) mendeskripsikan perubahan perilaku siswa kelas XI IPA 1 SMA PGRI Slawi setelah
mengikuti pembelajaran menulis teks drama dengan pendekatan kontekstual?
6. Manfaat Penelitian
Dalam penyusunan Tesis ini, peneliti berharap hasil penelitian ini akan mempunyai manfaat
baik secara teoritis maupun praktis.
1)Manfaat Teoretis
Manfaat teoretis penelitian ini adalah memberikan masukan pengetahuan tentang
pengembangan teori pembelajaran menulis teks drama dengan pendekatan kontekstual.
Selain itu dapat memberikan sumbangan pemikiran dan tolak ukur kajian pada penelitian
yang lebih lanjut.
2)Manfaat praktis.
Manfaat praktis penelitian ini bagi guru, siswa, peneliti:
a. Manfaat bagi guru
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan alternative pemilihan teknik pembelajaran
menulis teks drama.
b. Manfaat bagi siswa
Siswa lebih mudah dan cepat menemukan idea atau gagasan keterampilan menulis teks
drama dan meningkatkan keterampilan menulis teks drama siswa.
c. Manfaat bagi peneliti
Manfaat bagi peneliti adalah dapat memperkaya wawasan mengenai penggunakan
pendekatan kontekstual dalam pembelajaran.
2. Landasan Teoretis
Konsep-konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah hakikat menulis, hakikat menulis
teks drama, dan hakikat pendekatan kontekstual. Deskripsi lengkap tentang hal-hal tersebut
adalah sebagai berikut.
a.Hakikat Menulis
Menulis mempunyai posisi tersendiri dalam kaitannya dengan upaya membantu siswa
mengembangkan kegiatan berpikir dan pendalaman bahan ajar. Menulis merupakan salah
satu kemampuan berbahasa yang paling kompleks. Menulis menuntut pengalaman, waktu,
kesempatan, latihan, keterampilan-keterampilan khusus, dan pengajaran langsung menjadi
seoranng penulis, menuntut gagasan-gagasan secara logis, diekspresikan secara jelas, dan
ditata secara menarik (Tarigan, 1996:8).
Menulis menuntut sejumlah pengetahuan dan kemampuan sekaligus. Pengetahuan pertama
menyangkut isi karangan, yang kedua menyangkut aspek-aspek kebahasaan dan teknik
penulisan yang dapat dipelajari secara teoretis.
Menulis mempunyai tujuan tertentu. Berdasarkan penyelidikan tehadap guru, menurut
Raimes (1987) kegiatan menulis bertujuan (1) memberikan penguatan (reinforcement), (2)
memberikan pelatihan (training), (3) membimbing siswa melakukan peniruan atau imitasi
(imitation), (4) melatih siswa berkomunikasi (communication), (5) membuat siswa lebih
lancar dalam berbahasa (fluency), dan (6) menjadikan siswa lebih giat belajar (Learning).
Dengan memperhatikan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa menulis merupakan
suatu kegiatan yang banyak menuntut kemampuan bidang kebahasaan dan pengetahuan di
luar kebahasaan yang menjadi isi tulisan, yang merupakan idea tau gagasan secara sistematis
sehingga mudah dipahami oleh pembacanya.
c. Pendekatan Kontekstual
Pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and Learning) adalah konsep belajar yang
membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dan situasi dunia nyata siswa dan
mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dan
penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari, dengan melibatkan tujuh komponen
utama pembelajaran efektif, yakni: konstruktivisme (Constructivism), bertanya
(Questioning), menemukan (Inkuiri), masyarakat belajar (Learning Community), pemodelan
(Modeling), refleksi (Reflection), dan penilaian sebenarnya (Authentic Assessment)
(Depdiknas 2002:5).
Nurhadi dan Senduk (2003:5) menyatakan bahwa pendekatan kontekstual adalah salah satu
pendekatan pembelajaran yang menekankan pentingnya lingkungan alamiah itu diciptakan
dalam proses belajar agar kelas lebih hidup dan lebih bermakna karena siswa mengalami
sendiri apa yang dipelajarinya. Pendekatan kontekstual merupakan pendekatan yang
memungkinkan siswa untuk menguatkan, memperluas, dan menerapkan pengetahuan dan
keterampilan akademik mereka dalam berbagai macam tatanan kehidupan baik di sekolah
maupun di luar sekolah. Selain itu, siswa dilatih untuk dapat memecahkan masalah yang
mereka hadapi dalam suatu situasi, misalnya dalam bentuk simulasi, dan masalah yang
memang ada dalam dunia nyata.
Nurhadi (2004:106) menyampaikan bahwa penerapan CTL dalam kelas cukup mudah. Secara
garis besar, langkahnya sebagai berikut: (1) kembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar
lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri, dan mengkonstruksi
sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya, (2) laksanakan sejauh mungkin kegiatan
inkuiri untuk semua topik, (3) kembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya, (4)
ciptakan ‘masyarakat belajar’ (belajar dalam kelompok-kelompok), (5) hadirkan ‘model’
sebagai contoh pembelajaran, (6) lakukan refleksi di akhir pertemuan, (7) lakukan penilaian
yang sebenarnya dengan berbagai cara. Lebih lanjut Nurhadi (2004:107) menyampaikan ciri
kelas yang menggunakan pendekatan kontekstual yakni: (1) pengalaman nyata, (2)
kerjasama, (3) saling menunjang, (4) gembira, (5) belajar bergairah, (6) pembelajaran
terintegrasi, (7) menggunakan berbagai sumber, (8) siswa aktif dan kritis, (9) menyenangkan,
tidak membosankan, (10) sharing dengan teman, (11) guru kreatif.
D. METODE PENELITIAN
1. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK). Ebbut dalam Kasihani Kasbolah
(2001:9) mendefinisikan penelitian tindakan merupakan studi yang sistematis yang dilakukan
dalam upaya memperbaiki praktik-praktik dalam pendidikan dengan melakukan tindakan
praktis serta refleksi dari tindakan tersebut.
Ebbut melihat proses pelaksanaan penelitian tindakan ini sebagai suatu rangkaian siklus
yang berkelanjutan. Dalam penelitian tindakan ini menggunakan dua siklus, masing-masing
siklus terdiri dari empat tahap yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan
(4) analisis dan refleksi.
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah keterampilan menulis teks drama siswa SMA PGRI Slawi Kelas XI
IPA 1. Kelas XI IPA 1 tersebut terdiri dari 46 siswa, yaitu 15 laki-laki dan 31 perempuan.
Peneliti mengambil subjek tersebut dengan alasan berdasarkan hasil wawancara dengan
guru mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia di SMA PGRI Slawi yang mengajar kelas XI
IPA 1, saat ini kondisi kemampuan menulis teks drama siswa kelas tersebut rendah.
3. Variabel Penelitian
Ada dua variabel yang diteliti yaitu: 1) keterampilan menulis teks drama dengan indikator
menulis teks drama dengan menggunakan bahasa yang sesuai untuk: mendeskripsikan
perilaku manusia melalui dialog, menghidupkan konflik, memunculkan penampilan
(performance), 2) variabel penggunaan pendekatan kontekstual.
●
●
●
E. DAFTAR PUSTAKA
Bagyo, Thomas. 2004. Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Drama dengan Teknik Modeling
pada Siswa Kelas IV D SD Bernardus Semarang. Skripsi: Unnes.
Kasihani, Kasbolah E.S. 2001. Penelitian Tindakan Kelas. Malang: Universitas Negeri Malang.
Luxemburg, Jan Van, dkk. 1984. Pengantar Ilmu Sastra. Jakarta: Gramedia.
Nursantara, Yayat. 2004. Kesenian SMA Seni Rupa, Musik, Tari, dan Drama untuk Kelas X.
Jakarta: Erlangga.
Sayuti, Suminto A. 2003. Sastra Model Posmo dan Pengajarannya. Semarang: Yudhistira.
Utami, Titi. 2005. Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Drama Jawa dengan Media Kaset pada
Siswa SMP Negeri 3 Bawang Banjar Negara. Skripsi: Unnes.
Waluyo, Herman J. 2003. Drama Teori dan Pengajarannya. Yogyakarta: Hanindita Graha Widya.
‹
›
Beranda