MAKALAH
SITI FATIMAH
NIM : 922017033
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, taufik
dan inayah-Nya serta nikmat sehat sehingga penyusunan makalah guna memenuhi
tugas kuliah mata pelajaran Pengetahuan Lingkungan yang berjudul “Dampak
Pembangunan Dalam Lingkungan” tepat pada waktunya. Makalah ini merupakan
tugas Mata Pelajaran Pengetahuan Lingkungan. Dan merupakan inovasi pembelajaran
untuk memahami penelitian secara mendalam, semoga makalah ini dapat berguna
untuk Mahasiswa pada umumnya.
Makalah ini saya susun selain untuk memenuhi tugas mata pelajaran
Pengetahuan Lingkungan, tapi juga sebagai media sosialisasi tentang pentingnya
Pelestarian Lingkungan Hidup dan dapat memberikan manfaat serta motivasi
sekaligus menambah wawasan untuk saya pribadi khususnya dan untuk para
pembaca. Saya ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Guru mata
Pelajaran Pengetahuan Lingkungan atas bimbingan dan pengarahannya selama
penyusunan makalah ini serta pihak-pihak yang telah membantu dan tidak dapat
disebutkan satu per satu akhirnya semua hambatan dalam penyusunan makalah ini
dapat teratasi. Saya juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu saya sangat membutuhkan kritik dan saran yang sifatnya membangun
dan pada intinya untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan agar dimasa yang akan
datang lebih baik lagi.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
JUDUL ............................................................................................................. i
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini antara lain:
1. Apakah dampak pembangunan terhadap stuktur tanah?
2. Apakah dampak pembangunan terhadap perubahan iklim?
3. Apakah dampak pembangunan terhadap Ekosistem?
4. Apakah dampak pembangunan terhadapa lingkungan sosial?
1.3. Tujuan
Tujuan dari makalah ini, yaitu:
1. Mengetahui dampak pembangunan terhadap ekosistem.
2. Mengetahui dampak pembangunan terhadap struktur tanah.
3. Mengetahui dampak pembangunan terhadap perubahan iklim.
4. Mengetahui dampak pembangunan terhadap lingkungan social.
1.4. Manfaat
1. Mahasiswa dapatmenambah dan memperluas menegnai masalah lingkungan
Yang dapat terjadi akibat pelaksanaan pembangunan.
2. Dapat memberikan informasi mengenai dampak – dampak negative yang dapat
terjadi akibat pelaksanaan pembangunan.
2
BAB II
LANDASAN TEORI
3
BAB III
PEMBAHASAN
Aspek lingkungan adalah dimensi khusus yang sebenarnya berfungsi sebagai alat
penjaga dan penyelaras pola pembangunan, terutama dari peran lingkungan yang
mensejahterakan dan melindungi kehidupan manusia. Setidaknya pembangunan
berkelanjutan mensyaratkan 3 aspek pembangunan yang harus diperhatikan yaitu,
ekonomi, sosial budaya, dan lingkungan, yang ketiganya harus terimplementasikan di
dalam program pembangunan negara-negara di dunia.
Tanah secara umum merupakan suatu benda alami heterogen yang terdiri atas
komponen-komponen padat, cair, gas, dan mempunyai sifat serta perilaku yang
dinamik. Tanah merupakan akumulasi tubuh alam yang bebas yang menduduki
sebagian besar permukaan bumi dan mempunyai sifat-sifat sebagai akibat pengaruh
iklim dan organisme yang bekerja pada batuan induk pada relief tertentu dan dalam
jangka waktu tertentu. Dari berbagai unsur yang terkandung, tanah merupakan unsur
yang penting dalam Geografi.
4
3.3. Dampak Pembangunan Terhadap Perubahan Iklim dan Cuaca
Faktor penyebab perubahan iklim tak lain adalah manusia sendiri. Kegiatan-
kegiatan manusia seperti konsumsi energi, meningkatnya industri dan transportasi,
dan pembukaan lahan baru merupakan pemicu awal dari perubahan iklim.
1. Dampak Perubahan Iklim
a. Meningkatnya suhu permukaan bumi sepanjang lima tahun mendatang.
b. Mengakibatkan gunung es mencair.
c. Panen gagal, yang hingga tahun 2050 membuat 130 juta penduduk dunia
terutama di Asia akan mengalami kelaparan.
d. Permukaan laut meningkat.
e. Lenyapnya beberapa spesies.
f. Bencana nasional yang makin meningkat.
2. Hubungan Pembangunan dan Iklim
Secara umum pasti kita sudah pernah mendengar tentang rumah kaca. Rumah
yang dibangun dengan konstruksi khusus pada bagian atapnya ini biasa digunakan
untuk lahan proses pembibitan pada kegiatan perkebunan dan berfungsi untuk
menghangatkan tanaman yang berada di dalamnya. Hal di atas juga terjadi pada
bumi, di mana radiasi yang dipancarkan oleh matahari, menembus lapisan atmosfer
dan masuk ke bumi. Radiasi matahari yang masuk ke bumi dalam bentuk
gelombang pendek, menembus atmosfer bumi dan berubah menjadi gelombang
panjang ketika mencapai permukaan bumi. Setelah mencapai permukaan bumi,
sebagian gelombang dipantulkan kembali ke atmosfer. Akibatnya radiasi matahari
tersebut terperangkap di atmosfer bumi. Karena peristiwa ini berlangsung berulang
kali, maka kemudian terjadi akumulasi radiasi matahari di atmosfer bumi yang
menyebabkan suhu di bumi menjadi semakin hangat. Peristiwa alam ini dikenal
dengan Efek Rumah Kaca (ERK), karena peristiwanya serupa dengan proses yang
terjadi di dalam rumah kaca.
5
3.4. Dampak Pembangunan terhadap lingkungan social
6
Hakekat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia seutuhnya dan
oembangunan seluruh masyarakat Indonesia, yang tujuan jangka panjangnya dititik
beratkan pada pembangunan di bidang ekonomi dengan sasaran utama mencapai
keseimbangan antara bidang pertanian dan industri, serta terpenuhinya kebutuhan
pokok rakyat. Dengan demikian sasaran pembangunan adalah untuk meningkatkan
kesejahteraan rakyat.
Focus dari kajian ini sebenarnya adalah pembangunan di bidang industri. Dimana
pembangunan di sector ini adalah suatu pembangunan yang sangat banyak memiliki
dampak baik positif maupun negative.
Perubahan yang pesat dalam pembangunan industri menimbulkan
berkembangnya masyarakat yang semakin kompleks. Perubahan sosial dirasakan di
semua kegiatan kehidupan, baik sebagai dampak positif maupun negatif. Dampak
dari orientasi pembangunan pada pertumbuhan ekonomi dengan mengembangkan
industri sebagai basis pertumbuhan ekonomi, semakin dirasakan dampak negatif
terhadap lingkungan dan ketersediaan sumber daya alam.
Permasalahan lain yang dihadapi dalam menentukan ruang lingkup analisis
dampak lingkungan sosial, ialah bagaimana hubungan antara berbagai aspek yang
terkait dalam kegiatan pembangunan, baik dalam tingkat konseptual maupun
operasional. Riga (1990 :10) telah mengidentifikasi suatu kerangka pemikiran yang
melihat hubungan antara aspek-aspek yang terkait dalam pembangunan, yang berasal
dari gerakan indikator sosial dan berdasarkan konsep kualitas hidup (quality of life)
dan kemaslahatan sosial (well being). Ada 6 aspek utama dalam Andal Sosial, yaitu :
(1) Aspek Sosio Budaya;
(2) Aspek Demografi;
(3) Aspek Ekonomi;
(4) Aspek Lingkungan Binaan;
(5) Aspek Lingkungan Alam;
(6) Aspek Proyek.
Dari 6 aspek/ komponen yang berkaitan, dalam Andal sosial, komponen intinya
adalah 3 komponen, yaitu sosio budaya, demografi, dan ekonomi. Untuk dampak
7
sosial dilihat hubungan intra-komponen inti dan hubungan inter komponen inti
dengan komponen proyek, lingkungan alam dan lingkungan binaan, Dengan
demikian, suatu Andal Sosial baru dianggap lengkap, bila dapat menyajikan
informasi mengenai dampak yang diperkirakan yang menyangkut komponen inti
tersebut. Informasi mengenai subkomponen tidak hanya yang bersifat statistik.
Analisis kualitatif diperlukan dengan mengidentifikasi : pertama, kesempatan dan
masalah sosial yang mungkin terjadi sebagai akibat suatu kegiatan pembangunan,
kebijakan, program ataupun proyek, dan kedua, infomasi tentang masyarakat mana
yang akan terkena dampak.
1. Komponen Sosial-Budaya.
a. Organisasi budaya dan cara hidup sehari-hari yang menyangkut jenis pranata
yang ada dalam suatu komunitas, adat-istiadat, norma dan tata-cara, dan
pengelompokkan masyarakat. Dilihat juga pola interaksi antar-subkomponen.
b. Nilai, sikap dan persepsi : baik antar-kelompok maupun mengenai kegiatan
yang direncanakan.
c. Distribusi kekuasan dan kehidupan politik : pembagian kekuasaan yang
berlaku dalam masyarakat tertentu serta pergeseran kekuasaan dalam
masyarakat.
d. Struktur stratifikasi : berbagai stratifikasi menurut berbagai pranata yang ada,
misalnya struktur stratifikasi sosial, ekonomi, politik, pendidikan, dan agama
dalam suatu masyarakat.
e. Peranan dalam masyarakat, yang menyangkut juga masalah kesempatan
peranan dan tingkat spesialisasi yang ada dan diperlukan.
f. Integrasi atau keserasian : melihat proses sosial yang dapat memelihara,
mencegah atau merusak keserasian.
g. Hubungan dengan daerah, atau lokasi lainnya : keterkaitan yang ada antara
masyarakat, dimana kegiatan pembangunan akan diadakan, dengan masyarakat
di luar lokasi tersebut, baik hubungan yang bersifat sosial, politik maupun
ekonomi.
8
h. Pranata dan fungsinya dalam masyarakat yang erat hubungannya dengan
subkomponen organisasi budaya dan cara hidup sehari-hari. Dilihat jenis dan
jaringan hubungan dalam setiap pranata.
i. Pengalaman dengan perubahan sosial : tingkat kesanggupan masyarakat
menangani perubahan yang datang dari luar serta cara-cara penanganan
perubahan.
j. Masalah Sosial : jenis-jenis masalah sosial yang ada serta penanganannya di
masyarakat.
k. Kesehatan lingkungan yang dipengaruhi oleh ciri kependudukan, cara hidup,
penggunaan sumber daya, keadaan biofisik serta risiko suatu proyek.
l. Penggunaan sumber daya (produksi-distribusi-pola konsumsi). Teknologi yang
digunakan dalam suatu kegiatan pembangunan dapat merubah pola konsumsi
setempat yang selanjutnya merubah cara hidup sehari-hari maupun penggunan
lahan/tanah.
m. Lingkungan binaan : perubahan pada lingkungan binaan akan membawa
dampak perubahan persepsi, orientasi, rasa kenyamanan, dan interaksi sosial.
n. Demografi : peningkatan mobilitas penduduk yang dapat memberi dampak
perubahan terhadap struktur dan stratifkasi sosial dalam masyarakat dan
terutama terhadap hubungan antara pendatang dan penduduk asli.
2. Komponen Kependudukan
a. Jumlah Penduduk, dengan asumsi semakin besar jumlah penduduk dan
semakin banyak diferensiasi kerja yang ada di suatu lokasi kegiatan
pembangunan, semakin kecil intensitas dampak sosial yang diperkirakan,
karena proyek dapat menggunakan tenaga kerja setempat.
b. Kepadatan penduduk dan komposisi penduduk di lokasi, untuk memperkirakan
besaran dampak, stress ataupun konflik, dari kegiatan pembangunan yang
direncanakan.
c. Jarak lokasi dari pusat daerah atau kota metropolitan, dengan asumsi bahwa
kota besar lebih mudah dapat menyerap dampak sosial suatu kegiatan.
9
d. Keanekaragaman penduduk di lokasi, dengan asumsi bahwa semakin beraneka
ragam penduduk di suatu lokasi, semakin menjadi kurang menyolok kehadiran
pendatang, karenanya perbedaan pendatang dan penduduk asli berkurang.
Dengan kata lain, diasumsikan bahwa semakin beranekaragam semakin tinggi
toleransi pada perubahan.
e. Pola perubahan penduduk, untuk memperkirakan tenaga kerja yang tersedia
bagi kegiatan pembangunan yang direncanakan.
3. Komponen Ekonomi
a. Perubahan Pendapatan, yang akan menyebabkan perubahan daya beli
penduduk sehingga merubah cara hidup sehari-hari.
b. Daya serap dan komposisi tenaga kerja diberbagai sektor ekonomi, yang
mempengaruhi struktur stratifikasi serta kehidupan masyarakat setempat.
c. Perpajakan, yang menentukan gaya hidup sehari-hari dari masyarakat dan
perubahan karena kegiatan pembangunan pada sistem atau pelaksanaan
perpajakan akan membawa dampak social.
d. Pola kegiatan di setiap sektor ekonomi, yang berkaitan erat dengan kehidupan
masyarakat, dan mempengaruhi keadaan sosial dari masyarakat tersebut.
10
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
11
DAFTAR PUSTAKA
12