Anda di halaman 1dari 26

DEFINISI

KOMUNIKASI
Frank E.X. Dance (1976),
menginventarisasi 126 buah definisi
komunikasi yang disampaikan oleh
berbagai ahli dalam bukunya
“Human Communication Theory”
diantaranya adalah : ….
WEAVER (1949),
menyampaikan : “Komunikasi
adalah seluruh prosedur melalui
dimana pikiran seseorang dapat
dipengaruhi oleh pikiran orang
lain.”
Weaver memberikan penekanan pada
upaya atau kegiatan seseorang dalam
mempengaruhi pikiran orang lain.
HOVLAN, JENIS & KELLY (1953),
menyampaikan :
Komunikasi adalah suatu proses
dimana seseorang (komunikator)
menyampaikan stimulus
(biasanya dalam bentuk kata-kata)
dengan tujuan mengubah atau
membentuk prilaku orang lain
(khalayak) ............
Hovlan, Jenis & Kelly,
menyatakan bahwa ”komunikasi
adalah suatu proses antara
dua orang atau lebih.”
Dan memberikan penekanan bahwa
kegiatan komunikasi mempunyai
tujuan mengubah atau membentuk
prilaku seseorang yang menjadi
sasaran komunikasi
RUESCH (1957),
menyampaikkan : komunikasi adalah
suatu proses yang menghubungkan
satu bagian dengan bagian lain dalam
suatu kehidupan.
Ruesch memberikan penekanan pada tujuan
komunikasi, yaitu untuk mengurangi ketidak
pastian, sebagai dasar seseorang bertindak
efektif, untuk mempertahankan atau
memperkuat ego
GODE (1959),
menyampaikan : komunikasi adalah
suatu proses yang membuat sesuatu
yang semula dimiliki oleh seseorang
(monopoli seseorang) menjadi dimiliki
oleh dua orang atau lebih.
Gode, memberikan penekanan pada
“penularan atau pembagian”
kepemilikan (informasi)
LASSWELL (1960)
Komunikasi pada dasarnya merupakan
proses yang menjelaskan :
• “Siapa”, (Who)
• “Mengatakan apa” (Says What),
• “Dengan saluran apa” (In Which
Channel),
• “Kepada siapa”, (To Whom) dan
• ”Dengan akibat atau hasil apa”
(With What Effect).
Lasswell, secara eksplisit dan
kronologis menjelaskan tentang
keterlibatan beberapa komponen
dalam komunikasi :
• “Siapa”(Who) sebagai pelaku
komunikasi pertama yg berinisiatif
sebagai sumber (komunikator)
• “Mengatakan apa” (Says What)
isi informasi yang akan
disampaikan (pesan)
• “Melalui saluran apa (In Which
Channel) diperlukan media atau
sarana untuk menyampaikan
informasi
• “Kepada siapa” (To Whom) pelaku
komunikasi lain yang menjadi
sasaran atau penerima pesan
(komunikan)
• “Dengan dampak apa” (With What
Effect) perubahan yang terjadi
pada penerima pesan/informasi
BERELSON DAN STEINER ( 1964)
Komunikasi adalah proses penyampaian :
• informasi,
• gagasan,
• emosi,
• keahlian dan lain-lain.
Melalui penggunaan simbol-simbol
seperti :
• kata-kata,
• gambar,
• angka-angka dan lain-lain.
Berelson dan Steiner, memberikan
penekanan bahwa komunikasi adalah
proses penyampaian :
• informasi,
• gagasan atau ide-ide,
• emosi,
• keahlian dan lain-lain
dengan mempergunakan symbol -
simbol seperti :
• kata-kata,
• gambar-gambar,
• angka-angka
• dan lain-lain
BARNLUND (1964)
Komunikasi didorong oleh
kebutuhan-kebutuhan untuk :
mengurangi rasa ketidakpastian,
bertindak secara efektif,
mempertahankan atau
memperkuat ego
Barnlund, memberikan penekanan pada
upaya atau tindakan yang mempunyai tiga
tujuan yaitu :
• untuk mengurangi ketidak-pastian, yang
dimiliki sesuatu masalah yang sedang
dihadapi.
• sebagai dasar bertindak efektif, karena
suatu tindakan harus didasarkan data dan
analisis yang akurat
• untuk mempertahankan atau memperkuat
ego, untuk menambah keyakinan seseorang
pada sesuatu yang dianggap suatu
kebenaran
Definisi
tersebut di atas
memberikan pengertian :
Pertama
Komunikasi adalah :
• proses pembentukan,
• penyampaian,
• penerimaan, dan
• pengolahan suatu pesan.
Kedua
“Pesan” merupakan produk utama
suatu proses komunikasi, dan pesan
tersebut dapat berupa :
• lambang-lambang,
• ide atau gagasan,
• sikap,
• perasaan, dan
• tindakan.
Bentuk penyampaiannya dapat
dengan :
• kata-kata lisan,
• tulisan,
• gambar-gambar,
• angka-angka,
• gerak gerik atau tingkah laku, dan
• bentuk tanda-tanda lainya yang
mengandung makna.
Cara penyampaiannya dengan :
• tatap muka,
• melalui surat,
• melalui telepon,
• melalui surat kabar,
• televisi,
• radio dan lain-lain.
Ketiga
komunikasi dapat terjadi :
• dalam diri seseorang,
• antara dua orang,
• antara beberapa orang,
atau
• banyak orang.
Keempat
komunikasi mempunyai tujuan
tertentu sesuai dengan
kepentingan para pelakunya
Perlu ditambahkan, proses
komunikasi akan selalu terjadi
dalam arah, sifat atau kontek
yang bervalensi :
“POSITIF” seperti :
• bertambahnya
pengetahuan,
• rasa senang,
• saling pengertian,
• saling mendukung.
“NEGATIF” seperti :
• marah,
• berkelahi,
• saling mengancam.
“NETRAL” seperti :
• tidak gembira,
• tidak sedih,
• tidak mendukung, dan
• tidak juga bersikap
menentang
N

Anda mungkin juga menyukai