Anda di halaman 1dari 2

TEKNOLOGI BUDIDAYA SELEDRI

DATARAN RENDAH

Seledri (Apium graveolens L. Dulce)


termasuk dalam famili Umbelliferae dan
merupakan komoditas sayuran yang banyak
digunakan untuk penyedap makanan dan
penghias hidangan. Biji seledri juga digunakan
sebagai bumbu dan penyedap. Ekstrak minyak
bijinya berkasiat sebagai obat.
Budidaya seledri sangat baik di dataran
tinggi 1000-1200 m dpl, juga bisa di dataran  Buat bedengan dengan lebar 100 cm, tinggi
rendah dengan memberi naungan berupa atap 30 cm, panjang sesuai lahan, dan jarak
alang-alang atau jerami, yang berfungsi sebagai antar bedengan 50 cm.
penahan sinar matahari dan menjaga  Bedengan diberi naungan berupa alang-
kelembaban. Seledri kurang tahan hujan oleh alang atau jerami dengan tinggi 1-1,5 m.
karena itu curah hujan optimum berkisar 60-100 3. Persemaian
mm/bulan. Tanaman seledri dapat dibagi menjadi  Benih disemai pada bedengan di dalam
seledri tangkai, seledri umbi dan seledri daun alur/larikan sedalam 0,5 cm dengan jarak
antar alur 10-20 cm, sebelum disemai,
TEKNOLOGI BUDIDAYA benih direndam dalam air hangat (50oC)
1. Benih atau dalam larutan Frevicur N dengan
Seledri dapat diperbanyak secara konsentrasi 0,1 % selama + 2 jam,
generatif dengan biji atau vegetatif dengan kemudian dikeringkan.
anakan. Untuk tujuan komersil tanaman  Tutup benih dengan tanah tipis dan siram
seledri dapat diperbanyak dengan biji. Benih permukaan bedengan sampai lembab.
berasal dari varietas unggul dengan daya  Untuk menjaga kelembaban persemaian
kecambah > 90%. ditutup dengan alang-alang atau jerami dan
2. Pengolahan Lahan ditinggikan tutup tersebut apabila kecambah
 Lahan ideal adalah tanah yang subur, telah tumbuh.
gembur, mengandung bahan organik, 4. Penanaman
mampu menahan air dan berdrainase baik  Setelah + 40 hari atau telah berdaun 3-4
dengan pH tanah antara 5,5-6,5. helai cabut bibit seledri yang sehat dengan
 Tanah dicangkul sedalam 20-30 cm biarkan akarnya.
selama 15 hari, jika pH tanah kurang dari  Potong sebagian akar, selanjutnya akar
6.5 campurkan kapur kalsit atau dolomit direndam kedalam larutan pestisida Benlate
dengan tanah olahan, dosis kapur 1-2 atau Derosol pada konsentrasi 50% sekitar
ton/ha tergantung pH tanah dan jumlah 15 menit.
Alumunium di dalam tanah, pemberian 2-3  Pindahkan bibit pada bedengan yang telah
minggu sebelum tanam. dipersiapkan, satu bibit per lobang tanam,
dengan jarak tanam: 25 x 30 cm; 20 x 20
cm atau 15 x 20 cm (tergantung varietas) dihilangkan secara mekanik yaitu dipungut
dan padatkan tanah disekitar batang. dengan tangan.
 Siram bedengan sampai lembab.  Penyakit yang sering menyerang tanaman
5. Pemeliharaan Tanaman yaitu bercak cercospora, bercak septoria,
 Jika ada tanaman yang mati lakukan virus aster yellow. Pengendalian dilakukan
penyulaman 7-15 hari setelah tanam.
mulai dari persemaian hingga panen, jika
 Penyiangan gulma dilakukan bersamaan
terpaksa gunakan pestisida yang aman dan
dengan penggemburan tanah pada umur 2
mudah terurai seperti pestisida biologi,
dan 4 minggu setelah tanam, penyiangan
pestisida nabati atau pestisida piretroid
berikutnya disesuaikan dengan keadaan
gulma. sintetik.
 Di awal masa pertumbuhan, penyiraman 8. Panen
dilakukan 1-2 kali sehari, berikutnya  Seledri dapat dipanen setelah berumur 40
dikurangi menjadi 2-3 kali seminggu sampai dengan 150 hari setelah tanam
tergantung dari cuaca. Tanah tidak boleh (tergantung varietas).
kekeringan atau tergenang air (becek).  Saledri daun dipanen 4-8 hari sekali..
6. Pemupukan  Seledri potong dipanen dengan memotong
 Pupuk dasar diberikan 3 hari sebelum tanaman pada pangkal batang secara
tanam, yaitu pupuk kotoran ayam dengan periodik sampai pertumbuhan anakan
dosis 20.000 kg/ha sebaiknya pupuk berkurang.
kompos organik hasil fermentasi dengan  Seledri umbi dipanen dengan memetik
2
dosis 4 kg/m , diaduk dengan tanah daun-daunnya dan dilakukan secara
permukaan bedengan. periodik sampai tanaman kurang porduktif.
 Pada umur 2 minggu setelah tanam berikan 9. Pasca Panen
pupuk N 300 kg, P 75 kg dan K 250 kg/ha  Hasil panen diseleksi dengan cara
secara larikan dibarisan tanaman. membuang tangkai daun yang cacat atau
 Pupuk susulan berikutnya larutkan 2-3 kg terserang hama.
pupuk NPK Mutiara ke dalam 200 liter air  Untuk membersihkan dari kotoran/tanah
dan berikan secara kocor diantara barisan dan residu pestisida, seledri dicuci dengan
tanaman, hal ini dapat dilakukan selama air mengalir atau disemprot kemudian
tanaman masih produksitf dengan interfal 7 tiriskan di rak-rak.
hari satu kali pemberian.  Sortasi perlu dilakukan terutama jika seledri
 Dapat juga diberikan pupuk cair dengan akan dipasarkan di swalayan atau untuk
dosis 0,3 ml/m2 yang dimulai pada umur 3 eksport. Sortasi dilakukan berdasarkan
minggu setelah tanam dengan interval 10 ukuran dan jenis yang seragam dan sesuai
hari satu kali. dengan permintaan pasar.
7. Pengendalian Organisme Pengganggu  Seledri diikat pada berat tertentu yang
Tumbuhan (OPT) disesuaikan dengan permintaan pasar.
 Hama yang ditemui seperti ulat tanah,
keong, kutu daun tungau. Hama dapat No: 20 /Syafri Edi/2009

Anda mungkin juga menyukai