Anda di halaman 1dari 6

Tugas Proyek

Bahasa Indonesia
DISUSUN OLEH :
Haryo Permono
M.Rimba Alifandi
Rennisa Nur Haliza
Shafira Hardian
Kelas : IX.7
Kata Pengantar
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah Swt. Tuhan Yang Maha
Esa atas segala taufik dan hidayah nya. Sehingga makalah ini dapat
diselesaikan sesuai waktu yang ditentukan.
Laporan yang berjudul “Desain Penyusunan Teks Tantangan Berbasis
Proyek” ini merupakan hasil penyusunan saya dan juga dibantu oleh
teman0teman yang telah memberikan bahan sehingga makalah ini dapat
diselesaikan dengan baik.
Kami sangat menyadari laporan ini banyak kekurangan dan
kelemahan. Oleh karena itu saran dan masukan dari pembaca dan rekan-
rekan, saya harapkan semoga dapat memberikan nilai tambahan bagi kita
semua.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah berperan serta membantu dalam penyusunan laporan ini dari awal
sampai akhir. Oleh karena itu, sebelum dan sesudahnya kami ucapkan
terima kasih.

Bekasi, 25 Februari 2016

Kelompok Raditya Dika


Desain Penyusunan Teks Tantangan Berbasis Proyek
No. Jenis Informasi Keterangan
1. Nama Kelompok Raditya Dika
2. Ketua & Anggota Ketua : Rennisa Nur Haliza
Anggota : Haryo Permono
M. Rimba Alfandi
Shafira Hardian
3. Kelas IX-7
4. Judul/Topik proyek Penyusunan teks tantangan
5. Jenis tugas Tugas kelompok
6. Sumber bahan Internet
7. Cara pengumpulan Studi kepustakaan
bahan
8. Cara analisis bahan Pengolahan data/fakta/informasi menjadi
pernyataan verbal berupa:
a. Penyusunan kalimat topik pada
setiap struktur bagian teks,
b. Pengembangan kalimat topik
dengan kalimat pengembang,
c. Penyusunan paragraf yang sesuai
dengan struktur teks tantangan,
d. Penyuntingan kalimat yang
disesuaikan dengan unsur
kebahasaan teks tantangan,
e. Penggabungan paragraf menjadi
teks tangtangan yang padu.
9. Wujud hasil analisis Teks tantangan dengan urutan struktur
(isu, pengantar; argumen menentang,
simpulan, dan penggunaan unsur bahasa
yang tepat
10. Cara pelaporan Tulis dan publikasi
11. Jadwal pelaksanaan 10 hari mulai tanggal 16-26 Februari 2016
16-19 Februari : pengumpulan data
19-23 Februai : pengolahan data
23-26 Februari : pelaporan, penyusunan
teks, dan publikasi.
No. Data Pengolahan data Struktur
Teks
1. Pengertian rokok, Rokok adalah produk Isu
kandungan atau yang berbahaya & adiktif
bahan bahan rokok. (menimbulkan
ketergantungan) karena
didalam rokok terdapat 4000
bahan kimia (tar, nikotin,
sianida, dll) berbahaya.
2. Jenis-jenis rokok. Rokok dibedakan
menjadi beberapa jenis.
Pembedaan ini didasarkan
atas bahan pembungkus
rokok, bahan baku atau isi
rokok, proses pembuatan
rokok, penggunaan filter pada
rokok, dan jenis rokok juga
dilihat dari kadar nikotin dan
tar nya.
1. Hukum merokok Dalam bidang agama, Argumen
dalam bidang agama telah dijelaskan bahwa rokok Menentang
islam hukumnya haram.
2. Akibat merokok aktif Pada perokok aktif,
merokok dapat
meningkatkan risiko terkena
penyakit jantung, kanker, dll.
3. Akibat merokok pasif Para ahli melakukan
penelitian yang menunjukan
bahwa perokok pasif yang
menghirup asap aliran
samping berisiko mengidap
asma, kanker paru-paru, dll.
4. Dampak merokok Menurut beberapa
dalam bidang ekonomi fakta yang diperoleh
dilapangan, masyarakat kita
rata-rata mengeluarkan
biaya 90 miliar pertahun.
1. Peran pemerintah Untuk mengatasi hal Kesimpulan
yang diperlukan untuk tersebut, pemerintah perlu
meningkatkan kualitas mengeluarkan kebijakan
hidup bangsa hidup sehat tanpa rokok,
membatasi seseorang untuk
merokok dan membatasi
peredaran rokok.
Merokok Menjadi Gaya Hidup yang Buruk
Rokok adalah produk yang berbahaya & adiktif (menimbulkan
ketergantungan) karena didalam rokok terdapat 4000 bahan kimia
berbahaya yang 69 diantaranya merupakan zat karsinogenik (dapat
menimbulkan kanker). Zat-zat berbahaya yang terkandung didalam rokok
antara lain: tar, nikotin, benzene, cadmium, metanol, arsetilena, karbon
monoksida, sianida, arsen, formalin, dan amonia.

Rokok dibedakan menjadi beberapa jenis. Pembedaan ini didasarkan


atas bahan pembungkus rokok, bahan baku atau isi rokok, proses
pembuatan rokok, penggunaan filter pada rokok, dan jenis rokok juga
dilihat dari kadar nikotin dan tar nya.

Dalam bidang agama, rokok hukumnya haram. Salah satu dalil yang
bisa dijadikan landasan keharaman rokok secara mutlak yaitu “Tidak boleh
menimbulkan bahaya dan tidak boleh menyebabkan bahaya bagi orang
lain“ (HR. Ibnu Majah, Hadist Shahih).

Pada perokok aktif, merokok dapat meningkatkan risiko terkena


penyakit jantung, meningkatkan kadar kolesterol dalam darah, tekanan
darah tinggi, diabetes, kanker mulut, gangguan kesehatan pada gigi,
kemandulan, gangguan pada pernafasan, kanker pankreas serta kanker
darah.

Para ahli melakukan penelitian yang menunjukan bahwa perokok


pasif yang menghirup asap aliran samping berisiko mengidap asma, kanker
paru-paru sebesar 20-31% dan penyakit jantung sebesar 23%. Belum lagi
dampak-dampak negatif lain, seperti rambut menjadi bau, mata iritasi,
hingga stroke otak. Efek bagi ibu hamil, asap rokok itu dapat mengganggu
tumbuh kembang janin.

Menurut beberapa fakta yang diperoleh dilapangan, masyarakat kita


rata-rata mengkonsumsi 10,6 batang per hari atau sekitar tiga juta batang
rokok mengepul di udara setiap harinya dalam suatu kota. Bila dikalikan
dengan harga Rp 1.000,00 per batang maka 3 miliar rupiah per hari, berarti
90 miliar setiap bulannya atau 1,08 triliun per tahun. Ini sama dengan 74 %
PAD suatu ibukota provinsi di Indonesia seperti Kota Makassar pada tahun
2010 sebesar Rp 1,452 triliun. Mirisnya, warga Indonesia yang saat ini dilanda
kemiskinan, juga turut memberi andil dalam pembuangan uang secara sia-
sia seperti ini setiap tahunnya. Hal ini lah yang menyebabkan mengapa
orang-orang miskin memiliki status gizi yang kurang, dan ditambah dengan
minimnya biaya yang dialokasikan untuk pemeliharaan kesehatan
menyebabkan angka kematian dan kejadian penyakit pada mereka
menjadi lebih tinggi.

Oleh karena itu, kebijakan pemerintah yang berani dalam rangka


meningkatkan kualitas hidup bangsa sangat diperlukan agar bangsa
Indonesia memiliki ketahanan fisik dan psikis yang baik dan siap bersaing
dalam tataran Internasional. Kebijakan itu salah satunya adalah
mengeluarkan kebijakan hidup sehat tanpa rokok, membatasi seseorang
untuk merokok dan membatasi peredaran rokok.

Anda mungkin juga menyukai