Anda di halaman 1dari 210

TAUHID DAN LOGIKA

ALQURAN

tentang

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI

Oleh:
NAZWAR SYAMSU

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 1


TAUHID DAN LOGIKA

ALQURAN

tentang

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI

Oleh:
NAZWAR SYAMSU

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 2


penerbitan percetakan tokobuku

Jl. Pramuka Raya 4 tel. 884814 – 883842. Jakarta Timur

Toko Buku GhALIA INDONESIA:


Pusat Perdagangan Senen Blok I Lantai IV No 27. 28. 29 tel 357382

Cabang-cabang:
JAKARTA : Jl. Pramuka Raya 4 tel. 884814 – 883842
SURABAYA : Jl. Biliton 73 tel. 40458
BANDUNG : Jl. Cikaso 38. Cicadas tel. 73933
YOGYA : Jl. Bumijo Tengah 74A tel. 4874
SEMARANG : Jl. Kauman Butulan 138 tel. 26230
PALEMBANG : Jl. Dr. Cipto No. 35

Penyalur tunggal buku terbitan:


Penerbit BALAI AKSARA - Penerbit YUDHISTIRA
dan
Pustaka SAADIYAH

Jumadil Awal 1403 – Cetakan pertama Februari 1983

PERANCANG KULIT THILUN S


DICETAK DAN DITERBITKAN OLEH GHALIA INDONESIA

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 3


COPYRIGHT PADA GHALIA INONESIA
HAK PENGARANG DILINDUNGI UNDANG –UNDANG

Kata Pengantar.

ALLAH Maha Besar. DIA mewajibkan ibadah Hajji bagi siapa yang telah sanggup
melaksanakan agar datang ke Masjidil Haraam di Makkah sebagai tempat yang paling
penting di muka Bumi ditinjau dari sejarah, ilmu pengetahuan dan keagamaan.
Selama ribuan tahun semenjak zaman Nabi Ibrahim, ibadah itu telah berlangsung. Makkah
dikunjungi oleh jamaah yang jumlahnya semakin meningkat terutama lagi pada abad ke-15
Hijriah waktu mana peradaban manusia sudah bertambah maju dengan teknologi dan alat-
alat pengangkutan serba modern.
Sementara itu pengalaman membuktikan bahwa pertambahan pengunjung demikian telah
menimbulkan efek sampingan yang harusnya tidak berlaku. Para jamaah dengan kepatuhan
datang berduyun berdesak-desak di suatu tempat hingga berbagai kecelakaan sering terjadi,
bukan saja pada harta benda tetapi juga banyak menelan korban jiwa.
Hal ini seharusnya menjadi perhatian khusus terutama bagi panitia pelaksana Hajji yang
jika perlu hendaklah merubah tradisi yang berlaku dengan cara-cara yang lebih wajar logis
untuk kesempurnaan ibadah yang diwajibkan itu.
Satu-satunya cara ialah kembali pada ketentuan yang tercantum dalam Alquran yang semua
Ayatnya berfungsi untuk seluruh zaman semuanya efektif dan produktif bagi kehidupan
masyarakat manusia.
Dalam buku ini serba ringkas diterangkan berbagai masalah mengenai Makkah dan ibadah
Hajji berdasarkan Firman ALLAH, di antaranya sejarah dan posisi kota Suci itu serta
hikmah ilmiah yang terkandung dalam pelaksanaan ibadah tersebut. Masing-masingnya
akan menggugah perhatian para pembaca terutama mereka yang ingin menamhah ilmunya
tentang Islam sebagai satu-satunya agama logis yang diredhai ALLAH

Penulis

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 4


Bismillaahirrahmaanirrahiim
Buku ini terbit dalam bentuk deretan Tauhid dan Logika, dengan judul-judul:
l. Alquran tentang Al Insaan
2. Alquran tentang Makkah dan Ibadah Hajji
3. Alquran tentang Manusia dan Masyarakat
4. Manusia dan Ekonomi
5. Alquran tentang Shalat, Puasa, dan Waktu
6. Alquran Dasar Tanya Jawab Hukum
Pesan dari penulis sebaiknya membaca buku ini berurutan.

Demikianlah semoga buku-buku ini dapat bermanfaat untuk kemajuan Agama, Bangsa,
dan Negara tercinta ini.

Wassalamu'alaikum
(Keselamatan atas anda)

Penerbit

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 5


DAFTAR ISI

Motto ................................................................................................................ 8
Bab I. Sejarah Ringkas kota Makkah .............................................................. 9
Bab II. Posisi Makkah di Permukaan Bumi .................................................... 37
Bab III. Hikmah Pelaksanaan Ibadah Hajji ..................................................... 58
Bab IV. Tuntunan Manasik Hajji dan Pengalaman ......................................... 101
Bab V. Alquran Tentang Hajji dan Umrah ...................................................... 126
Bab VI. Tuntunan Hidup yang Sempurna ........................................................ 168
Indeks Ayat Alquran dan Terjemahannya ........................................................ 216

Ayat Suci Terpakai


2/23, 2/30, 38, 125, 126, 127, 130, 142, 143, 144, 146, 148, 149, 158, 159.
189, 196, 197, 198, 199, 203, 239, 269, 3/96, 97, 138, 139, 190, 104, 105, 112.
4/1.
5/3, 45, 50, 95/, 95, 97.
6/33, 6/66, 67. 82, 133, 153.
7/3, 24, 25.
9/2, 5, 19, 20, 36, 97.
11/15, 40, 41.
13/38.
14/35, 37, 17/2, 73, 74. 41/2, 3.
18/86. 43/14.
19/52. 4/27.
22/26, 27, 28, 29, 31, 32, 33, 34, 78. 49/12, 13, 50/16, 19
25/63, 72, 73. 53/14, 15, 39, 40, 41.
28/29, 30, 43, 58. 54/13, 14, 15, 57/16.
29/20, 48, 49. 61/6, 71/14
30/9, 27 . 79/16, 17, 81/26, 27.
34/6, 34/45 95/2, 3, 4, 5, 6.

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 6


38/87, 88. 96/1, 2, 3, 4, 5.
39/15, 16, 27. 106/3, 4.
40/51, 78, 82, 83. 110/1, 2, 3, 4.

MOTTO:

‫ل سيِروُا فيِ الل لرض لفاَنظ قروُا ك ليِف بدأ ل ال لخل لق ث قم الل مه ينُشئ النُ ل ل‬
‫شأة ل الل س‬
‫خلرة ل‬ ‫ق ق س ق م‬ ‫ل ل م‬ ‫ل ل ل ل‬ ‫ق‬ ‫ل س‬ ‫س‬ ‫قق ل س ق‬
٢٠﴿ ‫ديرر‬ ‫ل‬
‫يِءْء ق س‬ ‫ش ل‬ ‫ى كل ل‬ ‫ل‬ ‫ق‬ ‫ل‬ ‫م‬
‫ه ع لل ى‬ ‫ن الل ل‬ ‫﴾ إس م‬
29/20. Katakanlah:”Berjalanlah di Bumi maka perhatikanlah berapa DIA telah mulai
ciptaan itu. Kemudian ALLAH akan mewujudkan perwujudan terakhir. Bahwa
ALLAH menentukan atas tiap sesuatu."
٨٧﴿ ‫ن‬ ‫ميِ ل‬ ‫ن هقول إ سمل ذ سك لرر ل لل للعاَل ل س‬ ‫﴾إ س ل‬
38/87. “Bahwa dia (Alquran) adalah pemikiran untuk seluruh muntsia.
‫ل‬
٨٨﴿ ‫ن‬ ْ‫حيِ ء‬
‫ن ن لب لأه ق ب لعلد ل س‬ ‫م م‬ ‫﴾وُلل لت لعلل ل ق‬
38/88. “Dan akan kamu ketahui perkabarannya sesudah waktunya.
‫م قأوُقلو‬ ‫ه وُلقأوُل لـ ىئ س ل‬
‫ك هق ل‬ ‫م الل م ق‬
‫داهق ق‬
‫ن هل ل‬
‫ذي ل‬ ‫ه قأوُل لـ ىئ س ل‬
‫ك ال م س‬ ‫سنُ ل ق‬
‫ح ل‬
‫ل فليِتبعو ل‬
‫نأ ل‬ ‫ن ال ل ل‬
‫قو ل ل ل م س ق ل‬ ‫مقعو ل‬
‫ست ل س‬
‫ن يل ل‬ ‫ال م س‬
‫ذي ل‬
١٨﴿ ‫ب‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬
‫﴾الللباَ س‬
39/18. '' (Yaitu) Orang-orang yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti yang baiknya,
itulah orang-orang yang ALLAH tunjuki mereka, dan itulah orang-orang
penyelidik.

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 7


Bab I
SEJARAH RINGKAS KOTA MAKKAH

ALLAH telah menurunkan Alquran selaku Kitab Suci yang setiap Ayatnya mengandung
kepastian tanpa ragu berbahasa Arab, menjadi petunjuk bagi orang-orang yang insaf dan
bahan ungkapan ilmiah bagi mereka yang berpengetahuan. Seluruh manusia dituntut
rnemberikan perhatian seksama serta memikirkan sangkut paut masing-masingnya, baik
antara sesama Ayat Suci maupun mengenai hubungannya dengan alam semesta serta
kejadian yang berlaku padanva, karena setiapnya adalah ketentuan yang realitanya akan
diketahui masy'arakat umum pada waktu tertentu sesuai dengan zamannya. Demikian
penjelasan yang terkandung dalam Firman ALLAH pada Ayat 2/2, 38,/88 dan 41/3.
Selaku penganut Islam yaitu agama yang disebut juga agama logis, Diinul Haq,
atau agama yang sesuai dengan pemikiran wajar dan menjelaskan seluruh persoalan hidup,
setiap Muslim diperintah mematuhi hukum-hukum ALLAH dengan penqertian
secukupnya, bukan secara buta tuli. Karenanya benarlah keterangan Nabi Muhammad yang
pernah disampaikan sementara Khatib bahwa "Agama itu akal, dan tiadalah agama bagi
orang yang tidak berakal."
Sejalan dengan maksud ini, ALLAH telah menyatakan dalam Alquran yang
artinya sebagai berikut:
‫ن لقاَقلوا‬ ‫لل‬
‫جاَه سقلو ل‬
‫م ال ل ل‬‫خاَط لب لهق ق‬ ‫ض هلولنناَ وُلإ س ل‬
‫ذا ل‬ ‫ن ع للى اللر س‬
‫شو ل ل‬ ‫م ق‬ ‫ن يل ل‬‫ذي ل‬ ‫ن ال م س‬ ‫مـ ى س‬ ‫ح ل‬ ‫علباَد ق المر ل‬
‫وُل س‬
٦٣﴿ َ‫ما‬ ‫سل ن‬‫ل‬ ‫﴾ ل‬
25/63. Dan hamba-hamba ARRAHMAAN ialah orang-orang yang berjalan di atas Bumi
dengan berendah hati, dan ketika orang-orang bodoh berbicara pada mereka,
mereka berkata dengan keselamatan.
٧٢﴿ َ‫ما‬ ‫مزروُا ك سلرا ن‬ ‫مزروُا سباَلل مغلوس ل‬ ‫ذا ل‬‫ن الززوُلر وُلإ س ل‬‫دوُ ل‬ ‫شهل ق‬ ‫ن لل ي ل ل‬ ‫ذي ل‬ ‫﴾لوُال م س‬
25/72. Dan orang-orang yang tidak mengakui kepalsuan, dan ketika lewat pada obrolan,
mereka lewat dengan berbuat rnulia.
٧٣﴿ َ‫مليِاَننا‬‫ماَ وُلع ق ل‬ ‫خزروُا ع لل ليِ للهاَ ق‬
‫ص م‬ ‫م لل ل‬
‫م يل س‬ ‫ذا ذ قك لقروُا سبآِلياَ س‬
‫ت لرب لهس ل‬ ‫ن إس ل‬‫ذي ل‬ ‫﴾لوُال م س‬
25/73. Dan orang-orang yng ketika diperingatkan Ayat-ayat TUHAN mereka, tidaklah
mereka merunduk atasnya secara tuli dan buta.

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 8


Demikian hendaknya sikap setiap Muslim terhadap sesuatu keterangan yang sarnpai
padanya begitupun terhadap perbuatan dan perilaku yang berlangsung di sepanjang masa
hidupnya , terutamaa lagi terhadap amal ibadatnya dengan mana dia menjalani umur di
dunia kini mengharapkan rahmat dan keredhaan ALLAH. Karenanya juga, orang melakan
Shalat dengan pengertian dan tatatertib tertentu, melaksanakan ibadah puasa dengan
pengetahuan untuk kebaikan zahir batin, membayarkan zakat untuk kesempurnaan sosial
ekonomi masyarakat bersama, seterusnya menunaikan ibadah Hajji ke Makkah dengan
keinsafan secukupnya tentang hikmah dan faedahnya, terutama lagi bagi mereka yang
menurut hukum telah wajib melakukannya.

Begitu penting persoalan ibadah Hajji ke Kota Suci itu selaku tempat yang paling
utama dan mulia, di permukaan planet Bumi.
Makkah itula tempat yang paling banyak mengandung nilai-nilai sejarah, geologis dan
nilai-nilai lainnya dalam kehidupan manusia semenjak dulu sampai ke Akhir zaman. Maka
yang dituntut agar ziarah ke sana ialah mereka yang berkesanggupan datang menurut garis
hukum, yaitu yang sanggup dalam bidang perongkosan dan ekonorni, yang sanggup
menurut kekuatan dan kesehatan, begitupun ketabahan dan tanggung jawab yang harus
berlaku sewaktu dan sesudah berlangsungnya ibadah Hajji tersebut.

Persoalan inilah yang akan kita perbincangkan dalam tulisan ini sesuai dengan
kesadaran yang didapat berdasarkan Firman-firman ALLAH yang telah menciptakan dan
menyusun segala sesuatunya untuk ketnggian peradaban manusia di dunia kini. Semoga
ALLAH memberikan bimbingan untuk mencapai kesempurnaan yang diredhai-NYA,
terhindar dari kealpaan dan salah pengertian.
Secara geografis, dapat diketahui bahwa Makkah terletak di Saudi Arabia, suatu
negara yang luasnya lebih kurang 870.000 mil meliputi empat perlima bagian semenanjung
Arabia, di sebelah timur Laut Merah dan berbatasan dengan Jordan, Irak, Kuwait, Bahrain,
Qatar, Emirat Arab, Oman, dan Yaman. Saudi Arabia adalah daerah yang paling panas di
rnuka Bumi hingga pernah tercatat mencapai temperatur 50º C dan pada musim dingin
mencapai 0°C dengan kesejukan yang membekukan tetapi kering tanpa air. Pada tahun
1400 Hijriah yang diperkirakan berpenduduk 9 juta orang dengan Riyadh sebagai ibu
kota. Makkah sendiri dijadikan kota suci yang setiap tahunnya selalu didatangi jemaah
Hajji dari berbagai pelosok Bumi meramaikan Masjidil Haraam dipusat kota Makkah pada
status 40° Bujur Timur dan 22° Lintang Utara.
Dulunya negara ini masih sangat terbelakang dalam bidang ekonomi, karena waktu itu
berbentuk propinsi-propinsi dengan kerajaan-kerajaan, yang pada mumnya tergantung pada

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 9


pendatang luar atau jemaah Hajji yang sengaja mengunjungi Makkah untuk beribadah.
Barulah pada tanggal 23 September 1932 terbentuk persatuan Kerajaan Saudi Arabia
dengan mana dilaksanakan pembangunan di segala bidang hingga kini tercatat paling
terkemuka dalam forum internasional.
Daerah luas yang terdiri dari padang pasir dan gunung batu, kini pada beberapa tempat
telah dihijaukan untuk pertanian melalui irigasi dari sumber-sumbei air sejauh ribuan
kilometer. Di daerah Al-Ahsa dan Qatif telah dibuat waduk besar dengan saluran-saluran
irigasinya, dan terkenal juga waduk Jizan Wadi merupakan danau buatan berkapasitas
51.000.000 meterkubik air, yang disalurkan ke daerah sekitarnya, dalam setahun. Sejumlah
pabrik destilasi, atau yang mengubah air laut menjadi air tawar, telah dibangun antara lain
di Jeddah. Dhoha dan Al-Wajh. Di Jeddah saja pada tahun-tahun pertama telah dihasilkan
air minum sebanyak 5.000.000 galon setiap hari yang sekaligus rnenghasilkan tenaga
listrik 50.000 kilowatt. Untuk penyimpanan air bersih telah pula didirikan beberapa menara
yang tingginja 15 meter, dapat menampung air sebanyak 8.000 sampai 15.000 meterkubik.

Dari deposito air hujan semenjak ribuan tahun atau mungkin juga jutaan tahun yans
lalu, dengan bantuan pompa-pompa air 1istrik berkekuatan besar, kini telah dikeluarkan
air pada 50 tempat dari kedalaman 200 sampai 300 meter di dalam tanah. Semua itu telah
menghijaukan dan menyuburkan kehidupan di beberapa tempat yang dulunya padang
tandus, ditambah dengan pembangunan jalan-jalan raya lebar dan modern, yang
menghubungkan beberapa tempat, juga dibarengi dengan pembangunan kota-kota baru
sebagai ganti dan perluasan kota-kota yang lama, begitupun pelabuhan-pelabuhan dan
Iapangan-lapangan terbang yang berkapasitas internasional.
Modal utama dari semua pembangunan itu ialah tambang-tambang minyak yang
banyak terdapat di Saudi Arabia hingga negara ini terbilang kaya, pada akhir abads ke-
1400 Hijriah tercatat mengexport minyaknya sebanyak 9 juta barrel setiap hari. Mas depan
negara itu sangat cerah, bahkan menurut hasil penyelidikan, kini telah diketahui pula
adanya endapan Uranium disepanjang pantai Laut Merah. Sementara itu didaerah
pegunungannya terdapat pula endapan Fospat, Magnesium, Perak, perunggu dan emas
yang belum pernah disentuh orang.
Orang-orang Barat terheran-heran memperhatikan kemajuan yang dicapai Saudi
Arabia. Mereka tidak menyangka mulanya bahwa daerah tandus itu mengandung bahan
mineral yang sangat kaya hingga sempat menjadikan penduduknya berpengaruh dalam
bidang ekonomi dunia. Mereka memandang dengan iri hati, dan menganggap keadaan
demikian hanyalah kebetulan semata. Mereka memang terheran karena dalam geologi
yang mereka ketahui, daerah tandus seperti Saudi Arabia demikian tidak mungkin ada

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 10


tambang minyak yang besar, tetapi ternyata pengetahuan mereka keliru, dan ini mereka
anggap suatu kejadian yang aneh.
Pada hakekatnya, bukanlah keadaan Saudi Arabia demikian suatu yang aneh. Hal ini
akan ternyata logis jika orang mempelajari geologi secara wajar yang bersumberkan satu-
satunya pada Alquran sebagai Kitab Suci yang memuat petunjuk TUHAN Pencipta tentang
berbagai problem secara sistematis. Maka wajarlah doa Nabi Ibrahim dulunya untuk
kesempurnaan ekonomi penalauk negerinya, karena Nabi itu adalah Imam bagi manusia
Bumi dalam bidang ilmu pengetahuan tentang eksakta. Perhatikanlah doanya tercantum
dalam Alquran yang maksudnya sebagai berikkut:
‫ل‬
‫ن‬
‫م ل‬‫نآ ل‬ ‫م ل‬ ‫ت ل‬ ‫ملرا س‬‫ن الث م ل‬ ‫م ل‬‫ه س‬ ‫مننُاَ لوُالرقزقل أهلل ل ق‬ ‫دا آ س‬ ‫ذا ب لل ل ن‬ ‫ل هلـ ى ل‬ ‫جع ل ل‬ ‫با ل‬ ‫م لر ل‬‫هيِ ق‬‫ل إ سب للرا س‬ ‫وُلإ سذ ل لقاَ ل‬
‫ب‬ ‫ل‬
‫ذا‬ ‫ع‬ ‫ى‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫إ‬ ‫ه‬ ‫ر‬ ‫ل‬ ‫ط‬ ‫ض‬ ‫ل‬ ‫أ‬ ‫م‬ ‫ق‬ ‫ث‬ ‫ل‬‫ن‬ ِ‫لي‬ ‫ل‬ ‫ق‬ ‫ه‬‫ع‬ ‫ت‬‫م‬ ‫ق‬ ‫أ‬‫ل‬ ‫ف‬ ‫ر‬ ‫ل‬ ‫ف‬‫ل‬ ‫ك‬ ‫من‬ ُ‫و‬ ‫ل‬
‫ل‬ َ‫قا‬‫ل‬ ‫ر‬ ‫خ‬‫ل‬‫ل‬ ‫ا‬ ‫ل‬ ‫م‬
‫س‬ ‫ل‬ ‫م ل ز ق س ى‬ ‫ل لق ق س‬ ‫ل‬ ‫ل ل‬ ‫س س‬ ‫منُ لقهم س س ل ل ل س‬
‫م‬ ‫و‬ ِ‫ي‬ ‫ل‬ ‫وُا‬ ‫ه‬ ‫ل‬ ‫باَل‬ ‫س‬
١٢٦﴿ ‫صيِقر‬ ‫م س‬ ‫ل‬
‫س ال ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ئ‬‫س‬ ‫ب‬ ُ‫و‬
‫س ل‬ ‫ر‬ َ‫نُا‬
‫م‬ ‫ال‬﴾
2/126. Dan ketika Ibrahim berkata: “TUHAN-ku, jadikanlah negeri ini aman, dan beri
rizkilah penduduknya, dari buah-buahan, yang beriman di antara mereka pada
ALLAH dan Hari yang Akhir.” DIA berkata: “Dan siapa yang kafir, maka akan
AKU beri kelengkapan dia sedikit, kemudian AKU paksa dia kepada siksaan
Neraka dan tempat kembali yang sangat jahat.”

Doa Ibrahim ini bukanlah sembarang doa asal bermohon saja, tetapi rnengandung
kesadaran dan ilmu pengetahuan rentang geologi dan astronomi, karenanya ALLAH
memperkenankan doa tersebut pada waktunya sesuai dengan kejadian dan proses yang
berlaku. Kini yang didoakan Ibrahim itu telah terlaksana dan akan terlaksana terus menurut
keadaannya yang wajar tentang mana orang-orang kafir boleh merasa iri hati tetapi
bukanlah keadaan yang berlaku di Saudi Arabia kini suatu kebetulan. Tentang ini ALLAH
telah lama memperingatkan, yang maksudnya sebagai berikut:
‫صط ل ل‬
َ‫فيِ للنُاَه ق سفيِ الد زن لليِا‬ ‫ه وُلل ل ل‬
‫قد س ا ل‬ ‫س ق‬ ‫ف ل‬ ‫ه نل ل‬
‫ف ل‬ ‫س س‬ ‫من ل‬ ‫م إ سمل ل‬ ‫مل مةس إ سب للرا س‬
‫هيِ ل‬ ‫عن ل‬ ‫من ي للرغ ل ق‬
‫ب ل‬ ‫وُل ل‬
١٣٠﴿ ‫ن‬ ‫ل‬ ِ‫حي‬
‫س‬ ‫س‬ ‫ل‬ َ‫صا‬
‫م‬ ‫ال‬ ‫ن‬
‫ل‬ ‫م‬
‫س‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫س‬ ‫ة‬ ‫ر‬
‫ل‬ ‫خ‬‫س‬ ‫ل‬
‫ل‬ ‫ا‬ ِ‫في‬ ‫س‬ ‫ه‬ ‫م‬
‫لس ق‬‫ن‬ ‫إ‬ُ‫و‬﴾
2/130. Dan orang yang membenci doktrin Ibrahim hanyalah orang yang memperbodoh
dirinya. Dan sesungguhnva telah KAMI pilih dia di dunia, dan bahwa dia di
Akhirat akan termasuk orang-orang yang shaleh.

Sebagai Imam bagi manusia ramai dan sebagai Nabi pilihan, Ibrahim telah diberi ALLAH
ilmu pengetahuan yang meyakinkan tentang alam semesta dan keadaan Bumi. Hal ini
tercantum pada Ayat 2/124, 6/75 dan beberapa Ayat Suci lainnya. Nabi Muhammad
diperintah ALLAH untuk mengikuti doktrin Ibrahim begitupun kita semua sebagai
dimaksudkan dalam Ayat 3/95, 6/191, 16/123, dan 22/78. Dan doktrin itu ada termaktub

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 11


dalam Alquran selengkapnya. Namun semuanya sesuai dengan kehendak ALLAH yang
menentukan segala wujud dan sejarahnya, dan Ibrahim sendiri telah berbuat menurut
kehendak ALLAH yang dipatuhi dan disembahnya. Dia telah melaksanakan semua yang
diperintahkan kepadanya, demikian dia bersama anaknya Ismail telah mendirikan Ka'bah
yang sampai akhir zaman akan tetap berdiri di tengah kota Makkah. Di kota itulah dulunya
manusia pertama di Bumi ini bermukim berumah tangga.
Manusia pertama di Bumi tersebut ialah Nabi Adam yang didatangkan ke planet ini
dari planet yang mengorbit keliling Surya di luar orbit Bumi. Hal ini dapat kita ketahui
berdasarkan Ayat-ayat Alquran, bukan dari Kitab-kitab Suci lain yang dalam sejarahnya
telah banyak diaduk dan dicampuri oleh tangan manusia biasa. Tentang perpindahan Adam
ke Bumi ini dapat kita ketahui dari maksud Ayat-ayat Suci sebagai berikut:
‫ل‬ ‫لل‬
‫من‬ ‫جع ل ق‬
‫ل سفيِلهاَ ل‬ ‫ة لقاَقلوا أت ل ل‬‫ف ن‬‫خسليِ ل‬ ‫ض ل‬ ‫ل سفيِ اللر س‬ ‫ع ر‬‫جاَ س‬‫مللئ سك لةس إ سلنيِ ل‬ ‫ك ل سل ل ل‬
‫ل لرب ز ل‬ ‫وُلإ سذ ل لقاَ ل‬
َ‫ما‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ق‬
‫م ل‬
‫س لك قاَل إ سلنيِ أع لل ق‬ ‫قد ل ق‬ ‫مد سك وُلن ق ل‬‫ح ل‬‫ح بس ل‬
‫سب ل ق‬‫ن نق ل‬ ‫ح ق‬‫ماَلء وُلن ل ل‬
‫فك الد ل ل‬ ‫س س‬ ‫سد ق سفيِلهاَ وُلي ل ل‬ ‫ف س‬ ‫يق ل‬
٣٠﴿ ‫ن‬ ‫مو ل‬ ‫﴾لل ت لعلل قل‬
2/30. Dan ketika TUHAN-mu berkata pada Malekat: “Bahwa AKU menjadikan Khalifah
di Bumi." Mereka berkara: "Apakah akan ENGKAU jadikan padanya orang yang
merusak padanya dan bertumpahan darah? Dan kami tasbih dengan memuja
ENGKAU dan menyucikan ENGKAU." DIA berkata: “Bahwa AKU mengetahui
apa-apa yang tidak kamu ketahui.”
‫م وُللل‬
‫ف ع لل ليِ لهس ل‬ ‫دايل فللل ل‬
‫خو ل ر‬ ‫دىً فل ل‬
‫من ت لب سعل هق ل‬ ‫ملنُيِ هق ن‬
‫كم ل‬‫ماَ ي لأ لت سيِ لنُ م ق‬
‫ميِنعاَ فلإ س م‬
‫ج س‬
‫منُ للهاَ ل‬ ‫ققل للنُاَ اهلب س ق‬
‫طوا س‬
٣٨﴿ ‫ن‬ ‫حلزقنو ل‬‫م يل ل‬
‫﴾هق ل‬
2/38. KAMI katakan: "Turunlah daripadanya semuanya. Manakala datang padamu
petunjuk dari AKU, maka siapa yang mengikuti petunjuk-KU, akan tiadalah
ketakutan atas mereka dan tidaklah mereka akan dukacita.”
٩٦﴿ ‫ن‬ ‫ميِ ل‬ ‫دىً ل لل للعاَل ل س‬ ‫كاَ وُلهق ن‬ ‫ملباَلر ن‬ ‫ة ق‬ ‫ذي ب سب لك م ل‬ ‫س ل لل م س‬‫ضعل سللمنُاَ س‬ ‫ت وُق س‬ ْ‫ل ب ليِ ل ء‬‫ن أ لوُم ل‬ ‫﴾إ س م‬
3/96. Bahwa rumah pertama yang didirikan untuk manusia (di Bumi) ialah yang di
Makkah, diberkahi dan petunjuk bagi seluruh manusia."
‫ج‬
‫ح ز‬‫س س‬ ‫ل‬ ‫م‬ ‫ه ل‬ ‫خل ل ق‬
‫مننُاَ وُلل سلهس ع للى المنُاَ س‬ ‫نآ س‬ ‫كاَ ل‬ ‫من د ل ل‬ ‫م وُل ل‬ ‫هيِ ل‬‫م إ سب للرا س‬ ‫قاَ ق‬
‫م ل‬‫ت م‬ ‫ت ب ليِ للنُاَ ر‬‫سفيِهس آلياَ ر‬
٩٧﴿ ‫ن‬ ِ‫مي‬‫ل‬ ‫ل‬ َ‫عا‬‫ل‬
‫ل س ي ل س ل س ل‬‫ل‬ ‫ا‬ ‫ن‬ ‫ع‬ ِ‫ي‬ ُ‫ن‬‫ل‬ ‫غ‬ ‫ه‬ ‫م‬ ‫ل‬‫ال‬ ‫ن‬
‫ل س م‬‫إ‬ ‫ل‬ ‫ف‬ ‫ر‬ ‫ل‬ ‫ف‬ ‫ل‬ ‫ك‬ ‫من‬ ‫ل ل‬ ُ‫و‬ ‫ل‬‫ن‬ ِ‫بي‬ ‫س‬ ‫ه‬
‫ل س ل س ل س‬ ‫ل‬
ِ‫ي‬ ‫ل‬ ‫إ‬ ‫ع‬ ‫ل‬
َ‫طا‬ ‫م س ل ل‬
‫ت‬ ‫س‬ ‫ا‬ ‫ن‬ ‫ت ل‬ ‫﴾ال لب ليِ ل س‬
3/97. Padanya Ayat-ayat yang menerangkan, kebesaran Ibrahim, dan siapa yang
memasukinya adalah aman. Dan bagi ALLAH atas manusia ialah menziarahi
rumah itu yaitu siapa yang menyanggupi garis hukum kepadanya. Dan siapa yang
kafir maka ALLAH lebih kaya dari seluruh manusia.
‫ذوُ الرحمة إن ي ل ل‬
‫شاَقء ك ل ل‬
َ‫ما‬ ‫ماَ ي ل ل‬‫كم م‬ ‫من ب لعلد س ق‬ ‫ف س‬ ‫خل س ل‬ ‫ست ل ل‬‫م وُلي ل ل‬ ‫شأ ي قذ له سب لك ق ل‬ ‫م ل ل س س ل‬
‫ل‬
‫يِ ق‬ ‫ك ال لغلنُ س ز‬ ‫وُللرب ز ل‬
١٣٣﴿ ‫ن‬ ‫ل‬
‫من ذ قلري مةس قولم ءْ آ ل‬ ‫ق‬ ‫﴾أن ل‬ ‫ل‬
‫ري ل‬ ‫خ س‬ ‫شأكم ل‬

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 12


6/133. Dan TUHAN-mu kaya memiliki rahmat. Jika DIA kehendaki, akan DIA lenyapkan
kamu dan mengganti sesudah kamu dengan apa yang DIA kehendaki sebagaimana
DIA telah mewujudkan kamu dari keturunan kaum yang lain.

١٤﴿ ‫ى‬ ‫سد للرةس ال ل ق‬


‫منُت لهل ى‬ ‫عنُد ل س‬
‫﴾ س‬
53/14. Pada Sidratul Muntaha.
١٥﴿ ‫مأ لوُلىًى‬
‫ة ال ل ل‬
‫جنُ م ق‬
‫هاَ ل‬
‫عنُد ل ل‬
‫﴾ س‬
53/15. Padanya ada kebun tempat tinggal.

Dari maksud Ayat-ayat Suci di atas dapatlah diketahui bahwa masyarakat manusia Bumi
yang kini diperkirakan sejumlah lebih kurans 4 milyar orang bukanlah hasil evolusi monyet
dan hewan lain sebagaimana dicanangkan oleh Darwin cs, semenjak satu abad yang lalu.
Bukanlah perbedaan kulit, bahasa, dan tingkat kemajuan bangsa manusia disebabkan telah
berlangsungnya evolusi fisik, tetapi sengaja dijadikan ALLAH demikian agar antara
sesamanya terdapat pengertian dan kesadaran untuk saling berlomba mencapai kemajuan
serta saling mengenal dan berhubungan dalam kehidupan manusiawi di dunia kini. Hal ini
perlu kita tekankan karena kita mengetahui bahwa pendapat keliru tersebut telah
berkembang luas hingga sempat memasuki lapangan pengajaran yang berlangsung dalam
masyarakat Islam sendiri. Mungkin hal ini berupa suatu kealpaan atau tersebab kekurangan
pengertian dan penganalisaan dari kalangan guru pengajar, tetapi yang jelas adalah bahwa
teori evolusi tersebut menjuruskan orang kepada atheisme, sengaja atau tidak. telah
bertindak menantan ajaran Islam yang terkandung dalam Alquran.
Nenek moyang kita yang pertama kali hidup di permukaan Bumi ini ialah Adam
didatangkan ALLAH dari suatu planet yang lebih tinggi mengorbit di atas Bumi, bersama
dengan istriny dan berbagai macam pasangan ternak yang kini telah kembang biak, sebagai
yang dimaksudkan ALLAH pada Ayat 39/6. Persoalan nenek moyang begini terrnasuk
bahagian petunjuk diberikan ALLAH kepada kita, maka siapa yang bersikap dan
berpendapat lain, tentulah akan menemui kekeliruan yang sangat menyedihkan.
Dipindahkan Adam bersama istrinya ke Bumi bukanlah karena kedua nenek kita itu
telah berdosa hingga harus menjalani hukuman dengan kehidupan sengsara, tetapi
semenjak mulanya telah disengajakan ALLAH untuk jadi Khalifah di Bumi ini dengan
kehidupan penuh ujian antara yang baik dan yang buruk dan untuk berkembang biak
sebagaimana kemudianya juga Daud dijadikan Khalifah dengan maksud yang sama
tercantum pada ayat 38/26 dan bukanlah kita yang lahir kemudiannya dinyatakan berdosa
pula dengan dosa turunan sebagai yang diajarkan oleh agama Kristen, karena setiap orang
dilahirkan ibunya dalam keadaan suci dan bersih, sementara dosa dan pahalanya, begitupun

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 13


buruk baiknya, tergantung pada sikap dan perbuatan pribadi sendiri-sendiri, dinyatakan
ALLAH pada Ayat Suci yang maksudnya:
‫ل‬
٣٩﴿ ‫ى‬‫سعل ى‬
‫ماَ ل‬ ‫ن إ سمل ل‬‫ساَ س‬ ‫لن ل‬ ‫س لس ل س‬‫﴾وُلأن ل ميِ ل ل‬
53/39. Dan bahwa tiadalah bagi manusia itu kecuali apa yang dia usahakan.
٤٠﴿ ‫ف ي قلرىًى‬
‫سو ل ل‬ ‫ل‬
‫ه ل‬ ‫سعليِ ل ق‬
‫ن ل‬ ‫﴾وُلأ م‬
53/40. Dan bahwa usahanya itu akan dilihatnya.
‫لل‬
٤١﴿ ‫ى‬‫جلزالء الوُلفل ى‬ ‫جلزاه ق ال ل ل‬ ‫م يق ل‬‫﴾ث ق م‬
53/41. Kemudian dibalaskan padanya sebagai balasan sempurna.

Sehubungan dengan sejarah kehidupan Adam sebagai nenek moyang manusia Bumi
terdapat beberapa penafsiran yang perlu dibicarakan di sini, yaitu mengenai keadaan
sebelum dipindahkan ke Bumi, Surga atau jannah tempat tinggal, istilah turun dari jannah,
dan kedudukan Adam sebagai Nabi. Keempat persoalan ini perlu dibahas, karena
semuanya berhubungan rapat dengan sejarah kota Makkah yang menjadi acara dalam pasal
ini.

1. Mengenai keadaan alam kehidupan yang berlaku pada Adam sebelum dipindahkan ke
Bumi, ada kalangan yang berpendapat bahwa waktu itu Adam hidup dalam alam
malakut. Hal ini mereka dasarkan pada Ayat 2/31, 2/33 dan Ayat Suci lainnya di mana
dinyatakan bahwa Adam berkomunikasi dengan para malekat dan mengajarkan pada
mereka nama-nama beberapa benda. Dengan demikian timbullah dugaan bahwa waktu
itu Adam hidup dalam alam lain yaitu alam malakut yang sangat asing, bukan dalam
kehidupan manusia biasa.
Tetapi kalau orang mernperhatikan maksud Ayat 2/30 dengan seksama akan
diketahuilah bahwa Adam waktu itu hidup dalam alam konkrit sebagai kehidupan kita
saat kini, terbukti dengan istilah Khalifah untuk Adam dan adanya pertumpahan darah
yang pernah dilihat para malekat berlaku dalam kehidupan manusia ramai waktu itu.
maka:
a. Nyatalah sebagai Khalifah, Adam waktu itu sudah berwujud manusia biasa dalam
kehidupan konkrit, bukan dalam alam malakut, seperti Nabi Daud
dijadikanKhalifah lain di antara manusia ramai yang dinyatakan ALLAH pada
Ayat 6/165, 7/69, 10/14, 10/73, 27/62, dan 35/39.
b. Adam waktu itu hidup dalam wujud konkrit sebagaimana wujud manusia kini dalam
masyarakat ramai karena Ayat 2/30 itu sendiri menyatakan bahwa para malekat
telah biasa melihat berlkunya pertumpahan darah dan pengrusakan di antara
manusia. Sementara itu Ayat 3/59 menyatakan bahwa permisalan Isa sama dengan

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 14


permisalan Adam maka keadaan Adam pun bersamaan dengan keadaan yang
berlaku pada Isa Almasih anak Maryam. Kalau Isa dilahirkan ibunya maka juga
Adam dulunya dilahirkan oleh ibunya yang waktu itu hidup dalam pergaulan
manusia ramai.
2. Mengenai jannah tempat Adam hidup sebelum dipindshkan ke Bumi seperti tercantum
pada Ayat 2/35, 7/19, dan 20/17 ada kalangan yang berpendapat bahwa waktu itu
Adam hidup dalam Surga yaitu sehubungan dengan alam malekat, bukan seperti
kehidupan manusia kini. Tetapi jika orang memperhatikan istilah jannah yang
tercantum dalam Alquran akan diketahuilah bahwa jannah itu adalh kebun yaitu
tempat subur dengan tetumbuhan untuk kesenangan hidup manusia. Hanya saja, ada
jannah itu yang dinytakan ALLAH akan jadi tempat tinggal para Muttaqiin di Akiirat
nanti, maka jannah ini biasanya diartikan densan Surga atau paradise. Tetapi ada
istilah jannah terkandung dalam Alquran sebagai pada Ayat 2/265, 25/8, 53/15, 34/15,
6/141, 13/4, 23/19, 26/57, 26/134, 36/34, 44/25, 50/9. dan 78/16. Semua jannah ini
berarti kebun yaitu kebun biasa di Bumi kini yang banyak terdapat di berbagai daerah
dalam keadaan konkrit.
Maka:
c. Nyatalah sebelum dipindahkan ke Bumi. Adam hidup dalam kebun biasa, tempat
subur, sebagaimana manusia kini, bukan dalam Surga, seperti yang dijanjikin
ALLAH untuk para Muttaqiin di Akhirat nanti.
d. Dan jannah atau kebun tempat tinggal Adam bersama istrinya dulu itu sampai kini
masih ada wujudnnya dalam keadaan konkrit di planet lain yang mengorbit di atas
Bumi keliling Surya. Untuk pembuktian hal ini secara nyata maka orang haruslah
menunggu sampai pada waktu berlakunya penerbangan antarplanet secara umum
dan wajar, tetapi secara ilmiah maka setiap orang dapat memperhatikan keterangan
yang termuat pada Ayat 13/3, 53/15, dan 65/12 yang menjelaskan bahwa Bumi ini
diperganda dengan planet-planet lain beredar keliling Surya, bahwa planet yang
terpinggir adalah paling besar dinamakan dengan Muntaha di mana ada kebun
tempat tinggal mengorbit keliling Surya dibalik orbit planet Pluto, dan bahwa
planet itu bersamaan keadaannya dengan Bumi yang kita diami kini untuk tempat
kediaman konkrit.
3. Mengenai istilah habitha yang berarti turun pada Ayat 2/38 juga tercantum pada Ayat
7/24 dan 20/125, semuanya sehubungan dengan turunnya Adam bersama istrinya ke
Bumi ini, ada kalangan berpendapat yang dimaksud dengan turun tersebut ialah
turunnya martabat Adam dari alam malakut menjadi alam manusia biasa, dari
kehidupan di Surga kepada kehidupan biasa. Tetapi jika orang menyelidiki istilah

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 15


HABITHA.yang terkandung dalam Alquran akan diketahuilah bahwa yang dimaksud
dengan turun itu bukanlah turun derajat tetapi turun dari tempat tinggi kepada tempat
rendah, ingatlah tempat bukan derajat. Hal ini termuat pada Ayat 2/61, 2/74, dan 11/48
yang menyatakan bahwa habitha itu berarti turun dari tempat tinqgi ke tempat rendah
seperti dari gunung ke kota, jatuhnya batu karena tarikan Bumi, dan turunnya orang dari
kapal ke pelabuhan. maka:
e. Nyatalah pindahnya Adam bersama istrinya ke Bumi ini, untuk jadi nenek rnoyang
kita dan bertugas Khalifah, bukanlah turun derajat dari derajat tinggi hingga ke
derajat rendah, tetapi turun dari planet tinggi ke planet Bumi ini yang lebih dekat
pada Surya pusat jatuh dalam Tatasurya kita.
f. Kepindahan Adam bersama istrinva ke Bumi ini adalah menurut rencana dan
ketentuan ALLAH yang menciptakan segalanya. Bukanlah turunnya ke Bumi ini
berarti pembuangan karena dosa, dan bukanlah turunnya Adam ke Bumi ini jatuh
derajat dari bertaraf malakut kepada taraf manusia biasa, karena tiada suatu alasan
yang menyatakan derajat malakut lebih tinggi daripada derajat manusia apalagi
dibanding dengan Adam yang jadi Nabi bertugas Khalifah sebagai nenek-moyang
pertama di Bumi ini.
4. Mengenai Adam selaku Nabi ada pula kalangan manusia yang masih ragu. Mereka
berpendapat bahwa Adam bukanlah tergolong Nabi sebagai dinyatakan pernah
tercantum 25 orang dalam Alquran. Hal ini mereka dasarkan pada dalil bahwa tiada
suatu Ayat Sucipun dalam Alquran yang menyatakan Adam bertugas Nabi. Yang ada
ialah bertugas Khalifah di Bumi seperti pada Ayat 2/30.
Sebenarnya jika orang sudi meninjau lebih dalam susunan Firman-firman ALLAH
dalam Alquran, akan diketahuilah bahwa banyak hal yang mulanya dianggap terpisah
padahal saling berhubungan dengan masalah lainnya. Demikian pula hal yang mengenai
kehidupan Adam. Tugas Adam menerangkan nama-nama beberapa benda kepada
malekat, tercantum pada Ayat 2/33, dapat dijadikan alasan untuk menempatkan Adam
sebagai Rasul bersamaan Rasul-rasul Iainnya yang bertugas dalam sejrah manusia
Bumi. Demikian pula Ayat 3/59 yang menyatakan permisalan Isa Almasih sama dengan
permisalan Adam dapat pula dijadikan alasan untuk meyakinkan diri bahwa Adam
adalah Nabi sebagaimana juga Isa Almasih seorang Nabi. Jadi, benarlah jumlah Nabi
yang namanya tercantum dalam Alquran ada 25 orang, dan Adam dinyatakan jadi Nabi
adalah terkandung dalam maksud Ayat 3/59 itu sendiri. Maka keadaan yang berlaku
pada Isa Almasih juga berlaku sebelumnya pada Adam. Isa Almasih jadi Nabi,
dilahirkan ibunya, pindah planet tempat tingga1, semuanya berlaku pula dulunya pada
Adam. Sebaliknya Adam beristri, beranak cucu, bertugas Khalifah, semuanya juga

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 16


berlaku pada Isa Almasih kemudiannya. Itulah permisalan yang bertimbal balik antara
Adam dan Isa Almasih, dan untuk ini orang dapat memperhatikannya pada maksud
Ayat 3/36, 3/59, 13/38, 23/50, dan beberapa Ayat Suci lainnya dalam Alquran.
Untuk kepindahan Adam bersama istrinya dari planet lain ke Bumi ini, maka ALLAH
menyatakan dalam Alquran yang maksudnya sebagai berikut:
‫ل‬ ‫لل‬
﴿‫ن‬ْ‫حيِ ء‬
‫ى س‬
‫ملتاَع ر إ سل ى‬
‫قير وُل ل‬
‫ست ل ل‬
‫م ل‬‫ض ق‬ ‫م سفيِ اللر س‬ ‫ض ع لد قوُي وُلل لك ق ل‬ْ‫م ل سب لعل ء‬ ‫ضك ق ل‬ ‫ل اهلب س ق‬
‫طوا ب لعل ق‬ ‫لقاَ ل‬
٢٤﴾
7/24. DIA katakan: “Turunlah, setengah kamu musuh bagi setengahnya, dan bagimu di
Bumi itu ada hal yang ditentukan dan kelengkapan sampai pada waktunya.”
٢٥﴿ ‫ن‬ ‫جو ل‬ ‫خلر ق‬‫منُ للهاَ ت ق ل‬
‫ن وُل س‬
‫موقتو ل‬‫ن وُلسفيِلهاَ ت ل ق‬‫حيِ لول ل‬ ‫﴾لقاَ ل‬
‫ل سفيِلهاَ ت ل ل‬
7/25. DIA katakan: “Padanya kamu hidup, dan padanya kamu mati, dan daripadanya kamu
akan dikeluarkan.”

Memang Adam bersama istrinya dipindahkan ALLAH dari planet yang lebih tinggi ke
Bumi ini untuk bertugas Khalifah dan sebagai manusia pertama di planet ini. Kini anak
cucunya telah berkembang biak ramai jadi berbagai bangsa mendiami hampir setiap tempat
daratan Bumi, maka tempat tinggal pertama kali bagi Adam bersama istrinya sewaktu telah
sampai di planet ini ialah Makkah di mana kini berdiri Ka'bah dengan megahnya selaku
bangunan mulia paling terkenal sepanjang sejarah manusia. Di situlah Rumah pertama di
Makkah yang dinyatakan secara gamblang oleh Allah dalam Alquran pada Ayat 3/96.
Ingatlah. Ayat Suci itu menyatakan bahwa Rumah yang pertama kali didirikan untuk
manusia Bumi ialah yang di Makkah, bukan menyebutkan Ka'bah yang memang didirikan
oleh Ibrahim bersama anaknya Ismail. Jadi, Ka'bah didirikan oleh Ibrahim adalah di tempat
Rumah pertama dulunya yang tentunya sudah lama musnah ditelan masa terutama oleh
gelombang besar sewaktu berlaku topan di zaman Nabi Nuh.
Mungkin timbul purbasangka di sementara orang dengan pertanyaan, benarkah
pernyataan Alquran pada Ayat 3/96 itu? Dapatkah dibuktikan kebenaran pernyataan
tersebut?
Sebagai jawaban bagi pertanyaan di atas dapat kita sampaikan sebagai berikut ini:
5. Alquran sebagai dipastikan pada Ayat 2/2, 38/88 dan 41/3 adalah Kitab Suci yang semua
Ayatnya terdiri dari Firman ALLAH yang menciptakan segala yang ada di ruang
angkasa ini. Semua pernyataan-NYA adalah benar tanpa ragu dan pembuktiannya akan
berlaku pasti dalam sejarah kehidupan manusia pada waktu tertentu, namun para ahli
fikir boleh menjelajahnya secara ilmiah waktu kini untuk mana bahan-bahan seperlunya
telah ada terkandung dalam Alquran. ALLAH sengaja menurunkan Alquran itu
demikian selaku petunjuk bagi manusia yang suka memikirkan, sementara itu berupa

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 17


rahmat bagi orang-orang yang beriman. Rahmat di sini lebih tepat diartikan dengan
pemberian kebenaran dan pengetahuan tentang mana orang-orang beriman nyata
beroleh kebenaran dan pengetahuan walaupun bukan berupa hasil pemikiran. ALLAH
menyatakannya jadi rahmat dan petunjuk bagi manusia karena keterangan itu hanyalah
keuntungan yang diberikan oleh ALLAH kepada manusia tentang mana ALLAH sendiri
tidak meldapat balasan dan hasil apa-apa.
Sebaliknya pernyataan ALLAH tersebut mengandung ketegasan lain tentang mana
manusia tidak mungkin mengelakkan diri. Untuk itu setiap orang diberi kesempatan,
namun tidak akan ada seorang pun dari manusia ramai akan beroleh informasi
begitupun tidak akan mengetahui di mana tempat rumah pertama nenek moyang kita
dulunya, kecuali secara paksa atau sukarela mengakui keterangan ALLAH yang
tercantum dalam Ayat 3/96.
Pembuktian kebenaran bagi sinyalemen Ayat 3/96 tersebut telah dinyatakan oleh Ayat 3/88
bahwa nanti akan datang suatu zaman di mana setiap keterangan Alquran memperlihatkan
realita pasti, tetapi untuk sementara orang dapat mengumpulkan bahan-bahan
pembuktiannya dari berbagai Ayat Alquran dengan mana akan didapat
kepastian secara ilmiah bahwa memang benarlah di Makkah itu Rumah pertama manusia
Bumi dulunya, dan sebagian dari jalinan Ayat-ayt Suci itu sengaja kita bahas secara wajar
dalam bab-bab tertentu dalam buku ini.
Tepat di tempat Rumah pertama dulu itu. Ibrahim mendirikan Ka’bah sebagaimana
diperintahkan ALLAH. Hal ini dapat dipelajari dari maksud Ayat Suci:
‫ن‬
‫ميِ ل‬ ‫ن لوُال ل ل‬
‫قاَئ س س‬ ‫فيِ ل‬ ‫يِ سلل م‬
‫طاَئ س س‬ ‫شيِ لنئاَ وُلط لهللر ب ليِ لت س ل‬
‫ك سبيِ ل‬ ‫ت لأن مل ت ق ل‬
‫شر س ل‬ ‫ن ال لب ليِ ل س‬ ‫م ل‬
‫كاَ ل‬ ‫م ل‬
‫ل‬
‫وُلإ سذ ل ب لومألناَ سل سب للرا س‬
‫هيِ ل‬
٢٦﴿ ‫جود س‬ ‫س ق‬‫﴾لوُالزرك مسع ال ز‬
22/26. Dan ketika KAMI tentukan pada Ibrahim tempat Rumah itu, agar, janganlah
serikatkan pada-KU sesuatu juga, dan sucikanlah Rumah-KU itu bagi orang-orang
yang tawaf dan yang berdiri dan ruku’ sujud.
‫ل‬ ‫ل‬ ‫ج ي لأ لقتو ل‬
‫ك رس ل ن‬ ‫وُلأ ل ل‬
﴿‫ق‬ْ‫ميِ ء‬ ‫من ك ق ل‬
‫ل فل ج‬
‫ج عل س‬ ‫ن س‬
‫مرءْ ي لأستيِ ل‬
‫ضاَ س‬ ‫ى كق ل‬
‫ل ل‬ ‫جاَل وُلع لل ى‬ ‫س سباَل ل ل‬
‫ح ل‬ ‫ذن سفيِ المنُاَ س‬
٢٧﴾
22/27. Dan maklumkanlah pada manusia dengan Haji, mereka akan datang padamu
berlaki-laki dan atas setiap kendaraan (penghubung), datang dari setiap pelosok
tempat yang jauh.

Ayat 22/26 menjelaskan bahwa Ka'bah yang di Makkah kini adalah bangunan yang
didirikan Ibrahim menurut perintah ALLAH yang sengaja menentukan tempat Ka'bah itu,
bukanlah menurut kehendak dan dugaan Ibrahim sendiri. Gunanya ialah untuk orang-orang
tawaf, dan menjadi Kiblat Shalat bagi setiap manusia yang hidup di muka Bumi ini,
dimaksudkan dalam Ayat 2/144. Dengan Kiblat Shalat demikian, akan bersama-samalah
MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 18
manusia ramai menyucikan Ka'bah dan lingkungan Masjidil Haraam, dengan begitu juga
terhindarlah manusia dari perbuatan menserikatkan ALLAH.
Sinyalemen lain yang terkandung pada Ayat 22/26 itu ialah hahwa manusia ramai termasuk
Ibrahim sendiri tidak mengetahui tempat Rumah pertama di Bumi, karenanya sengaja
ALLAH memberikan tanda di mana Ka'bah harus didirikan yaitu tepat di tempat Rumah
pertama dulunya. Hal ini tentunya dengan memberikan tanda khusus yaitu mengirim
sebuah batu meteor yang jatuh tepat di tempat dimaksud, maka kini meteor itu dinamakan
orang dengan Hajar Aswad atau Batu Hitam yang sebagian sisinya tampak menonjol ke
luar dinding Ka'bah.
Tampaknya sisi Hajar Aswad di dinding Ka'bah demikian sengaja pula ditempatkan
Ibrahim dengan maksud agar manusia ramai tidak menuduhnya berbuat semaunya
mendirikan Ka'bah di sembarang tempat, tetapi tepat di tempat yang telah ditentukan
ALLAH. Jadi bukanlah Hajar Aswad itu untuk diciumi orang-orang yang melaksanakan
tawaf karena Hajar Aswad itu adalah meteor bersamaan dengan
meteor-meteor yang sering berjatuhan di permukaan Bumi, planet-planet lain, dan yang
langsung jatuh pada Surya, begitupun yang banyak berjatuhan di permukaan Bulan hingga
satelit itu berbentuk bopeng berkawah-kawah. Kini banyak sekali anggota jemaah Hajji
yang ikut menciumi Hajar Aswad, namun perbuatan itu tidaklah berdosa selagi tidak
mendatangkan bencana dan terutama selagi perbuatan itu tidak menjuruskan orang kepada
menserikatkan ALLAH.
Tetapi adakah faedah bagi orang yang sempat menciumi Hajar Aswad itu? Ditinjau
dari segi hukum, kita tidak pernah mengetahui adanya perintah yang menyebabkan orang
berbuat demikian. Dari segi kepercayaan mungkin seseorang mendapat faedah
menciuminya dengan keterangan bahwa orang akan semakin cinta pada ALLAH dan
semakin berhasrat menunaikan ibadah Hajji serta tawaf dan Shalat keliling Ka'bah dalam
lingkungan Masjidil Haraam, namun kerugian yang mungkin timbul dihasilkan perbuatan
itu adalah lebih banyak, antara lain sebagai berikut.
g. Banyaknya orang yang menciumi Hajar Aswad tersebut dapat menimbulkan gejala
syirik dalam jiwa jemaah Hajji, ditakuti terdapatnya dugaan perasaan bahwa sewaktu
menciuminya seolah-olah menciumi ALLAH sendiri karena memang diketahui bahwa
Ka'bah itu juga dinamakan orang dengan Rumah ALLAH, dan ini dinyatakan pula
dalam Ayat 2/125 dan 22/26 dengan istilah Baitii yang artinya Rumah-KU, juga pada
Ayat 14/37.
h. Banyaknya kejadian kecelakaan atau kerusuhan sewaktu orang berdesak-desak hendak
menciumi Hajar Aswad itu, hingga sering didengar adanya orang yang patah kaki atau
tulang badannya luka-luka, bengkak dan benjol-benjol pada kulitnya. Semua ini nyata

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 19


bertantangan dengan maksud bermula, bahkan merusak Ukhuwah Islamiah di antara
orang-orang yang bensangkutan.
i. Banyaknya macam ragam manusia yang menciumi, mungkin obyek tersebut sempat
menjadi media penyakit menular melalui pernafasan yang walaupun lebih dulu
dibumbui dengan berbagai harum-haruman.
Namun semua yang menciumi Hajar Aswad tersebut sebenarnya telah terbawa oleh tradisi
yang berlaku semenjak ratusan tahun belakangan ini, demikian pula terjemahan para
penterjemah Ayat 22/27 yang artinya telah kita kutipkan di atas tadi. Mereka nyata telah
dibawa oleh tradisi dalam terjemahannya, hingga maksud Ayat Suci itu kira-kira hanya
berlaku buat 1.000 tahun yang lampau saja. Dari berbagai terjemahan dapat kita ketahui
bahwa pada Ayat 22/27 terdapat pengertian yang sama, dan salah satu di antaranya baiklah
dikutipkan di bawah ini terjemahan yang termuat dalam buku Petunjuk Perjalanan Hajji
Indonesia diterbitkan oleh Departemen Agama RI Direktorat Jenderal Bimbingan
Masyarakat Islam dan Urusan Hajji di Jakarta. 1980. halaman 10.
Dan serulah kepada manusia untuk mengerjakan hajji, niscaya mereka akan datang
kepadamu dengan berjalan kaki dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari
segenap penjuru yang jauh.

(Surat Al-Hajj 27)

Ayat 22/27 adalah Firman ALLAH yang secara gamblang menyatakan kebesaran hikmah
ibadah Hajji, di samping mengandung ketentuan ALLAH yang pasti berlaku di antara
manusia ramai sampai ke akhir zaman, bahwa segala bangsa akan datang ke Makkah
melaksanakan ibadah itu dari setiap pelosok permukaan Bumi. Namun terjemahan di atas
ini tampak sebagai menerangkan hal-hal yang mengecewakan dan menantang kejadian
yang berlaku karena memang pada awal abad ke-15 Hijriah, serta pada tahun-tahun
berikutnya, tiadalah manusia yang datang ke Makkah berjalan kaki dan yang mengendarai
unta kurus.
Ketika terjemahan ini diperlihatkan kepada seoranq Muzawir di Madinah, orang itu berkata
dengan senyum di bibir. "Memang banyak lagi ilmu pengetahuan tentang Islam yang harus
dipelajari oleh orang Indonesia. Rijaalan bukan berarti jalan kaki tetapi laki-laki."
Sesungguhnya kita melihat kekeliruan penterjemahan dari maksud Ayat 22/27, yaitu
mengenai istilah RIJAALAN dan DHAAMIRIN. Rijaalan bukanlah berarti berjalan kaki
tetapi BERLAKI-LAKI menurut maksud Ayat Suci itu, begitupun yang termuat pada Ayat
2/239 mengenai pelaksanaan ibadah Shalat sewaktu berlaku ancaman dari orang-orang
kafir. Jelasnya perhatikanlah maksud Ayat Suci tersebut:

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 20


‫فتم فلرجاَنل أ لوُ رك لباَناَ فلإ ل ل‬
‫ن‬ ‫كوقنوا ت لعلل ل ق‬
‫مو ل‬ ‫ماَ ل ل ل‬
‫م تل ق‬ ‫كم م‬ ‫ماَ ع لل م ل‬
‫م ق‬ ‫م لفاَذ لك ققروُا الل م ل‬
‫ه كل ل‬ ‫منُت ق ل‬
‫ذا أ س‬‫س‬ ‫ل ق ل ن‬ ‫خ ل ق ل س ل‬ ‫فلإ س ل‬
‫ن س‬
٢٣٩﴿﴾
2/239. Maka jika kamu merasa cemas, hendaklah berlaki-laki atau dengan berkendaraan.
Maka ketika kamu telah merasa aman, ingatlah ALLAH sebagaimana DIA ajarkan
padamu tentang apa-apa yang tidak kamu ketahui.
Berlaki-laki di sini maksudnya ialah dengan penjagaan yang dilakukan oleh laki-laki
terhadap perempuan yang melakukan Shalat hingga orang-orang kafir dapat dicegah
melakukan penganiayaan. Demikian pula perempuan yang datang ke Makkah untuk ibadah
Hajji, haruslah dengan penjagaan laki-laki untuk mencegah perbuatan jahat dari orang-
orans zalim. Karena itulah setiap perempuan yang datang ke Makkah harus dengan
mahramnya, dan perempuan itu selaku muhrim yang senantiasa harus dijaga dan dilindungi
oleh laki-laki yang jadi mahram.
Istilah RIJAAL juga tercantum pada Ayat 2/228, 4/1, 4/32, 4/98, 7/46, 7/48, 7/81, 12/109,
16/43, 24/37, 27/55, 29/29 dan 72/6. Istilah RIJAAL pada semua Ayat Suci nyatanya
berarti LAKI-LAKI, jamak atau plural dari RAJUL yang tercantum pada Ayat 2/282, 7/69,
7/63, 11/78, 17/64, 18/37, 23/25, 23/38, 25/8, 36/20, 39/29 dan 40/28 begitupun pada Ayat
5/23, 18/32 dan 28/15.

Sementara istilah yang berarti KAKI dalam Alquran ialah RIJLU termuat pada Ayat 24/45,
38/42 sementara jamaknya ialah ARJULU tercantum pada Ayat 5/6, 5/33, 5/66, 6/65,
7/124, 7/195, 24/24, 26/49, 29/55, 36/65 dan 60/12.
Sengaja kita bicarakan di sini lebih mendalam persoalan RIJAALAN yang terkandung
pada Ayat 22/27, karena istilah itu sebenarnya berarti BERLAKI-LAKI dan berfungsi
sumber hukum bagi setiap perempuan yang hendak melaksanakan Hajji ke Makkah. Jika
istilah itu diartikan dengan BERJALAN-KAKI maka hal ini:
j. Berlawanan dengan tatabahasa Alquran dan bertantangan dengan maksud Firman
ALLAH.
k. Menghilangkan suatu sumber hukum dalam Alquran mengenai wajibnya seorang
perempuan yang datang menunaikan ibadah Hajji ke Makkah dengan penjagaan laki-
laki yang jadi mahramnya.
i. Memperlihatkan bahwa Firman ALLAH tentang ibadah Hajji itu tidak berfungsi seluruh
zaman karena pada tahun 1400 saja dapat dilihat setiap orang yang datang ke Makkah
dari berbagai pelosok Bumi, semuanya menaiki kendaraan dan tidak seorang juga yang
berjalan kaki.
Demikian pula persoalan istilah DHAAMIR yang termuat pada Ayat 22/27 dibicarakan
secara mendalam karena jika istilah itu diartikan dengan UNTA-KURUS maka terjemahan
ini:
MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 21
m. Nyata salah pasang, karena DHAAMIR bukanlah berarti unta kurus tetapi alat
"penghubung" atau kendaraan yang membawa orang ke Makkah dari berbagai pelosok
Bumi.
n. Nyata bertantangan dengan maksud Firman ALLAH yang berfungsi seluruh zaman bagi
manusia yang mendiami pelosok-pelosok permukaan Bumi.
o. Berupa hinaan bagi hukum ALLAH yang menyangkut dengan ibadah Hajji karena
terjemahan itu menyatakan setiap jemaah Hajji hanya datang ke Makkah berjalan kaki
atau mengendarai unta kurus.

Bagaimana pula jemaah Hajji yang datang dari berbagai benua dapat mengendarai unta
kurus ke Makkah padahal mereka tidak memiliki unta dan memang unta tidak pula
sanggup menghantarkan mereka ke Tanah Suci itu, terutama mereka yang harus melintasi
lautan luas dari berbagai pulau. Apalagi kalau mereka menaiki unta kurus, tentulah unta itu
akan tersungkur karena tidak kuat dan tidak sehat. Namun pada tahun 1400 Hijriah, kita
tidak melihat seorang juga jemaah Hajji yang menunggang unta ke Makkah, apalagi yang
harus menyeberangi lautan. Masing-masingnya tampak memakai kendaraan lain seperti
mobil, pesawat udara atau kapal besar yang serba modern.
Anehnya, kenapa dan apa alasan bagi penterjemah memberikan arti pada istilah
DHAMIR dengan unta kurus, memang tidak dapat dimengerti, padahal dalam tatabahasa
Arab istilah itu berarti penghubung dan dapat difahami sebagai conjunction dalam bahasa
Inggris. Karenanya terjemahan Ayat 22/27 tersebut harus diperbaiki hingga cocok sesuai
dengan maksud Firman ALLAH yang menjadi sumber hukum bahkan juga bahan
keterangan bagi masalah ibadah Hajji untuk seluruh zaman kehidupan manusia dalam
sejarahnya.

Sejarah telah memberikan kenyataan, bahwa jemaah Hajji yang datang ke Makkah
menjadi semakin ramai dari tahun ke tahun. Semuanya mematuhi panggilan ALLAH
dengan mengharapkan ampunan dan keredhaan-NYA walaupun harus membayarkan
ongkos yang banyak dan setengahnya mengalami sakit serta meninggal dunia dalam masa
pelaksanaan Hajjinya. Mereka meninggalkan rumah tangga, perusahaan dan keluarganya,
dengan hasrat besar untuk sempat melakukan Shalat dalam lingkungan Masjidil Haraam,
tawaf keliling Ka'bah dan ibadah mulia lainnya.
Ka'bah itulah yang dinyatakan ALLAH sebagai Matsaabah atau Sumber Ilmu bagi
manusia ramai, tercantum pada Ayat 2/125, juga disebut selaku Baitul Haraam atau Rumah
Mulia berfungsi kebangunan bagi manusia ramai, termuat pada Ayat 5/2 dan 5/97.

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 22


Demikianlah Ibrahim telah mendirikan Ka'bah itu ribuan tahun dulunya bersama
dengan anaknya Ismail. Untuk ini perhatikanlah maksud Ayat Suci berikut ini:
‫ل منُاَ إن ل ل‬
‫ميِعق‬
‫س س‬
‫ت ال م‬
‫ك أن ل‬ ‫قب م ل س م س م‬ ‫عيِ ق‬
‫ل لرب ملنُاَ ت ل ل‬ ‫ماَ س‬
‫س ل‬
‫ت وُلإ س ل‬ ‫ن ال لب ليِ ل س‬
‫م ل‬
‫عد ل س‬
‫وا س‬ ‫م ال ل ل‬
‫ق ل‬ ‫وُلإ سذ ل ي للرفلعق إ سب للرا س‬
‫هيِ ق‬
١٢٧﴿ ‫م‬ ‫ل‬
‫﴾العلسليِ ق‬
2/127. Dan ketika lbrahim mengangkatkan dasar-dasar dari Rumah itu bersama Ismail:
“TUHAN kami terimalah dari kami, bahwa ENGKAU mendengar me:ngetahui.”
‫ل‬ ‫ذا ال لبل لد آمنُاَ وُاجنُبسنُيِ وُبنُ س ل‬
﴿‫م‬ ‫يِ أن ن معلب قد ل الل ل‬
‫صلنُاَ ل‬ ‫لل م‬ ‫ل هلـ ى ل ل ل س ن ل ل ق ل‬ ‫جع ل ل‬‫با ل‬ ‫م لر ل‬ ‫هيِ ق‬ ‫وُلإ سذ ل لقاَ ل‬
‫ل إ سب للرا س‬
٣٥﴾
14/35. Dan ketika Ibrahim berkata: “TUHAN-ku, jadikanlah negeri (Makkah) ini aman,
dan jauhkanlah aku serta anak cucuku dari menyembah patung.”
‫رمب ملنُاَ إ سلنيِ أ ل‬
‫ل‬
‫موا‬‫قيِ ق‬
‫حمرم س لرب ملنُاَ ل سيِ ق س‬ ‫ك ال ل ق‬
‫م ل‬ ‫عنُد ل ب ليِ لت س ل‬‫واد ءْ غ ليِ لرس سذي لزلرءْع س‬ ‫من ذ قلري مستيِ ب س ل‬ ‫ت س‬ ‫كنُ ق‬‫س ل‬
‫الصللة ل لفاَجع ل ل‬
‫ت ل لعلل مهق ل‬
‫م‬ ‫ملرا س‬ ‫ن الث م ل‬ ‫م ل‬ ‫م لوُالرقزقلقهم ل‬ ‫وي إ سل ليِ لهس ل‬‫س ت لهل س‬‫ن المنُاَ س‬ ‫م ل‬ ‫ل أفلئ سد لة ن ل‬ ‫ل ل‬ ‫م‬
٣٧﴿ ‫ن‬ ُ‫رو‬
‫ق ل‬ ‫ق‬ ‫ك‬ ‫ش‬‫ل‬ ‫ل‬ ‫ي‬﴾
14/37. “TUHAN kami, bahwa aku menempatkan sebagian keturunanku pada lembah tanpa
tetumbuhan dekat Rumah-MU yang dimuliakan. TUHAN kami, agar mereka
mendirikan Shalat, maka jadikanlah mental dari manusia tertarik kepada mereka,
dan berilah mereka rizki dari buah-buahan, semoga mereka bersyukur."
Mulai dari waktu itu orang-orang Islam menghadapkan Shalatnya ke Ka'bah sebagai
Kiblat. Di sepanjang masa, senantiasa ada jemaah Hajji yang berdatangan ke Makkah
memenuhi undangan ALLAH, berdasarkan kepatuhan, iman, kecintaan, dan untuk melihat
kebesaran ALLAH yang pertanda-pertandanya banyak tersebar di permukaan Bumi. Di
samping itu, ada pula yang ditambah dengan kepentingan ekonomi dengan membawa
barang-barang perdagangan, namun semua itu adalah keuntungan bagi penduduk Makkah
dan sekitarnya sebagai jawaban bagi permohonan Ibrahim tercantum pada Ayat 2/126 dan
14/37. Hingga sampai pada zaman Musa ibadah Hajji tersebut masih tetap berlaku secara
wajar terbukri dengan istilah Delapan Waktu Hajji tercantum pada Ayat 28/27 selama
waktu mana Musa harus memburuh pada mertuanya sebagai mahar kawinnya.
Namun pada waktu-waktu kemudiannya kemusyrikan mulai berkembang di antara
manusia ramai, begitupun di Makkah. Ka'bah pun mendapat keadaan yang sama hingga di
sana banyak digantungkan orang berbagai patung yang obyek sembahan atau dijadikan
media penyembahan pada ALLAH Pencipta, maka Musa diperintahkan ALLAH
menghadapkan Kiblat Shalar ke Mesir sebagai disinyalir oleh Ayat 10/87. Sementara itu
pelaksanaan Hajji ke Makkah masih terus berlangsung dengan upacara-upacara yang telah
dicampuri ajaran syirik, dan penduduk kota Makkah senantiasa hidup dengan hasil yang
mereka dapat dari jemaah-jemaah yang berdatangan setiap tahun menziarahi Masjidil
Haraam.

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 23


Dalam Ayat 3/96 ada tercantum istilah MUBAARAKAN yang biasanya diartikan
dengan DIBERKATI, tetapi maksud sebenarnya ialah DIJAGA atau TERJAGA di
sepanjang zaman. Memang Ka'bah itu senantiasa mendapat penjagaan dari ALLAH, baik
melalui tangan penduduk Makkah, maupun dengan cara lain. Hingga siapapun yang
hendak merusak atau memindahkan Ka'bah ke tempat lain, maka usaha itu tidak akan
berhasil, dan ALLAH telah memberikan jaminan-NYA yang tidak akan pernah gagal buat
selamanya.
Demikianlah seorang raja dari luar Makkah, pada waktu Nabi Muhammad masih
belum lahir, telah datang dengan maksud hendak meruntuh Ka'bah dan kemudian hendak
mendirikan Ka'bah yang baru di negerinya agar para jemaah Hajji, berdatangan
memberikan keuntungan besar bagi bangsanya. Tetapi ALLAH tidak mengizinkan maka
akibatnya dinyatakan oleh Ayat Suci yang maksudnya sebagai berikut:
‫ل رب ل ل‬ ‫ل‬
١﴿ ‫ل‬ ‫ب ال ل س‬
‫فيِ س‬ ‫حاَ س‬ ‫ص ل‬‫ك ب سأ ل‬ ‫ف فلعل ل ل ز‬ ‫م ت للر ك ليِ ل ل‬ ‫﴾أل ل ل‬
105/1. Tidakkah engkau perhatikan betapa TUHAN-mu telah berbuat pada kawanan
bergajah?
‫ل‬
٢﴿ ‫ل‬ ْ‫ضسليِ ء‬ ‫م سفيِ ت ل ل‬ ‫ل ك ليِ لد لهق ل‬ ‫جع ل ل‬ ‫م يل ل‬ ‫﴾أل ل ل‬
105/2. Tidakkah DIA jadikan tipudaya mereka dalam kesesatan?
٣﴿ ‫ل‬ ‫م ط ليِ لنرا أ للباَسبيِ ل‬ ‫ل ع لل ليِ لهس ل‬‫س ل‬ ‫ل‬
‫﴾وُلألر ل‬
105/3. Dan DIA kirim atas mereka meteor-meteor yang melayang.
٤﴿ ‫ل‬ ْ‫جيِ ء‬ ‫س ل‬ ‫من س‬ ‫جاَلرةءْ ل‬ ‫ح ل‬ ‫ميِسهم ب س س‬ ‫﴾ت للر س‬
l05/4.Yang melempari mereka dengan batu-batu dari (planet-planet pecah oleh
pembesaran) radiasi Surya.
٥﴿ ‫ل‬ ْ‫كو ء‬ ‫مأ ل ق‬‫ف م‬ ْ‫ص ء‬ ‫م ك لعل ل‬ ‫جعلل لهق ل‬ ‫﴾فل ل‬
105/5. Maka DIA jadikan mereka seperti pucuk daun yang dimakan.
Oleh sementara ahli sejarah, raja itu disebut raja Nashasi bernama Abrahah dari Habasyah
yang datang ke Makkah dengan pasukan gajah pada tahun 621 Masehi, yaitu tahun
kelahiran Muhammad. Namun waktu itu Ka'bah masih juga dipenuhi oleh patung-patung
sembahan sampai-sampai pada waktu Muhammad berumur 40 tahun ketika mana beliau
diangkat menjadi Nabi Terakhir.
Waktu itu Nabi Muhammad tidak menghadapkan Kiblat Shalatnya ke arah Ka'bah
yang dipenuhi berhala. Beliau telah mengusahakan agar tempat suci itu di bersihkan dari
syirik tetapi tidak berhasil, bahwa pada tahun 13 kenabian beliau, Nabi bersama orang-
orang beriman hijrah meninggalkan Makkah ke berbagai tempat, tetapi Nabi bersama Abu
Bakar Siddiq berangkat ke Madinah di mana keduanya disambut secara hormat, dengan
upacara kemuliaan, oleh kaum Anshaar yang setengahnya sudah lebih dulu beriman
menurut Islam sebelum kedatangan Nabi ke Madinah. Dan barulah sesudah diadakan
perjanjian dengan kaum kafir di Makkah, Nabi bersama jemaah lainnya datang ke Kota
MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 24
Suci itu menunaikan ibadah Hajji yang sampai kini bahkan sampai ke akhir zaman akan
tetap berlaku menurut hukum Islam.
Yang harus diperhatikan tentang Hijrah Nabi ke Madinah, di samping hal-hal yang
bernilai sejarah, sikap perjuangan Islam, nilai iman yang terkandung dalam dada beliau,
maka juga adalah ketabahan beliau dalam perjalanan begitu jauh yang tentunya tanpa
perbekalan cukup. Jarak antara Makkah dan Madinah ada kira-kira 500 kilometer. Waktu
itu Nabi keluar dari Makkah dengan sembunyi-sembunyi dan berjalan kaki, atau mungkin
juga kemudiannya mendapat unta untuk dikendarai. Tetapi ingatlah bahwa sejarah
mencatat waktu itu adalah bulan Juli menurut tahun Musim yaitu ketika itu berlaku musim
panas yang pada abad ke-14 Hijriah masih bersuhu sampai 50°C. Dulunya lebih panas lagi
sesuai dengan keadaan geofisika, dan tiada jalan raya sebagai keadaannya kini.
Walaupun demikian, Nabi bersama orang-orang beriman sampai juga ke tempat yang
mereka tuju menempuh panas terik yang memingsankan tanpa air dan tiada gubuk untuk
menumpang berteduh. Memang hijrah, waktu itu adalah sesuatu keadaan yang sangat berat,
mengandung ketabahan dan pengorbanan yang luar biasa. Semua itu hendaklah tetap
menjadi kenangan bagi setiap Muslim sebagai butir-butir sejarah berharga dalam Islam dan
untuk bahan cemeti dalam menghayati agama Islam terutama lagi bagi mereka yang datang
ke Makkah menunaikan ibadah Hajji.
Dari perjalanan yang kita lalui ternyata daerah antara Makkah dan Madinah terdiri dari
padang pasir dan bukit-bukit batu. Setiap orang yang melalui daerah itu tentunya akan
melelehkan air mata mengenang betapa beratnya pengalaman dan penderitaan yang dialami
oleh para Muhajirin di zaman Nabi. Namun semuanya telah sukses dengan hasil gemilang
yang kini kita nikmati bersama sebagai penganut agama Islam yang mereka pusakakan.
Ya ALLAH, beri rahmatlah pejuang-pejuang Islam yang terdahulu itu. Mereka telah
berjasa untuk kami dalam menegakkan kebenaran yang ENGKAU redhai. Selamatkanlah
mereka dari siksaan Neraka dan masukkanlah mereka ke dalam Surga-surga yang
ENGKAU janjikan bagi para Muttaqin. Ya ALLAH, kuatkanlah pendirian dan
kepercayaan kami dengan keyakinan untuk selalu menjalankan hukum Islam yang
ENGKAU restui, dan tambahlah semarak agama kami hingga orang-orang Islam senantiasa
berada di atas tingkat segala manusia di dunia kini dan di Akhirat nanti.
Demikian sejarah penting yang berlaku di sekitar kota Makkah, ditambah dengan
beberapa catatan yang dapat kita kumpulkan. Dari buku Sejarah Tempat Ziarah di Tanah
Suci, diterbitkan oleh Departemen Agama RI tahun 1980, halaman 45, kita kutipkan antara
lain sebagai berikut:
"Pada tahun 35 dari kelahiran Nabi Muhammad s.a.w., terjadilah banjir sehingga batu
dinding Ka'bah mengalami berbagai keretakan dan juga bagian-bagian dari Hajar Aswad.

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 25


Maka perbaikan telah dikerjakan oleh Kabilah-kabilah sekitar Makkah. Tetapi setelah akan
meletakkan kembali Hajar Aswad ke tempat bermula, timbullah perselisihan pendapat
tentang siapa yang berwenang dan dari Kabilah mana yang berhak untuk meletakkan Hajar
Aswad tersebut.
Yang menjadi sesepuh Kabilah di sekitar Makkah waktu itu Abu Umayyah bin Al
Mughirah Al Mahzumi, berkata: “Barangsiapa yang mula-mula masuk masjid dari jurusan
pintu Shafa besok pagi maka dialah yang harus kita terima menjadi hakim." Akhirnya
ternyata yang pertama masuk ke dalam masjid adalah Nabi Muhammad s.a.w. sendiri,
sehingga beliau telah disepakati dan disetujui menjadi hakim.
Nabi Muhammad s.a.w. dalam melaksanakan tugas tersebut dengan menghamparkan
kain/surbannya dan Hajar Aswad diletakkan di tengah-tengah, kemudian setiap Kepala
suku/kabilah dipersilakan memegang ujung kain/surban itu, dan mengangkat Hajar Aswad
beramai-ramai menuju ke tempat semula. Selanjutnya Nabi Muhammad s.a.w. sendiri yang
meletakkan Hajar Aswad di penjuru Ka'bah seperti yang kita lihat sekarang."
(Halaman 46) "Ka'bah yang dibangun pada saat itu tingginya 18 hasta, pintunya
ditinggikan dari tanah seperti kita lihat sekarang, serta di dalamnya dibuatkan enam tiang
dan diberi atap pula dengan baik. Dua sudut bagian utara dibuatkan tangga untuk naik ke
atas Ka'bah."
(Halaman 33) "Pada zaman khalifah Umar bin Khattab r.a. yaitu tahun 17 Hijriah beliau
mengadakan beberapa perubahan bangunan Masjidil Haraam karena banjir besar di sekitar
kota Makkah sehingga menimbulkan beberapa kerusakan di Masjidil Haraam maka beliau
mengambil langkah-langkah:
1. Membeli beberapa rumah yang ada di sekitar Masjid.
2. Membangun tembok untuk menjadi batas Masjid.
3. Membikin beberapa pintu.
4. Menyediakan lampu-lampu di Masjid untuk penerangan di waktu malam hari.

Setelah selesai pembangunan Masjid, maka Khalifah Umar membangun bendungan besar
untuk mencegah banjir dan mengalihkan saluran dari Mudda'a ke Wadi Ibrahim.
Pada tahun 26 Hijriah perluasan masjid yang dilakukan pada masa Khalifah Umar bin
Khattab dipandang belum mencukupi, maka oleh Khalifah Usman bin Affan diadakan
perluasan dan ditambah pula beberapa tempat yang beratap."
(Halaman 46) "Perbaikan Ka'bah selanjutnya pernah dikerjakan sewaktu Abdullah bin
Zubair menjadi Walikota Makkah. Karena Zubair tidak setuju Yazid bin Mu'awiyah
menjadi Khalifah maka Zubair mengirimkan tentara untuk menundukkannya. Dengan

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 26


menggunakan senjata manjanik (semacam mortir sekarang) menggempur kota Makkah
sehingga dinding Ka'bah mengalami kerusakan.
Setelah tentara Yazid bin Mu'awiyah mundur dan mendengar bahwa Khalifah Yazid telah
wafat, maka Abdullah bin Zubair membangun Ka'bah kembali hingga selesai pada tanggal
17 Rajab 62 Hijriah.
Pada tahun 75 Hijriah Abdullah bin Zubair ditaklukkan oleh Hajjaj bin Yusuf, sehingga
praktis Makkah dengan Ka'bahnya dikuasai oleh Hajjaj. Diwaktu sedang berkuasa itulah
Hajjaj merombak bangunan Ka'bah atas izin Khalifah Abdul Malik bin Marwan, dengan
pertimbangan bahwa Ka'bah yang dibangun sewaktu Abdullah bin Zubair telah melebihi
dari bentuknya yang semula. Jadi pembangunan Hajjaj sekedar mengembalikan Ka'bah
sebagai asalnya."
(Halaman 34) "Pada zaman jayanya Walid bin Abdul Malik bin Marwan menjadi Khalifah
pada tahun 88-96 Hijriah terkenal keamanan dan kemakmurannya.
Selama beliau menjadi Khalifah tidak pernah meninggalkan perhatiannya terhadap
penyempurnaan Masjidil Haraam sehingga membawa perbaikan yang lebih sempurna.
Pada bangunan Masjidil Haraam terdapat pilar-pilar marmar yang berukiran indah sekali,
dan tidak mengalami perubahan sampai zaman Khalifah Abu Ja'far dan Khalifah Bani
Abbas, tahun 139 Hijriah.
Pada masa Khalifah Abu Ja'far tersebut beliau mengadakan perluasan, sehingga
memasukkan sebagian Darun Nadwah ke dalam Masjidil Haraam.
Untuk perluasan selanjutnya, pada tahun 160 Hijriah ketika Khalifah Al Mahdi bin Abu
Ja'far Al Mansur dari daulat Abbasyiah mengerjakan hajji, beliau memerintahkan untuk
memperluas lagi, karena waktu perluasan yang dikerjakan oleh Abu Ja'far (ayahnya) letak
Ka'bah tidak di tengah-tengah Masjidil Haraam; Dan pada tahun 164 Hijriah diperluas lagi,
hingga luasnya menjadi 120.000 hasta persegi dan bangunannya terdapat 574 pilar marmar.

Pada tahun 284 Hijriah Khalifah Al Muqtadir Billah dari daulat Abbasyiah menambah
ruangan Baabuzziyadah, dan pada tahun 306 Hijriah menambah lagi ruangan Babu
Zarahim.
Pada hari Sabtu 28 Sawal 802 Hijriah kebakaran di Masjidil Haraam, banyak tiang dan
ukiran yang amat berharga habis terbakar. Kerusakan itu diperbaiki oleh Faraj bin
Barquk dari Mesir dengan bangunan beratapkan kayu jati. Oleh karena bangunan itu
sederhana sekali dan sering terjadi kerusakan, maka setiap kali memerlukan perbaikan,
diajukan kepada Sultan Salim Khan Al Usmany. Kemudian Sultan itu memerintahkan
untuk memperbaiki keseluruhannya.

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 27


Perbaikan itu dimulai pada tahun 979 Hijriah yang atapnya mula-mula dari kayu jati
dengan kubah-kubah batu, seperti yang terlihat pada bangunan Masjid lama. Sebelum
pembangunan itu selesai, tahun 982 Hijriah Sultan Salim meninggal dunia dan
pembangunan dilanjutkan oleh Sultan Murad III putra Sultan Salim sehingga pekerjaan
itu selesai dengan sempurna pada akhir tahun 964 Hijriah."
(Halanran 46) "Sewaktu Syarif as'ud bin Idrin menjadi Amir di kota Makkah dan di
bawah Kerajaan Sultan Murad Khan di Turki, pada tahun 1039 Hijriah. tanggal 19
Sya'ban, terjadilah banjir besar di kota Makkah sehingga separuhnya tergenang. Setelah
surut tampaklah dinding Ka'bah retak-retak dan banyak batunya yang runtuh. Amir
Syarif Mas'ud bin Idrin berunding dengan para pembesar dan Alim Ulama untuk
memperbaiki Ka'bah kembali. Maka nasihat para Ulama dan pembesar, agar hal itu
diberitahukan kepada Sultan Murad Khan. Atas izin Sultan maka Ka'bah diperbaiki dan
penyelesaiannya diteruskan oleh Amir Syarif Abaullah bin Hasan bin Abu Namir pada
tangal 2 Zulhijjah 1040 Hijiriah.
(Halaman 36) "Setelah perang dunia II berakhir, Kerajaan Arab Saudi mulai
membangun di segala bidang berkat kekayaan tambang minyak yang memberikan
kemakmuran bagi rakyat. Di antara sekian banyak pembangunan itu, termasuk Masjidil
Haraam di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah karena bertambahnya penduduk dan
banyaknya jemaah Hajji yang datang.
Perluasan dan pembangunan kedua masjid tersebut memang telah direncanakan
semenjak Raja Abdul Aziz Al-Su'ud, tapi dalam pelaksanaannya Masjid Nabawi di
Madinah yang didahulukan.
Pada tanggal 19 Rabiuts tsani 1375 Hijriah (1955 Masehi) dimulai pembangunan
Masjidil Haraam Makkah. Pembangunan itu tidak hanya merupakan penyempurnaan
bangunan yang telah ada, tetapi merupakan tambahan bangunan yang baru. Beratus-
ratus rumah dan toko di sekeliling masjid dibongkar hingga tidak ada satu rumah pun
yang merapat dengan bangunan Masjidil Haraam.
Bangunan Masjid baru itu dibuat seluruhnya dari beton, dan dinding luarnya dari batu
marmar. Menaranya sebanyak tujuh buah menjulang tinggi. Bangunan tersebut
bertingkat 3 dan di bawah tanah terdapat ruangan yang luas hampir seluas Masjid itu,
juga dipergunakan untuk Shalat.
Selain dari ruangan terdapat pula terowongan untuk menyalurkan banjir dari sebelah
timur menembus ke sebelah barat Masjid. Masjidil Haraam dikelilingi oleh jalan raya
dan lapangan serta gedung bertingkat untuk tempat parkir kendaraan. Pembangunan
Masjidil Haraam sekarang hampir mendekati penyelesaian dan biaya
seluruhnya atas tanggungan pemerintah Arab Saudi.

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 28


Luas Masjidil Haraam pada waktu sekarang 160.168 m². Dan dapat menampung
500.000 orang melakukan Shalat berjamaah, dan luas Mas'a (tempat Sa'i) 10.172 m²."
(Halaman 97) "Waktu di Quba' Nabi menempati rumah Kalsum bin Hadam dari Kabilah
Amir bin Auf. Kedatangan beliau pada hari Senin tanggal 12 Rabi'ul Awal tahun 13
kenabiannya atau tahun 53 dari kelahiran beliau. Menurut keterangan Mahmud Fasya Al
Falaki, seorang Ulama ahli falak terkenal di Mesir, bahwa hari kedatangan Nabi di
Quba' (hijrah dari Makkah) adalah bertepatan dengan tanggal 20 September 622
Masehi.
Di Quba' inilah beliau mendirikan Masjid di atas sehidang tanah milik Kalsum bin
Hadam. Batu pertama diletakkan oleh Nabi sendiri, berturut-turut ikut meletakkan batu
tersebut ialah para sahabat Abu Bakar Ashshiddiq r.a.. Umar bin Khattab r.a. Usman bin
Affan r.a., kemudian selanjutnya dikerjakan oleh para sahabat Muhajirin dan Anshar
sampai selesai.
Masjid Quba' ini adalah Masjid yang pertama-tama didirikan oleh Nabi Muhammad
s.a.w. dan Masjid ini pula disebutkan dalam Kitab Suci Alquran dengan nama Masjid
Taqwa (dalam surat Attaubah Ayat 108).
Masjid Quba' ini dibangun Rasulullah dua kali. Pertama ketika kiblatnya menghadap ke
Baitulmaqdis dan kedua ketika kiblatn'a menghadap ke Baitullah. Dalam membangun
Masjid ini beliau dibantu Malaikat Jibril yang memberi petunjuk arah kiblat Masjid
tersebut. Di Masjid ini pula pertama kali diadakan Shalat berjamaah secara terang-
terangan. "
Demikian catatan seperlunya kita kutipkan, tentang kebenarannya sengaja tidak kita
perbincangkan dalam buku ini, dan untuk kelengkapannya ada baiknya pula dikutipkan
keterangan Encyclopedia Americana 1975 tentang Makkah dan Hijrah Nabi ke
Madinah, yang terjemahannya antara lain sebagai berikut:
(Buku 16 halaman 272) "Ka'bah adalah suatu bangunan persegi empat sebagai adanya
tetapi dia adalah nama khusus yang diberikan pada suatu temple (kuil) yang dimuliakan
di Makkah. Nama itu khusus yang diberikan pada suatu tempat Shalat kecil di dalam
temple itu tepat di tengah suatu kubus besar, panjangrya 40 kaki, lebar 33 kaki dan
tingginya kira-kira 50 kaki. Ini adalah titik jurusan ke arah mana Shalat semua orang
Islam diarahkan.
Pada suatu sudut (sebelah tenggara) tepat pada ketinggian 5 kaki dari tanah adalah Hajar
Aswad yang terkenal, dipercayai sebagai batu berharga dari surga disampaikan oleh
Jibril kepada Ibrahim ketika dia dulunya mendirikan ka'bah itu. Sekalipun keasliannya
sangat diragukan (karena telah dicuri, terbakar dan rusak), namun dia adalah suatu
obyek pemujaan mendalam bagi para jemaah hajji yang mengunjungi kota suci itu."

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 29


(Buku 18 halaman 497). "Makkah, di Saudi Arabia, adalah kota paling suci dalam
Islam, ibu negeri daerah Hejaz, terletak lebih kurang 45 mil di timur pelabuhan Jeddah
yang menghubungkannya dengan jalan raya. Orang-orang Islam menamakan kota itu
Ummal-kuraa yang berarti Ibu Semua kota (Mother of Cities), berasal dari
kemutlakannya karena telah menjadi tempat kelahiran Muhammad.
Makkah terletak di suatu lembah sempit berpasir dilingkungi oleh bukit-bukit gundul
yang tingginya 200 sampai 500 kaki. Jabal Khandama yang berketinggian lebih kurang
5000 kaki terdapat di dekat itu. Sesudah hujan lebat, maka air mengalir turun dari bukit-
bukit itu ke dalam kota, kadang-kadang sampai menggenangi jalan-jalan raya.
Keutamaannya masa dulu berlaku karena adanya kafilah-kafilah yang melalui gurun
pasir, menjadikan Makkah sebagai tempat pemberhentian sewaktu dalam perjalanan.
Tambahan lagi, sebelum masa hidup Muhammad, tempat itu juga tempat suci bagi para
Hajii, di mana upacara-upacara agama diadakan di berbagai tempat didalam dan keliling
kota itu. Sesudah penduduk Madinah menolak untuk mengakui Muhammad sebagai
Nabi baru, maka dia membawa pengikut-pengikutnya kembali ke Makkah selaku
tempat suci selain Yerusalem."
"Antara kedua perang dunia, jumlah rata-rata jemaah Hajji yang datang ke Makkah
adalah kira-kira 172.000 orang setiap tahun. Tetapi lebih dari 1.200.000 orang Hajji
yang mengunjungi Makkah selama bulan April 1965. Aktivitas dagang di Makkah
sebagian besar tergantung pada jemaah Hajji tahunan walaupun beberapa incomenya
datang dari minyak."
Sementara itu untuk tahun pertama abad ke-15 Hijriah, menurut catatan yang dikeluarkan
oleh Kantor Imigrasi Saudi Arabia tangsal 5 Zulhijah 1400, ternyata bahwa jemaah Hajji
ke Makkah ada sejumlah 812.92 orang, kurang daripada tahun sebelumnya. Hal ini nyata
sekali disebabkan oleh karena beberapa negeri Arab tidak mengirim jemaah Hajjinya,
dihalangi oleh keadaan politik dan suasana perang. Jemaah yang datang ke Makkah adalah
sebagai berikut:
Dari negeri-negeri Arab............................................................ 441.992 orang.
Dari negeri-negeri Afrika bukan Arab ..................................... 107.379 orang.
Dari negeri-negeri Eropa dan Amerika .................................... 5.819 orang.
Dari negeri-negeri Asia bukan Arab ......................................... 257. 792 orang.
Tiga negeri yang terbanyak mengirim jemaah Hajji ke Makkah pada tahun 1400 Hijriah
ialah:
1. Pakistan mengirim 78.624 orang
2. Nigeria mengirim 78.043 orang
3. Indonesiamengirim 74.741 orang

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 30


Pada pemberitaan yang diberikan Encyclopedia Americana tahun 1975 yang artinya
dikutipkan di atas tadi tampak kekeliruan mengenai Ka'bah yaitu dalam hal pemakaian
istilah "tempat Shalat kecil", "temple atau kuil" dan "kubus besar" yang tidak dapat
dimengerti. Selanjutnya mengenai kembalinya Nabi Muhammad dari Madinah ke Makkah
dinyatakan sebagai Nabi yang ditolak oleh penduduk Madinah
karena tidak mengakuinya menjadi Nabi baru.
Hal ini memang bertantangan dengan kejadian sebenarnya, padahal Nabi Muhammad
s.a.w. kembali ke Makkah bukanlah karena ditolak penduduk Madinah tetapi untuk
menunaikan ibadah Hajji sesudah terdapatnya perjanjian perdamaian dengan orang-orang
kafir yang waktu itu menguasai kota Makkah. Pemberitaan itu mungkin saja disebabkan
kekurangan catatan sebenarnya tentang sejarah Islam di zaman Nabi dalam hal yang
menyangkut Muhaajirin dan Kaum Anshaar, tetapi yang jelas pemberitaan itu adalah keliru
bahkan bersifat menghina terhadap Nabi Muhammad s.a w. dan peradaban Islam sendiri.
Hal ini harus dicegah serta dikembalikan kepada pemberitaan sebenarnya menurut sejarah
yang telah berlangsung, dan tugas ini kita serahkan kepada fihak yang berwenang.
Sementara itu Ummalkuraa yang berarti mother of cities atau Ibu Semua Kota bukanlah
kemutlakannya sekadar karena Nabi Muhammad s.a.w. dilahirkan di sana tetapi
disebabkan oleh hal dan peristiwa yang jauh lebih besar daripada itu dalam bidang geologi
dan histori tentang mana orang-orang di luar Islam sedikit sekali mendapat bahan
keterangan atau sengaja merahasiakannya untuk menghalangi kemajuan Islam.

Bab II
POSISI MAKKAH DI PERMUKAAN BUMI

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 31


‫لل‬
٢٦﴿ ‫ن‬ ‫ه لقاَن سقتو ل‬ ‫ل لم ق‬ ‫ض كق ي‬ ‫ت لوُاللر س‬ ‫ماَلوُا س‬ ‫س ل‬‫من سفيِ ال م‬ ‫ه ل‬ ‫﴾وُلل ل ق‬
30/26. Dan kepunyaan-NYA siapa-siapa yang di planet-planet dan Bumi, setiapnya tekun
pada (hukum)-NYA.
‫مث ل ق ل ل ل‬ ‫ل‬ ‫ذي ي لب لد لأ ق ال ل ل‬
ِ‫ى سفي‬‫ل الع لل ى‬ ‫ه ال ل ل‬‫ن ع لل ليِ لهس وُلل ل ق‬ ‫م ي قسعيِد قه ق وُلهقول أهلول ق‬ ‫خل لقل ث ق م‬ ‫وُلهقول ال م س‬
٢٧﴿ ‫م‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬
‫كيِ ق‬‫ح س‬ ‫زيقز ال ل‬ ‫ض وُلهقول العل س‬ ‫ت لوُاللر س‬ ‫ماَلوُا س‬
‫س ل‬‫﴾ال م‬
30/27. Dan DIA-lah yang memulai ciptaan kemudian mengulanginya, dan hal itu lebih
mudah atas-NYA. Dan kepunyaan-NYA perumpamaan lebih tinggi di planet-planet
dan di Bumi, dan DIA mulia bijaksana.
٢٧﴿ ‫ن‬ ‫ل ل معلل مهق ل‬
‫م ي لت لذ لك مقروُ ل‬ ْ‫مث ل ء‬ ‫ل ل‬ ‫من ك ق ل‬ ‫ن س‬ ‫قلرآ س‬ ‫ذا ال ل ق‬‫س سفيِ هلـ ى ل‬ ‫ضلرب للنُاَ سللمنُاَ س‬ ‫قد ل ل‬ ‫﴾وُلل ل ل‬
39/27. Dan sesungguhnya KAMI contohkan bagi manusia dalam Alquran ini dari hal setiap
perumpamaan semoga mereka mempertimbangkan.
٢٨﴿ ‫ن‬ ‫قو ل‬ ‫م ي لت م ق‬‫ج ل معلل مهق ل‬ْ‫عول ء‬ ‫﴾ققلرآنناَ ع للرب سميِاَ غ ليِ للر سذي س‬
39/28. Alquran berbahasa Arab yang bukan memiliki kesaraha semoga mereka menginsafi

Memang ALLAH telah memberikan permisalan dan keterangan untuk setiap masalah
hidup manusia di dunia kini, hanya manusia juga yang krang memperhatikan, demikian
pernyataan ALLAH pada Ayat Suci 16/89 dan 54/17, padahal mengenai ciptaan ALLAH,
setiap orang disuruh menyelidiki terutama tentang posisi permukaan Bumi yang kini kita
diami turun-temurun. Maksud firman ALLAH mengenai penyelidikan ini telah kita
muatkan pada halaman pertama.
Namun, kalau orang bersungguh-sungguh memperhatikan ilmu yang terkandung dalam
Alquran, walaupun belum pernah keliling dunia, akan dia temuilah data-data ilmiah yang
saling berhubungan menerangkan betapa keadaan Bumi ini dulunya bersamaan dengan
planet-planet lain mengitari Surya sebagai pusat orbit. Hal inilah yang menjadi pokok
dalam penganalisaan kita dalam memperbincangkan posisi permukaan Bumi di mana kota
Makkah dinyatakan ibu segala negeri dan Ka'bah adalah tempat Rumah pertama paling tua.
Dulunya Tatasurya kita terdiri dari satu Surya sebagai pusat orbit dikitari oleh 11
planet yang juga dikitari oleh Bulan sebagai-satelitnya. Tetapi setelah 2.000 tahun
penciptaan pertama, beberapa planet yang kini dinamakan orang dengan Mars. Saturnus,
Neptunus, dan Pluto menjadi terpecah hingga berukuran lebih kecil daripada waktu
bermulanya. Hal ini berlaku secara logis, secara wajar, disebabkan oleh pembesaran radiasi
dari Surya. Semuanya ini dapat diketahui dari kandungan Ayat-ayat Suci, di antaranya
ialah Ayat 12/4, 20/6, 26/189, 33/72, 41/9 s/d 41/12 dan 65/12.
Kini diketahuilah bahwa satu dari planet yang 11 itu benar-benar telah hancur
menjadi batu-batu meteor dan 30.000 butir masih tetap mengorbit keliling Surya
dinamakan orang dengan Planetoids atau Asteroids terdiri dari berbagai ukuran antara garis

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 32


orbit Planet Mars dan Jupiter. Di antara batu-batu meteor itu ada yang berjatuhan di muka
Bumi, dan di permukaan Bulan hingga di sana terbentuk kawah-kawah besar kecil
menyuramkan pandangan mata, dan sebagian telah jatuh di permukaan planet lain atau
melayang menuju Surya sebagai pusat jatuh.
Sementara itu, 10 planet yang sampai kini masih mengorbit dengan ttkuran
prrmanen€ialah dua beredar di bawah orbit bumi dan tujuh di atasnya. Jika disebutkan
namanya dari yang terdekat pada Surya, maka planet-planet itu adalah Mercury. Venus,
Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, Pluto dan Muntaha, yang terakhir ini
tercantum namanya dalam Alquran pada Ayat 53/14, tetapi para sarjana Barat masih
mencari-cari dan menyelidiki posisinya di angkasa Tatasurya, dan mereka memang sudah
menduga adanya planet lain yang mengorbit keliling Surya di luar orbit Pluto.
Setiap planet itu berputar di sumbunya, untuk menimbulkan pergantian siang dan
malam, dari barat ke timur hingga kelihatanlah Surya terbit di timur dan terbenam di barat.
Sumbu putarannya yang sebelah kiri, menurut arah gerak putaran, dinamakan "kutub utara"
bermagnet negatif, sedangkan sumbu putarannya di sebelah kanan dinamakan "kutub
selatan" bermagnet positif.
Sebagaimana diketahui bahwa setiap benda yang ada di angkasa, di darat, dan di
laut, terdiri dari molekul-molekul yang tersusun dari atom-atom yang juga berputar di
sumbunya seperti keadaan planet-planet yang diputar oleh batang magnet berkurub negatif
dan positif. Masing-masingnya berputar ke kiri atau menempatkan pusat kitarannya di
sebelah kiri menurut arah geraknya seperti orang tawaf keliling Ka'bah, atau seperti
tetumbuhan melilit junjungnya. Semuanya itu adalah menurut ketentuan ALLAH yang juga
menetapkan bahwa unsur negatif saling bertarikan dengan positif.

Tegasnya, unsur yang berlainan magnet selalu saling bertarikan, dan unsur yang
bersamaan saling bertolak belakang. Sementara itu ALLAH telah menetapkan pula bahwa
unsur positif lebih berkuasa daripada unsur negatif, bersamaan keadaannya dengan lelaki
yang lebih berkuasa daripada perempuan dalam masyarakat manusia menurut Ayat 2/228
dan 4/34.
Unsur positif yang lebih berpengaruh demikian telah menyebabkan molekul
permukaan planet-planet lebih banyak bergerak ke arah kutub utara yang bermagnet negatif
hingga terbentuklah bagian daratan luas dan lebih tinggi di daerah itu dibanding dengan
belahan selatan permukaan planet di mana terdapat lautan yang luas. Hal ini berlaku pada
waktu penciptaan planet-planet ketika mana permukaannya masih empuk hingga sampai
waktunya mendingin dan membeku unruk tempat kediaman manusia, dan sampai pada
waktu berlakunya topan besar di

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 33


zaman Nabi Nuh. Zaman itu sengaja kita namakan Zaman Purbakala untuk memudahkan
analisa dalam buku ini.
Pada zaman Purbakala tersebut tidak pernah berlaku pergantian musim hingga di
sepanjang tahun kelihatan Surya terbit dan terbenam pada titik ufuk yang sama tanpa
penggeseran ke utara atau ke selatan sebagaimana keadaannya kini. Waktu itu memang
tiada alasan bagi berlakunya pergantian musim di muka Bumi dan di planet-planet lain
karena setiapnya senantiasa mengorbit keliling Surya pada garis orbit tertentu dan berotasi
di sumbu masing-masing tanpa pengaruh benda angkasa lainnya.
Akibat dari semua itu ialah bahwa kutub utara dipenuhi oleh daratan sebingkah
(Pangaea), dan lautan hanya terdapat di kutub selatan yang semakin dipenuhi air sebanding
dengan pendinginan yang berlaku yaitu setelah lapisan atmosfir semakin tebal oleh
penguapan dari permukaan Bumi hingga lebih banyak menapis sinar ultraviolet yang
datang dari Surya. Karenanya terwujudlah daerah subur yang semakin luas di kutub utara
di mana wajar berlaku kehidupan masyarakat manusia, sedangkan bagian ekuator Bumi
masih sangat panas dipenuhi kawah-kawah vulkanoes, gunung-gunung batu dan gurun
pasir beriklim panas karena selalu dibakar oleh sinar Surya.
Maka Nabi Adam bersama istrinya, karena keduanya adalah manusia biasa dan telah
cerdas, tentulah memilih tempat tinggal di daerah subur yaitu tepat di kutub utara Bumi
sesuai dengan ketetapan yang ditentukan ALLAH. Di kutub utara itulah dulunya Adam
mendirikan rumah tempat tinggal sebagaimana dinyatakan ALLAH pada Ayat 3/96 yaitu
tepat di tempat Ka'bah, yang didirikan Nabi Ibrahim bersama anaknya Ismail di kota
Makkah ke mana setiap orang harus datang menunaikan ibadah Hajji, itulah Rumah
pertama di Bumi ini dan Makkah itulah yang dinyatakan lbukota segala negeri manusia
Bumi sebagai dinyatakan ALLAH pada Ayat 6/92 dan 42/7.
Karena lapisan atmosfir waktu itu masih tipis maka iklim permukaan Bumi pada
umumnya sangat panas, suhu di kutub-kutub bukanlah sedingin masa kini walaupun tidak
pernah disinari oleh Surya. Itulah sebabnya kenapa kerangka manusia-manusia purbakala
yang pernah ditemui ternyata bungkuk-bungkuk. Setelah diselidiki orang diketahuilah
bahwa mereka dulunya kekurangan vitamin D atau kekurangan sinar Surya yang
menimbulkan adanya vitamin itu dalam tubuh manusia. Jadi bukanlah dulu kala di Bumi
ini telah berlaku zaman es sebagaimana selama ini pernah disangkakan orang.
Kutub selatan Bumi waktu itu ialah di kepulauan Tahiti atau Dangerous Islands,
kepulauan Berbahaya di Pasifik, tepatnya di Pulau Tuamoto di mana masih sering berlaku
kegiatan vulkanis yang mengeluarkan lava sehubungan dengan aktivitas magnet positif
Bumi. Hal ini disebutkan dalam Alquran yang maksudnya sebagai berikut:

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 34


‫هاَ قلول ن‬
َ‫ما‬ ‫عنُد ل ل‬
‫جد ل س‬‫مئ لةءْ وُلوُل ل‬‫ح س‬
‫ن ل‬ ْ‫فيِ ع ليِ ل ء‬‫ب س‬ ‫هاَ ت لغلقر ق‬
‫جد ل ل‬
‫س وُل ل‬‫م س‬ ‫ش ل‬‫ب ال م‬ ‫مغلرس ل‬ ‫ذا ب لل لغل ل‬‫ى إس ل‬
‫حت م ى‬
‫ل‬
٨٦﴿ َ‫سننُا‬ ‫ح‬ ‫م‬ ‫ه‬ ِ‫في‬ ‫ل‬ ‫ذ‬ ‫خ‬ ‫ت‬ ‫ت‬ ‫أن‬‫ل‬ َ‫ما‬ ‫إ‬ُ‫و‬ ‫ب‬ ‫ل‬ ‫ذ‬ ‫ع‬ ‫ت‬ ‫أن‬‫ل‬ َ‫ما‬ ‫إ‬ ‫ن‬ ِ‫ي‬‫ن‬‫ر‬‫ل‬ ‫ق‬‫ل‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ل‬
‫ذا‬ َ‫يا‬ ‫ل‬
َ‫نُا‬ ‫ل‬‫ق‬ ‫ق‬﴾
‫لم س س س ل ق ل‬ ‫قل ل لس م‬ ‫ل لل س س م‬ ‫ل ل‬
18/86. Hingga ketika dia sampai di tempat Surya terbenam (Benua Amerika), dia
mendapatkannya terbenam pada pancaran lava (Dangerous Islands), dan dia dapati
di sana suatu kaum. Kanti katakan: ,,Hai yang dua golongan, apakah akan engkau
siksa atau apakah akan engkau adakan pada mereka kebaikan?"

Jadi Tuamoto itulah daerah yang terletak pada 40° Bujur Barat dan 22° Lintang Selatan,
yaitu tepat 90° di bawah Makkah di balik belahan Bumi. Dan otomatis daerah ekuator
waktu itu ialah daerah yang meliputi Indonesia. Jepang, Alaska, Atlantik Utara.
Semenanjung Afrika, dan Australia Barat.
Sebagai bukti dari keadaan itu dapat dikemukakan di sini bahwa biji-biji tetumbuhan
purbakala yang ditemui di England oleh ahli arkeologi memperlihatkan biji-biji itu dulunya
tumbuh di daerah panas, dan memang dulunya England adalah daerah yang tertetak pada
bagian ekuator Bumi yang beriklim panas. Itulah pula sebabnya kayu-kayu purbakala yang
ditemui di England ternyata setelah dipotong pepat tidak memperlihatkan lingkaran-
lingkaran sebagai garis-garis yang didapat pada potongan-potongan pohon kayu dewasa
ini. Setelah diselidiki nyatalah lingkaran-lingkaran itu ditimbulkan oleh pengaruh
pergantian musim yang pada zaman purbakala tidak pernah berlaku. Ingatlah bahwa
pergantian musim di muka Bumi baru mulai terjadi setelah topan besar di zaman Nabi Nuh.
Selama ratusan ribu tahun anak cucu Nabi Adam bertempat tinggal di belahan utara
Bumi berpusat di kota Makkah dengan kehidupan subur waktu itu, tanpa pergantian
musim, tanpa pergantian nyata dari siang dan malam, dalam satu bangsa dan bahasa, maka
Alquran pada Ayat 6/6 menyatakan bahwa waktu itu siang-siang hanya berlaku di bawah
mereka, sama dengan keadaan orang yang kini hidup di kutub utara pada tanggal 21 Maret
dan 21 September atau semisalnya tidak berlaku pergantian musim saat kini.
Pada beberapa Ayat Suci lain, masyarakat manusia purbakala itu dinamakan
Penduduk Utara atau bertempat tinggal di kutub utara. Buat sekian lama Ayat-ayat Suci itu
kurang difahami oleh para penterjemah dan penafsir hingga apa yang dimaksudkan
sebenarnya tidak jelas dan karenanya kurang mendapat perhatian, antara lain adalah
sebagai berikut:
Terjemahan Umum:
‫قك ق ل‬
١٤﴿ ‫وانرا‬‫م أط ل ل‬ ‫خل ل ل ل‬
‫﴾وُلقلد ل ل‬
71/14. Sedangkan Dia telah ciptakan kamu dalam berbagai tingkat kehidupan.
95/2 s.d. 6.
٢﴿ ‫ن‬‫سيِسنُيِ ل‬ ‫﴾وُل ق‬
‫طورس س‬

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 35


Demi penduduk daerah utara.
٣﴿ ‫ن‬ ‫ذا ال لب لل لد س الل ل س‬
‫ميِ س‬ ‫﴾وُلهلـ ى ل‬
Demi Negeri yang aman ini.
‫ل‬
٤﴿ ْ‫ويم ء‬ ‫ق س‬
‫ن تل ل‬‫س س‬ ‫ح ل‬‫ن سفيِ أ ل‬‫ساَ ل‬
‫لن ل‬ ‫قلنُاَ ا ل س‬
‫خل ل ل‬ ‫﴾ل ل ل‬
‫قد ل ل‬
Sungguh KAMI ciptakan manusia dalam perwujudan lebilt baik.
‫ف ل‬ ‫ل‬
٥﴿ ‫ن‬ ‫ساَفسسليِ ل‬‫ل ل‬ ‫س ل‬
‫م لرد لد للناَه ق أ ل‬ ‫﴾ث ق م‬
Kemudian KAMI kembalikan dia pada kerendahan lebih rendah.
‫﴾إمل ال مذين آمنُوا وُع لمقلوا الصاَل سحاَت فلل له ل‬
٦﴿ ‫ن‬
ْ‫مقنُو ء‬ ‫جرر غ ليِ لقر ل‬
‫م ل‬ ‫مأ ل‬ ‫ق ل‬ ‫م ل س‬ ‫س ل ل ق ل س‬ ‫س‬
Kecuali orang-orang beriman dan beramal shaleh, untuk mereka upah tanpa dibatasi.

Terjemahan sewajarnya :
Dan sungguh DIA telah menciptakan di kutub-kutub utara.
Dan demi penduduk daerah utara. Dan demi negeri (Makkah) yang aman ini. Sungguh
telah KAMI ciptakan manusia itu pada perwujudan yang lebih baik. Kemudian KAMI
kembalikan dia pada kerendahan yang lebih rendah. Kecuali orang-orang yang beriman
dan beramal Shaleh, maka untuk mereka upah yang tidak dibatasi.
Istilah THUUR dalam Alquran terdapat pada Ayat 2/63, 2/93, 4/154, 28/29, 28/46, 52/1,
dan pada Ayat 19/52, 20/80, 23/20. Istilah ini berarti AURORA atau sinar utara, northern
light, yang dulunya pernah di atmosfir kota Makkah, bukanlah dia bukit atau nama bukit
yang diangkatkan atas Bani Israil, tetapi sinar spektrum atau Aurora. Jadi
THUURISIINAA pada Ayat 23/30 bukanlah berarti Bukit Sinai tetapi daerah utara zaman
purbakala yang waktu itu adalah kota Makkah sebagai dinyatakan pada Ayat 95/2 dan
71/14. Itulah sebabnya THUURISIININ pada Ayat 95/2 didekatkan dengan Makkah
sebagai negeri aman pada Ayat 95/3 karena memang Makkah itu dulunya adalah pusat
kutub utara Bumi di mana Rumah pertama didirikan oleh Adam sebagai tercantum pada
Ayat: 3/96.
Dalam masa ratusan ribu tahun, manusia purbakala hidup sebagai manusia biasa yang
sifatnya terus herlomba untuk kemajuan. Walaupun Alquran menyebutkan sejarah Nabi
Adam didekatkan atau langsung disambut dengan sejarah Nabi Nuh tetapi waktu hidup
kedua Nabi itu sangat berjauhan dibatasi oleh masa yang sangat panjang. Hal ini dapat
diketahui oleh ahli-ahli arkeologi, bahwa Bumi ini telah didiami manusia semenjak lama
hingga bangsa Israil di Palestina menemukan kota purbakala yang tertimhun dalam tanah
selama sejuta tahun, padahal antara masa hidup kita dengan topan di zaman Nuh paling
jauh baru 10.000 tahun waktu mana peradaban manusia yang hidup dalam zaman
perbaikan dimulai kembali dari zaman batu. Dalam waktu 10.000 tahun, manusia kini maju
cepat hingga telah menjejakkan kakinya di permukaan Bulan pada tanggal 21 Juli 1969

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 36


Masehi, maka tentunya manusia purbakala yang hidup selama jutaan tahun juga mencapai
peradaban yang jauh lebih tinggi. Hal ini secara terang dijelaskan ALLAH dalam Alquran
yang maksudnya sebagai berikut:
‫سيِقروُا سفيِ الل للر‬ ‫ل‬
‫م ل‬
‫كاَقنوا‬ ‫من قلب لل سهس ل‬ ‫ن س‬ ‫ذي ل‬ ‫ة ال م س‬‫عاَقسب ل ق‬ ‫ن ل‬
‫كاَ ل‬ ‫ف ل‬ ‫ض فلليِنُظ ققروُا ك ليِ ل ل‬ ‫س‬ ‫م يل س‬ ‫أوُلل ل ل‬
‫سل ققهم‬ ‫شد منُهم ققوة ن وُأ للثاَروُا الل لرض وُع لمروُ ل ل‬ ‫ل‬
‫م قر ق‬ ‫جاَلءت لهق ل‬ ‫هاَ وُل ل‬‫مقروُ ل‬ ‫ماَ ع ل ل‬ ‫م م‬‫هاَ أك لث للر س‬ ‫ل ل ل ل ق‬ ‫أ ل م س لق ل م ل ق‬
‫ل‬
٩﴿ ‫ن‬‫مو ل‬ ‫م ي لظ لل س ق‬‫سهق ل‬ ‫ف ل‬ ‫كاَقنوا أن ق‬ ‫كن ل‬ ‫م وُلل لـ ى س‬
‫مهق ل‬ ‫ه ل سيِ لظ لل س ل‬
‫ن الل م ق‬
‫كاَ ل‬ ‫ماَ ل‬
‫ت فل ل‬‫﴾سباَل لب ليِ للنُاَ س‬
30/9. Tidakkah mereka berjalan di Bumi lalu memperhatikan berapa akibat orang-orong
sebelum mereka? Mereka (dulu) adalah lebih sangat dalam kekuatan dan memberi
bekas di Bumi serta meramaikannya lebih banyak daripada mereka (kini)
meramaikannya. Dan telah datang pada mereka Rasul-rasul mereka dengan
keterangan-keterangan. Maka tiadalah ALLAH menzalimi mereka tetapi mereka
telah menzalimi diri mereka sendiri.
‫كيِرس‬
‫ن نل س‬ ‫ف ل‬
‫كاَ ل‬ ‫سسليِ فلك ليِ ل ل‬
‫م فلك لذ مقبوا قر ق‬
‫ماَ آت ليِ للنُاَهق ل‬
‫شاَلر ل‬ ‫ماَ ب لل لقغوا س‬
‫معل ل‬ ‫من قلب لل سهس ل‬
‫م وُل ل‬ ‫ن س‬ ‫ب ال م س‬
‫ذي ل‬ ‫وُلك لذ م ل‬
٤٥﴿﴾
34/45. Dan telah mendustakan orang-orang yang sebelum mereka dan tidaklah mereka
(kini) mencapai satu persepuluh tentang apa-apa yang telah KAMI berikan pada
mereka (dulu), lalu mereka mendustakan Rasul-rasul-KU, maka betapa adanya
yang menantang itu?
‫لل‬ ‫ل‬
‫م ل‬
‫كاَقنوا‬ ‫من قلب لل سهس ل‬‫ن س‬ ‫ة ال م س‬
‫ذي ل‬ ‫عاَقسب ل ق‬
‫ن ل‬ ‫ف ل‬
‫كاَ ل‬ ‫ض فلليِنُظ ققروُا ك ليِ ل ل‬
‫روُا سفيِ اللر س‬‫سيِ ق‬‫م يل س‬ ‫أفلل ل ل‬
‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬
٨٢﴿ ‫ن‬ ‫سقبو ل‬‫كاَقنوا ي لك ل س‬
‫ماَ ل‬
‫ى ع لنُ لقهم م‬ ‫ماَ أغ لنُ ل ى‬ ‫ض فل ل‬‫شد م ققومة ن لوُآلثاَنرا سفيِ اللر س‬‫م وُلأ ل‬ ‫﴾أك لث للر س‬
‫منُ لهق ل‬
40/82. Tidakkah mereka berjalan di Bumi lalu memperhatikan betapa akibat orang-orang
sebelum mereka? Mereka (dulu) adalah lebih banyak daripada mereka (kini) dan
lebih sangat kuatnya dan bekas-bekasnya di Bumi, maka tiadalah membantu pada
mereka apa-apa yang telah mereka perbuat.
‫ماَ ل‬
‫كاَقنوا ب سهس‬ ‫ن ال لعسل لم س وُل ل‬
‫حاَقل ب سسهم م‬ ‫م ل‬
‫هم ل‬‫عنُد ل ق‬
‫ماَ س‬
‫حوا ب س ل‬ ‫سل ققهم سباَل لب ليِ للنُاَ س‬
‫ت فلرس ق‬ ‫م قر ق‬
‫جاَلءت لهق ل‬ ‫فلل ل م‬
‫ماَ ل‬
٨٣﴿ ‫ن‬ ‫ست لهلزسقئو ل‬‫﴾ي ل ل‬
40/83. Maka ketika Rasul-rasul mereka datang pada mereka dengan keterangan-
keterangan, mereka bergembira dengan apa-apa dari ilmu yang ada pada mereka,
dan logislah pada mereka apa-apa yang telah mereka perolokkan.

Ayat-ayat Suci tersebut secara nyata menjelaskan bahwa manusia purbakala lebih banyak
jumlah. lebih banyak meninggalkan bekas, dan lebih tinggi ilmu pengetahuannya
dibanding dengan manusia kini yang hidup sesudah topan besar di zaman Nuh. Keadaan
demikian memberikan pertanda bahwa sejarah hidup yang berlaku pada manusia purbakala
lebih panjang daripada sejarah hidup yang berlaku kini.
Sebagai bukti dari ketinggian ilmu pengetahuan manusia purbakala ialah penemuan-
penemuan yang diperoleh Erich van Daniken dengan keterangan-keterangan yang
MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 37
dimuatkannya dalam buku yang terjemahannya "Nenek Moyang Kita Didatangi oleh
Austronout Bintang lain."
Dan selaku bukti nyata ialah sphinx dan piramid di Mesir yang sangat tinggi mutu
bangunannya hingga para ahli abad ke-20 Masehi terpaksa mengaku kalah dan terheran-
heran tentang bagaimana, bila dan siapa yang mendirikannya dulu. Padahal bangunan itu
didirikan oleh manusia purbakala, bukan oleh Rames atau Firaun di Mesir. Banyak sekali
alasan untuk itu, sementara Alquran tidak pernah menyatakan Firaun mendirikan piramid
tetapi pemilik, didapatinya telah ada saja dari peninggalan purbakala. Bahkan Firaun
pernah bertanya pada Nabi Musa tentang manusia purbakala yang maksudnya sebagai
berikut:
٥١﴿ ‫ى‬ ‫ققروُ س ل ق ل‬ ‫ل ال ل ق‬‫ماَ لباَ ق‬‫ل فل ل‬
‫﴾لقاَ ل‬
‫ن الوُل ى‬
20/51. Dia berkata: "Maka apakah keadaan generasi pertama?"
٥٢﴿ ‫سى‬ ‫ل لرلبيِ وُللل لينُ ل‬ ‫ض ز‬ ‫ب مل ي ل س‬ ْ‫عنُد ل لرلبيِ سفيِ ك سلتاَ ء‬ ‫عل ل ق‬
‫ملهاَ س‬ ‫﴾لقاَ ل‬
‫ل س‬
20/52. Dia (Musa) berkata: "Ilmunya ada puda TUHAN-ku dalam Kitab. Tidakkah
TUHAN-ku sesat dan tidaklah DIA lupa.
‫س‬
‫صاَئ سلر سللمنُاَ س‬
‫ى بل ل‬ ‫ققروُ ل ل ق ل‬
‫ن الوُل ى‬ ‫ماَ أ لهلل لك للنُاَ ال ل ق‬ ‫من ب لعلد س ل‬ ‫ب س‬ ‫سى ال لك سلتاَ ل‬ ‫مو ل‬ ‫وُلل ل ل‬
‫قد ل آت ليِ للنُاَ ق‬
٤٣﴿ ‫ن‬ ‫م ي لت لذ لك مقروُ ل‬ ‫ة ل معلل مهق ل‬ ‫م ن‬
‫ح ل‬ ‫دىً وُللر ل‬‫﴾وُلهق ن‬
28/43. Dan sesungguhnya KAMI datangkan Kitab pada Musa sesudah apa-apa yang KAMI
binasakan generasi pertama selaku kenyataan bagi manusia dan petunjuk serta
rahmat semoga mereka mempertimbangkan.

Kini orang mendapatkan hidung Sphinx di Mesir itu telah rusak, tetapi orang pun tidak
mengetahui semenjak bila, oleh siapa serta dengan cara bagaimana rusaknya. Namun ada
pendapat yang menyatakan bahwa hidung Sphinx itu telah ditembaki oleh saracen atau
tentara Arab Islam secara membabi buta selama perang sabil pada abad ke-11 Masehi dulu.
Dugaan ini pun keliru dan tidak dapat diterima akal karena pada waktu perang sabil atau
perang salib dulu itu belum ada senjata api dibikin orang, bahkan kalau ada tidak akan
mungkin tentara Islam telah berbuat demikian rupa merusak peninggalan lama. Sebenarnya
kerusakan hidung Sphinx itu ditimbulkan oleh gelombang air laut yans naik
menggelombang ke semua daratan Bumi dengan membawa semua yang mungkin hanyut
begitupun batu-batu hingga hidung sphinx itu terkena lalu pecah, dan belum diperbaiki
sampai saat kini:
‫ف يأ لستيِه ل‬
٥﴿ ‫ن‬‫ست لهلزسقئو ل‬ ‫ماَ ل‬
‫كاَقنوا ب سهس ي ل ل‬ ‫م أنلباَقء ل‬
‫سو ل ل ل س ل‬‫م فل ل‬
‫جاَلءهق ل‬ ‫حق ل ل ل م‬
‫ماَ ل‬ ‫قد ل ك لذ مقبوا سباَل ل ل‬
‫﴾فل ل‬
6/5. Sungguh mereka telah mendustakan yang logis ketika sampai pada mereka, maka akan
datang pada mereka kenyataan-kenyataan kabar tentang apa-apa yang mereka
perolokkan.

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 38


َ‫سل للنُا‬ ‫ل‬ ‫لل‬ ‫أ لل لم يروُا ك ل ل‬
‫كن ل مك ق ل‬
‫م وُلألر ل‬ ‫م ل‬ ‫م نق ل‬‫ماَ ل ل ل‬
‫ض ل‬‫م سفيِ اللر ل س‬ ‫مك ممنُاَهق ل‬‫ن م‬ ْ‫من قللر ء‬ ‫من قلب لل سسهم ل‬ ‫م أهلل لك للنُاَ س‬ ‫ل‬ ‫ل لل ل‬
‫شأناَل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬
‫م وُلأن ل ل‬ ‫هم ب سذ ققنوب سهس ل‬ ‫م فلأهللكلنُاَ ق‬ ‫حت سهس ل‬
‫من ت ل ل‬ ‫ري س‬ ‫س‬ ‫ج‬
‫ل‬ ‫ل‬ ‫ت‬ ‫ر‬
‫ل‬ َ‫ها‬‫ل‬ ‫ل‬ ‫ن‬ ‫ل‬ ‫ا‬ َ‫نُا‬
‫ل‬ ‫ل‬‫ل‬ ‫ع‬‫ج‬‫ل‬ ُ‫و‬ ‫را‬
‫ل ن ل‬ ‫را‬ ‫ل‬ ‫د‬ ‫م‬
‫ل‬ ‫هم‬ ‫س‬ ‫ل‬ ِ‫ي‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫ل‬ ‫ء‬َ‫ما‬
‫س ل‬
‫ال م‬
٦﴿ ‫ن‬ ‫س ل‬ ‫ري‬ ‫خ‬
‫ل‬ ‫آ‬ َ‫نا‬
‫ن‬ ‫ر‬ ‫ل‬
‫ل ل‬ ‫ق‬ ‫م‬ ‫س‬ ‫ه‬ ‫س‬ ‫د‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫ل‬ ‫ب‬ ‫من‬ ‫س‬ ﴾
6/6. Tidakkah mereka perhatikan berapa banyaknya telah KAMI binasakan sebelum
mereka dari generasi yang KAMI tempatkan mereka di Bumi yang tidak KAMI
tempatkan bagimu. Dan telah KAMI kirim (Comet) angkasa atas mereka beriringan
dan telah KAMI jadikan siang-siang bergerak di bawah mereka, lalu KAMI
binasakan mereka tersebab dosa-dosa mereka, dan KAMI wujudkan sesudah
mereka generasi yang lain.

Demikianlah manusia purbakala telah dibinasakan ALLAH dengan mendatangkan suatu


rombongan Comet mendekati daerah Tatasurya kita. Maka Surya tergeser dari posisinya ke
posisi lain di angkasa, lalu Bumi dan planet-planet lain mengikutinya tersebab hubungan
magnet yang saling bertarikan. Keadaan ini menyebabkan Bumi terpaksa mengubah arah
gerak layangnya hingga terdorong ke utara dan ke selatan yang menjadi modal bagi
pergantian musim. Begitupun Bumi terpaksa mengubah gerak rotasi di sumbunya hingga
kutub-kutubnya berpindah tempat sejauh lebih kurang 68 derajat dari tempat semula.
Perpindahan kutub-kutub Bumi ini dinyatakan ALLAH sebagai pertanda ilmiah yang
sebenarnya harus diperhatikan oleh para penyelidik. Semua itu menjadi tantangan bagi
kaum naturalis dalam teori evolusi, baik mengenai ketinggian ilmu pengetahuan manusia
purbakala maupun tentang status permukaan Bumi ini, oleh mereka dinamakan missing
links yaitu mata-mata rantai ilmu pengetahuan yang masih hilang, belum diketemukan.
Untuk itu perhatikanlah maksud Ayat-ayat Suci berikut ini:
‫ن وُلأ لهلل ل ل‬
‫ك إ سمل‬ ‫ن اث لنُ ليِ ل س‬‫جيِ ل س‬ ‫ل لزوُل ل‬ ‫من ك ق ج‬ ‫ل سفيِلهاَ س‬ ‫م ل‬‫ح س‬ ‫مقرلناَ وُللفاَلر الت مزنُوقر ققل للنُاَ ا ل‬
‫ل‬
‫جاَلء أ ل‬ ‫ذا ل‬ ‫ى إس ل‬‫حت م ى‬
‫ل‬
٤٠﴿ ‫ل‬ ‫م‬
‫ه إ سل قلسليِ ر‬ ‫مع قل‬ ‫ن‬ ‫م‬ ‫آ‬ َ‫ما‬ ُ‫و‬
‫ل ل ل ل ل ل ل ل ل ل ل‬ ‫ن‬ ‫م‬ ‫آ‬ ‫ن‬ ‫م‬ ُ‫و‬ ‫ل‬‫ق‬ ‫و‬ ‫ل‬ ‫ق‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫س‬ ‫ه‬ ‫ل‬ ‫ل‬
ِ‫ي‬ ‫ل‬‫ل‬ ‫ع‬ ‫ق‬‫ل‬
‫ل ل‬ ‫ب‬‫س‬ ‫من‬‫ل‬ ﴾
11/40. Hingga ketika telah datang perintah KAMI dan daerah Tatasurya telah gemuruh,
KAMI katakan: “Bawalah ke dalamnya dari setiapnya berpasang-pasangan dan
kaluargamu, kecuali yang telah lebih dulu atasnya perkataan (hukuman), dan siapa
yang beriman. Tiadalah yang beriman bersamanya kacuali sedikit saja.
٤١﴿ ‫م‬ ‫حيِ ر‬‫فورر مر س‬ ‫ن لرلبيِ ل لغل ق‬ ‫هاَ إ س م‬ ‫ساَ ل‬‫ملر ل‬ ‫هاَ وُل ق‬
‫جلرا ل‬ ‫م ل‬ ‫سم س الل مهس ل‬ ‫ل الرك لقبوا سفيِلهاَ ب س ل‬ ‫﴾وُللقاَ ل‬
11/41. Dan dia (Nuh), berkata: “Naiklah padanya dengan Nama ALLAH tempat larinya
(pool magnet) dan tempat memusatnya, bahwa TUHAN-ku adalah pengampun
penyayang.
‫وُك ل ل‬
‫م‬
‫من ب لعلد سه س ل‬ ‫كن ل‬ ‫س ل‬ ‫م تق ل‬ ‫م لل ل‬ ‫ساَك سنُ قهق ل‬
‫م ل‬ ‫ك ل‬ ‫شت للهاَ فلت سل ل ل‬ ‫مسعيِ ل‬ ‫ت ل‬ ‫من قللري لةءْ ب لط سلر ل‬ ‫م أهلل لك للنُاَ س‬ ‫ل ل‬
٥٨﴿ ‫ن‬ ِ‫ثي‬‫ر‬ ‫وا‬ ‫ل‬ ‫ل‬
‫ل م ل ل ق ل سس ل‬ ‫ا‬ ‫ن‬ ‫ح‬ ‫ن‬ ‫ق‬
َ‫نُا‬ ‫ك‬ ُ‫و‬ ‫ل‬‫ن‬ ِ‫لي‬
‫س‬ ‫ل‬ ‫ق‬ ‫ل‬‫م‬ ‫س‬ ‫إ‬﴾

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 39


28/58. Dan berapa banyaknya telah KAMI binasakan dari negeri yang mewah
kehidupanny, maka itulah tempat-tempat mereka yang tidak didiami lagi sesudah
rnereka kecuali sedikit, dan adalah KAMI yang mewarisi.
‫ل‬
١٣﴿ ْ‫سرء‬ ‫ح وُلد ق ق‬
ْ‫وا ء‬‫ت أل ل ل‬ ‫ذا س‬‫ى ل‬ ‫ل‬
‫مللنُاَه ق ع لل ى‬
‫ح ل ل‬ ‫﴾وُل ل‬
54/13. Dan KAMI bawalah dia di atas yang berpapan dan berpaku.
‫ل‬
١٤﴿ ‫فلر‬ ‫ن كق س‬ ‫من ل‬
‫كاَ ل‬ ‫جلزانء ل ل ل‬ ‫ري ب سأع ليِ قنُ سلنُاَ ل‬ ‫ج س‬ ‫﴾ت ل ل‬
54/14. Yang bergerak dengan (pengawasan) mata KAMI selaku balasan bagi orang yang
diengkari.
١٥﴿ ْ‫مد مك سرء‬
‫من ز‬ ‫ل س‬ ‫ة فلهل ل‬ ‫قد ت ملرك للنُاَ ل‬
‫هاَ آي ل ن‬ ‫﴾وُلل ل ل‬
54/15. Dan sungguh KAMI tinggalkan dia (hal) itu selaku pertanda maka adakah yang
memperhatikan?

Karena umat Nabi Nuh telah kafir dan sombong dengan ilmu pengetahuan yang didapat
mereka, sejalan dengan rencana ALLAH untuk memperbaiki daerah permukaan Bumi bagi
kehidupan masyarakat manusia selanjutnya, juga karena Makkah sebagai kutub utara
ketika itu sudah menjadi sejuk sebanding dengan semakin tebalnya lapisan ionosfir yang
menghalangi sinar Surya, maka kaum kafir waktu itu dibinasakan semuanya sementara
posisi kota Makkah dipindahkan sejauh 68 derajat ke daerah yang kini terkenal sangat
panas dalam kawasan garis ekuator.
Kalau dulunya Makkah dikelilingi oleh daratan luas, maka kini daratan itu sebagian
telah menjadi Lautan Hindia. Laut Merah, dan Lautan Tengah, Lautan itulah yang pada
Ayat 28/58 dinyatakan diwarisi ALLAH. Sementara itu, lautan dulunya yang hanya ada di
belahan selatan saja, kini telah melebar luas hingga membentuk daratan Bumi berbenua-
benua dan berpulau-pulau. Jadi bukanlah ada benua yang bergerak seperti pernah
dinyatakan oleh kaum naturalis Barat.
Kini orang-orang Barat merasa heran tentang adirnya benua Antartika di kutub
selatan Bumi, begitupun mereka diherankan oleh adanya lautan luas di kutub utara, karena
menurut ilmu mereka dalam bidang geologi, mestinya kutub utara dipenuhi oleh daratan
dan kutub selatan terdiri dari lautan luas, namun kenyataannya terbalik. Maka kalau
mereka sudi menerima ilmu pengetahuan yang terkandung dalam Alquran, akan jelaslah
semuanya secara logis di mana tiada satupun tersimpan apa yang mereka namakan missing
links, dan semuanya akan teranalisakan menurut logika wajar. Itulh keterangan-keterangan
dan petunjuk ALLAH bagi manusia ramai sebagaimana banyak kali dinyatakan Kitab Suci
itu.
Memang kota Makkah dengan Ka'bahnya dan sejarah Nabi Nuh yang banyak
sekali mengandung keterangan tentang geologi adalah hal-hal yang berhubungan rapat dan

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 40


sangat berpengaruh atas kehidunan manusia, karenanya kedua hal ini selalu menjadi bahan
ungkapan dalam buku-buku yang menyangkut dengan Islam. Kalau Ka'bah dinyatakan
sebagai sumber ilmu mengenai geologi dan astronomi maka kejadian penting di zaman
Nuh adalah anak kunci untuk memahami sejarah kehidupan manusia di muka Bumi.
Topan besar di zaman Nuh bukanlah hanya hukuman untuk melenyapkan orang-
orang kafir tetapi juga bertugas perbaikan status permukaan Bumi sebagai dinyatakan pada
29/19, gunanya untuk kelengkapan hidup ujian bagi generasi manusia kemudiannya dalam
bidang ilmu, iman dan amal yang semuanya berujung dengan risiko.
Jika orang memperhatikan posisi kota Makkah secara saksama, akan jelaslah bahwa
kota Makkah menjadi titik pusat bagi daratan sekelilingnya, yaitu sebagai kutub utara
bermagnet negatif dulunya pada penciptaan bermula. Ke arah itulah molekul-molekul
permukaan Bumi yang masih empuk bergerak tertarik sambil membentuk daratan-daratan
tinggi. Hal ini dibuktikan daratan tinggi Afrika Utara, pegunungan Alpen, Kaukasus,
Himalaya, dan Bukit Barisan di Sumatera yang bagai menghadapkan wajahnya ke arah
Makkah, sementara di belakangnya terhampar daratan luas. Demikian pula Pulau Tuamoto
di Pasifik menjadi titik pusat selatan Bumi dulunya dengan magnet positif yang menarik
molekul-molekul permukaan Bumi ke arahnya hingga terbentuklah daratan tinggi di
Australia Timur, di Benua Antartika, Rockey Mountain dan Pegunungan Andes di Amerika
yang di belakangnya terhampar daratan rendah.
Akan sadarlah orang kenapa Pasifik menjadi lautan terbesar dan terdalam di muka
Bumi sementara Tuamoto di Dangerous Islands berupa daratan yang paling aktif dalam
bidang vulkanis yang memuntahkan lava. Hal ini memberikan petunjuk bahwa daerah ini
dulunya adalah kutub selatan Bumi bermagnet positif, tepat 90 derajat di bawah Makkah di
balik belahan Bumi. Dan sadarlah orang kenapa Saudi Arabia yang kini ternyata paling
panas, terdiri dari gurun pasir dan bukit-bukit batu, mengandung bahan mineral yang
sangat banyak. Bahwa daerah itu dulunya adalah kutub utara Bumi dan tempat yang paling
subur untuk tempat kediaman manusia. Maka Ka'bah yang di Makkah kini adalah dulunya
titik pusat putaran utara Bumi, hingga dengan demikian dapatlah dimengerti kenapa
ALLAH menamakannya dengan KA'BAH. Istilah ini sebenarnya memberikan arti KUTUB
PUTARAN Bumi sebagaimana KA'BU atau KA'BAIN adalah MATA KAKI manusia
dengan mana orang dapat berjalan secara wajar. Jadi penamaan Ka'bah itu adalah cocok
dengan kejadian dan fungsinya.
Namun pada waktu topan besar di zaman Nuh, terjadilah perpindahan kutub-kutub
Bumi, disebabkan oleh perubahan arah putaran di sumbunya, hingga kini Makkah, di mana
Ka'bah berada, menjadi tempat paling tandus di muka Bumi, namun dia senantiasa

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 41


berfungsi pusat hubungan antarbangsa, baik ditinjau dari segi ekonomi, posisi benua-benua
yang berpenduduk ramai, maupun dari segi religius, dan apalagi dari segi histori.
Perpindahan kutub-kutub Bumi demikian mungkin sangat pelik difahami oleh
sementara orang, tetapi tentunya akan dibenarkan oleh para ilmuwan yang suka
memperhatikan dengan pikiran terbuka. Bahkan hal ini telah dinyatakan ALLAH dalam
Alquran secara gamblang, yang artinya sebagai berikut:
‫ال مذين آتيِنُاَهقم ال لكتاَب يعرقفونه ك لماَ يعرقفو ل‬
‫ن ال ل ل‬
‫حق م‬ ‫م ل ليِ لك لت ق ق‬
‫مو ل‬ ‫منُ لهق ل‬
‫قاَ ل‬ ‫ن فل س‬
‫ري ن‬ ‫م وُلإ س م‬
‫ن أب للنُاَلءهق ل‬
‫ل‬ ‫سل ل لل س ل ق ل لل س‬ ‫س ل للل ق‬
١٤٦﴿ ‫ن‬ ‫مو ل‬ ‫م ي لعلل قل‬ ‫ق‬
‫ل ل‬ ‫ه‬ ُ‫و‬﴾
2/146. Orang-orang yang KAMI datangkan Kitab pada mereka, mengenalnya sebagaimana
mereka mengenal anak-anak mereka, dan bahwa sebagian dari mereka
menyembunyikan yang logis itu sedangkan mereka mengetahui.
‫ل‬
ِ‫س سفي‬
‫ماَ ب ليِ ممنُاَه ق سللمنُاَ س‬ ‫ت لوُال لهقد لىًى س‬
‫من ب لعلد س ل‬ ‫ن ال لب ليِ للنُاَ س‬
‫م ل‬‫ماَ أنلزل للنُاَ س‬
‫ن ل‬‫مو ل‬ ‫ن ي لك لت ق ق‬ ‫ن ال م س‬
‫ذي ل‬ ‫إس م‬
١٥٩﴿ ‫ن‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ق‬ ‫ل‬
‫عقنُو ل‬‫م الل س‬‫ه وُلي للعلنُ قهق ق‬
‫م الل ق‬ ‫ب أوُلـ ىئ سك ي للعلنُ قهق ق‬ ‫﴾الك سلتاَ س‬
2/159. Bahwa orang-orang yang menyembunyikan apa-apa yang KAMI turunkan dari
keterangan-keterangan dan petunjuk sesudah apa-apa yang KAMI terangkan untuk
manusia dalam Kitab, itulah yang ALLAH kutuki mereka dan dikutuki oleh orang-
orang yang mengutuk.

Kita tidak memperbincangkan apakah keterangan ini diterima atau tidak oleh para sarjana,
karena untuk itu banyak hal obyektif dan subyektif yang harus dipertimbangkan, namun
kita mendapat catatan yang dikira telah mendekati sasaran bagi persoalan ini. Catatan itu
ialah sebagimana yang dimuat oleh Majalah Intisari bulan Juni 1972 halaman 76-78 yang
antara lain sebagai berikut:
"Sarjana-sarjana Lamont Geological Observatory dari Columbia University
mendapatkan bahwa berkali-kali medan maget itu menjadi lemah dan pada klimaksnya
bahkan menghilang sama sekali. Menurut catatan terakhir, sifat magnet Bumi pernah
lenyap setidak-tidaknya 171 kali selama 7.600.000 tahun terakhir. Sifat magnet itu
perlahan-lahan muncul kembali, tetapi dalam keadaan jungkir balik. Artinya, kutub
utara dan selatan bertukar tempat. Pertukaran kutub terakhir terjadi 700.000 tahun yang
lalu. Dengan demikian, baru sejak 700.000 tahun yang lampau kutub selatan magnet ada
di dekat utara Bumi. Dahulunya justru di dekat kutub selatan Bumi."
"Pendapat lebih baru lagi menyatakan bahwa baik lenyapnya medan magnet,
maupun punahnya kehidupan, sama-sama merupakan akibat dari benturan Bumi dengan
Comet. Medan magnet Bumi yang stabil mengalami goncangan sampai terjungkir
balik."
"Menurut statistik, medan magnet tersebut lenyap setiap 220.000 tahun sekali. Selama
700.000 tahun terakhir, niscaya peristiwa itu sudah terulang 480.000. 260.000 dan
MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 42
40.000 tahun yang lalu. Artinya 480.000, 260.000 dan 40.000 tahun yang lalu mestinya
sudah terjadi bencana pada kehidupan di Bumi. Dengan demikian kita tidak perlu heran
apabila malapetaka yang sudah lama tertunda (kiamat) itu akhirny terjadi besok atau
lusa."
Dari kutipan di atas ini ada pendapat yang seharusnya kita terima seperti telah
berpindahnya pool magnet Bumi dan punahnya kehidupan waktu itu kecuali yang
diselamatkan ALLAH dalam kapal besar yang lehih dulu dibikin Nabi Nuh. Dan kejadian
demikian akan berulang lagi tanpa kecuali selaku peristiwa besar yang mematikan seluruh
makhluk hidup di permukaan Bumi ini sebagai dinyatakan ALLAH pada banyak Ayat Suci
dan disinyalir pada Ayat 29/20. Sebaliknya kita tidak sependapat dengan punahnya
kehidupan itu dulunya disebabkan oleh benturan Comet.
Comet adalah benda angkasa terbesar, melayang tanpa orbit tertentu di semesta raya.
Kalau dia sampai membentur Tatasurya kita maka tamatlah riwayat semua kehidupan di
semua planet, dan terseretlah Tatasurya kita ini sebagai ekornya. Hal ini hanyak kali
dinyatakan dalam Alquran di antaranya pada Ayat 37/2 dan 39/68. Maka sewaktu topan
besar di zaman Nabi Nuh. Comet demikianlah yang jadi penyebab, dia hanya mendekati
Tatasurya kita, bukan membenturnya, dinyatakan pada Ayat 6/6 dan 42/5. Dan
mendekatnya Comet demikian, yang menyebabkan berpindahnya kutub-kutub magnet
Bumi, bukanlah berlaku berulang kali tetapi baru sekali dalam sejarah Bumi. Ingatlah
bahwa yang berlaku ialah perpindahan kutub-kutub, bukan pembalikan dari kutub utara
menjadi selatan, dan bukan pula kutub magnet positif menjadi negatif. Kita mempunyai
alasan bagi perpindahan kutub-kutub itu satu kali, tetapi orang tidak akan mempunyai
alasan untuk menyatakannya telah berlaku berulang kali, dan mereka tidak akan sanggup
memberikan bukti-bukti.
Kita juga tidak sependapat dengan keterangan itu yang menyatakan sifat magnet Bumi
pernah hilang dengan arti tidak berfungsi, kemudian timbul lagi secara perlahan. Jika hal
ini memang pernah berlaku maka tentulah Bumi kita telah lepas dari tarikan Surya yang
diorbitnya, dan planet ini telah lama berbenturan dengan bintang lain karena setiapnya
senantiasa bergerak cepat di anskasa luas. Maka yang kita perbincangkan di sini bukanlah
anggapan dan dugaan imaginas, tetapi sengaja didasarkan atas hal-hal konkrit dengan
alasan dan bukti nyata.
Setelah diketahui bahwa Makkah itu dulunya adalah kutub utara Bumi dan Pulau
Tuamoto di Pasifik jadi kutub selatannya maka kini dapatlah diketahui kenapa jaluran
gempa Bumi yang tercatat sejuta kali dalam setahun berada pada jalur tertentu. Jika orang
melihat pada gambaran globe Bumi, akan nyatalah jalur gempa itu terdapat pada belahan
timur dan barat antara Makkah dan Pulau Tuamoto. Sehubungan dengan itu orang dapat

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 43


pula memperhatikan daerah-daerah yang sering ditimpa bencana alam tornado, hurricane,
gelomhang panas, gelombang pasang dan sebagainya. Semuanya itu tampak berlaku pada
daerah tertentu sehubungan dengan posisi Makkah sebagai kutub utara magnet negatif
dulunya. Maka hanyalah Makkah dan daerah sekitarnya yang tidak pernah dijamah
bencana alam tersebut sebagai pembuktian kebenaran Firman-firman ALLAH yang
terkandung dalam Alquran, dimohonkan oleh Nabi Ibrahim dulunya, tercantum pada Ayt
2/126.
Memang banyak sekali faedah yang dapat ditarik dari ilmu yang diberikan ALLAH
dalam Alquran terutama menyangkut dengan geologi di mana Makkah memegang posisi
penting. Ilmu itu akan sangat berguna bagi perkembangan sejarah manusia Bumi. Selagi
orang masih belum mengambil faedah dari sinyalemen-sinyalemen yang terkandung dalam
Alquran, selama itu pula ketidaktentuan arah akan berlangsung dalam peradaban manusia,
dan selama itu pula Uncertainty Theory akan mengelana kian ke mari.
Dan ingatlah bahwa planet-planet lain juga berpenduduk manusia, dinyatakan pada
Ayat 42/29. Semua planet itupun berputar di sumbunya dengan mana juga terdapat kutub-
kutuh selatan dan utaranya, dinyatakan oleh Ayat 13/3 dan 65/12, maka penyebab topan
besar di zaman Nabi Nuh adalah mendekatnya sebuah rombongan Comet pada Tatasurya
kita di mana ada 10 planet seperti Bumi ini, karenanya otomatis kejadian yang berlaku di
Bumi juga berlangsung di semua planet lain. Hal ini dinyatakan ALLAH pada Ayat 53/16
dan 53/54.
Maka perpindahan kutub-kutub di Bumi juga berlaku di planet-planet lain di mana
juga ada Ka'bah sebagai Kiblat Shalat dan sebagai pusat ibadah Hajji bagi masyarakat
manusia yang mendiaminya. Untuk ini perhatikanlah maksud Ayat-ayat Suci:
‫ل‬ ‫ل‬
َ‫ميِنعا‬ ‫ج س‬‫ه ل‬ ‫م الل م ق‬
‫ت ب سك ق ق‬ ‫كوقنوا ي لأ س‬ ‫ماَ ت ل ق‬ ‫ن ل‬ ‫ت أي ل ل‬ ‫خيِ للرا س‬ ‫قوا ال ل ل‬ ‫ست لب س ق‬ ‫موللليِلهاَ لفاَ ل‬ ‫ة هقول ق‬ ‫جهل ر‬ ‫ل وُس ل‬‫وُلل سك ق ج‬
١٤٨﴿ ‫ديرر‬ ‫يِءْء قل س‬ ‫ش ل‬ ‫ل ل‬ ‫ى كق ل‬ ‫ل‬ ‫م‬
‫ه ع لل ى‬ ‫ن الل ل‬ ‫﴾ إس م‬
2/148. Bagi setiapnya (planet itu) ada penghadapan (Kiblat), DIA-lah yang
memalingkannya, maka berlombalah pada kebaikan. Di manapun kamu berada,
ALLAH datang padamu semuanya. Bahwa ALLAH menentukan tiap sesuatu.
‫من مرب ل ل‬
‫ك‬ ‫حق ز س‬ ‫ه ل لل ل ل‬
‫حلرام س وُلإ سن م ق‬ ‫جد س ا ل ل ل‬ ‫س س‬ ‫م ل‬ ‫شط للر ال ل ل‬ ‫ك ل‬ ‫جهل ل‬ ‫ل وُل ل‬ ‫ت فلول ل‬ ‫ج ل‬ ‫خلر ل‬ ‫ث ل‬ ‫حيِ ل ق‬‫ن ل‬ ‫م ل‬‫وُل س‬
١٤٩﴿ ‫ن‬ ‫ملو ل‬ ‫ق‬ ‫ماَ ت لعل ل‬ ‫ل عل م‬ ْ‫ه ب سلغاَفس ء‬ ‫م‬
‫ماَ الل ق‬ ‫﴾وُل ل‬
2/149. Dan dari (planet) manapun kamu keluar, maka palingkanlah wajahmu ke arah
Masjidil Haraam (di planet itu). Dan bahwa dia adalah logis dari TUHAN-mu, dan
tidaklah ALLAH lengah tentang apa-apa yang kamu kerjakan.
‫قلئ سد ل‬‫ل‬ ‫م لوُال لهلد ليل لوُال ل‬
‫ل‬ ‫حلرا ل‬ ‫شهللر ال ل ل‬ ‫س لوُال م‬ ‫م قسليِاَ ن ل‬ ‫ت ال ل ل‬ ‫ة ال لب ليِ ل ل‬ ‫ه ال لك لعلب ل ل‬ ‫ل الل م ق‬ ‫جع ل ل‬
‫ل‬ ‫ل‬ ‫ماَ للمنُاَ س‬ ‫حلرا ل‬
‫ل‬
‫ل‬
‫ل‬‫ه ب سك ق ل‬ ‫ن الل لم‬ ‫أ‬
‫ل س ل م‬ُ‫و‬ ‫ض‬ ‫ر‬ ‫ل‬
‫ل‬ ‫ا‬ ِ‫في‬ َ‫ما‬ ُ‫و‬
‫م ل ل س ل ل س‬ ‫ت‬ ‫وُا‬ َ‫ما‬ ‫س‬ ‫ال‬ ِ‫في‬ َ‫ما‬
‫ل لل ق ل س‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫ي‬ ‫ه‬‫م‬ ‫ل‬ ‫ال‬ ‫ن‬‫م‬ ‫أ‬ ‫موا‬ ‫ل‬
‫س سلل ق‬‫ل‬ ‫ع‬ ‫ت‬ ‫ل‬ ‫ل‬
‫ك‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ى‬ ‫ذ‬
٩٧﴿ ‫م‬ ‫يِءْء ع لسليِ ر‬ ‫ل‬ ‫ل‬
‫ش‬ ﴾

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 44


5/97. ALLAH menjadikan Ka'bah itu selaku Baitul Haraam untuk kebangunan (dalam
keadaan berdiri) untuk manusia, begitupun Bulan Haraam dan korban dan
lingkungan Ka'bah. Yang demikian agar kamu mengetahui bahwa ALLAH
mengetahui apa-apa yang di planet-planet dan apa-apa yang di Bumi, dan bahwa
ALLAH mengetahui tiap sesuatu.
‫ل‬ ‫من ب لهيِ ل ل‬ ‫ل‬ ‫س ل م‬ ‫وُل سك ق ل ق‬
‫مةس الن للعاَم س‬ ‫س‬ ‫ماَ لرلزقلقهم ل‬ ‫ى ل‬‫م اللهس ع لل ى‬ ‫كاَ ل ليِ لذ لك ققروُا ا ل‬ ‫س ن‬ ‫منُ ل‬‫جعلل للنُاَ ل‬‫مةءْ ل‬
‫لأ م‬ ‫ل‬
٣٤﴿ ‫ن‬ ِ‫تي‬
‫س‬ ‫ب‬‫خ‬‫ل‬ ‫م‬‫ل‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ر‬‫ش‬ ‫ل‬ ‫ب‬ُ‫و‬ ‫موا‬ ‫س‬ ‫ل‬‫س‬‫حد فلل له أ ل‬
‫س‬ ‫وُا‬ ‫ه‬ ‫ى‬ ‫ـ‬‫ل‬ ‫ل‬ ‫إ‬ ‫م‬‫ق‬ ‫ك‬ ‫ه‬‫ى‬ ‫ـ‬‫ل‬ ‫ل‬‫إ‬‫ل‬ ‫ف‬﴾
‫لل س ق س ل‬ ‫ق ل ق‬ ‫س ق ل س ر ل ر‬
22/34. Dan bagi setiap umat (di setiap planet) KAMI jadikan tempat pengabdian agar
mereka menyebut Nama ALLAH atas apa-apa yang DIA beri rizki pada mereka
dari daging ternak. Maka TUHAN-mu ialah TUHAN yang Satu, maka Islamlah
untuk-NYA, dan gembirakan orang-orang yang menyerah.

Dari maksud Ayat-ayat Suci itu jelaslah bahwa Ka'bah sebagai pusat ibadah dan Kiblat
Shalat juga ada di permukaan planet lain, karena semua planet itu sama wujud, keadaan,
dan sejarahny dengan Bumi yang kita diami kini. Untuk sementara orang harus menunggu
datangnya waktu pembuktian nyata sampai berlakunya penerbangan antar planet sebagai
yang dinyatakan ALLAH pada Ayar 2/148, 15/14, dan 43/12, namun semua itu adalah
logis dapat dicapai dengan pikiran wajar terbuka, apalagi kalau didasarkan atas iman
dengan mana setiap Firman ALLAH akan diterima dengan keterbukaan dan dijadikan
pendorong untuk ungkapan yang lebih terarah.
Ibrahim mendirikan Ka'bah bukanlah atas kemauannya sendiri, karena kalau menurut
kemauannya, tentulah dia mendirikan Ka'bah itu di daerah subur untuk kesempurnaan
hidup anak cucunya, tetapi dia telah mendirikannya di daerah tandus yang sampai kini
masih terkenal paling panas di permukaan Bumi. Dan juga bukanlah ALLAH
memerintahkan Ibrahim mendirikan Ka'bah di Makkah itu sebagai suatu paksaan bagi
keimanan orang-orang yang beragama Islam, tetapi memang negeri itulah suatu tempat
yang paling penting dalam kejadian benda-benda angkasa dan dalam sejarah manusia,
namun pada suatu waktu yang telah ditentukan sesuai dengan proses yang berlaku.
Makkah itu akan menjadi tempat paling subur di Bumi sebagaimana keadaannya dulukala
ke arah mana manusia secara sukarela atau terpaksa akan menjuruskan perhatian dalam
hal-hal yang menyangkut kebenaran, kepercayaan, keamanan, ilmu pengetahuan dan
ekonomi.

Kembali kepada persoalan istilah THUUR yang dibicarakan pada permulaan pasal ini,
baiklah hal itu kita teliti lebih seksama karena di samping dia tercantum pada Ayat 71/14

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 45


dan 95/2 yang secara terang menyatakan Makkah dulunya adalah kutub utara Bumi, juga
istilah itu berhubungan dengan Nabi Musa dalam sejarahnya yang termuat dalam Alquran

Di bawah ini dikutipkan arti Ayat-ayat Suci secara terkelompok untuk


memudahkan pengertian, sebagai berikut:
‫ل‬
‫ل سل لهلل سهس‬ ‫طورس لناَنرا لقاَ ل‬ ‫ب ال ز‬ ‫جاَن س س‬ ‫من ل‬ ‫س س‬ ‫ساَلر ب سأهلل سهس آن ل ل‬ ‫ل وُل ل‬ ‫ج ل‬ ‫سى الل ل ل‬ ‫مو ل‬ ‫ى ق‬ ‫ض ى‬‫ماَ قل ل‬ ‫فلل ل م‬
‫ل‬
‫ن المنُاَرس ل لعلل مك ق ل‬
‫م‬ ‫م ل‬ ‫جذ لوُلةءْ ل‬ ‫خب لرءْ أوُل ل‬ ‫منُ للهاَ ب س ل‬ ‫كم ل‬ ‫ت لناَنرا ل معللليِ آستيِ ق‬ ‫س ق‬ ‫مك ققثوا إ سلنيِ آن ل ل‬ ‫ا ل‬
٢٩﴿ ‫ن‬ ‫صطلو ل‬ ‫ق‬ ‫ل‬ ‫﴾ت ل ل‬
28/29. Maka ketika Musa telah melaksanakan ajal (ketentuan) itu dan dia berjalan dengan
keluarganya, dia melihat api dari sekitar Thuur. Dia katakan pada keluarganya:
"Tinggallah, bahwa aku melihat api semoga aku datang padamu daripadanya
dengan perkabaran atau dengan sekeping dari api semoga kamu dapat berdiang."
‫ل‬ ‫ل‬ ‫ماَ أ للتاَ ل‬
‫جلرةس أن‬ ‫ش ل‬ ‫ن ال م‬ ‫م ل‬ ‫ملباَلرك لةس س‬ ‫قعلةس ال ل ق‬ ‫ن سفيِ ال لب ق ل‬ ‫م س‬ ‫واد س اللي ل ل‬ ‫ئ ال ل ل‬‫شاَط س س‬ ‫من ل‬ ‫هاَ قنود سيل س‬ ‫فلل ل م‬
٣٠﴿ ‫ن‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫م‬ ‫ل‬
‫ميِ ل‬ ‫ب اللعاَل س‬ ‫ه لر ز‬ ‫ى إ سلنيِ ألناَ الل ق‬ ‫س ى‬ ‫مو ل‬ ‫﴾لياَ ق‬
28/30. Maka ketika dia mendatanginya, dia diseru dari puncak lembah sebelah kanan pada
lekuk yang diberkahi dari pertumbuhan, bahwa: "Hai Musa, AKU ialah ALLAH
TUHAN seluruh manusia.”
‫ل‬
٥٢﴿ َ‫جميِا‬ ‫ن وُلقلمرب للنُاَه ق ن ل س‬ ‫م س‬ ‫طورس اللي ل ل‬ ‫ب ال ز‬ ‫جاَن س س‬ ‫من ل‬ ‫﴾وُللناَد لي للنُاَه ق س‬
19/52. Dan KAMI seru dia dari sekitar Thuur sebelah kanan dan KAMI dekatkan padanya
hal yang menyelamatkan.
١٢﴿ ً‫وى‬ ‫س طق ن‬ ‫قد م س‬ ‫م ل‬ ‫واد س ال ل ق‬ ‫ك سباَل ل ل‬ ‫ك إ سن م ل‬ ‫خل لعل ن لعلل ليِ ل ل‬ ‫ك لفاَ ل‬ ‫﴾إ سلنيِ أ للناَ لرب ز ل‬
20/12. "Bahwa AKU TUHAN-mu maka tanggalkanlah kedua sepatumu, bahwa engkau ada
di lembah suci Thuwa (kutub putaran Bumi dulunya)
١٦﴿ ً‫وى‬ ‫س طق ن‬ ‫قد م س‬ ‫م ل‬ ‫واد س ال ل ق‬ ‫ه سباَل ل ل‬ ‫داه ق لرب ز ق‬ ‫﴾إ سذ ل لناَ ل‬
79/16. Ketika TUHAN-nya menyerunya di lembah suci Thuwa (kutub putaran Bumi
dulunya).
١٧﴿ ‫ى‬ ‫ن إ سن م ق ل‬ ‫﴾اذ لهل ل ل‬
‫ه طغ ل ى‬ ‫ى فسلرع لول ل‬ ‫ب إ سل ى‬
79/17. "Pergilah kepada Fira'un, bahwa dia melanggar hukum."
‫هم‬ ‫ماَ أ للتاَ ق‬ ‫ك ل سقتنُذ سلر قلول ن‬
‫ماَ م‬ ‫من مرب ل ل‬ ‫ة ل‬ ‫م ن‬ ‫ح ل‬ ‫كن مر ل‬ ‫طورس إ سذ ل لناَد لي للنُاَ وُلل لـ ى س‬ ‫ب ال ز‬ ‫جاَن س س‬
‫ت بس ل‬ ‫ماَ ق‬
‫كنُ ل‬ ‫وُل ل‬
٤٦﴿ ‫ن‬ ُ‫رو‬ ‫م‬
‫ل ق ل لل ق ل‬ ‫ك‬ ‫ل‬ ‫ذ‬ ‫ت‬ ‫ي‬ ‫م‬ ‫ه‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ك‬ ‫ل‬ ‫ل‬
‫لس‬ ‫ب‬ ‫ل‬ ‫ق‬ ‫من‬ ‫ر‬ ‫ذي‬
‫ل م س ءْ ل‬ ‫ن‬ ‫من‬ ﴾
28/46. Dan tidaklah engkau (Muhammad) berada di sekitar Thuur ketika KAMI menyeru
(Musa), akan tetapi selaku rahmat dari TUHAN-mu agar engkau memperingati
Kaum yang tidak datang pada mereka pemberi peringatan sebelum engkau semoga
mereka mempertimbangkan.

Sewaktu Musa telah menikah dan mengembala selama 10 tahun sebagai pembayaran
maskawin, maka dia bersama keluarganya berangkat mengembara hingga sampai di sekitar
MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 46
lembah suci Thuwa, atau di sekitar lembah sebelah kanan dan pada lekuk yang diberkati
dari pertumbuhan, atau di sekitar Thuur. Di sana Musa melihat api dari jauh lalu
mendatanginya, dan ALLAH memerintahkan agar dia pergi ke Mesir menemui Fira'un.
Tetapi apakah api yang dilihat Musa itu? Yang dilihatnya Sinar aurora, sengaja
diciptakan ALLAH untuk memanggilnya agar datang ke tempat yang ditentukan. Sinar
aurora itu membayang di angkasa Makkah yaitu lembah pada lekuk yang diberkati dari
pertumbuhan. Itulah lembah yang dimaksudkan Nabi Ibrahim termuat pada Ayat 14/37.
Makkah adalah daerah Thuur atau aurora sebelah kanan dipandang dari tempat Musa
berada waktu itu menurut arah putaran Bumi, sedangkan aurora sebelah kiri ialah yang ada
di angkasa Artik kutub utara kini. Ingatlah bahwa Makkah dulunya adalah kutub putaran
Bumi di utara sebelum topan besar di zaman Nuh.
Lembah itu diberkati menurut pertumbuhannya karena memang dengan adanya
batang magnet Bumi, yang kutub utaranya dulu di Makkah kini, terwujudlah pembulatan
globe Bumi yang diliputi oleh lapisan atmosfir yang semakin tebal. Itulah Thuwa atau
kutub putaran utara purbakala sebagai lembah suci yang diberkati. Dan memang pula
Makkah itulah negeri yang diberkati ALLAH sebagai tercantum pada Ayat 3/96, 21/71,
21/81 dan 34/18, di sanalah pusat peradaban manusia Bumi, di sanalah tempat yang paling
penting, dan dari sanalah berkembangnya masyarakat manusia yang kini telah jadi berbagai
bangsa.
Maka tiadalah alasan bagi orang untuk menyatakan Musa di panggil ALLAH di
bukit Sinai atau di daerah Palestina, karena negeri itu tidak pernah dinyatakan diberkati dan
tidak pula pernah menjadi Thuwa atau tempat putaran Bumi, tidak pula pernah dinaungi
aurora atau Thuur di angkasanya. Nyatalah orang demikian hanya menduga-duga atau
tanpa sadarnya telah dipengaruhi ajaran agama lain.
Karena daerah Thuur atau lembah suci Thuwa tersebut ialah kota Makkah, maka
ALLAH sengaja berulang kali menyatakannya dalam Alquran, bahwa kepada Musa
diperlihatkan sebagai api dari jauh, padahal Nabi-nabi lain yang diberi wahyu oleh
ALLAH, cukup dengan Firman langsung tanpa panggilan lebih dulu; Dan karena itu pula
pada Ayat 28/46 dinyatakan bahwa Muhammad tidak ada di sekitar Thuur waktu Musa
dipanggil ALLAH walaupun daerah Thuur atau daerah Makkah tersebut adalah daerah
tempat kelahiran Muhammad sendiri, dan memangnya Muhammad belum lahir ketika itu.
Demikian penting posisi Makkah dalam sejarah kejadian Bumi serta
penduduknya, karena itu dia dinyatakan sebagai negeri yang diberkati, menjadi Sumber
Ilmu, tempat kebangunan manusia ramai, dan sebagai lbu segala Negeri di Bumi ini.
Negeri itu bukan hanya sehubungan dengan tempat kelahiran Nabi Muhammad, tetapi juga
menjadi penting dalam geologi dan histori, sehubungan dengan Rumah kediaman Nabi

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 47


Adam manusia pertama di Bumi ini, 3/96. Sehubungan dengan sejarah Nabi Nuh, pada
Ayat 11/41; Sehubungan dengan Nabi Ibrahim, pada Ayat 2/126 dan 22/26: sehubungan
dengan Nabi Luth, pada Ayat 21/71; Dan sehubungan dengan Nabi Sulaiman sebagai
tercantum pada Ayat 21/81 dan 34/18.
Setelah Ibrahim mencanangkan kepada manusia ramai agar berziarah ke Makkah
satu-satunya tanah suci dan negeri yang diberkati di Bumi ini, berduyun-duyunlah
masyarakat ramai mendatanginya berjemaah di bawah pimpinan laki-laki, memakai
berbagai kedaraan dari setiap pelosok daerah muka Bumi. Dalam hal ini ALLAH
memperingatkan pula yang maksudnya sebagai berikut:
‫ل‬
‫خط لفق ق‬
‫ه‬ ‫ماَسء فلت ل ل‬
‫س ل‬‫ن ال م‬ ‫م ل‬‫خمر س‬ ‫ماَ ل‬‫ك سباَلل مهس فلك لأن م ل‬ ‫شرس ل‬ ‫من ي ق ل‬ ‫ن ب سهس وُل ل‬ ‫كيِ ل‬
‫شرس س‬ ‫م ل‬ ‫فاَلء ل سل مهس غ ليِ للر ق‬
‫حنُ ل ل‬
‫ق‬
٣١﴿ ‫ق‬ ِ‫حي‬ ‫س‬ ‫ن‬ ‫ل‬
َ‫كا‬ ‫م‬ ِ‫في‬ ‫ح‬ ‫ري‬ ‫ال‬ ‫ه‬ ‫ب‬ ‫وي‬ ‫ه‬ ‫ت‬ ُ‫و‬‫ل‬ ‫أ‬ ‫ر‬ ‫م‬
ِ‫ي‬ ‫ط‬ ‫ال‬ ﴾
ْ‫ءْ ل س ء‬ ‫ل‬ ‫لق ل لل س س س ل ق س‬
22/31. Sesempurnanya untuk ALLAH tanpa orang-orang menserikatkan-NYA. Dan siapa
yang menserikatkan ALLAH maka seolah-olah dia jatuh dari angkasa lalu burung
menyambarnya atau angin menerbangkannya pada tempat yang panas.
٣٢﴿ ‫ب‬ ‫ققلو س‬‫وىً ال ل ق‬ ‫ق ل‬
‫من ت ل ل‬ ‫شلعاَئ سلر الل مهس فلإ سن ملهاَ س‬ ‫م ل‬ ‫من ي قعلظ ل ل‬ ‫ك وُل ل‬ ‫﴾ذ لىل س ل‬
22/32. Demikianlah, dan siapa yang membesarkan susunan-susunan (syi'ar) ALLAH, maka
hal itu termasuk keinsafan hati.
‫حل زلهاَ إ سللى ال لب ليِ ل س ل‬ ‫﴾ل لك قم فيِهاَ منُاَفع إل ل ل‬
٣٣﴿ ‫ق‬ ‫ت العلستيِ س‬ ‫م س‬‫م ل‬ ‫مى ث ق م‬ ‫س م‬‫م ل‬ ‫ل ز‬ ْ‫ج ء‬ ‫ىأ ل‬ ‫ل س ل ل ل س ق س ى‬
22/33. Bagimu padanya ada kegunaan-kegunaan sampai pada waktu tertentu, kemudian
tempatnya tertentu ialah kepada Rumah yang tua itu.

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 48


Bab III
HIKMAH PELAKSANAAN IBADAH HAJJI

Bagaimana cara pelaksanaan ibadah Hajji yang dilakukan orang-orang musyrik sebelum
kenabian Muhammad tidaklah menjadi acara kita dalam bab ini. karena perlu diketahui
bahwa pada masa itu ibadah tersebut senantiasa berlaku di sepanjang zaman semenjak
Ka'bah didirikan oleh Nabi Ibrahim bersama anaknya Nabi Ismail, namun caranya tentulah
berbagai ragam sesuai dengan kepercayaan dan tradisi yang berlaku. Maka yang kita
bicarakan di sini ialah apa-apa yang terkandung dalam Alquran, sumber hukum satu-
satunya bagi agama Islam.
Ka'bah, yang ada di Makkah sebagai tempat terpenting di Bumi dalam sejarah
manusia, selama ini dianggap suatu penamaan saja tanpa perhatian tentang maksud atau
arti yang terkandung dalam istilah itu. Dia memang berupa bangunan dari batu persegi
empat berdiri dengan megahnya di tengah Masjidil Haraam. Tetapi ALLAH tidak
memberikan nama dengan sembarang kata bagi setiap benda yang termuat dalam Alquran,
demikian pula Ka'bah tentunya mengandung hikmah besar berharga.
Dua kaii istilah "Ka'bah" tercantum dalam Alquran yaitu pada Ayat 5/95 dan 5/97,
tetapi untuk memahaminya Alquran juga memberikan istilah bandingan dengan pokok kata
yang sama yaitu dengan ‘KA'BAIN berarti MATA KAKI termuat pada Ayat 5/6.
Dengan mengetahui bahwa Makkah adalah dulunya kutub utara Bumi di mana
Rumah pertama didirikan, kutub putaran planet ini dan ibu kota semua negeri sebagai yang

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 49


disinyalir oleh Ayat 3/96, 11/41, 79/16 dan lain-lainnya, maka nyatalah istilah KA'BAH
berarti MATA BUMI atau sumbu Bumi, berfungsi sebagai tempat Bumi berputar
bersamaan dengan dua MATA KAKI yang memberikan kesempatan orang melangkah.
Singular dari istilah ini tentulah KA'BU dan jamaknya atau pluralnya ialah KAWAA'IB
tertulis pada Ayat 78/33 yang berarti KUTUB-KUTUB UTARA planet-planet untuk
tempat tinggal para Muttaqin ahli Surga di Akhirat nanti. Sebagaimana dulunya manusia
tinggal di daerah kutub utara maka juga nantinya akan bertempat tinggal di daerah itu. Hal
ini dapat diketahui dari maksud Ayat 3/96, 71/14, 95/2 jo. 29/20, 78/33 dan 21/104.
ALLAH memberikan keterangan lengkap tentans segalanya, dinyatakan-NYA pada
Ayat 16/89, dan semuanya dipermudah untuk pemikiran para penyelidik, ditegaskan pada
Ayat 54/17, maka siapa-siapa yang dapat mengambil faedah dari Ayat-ayat Alquran,
mereka dinyatakan ALLAH telah mendapat hikmah, science, atau ilmu pengetahuan
sebagai pemberian sangat berharga. Tetapi yang tidak mendapat hikmah dari Alquran,
mereka dinyatakan ALLAH sebagai orang-orang bodoh, padahal dalam Ayat 2/146
diterangkan bahwa orang-orang yang didatangkan Kitab tentulah memahami kedudukan
Ka'bah secara wajar, geologis dan historis, sebagai mereka mengetahui anak-anak mereka
sendiri. Demikian penjelasan ALLAH dengan Firman-NYA yang artinya sebagai berikut:
‫كاَقنوا ع لل ليِ للهاَ ققل ل لل مهس‬ ‫م ال مستيِ ل‬ ‫عن قسب لل لت سهس ق‬ ‫م ل‬ ‫ماَ وُلملهق ل‬ ‫س ل‬ ‫ن المنُاَ س‬ ‫م ل‬ ‫فلهاَقء س‬ ‫س ل‬ ‫ل ال ز‬ ‫قو ق‬ ‫سيِ ل ق‬
‫ل‬
١٤٢﴿ ْ‫قيِم ء‬ ‫ست ل س‬
‫م ل‬ ‫ط ز‬ ْ‫صلرا ء‬ ‫ى س‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫إ‬ ‫ق‬ ‫ء‬َ‫شا‬‫ل‬ ‫ل‬ ‫ي‬ ‫من‬ ‫ل‬ ‫دي‬ ‫س‬ ‫ل‬ ‫ه‬‫ل‬ ‫ي‬ ‫ب‬
‫ق‬ ‫س‬ ‫ر‬ ‫ل‬ ‫غ‬ ‫م‬
‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫وُا‬
‫ل‬ ‫ق‬ ‫ق‬ ‫س‬ ‫ر‬ ‫ش‬ ‫ل‬ ‫م‬
‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ا‬﴾
‫س ى‬
2/142. Akan berkata orang-orong bodoh dari manusia itu: "Apakah yang memalingkan
mereka (orang-orang beriman itu) dari Kiblat mereka yang dulunya mereka ada
atasnya?" Katakanlah: "Kepunyaan ALLAH timur dan barat. DIA tunjuki orang
yang DIA kehendaki kepada tuntunan yang kukuh."
‫شط للر‬ ‫ك ل‬ ‫جهل ل‬‫ل وُل ل‬ ‫هاَ فلول ل‬ ‫ضاَ ل‬ ‫ة ت للر ل‬ ‫ك قسب لل ل ن‬ ‫ماَسء فلل لنُ قولل ليِ لنُ م ل‬ ‫س ل‬ ‫ك سفيِ ال م‬ ‫جهس ل‬ ‫ب وُل ل‬ ‫قل ز ل‬‫قلد ل ن للرىًى ت ل ل‬
‫ق‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫ز‬ ‫ل‬
‫ن أوُقتوا‬ ‫ذي ل‬
‫ن ال س‬ ‫شطلره ق وُلإ س م‬ ‫م ل‬ ‫جوهلك ق ل‬ ‫م فلوللوا وُق ق‬ ‫كنُت ق ل‬ ‫ماَ ق‬ ‫ث ل‬ ‫حيِ ل ق‬ ‫حلرام س وُل ل‬ ‫جد س ا ل ل‬ ‫س س‬‫م ل‬ ‫ال ل ل‬
‫ل‬
١٤٤﴿ ‫ن‬ ‫مقلو ل‬ ‫ماَ ي لعل ل‬ ‫ل عل م‬ ْ‫ه ب سلغاَفس ء‬ ‫ماَ الل م ق‬ ‫م وُل ل‬ ‫من مرب لهس ل‬ ‫حق ز س‬ ‫ه ال ل ل‬‫ن أن م ق‬ ‫مو ل‬ ‫ب ل ليِ لعلل ل ق‬ ‫﴾ال لك سلتاَ ل‬
2/144. Sungguh KAMI melihat bolak-balik wajahmu (Muhammad) pada angkasa, lalu
KAMI palingkan engkau kepada Kiblat yang engkau redhai. Maka palingkanlah
wajahmu ke arah Masjidil Haraam. Dan di mana pun kamu berada, maka
palingkanlah wajahmu ke arahnya. Bahwa orang-orang yang didatangkan Kitab
akan mengetahui bahwa hal itu logis dari TUHAN mereka, dan tidaklah ALLAH
lengah tentang apa-apa yang mereka perbuat.
‫ماَ ي لذ مك مقر إ سمل قأوُقلو‬
‫خيِ لنرا ك لسثيِنرا وُل ل‬
‫يِ ل‬ ‫ة فل ل ق‬
‫قد ل أوُت س ل‬ ‫حك ل ل‬
‫م ل‬ ‫ت ال ل س‬‫من ي قؤ ل ل‬ ‫من ي ل ل‬
‫شاَقء وُل ل‬ ‫ة ل‬
‫م ل‬ ‫ي قؤ لستيِ ال ل س‬
‫حك ل ل‬
٢٦٩﴿ ‫ب‬ َ‫با‬‫ل‬ ‫ل‬‫ل‬ ‫ل‬
‫ل‬ ‫ا‬﴾
‫ل س‬
2/269. DIA berikan hikmah kepada siapa yang DIA kehendaki, dan siapa yang diberi
hikmah (science) itu maka sungguh dia telah diberi kebaikan yang banyak. Dan
tiadalah yang memikirkan kecuali para penyelidik.
MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 50
‫ل لأن‬
ْ‫سو ء‬ ‫ن ل سلر ق‬ ‫ماَ ل‬
‫كاَ ل‬ ‫ة وُل ل‬‫جاَ وُلذ قلري م ن‬ ‫ك وُجعل لنُاَ ل له ل‬
‫م ألزلوُا ن‬‫من قلب لل س ل ل ل ل ل ق ل‬ ‫سنل ل‬ ‫سل للنُاَ قر ق‬
‫وُل ل ل ل‬
‫قد ل ألر ل‬ ‫ل‬
‫ل‬ ‫ن الل مهس ل سك ق ل‬ ‫ل‬
٣٨﴿ ‫ب‬ ‫ل ك سلتاَ ر‬ ْ‫ج ء‬
‫لأ ل‬ ‫يِ سبآِي لةءْ إ سمل ب سإ سذ ل س‬
‫﴾ي لأت س ل‬
13/38. Sesungguhnya KAMI telah mengutus Rasul-rasul sebelum engkau (Muhammad)
dan KAMI jadikan untuk mereka istri-istri dan keturunan (tanpa kecuali). Dan
tiadalah bagi seorang Rasul untuk mendatangkan suatu pertanda kecuali dengan
izin ALLAH, bagi setiap ajal (waktu) ada ketetapannya.
‫ص ع لل ليِ ل ل‬ ‫وُل ل ل ل‬
‫ك‬ ‫ص ل‬ ‫ق ق‬ ‫م نل ل‬‫من ل م ل‬‫منُ لقهم م‬ ‫صلنُاَ ع لل ليِ ل ل‬
‫ك وُل س‬ ‫ص ل‬‫من قل ل‬ ‫منُ لقهم م‬ ‫ك س‬ ‫من قلب لل س ل‬ ‫سنل ل‬ ‫سل للنُاَ قر ق‬
‫قد ل ألر ل‬ ‫ل‬
‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬
‫سلر‬‫خ س‬ ‫يِ سباَل ل ل‬
‫حقل وُل ل‬ ‫ض ل‬ ‫مقر الل مهس قق س‬
‫جاَلء أ ل‬‫ذا ل‬ ‫ن الل مهس فلإ س ل‬ ‫يِ سبآِي لةءْ إ سمل ب سإ سذ ل س‬
‫ل أن ي لأت س ل‬ْ‫سو ء‬ ‫ن ل سلر ق‬ ‫ماَ ل‬
‫كاَ ل‬ ‫وُل ل‬
٧٨﴿ ‫ن‬ ‫مب لط سقلو ل‬ ‫ك ال ل ق‬‫﴾هقلنُاَل س ل‬
40/78. Dan sesungguhnya KAMI telah mengutus Rasul-rasul sebelum engkau. Di antara
mereka ada yang KAMI ceritakan atasmu dan dari mereka ada yang tidak KAMI
ceritakan atasmu. Dan tiadalah (tugas) bagi seorang Rasul untuk mendatankan
suatu pertnda kecuali dengan izin ALLAH. Maka ketika telah datang perintah
ALLAH, akan terlaksanalah dia secara logis, dan merugilah ketika itu orang-orang
yang keliru.

Banyak hal yang selama ini tidak difahami orang secara wajar, termasuk dalam hal Rasul
sebelum Muhammad, semuanya beristri dan berketurunan. Selama ini orang beranggapan
Nabi Isa tidak beristri dan tidak berketurunan, namun anggapan itu hanyalah dugaan tanpa
dalil dan alasan kecuali tersebab ajaran agama lain yang mengajarkan demikian, padahal
ALLAH menyatakan semua Rasul itu beristri dan berketurunan. Hal ini akan disadari nanti
sesudah datang waktunya. Maka keadaan Isa Almasih dalam hal beristri dan berketurunan
bersamaan dengan Nabi Luth dan Nabi Harun yang juga tidak diterangkan ALLAH dalam
Alquran secara terperinci, namun semua Rasul itu beristri dan berketurunan sesuai dengan
maksud Ayat 13/38.
Demikian pula mengenai keadaan lainnya dalam hal fisika dan sejarah, dijelaskan
ALLAH dengan Firman yang maksudnya sebagai berikut:
٦٦﴿ ‫ل‬ ْ‫كيِ ء‬ ‫ت ع لل ليِ ل ق‬
‫كم ب سول س‬ ‫س ق‬ ‫حقز ققل ل م ل‬ ‫ك وُلهقول ال ل ل‬ ‫م ل‬ ‫﴾وُلك لذ م ل‬
‫ب ب سهس قلول ق‬
6/66. Dan telah mendustakannya kaumnya, padahal dia logis. Katakanlah: "Bukanlah AKU
penjaga atasmu.”
٦٧﴿ ‫ن‬ ‫مو ل‬ ‫ف ت لعلل ل ق‬ ‫سو ل ل‬ ‫ست لقلير وُل ل‬ ‫م ل‬ ‫ل ن لب لإ ءْ ز‬‫﴾ل لك ق ل‬
6/67. Bagi setiap perkabaran itu ada hal yang ditentukan, dan nanti akan kamu ketahui.
٨٧﴿ ‫ن‬ ‫ميِ ل‬‫ن هقول إ سمل ذ سك لرر ل لل للعاَل ل س‬ ‫﴾إ س ل‬
38/87. Bahwa dia adalah pemikiran untuk seluruh manusia.
‫ل‬
٨٨﴿ ‫ن‬ ْ‫حيِ ء‬‫ن ن لب لأه ق ب لعلد ل س‬ ‫م م‬ ‫﴾وُلل لت لعلل ل ق‬
38/88. Dan akan kamu ketahui perkabarannya sesudah waktunya.

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 51


Namun masih ada orang yang bertanya, kenapa dulunya Nabi Muhammad s.a.w. idak
menerangkan persoalan Ka'bah demikian secara terang kepada masyarakat ramai?
Memang selama 13 tahun menjalankan tugas Kerasulan di Makkah dan beberapa
waktu pula setelah hijrah ke Madinah, barulah Kiblat Shalat dipindahkan ke arah Ka'bah
yang persoalannya tidak pernah beliau terangkan secara terang kepada masyarakat ramai
hingga beliau berpulang ke Rahmatullah, tetapi sikap demikian adalah menurut ketentuan
ALLAH pada Ayat l3/38 dan 40/78 dan untuk menjaga stabilitas pemikiran masyarakat
waktu itu.
Banyak hal yang seharusnya beliau sampaikan dengan keterangan terpernci, tetapi
berhubung dengan tingkat kesadaran dan pengertian umat waktu itu masih sangat rendah,
maka beliau terpaksa mendiamkannya saja dengan pengetahuan bahwa pada suatu waktu
nanti semuanya akan diketahui manusia ramai secara logis sesuai dengan pembukaan ilmu
yang ditentukan ALLAH sebagai dimaksudkan dalam Ayat 6/67, 38/88 dan 110/2.
Empat belas abad yang lalu, manusia ramai belum tahu tentang planet-planet dalam
Tatasurya; Mereka belum mengetahui hal yang sesungguhnya berlaku pada zaman Nabi
Nuh. Jika persoalan Ka’bah diterangkan Nabi Muhammad secara ilmiah menurut keadaan
sebenarnya, akan berlakulah dua kemungkinan, pertama kepercayaan pengikut beliau
waktu itu akan rusak karena tidak dapat memahami apa yang diterangkan beliau hingga
akhirnya mereka terpecah menjadi beberapa golongan . Kedua, keterangan Rasul tentang
persoalan Ka'bah akan disanggah oleh masyarakat lain waktu itu dan akhirnya tiadalah
pengikut beliau seorang juga. Karenanya dapatlah kita ketahui bahwa sikap Nabi
Muhammad s.a.w. dan semua Nabi sebelumnya telah berlangsung wajar, sesuai dengan
situasi dan kondisi dalam peradaban manusia yang dihadapinya.
Hal demikian telah berlaku pada Ibrahim dengan pengetahuan tentang Tatasurya
yang didapatnya sewaktu dimi'rajkan, tercantum pada Ayat 6/75, 29/26 jo.37/99. Begitu
pula Musa dengan pembesaran radiasi Surya atas permukaan Bumi, menimbulkan
gelombang pasang di selatan Laut Merah hingga ketika air laut mengalir kembali ke
utaranya telah menenggelamkan Firaun bersama tentaranya sebagai dimaksudkan dalam
Ayat-ayat 10/90, 40/46, 26/189 jo. 11/83. Pembesaran radiasi demikian juga dengan
bencana lain yang ditimbulkanna, telah memusnahkan orang-orang berdosa di zaman Nabi
Luth, Nahi Syu-aib, dan di zaman Nabi Hud.

Begitu pula Nabi Daud dengan pengetahuannya melunakkan besi. Sulaiman dengan
penerbangan memakai tenaga angin. Isa Armasih dengan kehidupan masyarakat manusia di
planet lain, dan seterusnya Nabi Muhammad s.a.w. dengan pengetahuan yang
diperolehnya dari Mi’raj serta posisi Ka'bah yang ada di Makkah. Semua itu adalah hal-hal

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 52


yang tidak diterangkan para Nabi secara terperinci pada masyarakat di zamannya, namun
semuanya adalah hikmah atau science yang diketahui orang-orang berilmu pada masa
kemudiannya:
٢﴿ ‫حيِم س‬ ‫ن المر س‬ ‫مـ ى س‬
‫ح ل‬
‫ن المر ل‬ ‫م ل‬ ‫ل ل‬ ‫زي ر‬ ‫﴾لتنُ س‬
41/2. Turun dari yang Pengasih Penyayang.
٣﴿ ‫ن‬
‫مو ل‬ ‫قولم ءْ ي لعلل ل ق‬‫ه ققلرآنناَ ع للرب سميِاَ ل ل ل‬ ‫ت آلياَت ق ق‬‫صل ل ل‬‫ب فق ل‬ ‫﴾ك سلتاَ ر‬
41/3. Kitab yang dijelaskan Ayat-ayatnya, Alquran berbahasa Arab bagi kaum yang
berilmu.
‫ل‬ ‫ف الل ميِ لل وُالنُ مهاَر لللياَ ءْ ق‬ ‫لل‬
﴿‫ب‬‫ت للوُسليِ اللل للباَ س‬ ‫س ل ل س‬ ‫خت سلل س‬‫ض لوُا ل‬ ‫ت لوُاللر س‬ ‫ماَلوُا س‬
‫س ل‬‫ق ال م‬ ‫ن سفيِ ل ل‬
‫خل س‬ ‫إس م‬
١٩٠﴾
3/190 Bahwa pada penciptaan planet-planet dan Bumi serta
pertantangan malam dan siang ada Ayat-ayat bagi para penyelidik.

Berdasarkan dorongan yang terkandung pada Ayat 6/67, 3/190, 16/89, 41/3, 54/17 serta
banyak Ayat Suci lainnya, kita telah melihat dan mendapat beberapa bukti tentang
kebenaran pernyataan ALLAH yang terkandung dalam Alquran tentang eksakta yang
sebagiannya masih sangat asing serta mengherankan para sarjana Barat atau yang selama
ini mereka namakan missing links. Tetapi secara sukarela atau terpaksa, mereka akan
mengakui kebenaran Firman-firman ALLAH dalam Alquran sesuai dengan peningkatan
peradaban. Ketika itu nanti akan terlaksanalah pernyataan ALLAH yang maksudnya:
‫ل‬
١٥﴿ ‫ن‬‫حوقروُ ل‬ ‫س ق‬ ‫م ل‬ ‫م م‬‫ن قلول ر‬ ‫ح ق‬‫ل نل ل‬ ‫صاَقرلناَ ب ل ل‬ ‫ت أب ل ل‬ ‫سك للر ل‬ ‫ماَ ق‬ ‫قاَقلوا إ سن م ل‬
‫﴾ل ل ل‬
15/15. Mereka akan mengatakan: "Bahwasanya telah dipukau pemandangan
kami, bahkan kami adalah kaum yang di sihiri (tradisi)".
١٤﴿ ‫ن‬ ‫قل سقبو ل‬ ‫ى لرب للنُاَ ل ل ق‬
‫منُ ل‬ ‫ل‬
‫﴾وُلإ سمناَ إ سل ى‬
43/14. “Dan bahwa kami orang-orang yang kembali kepada TUHAN
kami.”
‫ل‬ ‫ل‬
٢﴿ َ‫جا‬ ‫وا ن‬ ‫ن الل مهس أفل ل‬ ‫ن سفيِ سدي س‬ ‫خقلو ل‬ ‫س ي لد ل ق‬‫ت المنُاَ ل‬ ‫﴾وُللرأي ل ل‬
110/2. Dan engkau lihatlah manusia itu akan masuk kedalam agama
ALLAH berkelompok-kelompok.
٣﴿ َ‫وانبا‬‫ن تل م‬‫كاَ ل‬‫ه ل‬ ‫فلره ق إ سن م ق‬ ‫ست لغل س‬ ‫ك لوُا ل‬ ‫مد س لرب ل ل‬ ‫ح ل‬‫ح بس ل‬‫سب ل ل‬‫﴾فل ل‬
110/3. Maka tasbihlah dengan memuja TUHAN-mu dan mintalah ampun pada-NYA,
bahwa DIA adalah pemberi tobat.

Berbicara tentang hikmah yang terkandung dalam ibadah Hajji, rasanya banyak sekali yang
harus kita bicarakan karena dia menyangkut pada hampir seluruh aspek kehidupan
masyarakat manusia di Bumi ini, maka yanq kita kemukakan dalam buku ini ialah yang

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 53


penting-penting saja menurut pandangan umum, dan itupun hanyalah yang baru dapat kita
fahami menurut tingkat peradaban yang dicapai.

A. Ka'bah Sebagai Tempat Rumah Pertama


Ibadah Hajji memang tidak dapat dipisahkan dari Shalat dan Ka'bah yang menjadi Kiblat
shalat bagi seluruh orang Islam. Walaupun bukan semua orang yang melakukan Shalat
telah melakukan Hajji, tetapi nyata sekali bahwa setiap Muslim yang naik Hajji ke Makkah
adalah orang yang melakukan Shalat yang Kiblatnya ialah Ka'bah saja, tiada tempat
lainnya.
Persoalan mengenai Ka'bah sebagai kutub putaran utara Bumi dulunya telah kita
bicarakan secara luas, tetapi yang penting dalam hal ini juga ialah kedudukannya sebagai
Rumah pertama yang pernah didirikan di muka Bumi ini sebagai dinyatakan Ayat 3/96.
Dengan begitu teranglah bahwa penduduk Bumi ini bukanlah hasil evolusi fisik menurut
pendapat Darwin cs dan kalangan naturalis.
Membenarkan teori evolusi berarti mengakui bahwa manusia kini adalah keturunan
bangsa monyet yaitu semacam makhluk hina seperti pernah dicontohkan ALLAH dalam
Alquran pada Ayat 2/65, 5/60 dan 7/166. Membenarkan teori itu juga berarti menilai
pendapat manusia biasa lebih tinggi dan lebih benar daripada firman-firman ALLAH,
bahkan bersikap menantang terhadap ajaran yang diturunkan-NYA dalam Alquran. Hal ini
nyata menjadi dosa dalam hukum Islam.
Selanjutnya lebih berdosa lagi membenarkan teori evolusi tersebut dalam hal asal-usul
manusia yang dinyatakannya timbul disebabkan keadaan dan proses alam yang berlaku
hingga nantinya manusia kini serta keturunannya akan hilang tanpa risiko sesuai dengan
matinya berbagai binatang lain, bahwa semua makhluk yang ada kini telah terwujud
sendirinya dan akan hilang tanpa hidup pembalasan di Akhirat nanti. Hal ini dinyatakan
ALLAH pada Ayat 44/35, 45/24 dan 45/26.
Dengan berbagai alasan dan bukti yang diperoleh, kita dapat memberikan
kenyataan-kenyataan tentang kekeliruan teori evolusi itu, tetapi akan lebih tepat jika di sini
kita kutipkan maksud Ayat-ayat Suci yang antara lain sebagai berikut:
‫ل‬
َ‫جلها‬ ‫خل لقل س‬
‫منُ للهاَ لزوُل ل‬ ‫حد لةءْ وُل ل‬
‫س لوُا س‬
ْ‫ف ء‬ ‫من ن م ل‬ ‫كم ل‬ ‫ق ق‬ ‫خل ل ل‬
‫ذي ل‬ ‫م ال م س‬‫قوا لرب مك ق ق‬‫س ات م ق‬‫لياَ أي زلهاَ المنُاَ ق‬
‫ل‬
‫ن‬
‫م إس م‬ ‫ن ب سهس لوُالللر ل‬
‫حاَ ل‬ ‫ساَلءقلو ل‬ ‫ذي ت ل ل‬ ‫ه ال م س‬‫قوا الل م ل‬ ‫ساَنء لوُات م ق‬ ‫جاَنل ك لسثيِنرا وُلن س ل‬ ‫ماَ رس ل‬
‫منُ لهق ل‬
‫ث س‬‫وُلب ل م‬
١﴿ َ‫م لرسقيِنبا‬ ‫ق‬ ‫ل‬
‫ن ع لليِ لك ل‬ ‫ل‬
‫ه كاَ ل‬ ‫م‬
‫﴾الل ل‬
4/1. Wahai manusia, insaflah pada TUHAN-mu yang menciptakan kamu dari satu diri dan
menciptakan daripadanya suaminya, dan DIA mengembangbiakkan dari keduanya
laki-laki yang banyak dan perempuan-perempuan. Dan insaflah pada ALLAH yang

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 54


kamu sama meminta pada-NYA dan berkasih sayang. Bahwa ALLAH penjaga
atasmu.
‫ل‬
‫سوا‬ ‫س ق‬‫ج م‬ ‫م وُللل ت ل ل‬ ‫ض الظ م ل‬
‫ن إ سث ل ر‬ ‫ن ب لعل ل‬ ‫ن إس م‬ ‫ن الظ م ل‬ ‫م ل‬ ‫جت لنُ سقبوا ك لسثيِنرا ل‬ ‫مقنُوا ا ل‬ ‫نآ ل‬ ‫لياَ أي زلهاَ ال م س‬
‫ذي ل‬
‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬
‫ميِ لنتاَ فلك لرسهلت ق ق‬
‫موه ق‬ ‫خيِهس ل‬ ‫مأ س‬ ‫ح ل‬ ‫ل لل ل‬ ‫م أن ي لأك ق ل‬ ‫حد قك ق ل‬ ‫بأ ل‬ ‫ح ز‬ ‫ضاَ أي ق س‬ ‫كم ب لعل ن‬ ‫ض ق‬ ‫وُللل ي لغللتب ب معل ق‬
١٢﴿ ‫م‬ ‫حيِ ر‬ ‫ب مر س‬ ‫وا ر‬ ‫ه تل م‬ ‫م‬
‫ن الل ل‬ ‫ه إس م‬ ‫م‬
‫قوا الل ل‬ ‫﴾لوُات م ق‬
49/12. Wahai orang-orang beriman, jauhilah kebanyakan dari dugaan, bahwa setengah
dugaan itu adalah dosa.
‫ق‬ ‫ل‬
‫ن‬ ‫ق‬
‫ل ل ست للعاَلرفوا إ س م‬ ‫شقعونباَ وُلقللباَئ س ل‬ ‫م ق‬ ‫جعلل للنُاَك ق ل‬ ‫ى وُل ل‬ ‫من ذ لك لرءْ لوُلأنث ل ى‬ ‫كم ل‬ ‫قلنُاَ ق‬‫خل ل ل‬‫س إ سمناَ ل‬
‫لياَ أي زلهاَ المنُاَ ق‬
‫ل‬
١٣﴿ ‫خسبيِرر‬ ‫م ل‬‫ه ع لسليِ ر‬ ‫ن الل م ل‬ ‫م إس م‬ ‫قاَك ق ل‬ ‫عنُد ل الل مهس أت ل ل‬ ‫م س‬ ‫مك ق ل‬‫﴾أك للر ل‬
49/13. Wahai manusia, bahwa KAMI menciptatkan kamu dari lelaki dan perempuan, dan
KAMI jadikan kamu berlingkung-lingkungan dan bergolong-golongan agar kamu
saling mengenal. Bahwa kamu yang lebih mulia pada ALLAH ialah yang lebih
insaf, bahwa ALLAH mengetahui serta memberi kabar.

Maka semua orang yang di Bumi kini adalah keturunan dari seorang lelaki yang bersama
istrinya bertempat tinggal di Makkah di mana Ka'bah berdiri. Lelaki itu ialah Nabi Adam,
dan karenanya kita dinamakan ALLAH dengan anak cucu Adam, tercantum pada Ayat
5/27, 7/26, 7/27, 7/31, 7/35, 7/172, 17/70, dan 36/60.
Kini teranglah bahwa kita semua adalah anak cucu Adam yaitu seorang lelaki
terpilih, manusia cerdas, yang diangkat ALLAH menjadi Nabi. Maka kalau orang bertanya
tentang negeri asal, tentulah kita akan menjawab bahwa negeri asal itu ialah Makkah.
Mungkin hal ini dianggap olok-olok, tetapi jawaban itu adalah sebenarnya karena memang
itulah negeri tempat tinggal pertama bagi manusia pertama di Bumi ini. Makkah itulah
negeri asal kita semua yang kini telah merantau ke beberapa benua.
Sebagai perantau tentulah orang berkeinginan pulang ke kampung atau negeri asal
walaupun agak sekali selama hidupnya. Hal ini suatu kewajaran dan memang berlaku pada
setiap orang waras berbudi pekerti, namun yang melakukannya ialah orang-orang yang
berkesanggupan dan berkesempatan. Tetapi manusia itu pada umumnya kurang
pengetahuan dan tidak mengetahui negeri asalnya, maka ALLAH menerangkan hal itu
secara lengkap lalu memerintahkan agar setiap orang yang berkesanggupan hendaklah
datang berziarah ke Makkah sebagai perantau pulang ke kampung. demikian ALLAH telah
memberikan ketentuan hukum yang sesungguhnya sesuai dengan naluri manusia bersusila
tentang mana seharusnya kita bersyukur dan melaksanakannya. Jika ALLAH tidak
menerangkan semua itu maka kita tentulah tidak mengetahui asal-usul kita, malah
menganggap diri sebagai hasil evolusi monyet, tanpa mengetahui negeri asal dan nenek
moyang.

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 55


Ketentuan hukum itu dinyatakan ALLAH pada Ayat 3/97 bahwa manusia Bumi,
masing-masingnya, hendaklah datang berziarah ke Ka'bah di Makkah. Ingatlah bahwa
perintah itu ditujukan bagi yang berkesanggupan di antara manusia ramai, lelaki ataupun
perempuan, bukan hanya ditujukan kepada orang-orang Islam saja. Gunanya ialah agar
manusia mendatangi tempat tinggal nenek moyangnya pertama dulu, negeri asal-usulnya,
menghargainya sebagai pribadi berbudi pekerti bersusila tinggi.
Jika orang tidak menghiraukan perintah ALLAH karena kekafiran hingga tidak
datang ke Makkah walaupun telah menyanggupi, maka dia termasuk orang yang tidak
mengetahui negeri asalnya serta nenek moyangnya. ALLAH tidak dirugikan oleh
keingkaran demikian tetapi orang itu dinyatakan ALLAH sebagai golongan yang
memperbodoh diri karena tidak mengikuti doktrin Ibrahim yang sesungguhnya Master of
Geology:
‫صط ل ل‬
َ‫فيِ للنُاَه ق سفيِ الد زن لليِا‬ ‫ه وُلل ل ل‬
‫قد س ا ل‬ ‫س ق‬ ‫ف ل‬ ‫ه نل ل‬
‫ف ل‬‫س س‬ ‫من ل‬ ‫م إ سمل ل‬
‫هيِ ل‬ ‫مل مةس إ سب للرا س‬
‫عن ل‬ ‫من ي للرغ ل ق‬
‫ب ل‬ ‫وُل ل‬
١٣٠﴿ ‫ن‬ ‫ل‬ ِ‫حي‬
‫س‬ ‫س‬ ‫ل‬ َ‫صا‬
‫م‬ ‫ال‬ ‫ن‬
‫ل‬ ‫م‬
‫س‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫س‬ ‫ة‬ ‫ر‬
‫ل‬ ‫خ‬
‫س‬ ‫ل‬
‫ل‬ ‫ا‬ ِ‫في‬‫س‬ ‫ه‬ ‫م‬
‫لس ق‬‫ن‬‫إ‬ ُ‫و‬ ﴾
2/130. Dan orang yang membenci doktrin Ibrahim hanyalah orang yang memperbodoh
dirinya. Dan sesungguhnya KAMI telah memilihnya (Ibrahim itu) di dunia, dan
bahwa di Akhirat dia termasuk orang-orang Shaleh.

Sebaliknya, jika ada orang kafir yang memakai pemikirannya secara wajar,
kemudian dapat memahami bahwa pernyataan ALLAH tentang Ka'bah adalah suatu yang
logis, lalu bersedia datang ke Makkah untuk ziarah, maka dia haruslah lebih dulu mengakui
dan bersedia melaksanakan semua hukum ALLAH yang terkandung dalam Alquran.
Tepatnya ialah bahwa dia lebih dulu menyatakan dirinya penganut agama Islam dan
melakukan semua hukumnya. Dengan demikian dia akan terbebas dari tradisi-tradisi kafir
yang umumnya selama ini diliputi kepalsuan dan kekeliruan. Jadi orang yang datang
berziarah ke Ka'bah hanyalah orang Islam dan sangat dilarang terhadap orang kafir.
Hukum ini berlaku semenjak Nabi Muhammad masih hidup:
‫ل‬
‫م ب لعلد ل‬‫حلرا ل‬‫جد ل ا ل ل ل‬
‫س س‬
‫م ل‬‫قلرقبوا ال ل ل‬
‫س فللل ي ل ل‬ ‫ج ر‬ ‫ن نل ل‬
‫كو ل‬ ‫شرس ق‬ ‫م ل‬ ‫ماَ ال ل ق‬ ‫مقنُوا إ سن م ل‬‫نآ ل‬ ‫لياَ أي زلهاَ ال م س‬
‫ذي ل‬
‫ن الل م ل‬
‫ه‬ ‫شاَلء إ س م‬‫ضل سهس سإن ل‬ ‫من فل ل‬ ‫ه س‬ ‫م الل م ق‬
‫ف ي قغلسنُيِك ق ق‬
‫سو ل ل‬ ‫ة فل ل‬‫م ع ليِ لل ل ن‬‫فت ق ل‬‫خ ل‬
‫ن س‬ ‫ذا وُلإ س ل‬‫م هلـ ى ل‬‫مهس ل‬ ‫عاَ س‬‫ل‬
٢٨﴿ ‫م‬ ‫كيِ ر‬‫ح س‬ ‫م ل‬ ‫﴾ع لسليِ ر‬
9/28. Wahai orang-orang beriman, bahwasanya orang-orang musyrik itu najis, maka
janganlah mereka mendekati Masjidil Haraam sesudah tahun musim mereka ini.
Dan jika kamu cemas akan kemelaratan maka ALLAH pasti menyelamatkan kamu
dengan kurnia-NYA jika DIA kehendaki. Bahwa ALLAH mengetahui bijaksana.

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 56


Dari semua Ayat Suci yang artinya dikutipkan tadi, nyatalah bahwa kewajiban melakukan
ibadah Hajji ke Makkah mengandung hikmah:
1. Agar semua manusia Bumi dapat mengetahui sejarah peradaban yang telah berlaku,
maka:
a. Manusia itu hendaklah memuliakan nenek moyangnya karena dengan demikian juga
mereka akan dimuliakan oleh anak cucunya sebagai generasi penerus. Jika sikap ini
tidak mereka lakukan, akan terjadilah kekacauan dalam kerendahan moral.
b. Manusia itu hendaklah menziarahi negeri asalnya di mana nenek moyangnya
bermukim dulu, dan itupun haruslah dilaksanakannya dengan tatatertib tertentu,
sesuai dengan naluri, budi pekerti, dan pemikiran wajar.
2. Bahwa kepada orang kafir diberikan kesempatan untuk menentukan diri yaitu:
c. Mematuhi hukum ALLAH dalam Alquran lalu menyatakan diri penganut agama
Islam, kemudian datang menunaikan ibadah Hajji ke Makkah setelah
berkesanggupan.
d. Atau sengaja menantang kebenaran dan hasil pemikiran wajar yang telah disadarinya,
hingga dia memperbodoh dirinya sendiri dan membiarkannya senantiasa berada
dalam kepalsuan yang berujung pada penyesalan.
3. Bahwa kepada orang beriman telah diberikan ketentuan hukum yang logis praktis sesuai
dengan naluri dan pengetahuan hingga tugas itu:
e. Dia lakukan dengan kesadaran penuh untuk mencapai tingkat peradaban yang lebih
tinggi dalam hal-hal yang diredhai ALLAH.
f. Dia mengharapkan ketinggian hidup di dunia dan di Akhirat bukan hanya dengan
mempercayai janji-janji ALLAH tetapi juga dengan meyakini dan merasakan bahwa
ibadah Hajji itu dapat membentuk martabat sempurna dalam sejarah bergenerasi.
g. Pengalaman yang terdapat dalam menunaikan ibadah Hajji memang sangat berharga
dalam berbagai bidang seperti pengetahuan tentang geografi, geologi, histori, alat
pengangkutan, dan sekaligus mempertinggi nilai ekonomi, sosiologi dan kemampuan
berbagai alat teknik.
Demikian orang-orang Islam setiap tahun mendatangi kota Makkah memenuhi ketentuan
hukum ALLAH. Mereka datang dari berbagai pelosok muka Bumi dengan jumlah yang
semakin binyak, menaiki berbagai kendaraan sebagai dimaksud pada Ayat 22/27 .
Semuanya adalah orang yang memiliki kesanggupan menurur Ayat 3/97. Mereka sehat
fisik dan mental, kesempatan dalam bidang keuangan dan ekonomi keluarga. Semuanya
bermuka cerah mengandung kerinduan untuk segera sampai di Makkah walaupun
mengetahui dan menjalani iklim dan suasana yang sangat asing. Setelah sampai di Makkah,
pertama kali mereka melihat menara Masjidil Haraan, yang tujuh menjulang tinggi. Hati

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 57


mereka mulai berdebar-debar lalu melangkah menuju Baabus Salaam sembari
mengucapkan kalimat-kalimat suci memuja ALLAH. Itulah saat yang paling menggetarkan
bagi setiap jemaah Hajji, dan pena takkan pernah dapat menjelaskan betapa gejolak hati
waktu itu.
Ketika itu hal-hal lain bagaikan terlupa semuanya, ingatan hanya tertuju pada ALLAH
dengan rasa cinta, takut dan patuh. Langkah demi langkah telah membawa mereka semakin
dekat pada Ka’hah. Dan rnulailah air mata terasa mendesak ke luar, menetes membasahi
pipi, sementara tasbih memuja ALLAH semakin keras tapi dengan suara mulai parau, bibir
dan kerongkongan mulai kering. Tercapailah maksud hati yang selama ini menjadi idaman,
kini mereka berdiri Shalat, ruku, dan sujud tepat di hadapan Ka'bah dalam lingkungan
Masjidil Haraam berserah diri pada ALLAH Pencipta yang disembah sembari memohon
ampun dan kasih sayang-NYA.

B. Ka'bah Sebagai Kiblat Shalat


Ka'bah di Makkah adalah satu-satunya Kiblat Shalat bagi seluruh orang Islam di muka
Bumi, tidak boleh dan tidak wajar dipindahkan ke tempat lain, karena memang tiada suatu
tempat lain yang sebanding dengan Makkah baik ditinjau dari sudut geologi, geografi,
histori maupun dari segi ekonomi, sosiologi, dan sebagainya.
Dari sudut geologi, orang dapat mengetahui secara nyata bahwa Makkah itu dulunya
tempat yang paling subur, kutub putaran utara Bumi, dan paling aman dari berbagai
bencana alam dalam sejarah. Jika daerah-daerah lain secara bergantian mengalami gempa,
topan, gelombang pasang, gelombang panas yang mematikan dan sebagainya hingga setiap
tahun menelan korban puluhan ribu orang dan harta benda yang sangat banyak, tetapi
Makkah tidak akan pernah dijamah bencanir itu sampai ke akhir zaman.
Sampai pada akhir abad ke-14 Hijriah para sarjana Barat belum dapat memahami
kenapa bencana-bencana itu sampai berlaku demikian dan apa penyebabnya, walaupun
dalam bidang permesinan mereka telah mulai maju, tetapi nanti mereka akan
mengetahuinya secara wajar bahwa Makkah di Saudi Arabia dan Tuamoto di Pasifik
adalah dua tempat penting sebagai kutub utara dan selatan dulu dalam sirkulasi magnet
Bumi sehubungan dengan sangkut-pautnya terhadap Surya yeng dikitari. Untuk
mendapatkan keamanan dari semua bencana itu, minimal mereka harus merrperhitungkan
kedudukan Makkah di mana Ka’bah berdiri kukuh selaku pusatnya, atau secara jujur
mengakui kebenaran dan kebesaran ajaran yang terkandung dalam Alquran. Dengan
demikian Ka'bah praktis dijadikan Kiblat Shalat.
Dari segi geografi, setiap orang dapat mengetahui bahwa Makkah terletak di tengah
beberapa benua dan gugusan pulau. Karena itu semenjak ribuan tahun yang lalu kota itu

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 58


selalu ramai didatangi orang-orang asing, dan kemudian menjadi semakin ramai sesudah
Ferdinand de Lesseps berhasil menghubungkan Laut Merah dengan Lautan Tengah dengan
Terusan Suez hingga perjalanan laut yang dulunya harus melalui Tanjung Pengharapan di
selatan Afrika, kini telah dipersingkat bagi penduduk Eropa Barat dan Asia Timur. Dengan
keadaan itu Makkah semakin penting, karenanya Ka'bah praktis menjadi Kiblat Shalat.
Dari sudut histori, Makkah semenjak dulunya telah dinyatakan jadi Ibu Kota semua
negeri. Di sanalah tempat kediaman manusia pertama yang menjadi nenek moyang
pendudukBumi. Dan setelah topan besar di zaman Nabi Nuh menghabisi riwayat manusia
purbakala sembari membikin daratan muka Bumi bagi peta baru dan sejarah memulai
lembarannya kembali dari zaman hidupnya Nabi Ibrahim, maka Makkah pun masih tetap
menjalankan peranan penting dalam sejarah hidup manusia Bumi. Jika ada orang yang
meniadakan nama Nabi Ibrahim dalam lembaran sejarah dunia kini, maka orang itu
nyatalah kekurangan bahan atau sengaja menipu dunia dan membelokkan pandangan
umum ke arah yang dia ingini. Berdirinya Ka'bah dalam lingkungan Masjidil Haraam di
mana dinyatakan ada kebesaran Ibrahim, dikenal sebagai Maqaam Ibrahim, praktislah
bangunan itu dijadikan Kiblat Shalat yang tiada lainnya di Bumi ini.
Dari segi ekonomi, dapat diketahui bahwa Makkah semenjak dulu telah menjadi
pusat hubungan dagang, diakui oleh semua ahli sejarah. Dan kini kedudukannya semakin
penting dalam bidang ekonomi internasional, terutama dalam hal hasil tambang yang
menyangkut energi. Menjelang akhir abad 14 Hijriah, Saudi Arabia berdiri sebagai kunci
yang menentukan nilai ekonomi masyarakat Bumi karena dia ternyata penghasil minyak
terbesar untuk kelancaran ekonomi dunia. Kemudian daerah itu memperlihatkan tanda-
tanda yang lebih menentukan karena di sana telah diketahui adanya endapan mineral
penting lainnya seperti emas dan uranium yang sangat dibutuhkan bagi peradaban ultra
modern. Maka Makkah selaku Ibu Kota segala negeri menjadi semakin penting dan adanya
Ka'bah di pusat kota suci itu membikin Kiblat Shalat lebih praktis ditujukan ke arahnya.
Ditinjau dari segi sosiologi dan falsafah, akan nyatalah bahwa Makkah semenjak
dulu menduduki tingkat yang sangat gemilang. Di kota itulah para jema'ah dari berbagai
pelosok Bumi berdatangan setiap tahun. Di sana mereka mengadakan hubungan antara satu
dengan lainnya tentang beberapa hal yang menyangkut kepentingan umum secara formal
atau non-formal terutama tentang hal-hal yang sehubungan dengan agama dan falsafah.
Seringkali orang mencoba menjadikan tempat lain sebagai kota suci meniru
kedudukan Makkah atau untuk memindahkan perhatian umum, dalam hal ini termasuk
Palestina dan Lourdes, begitupun usaha raja Abrahah dengan pasukan gajahnya, tetapi
masing-masingnya gagal dan tak pernah berlangsung lama. Begitu pula orang pernah
membentuk badan keamanan bersifat sejagat dengan berbagai nama, antara lain tercatat

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 59


League of Nations dan United Nations Organisation, tetapi semua itu hanyalah berupa
tempat pengujian pengaruh dan kekuatan.
Mereka juga gagal merumuskan falsafah hidup yang dibutuhkan, bahkan juga gagal
mencapai ketenangan politik dan sosiologi. Sementara itu Makkah senantiasa
memperlihatkan kemegahan malah semakin bersinar terang untuk ketinggian masyarakat
umum. Di kota itulah berdirinya Ka'bah yang memang wajar dijadikan Kiblat Shalat.
Untuk semua itu ALLAH telah menyatakan dalam Alquran sebagai berikut:
‫س وُلي ل ق‬ ‫ل‬ ‫طاَ ل لت ل ق‬‫س ن‬ ‫ك جعل لنُاَك ق ق‬
‫سو ق‬
‫ل‬ ‫ن المر ق‬ ‫كو ل‬ ‫دالء ع للى المنُاَ س‬ ‫شهل ل‬ ‫كوقنوا ق‬ ‫ة وُل ل‬ ‫م ن‬‫مأ م‬ ‫وُلك لذ لىل س ل ل ل ل ل‬
‫سو ل‬
‫ل‬ ‫من ي لت مب سعق المر ق‬ ‫م ل‬ ‫ت ع لل ليِ للهاَ إ سمل ل سنُ لعلل ل ل‬ ‫كنُ ل‬ ‫ة ال مستيِ ق‬ ‫قب لل ل ل‬‫جعلل للنُاَ ال ل س‬‫ماَ ل‬ ‫دا وُل ل‬ ‫شسهيِ ن‬ ‫م ل‬ ‫ع لل ليِ لك ق ل‬
‫ن‬ ‫ل‬
‫ماَ كاَ ل‬‫ه وُل ل‬ ‫م‬
‫دىً الل ق‬ ‫ن هل ل‬ ‫ذي ل‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫م‬
‫ت لكسبيِلرة ن إ سل ع للى ال س‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬
‫قب ليِ لهس وُلسإن كاَن ل ل‬ ‫ى عل س‬ ‫ل‬
‫ب ع لل ى‬ ‫قل س ق‬
‫من لينُ ل‬ ‫م م‬
‫س‬
١٤٣﴿ ‫م‬ ‫ر‬ ِ‫حي‬
‫س‬ ‫ر‬
‫م‬ ‫ف‬
‫ر‬ ُ‫ءو‬
‫ق‬ ‫ر‬ ‫ل‬ ‫ل‬
‫ل س م س ل‬‫س‬ َ‫نُا‬ ‫باَل‬ ‫ه‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫ال‬ ‫ن‬ ‫إ‬ ‫م‬ ‫ق‬ ‫ك‬
‫ق ق س ل س ل ل ل س م‬‫ن‬ َ‫ما‬ ‫إي‬ ‫ع‬ ِ‫ضي‬ ِ‫ي‬‫س‬ ‫ل‬ ‫ه‬ ‫م‬ ‫ل‬‫ال‬ ﴾
2/143. Dan seperti itulah KAMI jadikan kamu Umat Tengah agar kamu jadi pemberi-
pemberi bukti atas manusia ramai dan Rasul itu menjadi pemberi bukti atasmu...

Memang umat Islam yang berpusat di Makkah memegang posisi inti yang dinyatakan
Tengah pada Ayat 2/143, dapat ditinjau pada beberapa segi kehidupan, namun semua itu
hanyalah sebahagian dari alasan kenapa mereka menghadap Shalat ke arah Ka'bah yang
berdiri di pusat kota itu. Ajaran Islam tidak dipengaruhi oleh sejarah yang berlaku
sebagaimana umumnya kejadian pada agama lain. Sebaliknya ajaran Islam itulah yang
telah lebih dahulu menggariskan sejarah dunia, secara sadar atau terpaksa, pada mana
perkembangan peradaban sudah berlangsung dan akan berlaku terus.
Ajaran Islam disusun oleh ALLAH yang menciptakan semua benda angkasa di mana
Bumi ini hanyalah globe kecil, maka ALLAH memerintahkan agar Kiblat Shalat ditujukan
ke arah Ka'bah yang ada di Makkah untuk persatuan dan kesatuan aksi dengan disiplin
sempurna. Di sanalah kutub magnet utara Bumi dulunya yaitu magnet ciptaan ALLAH
yang memutar globe Bumi ini dengan kecepatan 1.665 kilometer perjam walaupun
beratnya diperkirakan orang ada 600 trilliun ton. Itulah kekuatan terbesar yang ada di
planet ini. Kekuatan itu ciptaan ALLAH yang senantiasa dalam keadaan Ghaib. Maka
untuk menyembah ALLAH yang Ghaib itu diperlukan arah tertentu, dan arah yang lebih
praktis hanyalah Ka'bah yang menjadi tempat kutub utara magnet tadi.
Jadi berkiblat Shalat ke arah Ka'bah bukanlah orang menyembah bangunan Ka'bah yang
memang terdiri dari batu tersusun. Bukanlah orang-orang Islam menyembah batu-batu
diKa'bah dan bukan pula menyembah Hajar Aswad yang melekat di sana, tetapi semuanya
menyembah ALLAH Pencipta segala benda anskasa dan Pcncipta Bumi yang berpusat di
Ka’bah itu. Untuk itu perhatikanlah maksud Ayat Suci:
٣﴿ ‫ت‬‫ذا ال لب ليِ ل س‬
‫ب هلـ ى ل‬ ‫﴾فلل ليِ لعلب ق ق‬
‫دوُا لر م‬

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 60


106/3. Maka hendaklah mereka menyembah TUHAN Rumah (Ka'bah) ini.
‫ل‬
٤﴿ ‫ف‬ْ‫خول ء‬
‫ن ل‬
‫م ل‬
‫منُ لقهم ل‬
‫جوءْع لوُآ ل‬
‫من ق‬ ‫ذي أط لعل ل‬
‫مقهم ل‬ ‫﴾ال م س‬
106/4. Yang memberi makan mereka dari kelaparan dan yang mengamankan mereka dari
kecemasan.

Memang Ka'bah itulah yang menjadi sumber ilmu pasti yang sesungguhnya bagi manusia
Bumi sebagai dinyatakan ALLAH pada Ayat 2/125, sementara bagi manusia yang
mendiami planet lain ada pula Ka'bah untuk Kiblat Shalat sebagaimana yang ada di Bumi,
tercantum pada 2/148, 2/149 dan 2/150. Itulah Ka'bah yang didirikan Ibrahim yang
memiliki kebesaran di tempui itu. Memang Ibrahim dinyatakan jadi IMAM bagi
masyarakat manusia Bumi sesudah zaman Nuh, karenanya pantaslah Nabi itu dijuluki
Master of Geology dan Master of Asrronomy. Untuk ini perhatikanlah maksud Ayat Suci:
‫عل ق ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬
‫ماَ لقاَ ل‬
‫ل‬ ‫ماَ ن‬
‫س إس ل‬ ‫ك سللمنُاَ س‬ ‫جاَ س‬ ‫ل إ سلنيِ ل‬ ‫ن لقاَ ل‬ ‫مهق م‬ ‫ت فلأت ل م‬ ْ‫ماَ ء‬ ‫ه ب سك لل س ل‬ ‫م لرب ز ق‬ ‫هيِ ل‬‫ى إ سب للرا س‬ ‫وُلإ سذ س اب لت لل ى‬
١٢٤﴿ ‫ن‬ ‫ميِ ل‬ ‫م‬
‫دي الظاَل س س‬ ‫ل ع لهل س‬ ‫ل ل ي للنُاَ ق‬ ‫ل‬ ‫من ذ قلري مستيِ لقاَ ل‬ ‫﴾وُل س‬
2/124. Dan ketika Ibrahim diuji oleh TUHAN-nya dengan Kalimat-kalimat lalu
disempurnakan semuanya. DIA berkata: "Behwa AKU menjadikan engkau IMAM
bagi manusia ramai." DIA berkata: "Dan dari keturunanku?" DIA berkata:
"Ketegasan-KU itu tidak akan mencapai orang-orang zalim.”
َ‫صملى وُلع لهسد للنا‬ ‫ل‬ ‫ملثاَب ل ن ل‬
‫م ل‬ ‫م ق‬ ‫هيِ ل‬
‫قاَم س إ سب للرا س‬ ‫م ل‬‫من م‬ ‫ذوُا س‬ ‫خ ق‬ ‫مننُاَ لوُات م س‬ ‫س وُلأ ل‬ ‫ة لل م لنُاَ س‬ ‫ت ل‬ ‫جعلل للنُاَ ال لب ليِ ل ل‬ ‫وُلإ سذ ل ل‬
﴿ ‫جود س‬ ‫س‬ ‫ال‬ ‫ع‬ ‫م‬ ‫ك‬ ‫ر‬ ‫وُال‬ ‫ن‬ ِ‫في‬ ‫ك‬ َ‫عا‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫وُا‬ ‫ن‬ِ‫في‬ ‫ئ‬ ‫م‬
َ‫طا‬ ‫لل‬ ِ‫ي‬ ‫ت‬ِ‫ي‬ ‫ب‬ ‫را‬ ‫ه‬‫ل‬ ‫ط‬ ‫أن‬ ‫ل‬‫ل‬ ِ‫عي‬ َ‫ما‬ ‫س‬ ‫إ‬ُ‫و‬ ‫م‬ ِ‫هي‬ ‫را‬‫ى إس ل ل‬
‫ب‬ ‫ل‬
‫ز ق‬ ‫ل ل ز س‬ ‫س‬ ‫س‬ ‫ل ل ل‬ ‫س‬ ‫س‬ ‫س‬ ‫س‬
‫ل ل لل ل‬ ‫س‬ ‫ل لس ل ل‬ ‫س‬ ‫إ سل ى‬
١٢٥﴾
2/125. Dan ketika KAMI jadikan Rumah itu sumber Ilmu bagi manusia ramai dan
keamanan, dan adakanlah dari kebesaran Ibrahim itu jadi Mushalla. Dan KAMI
tegaskan kepada Ibrahim dan Ismail agar: "Sucikanlah Rumah-KU itu untuk orang-
orang tawaf dan yang ‘ukuf serta ruku’ sujud.”
٧٥﴿ ‫ن‬ ‫موقسسنُيِ ل‬ ‫ن ال ل ق‬ ‫م ل‬‫ن س‬ ‫كو ل‬ ‫ت لوُالل للرض وُلل سيِ ل ق‬ ‫ماَلوُا س‬ ‫س ل‬ ‫ت ال م‬ ‫كو ل‬ ‫مل ل ق‬ ‫م ل‬ ‫هيِ ل‬‫ري إ سب للرا س‬ ‫ك نق س‬ ‫﴾وُلك لذ لىل س ل‬
‫س‬
6/75. Dan seperti itulah KAMI perlihatkan pada Ibrahim kerajaan-kerajaan planet-planet
dan Bumi, dan agar dia termasuk orang-orang yang yakin (mendapat kepastian).”

C. Tawaf Keliling Ka'bah


Dalam Ayat 2/125 dan 22/26 terdapat istilah THAAIFIIN artinya orang-orang yang Tawaf.
Tawaf maksudnya berjalan keliling Ka'bah dengan gerak arah yang menempatkan Ka'bah
itu di sebelah kiri. Setiap orang yang datang menunaikan ibadah Hajji ke Makkah tentu
melakukan tawaf tersebut beberapa kali keliling. Bagi orang-orang kafir yang tidak
memahami tentulah ibadah tersebut dianggapnya perbuatan percuma atau sekadar hanya
didasarkan atas kecintaan terhadap Ka'bah yang menjadi pusat agama lslam.

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 61


Tetapi anggapan itu sebenarnya keliru, padahal ibadah tawaf keliling Ka'bah tersebut
mengandung hikmah lebih besar. Berdasarkan Ayat 25/73 nyatalah orang Islam disuruh
memakai pemikiran wajar, tidak boleh patuh secara membabi buta sebagaimana berlaku
pada ajaran agama lain. Tawaf keliling Ka'bah memberikan pertanda atas kenyataan yang
berlaku pada globe Bumi, begitupun pada semua wujud mikro dan makro di angkasa luas.
Setiap benda konkrit terdiri dari atom-atom tersusun rapi masing-masingnya berwujud
dan berproses menurut kadar tersendiri yang telah ditentukan ALLAH, dinyatakan pada
54/49. Masing-masing atom itu berputar di sumbunya digerakkan oleh batang magnet yans
berkutub utara dan selatan, begitupun bintang-bintang dan semua planet-planet di semesta
raya. Setiapnya bergerak paralel menempatkan kutub utaranya di sebelah kiri menurut arah
putaran, tepat sebagaimana gerak putaran para jemaah Hajji melakukan tawaf keliling
Ka'bah.
Jika orang berdiri di tingkat atas Masjidil Haraam kemudian memandang ke arah
Ka'bah, akan tampaklah tumpukan orang-orang tawaf bergerak dengan lambat mengelilingi
Ka'bah, persis seperti keadaan Bumi ini berputar di sumbunya, atau seperti keadaan yang
berlaku dulunya sebelum topan di zaman Nabi Nuh waktu mana kota Makkah jadi kutub
utara Bumi. Karena gerak semua benda angkasa paralel, satu arah ke timur dan berputar ke
kiri, jelaslah bahwa semesta raya ini juga berputar ke kiri di mana jutaan Bimasakti
bagaikan melakukan tawaf. Di samping itu jutaan Tatasurya juga tawaf keliling pusat
Bimasakti pada arah yang sama. Maka bintang yang menjadi pusat Tatasurya. juga dikitari
oleh planet-planet bersama Bulan-bulannya dalam gerak paralel ke arah kiri. Demikian
pula atom-atom sebagai
wujud mikro berputar ke arah bersamaan hingga kita lihatlah setiap tetumbuhan melilit
senantiasa menempatkan junjungan yang dililitnya di sebelah kiri arah kitaran.
Jadi, kalau diperhatikan dengan seksama, maka jelaslah ibadah tawaf keliling Ka'bah di
Makkah itu mengandung pengertian antara lain sebagai berikut:
1. Bahwa semua manusia bersama segala miliknya sedang berada di permukaan planet
yang senantiasa berputar di sumbunya. Putaran itu ke arah timur atau ke kiri di mana
Ka'bah selaku kutub utara dulunya selalu menjadi pusat kitaran.
2. Bahwa planet yang berputar itu adalah globe bulat, bukan ceper, hingga putaran
demikian menimbulkan pergantian siang malam secara teratur sesuai dengan bagian
permukaannya yang dihadapkan ke arah Surya.
3. Karena Makkah adalah dulunya kutub utara yang kini telah dipindahkan ke Artik dan di
kedua daerah itu tiada didapati adanya benda atau tangkai konkrit yang menghubungkan
Bumi ini dengan benda angkasa lain, maka nyatalah planet yang kita diami ini
terkatung-katung di angkasa luas bersamaan dengan keadaan semua globe yang tampak

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 62


bulat bergerak di angkasa. Semuanya tidak bertangkai dan tidak ada tempatnya
bergantung.
4. Bahwa Bumi yang berputar ini juga bergerak mengitari Surya bersamaan dengan planet-
planet lain pada jarak dan garis lingkaran yang berbeda. Demikian pula Surya dan setiap
bintang di angkasa bergerak keliling Bimasakti yang juga bergerak keliling semesta
raya. Semuanya mengorbit paralel pada satu arah sebagai gerak jemaah Hajji tawaf
keliling Ka'bah.

Jelaslah ibadah tawaf yang berlangsung dalam lingkungan Masjidil Haraam bukan sekadar
kebiasaan atau perintah yang harus dilakukan, tetapi mengandung hikmah penting dalam
bidang fisika dan asrtonomi. Dengan begitu, teranglah pula kenapa orang tidak boleh
memindahkan Ka'bah ke tempat lain karena tiada satu tempat di muka Bumi yang setaraf
dengan kedudukannya di Makkah dewasa ini. Dan ingatlah
bahwa di zaman purbakala yaitu sebelum topan besar di zaman Nuh, tidak pernah berlaku
pergantian musim dan tidak pernah kutub-kutub magnet Bumi berpindah tempat sebagai
keadaannya kini.

D. Tawaf pada Shafa dan Marwah

‫ح ع لل ليِ لهس لأن‬ ‫ملر فللل ق‬


‫جلنُاَ ل‬
‫ل‬
‫ج ال لب ليِ ل ل‬
‫ت أوُس اع لت ل ل‬ ‫ح م‬‫ن ل‬ ‫م ل‬ ‫شلعاَئ سرس الل مهس فل ل‬‫من ل‬ ‫ملروُلة ل س‬ ‫فاَ لوُال ل ل‬
‫ص ل‬
‫ن ال م‬
‫إس م‬
١٥٨﴿ ‫م‬ ‫شاَك سرر ع لسليِ ر‬ ‫ه ل‬ ‫م‬
‫ن الل ل‬ ‫خيِ لنرا فلإ س م‬ ‫ل‬
‫من ت لطومع ل ل‬ ‫ماَ وُل ل‬
‫ف ب سهس ل‬ ‫م‬
‫﴾ي لطوم ل‬
2/158. Bahwa Shafa dan Marwah termasuk syiar ALLAH, maka siapa yang menziarahi
Rumah itu atau sama meramaikan, tiadalah kejanggalan atasnya untuk tawaf pada
keduanya. Dan siapa yang menyanggupi adalah lebih baik, bahwa ALLAH
menghargai lagi mengetahui.

Shafa dan Marwah adalah dua tempat terpisah sekira 430 meter di bagian selatan dan
timur Ka'bah, masih dalam lingkungan Masjidil Haraam. Pada Ay'at 2/158 dinyatakan
bahwa ada baiknya dilakukan tawaf antara keduanya, namun para jemaah Hajji sudah
menentukan sebagai kerwajiban yang dilaksanakan dalam hukum ibadah Hajji dan Umrah,
disebut dengan SA'l atau berjalan keliling 7 x 430 meter antara Shafa dan Marwah
Dari tradisi yang berlaku, ibadah Sa'i itu dinyatakan sebagai mengulangi perbuatan
istri Nabi Ibrahim serwaktu berusaha mencari air minum. Dia meninggalkan anaknya,
Ismail, yang sedang kehausan ketika masih bayi. Dari Shafa dilihatnya bagaikan ada air
mengalir di Marwah, tetapi setelah didatanginya ternyata tanah kering kepanasan, maka
yang dilihatnya bermula hanylah fatamorgana. Kemudian dari Marwah dilihatnya pula di

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 63


Shafa hal yang sama, lalu dia kembali lagi tetapi tidak berhasil menemui air.
Seterusnya.fatamorgana itu telah
menipunya sebanyak tujuh kali, lalu kembali ke tempat Ismail yang ditinggalkan. Di sana
ia temui telah ada air memancar dari dalam tanah, kini dinamakan orang dengan telaga
Zamzam. Yang airnya dialirkan melalui pipa-pipa ke tempat tertentu dalam Masjidil
Haraam.
Tentang semua cerita mengenai perbuatan istri Nabi Ibrahim, begitupun mengenai
telaga Zamzam yang airnya sangat dibutuhkan dalam lingkungan Masjidil Haraam, tidak
pernah kita dapati suatu Ayat Suci yang menerangkannya. Adanya telaga Zamzam di
Makkah benar-benar berupa rahmat dari ALLAH, karena airnya tidak mengalir jika tidak
diambil orang sebaliknya tidak pernah berkurang walaupun ribuan jemaah Hajji
mempergunakannya. Mungkin adanya telaga itu berupa kewajaran karena bertempat di
lembah antara bukit-bukit, tetapi keadaan dan posisinya dalam lingkungan Masjidil
Haraam demikian terang sekali berupa rahmat dari ALLAH.
Sebaliknya cerita mengenai bolak-balik istri Nabi Ibrahim mencari air minum tadi,
rasanya tidaklah dapat diterima akal fikiran wajar, karena tidak mungkin dia mau
meninggalkan bayinya sedang kehausan seorang diri di bawah terik panas Surya di tempat
tandus yang waktu itu Ka'bah belum didirikan. Dan tidak pula mungkin seoran ibu yang
walaupun sangat membutuhkan air, sempat ditipu oleh fatamorgana sampai tujuh kali
hingga dia pergi bolak-balik antara Shafa dan Marwah sekira tiga kilometer tanpa hasil.
Tetapi apakah hikmah dari tawaf antara Shafa dan Marwah itu?
Banyak sekali Ayat Suci yang harus dibahas dalam hal ini karena menyangkut
dengan geologi dan astronomi, seperlunya telah kita bicarakan dalam buku Alquran Dasar
Tanya Jawab Ilmiah, maka yang disampaikan di sini hanyalah hal-hal yang langsung
menyangkut dengan Shafa dan Marwah. Begitu penting persoalan ini hingga Ayat Suci
berikutnya langsung mengancam orang-orang yang sengaja menyembunyikan keterangan-
keterangan tentang itu:
‫ل‬
ِ‫س سفي‬
‫ماَ ب ليِ ممنُاَه ق سللمنُاَ س‬
‫من ب لعلد س ل‬ ‫ت لوُال لهقد لىًى س‬ ‫ن ال لب ليِ للنُاَ س‬‫م ل‬ ‫ماَ أنلزل للنُاَ س‬ ‫ن ل‬‫مو ل‬ ‫ن ي لك لت ق ق‬ ‫ن ال م س‬
‫ذي ل‬ ‫إس م‬
١٥٩﴿ ‫ن‬ ‫نُو‬ ‫ع‬
‫س‬ ‫ل‬‫م‬ ‫ال‬ ‫م‬ ‫ه‬ ُ‫ن‬‫ع‬‫ل‬ ‫ل‬ ‫ي‬ُ‫و‬ ‫ه‬‫م‬ ‫ل‬ ‫ال‬ ‫م‬ ‫ه‬ ُ‫ن‬‫ع‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ي‬ ‫ك‬‫ل‬ ‫س‬ ‫ئ‬ ‫ى‬ ‫ـ‬‫ل‬ ‫ل‬ ُ‫أو‬‫ق‬ ‫ب‬ َ‫تا‬ ‫ك‬‫ل‬ ‫ل‬ ‫ا‬﴾
‫ق ل‬ ‫ق لل لقق ق‬ ‫ل لقق ق‬ ‫سل س‬
2/159. Bahwa orang-orang yang menyembunyikan apa-apa yang KAMI turunkan dari
keterangan-keterangan dan petunjuk sesudah apa-apa yang KAMI terangkan untuk
manusia dalam Kitab, itulah yang ALLAH kutuki mereka dan dikutuki oleh orang-
orang yang mengutuk.

Doa Nabi Nuh yang tercantum pada Ayat 71/26 dikabulkan ALLAH, hingga sewaktu topan
besar berlaku, maka hanyalah orang-orang Islam yang diselamatkan dalam kapal yang

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 64


sudah dipersiapkan lebih dulu. Jumlah orang itu sedikit sekali, orang-orang itulah yang
kemudian mendarat kembali di suatu tempat yang tidak dinyatakan ALLAH. Pada Ayat
11/44 disebutkan bahwa kapal itu, sesudah topan selesai, terdampar di Juudi. Tetapi ini
bukan nama suatu tempat di muka Bumi melainkan istilah Juudi dimaksudkan bagi Bumi
yang permukaannya telah diperbagus untuk tempat kehidupan. Istilah itu sehubungan
dengan JIYAAD berarti jombang atau bagus pada Ayat 38/31, dan dengan JIIDU berarti
kecantikan pada ayat 111/5.
Jadi setelah topan, Bumi ini sudah diperbagus permukaannya sesuai dengan maksud
Ayat 29/19, maka Nabi Nuh yang berumur beberapa ratus tahun telah jadi pikun menurut
Ayat 11/49 jo. 16/70 yang bersama pengikutnya memulai hidup dengan alat-alat
sebagamana adanya, kembali dari zaman batu, menjadi nenek moyang manusia di Bumi
kini. Karena yang mereka bawa waktu menaiki kapal penyelamat hanyalah makhluk-
makhluk hidup berpasang-pasangan, bukan barang-
barang dan bukan alat-alat, maka sesudah mendarat, mereka terpaksa menemui keadaan
baru yang serba sulit. Untuk mendapatkan bahan-bahan hidup selanjutnya mereka jadi
terpencar-pencar, ada yang menuju ke arah Eropa, Afrika, dan ada yang menuju Amerika
menalui Selat Bering serta Alaska, sedangkan yang menuju Australia melalui Malaya,
Sumatera dan Irian. Ingatlah, waktu itu ketinggian air laut masih di bawah keadaannya kini
hingga benua-benua masih dalam berhubungan satu sama lain. Semua itu berlaku menurut
ketenuuan ALLAH hingga mereka kemudiannya dikenal sebagai pendutiuk-penduduk asli,
berlainan warna kulit, adat istiadat dan bahasa. Karena itu, bukanlah bangsa Maori dan
Maya keturunan monyet yang berevolusi, dan bukanlah pula Columbus yang pertama kali
menemui daratan Amerika.
Mulai dari topan besar tersebut, berlakulah pergantian musim, hingga kini ada yang
dinamakan musim panas dan musim dingin. Tetapi tahun musim ketika itu sangat panjang,
kemudian berangsur menjadi semakin pendek, dibuktikan oleh penanggalan yang dibikin
Julius Caesar telah diperpendek waktunya oleh Paus Georgery, pada bulan Oktober 1582,
dan semakin dinginnya daerah kutub disebabkan lenggang Bumi ke utara dan ke selatan
jadi semakin pendek. Memang semua planet melenggang dalam orbitnya keliling Surya
sesudah topan besar tadi, masing-masingnya terdorong ke arah utara dan selatan sewaktu
mengorbit keliling Surya, maka dorongan itulah yang menyebabkan Surya mengitari
belahan utara dan selatan bergantian hingga terwujudnya pergantian musim.
Dorongan Bumi ke utara dan ke selatan demikian semakin lama jadi semakin
pendek, hingga akhirnya nanti Bumi ini mengorbit keliling Surya tepat berada dalam
lingkaran garis ekliptik dan waktu itu akan habislah pergantian musim. Karenanya ALLAH
melarang kita memakai penanggalam tahun musim, dinyatakan pada Ayat 9/36 dan 9/37.

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 65


Daerah kutub-kutub yang dingin akan semakin meluas sebagai akibat kurangnya dorongan
ke utara dan ke selatan, sekaligus memperpendek waktu pergantian musim, dinyatakan
ALLAH pada Ayat 13/41 dan 21/44. Dan karenanya juga umur Nabi Nuh pada Ayat 29/14
selama 1.000 tahun Qamariah dikurangi 50 tahun musim bukanlah 950 tahun Qamariah
tetapi kurang daripada itu.
Sementara itu dorongan Bumi ke utara dan ke selatan tadi menyebabkan kutub-
kutub magnet Bumi juga tidak tetap berada pada kutub putaran Bumi, tetapi berkisar-kisar
di sepanjang zaman dan di sepanjang tahun. Kini kisaran itu diketahui orang sejauh 10
derajat atau maksimal 1.100 kilometer. Hal ini dinyatakan ALLAH pada Ayat 16/16 bahwa
kutub-kutub magnet Bumi senantiasa membentuk segitiga sama kaki dengan Surya yang
semisalnya dijadikan sudut ketiga.
Jadi kutub magnet Bumi tepat berada pada kutub putaran Bumi pada tanggal 21
Maret dan 22 September tahun musim kini, dan memisah sejauh l0 derajat pada tanggal 21
Juni yaitu musim panas di utara dan pada tanggal 22 Desember yaitu musim panas di
selatan Bumi.
Semisalnya perpindahan kutub-kutub magnet Bumi tadi dicontohkan maka dia
bersamaan dengan ibadah Sa'i atau tawaf antara Shafa dan Marwah dalam lingkungan
Masjidil Haraam. Para jemaah Hajji bukan balik kanan sesudah sampai di Marwah dari
Shafa tetapi mereka bergerak mengitari suatu titik ujung yang di Marwah begitupun di
Shafa, karenanya mereka benar-benar merupakan gerak perpindahan kutub magnet Bumi
yang menimbulkan pergantian musim.
Karena perpindahan kutub-kutub magnet Bumi demikian baru berlaku sesudah topan
besar di zaman Nabi Nuh. maka para jemaah Hajji haruslah lebih dulu melakukan Tawaf
keliling Ka'bah sebagai melambangkan keadaan posisi magnet Bumi sebelum topan besar,
kemudian mereka melakukan tawaf antara Shafa dan Marwah sebagai melambangkan
perpindahan kutub-kutub magnet Bumi sesudah topan besar tersebut. Demikian sekali lagi
kita nyatakan bahwa ibadah Hajji di Makkah mengandung hikmah besar tentang astronomi
dan geologi.
Itulah sebabnya kenapa tawaf keliling Ka'bah harus didahulukan dan kemudiannya barulah
orang melakukan Sa'i atau tawaf antara Shafa dan Marwah, dan tidak boleh Sa'i
didahulukan.
Untuk tawaf keliling Ka'bah begitupun Sa'i antara Shafa dan Marwah, orang harus
datang ke Makkah, tidak boleh dan tidak logis dilakukan di tempat lain. Mungkin ada
orang yang akan bertanya: Kalau tawaf dan Sa'i hanyalah untuk melambangkan betapa
putaran Bumi di kutub utara purbakala dan betapa perpindahan posisi magnet Bumi masa
kini, gunanya untuk menginsafkan diri tentang kebesaran ALLAH secara ilmiah, maka

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 66


tidakkah akan lebih baik jika ibadah itu dilaksanakan di kutub utara sekarang saja agar
lebih positif dan meyakinkan?
Jawabnya ialah bahwa:
a. ALLAH telah memerintahkan atau setidak-tidaknya menganjurkan agar tawaf dan Sa'i
itu dilaksanakan keliling Ka'bah serta antara Shafa dan Marwah yang ada di dalam
lingkungan Masjidil Haraam di Makkah. Hal itu dapat dilakukan setiap orang yang
sehat dari daerah manapun datangnya.
b. Kutub utara Bumi kini terdiri dari lautan luas dengan iklim sejuk sekali, maka di sana
tidak dapat didirikan Ka'bah karena tiada daratan apalagi untuk tempat tawaf dari sekian
ribu jemaah Hajji, karenanya juga di sana tidak logis, tidak praktis, bahkan tidak
mungkin dilaksanakan ibadah tawaf dan sa'i.
c. Tempat Ka'bah di Makkah bukan saja sehubungan dengan kutub putaran dan kutub
magnet Bumi purbakala saja tetapi juga sehubungan dengan sejarah nenek moyang
pertama manusia Bumi, maka menunaikan ibadah Hajji ke Makkah mengandung
berbagai hikmah di mana termasuk usaha peningkatan budi pekerti yang tinggi,
penyusunan ke arah persatuan, dan kesatuan aksi untuk martabat yang mulia.

Demikian segala sesuatu yang tergolong ibadah dalam hukum Islam mengandung hikmah
kait-mengkait dengan beberapa aspek kehidupan yang pengertiannya akan semakin luas
dan logis dapat difahami sebanding dengan tingkat kesadaran manusia yang semakin
modern.

E. Ukuf di Arafah
Istilah 'ARAFAAT tercantum dalam Alquran, satu-satunya hanyalah pada Ayat 2/198,
yang kalau diartikan maka maksudnya ialah Tempat di mana manusia saling mengenal.
Ayat 2/198 tidak menyebutkan di mana Arafaat itu dan apa-apa tugas yang dilaksanakan
jemaah Hajji di tempat tersebut.
Maka dalam hal-hal yang tidak diterangkan ALLAH dalam Alquran, orang
hendaklah berhati-hati mengambil kesimpulan dari hasil pemikiran wajar dibanding dengan
tradisi yang berlaku. Jika kesimpulan itu jelas tidak bertantangan dengan salah satu hukum
dalam Alquran maka dia dipandang sebagai suatu yang baik dan boleh dihayati. Demikian
yang telah berlaku pada ibadah ukuf di Arafah.
Pada tanggal 8 Zulhijjah biasanya jemaah Hajji mulai meninggalkan kota Makkah
berangkat ke Arafah suatu padang pasir luas sejauh lebih kurang 25 kilometer dari
Makkah. Selama lebih kurang 24 jam di tempat itu, mereka melakukan ukuf dengan
memperbanyak Shalat sunat, zikir dan membaca Alquran. Setelah Surya terbenam di barat

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 67


pada tanggal 9 Zulhijjah, mereka bersiap-siap meninggalkan Arafah untuk menuju
Muzdalifah sejauh lebih kurang 9 kilometer di mana mereka mengambil batu sebanyak 70
buah untuk dipakai melontar jumrah besok harinya di Mina. Dari cerita-cerita yang
didapat, selama ini orang meyakini bahwa dulunya sewaktu Nabi Adam diturunkan ke
Bumi ini, beliau terpisah dari istrinya selama beberapa tahun, kemudian dengan ketentuan
ALLAH, suami istri itu berjumpa kembali di padang Arafah. Itulah kejadian yang kini
diperingati dengan ibadah ukuf.
Tetapi selanjutnya, jika ditinjau dari istilah ARAFAAT, akan tampaklah maksud
ukuf atau beradanya para jemaah Hajji di tempat itu mengandung anjuran atau pengertian
yang lebih luas, bukan hanya memperingati sejarah yang berlaku pada nenek moyang kita,
tetapi juga:
1. Mengenal nasib diri yang menjadi keturunan manusia pertama setelah ratusan ribu
tahun berselang. Dari masa yang sekian lama riwayat hidup manusia hampir semuanya
tidak diketahui hilang ditelan zaman kecuali yang diterangkan ALLAH dalam Alquran.
Tetapi nyatalah manusia kini bukanlah keturunan monyet sebagai anggapan Darwin cs.
2. Mengenal dan menyadari keadaan diri yang jadi anak cucu dari manusia ratusan ribu
tahun yang lalu, bahwa selama masa yang begitu panjang keturunan manusia tidak
pernah terputus, bahkan sambung bersambung dengan bahan kebutuhan secukupnya.
Dan bahwa semua itu tentulah berlangsung dengan kekuasaan ALLAH Pencipta yang
menyusun dan menentukan segala sesuatu secara pasti tanpa keliru.
3. Mengenal keadaan Bumi tempat diri berpijak, tidur dan bangun, makan dan minum,
berkeluarga dan bermasyarakat ramai, bahwa planet ini terkatung-katung di angkasa
bebas tanpa gantungan dan tanpa landasan. Dan tentulah pada suatu waktu nanti
keadaannya akan berubah waktu mana manusia tidak akan mungkin bertahan tetapi
wajib berserah diri kepada kehendak pencipta. Dan bahwa semua ciptaan ALLAH
demikian bukanlah hanya untuk sekadar begitu saja tetapi untuk kehidupan kekal yang
akan berlangsung pada ciptaan kedua yaitu di hari Akhirat di mana ada Surga-surga
bagi mereka yang patuh dan Neraka buat tempat mereka yang engkar.
4. Menginsafi bahwa jemaah Hajji yang ada di tempar itu, semuanya bersaudara menurut
ajaran Islam dan seketurunannya menurut kenyataan sejarah. Karenanya mereka di sana
hendaklah saling mengenal keadaan saudara-saudaranya yang datang dari pelosok Bumi
bagian lain. Bahwa mereka hendaklah saling menghargai dan saling menolong dalam
bidang politik, ekonomi, budaya dan ilmu pengetahuan. Maka mereka berunding untuk
menetapkan rencana buat mencapai berbagai tujuan dalam kesatuan aksi dan ikatan
persatuan.

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 68


5. Bahwa di Arafah itulah tempat yang paling baik untuk sidang internasional setiap tahun,
tanpa memandang nation masing-masing begitupun bahasa dan warna kulit, asal saja
menghukum dengan hukum yang diturunkan ALLAH dalam Alquran, dan asal saja
menganut agama yang diredhai ALLAH. Untuk itu perlulah didirikan gedung-gedung
bertingkat dan kebutuhan-kebutuhen lainnya di Arafah. sedangkan ukuf di sana
bukanlah mestinya ditentukan untuk 24 jam saja, tiada satu Ayat Suci yang membatasi
waktu ukuf tersebut.

Memang besar hikmah yang terkandung dalam ukuf di Arafah. Di sana orang, dianjurkan
memperhatikan diri dan hubungannya vertikal dengan ALLAH serta horizontal dengan
masyarakat ramai. Semuanya adalah untuk kesempurnaan dan kemakmuran hidup
berkelanjutan. Sungguh, dalam sikap ukhuwah Islamiah saja kemakmuran hidup hanya
dapat dicapai di mana iman tanpa zalim menjadi ukuran.
Dalam hal kemakmuran hidup itulah manusia-manusia kafir telah gagal total karena
tidak menghargai hubungan vertikal dan horizontal tadi. Sekalipun mereka telah berhasil
mencapai ketinggian teknologi tahap demi tahap, walaupun telah sukses meninggalkan
Bumi melalui pintu atmosfir dan akan melakukan pindah antar planet, tetapi mereka telah
gagal mencapai kemakmuran bersama, dan telah gagal mendatapatkan ketenangan jiwa.
Alternatif bagi mereka, tidak lain, hanyalah kembali kepada pokok falsafah bahwa gerak
dan diam tidak mungkin disatukan, bahwa manusia dilahirkan bersifat bodoh bercampur
zalim, dan bahwa hidup kini adalah ujian untuk nilai keabadian di Akhirat nanti.
Mereka harus kembali kepada kenyataan bahwa yang mutlak sempurna adalah ajaran
hidup yang diturunkan ALLAH, bahwa teori hidup susunan manusia hanyalah dugaan
dipenuhi kepalsuan ketidaktentuan. Mereka harus memahami bahwa kemakmuran akan
relatif bilamana didasarkan dan dicapai dengan sikap relatif, bahwa kekuasaan hanyalah
khayalan jika diperoleh dengn kekuatan. Tiada juara yang tidak rubuh. Persatuan takkan
dicapai bila setiap fihak membawakan ide yang berlainan, dan bila kebenaran hanyalah
ucapan dari fihak yang mengalahkan.
Segala apa yang dibutuhkan manusia untuk mencapai persatuan dan kemakmuran
abadi tersebut telah terkandung dalam pelaksanaan ibadah Hajji. tinggal lagi
pengamalannya pada manusia ramai. Untuk ini perlu rasanya dikutipkan maksud Ayat
Suci:
١٣٨﴿ ‫ن‬ ‫قيِ ل‬ ‫ة ل لل ل ق‬
‫مت م س‬ ‫عظ ل ر‬
‫مو ل س‬
‫دىً وُل ل‬ ‫س وُلهق ن‬ ‫ذا ب لليِاَ ر ل‬
‫ن للمنُاَ س‬ ‫﴾هلـ ى ل‬
3/138. Alquran ini adaluh bukti bagi manusia serta petunjuk dan pelajaran bagi orang-
orang yang insaf.
‫ل‬
١٣٩﴿ ‫ن‬ ‫مؤ ل س‬
‫مسنُيِ ل‬ ‫كنُقتم ز‬ ‫ن سإن ق‬ ‫م الل لع لل لول ل‬ ‫﴾وُللل ت لهسقنُوا وُللل ت ل ل‬
‫حلزقنوا وُلأنت ق ق‬

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 69


3/139. Dan janganlah jadi lemah dan janganlah duka cita, dan kamu lebih tinggi jika kamu
beriman.
٨٢﴿ ‫ن‬ ‫دوُ ل‬
‫مهلت ل ق‬
‫هم ز‬
‫ن وُل ق‬
‫م ق‬
‫ل‬
‫م الل ل‬ ‫ماَن لقهم ب سظ قل لم ءْ قأوُل لـ ىئ س ل‬
‫ك ل لهق ق‬ ‫م ي لل لب س ق‬
‫سوا سإي ل‬ ‫مقنُوا وُلل ل ل‬
‫نآ ل‬ ‫﴾ال م س‬
‫ذي ل‬
6/82. Orang-orang beriman dan tidak memakai iman mereka dengan kezaliman. itulah
orang-orang yang untuk mereka keamanan (kemakmuran) dan merekalah yang
mendapat patunjuk.

F. Melontar Jumrah di Mina


Pada pagi hari tanggal 10 Zulhijjah setiap tahun, para jemaah Hajji yang datang dari
Arafah telah sampai di Mina, bahwa sebelumnya mereka telah singgah di Muzdalifah di
mana mereka mengambil batu 70 butir.
Berbeda dengan Arafah yang cukup luas di mana para jemaah Hajji berkemah satu
malam, maka Mina adalah lapangan sempit dilingkari bukit dengan iklim sangat panas
ditambah dengan berdesak-desaknya jemaah yang harus berkemah di sana selama tiga
malam. Menurut pengalaman, di sanalah keadaan yang paling sulit hingga seringkali
timbul kecelakaan terutama disebabkan kebakaran.
Dalam Alquran tidak pernah dinyatakan nama Mina begitupun ibadah yang harus
dilaksanakan di tempat itu. Jadi yang kita lakukan di sana hanyalah berdasarkan tradisi,
yang turun-temurun semenjak 14 abad, tetapi dengan berbaik sangka dan memang telah
menjadi keyakinan umum bahwa ibadah di Mina itu terkandung dalam maksud Ayat Suci
yang antara lain sebagai berikut:
‫ت لفاَذ لك ققروُا‬ ‫ل ليِس ع لل ليِك قم جنُاَح لأن تبتقغوا فلضنل من ربك قم فلإ ل ل‬
ْ‫ن ع للرلفاَ ء‬ ‫م ل‬ ‫ضقتم ل‬ ‫ذا أفل ل‬ ‫ل ل م ل ل س‬ ‫للل‬ ‫ل ل ق ل ر‬ ‫ل ل‬
‫ن‬‫ل‬ ‫م‬
‫س‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫س‬ ‫ه‬ ‫س‬ ‫ل‬‫ل‬ ‫ب‬‫ل‬ ‫ق‬ ‫من‬‫ل‬ ‫تم‬ ‫ق‬ ‫ق‬
ُ‫كن‬ ‫إن‬‫لس‬ ُ‫و‬ ‫م‬‫ل‬ ‫ق‬ ‫ك‬ ‫دا‬
‫ل‬ ‫ل‬ ‫ه‬ َ‫ما‬
‫ل‬ ‫ل‬ ‫ك‬ ‫ق‬ ‫ه‬ ُ‫رو‬ ‫ق‬ ‫ق‬ ‫ك‬‫ل‬ ‫ذ‬ ‫وُا‬ ‫م‬‫را‬
‫ل س ل‬ ‫ح‬‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫س‬ ‫ر‬‫ل‬ ‫ع‬ ‫ش‬‫ل‬ ‫م‬
‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ل‬ ‫د‬ ُ‫عن‬‫س‬ ‫ه‬
‫ل‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫ال‬
١٩٨﴿ ‫ن‬ ‫ل‬ ‫ل‬
ِ‫لي‬ َ‫ضا‬
‫م‬ ‫ال‬ ﴾
2/198. Tiadaluh kejanggalan atasmu untuk mencari kurnia dari TUHAN-mu. Maka ketika
kamu telah berombongan dari Arafah, ingatlah ALLAH pada Masy'aril Haraam
(Susunan Mulia), dan ingatlah DIA sebagaimana DIA tunjukkan padamu dan
walaupun kamu sebelumnya termasuk orang-orang sesat.
‫﴾ث قم أ لفيِضوا من حيِ ق ل‬
١٩٩﴿ ‫م‬ ‫حيِ ر‬ ‫فورر مر س‬ ‫ن الل م ل‬
‫ه غل ق‬ ‫ه إس م‬ ‫فقروُا الل م ل‬ ‫ست لغل س‬ ‫س لوُا ل‬ ‫ض المنُاَ ق‬ ‫ث ألفاَ ل‬ ‫س ل ل ل‬ ‫م س ق‬
2/199. Kemudian berombongan dari mana manusia telah berombongan, dan mintalah
ampun pada ALLAH, bahwa ALLAH pengampun penyayang.

Paada Ayat 2/198 secara terang dinyatakan nama Arafah selaku tempat dari mana manusia
ramai berombongan, namun tidak disebut ibadah ukuf yang biasanya berlaku di sana setiap
tanggal 9 Zulhijjah. Karena ibadah itu memang baik hikmahnya dan berpangkal dari
contoh teladan yang diwariskan Nabi Muhammad s.a.w. maka tiada seorangpun dari

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 70


jemaah Hajji yang ingin meniadakan ibadah itu. Begitu pula ibadah yang dikerjakan pada
Masy'aril Haraam, yang dalam hal ini termasuk melontar jumrah di Mina. Walaupun tidak
dinyatakan secara terang tetapi melontar jumrah itu menurut riwayatnya adalah hal-hal
yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad s.a.w.
Pada Ayat 2/199 pun nama Mina tidak disebutkan tetapi nyatalah yang dimaksud di
sana adalah Mina dari mana para jemaah Hajji setelah melontar jumrah segera
berombongan menuju Makkah kembali meramikan Masjidil Haraam. Dan haruslah
diketahui bahwa Mina bukan saja tempat melakukan pelontaran jumrah tetapi juga tempat
menyembelih korban yang diberikan oleh para jemaah Hajji.
Mengenai Muzdalifah, Mina, dan melontar jumrah, berikut ini kita kutipkan
keterangan buku Sejarah Tempat Ziarah di Tanah Suci, diterbitkan Departemen Agama
Republik Indonesia, halaman 80 yang antara lain sebagai berikut:
"Setelah matahari terbenam pada tanggal 9 Zulhijjah, jemaah Hajji yang semula
berada di Arafah, secara berangsur-angsur meninggalkan tempat tersebut dengan
kendaraan bus, sedan, jalan kaki dan sebagainya. Mereka menuju ke Muzdalifah sampai
tengah malam. Karena dalam melakukan ibadah Hajji disyaratkan bermalam sampai
lewat tengah malam meskipun sejenak di Muzdalifah.
Di Muzdalifah ini para jemaah Hajji selain bermalam, juga mencari kerikil melontar
jumrah, pada hari-hari selama berada di Mina. Dalam Alquran nama Muzdalifah ini
disebutkan dengan Masy'aril Haraam, dan di situ terdapat Masjid tempat orang
melakukan Shalat. Mina atau Muna artinya pengharapan. Kota Mina adalah kota kecil
di sebelah timur Makkah. di hari-hari biasa Mina merupakan kota mati, rumah-rumah
kosong tiada penghuni, tetapi bila musim Hajji telah tiba yaitu pada tanggal 10 sampai
dengan 13 Zulhijjah, Mina menjadi sangat ramai karena seluruh jemaah Hajji ditambah
dengan para pedagang berkumpul di kota yang sempit itu.
Mina merupakan kota yang memanjang diapit gunung-gunung batu dan rumah-
rumahnya berada dikiri-kanan tiga jalan besar. Pada musim Hajji semua rumah di Mina
penuh sesak dengan manusia yang melakukan ibadah Hajji, bahkan di tempat-tempat
yang teluang juga didirikan kemah-kemah tempat berteduh menunggu selama melontar
jumrah dan bermalam di tempat itu.
Di Mina terdapat tiga jumrah, yaitu Jamrah Uula, Jamrah wustha dan Jamrah Aqabah.
Jamrah-jamrah tersebut ditandai dengan tugu dan termasuk wajib Hajji untuk melontar
ketiganya.
1. Pada tangal 10 Zulhijjah melontar Jamrah Aqabah tujuh kali.

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 71


2. Pada tanggal 11 dan 12 Zulhijjah bagi yang nafar awwal melanjutkan melontar Jamrah
Uula. Jamrah Wustha dan Jamrah Aqabah, masing-masing tujuh kali setiap harinya
sesudah tergelincir matahari.
3. Bagi yang nafar tsani pada tanggal 13 Zulhijjah, melontar ketiganya masing-masing
tujuh kali.
Melontar jamrah-jamrah itu memperingati peristiwa di zaman Nabi Ibrahim a.s. sewaktu
mendapat perintah dari ALLAH s.w.t., untuk menyembelih putranya Ismail. Sewaktu
beliau membimbing putranya menuju Jabal Qurban, tiba-tiba beliau mendapat godaan dari
setan agar jangan menyembelih anak tunggalnya itu. Setan itu dilempari dengan batu, dan
Nabi Ibrahim meneruskan perjalanannya. Setan masih menggoda terus, lalu dilempari lagi.
Nabi Ibrahim dengan putranya Ismail melanjutkan perjalanannya. Di tengah perjalanan
setan tidak bosan menggoda terus sehingga Nabi Ibrahim melempar pula, untuk ketiga
kalinya, dan di tempat ketiga-tiganya tersebut ditandai dengan jamrah.”
Ukuf di Arafah dan semua yang disebutkan di atas ini memang telah berlaku, dilaksanakan
oleh semua jemaah Hajji yang pada 10 Zulhijjah 1400 Hijriah sebanyak lebih kurang sejuta
orang. Jumlah resmi pada tanggal 5 bulan itu ialah 812.892 orang tetapi jemaah Hajji
masih berdatangan pada hari-hari berikutnya, dan jumlah ini hanyalah pendatang-
pendatang dari luar Saudi Arabia. Jika dihitung secara teliti, dan jika disertakan semua
orang Saudi Arabia yang hadir di Arafah waktu itu maka jumlahnya tentulah melebihi
sejuta-orang. Demikian ramai keadaan Arafah ditambah dengan berbagai kendaraan yang
simpang siur, maka orang dapat membayangkan betapa sibuknya suasana sewaktu para
jemaah tersebut bergerak ke arah Muzdalifah tempat mengambil batu-batu, seterusnya
berkemah di Mina.
Dapat pula dibayangkan betapa sulitnya melakukan pelontaran jamrah pada tiga
tempat selama empat hari sebanyak 70 kali batu terbagi pada 10 waktu pelontaran yang
masing-masingnya dilakukan dengan melontarkan 7 butir batu satu-persaru. Laki-laki
perempuan, tua muda, yang lemah dan yanq kuat, semuanya ikut melontar jamrah dalam
keadaan berdesak-desak. Orang yang muka didorong atau terdorong oleh orang yang di
belakang, baik sewaktu menuju jamrah waktu melontar, dan maupun sewaktu kembali ke
kemah masing-masing, waktu itu banyak sekali kejadian yang sangat mengharukan hati.
Ada yang tersandung jatuh lalu terinjak tanpa sengaja, tetapi cidera bahkan langsung
meninggal dunia. Sangat memilukan, bahwa orang-orang yang tadinya berbimbingan
tangan untuk saling membantu, tiba-tiba terpisah oleh dorongan dari belakang, tidak
sanggup mengulurkan tangan kepada teman yang dilihatnya sendiri tersungkur berteriak
terinjak dan kemudian hilang lenyap dari pandangannya untuk selamanya tanpa pamit.
Mungkin orang itu lelaki atau perempuan, tua atau muda, suami atau istri, tetapi saat itu

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 72


terpaksa berpisah mendadak, membingungkan menusuk hati dalam suara hiruk pikuk
dicampur pekik suara minta tolong.
Secara jujur kita akui bahwa memang di antara sekian banyak macam pelaksanan
ibadah Hajji, keadaan yang di Mina itulah yang sangat meresahkan hati, kadang-kadang
menakutkan, tetapi dilakukan juga karena dinyatakan sebagai wajib Hajji. Itulah tiga hari
yang tak mungkin terlupakan oleh setiap anggota jemaah Hajji. Dari menit kemenit, waktu
dirasakan sangat lama. dipengaruhi oleh suasana yang sangat asing, panas terik surya,
tanpa hembusan angin, penuh sesak dalam lingkungan kemah-kemah tersusun rapat,
puluhan ribu dalam daerah tandus yang sempit. Setiap kalinya terdengar sirene tanda
bahaya, maka darah terasa berdenyut dengan kecemasan kalau tempat kebakaran berada
dekat dari kemah kediaman sendiri. Kabarnya setiap musim Hajji, Mina selalu menelan
korban jiwa manusia tersebab kebakaran dan kecelakaan lain, tetapi yang jelas pada tahun
1400 Hijriah telah mencelakakan ratusan orang, begitupun pada tahun-tahun sebelumnya.
Tetapi kesiagaan dan ketangkasan para petugas kebakaran sangat dipujikan. Mereka sangat
cepat, giat, dan berani dalam tugasnya, ditambah alat-alat yang diperlukan, termasuk
pemakaian beberapa helikopter khusus yang ditentukan untuk itu.
Secara jujur, kita sangat menghargai sikap para petugas keamanan di Makkah dan
sekitarnya, baik dalam bidang kejahatan, lalu lintas, maupun dalam bidang sosial lainnya
terutama mengenai bahaya kebakaran. Penghargaan ini sengaja kita kemukakan di sini
berdasarkan pengalaman, penyelidikan serta perbandingan dengan kota-kota lainnya di
dunia sesuai dengan kemajuan yang berlaku. Kita bersyukur pada ALLAH dan
mengharapkan semoga kesiagaan dan ketangkasan mereka menjadi semakin tinggi dan
lebih positif pada tahun berikutnya
demi untuk keselamatan jemaah Hajji dan penduduk kota Makkah dalam menunaikan
ibadah-ibadah yang diredhai ALLAH.
Sementara itu, dari sekian macam pelaksanaan ibadah Hajji, kita belum melihat
adanya hikmah yang terkandung dalam pelontaran ketiga jamrah yang ada di Mina. Yang
diketahui hanyalah bahayanya, kecelakaan yang ditimbulkannya, pengalaman pahit dan
penekanan perasaan serta kerugian yang selalu diderita oleh para jemaah Hajji di tempat
itu. Jika pelaksanaan ibadah lainya secara nyata dapat diketahui dan dirasakan faedah serta
hikmahny, maka pelontaran jamrah tersebut hanyalah tradisi yang rasanya patut diperbaiki
atau harus menjadi bahan pemikiran bagi setiap Muslim untuk kesempurnaan ibadah sesuai
dengan petunjuk ALLAH. Dalam hal ini orang hendaklah berpedoman pada Ayat 25/73 di
mana dinyatakan bahwa orang-orang beriman tidak harus mematuhi saja sesuatu ketentuan
begitupun tradisi yang berlaku secara buta tuli apalagi mengenai hal-hal yang tidak
terkandung dalam Alquran dan terutama lagi terhadap tradisi yang selalu mendatangkan

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 73


bahaya dan bencana. Hal yang berlaku pada pelontaran jamrah hendaklah menjadi
tantangan bagi ahli hukum Islam. Keadaannya telah sama disadari dan sama difahami,
semuanya menuntut perbaikan atau mungkin juga perubahan dan peniadaan. Maka di sini
juga kita menuntut para ahli hukum tersebut untuk ketinggian Islam, karena memang Islam
itu tinggi tentang mana setiap Mukmin tidak perlu merasa lemah dan duka cita sesuai
dengan maksud Ayat 3/139 jo. 47/35.

Kita dapat memberikan fakta bahwa pelontaran jamrah di Mina itu adalah suatu
kekeliruan, bahwa perbuatan itu tiada faedahnya dalam Islam, namun sebaiknyalah orang
mematuhi hukum ALLAH tercantum pada Ayat 5/49 dan 5/50, bahwa orang hendaklah
memberikan hukum berdasarkan apa-apa yang diturunkan ALLAH dan tidak hanya
mematuhi hukum jahiliah yang berlaku.
Berdasarkan Alquran, kita tidak melihat adanya tanda bahwa pelontaran jamrah di
Mina termasuk wajib Hajji, bahkan jamrah itu sendiri tidak pernah tercantum dalam
Alquran. Kita juga tidak dapat meyakini bahwa Nabi Ibrahim dulunya telah melempari
setan dengan batu karena telah menggodanya. Cerita itu nyata tanpa sumber resmi dari
Alquran. Dan kalau memanglah dulunya hal itu kejadian pada Ibrahim, rasanya tidaklah
akan berupa peristiwa penting bagi Nabi tersebut hingga kini harus menjadi wajib Hajji
setiap tahun, tetapi lebih penting pengalaman beliau dalam hal meruntuh patung-patung
berhala atau usaha pembakaran dari kaum kafir atas diri Nabi itu, yang keduanya nyata
termuat dalam Alquran.

Memang Ayat 2/198 dan 2/199 menyebutkan adanya Masy'aril Haraam antara Arafah
dan Makkah, tempat itu mungkin saja Muzdalifah dan Mina di mana harus dilakukan
tasbih dan tahmid sebanyak mungkin, tetapi ibadah lain, yang terkandung dalam keadaan
demikian hanyalah penyembelihan korban yang berlangsung di Mina sebagaimana
dimaksudkan pada Ayat 2/200, 22/34, 22/36, dan 22/37. Pada semua Ayat Suci itu tidak
terdapat tanda yang menunjukkan pelontaran jamrah, walaupun demikian kita pulangkan
pada kebijaksanaan para ahli hukum Islam yang kini telah membentuk persatuan bertaraf
internasional di muka Bumi.
Dari segi perbuatan yang berlaku pada pelontaran jamrah itu, yang kita lihat
hanyalah pekerjaan melontar tugu-tugu batu yang tidak berarti, tidak mengandung maksud
dan hikmah positif. Demikian pula yang berlaku pada perbuatan anggota jemaah Hajji
sewaktu menciumi Hajar Aswad yang ada di dinding Ka'bah. Mungkin orang mempunyai
alasan lain dengan berbagai keterangan membenarkan perbuatan tersebut tetapi nyatalah
kedua alasannya tanpa dalil Alquran dan hanya disebabkan kepatuhan pada tradisi yang

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 74


berlaku semenjak 14 abad, diperkuat oleh iman dan kecintaan pada hukum Islam yang
dianut. Kepatuhan dan kecintaan demikian memang sangat berharga, tetapi akan lebih
dihargai bilamana keduanya dilaksanakan sesuai dengan pemikiran wajar ke arah hikmah
tertentu sebagai yang dituntut oleh beberapa Ayat Alquran.

G. Menyembelih Korban di Mina


Berbeda dengan pelontaran jamrah yang memang tiada dasar hukumnya dalam Alquran
maka penyembelihan korban nyata tercantum pada beberapa Ayat Suci berpangkal pada
peristiwa yang berlaku pada zaman Nabi Ibrahim sebagai Uswah Hasanah dipusakakan
bagi seluruh umat Islam sampai ke akhir zaman pada setiap musim Hajji melaksanakannya
secara patuh untuk kepentingan sosial ekonomi masyarakat manusia:
‫كاَنت ل لك ق ق‬
‫م إ سمناَ ب قلرآقء‬ ‫مهس ل‬ ‫ه إ سذ ل لقاَقلوا ل سقلول س‬ ‫مع ل ق‬ ‫ن ل‬ ‫ذي ل‬‫م لوُال م س‬ ‫هيِ ل‬ ‫ة سفيِ إ سب للرا س‬ ‫سنُ ل ر‬ ‫ح ل‬ ‫سولة ر ل‬ ‫مأ ل‬ ‫ل‬ ‫قلد ل ل ل ل‬
‫داوُلة ق‬‫م ال لعل ل‬ ‫دا ب ليِ لنُ للنُاَ وُلب ليِ لنُ لك ق ق‬ ‫م وُلب ل ل‬ ‫فلرلناَ ب سك ق ل‬ ‫ن الل مهس ك ل ل‬ ‫دوُ س‬ ‫من ق‬ ‫ن س‬ ‫دوُ ل‬ ‫ماَ ت لعلب ق ق‬ ‫م م‬ ‫م وُل س‬ ‫منُك ق ل‬ ‫س‬
‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫م‬ ‫م‬ ‫ل‬
‫ك‬‫نل ل‬ ‫فلر م‬ ‫ست لغل س‬‫م سلسبيِهس ل ل‬ ‫ل‬ ِ‫هي‬
‫س‬ ‫را‬ ‫ل‬
‫ل س ل‬‫ب‬ ‫إ‬ ‫ل‬
‫ل‬ ‫و‬ ‫ل‬ ‫ق‬ ‫ل‬ ‫إ‬
‫ق س‬ ‫ه‬ ‫ل‬ ‫د‬ ‫ح‬
‫ل‬ ‫ل‬ ُ‫و‬ ‫س‬ ‫ه‬ ‫ل‬ ‫باَل‬
‫س‬ ‫نُوا‬ ‫ق‬ ‫م‬‫س‬ ‫ل‬ ‫ؤ‬‫ق‬ ‫ت‬ ‫ى‬ ‫ى‬ ‫م‬ ‫ت‬ ‫ح‬
‫ل‬ ‫دا‬
‫ن‬ ‫ل‬ ‫ب‬ ‫أ‬ ‫ق‬ ‫ء‬ َ‫ضا‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫غ‬ ‫لوُال لب ل‬
‫ل‬ ‫وُ ل‬
﴿ ‫صيِقر‬ ‫م س‬ ‫ك ال ل ل‬ ‫ك أن لب للنُاَ وُلإ سل ليِ ل ل‬ ‫ك ت لولك مل للنُاَ وُلإ سل ليِ ل ل‬ ‫يِءْء مرب ملنُاَ ع لل ليِ ل ل‬ ‫ش ل‬ ‫من ل‬ ‫ن الل مهس س‬ ‫م ل‬ ‫ك س‬ ‫ك لل ل‬ ‫مل س ق‬ ‫ماَ أ ل‬ ‫ل ل‬
٤﴾
60/4. Sungguh adalah bagimu teladan yang baik pada Ibrahim dan orang-orang yang
bersamanya, ketika mereka berkata pada kaumnya:"Bahwa kami berlepas diri dari
kamu dan dari apa-apa yang kamu sembah selain ALLAH. Kami kafir padamu, dan
resmilah antara kami dan kamu permusuhan dan kebencian selamanya hingga
kamu beriman pada ALLAH Sendiri-NYA..."
١٠١﴿ ْ‫حسليِم ء‬ ‫شلرلناَه ق ب سغقللم ءْ ل‬ ‫﴾فلب ل م‬
37/101. Lulu KAMI gembirakan dia dengan seorang anak (lsmail) yang penyantun.
‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬
‫ك لفاَنظ قلر ل‬
‫ماَ ل‬
‫ذا‬ ‫ح ل‬ ‫ملنُاَم س ألنيِ أذ لب ل ق‬ ‫يِ إ سلنيِ ألرىًى سفيِ ال ل ل‬ ‫ل لياَ ب قنُ ل م‬ ‫يِ لقاَ ل‬ ‫سع ل ل‬ ‫ه ال م‬ ‫مع ل ق‬ ‫ماَ ب لل لغل ل‬ ‫فلل ل م‬
‫م‬ ‫جد قسنيِ سإن ل‬ ‫ت افلعل ل‬ ‫ل‬ ‫﴾ت للرىًى لقاَ ل‬
١٠٢﴿ ‫ن‬ ‫ري ل‬ ‫صاَب س س‬‫ن ال م‬ ‫م ل‬ ‫ه س‬ ‫شاَلء الل ق‬ ‫ست ل س‬ ‫مقر ل‬ ‫ماَ ت قؤ ل ل‬ ‫ل ل‬ ‫ل لياَ أب ل س‬
37/102. Maka ketika dia sampai (umur) berusaha bersamanya, dia (Ibrahim) berkata: "Hai
anakku, bahwa aku melihat dalam tidurku bahwa aku akan menyembelihmu, maka
perhatikanlah apa yang engkau lihat." Dia berkatao: "Wahai ayahku, lakukanlah
apa yang diperinrahkan itu, akan ayah dapati aku, insya ALLAH, termasuk orang-
orang yang tabah.
١٠٧﴿ ْ‫ظيِم ء‬ ‫ح عل س‬ ْ‫﴾وُلفلد لي للنُاَه ق ب سذ سب ل ء‬
37/107. Dan KAMI tebusi dia dengan penyembelihan (korban) yang besar.
١٠٨﴿ ‫ن‬ ‫ري ل‬ ‫خ س‬‫﴾وُلت للرك للنُاَ ع لل ليِ لهس سفيِ الل س‬
37/108. Dan KAMI tinggalkan atasnya pada orang-orang yang kemudian.

Secara terang dinyatakan hahwa Ibrahim menjadi teladan yang baik bagi manusia ramai
terutama bagi umat Islam, yaitu contoh terpuji mengenai sikap hidup terutama mengenai
MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 75
hubungan pergaulan di dunia kini. Dan sikapnya dalam mematuhi perintah ALLAH
walaupun tampaknya bertentangan dengan kepentingan pribadi, nyata telah menggugah
perhatian para penyelidik. Sikapnya demikian itu dan pengorbanan yang telah
dilaksanakannya dinyatakan ALLAH sebagai hal yang harus membekas pada masyarakat
manusia sesudahnya.
Ibrahim telah bersedia mengorbankan anak kesayangannya untuk kepentingan
perintah ALLAH. Sikap demikian sangat dihargai, lalu ALLAH mengganti dengan
pengorbanan seekor ternak, maka jiwa pengorbanan yang berlaku pada setiap musim Hajji
bukanlah hanya sekedar menyembelih hewan untuk dibagi-bagikan kepada fakir miskin,
tetapi juga hendaklah dengan pengertian tentang kepatuhan dan kecintaan pada ALLAH.
Bahwa seorang Mukmin bersedia menekan berbagai perasaan hati dan siap mengorbankan
segala apapun, bukan saja harta benda, pangkat atau semua kelengkapan hidup, tetapi juga
jiwa raga asal saja untuk hukum dan perintatrih ALLAH yang dipujanya.
Ditinjau dari segi kebutuhan kelengkapan pangan pada sejumlah besar penduduk
Bumi, maka penyembelihan korban pada musim Hajji sesungguhnya memegang peranan
penting jika dilakukan secara sempurna menurut hukum yang ditentukan ALLAH. Mereka
yang kekurangan itu perlu diberi makan dengan kalori dan gizi secukupnya. Membiarkan
mereka selalu dalam kekurangan berarti memutuskan rantai hubungan sosial dalam
masyarakat umum yang seharusnya diperkuat. Manusia dalam masa hidupnya harus saling
membantu karena tiada suatu golongan yang mungkin selamat tanpa kerjasama dengan
golongan lain. Setiap diri akan berguna dan memberi keuntungan pada masyarakat ramai,
hanya sistem hidup masyarakat itu juga yang menentukan apakah diri itu konstruktif atau
destruktif.
Orang diperintah menyembelih korban sewaktu melakukan ibadah Hajji, begitu pula
dengan rasa kepatuhan di daerah-daerah lain orang-orang Islam yang tidak pergi Hajji
melakukannya untuk dibagi-bagi kepada fakir miskin yang berdekatan. Dengan begitu
terjalinlah harmoni yang baik dalam pergaulan sehari-hari di muka Bumi. Maka dalam
ibadah tersebut terkandunglah hikmah yang antara lain sebagai berikut:

1. Bahwa para peternak harus lebih giat melipatgandakan produksinya, dan sistem
perternakan hendaklah ditingkatkan menurut kesanggupan untuk kelestarian hidup
manusia ramai. Jika kewajiban berkorban dengan menyembelih ternak sebagai telah
ditentukan pada jemaah Hajji dapat terlaksana menurut mestinya, dan jika ibadah Hajji
itu sendiri nantinya telah difahami dan dilaksanakan oleh yang berkesanggupan dalam
kalangan orang-orang Islam yang semakin meningkat jumlahnya, maka daging korban

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 76


demikian secara umum dapatlah dijadikan jatah minimal bagi menu tahunan manusia
mengenai pangan daging.
2. Manusia membutuhkan daging ternak untuk makanan yang mengandung kalori, protein
dan lain-lainnya, tetapi ingatlah bahwa daging itu juga mengandung darah yang tidak
semuanya terbuang sewaktu hendak dimasak. Makanan demikian secara berangsur
memberikan pengaruh negatif bagi pertumbuhan manusia secara psikologis, yaitu
cenderung menjadikan manusia itu lemah otak dan sifat kejam ganas. Itulah sebabnya
kebanyakan tentara sewaan diberi makanan dengan campuran darah ternak, dan itulah
pula sebabnya segolongan Bani Israil tidak menyukai makan daging.
Namun dalam Islam, orang dibolehkan makan daging tertentu, tetapi hendaklah
sekadarnya saja, dan kalau perlu cukuplah memadai daging-daging korban setiap tahun,
sedangkan untuk tambahan gizi yang diperlukan, orang dapat mengambilnya dari
makanan lain. Hal ini terkandung dalam Ayat 22/33 jika orang sudi memperhatikan
maksudnya secara lebih teliti.
3. Orang-orang Islam lebih mementingkan kehidupan masyarakat daripada diri sendiri
sebagai realisasi dari maksud Ayat 49/13, maka yang berkesanggupan tentulah
menunaikan ibadah Hajji di mana tercantum pula penyembelihan ternak selaku korban
untuk dibagi-bagi kepada setiap diri yang memerlukan. Sebagaimana ketentuan hukum
lainnya dalam agama Islam yang pada hakekatnya bukanlah menguntungkan ALLAH
tetapi berguna untuk manusia dalam masyarakatnya, demikian pula penyembelihan
korban yang faedahnya untuk kestabilan hidup bersama sedangkan darahnya setetespun
tidak akan sampai pada ALLAH, dinyatakan dalam Ayat 22/37. Maka di antara sekian
banyak hukum Islam yang menguntungkan masyarakat ramai, umumnya tidak didapat
dalam hukum agama lain, adalah juga kewajiban berkorban demikian menjadi tanda
ketinggian peradaban yang harus dicapai masyarakat manusia dalam bidang kerukunan
dan kemakmuran hidup. Itulah agama logis, kukuh, dan sempurna yang dinyatakan
ALLAH pada Ayat 5/3, 9/33, 30/30 jo. 3/7, dan 41/3.
4. Kini setiap tahunnya di Mina berlaku penyembelihan korban dan sekian ratus ribu orang
jemaah Hajji. Selama ini sering dikatakan bahwa banyak sekali daging korban itu
tertinggal percuma bahkan ada yang dikuburkan saja dalam pasir karena tiada yang
mengambilnya untuk dimakan. Tetapi pada tahun 1400 ternyata penyembelihan korban
itu telah dilaksanakan dalam suatu terowongan besar di kaki bukit. Pada tanggal 10
Zulhijjah orang dapat melihat ribuan orang memasuki terowongan yang diterangi
lampu-lampu listrik itu, begitupun pada hari berikutnya, kemudian keluar memikul
daging korban untuk dibawa ke kemah masing-masing, dan kita tidak melihat adanya
daging terbuang percuma. Usaha pemerintah Saudi Arabia membikin tempat

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 77


penyembelihan korban dalam perut bukit demikian sangat dipujikan, karena dengan
demikian dapat dicegah timbulnya penyakit yang disebabkan darah dan daging korban
yang membusuk, pada waktu tertentu tempat penyembelihan tersebut dapat disterilkan
dengan semproran antihama. Sementara itu dapat pula ditentukan jumlah korban yang
disembelih, begitupun pembagian daging kepada fihak yang membutuhkan. sebagai
yang dimaksud pada Ayat 2/196, dan 22/28.
Maka yang menjadi pertanyaan dalam hal ini ialah:
a. Sudahkah daging-daging korban itu sampai kepada alamatnya yaitu fakir miskin yang
tercantum pada Ayat22/28?
b. Bukankah yang mengambil daging korban di Mina itu hanyalah anggota jemaah Hajji
yang tentunya terdiri dari orang-orang mampu?
c. Karena tempat penyembelihan korban itu dalam perut bukit yang relatif susah dicapai
umum terutama oieh orang-orang asing yang disusahka oleh panasnya iklim di Mina,
tentulah setiap tahunnya ada saja kelebihan daging, lalu dijadikan apa daging itu?
Tetapi kalau pemerintah Saudi sudi melaksanakan perintah yang terkandung pada Ayar
22/28, tentulah daging-daging korban itu benar-benar dibagikan kepada fakir miskin yang
membutuhkan, bukan hanya di tempat itu, tetapi juga fakir miskin yang ada di daerah lain
permukaan Bumi. Karenanya hendaklah daging-daging korban itu dikalengkan atau
diawetkan dengan teknik modern hingga kemudiannya dibagi-bagikan kepada penduduk
Bumi yang memang sangat membutuhkan, dan bukanlah hanya sekadar dimakan oleh
orang-orang di Mina saja yang hidup dalam keadaan cukup.
Ingatlah bahwa kota Makkah yang ditentukan ALLAH selaku Ibu Segala Negeri di
muka Bumi tersebut pada Ayat 6/92 dan 42/7 harus berfungsi menurut keadaan
sesungguhnya, sesuai dengan keterangan itu bahwa bukan saja sebagai tempat paling aman,
sumber ilmu, pusat hubungan internasional, pusat keagaman, tetapi juga Makkah harus
menjadi pusat ekonomi dan pusat bantuan sosial bagi masyarakat manusia Bumi. Kota
Makkah, dalam hal ini termasuk Arafah dan Mina,
yang menurut geogiafi dan politik nyata berada dalam kawasan pemerintah Saudi Arabia,
tetapi secara religius adalah milik dari kecintaan orang-orang Islam seluruh dunia terbukti
dengan ketentuan ALLAH yang termuat dalam Ayat 3/97, yang artinya sebagai berikut:
‫ج‬‫ح ز‬
‫س س‬ ‫ل‬ ‫م‬ ‫ه ل‬ ‫خل ل ق‬
‫مننُاَ وُلل سلهس ع للى المنُاَ س‬ ‫نآ س‬
‫كاَ ل‬ ‫من د ل ل‬ ‫م وُل ل‬ ‫هيِ ل‬
‫م إ سب للرا س‬‫قاَ ق‬
‫م ل‬ ‫ت م‬
‫ت ب ليِ للنُاَ ر‬‫سفيِهس آلياَ ر‬
٩٧﴿ ‫ن‬ ‫ميِ ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬
‫ن اللعاَل س‬ ‫ه غ لنُ س ي‬ ‫م‬ ‫فلر فلإ س م‬ ‫ل‬ ‫ن‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫﴾ال لب ليِ ل س‬
‫يِ ع ل س‬ ‫ن الل ل‬ ‫من ك ل‬ ‫سسبيِل وُل ل‬ ‫ست لطاَع ل إ سليِ لهس ل‬‫نا ل‬ ‫م س‬
‫ت ل‬
3/97. Padanya ada Ayat-ayat yang menerangkan, kebesaran Ibrahim, dan siapa yang
memasukinya adalah aman. Dan bagi ALLAH atas manusia ialah menziarahi
Rumah itu yaitu siapa-siapa yang menyanggupi garis hukum kepadanya. Dan siapa
yang kafir maka ALLAH lebih kaya daripada seluruh manusia.

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 78


Selagi pemerintahan Saudi Arabia masih mengakui ketentuan Firman ALLAH pada Ayat
3/97, selama itu pula orang-orang Islam dari seluruh dunia tidak akan terhalang memasuki
kota Makkah yang walaupun dalam keadaan politik bagaimanapun gawatnya. Pemerintah
Saudi Arabia tidak boleh menghalangi kedatangan jemaah Hajji dari negara lain apalagi
menyatakan Makkah sebagai kota tertutup seperti pernah diberitakan oleh penyiaran radio
pada bulan Muharram l401 Hijriah sehubungan dengan keadaan politik yang mulai panas
di Asia Barat. Karenanya maksud Ayat 3/97 dan 22/27 haruslah terjamin sepanjang tahun
buat selamanya.
Demikian pula mengenai pembagian daging-daging korban setiap tahunnya dari
Mina kepada fakir miskin yang membutuhkan di segala pelosok Bumi hendaklah
terlaksana tanpa pengaruh keadaan politik yang berlaku di semenanjung Arabia itu. Untuk
kelancaran tugas ini maka pemerintah Saudi harus bertindak dengan kesanggupan sendiri
atau dengan bantuan persatuan-persatuan Islam yang sudah terbentuk di luar Saudi Arabia.
Daging-daging korban tersebut tidak hanya dimakan oleh orang-orang yang ada di sekitar
Makkah tetapi juga hendaklah dikalengkan atau diawetkan dan dikirimkan kepada
masyarakat yang memang sangat membutuhkannya di daerah lain. Karenanya manusia
Bumi, secara jujur atau terpaksa akan mengakui ketinggian agama Islam yang
sesungguhnya diperuntukkan ALLAH bagi seluruh manusia dari berbagai bangsa tetapi
berasal dari Nabi Adam yang dulunya bermukim di Makkah. Maka terlaksanalah ketentuan
ALLAH tentang daging korban sebagai tercantum pada Ayat Suci yang maksudnya:
‫ل‬ ‫ل‬ ‫ك رس ل ن‬‫ج ي لأ لقتو ل‬ ‫وُلأ ل ل‬
﴿‫ق‬ْ‫ميِ ء‬ ‫من ك ق ل‬
‫ل فل ج‬
‫ج عل س‬ ‫ن س‬ ‫مرءْ ي لأستيِ ل‬
‫ضاَ س‬
‫ل ل‬ ‫ى كق ل‬ ‫جاَل وُلع لل ى‬ ‫ح ل‬ ‫س سباَل ل ل‬‫ذن سفيِ المنُاَ س‬
٢٧﴾
22/27. Dan maklumkanlah pada manusia dengan Hajji, mereka akan datang padamu
berlaki-laki dan atas setiap kendaraan (penghubung), datang dari setiap pelosok
tempat yang jauh.
‫ماَ ءْ ل‬ ‫ل‬
‫من‬ ‫ماَ لرلزقلقهم ل‬
‫ى ل‬ ‫ت ع لل ى‬ ‫معلقلو ل‬‫م الل مهس سفيِ أمياَم ءْ م‬ ‫م وُلي لذ لك ققروُا ا ل‬
‫س ل‬ ‫ملنُاَفسعل ل لهق ل‬‫دوُا ل‬ ‫ل ليِ ل ل‬
‫شهل ق‬
‫س ال ل ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬
٢٨﴿ ‫قيِلر‬‫ف س‬ ‫موا ال للباَئ س ل‬ ‫منُ للهاَ وُلأط لعس ق‬
‫مةس اللن للعاَم س فلك ققلوا س‬ ‫﴾ب لسهيِ ل‬
22/28. Agar mereka menyaksikan manfaat-manfaat bagi merreka dan menyebut Nama
ALLAH pada hari-hari tertentu atas apa yang DIA beri rizki pada mereka dari
daging ternak. Maka makanlah daripadanya dan beri makanlah fakir-fakir yang
sengsara.
‫ف‬
‫وا م‬ ‫ص ل‬ ‫م الل مهس ع لل ليِ للهاَ ل‬ ‫خيِ لرر لفاَذ لك ققروُا ا ل‬
‫س ل‬ ‫م سفيِلهاَ ل‬ ‫شلعاَئ سرس الل مهس ل لك ق ل‬
‫من ل‬ ‫كم ل‬‫هاَ ل ل ق‬
‫جعلل للنُاَ ل‬ ‫لوُال لب قد ل ل‬
‫ن ل‬
‫م ل لعلل مك لق‬
‫هاَ ل لك لق‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ذا وُجبت جنُوبهاَ فلك ققلوا منُهاَ وُأ ل‬
‫م‬ ‫خلرلناَ ل‬
‫س م‬
‫ل‬ ‫ك‬ ‫س‬ ‫ل‬‫ل‬ ‫ى‬ ‫ذ‬ ‫ك‬ ‫ر‬ ‫ت‬ ‫ع‬‫م‬ ‫ل‬
‫ل ل ق ل لم‬‫وُا‬ ‫ع‬‫س‬ ‫ن‬َ‫قا‬
‫ل‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫موا‬ ‫ق‬ ‫س‬ ‫ع‬ ‫ط‬ ‫س لل ل‬ ‫فلإ س ل ل ل ل ل ق ق ق ل‬
٣٦﴿ ‫ن‬ ‫ق‬
‫﴾ت لشكقروُ ل‬ ‫ل‬
22/36. Dan binatang-binatang korban itu KAMI jadikan untukmu dari Syiar ALLAH,
bagimu padanya ada kebaikan. Maka sebtlah Nama ALLAH atasnya yang dalam
MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 79
berbaris. Ketika tubuh-tubuhnya telah merwajibkan (untuk dimakan) maka
makanlah daripadanya dan beri makanlah yang minta-minta dan yang kekurangan.
Seperti itu KAMI edarkan dia untukmu, semoga kamu menghargai.

Pada Ayat 22/28 dan 22/36 terdapat istilah yang artnya "fakir-fakir yang sengsara" dan
"yang minta-minta dan yang kekurangan” yang sebenarnya adalah penduduk negeri lain
yang kebetulan wakrtu itu kekurangan pangan disebabkan oleh beberapa hal. Namun
bukanlah yang dimaksudkan itu penduduk Makkah atau orang-orang yang waktu itu berada
di Mina karena terbukti pada awal abad ke-15 Hijriah, orang-orang yang herada dl Makkah
dan di daerah sekitarnya sudah tergolong mampu dan berkecukupan, orang-orang ini boleh
memakan daging korban tersebut tetapi hendaklan fakir-fakir yang membutuhkan lebih
diutamakan.

H. Memotong Rambut

Setelah jemaah Hajji menunaikan tugasnya yaitu tawaf keliling Ka'bah, sa'i atau tawaf
antara Shafa dan Marwah, ukuf di Arafah, berombongan ke Mina dan menyembelih
korban, mereka lalu memotong rambut sebagai dimaksudkan pada Ayat 2/196. Orang yang
tidak dapat melakukannya karena sakit atau ada gangguan di kepalanya, haruslah
menggantinya dengan berpuasa atau bersedekah ataupun ibadah lainnya.
Ingatlah bahwa pemotongan rambut itu harus dilakukan setelah korban benar-benar
telah sampai pada tempatnya disembelih, dan kewajiban itu berlaku pada setiap jemaah
Hajji lelaki atau perempuan tanpa kecuali. Tetapi berapa banyaknya atau panjang pendek
rambut yang dipotong diserahkan kepada orang itu sendiri. Hal ini disebut orang dengan
tahallul, paling sedikit tiga helai rambut.
Sebenarnya Ayat 2/196 menyebutkan HALAQA berarti MENCUKUR sebagaimana
juga termuat pada Ayat 48/27, tetapi mengingat perintah bercukur tersebut ditujukan
kepada setiap jemaah Hajji lelaki ataupun perempuan,tentulah maksudnya memotong
rambut, seperlunya pada perempuan atau sebaiknya cukur habis pada lelaki.
Ada beberapa hal yang hendak dibicarakan mengenai tahallul yang diwajibkan bagi
jemaah Hajji. Mungkin selama ini kewajiban itu dianggap orang sebagai kemestian tanpa
maksud tertentu lalu melakukannya berdasarkan iman dan kepatuhan saja, tetapi jika
diperhatikan dengan seksama, sesuai dengan semua ketentuan hukum ALLAH
mengandung faedah dan hikmah bagi manusia ramai, demikian pula keadaan hukum
tentang memotong atau mencukur rambut di Mina tersebut:

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 80


1. Sebagai diketahui bahwa Nabi Adam bersama istrinya yang menjadi nenek moyang
manusia Bumi pertama kalinya bertempat tinggal di kota Makkah, maka kita yang kini
telah menjadi berbagai bangsa mendiami hampir setiap daratan Bumi adalah anak cucu
dari kedua manusia tersebut. Selaku keturunan dari penghuni kota Makkah, maka kita,
walau bagaimanapun tentulah diwujudkan ALLAH dengan molekul atau atom-atom
yang dulunya ada di Makkah tersebut. Mungkin molekul dulu itu sudah tiada lagi dalam
diri kita tetapi prosesnya sehubungan dengan kaitannya pada molekul lain masih
berlangsung terus sampai kini.
Maka para jemaah Hajji diwajibkan memotong rambutnya ialah dengan maksud
mengakui dirinya sebagai anak cucu manusia yang dulunya bermukim di Makkah itu.
Mereka memotong ramhutnya Mina dengan tekad menghargai sejarah nenek
moyangnya yang sampai kini masih bergenerasi sembari memulangkan atau
menempatkan rambutnya sebagian yang bertumbuh dari tubuhnya di tempat asal nenek
moyangnya. Hal ini mereka lakukan secara khidmat sesudah menyelesaikan tugas
lainnya yang juga sehubungan dengan Makkah dan asal-usul manusia Bumi. Semuanya
mereka lakukan dengan patuh dan kesadaran penuh.
Kini timbul pertanyaan, jika ibadah tawaf, sa'i dalam Masjidil Haraam dan ukuf di
Arafah tidak dapat dilakukan di tempat lain, sedangkan Shalat dan korban dapat
dilaksanakan oleh setiap orang Muslim di daerah masing-masing, maka tidaklah akan
lebih baik bagi orang-orang yang belum sanggup menunaikan ibadah Hajji ke Makkah
agar mengirimkan saja beberapa helai rambutnya untuk disampaikan ke Mina sebagai
tanda kepatuhan atas hukum ALLAH dan kesadaran penuh tentang Makkah dan sejarah
manusia?
Kita berpendapat bahwa pengiriman beberapa helai rambut demikian itu ada baiknya
menurut psikologi dan pendidikan, terutama bagi anak-anak di bawah umur, karena
dengan begitu mereka setiap tahunnya bagai diingatkan dengan ibadah Hajji yang
sesungguhnya harus dihay'ati oleh setiap Muslim hingga ibadah itu bukan hanya
berkisar dalam lingkungan orang-orang mampu saja. Tetapi apakah perbuatan demikian
berupa bid'ah atau syirik?
Bukan, pengiriman beberapa helai rambut dari orang-orang yang tidak mampu untuk
disampaikan ke Mina, bukanlah perbuatan syirik, karena yang termasuk syirik ialah
mempersekutukan ALLAH, sedangkan pengiriman tersebut hanyalah didasarkan
keinsafan atas hukum ALLAH.
Bukan pula pengiriman itu termasuk bid'ah, karena yang termasuk bid'ah yaitu
perbuatan mengada-ada tentang hukum atau sengaja menambah hukum yang
terkandung dalam Alquran dan sifatnya bertantangan dengan Islam, sedangkan

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 81


pengiriman beberapa helai rambut itu ke Mina itu hanyalah memperlihatkan sikap
keinsafan tentang hukum ALLAH dan berupa sikap menyemarakkan ibadah Hajji agar
dihayati oleh seluruh orang Islam besar kecil. Namun tentang ini diperlukan ahli hukum
Islam yang broad-minded dalam bidang psikologi dan pedagogi.
2. Pemotongan rambut di Mina juga memberikan pertanda bahwa Islam sangat
rnementingkan perawatan diri dalam bidang kebersihan dan kewajaran. Rambut yang
panjang tentulah lebih susah diurus daripada yang pendek, dan lebih banyak
mengandung keringat, kabut dan sebagainya. Sementara itu rambur yang tidak terurus
tentulah mengurangi kewajaran bagi pribadi bersusila baik. Tentang ini pernah orang
mengatakan bahwa rambut adalah mahkota seseorang, maka nilai kerapihan rambut
memperlihatkan nilai pribadi orang itu sendiri.
Namun dalam Islam, perawatan rambut haruslah dilaksanakan menurut hukum tertentu,
hingga rambut itu tidak dijadikan barang hiasan tubuh yang menuju kepada maksiat
sebagai pernah berlaku pada sebagian perempuan, selanjutnya sangatlah memalukan
jika rambut itu dibiarkan sampai gondrong betapa adanya seolah-olah manusia kini
tiada lagi memiliki gunting dan pisau tajam.
Orang diperintah memotong dan meninggalkan sebagian ramburnya di daerah
Makkah. Hal ini adalah perlambang kecintaan terhadap nenek moyang dulunya yang
bertempat tinggal di kota itu. Para jemaah Hajji meninggalkan rambutnya demikian sebagai
tanda berhutang budi terhadap Makkah yang mengandung nilai histori, geologi dan
sebagainya, seperti nantinya setiap manusia akan kembali kepada Pencipta Esa dan bahwa
setiap diri sesudah matinya akan kembali kepada asalnya di Bumi kini.
Demikian sekadar perlu mengenai manfaat dan hikmah yang terkandung dalam
pelaksanaan ibadah Hajji. semoga yang kita sampaikan tadi dapat difahami serta menjadi
bahan peningkatan keinginan orang-orang beriman untuk menunaikannya. Dan sebiliknya
alangkah baiknya pula orang yang telah pernah naik Hajji ke Makkah itu bilamana ingin
lagi menunaikan ibadah itu kedua kalinya supaya berela hati menyerahkan kesanggupan
melakukan ibadah itu kepada orang lain dalam lingkungan famili atau jirannya. Sikap
begitu bukan saja dianggap lebih terpuji menurut ajaran Islam bahkan juga sangat berguna
bagi keharmonian masyarakat bersama, begitupun bagi peningkatan kesadaran dan
pengalaman orang-orang sekitar.
Dari lembaran sejarah Islam dapat kita catatkan bahwa Nabi Muhammad s.a.w.
pertama kali menerima Wahyu dari ALLAH ketika beliau berumur 40 tahun dan sedang
berada dalam gua Hira di Jabal Nuur sekira 6 kilonreter dari Masjidil Haraam. Dan Wahyu
terakhir diturunkan kepada beliau yaitu ketika beliau 63 tahun atau tahun 10 Hijriah di
Jabal Rahmah di Arafah sewaktu beliau datang dari Madinah bersama 10.000 umat Islam

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 82


menunaikan ibadah Hajji. Dan beberapa bulan kemudian yaitu tanggal 12 Rabiul Awal
beliau berpulang ke Rahmatullaah, karenanya Ibadah Hajji pada tahun 10 itu dinamakan
orang dengan Hajji Wada' yang berarti Hajji untuk Pamitan. Semua Firman ALLAH yang
diturunkan kepada beliau kini tercantum dalam Alquran, tiada satu Wahyu yang terkecuali,
semuanya tersusun dalam 114 surat, wahyu yang perrama turun ialah Ayat 96/1 sampai
dengan 96/5, dan wahyu terakhir ialah Ayat 5/3 yang artinya sebagai berikut:
Wahyu pertama:
١﴿ ‫خل لقل‬ ‫ل‬
‫ذي ل‬ ‫ك ال م س‬ ‫سم س لرب ل ل‬ ‫﴾اقللرأ سباَ ل‬
96/1. Bacalah dengan Nama TUHAN-mu yang menciptakan.
٢﴿ ‫ق‬ ‫م ل ل‬ ‫خل لقل ا ل س‬
ْ‫ن ع لل ء‬ ‫ن س‬ ‫ساَ ل‬ ‫لن ل‬ ‫﴾ ل‬
96/2. DIA menciptakan manusia dari ‘alaq.
‫﴾اقلرأ ل وُرب ز ل ل‬
٣﴿ ‫م‬ ‫ك اللك للر ق‬ ‫ل لل‬
96/3. Bacalah, dari TUHAN-mu lebih mulia.
٤﴿ ‫قل لم س‬ ‫م سباَل ل ل‬ ‫ذي ع لل م ل‬ ‫﴾ال م س‬
96/4. Yang mengajarkan dengan pena (tulis baca).
٥﴿ ‫م‬‫م ي لعلل ل ل‬
‫ماَ ل ل ل‬ ‫ن ل‬ ‫ساَ ل‬ ‫لن ل‬ ‫ما ل س‬ ‫﴾ع لل م ل‬
96/5. DIA mengajar manusia tentang apa yang tidak dia ketahui.

Wahyu terakhir:
‫ة‬
‫ق ق‬ ‫خنُ س ل‬ ‫منُ ل ل‬‫ل ل سغليِ لرس الل مهس ب سهس لوُال ل ق‬ ‫ماَ أ قه س م‬ ‫زيرس وُل ل‬ ‫خنُ س‬ ‫م ال ل س‬ ‫ح ق‬ ‫م وُلل ل ل‬ ‫ة لوُالد م ق‬ ‫ميِ لت ل ق‬‫م ال ل ل‬ ‫ت ع لل ليِ لك ق ق‬ ‫م ل‬ ‫حلر ل‬ ‫ق‬
‫ل‬ ‫م‬ ‫م‬ ‫ل‬
‫ماَ أك ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ق‬ ‫ل‬
‫ح ع للى‬ ‫ماَ ذ قب س ل‬ ‫م وُل ل‬ ‫ماَ ذ لكيِ لت ق ل‬ ‫سب قعق إ سل ل‬ ‫ل ال م‬ ‫ة وُل ل‬ ‫ح ق‬ ‫طيِ ل‬‫ة لوُالنُ م س‬ ‫مت للرد لي ل ق‬ ‫مولقوذ لة ق لوُال ق‬ ‫لوُال ل‬
‫من‬ ‫ن كل ل‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫ق‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫سموا باَلل ل‬ ‫النُصب وُ ل‬
‫فقروُا س‬ ‫ل‬ ‫ذي‬
‫س‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫س‬
‫ل‬ ‫س‬ ‫ئ‬‫ل‬ ‫ي‬ ‫م‬
‫ل ل‬ ‫و‬‫ل‬ ِ‫ي‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ق‬
‫ل ر‬ ‫س‬ ‫س‬ ‫ف‬ ‫م‬
‫ل‬ ‫ك‬ ‫س‬ ‫ل‬ ‫ى‬ ‫ذ‬ ‫س‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫ز‬
‫ل‬ ‫ق س‬ ‫س‬ ‫ل‬ ‫ق‬‫ل‬ ‫ت‬ ‫س‬
‫ل‬ ‫ل‬ ‫ت‬ ‫أن‬ ‫ز ق س ل‬
‫ق‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ق‬ ‫ق‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬
‫م‬
‫ت ع لليِ لك ل‬ ‫م ق‬ ‫م ل‬‫م وُلأت ل ل‬ ‫م سدينُ لك ل‬ ‫ت لك ل‬ ‫مل ق‬ ‫م أك ل‬ ‫ن اليِ لول ل‬ ‫شو ل س‬ ‫خ ل‬ ‫م لوُا ل‬ ‫شولهق ل‬ ‫خ ل‬ ‫م فل ت ل ل‬ ‫ل‬ ‫سدينُ سك ق ل‬
‫جاَن س ءْ ل‬ ‫صةءْ غ ليِ للر ق‬ ‫ضط قمر سفيِ ل‬ ‫م سديننُاَ فل ل‬ ‫سلل ل‬ ‫م الل س ل‬ ‫ت ل لك ق ق‬
ْ‫ف ل سث لم ء‬ ‫مت ل ل‬ ‫م ل‬ ‫خ ل‬‫م ل‬ ‫نا ل‬ ‫م س‬ ‫ضيِ ق‬ ‫مستيِ وُللر س‬ ‫ن سعل ل‬
٣﴿ ‫م‬ ‫حيِ ر‬ ‫فورر مر س‬ ‫هغ ق‬ ‫ل‬ ‫م‬
‫ن الل ل‬ ‫﴾فإ س م‬ ‫ل‬
5/3. ........ Hari ini AKU sempurnakan bagimu agamamu dan AKU cukupkan atasmu
nikmat-KU dan AKU redhai bagimu Islam itu selaku agama...

ALLAH telah memulai Firman yang diturunkan kepada Nabi Muhammmad s.a.w. dengan
pernyataan mengajar manusia agar memakai pena untuk tulis baca. Membaca yaitu
memperhatikan seluruh ciptaan ALLAI di semesta raya, yang terlihat, terdengar, dan yang
terasa sebagai ketetapan-NYA, juga memperhatikan semua Ayat Alquran yang berfungsi
menerangkan keadaan yang berlaku di jagat raya tadi. Sedangkan menulis berarti
mencurahkai ilmu pengetahuan yang diperdapat dari ketentuan ALLAH untuk kepentingan
masyarakat lingkungan berbentuk perbuatan, ucapan, dan tulisan, dengan nama akan
terwujud pengertian tentang kebesaran dan kemuliaan ALLAH.

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 83


Di Makkah Firman pertama teLah diturunkan kepada Nabi, dan di sana pula Wahyu
terakhir beliau terima, berisikan kesimpulan bahwa ALLAH TELAH
MENYEMPURNAKAN AGAMA UNTUK KEPENTINGAN HIDUP manusia dan
meredhai Islam itu untuk dihayati dalam sejarah bergenerasi. Yang terakhir ini di terima
Nabi sewaktu melakukan ibadah Hajji waktu mana beliau sedang berada dalam
lingkungan masyarakat ramai.
Maka Wahyu pertama dan yang terakhir tadi telah mengepung peradaban manusia
dalam segala bidang kehidupan, tinggal lagi pelaksanaannya pada setiap diri, apakah
menjuruskan nasibnya kepada bentuk yang diredhai ALLAH atau sengaja berlalai-lalai dan
membiarkannya tertinggal dalam keenkaran yang membawanya kepada ketidaktentuan
yang sangat menyedihkan.
ALLAH telah menunjukkan jalan hidup pada garis hukum sempurna terserah pada
manusia apakah akan bersyukur atau tidak menghargainya. ALLAH telah menentukan
manusia dapat melihat, mendengar, dan berfikir untuk menyadari hidupnya di dunia kini,
namun semua itu dijadikan-NYA sebagai alat penguji tentang kecerdasan dan kepatuhan
manusia itu. Sementara itu ALLAH senantiasa mengetahui dan menilai setiap gerak tindak
manusia itu zahir batin sampai ke akhir hayat masing-masingnya:
‫فسه وُنح ل‬
‫ل‬
‫حب ل س‬
‫ن ل‬‫م ل‬‫ب إ سل ليِ لهس س‬
‫ن أقللر ق‬ ‫س ب سهس ن ل ل ق ق ل ل ل ق‬
‫سو س ق‬ ‫ماَ ت قول ل‬
‫م ل‬ ‫ن وُلن لعلل ل ق‬‫ساَ ل‬
‫لن ل‬‫قلنُاَ ا ل س‬
‫خل ل ل‬ ‫وُلل ل ل‬
‫قد ل ل‬
١٦﴿ ‫﴾الولسريد س‬ ‫ل‬
50/16. Sesungguhnya KAMI ciptakan manusia itu, dan KAMI mengetahui apa yang diwas-
waskan dirinya, dan KAMI lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.
١٩﴿ ‫حيِد ق‬ ‫ه تل س‬
‫منُ ل ق‬‫ت س‬ ‫ماَ ق‬
‫كنُ ل‬ ‫حقل ذ لىل س ل‬
‫ك ل‬ ‫ت سباَل ل ل‬
‫مو ل س‬ ‫سك للرة ق ال ل ل‬ ‫ت ل‬ ‫جاَلء ل‬‫﴾وُل ل‬
50/19. Dan datanglah sakratul maut secara logis, itulah yang engkau tidak dapat
menantangnya.
Sementara jemaah Hajji telah berada kembali dalam kota Makkah karena sudah
menyelesaikan ibadahnya, di Arafah dan di Mina, mereka selalu melakukan Shalat
berjemaah dalam Masjidil Haraam lima waktu sehari dan memperbanyak Shalat Sunah
selama menunggu waktu keberangkatan pulang ke kampung masing-masing. Selama
jemaah Hajji itu berada di Makkah, Arafah, Mina dan di Makkah kembali, mereka masih
dinamakan dalam ibadah Halji, waktu mana mereka harus menjauhi jimak suami istri,
perbuatan fasik, dan perbantahan antara sesamanya. Ketiga macam itu adalah larangan
keras sengaja diperingatkan ALLAH pada Ayat 2/197.
Kemudian itu para jemaah melakukan tawaf wada' yaitu tawaf untuk pamitan dengan
Masjidil Haraam. Hal ini biasanya berlangsung dengan perasaan terharu, karena sebentar
lagi mereka akan berangkat meninggalkan dan entah kapan kembali lagi. Selama di

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 84


Makkah terutama ketika tawaf wada', mereka selalu memanjatkan puji dan doa ke hadirat
ALLAH Subhaanahu wa Ta'aala, dan hal ini dianjurkan sebagai dimaksud dalam Ayat:
٢٩﴿ ‫ق‬ ‫م وُلل ليِ لط مومقفوا سباَل لب ليِ ل س ل‬ ‫م وُلل لقيِوقفوا ن ق ق‬
‫فث لهق ل‬ ‫م ل ليِ ل ل‬
‫﴾ث ق م‬
‫ت العلستيِ س‬ ‫ذوُلرهق ل‬ ‫ضوا ت ل ل‬
‫ق ق‬
22/29. Kemudian hendaklah mereka melaksanakan tugas mereka dan
menyempurnakan nazar mereka, dan hendaklah mereka thawaf
pada rumah yang tua itu.

Bab IV
TUNTUTAN MANASIK HAJJI DAN PENGALAMAN

Manasik Hajji ialah cara pelaksanaan ibadah Hajji, untuk ini semua anggota jemaah Hajji
sengaja dikumpulkan pada suatu teMpat di mana mereka diberi keterangan selengkapnya
MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 85
bahkan dilatih melakukan tawaf keliling Ka'bah, sa'i antara Shafa dan Manwah, dan
melontar jamrah di Mina. Tuntunan manasik begini memang sangat diperlukan karena
disadari bahwa bukan semua jemaah Hajji terdiri dari orang-orang cerdas dan
berpengetahuan luas. Tambahan lagi dengan manasik tersebut dapat diketahui siapa di
antara mereka yang tidak sehat fisik dan rohani. Memang setiapnya telah diperiksa dokter
yang kemudiannya memberikan surat keterangan tanda sehat, tetapi dengan latihan
manasik tadi kesehatan mereka lebih nyata hingga nanti sewaktu melakukan ibadah
sebenarnya tidak terdapat hal-hal yang menyulitkan.
Tuntunan manasik demikian berlaku pada daerah-daerah yang ditentukan
pemerintah, yang dalam hal ini tentunya Departemen Agama, terhadap calon-calon jemaah
Hajji yang telah melunaskan pembayaran ongkos Hajji-nya menurut saluran tertentu. Di
Indonesia Departemen Agama itu sengaja menerbitkan tiga macam buku yang masing-
masingnya bernama:
1 Tuntunan Ibadah Hajji (Manasik).
2. Petunjuk Perjalanan Hajji lndonesia.
3. Sejarah Tempat Ziarah di Tanah Suci.
Sementara itu Kantor Perwakilannya di Propinsi juga menerbitkan buku yang isinya
berupa tuntunan ibadah Hajji sebagai kesimpulan-kesimpulan dari ketiga buku di atas tadi.
Masing-masing buku itu diberikan kepada setiap calon Hajji untuk dipelajari dan difahami.
Tuntunan manasik demikian berlaku juga bagi jemaah Hajji negara lain. terbukti dengan
sibuknya mereka membacakan lembaran-lembaran berisikan doa dan kalimat suci sewaktu
tawaf dan sa'i dalam Masjidil Haraam di Makkah.
Bagian terpenting dari buku-buku tadi perlu kita kutipkan di sini untuk sama
diketahui dan dipikirkan. yaitu buku Tuntunan Ibadah Hajji bab I Penjelasan Umum
halaman 11, anrara lain sebagai berikut:
A. l. Ibadah Hajji:
a. Hajji ialah berkunjung ke Baitullah (Ka'bah) untuk melakukan tawaf, sa'i, ukuf di
Arafah dan amalan manasik lainnya, di dalam masa tertentu.
b. Hukum ibadah Hajji itu ada dua macam:
1) Hajji wajib yaitu yang dikerjakan pertama kali dan hanya sekali seumur hidup.
2) Hajji sunat yaitu yang dikerjakan pada kesempatan selanjutnya.

2. Ibadah Umrah:
a. Umrah ialah berkunjung ke Baitullah untuk tawaf dan sa'i dengan cara tertentu.
b. Umrah itu ada dua macam:
l) Umrah yang dikerjakan sewaktu-waktu.

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 86


2) Umrah yang dikerjakan dalam rangkaian ibadah Hajji yaitu dalam bulan-bulan
Hajji.
3. Cara mengerjakan Hajji ada tiga:
a. Tamatu. ialah Hajji yang didahului oleh Umrah, pada musim Hajji itu juga yaitu di
antara 1Syawal sampai dengan 9 Zulhijjah.
b. Ifrad. ialah mengerjakan Hajji lebih dulu, kemudian baru mengerjakan Umrah. Cara
ini tidak membayar dam.
c. Qiran. ialah mengerjakan Hajji dan Umrah di dalam satu niat dan satu amalan. Cara
ini juga harus membayar dam.

B. Syarat, Rukun, dan Wajib Hajji.


Syarat Rukun Wajib
Islam. Ihram Niat ihram dari miqat
Baligh (dewasa). Ukuf di Arafah Bermalam di Muzdalifah
Aqil (berakal sehat) Tawaf Menginap di Mina
Merdeka Sai Melontar Jamrah Aqabah
Mampu (Istitha’ah) Bercukur Melontar amrah Uula, Wusta dan Aqabah
Tertib Tidak berbuat yang haram

Syarat, Rukun, dan Wajib Umrah:


Syarat Rukun Wajib
Islam Ihram Niat ihram dari miqat
Baligh Tawaf Tidak berbuat yang haram
Aqil Sa’i
Merdeka Bercukur
Tertib

Bila syarat di atas tidak terpenuhi maka gugurlah kewajiban melakukan Hajji atau
Umrah bagi seseorang.
Rukun Hajji atau rukun Umrah ialah ketentuan-ketentuan pelaksanaan ibadah
Hajji/Umrah yang apabila salah satu rukun diatas ditinggalkan, maka ibadah Hajji atau
Umrah itu tidak sah.
Wajib Hajji atau wajib Umrah adalah ketentuan yang bilamana dilanggar, maka
ibadah Hajji/Umrah itu sah juga tetapi harus membayar dam (denda).

C. Keterangan Lain-lain:
1. Istitha'ah. Pengertian umum tentang istitha'ah ialah mampu, yaitu mampu melakukan
ibadah Hajji/Umrah ditinjau dari:
MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 87
a. Jasmani:
Tidak terlalu tua, agar tidak sulit melakukan ibadah Hajji/Umrah.
Tidak sakit lumpuh.
Tidak dalam keadaan sakit yang diperkirakan sukar untuk sembuh.
b. Rohani:
Mengetahui hukum dan manasik Hajji Umrah.
Berakal sehat dan memiliki kesiapan mental untuk melakukan ibadah Hajji Umrah
denqan perjalanan jauh.
c. Ekononti:
Mampu membayar ongkos naik Hajji (ONH) dengan uang bukan hasil penjualan tanah,
sawah, perusahaan yang kesemuanya menjadi satu-satunya sumber kehidupan.
Memiliki biaya hidup bagi keluarga yang menjadi tanggungannya meliputi sandang,
pangan, dan papan.
d. Keamanan:
Aman di dalam perjalanan dan di dalam pelaksanaan ibadah Hajji/Umrah.
Keamanan bagi keluarga dan harta benda yang ditinggalkan selama melakukan ibadah
Hajji/Umrah.
2. Miqat:
a. Miqat Zamani, yaitu ketentuan batas waktu untuk mengerjakan Hajji dari tanggal 1
Syawal sampai dengan tanggal puluhan pertama bulan Zulhijjah.
b. Miqat Makani, yaitu ketentuan batas tempat mulai berniat ihram.
1) Bagi jemaah Hajji dengan kapal laut yang akan langsung ke Makkah, maka miqat
makani mereka dari arah Yalamlam sedangkan yang dengan kapal udara dari arah
Qarnul Manazil, atau kedua-duanya dapat mengambil miqat makani dari Jeddah
saja.
2) Kalau jemaah ke Madinah lebih dulu, maka miqat makaninya ialah dari Bir Ali,
yaitu suatu tempat yang dilalui dari Madinah menuju Makkah.
3. Ihram.
Yaitu niat memasuki ibadah Hajji atau Umrah dengan berpakaian, cara, dan larangan
tertentu.
a. Pakaian Ihram:
1. Bagi lelaki, dengan dua helai kain tidak bertangkup, disunatkan berwarna putih.
2. Bagi perempuan, dengan pakaian yang menutup seruruh tubuh kecuali muka dan kedua
telapak tangannya.
b. Cara berihram:

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 88


l) Disunatkan mandi, meminyaki dan menyisir rambut, memotong kuku dan memakai
wangi-wangian.
2) Melepaskan pakaian biasa dan memakai pakaian Ihram.
c. Larangan bagi yang berihram:
1) Lelaki dilarang:
Memakai pakaian bertangkup.
Memakai sepatu.
Menutup kepala.
2) Perempuan dilarang:
Memakai kaus tangan.
Menutup muka dengan cadar.
3) Lelaki maupun perempuan dilarang:
Memakai wangi-wangian kecuali sebelum ihram.
Memotong kuku, bercukur atau mencabut bulu badan.
Memburu, membunuh atau mengganggu binatang dengan cara apapun.
Kawin, mengawinkan atau meminang wanita untuk dinikahi.
Bercumbu atau setubuh suami istri.
Mencaci, bertengkar atau mengucapkan kata-kata kotor.
Mengganggu, mencabut atau merusak tanaman.
4. Dam atau denda:
a. Dam ialah denda atau tebusan karena:
l) Melakukan Hajji Tamattu atau Qiran.
2)Meninggalkan wajib Hajji atau wajib Umrah.
3) Melanggar larangan ihram.
b. Ketentuan mengenai dam:
l) Melanggar larangan berupa mencukur rambut, memotong kuku atau memakai
pakaian yang bertangkup bagi lelaki, atau menutup muka bagi wanita, maka dia
wajib membayar fidyah dengan berpuasa tiga hari, atau bersedekah dua setengah
kilogram beras, atau memberikan makanan yang mengenyangkan, atau menyembelih
seekor kambing.
2) Apabila melanggar larangan membunuh hewan kecuali ular, kala, tikus, dan anjing
buas, maka wajib dam itu berupa menyembelih hewan persamaannya, atau
bersedekah dengan makanan seharga hewan tersebut. Apabila dia tidak mampu dia
boleh mengganti dengan berpuasa. Bilamana hari puasanya disesuaikan dengan
banyak makanan yang mesti disedekahkannya. Satu puasa sama dengan 1 mud
makanan, dan 4 mud = 2½kg

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 89


3) Apabila suami istri melanggar larangan bersetubuh maka batallah Hajjinya.
Masing-masing wajib membayar dam yang berbentuk kifarat, yaitu:
Menyembelih seekor unta atau sapi.
Mengulangi ibadah Hajji pada tahun berikutnya.
Suami istri itu dilarang sebelum melunasi kewajiban-kewajiban di atas tadi.
4) Apabila mengadakan akad nikah di waktu ihram maka pernikahan itu tidak sah
tetapi yang bersangkutan tidak membayar dam.
5) Dam bagi yang melakukan ibadah Hajji Tamattu' atau Qiran ialah wajib
menyembelih seekor kambing. Kalau tidak mampu maka dia boleh menggantinya
dengan puasa 3 hari di waktu Hajji sebelum Ukuf di Arafah dan 7 hari sesudah
sampai di negerinya di luar Makkah.
6) Apabila melanggar salah satu rukun Hajji maka batallah Hajjinya. Dia hendaklah
bertahallul dan membayar dam dengan menyembelih seekor kambing dan wajib
mengulang Hajjinya pada tahun berikutnya.
7) Apabila seseorang yang sudah berihram pelaksunaan ibadahnya terhalang karena
sakit atau hal yang di luar kemampuannya maka batallah Hajji/Umrahnya. Dia
berkewajiban segera membayar dam di tempat terjadinya halangan berupa
menyembelih seekor kambing. Setelah itu harus bertahallul.
c. Cara membayar dam:
1) Langsung menyembelih binatang ternak yang diwajibkan dan membagikannya
kepada fakir miskin yang ada di sekitar tanah Haraam.
2) Mewakilkan kepada orang yang dipercayai untuk meluksanakan tpenyembelihan dan
pembagiannya.
Pada umumnya jemaah Hajji Indonesia melakukan Hajji Tarnattu', karena itu tertib
kegiatan ini disusun atas dasar Hajji Tamattu'.

D. Diagram pelaksanaan Hajji Tamattu' bagi yang tiba di Jeddah sebelum 25 Zulkaedah:
I. Di Jeddah:
1. Bermalan di Madinatul Hujjaj.
2. Berangkat menuju kota Makkah.
II. Di Madinah:
1. Shalat 40 waktu di Masjid Nabawi dan ziarah ke tempat bersejarah.
2. Memotong kuku/rambut.
3. Mandi/berwudu'.
4. Memakai wangi-wangian.
5. Bersisir dengan rapih.

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 90


6. Memakai pakaian ihram.
7. Berangkat menuju Bir Ali.
III. Di Bir Ali:
1. Berwudu' (bila wudu' telah batal).
2. Shalat sunat ihram.
3. Niat melakukan Umrah.
4. Berangkat menuju ke Makkah.
IV. Di Makkah:
1. lstirahat di rumah Syekh.
2. Menuju Masjidil Haraam melalui Baabus Salaam.
3. Tawaf keliling Ka'bah.
4. Selesai tawaf lalu berdoa di Multazam.
5. Shalat sunat di Makam Ibrahim.
6. Sa'i antara Shafa dan Marwah.
7. Tahallul (memotong rambut kepala).
8. Pada tanggal 8 Zulhijjah ihram dengan niat Hajji.
9. Berangkat ke Arafah
V. Di Arafah:
1. Menginap di Arafah pada malam itu.
2. Ukuf sesudah tengh hari tanggal 9 Zulhijlah.
3. Sesudah Shalat Maghrib berangkat menuju Muzdalifah.
VI. Di Muzdalifah:
l. Mabit sampai lewat tengah malam.
2. Mencari kerikil sebanyak 70 butir.
3. Sesudah tengah malam berangkat menuju Mina.
VII. Di Mina:
l. Tanggal 10 Zulhijah melontar jamrah Aqabah.
2.Tahallul Awwal.
3. Memotong dam/korban.
4. Bila mungkin pergi ke Makkah untuk tawaf ifadah (rukun),
5. Kembali ke Mina sebelum Magrib.
6. Menginap di Mina.
7. Tanggal 11 dan 12 Zulhijah melontar jamrah Uula. Wustha dan Aqabah, lalu
meninggalkan Mina, disebut Nafar Awwal.
8. Kalau masih bermalam di Mina, maka tanggal 13 Zulhijah melontar jamrah Uula,
Wustha dan Aqabah, terus meninggalkan Mina, disebut Nafar Tsani.

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 91


9. Menuju kota Makkah.
VIII. Di Makkah:
1. Tawaf ifadah dan sa'i bagi yang belum mengerjakan.
2. Hari terakhir sebelum meninggalkan Makkdh, melakukan tawaf wada'.
3. Berangkat menuju Jeddah untuk kembali ke tanah air.

E. Diagram pelaksanaan Hajji Tamattu' bagi yang tiba di Jeddah sesudah tanggal 25
Zulkaedah:
I. Di Jeddah:
1. Menginap/istirahat di Madinatul Hujjaj.
2. Memotong kuku/rambut.
3. Mandi/wudu'.
4. Memakai wangi-wangian.
5. Bersisir dengan rapi.
6. Memakai pakaian ihram.
7. Niat ihram untuk Umrah.
8. Berangkat menuju Makkah dengan memperbanyak bacaan talbiyah.
II. III.lV, dan V bersamaan dengan alinea D kolom IV, V. VI, dan VII.
VI. Di Makkah:
1. Tawaf ifadah dan sa'i bagi yang belum mengerjakan.
2. Hari terakhir sebelum meninggalkan Makkah. melakukan tawaf wada'.
3. Berangkat menuju Madinah.
VII.Di Madinah:
1. Istirahat di rumah Muzawwir.
2. Shalat 40 waktu di Masjid Nabawi, dan ziarah ke tempat-tempat bersejarah.
3. Ziarah wada, (perpisahan) dan bersiap-siap pergi ke Jeddah untuk kembali ke tanah
air.

Banyak sekali hal yang hendak kita bicarakan mengenai manasik dan pengalaman, tetapi
sebelum itu ada hal yang sering terdengar dalam masyarakat umum yaitu mengenai
keadaan haid pada perempuan yang pergi menunaikan ibadah Hajji, dan hukumnya bagi
orang-orang yang memakai kesempatan berdagang selama melakukan ibadan Hajji. Kedua
hal ini nyata tidak ditemui penyelesaiannya dalam buku manasik Hajji.
Sebenarnya keadaan haid, yang berlaku pada perempuan sewaktu melakukan ibadah
Hajji, tidaklah membatalkan ibadahnya, tetapi selama waktu haid itu tidak boleh
melakukan Shalat, begitu pula tidak melakukan tawaf dan sa'i sebagaimana keadaannya

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 92


tidak melakukan puasa. Sesudah keadaannya bersih maka dia boleh melakukan tawaf, sa'i
dan puasa, yang ditinggalkannya, tetapi tidak perlu membayar Shalat yang tertinggal.
Karena itu perempuan yang kebetulan haid tidak perlu bersusah hati tetapi jagalah
kebersihan dan pergaulan, sementara melakukan ibadah dan hukum lainnya.
Bagi orang yang kebetulan sempat mengambil untung selama dalam perjalanan
pulangs pergi ke Makkah, rasanya dapat dijelaskan berdasarkan hal-hal berikut ini:
Setiap orang yang datang ke Makkah melaksanakan ibadah Hajji mendapat untung,
baik di bidang ilmu, pengalaman, maupun dalam bidang ideologi, sesuai dengan maksud
Ayat 2/125, 3/97, 22/30, 22/33, 22/36 dan Ayat Suci lainnya. Praktis penduduk Makkah
mendapat untung pula dari para jemaah Hajji yang datans ke sana paralel dengan maksud
Ayat 14/37.
Jadi keuntungan itu berlaku timbal-balik bagi yang datang dan bagi yang menunggu
di Makkah. Mereka, sama-sama memperolehnya walaupun tidak dirasakan ataupun
mungkin kurang diperhatikan. Namun semua itu adalah ketentuan yang telah ditetapkan
ALLAH sebagai keuntungan bagi manusia dalam mematuhi hukum yang tercantum dalam
Alquran. Pelaksanaan ibadah Hajji sungguh sangat menguntungkan manusia, karenanya,
otomatis setiap orang diizinkan mencari untung lainnya sesuai dengan fitrah kejadian
manusia asal saja termasuk hal-hal halal yang baik, sesuai dengan maksud Ayat 2/l98 yang
artinya telah dikutipkan.
Maka berdasarkan Ayat Suci itu nyatalah bahwa orang diizinkan mencari untung
zahir batin selama melakukan ibadah Hajji begitu dalam perjalanan pulang pergi asal saja
tidak bertantangan pula dengan hukum yang berlaku pada lingkungan masyarakat
setempat. Dan ingatlah pula keuntungan zahir itu tidak sampai merusak hukum ibadah
Hajji sendiri yang niat dan pelaksanaannya harus murni ikhlas untuk hukum ALLAH.
Ada hal lain yang lebih penting yaitu seorang perempuan yang jadi muhrim pada
seorang lelaki yang jadi mahram tetapi bukan suaminya dan bukan pula familinya.
Sebaiknya hal ini terlaksana dalam suatu peraturan yang lebih mengikat, karena sering
kejadian bahwa:
Lelaki yang jadi mahram itu tidak begitu menghiraukan keadaan perempuan yang jadi
muhrimnya mungkin karena sibuk atau lemah letih. Sebaliknya ada pula perempuan yang
jadi muhrim kepada lelaki lain hanyalah dalam ucapannya saja sedangkan waktu dalam
perjalanan dia tidak mau mendengar nasihat lelaki itu tetapi bertindak sendiri atau
mengikuti orang lain yang bukan mahramnya. Kedua hal ini mengundang kejadian yang
tidak baik dalam ibadah Hajji bahkan kadang-kadang menirnbulkan kecelakaan atau
hilang/meninggalnya perempuan itu. Untuk inilah kita harapkan adanya peraturan yang

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 93


lebih mengikat hingga ibadah Hajji dapat berlangsung dengan baik dan para jemaah
kembali dengan selamat ke tanah air.

Kini marilah kita perbincangkan keterangan-keterangan yang termuat dalam Tuntunan


Manasik Hajji yang telah dikutipkan tadi. Walaupun pada umumnya dapat diterima dan
memang telah terlaksana namun beberapa hal perlu mendapat pengupasan agar terlaksana
lebih praktis sesuai dengan hukum yang terkandung dalam Alquran.
Pada alinea A no. 3 dinyatakan bahwa ada tiga cara mengerjakan ibadah Hajji yaitu
Tamattu', Ifrad, dan Qiran. Dari ketiga cara ini diketahui Hajji Ifrad tidak dikenakan dam
yaitu pembayaran denda dengan menyembelih seekor kambing atau kibas. Dikatakan
bahwa Hajji Tamattu' dan Qiran wajib membayar dam karena pelaksana Hajji ini telah
mendahulukan ibadah Umrah atau bersamaan waktu melakukan Umrah dengan Hajji.
Kalau dibanding dengan pelaksanaan Shalat maka hal itu dapat diumpamakan
bahwa orang, yang lebih dulu melakukan Shalat sunat, sebelum Shalat wajib, harus
membayar denda, padahal yang kejadian bukan begitu. Orang boleh saja melakukan Shalat
sunat apalagi selama waktu Shalat wajib belum ada. Demikian pula hendaknya pelaksana
Umrah tidak harus didenda karena melakukannya sebelum waktu Hajji datang. Sementara
itu, ketika waktu Hajji telah datang, baik pelaksana Hajji Ifrad. maupun pelaksana Hajji
Tamattu' dan Qiran sama-sama melakukan ibadah Hajji tanpa kecuali dalam satu
rombongan jemaah.
Mungkin Hajji Ifrad lebih berat pelaksanaannya karena sesudah miqat di Bir Ali
sewaktu hendak menuju Makkah, orang harus memakai pakaian ihram sampai pada waktu
selesai melontar jamrah Aqabah di Mina, sedangkan pelaksana Hajji Tamattu' hanya
memakai ihram beberapa jam saja yaitu sampai selesai sa'i dan tahallul di Masjidil Haraam.
Kalau karena lamanya memakai pakaian ihram yang menjadi alasan, maka tentunya semua
jemaah yang sampai sesudah tanggal 25 Zulkaedah melaksanakan Hajji Ifrad saja, sebab
tidak lama sesudah mereka sampai di Makkkah maka waktu ibadah Hajji lalu datang. Jadi
alasan harus membayar dam bagi pelaksana Hajji Tamattu' dan Qiran tidaklah wajar,
apalagi kalau didasarkan pada lamanya berihram.

Alinea B menerangkan Syarat, Rukun dan Wajib Hajji, tetapi tidak menyebutkan
kurban sebagai rukun atau kewajiban pelaksanaan ibadah Hajji. Sementara itu pada alinea
D kolom VII no. 3 dicantumkan tulisan memotong dam/kurban. Maka di sini timbul
pertanyaan tentang kurban yang dipotong, atau dam itu sendiri yang dimaksudkan dengan
korban. Hal ini tampaknya berupa soal kecil saja tetapi sangat mengelirukan dan
meresahkan hati para jemaah Hajji, terutama yang melakukan Hajji Ifrad. Mereka

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 94


bertanya-tanya dalam hati tentang sempurna atau tidaknya ibadah Hajji yang mereka
lakukan, padahal mereka sudah mengeluarkan ongkos banyak tetapi mungkin rukun atau
wajibnya tidak selesai karena tidak menyembelih kurban atau tidak membayar dam.

Apakah yang dimaksud dengan kurban adalah dam atau denda yang tercantum pada
alinea C no. 4 dalam buku itu? Rasanya kedua istilah itu tidak mengandung maksud yang
bersamaan karenanya, antra kedua istilah itu terdapat perbedaan. Dalam Alquran istilih
DAM berarti DARAH, jadi kalau dikatakan orang harus memhayar dam maka itu berarti
membayarkan darah. Semenrara itu istilah QURBAN berarti penyerahan sesuatu diberikan
secara sukarela kepada sesuatu yang dirmuliakan. Kedua istilah itu baik DAM maupun
QURBAN tidak pernah mengandung arti "denda".
Sekiranya semua jemaah Hajji melakukan Hajji Ifrad maka jadilah sesuatu yang
mencengangkan bahwa di Mina tiada lagi orang-orang menyembelih hewan untuk kurban
atau untuk pembayar denda, ketika itu percumalah terowongan besar yang diperuntukkan
buat penyembelihan ternak di Mina, dan terpaksalah fakir miskin yang digembirakan
ALLAH pada beberapa Ayat suci dalam Alquran dengan pemberian daging ternak kurban,
berhampa tangan dan lalu berusaha mencari rizki di tempat lain, padahal ALLAH
menyebutkan secara nyata bahwa dalam musim Hajji ada daging ternak selaku HADYU
atau BUDNU yang dibagikan kepada fakir miskin, sebagai tercantum pada Ayat 2/196,
5/97, 48/25, dan 22/28, 22/34, 22/36. Jadi menurut ketentuan Ayat-ayat Suci itu nyatalah
semua anggota jemaah Hajji wajib menyerahkan ternak untuk dikorbankan, dan kewajiban
itu tanpa kecuali, rnaka rukun Hajji yang tercantum pada alinea B tadi harus ditambah
dengan penyerahan ternak untuk dikurbankan, seperlunya hal ini dibicarakan pada Bab III
alinea G dan Bab V dalam buku ini.
Pada alinea C no. 3 sub c dalam buku Tuntunan Manasik Hajji tadi dinyatakan
bahwa setiap anggota jemaah Hajji selama memakai pakaian ihram dilarang memburu,
membunuh atau mengganggu binatang dengan cara apapun, dan pada alinea C itu juga no.
4 dinyatakan bahwa orang yang melanggar larangan itu wajib membayar dam berupa
penyembelihan hewan persamaannya. Jika dia tidak mampu maka dia wajib puasa atau
memberikan makanan seharga hewan tersebut.
Rasanya ketentuan itu didasarkan pada Ayat Suci yang maksudnya sebagai beriku:
‫ل‬ ‫ل‬
‫جلزارء‬ ‫دا فل ل‬ ‫م ن‬ ‫مت لعل ل‬
‫كم ز‬ ‫منُ ق‬ ‫ه س‬ ‫من قلت لل ل ق‬ ‫م وُل ل‬ ‫حقر ر‬ ‫م ق‬ ‫صيِ لد ل وُلأنت ق ل‬ ‫قت ققلوا ال م‬ ‫مقنُوا لل ت ل ل‬ ‫نآ ل‬ ‫ذي ل‬‫لياَ أي زلهاَ ال م س‬
‫ل‬
‫م هلد لنياَ لباَل سغل ال لك لعلب لةس أوُل ك ل م‬
‫فاَلرة ر‬ ‫منُك ق ل‬ ‫ل ل‬ ْ‫م ب سهس ذ للوُا ع لد ل ء‬ ‫حك ق ق‬ ‫ن النُ معلم س ي ل ل‬ ‫م ل‬‫ل س‬ ‫ماَ قلت ل ل‬
‫ل ل‬ ‫مث ل ق‬ ‫ل‬
‫ف‬ ‫ل‬
‫سل ل‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ق‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ق‬ ‫ل‬ ‫ل‬
‫ماَ ل‬ ‫ق م‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫ه‬ ‫ل‬ ‫ال‬ َ‫فا‬
‫ل‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫س‬ ‫ه‬ ‫ر‬
‫ل س‬‫م‬ ‫أ‬ ‫ل‬ َ‫با‬
‫ل‬ ‫ل‬ ُ‫و‬ ‫ل‬ ‫ق‬ ُ‫ذو‬ ‫ل‬ ِ‫ي‬ ‫ل‬ َ‫ما‬
‫ن‬ َ‫يِا‬
‫ل‬ ‫ص‬
‫س‬ ‫ك‬ ‫س‬ ‫ل‬ ‫ى‬ ‫ذ‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫د‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ُ‫و‬
‫ل ل‬ ‫أ‬ ‫ن‬ ِ‫كي‬
‫س‬ َ‫سا‬‫ل‬ ‫م‬
‫ل‬ ‫م‬‫ق‬ َ‫عا‬
‫ل‬ ‫ط‬
٩٥﴿ ْ‫قاَم ء‬ ‫ذوُ انت س ل‬ ‫زيرز ق‬ ‫ه عل س‬ ‫ه لوُالل م ق‬ ‫منُ ل ق‬ ‫ه س‬ ‫م الل م ق‬ ‫ق ق‬‫عاَد ل فلليِنُت ل س‬ ‫ن ل‬ ‫م ل‬‫﴾وُل ل‬

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 95


5/95. Wahai orang-orang beriman, janganlah membunuh binatang buruan sedangkan kamu
HURUM (dalam bulan-bulan Haraam). Dan siapa yang membunuhnya secara
sengaja dari kamu. maka balasannya ialah persamaan, dengan apa yang telah dia
bunuh itu, dari ternak yang diberikan hukumnya oleh dua orang adil dari kamu
selaku hadiah yang harus sampai ke Ka'bah, atau tindakan penggantinya yaitu
makanan orang-orang miskin, atau seadil itu dengan puasa, agar dia rasa akibat
urusannya. ALLAH memaafkan apa-apa yang telah lalu, dan siapa mengulangi
maka ALLAH akan membalas padanya, dan ALLAH mulia lagi punya
pembalasan.
Yang dimaksud membunuh di sini ialah membunuh binatang buruan dalam bulan-bulan
Haraam. Binatang itu ialah binatang daratan, bukan binatang atau ikan di lautan sebagai
dimaksud pada Ayut 5/1. Namun akan tiadalah anggota jemaah Hajji di Makkah yang pergi
berburu atau membunuh binatang buruan. Jadi maksud Ayat 5/95 tadi tidak kena mengena
dengan pelaksanaan Hajji di Makkah.
Begitupun yang dimaksud denqan HURUM pada Ayat Suci itu adalah empat bulan
Haraam waktu mana orang-orang Islam di muka Bumi dilarang melakukan perang kecuali
membalas serangan begitupun membunuh binatang buruan, tersebut pada Ayat 5/95. jo.
9/2. Dan lebih jelas ALLAH menerangkan bahwa HURUM itu berarti empat bulan Haraam
pada Ayat Suci yang berarti:
‫ت‬‫ماَلوُا س‬‫س ل‬ ‫خل لقل ال م‬ ‫م ل‬ ‫ب الل مهس ي لول ل‬ ‫شهلنرا سفيِ ك سلتاَ س‬ ‫شلر ل‬ ‫عنُد ل الل مهس اث للنُاَ ع ل ل‬ ‫شقهورس س‬ ‫عد مة ل ال ز‬
‫ن س‬
‫إس م‬
‫ق‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬
‫م‬
‫سك ل‬ ‫ف ل‬ ‫ن أن ق‬
‫موا سفيِهس م‬ ‫م فلل ت لظل س ق‬ ‫قيِ ل ق‬‫ن ال ل‬ ‫دي ق‬ ‫م ذ لىل سك ال ل‬ ‫حقر ر‬ ‫ة ق‬ ‫منُ للهاَ ألرب لعل ر‬‫ض س‬‫لوُاللر ل‬
‫ل‬ ‫م‬ ‫ة وُاع لل لموا أ ل‬ ‫ق‬
﴿‫ن‬ ِ‫قي‬ ‫ت‬
‫ل ل ل ق مس ل‬‫م‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ع‬ ‫م‬ ‫ه‬ ‫ل‬ ‫ال‬ ‫ن‬
‫م‬ ‫ق‬ ‫ن ل‬ ‫م‬ ‫ف‬ َ‫كا‬‫ل‬ ‫م‬ ‫ق‬ ‫ك‬ ‫ن‬‫لو‬ ‫ت‬
‫ن ل ق س ل ل‬ َ‫قا‬
‫ل‬ ‫ي‬ َ‫ما‬ ‫ل‬ ‫ك‬ ‫ة‬ ‫م‬ ‫ف‬ ‫ل‬
َ‫كا‬ ‫وُللقاَت سقلوا ال ل ق س س ل‬
‫ن‬ ِ‫كي‬‫ر‬ ‫ش‬‫ل‬ ‫م‬
٣٦﴾
9/36. Bahwa bilangan bulan-bulan penanggalan pada ALLAH ialah dua belas bulan dalam
ketetapan ALLAH pada Yaum yang DIA ciptakan planet-planet dan Bumi.
Daripadanya ada empat yang HURUM. Itulah agama yang kukuh, maka janganlah
zalimi dirimu pada bulan-bulan itu, dan perangilah orang-orang musyrik
seluruhnya sebagaimana mereka memerangi kamu seluruhnya. Dan ketuhuilah
bahwa ALLAH bersama para muttaqiin.

Jadi bukanlah HURUM dalam Ayat-ayat Suci itu berarti memakai pakaian ihram di
Makkah, namun pakaian ihram berwarna putih demikian sangat baik untuk kebersihan,
keserasian dan hubungan sederajat, dalam pergaulan ratusan ribu orang dari berbagai
bangsa. Berpakaian ihram demikian adalah tradisi yang sangat baik, tetapi tidak pernah kita
temukan dasarnya dalam Ayat-ayat Alquran, apalagi menjadi rukun Hajji dan Umrah.

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 96


Mengenai bulan-bulan Haraam yang empat itu akan kita bicarakan pada Bab V dalam buku
ini.
Pada alinea C no. 3 sub a dinyatakan pula bahwa pakaian ihram bagi lelaki ialah dua
helai kain tidak bertangkup, maksudnya tidak berjahit, disunatkan benwarna putih. Tentang
ini pengalaman memberikan bukti bahwa seringkali ada perbantahan diantara jemaah Hajji
yaitu mengenai celana dalam dan ikat pinggang. Kedua benda ini diperlukan setiap hari
sebagai tambahan pakaian ihram, sedangkan keduanya perlu dijahit atau dibuhulkan. Maka
dalam masalah buhul inilah terjadi perbantahan. Setengah orang mengatakannya sama
dengan jahit sedangkan yang lainnya menyatakan tidak akan bertahan memakainya terus.
Karena soal warna dan jahit itu adalah berdasarkan sunat, maka alangkah baiknya
para jemaah Hajji lelaki juga diizinkan memakai pakaian berjahit seperti yang diizinkan
bagi Hajji perempuan, atau sekurang-kurangnya memakai, ikat pinggang dan celana dalam
yang berjahit. Hal ini perlu ditegaskan agar tidak berlaku lagi perbantahan antara jemaah
dalam satu rombongan, dan agar mereka merasa aman dalam berpakaian terutama
mengenai penjagaan aurat dan susila.
Alinea C no. 4 sub c menerangkan bahwa orang boleh langsung menyembelih
ternak untuk dibagi-bagikan, atau mewakilkannya kepada orang yang dipercayai.
Pengalaman memberikan kenyataan bahwa untuk melakukan penyembelihan kurban di
Mina adalah pekerjaan yang sangat sulit terutama sekali bagi orang-orang yang tidak tahan
tekanan udara panas dalam suasana sibuk dan ramai. Kita dapat mengira-ira betapa sulitnya
bahwa ternak untuk dikorbankan harus dicari dan dibeli di Mina, kemudian harus dibawa
ketempat pengurbanan dalam bukit melului terowongan panjang, sementara itu tugas
melontar jamrah harus diselesaikan pada waktunya.
Maka yang umum berlaku ialah bahwa jemaah mewakilkan tugas berkorban itu kepada
Shekh atau Muthawwif mereka sendiri dengan memberikan sejumlah uang sesuai dengan
harga seekor kibas. Muthawwif itu berusaha mendapatkan ternak dan membelinya
sejumlah yang diperlukan, lalu menyerahkannya pula kepada tukang potong yang
kemudian membagi-bagikannya daging kurban itu kepada yang datang meminta di ujung
terowongan tadi.
Disini kita tidak hendak membicarakan apakah Muthawwif yang diberi amanah itu
dapat melaksanakan tugasnya secara baik dan jujur atau tidak, tetapi yang menjadi
persoalan ialah bahwa kebanyakan anggota jemaah tidak mengetahui hirarki ibadah korban
dan tahallul. Mungkin karena dipengaruhi suasana, maka biasanya jemaah Hajji setelah
melontar jamrah Aqabah pada tanggal 10 Zulhijah langsung melakukan tahallul yaitu
memotong rambut beberapa helai dan kemudiannya menukar pakaian ihram dengan

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 97


pakaian biasa, tanpa mengetahui apakah ternak kurban sudah dihantarkan ketempat
penyembelihan.
Menurut ketentuan Ayat 2/196, hendaklah ternak kurban sudah sampai lebih dulu
ketempat penyembelihannya, kemudian itu haruslah dilakukan tahallul. Maka dalam hal
ini, semua jamaah Hajji hendaklah lebih dulu menanyakan kepada Muthawwif yang
mereka beri amanat mengenai kurban, apakah ternak kurban itu telah sampai ditempat
penyembelihannya. Jika manat itu sudah selesai dilakukan Muthawwif, maka para jemaah
boleh melakukan tahallul, tetapi jika ternyata ternak itu belum sampai ditempat
penyembelihan tetentu, hendaklah para jemaah menunda waktu bertahallul walaupun
sampai beberapa hari. Hal ini perlu dilaksanakan secara teliti untuk kesempurnaan ibadah
Hajji.
Pada alinea D kolom II dan alinea E kolom VII dinyatakan bahwa jemaah Hajji harus
melakukan Shalat 40 waktu di Masjid Nabawi, yaitu 5 kali Shalat wajib selama 8 hari
tanpa terputus. Hal ini sebenarnya berfungsi latihan untuk selalu melakukan Shalat wajib
berjemaah dalam Masjid di negeri manapun orang berada, tetapi janganlah hendaknya
diagram perjalanan jemaah Hajji demikian menimbulkan pendapat bahwa Shalat 40 waktu
di Masjid Nabawi itu berupa suatu kemestian ibadah Hajji.

Yang menjadi persoalan dalam hal ini ialah kenapa jemaah yang sampai di Jeddah
sebelum tanggal 25 Zulkaedah tidak langsung dibawa ke Makkah untuk tawaf dan sa'i di
Masjidil Haraam, dan kenapa mereka dibawa lebih dulu ke Madinah di mana mereka harus
bermukim minimal 8 hari? Jarak Jeddah Makkah hanya beberapa puluh kilometer saja
sedangkan jarak Jeddah - Madinah ratusan kilometer. Tidakkah lebih baik jemaah itu
dibawa ke Makkah pertama kalinya sebelum dibawa ke mana-mana? Dan bukanlah tujuan
mereka ialah Makkah sebagai yang diutamakan ALLAH pada Ayat 3/97, 22/33 dan
beberapa Ayat Suci lainnya?
Maka di sini kita mengemukakan anjuran kepada para Ahli hukum Islam dan kepada
semua panitia pelaksanaan Hajji agar jemaah Hajji yang sampai di Saudi Arabia lebih dulu
dibawa ke Makkah memasuki Masjidil Haraam untuk beribadah, bukan dibawa ke
Madinah. Cara begini lebih logis dan sesuai dengan maksud ketentuan hukum ALLAH,
mendahulukan yang lebih penting daripada yang lainnya, medahulukan yang wajib
daripada yang tidak wajib. Cara begini juga dapat memperkuat keyakinan jemaah Hajji
hahwa Makkah negeri paling utama, bukan Madinah, bahwa Makkah adalah Kota Suci
Islam bukan Madinah dan bukan kota lain, dan bahwa kebesaran Islam berpusat di Mekkah
bukan di tempat lainnya.

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 98


Kita menyangsikan bahwa dalam hati sementara Jemaah Hajji telah timbul
kepercayaan yang tidak wajar tentang Masjid Nabawi di Madinah. Hal ini disebabkan
kejadian yang memang berlaku dalam Masjid itu. Kita melihat sendiri sewaktu pertama
kali memasuki Masjid itu bahwa setelah menyelesaikan Shalat wajib, orang-orang lalu
berdiri dan bergerak berombongan menuju kuburan Nabi Muhammad s.a.w. Setengahnya
ada yang Shalat sunat di sana, ada yang tawaf kelilingnya, ada yang meneriakkan kalimat
Shalawat untuk Nabi, ada yang menangis tersedu bahkan seperti meratapi kuburan itu
sambil mendekapkan tubuh dan mengusap-usapkan tangan. Kejadian itu berlangsung riuh
sekali dengan suara gemuruh merusak sikap bersamadi dalam ruangan Masjid.
Semua itu memperlihatkan sikap yang berlebihan dalam mencintai Nabi Muhammad
s.a.w. dan tidaklah logis melakukan tawaf keliling kuburan beliau, karena ibadah tawaf
hanyalah patut dilakukan keliling Ka'bah dan antara Shafa dan Marwah di Makkah dengan
cara memperlihatkan gerak putaran magnet Bumi waktu dulu dan kini sesudah topan besar
di zaman Nuh. Apakah perbuatan orang-orang begitu sibuk dalam Masjid Nabawi dapat
dibenarkan oleh hukum Islam? Dan sangat disesalkan lagi kalau ada di antara orang-orang
itu memohon, berdoa, dan meminta pertolongan Nabi, syafaat Nabi melalui kuburan beliau
yang sudah 14 abad itu.
Kita diperintah mengucapkan Shalawat pada Nabi. 33/56: Kita mencintai beliau
selaku Nabi dan Rasul dan selalu mendoakan beliau sewaktu melakukan Shalat dan ibadah
lain, tetapi kita menyadari bahwa beliau adalah manusia biasa, bukan wakil TUHAN,
bukan anak TUHAN, dan bukan serikat TUHAN. Karena itu kita hanya berdoa langsung
pada ALLAH, tanpa perantara tanpa tingkat untuk kita dan untuk beliau. Kita lakukan doa
itu di tempat-tempat lain, bukanlah dalam Masjid Nabawi dekat kuburan beliau karena
kuburan itu hanyalah batu bersusun sebagai kuburan-kuburan lainnya.
Dalam diagram itu juga dinyatakan bahwa selama di Madinah orang melakukan ziarah
ke beberapa tempat dengan upacara tertentu termasuk doa dan Shalat sunat, antara lain:
a. Masjid Quba. 5 km dari Madinah, yaitu Masjid pertama yang didirikan Nabi
Muhammad s.a.w.
b. Masjid Jum'at, 4 km dari Madinah, yaitu Masjid di mana Nabi Muhammad s.a.w.
pertama melakukan Shalat Jum'at di daerah Madinah.
c. Masjid Khamsah, di sekitar Gunung Sila', di mana dulunya Nabi Muhammad s.a.w.
mengadakan parit pertahanan sewaktu berperang melawan orang-orang kafir dari
Makkah.
d. Masjid Qiblatain, dalam kota Madinah, di mana Nabi Muhammad s.a.w. pertama kali
menghadapkan Kiblat Shalat ke arah Masjid Haraam di Makkah, sedangkan
sebelumnya diarahkan ke tempat lainya.

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 99


e. Masjid Ghamamah. di lapangan Manakhah, di mana Nabi Muhammad s.a.w. melakukan
Shalat 'Ied selama berada di Madinah.
f. Masjid Sihrij, di tempat mana dulunya terdapat sebuah waduk untuk penyimpan air yang
sangat dibutuhkan, kini waduk itu telah ditutup.
g. Masjid Mastarah, yang dulunya adalah tempat istirahat bagi peziarah-peziarah ke sekitar
Uhud. Kini tempat itu dijadikan Masjid.
h. Masjid Dira', yang dulunya adalah tempat dimana Nabi Muhammad s.a.w. memakai
Dira' atau baju besi untuk perang di lembah Uhud.
i. Badar, 148 km, dari Madinah, di mana dulunya tanggal 2 Ramadhan tahun 2 Hijriah
terjadi pertempuran antara pasukan Islam sebanyak 315 orang di bawah pimpinan Nabi
Muhammatl s.a.w. melawan 1.000 orang kafir dari Makkah. Kini di tempat itu terdapat
14 kuburan pahlawan Islam yang gugur.
j. Uhud. 5 km dari Madinah, yaitu gunung yang di sekitarnya dulu pada tahun 3 Hijriah
terjadi pertempuran pasukan Islam 700 orang di bawah pimpinan Nabi Muhammad
s.a.w. melawan 3.000 orang kafir dari Makkah. Kini di tempat itu terdapat 70 kuburan
pahlawan Islam yang gugur.
k. Khandaq, yaitu parit pertahanan yang dulunya dibikin oleh pasukan Islam yang terdiri
dari 3.000 orang mempertahankan Madinah dari serangan 10.000 orang kafir dari
Makkah.
l. Baqi', bertempat sekitar 200 meter dari Masjid Nabawi, yaitu kuburan dari 1.000 orang
sahabat dan kerabat Nabi Muhammad s.a.w., kini dijadikan tempat kuburan umum.
Dikatakan bahwa berziarah ke Madinah dan tempat-tempat lain itu bukanlah termasuk
dalam rukun Hajji, tetapi karena di Madinah itu tempat adanya pemerintah Islam pertama,
kuburan Nabi dan para sahabat beliau, serta hal-hal yang mengenai perkembangan dan
sejarah kebangkitan Islam, maka perlu sekali setiap jemaah Hajji berziarah ke sana untuk
mengenang kejayaan Islam dan juga untuk menamhah keimanan.
Tetapi pengalaman membuktikan bahwa kebanyakan tempat ziarah di sekitar
Madinah itu tidak terurus dengan baik. Setelah diselidiki ternyata hal demikian sengaja
direncanakan oleh pemerintah Saudi Arabia untuk mengurangi perhatian para peziarah
hingga kemudiannya tidak berlaku salah pengertian dan amalan yang mungkin sesat dan
menyesatkan dalam masyarakat Islam. Namun para peziarah ramai juga mendatangi
tempat-tempat itu di mana mereka memanjatkan doa. Di antaranya ada yang melakukan
Shalat sunat dan ada pula yang menangis terisak-isak karena mengenang dan memuliakan
perjuangan pahlawan-pahlawan Islam terdahulu.

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 100


Di samping itu, di Makkah ada pula beberapa tempat bersejarah yang biasanya
dikunjungi oleh para jemaah Hajji untuk mengingat dan memuliakan perkembangan agama
Islam, yaitu:
m. Daar Maulid Nabi, yaitu rumah di mana dulunya Nabi Muhammad s.a.w. dilahirkan,
kini rumah itu dijadikan ruangan perpustakaan.
n. Daar Khadijah, yaitu rumah yang dulunya didiami Nabi Muhammad s.a.w. bersama
istrinya Khadijah binti Khuwailid. Dari rumah itu pula Nabi mulai berangkat dari
Makkah hijrah ke Madinah. Kini rumah itu dijadikan sekolah pembacaan Alquran.
o. Daar maulid Ali bin Abi thalib, yaitu rumah tempat kerlahiran Ali yang menjadi
Khalifah Islam keempat. Kini rumah itupun telah dipugar menjadi sekolah Annajah
Allailiyah.
p. Jabal Nuur, 6 km sebelah utara Masjidil Haraam, di sana terdapat gua Hira di mana
dulunya Nabi Muhammad s.a.w. pertama kali menerima Firman dari ALLAH.
q. Jabal Tsuur, 6 km sebelah selatan Masjidil Haraam, yaitu gunung tertinggi di Makkah.
Di gunung itu terdapat gua Tsuur disana dulunya Nabi Muhammad s.a.w. bersama Abu
Bakar bersembunyi dari kejaran orang-orang kafir Makkah sewaktu keduanya hendak
hijrah ke Madinah.
r. Kuburan Ma’ala, yaitu, kuburan umum di mana juga Khadijah istri Nabi dan Abdul
Mutthalib nenek Nabi dulunya dikuburkan. Kini kedua kuburan keluarga Nabi itu sudah
diragukan dan tidak diketahui secara pasti.
s. Masid Abubakar Asshiddiq, sebelah selatan Masidil Haraam dulunya adalah rumah
tempat kediaman Abu Bakar.
t. Masjid Arruyah, dekat kuburan Ma'ala, di sanalah dulunya pertama kali Nabi
Muhammad s.a.w. menempatkan bendera kemenangan Islam setelah berhasil masuk
kota Makkah dari Madinah, Arruyah itu sendiri berarti panji-panji atau bendera.
u. Masjid Jin, di kampung Ma'ala, yang menurut tradisi dinyatakan sebagai tempat di
mana dulunya segolongan jin bersepakat mengakui Muhammad selaku Nabi, dan di
sana pula surat Jin diwahyukan kepada Nabi Muhammad. Kini surat Jin itu tercatat
sebagai surat no. 72 sebanyak 28 Ayat dalam Alquran.
v. Masjid Khalid bin Walid, di sebelah barat Masjidil Haraam, dulunya adalah tempat di
mana Khalid bin Walid selaku komandan dan sayap kanan pasukan Islam, pertama kali
menancapkan bendera kemenangan Islam sewaktu datang dari Madinah memasuki kota
Makkah.
u. Ji'ranah, 12 km dari Masjidil Haraam, yang menurut tradisi dinyatakan bahwa di sana
duluny Nabi Muhammad memukulkan tongkatnya ke tanah ketika bersama pasukannya
kehabisan air minum. Kemudian itu keluarlah air dari dalam tanah yang sampai kini

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 101


dinamakan Bir Thoflah sebagai sumur terpelihara. Di sana pula Nabi bersama para
sahabatnya mengambil miqat melakukan Umrah di Makkah, demikian pula sampai kini
Ji'ranah dijadikan tempat miqat oleh penduduk Makkah untuk Umrah.
x. Tan'im, 6 km dari Masjidil Haraam, yaitu tempat miqat terdekat bagi jemaah Hajji untuk
melakukan Umrah. Di sana ada Masjid Aisyah, demikian dinamakan karena di sanalah
dulunya menurut sejarah bahwa Aisyah bersama Nabi Muhammad s.a.w. mengambil
miqat Umrah setelah melakukan Hajji Wada', yaitu Hajji perpisahan.

Demikian banyaknya tempat-tempat ziarah di Madinah dan di Makkah yang umumnya


didatangi oleh para jemaah Hajji. Jika menurut manasik Hajji, semua tempat itu patut
didatangi untuk mengingat kebesaran dan kemuliaan ajaran Islam yang telah diperjuangkan
oleh pahlawan-pahlawan terdahulu, semoga dengan jemaah Hajji mendapat pelajaran untuk
meningkatkan iman menjadi keyakinan, tetapi kebanyakannya telah didatangi dengan niat
mendapat pahala dan dianggap sebagai ibadah sunat dalam pelaksanaan Hajji. Semua itu
mereka lakukan dengan menahan tekanan perasaan dan panas terik. Dan tidak jarang dari
mereka ketinggalan waktu untuk Shalat berjemaah, bahkan ada pula yang sakit sesudah
kembalinya dari tempat-tempat ziarah itu.
Dari berbagai keadaan di atas tadi, begitupun dari pengalaman yang dilalui, didapat
kesan-kesan bahwa pada kebanyakan tempat itu tidak dilihat adanya usaha pemerintah
Saudi Arabia untuk perbaikan dan tiada dilihat adanya sesuatu yang berbentuk monumen
untuk menarik jemaah Hajji agar datang ke sana. Hal ini dapat difahami sebagai
pencegahan bagi kemungkinan timbulnya bid'ah atau anggapan yang tidak wajar di
kalangan para jemaah. Namun pemerintah tersebut tidak mengadakan larangan bagi setiap
pengunjung.
Sikap pemerintah Saudi Arabia demikian lebih jelas dapat dilihat pada keadtran Daar
Maulid Nabi di mana Muhammad dilahirkan dulu. Daar Maulid Ali bin Abi Thalib, tempat
kelahiran Khalifah keempat. Daar Khadijah yaitu rumah kediaman Nabi, yang masing-
masingnya kini dijadikan ruangan perpustakaan dan sekolah. Sementara kuburan Khadijah
dan Abdul Mutthalib sudah bercampur baur dengan kuburan lainnya, padahal keduanya
adalah istri dan nenek Nabi Muhummad.s.a.w.
Dan lebih terang lagi sikap itu pada lingkungan Masjidil Haraam sindiri. Jika orang
sudi memperhatikan maka dia sukar sekali melihat nama Muhammad tertulis dalam daerah
itu walaupun diketahui secara pasti bahwa Muhammad itulah yang jadi Nabi terakhir,
dialah yanng menyampaikan Firman-firman ALLAH yang kini terkandung dalam Alquran,
dialah yang berjuang untuk ketinggian Islam yang kini berpusat di Makkah, dan namanya
selalu disuarakan orang setiap waktu dalam Masjidil Hiraam itu. Maka yang tertulis pada

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 102


setiap tiang di tempat suci itu hanyalah kalimat-kalimat suci yang antara lain berbunyi
“Bismillaahir Rahmaanir Rahiim. Bismillaah. Allaahu Akbar, Laa Ilaaha Illallaah."

Dalam kota Makkah tiada kita dapati adanya tanda-tanda yang mengkultusindividukan
Muhammad, begitupun Khalifah-khalifah Islam serta pahlawan-pahlawan Islam lainnya.
Hanya ALLAH saja yang harus dipuja disembah tanpa serikat selaku Pencipta, Pengatur,
dan Pengawas segala yang ada.

Dalam daerah kota Makkah tidak pernah kelihatan sesuatu yang berbentuk gambar
patung atau patung sahabat Nabi, apalagi gambar dan patung Muhammad sendiri. Hal ini
nyata menjadi sikap pemerintah Saudi Arabia sesuai dengan ajaran Islam untuk
menjauhkan manusia ramai dari kekeliruan dan anggapan yang menyesatkan.

Di Makkah juga jarang sekali kita lihat adanya diispensary atau toko obat untuk
umum, maka orang sakit atau yang membutuhkan obat, dapat berurusan langsung dengan
dokter di hospital tertentu. Hal ini tentunya dimaksudkan agar penduduk dapat menerima
pelayanan pengobatan langsung dari ahlinya dengan ilmu serta bahan yang cocok cukup
tersedia, agar obat-obat tidak dijadikan obyek mata pencaharian, dan agar pemakai obat
tidak salah pasang memakai obatnya Namun pelayanan pengobatan diberikan kepada yang
memerlukan tanpa pungut bayaran. Semua team kesehatan mendapat gaji cukup dari
pemerintah, dan semua alat bersama obat-obatan disediakan dengan pembiayaan negara
tentang mana tidak perlu dipungut bayaran lagi dari si sakit.
Di Makkah juga terdapat berbagai sekolah di mana setiap siswa dapat belajar dengan
semangat penuh dan memakai alat-alat yang cukup tersedia, semuanya tanpa memberikan
bayaran dalam bentuk apapun. Tentunya hal ini dimaksudkan agar generasi muda dari
segala golongan masyarakat dapat belajar tekun tanpa tekanan perasaan dan ekonomi demi
untuk ketinggian martabat bangsa di masa depan. Memang semua perongkosan sekolah
dan pelajaran adalah menjadi tanggungan keuangan negara, termasuk gaji guru-guru,
tentang mana para murid dan mahasiswa tidak perlu memberikan uang.
Di Makkah juga kita lihat adanya televisi menyiarkan berbagai adegan untuk umum,
tetapi sekian jauh, tidak pernah kelihatan acara berbentuk tari menari apalagi yang
berbentuk porno dan pergaulan bebas antara lelaki dan perempuan. Dalam hal ini tampak
aktivitas pemerintah Saudi Arabia dalam bidang kebudayaan bangsa hingga acara-acara
TV benar-benar dapat disesuaikan dengan ajaran agama yang dihayati masyarakat umum,
hingga dengan begitu dapat dijamin tertib umum dan susila masyarakat terjauh dari
kenakalan remaja dan ide asing tidak tentu arah. Penyiaran TV itupun adalah dengan

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 103


perongkosan keuangan negara tentang mana pemilik dan penontonnya tidak perlu
mengeluarkan bayaran.
Di Makkah juga kita lihat terjaminnya tertib jalan raya di antara masyarakat umum
yang tentunya disebabkan adanya kekuasaan dan kesadaran hukum yang mantap. Hal ini
kita ketahui setelah 40 hari di daerah itu di mana tidak pernah berlaku kecelakaan lalu
lintas walaupun kendaraan pemakai jalan banyak sekali. Mungkin ancaman hukuman bagi
pelanggar hukurn sangat berat, karenanya para pengemudi harus harus lebih hati-hati,
tetapi ternyata kita tidak pennah mendengar adanya penjara di Makkah itu. Memang
penjara bukanlah tempat untuk memperbaiki watak orang-orang jahat.
Suatu hal yang lebih penting dibicarakan sebagai hasil pengalaman selama berada di
Makkah dan di Madinah, bahwa kita melihat ibadah Shalat yang lima waktu setiap hari
dilaksanakan orang secara berjemaah dalam Masjid. Lelaki dan perempuan dalang
berbondong, lalu melakukan Shalat pada waktunya, tidak mendahulukan ceramah agama
dan acara lain, apalagi menunda waktu Shalat wajib dengan pemungutan sedekah atau fond
lainnya. Memang ada juga kelompok yang melakukan Shalat di tempat lain, misalnya di
lapangan tcrbuka atau di jalanan karena didesak oleh waktu dan keadaan, tetapi mereka
mengerjakan ibadah itu dalam keadaan berjemaah dan tepat pada waktunya.
Rasanya sikap demikian patut dicontoh untuk dilaksanakan orang-orang Islam di
manapun berada, karena dengan begitu mereka membiasakan diri menjaga waktu,
menghargai ibadah bagi ALLAH lebih daripada segalanya dengan disiplin penuh, dan
bertindak secara bersama dengan semangat persatuan.
Terutama lagi sewaktu melakukan Shalat Jum'at, baik di Makkah maupun di Madinah,
lelaki dan perempuan mengerjakannya bersama-sama. Mereka bersegera datang ke Masjid
memenuhi ketentuan ALLAH yang termuat pada Ayat 62/9. Mereka meninggalkan urusan
lain yang bersangkutan dengan pekerjaan rutin berupa kesatuan gerak yang sangat
mengesankan dalam kehidupan masyarakat, baik ditinjau dari segi sosial budaya, ekonomi,
maupun dari segi sosial politik.
Memang ketentuan mengenai Shalat Jum'at telah sama dimaklumi oleh semua orang
Islam, tetapi kita mengetahui hahwa ada masyarakat Islam yang tidak melakukannya
menurut ketentuan ALLAH, bahwa yang pergi Shalat Jum'at henyalah lelaki saja
sedangkan yang perempuan tidak ikut serta tetapi melakukan Shalat Zuhur di tempat
masing-masing. Padahal Ayat 62/9 ditujukan kepada semua orang beriman, lelaki dan
perempuan, sama keadaannya dengan 2/183 yang mewajibkan berpuasa bagi semua orang
beriman tanpa membedakan antara lelaki dan perempuan.
Anehnya, sewaktu Shalat lima waktu setiap hari lainnya, mereka datang ke Masjid
untuk Shalat berjemaah, begitu pula melakukan Shalat Hari Raya. Tetapi kenapa mereka

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 104


tidak ikut Shalat Jum'at, ya kenapa? Hal ini patut sekali menjadi perhatian umum di antara
masyarakat Islam di semua daerah, sementara itu kita tidak melihat adanya Shalat Hari
Raya di Mina pada bulan Zulhijjah, begitu pula agaknya pada tanggal 1 Syawal setiap
tahun.
Banyak sekali hal yang seharusnya menjadi perhatian bagi pendatang-pendatang ke
kota Makkah selama musim Hajji, baik bagi team pelaksana ibadah tersebut, bagi para
jemaah sendiri, maupun wakil-wakil pemerintah negara asing yang datang berkunjung ke
daerah itu. Sekiranya, cara-cara yang kurang baik dapat dibetulkan untuk keselamatan para
jemaah yang setiap tahunnya semakin bertambah banyak, begitupun cara-cara yang telah
baik dapat dilaksanakan pula di daerah lain di luar Saudi Arabia terutama yang
penduduknya mayoritas penganut Agama Islam. Karena bilamana tatahidup dari golongan
mayoritas dapat dilaksanakan dan dihayati di sesuatu daerah, akan berlangsunglah
kehidupan tenteram harmonis di antara masyarakat berbagai golongan di daerah itu. Tetapi
bilamana hal itu tidak terlaksana, akan sia-sialah segala usaha serta peraturan yang
ditetapkan.
Demikian puls fihak yang memiliki wewenang di Mina di mana jemaah Hajji
bermukim selama tiga malam. Fihak ini hendaklah mengadakan perbaikan secara bijaksana
dalam garis-garis yang sesuai dengan hukum Alquran. Orang dapat mengetahui bahwa
selama waktu melaksanakan ibadah Hajji, maka keadaan di Mina itulah yang sangat
mengesankan. Di sana seluruh jemaah Hajji berkumpul di daerah sempit paling panas,
sementara itu mereka melakukan pelontaran jamrah dalam keadaan berdesak-desak. Di
sana pula anggota jemaah yang banyak hilang dan di sana juga bahaya kebakaran sering
menelan korban. Sekarang semua tenda sudah diganti dengan tenda anti kebakaran, dan
tempat pelemparan jamrah sudah ditingkat 5 serta tugunya di perlebar.
Sebagai contoh, rasanya dapat diperhatikan keadaan itu dari pemberitaan yang bersumber
pada Humas Deplu RI temuat pada Harian Haluan Padang halaman 1 tanggal 30 Novemher
l980 bahwa seluruh jemaah Hajji Indonesia pada tahun 1980 Masehi atau tahun 1400
Hijriah adalah sebagai berikut:

Jumlah orang Jumlah penerbangan


Yang pergi 76.103 orang Yang pergi 178
Yang pulang 74.642 orang Yang pulang 176
Selisih 1.461 orang

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 105


Yang mati 1.118 orang
Yang hilang 343 orang

Kita berpendapat bahwa sebagian besar dari 343 orang yang hilang itu adalah orang-
orang yang mendapat kecelakaan di Mina, bukan di Arafah, Madinah atau di Makkah.
(Agar diperhatikan bahwa banyak visa hajji dipakai untuk jadi pembantu di Saudi Arabia)
Di Arafah, jemaah Hajji hanya menginap satu malam. Di sana mereka tidak berdesak-
desak yang mungkin menimbulkan kematian, dan mereka hanya melakukan Shalat dan
zikir atau membaca Alquran dengan tertib di lingkungan kemah tertentu. Jika ada yang
sakit atau meninggal dunia, tentulah semuanya telah diurus dengan baik dan telah masuk
catatan.
Di Madinah dan di Makkah, jemaah Hajji sering juga hilang dari kelompoknya, tetapi
karena mereka dalam kota yang aman, maka setiap orang itu sempat kembali dengan
pertolongan orang lain ke tempat kelompok masing-masingnya. Dan jika ada jemaah yang
meninggal dunia tentulah segera diketahui identitasnya lalu dikuburkan dan dicatat sebagai
orans yang telah mati.
Maka hanyalah di Mina keadaan jemaah begitu sulit. Semuanya harus pergi melontar
jamrah dalam keadaan berdesak-desak. Kalau ada kartu pengenal yang disisipkan di dada,
mungkin saja kartu itu tergeser dan yang jatuh kemudian hilang tak sempat diambil lagi.
Dalam pada itu pada tanggal 12 Zulhijjah sesudah Shalat Zuhur mereka yang bernafar awal
segera pergi melontar pada tiga jamrah dalam suasana yang sangat riuh dan harus segera
pula meninggalkan Mina sebelum Surya terbenam di barat, dan malamnya harus sampai di
Makkah. Demikian pula bagi mereka yang bernafar tsani pada tanggal 13 besoknya.
Karenanya, di Mina itulah rasanya sebagian besar dari 343 orang yang hilang tadi
telah meninggal dunia. Di sana mereka mendapat kecelakaan tanpa pertolongan dengan
tubuh yang tak dapat dikenal lagi sementara orang-orang lain terburu-buru, berdesak
berebut, mencari kendaraan untuk menuju Makkah setelah letih lemas dihantam panas
Surya dan dorongan manusia ramai selama waktu melontar jamrah. Mengenai inilah
kepada fihak yang berwenang di Mina kita usulkan agar sudi memperhetikan dan
mengadakan perbaikan secara bijaksana untuk keselamatan jemaah Hajji pada tahun-tahun
mendatang.
Perbaikan tentang pelaksanaan ibadah Hajji di Mina perlu sekali dan sangat mendesak
karena: Ingatlah bahwa pada abad ke-15 Hijriah ini diperkirakan jumlah jemaah yang
datans ke Makkah akan semakin meningkat. Jika suasana pelontaran jamrah di Mina tidak
diperbaiki maka jumlah korban yang akan berjatuhan tentulah jadi semakin banyak.

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 106


Ada beberapa cara untuk mengurangi kecelakaan tersebut, dan masing-masingnya tidak
menyalahi atau tidak menantang hukum ALLAH yang tercantum dalam Alquran:
Pertama: memperluas tempat pelontaran jamrah, juga jalan raya di sekitarnya, begitupun
memperketat pengaturan lalu lintas manusia yang memakai jalan-jalan itu, dilaksanakan
oleh petugas-petugas keamanan yang senantiasa berpakaian seragam tertentu dan jelas.
Kedua: memperpanjang waktu dan hari-hari untuk pelontaran jamrah hingga jumlah
manusia yang lebih sejuta tidak harus berada di suatu tempat kecil secara terpaksa, hingga
dengan begitu para jemaah sempat bergantian datang ke sana dalam suasana aman tenteram
tanpa keluh kesah dan rasa cemas.
Ketiga: meniadakan pelontaran ketiga jamrah itu sebagai wajib Hajji karena Perbuatan itu
hanyalah tradisi bukan berdasarkan ketentuan ALLAH dalam Alquran.
Untuk hal ini perlu kita sampaikan maksud Ayat Suci antara lain sebagai berikut:
‫ق‬ ‫ل‬
‫ف لوُالل قذ ق ل‬ ‫ف باَ ل ل‬ ‫ل‬
‫ن سباَللذ ق س‬
‫ن‬ ‫لن س‬ ‫ن لوُاللن ل س‬ ‫فس لوُال لعليِ ل ل ل‬
‫ن سباَلعليِ ل س‬ ‫س سباَلنُ م ل س‬‫ف ل‬ ‫ن النُ م ل‬ ‫وُلك لت لب للنُاَ ع لل ليِ لهس ل‬
‫م سفيِلهاَ أ م‬
َ‫ما‬
‫حكم ب ب م‬‫ك‬ ‫م يم م‬ ‫ل‬
‫منَ ل م‬ ‫و م‬‫ه م‬ ‫م‬
‫فاَلرة ر ل ق‬ ‫ل‬ ‫ل‬
‫صد مقل ب سهس فهقول ك م‬ ‫من ت ل ل‬ ‫ل‬
‫ص ف ل‬ ‫صاَ ر‬ ‫ح قس ل‬ ‫جقروُ ل‬ ‫ل‬
‫ن لوُال ق‬ ‫س ل‬‫ن سباَل ل‬ ‫س م‬ ‫لوُال ل‬
٤٥﴿ ‫ن‬ ‫موُ م‬ ‫م ال ل‬
‫ظاَل ب ك‬ ‫ه ك‬
‫ك ك‬ ‫فكأول مـَـئ ب م‬ ‫ل الل ل ك‬
‫ه م‬ ‫﴾مأنَمز م‬
5/45. ... Dan siapa yang tidak menghukum dengan apa yang ALLAH turunkan, maka itulah
orang-orang yang zalim.
٨٢﴿ ‫ن‬ ‫دوُ ل‬
‫مهلت ل ق‬‫هم ز‬ ‫ن وُل ق‬‫م ق‬
‫ل‬
‫م الل ل‬ ‫ك ل لهق ق‬ ‫ماَن لقهم ب سظ قل لم ءْ قأوُل لـ ىئ س ل‬
‫سوا سإي ل‬ ‫م ي لل لب س ق‬ ‫مقنُوا وُلل ل ل‬
‫نآ ل‬ ‫ذي ل‬ ‫﴾ال م س‬
6/82. Orang-orang beriman dan tidak memakai iman mereka dengan kezaliman, itulah
orang-orang yang untuk mereka keamanan (kemakmuran) dan merekalah yang
mendapat petunjuk.
٥١﴿ ‫شلهاَد ق‬ ‫م الل ل ل‬‫قو ق‬ ‫م يل ق‬
‫حليِاَةس الد زن لليِاَ وُلي لول ل‬ ‫مقنُوا سفيِ ال ل ل‬ ‫نآ ل‬‫ذي ل‬ ‫سل للنُاَ لوُال م س‬‫صقر قر ق‬ ‫﴾إ سمناَ ل للنُنُ ق‬
40/51. Bahwa KAMI pasti menolong Rasul-rasul KAMI dan orang-orong beriman pada
kehidupan di dunia dan padu Hari berdirinya persaksian-persaksian.

Bab V
ALQURAN TENTANG HAJJI DAN UMRAH

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 107


ALLAH menyatakan bahwa hukum Islam telah sempurna terkandung dalam Alquran. 5/3,
karenanya orang tidak perlu lagi mencari bahan hukum lain sebagai pelengkap untuk
dimasukkan kedalam agama Islam, hanya tinggal lagi bahwa semua orang beriman harus
henar-benar melaksanakan hukum itu secara sempurna dan keseluruhan. 2/208.
ALLAH menyatakan bahwa Alquran telah lengkap untuk jadi pokok ilmu sebagai
sumber keterangan bagi segala persoalan hidup. 16/89. di mana terdapat Ayat-ayat
muhkamat yang menerangkan hukum secara terang dan Ayat-ayat rnutasyabihat yang
menerangkan hukum secara samar, 3/7. Untuk yang kedua ini dibutuhkan ilmu
pengetahuan dan keterbukaan. 41/3, 25/73.
Namun semua itu sengaja disusun ALLAH begitu rupa bahkan Alquran telah
dipermudah untuk pemikiran 54/17. Kesadaran manusia timbul secara bertahap karenanya
orang harus tekun belajar dan memperhatikan 20/114. Realita kebenaran Alquran
dibukakan ALLAH pada waktu-waktu tertentu tentang masing-masing persoalan. 38/88,
dan ketika pembukaan ilmu demikian telah berlaku maka manusia ramai secara wajar
menyatakan dirinya masuk Islam. 110/2, dan ketika itu terpesonalah orang-orang yang
keliru. 40/78.
ALLAH menyatakan bahwa Ayat-ayat Alquran adalah Firman ALLAiI berbahasa
Arab untuk dipikirkan dan dipelajari, 12/2, 38/29. Semua Ayat itu tanpa ragu tanpa salah
selaku petunjuk hidup, obat jiwa, dan rahmat bagi manusia. 2/2, 10/57, dan Firman-firman
tersebut tak pernah mengandung kontradiksi baik antara sesamanya maupun dengan
kejadian yang berlaku di semesta raya ini, 2/23, 4/82.
Karenanya ALLAH memerintahkan semua orang agar menghukum dengan ketentuan
hukum yang diturunkan-NYA saja 5/44, 5/45, 5/47, 5/49 dan melarang setiap tindakan
menghukum dengan hukum lainnya agar tidak sesat dan terpecah belah. 6/153, 7/3,
memang Hadis dan Hukum ALLAH lebih sempurna, 4/87, 5/50, Dan orang dilarang
melakukan hukum jahiliah apalagi hukum thagut yaitu yang bersumber dari luar Alquran.
4/60.
Selagi orang masih beriman dan melaksanakan hukum ALLAH, maka dia akan tetap
mendapat jaminan keamanan dalam kehidupan asal saja tidak mencampurkan kezaliman ke
dalam iman, 6/82, 40/51. Itulah orang-orang beriman yang dinyatakan ALLAH paling
tinggi dalam kehidupan di dunia kini apalagi di Akhirat nanti. 3/139, 47/35. Mereka segera
meninggalkan hal yang nyata keliru setelah mengetahui adanya kebenaran dan lalu
melaksanakannya. 39/18, asal saja kebenaran itu berdasarkan Firman ALLAH yang
termasuk Ayat-ayat mutasyabihat.
Memang pernyataan-pernyataan ALLAH banyak sangkut-pautnya dalam Alquran,
masing-masingnya harus dikaitkan dengan penganalisaan logis, dengan mana setiap orang

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 108


diuji tentanq ilmu, iman, dan kegiatannya. 47/31, namun hendaklah selalu menjadi
keyakinan bahwa ketentuan-ketentuan ALLAH itu adalah janjian ALLAH dan janjian itu
tidak pernah keliru atau dipungkiri, 30/6, 30/60, hanya saja setengah manusia yang belum
menyadari karena realitanya belum dibukakan ALLAH.
Demikian kesadaran manusia dalam sejarahnya, bahwa sesuatu yang mulanya
dinyatakan benar, kemudian ternyata keliru, lalu diperbaiki. Maka berlakulah perbaikan di
segala bidang di sepanjang zaman, hingga apa yang kemarin dianggap baik, lalu diubah
menurut perkembangan, dan besoknya disempurnakan lagi menurut kenyataannya. Hal ini
berlaku pada berbagai teori hidup terutama lagi dalam bidang fisika mengenai mikro dan
makro kosmos.
Nabi Muhammad s.a.w. dalam tugasnya sebagai Rasul terikat oleh Ayat 40/78.
Beliau hanya diizinkan menjelaskan hal-hal yang mengenai muhkamat sehubungan dengan
tingkat peradaban umat yang berlaku, sementara itu tidak rnenjelaskan hal-hal yang
mutasyabihaat walaupun beliau mengetahui sepenuhnya dan membiarkannya kepada
peningkatan kesadaran manusia sebagai realita yang dibukakan ALLAH menurut Ayat
38/88. Karenanya Muhammad tidak menerangkan pada masyarakatnya bahwa Bumi ini
bulat, tetapi barulah disadari oring seribu tahun kemudiannya. Begitu pula Nabi tidak
menerangkan Bumi ini berputar di sumbunya, walaupun beberapa Ayat Suci telah
menyatakannya seperti Ayat 2/164, 27/88 dan 39/5, dan tidak menerangkan kutub utara
dulunya adalah di Makkah kini, tetapi membiarkannya menjadi ungkapan orang-orang
berilmu pada zaman sesudah kepergian beliau.
Demikian pula mengenai ibadah Hajji yang semua ketentuannya telah terkandung
dalam Alquran, bahwa Nabi Muhammad s.a.w. tidak menerangkan ilmiahnya secara jelas,
selaku Teladan yang ditinggalkan beliau kebetulan tidak dapat melaksanakan berulang kali
hingga kini hanya dikenal sebagai Hajji Akbar atau Hajji Wada' yang berlaku pada bulan
Zulhijjah tahun l0 Hijriah, dan tidak lama kemudian berpulang ke Rahmatullah.
Menurut sejarah yang diketahui ialah hahwa Nabi Muhammad s.a.w. hanya sempat
satu kali saja melaksanakan ibadah Hajji ke Makkah. Kebetulan yang sekali itulah selama
ini dijadikan contoh teladan oleh orang-oranng Islam dalam menunaikan ibadah tersebut,
hingga orang mengira bahwa Hajji hanya dapat dilakukan pada bulan Zulhijjah saja yaitu
sebagaimana yang tercantum pada bulan Zulhijjah saja yaitu sebagaimana yang tercantum
pada diagram manasik Hajji.
Orang mengira bahwa ibadah Hajji yang dikerjakan di luar bulan Zulhijjah tidak sah
karena tidak sesuai dengan teladan yang dilakukan Nabi, maka yang datang ke Makkah di
luar Zulhijjah hanya dapat melakukan Umrah, bukan Hajji. Tetapi anggapan demikian
tidaklah benar karena bertantangan dengan ketentuan ALLAH yang termuat dalam

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 109


Alquran. Padahal ibadah Hajji boleh dilakukan pada beberapa bulan tertentu menurut Ayat
2/197, bahkan tidak ada salahnya jika terlambat atau tercepat dua hari sebagai di nyatakan
Ayat 2/203.
Orang menyatakan bahwa pelaksanaan ibadah harus sesuai dan menurut contoh yang
dilakukan Nabi. Siapa yang melakukan selain itu, maka dia dianggap bid'ah atau mengada-
ada dalam Islam. Sebenarnya anggapan ini terlalu picik, padahal Alquran selaku pokok dan
alur hukum dalam Islam memberikan kesempatan untuk melakukan sesuai dengan
keredhaan ALLAH dan tidak bertantangan dengan hukum
yang termuat dalam Kitab Suci itu. Hal ini dapat dipedomani dari ketentuan Ayat Suci
yang artinya:
‫م ال لب ق ل‬ ‫غوت لأن يعبدوُ ل ل‬
‫شلر‬ ‫شلرىًى فلب ل ل‬ ‫هاَ وُلألناَقبوا إ سللى الل مهس ل لهق ق‬ ‫للق ق‬ ‫جت لنُ لقبوا ال م‬
‫طاَ ق ل‬ ‫نا ل‬ ‫ذي ل‬‫لوُال م س‬
١٧﴿ ‫علباَد س‬ ‫﴾ س‬
39/17. Dan orang-orang yang menjauhi thagut (hukum lain) untuk menyembahnya dan
kembali kepada ALLAH, untuk mereka adalah kegembiraan, maka gembirakanlah
hamba-hamba-KU.
‫ه وُلقأوُلـ ىئ س ل‬
‫ك‬ ‫ل‬ ‫م الل م ق‬‫داهق ق‬ ‫ن هل ل‬ ‫ذي ل‬ ‫ه قأوُل لـ ىئ س ل‬
‫ك ال م س‬ ‫سنُ ل ق‬
‫ح ل‬
‫ل فليِتبعو ل‬
‫نأ ل‬ ‫قو ل ل ل م س ق ل‬‫ن ال ل ل‬
‫مقعو ل‬ ‫ست ل س‬
‫ن يل ل‬
‫ذي ل‬ ‫ال م س‬
‫ل‬ ‫ق‬
١٨﴿ ‫ب‬ ‫م أوُقلو اللل للباَ س‬ ‫﴾هق ل‬
39/18. (yaitu) Orang-orang yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti yang baiknya,
itulah orangorang yang ALLAH tunjuki mereka, dan itulah orang-orang penyelidik.

Banyak sekali hal yang patut dikerjakan dan memang telah sering dilaksanakan orang,
namun semuanya tidaklah termasuk bid'ah walaupun tidak pernah dilakukan Nabi
Muhammad s.a.w. dulunya. Jadi yang dikatakan perbuatan bid'ah ialah suatu ibadah yang
diwajibkan, dibolehkan, ataupun yang disunatkan tetapi bertantangan dengan hukum
ALLAH dalam Alquran. Misalnnya, ialah bid'ah hukum yang menyatakan lotre halal,
padahal dia termasuk judi yang dilarang ALLAH pada Ayat 2/219, 5/90, dan 5/91. Dan
adalah bid'ah hukum yang mengatakan renten bank halal, padahal dia termasuk riba yang
dinyatakan ALLAH pada Ayat 2/276. 3/130, 4/161 dan 30/39.
Juga adalah bid'ah ketentuan hukum atau anggapan orang yang menyatakan semua
ibadah harus benar-benrar sesuai dengan apa yang dilakukan Nabi dulunya, yaitu
menunaikan ibadah Hajji harus di waktu berumur 63 tahun dan melakukan Sharat di waktu
berumur 40 tahun, begitupun datang ke Makkah untuk Hajji harus dari jurusan Madinah
dengan menaiki unta atau jalan kaki. Padahal ALLAH memerintahkan manusia dari segala
tingkat umur yang berkesanggupan untuk ibadah Hajji, termuat pada Ayat 3/97 dari
manapun datangnya dan dengan kendaraan apapun, tercantum pada Ayat 22/27, seterusnya
melakukan Shalat pada segala umur menurut Ayat2/21.

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 110


Sebaliknya tidaklah bid'ah melakukan beberapa hal yang dulunya tidak sempat
dilakukan Nabi Muhammad s.a.w. padahal ada ketentuan hukum yang memerintahkan,
Ayat 3/137, 29/20 dan beberapa Ayat Suci lainnya memerintahkan orang agar berjalan
keliling Bumi ini untuk memperhatikan tanda-tanda kebesaran ALLAH, perintah ini tidak
pernah dilakukan Nabi Muhammad s.a.w. dulunya, maka orang-orang Islam yang
melakukannya bukanlah bertindak bid'ah. Begitu pula mengenai pelaksanaan ibadah Hajji
yang dapat dilakukan pada beberapa bulan tertentu di luar Zulhijjah, bukanlah ibadah itu
bid'ah karena tidak pernah dilakukan Nabi Muhammad s.a.w. dulunya, padahal Ayar 2/197
membolehkannya.
Tetapi tidakkah pelontaran jamrah di Mina termasuk bid'ah karena tidak ada dalilnya
dalam Alquran? Dan pengalaman membuktikan banyaknya kecelakaan di tempat itu setiap
tahun menjadi pertanda tidak termasuk ketentuan Ayat 6/82 yang menjamin keamanan bagi
orang-orang beriman, begitupun tidak termasuk perbuatan yang ditentukan ALLAH pada
Ayat 6/153 dan 7/3. Tidakkah perbuatan itu termasuk zalim menurut hukum yang
tercantum pada Ayat 5/45? Untuk bersikap adil dan tidak termasuk bid'ah hendaklah
memahami dan melaksanakan ketentuan ALLAH yang artinya sebagai berikut:
‫ل‬
‫سسبيِل سهس‬‫عن ل‬ ‫م ل‬ ‫فمرقل ب سك ق ل‬
‫ل فلت ل ل‬ ‫سب ق ل‬ ‫ماَ لفاَت مب سقعوه ق وُللل ت لت مب سقعوا ال ز‬ ‫قيِ ن‬ ‫ست ل س‬ ‫م ل‬‫طيِ ق‬ ‫صلرا س‬
‫ذا س‬ ‫ن هلـ ى ل‬
‫وُلأ م‬
١٥٣﴿ ‫ن‬ ‫قو ل‬ ‫كم ب سهس ل لعلل مك ق ل‬
‫م ت لت م ق‬ ‫صاَ ق‬
‫م وُل م‬ ‫﴾ ذ لىل سك ق ل‬
6/153. Dan bahwa inilah tuntunan-KU yang kukuh, maka itulah dia (hukum Alquran itu).
Dan janganlah mengikuti garis-garis hukum (lain ) lalu hal itu memecah belah
kamu dari garis hukum-NYA. Itulah yang DIA wasiatkan padamu semoga kamu
menginsafi.
‫ل‬ ‫ماَ قأنزس ل‬
٣﴿ ‫ن‬ ‫دوُن سهس أوُلل سليِاَلء قلسليِنل م‬
‫ماَ ت لذ لك مقروُ ل‬ ‫من ق‬ ‫م وُللل ت لت مب سقعوا س‬‫من مرب لك ق ل‬ ‫كم ل‬ ‫ل إ سل ليِ ل ق‬ ‫﴾ات مب سقعوا ل‬
7/3. Ikutilah apa-apa yang diturunkan kepadamu dari TUHAN-mu, dan janganlah
mengikuti pimpinan-pimpinan selain DIA. Sedikit sekali yang kamu pikirkan.

Nyatalah ada kejadian pada masyarakat ramai bahwa mereka dalam ibadahnya mengikuti
hukum thagut yaitu hukum di luar Alquran, dan mereka masih menyatakan beriman seperti
tercantum pada Ayat 4/60. Mereka digolongkan pada orang-orang fasik dan zalim menurut
Ayat 5/45 dan 5/47. Maka untuk menempatkan diri pada keredhaan ALLAH bagi
kelestarian dan keamanan hidup, hendaklah kita benar-benar mengikuti hukum ALLAH
yang termuat dalam Alquran seperti dimaksudkan Ayat 6/153 dan 7/3. Kita tidak
dibolehkin mengikuti hukum lain agar tidak terpecah belah dan agar tidak termasuk fasik
atau zalim.
Karena ibadah Hajji hanya dapat dilaksanakan di Makkah di mana orang-orang Arab
berkuasa, dan pada umumnya tradisi mengenai ibadah berasal dari mereka sebagai terbukti

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 111


dalam sejarah Islam, maka tidak boleh tidak, kita terpaksa mempersoalkan keadaan mereka
menurut ketentuan Alquran dengan mana kita dapat memberikan penilaian mengenai
tradisi yang sampai kini masih berlaku. Sunguh hal ini hanyalah karena terpaksa
dibicarakan, dan bukanlah kita bermaksud
mencari kelemahan orang-orang Arab dalam Islam untuk maksud-maksud lain, dan bukan
pula bersifat penghinaan. Di antara Ayat Suci yang sehubungan dengan ini ialah seperti
dimaksudkan:
‫ن سباَلل مهس لوُال ليِ لولم س الل س‬ ‫ل‬
‫خرس‬ ‫م ل‬‫نآ ل‬ ‫م ل‬ ‫حلرام س ك ل ل‬ ‫جد س ا ل ل ل‬
‫س س‬‫م ل‬‫ماَلرة ل ال ل ل‬
‫ع ل‬ ‫ج وُل س‬ ‫ة ال ل ل‬
‫حاَ ل‬ ‫قاَي ل ل‬
‫س ل‬ ‫جعلل لت ق ل‬
‫م س‬ ‫أ ل‬
﴿‫ن‬ ‫ميِ ل‬ ‫م ال م‬
‫ظاَل س س‬ ‫قو ل ل‬‫دي ال ل ل‬ ‫ه لل ي لهل س‬ ‫عنُد ل الل مهس لوُالل م ق‬‫ن س‬‫ووُ ل‬ ‫ل الل مهس لل ي ل ل‬
‫ست ل ق‬ ‫سسبيِ س‬ ‫جاَهلد ل سفيِ ل‬ ‫وُل ل‬
١٩﴾
9/19. Apakah kamu jadikan perencanaan Hajji dan upacara meramaikan Masjidil Haraam
seperti orang yang beriman pada ALLAH serta Hari yang Akhir dan berjuang pada
garis hukum ALLAH? Tidaklah mereka itu bersamaan pada ALLAH dan ALLAH
tidak menunjuki kaum yang zalim.
‫سول سهس لوُالل م ق‬
‫ه‬ ‫ى لر ق‬
‫ه ع لل ى‬ ‫ماَ لأنلز ل‬
‫ل الل م ق ل‬ ‫دوُد ل ل‬
‫ح ق‬
‫موا ق‬
‫ل‬
‫جد لقر أمل ي لعلل ل ق‬
‫ل‬
‫فاَنقاَ وُلأ ل‬ ‫ب أل ل‬
‫شد ز ك ق ل‬
‫فنرا وُلن س ل‬ ‫الل لع للرا ق‬
٩٧﴿ ‫م‬ ‫كيِ ر‬
‫ح س‬‫م ل‬ ‫﴾ع لسليِ ر‬
9/97. Orang-orang Arab itu lebih sangat tentang kekafiran dan kemunafikan, dan lebih
bertahan untuk tidak mengetahui batas-batas hukum yang ALLAH turunkan atas
Rasul-NYA, dan ALLAH mengetahui lagi bijaksana.

Kedua Ayat Suci yang artinya kita kutipkan di atas ini memberikan kesan bahwa memang
tradisi ibadah Hajji yang berlaku sampai kini banyak sedikitnya tidak sesuai dengan hukum
ALLAH, karenanya tradisi itu harus disesuaikan dengan Ayat-ayat Suci dalam Alquran.
Sementara itu keterangan yang menyatakan ibadah Hajji adalah rukun kelima dalam Islam
dan orang telah sempurna Islamnya sesudah selesai melaksanakan Hajji, sebenarnya harus
diperbaiki menurut Ayat 9/19 bahwa orang-orang yang berjuang pada garis hukum
ALLAH hahkan lebih tinggi derajatnya selaku orang-orang bahagia dinyatakan ALLAH
pada Ayat 9/20.
"Siqaayatul Hajji" bukanlah berarti memberi minum orang yang melakukan Hajji
sebagaimana biasanya diartikan orang, tetapi perencanaan atau rencana bagi para Hajji.
Siqaayah demikian juga tercantum pada Ayat 12/70 di mana dinyatakan bahwa Nabi Yusuf
melakukan suatu perencanaan pada karung adiknya untuk dapat menahan adiknya agar
tinggal bersamanya. Rencana itu berupa memasukkan gantang ke dalam karung tersebut
dan dikatakan dicuri atau kehilangan pada Ayat 12/72.
Begitu pula istilah "Imaarah” bukanlah berarti "memelihara" tetapi "meramaikan"
yaitu meramaikan Masjidil Haraam. Sehubungan dengan istilah itu ialah "Amara"
tercanum pada Ayat 9/17, 9/18, 30/9, dan "Umrah" pada Ayat 2/196. serta "Ttamara" pada
MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 112
Ayat 2/158. Masing-masingnya berarti upacara meramaikan dan sama meramaikan. Jadi
yang dimaksud ALLAH pada Ayat 9/19 ialah meramaikan Masjidil Haraam, maka
melakukan Umrah ialah meramaikan Masjidil Haraam itu, bukan Umrah seperti anggapan
orang selama ini yang menamakannya sebagai Hajji kecil dilakukan dengan miqat makani
berpakaian ihram dua helai kain putih dimulai dari Bir Ali atau Tan'im.
Jadi yang dimaksud dengan Umrah atau 'Imaratul Masjidil Haraam ialah
meramaikan tempat suci itu dengan melakukan Shalat, Tawaf, Sa'i, dan zikir atau membaca
Ayat-ayat Alquran. Lebih jelas untuk persoalan ini. baiklah kita kutipkan pula maksud
beberapa Ayar Suci; begitupun yang menyangkut ibadah Hajji. dan bulan-bulan Haraam:
َ‫صملى وُلع لهسد للنا‬ ‫ل‬ ‫ملثاَب ل ن ل‬
‫م ل‬ ‫م ق‬ ‫هيِ ل‬ ‫قاَم س إ سب للرا س‬ ‫م ل‬ ‫من م‬ ‫ذوُا س‬ ‫خ ق‬ ‫مننُاَ لوُات م س‬ ‫س وُلأ ل‬ ‫ة لل م لنُاَ س‬ ‫ت ل‬ ‫جعلل للنُاَ ال لب ليِ ل ل‬ ‫وُلإ سذ ل ل‬
﴿ ‫جود س‬ ‫س‬ ‫ال‬ ‫ع‬ ‫م‬ ‫ك‬ ‫ر‬ ‫وُال‬ ‫ن‬ ِ‫في‬ ‫ك‬ َ‫عا‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫وُا‬ ‫ن‬ ِ‫في‬ ‫ئ‬ َ‫طا‬ ‫م‬ ‫لل‬ ِ‫ي‬ ‫ت‬ ِ‫ي‬ ‫ب‬ ‫را‬ ‫ه‬ ‫ل‬ ‫ط‬ ‫أن‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ِ‫عي‬
‫ى إس ل ل س ل ل س ل ل س‬
َ‫ما‬ ‫س‬ ‫إ‬ ُ‫و‬ ‫م‬ ِ‫هي‬ ‫را‬ ‫ب‬ ‫ل‬
‫ز ق‬ ‫سس ل ل ل سس ل ل ز س‬ ‫ل ل للس ل س‬ ‫إ سل ى‬
١٢٥﴾
2/125. Dan ketika KAMI judikan Rumah itu sumber ilmu bagi manusia dan keamanan,
dan adakanlah dari kebesaran Ibrahim itu jadi Mushalla. Dan KAMI tegaskan
kepada Ibrahim dan Ismail, agar: "Sucikanlah Rumah-KU itu bagi orang-orang
yang tawaf dan orang-orang yang ukuf serta ruku' sujud.
‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬
‫ح ع لليِ لهس أن‬ ‫جلنُاَ ل‬ ‫ملر فللل ق‬ ‫ت أوُس اع لت ل ل‬ ‫ج ال لب ليِ ل ل‬ ‫ح م‬ ‫ن ل‬ ‫م ل‬ ‫شلعاَئ سرس الل مهس فل ل‬ ‫من ل‬ ‫ملروُلة ل س‬ ‫فاَ لوُال ل ل‬ ‫ص ل‬ ‫ن ال م‬ ‫إس م‬
١٥٨﴿ ‫م‬ ‫ر‬ ِ‫لي‬
‫س‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫ر‬ ‫ر‬ ‫س‬ ‫ك‬ َ‫شا‬ ‫ل‬ ‫ه‬
‫ل‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫ال‬ ‫ن‬ ‫م‬ ‫إ‬ ‫ل‬ ‫ف‬ ‫را‬ ‫ن‬ ‫ل‬ ِ‫ي‬ ‫خ‬
‫ل‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫م‬ ‫و‬ ‫ل‬ ‫ط‬ ‫ل‬ ‫ت‬ ‫من‬ ُ‫و‬
‫سس ل ل ل‬ َ‫ما‬ ‫ه‬ ‫ب‬ ‫ف‬
‫ل‬ ‫م‬ ‫و‬ ‫م‬ ‫ط‬ ‫ل‬ ‫ي‬﴾
‫س‬
2/158. Bahwa Shafa dan Marw'ah termasuk syiar ALLAH, maka siapa yang menziarahi
Rumuh itu atau sama meramaikan, tiadalah kejanggalan atasnya untuk tawaf pada
keduanya. Dan siapa yang menyanggupi adalah lebih baik, bahwa ALLAH
menghargai lagi mengetahui.
‫س ال لب سزر ب سلأن ت لأقتوا‬
‫ل‬
‫ج وُلل ليِ ل ل‬ ‫ح ل‬ ‫س لوُال ل ل‬ ‫س‬ َ‫ت سللمنُا‬ ‫واسقيِ ق‬ ‫م ل‬ ‫يِ ل‬ ‫ل هس ل‬ ‫ن الل له سل مةس قق ل‬ ‫س‬ ‫ك عل‬ ‫سأ لقلون ل ل‬ ‫يل ل‬
‫قوا الل لم‬ ‫قى وُأ لتوا ال لبيِوت من أ ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ق‬
‫ه‬ ‫واب سلهاَ لوُات م ق‬ ‫قق ل س ل ل ل‬‫ب‬ ‫ق س ل ل س م سم ل س م ى ل ق‬ ‫ل‬ ‫ت‬ ‫ا‬ ‫ن‬ ‫م‬ ‫ر‬ ‫ب‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ن‬ ‫ك‬ ‫ى‬ ‫ـ‬ ‫ل‬ ُ‫و‬ َ‫ها‬ ‫ر‬ ‫هو‬ ‫ظ‬ ‫من‬ ‫ال لب ققيِو ل س‬
‫ت‬
١٨٩﴿ ‫ن‬ ‫حو ل‬ ‫فل س ق‬ ‫م تق ل‬ ‫ق‬
‫﴾لعللك ل‬ ‫م‬ ‫ل‬
2/189. Mereka bertanya padamu tentang bulan baru. Katakanlah: "Dia adalah untuk
penentuan waktu bagi manusia dan Hajji...."
‫وُأ لت سموا ال لحج وُال لعمرة ل ل سل مه فلإ ق‬
‫قوا‬ ‫حل س ق‬ ‫ي وُللل ت ل ل‬ ‫س‬ ‫ن ال لهلد ل‬ ‫م ل‬ ‫سلر س‬ ‫ست ليِ ل ل‬ ‫ماَ ا ل‬ ‫م فل ل‬ ‫صلرت ق ل‬ ‫ح س‬ ‫نأ ل‬ ‫س س ل‬ ‫ل م ل ق ل ل‬ ‫ل ز‬
‫ل‬ ‫ن‬ ‫كم مريضاَ أ لوُ به أ ل‬ ‫ق‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫ق‬ ‫ق‬
‫سهس‬ ‫من مرأ س‬ ‫ل‬ ً‫ذى‬ ‫س‬ ‫ل س‬ ‫ن‬ ‫م س‬ ُ‫من‬‫س‬ ‫ن‬ ‫ل‬ َ‫كا‬ ‫من‬ ‫ل‬ ‫ف‬ ‫ه‬
‫ق‬ ‫ل‬ ‫ح‬ ‫س‬ ‫م‬
‫ل ق ل‬ ‫ي‬ ‫ل‬ ‫د‬ ‫ه‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ل‬ ‫غ‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ب‬ ‫ل‬ ‫ي‬ ‫ى‬ ‫م‬ ‫ت‬ ‫ح‬ ‫ل‬ ‫م‬
‫ل‬ ‫ك‬ ‫س‬
‫ل‬ ُ‫قرقءو‬
‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ذا أ ل‬ ‫ل‬ ‫ة من ص ىيِاَم أ لوُ صدقلة أ ل‬
‫ج‬
‫ل ل‬ ‫ح‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫لى‬ ‫إ‬ ‫ة‬ ‫ر‬ ‫م‬ ‫ع‬
‫س ق ل ل ل ل ل م ل س ق ل ل س س‬ ‫ل‬ َ‫با‬ ‫ع‬ ‫ت‬ ‫م‬ ‫ت‬ ‫من‬ ‫ف‬ ‫م‬ ‫ت‬ ُ‫من‬ ‫ل‬ ‫س‬ ‫إ‬ ‫ف‬ ‫ك‬ ‫س‬
ْ‫س ل ءْ ل ل ل ءْ ل ق ق ء‬ ‫ن‬ ُ‫و‬ ‫ف لل ر ل‬ ‫ي‬ ‫د‬ ‫فل س‬
‫ذا‬ ‫سب لعلةءْ إ س ل‬ ‫ج وُل ل‬ ‫ح ل‬ ‫ل‬
‫م ث للث لةس أمياَم ءْ سفيِ ال ل‬ ‫ل‬ ‫صليِاَ ق‬ ‫جد ل ف ل س‬ ‫م يل س‬ ‫من ل ل‬ ‫م‬ ‫ي فل ل‬ ‫ن الهلد ل س‬ ‫ل‬ ‫م ل‬ ‫سلر س‬ ‫ست ليِ ل ل‬ ‫ماَ ا ل‬ ‫فل ل‬
‫ل‬ ‫ل‬ ‫ق‬ ‫ل‬ ‫ق‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬
‫حلرام س‬ ‫جد س ا ل ل‬ ‫س س‬ ‫م ل‬ ‫ري ال ل‬ ‫ض س‬ ‫حاَ س‬ ‫ه ل‬ ‫ن أهلل ق‬ ‫م ي لك ل‬ ‫من ل ل‬ ‫ة ذ ىل سك ل س ل‬
‫قوا الل مه وُاع لل لموا أ ل‬
‫مل ر‬ ‫م ت سلك ع لشلرة ر كاَ س‬ ‫جعلت ق ل‬ ‫لر ل‬
١٩٦﴿ ‫ب‬ ‫س‬ َ‫قا‬
‫ل‬ ‫س‬ ‫ع‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ق‬ ‫د‬ ‫دي‬
‫س‬ ‫ش‬ ‫ل‬ ‫ه‬‫ل‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫ال‬ ‫ن‬‫م‬ ‫ق‬ ‫ل ل‬ ‫ق‬ ‫م‬ ‫ت‬ ‫وُا‬
‫ل‬ ﴾
2/196. Dan sempurnakanlah Hajji dan Umrah (meramaikan Masjidil Haraamm) untuk
ALLAH, jika kamu dalam keadaan sulit maka hendaklah yang mudah dari kurban.
Dan jangan cukur kepalamu hingga kurban itu sampai pada tempatnya tertentu.
Maka siapa yang sakit dari kamu atau ada gangguan di kepalanya, hendaklah
MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 113
berfidyah terdiri dari berpuasa atau bersedekah atau pengabdian (lainnya). Jika
kamu dalam keadaan aman, maka siapa yang melengkapi dengan umrah sampai
pada Hajji, hendaklah yang mudah dari korban, maka siapa yang tidak
mendapatkannya, hendaklah berpuasa tiga hari dalam Hajji itu dan tujuh (hari)
ketika kamu telah kembali. Itulah sepuluh (hari) yang sempurna. Yang demikian
ialah bagi siapa yang keluarganya tdak hadir pada Masjidil Haraam (bukan
penduduk Makkah). Dan insaflah pada ALLAH, dan ketahuilah bahwa ALLAH
sangat pemberi balasan.
‫دا ل‬
‫ل‬ ‫ج ل‬ ‫سوقل وُللل س‬ ‫ث وُللل فق ق‬ ‫ج فللل لرفل ل‬ ‫ح م‬ ‫ن ال ل ل‬ ‫ض سفيِهس م‬ ‫من فللر ل‬ ‫ت فل ل‬ ‫ماَ ر‬ ‫معلقلو ل‬ ‫شهقرر م‬ ‫ج أل ل‬ ‫ح ز‬ ‫ال ل ل‬
‫قولىًى‬ ‫خيِ للر المزاد س الت م ل‬ ‫ن ل‬ ‫دوُا فلإ س م‬ ‫ه وُلت للزوُم ق‬ ‫م‬
‫ه الل ق‬ ‫م ق‬ ‫ل‬
‫خيِ لرءْ ي لعلل ل‬ ‫ن ل‬ ‫م ل‬ ‫فعللوا س‬ ‫ق‬ ‫ماَ ت ل ل‬ ‫ج وُل ل‬ ‫ح ل‬ ‫ل‬
‫سفيِ ال ل‬
١٩٧﴿ ‫ب‬ َ‫با‬ ‫ل‬ ‫ل‬‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ِ‫لي‬‫س‬ ُ‫أو‬ ‫ق‬ َ‫يا‬ ‫ن‬ ‫قو‬ ‫ق‬ ‫ت‬ ‫وُا‬ ﴾
‫ل س‬ ‫س ل‬ ‫ل م‬
2/197. Hajji adalah pada bulan-bulan tertertu. Siapa yang telah wajib padanya (bulan-bulan
itu) melakukan Hajji, maka tiada lagi jimak (suami istri) dan tiada kefasikan dan
tiada perbantahan dalam Hajji itu. Dan apapun yang kamu perbuat dari kebaikan.
ALLAH mengetahuinya, maka tambah-tambahlah, bahwa tambahan yang baik
ialah keinsafan, dan insaflah pada-KU wahai para penyelidik.
‫ق‬
‫ت لفاَذ لكقروُا‬ ‫ل ليِس ع لل ليِك قم جنُاَح لأن تبتقغوا فلضنل من ربك قم فلإ ل ل‬
ْ‫ن ع للرلفاَ ء‬ ‫م ل‬ ‫ضقتم ل‬ ‫ذا أفل ل‬ ‫ل ل م ل ل س‬ ‫للل‬ ‫ل ل ق ل ر‬ ‫ل ل‬
‫ن‬ ‫ل‬ ‫م‬
‫س‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫س‬ ‫ه‬ ‫س‬ ‫ل‬‫ل‬ ‫ب‬ ‫ل‬ ‫ق‬ ‫من‬ ‫ل‬ ‫تم‬ ‫ق‬ ُ‫كن‬ ‫ق‬ ‫إن‬ ‫ل لس‬ُ‫و‬ ‫م‬ ‫ق‬ ‫ك‬ ‫دا‬
‫ل‬ ‫ل‬ ‫ه‬ َ‫ما‬ ‫ق ق ل‬ ‫ل‬ ‫ك‬ ‫ه‬ ُ‫رو‬ ‫ق‬ ‫ك‬ ‫ل‬ ‫ذ‬ ‫وُا‬‫ل س ل‬ ‫م‬ ‫را‬ ‫ح‬
‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫س‬ ‫ر‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫ش‬ ‫ل‬ ‫م‬
‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ل‬ ‫د‬ ُ‫عن‬‫س‬ ‫ه‬ ‫م‬
‫ال ل‬‫ل‬
١٩٨﴿ ‫ن‬ ‫ل‬
‫ضاَليِ ل‬ ‫﴾ال م‬
2/198. Tiadalah kejanggalan atasmu untuk mencari kurnia dari TUHAN-mu, maka ketika
kamu telah berombongan dari Arafah, ingatlah ALLAH pada Musy'aril Haraam
(susunan mulia) dan ingatlah DIA sebagaimana DIA tunjukkan padamu dan
walaupun kamu sebelumya termasuk orang-orang sesat.
‫ل‬
‫من‬ ‫م ع لل ليِ لهس وُل ل‬ ‫ن فللل إ سث ل ل‬ ‫ميِ ل س‬ ‫ل سفيِ ي لول ل‬ ‫ج ل‬ ‫من ت لعل م‬ ‫ت فل ل‬ ْ‫دا ء‬ ‫دوُ ل‬ ‫مع ل ق‬ ‫ه سفيِ أمياَم ءْ م‬ ‫لوُاذ لك ققروُا الل م ل‬
‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫ل‬
٢٠٣﴿ ‫ن‬ ‫شقروُ ل‬ ‫ح ل‬ ‫م إ سليِ لهس ت ق ل‬ ‫ق‬
‫موا أن مك ل‬ ‫ه لوُاع لل ق‬ ‫قوا الل ل‬ ‫ى لوُات م ق‬ ‫ق ى‬ ‫ن ات م ل‬ ‫م س‬ ‫م ع لليِ لهس ل س ل‬ ‫خلر فللل إ سث ل ل‬ ‫﴾ت لأ م‬
2/203. Dan ingatlah ALLAH pada hari-hari tertentu, maka siapa yang terdahulu dua hari,
tiadalah dosa atasnya, dan siapa yang terlambat juga tiadalah dosa atasnya, yaitu
bagi orang yang insaf. Dan insaflah pada ALLAH dan ketahuilah bahwa kamu
kepada-NYA akan dikumpulkan.
٩٦﴿ ‫ن‬ ‫ميِ ل‬ ‫دىً ل لل للعاَل ل س‬ ‫كاَ وُلهق ن‬ ‫ملباَلر ن‬ ‫ة ق‬ ‫ذي ب سب لك م ل‬ ‫س ل لل م س‬ ‫ضعل سللمنُاَ س‬ ‫ت وُق س‬ ْ‫ل ب ليِ ل ء‬ ‫ن أ لوُم ل‬ ‫﴾إ س م‬
3/96. Bahwa Rumah pertama yung didirikan untuk manusia (di Bumi) ialah yang di
Mukkah, diberkahi dan petunjuk buai seluruhmanusia.
‫ج‬
‫ح ز‬ ‫س س‬ ‫ل‬ ‫م‬ ‫ه ل‬ ‫خل ل ق‬
‫مننُاَ وُلل سلهس ع للى المنُاَ س‬ ‫نآ س‬ ‫كاَ ل‬ ‫من د ل ل‬ ‫م وُل ل‬ ‫هيِ ل‬
‫م إ سب للرا س‬ ‫قاَ ق‬ ‫م ل‬ ‫ت م‬ ‫ت ب ليِ للنُاَ ر‬ ‫سفيِهس آلياَ ر‬
٩٧﴿ ‫ن‬ ‫ميِ ل‬ ‫ل‬
‫ن اللعاَل س‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ن‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫﴾ال لب ليِ ل س‬
‫يِ ع ل س‬ ‫ه غنُ س ي‬ ‫ن الل ل‬ ‫فلر فإ س م‬ ‫من ك ل‬ ‫سسبيِل وُل ل‬ ‫ست لطاَع ل إ سليِ لهس ل‬ ‫نا ل‬ ‫م س‬ ‫ت ل‬
3/97. Padanya ada Ayat-ayat yang menerangkan, kebesaran, Ibrahim, dan siapa yang
memasukinya adalah aman. Dan bagi ALLAH atas manusia ialah menziarahi

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 114


rumah itu yaitu siapa yang menyanggupi garis hukum kepadanya. Dan siapa yang
kafir maka ALLAH lebih kaya dari seluruh manusia.
‫ل‬ ‫ل‬
‫جلزارء‬ ‫دا فل ل‬ ‫م ن‬‫مت لعل ل‬ ‫كم ز‬ ‫منُ ق‬ ‫ه س‬ ‫من قلت لل ل ق‬ ‫م وُل ل‬ ‫حقر ر‬ ‫م ق‬ ‫صيِ لد ل وُلأنت ق ل‬ ‫قت ققلوا ال م‬ ‫مقنُوا لل ت ل ل‬ ‫نآ ل‬ ‫ذي ل‬‫لياَ أي زلهاَ ال م س‬
‫ل‬
‫م هلد لنياَ لباَل سغل ال لك لعلب لةس أوُل ك ل م‬
‫فاَلرة ر‬ ‫منُك ق ل‬ ‫ل ل‬ ْ‫م ب سهس ذ للوُا ع لد ل ء‬ ‫حك ق ق‬ ‫ن النُ معلم س ي ل ل‬ ‫م ل‬ ‫ل س‬ ‫ماَ قلت ل ل‬
‫ل ل‬ ‫مث ل ق‬ ‫ل‬
‫ف‬ ‫ل‬
‫سل ل‬ َ‫ما‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫ه‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫ال‬ َ‫فا‬
‫ل‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫ه‬ ‫ر‬‫م‬ ‫ل‬ ‫أ‬ ‫ل‬ ‫ل‬ َ‫با‬ ُ‫و‬ ‫ل‬ ‫ق‬ ‫ق‬
ُ‫ذو‬ ِ‫ي‬‫ل‬ ‫ل‬ َ‫ما‬ َ‫يِا‬ ‫ص‬ ‫ل‬
‫ك‬ ‫س‬ ‫ل‬‫ل‬ ‫ى‬ ‫ذ‬ ‫ق‬
‫ل‬ ‫د‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ُ‫و‬‫ل‬ ‫أ‬ ‫ن‬ ِ‫كي‬ َ‫سا‬ ‫م‬ ‫م‬ َ‫عا‬ ‫ل‬ ‫ط‬
‫ق م ل‬ ‫س‬ ‫ل س‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ن‬ ‫ل‬ ‫س‬ ‫ل‬ ‫ل ل‬ ‫س‬ ‫ل ل‬ ‫ق‬ ‫ل‬
٩٥﴿ ْ‫قاَم ء‬ ‫ذوُ انت س ل‬ ‫زيرز ق‬ ‫ه عل س‬ ‫ه لوُالل م ق‬ ‫منُ ل ق‬ ‫ه س‬ ‫م الل م ق‬ ‫ق ق‬ ‫عاَد ل فلليِنُت ل س‬ ‫ن ل‬ ‫م ل‬ ‫﴾وُل ل‬
5/95. Wahai orang-orang beriman, janganlah membunuh binatang buruan sedangkan kamu
HURUM (dalam bulan-bulan Haraam). Dan siapa siapa yang mmbunuhnya secara
sengaja dari kamu, maka balasannya ialah persamaan, dengan apa yang telah dia
bunuh itu, dari ternak yang diberikan hukumnya oleh dua orang adil dari kamu
selaku hadiah yang harus sampai ke Ka'bah, atau tindakan penggantinya yaitu
makanan orong-orang miskin, atau seadil itu dengan puasa, agar dia rasai akibat
urusunnya. ALLAH memaafkan apa-apa yang telah lalu, dan siapa mengulangi
maka ALLAH akan membalas padanya, dan ALLAH mulia lagi punya
pembalasan.
َ‫ما‬ ‫ل‬
‫صيِ لد ق الب للر ل‬ ‫م ل‬ ‫م ع لل ليِ لك ق ل‬ ‫حلر ل‬ ‫سميِاَلرةس وُل ق‬ ‫م وُلسلل م‬ ‫عاَ ل مك ق ل‬ ‫ملتاَ ن‬ ‫ه ل‬ ‫حرس وُلط للعاَ ق‬
‫م ق‬ ‫صيِ لد ق ال لب ل ل‬‫م ل‬ ‫ل ل لك ق ل‬ ‫ح م‬ ‫أق س‬
٩٦﴿ ‫ن‬ ‫شقروُ ل‬ ‫ح ل‬ ‫ذي إ سل ليِ لهس ت ق ل‬ ‫ه ال م س‬ ‫قوا الل م ل‬ ‫ماَ لوُات م ق‬ ‫حقر ن‬ ‫م ق‬ ‫مت ق ل‬ ‫﴾د ق ل‬
5/96. Dihalalkan bagimu hewan buruan lautan dan makanannya sebagai kelengkapan
bagimu dan bagi orang-orang perjalanan, dan diharamkan atasmu hewan buruan
daratan selama kamu HURUM (dalam bulan-bulan Haraam), dan insaflah pada
ALLAH yang kepada-NYA kamu akan dikumpulkan.
‫ل‬ ‫ل‬ ‫ة أل ل‬
‫ض أ للرب لعل ل‬ ‫لل‬
‫زي‬
‫خ س‬
‫م ل‬ ‫ن الل م ل‬
‫ه ق‬ ‫زي الل مهس وُلأ م‬
‫ج س‬
‫معل س‬ ‫موا أن مك ق ل‬
‫م غ ليِ لقر ق‬ ‫شهقرءْ لوُاع لل ل ق‬ ‫حوا سفيِ اللر س‬ ‫فل س‬
‫سيِ ق‬
٢﴿ ‫ن‬ ‫س ل‬ ‫ري‬‫س‬ ‫ف‬ ‫ل‬
َ‫كا‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ا‬﴾
9/2. Maka berangkatlah di Bumi empat bulan dan ketahuilah bahwa kamu tidak bisa
berlepas diri dari ALLAH, dan bahwa ALLAH Menghinakan orang-orang kafir.
‫م‬
‫صقروُهق ل‬‫ح ق‬‫م لوُا ل‬ ‫خ ق‬
‫ذوُهق ل‬ ‫م وُل ق‬
‫موهق ل‬‫جدت ز ق‬ ‫ث وُل ل‬ ‫حيِ ل ق‬‫ن ل‬‫كيِ ل‬
‫شر س س‬ ‫م ل‬‫م لفاَقلت ققلوا ال ل ق‬ ‫شهققر ال ل ق‬
‫حقر ق‬ ‫خ الل ل ل‬ ‫سل ل ل‬
‫ذا ان ل‬‫فلإ س ل‬
‫ل‬ ‫ز‬ ‫ل‬
‫وا المزكاَة ل فل ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ق‬ ‫ل‬
‫ن‬‫م إس م‬
‫سسبيِلهق ل‬‫خلوا ل‬ ‫صلة ل لوُآت ل ق‬ ‫موا ال م‬ ‫صد ءْ فلسإن لتاَقبوا وُلألقاَ ق‬ ‫ملر ل‬ ‫ل ل‬ ‫مك م‬ ‫دوُا لهق ل‬ ‫لوُاقلعق ق‬
٥﴿ ‫م‬ ‫حيِ ر‬
‫فورر مر س‬ ‫ه غل ق‬‫﴾الل م ل‬
9/5. Maka ketika bulan-bulan Haraam itu telah berlalu, lalu perangilah orang-orang
musyrik itu di mana saja kamu dapati mereka, dan tangkaplah mereka dan tawanlah
mereka dan dudukilah setiap tempat strategis terhadap mereka. Jika mereka
bertobat dan mendirikan Shalat serta membayarkan zakat, maka aturlah garis
hukum mereka, bahwa ALLAH pengampun penyayang.
‫ت‬‫ماَلوُا س‬‫س ل‬ ‫خل لقل ال م‬ ‫م ل‬ ‫ب الل مهس ي لول ل‬ ‫شهلنرا سفيِ ك سلتاَ س‬ ‫شلر ل‬ ‫عنُد ل الل مهس اث للنُاَ ع ل ل‬ ‫شقهورس س‬ ‫عد مة ل ال ز‬
‫ن س‬
‫إس م‬
‫ق‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬
‫م‬
‫سك ل‬ ‫ف ل‬ ‫ن أن ق‬ ‫موا سفيِهس م‬ ‫م فل ت لظل س ق‬ ‫قيِ ل ق‬‫ن ال ل‬ ‫دي ق‬ ‫م ذ لىل سك ال ل‬ ‫حقر ر‬ ‫ة ق‬ ‫منُ للهاَ ألرب لعل ر‬‫ض س‬‫لوُاللر ل‬
‫ل‬ ‫م‬ ‫ة وُاع لل لموا أ ل‬ ‫ق‬
﴿‫ن‬‫ل‬ ِ‫قي‬‫س‬ ‫م‬ ‫ت‬ ‫م‬
‫ق‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫م‬
‫ل ل‬ ‫ه‬ ‫ل‬ ‫ال‬ ‫ن‬
‫م‬ ‫ق‬ ‫ل‬ ‫ن‬ ‫م‬ ‫ف‬ َ‫كا‬‫ل‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫ق‬ ‫ك‬ ‫ل‬ ‫ن‬‫لو‬ ‫س‬ ‫ت‬ َ‫قا‬
‫ل‬ ‫ق‬ ‫ي‬ َ‫ما‬
‫ل‬ ‫ل‬ ‫ك‬ ‫ة‬
‫ن‬ ‫م‬ ‫ف‬ ‫ل‬
َ‫كا‬ ‫وُللقاَت سقلوا ال ل ق س ل‬
‫ن‬ ِ‫كي‬
‫س‬ ‫ر‬ ‫ش‬‫ل‬ ‫م‬
٣٦﴾
MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 115
9/36. Bahwa bilangan bulan-bulan penanggalan pada ALLAH ialah duabelas bulan dalam
ketetapan ALLAH pada Yaum yang DIA ciptakan planet-planet dan Bumi.
Daripadanya ada empat yang HURUM. Itulah agama yang kukuh, maka janganlah
zalimi dirimu pada bulan-bulan itu, dan perangilah orang-orang musyrik
saluruhnya sebagaimana mereka memerangi kamu seluruhnya. Dan ketahuilah
bahwa ALLAH bersama para muttaqiin.
‫ن‬
‫فيِ ل‬ ‫يِ سلل م‬
‫طاَئ س س‬ ‫شيِ لنئاَ وُلط لهللر ب ليِ لت س ل‬‫ك سبيِ ل‬ ‫شرس ل‬ ‫ت لأن مل ت ق ل‬ ‫ن ال لب ليِ ل س‬ ‫م ل‬
‫كاَ ل‬ ‫م ل‬ ‫هيِ ل‬
‫ل‬
‫وُلإ سذ ل ب لومألناَ سل سب للرا س‬
٢٦﴿ ‫جود س‬ ‫س ق‬‫ن لوُالزرك مسع ال ز‬ ‫ميِ ل‬ ‫قاَئ س س‬‫﴾لوُال ل ل‬
22/26. Dan ketika KAMI tentukan pada Ibrahim tempat Rumah itu, agar, janganlah
serikatkan pada-KU sesuatu juga, dan sucikanlah Rumah-KU itu bagi orang-orang
yang tawaf dan yang berdiri dan ruku' sujud.
‫ل‬ ‫ل‬ ‫ك رس ل ن‬ ‫ج ي لأ لقتو ل‬ ‫وُلأ ل ل‬
﴿‫ق‬ْ‫ميِ ء‬‫ج عل س‬ ‫ل فل ج‬‫من ك ق ل‬ ‫ن س‬ ‫مرءْ ي لأستيِ ل‬‫ضاَ س‬ ‫ل ل‬ ‫ى كق ل‬ ‫جاَل وُلع لل ى‬ ‫ح ل‬ ‫س سباَل ل ل‬ ‫ذن سفيِ المنُاَ س‬
٢٧﴾
22/27. Dan maklumkanlah pada manusia dengan Hajji, mereka akan datang padamu
berlaki-laki dan atas setiap kendaraan (penghubung). Datang dari setiap pelosok
yang jauh.
‫ماَ ءْ ل‬ ‫ل‬
‫من‬ ‫ماَ لرلزقلقهم ل‬ ‫ى ل‬ ‫ت ع لل ى‬ ‫معلقلو ل‬ ‫م الل مهس سفيِ أمياَم ءْ م‬ ‫س ل‬‫م وُلي لذ لك ققروُا ا ل‬ ‫ملنُاَفسعل ل لهق ل‬ ‫دوُا ل‬ ‫شهل ق‬ ‫ل ليِ ل ل‬
‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ق‬ ‫ل‬ ‫ل‬
٢٨﴿ ‫قيِلر‬ ‫ف س‬
‫س ال ل‬ ‫موا اللباَئ س ل‬ ‫منُ للهاَ وُلأطعس ق‬ ‫مةس الن للعاَم س فلك قلوا س‬ ‫﴾ب لسهيِ ل‬
22/28. Agar mereka menyaksikan manfaat-manfaat bagi mereka dan menyebut Nama
ALLAH pada hari-hari tertentu atas apa yang DIA beri rizki pada mereka dari
daging ternak. Maka makanlah dari padanya dan beri makanlah fakir-fakir yang
sengsara.
٢٩﴿ ‫ق‬ ‫م وُلل ليِ لط مومقفوا سباَل لب ليِ ل س ل‬ ‫م وُلل لقيِوقفوا ن ق ق‬ ‫فث لهق ل‬ ‫م ل ليِ ل ل‬
‫﴾ث ق م‬
‫ت العلستيِ س‬ ‫ذوُلرهق ل‬ ‫ضوا ت ل ل‬ ‫ق ق‬
22/29. Kemudian hendaklah mereka melaksanakan tugas mereka dan menyempurnakan
nazar (niat) mereka dan hendaklah mereka tawaf pada Rumah 9Ka'bah) yang tua
itu.
‫حل زلهاَ إ سللى ال لب ليِ ل س ل‬ ‫﴾ل لك قم فيِهاَ منُاَفع إل ل ل‬
٣٣﴿ ‫ق‬ ‫ت العلستيِ س‬ ‫م س‬ ‫م ل‬ ‫مى ث ق م‬ ‫س م‬‫م ل‬ ‫ل ز‬ ْ‫ج ء‬ ‫ىأ ل‬ ‫ل س ل ل ل س ق س ى‬
22/33. Bagimu padanya (syiar itu) ada manfaat sampai pada waktu tertentu, kemudian
tempatnya tertentu ialah kepada Rumah (Ka'bah) yang tua itu.
‫ف‬
‫وا م‬ ‫ص ل‬ ‫م الل مهس ع لل ليِ للهاَ ل‬ ‫خيِ لرر لفاَذ لك ققروُا ا ل‬
‫س ل‬ ‫م سفيِلهاَ ل‬ ‫شلعاَئ سرس الل مهس ل لك ق ل‬ ‫من ل‬ ‫كم ل‬ ‫هاَ ل ل ق‬‫جعلل للنُاَ ل‬
‫ن ل‬‫لوُال لب قد ل ل‬
‫م ل لعلل مك لق‬
‫م‬ ‫هاَ ل لك لق‬ َ‫نا‬‫ر‬ ‫خ‬ ‫س‬ ‫ك‬‫ل‬ ‫ل‬‫ل‬ ‫ى‬ ‫ذ‬‫ل‬ ‫ك‬ ‫ر‬ ‫ت‬ ‫ع‬‫م‬‫ل‬ ‫ل‬ ‫وُا‬ ‫ع‬ ‫ن‬َ‫قا‬
‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫موا‬ ‫ع‬‫ل‬ ‫ط‬ ‫ل‬ ‫أ‬ ُ‫و‬ َ‫ها‬ ُ‫ن‬‫م‬ ‫ق‬
‫لوا‬ ‫ق‬ ‫ك‬‫ل‬ ‫ف‬ َ‫ها‬ ‫فلإ س ل‬
‫ل م ل ل ل‬ ‫س‬ ‫س ل ل ق ل لم‬ ‫س ق‬ ‫س لل ل‬ ‫ذا وُل ل ل ل ق ق ق ل‬
‫ب‬ ‫نُو‬ ‫ج‬ ‫ت‬ ‫ب‬‫ج‬
٣٦﴿ ‫ن‬ ‫شكقروُ ل‬ ‫ق‬ ‫﴾ت ل ل‬
22/36. Dan binatang-binatang kurban itu KAMI jadikan untukmu dari Syiar ALLAH,
bagimu padanya ada kebaikan. Maka sebutlah Nama ALLAH atasnya yang dalam
berbaris. Ketika tubuh-tubuhnya telah mewajibkan (untuk dimakan) maka
makanlah daripadanya dan beri makanlah yang minta-minta dan yang kekurangan.
Seperti itu KAMI edarkan dia untukmu semoga kamu menghargai.
MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 116
Istilah HAJJU dan HAJJA berarti ZIARAH atau menziarahi Masjidil Haraam yang ada di
Makkah. Istilah itu termuat pada Ayat 2/158, 2/196, 2/197, 3/97, 9/3, dan 22/27. Sementara
itu orang yang datang ziarah ke sana dinamakan dengan HAAJJU sebagai tercantum pada
Ayat 9/19. dan dalam masyarakat umum disebut dengan Hajji. Selama di Makkah,
pendatang-pendatang itu sama-sama meramaikan Masjidil Haraam, dan perbuatan ini
disebut dengan UMRAH.
Walaupun istilah Hajji dan Umrah sehubungan dengan Masjidil Haraam. tetapi
jelaslah bahwa Hajji dimaksudkin bagi orang-orang yang datang mengunjungi Makkah,
dari daerah lain di Bumi ini, dan Umrah dimaksudkan bagi orang-orang yang sudah ada di
Makkah itu. Kalau ibadah Hajji harus menurut syarat-syarat tertentu dilaksanakan dalam
lingkungan Masjidil Haraam ditambah dengan ukuf di Arafah dan menyembelih kurban di
tempat yang kini dinamakan dengan Mina, maka Umrah hanyalah dilakukan dalam
lingkungan Masjidil Haraam
saja.
Umrah boleh dilaksanakan di sembarang waktu sepanjang tahun, dan setiap orang
beriman boleh saja melakukannya seperti dimaksud Ayat 2/196, tetapi ibadah Hajji hanya
dikatakan sah jika dilakukan pada bulan-bulan tertentu sebagai dinyatakan ALLAH pada
Ayat 2/197. Jadi ibadah Hajji bukanlah harus dilakukan pada bulan Zulhijjah saja. Memang
bulan itulah dulunya Nabi Muhammad s.a.w. melaksanakan ibadah Hajji ke Makkah dari
Madinah yang sampai kini masih menjadi tradisi, tetapi hal itu disebabkan oleh keadaan
dan usia beliau yang terbatas, namun yang demikian bukanlah menjadi ketentuan bahwa
Hajji harus dilakukan pada bulan Zulhijjah saja, dan Nabi sendiri tidak pernah menyatakan
begitu.
Untuk sementara memang agak aneh jika didengar bahwa ibadah Hajji boleh
dilakukan di luar bulan Zulhijjah, tetapi keanehan itu adalah relatif dan hanya dipengaruhi
oleh perasaan tradisional semenjak ribuan tahun. Sebaliknya kalau orang berpikir lebih
terbuka maka dia akan menganggap lebih aneh jika ibadah Hajji ke Makkah hanya boleh
dilakukan pada bulan Zulhijjah saja karena orang mengetahui bahwa keadaan lingkungan
di Makkah tidak akan sesuai lagi dengan jemaah Hajji yang datang serentak dari segala
jurusan muka Bumi dengan jumlah jutaan dan dari tahun ke tahun bahkan semakin banyak.
Dalam hal ini ALLAH memberikan ketentuan positif bahwa ibadah itu boleh
dilakukan pada bulan-bulan tertentu, dan ketentuun demikian menjadi satu pertanda dari
kebesaran ALLAH yang memberikan penjelasan dan penyelesaian bagi berbagai masalah
hidup yang semuanya terkandung dalam Alquran. Demikian Kitab Suci itu berfungsi untuk
seluruh zaman paralel dengan maksud Ayat 16/89. tanpa kontradiksi, pada mana orang

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 117


hendaklah mendasarkan hukum agar bertindak produktif dan tidak terbenrur pada
kekecewaan.
Kini timbul persoalan tentang bulan-bulan tertentu waktu mana orang boleh
melakukan ibadah Hajji, pada bulan-bulan apakah yang dimaksud ALLAH dalam Ayat
2/197 itu? Dapatkah diketahui bulan-bulan itu tanpa Hadis Nabi sementara Alquran tidak
menyebutkan namanya dan tidak menyatakan jumlahnya?
Sebagai dikatakan tadi bahwa Nabi Muhammad s.a.w. tidak pernah menjelaskan
bahwa Hajji boleh dilakukan di luar bulan Zulhijjah, tetapi membiarkannya menjadi bahan
pemikiran dan pelaksanaan bagi generasi kemudiannya sebagai dimaksud Ayat 40/78,
karenanya jumlah dan nama-nama bulan itu tidak dapat diketahui melalui Hadis Nabi.
Tetapi tradisi semenjak dari zaman yang tidak diketahui pasti, mungkin berasal dari zaman
Nabi Ibrahim, bahwa
dalam Islam diketahui adanya empat bulan suci atau empat bulan mulia yaitu Zulkaedah,
Zulhijjah, Muharram, dan Rajab. Keempat bulan itu bukanlah sehubungan dengan riwayat
manusia, tetapi menyangkut dengan posisi Bumi dalam orbitnya keliling Surya. Karena
masyarakat manusia selama beberapa abad tidak mengetahui orbit Bumi dan keadaan
planet ini secara pasti, dan nama empat bulan mulia itu hanya mereka terima menurut
tradisi, maka itulah sebabnya kita mengiranya berasal dari Nabi Ibrahim yang memang
Master of Geology atau Master of Astronomy sebagai kita namakan, sesuai dengan
kedudukannya jadi IMAM bagi manusia, dinyatakan ALLAH pada Ayat 2/124. Memang
ALLAH telah memilih Ibrahim di dunia ini, maka doktrin hidup yang diwariskannya harus
diikuti oleh orang-orang Islam, terkendung dalam Alquran, terutama pada Ayat 2/130,
16/123, dan 22/78.
ALLAH tidak pula menyebutkan nama keempat bulan mulia itu, dan memang pada
banyak hal, ALLAH tidak menyebutkan nama sesuatu terbukti dengan tiadanya nama istri
Nabi Adam dalam Alquran, tiadanya nama planet yang tujuh mengorbit di atas garis edaran
Bumi kecuali Muntaha sebagai planet terpinggir, tiadanya nama istri Ibrahim, nama ibu
bapak Muhammad, bahkan juga tiadanya nama 12 bulan yang diakui ALLAH pada Ayat
9/36. Semuanya dibiarkan ALLAH untuk jadi bahan penyelidikan manusia berilmu sebagai
tenaga dorong untuk peningkatan peradaban.
Ayat 2/197 juga tidak menyebutkan jumlah dan nama bulan-bulan tertentu itu, tetapi
menyatakannya dengan istilah ASYHURUN yaitu BULAN BULAN, plural number atau
jamak yang dalam bahasa Alquran nyatalah jumlahnya lebih dari dua. Orang boleh saja
menganggapnya lima, enam, atau tiga dan sebagainya, namun kalau ditinjau dari maksud
Ayat 9/2, 9/5, dan 9/36, akan diketahuilah bahwa "asyhurun" pada Ayat 21197 tadi ada

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 118


sejumlah empar bulan Haraam atau empat bulan mulia yang telah menjadi pengetahuan
umum dalam tradisi Islam tadi.
Dalam waktu empat bulan itu setiap tahun Qamariah orang boleh melaksanakan
ibadah Hajji ke Makkah sebagaimana biasanya dilakukan pada bulan Zulhijjah saja
menurut tradisi. Itupun diberi pula kelonggaran pada Ayat 2/203 bahwa orang boleh
terdahulu dua hari atau terlambat dua hari. Kalau pada awal abad ke-15 Hijriah jumlah
jemaah Hajji sudah mencapai sejuta orang, maka pada masa-masa mendatang jumlah itu
tentulah akan terus meningkat, mungkin mencapai 10 atau 100 juta orang setiap tahunnya.
Untuk itu ALLAH menyediakan waktu selama empat bulan tertentu, cukup panjang untuk
bergantian menunaikan ibadah Hajji ke Makkah yanq tentunya juga harus dengan
perencanaan dan peraturan tepat dari pemerintah-pemerintah yang bersangkutan. Demikian
ibadah itu dapat berlangsung dengan aman, tertib, dan praktis, tidak berdesak-desak dan
tidak menimbulkan kecelakaan.
Kini kita kembali kepada istilah ASYHURUN MA'LUMAT yang berarti "bulan-bulan
tertentu" pada Ayat 2/197. "Maklumaat" atau "tertentu" demikian haruslah menurut dalil
Alquran juga yang tentunya dengan alasan tepat, bukan berdasarkan dugaan dan sangkaan
belaka. Alasan bagi "bulan-bulan tertentu" itu kita nyatakan jumlahnya empat sebagai
bulan-bulan Haraam dikaitkan dengan maksud Ayat 9/2, 9/5, dan 9/36 ialah karena pada
keempat bulan itu orang tidak boleh memulai perang kecuali membalas kalau diserang, dan
orang tidak boleh berburu di daratan Bumi kecuali di lautan. Itulah agama yang kukuh
menurut ketentuan ALLAH dengan maksud antara lain, bahwa:
a. Memberi kesempatan pada orang-orang kafir selama empat bulan setiap tahun untuk
menentukan sikap, apakah akan tetap kafir dengan serangan dari orang-orang Islam
selama delapan bulan, ataukah menyatakan diri masuk Islam dengan kehidupan damai
dan tenteram.
b. Memberi kesempatan kepada binatang liar untuk hidup berkembang biak, yang kalau
diburu terus sepanjang tahun tentulah semuanya akan musnah dan lenyaplah kelestarian
alam lingkungan di Bumi ini. Namun kalau orang mau, maka lautan tersedia luas untuk
kebutuhan makanan manusia Bumi sepanjang zaman di mana mereka boleh saja
mengadakan penangkapan dan peternakan menurut kesanggupan teknik yang ada.
c. Makanan yang disediakan ALLAH di lautan lebih menyehatkan bagi pertumbuhan diri
manusia zahir batin dibanding dengan makanan yang terdiri dari daging hewan yang
hidup di daratan Bumi. Untuk ini orang boleh melakukan pengujian dan mengambil
faedahnya.
d Memberikan data-data astronomis tentang orbit Bumi keliling Surya kepada siapa yang
sudi menyelidiki, bahwa pada empat bulan Haraam itu berlaku keadaan penting ketika

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 119


mana planet ini sedang berada di titik Aphelion orbirnya pada bulan Rajab, dan di titik
Pihelion pada akhir bulan Zulhijah. Hal ini penting diketahui manusia Bumi yang
memang hidup di permukaan globe angkasa yang senantiasa melayang keliling Surya
menurut ketentuan ALLAH.
Jadi bukanlah larangan membunuh binatang buruan yang tercantum pada Ayat 5/95
ditujukan kepada orang-orang di Makkah atau kepada jemaah Hajji saja sebagaimana
selama ini dianggap orang, tetapi berlaku untuk semua orang di semua daerah permukaan
Bumi, karena memang orang-orang di Makkah dan jemaah Hajji tidak akan melakukannya.
Maka Ayat 5/96 memberikan penjelasan untuk menyelesaikannya bahwa di laut manapun
orang boleh melakukan perburuan menangkap dan memakan yang dibutuhkannya. Kalau
ayat 5/95 dan 5/96 itu dianggap orang berlaku bagi penduduk kota Makkah saja maka
kenyataan memberikan tantangan bahwa di sana tiada orang yang berburu binatang daratan
karena daerahnya tandus dan di sana tidak ada pula lautan untuk mencari ikan.
Ayat 5/95 dan 5/96 hendaklah dijadikan pegangan bagi penguasa-penguasa setempat
untuk melarang penduduknya berburu pada bulan-bulan Haraam yang selama ini banyak
sekali dilanggar tanpa sadar oleh penganut Islam sendiri. Ingatlah Ayat Suci itu melarang
orang membunuh binatang buruan, maksudnya semua macam binatang daratan Bumi,
termasuk binatang merusak tanaman dan berbisa lainnya, bukan hanya binatang yang halal
dimakan menurut hukum Islam. Memang selama ini tidak menjadi perhatian orang karena
Ayat Suci itu dianggap orang hanya ditujukan kepada jemaah Hajji atau penduduk kota
Makkah.
Selanjutnra istilah HURUM yang tercantum pada Ayat 5/1, 5/95, 5/96, 9/5, dan 9/36
bukanlah berarti "berpakaian ihram" dua potong kain putih, karena hal ini secara jelas
dinyatakan ALLAH pada Ayat 5/96 bahwa orang dilarang membunuh binatang buruan
daratan dan menghalalkan buruan lautan selama HURUM yaitu selama empat bulan
Haraam, di seluruh permukaan Bumi, bukan selama berpakaian
ihram di Makah. Tentang perburuan demikian, ALLAH menyatakan memberikan ujian
pada manusia tentang kesadaran dan keimanan terhadap hukum-NYA, termuat pada Ayat
Suci yang maksudnya:
‫شيِءْء من الصيِد تنُاَل ق ل‬ ‫ل‬
‫حك ق ل‬
‫م‬ ‫ماَ ق‬ ‫ديك ق ل‬
‫م وُلرس ل‬ ‫ه أي ل س‬ ‫م ل س لل ق‬ ‫ه بس ل ل ل ل‬ ‫م الل م ق‬‫مقنُوا ل ليِ لب لل قولن مك ق ق‬
‫نآ ل‬‫ذي ل‬ ‫لياَ أي زلهاَ ال م س‬
‫ل‬
٩٤﴿ ‫م‬ ‫ب أسليِ ر‬‫ذا ر‬ ‫ه عل ل‬ ‫ك فلل ل ق‬
‫ن اع لت لد لىًى ب لعلد ل ذ لىل س ل‬ ‫ب فل ل‬
‫م س‬ ‫ه سباَل لغليِ ل س‬
‫خاَفق ق‬ ‫من ي ل ل‬‫ه ل‬‫م الل م ق‬ ‫﴾ل سيِ لعلل ل ل‬
5/94. Wahai orang-orang beriman, ALLAH akan mengujimu dengan sesuatu dari buruan
yang dicapai oleh tanganmu dan alat-alatmu, agar ALLAH mengetahui siapa yang
cemas terhadap-NYA yang dalam ghaib. Maka siapa yang melanggar hukum
sesudah itu, untuknya ialah siksaan perih.

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 120


Kini para jemaah Hajji berpakaian ihram pada waktu-waktu tertentu selama di Makkah,
bukan selama empat bulan Haraam, maka hal itu membuktikan bahwa istilah HURUM
yang terkandung dalam Alquran bukan berarti berpakaian ihram. Namun berpakaian
demikian walaupun tidak berdasarkan dalil Alquran tetapi ada baiknya jika ditinjau dari
segi sosiolosi dan psikologi terhadap jemaah Hajji. Dengan berpakaian begitu mereka tidak
sempat memperlihatkan ketinggian derajat masing-masing dalam kehidupan sehari-hari
walaupun ada yang berjabatan presiden, menteri, dan sebagainya. Mereka berada dalam
warna sama menurut pandangan mata, berada di tempat yang sama melakukan tatacara
ibadah yang sama. Dalam keadaan demikian, seseorang tidak akan berbuat sombong dalam
merendahkan orang lain, masing-masingnya terikat pula dalam peraturan tidak boleh
melakukan kefasikan, perbantahan dan larangan lainnya.
Namun cara berpakaian ihram haruslah mendapat perbaikan seperti mengizinkan
orang memakai ikat pinggang dan celana dalam agar terlaksana susila yang baik dan
keserasian berpakaian, walaupun kedua tambahan ini terdiri dari kain berwarna putih juga.
Tambahan lagi, hendaklah diizinkan pula para jemaah Hajji menambah pakaiannya
sewaktu musim dingin, karena dapat dirasakan betapa susahnya berpakaian dua potong
kain bagi para jamaah pada hari-hari tertentu yang suhu waktu itu menunjukkan 0°C
menjadikan air minum sejuk beku berupa batu. Karena berpakaian ihram di Makkah itu
tidak berdasarkan dalil Alguran, maka orang patutlah memikirkan perbaikannya untuk
keselamatan dan ketenteraman pelaksanaan ibadah Hajji.
Sebaliknya ketentuan bagi perempuan yang pergi ke Makkah menunaikan ibadah
Hajji mesti dengan lelaki yang jadi Mahramnya, adalah berdasarkan dalil Aquran seperti
yang dinyatakan ALLAH pada Ayat 22/27 dengan istilah RIJAALAN. artinya belaki-laki:
Selama ini orang mengartikan istilah itu dengan "jalan kaki", maka terjemahan ini bukan
saja bertantangan dengan tatabahasa Alquran yang juga memuat istilah yang sama pada
Ayat 2/228, 2/239, 4/1, 4/32, 4/98, 7/46, 7/48, 7/81, 12/109, 24/37, 27/55, 29/29, 72/6, dan
16/43, maka juga terjemahan itu nersikap meniadakan suatu dalil hukum Alquran
mengenai ibadah Hajji yang menentukan perempuan harus dengan lelaki yang jadi
Mahramnya ke Makkah, sedangkan ketentuan ini setiap tahunnya masih berlaku sampai
kini. Dengan hal tersebut kita ketahui bahwa selama ini banyak sekali orang yang tidak
memahami ibadah Hajji menurut kerentuan ALLAH dalam Alquran atau menganggap
bahwa ibadah itu hanyalah tradisi yang berdasarkan sunnah Nabi Muhammad s.a.w.
belaka.
Ketentuan Alquran tentang perempuan harus bermahram lelaki demikian memang
sangat praktis dan diperlukan, karena orang dapat merasakan betapa sulitnya keadaan
perempuan dalam lingkungan ratusan ribu manusia jika tidak dengan lelaki pelindung

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 121


tertentu. Alangkah sulit baginya untuk menjaga keselamatan diri menurut hukum pergaulan
dalam Islam begitupun untuk menjaga diri dari perampasan harta benda oleh orang-orang
yang tidak bertanggung jawab. Demikian ALLAH telah mengatur segala sesuatu untuk
ketinggian hukum hidup yans telah ditentukan-NYA. Maka kalau orang selama ini tidak
menyadari bahwa hukum bermahram itu ada dalam Alquran, dapatlah diyakini kenapa
seringkali kejadian hal-hal yang tidak wajar tentang muhrim dan mahram dalam
pelaksanaan ibadah Hajji, dan dapat pula diyakini bahwa banyak sekali Ayat Suci Alquran
yang bernilai hukum dalam agama Islam tidak diketahui oleh kebanyakan orang. Dan
seterusnya dapat pula disadari bahwa tulisan dalam buku ini sangat menggugah masyarakat
Islam terutama mereka yang telah dan akan pergi ke Makkah menunaikan ibadah Hajji.
Memang sangat menggugah jika dalam buku ini dikatakan bahwa orang boleh
melakukan ibadah itu di luar bulan Zulhijjah, tetapi yang dituliskan di sini semuanya
didasarkan dalil Alquran yang menjadi sumber hukum dalam agama Islam. Jika ketentuan
Alquran bertantangan dengan tradisi yang berlaku, janganlah Ayat-ayat Suci yang
disalahkan karena semuanya adalah Firman ALLAH yang Mahakuasa, tetapi cobalah
memeriksa dan meneliti sejarah tradisi itu kembali, semenjak bila terjadinya kemurnian
pencatatannya, begitupun dalil yang dipakainya. Mungkin pula orang akan bertanya: Jika
Hajji boleh dilaksanakan di luar bulan Zulhijjah, maka tanggal berapa jemaah Hajji harus
ukuf di Arafah, dan tanggal berapa kurban harus disembelih?
Ukuf di Arafah dan penyembelihan ternak korban memang ada dasar hukumnya dalam
Alquran, tetapi tidak menyebutkan tanggal tertentu namun tentunya sejalan dengan ibadah
Hajji yang dilaksanakan dalam empat bulan setiap tahun. Untuk itulah dibutuhkan
peraturan-peraturan baru yang menyangkut ibadah Hajji oleh fihak-fihak yang berwenang
di mana termasuk pemerintah Saudi Arabia sendiri dan pemerintah lain yang negaranya
berpenduduk masyarakat Islam. Alquran memberikan keluasan tentang waktu ibadah Hajji,
dan hal ini sangat menguntungkan keadaan yang seharusnya telah diperbaiki dalam
pelaksanaan. Ayat 2/197 menyatakan Hajji itu pada bulan-bulan tertentu, sedangkan Ayat
22/28 menerangkannya pada hari-hari tertentu, dan Ayat 2/203 menjelaskannya pada hari-
hari berbilang, maka tentulah ukuf dan penyembelihan kurban dilaksanakan dalam waktu
beberapa hari jemaah Hajji itu berada di Makkah dan sekitarnya. Keadaannya sama dengan
pelaksanaan ibadah Hajji pada bulan Zulhijjah.
Ibadah Hajji ialah menziarahi Ka'bah dalam lingkungan Masjidil Haraam,
dinyatakan ALLAH pada Ayat 3/97, dapat dilakukan pada bulan-bulan tertentu yaitu pada
empat bulan Haraam, Zulkaedah, Zulhijjah, Muharram dan Rajab. Nama-nama bulan
penanggalan dalam Islam adalah Muharram, Shafar, Rabi'ul Awwal, Rabi'ul Akhir,
Jumadil Awwal, Jumadil Akhir, Rajab, Sya'ban, Ramadhan, Syawal, Zulkaedah, dan

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 122


Zulhijjah. Semuanya duabelas yang masing-masingnya dimulai dengan hilal Bulan
berbentuk lingkaran sabit jika dipandang dari Bumi. Semua nama bulan itu, bersamaan
dengan nama hari yang tujuh, adalah tradisi yang dipusakakan Nabi Ibrahim semenjak
dulunya, maka bulan-bulan Haraam ialah bulan pertama, ketujuh. kesebelas, dan bulan
keduabelas setiap tahunnya.

Tahun penanggalan yang sehubungan dengan posisi Bulan di angkasa dinamakan


SANAH dalam Alquran, sedangkan tahun penanggalan yang sehubungan dengan
pergantian musim dinamakan 'AAM. Dalam pemakaian umum, SANAH disebut orang
dengan Tahun Islam, Tahun Qamariah, atau Lunar Year, sementara 'AAM disebut orang
dengan Tahun Masehi. Tahun Musim, atau Solar Year karena didasarkan pada posisi Surya
jika dipandang dari Bumi.
Dalam kenyataannya Tahun Qamariah berlaku permanen sepanjang zaman, dapat
dipakai di seluruh daerah permukaan Bumi tanpa merugikan segolongan penduduk
terutama bagi pelaksanaan ibadah Hajji, tercantum pada 2/189. Sebaliknya Tahun Musim
ternyata waktunya jadi semakin pendek dari zaman ke zaman, karenanya tidak cocok untuk
dipakai di seluruh permukaan Bumi, bahkan merugikan segolongan penduduk, tercantum
pada Ayat 9/37.
Jika Tahun Qamariah dapat diketahui-secara nyata oleh setiap orang berdasarkan
posisi dan bentuk Bulan di angkasa jika dipandang dari Bumi, maka Tahun Musim sangat
meragukan karena bulan penanggalannya hanyalah penamaan yang masing-masingnya
dimulai tanpa pembuktian yang dijadikan pedoman. Oleh sebab itu ALLAH menetapkan
agar Tahun Qamariah dipakai sebasai penanggalan dalam masyarakat manusia seluruhnya,
tercantum pada Ayat 9/36, 10/5, 36/39, dan melarang pemakaian tahun Musim yang
dipergunakan orang-orang kafir untuk menyesatkan orang-orang Islam.
Banyak sekali persoalan yang dapat dibahas mengenai penanggalan yang berlaku,
tetapi baiklah kita langsung membicarakan empat bulan Haraam yang menyangkut dengan
ibadah Hajji. Kalau orang sudi memperhatikan dengan saksama, akan terbuktilah bahwa
orbit Bumi keliling Surya senantiasa melalui lingkaran oval atau bujur telur di mana ada
sebentuk busur besar dan sebentuk busur agak kecil:
a. Pada busur kecil tersebut ada titik yang dinamakan orang dengan Perihelion yaitu titik di
mana Bumi waktu itu paling dekat pada Surya yang dikitari, dan ketika itu Bumi
melayang lebih cepat agar tidak tertarik jatuh kepada Surya itu.
b. Pada busur besar tadi ada titik lain yang dinamakan orang dengan Aphelion yaitu titik di
mana Bumi paling jauh dari Surya yang diorbitnya, dan ketika itu Bumi melayang

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 123


paling lambat tetapi tidak keluar dari garis orbitnya karena selalu mendapat tarikan
magnet dari Surya.

Gerak edaran Bumi keliling Surya diatur ALLAH secara sangat teliti namun dapat
difahami secara logis sehubungan dengan adanya gaya tarik-menarik anrara keduanya.
Sewaktu Bumi berada pada titik Perihelion, tercatatlah tanggal 1 Muharram. Ketika itu
Surya tentunya lebih dekat dan kelihatan lebih besar hingga gelombang di lautan lebih aktif
sebab mendapat tarikan magnet lebih besar dari Surya. Keadaan demikian menyebabkan
bencana alam lebih banyak berlaku di permukaan Bumi sekitar bulan Muharram setiap
tahunnya.
Sementara itu Bumi terus juga bergerak mengitari Surya hingga berada di titik
Aphelion orbitnya. Ketiki itu tercarat tanggal 1 Rajab, dan praktis waktu itu Surya
kelihatan lebih kecil karena posisinya jauh dari Bumi, maka tarikan magnetnya begitu kecil
hingga bencana alam agak berkurang di muka Bumi di sekitar bulan Rajab jika orang sudi
memperhatikan. Namun secara astronomis waktu itu dianggap keadaan gawat bagi Bumi,
ditakuti terlepas dan bergerak ke luar dari garis orbitnya.
Tetapi ketika Bumi bergerak terus, mulailah dia melayang lebih cepat karena
mendapat tarikan yang semakin besar dari Surya. Pada bulan Zulkaedah berlakulah
keadaan gawat kembali sebab berada pada posisi yang semakin mendekati Surya. Keadaan
begitu berlaku sampai pada akhir Zulhijah waktu mana Bumi menyelesaikan satu kali
orbitnya 345 derajat keliling Surya selama satu tahun Qamariah, dan mulailah pula
penanggalan 1 Muharram untuk tahun berikutnya. Itulah sebabnya kenapa bulan
Muharram, Rajab, Zurkaedah, dan Zurhijah dinamakan empat bulan Haraam dalam Islam,
yaitu empat bulan waktu mana Bumi secara astronomis dalam keadaan gawat menurut
posisinya keliling Surya.
Kini kita ketahuilah kenapa bulan Ramadhan tidak dinamakan bulan Haraam
walaupun pada bulan itu Alquran diturunkan dulunya kepada Nabi Muhammad, 2/185, dan
pada bulan itu juga orang-orang Islam diwajibkan berpuasa. Begitu pula bulan Rabi'ul
Awal tidak dinamakan bulan Haraam walaupun pada bulan itu menurut sejarah Nabi
Muhammad di lahir ke dunia dan berpulang ke Rahmatullah. Nyatalah penamaan empat
bulan Haraam dalam penanggalan tahun Qamariah adalah sehubungan dengan hal-hal
astronomis, bukan didasarkan catatan historis dan bukan pula dogmatis.
Pada keempat bulan Haraam itu orang dilarang membunuh binatang buruan daratan,
tetapi dihalalkan baginya berburu di lautan. Juga dilarang mengadakan perang tetapi wajib,
membalas kalau diserang. Hal ini secara terang dinyatakan ALLAH pada Ayat 5/97, 9/2
dan 9/5. Sebaliknya pada keempat bulan itu orang boleh melakukan ibadah Hajji ke

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 124


Makkah seperti dinyatakan pada ayat 2/97, dan 3/97. Dari ayat-ayat suci itu kita dapati
suatu hikmah penting bahwa stabilitas keamanan dunia tergantung pada kualitas
masyarakat Islam dan pada kegiatannya melaksanakan hukum ALLAH. Mereka
mengadakan perang terhadap orang kafir selama delapan bulan dan menghentikannya
selama empat bulan Haraam waktu mana suasana menjadi aman dan ketika itu mereka
melakukan ibadah Hajji ke Makkah. Mungkin keadaan itu dulunya telah berlaku dalam
sejarah dunia, tetapi kita percaya bahwa dia akan menjadi kenyataan pada masa-masa
mendatang.
Dari penganalisaan demikian kita dapati pula kenyataan tentang kebenaran ketentuan
ALLAH tercantum pada Ayar 3/97 bahwa siapapun yang memasuki tempat kebesaran
Ibrahim akan mendapat dan merasakan keamanan. Dia merasakan aman karena telah
bersikap benar dalam kehidupan yang diredhai ALLAH, dibuktikan pada Ayat 6/82, dan
dia mendapat keamanan karena pada bulan-bulan Haraam itu tidak berlaku peperangan,
sedangkan pada bulan-bulan lainnya situasi keamanan dunia dipegang oleh masyarakar
Islam.
Ka'bah adalah tempat paling mulia di Bumi. Di sanalah dulunya kutub utara tempat
Bumi berputar di sumbunya, sekaligus menjadi kutub putaran magnet yang memutar planet
ini dengan kecepatan 1.665 km perjam. Di tempat itulah dulunya nenek moyang manusia
Bumi bermukim. Tempat itu diberkahi ALLAH dengan penjagaan sampai ke akhir zaman,
juga disebutkan dengan Sumber ilmu. Di sana banyak terkandung hal-hal yang
menerangkan tentang ilmu dan kehidupan selaku petunjuk bagi seluruh manusia. Ke
sanalah orang diperintah ALLAH melakukan ibadah Hajji atau ziarah untuk mendapat
keamanan dan ilmu pengetahuan tadi. Karena itu, sangatlah tidak bijaksana jika para
jemaah Hajji yang datang sebelum tanggal 25 Zulkaedah dibawa lebih dulu ke Madinah
sesudah sampai di Jeddah, padahal Makkah di mana Ka'bah berada dalam lingkungan
Masjidil Haraam hanya sejauh puluhan kilometer saja dari Jeddah sedangkan Madinah
yang sehubungan dengan sejarah Islam berada lebih daripada 500 km.
Pernah kejadian, bahwa anggota jemaah Hajji yang sengaja datang dari tempat jauh
hendak memasuki Masjidil Haraam karena mematuhi ayat 3/97, tetapi meninggal dunia di
Madinah disebahkan menderita sakit yang ditimbulkan suhu panas dingin. Dia meninggal
di sana sebelum maksudnya tercapai, yaitu sebelum memasuki lingkungan Masjidil
Haraam, padahal telah dilampauinya. Dia telah dibawa lebih dulu ke tempat lain yang
bukan tempat utama yang ditujunya. Ya, niatnya untuk mematuhi hukum 3/97 tidak
terlaksana walaupun dia telah membayarkan ongkos secukupnya dan daya sesanggupnya.
Bagaimana sebenarnya hukum ALLAH yang berlaku atas hal tersebut, kita serahkan
pada DIA yang Kuasa, tetapi kita sebagai orang-orang Islam yang memahami maksud Ayat

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 125


3/97 hendaklah berusaha untuk perbaikan dalam kelangsungan ibadah Hajji masa depan.
Bahwa ziarah ke Madinah dilaksanakan setelah para jemaah lebih dulu diberi kesempatan
memasuki Masjidil Haraam yang ditujunya.
Ibadah Hajji ke Makkah boleh dilakukan pada empat bulan Haraam, bukan pada
bulan Zulhijah saja karena tiada dalilnya dalam Alquran kecuali berdasarkan tradisi lama
yang waktu itu rmbongan Hajji masih sekira puluhan ribu orang setiap tahun ketika mana
tidak diperlukan pengluasan tempat dan waktu. Tetapi kini tradisi begitu harus diperbaiki,
diperluas waktunya menurut ketentuan Ayat 2/197 dan sesuai dengan perkembangan
zaman. Memaksakan ibadah itu harus dilakukan pada bulan Zulhijah saja berarti
menantang ketentuan ALLAH pada Ayat Suci itu, sementara itu mengumpulkan manusia
banyak dalam satu daerah sempit di mana mudah saja berlaku kefasikan dan perbantahan,
inipun menantang pada maksud Ayat 2/197.
Mengenai RAFATSA, yaitu jimak antara suami istri yang dilarang ALLAH dalam
Ayat Suci itu, juga harus mendapat perhatian sepenuhnya. Hal ini perlu kita bicarakan
karena menurut keterangan yang diperoleh bahwa larangan itu hanyalah selama orang
masih memakai pakaian ihram, bukan selama berlakunya ibadah Hajji atau bukan selama
jemaah itu masih berada di sekitar Makkah. Mungkin hal ini disebabkan salah dengar
padahal ketentuan hukum, juga menurut tradisi yang berlaku, suami istri dilarang
melakukan hubungan seksual selama masa menunaikan ibadah Hajji, namun ketentuan
tersebut hendaklah diperjelas dalam buku-buku manasik Hajji agar para jemaah tidak salah
tanggap hingga tanpa sadarnya telah merusak ibadahnya sendiri.
Selama di Makkah para jemaah hendaklah melaksanakan tugas ibadah dan
menyempurnakan nazar atau niatnya. Di antara begitu banyak niat, adalah memohon
ampun dari ALLAH atas berbagai kesalahan, kekeliruan sikap, dan dosa yang selama ini
telah dipebuat. Karenanya, berdoalah dalam lingkungan Masjidil Haraam dan mintalah
ampun pada-NYA. Insya ALLAH. diterima dan diperkenankan. Hal ini sesuai dengan
maksud Ayat 22/29.
Manakala seorans jemaah Hajji dengan sengaja telah berbuat kefasikan, perbantahan,
atau jimak suami istri selama waktu menunaikan ibadah Hajji, maka perbuatannya itu harus
dihukum dengan hukuman setimpal sebagai yang dijatuhkan pada pelaku-pelaku kejahatan
dan perzinaan, karena perbuatan itu adalah keengkaran terhadap hukum ALLAH dan
penghinaan terhadap syiar ALLAH.
Tentunya anggota jemaah Hajji yang patuh pada hukum ALLAH tidak akan
melakukan perbuatan terlarang selama di Makkah. Dan buat pertama kalinya sesudah
memasuki Masjidil Haraam, dia harus Shalat sunat, dan kemudian melakukan tawaf
keliling Ka'bah sembari takbir, tahmid, tasbih, serta memanjatkan doa kepada ALLAH.

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 126


Dengan tawaf demikian dia telah menginsafi bahwa Bumi yang dia injak adalah globe
angkasa yang berputar di sumbunya, bergerak dalam garis edar tertentu keliling Surya
tanpa tali dan tanpa landasan kecuali kekuatan magnet yang menghubungkan antara
keduanya. Magnet itu adalah wujud abstrak yang diciptakan ALLAH, tetapi begitu
kuatnya, dia sempat menahan Bumi yang beratnya diperkirakan 600 trillion ton hingga
tetap beredar dalam garis orbit tertentu, bahkan sempat memutarnya secepat 1.665 km
perjam buat selamanya.
Jadi orang Shalat dalam lingkungan Masjidil Haraam bukanlah menyembah Ka'bah
tetapi menyembah ALLAH pencipta Bumi yang selalu berputar seperti gerak tawaf keliling
Ka'bah itu sendiri. Kemudian dia melakukan sa'i antara Shafa dan Marwah juga dengan
tahmid, takbir, tasbih dan doa secukupnya sebagai dinyatakan ALLAH pada Ayat 2/158.
Hal ini bukanlah suatu dogma, tetapi tindakan ilmiah tentang kesadaran atas perpindahan
kutub magnet Bumi yang selalu
berlaku semenjak toprn Nabi Nuh. Kini perpindahan itu berlaku maksimal 10 derajat dari
kutub putaran Bumi, namun hal itulah yang menimbulkan pergantian musim di muka Bumi
hingga selama 6 bulan Surya kelihatan berada di belahan utara dan 6 bulan pula berada di
belahan selatan. Sa'i antara Shafa dan Marwah itu adalah ibadah ilmiah mengenai geologi,
karenanya ALLAH menghargai ibadah tersebut sebagai dinyatakan pada ujung Ayat 2/158.
Dalam pelajaran manasik Hajji didapat keterangan bahwa orang wajib melakukan
tahallul atau memotong beberapa helai rambut kepalanya sesudah mengerjakan Sa'i dalam
tugas Umrah, dan walaupun sebelum menyembelih kurban sebagai rukun Hajji. Secara
jelas dapat diketahui bahwa perbuatan tahallul demikian telah menantang ketentuan
ALLAH pada Ayat 2/196. Mungkin hal itu telah terlaksana atas dasar tradisi yang diikuti,
dan panitia pelaksana Hajji selama ini kurang memperhatikan ketentuan ALLAH mengenai
Hajji dalam Alquran, tetapi Ayat 2/196 nyata melarang perbuatan tahallul demikian
sebelum ternak kurban sampai di tempat penyembelihan tertentu. Hal ini sepatutnya
menjadi perhatian dan diperbaiki hingga cara pelaksanaan ibadah Hajji dapat berlangsung
sempurna menurut hukum yang telah ditentukan ALLAH. Hendaklah tahallul dilaksanakan
sesudah ternak kurban sampai ke tempatnya tertentu untuk disembelih, bukan tahallul lebih
dulu.
Ukuf di Arafah biasanya berlaku pada tanggal 9 Zulhijah setiap tahun. Ke tempat
itulah semua jemaah Hajji berkumpul melakukan ukuf. Tetapi yang demikian adalah
menurut tradisi yang berlaku semenjak ribuan tahun, dan tidak pernah ukuf dilakukan
orang di luar tanggal tersebut. Maka bagaimana keadaannya menurut Alquran?
Alquran tidak pernah memuat nama bulan Zulhijah apalagi tanggal 9 bulan waktu
mana dilakukan ukuf di Arafah. Tetapi kitab suci itu menyebutkan bulan-bulan tertentu

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 127


pada Ayat 2/197 dan hari-hari ber bilang tertentu pada 2/203 dan 22/28, bahkan boleh
terlambat atau tercepat dua hari. Jadi ukuf di Arafah sebagai terkandung pada 2/198 boleh
saja dilakukan pada bulan Muharram, Rajab. Zulkaedah dan Zulhijah, maka untuk itu fihak
yang berwenang hendaklah membolehkan ataupun menetapkan tanggal-tanggal tertentu
pada ketiga bulan Haraam lainnya, sebagai kelapangan bagi para Hajji yang semakin
banyak jumlahnya, dan agar tidak lagi berdesak-desak di Mina pada keesokan harinya.
Di Arafah itu juga sebenarnya bukanlah ditentukan untuk ukuf satu hari, karena
Alquran juga tidak menyebutkannya walaupun termasuk dalam hari-hari berbilang, tetapi
menurut istilah ARAFAH sendiri dapat diketahui bahwa sebaiknya para jemaah Hajji di
tempat itu melakukan hubungan perkenalan antara sesamanya dari berbagai bangsa dan
daerah, menjalin tali persahabatan dalam sikap Ukhuwah Islamiah. Maka "arafah" itu
sendiri berarti pengenalan atau perkenalan yaitu perbuatan yang seharusnya terlaksana di
padang Arafah sendiri. Hal ini banyak sekali faedahnya, dan sebahagiannya telah kita
perbincangkan pada pasal-pasal lain dalam buku ini.
Kemudian itu orang bergerak ke Mina sebagai dimaksudkan pada Ayat 2/199, maka
Makkah, Mina, dan Arafah adalah tempat-ternpat syiar ALLAH atau susunan mulia yang
disebut dengan Masy-aril Haraam pada Ayat 2/198. Mungkin orang memaksudkannya
dengan Mina saja maka itupun boreh juga sehubungan dengan susunan Ayat Suci itu
sendiri dan Masyaril Haraam adalah mufrad atau singular number.
Pada halaman-halaman terdahulu terutama pada akhir Bab IV buku ini telah
dibicarakan masalah ibadah Hajji yang dilaksanakan di Mina. Yang paling penting dan
yang sangat mengesankan ialah pelontaran jamrah pada tiga tempat dengan 70 butir batu
dalam empat hari berturut-turut, dilakukan sesudah Shalat Zuhur dan pada tanggal 12 atau
13 Zulhijah sebelum magrib haruslah sudah meninggalkan Mina untuk menuju Makkah
kembali. Dalam Alquran tidak kita temukan ajaran tentang jamrah tersebut, dan
pelaksanaannya hanyalah berdasarkan tradisi semenjak lama.
Di tempat itulah kecelakaan sering berlaku terhadap jemaah Hajji, yaitu kebakaran
yang ditimbulkan api dapur, begitupun kecelakaan yang mendatangkan maut sewaktu
melakukan pelontaran jamrah karena berdesak-desak antara ratusan ribu orang pada satu
saat di daerah sempit. Sebanding dengan kemajuan Islam dan perkembangannya di Bumi
menurut ketentuan ALLAH pada Ayat 9/32 dan pada Ayat Suci lainnya, maka pengunjung
Mina pada tahun-tahun mendatang bahkan lebih banyak, mungkin pada suatu tahun nanti
mencapai 100 juta orang. Jika keadaan pelontaran jamrah di Mina itu tidak diperbaiki
tentulah kecelakaan akan meningkat tinggi walaupun tidak akan melemahkan semangat
pengunjung- pengunjung baru, namun keadaan demikian telah memberi tanda tentang tidak

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 128


berlakunya jaminan ALLAH pada Ayat 6/82 dan sekali gus memberi tanda tidak termasuk
keredhaan ALLAH. 40/51.
Di samping itu, jika pada berbagai hukum ALLAH dapat dilihat kebaikan dan
faedahnya untuk manusia baik zahir maupun batin, bahwa segala perintah-NYA membawa
orang kepada keselamatan dan bahwa segala pelanggaran terhadap larang-NYA menjurus
kepada kecelakaan, namun pelontaran jamrah di Mina nyata sekali tidak logis, memang
tiada faedahnya kecuali kelesuan dan kecelakaan. Hal ini juga adalah pertanda bahwa
perbuatan itu tidak termasuk dalam suruhan ALLAH.
Ada beberapa hal yang harus dilaksanakan untuk itu, pertama, memperluas tempat
pelontaran jamrah dan jalan raya sekitarnya dengan penjagaan ketat dari dinas keamanan;
kedua, memperpanjang hari atau waktu bagi pelontaran hingga para jemaah sempat
melakukannya cara bergantian dalam keadaan tenteram dan aman: ketiga, meniadakan
pelontaran ketiga jamrah itu sama sekali sebagai wajib Hajji karena perbuatan itu hanyalah
tradisi yans tidak pernah terkandung dalam Alquran yang jadi sumber hukum dalam Islam.
‫ماَ ل ل ل‬ ‫﴾أ لفلحك لم ال لجاَهل سيِة يبقغون وُم ل‬
٥٠﴿ ‫ن‬‫قولم ءْ قيوقسقنُو ل‬ ‫ن الل مهس ق‬
‫حك ل ن‬ ‫م ل‬
‫ن س‬
‫س ق‬
‫ح ل‬
‫نأ ل‬‫ل ل ل ل‬ ‫ل س م س لل‬ ‫ق ل‬
5/50. Apakah hukum jahiliah yang mereka cari, dan siapakah yang lebih baik daripnda
ALLAH tentang, hukum bagi kaum yang yakin?
‫م قأوُقلو‬ ‫ه وُلقأوُل لـ ىئ س ل‬
‫ك هق ل‬ ‫م الل م ق‬
‫داهق ق‬
‫ن هل ل‬
‫ذي ل‬ ‫ه قأوُل لـ ىئ س ل‬
‫ك ال م س‬ ‫سنُ ل ق‬
‫ح ل‬
‫ل فليِتبعو ل‬
‫نأ ل‬ ‫ن ال ل ل‬
‫قو ل ل ل م س ق ل‬ ‫مقعو ل‬
‫ست ل س‬
‫ن يل ل‬ ‫ال م س‬
‫ذي ل‬
‫ل‬
١٨﴿ ‫ب‬ ‫﴾اللل للباَ س‬
39/18. (yaitu) Orang-orang yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti yang baiknya,
itulah orang-orang yang ALLAH tunjuki mereka, dan itulah orong-orang
penyelidik.

Namun di Minalah tempat yang sebaiknya untuk melakukan penyembelihan ternak kurban.
Setiap orang yang menunaikan ibadah Hajji harus memberikan kurbannya di tempat itu,
tanpa kecuali, baik yang disebut Hajji Tamattu', Qiran, maupun Hajji Ifrad. Ingatlah bahwa
penyembelihan kurban adalah rukun Hajji terpenting sehubungan dengan sosial ekonomi
dunia dengan mana orang-orang yang kelaparan dapat dibantu dan digembirakan hatinya
hingga mereka yang Islam dapat bertambah imannya sedangkan oranq-orang lainnya agar
tergugah dengan kemuliaan hukum ALLAH. Hal ini dapat difahami dari maksud Ayat
22/28 dan 22/36.
Dalam pelajaran manasik Hajji, penyembelihan ternak kurban tidak termasuk rukun
Hajji, tetapi disebut dengan DAM atau denda yang wajib dibayar karena kelalaian atau
karena pelanggaran terhadap peraturan lainnya. Sementara itu orang yang melakukan Hajji
Ifrad dinyatakan tidak harus menyembelih kurban, karena mendahulukan ibadah Hajji
daripada Umrah, dengan pengertian mendahulukan yang wajib daripada yang sunat.

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 129


Oleh sebab itu banyak juga dari anggota jemaah Hajji yang memilih Hajji Ifrad
dengan maksud menghematkan ongkos ibadah walaupun mereka senantiasa berada dan
seperjalanan dengan kelompok yang melakukan Hajji Tamattu'. Perbedaan antara keduanya
ialah tentang niat dalam hatl dan lamanya memakai pakaian ihraam. Terhadap orang-orang
yang melakukan Hajji Ifrad dengan maksud penghematan ongkos, hendaklah diberitahukan
ibadah Hajji adalah suatu yang mulia dan membutuhkan kecukupan, kesanggupan, dan
kerelaan hati, tercantum pada Ayat 3/97, pada mana dilarang pemborosan tetapi juga
dilarang penghematan pengeluaran yang diperlukan.
ALLAH membanggakan pelaksanaan Hajji kepada manusia ramai dengan daging
ternak yang dikurbankan dan termasuk syiar ALLAH, maka sekiranya sebahagian besar
jemaah Hajji atau semuanya kebetulan memilih Hajji Ifrad, lalu daging kurban mana lagi
yang hendak dibagi-bagikan kepada fakir miskin yang tercantum pada Ayat 22/28, dan
22/36?. Karenanya yang memilih Hajji Ifrad harus merubah niat dan pengertiannya untuk
sama-sama melakukan penyembelihan korban, sementara fihak yang memberi pelajaran
manasik Hajji diharap melakukan penelitian kembali tentang hukum ibadah itu berdasarkan
Alquran hingga tidak mengelirukan bagi jamaah yang melaksanakannya.
Perlu disampaikan di sini bahwa pengalaman yang kita peroleh pada tahun Hajjji
1400 telah mendorong terwujudnya penulisan ini, karena pada waktu itu sering berlaku
perdebatan antara golongan Hajji Tamattu' dan Hajji Ifrad tentang kewajiban
penyembelihan ternak kurban. Yang satu berpendirian bihwa kurban wajib dilakukan
bukan sebagai denda, sedangkan yang lain bertahan dengan buku-buku manasik yang
menyatakan kurban bukanlah rukun Hajji. Tetapi perdebatan itu hanyalah berupa ungkapan
pendapat tanpa putusan resmi, sementara itu waktu terus berlalu pada mana masing-masing
golongan berbuat sesuai dengan niatnya.
Golongan llajji Tamattu' sewaktu masih berada di kota Makkah telah membayarkan
sejumlah uang kepada Syekh masing-masing sesuai dengan harga ternak yang wajib
dikorbankan, Syekh itulah yang berusaha mencari, membeli, dan membawa ternak itu ke
Mina untuk diserahkan kepada petugas penyembelihan di tempat tertentu yang kebetulan
dalam bukit melalui terowongan besar. Memang wajar penyerahan tugas demikian, sesuai
dengan maksud Ayat 2/96, karena jemaah Hajji tersebut adalah orang-orang asing dari
berbagai daerah lain dan memang tidak sanggup melakukan kerja itu.
Namun setelah mereka selesai melaksanakan pelontaran jamrah pada tanggal 10
Zulhijah, kebanyakan mereka langsung memotong beberapa helai rambut kepalanya tanpa
mengetahui lebih dulu apakah ternak kurban, yang pembeliannya diserahkan kepada Syekh
tadi, telah sampai ke tempat penyembelihannya, menurut Ayat 2/196. Seharusnya,
hendaklah ternak kurban itu telah sampai lebih dulu ke tempat penyembelihannya,

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 130


kemudian itu barulah pemotongan rambut dilakukan. Tentang hal ini juga para panitia
pelaksanaan Hajji sebaiknya memberi keterangan yang lebih jelas hingga ibadah yang
dilakukan tidak bertantangan dengan ketentuan ALLAH dalam Alquran.
Para jemaah hendaklah menahan perasaan dan tidak terburu-buru memotong
rambutnya sesudah pelontaran jamrah karena hendak menukar pakaian ihram kepada
pakaian biasa. Sebaiknyalah menanyakan kepada Syekh masing-masing tentang
penyampaian ternak korban, dan kalau memang belum terlaksana, hendaklah menunggu
dan menunda pemotongan rambut walaupun untuk beberapa hari. Namun Alquran tidak
pernah menentukan bahwa penukaran pakaian demikian
harus dilakukan sesudah pemotongan rambut.
Pada tahun l400 Hijriah ternyata jumlah jemaah Hajji sekitar sejuta orang yang
semuanya wajib menyembelih ternak kurban walaupun melalui orang-orang yang
diwakilkan. Jumlah itu akan tetap meningkat pada tahun-tahun berikutnya, dari abad 15
sampai ke abad selanjutnya. Sebahagian daging kurban itu boleh dimakan bersama tetapi
hendaklah dipentingkan bahagian yang akan diberikan kepada fakir miskin. Yang nyata
pada waktu itu di Mina dan daerah sckitarnya tidak ada fakir miskin, maka bahagiannya
hendaklah diawetkan atau dikalengkan dan kemudian dikirimkan kepada alamat-alamat
yang berhak di muka Bumi ini. Usaha pengawetan demikian tentulah menjadi kewajiban
penduduk setempat yang memang berkesanggupan sebanding dengan peningkatan
teknologi, namun semuanya tentulah melalui ketentuan fihak-fihak yang berwenang.
Semua jemaah Hajji, baik lelaki maupun perempuan, melakukan pemotongan rambut
pada waktu tertentu selama berada di Makkah dan sekitarnya. Umumnya perbuatan itu
mereka lakukan hanyalah berdasarkan kepatuhan kepada hukum yang berlaku dan sedikit
sekali yang mengetahui alasan hukum itu.
Sebagai telah disadari bahwa setiap hukum yang diberikan ALLAH mempunyai
alasan dan faedah tertentu bagi manusia, demikian kewajiban melakukan ziarah dan Hajji
ke Ka'bah dalam lingkungan Masjidil Haraam di Makkah, demikian pula segala rukunnya
termasuk pemotongan rambut kepala waktu itu. Pada halaman-halaman terdahulu dalam
buku ini telah dijelaskan sebab musabab dan hikmah dari semua rukun Hajji, maka tugas
pemotongan rambut di daerah itu didasarkan atas sejarah yang berlaku bahwa Makkah
adalah tempat rumah pertama di Bumi ini. Di sanalah dulunya nenek moyang kita
bermukim dan kemudian berkembang jadi berbagai bangsa, bahasa dan warna kulit. Di
Makkah itulah dulunya mereka makan minum dari hasil daerah setempat.
Kita sebagai keturunan dari mereka yang bermukim di Makkah itu telah berhutang
budi kepada mereka dan kepada tanah asal itu sendiri. Sebagai manusia yang bersusila
tinggi, maka kita dididik mencintai Makkah sebagai tanah leluhur dan memuliakan nenek

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 131


moyang. Untuk membalas jasa dan budi demikian, kita tidak mungkin memberikan harta
benda kcpada mereka yang sudah lama tiada, hanyalah potongan rambut yang kita
tinggalkan di sana sebagai tanda keinsafan bahwa dia ini adalah keturunan dari manusia
cerdas, Adam Nabi ALLAH. Bahwa kita adalah keturunan dari orang yang menyembah
ALLAH sendiri-NYA, bukan keturunan atheis, animis, bukan keturunan musyrik yang
menyatakan tuhan tiga. Dan bukanlah kita ini keturunan monyet yang dibenarkan Darwin
cs.
Kewajiban memotong rambut di Makkah bukan dogma tak menentu, tetapi juga
memperlihatkan kesadaran bahwa diri adalah susunan wujud yang bertumbuh di Bumi lalu
berproses menjadi dagng, darah, tulang, dan rambut. Semua itu berlaku dengan ketentuan
ALLAH Mahakuasa yang hukum_NYA sebagaimana gugurnya helai-helai rambut yang
dipotong. Maka pemotongan rambut itu juga mengisyaratkan betapa manusia tidak
mungkin menolak kematian yang ditentukan-NYA, dan sebagai Islam harus rela
mengorbankan diri untuk kepentingan hukum-NYA secara bersama, begitupun rela
menemui kematian dengan hati tawakkal.
Setelah jamaah Hajji menyerahkan ternak kurban untuk disembelih di Mina, lalu
mereka memotong rambut kepala beberapa helai, tetapi dalam hal ini juga berlaku
perbedaan pendapat dan perbuatan. Sehubungan mereka memotong beberapa helai
rambutnya sesuai dengan pelajaran manasik yang ada, sedangkan yang lainnya menyatakan
lebih baik mencukur habis hingga gundul, dan hal ini mereka lakukan dengan tertib.
Jika ditinjau dari ketentuan ALLAH yang termuat pada Ayat 2/196 nyatalah
pemotongan rambut yang dimaksud berupa cukur habis bukan beberapa helai. Jadi dalam
pemotongan rambut itu termasuk juga unsur didikan bagi keberhasilan diri dan kewajaran.
Namun pemotongan rambut demikian tidaklah wajar bagi perempuan, karenanya para ahli
hukum menarik kesimpulan bahwa yang ditugaskan di sini hanyalah lelaki saja, yaitu
mencukur habis rambutnya, sedangkan perempuan boleh memotong beberapa helai rambut
saja. Tetapi karena mencukur rambut itu adalah sehubungan dengan kehersihan dan
kewajaran maka kini berlakulah satu ketentuan bahwa lelaki dan perempuan yang
melaksanakan ibadah Hajji diwajibkan memotong beberapa helai rambut saja, dan lelaki
yang mau bercukur habis tetap diizinkan bahkan lebih baik.
Ketentuan mencukur habis rambut kepala pada Ayat 2/196 disebutkan dengan
HALAQA artinya "mencukur" yaitu mencukur hahis ramhut kepala bukan beberapa helai.
Demikian pula sunnah Nabi Muhammad yang dinyatakan ALLAH, dimaksudkan pada
Ayat:

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 132


‫شاَلء الل م ق‬
‫ه‬ ‫م سإن ل‬‫حلرا ل‬ ‫جد ل ا ل ل ل‬‫س س‬ ‫م ل‬ ‫ن ال ل ل‬‫خل ق م‬
‫حقل ل لت لد ل ق‬ ‫ه الزرؤ للياَ سباَل ل ل‬ ‫سول ل ق‬‫ه لر ق‬‫صد لقل الل م ق‬ ‫قد ل ل‬‫لم ل‬
‫من‬ ‫ل س‬ ‫م ت لعلل ل ق‬
‫موا فل ل‬
‫جع ل ل‬ ‫ماَ ل ل ل‬‫م ل‬ ‫ن فلعلل س ل‬ ‫خاَقفو ل‬ ‫ن لل ت ل ل‬‫ري ل‬ ‫ص س‬ ‫ق ل‬ ‫م ل‬ ‫سك ق ل‬
‫م وُل ق‬ ‫ن قرقءوُ ل‬ ‫حل ل س‬
‫قيِ ل‬ ‫م ل‬‫ن ق‬
‫مسنُيِ ل‬
‫آ س‬
٢٧﴿ َ‫رينبا‬ ‫حاَ قل س‬ ‫ن ذ لىل س ل‬
‫ك فلت ل ن‬ ‫دوُ س‬ ‫﴾ ق‬
48/27. Sungguh ALLAH membenarkan Rasul-NYA tentang penglihatan itu seara logis,
kamu akan memasuki Masjidil Haraam, lnsya Allah, selaku orang-orang aman,
mencukur kepalamu dan memperpendek, kamu tidak cemas. DIA mengetahui apa
yang tidak kamu ketahui, maka DIA menjadikan selain itu pembukaan yang dekat.

Dari ketentuan ALLAH yang termuat pada Ayat 2/196 dan 48/27 dapatlah diketahui bahwa
semua lelaki yang melakukan ibadah Hajji wajib bercukur, sesuai dengan kebersihan dan
kewajaran begitupun dengan tatabahasa yang dipakai dalam kedua Ayat Suci itu.
Sementara itu mereka disuruh pula memperpendek kumis dan jambang. Jadi tidaklah
cukup hanya memotong beberapa helai rambut kepala saja.
Kini kita jumpai contoh teladan yang dilakukan Nabi Muhammad dalam
melaksanakan ibadah Hajji. Begitu pentingnya mencukur rambut tersebut, maka ALLAH
sengaja memuatkannya dalam Alquran agar dilaksanakan pula oleh semua jemaah Hajji
lelaki kemudiannya, hingga Alquran memang menjadi sumber hukum yang sempurna
dalam Islam. Dalam kitab suci terkandung semua kewajiban dan larangan yang harus
dipatuhi, karenanya ALLAH menyebutkannya cukup sempurna, menerangkan seluruh
persoalan hidup, tetang mana orang dilarang mencari hukum lain. Namun sekian jauh tiada
kita dapati kewajiban melontar jamrah tercantum dalam Alquran. Demikian pula ALLAH
tidak membagi golongan Hajji menjadi Tamattu, Qiran, dan Ifrad.
Setelah selesai mencukur rambut di Mina maka jemaah Hajji bergerak menuju
Makkah untuk melakukan ukuf, tawaf, sa,i, dan Shalat dalam lingkungan Masjidil Haraam.
Hal ini dinyatakan ALLAH pada Ayat 2/125, 2/200 dan 22/33. Mereka melakukan ibadah
itu dengan rasa keinsafan pada hukum ALLAH, mengharapkan ampunan dan kurnia-NYA,
sementara menunggu hari keberangkatan ke tanah air masing-masing, waktu mana mereka
akan meninggalkan Tanah Suci yang dicintainya dan entah kapan kembali lagi.
Selama di Makkah, mereka dipanggil dengan HAJJI kepada lelaki dan kepada
perempuan Hajjah oleh penduduk Makkah dan oleh orang-orang Arab sekitarnya, karena
panggilan demikian memang wajar, berarti PENZIARAH. Jadi panggilan Hajji oleh
penduduk Makkah kepada anggota jemaah yang datang dari daerah lain memang wajar,
tetapi tidaklah wajar lagi jika panggilan itu diucapkan pula oleh orang-orang lain di daerah
iain. Karenanya kita sadarilah kenapa Muhammad, Abu Bakar Shiddiq, dan lain-lainnya
tidak pernah dipanggil Hajji oleh penduduk Madinah

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 133


Para jemaah Hajji sewaktu hendak pulang ke tanah air masing-masing, biasanya
membeli berbagai oleh-oleh, terdiri dari barang-barang bagus yang tidak dijual orang di
daerah kediamannya. Semua itu adalah perbuatan terpuji, kemudiannya dibagi-bagikan
kepada sanak famili dan tetangga yang berdekatan sebagai tanda mata yang membawa
pesan dan dorongan agar pada tahun Hajji mendatang sama-sama mendaftar diri sebagai
anggota jemaah. Dari waktu itu mereka akan sama berencana dan mengumpulkan dana
untuk ongkos yang diperlukan, dan terdidiklah mereka menjalani masa hidupnya dengan
disiplin dan cita-cita yang mulia.
Kita harapkan saja para jemaah Hajji mendatang dapat melaksanakan ibadah Hajji
menurut yang ditentukan ALLAH dalam Alquran tanpa meninggalkan nilai-nilai baik yang
selama ini telah menjadi tradisi. Kita harapkan bahwa sesampai di Jeddah mereka langsung
dibawa ke Makkah lebih dulu dan memasuki Masjidil Haraam sebagai alamat yang dituju
walaupun mereka kemudiannya akan dibawa juga ke Madinah memasuki Masjid Nabawi.
Semoga jemaah Hajji mendatang mendapat kelonggaran dalam melaksanakan
pelontaran jumrah atau tidak melakukannya sama sekali menurut ketentuan peraturan
ibadah Hajji yang hendak dijalankan. Dan semoga mereka sempat melakukan perkenalan
dengan jemaah lain yang datang dari berbagai daerah muka Bumi sewaktu berada di
Arafah di mana mereka berada selama sehari atau beberapa hari menurut peraturan yang
diperbaiki. Dan semoga peraturan itu mewajibkan semua jemaah Hajji menyembelih ternak
korban di Mina atau mewakilkannya kepada fihak yang bertugas, sesuai dengan ketentuan
ALLAH. Dan mudah-mudahan mereka bertahallul mencukur rambut yang lelaki, dan
memotong beberapa helai rambut yang perempuan, sesudah mengetahui pasti bahwa ternak
kurban tadi benar-benar telah sampai di tempat penyembelihan. Sementara itu yang
perempuan selaku muhrim benar-benar selalu dalam penjagaan mahramnya yang
menemaninya selama beribadah ke tanah suci itu.

Dan kita harapkan sekali semoga jemaah Hajji itu tidak tergolong lagi menjadi
Tamattu', Qiran, dan Ifrad, karena ibadah itu adalah satu macam yaitu mendatangi Ka'bah
yang ada dalam Masjidil Haraam sebagai dinyatakan ALLAH pada Ayat 3/97. Selama ini
mungkin para anggota panitia pelaksana ibadah Hajji kurang memahami maksud Ayat Suci
tersebut, tetapi pada hakekatnya mereka adalah orang-orang yang mengikuti tradisi yang
berlaku, dan takut-takut mengadakan perubahan. Tidak mau dikatakan orang fasik atau
bid'ah, dan mereka tidak ingin dikatakan pelanggar hukum agama Islam.
Kita dapat memahami bahwa perbedaan golongan Hajji yang mereka nyatakan itu
berpangkal pada Ayat 2/196 di mana terkandung dua pengertian: "menyempurnakan Hajji
dan Umrah". dan "melengkapi dengan Umrah sampai pada Hajji" Yang pertama mereka

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 134


namakan dengan Ifrad yaitu melakukan Hajji dulu dan kemudiannya Umrah. Sedangkan
yang kedua mereka namakan dengan Tamattu' yaitu melakukan Umrah dulu dan
kemudiannya Hajji. Sebenarnya penamaan demikian tidak pernah dimaksudkan dalam
Alquran tentang mana mereka nyata salah tanggap.
Memang pengertian hukum yang terkandung daram Ayat 2/196 agak sulit difahami,
tetapi kalau diteliti dan diuraikan, akan didapatlah ketentuan hukum itu sebagai berikut:
1. Sempurnakanlah Hajji dan Umrah untuk ALLAH. Jika kamu dalam keadaan sulit, maka
hendaklah (menyembelih) yang mudah dari kurban.
2. Jika kamu dalam keadaan aman, maka siapa yang melengkapi dengan Umrah sampai
pada Hajji hendaklah (menyembelih) yang mudah dari kurban.
3. Jangan cukur kepalamu hingga korban itu sampai pada tempat (penyembelihan) tertentu.
Siapa yang sakit atau ada gangguan di kepalanya (hingga tidak dapat bercukur),
hendaklah birfidyah dengan berpuasa atau bersedekah atau pengabdian (lainnya).
4. Siapa yang tidak mendapatkan ternak (untuk dikurbankan). hendaklah berpuasa tiga hari
dalam waktu Hajji itu dan tujuh hari ketika kamu telah kembali. Itulah sepuluh hari
yang sempurna.
5. Yang demikian ialah bagi siapa yang keluarganya tidak hadir pada Masjidil Haraam
(bukan penduduk Makkah).
6. Insaflah pada ALLAH, dan ketahuilah bahwa ALLAH sangat pemberi balasan.
Dalam Ayat 2/196 tidak disebutkan Hajji Ifrad, Hajji Tamattu', dan Hajji Qiran, karena
pelaksanaan ibadah itu sama saja atau satu macam saja. Perbedaan cuma didapat pada
waktu melakukan Hajji dan Umrah yang harus disempurnakan untuk ALLAH. Hajji ialah
mendatangi atau menziarahi Ka'bah, 3/97, dengan segala syaratnya, sedangkan Umrah
adalah meramaikan Masjidil Haraam 22/26, 2/158, 9/19, dengan ukuf, Shalat, tawaf, dan
sa'i. Orang yang melakukan ibadah Hajji otmatis melakukan Umrah karena dalam Hajji itu
termasuk juga ibadah meramaikan Masjidil Haraam. Karena itu Allah menyuruh orang
menyempurnakan Hajji dan Umrah. Kepada setiap orang itu diwajibkan menyembelih
ternak kurban.
Alinea 1 menjelaskan bahwa kalau orang dalam keadaan sulit mungkin karena
adanya perang yang ditimbulkan kaum kafir, atau kekurangan hewan ternak, atau
kesempitan waktu hingga tidak sempat meramaikan Masjidil Haraam berlama-lama,
hendaklah dia menyembelih kurban yang mudagh didapat. Ingatlah bahwa yang diperlukan
ialah melakukan Hajji atau ziarah ke Baitullah, tercantum pada Ayat 3/97, dan waktunya
harus dalam bulan Haraam yang empat.2/197.
Alinea 2 menjelaskan. jika keadaan aman tiada kesulitan, tentunya ada jemaah
yang sampai di Makkah sebelum bulan Haraam yang empat. Anggota jemaah ini tentulah

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 135


meramaikan Masjidil Haraam atau melakukan Umrah menjelang waktu Hajji datang dan
kemudian melaksanakan syarat Hajji secukupnya. Orang inipun hendaklah juga
menyembelih ternak kurban, bersamaan tugasnya dengan orang yang tersebut pada alinea 1.
Jadi dalam Ayat 2/196 tidak terkandung pengertian adanya golongan Hajji Ifrad
yang tidak wajib menyembelih kurban, begitupun tidak ada golongan Hajji Tamattu' dan
Hajji Qiran. Yang terkandung dalam Ayat Suci ialah golongan yang dalam sulit tersebab
keadaan. dan golongan yang dalam aman. Kedua golongan ini sama wajib menyembelih
kurban, sama melaksanakan ibadah Hajji, dan sama melaksanakan Umrah atau
meramaikan Masjidil Haraam. Waktu melakukan Umrah tidak menjadi persoalan. Orang
boleh Umrah sebelum bulan Haraam yang empat, boleh selama bulan-bulan Haraam itu,
atau boleh pula sesudahnya, karena Umrah itu sendiri berarti meramaikan Masjidil
Haraam.
Jadi bukanlah Umrah itu berarti Hajji kecil seperti selama ini dianggap orang, tetapi
meramaikan Masjidil Haraam yang tentunya dapat dilakukan oleh orang-orang yang ada
dan yang datang ke tempat itu sendiri, baik dia penduduk Makkah ataupun yang datang
dari berbagai pelosok muka Bumi. Tentang Umrah itu orang tidak perlu memakai miqat
zamani ataupun miqat makani, kecuali yang Umrah dalam pelaksanaan ibadah Hajji.
Barangkali yang terakhir inilah yang dimaksudkan orang selama ini dengan Hajji Qiran.
Karena itu juga orang tidak diperlukan memakai pakaian Ihraam sebagaimana yang dipakai
waktu ibadah Hajji.
Orang-orang yang ada di Makkah boleh saja melakukan Umrah sepanjang tahun
sembarang hari, dan memang mereka telah melakukannya hingga setiap hari lingkungan
Masjidil Haraam senantiasa diramaikan oleh yang melakukan ukuf, Shalat, tawaf dan sa'i.
Demikian pula para jemaah yang datang ke Makkah boleh melakukan Umrah sebelum dan
sesudah bulan-bulan Haraam maupun dalam rangka
menunaikan ibadah Hajji.
Setiap orang yang melaksanakan ibadah Hajji wajib menyembelih ternak kurban
atau mewakilkannya kepada petugas-petugas tertentu tetapi siapa yang tidak sempat
melakukannya oleh sesuatu sebab yang bukan disengaja maka dia boleh menggantinya
dengan berpuasa tiga hari berturut-turut selama waktu ibidah Hajji itu dan tujuh hari
sesudah kembalinya ke tanah air masing-masing. Ingatlah bahwa Ayat 2/196 diakhiri
ALLAH dengan ancaman balasan yang sangat.
Ancaman balasan yang sangat itu bukan saja berfunqsi terhadap siapa yang
melanggar hukum ALLAH tercantum dalam Alquran, tetapi juga ditujukan kepada orang
yang sengaja melanggar ketentuan-NYA yang tercantum pada Ayat 2/196 itu sendiri,
sehubungan dengan wajib melakukan ibadah Hajji, termuat pada Ayat 3/97.

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 136


Mungkin ada di antara jemaah yang belum atau tidak menyembelih ternak kurban
sewaktu melaksanakan ibadah Hajji pada tahun-tahun yang lalu, karena tidak memahami
hukumnva yang termuat dalam Alquran dan sengaja mematuhi ketentuan yang tercantum
dalam pelajaran manasik, tentunya orang-orang itu kekurangan syarat Hajji yang
diwajibkan. Tetapi jemaah ini bukan mengelakkan kewajiban dengan sengaja, hanya
karena menjalankan ibadah Hajji Ifrad menurut tradisi, maka mereka hendaklah mengganti
kewajiban berkurban itu dengan berpuasa di tempat kediaman masing-masing minimal
selama tujuh hari, sembari memohon ampun dari ALLAH.
Dalam hal ini kita bukan bertindak membikin hukum baru dalam Islam, bersikap
bid'ah mengada-ada hingga segolongan masyarakat Islam jadi gelisah, tetapi kita hanya
mengemukakan hukum yang berlaku menurut ketentuan ALLAH dalam Alquran demi
untuk kepentingan masyarakat Islam itu sendiri agar ibadah mereka terlaksana dengan baik
dan diterima ALLAH secara sempurna, semoga mereka mencapai Haajjam Mabruuraa dan
Sya'yam Masykuuraa. Namun perlu diketahui bahwa siapa yang tidak menghukum dengan
apa yang ALLAH turunkan, maka dia termasuk oiang-orang zalim.
Hukum yang terkandung pada Ayat 2/196 ditujukan kepada semua jemaah Hajji
bahwa mereka wajib menyembelih ternak kurban selaku syarat tertentu tanpa perbedaan
nama Ifrad, Qiran, dan Tamattu' yang berlaku dalam tradisi. Istilah TAMATTU' dimaksud
mungkin berasal dari TAMATTA'A termuat pada Ayat 2/196 dan istilah IFRAD berasal
dari FARADHA yang tercantum pada Ayat 2/197, namun kita tidak mengetahui apa yang
dimaksud dengan istilah QIRAN. Tetapi TAMATTA'A berarti "melengkapi", dan
FARADHA berarti "telah wajib", bukanlah masing-masingnya jadi nama suatu golongan
Hajji.
Tamatta'a yang berarti "melengkapi" atau "berlengkap-lengkap" banyak termuat
dalam Alquran, antara lain pada Ayat 11/65, 14/36, l5/3, 16/55, 29/66, 30/34, 39/8, 47/12,
51/43, dan 77/46, sehubungan dengan istilah MATAA'U yang banyak kali berulang dalam
kitab suci itu. Begitu pula "faradha" berarti "telah wajib" atau "telah fardhu" banyak pula
didapat dalam Alquran antara lain pada Ayat 2/236, 24/1, 28/85, 33/38, dan 66/2. Kedua
istilah itu sama difahami maknanya dengan pengertian yang sama, maka kita tidak melihat
suatu alasan kenapa pelajaran manasik menamakan segolongan dengan Hajji Ifrad dan
segolongan lain dengan Hajji Tamattu' hingga yang satu wajib menyembelih ternak kurban
sedangkan yang lainnya tidak.
Dalam Ayat 2/196 dan 2/197 terdapat istilah "fil hajji" yaitu "dalam Hajji", masing-
masingnya menunjukkan waktu di mana larangan dan suruhan harus dilakukan. Ayat
pertama menyatakan bahwa orang yang tidak menyembelih kurban, maka hendaklah
berpuasa tiga hari dalam Hajji dan tujuh hari sesudah kembali. Tiga hari tersebut ialah

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 137


selama pelaksanaan ibadah Hajji di Makkah sampai berada kembali di tanah air. Dan Ayat
Suci kedua menyatakan bahwa orang tidak boleh melakukan jimak suami istri, kefasikan,
dan perbantahan selama ibadah Hajji di Makkah sampai berada kembali di tanah air,
sementara itu kefasikan dan perbantahan tetap dilarang sepanjang umur.

Yang kita maksud dalam hal ini ialah bahwa jimak suami istri bukanlah dilarang
selama berpakaian ihram, tetapi semenjak jemaah Hajji itu berangkat ke Makkah dan
sampai berada kembali di tanah air. Larangan ini mungkin dilanggar oleh sementara
jemaah yang pergi ke Makkah bersuami istri, maka pelanggaran itu akan merusak ibadah
Hajji yang mereka laksanakan. Karenanya ketentuan tersebut hendaklah dijelaskan secara
tegas. Ada orang yang menyatakan larangan itu hanya berlaku pada hari-hari tertentu
selama mengerjakan ibadah Hajji di Makkah, dan sebelumnya atau kemudiannya suami
istri itu boleh melakukan jimak. Namun pendapat itu adalah keliru, karena bukankah
semenjak orang-orang itu berangkat dari rumah tangganya menuju Makkah sudah termasuk
melakukan ibadah Hajji dan sampai pada waktu mereka berada kembali di tanah airnya?
Hal ini juga dapat didasarkan pada Ayat 3/197 yang mewajibkan orang pergi Hajji ke
Makkah.
Mengenai persoalan haid, ada pula anjuran bahwa sewaktu dalam perjalanan
hendaklah perempuan memakan pil anti haid yang juga dinamakan pil Ramadhan agar
tidak mengalami masa haid selama hari-hari tertentu dan ibadah tidak terhalang.
Sebenarnya proses yang ditimbulkan pil itu belum dapat dipastikan bagi keselamatan zahir
batin, dan belum dipastikan tidak menimbulkan akibat sampingan, Alquran memberikan
hukum pada Ayat 2/222 dan 5/6 bahwa perempuan haid tidak boleh melakukan Shalat
hingga dia bersih kembali dan mandi wajib. Kemudian dia langsung melakukan Shalat
tanpa membayar Shalat yang ditinggalkannya.
Adanya empat Bulan Haraam untuk kesempatan menunaikan ibadah Hajji, baik di
muka Bumi maupun di permukaan planet lain, berupa kelapangan yang diberikan ALLAH
kepada manusia ramai untuk memilih waktu atau pada bulan mana mereka hendak
melaksanakan ibadah itu.
Seperti di muka Bumi misalnya, pada bulan Desember dan Januari menurut tahun
musim (Solar Year), ternyata iklim di Makkah sangat dingin dan kering, sebaliknya pada
bulan Juni dan Juli sangat panas juga kering. Maka dengan kesempatan yang ditentukan
ALLAH, orang dapat memilih salah satu dari Bulan Haraam yang empat untuk Hajji ke
Makkah agar mengelakkan iklim dingin atau yang panas tadi hingga ibadahnya sempat
berlangsung secara wajar tinpa tekanan perasaan yang ditimbulkan keadaan cuaca.

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 138


Sekiranya pada bulan Zulkaedah berlalu puncak iklim panas di Makkah, maka orang
boleh menunda Hajjinya sampai pada bulan Muharram, atau dilaksanakannya pada bulan
Rajab. Begitu pula jika kebetulan tcrjadi puncak iklim dingin, orang boleh memilih di
antara ke empat Bulan Haraam itu untuk datang ke Makkah memenuhi maksud Ayat Suci
3/97.
Kini jelaslah bahwa ibadah Hajji begitupun ibadah lain, yang diwajibkan ALLAH,
tidak menimbulkan kesusahan bagi kehidupan manusia, dan memang tiada satu pun yang
mungkin menjadi halangan bagi orang-orang Islam untuk melaksanakannya. Semuanya
logis bahkan menimbulkan keuntungan bagi pelakunya dalam bidang material, moral, dan
ilmu pengetahuan.
Demikian pula perempuan yang mengalami masa haid sewaktu berada di Makkah, dia
tidak boleh melakulan Shalat tawaf, dan sa.i, dan otomatis tidak boleh memasuki Masjidil
Haraam. Setetah dia bersih dan mandi wajib, maka dia hendaklah melakukan shalat
kembali tanpa membayar Shalat yang ditinggalkannya, tetapi wajib melaksanakan tawaf
dan sa'i yang belum dilakukannya. Sementara itu kita tidak hendak memperbincangkan
pakaian ihraam bagi perempuan haid selama beribadah Hajji, karena berpakaian ihraam
tersebut bukan menjadi syarat bagi Hajji.
Terhadap gangguan haid pada perempuan demikian, ALLAH memberi kelapangan dengan
waktu ibadah Hajji yang panjang, yaitu pada empat bulan Haraam , 2/197, dan boleh pula
terdahulu dua hari atau terlambat dua hari 2/203. Keadaan demikian serta kelapangan yang
diberikan ALLAH adalah bukti juga bagi pelaksanaan Hajji bukan pada tanggal 8 sampai
dengan l4 Zulhijah saja, tetapi boleh dilaksanakan pada bulan Zulkaedah, Zulhijah,
Muharram, dan Rajab yaitu empat bulan Haraam yang sudah menjadi pengetahuan umum
dalam masyarakat Islam semenjak dulukala.
Jika orang memperhatikan sejarah kehidupan Nabi Muhammad, tentulah akan timbul
pertanyaan, kenapa beliau dimi'rajkan pada tanggal 27 Rajab sewaktu berumur 52 tahun?
Kenapa tidak dimi'rajkan pada bulan Ramadhan atau bulan Rabi'ul Awwal yang menjadi
bulan-bulan penting dalam sejarah Islam? Apakah tanggal mi'raj itu berhubungan dengan
bulan Haraam yang empat?
Memang tanggal mi'raj Nabi ada sangkut pautnya dengan bulan Haraam yang empat,
jelasnya sebagai berikut:
l. Ayat 2/189 menyatakan bahwa penanggalan Qamariah adalah untuk penentuan waktu
dan ibadah Hajji, sementara itu pada Ayat 9/36 dinyatakan bahwa bulan penanggalan
yang diakui ALLAH ialah penanggalan Qamariah di mana ada empat bulan Haraam di
antara 12 bulan setiap tahunnya. Dengan ketentuan penanggalan Qamariah di Bumi
tersebut ALLAH menciptakan planet-planet dalam Tatasurya kita. ALLAH menyuruh

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 139


kita memakai penanggalan itu. tercantum juga pada Ayat 10/5. Sementara itu Ayat
2/197 menjelaskan bahwa Hajji boleh dilakukan pada bulan-bulan tertentu, yaitu empat
bulan Haraam menurut Ayat 9/5.
2. Menurut tradisi semenjak dulu dan berdasarkan geologi serta astronomi dalam Alquran,
ternyata bulan Rajab termasuk bulan Haraam yang empat setiap tahun Qamariah,
memang pada bulan Rajab itulah Nabi Muhammad dimi'rajkan ALLAH ke Muntaha
suatu planet terpinggir dalam daerah Tatasurya kita. Di planet itu memang ada kebun
tempat tinggal 53/15. Nabi meninggalkan Bumi waktu itu, sementara di Makkah tidak
dapat beliau laksanakan ibadah Hajji menurut hukum Islam karena beliau adalah
penduduk Makkah sendiri pada siapa tidak berlaku hukum Hajji. 2/196, 3/97, 22/26, dan
beliau hanya dapat melakukan Umrah saja.
3. Ada tujuh planet yang mengorbit di atas orbit Bumi berkeliling Surya. Planet itu adalah
Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, Pluto menurut sarjana Barat, dan Muntaha
menurut penamaan Alquran Ayat 53/14. Semua planet itu sama keadaannya dengan
Bumi, 65/12, karena itu dinyatakan Bumi ini diperganda, 13/3. Di semua planet itu ada
alat-alat kebutuhan hidup dan di sana hidup berbagai makhluk seperti di Bumi ini
termasuk manusia 42/29. Semuanya berasal dari satu diri menurut jenis makhluknya,
7/189, 4/1, 39/6. Semua planet itu tidak mungkin memakai tahun musimnya karena
terlalu lama melebihi pergantian musim di Bumi, dan untuk memakai tahun Qamariah
setempat juga tidak mungkin karena Bulan-bulannya lebih daripada satu. Demikianlah
ALLAH menentukan supaya penaggalan di planet-planet lainnya harus menurut tahun
Qamariah di Bumi 9/36.

4. Di planet-planet lain itu juga telah berlaku hukum Islam 3/83, dan di sana juga telah ada
Makkah dengan Ka'bahnya selaku Kiblat Shalat, 2/148, 2/149, 2/150. Di planet itu juga
telah berlangsung ibadah Hajji seperti di Bumi, dengan penyembelihan ternak kurban.
22/34, 5/97. Namun di semua planet itu dan di angkasa raya yang luas, ALLAH
Pencipta adalah Satu. DIA mengetahui segala sesuatu yang berlaku di jagad raya itu
sebagai dinyatakan-NYA pada ujung Ayat 5/97 dan 37/5.
5. Jadi, memang benar bahwa Nabi Muhammad mi'raj itu sehubungan dengan bulan-bulan
Haraam, beliau melakukan ibadah Hajji ke Muntaha karena waktu itu tidak sempat
dilaksanakannya di Makkah. Waktu itu adalah tanggal 27 Rajab yaitu bulan Haraam
untuk pelaksanaan ibadah Hajji. Beliau menunaikan Hajji ke planet Muntaha di kutub
dulu planet itu di mana nenek moyang manusia di sana bermukim sebagaimana manusia
Bumi kini menunaikan ibadah ke Makkah yang jadi kutub utara dulu dan tempat
bermukim nenek moyang kita.

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 140


6. Semua pengalaman beliau demikian sengaja tidak dijelaskan kepada masyarakat
Makkah waktu itu, tetapi membiarkannya tertinggal untuk jadi bahan pemikiran pada
generasi kemudiannya sebagai realita bagi Ayat 40/78 dan 38/88. Semua itu dapat
difahami dengan hikmah dan ilmu pasti yang terkandung dalam Alquran tetapi nanti
akan menjadi kenyataan pasti bagi peradaban ultra modern di dunia kini.

Demikian Nabi Muhammad telah menjadi pemberi bukti (Syahiid) tentang kebesaran
ALLAH, disampaikannya berbentuk Firman-firman suci yang semuanya terkandung dalam
Alquran, dan begitu pula beliau sudah menjadi pemberi bukti dengan pengalaman baik di
Bumi maupun di luar Bumi berupa sikap dan perbuatan mulia dan terpuji. Itulah perbuatan
dan sikap yang beliau tinggalkan selaku Uswah Hasanah untuk ditiru diteladani oleh orang-
orang Islam pada zaman sesudahnya.
Ketabahan dalam perjuangan Nabi menegakkan kebenaran berdasarkan ketentuan-
ketentuan ALLAH telah sama diketahui, demikianlah semoga para jemaah Hajji sesudah
berada kembali di tanah airnya dapat memberikan contoh yang baik bagi masyarakatnya
dan sungguh menjadi pimpinan yang bersikap Muslim. Sementara itu juga hendaklah
sanggup berfungsi Syuhadaa' dalam melaksanakan hukum ALLAH serta menerangkan
hikmah-hikmah yang terkandung dalam hukum itu.
Pelaksanaan dua kalimah syahadah, Shalat, puasa, zakat dan Hajji sebenarnya
belumlah sesuatu yang paling sempurna dalam Islam, karena semua itu sangat
rnembutuhkan perjuangan di segala bidang, maka ALLAH menetapkan bahwa orang-orang
yang berjuang bahkan lebih tinggi, untuk itu perhatikanlah maksud Firman-NYA:
‫س وُلي ل ق‬ ‫ل‬ ‫طاَ ل لت ل ق‬ ‫س ن‬ ‫ك جعل لنُاَك ق ق‬
‫سو ق‬
‫ل‬ ‫ن المر ق‬ ‫كو ل‬ ‫دالء ع للى المنُاَ س‬ ‫شهل ل‬ ‫كوقنوا ق‬ ‫ة وُل ل‬ ‫م ن‬‫مأ م‬ ‫وُلك لذ لىل س ل ل ل ل ل‬
‫سولل‬ ‫من ي لت مب سعق المر ق‬ ‫م ل‬ ‫ل‬ ‫م‬ ‫ل‬
‫ت ع لليِ للهاَ إ سل ل سنُ لعلل ل‬ ‫ق‬
‫ة الستيِ كنُ ل‬ ‫م‬ ‫ل‬
‫قب لل ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬
‫جعلللنُاَ ال س‬ ‫ماَ ل‬ ‫دا وُل ل‬ ‫شسهيِ ن‬ ‫م ل‬ ‫ع لل ليِ لك ق ل‬
‫ن‬
‫كاَ ل‬ ‫ماَ ل‬ ‫ه وُل ل‬ ‫م‬
‫دىً الل ق‬ ‫ن هل ل‬ ‫ذي ل‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫م‬
‫ت لك لسبيِلرة ن إ سل ع للى ال س‬ ‫ل‬ ‫كاَن ل ل‬ ‫قب ليِ لهس وُلسإن ل‬ ‫ى عل س‬ ‫ل‬
‫ب ع لل ى‬ ‫قل س ق‬
‫من لينُ ل‬ ‫م م‬ ‫س‬
١٤٣﴿ ‫م‬ ‫حيِ ر‬‫ف مر س‬ ‫س للرقءوُ ر‬ ‫ل‬ ‫م‬ ‫ق‬ ‫م‬
‫ه سباَلمنُاَ س‬ ‫ن الل ل‬ ‫م إس م‬ ‫ماَن لك ل‬ ‫ضيِعل سإي ل‬ ‫ه ل سيِ ق س‬ ‫﴾الل ق‬
2/143. Dan seperti itulah KAMI jadikan kamu ummat Tengah agar kamu menjadi pemberi-
pemberi bukti atas manusia ramai, dan Rasul itu menjadi pemberi bukti atas
kamu ..............................................................
‫ن سباَلل مهس لوُال ليِ لولم س ال س‬
‫ل‬ ‫ل‬
‫خرس‬ ‫م ل‬ ‫نآ ل‬ ‫م ل‬ ‫حلرام س ك ل ل‬ ‫جد س ا ل ل ل‬ ‫س س‬ ‫م ل‬ ‫ماَلرة ل ال ل ل‬ ‫ع ل‬ ‫ج وُل س‬‫حاَ ل‬ ‫ة ال ل ل‬ ‫قاَي ل ل‬
‫س ل‬‫م س‬ ‫جعلل لت ق ل‬ ‫أ ل‬
﴿‫ن‬ ‫ميِ ل‬ ‫م ال م‬
‫ظاَل س س‬ ‫قو ل ل‬‫دي ال ل ل‬ ‫ه لل ي لهل س‬ ‫عنُد ل الل مهس لوُالل م ق‬ ‫ن س‬ ‫ووُ ل‬ ‫ست ل ق‬ ‫ل الل مهس لل ي ل ل‬ ‫سسبيِ س‬ ‫جاَهلد ل سفيِ ل‬ ‫وُل ل‬
١٩﴾
9/19. Apakah kamu jadikan perencanaan Hajji dan upacara meramaikan Masjidil Haraam
seperti orang yang beriman pada ALLAH serta Hari yang Akhir dan berjuang pada
garis hukum ALLAH? Tidaklah mereka itu bersamaan pada ALLAH, dan ALLAH
tidak memberikan petunjuk kepada kaum yang zalim.

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 141


‫فسه ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬
‫ة‬
‫ج ن‬ ‫م أع لظ ل ق‬
‫م د للر ل‬ ‫م وُلأن ق س س ل‬
‫وال سهس ل‬ ‫ل الل مهس ب سأ ل‬
‫م ل‬ ‫سسبيِ س‬ ‫دوُا سفيِ ل‬ ‫جاَهل ق‬
‫جقروُا وُل ل‬
‫هاَ ل‬
‫مقنُوا وُل ل‬
‫نآ ل‬ ‫ال م س‬
‫ذي ل‬
٢٠﴿ ‫ن‬ ‫م ال ل ل‬ ‫ق‬
‫عنُد ل الل مهس وُلأوُل لـ ىئ س ل‬
‫فاَئ سقزوُ ل‬ ‫ك هق ق‬ ‫﴾ س‬
9/20. Orang-orang yang beriman dan hijrah serta berjuang pada garis hukum ALLAH
dengan hartabenda mereka dan diri mereka, lebih besar derajatnya pada ALLAH,
dan itulah orang-orang yang bahagia.
‫مل م ل‬
‫ة‬ ‫حلرءْج ل‬ ‫ن ل‬ ‫م ل‬ ‫ن س‬ ‫دي س‬‫م سفيِ ال ل‬ ‫ل ع لل ليِ لك ق ل‬
‫جعل ل‬ ‫ماَ ل‬ ‫م وُل ل‬ ‫جت للباَك ق ل‬‫جلهاَد سهس هقول ا ل‬ ‫حق م س‬ ‫دوُا سفيِ الل مهس ل‬ ‫جاَه س ق‬ ‫وُل ل‬
‫دا‬ ‫سول ل‬‫ق‬ ‫ق‬ ‫ق‬
‫من قب لل وُلسفيِ هلـ ى ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ق‬ ‫ق‬ ‫ل‬
‫شسهيِ ن‬ ‫ن المر ق‬ ‫ذا ل سيِ لكو ل‬ ‫ن س‬ ‫ميِ ل ل‬‫سل س س‬‫م ل‬ ‫م ال ق‬ ‫ماَك ق‬ ‫س م‬
‫م هقول ل‬ ‫هيِ ل‬
‫م إ سب للرا س‬
‫أسبيِك ل‬
‫موا سباَلل مهس هقول‬‫ص ق‬ ‫صللة ل لوُآقتوا المز ل‬
‫كاَة ل لوُاع لت ل س‬ ‫موا ال م‬ ‫س فلأسقيِ ق‬ ‫دالء ع للى المنُاَ س‬
‫ل‬ ‫كوقنوا ق‬
‫شه ل ل‬ ‫م وُلت ل ق‬ ‫ع لل ليِ لك ق ل‬
٧٨﴿ ‫صيِقر‬ ‫م النُ م س‬‫ى وُلن سعل ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫م فلنُ سعل ل‬ ‫ل‬
‫موللك ق ل‬
‫مولل ى‬ ‫م ال ل‬ ‫﴾ ل‬
22/78. Dan berjuanglah pada garis hukum ALLAH dengan perjuangan logis. DIA telah
memilih kamu, dan tidak DIA jadikan atasmu dalam agama itu suatu halangan
selaku doktrin bapakmu Ibrahim. Dialah yang menamakan kamu Muslimin dulunya
dan dalam (Alquran) ini, agar Rasul itu menjadi pemberi buki atas kamu dan agar
kamu menjadi pemberi-pemberi bukn atas manusia ramai. Maka dirikanlah Shalat
dan bayarkanlah zakat serta berpeganglah pada ALLAH. DIA Pimpinanmu, sangat
nikmat DIA selaku Pimpinan dan sangat nikmat DIA selaku Penolong.
١﴿ ‫ح‬‫فت ل ق‬ ‫صقر الل مهس لوُال ل ل‬‫جاَلء ن ل ل‬ ‫ذا ل‬ ‫﴾إ س ل‬
110/1. Ketika datang pertolongan ALLAH serta pembukaan.
‫ل‬ ‫ل‬
٢﴿ َ‫جا‬‫وا ن‬‫ن الل مهس أفل ل‬ ‫ن سفيِ سدي س‬ ‫خقلو ل‬ ‫س ي لد ل ق‬
‫ت المنُاَ ل‬ ‫﴾وُللرأي ل ل‬
110/2. Dan engkau lihat manusia ramai masuk agama ALLAH berbondong-bondong.
٣﴿ َ‫وانبا‬
‫ن تل م‬ ‫ه ل‬
‫كاَ ل‬ ‫فلره ق إ سن م ق‬ ‫ست لغل س‬‫ك لوُا ل‬ ‫مد س لرب ل ل‬ ‫ح ل‬‫ح بس ل‬ ‫﴾فل ل‬
‫سب ل ل‬
110/3. Maka tasbihlah dengan memuja TUHAN-mu, dan mintalah ampun pada-NYA.
Bahwa DIA adalah pembei tobat.

Bab VI
TUNTUTAN HIDUP YANG SEMPURNA
٤٨﴿ ‫ن‬ ‫مب لط سقلو ل‬‫ب ال ل ق‬ ‫ذا مللرلتاَ ل‬ ‫ك إس ن‬ ‫ميِنُ س ل‬ ‫خط ز ق‬
‫ه ب سيِ ل س‬ ‫ب وُللل ت ل ق‬ ْ‫من ك سلتاَ ء‬ ‫من قلب لل سهس س‬‫ت ت لت لقلو س‬ ‫ماَ ق‬
‫كنُ ل‬ ‫﴾وُل ل‬
29/48. Dan tidaklah engkau (Muhammad) pernah menganalisa suatu kitab sebelumnya
(Alquran itu), dan tidak pula engkau menulisnya dengan tatahukummu, ketika itu
akan ragulah orang-orang yang keliru.
‫حد ق سبآِلياَت سلنُاَ إ سمل ال م‬ ‫ل هقو آياَت بيِنُاَت فيِ صدوُر ال مذي ق‬
‫ن‬‫مو ل‬
‫ظاَل س ق‬ ‫ج ل‬ ‫ماَ ي ل ل‬
‫م وُل ل‬ ‫ن أوُقتوا ال لعسل ل ل‬ ‫ق ق س س ل‬ ‫بل ل ل ل ر ل ل ل ر س‬
٤٩﴿﴾
29/49. Tetapi dia adalah Ayat-ayat yang menerangkan dalam dada orang-orang yang diberi
ilmu, dan tiadalah yang menantang Ayat-ayat KAMI kecuali orang-orang zalim.
‫ط‬
‫صلرا س‬ ‫ى س‬ ‫ل‬
‫دي إ سل ى‬ ‫حقم وُلي لهل س‬ ‫ك هقول ال ل ل‬ ‫من مرب ل ل‬ ‫ك س‬ ‫ل إ سل ليِ ل ل‬ ‫ذي قأنزس ل‬ ‫م ال م س‬
‫وُيرىً ال مذي ق‬
‫ن أوُقتوا ال لعسل ل ل‬
‫س ل‬ ‫للل‬
٦﴿ ‫ميِد س‬ ‫ح س‬ ‫زيزس ال ل ل‬ ‫س‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ا‬﴾
MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 142
34/6. Dun akan melihatlah orang-orang yang diberi ilmu itu bahwa yang diturunkan
kepadamu dari TUHAN-mu adalah yang logis dan menunjuki kepada tuntunan
yang mulia terpuji.
٨٧﴿ ‫ن‬ ‫ميِ ل‬ ‫ن هقول إ سمل ذ سك لرر ل لل للعاَل ل س‬ ‫﴾إ س ل‬
38/87. Bahwa dia adalah pemikiran bagi seluruh manusia.
‫ل‬
٨٨﴿ ‫ن‬ ْ‫حيِ ء‬ ‫ن ن لب لأه ق ب لعلد ل س‬ ‫م م‬ ‫﴾وُلل لت لعلل ل ق‬
38/88. Dan akan kamu ketahui perkabarannya sesudah waktunya.
٢﴿ ‫حيِم س‬ ‫ن المر س‬ ‫مـ ى س‬‫ح ل‬
‫ن المر ل‬ ‫م ل‬ ‫ل ل‬ ‫زي ر‬ ‫﴾لتنُ س‬
41/2. Turun dari yang pengasih penyayang.
٣﴿ ‫ن‬ ‫قولم ءْ ي لعلل ل ق‬
‫مو ل‬ ‫ه ققلرآنناَ ع للرب سميِاَ ل ل ل‬ ‫ت آلياَت ق ق‬ ‫صل ل ل‬ ‫ب فق ل‬
‫﴾ك سلتاَ ر‬
41/3. Kitab yang dijelaskan Ayat-ayatnya, Alquran berhahasa Arab, bagi kaum yang
berilmu.
‫ل‬
٢٦﴿ ‫ن‬ ‫ن ت لذ لهلقبو ل‬ ‫﴾فلأي ل ل‬
81/26. Maka kemanapun kamu pergi.
٢٧﴿ ‫ن‬ ‫ميِ ل‬ ‫ن هقول إ سمل ذ سك لرر ل لل للعاَل ل س‬ ‫﴾إ س ل‬
81/27. Bahwa dia adalah pemikiran bagi seluruh manusia.

Sengaja kita deretkan arti beberapa Ayat suci pada mana dapat dilihat betapa keadaan diri
Nabi Muhammad dan Alquran yang menjadi sumber hukum Islam. Sebagai penduduk kota
Makkah yang butahuruf, Muhammad tidak pernah berkenalan dengan aksara apalagi
menuliskannya, dinyatakan pada Ayat 7/158 jo. 62/2. Karena itu beliau tidak pernah
membaca sesuatu kitab apalagi menganalisanya dan kemudian menyuruh tulis
penganalisaan itu kepada orang lain agar berbentuk buku. Namun berlau telah
menyampaikan Alquran yang terdiri dari 114 surat, masing-masing Ayatnya berupa
penjelasan dan bahan pemikiran bagi para ilmuawan kemanapun mereka pergi, di sana
akan terdapat keadaan yang telah tercantum dalam Arquran lebih dulu, walaupun mereka
telah meninggalkan Bumi untuk penerbangan antar planet.
Muhammad tidak pernah merantau ke luar Makkah sebelum menjadi Nabi, dan
barulah pada umur 53 tahun beliau hijrah ke Madinah sebagai pertama kalinya
meninggalkan Makkah. Karena itu juga Muhammad tidak pernah mendapat pengetahuan
dari ahli kitab yang memang tidak pernah bertemu dengan beliau selama di Makkah. Dan
untuk belajar dari Kitab memang tidak mungkin karena waktu itu belum ada suatu buku
pun yang pernah dijilid orang apalagi yang mengandung pelajaran agama. Ingatlah bahwa
The Bible yang menjadi kitab suci agama Yahudi dan Keristen barulah dicetak pada tahun
1450 Masehi di Mainz, German, dinamakan denqan Guttenberg Bible, sementara
penyusunannya dimulai pada tahun 325 Masehi.

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 143


Semua keadaan yang menyangkut dengan Muhammad dan buku demikian sudah
menjadi pengetahuan umum dalam masyarakat Islam, dan dari fihak lain dapat kita
kutipkan catatan yang mengandung pengakuan, antara lain sebagai berikut:

1. Britanica Encyclopedia menerangkan tentang Jesus:


"Any attempt to write a "Life of Sesuatu usaha untuk menuliskan riwayat
Jesus" should be frankly abandoned. "Kehidupan Jesus" nyata sekali terhalang.
The material for it certainly does not Bahan untuk itu jelas tidak ada.
exist

2. Arnold Toynbee dalam bukunya A Study of History jilid 12 halaman 483 menerangkan
yang artinya sebagai berikut:
"... Hidup dan matinya Jesus berlalu tanpa diketahui waktu itu... Riwayat Muhammad
berbeda dengan Jesus, dapat dilihat noktah demi noktah, dan dalam beberapa bahagian
hampir hari demi hari penuh dengan tindakan cemerlang dari sejarahnya."
Namun ada saja pemberitahuan palsu disampaikan sementara media massa seperti yang
termuat dalam Americana Encyclopedia, 1975, antara lain maksudnya sebagai berikut:
Jilid 15 halaman 491:
"Kafilah itu memiliki sebanyak 2.500 ekor unta dibebani dengan barang-barang
berharga, dan sejumlah besar penunggang kuda yang menemani, penunjuk-penunjuk
jalan, penjaga-penjaga, dan para utusan. Kegiatan utama kota Makkah waktu itu ialah
berupa ibu kota bagi pengalaman tersebut dan keuntungan yang sangat menyenangkan
baginya ialah dengan adanya pendatang-pendatang. Perdagangan ini membawanya
kepada hubungan dengan dunia luar yang mungkin jadi sumber bagi pengetahuan
Muhammad tentang kitab suci orang-orang Yahudi dan Kristen. Hubungan itu juga
menimbulkan perubahan-perubahan interen dalam susunan sosial di kota itu."
Jilid 19 halaman 192:
"Menurut sejarah bahwa pada umur 12 tahun. Muhammad pergi menemani pamannya,
Abu Thalib, ke Syria dengan suatu kafilah dagang. Hal ini telah dihiasi dengan berbagai
dongeng untuk mencegah keraguan tentang kebenarannya. Namun tiada satu barispun
dalam Alquran yang menerangkan hal Muhammad sehubungan dengan Syria itu.
Satu dari dongeng itu ialah bahwa dalam perjalanannya ke Syria itu. Muhammad
bertemu dengan Bahira di Busra, selatan Damaskus. Orang itu mengetahui dalam diri
Muhammad sebagai Nabi besar masa depannya, dan dapat melihat tanda-tanda tertentu
yang jelas pada tubuhnya, termasuk cap tanda kenabiannya di antara kedua bahu
Muhammad. "

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 144


"Dia tentunya telah diajar dengan ide-ide tertentu yang efektif dari sumber agama
Yahudi dan Kristen sehubungan dengan TUHAN, manusia dan antar hubungan
sesamanya. Dia telah dipengaruhi oleh kenyataan yang dia peroleh bahwa beberapa
orang Yahudi dan Kristen, dengan siapa dia telah mengadakan kontak,
mempunyai ............................ ????????????????????????????????????

??????????????.......... Muhammad mendapati masyarakat Islam yang menyambut


kedatangannya dengan upacara kehormatan.
Alquran Ayat 93/6 membenarkan bahwa Muhammad waktu kecilnya hidup sebagai
anak yatim. Sesudah dia besar dinyatakan masih sesat lalu ditunjuki ALLAH, dan hidup
dalam keadaan susah lalu dibantu ALLAH, tercantum pada Ayat 93/7 dan 93/8. Jadi
Alquran menerangkan betapa keadaan Muhammad sewaktu kecil, tetapi tidak menyatakan
Muhammad itu pernah berdagang dan pergi ke Syria. Sampai waktu dewasanya, dia masih
dikatakan sesat dan hidup susah lalu ALLAH menunjuki dan membantunya. Jika benar
Muhammad pernah ke negeri lain sewaktu kecilnya, maka hal itu kejadian penting dalam
sejarahnya, dan tentulah diterangkan ALLAH dalam Alquran.
Jadi tidaklah benar, pernyataan sementara orang, juga tersebut dalam Americana
Encyclopedia bahwa Muhammad dikatakan pernah pergi ke Busra, selatan Damaskus, di
mana beliau bertemu dengan Bahira seorang pendeta Kristen, dan bahwa pendeta itu
mengenal kenabian Muhammad pada masa depannya karena melihat tubuh Muhammad
dan cap kenabian yang ada antara kedua belah bahunya.
Keterangan ini harus diteliti karena memang mengandung unsur yang mencurigakan
sebagai tantangan terhadap Firman ALLAH pada Ayat 29/48.
Muhammad pada waktu mudanya hanyalah jadi pengembala sebagaimana orang-
orang miskin lain yang diupah waktu itu, atau menggembalakan ternak sendiri dalam
jumlah kecil. Pekerjaan itu menyebahkan Muhammad buta-huruf sampai tuanya karena
jarang sekali bergaul dengan masyarakat ramai. Sekiranya beliau pernah mencampuri
urusan dagang di Makkah dalam masyarakat ramai, tentulah beliau terpaksa belajar tulis
baca atau diajar oleh pamannya Abu Thalib, apalagi jika benar beliau dibawa pergi
berdagang ke Syria.
Pengakuan orang tentang perginya Muhammad ke Busra, Damaskus, akan diikuti
oleh pengakuan tentang bertemunya dengan Bahira seorang pendeta Kristen. Teranglah
cerita dan pengakuan demikian sengaja dibikin-bikin untuk merusak kesucian ajaran Islam
yang disampaikan Muhammad. Tetapi benarkah ada orang yang bernama Bahira itu?
Dalam Alquran pada Ayat 5/103 dinyatakan ALLAH bahwa DIA tak pernah menjadikan
BAHIRAH yang artinya orang segala tahu." Benarkah dia seorang pendeta Kristen dan

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 145


bagaimana dia dapat mengetahui kenabian Muhammad di masa depannya? Apakah
Muhammad waktu itu tidak memakai baju hingga bahunya dapat dilhat orang lain? Dan
benarkah ada tanda ke Nabian itu antara kedua bahunya?
Apakah Bahira sebagai pendeta Kristen mendapat petunjuk dari ALLAH tentang
tanda-tinda ke-Nabian itu anatara kedua bahunya? Bukankah orang demikian dimarahi
ALLAH sebagai dinyatakan dalam Alquran karena dia tidak memeluk agama Tawhid
bahkan menserikankan ALLAH menjadi tiga dengan nama Trinitas? Bukankah sekap
membenarkan keterangan tentang Bahira dan ucapannya sama dengan mengakui kebenaran
agama yang dianut Bahira itu seendiri? Semoga hal ini menjadi bahan pertimbangan bagi
penyelidik Agama Islam pada masa mendatang.
Pengakuan bagi kepergian Muhammad ke Busra berarti mengakui pertemuannya
dengan Bahira dan segala ramalan pendeta itu. Sekaligus hal ini mengakui bahwa
Muhammad pernah mendapat pelajaran dari agama Yahudi dan Keristen yang terang-
terangan dibantah ALLAH dalam Ayat 29/48.
Dikatakan juga bahwa Muhammad pada umur 25 tahun menikah dengan Khadijah
seorang janda kaya dengan siapa beliau hidup senang dan ikut membantu lancarnya
perdagangan istrinya sampai beliau diangkat jadi Nabi pada umur 40 tahun. Secara terang
cerita itu dibantah ALLAH pada Ayat 93/7 dan 93/8. Ayat Suci pertama menyatakan
Muhammad masih sesat sampai dia ditunjuki dengan Firman-firman sewaktu dia jadi Nabi,
dan Ayat Suci kedua menyatakan bahwa beliau masih hidup sengsara selama jadi Nabi
hingga beliau Hijrah ke Madinah.
Kita tidak hendak membantah sejarah yang berlaku tetapi sengaja mengemukakan
ketentuan ALLAH pada mana kita harus mengambil pedoman tentang sesuatu, dan untuk
mengetahui kejadian dalam sejarah yang setengahnya salah catat atau sengaja
dipurarbalikkan. Namun sebabagian cerita tentang Muhammad telah bertantangan dengan
pernyataan ALLAH pada kedua Ayat Suci tadi. Ingatlah sedikit pembelokan akan
membawa orang kepada penyimpangan yang semakin jauh dari titik sasaran dan
kebenaran.
Alquran tidak pernah memberikan gambaran tentang bentuk rupa Muhammad. Nabi
itu sendiripun tidak meninggalkan gambarnya. Hal ini bukan disebabkan waktu itu tiada
orang yang pandai menggambar, tetapi agar menjadi teladan bagi kehidupan masyarakat
yang dinamis efektif bahwa Muhammad adalah seorang manusia biasa maka yang kita
butuhkan dari beliau adalah Alquran yang disampaikannya berupa ketentuan-ketentuan
tertulis begitupun teladan baik yang berkelanjutan sampai kini berbentuk ucapan atau
perbuatan tidak terputus selama 14 abad.

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 146


Nabi Muhammad ialah manusia biasa yang tidak berkuasa apa-apa menentukan
keadaan manusia ramai kecuali hanya menyampaikan Alquran. Keadaannya sama saja
dengan Nabi-nabi yang menyampaikan hukum ALLAH sebelumnya. Untuk ini baiklah
orang memperhatikan maksud Ayat 2/272, 3/144, 5/98, 6/50, 6/57, 7/188, 10/49, 10/109,
13/7, 16/82, 21/34, 28/56, 29/48, 29/50, 42/48, 42/52, dan 72/21.
Nabi Muhammad berbudi tinggi, tidak mau bersikap riya dan tak mau
dikultusindividukan. Karena itu beliau tidak meninggalkan gambar dirinya. Sebaliknya
orang yang suka digambar untuk disebarkan pada masyarakat umum adalah orang yang
bersikap riya suka dipuji dan dibanggakan, apalagi yang sengaja memperbanyak gambar
dirinya untuk diketahui umum. Secara psikologis orang ini bukanlah mempertinggi harga
dirinya tetapi memperlihatkan cacatnya sendiri. Demikian Muhammad tidak meninggalkan
gambar dirinya dan sampai kini orang tidak pernah mendapatkan gambar begitupun patung
beliau. Orang tidak lagi mengetahui betapa rupa beliau menurut sesungguhnya, namun
namanya senantiasa dimuliakan dengan penuh kecintaan.
Mengenai tugas dan keadaan beliau, Alquran memberikan keterangan sebagai
berikut, bahwa namanya Muhammad tercantum pada Ayat 3/144, 33/40, 472, 48/29, dan
61/6. Yang terakhir ini menyebutkan "Ahmad" sebagai sifat bagi Muhammad.
Beliau dinyatakan sebagai orang yang tidak pernah beranak lelaki. Beliau Rasul
ALLAH dengan menyampaikan Alquran, dan jadi Nabi terakhir bagi seluruh manusia
dalam daerah Tatasurya kita, disebutkan pada Ayat 33/40. Tidak lama lagi Alquran akan
dibawa para astronout ke planet-planet lain di mana juga ada manusia yang bermasyarakat
seperti di Bumi, dinyatakan pada Ayat 3/38, 42/29 dan 65/12.
Muhammad diperintah ALLAH untuk mengikuti doktrin Ibrahim tercantum pada
Ayat 3/95, 6/161, dan 16/123. Memang Ibrahimlah yang menjadi IMAM bagi manusia
seluruhnya sebagai dimaksudkan Ayat 2/124 dan 22/78. Muhammad dinyatakan jadi Nabi
dan Rasul yang mengajarkan logika pasti, membawa manusia kepada peradaban tinggi,
sebagai tercantum pada Ayat 3/139, 27/79, dan 68/4.
Muhammad adalah teladan yang Baik bagi manusia ramai dalam kehidupan
sebagaimana juga Ibrahim, ditentukan ALLAH pada Ayat 33/21 dan 60/4. Teladan di sini
ialah dalam hal beriman dan mematuhi hukum ALLAH. dalam bersikap dan bertindak
sebagai anggota masyarakat dan selaku pimpinan dalam hal berjuang untuk mengalahkan
tantangan hidup, dilam hal ketinggian teknik yang akan dicapai
manusia pada zaman ultra modern melakukan penerbangan antar planet yang telah
didahului Nabi-nabi itu, diterangkan pada Ayat 6/75, 17/1, dan 53/17.
Dalam tugasnya, Muhammad diperintahkan dan memang telah mengikuti serta
menyampaikan Firman-firman ALLAH yang kini kita dapati tercantum dalam Alquran

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 147


semata. Beliau tidak pernah memberikan ketentuan hukum menurut kehendak hatinya
sendiri. Hal demikian dinyatakan pada Ayat 5/67, 7/3. 7/205, 6/106, 10/15. 13/30, 18/27,
27/92, 21/45, 29/45, 33/2, 40/78, 43/43, dan 69/40.
Mengenai tindakan dan ucapan beliau yang selama ini dinamakan Hadis Nabi atau
Sunnah Rasul, maka Alquran menyatakan sebagai artinya di bawah ini:
‫ل لوُالل م ق‬
‫ه‬ ‫قو ق‬
‫ذي ت ل ق‬ ‫م غ ليِ للر ال م س‬ ‫منُ لهق ل‬
‫ة ل‬ ‫ف ر‬ ‫ت ل‬
‫طاَئ س ل‬ ‫ك ب ليِ م ل‬ ‫عنُد س ل‬
‫ن س‬ ‫م ل‬‫ذا ب للرقزوُا س‬‫ة فلإ س ل‬ ‫ن ل‬
‫طاَع ل ر‬ ‫قوقلو ل‬ ‫وُلي ل ق‬
٨١﴿ ‫كيِنل‬ ‫ل‬
‫ى سباَلل مهس وُل س‬‫ى‬ ‫ل‬ ‫ف‬‫ل‬ ‫ك‬‫ل‬ ُ‫و‬ ‫س‬ ‫ه‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫ال‬ ‫لى‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫ل‬
‫ل‬ ‫م‬ ‫ك‬ ‫و‬ ‫ل‬ ‫ت‬
‫ق ل ل ل‬ ُ‫و‬ ‫م‬ ‫ه‬ ‫ل‬ ُ‫ن‬‫ل‬ ‫ع‬ ‫ض‬
‫س ل‬ ‫ر‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫أ‬‫ل‬ ‫ف‬ ‫ن‬ ‫تو‬
‫ق‬ ِ‫ي‬
‫ق ل قلل ل‬ ‫ب‬‫ي‬ َ‫ما‬ ‫ب‬ ‫ق‬ ‫ت‬‫ل‬ ‫ك‬‫ل‬ ‫ي‬﴾
4/81. Dan mereka mengatakan "kepatuhan", maka ketika mereka menghindar dari engkau,
sebahagian mereka menyampaikan yang bukan engkau katakan. ALLAH
menuliskan apa-apa yang mereka sampaikan itu. Berpalinglah dari mereka dan
berserah dirilah kepada ALLAH. Cukuplah ALLAH jadi penjaga.
‫الل مه لل إل لـ ىه إمل هقو ل ليِجمعنُك قم إل لى يوم ال لقيِاَمة لل ريب فيِه وُم ل‬
َ‫دينثا‬ ‫ن الل مهس ل‬
‫ح س‬ ‫م ل‬
‫صد لقق س‬
‫نأ ل‬‫ل ل ل ل لم ل س ى ل ل س س ل ل س ل ل ل س س ل ل ل‬ ‫ق س ل س‬
٨٧﴿﴾
4/87. ALLAH, tiada tuhan selain DIA, akan DIA kumpulkan kamu kepada Hari kiamat
yang tiada keraguan padanya. Dan siapakah yang lebih benar daripada ALLAH
tentang hadis?
‫ت‬‫ن سبآِلياَ س‬ ‫ميِ ل‬ ‫ظاَل س س‬‫ن ال م‬ ‫ك وُلل لـ ىك س م‬ ‫م لل ي قك لذ لقبون ل ل‬ ‫ن فلإ سن مهق ل‬ ‫قوقلو ل‬ ‫ذي ي ل ق‬ ‫ك ال م س‬ ‫حقزن ق ل‬ ‫ه ل ليِ ل ل‬ ‫م إ سن م ق‬ ‫قلد ل ن لعلل ل ق‬
٣٣﴿ ‫ن‬ ‫دوُ ل‬ ‫ح ق‬ ‫ج ل‬ ‫﴾الل مهس ي ل ل‬
6/33. Sungguh KAMI mengetahui bahwasanya akan mendukacitakan engkau apa-apa yang
mereka katakan (tentang hadis), padahal mereka tidaklah mendustakan engkau.
Akan tetapi orang-orang zalimlah yang menantang pada Ayat-ayat ALLAH.
‫ذا ملت م ل‬ ‫فت لرسيل ع لل ليِ للنُاَ غ ليِ للره ق وُلإ س ن‬ ‫حيِ للنُاَ إ سل ليِ ل ل‬ ‫ل‬
‫ذوُكل‬ ‫خ ق‬ ‫ك ل ست ل ل‬ ‫ذي أوُل ل‬ ‫ن ال م س‬ ‫ك عل س‬ ‫فت سقنُون ل ل‬‫دوُا ل ليِ ل ل‬ ‫وُلسإن ل‬
‫كاَ ق‬
٧٣﴿ ‫خسليِنل‬ ‫﴾ ل‬
17/73. Dan bahwa mereka hampir-hampir memfitnah engkau tentang yang KAMI
wahyukan kepadamu agar engkau mengada-ada atas KAMI selainnya (Alquran),
dan ketika itu akan mereka adakan engkau sebagai pengatur.
٧٤﴿ ‫شيِ لنئاَ قلسليِنل‬ ‫م ل‬ ‫ن إ سل ليِ لهس ل‬ ‫ت ت للرك ل ق‬ ‫كد م‬ ‫قد ل س‬ ‫ك لل ل‬ ‫﴾وُلل لوللل لأن ث لب مت للنُاَ ل‬
17/74. Kalau tidaklah KAMI kuatkan engkau, sungguh hampir saja engkau berfihak kepada
mereka tentang sesuatu sedikitnya.
‫خذ ل ل‬
َ‫ها‬ ‫عل لم ءْ وُلي لت م س‬ ‫ل الل مهس ب سغليِ لرس س‬ ‫سسبيِ س‬ ‫عن ل‬ ‫ل ل‬ ‫ض م‬ ‫ث ل سيِ ق س‬ ‫دي س‬ ‫ح س‬ ‫ري ل لهلول ال ل ل‬ ‫شت ل س‬ ‫من ي ل ل‬ ‫س ل‬ ‫ن المنُاَ س‬ ‫م ل‬ ‫وُل س‬
٦﴿ ‫ن‬ ِ‫هي‬ ‫م‬ ‫ب‬ ‫ل‬
‫ذا‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫م‬ ‫ه‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬
‫ك‬ ‫س‬ ‫ئ‬‫ى‬ ‫ـ‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ق‬
ُ‫أو‬ ‫وُا‬ ‫ز‬ ‫ه‬ ﴾
‫ر ز س ر‬ ‫ق ل‬ ‫ق ق ن‬
31/6. Dan dari manusia itu ada yang membeli hadis olok-olok agar dia menyesatkan (orang
lain) dari garis hukum ALLAH tanpa ilmu, dan dia mengadakannya jadi olok-olok.
Itulah orang-orang yang untuk mereka siksaan hina.
‫ل‬
‫حقل وُللل ي لكوقنوا‬
‫ق‬ ‫ن ال ل ل‬‫م ل‬‫ل س‬ ‫ماَ ن للز ل‬ ‫م ل سذ سك لرس الل مهس وُل ل‬ ‫شعل قققلوب قهق ل‬ ‫خ ل‬ ‫مقنُوا لأن ت ل ل‬ ‫نآ ل‬ ‫ذي ل‬ ‫ن ل سل م س‬ ‫م ي لأ س‬
‫ل‬
‫أل ل ل‬
‫ل‬ ‫كاَل مذي ق‬
‫م‬
‫منُ لهق ل‬‫م وُلك لسثيِرر ل‬ ‫ت قققلوب قهق ل‬ ‫س ل‬ ‫ق ل‬ ‫مد ق ف ل ل‬ ‫م الل ل‬ ‫ل ع لل ليِ لهس ق‬ ‫طاَ ل‬ ‫ل فل ل‬ ‫من قلب ل ق‬ ‫ب س‬ ‫ن أوُقتوا ال لك سلتاَ ل‬ ‫ل س ل‬
١٦﴿ ‫ن‬ ‫قو ل‬ ‫س ق‬ ‫﴾فاَ س‬ ‫ل‬
MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 148
57/16. Apakah tidak kini waktunya bagi orang-orang beriman itu berbuat agar hatinya
tenang untuk memikirkan ALLAH serta apa-apa yang DIA turunkan dari hal-hal
logis? Dan agar mereka tidak jadi seperti orang-orang yang didatangkan kitab
dulunya. Telah panjang jangka waktu atas mereka lalu keraslah hati mereka, dan
kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik.
‫ماَ ل ل ل‬ ‫﴾أ لفلحك لم ال لجاَهل سيِة يبقغون وُم ل‬
٥٠﴿ ‫ن‬‫قولم ءْ قيوقسقنُو ل‬ ‫ن الل مهس ق‬
‫حك ل ن‬ ‫م ل‬
‫ن س‬
‫س ق‬
‫ح ل‬
‫نأ ل‬‫ل ل ل ل‬ ‫ل س م س لل‬ ‫ق ل‬
5/50. Apakah hukum kolot yang mereka cari? Dan siapakah yang lebih baik daripada
ALLAH tentang hukum bagi kaum yang yakin?

Orang-orang Barat menganggap bahwa Muhanrmad dulunya telah mendapat pelajaran dari
agama Yahudi dan Kristen sehubungan dengan ketuhanan dan kemasyarakatan, kemudian
itu Nabi menyuruh tuliskannya berbentuk Alquran. Mereka menyatakan Alquran sebagai
buku kecil yang memuat peraturan tertentu dalam kehidupan sehari-hari, tidak sanggup
menerangkan hal-hal lainnya apalagi secara terperinci, karenanya orang-orang Islam
melengkapinya dengan hadis atau sunnah Nabi. Di zaman Nabi, bangsa Arab tidak pernah
memiliki buku, tetapi orang-orang Yahudi dan Kristen yang berhubungan dengan
Muhammad memang telah memiliki buku sebagai sumber pengetahuan bagi Nabi itu.
Tentang anggapan dan pernyataan demikian, kita merasa perlu memberikan
penjelasan tentang kejadian yang sesungguhnya telah berlaku agar masalahnya dapat
difahami umum tanpa keraguan:
a. Nabi Muhammad memang seorang Ummi, butahuruf. Dengan keadaan demikian jelaslah
bahwa Nabi itu tak mungkin menyusun berbagai pokok ilmu yang kini terkandung
dalam Alquran. Beliau hidup pada zaman pra-ilmiah, tetapi Kitab Suci yang
disampaikannya memuat ketentuan ilmiah bagi seluruh persoalan, yang sebahagian
besar tidak pernah ada dalam The Bible kini. Karenanya logislah Alquran tersebut
bukan susunan Muhammad dan orang-orang di zamannva tetapi diturunkan ALLAH
kepada Muhammad. Namun Alquran itu bukanlah buku kecil tetapi buku yang kini jadi
satu-satunya Kitab Suci yang mengandung ajaran hidup paling lengkap untuk segala
problem tentang mana Encyclopedia Americana yang 30 jilid belum berarti apa-apa,
memang sampai kini Alquran belum pernah mendapat tandingan:
‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫وُلسإن ق‬
‫مث لل سهس لوُاد ل ق‬
‫عوا‬ ‫من ل‬ ‫سولرةءْ ل‬ ‫ى ع لب لد سلناَ فلأقتوا ب س ق‬ ‫ماَ ن لمزللنُاَ ع لل ى‬
‫م م‬ ‫ب ل‬ْ‫م سفيِ لري ل ء‬ ‫كنُت ق ل‬
٢٣﴿ ‫ن‬ ‫صاَد سسقيِ ل‬‫م ل‬ ‫ق‬
‫ن اللهس سإن كنُت ق ل‬ ‫م‬ ‫دوُ س‬
‫من ق‬ ‫ق‬
‫دالءكم ل‬ ‫شهل ل‬ ‫﴾ ق‬
2/23. Dan jika kamu dalam keraguan tentang apa yang KAMI turunkan atas hamba KAMI,
maka datangkanlah suatu surat seumpamanya dan panggillah pemberi-pemberi
buktimu selain ALLAH jika kamu orang-orang benar.
٨٢﴿ ‫خت سللنفاَ ك لسثيِنرا‬ ‫ل‬
‫دوُا سفيِهس ا ل‬ ‫ج ق‬ ‫عنُد س غ ليِ لرس الل مهس ل لول ل‬
‫ن س‬ ‫م ل‬
‫ن س‬ ‫ن وُلل لول ل‬
‫كاَ ل‬ ‫قلرآ ل‬ ‫ن ال ل ق‬
‫﴾أفللل ي لت لد لب مقروُ ل‬

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 149


4/82. Apa tidakkah mereka memperhatikan Alquran, dan kulau dia datang dari selain
ALLAH tentulah akan mereka dapati di dalamnya pertantangan yang banyak.

Dengan demikian nyatalah orang-orang Barat selama ini salah anggapan karena kurang
perhatian, hingga apa yang mereka nyatakan menjadi tantangan bagi mereka sendiri.
b. Pencatatan Firman-firman ALLAH yang sampai kepada Muhammad waktu itu langsung
dituliskan para sahabat beliau. Semua yang disampaikan Nabi sebagai wahyu ALLAH,
dimasukkan ke dalam catatan, bukan sebahagian. Catatan itulah kemudian dijadikan
buku yang bernama Kitab Alquran tanpa rubah dalam sejarahnya dan dapat difaedahkan
oleh semua orang. Jadi tiadalah wahyu ALLAH yang sampai kepada Muhammad
kecuali semuanya telah terkandung dalam Alquran.
c. Pencatatan itu dulunya bukan dilakukan di atas kulit-kulit kayu atau pada kulit-kulit
hewan sebagai pernah dikatakan orang tetapi dituliskan di atas kertas yang waktu itu
sudah banyak dibikin dan tersebar di Asia Barat. Hal ini dapat diketahui dari keterangan
Americana Encyclopedia sendiri yaitu buku 21 halaman 258 yang menjelaskan bahwa
pada mulanya kertas dibikin di Cina pada tahun 105 Masehi oleh TA'AI LUN seorang
pegawai istana Emperor Ho Ti di China. Waktu itu kertas dibikin dari kulit kayu dengan
campuran bahan-bahan lain, kemudian diperbaiki mutunya di sepanjang zaman.
Sebagai diketahui bahwa pada masa itu kota Makkah telah menjadi pusat perdagangan
antara Asia dan Eropa, maka kertas banyak yang telah dibawa para pedagang ke beberapa
negeri Arab. Di Jepang pengetahuan tentang kertas berkembang pula tetapi beru pada tahun
610 Masehi dibikin orang, kemudiannya diikuti oleh Samarkand pada tahun 751. Spanyol
tahun 1150, Italia tahun 1276, Prancis rahun l348, Jerman tahun 1390, dan di Inggris pada
tahun 1494.
Dengan demikian teranglah bahwa pencatatan Ayat-ayat Suci Alquran bukan
dilakukan sesudah Muhammacl meninggal dunia tetapi langsung dituliskan para sahabat
beliau sewaktu mendengarnya. Ingatlah pula bahwa sewaktu Muhammad masih hidup,
para sahabat beliau seringkali mengirim surat ke beberapa orang raja sehubungan dengan
penyiaran agama Islam. Surat-surat itu terdiri dari kertas yang memang sudah banyak
tersebar waktu itu.
Sebaliknya, dapat pula diketahui bahwa Injil yang disampaikan Nabi Isa tidak ada
sewaktu beliau di Bumi ini, karena memang ketika itu kertas belum pernah dibikin orang
sehagai alat tulis menulis anak cucu Nabi Nuh. Itu pula sebabnya Tawrat yang disampaikan
Nabi Musa bukan berupa buku yang terdiri dari kertas. Seterusnya Ayat-ayat Tawrat yang
dihafal Uzair juga bukan dituliskan orang di atas kertas tetapi hanya dihafal saja atau
dicatat orang pada kulit-kulit kayu. Dan itu pula sebabnya kenapa Nabi-nabi lain tidak

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 150


menyampaikan Kitab Suci kepada manusia ramai ialah karena pada zamannya kertas
belum ada.
Hanya Alquran saja yang diturunkan ALLAH tepat pada waktu alat-alat tulis sudah
dibikin orang. Ayat-ayatnya langsung dicatat dituliskan di atas kertas menjadi Kitab Suci
berbentuk buku yang dapat dibaca masyarakat ramai sebagai rahmat bagi seluruh manusia.
Tawrat sebagai Kitab Suci pertama sesudah tophan di zaman Nabi Nuh, diturunkan
kepada Nabi Musa untuk tuntutan hidup bagi 12 bangsa keturunan Israil, yang khusus bagi
Bani Israil bukan untuk bangsa lainnya. Istilah atau nama Tawrat itu sendiri hanya termuat
dalam Alquran, dan tidak pernah termuat dalam buku-buku atau kitab suci agama lain.
Dalam The Bible, Tawrat itu disebut dengan The Book of Moses atau Kitab Musa.
Sementara itu. ayat-ayat Tawrat itu dulunya tersusun dari bahasa Hebrew, atau Ibrani yang
kini sudah tidak ada lagi, sedangkan The Bible yang ada hanyalah memakai bahasa lain
yang bukan Ibrani. Kesimpulannya ialah bahwa Tawrat aslinya sudah tidak ada di dunia
kini.
Sehubungan dengan nasib Bani Israil yang ditetapkan ALLAH maka pada zaman
Uzair, bangsa itu dijajah oleh Nebukadnezar dari Babilon. Banyak di antara mereka yang
dibunuh, haknya diperkosa, dan yang masih hidup dipaksa pindah dari Palestina ke
Babilon. Peristiwa ini dalam Alquran disebut pada Ayat 2/259 sementara dalam The Bible
termuat pada Chronicles II Ayat 36:7, 36:19. 36:20 dan Ezra Ayat 7:6.
Dari keterangan Alquran Ayat 2/259 itu diketahui bahwa Uzair atau Ezra selaku
hafal Tawrat, waktu itu bagaikan bertanya pada ALLAH. "Betapakah caranya ALLAH
menghidupkan semua yang telah mati ini?" Lalu AI.LAH mematikannya selama 100 tahun
kemudian menghidupkannya kembali. Sejarah mencatat kedatangan Nebukadnezar dari
Babilon pada tahun 586 sebelum Masehi, waktu mana Palestina berupa puing-puing, semua
bangunan runtuh binasa dan semua benda suci yang sehubungan dengan agama
dimusnahkan, termasuk catatan-catatan ayat Tawrat.
Pada zaman Cyrus, Darius dan Artazerxes, raja-raja dari Persia mengalahkan raja
Babilon. Maka Uzair dihidupkan ALLAH dengan tugas menyebarkan kembali ayat-ayat
Tawrat yang telah dihafalnya dulu. Hanya Uzair lah yang mengetahui Tawrat waktu itu,
sedangkan penghafal lainnya sudah meninggal dunia. Dari mulut Uzair dikumpulkan
kembali ayat-ayat Tawrat, dengan catatan dan pencatat yang terpisah-pisah. Tersebab
keistimewaan Uzair demikian maka dia dianggap anak Tuhan oleh orang-orang Yahudi.
Hal ini dinyatakan ALLAH dalam Alquran pada Ayat 9/30.
Kini kita dapati apa yang dinamakan Kitab Musa itu termuat dalam The Bible pada Old
Testament terdiri dari:

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 151


1. Genesis atau kitab Kejadian, yang menerangkan penciptaan atas Tatasurya, Adam,
keadaan di zaman Nuh, Ibrihim dan sampai pada cerita kehidupan Nabi Yusuf.
2. Exodus atau kitab Keluaran, yang menerangkan pembebasan Bani Israil dari kekuasaan
Firaun di Mesir.
3. Leviticus.
4. Numbers atau kitab Bilangan, yang menerangkan pembagian 12 suku bangsa Bani Israil.
5. Deuteronomy atau kitab Ulangan, yang menerangkan kembali sejarah kelahiran Musa
sampai waktu meninggalnya.

Itulah yang dikatakan orang sebagai Kitab Musa sebanyak 5 bahagian dari 39 kitab dalam
Old Testament, atau 5 bahagian dari 66 kitab dalam The Bible di mana ada 27 kitab yang
dinamakan New Testament.
Semua yang kita catatkan di atas ini, ditambah dengan kejadian yang berlaku di
zaman Uzair, menyukarkan kita untuk menentukan bagian mana yang dinamakan dengan
Tawrat. Kita tidak dapat membedakan mana yang mengandung pengertian asli, mana yang
dipalsukan atau yang ditambah dengan saduran oleh penulisnya. Tetapi yang jelas ialah
bahwa bahasanya telah diubah dari aslinya, dan pada setiap kitab itu selalu tampak adanya
komentar dari penulisnya.
Dengan alasan demikian dapatlah kita simpulkan bahwa Tawrat asli seperti yang
disampaikan Nabi Musa dulunya sudah tiada lagi di dunia ini; Dan yang sangat menyolok
ialah bahwa The Bible adalah kitab suci Yahudi dan Kristen, bahwa dua agama yang
berkitab suci pada Bible itu namun keduanya berlainan aliran hidup, selalu bermusuhan,
dan seringkali bentrokan.
The Bible yang 39 kitabnya dinamakan Old Testament dan 27 kitab dinamakan New
Testament, kedua Testament itu diakui oleh Kristen selaku Kitab Suci, sementara Yahudi
hanya mengakui Old Testament saja. Keadaan demikian memperlihatkan gambaran
kejadian yang berlaku pada kedua agama itu sepanjang sejarahnya dan dapat dimengerti
menurut sesungguhnya oleh orang-orang yang suka memperhatikan. Tentang ini ALLAH
menjelaskan pada Ayat Suci yang maksudnya:
‫ت ال ليِ لقهود ق‬ ‫س س‬ ‫صاَلرىًى ل ليِ ل ل‬‫ت النُ م ل‬ ‫يِءْء وُللقاَل ل س‬‫ش ل‬‫ى ل‬ ‫ل‬
‫صاَلرىًى ع لل ى‬ ‫ت النُ م ل‬ ‫س س‬ ‫ت ال ليِ لقهود ق ل ليِ ل ل‬‫وُللقاَل ل س‬
‫م لفاَلل م ق‬
‫ه‬ ‫ل قلولل سهس ل‬
‫مث ل ل‬ ‫ن س‬‫مو ل‬ ‫ن لل ي لعلل ل ق‬ ‫ذي ل‬ ‫ل ال م س‬‫ك لقاَ ل‬ ‫ب ك لذ لىل س ل‬ ‫ن ال لك سلتاَ ل‬‫م ي لت لقلو ل‬ ‫يِءْء وُلهق ل‬
‫ش ل‬ ‫ى ل‬ ‫ل‬
‫ع لل ى‬
١١٣﴿ ‫ن‬ ‫فو ل‬ ‫خت لل س ق‬ ‫ل‬
‫ماَ كاَقنوا سفيِهس ي ل ل‬ ‫مةس سفيِ ل‬ ‫قليِاَ ل‬ ‫ل‬
‫م ال س‬ ‫م ي لول ل‬‫م ب ليِ لنُ لهق ل‬ ‫ق‬
‫حك ق‬ ‫﴾ي ل ل‬
2/113. Dan berkatalah orang-orang Yahudi: "Tiadalah Nashara itu atas sesuatu juga." Dan
berkata pula orang-orang Nashara:"Tiadalah Yahudi itu atas esuatu juga." Dan
mereka menganalisa Kitab. Seperti itulah berkata orang-orang yang tidak

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 152


mengetahui persamaan perkataan mereka. Maka ALLAH akan menghukum di
antara mereka pada Hari kiamat tentang apa-apa yang mereka berselisih padanya.
Hal yang sangat menyolok ialah bahwa dalam Old Testament pada kitab Genesis tercantum
kejadian-kejadian yang berlaku sebelum kelahiran Nabi Musa, termasuk penciptaan atas
semesta raya, sejarah Nabi Adam dan istrinya, dan topan besar di zaman Nabi Nuh.
Padahal jika orang meneliti sejarah Musa semenjak lahirnya sampai waktu meninggalnya,
begitupun semenjak lahirnya Isa Almasih sampai waktu berangkatnya, ternyata kedua Nabi
itu tidak pernah menerangkan berbagai kejadian tadi. Kini timbul pertanyaan: Dari mana
semua catatan peristiwa dalam Genesis itu didapat oleh penulisnya? Mengenai ini Alquran
telah memberikan jawaban tegas gamblang, yang artinya sebagai berikut:
‫ل‬ ‫كم ل‬
‫ذا‬ ‫من قلب ل س‬
‫ل هلـ ى ل‬ ‫ك س‬ ‫ت وُللل قلول ق‬
‫م ل‬ ‫ملهاَ أن ل‬ ‫ت ت لعلل ل ق‬ ‫كنُ ل‬‫ماَ ق‬‫ك ل‬ ‫حيِلهاَ إ سل ليِ ل ل‬ ‫ن أنلباَسء ال لغليِ ل س‬
‫ب قنو س‬ ‫ت سل ل ل س ل‬
٤٩﴿ ‫ن‬ ‫قيِ ل‬
‫مت م س‬ ‫ل‬
‫ة ل سل ق‬ ‫ل‬
‫ن اللعاَقسب ل ل‬
‫صب سلر إ س م‬ ‫﴾لفاَ ل‬
11/49. Itulah dari kenyataan kabar ghaib yang KAMI wahyukan kepadamu (Muhammad).
Tidaklah engkau mengetahuinya begitupun kaummu sebelum (Alquran) ini. Maka
tabahlah, bahwa akibat baik adalah untuk para Muttaqiin.

Teranglah bahwa kisah tentang penciptaan semesta raya sampai pada topan di zaman Nuh
hanyalah diterangkan ALLAH dalam Alquran saja, tiada pada kitab-kitab lainnya. Bahwa
Musa dan Isa Almasih tidak pernah menyampaikannya, sedangkan anak cucu Nabi Nuh
sesudah topan besar itu sibuk dengan mencari kebutuhan hidup sehari-hari, dan mereka
memulai sejarah manusia kembali dari zaman batu. Kini teranglah pula kenapa Ptolomy
sebagai ahli astronomi terbesar pada abad pertama Masehi tidak memuat catatan
penciptaan Semestu Raya dan Bumi ini dalam bukunya bernama Alnagest, begitupun tidak
pernah menyebut peristiwa yang berlaku dizaman Nabi Nuh, karena memang tidak pernah
didapatnya dalam agama Yahudi dan Kristen waktu itu.
Kalau dari sejarah The Bible yang pertama kali dicetak di Mainz German pada tahun
1450 Masehi, ditambah dengan keterangan ahli sejarah ilmiah yang tidak lagi mengakui
Genesis sebagai kitab yang memuat keterangan asli, maka timbullah pendapat yang
sesungguhnya beralasan bahwa keterangan yang tercantum dalam kitab Genesis itu adalah
saduran yang salah pasang berasal dari keterangan Alquran yang memuat semua kejadian
itu pada berbagai Ayat Suci.
Dengan penjelasan Encyclopedia Americana buku 12 halaman 395 sebagai dikutip di
bawah ini nyatalah kitab Genesis dalam The Bible hanya susunan manusia biasa dalam
kebodohan:
"The history related in Genesis is, of course, artificial, and a reconstruction. The
creation story is obviously precisely a story. It is a narrative credo professing faith in a

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 153


Creater-God Whom it represents as bringing an ordered universe into being over a
period of a week and resting, as a good Istaelite would, on the Sabbath. This story was
composed in almost total ignorance of any scientific information about the structure of
the universe and of the law of nature. "
"Sejarah yang disampaikan dalam Genesis nyatalah buatan dan suatu susunan. Cerita
tentang penciptaan jelas benar-benar suatu cerita. Dia hanya suatu fatwa yang
menyatakan kepercayaan adanya Tuhan pencipta yang ditampilkannya sebagai
membawa semesta raya yang diperintahkan jadi kenyataan dalam waktu seminggu, dan
kemudianistirahat seperti yang dilakukan orang Israil yang taat pada hari Sabbath.
Cerita ini telah disusun dalam bentuk hampir seluruhnya kebodohan dari keterangan
ilmiah manapun tentang susunan semesta dan tentang hukum alam."
Mengenai Injil perlu pula diketahui bahwa istilah itu hanyalah tercantum dalam
Alquran. The Bible tidak pernah menyebut istilah itu, baik dalam Old Testament maupun
dalam New Testament, sedangkan yang menyangkut dengan Isa Almasih dinamakan
dengan nama St. Matthew (matius) sebanyak 38 halaman. St. Mark (Markus) sebanyak 24
halaman, St. Luke (Lukas) sebanyak 41 halaman, dan St. John (Johannes) sebanvak 30
halaman, sebagai termuat dalam The Holy Bible, by his Majesty's Special Command AD,
1611, diterbitkan oleh The British and Foreign Bible Society 146 Queen Victoria Street,
London. Masing-masing kitab itu berisikan nada sama dan pemberitaan sama dengan
redaksi yang berlainan. Demikian tipis masing-masing kitab itu yang menurut pengertian
umum dinamakan dengan Injil. Tetapi untuk mempertebal The Bible maka penulis atau
penyusunnya melengkapi dengan berbagai kitab lain yang kini ternyata 66 kitab semuanya
dalam The Bible. Karenanya bukanlah Alquran yang patut dinamakan buku kecil sebagai
dinyatakan sendiri oleh Americana Encyclopedia.
Semua kitab yang termuat dalam New Testament dicampuri dengan komentar
penulis, tidak sebuah juga yang khusus menyampaikan ucapan Isa Almasih, begitupun
tiada sebuah juga berbahasa yang yang diucapkan Isa Almasih sendiri. Satu-satunya
kalimat asli yang mungkin diucapkan oleh orang yang bersangkutan dulunya ialah:
St. Matthew 27: 46
...Eli, Eli, Lama Sabachthani? that is to say. My God, my God, why hast thou forsaken
me?
Artinya:
Eli, Eli, Lama sabachthani? Yang mengatakan: Tuhanku, Tuhanku, kenapa Engkau
tinggalkan aku?
Dan satu-satunya kalimat asli yang mungkin diucapkan Jesus tercantum dalam The Bible
ialah:

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 154


St. Mark 5: 41
"...Talitha Cumi, which is being interpreted. I say unto thee, arise."
Artinya:
".....Thalita Cumi, yang terjemahannya. aku katakan padamu bangunlah."
Ingatlah pula bahwa Injil yang disampaikan Isa Almasih sengaja diturunkan untuk
bangsa Bani Israil bukan untuk bangsa lain sebagaimana keadaan Tawrat yang diturunkan
sebelumnya. Berbeda keadaannya dengan Alquran diturunkan kepada Nabi Muhammad
ditujukan bagi seluruh golongan manusia dalam Tatasurya ini. Semua ini dapat diketahui
dari maksud Ayat Alquran yang juga terkandung dalam ucapan Musa dan Isa Almasih
tercantum dalam The Bible:
﴿ ‫كيِنل‬ ‫دوُسنيِ وُل س‬ ‫من ق‬ ‫ذوُا س‬ ‫خ ق‬‫ل أ لمل ت لت م س‬‫سلراسئيِ ل‬‫دىً ل لب لسنُيِ إ س ل‬ ‫جعلل للنُاَه ق هق ن‬ ‫ب وُل ل‬‫سى ال لك سلتاَ ل‬ ‫مو ل‬ ‫لوُآت ليِ للنُاَ ق‬
٢﴾
17/2. Dan KAMI datangkan Kitab pada Musa, dan KAMI jadikan dia petunjuk bagi Bani
Israil, agar kamu tidak ntengadakan penjaga selain DIA.
‫صد لنقاَ ل ل ل‬
َ‫ما‬ ‫م ل‬ ‫كم ز‬ ‫ل الل مهس إ سل ليِ ل ق‬ ‫سو ق‬ ‫ل إ سلنيِ لر ق‬ ‫سلراسئيِ ل‬ ‫م لياَ ب لسنُيِ إ س ل‬ ‫ملري ل ل‬ ‫ن ل‬ ‫سى اب ل ق‬ ‫عيِ ل‬
‫ل س‬ ‫وُلإ سذ ل لقاَ ل‬
‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬
َ‫ما‬‫مد ق فلل م‬ ‫ح ل‬‫هأ ل‬ ‫م ق‬ ‫س ق‬ ‫دي ا ل‬ ‫من ب لعل س‬ ‫ل ي لأستيِ س‬ ْ‫سو ء‬ ‫شنرا ب سلر ق‬ ‫مب ل ل‬‫ن الت موللراةس وُل ق‬ ‫م ل‬‫ن ي لد ليم س‬
‫ب ليِ ل ل‬
٦﴿ ‫ن‬ ‫مسبيِ ر‬ ‫حرر ز‬ ‫س ل‬‫ذا س‬ ‫ق‬
‫ت قاَلوا هلـ ى ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬
‫هم سباَلب ليِ للنُاَ س‬ ‫جاَلء ق‬ ‫﴾ ل‬
61/6. Dan ketika Isa anak Maryam berkata: " Hai Bani Israil, bahwa aku ini Rasul ALLAH
kepadamu. membenarkan bagi apa yang ada padaku dari Tawrat, dan menyatakan
kabar gembira dengan seorang Rasul (Muhammad) yang akan datang sesudah aku,
namanya Ahmad." Maka ketika dia sampai pada mereka dengan keterangan-
keterangan, mereka katakan: "Ini adalah sihir yang nyata."
Old Testament:
Exodus 3:15.
And God said moreover unto Moses, Thus shalt thou say unto the children of Israil. The
Lord God of your fathers, the God of Abraham, the God of Isaac, and the God of Jacob,
hath sent me unto you, this is my name for ever, and this is my memorial unto all
generations.
Dan Tuhan berkata lagi kepada Musa. Beginilah yang akan engkau katakan kepada Bani
Israil, Tuhan Lord dari bapak-bapakmu, yaitu Tuhan dari Ibrahim, Tuhan dari Ishaq,
dan Tuhan dari Yacub, telah mengutus aku kepada kamu, inilah namaku untuk
selamanya, dan inilah peringatanku kepada semua generasi.
Exodus 3:16.
Go and gather the elders of Israel together, and say unto them, The Lord God of your
farhers, the God of Abraham, of Isaac, and of Jacob, appeared unto me, saying, I have
surely visited you, and seen that which is done to you in Egypt.

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 155


Pergilah, dan kumpulkan ketua-ketua Israil itu bersama, dan katakan pada mereka,
Tuhan Lord dari bapak-bapakmu, yaitu Tuhan dari Ibrahim, dari Ishaq, dan dari Jaqub
muncul kepadamu, mengatakan, AKU sesungguhnya telah mengunjungi kamu dan telah
melihat apa-apa dilakukan kepadamu di Mesir.
Deuteronomy 18:18.
I will raise them up a prophet from among their brethren, like unto thee, and will put my
words in his Mouth, and he shall speak unto them all that I shall command him.
AKU akan membangkitkan untuk mereka seorang Rasul dari antara saudara-saudara
mereka. seperti kepadamu dan akan menempatkan Kata-kata-KU dalam mulutnya, dan
dia akan bicara kepada mereka tentang semua yang akan AKU perintahkan kepadanya.
Deuteronomy l8:19.
And it shall come to pass, that whoseever will not hearken unto my words which he
shall speak in my name. I will require it of him.
Dan akan datang untuk berlalu, bahwa siapa saja tidak mau mendengar Kata-kata-KU
yang dia akan bicarakan dalam Nema-KU, AKU akan menuntutnya dari dia.
New Testament:
St. Matthew l0:5
These twelve Jesus sent forth, and commanded them, saying. Go not into the way of the
Gentiles, and into the city of the Samarintand enter ye not.
Dua belas itu diutus Jesus, dan memerintahkan mereka, mengatakan. Jangan masuk ke
jalan orang-orang yang bukan Israil, dan ke kota orang-orang Samaria jangan pula
masuki.
St. Matthew l0:6.
But go rather to the lost sheep of the house of Israel.
Tetapi lebih baik pergi ke domba-domba yang hilang dari rumah Israil
St. Mark 12:29.
And Jesus answered him. The first of all the commandments is Hear O Israel. The Lord
our God is one Lord.
Dan Jesus menjawab padanya. Yang pertama dari semua perintah ialah Dengarlah
wahai Israil. Lord yaitu Tuhan kita ialah Lord yang satu.
St. John 16:13.
Howbeit when he, the Spirit of truth, is come he will guide you into all truth, for he
shall not speak of himself, but whatsoever he shall hear, that shall he speak, and he will
whow you things t come.
Artinya:

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 156


Betapapun ketika dia, jiwa kebenaran itu, didatangkan, dia akan memimpin kamu ke
dalam semua kebenaran, karena dia tidak akan bicara menurut dirinya, tetapi apa saja
yang dia akan dengar (dari Tuhan), itulah yang akan dia bicarakan, dan dia akan
memperlihatkan padamu benda-benda mendatang.
Alquran:
‫ة لللنُاَس بشيِرا وُنذيرا وُل لـ ىك ل‬ ‫﴾وُ ل‬
٢٨﴿ ‫ن‬‫مو ل‬ ‫س لل ي لعلل ل ق‬
‫ن أك لث للر المنُاَ س‬
‫كاَفم ن م س ل س ن ل ل س ن ل س م‬ ‫ك إ سمل ل‬
‫سل للنُاَ ل‬
‫ماَ ألر ل‬
‫ل ل‬
34/28. Dan tidaklah KAMI utus engkau (Muhammad) kecuali bagi seluruh manusia selaku
pemberi kabar gembira dan pemberi peringatan, akan tetapi kebanyakan manusia
itu tidak mengetahui.
Musa pada Exodus 3:15, begitupun Jesus pada St. Matthew l0:6 menyatakan bahwa
mereka diutus hanya kepada Bani Israil, bukan kepada manusia lainnya: Daripada
Deuteronomy 18:19 Musa menyatakan bahwa seorang Nabi dari bangsa saudara Nabi Israil
akan lahir menyampaikan Wahyu-wahyu ALLAH. Nabi itu tentulah Muhammad s.a.w.
sebagai keturunan Ismail yang jadi saudara bagi Isaac, ayah Jacub bapak Bani Israil.
Kepada Nabi Muhammad s.a.w. itulah bangsa Israil diperintah mengikut, demikian pula
dinyatakan Jesus pada St. John ayat 16:13. Memang demikian keadaan yang sebenarnya
sebagaimana dinyatakan ALLAH dalam Alquran pada Ayat 34/28.
Dengan rangakaian keterangan di atas ini nyatalah bahwa seluruh manusia
diperintah ALLaH melalui ucapan Musa dan Isa Alniasih juga tercantum dalam Alquran
agar mengikuti Firman-firman ALLAH yang disampaikan Nabi Muhammad s.a.w.,
termasuk dalam hal ini 12 bangsa Bani Israil. Jika Tawrat dan Injil sengaja diturunkan
ALLAH bagi Bani Israil, tetapi Alquran diturunkan untuk seluruh manusia tanpa
perbedaan bangsa. Di samping itu hendaklah diketahui bahwa pada waktu Musa, kertas
belum dibikin orang, karenanya wajarlah Kitab Suci yang disampaikan Nabi itu tidak
pernah ditemui orang sewaktu Nabi Muhammad s.a.w. hidup, kecuali berupa catatan
terpisah. Sedangkan Injil barulah diturunkan pada Isa Almasih sesudah Nabi itu
dipindahkan dari Bumi. Mungkin hal ini mengherankan, tetapi keadaannya ialah sebagai
berikut:
Selama ini orang menyangka ada empat kitab suci yang dinamakan dengan Tawrat,
Zabur, Injil, dan Alquran. Mengenai Tawrat telah sama diketahui dan sudah dibicarakan
bahwa kitab suci itu tidak pernah dibukukan. Yang ada kini hanyalah hafalan Uzair yang
dicatat kemudian dinamakan dengan Kitab Musa dalam The Bible bukan Tawrat
Istilah Zabur juga hanya tercantum dalam Alquran, berarti "kekuatan" pada Ayat
4/163, 17/55, 21/105, jamaknya ialah ZUBUR termuat pada Ayat 3/184, 16/45, 23/53,
26/196, 35/25, 54/43, dan 54/52. Zabur tidak pernah, disejalankan dengan Tawrat dan Injil
begitupun tidak dikatakan jadi sumber hukum bagi Bani Israil. Hal ini dapat diteliti dari

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 157


maksua Ayat 3/3, 3/65, 5/68, 7/157, dan 9/111 di mana Zabur tidak disebut-sebut.
Begitupun pada Ayat Suci lainnya. Maka yang diberrkan kepada Nabi Daud bukanlah kitab
Suci tetapi kekuatan seperti melunakkan besi dan sebagainya.
Karena orang-orang Islam pernah beranggapan bahwa Zabur adalah kitab suci yang
disampaikan Nabi Daud maka kalangan Bani Israil memakai kesempatan itu untuk
mempengaruhi alam fikiran Islam dengan keterangan bahwa Zabur itu memang ada selaku
kitab suci. Lalu mereka sengaja menyusun Psalms dan Proverbs dan menempatkannya
dalam The Bible. Old Testament sebagai kitab no. 19 dan 20 yang dalam bahasa Indonesia
dinamakan orang dengan Mazmur dan Arnsal Sulaiman. Namun isi kedua kitab itu tidak
bersangkut-paut dengan Daud dan Sulaiman, setiap orang dapat memperhatikannya.
Pada hakekatnya, disebabkan adanya salah tanggap tentang istilah dalam Alquran
hingga ada orang Islam yang menyangka ZABUR ialah kitab suci yang diturunkan
ALLAH kepada Nabi Daud, maka Bani Israil menyokong dugaan itu dengan sengaja
membikin Psalms sebagai kitab suci. Demikian pula keterangan Alquran tentang
penciptaan benda-benda angkasa, kejadian Adam dan sampai Musa dan Isa Almasih,
dijadikan mereka sebagai buku pertama bernama Genesis atau Kitab Kejadian dalam The
Bible. Kedua hal ini memperkuat keterangan kita bahwa The Bible yang ada kini telah
disusun begitu rupa dengan bahan-bahan yang sebagiannya mereka ambil dari Alquran
yang disimpaikan Muhammad, tetapi secara salah pasang.
Demikian pula istilah Injil yang hanya tercantum dalam Alquran telah mempengaruhi
Bani Israil, lalu mereka menyusun St. Matthew, St. Luke. St. Mark, dan St. John sebagai
kitab no. 40, 41, 42, dan 43, dalam The Bible, padahal yang mereka muatkan itu hanyalah
catatan kehidupan Isa Almasih selama berada di Bumi, berupa keterangan tentang
perbuatan dan ucapan Nabi itu, bukan Injil yang sebenarnya. Ingatlah yang Kitab Suci ialah
wahyu-wahyu ALLAH seperti yang tercantum dalam Alquran, demikian pula dalam
Tawrat dan Injil sebenarnya. Bukanlah Kitab Suci itu tersusun dari catatan tentang
kehidupan Nabi yang menyampaikannya.
Selama berada di Bumi Isa Almasih meneruskan ajaran Tawrat sebagaimana
seringkali dinyatakannya sendiri, tercantum dalam New Testament. Itupun hanya selama
18 bulan atau paling lama sampai 3 tahun menurut catatan sejarah, karenanya catatan
tentang diri Isa Almasih sedikit sekali hingga kalangan Kristen dalam penyusunan The
Bible terpaksa mempertebalnya dengan memperganda empat catatan yang mereka
namakan Injil.
Injil yang sebenarnya diturunkan ALLAH kepada Nabi Isa bukanlah waktu beliau
berada di Bumi tetapi sesudah dipindahkan ke planet lain. Di sanalah Nabi itu bertugas
sebagaimana Adam bertugas di Bumi dinyatakan ALLAH pada Ayat 3/59 dan 13/38. Itulah

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 158


yang dimaksud Jesus (Isa Almasih) dengan "kingdom of heaven" yaitu kerajaan planet
yang seringkali dapat dibaca dalam The Bible. Sebagai contoh di bawah ini dikutipkan
antara lain:
St. Matthew 4:17
From that time Jesus began to preach, and to say, Repent: for the kingdom of heaven is
at hand.
Dari waktu itu Jesus mulailah berkhotbah, dan mengatakan: Insaflah: karena kerajaan
planet telah di tangan.
4:73
And Jesus went about all Galilee, teaching in their synagogues, and preaching the
gospel of the kingdom, and healing all manner of sickness and all manner of disease
among the people.
Dan Jesus pergi berkeliling Galilee, mengajar di dalam kelenteng-kelenteng mereka,
dan mengkhotbahkan ayat tentang kerajaan itu, dan menyembuhkan berbagai macam
penyakit dan berbagai penyakit menular di antara rakyat.
8:20
And Jesus said unto him, The foxes have holes, and the birds of the air have nests, but
the Son of man hath not where to lay his head.
Dan Jesus berkata padanya, serigala mempunyai lobang, dan burung di udara
mempunyai sarang, tetapi anak manusia ini tidak mempunyai tempat untuk merebahkan
kepalanya.
l0:7
And as ye go, preach, saying. The kingdom of heaven is at hand.
Dan ke manapun kamu pergi, khotbahkanlah dengan mengatakan. Kerajaan planet telah
di tangan.
l0:34
Think not that I am come to send peace on earth. I come not to send peace but a sword.
Janganlah sangka bahwa aku didatangkan untuk membawa keamanan di Bumi, aku
tidak datang membawa keamanan tetapi pedang.
10:35
For I'am come to set a men at variance against his father, and the daughter against her
mother, and the daughter in law against her mother in law.
Karena aku didatangkan untuk menempatkan orang menantang terhadap ayahnya, dan
anak terhadap ibunya, dan menantu terhadap mertuanya.

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 159


Selama tinggal di Bumi. Jesus tidak mempunyai tempat tinggal sebagaimana Nabi dan
manusia lainnya. Beliau hanya memperbanyak pertikaian dan aliran agama yang kemudian
menjadi Trinitas berbagai sekte, sekularisme, dan agama Tawhid. Semua itu menjadi tugas
berat untuk diselesaikan Nabi terakhir yang rnenyampaikan Alquran. Dan pernyataan Jesus
tentang kingdom of heaven memberikan pertanda bahwa dia bukanlah sebenarnya bertugas
di Bumi, tetapi di planet lain sebagaimana Nabi Adam yang lahir di Muntaha kemudian
bertugas di Bumi. Karena itu Injil bukanlah diturunkan ALLAH kepada Nabi Isa di Bumi
ini tetapi di planet lain di mana juga berkembang Bani Israil sebagaimana di Bumi ini
berkembang anak cucu Nabi Adam. Untuk itu perhatikanlah maksud Ayat Suci:
‫ن‬
‫م ل‬ ‫ل ل‬ ‫يِءْء قق ل‬ ‫ش ل‬ ‫من ل‬ ‫شرءْ ل‬ ‫ى بل ل‬ ‫ل الل م ق ل‬
‫ه ع لل ى‬ ‫ماَ لأنلز ل‬ ‫حقم قلد لرسهس إ سذ ل لقاَقلوا ل‬ ‫ه ل‬ ‫ماَ قلد لقروُا الل م ل‬ ‫وُل ل‬
‫س‬ ِ‫طي‬ ‫را‬ ‫ل‬ ‫ق‬ ‫ه‬ ‫ن‬ ‫لو‬ ‫ق‬ ‫ع‬ ‫ج‬ ‫ت‬ ‫س‬ َ‫نُا‬ ‫لل‬ ‫ل‬ ً‫دى‬ ‫ه‬ ُ‫و‬ ‫را‬ ‫نو‬ ‫ى‬ ‫س‬ ‫مو‬ ‫ه‬ ‫ب‬ ‫ل‬ ‫ء‬ َ‫جا‬ ‫ذي‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ب‬ َ‫تا‬ ‫ك‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ل‬
‫ل‬ ‫ز‬ ‫ل‬
‫أن‬
‫م س ل ل ل ل ق ل س ل‬ ‫ل س س ق ل ى ق ن ل ق ن‬ ‫س‬ ‫سل ل‬ ‫ل‬
‫ماَ ل لم تعل لموا ل‬
‫ه ثق م‬
‫م‬ ‫ل الل م ق‬ ‫س‬ ‫ق‬ ‫ق‬ ‫م‬‫ل‬ ‫ق‬ ‫ك‬ ‫ق‬ ‫ؤ‬ َ‫با‬
‫ل‬ ‫آ‬ ‫ل‬
‫ل‬ ‫ل‬ ُ‫و‬ ‫م‬
‫ل‬ ‫ق‬ ‫ت‬ ‫أن‬ ‫ق‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫م‬ ‫تم‬
‫ق‬ ‫م‬
‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬‫ق‬ ‫ع‬ ُ‫و‬
‫ن ل‬ ‫را‬ ِ‫ثي‬
‫س‬ ‫ل‬ ‫ك‬ ‫ن‬‫ل‬ ‫فو‬ ‫ق‬ ‫خ‬
‫ل‬ ‫ق‬ ‫ت‬ ُ‫و‬
‫ل ل‬ َ‫ها‬ ‫ل‬ ‫ن‬ ُ‫دو‬‫ق‬ ‫ت قب ل‬
٩١﴿ ‫ن‬ ‫بو‬
‫ل ل س س ل ل لق ل‬‫ع‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ي‬ ‫م‬ ‫ه‬ ‫ض‬ ‫و‬ ‫خ‬ ِ‫في‬ ‫م‬
‫ل ق ل س‬ ‫ه‬ ‫ر‬ ‫ل‬ ‫ذ‬ ﴾
6/91. Mereka tidak menentukan tentang (hukum) ALLAH dengan ketentuan logis ketika
mereka berkata: "Tidaklah ALLAH menurunkan sesuatu atas seseorang.
"Katakanlah (Muhammad) "Siapakah yang menurunkan Kitab yang disampaikan
Musa selaku Nuur dan petunjuk bagi manusia? Kamu jadikan dia kertas (buku)
yang kamu nyatakan dia (Ayat-ayatnya) dan kebanyakan kamu sembunyikan. Dan
kamu diajar tentang apa-apa yang tidak kamu ketahui begitupun tidak bapak-
bapakmu. Katakanlah: "ALLAH." Kemudian biarkanlah mereka bermain-main
dalam olok-olok mereka.
‫ل‬ ‫ق‬ ‫ق‬
‫ى أوُلل ل ل‬
‫م‬ ‫س ى‬ ‫مو ل‬ ‫يِ ق‬ ‫ماَ أوُت س ل‬ ‫ل ل‬ ‫مث ل ل‬ ‫يِ س‬ ‫عنُد سلناَ لقاَقلوا ل لوللل أوُت س ل‬ ‫ن س‬ ‫م ل‬ ‫حق ز س‬ ‫م ال ل ل‬ ‫جاَلءهق ق‬ ‫ماَ ل‬ ‫فلل ل م‬
‫ق‬ ‫ق‬
‫ن ت لظاَهللرا وُللقاَلوا إ سمناَ ب سك ج‬ ‫ل‬ ‫ق‬ ‫ق‬ ‫ي لك ل ق‬
‫ل‬ ‫حلرا س‬ ‫س ل‬ ‫ل لقاَلوا س‬ ‫من قلب ل ق‬ ‫ى س‬ ‫س ى‬ ‫مو ل‬ ‫يِ ق‬ ‫ماَ أوُت س ل‬ ‫فقروُا ب س ل‬
٤٨﴿ ‫ن‬ ‫كاَفسقروُ ل‬ ‫﴾ ل‬
28/48. Ketika telah sampai pada mereka yang logis dari KAMI, mereka berkata: "Kenapa
padanya (Muhammad itu) tidak didatangkan bersamaan dengan apa yang
didatangkan pada Musa?" Tidakkah mereka memikirkan apa yang didatangkan
pada Musa dulu itu? Mereka berkata: "Dua sihir yang saling membantu." Dan
mereka katakan: "Bahwa kami kafir pada keduanya."
‫ل‬ ‫ل‬ ‫﴾قق ل ل‬
٤٩﴿ ‫ن‬ ‫صاَد سسقيِ ل‬ ‫م ل‬ ‫كنُت ق ل‬ ‫ه سإن ق‬ ‫ماَ أت مب سعل ق‬ ‫منُ لهق ل‬ ‫عنُد س الل مهس هقول أهلد لىًى س‬ ‫ن س‬ ‫م ل‬ ‫ب ل‬ ْ‫ل فلأقتوا ب سك سلتاَ ء‬
28/49. Katakanlah (Muhammad): "Datangkanlah suatu Kitab dari ALLAH yang lebih
menunjuki daripada keduanya (Tawrat dan Alquran) agar aku ikut dia jika kamu
benar."
‫دي‬ ‫ن ي لد لي لهس ي لهل س‬ ‫ماَ ب ليِ ل ل‬ ‫صد لنقاَ ل ل ل‬ ‫م ل‬ ‫ى ق‬ ‫س ى‬ ‫مو ل‬ ‫من ب لعلد س ق‬ ‫ل س‬ ‫معللنُاَ ك سلتاَنباَ قأنزس ل‬ ‫س س‬ ‫ملنُاَ إ سمناَ ل‬ ‫لقاَقلوا لياَ قلول ل‬
٣٠﴿ ْ‫قيِم ء‬ ‫ست ل س‬ ‫م ل‬ ‫ق ز‬ ْ‫ري ء‬ ‫ى طل س‬ ‫ل‬
‫حقل وُلإ سل ى‬ ‫﴾إ سللى ال ل ل‬

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 160


46/30. Mereka (jin-jin) berkata: "Wahai kaum kami, bahwa kami telah mendengar Kitab
(Alquran) yang diturunkan sasudah Musa, membenarkan bagi apa yang
sebelumnya, menunjuki kepada hal logis dan kepada jalan yang kukuh."
Pada keempat Ayat Suci yang artinya dikutipkan di atas ini secara jelas dapat diketahui
bahwa sesudah Tawrat yang disampaikan Nabi Musa hanyalah Alquran yang menjadi
Kitab Suci yang diturunkan ALLAH di Bumi. Walaupun Injil sudah diturunkan kepada
Nabi Isa, tetapi bukan di Bumi ini hingga sampai kini orang tidak pernah mendapat Injil
yang sesungguhnya sampai pada suatu waktu nanti sesudah berlakunya penerbangan antar
planet secara wajar dan umum. Haruslah diketahui bahwa riwayat hidup manusia masih
berlangsung terus di mana hukum Alquran berfungsi di segala zaman. Nanti akan diketahui
secara nyata bahwa Injil yang disampaikan Isa Almasih memang ditujukan kepada Bani
Israil untuk dijadikan sumber hukum yang paralel dengan hukum Alquran, dimaksudkan
ALLAH pada Ayat 5/47. Dan fasiklah adanya orang-orang yang tidak menghukum dengan
apa-apa yang ALLAH turunkan.
Jadi bukanlah Injil itu berbentuk riwayat kehidupan Nabi Isa selama di Bumi karena
hanya tercatat 18 bulan atau paling lama 3 tahun saja, dan bukanlah pula zabur yang
diberikan kepada Nabi Daud berupa Kitab suci tetapi kekuatan hingga dia sanggup
melunakkan besi untuk berbagai keperluan hidup. Maka penamaan Zabur dan Injil yang
selama ini menjadi pengetahuan umum adalah ditimbulkan oleh kegiatan Bani Israil untuk
kepentingan agama yang dianutnya. Hal itu mereka lakukan melawan ketentuan ALLAH
dengan tipu muslihat yang berhasil tetapi membingungkan. Keberhasilan mereka yang
membingungkan itu akan berakhir tidak lama lagi. Tentang ini perhatikanlah Firman
ALLAH yang artinya sebagai berikut:
‫قاَ يل لووُ ل‬
‫ن ال لك سلتاَ س‬
‫ب‬ ‫م ل‬‫ماَ هقول س‬ ‫ن ال لك سلتاَ س‬
‫ب وُل ل‬ ‫م ل‬‫سقبوه ق س‬ ‫ح ل‬‫ب ل ست ل ل‬‫سنُ لت لقهم سباَل لك سلتاَ س‬
‫ن أل ل س‬
‫ري ن ل ق ل‬ ‫م لل ل‬
‫ف س‬ ‫منُ لهق ل‬
‫ن س‬ ‫وُلإ س م‬
‫م‬
‫ب وُلهق ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫م‬ ‫ل‬
‫ن ع للى اللهس الكذ س ل‬ ‫ق‬
‫قولو ل‬ ‫م‬
‫عنُد س اللهس وُلي ل ق‬ ‫ن س‬ ‫م ل‬ ‫ماَ هقول س‬ ‫م‬
‫عنُد س اللهس وُل ل‬
‫ن س‬ ‫م ل‬‫ن هقول س‬ ‫ق‬
‫قولو ل‬ ‫وُلي ل ق‬
٧٨﴿ ‫ن‬ ‫مو ل‬ ‫﴾ي لعلل ل ق‬
3/78. Dari mereka itu ada golongan yang memutar lidah mereka pada Kitab agar kamu
sangka dia sebagian dari Kitab, padahal dia bukanlah dari Kitab. Mereka
mengatakan dia dari ALLAH, padahal bukanlalt dia dari ALLAH. Mereka
mengatakan kedustaan atas ALLAH, sedangkan mereka mengetahui.
‫م ذ لىل س ل‬
‫ك‬ ‫ملري ل ل‬
‫ن ل‬ ‫سلراسئيِ ل ل‬ ‫ن كل ل‬ ‫ن ال م س‬
‫ل قعس ل‬
‫سى اب ل س‬‫عيِ ل‬
‫داقوُوُد ل وُل س‬
‫ن ل‬‫ساَ س‬ ‫ى لس ل‬ ‫ل ع لل ى‬ ‫من ب لسنُيِ إ س ل‬ ‫فقروُا س‬ ‫ذي ل‬
٧٨﴿ ‫ن‬ ‫دوُ ل‬ ‫ل‬
‫صوا وُمكاَقنوا ي لعلت ل ق‬‫ماَ ع ل ل‬ ‫﴾ب س ل‬
5/78. Terkutuklah orang-orang kafir dari Bani Israil atas (sebab perkataan) lidah Daud dan
Isa anak Maryam. Yang demikian itu tersebab mereka menyanggah, dan adalah
mereka melanggar hukum.
١٤﴿ ‫ن‬ ‫ماَسء فلظ لزلوا سفيِهس ي لعلقر ق‬
‫جو ل‬ ‫س ل‬‫ن ال م‬ ‫حلنُاَ ع لل ليِ لسهم لباَنباَ ل‬
‫م ل‬ ‫﴾وُلل لول فلت ل ل‬

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 161


15/14. Dan kalau telah KAMI bukakan atas mereka pintu atmosfir (untuk antar planet).
maka mereka beriringan naik padanya.
‫ل‬
١٥﴿ ‫ن‬‫حوقروُ ل‬
‫س ق‬
‫م ل‬ ‫ن قلول ر‬
‫م م‬ ‫ح ق‬ ‫صاَقرلناَ ب ل ل‬
‫ل نل ل‬ ‫سك للر ل‬
‫ت أب ل ل‬ ‫قاَقلوا إ سن م ل‬
‫ماَ ق‬ ‫﴾ل ل ل‬
15/15. Pastilah mereka akan mengatakan: "Bahwasanya pemandangan (peradaban) kami
telah dipesona, bahkan kami adalah kaum yang disihiri (tradisi).

Mereka menyatakan Zabur adalah Kitab suci yang disampaikan Nabi Daud lalu mereka
adakan Psalms atau Mazmur dalam The Bible dengan susunan kalimat yang muluk-muluk.
Mereka nyatakan riwayat Isa Almasih yang mereka catat sebagai Injil padahal bukan
begitu. Sengaja mereka pakai dua istilah yang terkandung dalam Alquran untuk
menyesatkan kaumnya dan manusia lain untuk kepentingan agama yang mereka anut.
Tetapi kaum itu pada waktu tertentu kemudiannya akan menyadari bahwa tradisi yang
berlaku selama ini hanyalah hal yang menyesatkan aliran fikiran. Mereka akan keluar dari
pengaruh tradisi itu lalu mengikuti ajaran yang terkandung dalam Alquran sesuai dengan
maksud ucapan Nabi Musa pada ayat Deuteronomy 18:19 dan ucapan Nabi Isa pada St.
John 16:13 dan banyak ketentuan lainnya.
Demikianlah dengan keterangan ringkas seperlunya, baik berdasarkan ucapan Musa dan
Jesus dalam The Bible sendiri begitupun berdasarkan ketentuan ALLAH yang terkandung
dalam Alquran, terjawablah pernyataan orang-orang Barat yang sifatnya merendahkan
Nabi Muhammad dan Kitab Suci yang disampaikannya. bahwa:

1. Alquran bukanlah buku kecil. tetapi dia buku besar yang menerangkan segala persoalan
hidup manusia di dunia kini, pokok-pokok ilmu dalam segala bidang kejuruan, petunjuk
dan hukum yang cocok dengan naluri sewajarnya untuk kebahagiaan zahir batin. Hal ini
dinyatakan ALLAH pada Ayat 16/89 dan dibenarkan Jesus pada St. John 16:13.
2. Alquran bukanlah buku kecil dan bukan tersusun dari riwayat Nabi Muhammad s.a.w.,
tetapi isinya khusus Firman ALLAH. Alquran tidak dapat disamakan dengan The Bible
yang hanya ditebalkan dengan pergandaan catatan-catatan yang terdapat mengenai
kehidupan beberapa orang Nabi.
3. Alquran bukanlah buatan atau susunan yang direncanakan Nabi Muhammad s.a.w.
karena Nabi itu hidup di zaman pra-ilmiah dan dia sendiri buta huruf, tetapi sengaja
diturunkan ALLAH kepada Beliau dengan Ayat-ayat Suci yang menerangkan seluruh
problema termasuk hal-hal yang menjadi perselisihan dan keraguan dalam kalangan
Bani Israil sendiri.
4. Alquran bukanlah mendapat inspirasi dari The Bible, karena sejarah membuktikan
bahwa The Bible itu sendiri disusun setelah Alquran berkembang luas di antara berbagai

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 162


bangsa. Sebaliknya The Bible itulah yang mengambil bahan-bahan yang dianggapnya
perlu dari Alquran terbukti dengan Genesis yang menerangkan hal-hal dulukala tanpa
pengertian dan memang salah pasang.
5. Bukanlah Muhammad pernah bertemu dengan Bahira di Busra karena Muhammad itu
sendiri tidak pernah pergi ke luar Makkah dan Madinah dalam sejarah hidupnya, tetapi
benarlah beliau telah mengalami penerbangan antar planet mendahului peradaban
manusia ramai seluruhnhya. Kalau memang Bahira itu ada maka dia bukanlah orang
yang diredhai ALLAH karena faham trinitasnya yang menserikatkan ALLAH, apalagi
untuk meramalkan ke-Nabian Muhammad s.a.w. pada masa berikutnya.
6. Alquran yang disampaikan Muhammad itulah yang harus diikuti oleh Bani Israil
sebagaimana banyak tercantum dalam Arquran juga dinyatakan Musa dan Jesus dalam
The Bible, dan ingatlah ketentuan hukum yang termuat pada Deuteronomy 18:19 bahwa
siapa saja yang tidak mematuhi hukum Alquran yang disampaikan Muhammad akan
dituntut ALLAH dengan ancaman hukuman berat.
Ingatlah sikap dan ajaran hidup yang menserikatkan ALLAH adalah hal yang sangat
dibenci, tidak akan pernah diberi ampun:
‫ك سباَلل مهس فلقلد س‬
‫شر س ل‬
‫من ي ق ل‬ ‫من ي ل ل‬
‫شاَقء وُل ل‬ ‫ن ذ ىلل س ل‬
‫ك لس ل‬ ‫دوُ ل‬
‫ماَ ق‬ ‫فقر ل‬ ‫ك ب سهس وُلي لغل س‬ ‫فقر لأن ي ق ل‬
‫شلر ل‬ ‫ه لل ي لغل س‬
‫ن الل م ل‬
‫إس م‬
٤٨﴿ َ‫ما‬‫ظيِ ن‬
‫ماَ ع ل س‬‫﴾افلت للرىًى إ سث ل ن‬
4/48. Buhwa ALLAH tidaklah akan mengampuni jika DIA diserikatkan, dan mengampuni
apa-apa selain itu bagi siapa yang DIA kehendaki. Dan siapa yang menserikatkan
ALLAH. maka sungguh dia telah mengadakan dosa besar.
‫م‬ ‫م‬
‫حد ر وُلسإن ل ل‬ ‫ه لوُا س‬ ‫ن إ سل لـ ىهءْ إ سمل إ سل لـ ى ر‬ ‫م ل‬ ‫ماَ س‬ ‫ث ث لللث لةءْ وُل ل‬ ‫ه لثاَل س ق‬ ‫ن الل م ل‬ ‫ن لقاَقلوا إ س م‬ ‫فلر ال م س‬
‫ذي ل‬ ‫قد ل ك ل ل‬ ‫لم ل‬
‫ل‬
٧٣﴿ ‫م‬ ‫ب أسليِ ر‬ ‫ذا ر‬ ‫م عل ل‬ ‫منُ لهق ل‬ ‫فقروُا س‬ ‫ن كل ل‬ ‫ذي ل‬ ‫ن ال م س‬ ‫س م‬ ‫م م‬ ‫ن ل ليِ ل ل‬ ‫قوقلو ل‬ ‫ماَ ي ل ق‬ ‫﴾لينُت لقهوا ع ل م‬
5/73. Sungguh kafirlah orang-orang yang mengatakan bahwa ALLAH adalah yang ketiga
dari yang tiga, padahal tiada tuhan selain Tuhan yang satu. Dan jika mereka tidak
menghentikan tentang apa yang mereka katakan, tentulah orang-orang kafir dari
mereka itu akan disintuh siksaan perih.
٢٧﴿ ‫ن‬ ‫م ي لت لذ لك مقروُ ل‬ ‫ل ل معلل مهق ل‬ ْ‫مث ل ء‬ ‫ل ل‬ ‫من ك ق ل‬ ‫ن س‬ ‫قلرآ س‬ ‫ذا ال ل ق‬ ‫س سفيِ هلـ ى ل‬ ‫ضلرب للنُاَ سللمنُاَ س‬ ‫قد ل ل‬ ‫﴾وُلل ل ل‬
39/27. Sesungguhnya KAMI beri contoh bagi manusia dalam Alquran ini dari setiap
permisalan semoga mereka mempertimbangkan.
‫ن‬‫ست لوسلياَ س‬
‫ل يل ل‬‫ل هل ل‬ ْ‫ج ء‬ ‫ماَ ل للر ق‬ ‫سل ل ن‬
‫جنل ل‬ ‫ن وُللر ق‬ ‫سو ل‬ ‫شاَك س ق‬ ‫مت ل ل‬ ‫كاَقء ق‬ ‫شلر ل‬ ‫جنل سفيِهس ق‬ ‫مث لنل مر ق‬‫ه ل‬ ‫ب الل م ق‬ ‫ضلر ل‬ ‫ل‬
٢٩﴿ ‫ن‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫ن‬ ‫ل‬
‫مو ل‬ ‫ق‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫ل‬ ‫ي‬ ‫ل‬ ‫م‬
‫ق ل‬ ‫ق‬ ‫ه‬ ‫ر‬ ‫ث‬ ‫ك‬ ‫أ‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ب‬ ‫س‬ ‫ه‬ ‫ل‬‫س‬ ‫ل‬ ‫ق‬ ‫د‬ ‫م‬
‫ل‬ ‫ح‬
‫ل‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ل‬ ‫ث‬‫م‬‫ل‬ ﴾
39/28. Alquran berbahasa Arab tanpa kesalahan semoga mereka menginsafi.

Memang benar bahwa Alquran memberikan berbagai pokok ilmu di segala bidang
kehidupan, tentang mana orang tidak harus ragu, difahami dan diakui oleh mereka yang
berpengetahuan luas tanpa rasa iri hati. Ajaran Islam yang terkandung dalam kitab suci itu
MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 163
bukanlah untuk orang-orang Arab saja tetapi untuk seluruh manusia dalam daerah
Tatasurya ini, karenanya tiada alasan untuk iri hati dan merasa benci, setiap orang boleh
saja mematuhi hukum yang terkandung di dalamnya atau tetap kafir dalam keadaan tak
menentu arah. Namun semenjak puluhan tahun telah berkumandang pernyataan orientalis
Barat yang bunyinya: "Islam is not only a religion but also a complete civilization". Bahwa
Islam itu bukanlah hanya suatu agama tetapi juga peradaban yang sempurna. Hal ini
sebenarnya telah lebih dulu dinyatakan ALLAH pada Ayat 5/3.
Ditinjau secara luas menurut pengertian umum, ucapan tersebut memperlihatkan
kebenaran yang sesungguhnya bahwa memang Islam mengandung ajaran yang bersifat
universal melingkupi seluruh masalah hidup. Tetapi jika ditinjau dari sudut ajaran Islam
sendiri di mana religion disebut ADDIIN berarti agama maka pernyataan itu
memperlihatkan sedikit kejanggalan, karena Islam adalah religion di mana terdapat
peradaban sempurna. Jadi "a complete civilization" telah terkandung dalam agama itu
sebagai satu-satunya yang diakui ALLAH:
‫ف ال مذي ق‬
َ‫ما‬
‫من ب لعلد س ل‬ ‫ب إ سمل س‬ ‫ن أوُقتوا ال لك سلتاَ ل‬ ‫خت لل ل ل س ل‬ ‫ماَ ا ل‬ ‫م وُل ل‬ ‫سلل ق‬ ‫عنُد ل الل مهس الل س ل‬ ‫ن س‬ ‫دي ل‬ ‫ن ال ل‬ ‫إس م‬
١٩﴿ ‫ب‬ ‫ل س‬َ‫سا‬ ‫ح‬
‫س‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ق‬ ‫ع‬ ‫ري‬ ‫س‬
‫ل ل س‬ ‫ه‬ ‫م‬ ‫ل‬‫ال‬ ‫ن‬
‫م‬ ‫إ‬ ‫ل‬ ‫ف‬ ‫س‬ ‫ه‬‫م‬ ‫ل‬‫ال‬ ‫ت‬
‫س‬ َ‫يا‬
‫ل‬ ِ‫بآ‬
‫ل س‬ ‫ر‬ ‫ق‬ ‫ف‬ ‫ل‬ ‫ك‬ ‫ل‬ ‫ي‬ ‫من‬ ُ‫و‬
‫ق ل ل ل‬ ‫م‬ ‫ه‬‫ل‬ ُ‫ن‬
‫ل‬ ِ‫ي‬
‫ل‬ ‫ب‬ َ‫يِا‬
‫ن‬ ‫ل‬ ‫غ‬‫ل‬ ‫ب‬ ‫م‬
‫ق‬ ‫ل‬ ‫ل‬‫س‬ ‫ع‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫م‬‫ق‬ ‫ق‬ ‫ه‬‫ل‬ ‫ء‬ َ‫جا‬
‫﴾ ل‬
‫س‬
3/19. Bahwa agama pada ALLAH ialah Islam, dan tidaklah berselisihan orang-orang yang
diberi kitab kecuali sesudah apa-apa dari ilmu yang datang kepada mereka tersebab
dengki di antara mereka. Dan siapa yang engkar pada Ayat-ayat ALLAH, maka
ALLAH sangat cepat dalam perhitungan.
‫ض ط لول ن‬ ‫لل‬ ‫أ لفلغليِر دين الل مه يبقغون وُل ل ل‬
َ‫ها‬ ‫ل‬
‫عاَ وُلكلر ن‬ ‫ت لوُاللر س‬ ‫ماَلوُا س‬ ‫س ل‬ ‫من سفيِ ال م‬ ‫م ل‬ ‫سل ل ل‬ ‫هأ ل‬ ‫ل ل ق‬ ‫س لل‬ ‫لل س س‬
٨٣﴿ ‫ن‬ ‫عو‬ ‫ج‬
‫لس ل س قل ل ق ل‬‫ر‬ ‫ي‬ ‫ه‬ ‫ل‬
ِ‫ي‬ ‫ل‬ ‫إ‬ ُ‫و‬﴾
3/83. Apakah selain agama ALLAH yang mereka cari? Padahal telah Islam bagi-NYA
orang-orang di planet-planet dan di Bumi secara patuh dan terpaka, dan kepada-
NYA mereka akan dikembalikan.
٨٥﴿ ‫ن‬ ‫ري ل‬ ‫س س‬‫خاَ س‬‫ن ال ل ل‬ ‫م ل‬ ‫خلرةس س‬ ‫ه وُلهقول سفيِ الل س‬ ‫منُ ل ق‬ ‫ل س‬ ‫قب ل ل‬ ‫سللم س سديننُاَ فلللن ي ق ل‬ ‫من ي لب لت لسغ غ ليِ للر الل س ل‬ ‫﴾وُل ل‬
3/85. Dan siapa yang mencari selain Islam selaku agama, maka tidaklah akan direrinra
daripadanya, dan dia di Akhirat termasuk orang-orang yang merugi.

Maka sebaliknya pernyataan orientalis Barat tadi diperbaiki menjadi "lslam is a religion
containing a complete civilization". Demikian dia baru menempati posisi sesungguhnya
sesuai dengan ketentuan ALLAH dan memang dapat ditemui kenyataannya dalam sejarah
yang berlaku.
Yang kita bicarakan sebentar ini ialah Islam selaku agama yang diredhai ALLAH
mengandung tuntunan bagi kehidupan yang sempurna, namun yang rnenjadi masalah ialah
penganutnya sendiri. Jika kita mau konsekuen atas pendirian beragama maka kita

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 164


hendaklah berusaha giat mencapai perabadan yang sempurna dan memperlihatkan
ketinggian Islam kepada dunia luar dalam bidang sosial, budaya, ekonomi, dan politik,
sebagaimana yang terkandung dalam Ayat 3/139. Caranya tidak lain daripada memahami
serta menghayati hukum Islam yang sumbernya ialah Alquran, terdiri dari Firman ALLAH
untuk segala permasalahan hidup.
Manusia selaku makhluk telah ditakdirkan bersifat lemah, zalim, dan bodoh. tetapi
Bumi dan planet-planet bersama segala isinya ditentukan ALLAH untuknya dalam
kehidupan penuh ujian. Dia lemah dalam arti bahwa dia dilahirkan tanpa kesadaran dan
tidak mempunyai hak untuk menolak atau mensetujui. Dia dirawat dan dididik, kemudian
hidup dalam lingkungan tertentu untuk beberapa tahun, harus selalu berhubungan dengan
masyarakat ramai dan tidak mungkin hidup sendirian.
Manusia dikatakan zalim karena dia lebih cenderung berbuat untuk kepentingan
dirinya, didorong oleh kelemahan, kekurangan, dan kehendak mempertinggi nilai hidup
pribadi. Dalam perbuatan demikian secara sadar atau tidak, dia telah merugikan
lingkungannya, masyarakatnya, dan norma-norma hidup yang harus terlaksana. Hal ini
berakibat kerusakan maka dia termasuk berbuat zalim pada masyarakatnya, minimal atas
dirinya sendiri yang telah dirugikan oleh perbuatan itu.
Dia dinyatakan bodoh karena memulai hidup tanpa ilmu. Dia diajar dengan
pengalaman dalam lingkungan terbatas tanpa pilihan. Kemudian dia belajar memakai rasio
sendiri menurut kesanggupan dan kesempatan yang dimilikinya. Dia mulai membanding
dan menganalisa pendapat umum yang kebanyakan terdiri dari imaginasi berdasar
anggapan dan perkiraan dari manusia lain yang bersamaan dengan dirinya bersifat lemah,
zalim, dan bodoh. Ketika itu berlakulah kesimpangsiuran pendapat di mana peningkatan
peradaban lambat sekali, kadang-kadang berbentuk zigzag berbelit melingkar semakin
meluas, tetapi dalam hal-hal tertentu ternyata kembali kepada titik permulaan.
Namun pada garis besarnya, sesuai dengan ketentuan ALLAH, kesadaran manusia
itu meningkat maju hingga apa yang kemarin dianggap benar, kini harus diperbaiki dengan
pembuktian, seterusnya disempurnakan lagi untuk kepentingan kehidupan. Manusia selaku
makhluk sosial harus rasional bagi segala tindakannya, namun dalam memikir dia
dipengaruhi alam lingkungan dan lebih terkesan dengan apa-apa yang lebih dekat
berhubungan dengan dirinya, karenanya timbullah norma-norma hukum pada setiap
lingkungan masyarakat, pada mulanya tidak tertulis tetapi kemudian menjelma berbentuk
tulisan tertentu dan semakin terperinci bagi berbagai masalah.

Akhirnya didapatlah adanya ketentuan hukum yang berlainan pada berbagai


masyarakat manusia sesuai dengan tingkat kesadaran dan alam lingkungan yang berlaku.

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 165


Apa yang terkandung dalam hukum suatu golongan mungkin tidak tercantum dalam
ketentuan hukum golongan lain, maka juga apa yang dihalalkan dan diwajibkan pada suatu
masyarakat ternyata diharamkan dan terlarang dalam masyarakat Iain. Semua itu
menjuruskan manusia kepada pertumbuhan dan peradaban yang berbeda. Ada di antaranya
yang tertinggal dalam peningkatan peradaban sebagai masyarakat terbelakang, tetapi ada
pula yang maju cepat dalam bidang science dan teknologi, namun masih dipengaruhi oleh
sifatnya bermula yaitu lemah, zalim, dan bodoh, peningkatan ilmu yang dicapainya
hanyalah sebagai hasil ketekunan dan kegiatan percobaan, didapatnya secara kebetulan
sesuai dengan keizinan ALLAH, sesuai dengan kesempatan dan keadaan yang berlaku,
bukan selaku hasil dari definisi teori bermula.
Masing-masing hukum hidup tadi mengandung teori yang harus terlaksana dalam
masyarakat, siapa yang melanggar mendapat ancaman hukuman. Tatahukum demikian
berupa kemestian bagi setiap masyarakat manusia yang tidak mungkin hidup bersendirian.
Itulah hukum dan pengabdian, siapa yang mematuhi akan aman dan siapa yang melanggar
akan celaka. Dalam Alquran, hukum dan pengabdian itu disebut dengan agama yaitu
sesuatu di mana hukum dan pengabdian harus berlaku. Jadi setiap masyarakat manusia
menganut suatu agama tertentu, dan agama satu-satunya yang diredhai ALLAH hanyalah
Islam sendiri. Hal ini dinyatakan-NYA pada Ayat 3/19 dan 3/85.
ALLAH menyatakan bahwa hukum hidup dan pengabdian mana juga tidak akan
diterima kecuali Islam. Pernyataan ini bukanlah pemaksaan agar setiap manusia menganut
agama Islam; Setiap orang boleh memilih agama apa saja yang dia kehendaki, tetapi
pernyataan itu berfungsi anjuran dan dorongan agar orang memikirkan nasib dirinya yang
mengalami kehidupan dua kali, di dunia kini dan di Akhirat nanti.
Alquran selaku Kitab Suci yang diturunkan ALLAH berisikan ketentuan-ketentuan
pasti tentang masa silam dan yang akan datang, termasuk pokok-pokok ilmu untuk segala
bidang di dunia ini, bukan disusun oleh manusia yang kesadarannya berkembang lambat
dalam daerah lingkungannya, tetapi terdiri dari Firman ALLAH yang menciptakan serta
mengatur segala yang ada di jagat raya. Karenanya Islam selaku agama mencakup segala
kepentingan hidup manusia, mengajarnya tentang alam, yang lebih luas dan
menguntungkan dirinya di dunia kini dan di Akhirat nanti. Islam membawa orang kepada
kesadaran tentang keadaan yang telah berlaku pasti pada jutaan tahun yang lalu sebagai
pedoman dan perbandingan bagi patokan gelagat hidup yang harus berlaku. Juga Islam
menjelaskan keadaan masa depan yang akan berlaku pasti tentang mana setiap diri tak
mungkin mengelak. Semua itu diberikan ALLAH selaku kasih sayangnya dan rahmat serta
petunjuk agar manusia tidak mengembara dalam keadaan meraba-raba dalam kehidupan,
tentang mana DIA tidak rugi kalau diengkari dan tidak beruntung jika dipatuhi.

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 166


Pada Ayat 30/30 ALLAH menyatakan bahwa Islam adalah agama susunan ALLAH
yang menyusun sejarah hidup manusia dan nalurinya sesuai dengan agama itu. Itulah
agama yang kukuh tanpa perubahan di segala tempat dan zaman, hanya kebanyakan
manusia juga yang tidak mau memikirkan hingga tidak memahaminya.
Alquran pada Ayat-ayat Suci tertentu memberikan penjelasan tentang penciptaan
benda-benda angkasa, semuanya telah berlangsung secara wajar logis untuk kepentingan
hidup manusia, baik yang berbentuk makro maupun yang mikrokosmos. Tentang
penciptaan demikian para sarjana Barat masih dalam kesimpangsiuran teori, masing-
masingnya memperlihatkan kejanggalan dan kekeliruan pada awal abad ke-15 Hijriah, dan
mereka tidak akan mendapatkan kebenaran sesungguhnya selama masih belum
mendasarkan teorinya atas dalil-dalil Alquran.
Kitab Suci itu memberikan keterangan tentang sejarah manusia purbakala yang telah
mencapai kebudayaan tinggi hingga sebagian peninggalannya sampai kini masih belum
teranalisakan oleh para sarjana Barat yang memandangnya dengan perasaan kagum dan
heran. Karenanya berbagai teori tentang asal-usul manusia telah gagal total karena disusun
atas kekuatan fikiran semata dan pengalaman hidup yang sangat pendek dan dangkal.
Semua teori naturalis akan tetap memperlihatkan kegagalan, terutama lagi dalam bidang
evolusi alam hingga pada suatu waktu nanti mereka mengambil bahan dari Alquran dengan
mana mereka mengemukakan pendapat-pendapat baru.

Alquran menjelaskan kejadian-kejadian yang akan berlaku untuk penutup kehidupan


dunia kini, juga menentukan adanya kehidupan kedua di mana segolongan manusia
mendapat kebahagiaan besar sementara golongan lainnya akan menyesali diri karena telah
mengengkari hukum Islam yang diragukan kepadanya. Tentang inipun banyak teori yang
dibikin manusia tanpa dasar dan tanpa pengalaman tetapi telah menyesatkan jutaan orang
yang memang atau mungkin tidak berkesempatan mempertimbangkan kebenarannya.
Tentang kehidupan kini, Alquran membentangkan berbagai bukti bahwa manusia
ramai mendatangi Makkah di mana banyak sekali terkandung bahan ilmiah tentang Bumi
dan mengenai manusia yang mendiami planet ini, namun tersebab sifat lemah, zalim, dan
bodoh tadi juga, walaupun sudah belasan abad kitab suci itu berkembang di antara
penduduk Bumi, kebanyakan sarjana Barat masih belum dapat memahaminya, hingga
sebagian besar manusia yang berkunjung ke Tanah Suci itu hanyalah didasarkan kepatuhan
pada hukum ALLAH dengan rasa iman dan tawakkal, tetapi sedikit sekali yang
menunaikan Hajji ke sana atas dasar keyakinan yaitu kepercayaan dengan bukti-bukti nyata
secara konkrit ataupun ilmiah.

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 167


Banyak sekali agama yang berlaku di Bumi, dikatakan orang bahwa Yahudi, Kristen,
Hindu, dan Budha adalah agama-agama yang turun dari langit, dalam hal ini termasuk
Islam sendiri. Tetapi itu hanyalah pendapat tanpa bukti, bahkan mereka tidak dapat
menentukan mana yang mereka katakan langit, padahal hukum dan pengabdian apa pun
yang berlaku di Bumi adalah juga agama, dan satu-satunya yang diterima ALLAH
hanyalah Islam.
Dalam Islam terdapat lima rukun pengesahan yaitu dua kalimah sy'ahadah, Shalat,
puasa, zakat, dan Hajji ke Makkah bagi siapa yang menyanggupi. Tetapi orang sering lupa
bahwa semua itu tak mungkin terlaksana secara baik bila tidak dimodali dengan perjuangan
yang hukumnya banyak tercantum dalam Alquran. Hingga pada umumnya kelima rukun
tadi terlaksana menurut adanya sesuai dengan keadaan dan hukum masyarakat setempat.
Mereka yang termasuk dalam golongan ini ternyata baru memiliki iman tradisional yang
mereka pusakai turun temurun tanpa pengertian tentang iman yang dasar dan fungsinya
digariskan ALLAH dalam Alquran.
Sekalipun demikian, selagi rukun Islam tadi masih mereka lakukan dengan niat jujur
khusus untuk ALLAH, tentulah diterima-NYA, dihargai dan akan dibalasi-NYA dengan
upah setimpal atau berlipat ganda, tetapi ALLAH tidak mengizinkan kemusrikan terhadap
diri-NYA dan hukum-NYA. Hal ini tercantum pada Ayat 4/48, 4/65, dan 33/36. Maka pada
hakekatnya kelima rukun itu mengandung pengertian sangat luas, moral dan material, yang
antara lain sebagai berikut:

1. Dua Kalimah Syahadah, yaitu dua pengakuan kesadaran yang diucapkan, berarti: Aku
mengakui bahwa tiada tuhan selain ALLAH dan aku mengakui bahwa Muhammad
utusan ALLAH.
Jika Syahadah itu dipikirkan dan dianalisa secara mendalam akan didapatlah ungkapan
yang sungguh luas tentang kepastian kebenaran Islam selaku tuntunan hidup yang
sempurna

a. Tiada tuhan selain ALLAH. Bahwa semua benda angkasa bcrsama isinya adalah
benda ciptaan, dihasilkan oleh pengetahuan sangat tinggi luar biasa oleh Khaliq
yang senantiasa dalam ghaib. Segala sesuatu yang ada dalam semesta itu tersusun
begitu rapi yang masing-masingnya berproses pada keadaan tertentu tanpa
persamaan tetapi harmonis, menandakan bahwa alam ini bukanlah hasil evolusi,
bukanlah terwujud dan berproses sendirinya. Pencipta itu tentu selalu ghaib tak
mungkin dicapai dengan pancaindera dan ilmu pengetahuan manusia. Jika DIA
abstrak atau konkrit maka DIA akan tergolong bersamaan dengan makhluk ciptaan-

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 168


NYA. DIA mempunyai kekuasaan pasti, mutlak tanpa serikat tanpa melandaskan
hidup-NYA pada alam fana ini. Jika DIA berserikat tentulah semesta raya ini sudah
lama binasa karena selama jutaan tahun anggota serikat berebut kekuasaan atau
berbeda pendapat tentang kelangsungan hukum.
Susunan wujud alam yang begitu harmonis tentulah diciptakan-NYA dengan
maksud tertentu, yaitu untuk kelengkapan hidup jin dan manusia agar berlaku
penyembahan wajar kepada-NYA. Kedua makhluk itulah yang memiliki mental
dan moral dengan mana dapat diperhitungkan laba rugi yang berujung pada risiko
pasti. Sebagian risiko itu terlaksana di dunia ujian kini, tetapi akan berlaku
sepenuhnya di Akhirat nanti.
b. Muhammad Rasul atau utusan. Bahwa Pencipta ghaib tadi memberi petunjuk hukum
untuk dilaksanakan manusia di dunia kini, karena manusia itu sendiri tak mungkin
memakai risikonya untuk menyusun hukum hidup sempurna, masing-masingnya
bersifat lemah fisik, umur, dan jangkauannya. Setiapnya bersifat zalim karena
selalu bertindak untuk kepentingan dirinya dengan mana hidupnya tak mungkin
selamat. Dan masing-masingnya bersifat bodoh karena hanya terikat oleh alam
lingkungan yang sangat terbatas.
Petunjuk itu diturunkan-NYA berbentuk Wahyu kepada Muhammad yang buta
huruf agar dengan demikian dapat diyakinkan adanya TUHAN Pencipta, Esa tadi,
dibuktikan dengan berbagai ilmu pengetahuan yang terkandung dalam wahyu-NYA
yang dinamakan dengan Alquran. Petunjuk-petunjuk itu ternyata tanpa salah dan
tanpa ubah untuk seluruh zaman, maka ini secara wajar menimbulkan pengakuan
bahwa Muhammad itu Rasul ALLAH.
Sebagai lelaki buta huruf apalagi hidup di zaman pra ilmiah tentulah dia tak
mungkin menyusun Ayat-ayat Alquran begitu terperinci yang sampai ke akhir
zaman tidak akan pernah ada tandingannya. Hal ini akan mendesak setiap orang
yang berfikiran waras terbuka untuk mengakui bahwa Alquran itu memang
diturunkan dari ALLAH yang Esa Kuasa. Karena itulah Ayat 35/18 dan 49/13
menyatakan bahwa manusia yang takut pada ALLAH ialah para sarjana sementara
itu yang lebih mulia ialah mereka yang lebih insaf tentang hidupnya di dunia kini.
Jadi orang-orang berilmu di manapun mereka berada, jika tidak takut pada ALLAH
dan belum insaf tentang nasib dirinya di dunia kini menurut ajaran Islam, maka
orang-orang itu sebenarnya tidak patut berpredikat sarjana.

2. Mendirikan Shalat minimal lima waktu dalam 24 jam, yaitu repons dari dua kalimah
syahadah tadi, dengan ketentuan sebagai berikut:

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 169


a. Manusia diciptakan ALLAH untuk menyembah-NYA agar tercapai kehidupan
makmur bahagia, terkandung dalam Ayat 34/46, 29/64, 51/56, 75/31, 87/15, dan
98/5.
b. Shalat berguna agar selalu mengingat ALLAH yang dekat sekali pada setiap diri
sembari mengharapkan lindungan dan pertolongan-NYA, 2/21, 2/45, 20/14. 106/4,
dan 50/16.
c. Anggota keluarga dan sanak famili hendaklah diperintah atau diajak mengerjakan
Shalat agar terdapat kerukunan pergaulan. 19/55, 20/132, dan 34/46.
d. Tempat melakukan Shalat hendaklah dalan Masjid tetapi boleh juga dalam rumah
sendiri, 2/114, 2/187, 7/29, 9/18, 22/40, 22/41 dan 24/36
e. Shalat mendidik orang membenci perbuatan mungkar dan keji karena senantiasa
mengingat ALLAH yang disembah. 29/45, dan membawa orang kepada tingkat
hidup mulia. 3/139.
f. Shalat adalah kewajiban hidup yang berupa kunci dan syarat untuk jadi penduduk
Surga di Akhirar nanti, 74/43, 75/31, 87/15, dan 89/30.
g. Shalat dilakukan pada waktu-waktu tertentu, 4/103, 17/78. Maka Shalat Zuhur
tercantum pada Ayat 17/78, 33/42; Shalat Ashar. 11/114, 33/42; Shalat Magrib,
2/238, 11/114; Shalat 'Isya. ?4/58: Shalat Subuh atau Shalat Fajar. 24/58, 33/42,
dan Shalat Jum'at pada Ayat 62/9.
h. Shalat dilakukan dalam keadaan suci dengan lebih dulu berwuduk atau mandi agar
dengan begitu terdapat ketentraman perasaan badan dan jiwa serta kehormatan
yang ditujukan pada ALLAH. 4/43, 5/6.
i. Shalat demikian hendaklah dengan tertib sopan yang baik serta memakai perhiasan
yang dimiliki. Hendaklah Shalat lebih diutamakan daripada melakukan apa saja di
dunia ini, 7/31.
j. Shalat diarahkan ke arah Kiblat tertentu yaitu ke arah Ka'bah dalam Masjidil
Haraam, dan sekali-kali tidak boleh diarahkan ke tempat lain, 2/142, 2/144, 2/145,
2/148, 2/149, dan 2/150.
k. Shalat dilakukan dengan cara tertentu, begitupun dengan bacaan tertentu. Bila
orang melakukan Shalat tidak memahami bacaan yang diucapkannya, hendaklah
berusaha mempelajarinya hingga dia mendapat pengertian secukupnya, 2/125,
2/128, 6/162, 6/163, 17/110, 22/26, dan 33/21.

Maka kewaiiban melakukan Shalat mengandung hikmah yang antara lain ialah bahwa
orang dididik bersih serta disiplin dalam kehidupan, mengetahui posisi daratan di mana
dia berada dalam hubungan planet yang berotasi ini dengan Surya; Bahwa orang dididik

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 170


agar selalu, dalam persatuan, berjemaah, dan berbuat serta bertindak dalam kesatuan
untuk tujuan yang sama; Bahwa orang dididik agar selalu mengingat dirinya yang selalu
dalam pimpinan ALLAH hingga dia terhindar dari berbagai godaan hidup yang
mungkin membawanya ke jurang kehinaan dan kecelakaan.
Dengan Shalat orang dididik memusatkan fikiran yang hanya ditujukan kepada ALLAH
waktu mana semua alam kebendaan tidak mempengaruhinya karena memang benda-
benda duniawi itulah yang menimbulkan perebutan dan pertengkaran di antara manusia
ramai. Dengan Shalat juga orang dididik agar memohon pertolongan pada ALLAH saja
yaitu Pencipta yang tidak pernah meminta balasan jasa. Dan dengan Shalat orang diajar
tentang geologi bahwa Ka'bah itu dulu adalah tempat kutub putaran Bumi dan kutub
utara magnet sebagai kekuatan terbesar di planet ini yang pengaturannya ditentukan
oleh ALLAH yang disembah. Karena ALLAH senantiasa dalam ghaib sedangkan DIA
dekat sekali pada setiap diri, maka pembacaan Shalat dilakukan secara berbisik
sementara penghadapan diarahkan ke Ka'bah yang jadi Kiblat di Bumi, begitupun di
permukaan planet-planet lain di mana pada masing-masingnya juga ada Ka'bah untuk
Kiblat Shalat.

3. Puasa selama siang hari bulan Ramadhan. Puasa yaitu menahan kehendak tubuh seperti
makan minum, hubungan seksual suami istri, dan menekan perasaan hati agar selalu
menjauhi larangan ALLAH, dilaksanakan semenjak fajar mulai menyingsing di ufuk
timur sampai pada waktu Surya terbenam di ufuk barat, dinyatakan dalam Ayat 2/183
sampai dengan 2/187. Pada Ramadhan yaitu bulan kesembilan dalam perhitungan tahun
Qamariah itu dulunya Alquran mulai diturunkan kepada Nabi Muhammad terdiri dari
Ayat 96/l s.d. 96/5. Tentang memulai puasa di siang hari Ramadhan selama ini menjadi
persoalan besar bagi penduduk daerah musim atau Temperature Zone di belahan utara
dan belahan selatan permukaan Bumi, dan terutama lagi bagi orang yang kebetulan
berada di kutub-kutub Bumi. Pada semua daerah itu panjang waktu siang sangat relatif,
bergantian, hingga di kutub utara siang hari berlangsung selama 160 hari dan waktu itu
adalah malam di kutub selatan. Selanjutnya enam bulan kemudian berlakulah hal yang
sebaliknya, bergantian dari tahun ke tahun. Karenanya dakwah Islamiah yang ditujukan
kepada penduduk belahan utara dan selatan tersebut tidak mempan, atau tidak begitu
berhasil. Mereka merasa sulit sekali mengatur natijah puasa dan Shalat sebagaimana
yang berlaku di daerah panas. Torrid Zone, atau daerah Ekuator keliling Bumi. Selaku
contoh, cobalah perhatikan keadaan di Oslo yang terletak pada garis bujur 11º dan
lintang utara 60º. Pada tahun 1975 tercatat waktu terbit dan terbenam Surya senantiasa
berbeda sepanjang tahun:

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 171


Pada tanggal 20 Maret Surya terbit jam 06.02 terbenam jam 18.15
tgl. 20 Juni .......................jam 02.35 ............. jam 21.27
tgl. 20 September ........... jam 05.9 ............. jam 18.07
tgl. 20 Desember ............ jam 09.01 ............. jam 14.54

Kalau orang kebetulan berpuasa di Oslo pada tanggal 20 Juni menurut tradisi yang berlaku
maka dia harus mulai imsak pada kira-kira jam 01.30 malam karena waktu itulah fajar
terbit di ufuk timur, dan herbuka puasa atau Shalat Magrib pada jam 21.27. Jadi orang itu
hanya dapat makan minum selama 4 jam saja yaitu dari jam 21.27 sampai dengan jam
01.30 malam. Hal ini sangat menyusahkan hidupnya, maka hukum Islam yang dipakai
selama ini mengenai waktu Shalat dan puasa tidak praktis dilaksanakan karena didasarkan
atas posisi Surya dipandang dari daerah tempat kediaman.
Sebaliknya kalau penduduk Oslo itu kebetulan berpuasa pada tanggal 20 Desember, maka
dia mulai imsak pada kira-kira jam 08.00 pagi karena waktu itulah fajar menyingsing di
ufuk timur, sedangkan dia akan berbuka puasa dan Shalat Magrib pada jam 14.54 siang
karena pada ketika itulah Surya tampak terbenam di ufuk barat. Pada hari itu dia hanya
berpuasa selama kira-kira 7 jam saja dan boleh makan minum selama 17 jam.
Dari sebab itu pemakaian waktu daerah tempat kediaman menurut tradisi yang berlaku
selama ini tidak mungkin dijadikan dasar natijah Shalat dan Puasa, tetapi hendaklah
didasarkan atas waktu daerah Ekuatur pada garis bujur yang sama dari kutub selatan ke
kutub utara Bumi sesuai dengan maksud Ayat 2/143, 2/187, dan 36/37 s.d. 36/40, bahwa
untuk menentukan waktu Shalat dan imsak serta berbuka puasa hendaklah dipakai waktu
yang ditimbulkan oleh rotasi Bumi sendiri yang berlaku permanen di seluruh zaman, bukan
waktu malam dan siang yang ditimbulkan Pergantian musim atau condongnya Surya ke
utara dan ke selaian garis Ekuator. Sebagai contoh pemakaian waktu Shalat dan puasa itu
ialah sebagai bcrikut!
a. Penduduk Stockholm di Sweden, begitupun penduduk Cape Town di Afrika Sela:an,
hendaklah memakai waktu yang berlaku di Kongo Tengah yang terletak di garis
Ekuator Bumi.
b. Penduduk Peking di China, begitupun penduduk Perth di Australia, hendaklah memakai
waktu yang berlaku di Kalimantan Timur yang terletak di garis Ekuator Bumi.
c. Penduduk Montreal di Kanada dan penduduk New York di USA, begitupun penduduk
Santiago dan penduduk Penta Arenas di Chili hendaklah memakai waktu yang berlaku
di Bogotta Columbia yang terletak pada garis Ekuator Bumi.

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 172


Demikian penentuan waktu Shalat dan Puasa di permukaan Bumi menurut Ayat-ayat
Suci yang dikutipkan tadi, yaitu tidak menurut posisi Surya dipandang dari kediaman
setempat tetapi menurut waktu yang berlaku pada daerah Ekuator keliling Bumi hingga
penduduk yang tinggal di daerah garis bujur yang sama dari selatan sampai ke kutub
utara melakukan ibadahnya tepat pada waktu yang bersamaan tanpa memperhitungkan
apakah Surya sudah terbenam ataukah sudah terbit.
d. Jika dalam Shalat orang dididik menguasai fikirannya untuk khusus mengingat ALLAH,
maka dengan puasa orang dididik menguasai kehendak tubuhnya dan keinginan hatinya
sendiri, hingga pada waktu yang sesungguhnya darurat, dia tidak begitu gelisah tersebab
kekurangan makan minum yang dibutuhkannya.
e. Dengan puasa orang dididik mengalami kekurangan kebutuhan hidup hingga dengan
demikian dia sempat merasakan betapa perasaan fakir miskin yang kelaparan. Hal ini
akan menimbulkan rasa prihatin dan kerelaan hati untuk memberikan bantuan kepada
orang yang sedang kekurangan dalam masyarakatnya.
f. Dengan puasa orang menjadi sehat zahir bathin, karena ibadah itu bukan hanya
memperkuat jiwa tetapi juga menghilangkan berbagai penyakit yang berasal dari perut.
Hal ini tentulah akan terbukti jika peraturan Puasa dilakukannya menurut mestinya.
g. Dengan puasa orang diajar menyusun kehidupannya terarah setiap tahun di mana
selama 11 bulan dia giat mencarikan hidup, dan selama 1 bulan beristirahat. Hal ini
hanya sempat dilaksanakan dalam masyarakat Islam sesungguhnya tanpa week-end.
Masyarakat yang ber-week end atau berhari libur mingguan adalah masyarakat yang
meniru kaum sabbat dalam kalangan bani Israil. Mereka berlibur selama 52 hari dalam
setahun sedangkan orang-oran Islam hanya libur 30 hari. Kaum sabbat berpesta pora
mcnghabiskan keuntungan sesudah bekerja 6 hari, tetapi orang Islam beribadah puasa
selama 1 bulan sesudah bekerja selama 11 bulan. Dan pada hakekatnya kaum sabbat
itulah yang biasanya menimbulkan berbagai bencana seperti kenakalan remaja, mabuk-
mabukan, perjudian dan pergaulan bebas yang merusak norma hidup yang diredhai
ALLAH.
h. Dengan puasa suami istri mengharapkan mendapat keturunan sehat berwatak sempurna
karena dihamilkan dalam melakukan ibadah yang penuh ujian zahir bathin. Hal ini
dapat difahami dari maksud Ayat 2/187. Jadi pendidikan anak harus dimulai dari
makanan dan minuman ibu bapak dan dari waktu mulai dia dihamilkan. Akan sia-sialah
ibu bapak yang tidak memperhatikan pendidikan demikian dalam mengharapkan
kelahiran anak bersusila tinggi.
i. Ayat 2/187 menerangkan bahwa selama malam Ramadhan orang-orang Islam
hendaklah berada dalam lingkungan keluarga, makan minum saling menggembirakan,

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 173


dan selama siang Ramadhan berada dalam Masjid melakukan Shalat, zikir, dan
sebagainya. Seterusnya Alquran tidak pernah menyebut lebaran atau hari raya pada 1
Syawal. Tetapi tradisi yang berlaku selama ini ialah bahwa selama malam Ramadhan
orang-orang Islam beramai-ramai Shalat jemaah di Masjid, dan kadang-kadang
melakukan tadarus sampai jam 01.00 dinihari. Pada siang Ramadhan mereka memeras
tenaga menambah penghasilan untuk keperluan berbuka puasa dan untuk keperluan
lebaran. Akibatnya puasa yang mereka lakukan selama Ramadhan, tidak begitu
menyehatkan, tetapi kebanyakannya mengalami kesehatan yang menurun, dan ada pula
yang mengalami kesulitan hidup karena dibebani oleh hutang yang dibikin selama bulan
Ramadhan.
Ingatlah bahwa ALLAH menyarakan pada Ayar 2/184 berpuasa itu mendatangkan
kebaikan kepada manusia, yaitu jika dilaksanakan menurut peraturan yang
sesungguhnya, maka bilamana ibadah itu belum menghasilkan kebaikan di antara
orang-orang berpuasa, hendaklah diteliti dan difahami ibadah puasa yang telah
dilaksanakan, janganlah menyalahkan ketentuan Ayat Suci yang bersangkutan. Begitu
pula maksud Ayat 3/139 yang menyatakan orang-orang beriman lebih tinggi dari
masyarakat manusia lainnya, jika ketentuan itu belum terwujud, janganlah menyalahkan
Ayat Suci tersebut tetapi periksalah lebih dulu apakah fungsi iman menurut Alquran
telah terlaksana atau belum.
4. Memberikan zakat dalam masyarakat Islam. Ada tiga istilah yang harus difahami dalam
hal ini yaitu "sedekah, infak, dan zakat." Ketiganya membutuhkan analisa panjang,
dalam buku tersendiri, maka yang disampaikan di sini hanyalah sekedar penjelasan
singkat saja:
A. SEDEKAH ialah pemberian yang dibutuhkan untuk kelancaran roda pemerintahan
berbentuk bea, cukai, dan pajak di samping penghasilan negara lainnya. Tegasnya
sedekah adalah kewajiban yang ditentukan bagi rakyat membayarnya dan kewajiban
bagi pemerintah memungutnya dari setiap penduduk dewasa yang normal. Hal ini
terkandung dalam Ayat 9/60 dan 9/103. Sedekah tersebut dipergunakan untuk
keperluan yang berurutan sebagai berikut:

a. Fuqaraa' yaitu orang-orang melarat yang tidak mempunyai tempat tinggal dan
tidak mempunyai pekerjaan yang menghasilkan untuk kebutuhan hidupnya.
Mereka terlunta-lunta tanpa jaminan, orang-orang itu hendaklah dirawat dan
diobati kalau sakit, diasramakan kalau invalid. Tetapi jika mereka sehat,
hendaklah diberi pekerjaan yang menghisiikan untuk keperluan hidupnya.

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 174


b. Orang-orang miskin yaitu yang mempunyai tempat kediaman dan pekerjaan, tetapi
penghasilannya tidak cukup untuk kebutuhan hidup sehari-hari menurut tingkat
relatif dalam masyarakat. Orang-orang miskin hendaklah diberi bantuan
seperlunya.
c. Aamiliin yaitu orang-orang yang bekerja mengurus sedekah, atau orang-orang
yang bertugas sebagai pejabat pemerintah untuk kelancaran hidup masyarakat.
Pejabat-pejabat ini hendaklah diberi gaji dari sedekah yaitu bea-cukai-pajak dan
dari penghasilan lainnya dalam negara.
d. Muallaf yaitu orang-orang yang dibangun hatinya untuk memahami ajaran Islam
atau untuk meningkatkan peradaban masyarakat. Tegasnya mereka ini ialah para
pelajar di berbagai sekolah, termasuk yang dikirim ke luar negeri untuk belajar.
Termasuk juga dalam hal ini segala bahan bacaan, tontonan, radio, televisi, dan
sebagainya dalam tugas bimbingan bagi peningkatan peradaban menurut hukum
yang diredhai ALLAH. Jadi muallaf bukanlah pemeluk agama lain yang baru
masuk memeluk agama Islam, tetapi kalau mereka ini kebetuian miskin, tentulah
mereka digolongkan pada oranq-orang miskin pada alinea A.b. Dalam muallaf ini
termasuk juga mendirikan Masjid-masjid, sekolah-sekolah, dan perpustakaan.
e. Riqaab yaitu penjagaan negara termasuk di dalamnya semua alat senjata dan
angkatan bersenjata. Istilah RIQAAB termuat pada 2/177, 9/60, dan 47/4, berarti
PENJAGAAN dalam tugas keamanan dan pertahanan. Bukanlah istilah itu berarti
budak, karena budak tidak pernah ada dalam masyarakat Islam.
f. Garimiin yaitu orang-orang yang mendapat kecelakaan. Istilah ini termuat pada
Ayat 9/60 sehubungan densan GARAAMA yang berarti celaka pada Ayat 25/65.
Maka Garimiin itu ialah orang-orang yang mendapat bencana alam, kecelakaan
lalu lintas, kebakaran, orang-orang sakit yang meninggal dunia, dan sebagainya.
Semua itu hendaklah diberi bantuan atau diselamatkan secukupnya menurut
keadaan masing-masingnya melalui organisasi sosial, pos-pos kesehatan, hospital
atas pembiayaan negara, bukan dipungut dari penderita sendiri yang memang
dalam keadaan sulit susah.
g. Fi Sabiilillaah yaitu pada garis hukum ALLAH berbentuk perjuangan menegakkan
hukum Islam di luar lingkungan masyarakat Islam sendiri, berbentuk dakwah,
berbagai missi, atau peperangan.
Bahwa tugas perang dalam Alquran banyak sekali kita dapati seperti pada Ayat
2/216, 4/74, 8/75, 9/5, 9/29, 9/123, dan Ayat Suci lainnya. Bahwa dalam Alquran
banyak Ayat Suci yang mendorong orang untuk berjuang dan berperang dengan
sikap-sikap kepahlawanan, karena memang tidak mungkin Islam itu akan

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 175


terlaksana secara wajar dalam masyarakat manusia bilamana penganutnya
bersikap masa bodoh dan tidak suka melibatkan dirinya dalam perjuangan.
h. Ibnus Sabiil yaitu pejuang-pejuang yang bertugas di medan perang atau yang
sudah jadi veteran, juga semua lelaki tua yang dulunya jadi anggota milisi tanpa
kecuali. Mereka ini adalah kelompok terakhir yang mendapat bahagian sedekah
dari pemerintah setelah kelompok A.a. sampai dengan A.g. diselesaikan menurut
mestinya. Jadi bukanlah Ibnus Sabiil berarti "pengembara" atau orang-orang
dalam perjalanan, tetapi adalah orang-orang yang melaksanakan Sabiilillaah
dalam masyarakat Islam.
Dari maksud Ayat 9/60 dan 9/103 dapatlah dipastikan terlaksananya pembangunan di
segala bidang dalam waktu yang relatif pendek, maka hukum Islam mengenili sedekah
bukan hanya menyangkut dengan sosial ekonomi masyarakat tetapi juga sehubungan
dengan sosial budaya dan sosial politik secara terarah menuju tingkat peradaban
sempurna.
B. INFAAK tercantum pada Ayat 17/100 artinya perbelanjaan, dan nafkah berarti belanja
tercantum pada Ayat 2/270, 9/54, dan 9/121. Keduanya ialah pemberian uang atau harta
benda kepada yang membutuhkannya, mungkin keluarga, jiran, atau negara sendiri.
Kalau sedekah diberikan kepada pemerintah menurut peraturan undang-undang tertentu
secara terang-terangan, tetapi nafkah umumnya diberikan menurut keadaan relatif dan
boleh secara sembunyi.
Setiap orang boleh melebihkan nafkahnya, baik berbentuk sedekah maupun belanja
lainnya menurut kadar kesanggupannya, tetapi tidak boleh, mengurangi nilai yang
ditentukan atasnya menurut keadaan dan hukum yang berlaku. Nafkah inilah yang
sangat dianjurkan dalam Alquran agar orang bermurah hati secara sukarela
memberikannya kepada yang patut menerima termasuk para pejuang sebagai tercantum
pada Ayat 2/195 dan 47/38. Di samping itu Alquran menganjurkan memberikan nafkah
dengan istilah ANFAQA untuk maksud yang sama seperti pada Ayat 2/267, 3/133,
3/134, 9/121, 25/67, 30/38, 64/17 dan lain-lain.
Jadi kesimpulannya ialah bahwa Infaaq itu lebih setingkat dan lebih luas daripada
sedekah tetapi masih berbentuk pemberian uang atau hartaberrda.
C. ZAKAT. menurur tradisi yang berlaku diartikan dengan zakat juga yaitu pemberian
yang diwajibkan berupa zakat diri, zakat fitrah, zakar harta benda, dan zakat
penghasilan. Semuanya ditentukan menurut nilai tertentu pada masing-masingnya. Hal
demikian walaupun tidak berdasarkan Ayat-ayat Suci namun maksud dan
kandungannya ternyata baik dan sejalan dengan amar makruf dalam Islam.

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 176


Tetapi menurut ketentuan yang ada dalam Alquran, istilah zakat berarti
KECERDASAN terbukti pada Ayat 2/177 yang membedakan zakat dari pemberian
harta benda. Juga terbukti pada Ayat 19/13 yang menyatakan ALLAH memberikun
zakat pada Nabi Yahya, dan pada Ayat 19/31 yang mnerangkan Nabi Isa juga
melakukan zakat padahal selama di Bumi belau tidak mempunyi hartabenda dan mat
pencaharian.
Banyak sekali Ayat Suci yang mengandung perintah mendirikan Shalat dan
memberikan zakat yaitu memberikan kecerdasan untuk keselamatan hidup bersama,
terdiri dari:
a. Pemberian harta atau uang yang diperlukan bagi yang menerima. Dalam hal ini termasuk
INFAAQ dan SEDEKAH.
b. Pemberian kesempatan atau lowongan bekerja bagi yang membutuhkan, atau
mengusahakan adanya lowongan kerja tersebut, hingga yang membutuhkan tadi tidak
kecewa dalam hidupnya.
c. Pemberian pengetahuan atau penjelasan yang diperlukan bagi seseorang yang
membutuhkan ataupun bagi orang yang harus ditambah kesadarannya.
d. Pemberian pertolongan dengan tenaga atau apa saja bagi yang membutuhkan terutama
yang sedang dalam keadaan gawat.
Dengan demikian jelaslah bahwa agama Islam bukanlah hanya mengandung ajaran tentang
hubungan manusia dengan ALLAH tapi juga mengandung ajaran hidup yang komplit
sempurna dalam masyarakat bersama di dunia kini.
Kini jelaslah bahwa sedekah ialah pemberian wajib yang dikumpulkan pemerintah untuk
dibagikan kepada delapan kelompok yang membutuhkan dalam kehidupan bernegara.
Bahwa Infaaq atau nafkah adalah belanja yang diperlukan oleh yang membutuhkan dalam
keluarga, jiran, dan negara di mana terntasuk sedekah tadi.
Dan zakat mencakup semua pemberian dan pertolongan termasuk usaha, pengetahuan, dan
harta benda, disebut dengan memberikan kccerdasan yang dalamnya terhimpun juga
sedekah dan infaaq tadi.
Tanpa Zakat akan sengsaralah seseorang dalam hubungannya dengan ALLAH dan dengan
masyarakatnya, dan tanpa Zakat akan mustahillah adanya peningkatan peradaban sesuatu
masyarakat. Itulah kecerdasan yang harus diberikan dan dikembangkan dalam kehidupan,
dan kedudukannya berada setingkat sesudah Shalat. Seluruh orang beriman bersaudara
maka setiapnya hendaklah sama memperlihatkan siklp persaudaraan saling membantu
dengan kebaikan untuk kesempurnaan hidup dalam hukum ALLAH. Hal ini dinyatakan
dalam Ayat 16/125, 49/10 dan 49/13. Karenanya orang-orang Islam menganut faham
internasionalisme bukan nasionalisme, mereka tidak akan memperbedakan warna kulit dan

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 177


bahasa di antara sesamanya, asal saja semuanya bersatu dalam ide dan hukum Alquran
yang dilaksanakan.
5. Menunaikan Ibadah Hajji, yaitu rukun pengesahan kelima bagi siapa yang menyanggupi
di antara manusia ramai agar datang berziarah ke Masjidil Haraam di Makkah, bahwa:
a. Dengan ibadah itu orang diajar tentang sejarah kehidupan manusia Bumi ini yang
buat pertama kalinya dulu bermukim di Makkah, maka datang ke sana adalah
menziarahi tempat kediaman nenek moyang pertama, bukanlah manusia kini hasil
evolusi monyet. Manusia yang kini hidup terpencar di berbagai daerah permukaan
Bumi adalah dalam perantauan sedangkan kampung aslinya ialah Makkah, yang
setiap orang hendaklah merasa rindu untuk pulang agak sekali ke tempat asalnya itu.
Dengan begitu akan terwujudlah sopan sanrun dan susila yang tinggi selaku makhluk
bermental dan bermoral di dunia kini.
b. Dengan menunaikan ibadah Hajji orang diajar tentang geologi dan astronomi karena
memang manusia adalah makhluk ciptaan yang hidup di permukaan Bumi selaku
planet bulat berrtasi dan mengorbit keliling Surya tanpa landasan dan tanpa tali
tempat bergantung, terkatung-katung di angkasa luas dengan ketentuan dan
pengawasan ALLAH.
c. Dengan ibadah itu agar manusia yang berlainan warna kulit dari berbagai, daerah
dengan bermacam bahasa berkumpul saling mengenal dalam sikap Ukhuwah
Islamiah. Kemudian mereka mengadakan mufakat untuk kesatuan aksi dalam
berbagai bidang kehidupan dan melaksanakan putusan bersama di daerah tempat
kediaman masing-masing sesuai dengan ajaran hidup yang diredhai ALLAH.
d. Dalam menunaikan ibadah itu mereka sama menyembelih kurban yang sebahagian
daging ternak itu dikalengkan diawetkan untuk dikirim kepada kelompok manusia
yang kebetulan sangat membutuhkan di manapun beradanya dimuka Bumi ini.
e. Dengan menunaikan ibadah di Makkah demikian akan ternyatalah ketinggian agama
Islam yang hukumnya diturunkan ALLLAH kepada Nabi Muhammad berbentuk
Alquran yang masing-masing Ayatnya terdiri dari penjelasan bagi orang-orang
berilmu dalam berbagai bidang kehidupan.
Demikianlah selintas kilas tentang tuntunan hidup yang sempurna selaku agama dinamakan
dengan Islam yang satu-satunya ternyata logis wajar sesuai dengan naluri manusia untuk
mencapai kemajuan dan kebahagiaan bersama. Itulah hukum dan pengabdian yang diakui
ALLAH dan akan kecewalah mereka yang sengaja mengelakkan diri dari agama itu.
‫ل‬ ‫كن منُك ق ق‬
‫ن ال ل ق‬
‫منُك لرس‬ ‫ن عل س‬
‫ف وُلي لنُ لهلول ل‬ ‫ن سباَل ل ل‬
‫معلقروُ س‬ ‫مقروُ ل‬ ‫ن إ سللى ال ل ل‬
‫خيِ لرس وُلي لأ ق‬ ‫عو ل‬
‫ة ي لد ل ق‬
‫م ر‬
‫مأ م‬‫وُلل لت ل ق ل ل‬
‫ق‬
١٠٤﴿ ‫ن‬ ‫حو ل‬ ‫فل س ق‬
‫م ل‬‫م ال ل ق‬‫ك هق ق‬ ‫﴾وُلأوُل لـ ىئ س ل‬

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 178


3/104. Dan hendaklah ada dari kamu ummat yang menyeru kepada kebaikan, menyuruh
dengan yang makruf dan mencegah tentang yang mungkar. Dan itulah orang-orang
yang menang.
﴿‫م‬
‫ظيِ ر‬
‫ب عل س‬ ‫م عل ل‬
‫ذا ر‬ ‫ت وُلقأوُل لـ ىئ س ل‬
‫ك ل لهق ل‬ ‫م ال لب ليِ للنُاَ ق‬
‫جاَلءهق ق‬
‫ماَ ل‬
‫من ب لعلد س ل‬ ‫خت لل ل ق‬
‫فوا س‬ ‫فمرققوا لوُا ل‬
‫ن تل ل‬ ‫كاَل م س‬
‫ذي ل‬ ‫وُللل ت ل ق‬
‫كوقنوا ل‬
١٠٥﴾
3/105. Dan janganlah seperti orang-orang yang berpecah belah dan berselisihan sesudah
apa-apa dari keterangan-keterangan sampai pada mereka. Dan itulah orang-orang
yang untuk mereka siksaan besar.
‫ضربت ع لل ليِهم الذ لل م ق ل‬
‫س وُللباَقءوُا‬
‫ن المنُاَ س‬
‫م ل‬ ‫ل ل‬ ‫ن الل مهس وُل ل‬
ْ‫حب ل ء‬ ‫م ل‬‫ل ل‬ ْ‫حب ل ء‬ ‫فوا إ سمل ب س ل‬ ‫ق ق‬ ‫ماَ ث ق س‬ ‫ن ل‬ ‫ة أي ل ل‬ ‫لس ق‬ ‫ق سل ل‬
‫ت اللهسم‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫م‬
‫ن سبآِلياَ س‬
‫م كاَقنوا ي لكفققروُ ل‬ ‫ة ذ لىل سك ب سأن مهق ل‬ ‫سكنُ ل ق‬ ‫م ل‬ ‫م ال ل‬ ‫ت ع لليِ لهس ق‬ ‫ضرسب ل ل‬ ‫ن اللهس وُل ق‬ ‫م ل‬ ‫ب ل‬ ْ‫ض ء‬
‫ب سغل ل‬
١١٢﴿ ‫ن‬ ‫صوا وُم ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫نا ل ل‬ ‫ق‬
‫دوُ ل‬ ‫كاَقنوا ي لعلت ل ق‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ع‬ َ‫ما‬
‫س ل‬ ‫ب‬ ‫ك‬ ‫س‬ ‫ل‬ ‫ى‬ ‫ذ‬ ‫ج‬ ‫ق‬ ‫ح‬‫ل‬ ‫ر‬
‫س س‬ ‫ل‬ ِ‫ي‬‫ل‬ ‫غ‬ ‫ب‬ ‫ل‬ ‫ء‬ َ‫يِا‬
‫ل‬ ‫س‬ ‫ب‬‫لن‬ ‫ل‬ ‫لو‬ ‫ق‬ ‫ت‬‫ل‬ ‫ق‬ ‫ل‬ ‫ي‬‫ل‬ ُ‫و‬﴾
3/112. Ditimpakan atas mereka kehinaan di manapun mereka berada kecuali dengan
hubungan dari ALLAH dan hubungan dari manusia, dan pantaslah mereka dengan
kemarahan dari ALLAH, dan ditimpakan atas mereka kemiskinan. Demikian itu
karena mereka telah kafir pada Ayat-ayat ALLAH dan membunuh perkabaran-
perkabaran tanpa hal logis. Demikian itu karena mereka menyanggah dan mereka
telah melanggar hukum.
‫ن‬ ‫ن أل ق‬
‫كو ل‬
‫ل‬
‫تأ ل‬‫ملر ق‬
‫ق‬
‫يِءْء وُلأ س‬
‫ش ل‬ ‫ملهاَ وُلل ل ق‬
‫ه كق ز‬
‫ل ل‬ ‫حمر ل‬‫ذي ل‬ ‫ب هلـ ىذ سهس ال لب لل لد لةس ال م س‬
‫إنماَ أ قمرت أ ل ل‬
‫ن أع لب قد ل لر م‬
‫سم ل س ل ق ل‬
٩١﴿ ‫ن‬ ‫ل‬ ِ‫مي‬
‫س‬ ‫س‬ ‫ل‬‫س‬‫ل‬ ‫م‬
‫ق‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ن‬
‫ل‬ ‫م‬
‫س‬ ﴾
27/91. Bahwasanya aku diperintah menyembah TUHAN negeri (Makkah) ini yang DIA
muliakan, dan kepunyaan-NYA tiap sesuatu. Dan aku diperintah agar termasuk
orang-orang Islam.
‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬
‫مة س‬
‫ن وُلب سنُ سعل ل‬ ‫م أفلسباَل للباَط س س‬
‫ل ي قؤ ل س‬
‫مقنُو ل‬ ‫حولل سهس ل‬
‫ن ل‬
‫م ل‬
‫س س‬ ‫خط م ق‬
‫ف المنُاَ ق‬ ‫مننُاَ وُلي قت ل ل‬
‫ماَ آ س‬ ‫جعلل للنُاَ ل‬
‫حلر ن‬ ‫أوُلل ل ل‬
‫م ي للرلوُا أمناَ ل‬
٦٧﴿ ‫ن‬‫فقروُ ل‬ ‫ل‬ ‫م‬
‫﴾اللهس ي لك ق‬
29/67. Dan tidakkah mereka perhatikan bahwa KAMI menjadikan (Makkah) yang mulia
itu negeri aman, sedangkan manusia dikalahkan dari keliling mereka. Apakah pada
yang batil mereka akan beriman dan mengengkari nikmat ALLAH?
‫ل‬ ‫ل‬ ‫وُم ل‬
‫م‬
‫جهلنُ م ل‬ ‫جاَلءه ق أل ليِ ل ل‬
‫س سفيِ ل‬ ‫حق ل ل ل م‬
‫ماَ ل‬ ‫ب سباَل ل ل‬
‫ن افلت للرىًى ع لللى الل مهس ك لذ سنباَ أوُل ك لذ م ل‬
‫م س‬
‫م م‬ ‫ن أظ لل ل ق‬
‫م س‬ ‫ل ل ل‬
٦٨﴿ ‫ن‬ ‫ري‬
‫س ل‬ ‫س‬ ‫ف‬ ‫ل‬
َ‫كا‬ ‫ل‬ ‫ل‬‫ل‬ ‫ل‬ ً‫وى‬
‫ن‬ ‫ل‬ ‫ث‬‫م‬‫ل‬ ﴾
29/68. Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mengadakan kedustaan atas
ALLAH atau mendustakan yang logis ketika telah datang padanya? Bukankah pada
Jahannam itu ada tempat tinggal bagi orang-orang kafir?
٦٩﴿ ‫ن‬‫سسنُيِ ل‬
‫ح س‬ ‫مع ل ا ل ل ق‬
‫م ل‬ ‫ه لل ل‬
‫ن الل م ل‬
‫سب قل للنُاَ وُلإ س م‬ ‫دوُا سفيِلنُاَ ل لنُ لهلد سي لنُ مهق ل‬
‫م ق‬ ‫جاَهل ق‬
‫ن ل‬ ‫﴾لوُال م س‬
‫ذي ل‬
29/69. Dan orang-orang yang berjuang pada (hukum) KAMI, akan KAMI tunjuki mereka
garis-garis hukum KAMI dan bahwa ALLAH selalu bersama orang-orang yang
berbuat baik.

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 179


INIDEKS AYAT ALQURAN
DAN
TERJEMAHANNYA

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 180


‫‪INDEKS AYAT ALQURAN‬‬
‫‪DAN‬‬
‫‪TERJEMAHANNYA‬‬
‫ن ﴿‪٢‬‬ ‫قيِ ل‬ ‫مت م س‬ ‫دىً ل لل ل ق‬ ‫ب سفيِهس هق ن‬ ‫ب لل لري ل ل‬ ‫ك ال لك سلتاَ ق‬ ‫﴾ذ لىل س ل‬
‫‪2/2. Itulah Kitab tiada keraguan padanya petunjuk bagi orang-orang insaf.‬‬
‫ل‬
‫ن ﴿‪٢١‬‬ ‫قو ل‬ ‫م ت لت م ق‬ ‫م ل لعلل مك ق ل‬ ‫من قلب لل سك ق ل‬ ‫ن س‬ ‫ذي ل‬ ‫م لوُال م س‬ ‫قك ق ل‬ ‫خل ل ل‬ ‫ذي ل‬ ‫م ال م س‬ ‫دوُا لرب مك ق ق‬ ‫س اع لب ق ق‬ ‫﴾لياَ أي زلهاَ المنُاَ ق‬
‫‪2/21. Wahai manusi, sembahlah TUHAN-mu yang menciptakan kamu serta orang-orang sebelum kamu semoga kamu‬‬
‫‪menginsafi‬‬
‫‪2/23. (Lihat halaman 177).‬‬
‫‪2/30. (Lihat halaman 4).‬‬
‫ماَسء هلـ ىؤ قللسء سإن ق‬ ‫ل‬ ‫قاَ ل ل‬ ‫مللئ سك لةس فل ل‬ ‫ل‬
‫ن ﴿‪٣١‬‬ ‫صاَد سسقيِ ل‬ ‫م ل‬ ‫كنُت ق ل‬ ‫س ل‬ ‫ل أنب سقئوسنيِ ب سأ ل‬ ‫م ع لللى ال ل ل‬ ‫ضهق ل‬ ‫م ع للر ل‬ ‫ماَلء ك قل ملهاَ ث ق م‬ ‫س ل‬ ‫م الل ل‬ ‫م آد ل ل‬ ‫﴾وُلع لل م ل‬
‫‪2/31. Dan DIA mengajarkan kepada Adam nama-nama setiapnya, kemudian mengunjukkannya‬‬
‫‪kepada Malaikat lalu Dia katakan: "Kabarkanlah pada-KU nama-nama semua ini jika‬‬
‫"!‪kamu benar‬‬
‫ل‬ ‫ل أ لل ل ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬
‫ت‬
‫ماَلوُا س‬ ‫س ل‬ ‫ب ال م‬ ‫م غ ليِ ل ل‬ ‫م إ سلنيِ أع لل ل ق‬ ‫م أققل ل مك ق ل‬ ‫ل‬ ‫م لقاَ ل‬ ‫ماَئ سهس ل‬ ‫س ل‬ ‫هم ب سأ ل‬ ‫ماَ لأنب لأ ق‬ ‫م فلل ل م‬ ‫ماَئ سهس ل‬ ‫س ل‬ ‫م أنب سئ لقهم ب سأ ل‬
‫ل ياَ آد ل‬
‫لقاَ ل ل ل ق‬
‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬
‫ن ﴿‪٣٣‬‬ ‫مو ل‬ ‫م ت لك لت ق ق‬ ‫كنُت ق ل‬‫ماَ ق‬ ‫ن وُل ل‬ ‫دوُ ل‬ ‫ماَ ت قب ل ق‬ ‫م ل‬ ‫ض وُلأع لل ق‬ ‫س‬ ‫ر‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫وُا‬‫ل‬ ‫﴾‬
‫‪2/33. Dia katakan: "Hai Adam, kabarkanlah pada mereka nama-nama itu". Maka ketika dia‬‬
‫‪kabarkan pada mereka nama-nama semuanya. Dia berkata: "Tidakkah Aku katakan‬‬
‫‪padamu bahwa Aku mengetahui kegaiban planet-planet dan Bumi? Aku mengetahui yang‬‬
‫"?‪kamu nyatakan dan apa pun yang kamu sembunyikan‬‬
‫ماَ وُللل ت ل ل‬ ‫وُققل لنُاَ ياَ آدم اسك ق ل‬
‫ن‬‫م ل‬ ‫كولناَ س‬ ‫جلرة ل فلت ل ق‬ ‫ش ل‬ ‫قلرلباَ هلـ ىذ سهس ال م‬ ‫شئ لت ق ل‬ ‫ث س‬ ‫حيِ ل ق‬ ‫دا ل‬ ‫منُ للهاَ لرغ ل ن‬ ‫ة وُلك قلل س‬ ‫جنُ م ل‬‫ك ال ل ل‬ ‫ج ل‬ ‫ت وُللزوُل ق‬ ‫ن أن ل‬ ‫ل ل ل ل ق ل ل‬
‫ن ﴿‪٣٥‬‬ ‫س س ل‬ ‫ميِ‬ ‫ل‬ ‫م‬
‫ظاَ‬ ‫ال‬ ‫﴾‬
‫‪2/35. Kami katakan: "Wahai Adam, tinggallah bersama isterimu di kebun itu dan makanlah dari‬‬
‫‪padanya sepuas yang kamu kehendaki, dan janganlah mendekati pertumbuhan (hubungan‬‬
‫‪sexual) ini lalu kamu termasuk orang-orang zalim.‬‬
‫)‪2/38. (Lihat halaman 14‬‬
‫ن ﴿‪٤٥‬‬ ‫شسعيِ ل‬ ‫خاَ س‬ ‫صللةس وُلإ سن ملهاَ ل لك لسبيِلرة ر إ سمل ع لللى ال ل ل‬ ‫صب لرس لوُال م‬ ‫ست لسعيِقنُوا سباَل م‬ ‫﴾لوُا ل‬
‫‪2/45. Minta tolonglah dengan ketabahan dan Shalat, bahwa DIA adalah besar kecuali atas orang-orang khusyu'.‬‬
‫ل‬
‫قل سلهاَ وُلقسمثاَئ سلهاَ‬‫من ب ل ل‬ ‫ض س‬ ‫ت الللر ق‬ ‫ماَ قتنُب س ق‬ ‫م م‬ ‫ج ل للنُاَ س‬ ‫خر س ل‬ ‫ك يق ل‬ ‫حد ءْ لفاَد لع ق ل للنُاَ لرب م ل‬ ‫ى ط للعاَم ءْ لوُا س‬ ‫ل‬
‫صب سلر ع لل ى‬ ‫ى للن ن م ل‬ ‫س ى‬ ‫مو ل‬ ‫م لياَ ق‬‫وُلإ سذ ل ققل لت ق ل‬
‫ق‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ق‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫م‬ ‫ق‬ ‫ل‬ ‫ل‬
‫ماَ‬‫م‬ ‫كم‬ ‫ل‬ ‫ن‬
‫س م‬ ‫إ‬ ‫ف‬ ‫را‬ ‫ص‬
‫س ل ن‬ ‫م‬ ‫طوا‬ ‫ب‬‫ه‬ ‫ا‬
‫ق ل ل لر لس‬‫ر‬ ‫يِ‬ ‫خ‬ ‫و‬ ‫ه‬ ‫ذي‬ ‫ل‬‫باَ‬
‫ق ل لل ى س س‬ ‫ى‬ ‫ن‬ ‫د‬ ‫أ‬ ‫و‬ ‫ه‬ ‫ذي‬ ‫ل‬ ‫ا‬
‫ل ل لل س ل س‬ ‫ن‬ ‫لو‬ ‫د‬ ‫ب‬ ‫ت‬ ‫س‬ ‫ت‬ ‫أ‬ ‫ل‬
‫ل‬ ‫قاَ‬ ‫هاَ‬‫م ل ل ل ل س ل لل ل سل‬
‫ل‬ ‫ص‬ ‫ب‬ ‫وُ‬ ‫هاَ‬ ‫س‬ ‫د‬ ‫ع‬ ‫وُ‬ ‫هاَ‬ ‫وُلقفو س‬
‫ك بأ ل‬ ‫ل‬
‫ت الل مهس‬ ‫ن سبآِلياَ س‬ ‫فقروُ ل‬ ‫كاَقنوا ي لك ل ق‬ ‫م ل‬ ‫س ق ل‬‫ه‬‫م‬ ‫ن‬ ‫ل‬ ‫س‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ى‬ ‫ذ‬ ‫س‬ ‫ه‬‫م‬ ‫ل‬ ‫ال‬ ‫ن‬
‫ءْ ل ل‬ ‫م‬ ‫ب‬ ‫ض‬
‫ل‬ ‫ل‬ ‫غ‬ ‫س‬ ‫ب‬ ‫ءوُا‬ ‫ق‬ ‫باَ‬
‫ل‬ ‫ل‬ ‫وُ‬ ‫ة‬
‫ق‬ ‫ل‬ ‫نُ‬‫ل‬ ‫ك‬ ‫س‬‫ل‬ ‫م‬ ‫ل‬
‫ل ل‬ ‫ل‬‫وُا‬ ‫ة‬
‫ق‬ ‫م‬ ‫ل‬‫ل‬ ‫ذ‬ ‫ال‬ ‫م‬‫س ق‬ ‫ه‬ ‫ل‬ ‫يِ‬‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫ت‬ ‫سأل لت ق ل ل س ل‬
‫ل‬ ‫ب‬ ‫ر‬ ‫ض‬
‫ق‬ ‫وُ‬ ‫م‬ ‫ل‬
‫ن ﴿‪٦١‬‬ ‫دوُ ل‬ ‫صوا وُمكاَقنوا ي لعلت ل ق‬ ‫ل‬ ‫ماَ ع ل ل‬ ‫ل‬
‫حقل ذ لىل سك ب س ل‬ ‫ل‬
‫ن ب سغليِ لرس ال ل‬ ‫ن النُ مب سليِيِ ل‬ ‫قت قلو ل‬‫ق‬ ‫﴾وُلي ل ل‬

‫‪MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016‬‬ ‫‪181‬‬


2/61. Ketika kamu katakan: "Hai Musa, tidaklah kami akan tabah atas makanan semacam maka
serulah Tuhanmu untuk kami agar Dia keluarkan untuk kami apa-apa yang ditumbuhkan
Bumi dari sayurannya dan mentimunnya dan bawangnya dan kacangnya dan ladanya".
Dia katakan: "Apakah kamu akan mengganti yang lebih rendah dengan yang baik?
Turunlah ke kota maka untukmu ada yang kamu pinta". Dan timpakanlah atas mereka
kehinaan dan kemiskinan, dan pantaslah mereka dengan kemarahan dari Allah karena
mereka kafir pada ayat-ayat Allah dan mereka memerangi Nabi-Nabi tanpa hal logis.
Yang demikian karena mereka menyanggah dan melanggar hukum.
٦٣﴿ ‫ن‬ ‫قو ل‬ ‫م ت لت م ق‬ ‫ماَ سفيِهس ل لعلل مك ق ل‬ ‫قومةءْ لوُاذ لك ققروُا ل‬ ‫كم ب س ق‬ ‫ماَ آت ليِ للنُاَ ق‬ ‫ذوُا ل‬ ‫خ ق‬ ‫طولر ق‬ ‫م ال ز‬ ‫م وُللرفلعللنُاَ فلولقلك ق ق‬ ‫ميِلثاَقلك ق ل‬ ‫خذ للناَ س‬ ‫﴾وُلإ سذ ل أ ل ل‬
2/63. Ketika KAMI ambil perjanjianmu dan KAMI angkatkan aurora (sinar kutub seperti pelangi) di atasmu, ambillah
yang KAMI berikan padamu dengan kekuatan, dan ingatlah (ilmu) yang ada padanya, semoga kamu
menginsafi.
٦٥﴿ ‫ن‬ ‫سسئيِ ل‬ ‫خاَ س‬ ‫كوقنوا قسلرد لة ن ل‬ ‫م ق‬ ‫قل للنُاَ ل لهق ل‬ ‫ت فل ق‬ ‫سب ل س‬ ‫م سفيِ ال م‬ ‫منُك ق ل‬ ‫ن اع لت لد للوُا س‬ ‫ذي ل‬ ‫م ال م س‬ ‫مت ق ق‬ ‫قد ل ع لل س ل‬ ‫﴾وُلل ل ل‬
2/65. Sungguh kamu mengetahui orang-orang melanggar hukum dari kamu tentang istirahat, lalu KAMI katakan pada
mereka: "Jadilah monyet yang menyeringai".
‫ل‬ ‫ل‬
‫ه الن للهاَقر‬ ‫منُ ل ق‬‫جقر س‬ ‫ف م‬ ‫ماَ ي لت ل ل‬ ‫جاَلرةس ل ل ل‬ ‫ح ل‬ ‫ن ال ل س‬ ‫م ل‬ ‫ن س‬ ‫سولة ن وُلإ س م‬ ‫شد ز قل ل‬ ‫جاَلرةس أ لوُل أ ل ل‬ ‫ح ل‬ ‫كاَل ل س‬ ‫يِ ل‬ ‫ك فلهس ل‬ ‫من ب لعلد س ذ ىلل س ل‬ ‫كم ل‬ ‫ت قققلوب ق ق‬ ‫س ل‬ ‫م قل ل‬ ‫ثق م‬
َ‫ما‬
‫م‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫ل‬ْ‫ء‬ ‫س‬ ‫ف‬ َ‫غا‬
‫ل‬ ‫ب‬
‫ق س‬ ‫ه‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫ال‬ َ‫ما‬
‫ل ل‬ ُ‫و‬ ‫س‬ ‫ه‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫ال‬ ‫س‬ ‫ة‬ ‫ل‬ ِ‫ي‬ ‫ل‬
‫ش‬ ‫خ‬
‫ل‬ ‫ن‬
‫ل‬ ‫م‬
‫س‬ ‫ق‬
‫ط‬ ‫ب‬ ‫ه‬
‫ل ل لس‬ ‫ل‬ ‫ي‬ َ‫ما‬ ‫ل‬ ‫ل‬ َ‫ها‬ ‫ل‬ ُ‫ن‬‫م‬‫س‬ ‫ن‬
‫م‬ ‫إ‬
‫لس‬ ُ‫و‬ ‫ق‬ ‫ء‬ َ‫ما‬
‫ق ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ه‬ ‫ل‬ ُ‫ن‬ ‫م‬
‫س‬ ‫ج‬
‫ق‬ ‫ر‬ ‫ق‬ ‫خ‬‫ل‬ ‫ل‬ ِ‫ي‬‫ل‬ ‫ف‬ ‫ق‬ ‫ق‬ ‫م‬ ‫ق‬ ‫ش‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫ي‬ َ‫ما‬ ‫ل‬
‫ل ل‬ ‫ل‬ َ‫ها‬ ‫ل‬ ُ‫ن‬ ‫م‬
‫س‬ ‫ن‬
‫م‬ ‫وُلإ س‬
٧٤﴿ ‫ن‬ ‫مقلو ل‬ ‫﴾ت لعل ل‬
2/74. Kemudian hatimu jadi keras sesudah itu maka dia seperti batu atau lebih sangat keras. Bahwa setengah batu ada
yang terpancar sungai-sungai dari dia, dan setengahnya ada yang pecah lalu air ke luar dari sana, dan
setengahnya ada yang jatuh karena ketakutan pada ALLAH. Dan ALLAH tidak lengah tentang yang kamu
lakukan.
‫شرسقبوا‬ ‫صيِ للنُاَ وُلأ ق ل‬ ‫معللنُاَ وُلع ل ل‬ ‫س س‬ ‫مقعوا لقاَقلوا ل‬ ‫س ل‬ ‫قومةءْ لوُا ل‬ ‫كم ب س ق‬ ‫ماَ آت ليِ للنُاَ ق‬ ‫ذوُا ل‬ ‫خ ق‬ ‫طولر ق‬ ‫م ال ز‬ ‫م وُللرفلعللنُاَ فلولقلك ق ق‬ ‫ميِلثاَقلك ق ل‬ ‫خذ للناَ س‬ ‫وُلإ سذ ل أ ل ل‬
‫ق‬ ‫ق‬ ‫ق‬ ‫ل‬ ‫ق‬ ‫ل‬ ‫ق‬
٩٣﴿ ‫ن‬ ‫مسنُيِ ل‬ ‫مؤ ل س‬ ‫م سإن كنُقتم ز‬ ‫ماَن قك ل‬ ‫مقركم ب سهس سإي ل‬ ‫ماَ ي لأ ق‬ ‫س ل‬ ‫ل ب سئ ل ل‬ ‫م قق ل‬ ‫فرسه س ل‬ ‫ل ب سك ل‬ ‫ج ل‬ ‫م العس ل‬ ‫﴾سفيِ ققلوب سهس ق‬
2/93. Dan ketika KAMI ambil perjanjianmu dan KAMI angkatkan aurora di atasmu. ambillah yang KAMI datangkan
padamu dengan kekuatan, dan dengarlah. Mereka berkata: "Kami dengar dan kami sanggah." Dan dimasukkan
ke dalam hati mereka 'ijil tersebab kekafiran mereka. Katakanlah: "Sangat jahat yang diperintahkan imanmu
dengannya jika kamu orangyang beriman."
2/113. (Lihat halaman 181)
‫م لأن‬ ‫ن ل لهق ل‬ ‫ماَ ل‬
‫كاَ ل‬ ‫ك ل‬ ‫خلراب سلهاَ قأوُل لـ ىئ س ل‬ ‫ى سفيِ ل‬ ‫سعل ى‬ ‫ه وُل ل‬ ‫م ق‬ ‫س ق‬ ‫جد ل الل مهس أن ي قذ لك للر سفيِلهاَ ا ل‬
‫ل‬
‫ساَ س‬ ‫م ل‬ ‫منُ لعل ل‬ ‫من م‬ ‫م م‬ ‫م س‬ ‫ن أظ لل ل ق‬
‫وُم ل‬
‫ل ل ل‬
١١٤﴿ ‫م‬ ‫ر‬ ِ‫ظي‬
‫س‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫ب‬ ‫ر‬ ‫ذا‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫س‬ ‫ة‬ ‫ر‬
‫ل‬ ‫خ‬
‫س‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ِ‫في‬ ‫س‬ ‫م‬ ‫ه‬
‫ل ر ل ق ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ُ‫و‬ ‫ي‬ ‫ز‬ ‫خ‬
‫س‬ َ‫يِا‬
‫ز ل‬ ‫ل‬ ‫ن‬ ‫د‬ ‫ال‬ ِ‫في‬ ‫س‬ ‫م‬
‫ل ق ل‬‫ه‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ن‬ ِ‫في‬ ‫س‬ ‫س‬ ‫ئ‬ َ‫خا‬‫ل‬ ‫ل‬‫م‬ ‫س‬ ‫إ‬ َ‫ها‬‫ل‬ ‫لو‬ ‫ق‬ ‫خ‬
‫ق‬ ‫د‬
‫ل ل‬ ‫ي‬ ﴾
2/114. Siapakah yang lebih zalim daripada orang yang melarang Masjid-Masjid ALLAH untuk diingat di dalamnya
Nama-NYA serta berusaha meruntuhnya? Itulah yang bagi mereka tiada untuk memasukinya kecuali orang-
orang cemas. Untuk mereka kehinaan di dunia, dan bagi mereka di Akhirat siksaan besar.
2/124, 2/125. (Lihat halaman 72).
2/126. (Lihat halaman 12).
2/127. (Lihat halaman 26).
‫ك وُأ لرناَ منُاَسك لنُاَ وُتب ع لل ليِنُاَ إن ل ل‬ ‫ق‬
‫م‬‫حيِ ق‬‫ب المر س‬ ‫وا ق‬ ‫ت الت م م‬ ‫ك أن ل‬ ‫لل سم‬ ‫ة لم ل ل س ل ل ل س ل ل ق ل‬ ‫م ن‬ ‫سل س ل‬ ‫م ل‬ ‫ة ز‬ ‫م ن‬ ‫من ذ قلري مت سلنُاَ أ م‬ ‫ك وُل س‬ ‫ن لل ل‬ ‫ميِ ل س‬ ‫سل س ل‬ ‫م ل‬ ‫جعلل للنُاَ ق‬ ‫لرب ملنُاَ لوُا ل‬
١٢٨﴿﴾
2/128 “Tuhan kami, jadikanlah kami Muslim untuk-Mu dan dari anak cucu kami jadi umat
Muslim untuk-Mu. Dan perlihatkanlah pada kami cara pengabdian kami, beri taubatlah
atas kami, bahwa Engkau Pemberi taubat Penyayang.
2/130. (Lihat halaman 13).
2/142. (Lihal halaman 59).
2/143. (Lihat halaman 71).
2/144. (Lihat halaman 59).
‫ضقهم ب سلتاَب سءْع قسب لل ل ل‬ ‫ك وُ ل‬ ‫وُل لئ سن أ لتيِت ال مذي ق‬
‫ة‬ ‫ماَ ب لعل ق‬ ‫م وُل ل‬ ‫ت ب سلتاَب سءْع قسب لل لت لهق ل‬ ‫ماَ أن ل‬ ‫ماَ ت لب سقعوا قسب لل لت ل ل ل ل‬ ‫ل آي لةءْ م‬ ‫ب ب سك ق ل‬ ‫ن أوُقتوا ال لك سلتاَ ل‬ ‫س ل‬ ‫ل ل لل ل‬
١٤٥﴿ ‫ن‬ ِ‫مي‬ ‫س‬ ‫ل‬ ‫م‬
َ‫ظا‬ ‫ال‬ ‫ن‬ ‫م‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫ذا‬ ‫ن‬ ‫إ‬ ‫ل‬
‫ك‬ ‫ن‬ ‫إ‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫س‬ ‫ع‬ ‫ل‬ ‫ل‬‫ا‬ ‫ن‬ ‫م‬ ‫ل‬
‫ك‬ ‫ل‬ ‫ء‬ َ‫جا‬ َ‫ما‬ ‫د‬ ‫ع‬ ‫ب‬ ‫من‬ ‫هم‬ ‫ق‬ ‫ل‬ ‫ء‬ ‫وا‬ ‫ل‬ ‫ه‬ ‫﴾بعض وُل لئ سن اتبعت أ ل‬
‫ل‬ ‫س‬ ‫ل‬ ‫س‬ ‫س‬ ‫م‬ ‫س س‬ ‫ل‬ ‫س‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫س‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫م‬ ‫ل ل ءْ ل س‬

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 182


2/145 Dan jika engkau datangkan setiap ayat pada orang-orang yang didatangkan Kitab itu,
tidaklah mereka mengikuti kiblat engkau, dan engkau tidak akan mengikuti kiblat
mereka. Setengah mereka juga tidak mengikuti kiblat setengahnya, dan jika engkau ikuti
keserakahan mereka setelah ilmu yang sampai padamu, ketika itu engkau akan termasuk
orang-orang zalim.
2/146. (Lihat halaman 49)
2/148. 2/149. (Lihat halaman 52)
‫ن‬
‫كو ل‬‫شط للره ق ل سئ لمل ي ل ق‬ ‫م ل‬ ‫جوهلك ق ل‬ ‫م فلولزلوا وُق ق‬ ‫ماَ ق‬
‫كنُت ق ل‬ ‫ث ل‬ ‫حيِ ل ق‬‫حلرام س وُل ل‬ ‫جد س ال ل ل‬‫س س‬ ‫م ل‬‫شط للر ال ل ل‬ ‫ك ل‬ ‫جهل ل‬‫ل وُل ل‬ ‫ت فلول ل‬ ‫ج ل‬ ‫خلر ل‬‫ث ل‬ ‫حيِ ل ق‬
‫ن ل‬‫م ل‬
‫وُل س‬
‫م وُلل لعلل مك لق‬
‫مستيِ ع لل ليِ لك لق‬ ‫شوسنيِ وُسل ق‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫م‬ ‫ة إ سمل‬
﴿‫ن‬‫دوُ ل‬ ‫م ت لهلت ل ق‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ع‬‫س‬ ‫ن‬ ‫م‬‫س‬
‫ل م‬‫ت‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫خ‬‫ل‬ ‫وُا‬ ‫م‬
‫ل ل ل‬ ‫ق‬ ‫ه‬‫و‬ ‫ش‬‫ل‬ ‫خ‬
‫ل‬ ‫ل‬ ‫ت‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ف‬ ‫م‬
‫ق ل‬ ‫ه‬ ‫ل‬ ُ‫ن‬‫م‬‫س‬ ‫موا‬
‫ق‬ ‫ل‬ ‫ظ‬ ‫ن‬‫ل‬ ‫ذي‬
‫س‬ ‫ل‬‫ا‬ ‫ج ر‬‫ح م‬
‫م ق‬ ‫س ع لل ليِ لك ق ل‬ ‫سللمنُاَ س‬
١٥٠﴾
2/150. Dan dari mana pun engkau ke luar maka palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haraam. Dan di mana pun kamu
berada, palingkanlah wajahmu ke arahnya agar tiada tantangan bagi manusia atasmu kecuali orang-orang zalim
dari mereka. Jangan takut pada mereka, dan takullah pada-KU agar AKU selesaikan nikmat-KU atasmu dan
semoga kamu mendapat petunjuk.
2/158. (Lihat halaman 75).
2/159. (Lihat halaman 76).
‫ل الل م ق‬
‫ه‬ ‫ماَ لأنلز ل‬
‫س وُل ل‬ ‫فعق المنُاَ ل‬
‫ماَ لينُ ل‬
‫حرس ب س ل‬‫ري سفيِ ال لب ل ل‬ ‫ك ال مستيِ ت ل ل‬
‫ج س‬ ‫فل ل س‬‫ل لوُالنُ ملهاَرس لوُال ل ق‬ ‫ف الل ميِ ل س‬‫خت سلل س‬
‫ض لوُا ل‬ ‫لل‬
‫ت للوُاللر س‬ ‫ماَلوُا س‬
‫س ل‬
‫ق ال م‬ ‫خل س‬
‫ن سفيِ ل ل‬‫إس م‬
‫ل‬ ‫ق‬ ‫ل‬ ‫ل‬
‫ن‬ ِ‫ي‬‫ب‬ ‫ر‬‫خ‬
‫ق ل م س لل ل‬‫س‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ب‬ َ‫حا‬ ‫س‬ ‫وُال‬ ‫ح‬ َ‫يا‬‫ر‬‫ال‬
‫ل م ءْ ل ل ل س س ل ل س ل م ل س‬ ‫ف‬ ‫ري‬ ‫ص‬‫ت‬ُ‫و‬ ‫ة‬ ‫ب‬ ‫دا‬ ‫ل‬‫ل‬ ‫ك‬ ‫من‬ ‫حليِاَ س س ل ل ل ل ل ل ل س ل ل ل م س ل س‬
َ‫ها‬ ِ‫في‬ ‫ث‬ ‫ب‬ُ‫و‬ َ‫ها‬ ‫ت‬‫و‬ ‫م‬ ‫د‬ ‫ع‬ ‫ب‬ ‫ض‬ ‫ر‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ه‬ ‫ب‬ ‫ماَءْء فلأ ل‬
‫من م‬ ‫ماَسء س‬‫س ل‬
‫ن ال م‬‫م ل‬‫س‬
‫لل‬
١٦٤﴿ ‫ن‬ ‫ققلو ل‬ ‫قولم ءْ ي لعل س‬ ‫ت لل ل‬ ْ‫ض لللياَ ء‬‫ماَسء لوُاللر س‬ ‫س ل‬‫﴾ال م‬
2/164. Bahwa pada penciptaan planet-planet dan Bumi serta pertantangan malam dan siang (dibalik belahan Bumi), dan
kapal yang bergerak di lautan yang merguntungkan manusia, dan apa yang ALLAH turunkan dari atmosfir dari
air lalu menghidupkan dengannya Bumi sesudah matinya serta membiakkan di sana dari tiap makhluk berjiwa
dan gerakan angin serta awan yang diedarkan antara atmosfir dan Bumi, adalah Ayat-Ayat bagi kaum yang
memikirkan
‫ل‬
‫مللئ سك لةس‬ ‫خرس لوُال ل ل‬ ‫ن سباَلل مهس لوُال ليِ لولم س الل س‬ ‫م ل‬ ‫نآ ل‬ ‫م ل‬ ‫ن ال لب سمر ل‬ ‫ب وُلل لـ ىك س م‬ ‫مغلرس س‬ ‫ق لوُال ل ل‬ ‫شر س س‬ ‫م ل‬ ‫ل ال ل ل‬ ‫م قسب ل ل‬ ‫جوهلك ق ل‬ ‫س ال لب سمر أن ت قولزلوا وُق ق‬ ‫ل ميِ ل ل‬
‫ل‬ ِ‫بي‬
‫م س س‬ ‫س‬ ‫ال‬ ‫ن‬ ‫ب‬
‫ل ل ل ل‬ ‫وُا‬ ‫ن‬ ِ‫كي‬
‫س‬ َ‫سا‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫وُا‬
‫ل ل ى ل ل ل ى ل ل ل‬ ‫ى‬ ‫م‬ َ‫تا‬
‫ل‬ ‫ل‬
ِ‫ي‬ ‫ل‬ ‫وُا‬ ‫ى‬ ‫ب‬ ‫ر‬ ‫ق‬ ‫ق‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫وُي‬ ‫س‬ ‫ل‬ ‫ذ‬ ‫س‬ ‫ه‬ ‫ب‬‫ح‬
‫ى ق ل‬ ‫ى‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫ل‬
‫ل‬ َ‫ما‬
‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬‫ا‬ ‫تى‬ ‫ل‬ ‫وُآ‬ ‫ن‬
‫س ل سل ل ل‬ ِ‫يِي‬ ‫ب‬ ‫م‬ ُ‫ن‬ ‫وُال‬ ‫ب‬ َ‫تا‬ ‫ل‬ ‫س‬ ‫ك‬ ‫ل‬ ‫ل‬‫وُا‬ ‫ل‬
‫ل‬
‫ن‬ ‫ري ل‬ ‫صاَب س س‬ ‫دوُا لوُال م‬ ‫عاَهل ق‬ ‫م إ سلذا ل‬ ‫ن ب سعلهلد سه س ل‬ ‫موقفو ل‬ ‫كاَة ل لوُال ل ق‬ ‫صللة ل لوُآلتى المز ل‬ ‫م ال م‬ ‫ب وُلألقاَ ل‬ ‫ن وُل لسفيِ اللرلقاَ س‬ ‫ساَئ سسليِ ل‬ ‫لوُال م‬
‫صد لققوا وُلقأوُل لـ ىئ س ل‬ ‫س قأوُل لـ ىئ س ل‬ ‫ل‬
١٧٧﴿ ‫ن‬ ‫قو ل‬ ‫مت م ق‬ ‫م ال ل ق‬ ‫ك هق ق‬ ‫ن ل‬ ‫ذي ل‬ ‫ك ال م س‬ ‫ن الب لأ س‬
‫حيِ ل ل‬ ‫ضمراسء وُل س‬ ‫ساَسء لوُال م‬ ‫﴾سفيِ ال لب لأ ل‬
2/177. Bukanlah kebaikan agar kamu memalingkan wajahmu ke arah timur dan barat, tetapi kebaikan itu siapa beriman
pada ALLAH dan Hari Akhirat dan malekat dan Kitab dan Nabi-Nabi, serta memberikan harta atas
kecintaannya pada kerabat dan anak-anak yatim dan orang-orang miskin dan para pejuang dan orang-orang
minta-minta dan pada penjagaan (negeri) serta mendirikan Shalat dan memberikan kecerdasan dan menunaikan
ketegasan ketika mereka telah menegaskan, dan yang tabah dalam kesengsaraan dan bahaya dan sewaktu dalam
kuat. Itulah orangorang benar dan itulah mereka yang insaf.
‫ل‬
١٨٣﴿ ‫ن‬ ‫قو ل‬ ‫م ت لت م ق‬ ‫م ل لعلل مك ق ل‬ ‫من قلب لل سك ق ل‬ ‫ن س‬ ‫ذي ل‬ ‫ب ع لللى ال م س‬ ‫ماَ ك قت س ل‬ ‫م كل ل‬ ‫صليِاَ ق‬ ‫م ال ل‬ ‫ب ع لل ليِ لك ق ق‬ ‫مقنُوا ك قت س ل‬ ‫نآ ل‬ ‫ذي ل‬ ‫﴾لياَ أي زلهاَ ال م س‬
2/183. Wahai orang-orang beriman, diwajibkan atasmu puasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu,
semoga kamu menginsafi.
‫ة‬
‫ه فسد لي ل ر‬ ‫قون قل‬ ‫طيِ ق‬‫ن يق س‬ ‫ذي ل‬ ‫خلر وُلع لللى ال م س‬ ‫ن أ لمياَم ءْ أ ق ل‬ ‫م ل‬ ‫فرءْ فلعسد مة ر ل‬ ‫س ل‬ ‫ى ل‬ ‫ل‬
‫ضاَ أوُل ع لل ى‬
‫ل‬
‫ري ن‬ ‫م س‬ ‫كم م‬ ‫منُ ق‬ ‫ن س‬ ‫من ل‬
‫كاَ ل‬ ‫ت فل ل‬ ْ‫دوُلدا ء‬ ‫معل ق‬ ‫ماَ م‬
‫ل‬
‫أمياَ ن‬
‫ل‬ ‫ق‬ ‫ق‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫م‬ ‫خيِ لنرا فلهقول ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬
١٨٤﴿ ‫ن‬ ‫مو ل‬ ‫م ت لعلل ق‬ ‫م سإن كنُت ق ل‬ ‫خيِ لرر لك ل‬ ‫موا ل‬ ‫صو ق‬ ‫ه وُلأن ت ل ق‬ ‫خيِ لرر ل ق‬ ‫من ت لطومع ل ل‬ ‫ن فل ل‬ ْ‫كيِ ء‬‫س س‬ ‫م ل‬ ‫م س‬ ‫﴾طلعاَ ق‬
2/184. Pada hari-hari berbilang, maka siapa yang sakit dari kamu atau atas beban (haid, nifas, kerja berat, dan sebagainya)
hitungannya pada hari-hari berikumya, dan atas orang-orang yang menguatkan diri padanya ialah fidyah
makanan orang miskin. Siapa yang menyanggupi dengan baik maka dia baik baginya. Kamu berpuasa itu baik
bagimu jika kamu mengetahui.
‫شهللر‬ ‫م ال م‬ ‫منُك ق ق‬ ‫شهسد ل س‬ ‫من ل‬ ‫ن فل ل‬ ‫فلرلقاَ س‬ ‫ن ال لهقد لىًى لوُال ل ق‬ ‫م ل‬ ‫ت ل‬ ْ‫س وُلب ليِ للنُاَ ء‬ ‫دىً للمنُاَ س‬
‫ن هق ن ل‬ ‫قلرآ ق‬ ‫ل سفيِهس ال ل ق‬ ‫ذي قأنزس ل‬ ‫ن ال م س‬ ‫ضاَ ل‬ ‫م ل‬ ‫شهلقر لر ل‬ ‫ل‬
‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫م‬ ‫ق‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬
‫سلر‬ ‫م العق ل‬ ‫ق‬
‫ريد ق ب سك ق‬ ‫سلر وُلل ي ق س‬ ‫م اليِ ق ل‬ ‫ق‬
‫ه ب سك ق‬ ‫ريد ق الل ق‬ ‫خلر ي ق س‬ ‫ن أمياَم ءْ أ ل‬ ‫م ل‬ ‫فرءْ فلعسد مة ر ل‬ ‫س ل‬‫ى ل‬ ‫ضاَ أوُل ع لل ى‬ ‫ري ن‬ ‫م س‬ ‫ن ل‬ ‫كاَ ل‬ ‫من ل‬ ‫ه وُل ل‬ ‫م ق‬ ‫ص ل‬ ‫فلل ليِ ل ق‬
١٨٥﴿ ‫ن‬ ‫شك ققروُ ل‬ ‫م تل ل‬ ‫م وُلل لعلل مك ق ل‬ ‫داك ق ل‬ ‫ماَ هل ل‬ ‫ى ل‬ ‫مقلوا ال لعسد مة ل وُلل ست قك لب لقروُا الل م ل ل‬
‫ه ع لل ى‬ ‫﴾وُلل ست قك ل س‬
2/185 Bulan Ramadhan ialah diturunkan padanya Alquran, petunjuk bagi manusia dan keterangan tentang petunjuk serta
garis pemisah. Siapa yang membuktikan dari kamu bulan itu, hendaklah mempuasakannya. Dan siapa yang
sakit atau atas beban maka hitungannya pada hari-hari berikutnya. ALLAH menginginkan kemudahan padamu,

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 183


tidak menginginkan kesulitan padamu, dan agar kamu rnenyempurnakan hitungan itu serta membesarkan
ALLAH atas apa yang DIA tunjukkan padamu dan semoga kamu menghargai.
‫ث إل لى ن سساَئ سك قم هقن ل سباَس ل مك قم وُلأنتم ل سباَس ل مهن ع لل سم الل م ل‬ ‫م ل ليِ لل ل ل‬ ‫أق س‬
‫م‬
‫كنُت ق ل‬‫م ق‬ ‫ه أن مك ق ل‬ ‫ق‬ ‫ل‬ ‫ل ل ق ل ل ر ق م‬ ‫م ل ر‬ ‫ل‬ ‫صليِاَم س المرفل ق س ى ل‬ ‫ة ال ل‬ ‫ل ل لك ق ل‬ ‫ح م‬
‫م وُلك ققلوا لوُا ل‬ ‫ه ل لك لق‬ ‫ب الل قم‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ختاَنون ل‬
‫شلرقبوا‬ ‫ماَ ك لت ل ل‬ ‫ل‬ ‫غوا‬ ‫ق‬ ‫ل‬ ‫ت‬ ‫ل‬ ‫ب‬ ‫وُا‬ ‫م ل‬ ‫ن‬ ‫ق‬ ‫ه‬ ُ‫رو‬ ‫ق‬ ‫ش‬
‫س‬ َ‫با‬
‫ل‬ ‫ن‬
‫ل‬ ‫ل‬ َ‫فا‬‫ل‬ ‫م‬‫ل‬ ‫ق‬ ‫ك‬ ُ‫عن‬
‫ل‬ َ‫فا‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ُ‫و‬
‫ل ل‬ ‫م‬ ‫ق‬ ‫ك‬ ‫ل‬ ِ‫ي‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫ب‬
‫ل‬ َ‫تا‬
‫ل‬ ‫ل‬ ‫ف‬ ‫م‬
‫ل ل‬ ‫ق‬ ‫ك‬ ‫س‬ ‫ق‬ ‫ف‬ ‫أن‬ ‫ل‬ ‫ق‬ ‫تل ل ل‬
‫فجر ث ق ل‬ ‫خيِ ل س ل‬ ‫خيِ ل ق ل‬
‫ن‬
‫شقروُهق م‬ ‫ل وُللل ت قلباَ س‬ ‫م إ سللى الل ميِ ل س‬ ‫صليِاَ ل‬ ‫موا ال ل‬ ‫م أت س ز‬ ‫ن ال ل ل ل س م‬ ‫م ل‬ ‫سولد س س‬ ‫ط الل ل‬ ‫ن ال ل ل‬ ‫م ل‬ ‫ض س‬ ‫ط اللب ليِ ل ق‬ ‫م ال ل ل‬ ‫ن ل لك ق ق‬ ‫ى ي لت لب ليِ م ل‬ ‫حت م ل ى‬
‫ل‬
﴿‫ن‬ ‫قو ل‬ ‫م ي لت م ق‬ ‫س ل لعلل مهق ل‬ ‫ه آلياَت سهس سللمنُاَ س‬ ‫ن الل م ق‬ ‫ك ي قب ليِ ل ق‬ ‫هاَ ك لذ لىل س ل‬ ‫قلرقبو ل‬ ‫دوُد ق الل مهس فللل ت ل ل‬ ‫ح ق‬ ‫ك ق‬ ‫جد س ت سل ل ل‬ ‫ساَ س‬ ‫م ل‬ ‫ن سفيِ ال ل ل‬ ‫فو ل‬ ‫عاَك س ق‬ ‫م ل‬ ‫وُلأنت ق ل‬
١٨٧﴾
2/187. Dihalalkan bagimu pada malam puasa itu bercampur pada istrimu. Mereka pakaian bagimu dan kamu pakaian bagi
mereka. ALLAH mengetahui bahwa kamu menghianati dirimu lalu DIA memberi tobat atasmu dan memaafkan
kamu, maka kini gembirakanlah mereka dan carilah (kehamilan) yang ALLAH wajibkan atasmu. Makan dan
minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam dari fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa
sampai malam, dan jangan gembirakan mereka, dan kamu berukuf dalam Masjid-Masjid. Itulah batas-batas
hukum ALLAH.
‫ل‬ ‫ل‬ ‫ن الل له سل مةس قق ل‬ ‫سأ لقلون ل ل‬
‫ن‬‫هاَ وُلل لـ ىك س م‬ ‫من ظ ققهورس ل‬ ‫ت س‬ ‫س ال لب سزر ب سأن ت لأقتوا ال لب ققيِو ل‬ ‫ج وُلل ليِ ل ل‬ ‫ح ل‬ ‫س لوُال ل ل‬ َ‫ت سللمنُا‬ ‫واسقيِ ق‬ ‫م ل‬ ‫يِ ل‬ ‫ل هس ل‬ ‫ك عل س‬ ‫يل ل‬
١٨٩﴿ ‫ن‬ ‫حو‬ ‫س‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ف‬ ‫ت‬ ‫م‬ ‫ق‬ ‫ك‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫ع‬‫ل‬ ‫ل‬ ‫ه‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫ال‬ ‫قوا‬ ‫ق‬ ‫ت‬ ‫وُا‬ َ‫ها‬ ‫ب‬ ‫وا‬ ‫ب‬‫قى وُأ لتوا ال لبيِوت م سن أ ل‬ ‫ل‬ ‫ت‬ ‫ا‬ ‫ن‬ ‫م‬ ‫ر‬ ‫ب‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ﴾
‫ل ل ل ق ق ل‬ ‫قق ل س ل ل ل سل ل م‬ ‫سم ل س م ى ل ق‬
2/189. Mereka bertanya padamu tentang Hilal. Katakanlah: "Dia adalah penentuan waktu bagi manusia dan Hajji, dan
tiada kebaikan bahwa kamu mendatangi rumah-rumah (penanggalan) dari belakangnya, tetapi kebaikan itu
ialah siapa yang menginsafi. Datangilah rumah-rumah dari pintunya. Insaflah pada ALLAH semoga kamu
menang.
‫عنُد ل‬ ‫م س‬ ‫قاَت سقلوهق ل‬ ‫ل وُللل ت ق ل‬ ‫قت ل س‬ ‫ن ال ل ل‬ ‫م ل‬ ‫شد ز س‬ ‫ة أل ل‬ ‫فت لنُ ل ق‬ ‫م لوُال ل س‬ ‫جوك ق ل‬ ‫خلر ق‬ ‫ث أل ل‬ ‫حيِ ل ق‬ ‫ن ل‬ ‫م ل‬ ‫هم ل‬ ‫جو ق‬ ‫خر س ق‬ ‫م وُلأ ل ل‬ ‫موهق ل‬ ‫فت ق ق‬‫ق ل‬ ‫ث ثل س‬ ‫حيِ ل ق‬ ‫م ل‬ ‫لوُاقلت ققلوهق ل‬
١٩١﴿ ‫ن‬ ‫ري ل‬ ‫ل‬
‫جلزاقء الكاَفس س‬ ‫ل‬ ‫ل‬
‫م كذ لىل سك ل‬ ‫ل‬ ‫م فاَقت قلوهق ل‬ ‫ق‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ق‬ ‫ق‬
‫م سفيِهس فسإن قاَت للوك ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ق‬
‫قاَت سلوك ل‬ ‫ق‬ ‫ى يق ل‬ ‫ل‬ ‫﴾ال ل ل‬
‫حت م ى‬ ‫حلرام س ل‬ ‫جد س ال ل‬ ‫س س‬ ‫م ل‬
2/191. Perangilah mereka di mana kamu jumpai mereka dan usirlah mereka dari mana mereka mengusir kamu. Fitnah
(penjajahan) lebih sangat daripada perang. Dan jangan perangi mereka pada Masjidil Haraam hingga mereka
memerangi kamu padanya. Jika mereka memerangi kamu maka perangilah mereka. Seperti itulah balasan
orang-orang kafir.
‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬
١٩٥﴿ ‫ن‬ ‫سسنُيِ ل‬ ‫ح س‬ ‫م ل‬ ‫ب ال ل ق‬ ‫ح ز‬ ‫ه يق س‬ ‫ن الل م ل‬ ‫سقنُوا إ س م‬ ‫ح س‬ ‫م إ سللى الت مهلل قك لةس وُلأ ل‬ ‫ديك ق ل‬ ‫قوا ب سأي ل س‬ ‫ل الل مهس وُللل ت قل ل ق‬ ‫سسبيِ س‬ ‫قوا سفيِ ل‬ ‫ف ق‬ ‫﴾وُلأن س‬
2/195. Bernafkahlah dalam garis hukum ALLAH dan janganlah sampai dengan tanganmu pada kebinasaan. Berbuat
baiklah bahwa ALLAH menyukai orang-orang berbuat baik.
2/196. 2/198. (Lihat halaman 133-134).
2/199. (Lihat halaman 83).
ِ‫ل لرب ملنُاَ آت سلنُاَ سفي‬ ‫قو ق‬ ‫من ي ل ق‬ ‫س ل‬ ‫ن المنُاَ س‬ ‫م ل‬ ‫شد م ذ سك لنرا فل س‬ ‫م أ لوُل أ ل ل‬ ‫م آلباَلءك ق ل‬ ‫ه ك لذ سك لرسك ق ل‬ ‫م لفاَذ لك ققروُا الل م ل‬ ‫سك لك ق ل‬ ‫ملنُاَ س‬ ‫ضيِ لقتم م‬ ‫فلإ سلذا قل ل‬
٢٠٠﴿ ‫ق‬ ْ‫خل ء‬ ‫ل‬ ‫ن ل‬ ‫م ل‬ ‫خلرةس س‬ ‫ه سفيِ الل س‬ ‫ماَ ل ل ق‬ ‫﴾الد زن لليِاَ وُل ل‬
2/200. Ketika kamu telah melaksanakan pengabdianmu, ingatlah ALLAH seperti kamu mengingat bapak-bapakmu atau
dengan pemikiran lebih tekun. Dari manusia itu ada yang mengatakan: "TUHAN kami, berilah kami di dunia."
dan tiada baginya upaya di Akhirat.
2/203. (Lihat halaman 134).
‫شيِ لنئاَ وُلهقول‬ ‫حزبوا ل‬ ‫ى لأن ت ق س‬ ‫س ى‬ ‫م وُلع ل ل‬ ‫خيِ لرر ل مك ق ل‬ ‫شيِ لنئاَ وُلهقول ل‬ ‫هوا ل‬ ‫ى لأن ت لك للر ق‬ ‫س ى‬ ‫م وُلع ل ل‬ ‫ل وُلهقول ك قلره ر ل مك ق ل‬ ‫قلتاَ ق‬ ‫م ال ل س‬ ‫ب ع لل ليِ لك ق ق‬ ‫ك قت س ل‬
‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬
٢١٦﴿ ‫ن‬ ‫مو ل‬ ‫م ل ت لعلل ق‬ ‫م وُلأنت ق ل‬ ‫ه ي لعلل ل ق‬ ‫م لوُالل م ق‬ ‫شير ل مك ق ل‬ ‫﴾ ل‬
2/216. Diwajibkan atasmu perang dan dia adalah paksaan bagimu. Mungkin kamu membenci sesuatu, padahal dia baik
bagimu, dan mungkin kamu menyukai sesuatu, padahal dia jahat bagimu. ALLAH yang mengetahui dan kamu
tidak mengetahui.
‫ك‬ ‫سأ لقلون ل ل‬ ‫ماَ وُلي ل ل‬ ‫فعسهس ل‬ ‫من ن م ل‬ ‫ماَ أك لب لقر س‬
‫ل‬
‫مهق ل‬ ‫س وُلإ سث ل ق‬ ‫ملنُاَفسعق سللمنُاَ س‬ ‫م ك لسبيِرر وُل ل‬ ‫ماَ إ سث ل ر‬ ‫ل سفيِهس ل‬ ‫سر س ق ق ل‬ ‫ميِ ل س‬ ‫مرس لوُال ل ل‬ ‫خ ل‬ ‫ن ال ل ل‬ ‫ك عل س‬ ‫سأ لقلون ل ل‬ ‫يل ل‬
٢١٩﴿ ‫ن‬ ‫فك مقروُ ل‬ ‫م ت لت ل ل‬ ‫ت لعللك ق ل‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫م اللياَ س‬ ‫ل‬ ‫ه لك ق ق‬ ‫ل‬ ‫م‬
‫ن الل ق‬ ‫ك ي قب ليِ ل ق‬ ‫فول ك لذ لىل س ل‬ ‫ل العل ل‬ ‫ل‬ ‫ن قق س‬ ‫قو ل‬ ‫ف ق‬ ‫ماَلذا قينُ س‬ ‫﴾ ل‬
2/219. Mereka menanyai engkau tentang tuak dan judi. Katakanlah: "Pada keduanya ada dosa besar dan faedah untuk
manusia. Dosanya lebih besar daripada faedahnya." Dan mereka menanyai engkau tentang apa yang mereka
nafkahkan. Katakanlah: "Penghentian." Seperti itu ALLAH menerangkan Ayat-Ayat-NYA padamu semoga
kamu memikirkan.
‫ن فلإ سلذا‬ ‫ى ي لط لهقلر ل‬ ‫حت م ى‬ ‫ن ل‬ ‫قلرقبوهق م‬ ‫ض وُللل ت ل ل‬ ‫حيِ س‬ ‫م س‬ ‫ساَلء سفيِ ال ل ل‬ ‫ذىً لفاَع لت لزسقلوا النُ ل ل‬ ‫ل هقول أ ل ن‬ ‫ض قق ل‬ ‫حيِ س‬ ‫م س‬ ‫ن ال ل ل‬ ‫ك عل س‬ ‫سأ لقلون ل ل‬ ‫وُلي ل ل‬
‫ل‬ ‫ل‬ ‫م‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬
٢٢٢﴿ ‫ن‬ ‫ري ل‬ ‫مت لطهل س‬ ‫ب ال ق‬ ‫ح ز‬ ‫ن وُلي ق س‬ ‫واسبيِ ل‬ ‫ب الت م م‬ ‫ح ز‬ ‫ه يق س‬ ‫ن الل ل‬ ‫ه إس م‬ ‫م الل ق‬ ‫ملرك ق ق‬ ‫ثأ ل‬ ‫حيِ ل ق‬ ‫ن ل‬ ‫م ل‬ ‫ن س‬ ‫ن فلأقتوهق م‬ ‫﴾ت لطهملر ل‬
MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 184
2/222. Dan mereka menanyai engkau tentang haid, katakanlah: "Dia adalah gangguan maka tinggalkanlah istri yang
dalam haid. Jangan dekati mereka, hingga mereka bersuci, maka ketika mereka telah suci, datangilah mereka
dari hal yang ALLAH perintahkan padamu”. ALLAH menyukai orang-orang bertobat dan menyukai orang-
orang yang suci.
‫ن‬‫ن سإن ك ق م‬ ‫مهس م‬ ‫حاَ س‬
‫ل‬
‫ه سفيِ ألر ل‬ ‫خل لقل الل م ق‬ ‫ماَ ل‬ ‫ن ل‬ ‫م ل‬‫ن أن ي لك لت ق ل‬
‫ل ل له ل‬
‫ح ز ق م‬ ‫ة قققروُءْء وُللل ي ل س‬ ‫ن ث لللث ل ل‬ ‫سهس م‬ ‫ف س‬ ‫ن ب سلأن ق‬ ‫ص ل‬ ‫ت ي لت للرب م ل‬ ‫قاَ ق‬ ‫مط لل م ل‬ ‫لوُال ل ق‬
‫م‬ ‫ق‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫م‬
‫ذي‬ ‫مثل ال س‬ ‫ن س‬‫حاَ وُللهق م‬ ‫صل ن‬ ‫ن ألراقدوُا إ س ل‬ ‫ن سفيِ ذ ىل سك إ س ل‬ ‫حقز ب سلرد له س م‬ ‫نأ ل‬ ‫خرس وُلب ققعولت قهق م‬ ‫ن سباَللهس لوُاليِ لولم س ال س‬ ‫م م‬‫ي قؤ ل س‬
٢٢٨﴿ ‫م‬ ‫ر‬ ِ‫كي‬
‫س‬ ‫ح‬
‫ل‬ ‫ز‬
‫ر‬ ‫زي‬
‫ل ق س‬‫ل‬ ‫ع‬ ‫ه‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫وُال‬ ‫ة‬
‫ر‬ ‫ج‬
‫ل‬ ‫ر‬ ‫ل‬ ‫د‬
‫س م ل‬ ‫ن‬ ‫ه‬‫ل‬ ‫ل‬
ِ‫ي‬ ‫ل‬‫ل‬ ‫ع‬ ‫ل‬‫س‬ َ‫جا‬
‫ل‬ ‫ر‬ ‫لل‬
‫ل ل‬ ‫س‬ ُ‫و‬ ‫ف‬
‫س‬ ُ‫رو‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫م‬
‫س م س ل ق‬‫ل‬ ‫ل‬َ‫با‬ ‫ن‬ ‫ه‬‫ل‬ ‫ل‬
ِ‫ي‬ ‫ل‬‫ل‬ ‫ع‬ ﴾
2/228. Dan yang diberi thalak menunggu dengan dirinya tiga waktu (haid) dan tidak halal bagi mereka menyembunyikan
yang ALLAH ciptakan dalam rahim mereka jika mereka beriman pada ALLAH dan Hari yang akhir. Suaminya
lebih logis kembali padanya dalam hal itu jika mereka mengingini keshalehan. Bagi perempuan adalah
persamaan yang atasnya secara makruf dan bagi lelaki atas perempuan ada satu derajat. Dan ALLAH mulia
bijaksana.
‫ه‬‫ر‬
‫ق ق‬ ‫ل‬ ‫د‬‫ل‬ ‫ق‬ ‫ع‬
‫مو س‬
‫س‬
‫س‬ ‫ن ع لللى ال ل ق‬ ‫مت لقعوهق م‬ ‫ة وُل ل‬ ‫ض ن‬‫ري ل‬ ‫ن فل س‬ ‫ضوا ل لهق م‬ ‫فر س ق‬ ‫ن أ لوُل ت ل ل‬‫سوهق م‬ ‫م ز‬ ‫م تل ل‬ ‫ماَ ل ل ل‬ ‫ساَلء ل‬ ‫م النُ ل ل‬ ‫قت ق ق‬ ‫م سإن ط لل م ل‬ ‫ح ع لل ليِ لك ق ل‬ ‫مل ق‬
‫جلنُاَ ل‬
٢٣٦﴿ ‫ن‬ ‫سسنُيِ ل‬ ‫ح س‬ ‫م ل‬ ‫ل‬
‫قاَ ع للى ال ق‬‫ل‬ ‫ح م‬‫ف ل‬ ‫معلقروُ س‬ ‫عاَ سباَل ل ل‬ ‫ملتاَ ن‬ ‫قت سرس قلد لقره ق ل‬ ‫م ل‬‫﴾وُلع لللى ال ل ق‬
2/236. Tiada kejanggalan atasmu jika kamu menthalaki istri yang belum kamu sentuh atau wajibkan suatu kewajiban bagi
mereka, dan berilah mereka kelengkapan. Atas yang berkelapangan menurut ketentuannya dan atas yang
kekurangan menurut ketentuannya selaku kelengkapan secara makruf logis atas orang-orang yang berbuat baik.
٢٣٨﴿ ‫ن‬ ‫موا ل سل مهس لقاَن سستيِ ل‬ ‫ى وُلققو ق‬ ‫سط ى‬
‫صللةس ال لوق ل ل‬ ‫ت لوُال م‬ ‫وا س‬ ‫صل ل ل‬ ‫ظوا ع لللى ال م‬ ‫حاَفس ق‬ ‫﴾ ل‬
2/238. Sama menjagalah atas Shalat-shalat dan Shalat Tengah (Maghrib) dan bedirilah untuk ALLAH selaku orang-orang
tekun.
‫ل‬ ‫ة ع لل لى ع قروُشهاَ لقاَ ل ل‬ ‫أ لوُل ل‬
‫م ب لعلث ل ق‬
‫ه‬ ‫عاَم ءْ ث ق م‬ ‫ماَئ ل ل‬
‫ة ل‬ ‫ه س‬ ‫ه الل م ق‬ ‫ماَت ل ق‬ ‫مولت سلهاَ فلأ ل‬ ‫ه ب لعلد ل ل‬ ‫حسيِيِ هلـ ىذ سهس الل م ق‬ ‫ى يق ل‬ ‫ل أن م ى‬ ‫ى ق س ل‬ ‫خاَوُسي ل ر‬ ‫يِ ل‬‫ى قللري لةءْ وُله س ل‬ ‫ل‬
‫ممر ع لل ى‬ ‫ذي ل‬ ‫كاَل م س‬
‫ه لوُانظ قلر‬ ُ‫ن‬‫س‬ ‫ت‬ ‫ي‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬
‫ك‬ ‫ب‬ ‫را‬ ‫ش‬‫ل‬ ُ‫و‬ ‫ل‬
‫ك‬ ‫م‬ َ‫عا‬‫ل‬ ‫ط‬ ‫ى‬ ‫ل‬ ‫ل‬‫إ‬ ‫ر‬ ‫ق‬ ‫ظ‬ ‫فاَن‬‫ل‬ ‫م‬َ‫عا‬ ‫ة‬ ‫ل‬ ‫ئ‬َ‫ما‬ ‫ت‬ ‫ل‬ ‫ث‬‫ب‬‫م‬ ‫ل‬ ‫بل‬ ‫ل‬
‫ل‬ ‫ل‬
َ‫قا‬ ‫م‬ ‫و‬ ‫ي‬ ‫ض‬ ‫ع‬ ‫ب‬ ُ‫و‬ ‫ل‬ ‫أ‬ َ‫ما‬ ‫و‬‫ي‬ ‫ت‬ ‫ل‬ ‫ث‬‫ب‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬
‫ل‬ ‫ل‬
َ‫قا‬ ‫ت‬ ‫ل‬ ‫ث‬‫ب‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫ك‬ ‫ل‬‫ل‬ َ‫لقا‬
‫ل لل ل م ل‬
‫ل أ لع لل ل ل‬
‫ل ل س‬ ‫ل س‬ ‫ل س ى‬ ْ‫س ل س ل ل ء‬ ‫ل‬ ْ‫س ق ل ل ن ل ل ل ل ل ل ء‬ ‫ل س ل‬
‫ن الل م ل‬
‫ه‬ ‫مأ م‬ ‫ق‬ ‫ه لقاَ ل‬ ‫ن لل ق‬ ‫ماَ ت لب ليِ م ل‬ ‫ماَ فلل ل م‬‫ح ن‬‫هاَ ل ل ل‬
‫سو ل‬ ‫م ن لك ل ق‬ ‫هاَ ث ق م‬
‫شقز ل‬‫ف قننُ س‬ ‫ظاَم س ك ليِ ل ل‬ ‫ة لللمنُاَس لوُانظ قلر إ سللى ال لعس ل‬
‫س‬ ‫ك آي ل ن‬ ‫جعلل ل ل‬‫ك وُلل سنُ ل ل‬ ‫ماَرس ل‬ ‫ح ل‬ ‫ى س‬ ‫ل‬
‫إ سل ى‬
٢٥٩﴿ ‫ديرر‬ ‫يِءْء قل س‬‫ل‬ ‫ش‬‫ل‬ ‫ل‬
‫ل‬ ‫ق‬ ‫ك‬ ‫ى‬ ‫ل‬ ‫ل‬‫ل‬ ‫ع‬ ﴾
‫ى‬
2/259. Atau seperti (Uzair) yang berjalan di negeri (Palestina) yang sudah runtuh bangunannya, dia berkata: "Betapa
ALLAH akan menghidupkan ini sesudah matinya?" Lalu ALLAH mematikannya seratus tahun musim
kemudian membangkitkannya. DIA katakan: "Berapa lama engkau di sini?" Dia berkata: "Aku telah di sini
sehari atau setengah hari." DIA berkata: "Bahkan engkau telah tinggal seratus tahun musim maka perhatikanlah
makananmu dan minumanmu yang membusuk. Dan pehatikanlah himarmu agar KAMI jadikan engkau suatu
pertanda bagi manusia. Lihatlah tulang-tulang itu betapa KAMI menggerakkannya, kemudian KAMI bungkus
dia dengan daging." Ketika sudah terang baginya, dia berkata: "Tahulah aku bahwa ALLAH menentukan atas
tiap sesuatu."
‫م وُللل‬ ‫ذىً ل مه ل‬
‫ممنُاَ وُللل أ ل ن‬ ‫ماَ لأن ل‬ ‫قو ل‬
‫ف ع لل ليِ لهس ل‬ ‫م وُللل ل‬
‫خول ر‬ ‫عنُد ل لرب لهس ل‬
‫م س‬
‫جقرهق ل‬
‫مأ ل‬‫ق ل‬ ‫قوا ل‬‫ف ق‬ ‫ن ل‬ ‫م لل ي قت لب سقعو ل‬
‫ل الل مهس ث ق م‬
‫سسبيِ س‬ ‫وال لهق ل‬
‫م سفيِ ل‬ ‫م ل‬
‫نأ ل‬‫ف ق ل‬
‫ن قينُ س‬ ‫ال م س‬
‫ذي ل‬
٢٦٢﴿ ‫ن‬ ‫حلزقنو ل‬‫م يل ل‬ ‫﴾هق ل‬
2/262. Orang-orang yang menafkahkan hartanya pada garis hukum ALLAH kemudian tidak memperikutkan apa yang
mereka nafkahkan dengan keutamaan dan tidak dengan gangguan, untuk mereka upah mereka pada TUHAN
mereka dan tiada kecemasan atas mereka dan mereka tidak berdukacita.
‫ل‬ ‫ن لأن ق‬ ‫قو ل‬
‫ت‬‫ل لفآِت ل ل‬
‫صاَب للهاَ لوُاب س ر‬
‫جنُ مةءْ ب سلرب لولةءْ أ ل‬
‫ل ل‬ ‫مث ل س‬ ‫م كل ل‬ ‫سهس ل‬ ‫ف س‬ ‫م ل‬ ‫ت الل مهس وُلت لث لسبيِنتاَ ل‬ ‫ضاَ س‬ ‫ملر ل‬ ‫م اب لت سلغاَلء ل‬ ‫وال لهق ق‬ ‫م ل‬‫نأ ل‬ ‫ف ق ل‬ ‫ن قينُ س‬ ‫ذي ل‬ ‫ل ال م س‬‫مث ل ق‬ ‫وُل ل‬
‫﴾أ ق‬
٢٦٥﴿ ‫صيِرر‬ ‫ن بل س‬ ‫مقلو ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫ل‬ ‫ت‬ َ‫ما‬ ‫ب‬
‫ل ق س ل‬‫ه‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫وُال‬ ‫ي‬
‫ل‬ ‫ل‬ ‫ط‬ ‫ل‬ ‫ف‬ ‫ر‬
‫ل‬ ‫ب‬‫وُا‬
‫ل ل س‬ َ‫ها‬ ‫ل‬ ‫ب‬ ‫ص‬
‫س‬ ‫ق‬ ‫ي‬ ‫م‬
‫ل‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫إن‬ ‫س س‬ ‫ل‬ ‫ف‬ ‫ن‬ ‫ل‬ ِ‫ي‬ ‫ل‬ ‫ف‬ ‫ل‬ ‫ع‬‫ض‬‫س‬ َ‫ها‬‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬‫ق‬ ‫ك‬
2/265. Dan perumpamaan orang-orang yang menafkahkan hartanya mencari keredhaan ALLAH dan kekuatan dirinya
adalah seperti perumpamaan kebun di tanah subur. Banjir menimpanya lalu mendatangkan hasilnya dua kali
ganda. Jika banjir tidak menimpanya lalu ada embun, dan ALLAH melihat apa yang kamu kerjakan.
‫ه‬
‫منُ ل ق‬
‫ث س‬‫خسبيِ ل‬ ‫موا ال ل ل‬ ‫م ق‬‫ض وُللل ت ليِ ل م‬‫ن اللر س‬
‫لل‬
‫م ل‬ ‫كم ل‬ ‫جلنُاَ ل ل ق‬ ‫خلر ل‬‫ماَ أ ل ل‬
‫م م‬ ‫م وُل س‬ ‫سب لت ق ل‬‫ماَ ك ل ل‬ ‫ت ل‬ ‫من ط ليِ للباَ س‬ ‫قوا س‬ ‫ف ق‬ ‫ل‬
‫مقنُوا أن س‬ ‫نآ ل‬ ‫ذي ل‬
‫ل‬
‫لياَ أي زلهاَ ال م س‬
٢٦٧﴿ ‫ميِد ر‬ ‫ل‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫م‬ ‫ل‬
‫ح س‬
‫يِ ل‬
‫ه غنُ س ي‬ ‫ن الل ل‬ ‫موا أ م‬ ‫ضوا سفيِهس لوُاع لل ق‬ ‫م ق‬ ‫ذيهس إ سل أن ت قغل س‬ ‫خ س‬ ‫سقتم سبآِ س‬ ‫ن وُلل ل‬ ‫قو ل‬ ‫ف ق‬‫﴾قتنُ س‬
2/267. Wahai orangr-orang beriman, nafkahkanlah yang baik-baik dari apa yang kamu lakukan dan dari apa yang KAMl
keluarkan untukmu dari Bumi. Janga liputi yang buruk dari yang kamu nafkahkan, dan kamu tidak mau
mengambilnya kecuali mengomelpadanya. Ketahuilah bahwa ALLAH kaya terpuji.
‫ل‬ ‫ق‬ ‫ة فل ل ق‬
٢٦٩﴿ ‫ب‬ ‫ماَ ي لذ مك مقر إ سمل أوُقلو اللل للباَ س‬ ‫خيِ لنرا ك لسثيِنرا وُل ل‬ ‫يِ ل‬
‫قد ل أوُت س ل‬ ‫م ل‬ ‫حك ل ل‬ ‫ت ال ل س‬ ‫من ي قؤ ل ل‬ ‫شاَقء وُل ل‬ ‫من ي ل ل‬ ‫ة ل‬ ‫م ل‬ ‫حك ل ل‬ ‫﴾ي قؤ لستيِ ال ل س‬
2/269. DIA memberi sains pada siapa yang DIA kehendaki, dan siapa yang diberi sains sungguh dia telah diberi kebaikan
yang banyak, dan tiada yang memikirkan kecuali para penyelidik.
MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 185
‫ظاَل سميِن م ل‬ ‫ف ل ل‬ ‫ماَ لأن ل‬
٢٧٠﴿ ْ‫صاَرء‬ ‫ن أن ل‬ ‫ماَ سلل م س ل س ل‬ ‫ه وُل ل‬ ‫م ق‬ ‫ه ي لعلل ل ق‬ ‫ن الل م ل‬ ‫من ن مذ لرءْ فلإ س م‬ ‫قةءْ أوُل ن لذ للرقتم ل‬ ‫من ن م ل‬ ‫ققتم ل‬ ‫ف ل‬ ‫﴾وُل ل‬
2/270. Apapun yang kamu nafkahkan dari nafkah atau yang kamu nazarkan dari nazar, maka ALLAH mengetahuinya,
dan tiada bagi orang-orang zalim suatu panolong.
‫ن إ سمل اب لت سلغاَلء‬ ‫خيِ لر فل س ل‬
‫قو ل‬ ‫ف ق‬‫ماَ قتنُ س‬ ‫م وُل ل‬ ‫سك ق ل‬ ‫ف س‬ ‫لن ق‬ ْ‫ن ل ل ء‬ ‫م ل‬ ‫قوا س‬ ‫ف ق‬ ‫ماَ قتنُ س‬ ‫شاَقء وُل ل‬ ‫من ي ل ل‬ ‫دي ل‬ ‫ه ي لهل س‬ ‫ن الل م ل‬ ‫م وُلل لـ ىك س م‬ ‫داهق ل‬ ‫ك هق ل‬ ‫س ع لل ليِ ل ل‬‫ل ميِ ل ل‬
٢٧٢﴿ ‫ن‬ ‫مو ل‬ ‫م لل ت قظل ق‬
‫ل‬ ‫ل‬ ‫م وُلأنت ق ل‬ ‫ف إ سل ليِ لك ق ل‬ ‫خيِ لرءْ ي قول م‬ ‫ن ل‬ ‫م ل‬ ‫قوا س‬ ‫ف ق‬ ‫ماَ قتنُ س‬ ‫جهس الل مهس وُل ل‬ ‫﴾وُل ل‬
2/272. Bukan atasmu petunjuk mereka tetapi ALLAH yang menunjuki siapa yang DIA kehendaki. Apapun yang kamu
nafkahkan dari kebaikan adalah untuk dirimu, dan apapun yang kamu nafkahkan hendaklah untuk Wajah
ALLAH. Apapun yang kamu nafkahkan dari kebakan akan dicukupkan kepadamu, dan kamu tidak dizalimi.
٢٧٦﴿ ْ‫فاَرءْ أ لسثيِم ء‬ ‫ل كل م‬ ‫ب كق م‬ ‫ح ز‬ ‫ه لل ي ق س‬ ‫ت لوُالل م ق‬ ‫صد للقاَ س‬ ‫ه اللرلباَ وُلي قلرسبيِ ال م‬ ‫حقق الل م ق‬ ‫م ل‬ ‫﴾ي ل ل‬
2/276. ALLAH menekan riba dan menyuburkan sedekah-sedekah, dan ALLAH tidak rnenyukai setiap sikap kafir
berdosa.
٣﴿ ‫ل‬ ‫جيِ ل‬ ‫لن س‬ ‫ل الت موللراة ل لوُا ل س‬ ‫ن ي لد لي لهس وُللأنلز ل‬ ‫ماَ ب ليِ ل ل‬ ‫صد لنقاَ ل ل ل‬ ‫م ل‬ ‫حق ل ق‬ ‫ب سباَل ل ل‬ ‫ك ال لك سلتاَ ل‬ ‫ل ع لل ليِ ل ل‬ ‫﴾ن لمز ل‬
3/3. DIA turunkan atasmu Kitab dengan hal logis paralel dengan apa yang sebelumnya dan menurunkan Tawrat dan Injil.
‫ل‬
‫ن سفيِ قققلوب سهس ل‬
‫م‬ ‫ذي ل‬ ‫ماَ ال م س‬ ‫ت فلأ م‬ ‫شاَب سلهاَ ر‬ ‫مت ل ل‬ ‫خقر ق‬ ‫ب وُلأ ق ل‬ َ‫م ال لك سلتا‬ ‫ق‬
‫ت هقن أ ز‬ ‫ماَ ر‬ ‫حك ل ل‬ ‫م ل‬ ‫ت ز‬ ‫ه آلياَ ر‬ ‫منُ ل ق‬ ‫ب س‬ ‫ك ال لك سلتاَ ل‬ ‫ل ع لل ليِ ل ل‬ ‫ذي لأنلز ل‬ ‫هقول ال م س‬
‫م‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫شاَبه منُه ابتغاَلء ال لفتنُة وُابتغاَلء تأ لوُي مله وُماَ يعل ل سم تأ ل‬
ِ‫ن سفي‬ ‫ل‬ ‫خو‬ ‫ق‬ ‫س‬ ‫ق ل م س‬ ‫را‬ ‫وُال‬ ‫ه‬ ‫ل‬ ‫ال‬ ‫ل‬ ‫إ‬ ‫ه‬ ‫ل‬ ‫وُي‬
‫ل س س ل ل لل ق ل س ق‬ ‫س‬ ‫ل‬ ‫س‬ ‫س لل س ل ل‬ ‫ل‬ ‫س‬ ‫لزي لغر فليِ ل م س ق ل ل ل ل ل س ل ق ل‬
‫ل‬ ‫ت‬ َ‫ما‬ ‫ن‬ ‫عو‬ ‫ب‬ ‫ت‬
‫س ل‬ ‫ق‬
٧﴿ ‫ب‬ ‫ماَ ي لذ مك مقر إ سمل أوُقلو اللل للباَ س‬ ‫عنُد س لرب للنُاَ وُل ل‬ ‫ن س‬ ‫ل‬ ‫م‬
‫ل‬ ‫ي‬
‫ل‬ ‫ق‬ ‫ك‬ ‫س‬ ‫ه‬‫س‬ ‫ب‬ َ‫نُا‬
‫م‬ ‫م‬
‫ل‬ ‫آ‬ ‫ن‬‫قوقلو ل‬ ‫﴾ال لعسل لم س ي ل ق‬
3/7. DIA-lah yang menurunkan atasmu Kitab di antaranya Ayat-Ayat muhkamat jadi pokok ketetapan, dan yang lainnya
mutasyabihat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya inisiatif, mereka ikuti apa yang meragukan di antaranya
mencari kesusahan dan mencari pengertiannya. Dan tiada yang mengetahui pengertiannya kecuali ALLAH
serta orang-orang maju dalam ilmu. Mereka katakan: "Kami beriman pada-NYA, setiapnya dari TUHAN
kami." Tiada yang memikirkan kecuali para penyelidik.
3/19. (Lihat halaman 194).
‫ضعلت وُل ليِ لس الذ مك لر ل ل ق‬ ‫فلل لماَ وُضعتهاَ لقاَل لت رب إنيِ وُضعتهاَ قأنث لى وُالل م ل‬
َ‫ميِ لت قلها‬
‫س م‬ ‫ى وُلإ سلنيِ ل‬ ‫كاَلنث ل ى‬ ‫ق‬ ‫ل‬ ‫ماَ وُل ل ل ل‬ ‫م بس ل‬ ‫ه أع لل ل ق‬ ‫ى ل ق‬ ‫ل ل ل سل ل ل ل قل‬ ‫م ل ل ل لل‬
٣٦﴿ ‫جيِم س‬ ‫س م س‬ ‫ر‬ ‫ال‬ ‫ن‬ َ‫طا‬‫ل‬ ‫ل‬ ِ‫ي‬‫ش‬‫م‬ ‫ال‬ ‫ن‬
‫ل‬ ‫م‬
‫س‬ َ‫ها‬ ‫ك وُلذ قلر ل‬
‫ل‬ ‫ت‬ ‫م‬ ‫ي‬ ‫هاَ ب س ل‬ ‫عيِذ ق ل‬ ‫م وُلإ سلنيِ أ ق س‬ ‫ملري ل ل‬ ‫﴾ ل‬
3/36. Setelah melahirkannya dia berkata: "TUHAN-ku, bahwa aku melahirkannya perempuan, ALLAH lebih tahu tentang
yang dia lahirkan. Bukanlah lelaki seperti perempuan. "Dan aku menamainya Maryam serta melindungkannya
pada-MU dan keturunannya dari setan yang diancam."
٥٩﴿ ‫ن‬ ‫كو ق‬ ‫كن فليِ ل ق‬ ‫ه ق‬ ‫ل لل ق‬ ‫م لقاَ ل‬ ‫ب ثق م‬ ْ‫من ت قلرا ء‬ ‫ه س‬ ‫ق ق‬ ‫خل ل ل‬ ‫م ل‬ ‫ل آد ل ل‬ ‫مث ل س‬ ‫عنُد ل الل مهس ك ل ل‬ ‫ى س‬ ‫س ى‬ ‫عيِ ل‬ ‫ل س‬ ‫مث ل ل‬ ‫ن ل‬ ‫﴾إ س م‬
3/59. Bahwa perumpamaan Isa pada ALLAH seperti perumpamaan Adam (dilahirkan ibunya). DIA menctptakannya dari
debu tanah kemudian mengatakan padanya: "Adalah" maka adalah dia.
‫ل‬ ‫ل ال لكتاَب ل سم تحاَجون فيِ إبراهيِم وُ ق‬ ‫﴾لياَ أ لهل ل‬
٦٥﴿ ‫ن‬ ‫ققلو ل‬ ‫من ب لعلد سهس أفللل ت لعل س‬ ‫ل إ سمل س‬ ‫جيِ ق‬ ‫لن س‬ ‫ت الت موللراة ق لوُا ل س‬ ‫ماَ أنزسل ل س‬ ‫سل س ل ق ل ز ل س سلل س ل ل ل‬
3/65. Hai ahli Kitab, kenapa kamu menantang pada Ibrahim? Tidaklah Tawrat dan Injil diturunkan kecuali sesudahnya,
tidakkah kamu pikirkan?
3/78. (Lihat halaman 191).
3/85, 3/83. (Lihat halaman 195)
٩٥﴿ ‫ن‬ ‫كيِ ل‬ ‫شر س س‬ ‫م ل‬ ‫ن ال ل ق‬ ‫م ل‬ ‫ن س‬ ‫كاَ ل‬ ‫ماَ ل‬ ‫فاَ وُل ل‬ ‫حسنُيِ ن‬ ‫م ل‬ ‫هيِ ل‬ ‫ة إ سب للرا س‬ ‫مل م ل‬ ‫ه لفاَت مب سقعوا س‬ ‫صد لقل الل م ق‬ ‫ل ل‬ ‫﴾قق ل‬
3/95. Kalakanlah. "ALLAH benar maka ikutlah ajaran Ibrahim sesempurnanya. Bukanlah dia termasuk orang-orang
musyrik.
3/96, 3/97. (Lihat halaman 14).
3/104, 3/105. (Lihat halaman 211-212).
3/112. (Lihat halaman 212).
‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬
١٣٠﴿ ‫ن‬ ‫حو ل‬ ‫فل س ق‬ ‫م تق ل‬ ‫ه ل لعلل مك ق ل‬ ‫قوا الل م ل‬ ‫ة لوُات م ق‬ ‫ف ن‬ ‫ضاَع ل ل‬ ‫م ل‬ ‫ضلعاَنفاَ ز‬ ‫مقنُوا لل ت لأك ققلوا اللرلباَ أ ل‬ ‫نآ ل‬ ‫ذي ل‬ ‫﴾لياَ أي زلهاَ ال م س‬
3/130. Wahai orang-orang beriman, jangan makan riba ganda berganda. Insaflah pada ALLAH semoga kamu menang.
١٣٣﴿ ‫ن‬ ‫قيِ ل‬ ‫مت م س‬ ‫ت ل سل ل ق‬ ‫عد م ل‬ ‫ض أق س‬ ‫ت لوُالللر ق‬
‫ل‬
‫ماَلوُا ق‬ ‫س ل‬ ‫ضلهاَ ال م‬ ‫جنُ مةءْ ع للر ق‬ ‫م وُل ل‬ ‫من مرب لك ق ل‬ ‫فلرةءْ ل‬ ‫مغل س‬ ‫ى ل‬ ‫ل‬
‫عوا إ سل ى‬ ‫ساَرس ق‬ ‫﴾وُل ل‬
3/133. Berlombalah kepada ampunan dari TUHAN-mu dan surga luasnya seluas planet-planet dan Bumi, dijanjikan untuk
orang-orang insaf.
﴿‫ن‬ ‫ل‬ ِ‫نُي‬
‫س‬ ‫س‬‫س‬ ‫ح‬ ‫ب ال ل ق‬
‫م ل‬ ‫ح ز‬ ‫ه يق س‬ ‫س لوُالل م ق‬ ‫ن المنُاَ س‬ ‫ن عل س‬ ‫ظ لوُال للعاَسفيِ ل‬ ‫ن ال لغليِ ل ل‬ ‫ميِ ل‬ ‫كاَظ س س‬ ‫ضمراسء لوُال ل ل‬ ‫سمراسء لوُال م‬ ‫ن سفيِ ال م‬ ‫قو ل‬ ‫ف ق‬ ‫ن قينُ س‬‫ذي ل‬ ‫ال م س‬
١٣٤﴾

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 186


3/134. Orang-orang yang bernafkan dalam bahagia dan bahaya serta menahan rasa jengkel dan memaafkan manusia.
ALLAH rnenyukai orang-orang berbuat baik.
‫لل‬
١٣٧﴿ ‫ن‬ ‫مك لذ لسبيِ ل‬ ‫ة ال ل ق‬ ‫عاَقسب ل ق‬ ‫ن ل‬ ‫كاَ ل‬ ‫ف ل‬ ‫ض لفاَنظ ققروُا ك ليِ ل ل‬ ‫سيِقروُا سفيِ اللر س‬ ‫ن فل س‬ ‫سنُ ل ر‬ ‫م ق‬ ‫من قلب لل سك ق ل‬ ‫ت س‬ ‫خل ل ل‬ ‫﴾قلد ل ل‬
3/137. Sungguh telah berlalu ketentuan-ketentuan sebelum kamu berjalenlal, di Bumi lalu perhatikanlah betapa akibat
orang-orang pendusta.
3/138, 3/139. (Lihat halaman 82)
‫ب‬‫قل س ل‬ ‫من لينُ ل‬ ‫م وُل ل‬ ‫قاَب سك ق ل‬ ‫ى أ لع ل ل‬ ‫م ع لل ى‬
‫قل لب لت ق ل ل‬ ‫ل ان ل‬ ‫ت أ لوُل ققت س ل‬ ‫ماَ ل‬ ‫ل أفلسإن م‬
‫خل لت من قلبل سه الرس ق ل‬
‫ل س ز ق‬ ‫ل قلد ل ل ل س‬ ‫سو ر‬ ‫مد ر إ سمل لر ق‬ ‫ح م‬ ‫م ل‬‫ماَ ق‬ ‫وُل ل‬
١٤٤﴿ ‫ن‬ ‫ري ل‬ ‫شاَك س س‬ ‫ه ال م‬ ‫م‬
‫زي الل ق‬ ‫ج س‬ ‫سيِ ل ل‬ ‫شيِ لنئاَ وُل ل‬ ‫ه ل‬ ‫ضمر الل م ل‬ ‫قب ليِ لهس فلللن ي ل ق‬ ‫ى عل س‬ ‫﴾ع لل ل‬
‫ى‬
3/144. Tidaklah Muhammad itu kecuali Rasul. Sungguh telah berlalu Rasul-Rasul sebelumnya. Apakah jika dia mati atau
diperangi, kamu berputar atas tumitmu? Siapa yang berputar atas tumitnya, tidaklah dta akan membahayakan
ALLAH suatu juga, dan ALLAH akan membalasi orang-orang yang menghargai.
١٨٤﴿ ‫مسنُيِرس‬ ‫ب ال ل ق‬ ‫ت لوُالززب قرس لوُال لك سلتاَ س‬ ‫جاَقءوُا سباَل لب ليِ للنُاَ س‬ ‫ك ل‬ ‫من قلب لل س ل‬ ‫ل ل‬ ‫س ر‬ ‫ب قر ق‬ ‫قد ل ك قذ ل ل‬ ‫ك فل ل‬ ‫﴾فلسإن ك لذ مقبو ل‬
3/184. Jika mereka mendustakan engkau, sungguh telah mendustakan Rasul-Rasul sebelum engkau, mereka datang
dengan keterangan-keterangan dan kekuatan dan Kitab yang menerangkan.
3/190. (Lihat halaman 63)
4/1. (Lihal halaman 64)
‫ن‬
‫سب ل ل‬ ‫ماَ اك لت ل ل‬ ‫م م‬ ‫ب ل‬ ‫صيِ ر‬ ‫ساَسء ن ل س‬ ‫سقبوا وُلسللنُ ل ل‬ ‫ماَ اك لت ل ل‬ ‫م م‬ ‫ب ل‬ ‫صيِ ر‬ ‫ل نل س‬ ‫جاَ س‬ ‫ض للللر ل‬ ْ‫ى ب لعل ء‬ ‫م ع لل ى‬
‫ضك ق ل ل‬ ‫ه ب سهس ب لعل ل‬ ‫ل الل م ق‬ ‫ض ل‬ ‫ماَ فل م‬ ‫وا ل‬ ‫وُللل ت لت ل ل‬
‫منُ م ل‬
٣٢﴿ َ‫ما‬ ِ‫لي‬ ‫ع‬ ْ‫ء‬ ‫ء‬ ِ‫ي‬ ‫ش‬ ‫ل‬ ‫ل‬
‫ل‬ ‫ق‬ ‫ك‬ ‫ب‬ ‫ن‬ ‫ل‬
َ‫كا‬ ‫ه‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫ال‬ ‫ن‬ ‫إ‬ ‫ه‬ ‫ل‬ ‫ض‬ ‫ل‬ ‫ف‬ ‫من‬ ‫ه‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫ال‬ ‫لوا‬ ‫ق‬ ‫﴾ وُاسأ ل‬
‫ن‬ ‫س‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل س‬ ‫ل‬ ‫ل س س م‬ ‫س‬ ‫ل س‬ ‫ل ل‬
4/32. Jangan utamakan apa yang ALLAH kurniakan pada setengah kamu di atas setengahnya. Bagi lelaki ada bahagian
dari yang diberikan, dan untuk perempuan ada bahagian dari yang diberikan. Mintalah pada ALLAH dari
kurnia-NYA, bahwa ALLAH mengetahui tiap sesuatu.
‫قوا م ل‬ ‫ماَ لأن ل‬ ‫ضهق ل ل‬
‫ت‬ ‫حاَ ق‬ ‫صاَل س ل‬ ‫م لفاَل م‬ ‫وال سهس ل‬ ‫م ل‬ ‫نأ ل‬ ‫س ل‬ ‫ف ق‬ ‫ض وُلب س ل‬ ْ‫ى ب لعل ء‬ ‫م ع لل ى‬ ‫ه ب لعل ل‬ ‫ل الل م ق‬ ‫ض ل‬ ‫ماَ فل م‬ ‫ساَسء ب س ل‬ ‫ن ع لللى النُ ل ل‬ ‫مو ل‬ ‫وا ق‬‫ل قل م‬ ‫جاَ ق‬ ‫اللر ل‬
‫جسع‬ ‫ضاَ س‬ ‫م ل‬ ‫ل‬
‫ن سفيِ ال ل‬ ‫جقروُهق م‬ ‫ن لوُاهل ق‬ ‫ظوهق م‬ ‫ن فلعس ق‬ ‫شولزهق م‬ ‫ن نق ق‬ ‫خاَقفو ل‬ ‫ه لوُالملستيِ ت ل ل‬ ‫ظ الل م ق‬ ‫ف ل‬ ‫ح س‬ ‫ماَ ل‬ ‫ب بس ل‬ ‫ت ل لل لغليِ ل س‬ ‫ظاَ ر‬ ‫حاَفس ل‬ ‫ت ل‬ ‫لقاَن سلتاَ ر‬
‫﴾وُاضربوهقن فلإ ل‬
٣٤﴿ ‫ن ع لل سميِاَ ك لسبيِنرا‬ ‫كاَ ل‬ ‫ه ل‬ ‫ن الل م ل‬ ‫سسبيِنل إ س م‬ ‫ن ل‬ ‫م فللل ت لب لقغوا ع لل ليِ لهس م‬ ‫ن أط لعلنُ لك ق ل‬ ‫م س ل‬ ‫ل ل سق‬
4/34. Lelaki adalah pengurus atas perempuan tersebab yang ALLAH kurniakan setengah mereka atas setengahnya dan
tersebab yang mereka nafkahkan dari harta mereka, maka perempuan shaleh ialah yang tekun, menjaga
keghaiban (aurat) yang ALLAH suruh menjaganya. Dan yang kamu cemaskan gerak-geriknya maka ajarlah
mereka dan hindarkanlah mereka pada tempat tidur dan pukullah mereka. Jika mereka mematuhi kamu, maka
jangan cari garis hukum terhadap mereka, bahwa ALLAH Mahatinggi Mahabesar.
‫جنُ قنباَ إ سمل ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬
‫ى‬
‫ى‬ ‫م‬ ‫ت‬ ‫ح‬
‫ل‬ ‫ل‬
ْ‫س س ء‬ِ‫بي‬ ‫ري ل‬ ‫عاَب س س‬ ‫ن وُللل ق‬ ‫قوقلو ل‬ ‫ماَ ت ل ق‬ ‫موا ل‬ ‫ى ت لعلل ل ق‬ ‫حت م ى‬ ‫كاَلرىًى ل‬ ‫س ل‬ ‫م ق‬ ‫صللة ل وُلأنت ق ل‬ ‫قلرقبوا ال م‬ ‫مقنُوا لل ت ل ل‬ ‫نآ ل‬ ‫ذي ل‬ ‫لياَ أي زلهاَ ال م س‬
‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ق‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ق‬ ‫ق‬
‫ماَنء‬ ‫دوُا ل‬ ‫ج ق‬‫م تل س‬ ‫ساَلء فلل ل‬ ‫م النُ ل ل‬ ‫ست ق ق‬ ‫م ل‬ ‫ط أوُل ل ل‬ ‫ن اللغاَئ س س‬ ‫م ل‬ ‫منُكم ل‬ ‫حد ر ل‬ ‫جاَلء أ ل‬ ‫فرءْ أوُل ل‬ ‫س ل‬ ‫ى ل‬ ‫ى أوُل ع لل ى‬ ‫ض ى‬ ‫ملر ل‬ ‫سلوا وُلسإن كنُقتم م‬ ‫ت لغلت ل س‬
‫ل‬
٤٣﴿ ‫فونرا‬ ‫وا غ ل ق‬ ‫ف م‬ ‫ن عل ق‬ ‫كاَ ل‬ ‫ه ل‬ ‫ن الل م ل‬ ‫م إس م‬ ‫ديك ق ل‬ ‫م وُلأي ل س‬ ‫جوه سك ق ل‬ ‫حوا ب سوق ق‬ ‫س ق‬ ‫م ل‬ ‫دا ط ليِ لنباَ لفاَ ل‬ ‫صسعيِ ن‬ ‫موا ل‬ ‫م ق‬ ‫﴾فلت ليِ ل م‬
4/43. Wahai orang-orang beriman, jangan dekati Shalat sedangkan kamu hilang ingatan hingga kamu mengetahui apa
yang kamu katakan, dan tidak dalam perjalanan kecuali yang dalam tugas garis hukum-KU (perang) hingga
kamu mandi. Dan jika kamu sakit atau atas beban (yang haid harus bersih dulu) atau seorang kamu datang dari
kakus (berlobang buntu) atau karnu sudah mensetubuhi istri, lalu kamu tidak mendapat air, maka tayamumlah
secara bersih dan baik. Sapulah wajahmu dan tanganmu (dengan tanah kering), bahwa ALLAH pemaaf
pengampun.
4/48. (Lihat halaman 193).
‫موا إ سللى‬ ‫ك يريدوُ ل‬ ‫ماَ قأنزس ل‬ ‫ل إ سل ليِ ل ل‬ ‫ماَ قأنزس ل‬ ‫أ لل لم تر إللى ال مذين يزع قمو ل‬
‫حاَك ل ق‬ ‫ن أن ي لت ل ل‬ ‫من قلب لل س ل ق س ق ل‬ ‫ل س‬ ‫ك وُل ل‬ ‫مقنُوا ب س ل‬ ‫مآ ل‬ ‫ن أن مهق ل‬ ‫س ل لل ق ل‬ ‫ل لل س‬
‫ن‬ ‫ل‬ ‫م‬ ‫طاَن ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫غوت وُقلد أ قمروُا ل‬ ‫﴾ال م‬
٦٠﴿ ‫دا‬ ‫ل ن‬ ِ‫عي‬ ‫س‬ ‫ب‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ض‬
‫ق س ق ل ل‬ ‫م‬ ‫ه‬ ‫ل‬ ‫ض‬ ‫ي‬ ‫أن‬ ‫ق‬ ‫ل‬ ِ‫ي‬ ‫ش‬‫م‬ ‫ال‬ ‫د‬ ‫ري‬
‫ل ق س س لق س ق‬ ‫ي‬ ُ‫و‬ ‫ه‬ ‫ب‬ ‫روُا‬ ‫ق‬ ‫ف‬ ‫ك‬ ‫ي‬ ‫أن‬ ‫طاَ ق س ل ل س ق‬
4/60. Tidakkah engkau perhatikan orang-orang yang mengajarkan bahwa mereka beriman pada yang diturunkan
kepadamu dan yang diturunkan sebelum engkau? Mereka ingin mencari hukum kepada thagut dan sungguh
mereka diperintah kafir padanya. Setan ingin menyesatkan mereka pada kesesatan yang jauh.
‫موا‬ ‫سل ل ق‬ ‫ت وُلي ق ل‬ ‫ضيِ ل ل‬ ‫ماَ قل ل‬ ‫م م‬ ‫جاَ ل‬ ‫حلر ن‬ ‫م ل‬ ‫سهس ل‬ ‫ف س‬ ‫دوُا سفيِ لأن ق‬ ‫ج ق‬ ‫م لل ي ل س‬ ‫م ثق م‬ ‫جلر ب ليِ لنُ لهق ل‬ ‫ش ل‬ ‫ماَ ل‬ ‫ك سفيِ ل‬ ‫مو ل‬ ‫حك ل ق‬ ‫ى يق ل‬ ‫حت م ى‬ ‫ن ل‬ ‫مقنُو ل‬ ‫ك لل ي قؤ ل س‬ ‫فللل وُللرب ل ل‬
٦٥﴿ َ‫ما‬ ‫سسليِ ن‬ ‫﴾ت ل ل‬
4/65. Demi TUHAN-mu, tidaklah mereka beriman hingga mereka meminta hukum padamu tentang yang bertumbuh di
antara mereka, kemudian mereka tidak mendapatkan halangan dalam diri mereka tentang yang engkau
laksanakan, dan mereka mengucapkan selamat dengan ke-Islaman.

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 187


‫ل‬ ‫ل الل مهس فليِ ق ل‬
‫قت ل ل‬ ‫سسبيِ س‬ ‫قاَت س ل‬
‫ل سفيِ ل‬ ‫من ي ق ل‬
‫خلرةس وُل ل‬‫حليِاَة ل الد زن لليِاَ سباَلل س‬
‫ن ال ل ل‬ ‫شقروُ ل‬‫ن يل ل‬ ‫ذي ل‬ ‫ل الل مهس ال م س‬
‫سسبيِ س‬
‫ل سفيِ ل‬ ‫فلل ليِ ق ل‬
‫قاَت س ل‬
‫ماَ ﴿‪٧٤‬‬ ‫ظيِ‬‫ل‬ ‫ع‬ ‫را‬ ‫ج‬ ‫ف نؤ لستيِه أ ل‬ ‫و‬ ‫س‬ ‫ل‬ ‫ف‬ ‫ب‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫غ‬‫ي‬ ‫وُ‬‫ل‬ ‫أ‬‫﴾‬
‫س ن‬ ‫س ل ن‬ ‫ل ل ل ق‬ ‫ل ل س ل‬
‫‪4/74. Hendaklah berperang pada garis hukum ALLAH orang-orang yang menukar hidup dunia dengan Akhirat. Siapa‬‬
‫‪yang berperang pada garis hukum ALLAH lalu terbunuh atau menang, akan KAMI beri dia upah yang besar.‬‬
‫‪4/81. (Lihat halaman 175).‬‬
‫‪4/82. (Lihat halaman 177).‬‬
‫‪4/87. (Lihat halaman 175).‬‬
‫سسبيِنل ﴿‪٩٨‬‬ ‫ن ل‬ ‫ة وُللل ي لهلت ل ق‬
‫دوُ ل‬ ‫حيِل ل ن‬‫ن س‬‫طيِقعو ل‬ ‫ن لل ي ل ل‬
‫ست ل س‬ ‫ساَسء لوُال لوسل ل ل‬
‫دا س‬ ‫ل لوُالنُ ل ل‬ ‫جاَ س‬‫ن اللر ل‬
‫م ل‬
‫ن س‬ ‫فيِ ل‬
‫ضعل س‬
‫ست ل ل‬ ‫﴾إ سمل ال ل ق‬
‫م ل‬
‫‪4/98. Kecuali orang-orang tertindas dari lelaki dan perempuan dan anak-anak yang tidak sanggup berupaya dan tidak‬‬
‫‪rnendapat petunjuk garis hukum.‬‬
‫ل‬ ‫فلإلذا قلضيِتم الصللة لفاَذ لك قروُا الل مه قيِاَماَ وُققعودا وُعل لى جنُوبك قم فلإلذا اط ل ل‬
‫صللة ل‬
‫م‬ ‫ال‬ ‫صللة ل إ س م‬
‫ن‬ ‫موا ال م‬‫م فلأسقيِ ق‬ ‫مألننُت ق ل‬‫ل‬ ‫ل سل ن ل ق ن ل ل ى ق ق س ل س‬ ‫ق‬ ‫م ل‬ ‫ل لق ق‬ ‫س‬
‫مولققونتاَ ﴿‪١٠٣‬‬‫ن ك سلتاَنباَ م‬ ‫مؤ ل س‬
‫مسنُيِ ل‬ ‫ت ع لللى ال ل ق‬ ‫﴾ ل‬
‫كاَن ل ل‬
‫‪4/103. Ketika kamu telah melaksanakan Shalat maka ingatlah ALLAH ketika berdiri dan duduk dan waktu berbaring.‬‬
‫‪Ketika kamu merasa aman, dirikanlah Shalat bahwa Shalat adalah ketetapan yag ditentukan waktunya atas‬‬
‫‪orang-orang beriman.‬‬
‫ميِلثاَنقاَ‬ ‫ت وُلأ ل ل‬
‫خذ للناَ س‬
‫منُ لقهم ل‬ ‫سب ل س‬ ‫م لل ت لعل ق‬
‫دوُا سفيِ ال م‬ ‫دا وُلققل للنُاَ ل لهق ل‬
‫ج ن‬
‫س م‬
‫ب ق‬‫خقلوا ال للباَ ل‬ ‫م وُلققل للنُاَ ل لهق ق‬
‫م اد ل ق‬ ‫ميِلثاَقسهس ل‬ ‫م ال ز‬
‫طولر ب س س‬ ‫وُللرفلعللنُاَ فلولقلهق ق‬
‫ظاَ ﴿‪١٥٤‬‬‫﴾غ لسليِ ن‬
‫‪4/154. Dan KAMI angkatkan di atas mereka aurora dengan perjajian mereka dan KAMI katakan pada mereka:‬‬
‫‪"Masukilah pintu itu dengan bersujud." Dan KAMI katakan pada mereka: "Jangan mengulangi tentang istirahat‬‬
‫‪(mingguan)". Dan KAMI ambil dari mereka perjanjian keras.‬‬
‫كاَفرين منُهم ع ل ل ل‬ ‫ل‬ ‫خذهم الرباَ وُقلد نهوا ع لنُه وُأ لك لل سه ل‬ ‫ل‬
‫ماَ ﴿‪١٦١‬‬ ‫ذانباَ أسليِ ن‬ ‫ل وُلأع لت لد للناَ ل سل ل ل س س ل س ل ق ل‬ ‫س سباَل للباَط س س‬ ‫وا ل‬
‫ل المنُاَ س‬ ‫م ل‬
‫مأ ل‬ ‫س ل‬ ‫ل ق ل‬ ‫﴾وُلأ ل س س ق ل ل ل ل ق ق‬
‫‪4/161. Dan pengambilan mereka pada riba yang mereka sungguh dicegah tentangnya, serta memakan harta manusia‬‬
‫‪secara batil KAMI sediakan untuk orangorang kafir dan mereka siksaan pedih.‬‬
‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ك كل ل‬ ‫ل‬
‫ب‬‫قو ل‬‫حاَقل وُلي لعل ق‬‫س ل‬ ‫ل وُلإ س ل‬‫عيِ ل‬
‫ماَ س‬
‫س ل‬
‫م وُلإ س ل‬
‫هيِ ل‬
‫ى إ سب للرا س‬
‫حيِ للنُاَ إ سل ى‬
‫من ب لعلد سهس وُلأوُل ل‬‫ن س‬‫ح لوُالنُ مب سليِيِ ل‬‫ى قنو ءْ‬‫حيِ للنُاَ إ سل ى‬
‫ماَ أوُل ل‬‫حيِ للنُاَ إ سل ليِ ل ل ل‬
‫إ سمناَ أوُل ل‬
‫ن لوُآت ليِ للنُاَ لداقوُوُد ل لزقبونرا ﴿‪١٦٣‬‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬
‫ماَ ل‬‫سليِ ل ل‬
‫ن وُل ق‬ ‫هاَقروُ ل‬‫س وُل ل‬
‫ب وُلقيون ق ل‬ ‫ى وُلأزيو ل‬ ‫س ى‬ ‫عيِ ل‬‫ط وُل س‬ ‫سلباَ س‬ ‫﴾لوُال ل‬
‫‪4/163. Bahwa KAMI mewahyukan kepadamu sebagaimana yang KAMI wahyukan kepada Nuh dan Nabi-Nabi‬‬
‫‪sesudahnya, dan KAMI wahyukan kepada Ibrahim dan Ismail dan Ishak dan Ya'kub dan orang-orang‬‬
‫‪kepercayaan (ALLAH) dan Isa dan Ayyub dan Yunus dan Harun dan Sulaiman, dan KAMI berikan kekuatan‬‬
‫‪Pada Daud.‬‬
‫ل‬ ‫كم ب لهيِم ق ل‬ ‫قود س أ ق س‬
‫مقنُوا أ لوُلقفوا سباَل لعق ق‬ ‫ل‬
‫ن الل م ل‬
‫ه‬ ‫م إس م‬
‫حقر ر‬
‫م ق‬ ‫حلليِ ال م‬
‫صيِ لد س وُلأنت ق ل‬ ‫م س‬ ‫ى ع لل ليِ لك ق ل‬
‫م غ ليِ للر ق‬ ‫ل‬ ‫ة اللن للعاَم س إ سمل ل‬
‫ماَ ي قت لل ى‬ ‫س ل‬ ‫ت لل ق‬
‫حل م ل‬ ‫نآ ل‬ ‫لياَ أي زلهاَ ال م س‬
‫ذي ل‬
‫ريد ق ﴿‪١‬‬ ‫ماَ ي سق‬‫ق ل‬ ‫م‬ ‫ق‬ ‫ك‬‫ح‬‫ل‬ ‫ل‬ ‫ي‬‫﴾‬
‫‪5/1. Wahai orang-orang beriman, sempurnakanlah ketentuan agama. Dihalalkan untukmu daging ternak kecuali yang‬‬
‫‪dianalisakan atasmu tanpa menghalalkan binatarp buruan sedangkan kamu dalam bulan terlarang. Bahwa‬‬
‫‪ALLAH rnemberi hukum yang DIA irgini.‬‬
‫ل‬
‫م‬‫حلرا ل‬ ‫ت ال ل ل‬ ‫ن ال لب ليِ ل ل‬ ‫ميِ ل‬ ‫قللئ سد ل وُللل آ ل‬ ‫م وُللل ال لهلد ليل وُللل ال ل ل‬ ‫حلرا ل‬ ‫شهللر ال ل ل‬ ‫شلعاَئ سلر الل مهس وُللل ال م‬ ‫حزلوا ل‬ ‫مقنُوا لل ت ق س‬ ‫نآ ل‬ ‫ذي ل‬ ‫لياَ أي زلهاَ ال م س‬
‫ن‬ ‫ع‬ ‫م‬ ‫ق‬ ‫ك‬ ‫دوُ‬ ‫ص‬ ‫أن‬ ‫شنُآِن قلوم ل‬ ‫ل‬ ‫م‬ ‫ق‬ ‫ك‬ ‫نُ‬ ‫م‬ ‫ر‬ ‫ج‬ ‫ي‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫وُ‬ ‫دوُا‬ ‫ل‬
‫طاَ‬ ‫ص‬ ‫ل‬
‫فاَ‬ ‫م‬ ‫ت‬‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ح‬ ‫ذا‬‫ل‬ ‫إ‬ ‫وُ‬ ‫ناَ‬ ‫وا‬ ‫ض‬ ‫ر‬ ‫وُ‬ ‫م‬ ‫ه‬ ‫ب‬‫ر‬ ‫من‬ ‫ل‬‫ن‬ ‫ض‬ ‫ل‬ ‫ف‬ ‫ن‬ ‫غو‬
‫س‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل ز‬ ‫ل ق ل ءْ‬ ‫ل ل ل س ل م ل‬ ‫ق‬ ‫ل‬ ‫ل ل م لس ل ل س ل ل ن لس ل ق ل‬ ‫ل‬ ‫ق‬ ‫يل ل ل‬
‫ت‬ ‫ب‬
‫ال لمسجد ال لحرام ل‬
‫قوا الل م ل‬
‫ه‬ ‫ن لوُات م ق‬ ‫ل س‬ ‫وُا‬ ‫ل‬ ‫د‬ ‫ق‬ ‫ع‬ ‫ل‬ ‫ل‬‫وُا‬ ‫م‬
‫س س ل‬ ‫ل‬ ‫ث‬‫ل‬‫ل‬ ‫ا‬ ‫لى‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫نوا‬ ‫ق‬ ‫ل‬ ‫وُ‬ ‫عاَ‬
‫ل‬ ‫ل‬ ‫ت‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫وُ‬
‫ل ى ل‬ ‫ىً‬ ‫و‬ ‫ل‬ ‫ق‬‫م‬ ‫ت‬ ‫وُال‬
‫ل ل‬ ‫ر‬ ‫س‬ ‫ب‬‫ل‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫لى‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫نوا‬ ‫ق‬ ‫ل‬ ‫وُ‬ ‫عاَ‬
‫ل‬ ‫ل‬ ‫ت‬ ‫ل‬ ‫وُ‬ ‫دوُا‬ ‫ق‬ ‫ل‬ ‫ت‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫ل‬ ‫ت‬ ‫أن‬ ‫ل س‬ ‫ل‬ ‫س‬ ‫س‬ ‫ل‬ ‫ل‬
‫ب ﴿‪٢‬‬ ‫قاَ س‬ ‫ديد ق ال لعس ل‬ ‫ش س‬‫ه ل‬ ‫ن الل م ل‬ ‫﴾إ س م‬
‫‪5/2. Wahai orang-orang beriman, jangan halalkan (berbuat sembarangan pada) susunan ALLAH dan jangan bulan‬‬
‫‪haraam dan jangan korban dan .jangan lingkungan Ka'bah dan jangan orang-orang yang aman pada Baitul‬‬
‫‪Haraam mencari kurnia dan keredhaan dari TUHAN mereka. Ketika kamu dalam bulan-bulan halal maka‬‬
‫‪berburulah. Dan jangan kebencian kaum menjadikan kamu berdosa, mengelakkan kamu dari Masjidil Haraam‬‬
‫‪agar kamu melanggar hukum. Saling menolonglah atas kebaikan dan keinsafan. Jangan saling menolong atas‬‬
‫‪dosa dan permusuhan. Insaflah pada ALLAH, bahwa ALLAH sangat memberi balasan‬‬
‫‪5/3. (Lihat halaman 98).‬‬
‫ل‬ ‫ل‬
‫سك ق ل‬
‫م‬ ‫حوا ب سقرقءوُ س‬ ‫س ق‬ ‫م ل‬ ‫ق لوُا ل‬ ‫ملرافس س‬ ‫م إ سللى ال ل ل‬ ‫م وُلأي لد سي لك ق ل‬ ‫جوهلك ق ل‬ ‫سقلوا وُق ق‬ ‫صللةس لفاَغ ل س‬ ‫م إ سللى ال م‬ ‫مت ق ل‬ ‫مقنُوا إ سلذا قق ل‬ ‫نآ ل‬ ‫ذي ل‬ ‫لياَ أي زلهاَ ال م س‬
‫ن‬ ‫ق‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ق‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫ق‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ق‬ ‫ل‬ ‫ل‬
‫م ل‬ ‫منُكم ل‬ ‫حد ر ل‬ ‫جاَلء أ ل‬ ‫فرءْ أوُل ل‬ ‫س ل‬ ‫ضى أوُل ع للى ل‬ ‫ملر ل‬ ‫جنُ قنباَ فاَطهمقروُا وُلسإن كنُقتم م‬ ‫م ق‬ ‫ن وُلسإن كنُت ق ل‬ ‫م إ سلى الكعلب ليِ ل س‬ ‫جل ك ل‬ ‫وُلألر ق‬
‫ق‬ ‫صسعيِدا ط ليِباَ لفاَم ىسحوا بو ىجوهك قم وُأ ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ال للغاَئ سط أ ل‬
‫ريد ق‬ ‫ماَ ي سق‬ ‫ل ق ل‬ ‫ه‬ ‫ل‬ ‫نُ‬‫م‬ ‫كم‬ ‫دي‬
‫س‬ ‫ل‬ ‫ي‬ ‫ل ل‬ ‫س‬ ‫ق‬ ‫س ق‬ ‫ق‬ ‫ل ل‬ ‫ن‬ ‫ل‬ ‫ن‬ ‫ل‬ ‫موا‬ ‫م ق‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫يِ‬ ‫ل‬ ‫ت‬ ‫ف‬ ‫ن‬ ‫ء‬ ‫ماَ‬
‫ل‬ ‫دوُا‬ ‫ق‬ ‫ج‬
‫ل س‬ ‫ل‬ ‫ت‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫ف‬ ‫ل‬ ‫ء‬ ‫ساَ‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫نُ‬‫ال‬ ‫م‬ ‫ق‬ ‫ت‬
‫ل ل ل ق‬ ‫س‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫وُ‬ ‫س‬
‫ن ﴿‪٦‬‬ ‫شك ققروُ ل‬ ‫م تل ل‬ ‫م ل لعلل مك ق ل‬ ‫ه ع لل ليِ لك ق ل‬ ‫مت ل ق‬ ‫م ن سعل ل‬ ‫م وُلل سيِ قت س م‬ ‫ريد ق ل سيِ قط لهللرك ق ل‬ ‫كن ي ق س‬ ‫ج وُلل لـ ى س‬ ‫حلر ءْ‬ ‫ن ل‬ ‫م ل‬ ‫كم ل‬ ‫ل ع لل ليِ ل ق‬ ‫جعل ل‬ ‫ه ل سيِ ل ل‬ ‫﴾الل م ق‬

‫‪MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016‬‬ ‫‪188‬‬


5/6. Wahai orang-orang beriman, ketika kamu berdiri untuk Shalat maka cucilah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku
dan sapulah kepalamu dan kakimu sampai pada dua matakaki. Jika kamu dalam perjalanan maka bersucilah.
Dan jika kamu sakit atau atas beban atau seorang dari kamu datang dari kakus atau sudah mensetubuhi istri,
lalu kamu tidak mendapat air maka tayamumlah secara bersih dan baik, lalu sapulah wajahmu dan tanganmu
dengannya. ALLAH tidak ingin menjadikan halangan atasmu tetapi DIA ingin mensucikan kamu dan agar DIA
sempurnakan atasmu nikmat-NYA semoga kamu menghargai.
‫ن وُلع لللى الل مهس فلت لولك مقلوا‬ ‫خاَقفو ل‬
‫غاَل سقبو ل‬ ‫خل لت ق ق‬
‫موه ق فلإ سن مك ق ل‬
‫م ل‬ ‫ذا د ل ل‬ ‫م ال للباَ ل‬
‫ب فلإ س ل‬ ‫خقلوا ع لل ليِ لهس ق‬ ‫ه ع لل ليِ لهس ل‬
‫ماَ اد ل ق‬ ‫م الل م ق‬
‫ن أن لعل ل‬
‫ل‬ ‫ن يل ل‬ ‫ن ال م س‬
‫ذي ل‬ ‫م ل‬ ‫جلل س‬
‫ن س‬ ‫لقاَ ل‬
‫ل لر ق‬
٢٣﴿ ‫ن‬‫ل‬ ِ‫نُي‬
‫س‬ ‫م‬‫س‬ ‫ل‬ ‫ؤ‬‫م‬‫ز‬ ‫تم‬
‫ق‬ ‫ق‬
ُ‫كن‬ ‫إن‬ ‫س‬ ﴾
5/23. Berkatalah dua lelaki dari orang-orang cemas yang ALLAH beri nikmat atas keduanya. "Masukilah pintu itu
terhadap mereka. Ketika kamu telah memasukinya. kamu akan menang, dan berserah dirilah pada ALLAH jika
kamu beriman."
‫ل لل لقلت قل لنُ م ل‬ ‫لم ل‬ ‫ل‬
‫قب م ق‬
‫ل‬ ‫ماَ ي لت ل ل‬ ‫ك لقاَ ل‬
‫ل إ سن م ل‬ ‫ن الل ل‬
‫خرس لقاَ ل‬ ‫م ل‬ ‫قب م ل‬
‫ل س‬ ‫ماَ وُلل ل ل‬
‫م ي قت ل ل‬ ‫حد سه س ل‬ ‫نأ ل‬ ‫قب ل ل س ل‬ ‫م سباَل ل ل‬
‫حقل إ سذ ل قلمرلباَ ققلرلباَنناَ فلت ق ق‬ ‫يِ آد ل ل‬ ‫ل ع لل ليِ لهس ل‬
‫م ن لب لأ اب لنُ ل ل‬ ‫لوُات ل ق‬
٢٧﴿ ‫ن‬ ‫قيِ ل‬ ‫مت م س‬‫ن ال ل ق‬‫م ل‬ ‫﴾الل م ق‬
‫ه س‬
5/27. Analisakanlah atas mereka perkabaran dua orang anak Adam secara logis. Ketika keduanya mendekatkan korban,
lalu diterima dari seorang mereka dan tidak diterima dari yang lain, yang mengatakan: "Akan aku bunuh
engkau. Dia katakan: Bahwa ALLAH menerima dan orang-orang yang insaf.
‫ل‬ ‫صل مقبوا أ لوُل ت ق ل‬ ‫ل‬ ‫ساَندا لأن ي ق ل‬ ‫لل‬
‫م‬ ‫قط معل أي ل س‬
‫ديهس ل‬ ‫قت مقلوا أوُل ي ق ل‬ ‫ض فل ل‬
‫ن سفيِ اللر س‬ ‫سعلول ل‬ ‫سول ل ق‬
‫ه وُلي ل ل‬ ‫ن الل م ل‬
‫ه وُللر ق‬ ‫حاَرسقبو ل‬ ‫ن يق ل‬‫ذي ل‬‫جلزاقء ال م س‬‫ماَ ل‬
‫إن م ل‬
‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫من الل ل‬ ‫خللف أ ل‬ ‫س ل‬
٣٣﴿ ‫م‬ ‫ر‬ ِ‫ظي‬
‫س‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫ب‬‫ر‬ ‫ذا‬‫ل‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫س‬ ‫ة‬ ‫ر‬
‫ل‬ ‫خ‬
‫س‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ِ‫في‬
‫س‬ ‫م‬‫ل ق ل‬‫ه‬ ‫ل‬ُ‫و‬ َ‫يِا‬
‫ل‬ ‫ل‬ ‫ن‬‫ز‬ ‫د‬‫ال‬ ِ‫في‬
‫س‬ ‫ر‬ ‫ي‬ ‫ز‬
‫ل‬ ‫خ‬
‫س‬ ‫م‬
‫ق ل‬ ‫ه‬ ‫ل‬ ‫ل‬
‫ك‬ ‫س‬ ‫ل‬‫ل‬ ‫ى‬ ‫ذ‬ ‫ض‬
‫ل س‬ ‫ر‬ ‫ل‬ ‫س‬ ‫وا‬
‫ل‬ ‫ل‬ ‫ف‬ ُ‫ين‬
‫ق‬ ‫ل‬ ُ‫و‬ ْ‫ء‬ ‫س‬ ‫ن‬
‫م ل‬ ‫جل ققهم ل‬ ‫﴾وُلألر ق‬
5/33. Bahwa balasan orang-orang yang memerangi ALLAH dan Rasul-NYA serta mengusahakan kerusakan di Bumi agar
mereka diperangi atau disalib atau dipolong tangan dan kakinya bertantangan atau drusir dari Bumi. Itulah
kehinaan bagi mereka di dunia dan untuk mereka di Akhirat siksaan besar.
‫إناَ لأنزل لنُاَ التوراة ل فيِهاَ هقدىً وُنور يحك قم بهاَ النُبيِون ال مذي ل‬
‫من‬ ‫ظوا س‬‫ف ق‬‫ح س‬ ‫ست ق ل‬‫ماَ ا ل‬ ‫ن لوُالل ل ل‬
‫حلباَقر ب س ل‬ ‫دوُا لوُالمرمباَن سزيِو ل‬
‫هاَ ق‬‫ن ل‬ ‫موا ل سل م س‬
‫ذي ل‬ ‫سل ل ق‬‫نأ ل‬ ‫مسز ل س ل‬ ‫ن لق ر ل ل ق سل‬ ‫س ل‬ ‫سم ل ل م ل ل‬
‫ه‬ ‫ماَ لأنلز ل‬
‫ل الل م ق‬ ‫ح ق‬
‫كم ب س ل‬ ‫م يل ل‬‫من ل م ل‬ ‫مننُاَ قلسليِنل وُل ل‬‫شت لقروُا سبآِلياَستيِ ث ل ل‬ ‫ن وُللل ت ل ل‬ ‫شول س‬ ‫خ ل‬‫س لوُا ل‬ ‫وا المنُاَ ق ل‬
‫ش ق‬ ‫دالء فللل ت ل ل‬
‫خ ل‬ ‫كاَقنوا ع لل ليِ لهس ق‬
‫شه ل ل‬ ‫ب الل مهس وُل ل‬
‫ك سلتاَ س‬
٤٤﴿ ‫ن‬ ‫كاَفسقروُ ل‬ ‫م ال ل ل‬‫ك هق ق‬‫﴾فلأوُل لـ ىئ س ل‬
5/44. KAMI telah menurunkan Tawrat yang di dalamnya ada petunjuk dan nuur, menghukum dengannya Nabi-Nabi yang
Islam untuk orang-orang Yahudi dan orang-orang bertuhan dan pemimpin-pemimpin dengan mana mereka
harus menjaga Kitab ALLAH dan mereka jadi pemberi bukti atas-NYA. Maka jangan takut pada manusia dan
takutlah pada-KU. Jangan tukar Ayat-Ayat-KU dengan nilai sedikit. Siapa tidak menghukum dengan yang
ALLAH turunkan maka itulah orang-orang kafir.
‫ق‬ ‫ل‬
‫ف لوُالل قذ ق ل‬ ‫ف باَ ل ل‬ ‫ل‬
‫ن‬
‫ل‬ ‫س‬
‫ل‬ ‫باَل‬ ‫ن س‬ ‫س م‬ ‫ن لوُال ل‬ ‫ن سباَ قللذ ق س‬ ‫لن س‬ ‫ن لوُاللن ل س‬ ‫فس لوُال لعليِ ل ل ل‬
‫ن سباَلعليِ ل س‬ ‫س سباَلنُ م ل س‬ ‫ف ل‬ ‫ن النُ م ل‬ ‫م سفيِلهاَ أ م‬ ‫وُلك لت لب للنُاَ ع لل ليِ لهس ل‬
‫م‬ ‫ل‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫م‬ ‫م‬
﴿‫ن‬‫مو ل‬ ‫م الظاَل س ق‬ ‫ل‬
‫ه فلأوُلـ ىئ سك هق ق‬ ‫ل الل ق‬ ‫ماَ أنلز ل‬ ‫حكم ب س ل‬ ‫ق‬ ‫م يل ل‬ ‫من ل ل‬ ‫ه وُل ل‬ ‫فاَلرة ر ل ق‬ ‫ل‬
‫صد مقل ب سهس فلهقول ك م‬ ‫من ت ل ل‬ ‫ص فل ل‬ ‫صاَ ر‬ ‫ح قس ل‬ ‫جقروُ ل‬ ‫لوُال ل ق‬
٤٥﴾
5/45. Dan KAMI tetapkan di dalamnya atas mereka bahwa diri dengan diri itu, dan mata dengan mata dan hidung dengan
hidung dan telinga dengan telinga dan gigi dengan gigi dan perlakuan bertimbalan. Siapa yang
mensedekahkannya maka hal itu pengganti baginya. Siapa tidak menghukum dengan yang ALLAH turunkan
maka itulah orang-orang zalim.
٤٧﴿ ‫ن‬ ‫قو ل‬ ‫س ق‬‫فاَ س‬ ‫م ال ل ل‬ ‫ك هق ق‬ ‫ه فلقأوُل لـ ىئ س ل‬ ‫ل الل م ق‬ ‫ماَ لأنلز ل‬ ‫كم ب س ل‬ ‫ح ق‬ ‫م يل ل‬ ‫من ل م ل‬ ‫ه سفيِهس وُل ل‬ ‫ل الل م ق‬ ‫ماَ لأنلز ل‬ ‫ل بس ل‬ ‫جيِ س‬ ‫لن س‬ ‫لا لس‬ ‫م أ لهل ق‬ ‫حك ق ل‬ ‫﴾وُلل ليِ ل ل‬
5/47. Dan hendaklah menghukum ahli Injil dengan yang Allah turunkan di dalamnya. Siapa tidak menghukum dengan
yang Allah turunkan maka itulah orang-orang fasik.
‫ك فلسإن‬ ‫ه إ سل ليِ ل ل‬
‫ل الل م ق‬ ‫ماَ لأنلز ل‬ ‫ض ل‬ ‫عن ب لعل س‬ ‫ك ل‬ ‫فت سقنُو ل‬ ‫م لأن ي ل ل‬ ‫حذ للرهق ل‬ ‫م لوُا ل‬ ‫والءهق ل‬
‫ل‬
‫ه وُللل ت لت مب سعل أهل ل‬ ‫ل الل م ق‬ ‫ماَ لأنلز ل‬ ‫كم ب ليِ لنُ لقهم ب س ل‬ ‫ح ق‬ ‫نا ل‬
‫ل‬
‫وُلأ س‬
٤٩﴿ ‫ن‬ ‫س لل ل‬ ‫ل‬ ‫ق‬ ‫﴾تول موا لفاَع لل لم أ لنماَ يريد الل مه ل‬
‫قو ل‬ ‫س ق‬ ‫فاَ س‬ ‫س‬ َ‫نُا‬
‫م‬ ‫ال‬ ‫ن‬‫ن ل ل‬ ‫م‬ ‫را‬ ِ‫ثي‬
‫س‬ ‫ك‬ ‫ن‬‫م‬ ‫إ‬ ُ‫و‬
‫سس ل لس‬ ‫م‬ ‫ه‬ ‫ب‬ ‫نو‬
‫ق‬ ‫ذ‬ ‫ض‬
‫س‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫ل‬ ‫ب‬ ‫ب‬
‫ق س‬ ‫هم‬ ‫ل‬ ‫ب‬ ِ‫صي‬
‫س‬ ‫ق‬ ‫ي‬ ‫أن‬ ‫ق‬ ‫ق‬ ‫ق‬
‫ل ل س‬ ‫م‬ ‫ل ل‬ ‫ل‬
5/49. Dan hukumlah di antara mereka dengan apa yang ALLAH turunkan. Jangan ikut keserakahan mereka, dan awasilah
mereka yang akan menyusahkan engkau tentang setengah yang ALLAH turunkan kepadamu. Jika mereka
berpaling maka ketahuilah bahwa ALLAH ingin menimpakan pada mereka setengah dosa mereka. Bahwa
kebanyakan dari manusia itu adalah orang fasik
5/50. (Lihat halaman 152)
‫قلرد لة ل لوُال ل ل‬
‫خلنُاَسزيلر‬ ‫م ال ل س‬ ‫منُ لهق ق‬ ‫ل س‬ ‫جعل ل‬ ‫ب ع لل ليِ لهس وُل ل‬ ‫ض ل‬ ‫ه وُلغ ل س‬ ‫ه الل م ق‬ ‫من ل معلنُ ل ق‬ ‫عنُد ل الل مهس ل‬ ‫ة س‬ ‫مقثوب ل ن‬‫ك ل‬ ‫من ذ لىل س ل‬ ‫شجر ل‬ ‫كم ب س ل‬ ‫ل أ قن لب لئ ق ق‬ ‫ل هل ل‬ ‫قق ل‬
٦٠﴿ ‫ل‬ ‫ض ز‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬
‫ت أوُلـ ىئ سك ل‬ ‫ل‬ ‫ق‬ ‫م‬
‫﴾وُلع لب لد ل الطاَ ق‬
‫سسبيِ س‬ ‫واسء ال م‬ ‫س ل‬ ‫عن ل‬ ‫ل ل‬ ‫مكاَنناَ وُلأ ل‬ ‫شير م‬ ‫غو ل‬

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 189


5/60. Katakanlah: Apakah akan aku kabarkan padamu yang lebih jahat daripada itu selaku tempat pembalasan pada
ALLAH? Siapa yang ALLAH kutuki dan marahi atasnya, DIA jadikan dari mereka berupa monyet dan babi
dan penyembah thagut. Itulah tempat jahat dan lebih sesat tentang garis hukum yang sama."
‫ل‬ ‫ماَ قأنزس ل‬ ‫وُل لو أ لنه ل‬
‫م‬ ‫ه‬‫ل‬
‫ل ق ل‬ ُ‫ن‬‫م‬ ‫هم‬‫جل س س‬
‫ت ألر ق‬
‫ح س‬
‫من ت ل ل‬ ‫من فلولقسهس ل‬
‫م وُل س‬ ‫م لل لك لقلوا س‬‫من مرب لهس ل‬ ‫ل إ سل ليِ لسهم ل‬ ‫جيِ ل‬
‫ل وُل ل‬ ‫موا الت موللراة ل لوُا ل س‬
‫لن س‬ ‫م ألقاَ ق‬
‫ل ل مق ل‬
‫ق‬ ‫ق‬
٦٦﴿ ‫ن‬ ‫ملو ل‬ ‫ماَ ي لعل ل‬
‫ساَلء ل‬
‫م ل‬ ‫صد لة ر وُلك لسثيِرر ل‬
‫منُ لهق ل‬ ‫قت ل س‬‫م ل‬‫ة ز‬‫م ر‬
‫﴾أ م‬
5/66. Dan kalau mereka mendirikan (hukum) Tawrat dan Injit dan apa yang diturunkan kepada mereka dari TUHAN
mereka, tentulah mereka mendapat makan dari atas mereka dan dari bawah kaki mereka (dari planet lain). Dari
mereka ada ummat yang bersungguh-sungguh, dan kebanyakannya sangat jahat yang mereka kerjakan.
‫ه لل‬
‫ن الل م ل‬
‫س إس م‬
‫ن المنُاَ س‬
‫م ل‬ ‫م ل‬
‫ك س‬ ‫ص ق‬ ‫ه لوُالل م ق‬
‫ه ي لعل س‬ ‫ساَل لت ل ق‬ ‫ماَ ب لل مغل ل‬
‫ت رس ل‬ ‫ل فل ل‬
‫فع ل ل‬ ‫ك وُلسإن ل م ل‬
‫م تل ل‬ ‫من مرب ل ل‬
‫ك س‬ ‫ماَ قأنزس ل‬
‫ل إ سل ليِ ل ل‬ ‫ل ب لل لغل ل‬
‫سو ق‬ ‫ل‬
‫لياَ أي زلهاَ المر ق‬
٦٧﴿ ‫ن‬‫ري ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬
‫م الكاَفس س‬ ‫قول ل‬ ‫ل‬
‫دي ال ل‬ ‫﴾ي لهل س‬
5/67. Wahai Rasul, sampaikanlah yang diturunkan kegadamu dari TUHAN-rnu. Jika belum engkau lakukan (analisanya)
maka apa yang telah engkau sampaikan tentang Risalat-NYA ALLAH mempertahankan engkau dari manusia,
bahwa ALLAH tidak menunjuki kaum kafir
‫ن‬‫زيد ل م‬‫م وُلل ليِ سل‬
‫من مرب لك ق ل‬ ‫كم ل‬ ‫ل إ سل ليِ ل ق‬‫ماَ قأنزس ل‬ ‫جيِ ل‬
‫ل وُل ل‬ ‫موا الت موللراة ل لوُا ل س‬
‫لن س‬ ‫قيِ ق‬‫ى تق س‬‫حت م ى‬
‫يِءْء ل‬‫ش ل‬ ‫ى ل‬ ‫ست ق ل ل‬
‫م قع لل ى‬ ‫ب لل ل‬ ‫ل ال لك سلتاَ س‬‫ل لياَ أ لهل ل‬ ‫قق ل‬
‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ق‬ ‫ق‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬
٦٨﴿ ‫ن‬ ‫ري ل‬ ‫قولم س الكاَفس س‬ ‫س ع للى ال ل‬ ‫فنرا فلل ت لأ ل‬ ‫من مرب لك طغلليِاَنناَ وُلك ل‬ ‫ل إ سليِ لك س‬ ‫ماَ أنزس ل‬ ‫منُ لقهم م‬ ‫﴾كسثيِنرا ل‬
5/68. Katakanlah. "Hai ahli Kitab bukanlah kamu atas sesuatu hingga kamu mendirikan (hukum) Tawrat dan Injil serta
apa yang diturunkan kepadamu dari TUHAN-mu.” Akan menambah pada kebanyakan mereka apa yang
diturunkan kepadamu dari TUHAN-mu sikap melanggar hukum dan kekafiran, maka janganlah kecewa
terhadap kaum kafir itu.
5/73. (Lihat halaman 193)
5/78. (Lihat halaman 191)
‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬
‫جت لنُ سقبوه ق ل لعلل مك ق ل‬
‫م‬ ‫ن لفاَ ل‬ ‫طاَ س‬‫شيِ ل ل‬
‫ل ال م‬ ‫م س‬
‫ن عل ل‬ ‫م ل‬‫س ل‬‫ج ر‬ ‫م رس ل‬ ‫ب لوُالللزلل ق‬ ‫صاَ ق‬ ‫سقر لوُاللن ل‬ ‫مقر لوُال ل ل‬
‫ميِ ل س‬ ‫ماَ ال ل ل‬
‫خ ل‬ ‫مقنُوا إ سن م ل‬
‫نآ ل‬ ‫ذي ل‬‫لياَ أي زلهاَ ال م س‬
٩٠﴿ ‫ن‬ ‫حو ل‬
‫فل س ق‬ ‫﴾ت ق ل‬
5/90. Wahai orang-orang beriman, bahwa tuak dan judi serta berhala dan undian adalah kotoran dari perbuatan setan,
maka jauhilah dia semoga kamu menang.
‫صللةس فلهل ل‬ ‫م‬ ‫طاَ ل‬
‫ل‬ ‫عن ذ سك لرس اللهس وُلع ل س‬
‫ن ال م‬ ‫صد مك ق ل‬
‫م ل‬ ‫سرس وُلي ل ق‬ ‫مرس لوُال ل ل‬
‫ميِ ل س‬ ‫خ ل‬‫ضاَلء سفيِ ال ل ل‬‫داوُلة ل لوُال لب لغل ل‬
‫م ال لعل ل‬ ‫شيِ ل ل ق‬
‫ن أن قيوقسعل ب ليِ لنُ لك ق ق‬ ‫ريد ق ال م‬
‫ماَ ي ق س‬
‫إ سن م ل‬
٩١﴿ ‫ن‬ ‫ل‬
‫منُت لقهو ل‬
‫﴾أنقتم ز‬
5/91 . Bahwa setan ingin menimpakan permusuhan dan kebercian di antara kamu pada tuak dan judi itu, serta
mengelakkan kamu dari memikirkan ALLAH dan dari Shalat, maka adakah kamu hentikan?
5/95. (Lihat halaman 112).
5/95, 5/96. (Lihat halaman 135).
5/98. (Lihat halaman 52)
‫ل‬ ‫ل‬
٩٨﴿ ‫م‬‫حيِ ر‬
‫فورر مر س‬ ‫ن الل م ل‬
‫ه غل ق‬ ‫ب وُلأ م‬ ‫ديد ق ال لعس ل‬
‫قاَ س‬ ‫ش س‬ ‫ن الل م ل‬
‫ه ل‬ ‫﴾اع لل ل ق‬
‫موا أ م‬
5/98. Ketahuilah bahwa ALLAH pemberi balasan yang sangat, dan bahwa ALLAH pengampun penyayang
‫م لل‬ ‫ل‬
‫ن ع لللى الل مهس ال لك لذ س ل‬
‫ب وُلأك لث لقرهق ل‬ ‫فت لقروُ ل‬ ‫ن كل ل‬
‫فقروُا ي ل ل‬ ‫ن ال م س‬
‫ذي ل‬ ‫حاَم ءْ وُلل لـ ىك س م‬‫صيِل لةءْ وُللل ل‬
‫ساَئ سب لةءْ وُللل وُل س‬
‫حيِلرةءْ وُللل ل‬
‫من ب ل س‬ ‫ل الل م ق‬
‫ه س‬ ‫جع ل ل‬
‫ماَ ل‬
‫ل‬
١٠٣﴿ ‫ن‬ ‫ققلو ل‬ ‫﴾ي لعل س‬
5/103. ALLAH tidak menjadikan orang luas ilmu dan tidak wakil, tidak pula penghubung (antara manusia dan ALLAH),
juga tidak yang tinggi derajat, tetapi orang-orang kafir mengadakan kedustaan atas ALLAH dan kebanyakan
mereka tidak memikirkan.
6/5, 6/6. (Lihat halaman 45).
6/33. (Lihat halaman 175).
‫ك إ ل‬ ‫ب وُللل أ لققو ق‬ ‫ل‬ ‫ققل مل أ لققو ق‬
‫ل‬ ‫ى إ سل ل م‬
‫يِ قق ل‬ ‫ح ى‬ ‫ن أت مب سعق إ سمل ل‬
‫ماَ قيو ل‬ ‫مل ل ر س ل‬‫م إ سلنيِ ل‬ ‫ل ل لك ق ل‬ ‫م ال لغليِ ل ل‬ ‫ن الل مهس وُللل أع لل ل ق‬
‫خلزائ س ق‬
‫دي ل‬
‫عنُ س‬ ‫ل ل لك ق ل‬
‫م س‬
٥٠﴿ ‫ن‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫ل‬
‫صيِقر أفلل ت لت ل ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫﴾هل ل‬
‫فكقروُ ل‬ ‫ى لوُالب ل س‬‫م ى‬ ‫وي الع ل ل‬ ‫ست ل س‬
‫ل يل ل‬
6/50. Katakanlah: "Aku tidak mengatakan padamu bahwa bagiku ada perbendaharaan ALLAH, dan bukan aku
mengetahui yang ghaib. Dan aku tidak mengatakan padamu bahwa aku berkuasa. Yang aku ikut hanyalah yang
diwahyukan kepadaku." Katakanlah: "Adakah bersamaan yang buta dan yang melihat? Tidakkah kamu
pikirkan?"
﴿‫ن‬
‫صسليِ ل‬ ‫خيِ لقر ال ل ل‬
‫فاَ س‬ ‫ص ال ل ل‬
‫حقم وُلهقول ل‬ ‫م إ سمل ل سل مهس ي ل ق‬
‫ق ز‬ ‫ن ال ل ق‬
‫حك ل ق‬ ‫جقلو ل‬
‫ن ب سهس إ س س‬ ‫ست لعل س‬
‫ماَ ت ل ل‬
‫دي ل‬
‫عنُ س‬ ‫من مرلبيِ وُلك لذ مب لقتم ب سهس ل‬
‫ماَ س‬ ‫ى ب ليِ لنُ لةءْ ل‬ ‫ل‬ ‫قق ل‬
‫ل إ سلنيِ ع لل ى‬
٥٧﴾

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 190


6/57. Katakanlah: "Bahwa aku atas petunjuk dari TUHAN-ku, dan kamu mendustakan-NYA. Tiada padaku apa yang
kamu minta segerakan. Bahwa hukurn hanya kepunyaan ALLAH. DIA menceritakan yang logis dan DIA
adalah sebaik-baik yang menjelaskan."
‫ذاباَ من فلوقك قم أ لوُ من تحت أ لرجل سك ق ل‬ ‫ى لأن ي لب لعل ل‬
‫ل‬ ‫ق‬ ‫ذي‬‫س‬ ‫ق‬ ‫ي‬ ‫شيِ لنعاَ ل‬
ُ‫و‬ ‫م س‬ ‫سك ق ل‬ ‫م أوُل ي لل لب س ل‬ ‫ل‬ ‫ل س ل ل س ل ل س ل ق‬ ‫م عل ل ن ل‬ ‫ث ع لل ليِ لك ق ل‬ ‫ل‬
‫قاَد سقر ع لل ى‬ ‫ل هقول ال ل ل‬ ‫قق ل‬
٦٥﴿ ‫ن‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ق‬ ‫كم بأ ل‬ ‫ق‬
‫ققهو ل‬ ‫ف ل‬ ‫م يل ل‬ ‫ت لعللهق ل‬ ‫ف اللياَ س‬ ‫صلر ق‬ ‫ف نق ل‬ ‫ض انظلر كيِ ل ل‬ ْ‫ء‬ ‫ل‬ ‫ع‬‫ل‬ ‫ب‬ ‫س‬‫ل‬ ‫ل‬ ‫ض‬
‫ل‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫ل‬ ‫ب‬ ﴾
6/65. Katakanlah: “DIA-lah yang menentukan atas membangkitkan bagimu siksa dari atasmu atau dari bawah kakimu,
atau DIA jadikan kamu bergolongan-golongan, dan DIA rasakan pada setengah kamu kekuatan setengahnya,"
Perhatikanlah betapa KAMI jelaskan Ayat-Ayat supaya mereka memahami.
6/66, 6/67. (Lihat halaman 61).
6/75. (Lihat halaman 72-73).
6/82. (Lihat halaman 82).
6/91. (Lihal halaman 189).
‫ن سباَلل س‬ ‫ق‬ ‫ل‬
‫خلرةس‬ ‫مقنُو ل‬ ‫ن ي قؤ ل س‬ ‫ذي ل‬ ‫حولل للهاَ لوُال م س‬ ‫ن ل‬ ‫م ل‬ ‫قلرىًى وُل ل‬ ‫م ال ل ق‬ ‫ن ي لد لي لهس وُلل سقتنُذ سلر أ م‬ ‫ذي ب ليِ ل ل‬ ‫صد لقق ال م س‬ ‫م ل‬ ‫ك ز‬ ‫ملباَلر ر‬ ‫ب أنلزل للنُاَه ق ق‬ ‫ذا ك سلتاَ ر‬ ‫وُلهلـ ى ل‬
٩٢﴿ ‫ن‬ ‫حاَفسظو ل‬‫ق‬ ‫م يق ل‬ ‫صلت سهس ل‬ ‫ل‬ ‫ى ل‬ ‫ل‬ ‫﴾ي قؤ ل س‬
‫م ع لل ى‬ ‫ن ب سهس وُلهق ل‬ ‫مقنُو ل‬
6/92. Dan Kitab ini, KAMI turunkan dia penuh berkah paralel dengan yang sebelumnya, dan agar engkau peringati
penduduk ibu negeri (Makkah) dan orang sekitarnya. Orang-orang yang beriman pada Akhirat akan beriman
padanya dan mereka sama memelihara Shalat mereka.
‫ل‬ ‫ماَ قأوُ س‬
١٠٦﴿ ‫ن‬ ‫كيِ ل‬ ‫شر س س‬ ‫م ل‬ ‫ن ال ل ق‬ ‫ض عل س‬ ‫ه إ سمل هقول وُلأع لرس ل‬ ‫ك لل إ سل لـ ى ل‬ ‫من مرب ل ل‬ ‫ك س‬ ‫يِ إ سل ليِ ل ل‬ ‫ح ل‬ ‫﴾ات مب سعل ل‬
6/106. Ikutlah yang diwahyukan kepadamu dari TUHAN-mu. Tiada tuhan selain DIA, dan berpalinglah dari orang-orang
musyrik.
6/33. (Lihat halaman 14).
‫ختل س ن ق‬ ‫وُهو ال مذي لأن ل ل‬
‫ن‬
‫ماَ ل‬ ‫ن لوُالزر م‬ ‫ه لوُالمزي لقتو ل‬ ‫فاَ أك قل ق ق‬ ‫م ل ل‬ ‫ل لوُالمزلرع ل ق‬ ‫خ ل‬ ‫ت لوُالنُ م ل‬ ْ‫شاَ ء‬ ‫معلقروُ ل‬ ‫ت وُلغ ليِ للر ل‬ ْ‫شاَ ء‬ ‫معلقروُ ل‬ ‫ت م‬ ْ‫جمنُاَ ء‬ ‫شأ ل‬ ‫ل ق ل س‬
‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ق‬ ‫ق‬
‫ب‬‫ح ز‬ ‫ه ل يق س‬ ‫سرسقفوا إ سن م ق‬ ‫صاَد سهس وُلل ت ق ل‬ ‫ح ل‬ ‫م ل‬ ‫ه ي لول ل‬ ‫ق ق‬ ‫ح م‬ ‫ملر لوُآقتوا ل‬ ‫مرسهس إ سلذا أث ل ل‬ ‫من ث ل ل‬ ‫شاَب سهءْ كلوا س‬ ‫مت ل ل‬ ‫شاَب سنهاَ وُلغ ليِ للر ق‬ ‫مت ل ل‬ ‫ق‬
١٤١﴿ ‫ن‬ ‫سرسسفيِ ل‬ ‫م ل‬ ‫﴾ال ل ق‬
6/141. DIA-lah yang mawujudkan kebun-kebun berumpun dan yang tidak berumpun serta tetumbuhan dan tetanaman
yang berbeda hasilnya, begitupun yang berminyak dan yang bijinya bersusun, disamarkan dan yang tidak
disamarkan. Makanlah buahnya ketika dia berbuah, dan berikanlah yang logis (pada fakir miskin) pada hari
panennya. Jangan boros, bahwa ALLAH tidak menyukai orang-orang boros.
6/153. (Lihat halaman l30).
١٦١﴿ ‫ن‬ ‫كيِ ل‬ ‫شر س س‬ ‫م ل‬ ‫ن ال ل ق‬ ‫م ل‬ ‫ن س‬ ‫كاَ ل‬‫ماَ ل‬ ‫فاَ وُل ل‬ ‫حسنُيِ ن‬ ‫م ل‬ ‫هيِ ل‬ ‫ة إ سب للرا س‬ ‫مل م ل‬ ‫ماَ ل‬ ‫قيِم ءْ سديننُاَ قسيِ ل ن‬ ‫ست ل س‬ ‫م ل‬ ‫ط ز‬ ْ‫صلرا ء‬ ‫ى س‬ ‫ل‬
‫داسنيِ لرلبيِ إ سل ى‬ ‫ل إ سن مسنُيِ هل ل‬ ‫﴾قق ل‬
6/161. Katakanlah: "Bahwa aku, TUHAN-ku menunjuki aku kepada tuntunan kukuh, agama teguh ajaran Ibrahim
sesempurnanya. Tidaklah dia termasuk orang musyrik."
١٦٢﴿ ‫ن‬ ‫ميِ ل‬ ‫ب ال للعاَل ل س‬ ‫ماَستيِ ل سل مهس لر ل‬ ‫م ل‬ ‫حليِاَيل وُل ل‬ ‫م ل‬ ‫كيِ وُل ل‬ ‫س س‬ ‫صللستيِ وُلن ق ق‬ ‫ن ل‬ ‫ل إس م‬ ‫﴾قق ل‬
6/162. Katakanlah: "Bahwa Shalatku dan pengabdianku dan hidupku dan matiku untuk ALLAH TUHAN seluruh
manusia."
١٦٣﴿ ‫ن‬ ‫ميِ ل‬ ‫سل س س‬ ‫م ل‬ ‫ل ال ل ق‬ ‫ت وُلأ للناَ أ لوُم ق‬ ‫ملر ق‬
‫ك ل له وُبذ لىل س ل ق‬
‫كأ س‬ ‫ري ل ق ل س‬ ‫ش س‬ ‫﴾لل ل‬
6/163. "Tiada serikat bagi-NYA, dengan itu aku diperintah, dan aku adalah yang pertama lslam.
‫خللئ س ل ل ل‬
‫ريعق‬ ‫س س‬ ‫ك ل‬ ‫ن لرب م ل‬ ‫م إس م‬ ‫ماَ آلتاَك ق ل‬ ‫م سفيِ ل‬ ‫ت ل ليِ لب لل قولك ق ل‬ ْ‫جاَ ء‬ ‫ض د للر ل‬ ْ‫م فلولقل ب لعل ء‬ ‫ضك ق ل‬ ‫ض وُللرفلعل ب لعل ل‬ ‫ف اللر س‬ ‫م ل‬ ‫جعلل لك ق ل‬ ‫ذي ل‬ ‫وُلهقول ال م س‬
١٦٥﴿ ‫م‬ ‫حيِ ر‬ ‫فورر مر س‬ ‫ه ل لغل ق‬ ‫ب وُلإ سن م ق‬ ‫س‬ َ‫قا‬‫ل‬ ‫س‬ ‫ع‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ا‬﴾
6/165. DIA-lah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa Bumi, dan mengangkatkan derajat setengah kamu di atas
setengahnya untuk menguji kamu pada apa yang DIA berikan padamu. Bahwa TUHAN-mu cepat memberi
balasan, dan bahwa DIA pengampun penyayang.
‫ن ال م‬ ‫ماَ وُللل ت ل ل‬ ‫وُياَ آدم اسك ق ل‬
﴿‫ن‬‫ميِ ل‬ ‫ظاَل س س‬ ‫م ل‬ ‫كولناَ س‬ ‫جلرة ل فلت ل ق‬ ‫ش ل‬ ‫قلرلباَ هلـ ىذ سهس ال م‬ ‫شئ لت ق ل‬ ‫ث س‬ ‫حيِ ل ق‬ ‫ن ل‬ ‫م ل‬ ‫ة فلك قلل س‬ ‫جنُ م ل‬ ‫ك ال ل ل‬ ‫ج ل‬ ‫ت وُللزوُل ق‬ ‫ن أن ل‬ ‫لل ل ق ل ل‬
١٩﴾
7/19. "Hai Adam, tinggallah engkau dan istrimu di kebun itu. Makanlah dari yang mana kamu kehendaki, dan jangan
dekati pertumbuhan (hubungan sexual) ini lalu kamu termasuk orang-orang zalim.
7/24, 7/25. (Lihat halaman 19).
‫ل‬
‫ن‬ ‫ت الل مهس ل لعلل مهق ل‬
‫م ي لذ مك مقروُ ل‬ ‫ن آلياَ س‬
‫م ل‬ ‫خيِ لرر ذ ىلل س ل‬
‫ك س‬ ‫قولىًى ذ ىلل س ل‬
‫ك ل‬ ‫س الت م ل‬
‫شاَ وُلل سلباَ ق‬ ‫وآت سك ق ل‬
‫م وُلسري ن‬ ‫س ل‬
‫واسري ل‬
‫ساَ ي ق ل‬ ‫م قلد ل أنلزل للنُاَ ع لل ليِ لك ق ل‬
‫م ل سلباَ ن‬ ‫لياَ ب لسنُيِ آد ل ل‬
٢٦﴿﴾

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 191


7/26. Hai anak-anak Adam, sungguh telah KAMI turunkan atasmu pakaian menutupi tubuhmu dan jadi perhiasan, dan
pakaian keinsafan adalah lebih baik. Itulah dari Ayat-Ayat ALLAH sernoga mereka memikirkan.
‫ل‬ ‫ل‬ ‫قق ل ل‬
‫ن‬‫دوُ ل‬ ‫ماَ ب لد لأك ق ل‬
‫م ت لقعو ق‬ ‫ن كل ل‬ ‫دي ل‬‫ه ال ل‬ ‫ن لل ق‬ ‫صيِ ل‬‫خل س س‬‫م ل‬ ‫عوه ق ق‬‫جد ءْ لوُاد ل ق‬‫س س‬
‫م ل‬ ‫ل ل‬ ‫عنُد ل ك ق ل‬‫م س‬ ‫جوهلك ق ل‬ ‫موا وُق ق‬‫ط وُلأسقيِ ق‬ ‫س س‬ ‫ق ل‬ ‫ملر لرلبيِ سباَل ل س‬ ‫لأ ل‬
٢٩﴿﴾
7/29. Katakanlah: "TUHAN-ku memerintahkan yang efektif dan agar kamu mendirikan wajahmu pada setiap Masjid serta
menyeru DIA dan mengkhususkan agama untuk-NYA. Sebagaimana DIA telah memulai kamu. akan kamu
ulangi."
٣١﴿ ‫ن‬ ‫سرسسفيِ ل‬ ‫م ل‬ ‫ب ال ل ق‬
‫ح ز‬ ‫ه لل ي ق س‬ ‫سرسقفوا إ سن م ق‬ ‫شلرقبوا وُللل ت ق ل‬ ‫جد ءْ وُلك ققلوا لوُا ل‬ ‫س س‬ ‫م ل‬ ‫ل ل‬‫عنُد ل ك ق ل‬
‫م س‬ ‫ذوُا سزينُ لت لك ق ل‬ ‫خ ق‬ ‫م ق‬ ‫﴾لياَ ب لسنُيِ آد ل ل‬
7/31 . Hai anak-anak Adam, pakailah perhiasanmu pada setiap Masjid. Makanlah dan minumlah, dan jangan boros,
bahwa DIA tidak menyukai orang-orang boros.
‫ل‬ ‫ل‬
‫م وُللل هق ل‬
‫م‬ ‫ف ع لل ليِ لهس ل‬ ‫خول ر‬ ‫ح فللل ل‬ ‫صل ل ل‬ ‫ى وُلأ ل‬ ‫ق ى‬ ‫ن ات م ل‬
‫م س‬‫م آلياَستيِ فل ل‬ ‫ن ع لل ليِ لك ق ل‬
‫صو ل‬ ‫ق ز‬ ‫منُك ق ل‬
‫م يل ق‬ ‫ل ل‬‫س ر‬ ‫م قر ق‬ ‫ماَ ي لأت سيِ لنُ مك ق ل‬‫م إس م‬‫لياَ ب لسنُيِ آد ل ل‬
٣٥﴿ ‫ن‬ ‫نو‬
‫ل ل ل ق ل‬ ‫ز‬ ‫ح‬ ‫ي‬﴾
7/35. Hai anak-anak Adam, manakala datang padamu Rasul-rasul dari kamu menceritakan atasmu Ayal-Ayat-KU, maka
siapa yang insaf dan shaleh, akan tiada kecemasan atas mereka dan tidak mereka berduka cita.
‫ل‬ ‫ل‬
‫م‬ ‫خقلو ل‬
‫هاَ وُلهق ل‬ ‫م لل ل‬
‫م ي لد ل ق‬ ‫م ع لل ليِ لك ق ل‬
‫سلل ر‬ ‫ب ال ل ل‬
‫جنُ مةس أن ل‬ ‫حاَ ل‬
‫ص ل‬
‫م وُللناَد للوُا أ ل‬
‫ماَهق ل‬ ‫ن ك قمل ب س س‬
‫سيِ ل‬ ‫ل ي لعلرسقفو ل‬
‫جاَ ر‬ ‫ب وُلع لللى الل لع للرا س‬
‫ف رس ل‬ ‫جاَ ر‬
‫ح ل‬
‫ماَ س‬
‫وُلب ليِ لنُ لهق ل‬
٤٦﴿ ‫ن‬ ‫عو‬
‫ل ل ق ل‬‫م‬ ‫ل‬ ‫ط‬ ‫ي‬﴾
7/46. Di antara keduanya ada batas, dan di atas tempat pengenal ada laki-laki yang mengenal setiapnya pada tanda-tanda
mereka. Mereka menyeru kawanan surga: "Keselamatan atasmu," ketika belum memasukinya dan mereka
mengharapkan.
‫ل‬ ‫ل‬
﴿‫ن‬‫ست لك لب سقروُ ل‬
‫م تل ل‬ ‫ماَ ق‬
‫كنُت ق ل‬ ‫م وُل ل‬ ‫معقك ق ل‬ ‫ج ل‬‫م ل‬ ‫عنُك ق ل‬ ‫ى ل‬ ‫ماَ أغ لنُ ل ى‬‫م لقاَقلوا ل‬ ‫ماَهق ل‬‫سيِ ل‬ ‫جاَنل ي لعلرسقفون لقهم ب س س‬ ‫ف رس ل‬ ‫ب الل لع للرا س‬ ‫حاَ ق‬
‫ص ل‬
‫وُللناَد لىًى أ ل‬
٤٨﴾
7/48. Dan berseru kawanan tempat pengenal pada laki-laki yang mereka kenal dengan tanda-tandanya, mengatakan:
"Tidak menolong padamu kumpulanmu dan apa yang telah kamu sombongkan."
‫﴾أ لوُع لجبت ل‬
٦٣﴿ ‫ن‬ ‫مو ل‬ ‫ح ق‬‫م ت قلر ل‬ ‫قوا وُلل لعلل مك ق ل‬ ‫م وُلل ست لت م ق‬‫م ل سقيِنُذ سلرك ق ل‬‫منُك ق ل‬
‫ل ل‬ ْ‫ج ء‬‫ى لر ق‬ ‫من مرب لك ق ل ل‬
‫م ع لل ى‬ ‫م ذ سك لرر ل‬ ‫جاَلءك ق ل‬ ‫م أن ل‬ ‫ل س لق ل‬
7/63. "Herankah kamu jika sampai padamu pemikiran dari TUHAN-mu atas seorang lelaki dari kamu memperingati
kamu agar kamu menginsafi dan semoga kamu dirahmati?.
‫خل ل ل‬ ‫أ لوُع لجبت ل‬
‫ح‬ ‫ل‬
ْ‫من ب لعلد س قولم س قنو ء‬ ‫فاَلء س‬ ‫م ق‬ ‫جعلل لك ق ل‬ ‫م لوُاذ لك ققروُا إ سذ ل ل‬ ‫م ل سقيِنُذ سلرك ق ل‬‫منُك ق ل‬
‫ل ل‬ ْ‫ج ء‬‫ى لر ق‬ ‫من مرب لك ق ل ل‬
‫م ع لل ى‬ ‫م ذ سك لرر ل‬ ‫جاَلءك ق ل‬ ‫م أن ل‬ ‫ل س لق ل‬
٦٩﴿ ‫ن‬ ‫حو ل‬ ‫فل س ق‬‫م تق ل‬ ‫ة لفاَذ لك ققروُا آلللء الل مهس ل لعلل مك لق‬ ‫سط ل ن‬ ‫س ل‬‫ل‬ ‫ب‬ ‫ق‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫خ‬
‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ِ‫في‬‫س‬ ‫م‬
‫ل‬ ‫ق‬ ‫ك‬‫ل‬ ‫د‬ ‫زا‬
‫ل‬ ‫ل‬ ُ‫و‬﴾
7/69. "Herankah kamu jika sampai padamu pemikiran dari TUHAN-mu atas seorang lelaki dari kamu memperingati
kamu? Ingatlah ketika DIA jadikan kamu khalifah-khalifah sesudah kaum Nuh dan rnenambahkan keluasan
dalam ciptaan padamu. Ingatlah pemberian ALLAH semoga kamu menang.
‫شهوة ن من دوُن النُساَسء ب ل ل‬ ‫ل‬
٨١﴿ ‫ن‬ ‫سرسقفو ل‬ ‫م ل‬ ‫م ز‬ ‫م قلول ر‬ ‫ل أنت ق ل‬ ‫ل‬ ‫ق س ل ل‬ ‫ل ل ل ل ل‬ ‫جاَ ل‬ ‫ن اللر ل‬ ‫م ل لت لأقتو ل‬ ‫﴾إ سن مك ق ل‬
7/81. “Bahwa kamu mendatangi laki-laki bersyahwat tanpa perempuan, bahkan kamu ini kaum pemboros.”

7/124. "Akan aku potong tanganmu dan kakimu bertantangan, kemudian aku salib kamu semuanya.
‫ل‬ ‫ق‬
‫ل‬
‫هم‬‫مقر ق‬‫ل ي لأ ق‬ ‫جيِ س‬ ‫لن س‬‫م سفيِ الت موللراةس لوُا ل س‬ ‫عنُد لهق ل‬ ‫مك لقتونباَ س‬ ‫ه ل‬ ‫دوُن ل ق‬‫ج ق‬‫ذي ي ل س‬ ‫يِ ال م س‬
‫م م‬ ‫يِ الل ل‬ ‫ل النُ مب س م‬ ‫سو ل‬ ‫ن المر ق‬ ‫ن ي لت مب سقعو ل‬ ‫ال م س‬
‫ذي ل‬
‫م لوُاللغ للل ل‬
‫ل‬ ‫صلرهق ل‬ ‫ق س ل‬‫إ‬ ‫م‬
‫ل‬ ‫ه‬ ‫ل‬ ُ‫ن‬‫ل‬ ‫ع‬ ‫ق‬ ‫ع‬ ‫ض‬
‫ل‬ ‫ل‬ ‫ي‬‫ل‬ ُ‫و‬ ‫ث‬ ‫ل‬ ‫س‬ ‫ئ‬ َ‫با‬
‫ل‬ ‫خ‬‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬‫ا‬ ‫م‬
‫ق‬ ‫س‬ ‫ه‬‫ل‬ ‫ل‬
ِ‫ي‬ ‫ل‬‫ل‬ ‫ع‬ ‫م‬
‫ق‬ ‫ر‬
‫ل ل‬ ‫ح‬
‫ل‬ ‫ق‬ ‫ي‬ُ‫و‬ ‫ت‬ ‫س‬ َ‫با‬
‫ل‬ ‫ل‬ ‫م‬
ِ‫ي‬ ‫ط‬ ‫ال‬ ‫م‬
‫ق‬ ‫ق‬ ‫ه‬‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ز‬ ‫ح‬
‫س‬ ‫ق‬ ‫ي‬ ُ‫و‬
‫س ل‬ ‫ر‬ ‫ل‬ ‫ك‬ ُ‫من‬
‫ق‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ن‬‫س‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫م‬‫ل‬ ‫ق‬ ‫ه‬ َ‫ها‬ ‫ل‬
‫ل ل‬ُ‫ن‬
‫ل‬ ‫ي‬ُ‫و‬ ‫ف‬
‫س‬ ‫سباَل ل ل‬
ُ‫معلقرو‬
‫م‬
‫ك هق ق‬ ‫ه قأوُل لـ ىئ س ل‬ ‫معل ق‬ ‫ل ل‬ ‫ذي قأنزس ل‬ ‫صقروُه ق لوُات مب لقعوا الزنُولر ال م س‬ ‫مقنُوا ب سهس وُلع لمزقروُه ق وُلن ل ل‬ ‫نآ ل‬ ‫ذي ل‬ ‫م لفاَل م س‬ ‫ت ع لل ليِ لهس ل‬ ‫كاَن ل ل‬ ‫ال مستيِ ل‬
١٥٧﴿ ‫ن‬ ‫حو ل‬ ‫فل س ق‬‫م ل‬ ‫﴾ال ل ق‬
7/157. Orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi buta huruf, yang mereka dapati dia termaktub pada rnereka dalam Tawrat
dan Injil, menyuruh rnereka dengan yang makrut dan rnencegah mereka tentang yang mungkar, dia halalkan
untuk mereka yang baik-baik dan mengharamkan atas mereka yang buruk-buruk, dia angkatkan dari mereka
tugas mereka serta kekangan yang ada atas mereka. Maka orang-orang yang beriman padanya dan
membantunya serta menolonqnya dan mengikuti pentunjuk yang diturunkan bersamanya, itulah orang-orang
menang.
‫﴾وُمن قلوم موس ق‬
١٥٩﴿ ‫ن‬ ‫حقل وُلب سهس ي لعلد سقلو ل‬ ‫ن سباَل ل ل‬ ‫دوُ ل‬ ‫ة ي لهل ق‬ ‫م ر‬ ‫ىأ م‬ ‫ل س ق ل ى‬ ‫ل س‬
7/159. Dan dari kaum Musa ada ummat yang menunjuki dengan hal logis, dan dengannya mereka bersikap adil.
١٦٦﴿ ‫ن‬ ‫سسئيِ ل‬ ‫خاَ س‬ ‫كوقنوا قسلرد لة ن ل‬ ‫م ق‬ ‫ه ققل للنُاَ ل لهق ل‬ ‫ماَ ن ققهوا ع لنُ ل ق‬ ‫عن م‬ ‫وا ل‬ ‫ماَ ع لت ل ل‬ ‫﴾فلل ل م‬

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 192


7/166. Ketika mereka menantang terhadap apa yang mereka dicegah, KAMI katakan pada mereka: "Jadilah berupa
monyet menyeringai."
‫ل‬ ‫ق‬ ‫فسه ل‬ ‫شهدهقم ع لل ل ل‬ ‫ل‬ ‫وُلإ سذ ل أ ل ل‬
‫م لقاَلوا ب لل ى‬
‫ى‬ ‫ت ب سلرب لك ق ل‬ ‫س ق‬ ‫م أل ل ل‬ ‫ى أن ق س س ل‬ ‫ى‬ ‫م وُلأ ل ل ل ل‬ ‫م ذ قلري مت لهق ل‬ ‫من ظ ققهورسه س ل‬ ‫م س‬ ‫من ب لسنُيِ آد ل ل‬ ‫ك س‬ ‫خذ ل لرب ز ل‬
١٧٢﴿ ‫ن‬ ِ‫لي‬
‫س‬ ‫ف‬ ‫ل‬
َ‫غا‬ ‫ذا‬‫ل‬ ‫ى‬ ‫ـ‬‫ل‬ ‫ه‬ ‫ن‬ ‫ل‬ ‫ع‬ َ‫نُا‬ ‫ق‬ ‫ك‬ َ‫نا‬ ‫إ‬ ‫ة‬ ‫م‬ َ‫يِا‬ ‫ق‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫م‬ ‫و‬ ‫ي‬ ‫لوا‬ ‫ق‬ ‫قو‬ ‫ق‬ ‫ت‬ ‫أن‬ ‫شهدناَ ل‬ ‫ل‬ ﴾
‫ل‬ ‫س‬ ‫ل‬ ‫م‬ ‫م‬ ‫ل س‬ ‫س‬ ‫ل‬ ‫س‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫س‬
7/172. Ketika TUHAN-mu mengambil dari anak-anak Adam keturunan mereka dari punggung mereka, dan menjadikan
mereka saksi atas diri mereka "Bukankah AKU TUHAN-mu?" Mereka berkata, "Ketahuilah, kami
mernbuktikan," yang akan kamu katakan pada Hari kiamat: "bahwa kami telah lengah tentang ini."
‫ن ال ل ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬
ِ‫ي‬
‫سنُ س ل‬
‫م م‬ ‫ماَ ل‬ ‫خيِ لرس وُل ل‬ ‫م ل‬ ‫ت س‬ ‫ست لك لث للر ق‬ ‫ب لل ل‬ ‫م ال لغليِ ل ل‬ ‫ت أع لل ل ق‬ ‫كنُ ق‬ ‫ه وُلل لول ق‬ ‫شاَلء الل م ق‬ ‫ماَ ل‬ ‫ضمرا إمل ل‬ ‫فنعاَ وُللل ل‬ ‫سيِ ن ل ل‬ ‫ف س‬ ‫ك ل سنُ ل ل‬‫مل س ق‬ ‫ققل مل أ ل‬
١٨٨﴿ ‫ن‬ ‫نُو‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫ؤ‬ ‫ي‬ ‫م‬ ‫و‬ ‫ل‬ ‫ق‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ر‬ ِ‫شي‬ ‫ب‬ُ‫و‬ ‫ر‬ ‫ذي‬ ‫ن‬ ‫ل‬‫م‬ ‫إ‬ َ‫نا‬ ‫﴾السو سقء إن أ ل‬
‫ل ءْ ق س ق ل‬ ‫س ل ل س ل س ر لل س ر‬ ‫ز‬
7/188. Katakanlah: “Tiada aku miliki bagi diriku manfaat dan tiada bahaya selain apa yang ALLAH kehendaki. Kalau
aku mengetahui hal ghaib, tentulah aku memperbanyak yang baik-baik dan tiada kejahatan menyentuhku.
Bahwa aku hanya pemberi peringatan dan kabar gernbira bagi kaum beriman."
َ‫فا‬
‫فيِ ن‬ ‫خ س‬ ‫منل ل‬ ‫ح ل‬
‫ت ل‬ ‫مل ل ل‬ ‫ح ل‬ ‫هاَ ل‬ ‫شاَ ل‬‫ماَ ت لغل م‬ ‫ن إ سل ليِ للهاَ فلل ل م‬ ‫سك ق ل‬ ‫جلهاَ ل سيِ ل ل‬ ‫منُ للهاَ لزوُل ل‬ ‫ل س‬ ‫جعل ل‬ ‫حد لةءْ وُل ل‬ ‫س لوُا س‬ ْ‫ف ء‬ ‫من ن م ل‬ ‫كم ل‬ ‫ق ق‬ ‫خل ل ل‬ ‫ذي ل‬ ‫هقول ال م س‬
١٨٩﴿ ‫ن‬ ‫ري ل‬‫شاَك س س‬ ‫ن ال م‬ ‫م ل‬ ‫ن س‬ ‫كون ل م‬ ‫حاَ ل منُ ل ق‬ ‫صاَل س ن‬ ‫ن آت ليِ لت للنُاَ ل‬ ‫ماَ ل لئ س ل‬ ‫ه لرب مهق ل‬ ‫وا الل م ل‬ ‫قللت د مع ل ل‬ ‫ماَ أ لث ل ل‬‫ت ب سهس فلل ل م‬ ‫ممر ل‬ ‫﴾فل ل‬
7/189. DIA-lah yang menciptakan kamu dari satu diri (perempuan), dan menjadikan dari dia suaminya untuk tinggal
padanya. Ketika dia menutupinya, hamillah dia dengan kandungan ringan, berlalulah dia dengan itu. Ketika
telah memberat, keduanya menyeru TUHAN mereka: "Jika ENGKAU beri kami anak shaleh, akan jadilah
kami termasuk orang-orang bersyukur."
﴿‫ن‬ ‫ل‬ ِ‫لي‬ ‫س‬ ‫س‬ ‫ف‬ ‫ن ال ل ل‬
َ‫غا‬ ‫م ل‬ ‫كن ل‬ ‫ل وُللل ت ل ق‬‫صاَ س‬ ‫ل سباَل لغقد قوُل لوُالل ل‬ ‫قو ل س‬ ‫ن ال ل ل‬ ‫م ل‬ ‫جهلرس س‬ ‫ن ال ل ل‬ ‫دوُ ل‬ ‫ة وُل ق‬ ‫ف ن‬ ‫خيِ ل‬ ‫عاَ وُل س‬ ‫ضزر ن‬ ‫ك تل ل‬ ‫س ل‬ ‫ف س‬ ‫ك سفيِ ن ل ل‬ ‫كر مرب م ل‬ ‫لوُاذ ل ق‬
٢٠٥﴾
7/205. Dan ingatlah TUHAN-mu dalam dirimu berendah diri dan cemas, bukan dengan perkataan nyata waktu pagi dan
sore. Jangan termasuk orang-orang lengah.
ِ‫ض سفي‬ ْ‫ى ب سب لعل ء‬
‫ضهق ل ل ل‬
‫م أوُلل ى‬ ‫حاَم س ب لعل ق‬ ‫م وُلأوُقلو الل للر ل‬
‫ق‬
‫منُك ق ل‬ ‫ك س‬ ‫م فلقأوُل لـ ىئ س ل‬ ‫معلك ق ل‬ ‫دوُا ل‬ ‫جاَهل ق‬ ‫جقروُا وُل ل‬ ‫هاَ ل‬‫من ب لعلد ق وُل ل‬ ‫مقنُوا س‬ ‫نآ ل‬ ‫ذي ل‬ ‫لوُال م س‬
٧٥﴿ ‫م‬ ‫ر‬ ِ‫لي‬ ‫س‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ْ‫ء‬ ‫ء‬ ِ‫ي‬
‫ل‬ ‫ش‬ ‫ل‬ ‫ل‬‫ل‬ ‫ق‬ ‫ك‬ ‫ب‬
‫ل س‬ ‫ه‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫ال‬ ‫ن‬‫م‬ ‫س‬ ‫إ‬ ‫س‬ ‫ه‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫ال‬ ‫ب‬ ‫س‬ َ‫تا‬
‫ل‬ ‫س‬ ‫ك‬ ﴾
8/75. Dan orang-orang yang beriman sesudahnya dan hijrah dan berjuang bersamamu, maka mereka termasuk kamu.
Orang-orang yarp berkasih sayang setengah rnereka utama pada setengahnya dalam ketetapan ALLAH. bahwa
ALLAH mengetahui tiap sesuatu.
9/5. (Lihat halaman 135-136).
‫ل‬ ‫فرس قأوُل لـ ىئ س ل‬ ‫ى لأن ق‬ ‫شركيِ ل‬
‫م‬ ‫ماَل قهق ل‬
‫م وُلسفيِ المنُاَرس هق ل‬ ‫حب سط ل ل‬
‫ت أع ل ل‬ ‫ك ل‬ ‫سسهم سباَل لك ق ل‬
‫ف س‬ ‫دي ل ل‬
‫ن ع لل ى‬ ‫جد ل الل مهس ل‬
‫شاَه س س‬ ‫ساَ س‬
‫م ل‬
‫مقروُا ل‬
‫ن أن ي لعل ق‬ ‫ن ل سل ل ق‬
‫م ل س س ل‬ ‫ماَ ل‬
‫كاَ ل‬ ‫ل‬
١٧﴿ ‫ن‬ ‫دوُ ل‬
‫خاَل س ق‬
‫﴾ ل‬
9/17. Tiada bagi musyrikin itu meramalkan Masjid-Masjid ALLAH selaku penyaksi atas diri mereka pada kekafiran.
Itulah yang amal mereka telah lenyap dan mereka kekal dalam Neraka.
‫ك لأن‬
‫ى قأوُل لـ ىئ س ل‬ ‫ش إ سمل الل م ل‬
‫ه فلعل ل‬
‫س ى‬ ‫خ ل‬ ‫كاَة ل وُلل ل ل‬
‫م يل ل‬ ‫صللة ل لوُآلتى المز ل‬
‫م ال م‬
‫ل‬
‫خرس وُلألقاَ ل‬‫ن سباَلل مهس لوُال ليِ لولم س الل س‬
‫م ل‬
‫نآ ل‬ ‫جد ل الل مهس ل‬
‫م ل‬ ‫ساَ س‬
‫م ل‬
‫مقر ل‬
‫ماَ ي لعل ق‬
‫إ سن م ل‬
١٨﴿ ‫ن‬ ‫دي ل‬
‫مهلت ل س‬ ‫ل‬
‫ن ال ق‬ ‫م ل‬‫كوقنوا س‬ ‫﴾ي ل ق‬
9/18. Bahwa yang meramaikan Masjid-Masjid ALLAH ialah siapa yang beriman pada ALLAH dan Hari yang akhir serta
mendirikan Shalat dan memberikan zakat dan tidak takut selain pada ALLAH. Mungkin itulah yang termasuk
orang-orang rnendapat petunjuk.
9/19, 9/20. (Lihat halaman 166-177).
9/28. (Lihat halaman 67)
‫م قنولره ق وُلل لول ك لرسه ل ال ل ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫﴾يريدوُ ل‬
٣٢﴿ ‫ن‬ ‫كاَفسقروُ ل‬ ‫ه إ سمل أن ي قت س م‬ ‫م وُلي لألبى الل م ق‬ ‫واه سهس ل‬ ‫فقئوا قنولر الل مهس ب سأفل ل‬ ‫ن أن ي قط ل س‬ ‫ق س ق ل‬
9/32. Mereka ingin memadamkan petunjuk ALLAH dengan mulut mereka, dan ALLAH menolak kecuali menyelesaikan
petunjuk-NYA walaupun orang-orang kafir merasa benci.
‫ل‬
٣٣﴿ ‫ن‬ ‫كو ل‬ ‫شر س ق‬
‫م ل‬‫ن ك قل لهس وُلل لول ك لرسه ل ال ل ق‬ ‫دي س‬ ‫حقل ل سيِ قظ لهسلره ق ع لللى ال ل‬ ‫ن ال ل ل‬ ‫سول ل ق ل‬
‫ه سباَلهقد لىًى وُلسدي س‬ ‫ل لر ق‬ ‫س ل‬‫ذي ألر ل‬ ‫﴾هقول ال م س‬
9/33. DIA-lah yang mengutus Rasul-NYA dengan petunjuk dan agarna logis agar dia terangkan tentang-NYA setiapnya
atas agama itu walaupun orang-orarg musyrik merasa benci.
9/36. (Lihat halanran 136).
‫م‬‫حمر ل‬
‫ماَ ل‬ ‫واط سقئوا س‬
‫عد مة ل ل‬ ‫ماَ ل ليِ ق ل‬
‫عاَ ن‬
‫ه ل‬ ‫مون ل ق‬
‫حلر ق‬ ‫ماَ وُلي ق ل‬ ‫عاَ ن‬
‫ه ل‬‫حزلون ل ق‬ ‫ن كل ل‬
‫فقروُا ي ق س‬ ‫ذي ل‬ ‫ل ب سهس ال م س‬‫ض ز‬ ‫سيِقء زسلياَد لة ر سفيِ ال لك ق ل‬
‫فر س ي ق ل‬ ‫ماَ النُ م س‬
‫إ سن م ل‬
‫م ال ل ل‬ ‫دي ال ل ل‬ ‫ل‬
٣٧﴿ ‫ن‬ ‫ري ل‬
‫كاَفس س‬ ‫قول ل‬ ‫ه لل ي لهل س‬ ‫م لوُالل م ق‬‫ماَل سهس ل‬‫سوقء أع ل ل‬ ‫م ق‬ ‫ن ل لهق ل‬ ‫ه قزي ل ل‬ ‫م الل م ق‬
‫حمر ل‬ ‫ماَ ل‬ ‫حزلوا ل‬ ‫ه فليِ ق س‬ ‫﴾الل م ق‬

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 193


9/37. Bahwa pengunduran (dari penanggalan Qamariah) ialah penambahan dalam kekafiran, dengannya disesatkan orang-
orang kafir. Mereka menghalalkannya pada satu musim dan menghamkannya pada satu musim untuk
menguasai bilangan yang ALLAH haramkan, lalu mereka halalkan yang ALLAH haramkan. Dihiasi untuk
mereka kejahatan amal mereka dan ALLAH tidak menunjuki kaum kafir.
‫ى وُللل‬ ‫ساَل ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫م لأن ت ق ل‬
‫م كق ل ى‬ ‫صللة ل إ سمل وُلهق ل‬ ‫ن ال م‬ ‫سول سهس وُللل ي لأقتو ل‬ ‫فقروُا سباَلل مهس وُلب سلر ق‬ ‫م كل ل‬ ‫م إ سمل أن مهق ل‬ ‫قاَت قهق ل‬ ‫ف ل‬ ‫م نل ل‬ ‫منُ لهق ل‬ ‫ل س‬ ‫قب ل ل‬ ‫منُ لعلهق ل‬ ‫ماَ ل‬ ‫وُل ل‬
٥٤﴿ ‫ن‬ ‫هو ل‬ ‫ل‬
‫م كاَرس ق‬ ‫ن إ سل وُلهق ل‬ ‫م‬ ‫قو ل‬ ‫ف ق‬ ‫﴾قينُ س‬
9/54. Tiada yang mencegah untuk diterima nafkah dari mereka kecuali karena mereka kafir pada ALLAH dan pada
Rasul-NYA, dan mereka tidak datang melakukan Shalat kecuali dengan malas, dan tidak bernafkah kecuali
mereka merasa benci.
ِ‫ن وُلسفي‬ ‫ميِ ل‬ ‫ب لوُال للغاَرس س‬ ‫م وُلسفيِ اللرلقاَ س‬ ‫فةس قققلوب قهق ل‬ ‫مؤ لل م ل‬ ‫ن ع لل ليِ للهاَ لوُال ل ق‬ ‫مسليِ ل‬ ‫ن لوُال للعاَ س‬ ‫كيِ س‬ ‫ساَ س‬ ‫م ل‬ ‫قلراسء لوُال ل ل‬ ‫ف ل‬ ‫ت ل سل ل ق‬ ‫صد للقاَ ق‬ ‫ماَ ال م‬ ‫إ سن م ل‬
٦٠﴿ ‫م‬ ‫كيِ ر‬ ‫ح س‬ ‫م ل‬ ‫ه ع لسليِ ر‬ ‫ن الل مهس لوُالل م ق‬ ‫م ل‬ ‫ة ل‬ ‫ض ن‬ ‫ري ل‬ ‫ل فل س‬ ‫سسبيِ س‬ ‫ن ال م‬ ‫ل اللهس لوُاب ل س‬
‫سسبيِ س م‬ ‫﴾ ل‬
9/60. Bahwa sedekah itu untuk orang-orang melarat dan orang-orang miskin yang bekerja atasnya dan yang hatinya
dibangun dan pada penjagaan (negeri) dan yang mendapat kecelakaan dan pada garis hukum ALLAH dan para
pejuang, selaku kewaiiban dari ALLAH, dan ALLAH mengetahui bijaksana.
9/97. (Lihat halaman 131).
‫خذ ل م ل‬
﴿‫م‬ ‫ميِعر ع لسليِ ر‬ ‫س س‬ ‫ه ل‬ ‫م لوُالل م ق‬ ‫ن ل مهق ل‬ ‫سك ل ر‬ ‫ك ل‬ ‫صللت ل ل‬ ‫ن ل‬ ‫م إس م‬ ‫ل ع لل ليِ لهس ل‬ ‫ص ل‬ ‫كيِسهم ب سلهاَ وُل ل‬ ‫م وُلت قلز ل‬ ‫ة ت قط لهلقرهق ل‬ ‫صد لقل ن‬ ‫م ل‬ ‫وال سهس ل‬ ‫م ل‬ ‫نأ ل‬ ‫ق س ل‬
١٠٣﴾
9/103. Ambillah sedekah dari harta mereka untuk mensucikan mereka dan mencerdaskan mereka dengannya, dan
Shalatlah untuk mereka, bahwa Shalatmu penenang bagi mereka, dan ALLAH rnendengar mengetahui.
‫ل‬ ‫ل‬ ‫ن لأن ق‬
‫قت ققلو ل‬
‫ن‬ ‫ل الل مهس فليِ ل ل‬ ‫سسبيِ س‬ ‫ن سفيِ ل‬ ‫قاَت سقلو ل‬ ‫ة يق ل‬ ‫جنُ م ل‬ ‫م ال ل ل‬ ‫ن ل لهق ق‬ ‫وال لقهم ب سأ م‬ ‫م ل‬ ‫م وُلأ ل‬ ‫سهق ل‬ ‫ف ل‬ ‫مسنُيِ ل‬ ‫مؤ ل س‬ ‫ن ال ل ق‬ ‫م ل‬ ‫شت للرىًى س‬ ‫ها ل‬ ‫ن الل م ل‬ ‫إس م‬
‫م‬ ‫قرآن وُمن أ ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬
‫شقروُا ب سب ليِ لعسك قق‬
‫م‬ ‫ست لب ل س‬ ‫ل‬ ‫ل‬
َ‫فا‬ ‫س‬ ‫ه‬ ‫ل‬ ‫ال‬ ‫ن‬‫ل‬ ‫م‬
‫س‬ ‫س‬ ‫ه‬ ‫س‬ ‫د‬ ‫ه‬‫ع‬ ‫ب‬ ‫ى‬ ‫ل‬
‫ل س ل ل ل ل ى سل ل‬ ‫ف‬ ُ‫و‬ ‫ق‬ ‫ل‬ ‫وُا‬ ‫ل س س س ل‬‫ل‬ ِ‫جي‬ ‫لن‬ ‫وُا‬ ‫س‬ ‫ة‬ ‫را‬ ‫لل‬ ‫و‬ ‫م‬ ‫ت‬ ‫ال‬ ِ‫في‬ ‫س‬ َ‫قا‬ ‫م‬ ‫ح‬‫ل ل‬ ‫س‬ ‫ه‬ ِ‫ي‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫دا‬
‫ن ل ن‬‫ل‬ ‫ع‬ ُ‫و‬ ‫قت لقلو ل‬ ‫وُلي ق ل‬
١١١﴿ ‫م‬ ‫ظيِ ق‬ ‫فولقز ال لعل س‬ ‫ك هقول ال ل ل‬ ‫ذي لباَي لعلقتم ب سهس وُلذ لىل س ل‬ ‫﴾ال م س‬
9/111. Bahwa ALLAH membeli dari orang-orang beriman diri mereka dan harta mereka, bahwa untuk mereka surga.
Mereka berperang pada garis hukum ALLAH lalu membunuh dan terbunuh selaku janjian logis atas-NYA
dalam Tawrat dan lnjil dan Alquran. Siapakah yang lebih sempurna pada ketegasan daripada ALLAH? Maka
bergembiralah dengan niagamu yang kamu berniaga pada-NYA, dan itulah bahagia besar.
‫قط لعون وُادياَ إمل ك قت سب ل لهم ل سيِجزيهم الل م ل‬
‫ن‬‫مقلو ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫ل‬ ‫ي‬ ‫كاَقنوا‬ ‫ماَ ل‬‫ن ل‬ ‫س ل‬ ‫ح ل‬ ‫هأ ل‬ ‫ق‬ ‫ل ق ل ل ل سلق ق‬ ‫صسغيِلرة ن وُللل ك لسبيِلرة ن وُللل ي ل ل ق ل ل س ن س‬ ‫ة ل‬ ‫ق ن‬‫ف ل‬ ‫ن نل ل‬ ‫قو ل‬ ‫ف ق‬‫وُللل قينُ س‬
١٢١﴿﴾
9/121. Dan mereka tidak membelanjakan nafkah kecil dan tidak yang besar, dan tidak memutuskan suatu tugas, kecuali
yang ditetapkan bagi mereka agar ALLAH rnembatasi mereka dengan yang lebih baik daripada apa yang telah
mereka kerjakan.
‫خل لقل الل قم‬
‫ه‬ ‫ماَ ل‬ ‫ب ل‬ ‫ساَ ل‬ ‫ح ل‬ ‫ن لوُال ل س‬ ‫سسنُيِ ل‬ ‫موا ع لد لد ل ال ل‬ ‫ل ل ست لعلل ل ق‬ ‫ملنُاَزس ل‬ ‫ملر قنونرا وُلقلد ملره ق ل‬ ‫ق ل‬ ‫ضليِاَنء لوُال ل ل‬ ‫س س‬ ‫م ل‬ ‫ش ل‬ ‫ل ال م‬ ‫جعل ل‬ ‫ذي ل‬ ‫هقول ال م س‬
٥﴿ ‫ن‬ ‫مو ل‬ ‫قولم ءْ ي لعلل ل ق‬ ‫ت لس ل‬ ‫ل الللياَ س‬ ‫ص ق‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ف‬ ‫ق‬ ‫ي‬ ‫ل‬ ‫ق‬ ‫ح‬‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬َ‫با‬
‫س‬ ‫ل‬ ‫م‬ ‫س‬ ‫إ‬ ‫ك‬ ‫ل‬ ‫س‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ى‬ ‫ذ‬ ﴾
10/5. DIA-lah yang menjadikan Surya sumber menerangi dan Bulan bersinar serta menentukan orbitnya agar kamu
ketahui bilangan tahun dan perhitungan. ALLAH tidak menciptakan itu kecuali dengan hal logis. DIA jelaskan
Ayat-Ayat pada kaum yang berilmu.
‫لل‬
١٤﴿ ‫ن‬ ‫مقلو ل‬ ‫ف ت لعل ل‬ ‫م ل سلنُنُظ قلر ك ليِ ل ل‬ ‫من ب لعلد سه س ل‬ ‫ض س‬ ‫ف سفيِ اللر س‬ ‫خللئ س ل‬ ‫م ل‬ ‫جعلل للنُاَك ق ل‬ ‫م ل‬ ‫﴾ث ق م‬
10/14. Kemudian KAMI jadikan kamu khalifah-khalifah di Bumi sesudah mereka agar KAMI lihat betapa kamu beramal.
‫قرآن غ ليِر هلـ ى ل ل‬
ِ‫ن سلي‬ ‫كو ق‬ ‫ماَ ي ل ق‬ ‫ل ل‬ ‫ه قق ل‬ ‫ذا أوُل ب لد لل ل ق‬ ‫ت ب س ق ل ءْ ل س‬ ‫قاَلءلناَ ائ ل س‬ ‫ن لس ل‬ ‫جو ل‬ ‫ن لل ي للر ق‬ ‫ذي ل‬ ‫ل ال م س‬ ‫ت لقاَ ل‬ ْ‫م آلياَت قلنُاَ ب ليِ للنُاَ ء‬ ‫ى ع لل ليِ لهس ل‬ ‫ل‬
‫وُلإ س للذا ت ق قت لل ى‬
ْ‫ب ي لولم ء‬ ‫ذا ل‬ ‫ت لرلبيِ ع ل ل‬ ‫صيِ ل ق‬ ‫ن عل ل‬ ‫ف إس ل‬ ‫خاَ ق‬ ‫يِ إ سلنيِ أ ل ل‬ ‫ى إ سل ل م‬ ‫ح ى‬ ‫ماَ قيو ل‬ ‫ن أت مب سعق إ سمل ل‬
‫فسيِ إ ل‬
‫س ل‬ ‫قاَسء ن ل ل س‬ ‫من ت سل ل ل‬ ‫ه س‬ ‫ن أب لد لل ل ق‬ ‫أ ل‬
١٥﴿ ْ‫ظيِم ء‬ ‫﴾ع ل س‬
10/15. Ketika dianalisakan atas mereka Ayat-Ayat KAMI yang menerangkan, berkatalah orang-orang yang tidak harap
menemui KAMI. Datangkanlah Alquran selain ini atau gantilah dia. Katakanlah: ''Tiada bagimu untuk
menggantinya dari yang sampai pada diriku. Yang aku ikut hanyalan yang diwahyukan kepadaku. Aku cemas
pada siksaan Hari yang besar jika aku menyanggah TUHAN-ku.”
‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫شاَلء الل مه ل سك ق ل ق‬ ‫ل‬
‫ن‬
‫مو ل‬
‫قد س ق‬ ‫ة وُللل ي ل ل‬
‫ست ل ل‬ ‫ساَع ل ن‬
‫ن ل‬
‫خقروُ ل‬ ‫م فللل ي ل ل‬
‫ست لأ س‬ ‫جل قهق ل‬
‫جاَلء أ ل‬
‫ذا ل‬ ‫ج ر‬
‫ل إس ل‬ ‫مةءْ أ ل‬
‫لأ م‬ ‫ق‬ ‫فنعاَ إ سمل ل‬
‫ماَ ل‬ ‫ضمرا وُللل ن ل ل‬
‫سيِ ل‬
‫ف س‬
‫ك ل سنُ ل ل‬ ‫ققل مل أ ل‬
‫مل س ق‬
٤٩﴿﴾
10/49. Katakanlah: "Tiada aku miliki untuk diriku bahaya dan tiada manfaat selain yang ALLAH kehendaki. Bagi setiap
ummat ada ajal. Ketika ajal mereka sampai, tidaklah mereka terlambat sesaat dan tidak terdahulu.

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 194


‫ل‬
٥٧﴿ ‫ن‬ ‫ة ل لل ل ق‬
‫مؤ ل س‬
‫مسنُيِ ل‬ ‫م ر‬
‫ح ل‬
‫دىً وُللر ل‬
‫دوُرس وُلهق ن‬
‫ص ق‬ ‫فاَرء ل ل ل‬
‫ماَ سفيِ ال ز‬ ‫ش ل‬ ‫من مرب لك ق ل‬
‫م وُل س‬ ‫عظ ل ر‬
‫ة ل‬ ‫مو ل س‬ ‫جاَلءت ل ق‬
‫كم م‬ ‫س قلد ل ل‬
‫﴾لياَ أي زلهاَ المنُاَ ق‬
10/57. Wahai manusia, sungguh telah sampai padamu pelajaran dari TUHAN-mu dan obat bagi yang di dalam dada serta
petunjuk dan rahmat untuk orang-orang beriman.
‫خللئ س ل ل‬
‫ن‬ ‫ة ال ل ق‬
‫منُذ لسري ل‬ ‫عاَقسب ل ق‬
‫ن ل‬ ‫ف ل‬
‫كاَ ل‬ ‫ن ك لذ مقبوا سبآِلياَت سلنُاَ لفاَنظ قلر ك ليِ ل ل‬ ‫ف وُلأغ للرقللنُاَ ال م س‬
‫ذي ل‬ ‫جعلل للنُاَهق ل‬
‫م ل‬ ‫فل ل س‬
‫ك وُل ل‬ ‫ه سفيِ ال ل ق‬
‫معل ق‬
‫من م‬ ‫فلك لذ مقبوه ق فلنُ ل م‬
‫جيِ للنُاَه ق وُل ل‬
٧٣﴿﴾
10/73. Mereka mendustakannya lalu KAMI selamatkan dia dan siapa yang bersamanya dalam kapal, dan KAMl jadikan
mereka khalifah-khalifah. KAMI karamkan orang-orang yang mendustakan Ayat-Ayat KAMI, maka
perhatikanlah betapa akibat orang-orang yang diberi peringatan itu.
‫صللة ل وُلب ل ل‬ ‫قومك قماَ بمصر بيِوتاَ وُاجعقلوا بيِوتك قم قبل ل ن ل‬ ‫ل‬ ‫ى وُلأ ل س‬ ‫ل‬ ‫ل‬
‫شر س‬ ‫موا ال م‬
‫ة وُلأسقيِ ق‬ ‫قق ل ل س ل‬ ‫وآ ل س ل ل س ل س س ل ل ق ق ن ل ل ل‬ ‫خيِهس أن ت لب ل م‬ ‫س ى‬ ‫مو ل‬ ‫ى ق‬ ‫حيِ للنُاَ إ سل ى‬
‫وُلأوُل ل‬
٨٧﴿ ‫ن‬ ِ‫نُي‬
‫ق س س ل‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫ؤ‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ﴾
10/87. KAMI wahyukan kepada Musa dan saudaranya: "Tentukanlah bagi kaummu rumah-rumah di Mesir, dan
jadikanlah rumah-rumahmu itu kiblat dan dirikanlah Shalat serta gembirakanlah orang-orang beriman."
‫ل آمنُت أ ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬
‫ه ال لغللرقق لقاَ ل ل ق م ق‬
‫ه‬ ‫ن‬ ‫ى إ سلذا أد للرك ل ق‬ ‫حت م ى‬ ‫جقنُود قه ق ب لغلنيِاَ وُلع لد لنوُا ل‬ ‫ن وُل ق‬ ‫م فسلرع لول ق‬ ‫حلر فلأت لب لعلهق ل‬ ‫ل ال لب ل ل‬ ‫سلراسئيِ ل‬ ‫جاَوُللزلناَ ب سب لسنُيِ إ س ل‬
‫وُل ل‬
٩٠﴿ ‫ن‬ ِ‫مي‬ ‫س‬ ‫ل‬ ‫س‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫ل‬‫ا‬ ‫ن‬ ‫م‬ َ‫نا‬ ‫ل‬ ‫أ‬ ُ‫و‬ ‫ل‬
‫ل‬ ِ‫ئي‬
‫س‬ ‫را‬ ‫س‬ ‫إ‬ ‫نُو‬ ‫ب‬ ‫ه‬ ‫ب‬ ‫ت‬ ُ‫ن‬ ‫م‬ ‫آ‬ ‫ذي‬ ‫م‬ ‫ل‬‫ا‬ ‫ل‬‫م‬ ‫إ‬ ‫ه‬ ‫ى‬ ‫ـ‬‫ل‬ ‫ل‬ ‫إ‬ ‫ل‬
‫ل‬ ﴾
‫ل‬ ‫س‬ ‫ل‬ ‫ق‬ ‫ل‬ ‫س‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫س ل‬ ‫ل‬ ‫ق‬ ‫ل‬ ‫س‬ ‫س‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫س‬ ‫س‬ ‫ل‬ ‫س‬
10/90. Dan KAMI seberangkan Bani Isreil di laut (Laut Merah) lalu Firaun dan tentaranya mengikuti mereka dengan
kekerasan dan permusuhan, hingga ketika pembenaman mencapainya, dia berkata. "Aku beriman bahwa tiada
tuhan selain yang pada-NYA beriman Bani Israil, dan aku termasuk Muslimin."
١٠٩﴿ ‫ن‬ ‫ميِ ل‬
‫حاَك س س‬ ‫خيِ لقر ال ل ل‬‫ه وُلهقول ل‬ ‫م الل م ق‬ ‫حك ق ل‬ ‫ى يل ل‬ ‫حت م ى‬ ‫صب سلر ل‬ ‫ك لوُا ل‬ ‫ى إ سل ليِ ل ل‬‫ح ى‬ ‫ماَ قيو ل‬ ‫﴾لوُات مب سعل ل‬
10/109. Ikutlah yang diwahyukan kepadamu, dan tabahlah hingga ALLAH menghukum. DIA-lah yang sebaik-baik
Hakim.
11/40, 11/41. (Lihat halaman 46).
‫دا ل لل ل ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬
‫قولم س‬ ‫ل ب قعل ن‬ ‫ت ع لللى ال ل ق‬
‫جود سيل وُلسقيِ ل‬ ‫ست لول ل‬ ‫يِ الل ل‬
‫مقر لوُا ل‬ ‫ض ل‬ ‫ض ال ل ل‬
‫ماَقء وُلقق س‬ ‫ماَقء أقلل سسعيِ وُلسغيِ ل‬
‫س ل‬
‫ك وُللياَ ل‬ ‫ض اب لل لسعيِ ل‬
‫ماَلء س‬ ‫وُلسقيِ ل‬
‫ل لياَ ألر ق‬
٤٤﴿ ‫ن‬ ِ‫مي‬
‫س س ل‬ ‫ل‬ ‫م‬
َ‫ظا‬ ‫ال‬﴾
11/44. Dan dikatakan: "Hai Bumi telanlah airmu, dan hai angkasa, tenanglah," dan air menyusut. Terlaksanalah perintah
itu, dan dia berada di atas Juudi (Bumi yang diperbagus). Dan dikatakan: “Nyah-lah kaum yang zalim."
‫ك وُع لل لى أ قمم ممن مع ل ق‬
َ‫ممنُا‬
‫س ق ل‬
‫هم‬ ‫م ز‬ ‫م ثق م‬
‫م يل ل‬ ‫مت لعقهق ل‬ ‫سنُ ق ل‬‫م ل‬ ‫م ر‬‫ك وُلأ ل‬ ‫م ل‬ ‫ى ل ءْ ل م‬ ‫ت ع لل ليِ ل ل ل‬ ْ‫كاَ ء‬ ‫ممنُاَ وُلب للر ل‬‫سللم ءْ ل‬ ‫ط بس ل‬ ‫ح اهلب س ل‬ ‫ل لياَ قنو ق‬‫سقيِ ل‬
٤٨﴿ ‫م‬ ‫ل‬ ‫﴾ع ل ل‬
‫ب أسليِ ر‬ ‫ذا ر‬
11/48. Dikatakan: "Hai Nuh, turunlah dengan keselamatan dari KAMI, dan berkah atasrnu dan atas ummat yang
bersamamu, dan ummat yang akan KAMI beri mereka kelengkapan, kernudian siksaan pedih dan KAMI
menyintuh mereka.”
11/49. (Lihat halaman 181).
٦٥﴿ ‫ب‬ ْ‫ذوُ ء‬ ‫مك ل ق‬ ‫ك وُلع لد ر غ ليِ لقر ل‬ ‫ة أ لمياَم ءْ ذ لىل س ل‬ ‫م ث لللث ل ل‬ ‫مت مقعوا سفيِ لدارسك ق ل‬ ‫ل تل ل‬ ‫قاَ ل‬ ‫هاَ فل ل‬ ‫ققروُ ل‬ ‫﴾فلعل ل‬
11/65. Lalu mereka menyembelihnya, dia katakan: Berlengkap-lengkaplah dalam kampungmu tiga hari. Itulah janji yang
tidak didustakan.”
‫م‬‫ن أ لط لهلقر ل لك لق‬ ‫ل لياَ قلولم س هلـ ىؤ قللسء ب للنُاَستيِ هق م‬ ‫ت لقاَ ل‬ ‫سيِ للئاَ س‬‫ن ال م‬ ‫مقلو ل‬ ‫كاَقنوا ي لعل ل‬ ‫ل ل‬ ‫من قلب ل ق‬ ‫ن إ سل ليِ لهس وُل س‬
‫عو ل‬ ‫ه ي قهللر ق‬
‫م ق‬‫جاَلءه ق قلول ق‬ ‫وُل ل‬
‫ل‬
٧٨﴿ ‫شيِد ر‬ ‫ل مر س‬ ‫ج ر‬‫م لر ق‬ ‫منُك ق ل‬ ‫س س‬ ‫فيِ أل ليِ ل ل‬ ‫ضيِ ل س‬
‫ن سفيِ ل‬ ‫خقزوُ س‬ ‫ه وُللل ت ق ل‬ ‫قوا الل م ل‬ ‫﴾لفاَت م ق‬
11/78. Dan kaummu datang padanya, mendekat kepadanya. Sebelum itu mereka berbuat kejahatan Da katakan: "Hai
kaumku. inilah putri-putriku. Mereka lebih suci bagimu. Insaflah pada ALLAH dan jangan menghina aku
tentang tamuku. Tiadakah dari kamu lelaki yang sadar?
٨٣﴿ ْ‫ن ب سب لسعيِد ء‬ ‫ميِ ل‬ ‫ن ال م‬
‫ظاَل س س‬ ‫م ل‬ ‫يِ س‬ ‫ماَ ه س ل‬ ‫ك وُل ل‬ ‫عنُد ل لرب ل ل‬ ‫ة س‬ ‫م ن‬ ‫سو م ل‬ ‫م ل‬ ‫﴾ ز‬
11/83. Tersedia (bencana alam) pada TUHAN-mu, dan tidaklah dia jauh dari orang-orang zalim.
‫ل‬
١١٤﴿ ‫ن‬ ‫ري ل‬ ‫ك ذ سك للرىًى سلل م‬
‫ذاك س س‬ ‫ت ذ لىل س ل‬ ‫سيِ للئاَ س‬‫ن ال م‬ ‫ت ي قذ له سب ل ل‬ ‫سلنُاَ س‬ ‫ح ل‬ ‫ن ال ل ل‬‫ل إس م‬ ‫ن الل ميِ ل س‬ ‫م ل‬ ‫فاَ ل‬ ‫يِ النُ ملهاَرس وُلقزل ل ن‬ ‫صللة ل ط للرفل س‬ ‫﴾وُلأقسم س ال م‬
11/114. Dirikanlah Shalat pada dua ujung siang dan di permulaan malam. Bahwa kebaikan melenyapkan kejahatan. Itulah
pemikiran bagi yang memikirkan.
‫ل‬
٢﴿ ‫ن‬ ‫ققلو ل‬ ‫م ت لعل س‬ ‫﴾إ سمناَ أنلزل للنُاَه ق ققلرآنناَ ع للرب سميِاَ ل معلل مك ق ل‬
12/2. KAMI menurunkannya Alquran berbahasa Arab semoga kamu memikirkan.
‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬
٤﴿ ‫ن‬
‫دي ل‬
‫ج س‬
‫ساَ س‬
‫م سليِ ل‬
‫ملر لرأي لت قهق ل‬ ‫س لوُال ل ل‬
‫ق ل‬ ‫م ل‬ ‫شلر ك لولك لنباَ لوُال م‬
‫ش ل‬ ‫حد ل ع ل ل‬
‫تأ ل‬ ‫ف سل لسبيِهس لياَ أب ل س‬
‫ت إ سلنيِ لرأي ل ق‬ ‫س ق‬ ‫﴾إ سذ ل لقاَ ل‬
‫ل قيو ق‬
12/4. Ketika Yusuf berkata pada bapaknya: Hai bapakku, bahwa aku telah melihat sebelas planet dan Surya dan Bulan,
aku lihat mereka bersujud bagiku.”
‫خيِه ث قم أ لذ من مؤ لذ ل ل‬‫ة فيِ رح ل‬
٧٠﴿ ‫ن‬ ‫م لل ل‬
‫ساَرسققو ل‬ ‫ن أي مت قلهاَ ال لسعيِقر إ سن مك ق ل‬
‫ر‬ ‫ل ق‬ ‫لأ س س م‬ ‫قاَي ل ل س ل ل س‬
‫س ل‬ ‫جعل ل‬
‫ل ال ل‬ ‫م ل‬
‫جلهاَزسه س ل‬
‫هم ب س ل‬
‫جهملز ق‬ ‫﴾فلل ل م‬
‫ماَ ل‬
MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 195
12/70. Ketika dia menyiapkan persiapan mereka, dia letakkan rencana dalam karung adiknya. kemudian pemberitahu
mengumumkan: "Wahai orang asing, kamu adalah pencuri."
٧٢﴿ ‫م‬ ‫عيِ ر‬ ‫ل ب لسعيِرءْ وُلأ للناَ ب سهس لز س‬ ‫م ق‬ ‫ح ل‬ ‫جاَلء ب سهس س‬ ‫من ل‬ ‫ك وُلل س ل‬ ‫مل س س‬ ‫واع ل ال ل ل‬ ‫ص ل‬ ‫قد ق ق‬ ‫ف س‬ ‫﴾لقاَقلوا ن ل ل‬
12/72. Mereka berkata: "Kami kecurian gantang raja, siapa yang beban untanya membawanya, aku akan memberi
pelajaran padanya."
‫ض فلليِنُظ ققروُا كيِ ل ل‬ ‫لل‬ ‫ل‬ ‫حيِ إل ليِهم م ل‬ ‫وُ ل‬
‫ن‬
‫ف كاَ ل‬‫ل‬ ‫ل‬
‫سيِقروُا سفيِ اللر س‬ ‫م يل س‬ ‫قلرىًى أفلل ل ل‬ ‫ل ال ل ق‬ ‫ن أهل س‬ ‫س لس ل ل‬ ‫جاَنل زنو س‬ ‫ك إ سمل رس ل‬ ‫من قلب لل س ل‬ ‫سل للنُاَ س‬‫ماَ ألر ل‬ ‫ل ل‬
‫ل‬
١٠٩﴿ ‫ن‬ ‫ققلو ل‬ ‫وا أفللل ت لعل س‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ق‬ ‫م‬ ‫ت‬ ‫ا‬ ‫ن‬
‫ل‬ ‫ذي‬
‫س‬ ‫م‬ ‫ل‬‫ل‬ ‫ل‬ ‫ر‬
‫ر‬ ‫ل‬ ِ‫ي‬ ‫خ‬
‫ل‬ ‫س‬ ‫ة‬ ‫ر‬ ‫ل‬ ‫خ‬
‫س‬ ‫ل‬‫ل‬ ‫ا‬ ‫ر‬ ‫دا‬
‫س ل ل ق‬‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ُ‫و‬ ‫م‬ ‫ه‬ ‫س‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ب‬ ‫ل‬ ‫ق‬ ‫من‬ ‫س‬ ‫ن‬
‫ل‬ ‫ذي‬ ‫س‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ة‬
‫ق‬ ‫ل‬ ‫ب‬ ‫س‬ ‫ق‬ َ‫عا‬
‫ل‬ ﴾
12/109. Tidaklah KAMI utus sebelum angkau kecuali laki-laki yang KAMI wahyukan kepada mereka dari penduduk
negeri. Tidakkah mereka berjalan di Bumi lalu memperhatikan betapa akibat orang-orang sebelum mereka?
Bahwa kampung, Akhirat lebih baik untuk orang-orang yang insaf? Tidakkah kamu pikirkan?
‫ل‬ ‫ل‬
ِ‫شي‬ ‫ن ي قغل س‬ ‫ن اث لنُ ليِ ل س‬ ‫جيِ ل س‬ ‫ل سفيِلهاَ لزوُل ل‬ ‫جعل ل‬ ‫ت ل‬ ‫ملرا س‬ ‫ل الث م ل‬ ‫من ك ق ل‬ ‫يِ وُلأن للهاَنرا وُل س‬ ‫س ل‬ ‫ل سفيِلهاَ لرلوُا س‬ ‫جعل ل‬ ‫ض وُل ل‬ ‫مد م الللر ل‬ ‫ذي ل‬ ‫وُلهقول ال م س‬
٣﴿ ‫ن‬ ُ‫رو‬
‫ل ءْ ل ل ق ل‬ ‫م‬ ‫ك‬ ‫ل‬ ‫ف‬ ‫ت‬ ‫ي‬ ‫م‬ ‫و‬ ‫ل‬ ‫ق‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ت‬ْ‫ل ء‬ َ‫يا‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ك‬ ‫ل‬ ‫س‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ى‬ ‫ذ‬ ِ‫في‬ ‫مل ل س م س‬ ‫ن‬ ‫إ‬ ‫ر‬ َ‫ها‬ ُ‫ن‬‫ال‬ ‫ل‬
‫ل‬ ‫ل‬ ِ‫ي‬‫م‬ ‫ل‬ ‫ال‬ ﴾
13/3. DIA-lah yang memperganda Bumi (jadi sepuluh) serta menjadikan padanya batang-batang magnet dan siang-siang.
Dan dari setiap buah-buahan DIA jadikan di sana berpasang-pasangan. DIA tutupkan malam pada siang, bahwa
pada yang demikian ada Ayat-Ayat untuk kaum yang memikirkan.
‫وُفيِ الل لرض قط لع متجاَوُرات وُجنُاَت م ل‬
ْ‫حد ء‬ ‫ماَءْء لوُا س‬ ‫ى بس ل‬ ‫ق ى‬ ‫س ل‬ ‫ن يق ل‬ ْ‫وا ء‬ ‫صنُ ل ل‬ ‫ن وُلغ ليِ لقر س‬ ‫وا ر‬ ‫صنُ ل ل‬ ‫ل س‬ ‫خيِ ر‬ ‫ب وُللزلرع ر وُلن ل س‬ ْ‫ن أع للنُاَ ء‬ ‫ل س س ر ز ل ل سل ر ل ل م ر ل ل‬ ‫ل س‬
٤﴿ ‫ن‬ ‫ق‬ ‫ل‬ ْ‫ن سفيِ ذ لىل سك للياَ ء‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ق‬ ‫ق‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ض ق‬
‫قلو ل‬ ‫قولم ءْ ي لعل س‬ ‫تل ل‬ ‫ل إس م‬ ‫ض سفيِ الك س‬ ْ‫ى ب لعل ء‬ ‫ضلهاَ ع لل ى‬ ‫ل ب لعل ل‬ ‫ف ل‬ ‫﴾وُلن ق ل‬
13/4. Dan di Bumi-bumi itu ada bagian terpisah-pisah dan kebun-kebun dari sayuran dan tetanaman dan tetumbuhan
alamiah yang berumpun dan tanpa rumpun, diairi dengan air yang satu, KAMI kurniai setengah di atas
setengahnya pada hasilnya, bahwa pada yang demikian ada Ayat-Ayat untuk kaurn yang berpikiran.
‫ل‬ ‫ل ع لل ليِ لهس آي ل ر‬ ‫فقروُا ل لوللل قأنزس ل‬
٧﴿ ْ‫هاَد ء‬ ‫ل قلولم ءْ ل‬ ‫منُذ سرر وُلل سك ق ل‬ ‫ت ق‬ ‫ماَ أن ل‬ ‫من مرب لهس إ سن م ل‬ ‫ة ل‬ ‫ن كل ل‬ ‫ذي ل‬ ‫ل ال م س‬ ‫قو ق‬ ‫﴾وُلي ل ق‬
13/7. Dan orang-orang kafir berkata: "Kenapa tidak diturunkan atasnya Ayat dari Tuhan-nya? Bahwa engkau adalah
pemberi peringatan dan bagi setiap kaum ada pemertunjuk.
‫حيِ للنُاَ إ سل ليِ ل ل‬ ‫ل‬ ‫ق‬ ‫ق‬ ‫ك لذ لىل س ل ل‬
‫ن‬‫ن سباَل م ل س‬
‫ى‬ ‫ـ‬‫م‬ ‫ح‬
‫ل‬ ‫ر‬ ‫فقروُ ل‬ ‫م ي لك ل ق‬ ‫ك وُلهق ل‬ ‫ذي أوُل ل‬ ‫م ال م س‬ ‫م ل لت لت لل قول ع لل ليِ لهس ق‬ ‫م ر‬ ‫من قلب لل سلهاَ أ ل‬ ‫ت س‬ ‫خل ل ل‬ ‫مةءْ قلد ل ل‬ ‫ك سفيِ أ م‬ ‫سل للنُاَ ل‬ ‫ك ألر ل‬
٣٠﴿ ‫ب‬ ‫ملتاَ س‬ ‫ت وُلإ سليِ لهس ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬
‫ه إ سل هقول ع لليِ لهس ت لولك مل ق‬ ‫ل‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫ل‬
‫ل هقول لرلبيِ ل إ سلـ ى ل‬ ‫﴾قق ل‬
13/30. Seperti itulah KAMI utus engkau pada ummat, sungguh telah berlalu umrnat-ummat sebelumnya, agar engkau
analisakan atas rnereka yang KAMl wahyukan kepadamu, sedangkan rnereka kafir pada ARRAHMMN.
Katakanlah: "DIA-lah TUHAN-ku, tiada tuhan selain DIA. Pada-NYA aku berserah diri dan kepada-NYA aku
bertobat."
13/38. (Lihat halaman 60).
‫قصهاَ م ل‬ ‫ل‬ ‫ل ل‬ ‫ل‬
٤١﴿ ‫ب‬ ‫ساَ س‬ ‫ح ل‬ ‫ريعق ال ل س‬ ‫س س‬ ‫مهس وُلهقول ل‬ ‫حك ل س‬ ‫ب لس ق‬ ‫ق ل‬ ‫معل ل‬ ‫م لل ق‬ ‫حك ق ق‬ ‫ه يل ل‬ ‫ن أط للرافسلهاَ لوُالل م ق‬ ‫ض لننُ ق ق ل س ل‬ ‫م ي للرلوُا أمناَ ن لأستيِ الللر ل‬ ‫﴾أوُلل ل ل‬
13/41. Tidakkah mereka perhatikan bahwa KAMI mendatangi Bumi menguranginya dari ujung-ujungnya (kutub-
kutubnya)? ALLAH memberi hukum, tiada pemberi risiko bagi hkum-NYA dan DIA cepat dalam perhitungan.
14/35. (Lihat halaman 26).
‫﴾رب إنه ل‬
٣٦﴿ ‫م‬ ‫حيِ ر‬ ‫فورر مر س‬ ‫ك غل ق‬ ‫صاَسنيِ فلإ سن م ل‬ ‫ن عل ل‬ ‫م ل‬ ‫ملنُيِ وُل ل‬ ‫ه س‬ ‫من ت لب سعلسنُيِ فلإ سن م ق‬ ‫س فل ل‬ ‫ن المنُاَ س‬ ‫م ل‬ ‫ن ك لسثيِنرا ل‬ ‫ضل لل ل ل‬ ‫نأ ل‬ ‫ل ل سمق م‬
14/36. TUHAN-ku benda-benda itu telah menyesatkan kebanyakan rnanusia. Siapa yang mengikut aku maka dia
termasuk aku, dan siapa rnenyanggah aku, bahwa ENGKAU pengampn penyayang.
14/37 (Lihat halaman 26-27).
‫ل‬ ‫ل‬ ‫﴾ماَ تسبق م ق‬
٥﴿ ‫ن‬ ‫خقروُ ل‬ ‫ست لأ س‬ ‫ماَ ي ل ل‬ ‫جل للهاَ وُل ل‬ ‫مةءْ أ ل‬ ‫نأ م‬ ‫م ل ل س ق س ل‬
15/5 Tiada suatu ummat mendahului ajalnya, tidak pula mereka terlambat.
15/14, 15/15. (Lihat halaman 159-191).
٦﴿ ‫ن‬ ‫حو ل‬ ‫سلر ق‬ ‫ن تل ل‬ ‫حيِ ل‬ ‫ن وُل س‬ ‫حو ل‬ ‫ري ق‬ ‫ن تق س‬ ‫حيِ ل‬ ‫ل س‬ ‫ماَ ر‬ ‫ج ل‬ ‫م سفيِلهاَ ل‬ ‫﴾وُلل لك ق ل‬
16/16. Dan kompas, dan dengan bintang (Surya) itu mereka mendapat petunjuk (tentang permukaan dan orbit Bumi).
٤٣﴿ ‫ن‬ ‫مو ل‬ ‫م لل ت لعلل ل ق‬ ‫كنُت ق ل‬‫ل الذ لك لرس سإن ق‬ ‫سأ لقلوا أ لهل ل‬ ‫م لفاَ ل‬ ‫حيِ إ سل ليِ لهس ل‬ ‫جاَنل زنو س‬ ‫ك إ سمل رس ل‬ ‫من قلب لل س ل‬ ‫سل للنُاَ س‬ ‫ماَ ألر ل‬
‫﴾وُ ل‬
‫ل ل‬
16/43. Tiada KAMI utus sebelum engkau kecuali laki-laki yang KAMl beri wahyu kepada mereka maka tanyailah ahli
fikir jika kamu tidak mengetahui.
‫ل ل‬ ‫ل ل‬
٤٥﴿ ‫ن‬ ‫شعق ق ل‬
ُ‫رو‬ ‫ث لل ي ل ل‬ ‫حيِ ل ق‬ ‫ن ل‬ ‫م ل‬ ‫ب س‬ ‫ذا ق‬ ‫م ال لعل ل‬ ‫ض أوُل ي لأت سيِ لهق ق‬ ‫م الللر ل‬
‫ل‬
‫ه ب سهس ق‬ ‫ف الل م ق‬ ‫س ل‬ ‫خ س‬ ‫ت لأن ي ل ل‬ ‫سيِ للئاَ س‬ ‫مك لقروُا ال م‬ ‫ن ل‬ ‫ذي ل‬ ‫ن ال م س‬ ‫م ل‬‫﴾أفلأ س‬
16/45. Apakah aman orang-orang yang menipukan kejahatan bahwa ALLAH akan melenyapkan mereka di Bumi atau
siksaan datang pada mereka dari arah yang tidak mereka sadari?

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 196


٥٥﴿ ‫ن‬ ‫مو ل‬ ‫ف ت لعلل ل ق‬ ‫سو ل ل‬ ‫مت مقعوا فل ل‬ ‫م فلت ل ل‬ ‫ماَ آت ليِ للنُاَهق ل‬ ‫فقروُا ب س ل‬ ‫﴾ل سيِ لك ل ق‬
16/55. Agar mereka mengengkari apa yang KAMl datangkan pada mereka, maka berlengkap-lengkaplah, nanti akan
kamu ketahui.
‫كم من يرد إل ل ل‬
‫م‬
‫ر‬ ِ‫لي‬‫س‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫ن الل م ل‬
‫ه‬ ‫شيِ لنئاَ إ س م‬ ‫عل لم ءْ ل‬ ‫م ب لعلد ل س‬ ‫يِ لل ي لعلل ل ل‬ ‫مرس ل سك ل ل‬ ‫ل ال لعق ق‬ ‫ى ألرذ ل س‬ ‫منُ ق م ق ل ز س ى‬ ‫م وُل س‬ ‫م ي لت لولمفاَك ق ل‬ ‫م ثق م‬ ‫قك ق ل‬ ‫خل ل ل‬‫ه ل‬ ‫لوُالل م ق‬
٧٠﴿ ‫ديرر‬ ‫﴾قل س‬
16/70. ALLAH menciptakan kamu kemudian mewafatkan kamu. Dari kamu ada yang dikembalikan kepada umur dungu
agar dia tidak mengetahui sesuatu sesudah berilmu. Bahwa ALLAH mengetahui menentukan.
٨٢﴿ ‫ن‬ ‫مسبيِ ق‬ ‫ك ال لب لللغ ق ال ل ق‬ ‫ماَ ع لل ليِ ل ل‬ ‫وا فلإ سن م ل‬ ‫﴾فلسإن ت لولل م ل‬
16/82. Jika mereka berpaling, maka atasmu ialah menyampaikan yang nyata.
‫﴾ث قم أ لوُحيِنُاَ إل ليِ ل ل‬
١٢٣﴿ ‫ن‬ ‫كيِ ل‬
‫شر س س‬ ‫م ل‬ ‫ن ال ل ق‬ ‫م ل‬ ‫ن س‬ ‫كاَ ل‬ ‫ماَ ل‬ ‫فاَ وُل ل‬ ‫حسنُيِ ن‬ ‫م ل‬ ‫هيِ ل‬ ‫ة إ سب للرا س‬ ‫مل م ل‬ ‫ن ات مب سعل س‬ ‫كأ س‬ ‫م ل ل لل س ل‬
16/123. Kemudian KAMI wahyukan kepadamu agar engkau mengikuti doktrin Ibrahim sesempurnanya Tidaklah dia
termasuk musyrikin.
‫ل‬ ‫عظ لة ال لحسنُة وُجاَدل لهم باَل مستيِ ه ل‬
‫ض م‬
‫ل‬ ‫من ل‬ ‫م بس ل‬ ‫ك هقول أع لل ل ق‬ ‫ن لرب م ل‬ ‫ن إس م‬ ‫س ق‬ ‫ح ل‬ ‫يِ أ ل‬ ‫س ل‬ ‫مو ل س س ل ل ل س ل ل س ق س‬ ‫مةس لوُال ل ل‬ ‫حك ل ل‬ ‫ك سباَل ل س‬ ‫ل لرب ل ل‬ ‫سسبيِ س‬ ‫ى ل‬ ‫ل‬
‫اد لع ق إ سل ى‬
‫ل‬
١٢٥﴿ ‫ن‬ ‫دي ل‬ ‫مهلت ل س‬ ‫م سباَل ل ق‬ ‫سسبيِل سهس وُلهقول أع لل ل ق‬ ‫عن ل‬ ‫﴾ ل‬
16/125. Serulah kepada garis hukum TUHAN-mu dengan sains dan pelalaran yang baik, dan kalahkan mereka dengan
yang lebih baik. Bahwa TUHAN-mu lebih mengetahui siapa yang sesat dari garis hukum-NYA dan DIA lebih
mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.
‫ل‬ ‫ل‬
‫ن‬ ‫ل‬ ‫م‬
‫س‬ ‫ه‬
‫ه لس س ل ق‬
‫ي‬ ‫ر‬ ‫ق‬ ُ‫ن‬ ‫حولل ل ق‬ ‫ذي لباَلرك للنُاَ ل‬ ‫صى ال م س‬ ‫جد س اللقل ل‬ ‫س س‬ ‫م ل‬ ‫حلرام س إ سللى ال ل ل‬ ‫جد س ال ل ل‬ ‫س س‬ ‫م ل‬ ‫ن ال ل ل‬ ‫م ل‬ ‫سلرىًى ب سعلب لد سهس ل ليِ لنل ل‬ ‫ذي أ ل‬ ‫ن ال م س‬ ‫حاَ ل‬ ‫سب ل ل‬‫ق‬
١﴿ ‫صيِقر‬ ‫ل‬
‫ميِعق الب ل س‬ ‫س س‬ ‫ه هقول ال م‬ ‫﴾آلياَت سلنُاَ إ سن م ق‬
17/1. Mahasuci DIA yang memperjalankan hamba-NYA suatu malam dari Masjidil Haraam ke Masjidil Aqsha (di
Muntaha) yang KAMI berkahi kelilingnya (Muhammad) agar KAMI perlihatkan padanya dari Ayat-Ayat
KAMI. Bahwa DIA mendengar melihat.
‫ض النُ مب سليِيِ ل ل‬ ‫لل‬ ‫﴾وُرب ل ل‬
٥٥﴿ ‫ض لوُآت ليِ للنُاَ لداقوُوُد ل لزقبونرا‬ ْ‫ى ب لعل ء‬ ‫ن ع لل ى‬ ‫ضل للنُاَ ب لعل ل‬ ‫قد ل فل م‬ ‫ض وُلل ل ل‬ ‫ت لوُاللر س‬ ‫ماَلوُا س‬ ‫س ل‬ ‫من سفيِ ال م‬ ‫م بس ل‬ ‫ك أع لل ل ق‬ ‫لل ز‬
17/55. Dan TUHAN-mu lebih mengetahui siapa yang di planet-planet dan Bumi. Sungguh KAMI kurniai setengah Nabi
di atas setengahnya, dan KAMI memberi kekuatan pada Daud
‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫فزز من استط لعت منُهم بصوت س ل ل‬
‫ل لوُالوُللد س‬ ‫وا س‬ ‫م ل‬ ‫م سفيِ الل ل‬ ‫شاَرسك لهق ل‬ ‫ك وُل ل‬ ‫جل س ل‬ ‫ك وُللر س‬ ‫خيِ لل س ل‬ ‫ب ع لل ليِ لسهم ب س ل‬ ‫جل س ل‬ ‫ك وُلأ ل‬ ‫ست ل ل س ل ل س ل ل ل ل س ل ق س ل ل‬ ‫لوُا ل‬
٦٤﴿ ‫ن إ سمل غ ققروُنرا‬ ‫طاَ ق‬ ‫شيِ ل ل‬ ‫م ال م‬ ‫ق‬ ‫ق‬ ‫ه‬ ‫ق‬ ‫د‬ ‫س‬ ‫ع‬ ‫ل‬ ‫ي‬ َ‫ما‬‫م وُل ل‬ ‫عد لهق ل‬ ‫﴾وُل س‬
17/64. "Bujuklah siapa yang engkau sanggupi dari mereka dengan suaramu, dan tontonkanlah atas mereka kudamu
(kendaraanmu) dan infantrimu, dan serikatilah mereka dalam harta dan anak-anak, dan janjikanlah pada
mereka."Tiadalah yang dijanjikan setan pada mereka selain fatamorgana.
َ‫قلنُا‬ ‫خل ل ل‬ ‫ن ل‬ ‫م ل‬ ‫م م‬ ‫ى ك لسثيِرءْ ل‬ ‫ضل للنُاَهق ل ل‬
‫م ع لل ى‬ ‫ت وُلفل م‬ ‫ن الط ميِ للباَ س‬ ‫م ل‬ ‫هم ل‬ ‫حرس وُللرلزقللنُاَ ق‬ ‫م سفيِ ال لب للر لوُال لب ل ل‬ ‫مل للنُاَهق ل‬ ‫ح ل‬ ‫م وُل ل‬ ‫ملنُاَ ب لسنُيِ آد ل ل‬ ‫قد ل ك لمر ل‬ ‫وُلل ل ل‬
٧٠﴿ ‫ضيِنل‬ ‫ل س‬ ‫ل‬ ‫ف‬ ‫ت‬ ﴾
17/70. Sungguh KAMI muliakan anak-anak Adam dan KAMI bawa mereka di darat dan lautan serta KAMI beri rizki
mereka dari yang baik-baik, dan KAMI kurniai mereka dengan kurnia di atas kebanyakan dari yang KAMI
ciptakan.
17/73. (Lihat halaman 176).
17/74. (Lihat halaman 176).
‫ن ال ل ل‬ ‫ن ال ل ل‬ ‫ل‬
٧٨﴿ ‫شقهوندا‬ ‫م ل‬ ‫ن ل‬ ‫كاَ ل‬ ‫جرس ل‬ ‫ف ل‬ ‫ن ققلرآ ل‬ ‫جر س إ س م‬ ‫ف ل‬ ‫ل وُلققلرآ ل‬ ‫ق الل ميِ ل س‬ ‫س س‬ ‫ى غل ل‬ ‫ل‬
‫س إ سل ى‬ ‫م س‬ ‫ش ل‬ ‫ك ال م‬ ‫صللة ل ل سد ققلو س‬ ‫﴾أقسم س ال م‬
17/78. Dirikanlah Shalat waktu Surya condong sampai kegelapan malam dan Alquran waktu fajar. Bahwa Alquran waktu
fajar adalah dipersaksikan.
‫ل‬ ‫ل‬
١٠٠﴿ ‫ن قلقتونرا‬ ‫ساَ ق‬ ‫لن ل‬‫نا لس‬ ‫ق وُل ل‬
‫كاَ ل‬ ‫فاَ س‬ ‫لن ل‬ ‫ةا لس‬ ‫شيِ ل ل‬ ‫خ ل‬ ‫م ل‬ ‫سك لت ق ل‬ ‫م ل‬ ‫مةس لرلبيِ إ سنذا مل ل‬ ‫ح ل‬ ‫ن لر ل‬ ‫خلزائ س ل‬ ‫ن ل‬ ‫كو ل‬ ‫مل س ق‬ ‫م تل ل‬ ‫﴾ققل ل مول أنت ق ل‬
17/100. Katakanlah: “Kalau kamu memiliki perbendaharaan rahmat TUHAN-ku, ketika itu kamu akan menahannya
karena takut menafkahkan, dan adalah manusia itu berkeluh kesah."
‫ك وُللل ت ق ل‬
‫صللت س ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ه أ لوُس اد ل ق‬
‫ن ذ ىلل س ل‬
‫ك‬ ‫ت ب سلهاَ لوُاب لت لسغ ب ليِ ل ل‬
‫خاَفس ل‬ ‫ى وُللل ت ل ل‬
‫جهللر ب س ل‬ ‫سنُ ل ى‬ ‫ماَقء ال ل ق‬
‫ح ل‬ ‫ه الل ل‬
‫س ل‬ ‫عوا فلل ل ق‬
‫ماَ ت لد ل ق‬
‫ن أمياَ م‬
‫مـ ى ل‬
‫ح ل‬
‫عوا المر ل‬ ‫عوا الل م ل‬ ‫قق س‬
‫ل اد ل ق‬
١١٠﴿ ‫سسبيِنل‬ ‫ل‬ ﴾
17/110. Katakanlah: "Serulah ALLAH atau serulah ARRAHMAAN. Dengan apapun kamu seru maka kepunyaan-NYA
Nama-nama terbaik. Jangan keraskan pada Shalatmu, jangan pula menyembunyikannya, dan carilah garis
hukum di antara itu."
٢٧﴿ ‫دا‬ ‫مل لت ل ل‬
‫ح ن‬ ‫دوُن سهس ق‬
‫من ق‬ ‫ماَت سهس وُلللن ت ل س‬
‫جد ل س‬ ‫ل ل سك لل س ل‬ ‫ك لل ق‬
‫مب لد ل ل‬ ‫ب لرب ل ل‬
‫من ك سلتاَ س‬ ‫يِ إ سل ليِ ل ل‬
‫ك س‬ ‫ح ل‬‫ماَ قأوُ س‬ ‫﴾لوُات ل ق‬
‫ل ل‬

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 197


18/27. Analisakanlah yang diwahyukan kepadamu dari Kitab TUHAN-mu. Tiada pengrobah bagi Kalimat-NYA, dan
tidak akan engkau dapatkan penguasa selain DIA.
‫﴾وُاضرب ل لهم مث لنل رجل ليِن جعل لنُاَ سل لحدهماَ جنُتيِن م ل‬
٣٢﴿ َ‫عا‬ ‫ماَ لزلر ن‬ ‫جعلل للنُاَ ب ليِ لنُ لهق ل‬ ‫ل وُل ل‬ ْ‫خ ء‬ ‫ماَ ب سنُ ل ل‬ ‫فلنُاَهق ل‬ ‫ف ل‬ ‫ح ل‬ ‫ب وُل ل‬ ْ‫ن أع للنُاَ ء‬ ‫ل س س ل ل ملل س س ل‬ ‫م ق ل س ل ل ل‬ ‫ل ل س ل ق م‬
18/32. Dan contohkanlah bagi mereka perumpamaan dua lelaki yang KAMI jadikan untuk seorang dari mereka dua
kebun sayuran dan KAMI lengkapi dengan tetumbuhan alamiah dan KAMI jadikan di antaranya tetanaman
lain.
٣٧﴿ ‫جنل‬ ‫ك لر ق‬ ‫وا ل‬ ‫س م‬ ‫م ل‬ ‫فةءْ ث ق م‬ ‫من ن زط ل ل‬ ‫م س‬ ‫ب ثق م‬ ْ‫من ت قلرا ء‬ ‫ك س‬ ‫ق ل‬ ‫خل ل ل‬ ‫ذي ل‬ ‫ت سباَل م س‬ ‫فلر ل‬ ‫حاَوُسقره ق أ لك ل ل‬ ‫ه وُلهقول ي ق ل‬ ‫حب ق ق‬ ‫صاَ س‬‫ه ل‬ ‫ل لل ق‬ ‫﴾لقاَ ل‬
18/37. Berkatalah padanya temannya yang mengikutinya: "Kafirkah engkau pada yang menciptakan engkau dari debu
tanah kemudian dari nutfah kemudian menyempurnakan engkau jadi lelaki?"
18/86. (Lihat halaman 40).
١٣﴿ َ‫قميِا‬ ‫ن تل س‬ ‫كاَ ل‬ ‫كاَة ن وُل ل‬ ‫من ل مد قمناَ وُللز ل‬ ‫حلنُاَنناَ ل‬ ‫﴾وُل ل‬
19/13. Dan kecerdikan dari KAMI serta kecerdasan, dan adalah dia seorang insaf.
٣١﴿ َ‫حميِا‬ ‫صللةس لوُالمز ل‬ ‫ل‬ ‫ماَ ق‬ ‫﴾وُجعل لسنُيِ مباَر ن ل‬
‫ت ل‬ ‫م ق‬ ‫ماَ د ق ل‬ ‫كاَةس ل‬ ‫صاَسنيِ سباَل م‬ ‫ت وُلأوُل ل‬ ‫كنُ ق‬ ‫ن ل‬ ‫كاَ أي ل ل‬ ‫ق ل ل‬ ‫ل ل ل‬
19/31. "Dia jadikan aku penuh berkah di mana aku berada, dan mewasiatkan Shalat dan zakat padaku selama aku hidup."
19/52. (Lihat halaman 54).
‫صللةس لوُالمز ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬
٥٥﴿ َ‫ضميِا‬ ‫ملر س‬ ‫عنُد ل لرب لهس ل‬ ‫ن س‬ ‫كاَ ل‬ ‫كاَةس وُل ل‬ ‫ه سباَل م‬ ‫مقر أهلل ل ق‬ ‫ن ي لأ ق‬ ‫كاَ ل‬‫﴾وُل ل‬
19/55. Dia menyuruh kaumnya dengan Shalat dan zakat, dan dia diredhai pada TUHAN-nya.
‫لل‬
٦﴿ ‫ت الث ملرىًى‬ ‫ح ل‬ ‫ماَ ت ل ل‬ ‫ماَ وُل ل‬ ‫ماَ ب ليِ لنُ لهق ل‬ ‫ض وُل ل‬ ‫ماَ سفيِ اللر س‬ ‫ت وُل ل‬ ‫ماَلوُا س‬ ‫س ل‬ ‫ماَ سفيِ ال م‬ ‫ه ل‬ ‫﴾ل ل ق‬
20/6. Kepunyaan-NYA apa yang di planet-planet dan yang di Bumi serta yang di antaranya begitupun yang di bawah
orbit
20/12. (Lihat halaman 54).
‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬
١٤﴿ ‫ري‬ ‫صللة ل ل سذ سك ل س‬ ‫ه إ سمل ألناَ لفاَع لب قد لسنيِ وُلأقسم س ال م‬ ‫ه لل إ سل لـ ى ل‬ ‫﴾إ سن مسنُيِ ألناَ الل م ق‬
20/14. "Bahwa AKU ALLAH, tiada tuhan setain AKU maka sembahlah AKU, dan dirikanlah Shalat untuk memikirkan
AKU."
20/51, 20/52. (Lihat halaman 44).
﴿ ‫سل لولىًى‬ ‫ل‬ ‫ل‬
‫ن لوُال م‬ ‫م م‬‫م ال ل ل‬ ‫ن وُلن لمزل للنُاَ ع لل ليِ لك ق ق‬ ‫م ل‬ ‫طورس اللي ل ل‬ ‫ب ال ز‬ ‫جاَن س ل‬ ‫م ل‬ ‫م وُللوُاع لد للناَك ق ل‬ ‫ن ع لد قوُلك ق ل‬ ‫م ل‬ ‫كم ل‬ ‫جيِ للنُاَ ق‬
‫ل قلد ل أن ل‬ ‫سلراسئيِ ل‬ ‫لياَ ب لسنُيِ إ س ل‬
٨٠﴾
20/80. Hai Bani Israil, sungguh telah KAMI selamatkan kamu dari musuhmu dan membikin perlanjian padamu sekitar
aurora sebelah kanan (arah Bumi), dan KAMI turunkan atasmu keutamaan serta penyelidikan.
١١٤﴿ َ‫ما‬ ‫عل نل‬ ‫ب زسد لسنيِ س‬ ‫ه وُلققل مر ل‬ ‫حيِ ق ق‬‫ك وُل ل‬ ‫ى إ سل ليِ ل ل‬ ‫ض ى‬ ‫ق ل‬ ‫ل لأن ي ق ل‬ ‫من قلب ل س‬ ‫ن س‬ ‫قلرآ س‬ ‫ل سباَل ل ق‬ ‫ج ل‬ ‫حقز وُللل ت لعل ل‬ ‫ك ال ل ل‬ ‫مل س ق‬ ‫ه ال ل ل‬‫﴾فلت للعاَللى الل م ق‬
20/114. Maha tinggi ALLAH Raja yang logis. Janganlah bergegas dengan Alquran sebelum wahyu-NYA (analisanya)
dilaksanakan kepadamu, dan katakanlah: "TUHAN-ku, tambahlah ilmu padaku."
١١٧﴿ ‫ى‬ ‫ق ى‬ ‫ش ل‬ ‫جنُ مةس فلت ل ل‬ ‫ن ال ل ل‬ ‫م ل‬ ‫ماَ س‬ ‫جنُ مك ق ل‬ ‫خر س ل‬ ‫ك فللل ي ق ل‬ ‫ج ل‬ ‫ك وُلل سلزوُل س‬ ‫ذا ع لد قوُي ل م ل‬ ‫ن هلـ ى ل‬ ‫م إس م‬ ‫قل للنُاَ لياَ آد ل ق‬ ‫﴾فل ق‬
20/117. KAMI berkata: "Hai Adam, ini adalah musuh bagimu dan bagi istrimu, maka janganlah dia mengeluarkan kamu
dari kebun itu lalu engkau celaka."
‫ى‬
‫ى‬ ‫ل‬ ‫ق‬ ‫ل‬
‫ش‬ ‫ل‬ ‫ي‬ ‫ل وُل ل‬
‫ل‬ ‫ض ز‬‫دايل فللل ي ل س‬ ‫ن ات مب لعل هق ل‬ ‫م س‬ ‫دىً فل ل‬ ‫ملنُيِ هق ن‬ ‫كم ل‬ ‫ماَ ي لأ لت سيِ لنُ م ق‬ ‫ض ع لد قوُي فلإ س م‬ ْ‫م ل سب لعل ء‬ ‫ضك ق ل‬ ‫ميِنعاَ ب لعل ق‬ ‫ج س‬ ‫منُ للهاَ ل‬‫طاَ س‬ ‫ل اهلب س ل‬
‫لقاَ ل‬
١٢٣﴿﴾
20/123. DIA katakan: "Turunlah dari sana semua. Setengah kamu musuh bagi setengahnya. Bilamana datang padamu
petunjuk dari AKU, maka siapa yang mengikut petunjuk-Ku, tidaklah dia akan sesat dan tidak celaka."
١٣٢﴿ ‫قولىًى‬ ‫ة سللت م ل‬ ‫ك لوُال للعاَقسب ل ق‬ ‫ن ن للرقزقق ل‬ ‫ح ق‬ ‫ك رسلزنقاَ ن م ل‬ ‫سأ لل ق ل‬ ‫صط لب سلر ع لل ليِ للهاَ لل ن ل ل‬ ‫صللةس لوُا ل‬ ‫ك سباَل م‬ ‫ملر أ لهلل ل ل‬ ‫ل‬
‫﴾وُلأ ق‬
20/132. Dan perintahlah kaummu dengan Shalat, dan tabahlah atasnya. KAMI tidak meminta rizki padamu. KAMI-lah
yang memberimu, dan akibat ialah untuk keinsafan.
‫م ال ل ل‬ ‫ل‬
٣٤﴿ ‫ن‬ ‫دوُ ل‬ ‫خاَل س ق‬ ‫ت فلهق ق‬ ‫م م‬ ‫خل لد ل أفلسإن ل‬ ‫ك ال ل ق‬ ‫من قلب لل س ل‬ ‫شرءْ ل‬ ‫جعلل للنُاَ ل سب ل ل‬ ‫ماَ ل‬ ‫﴾وُل ل‬
21/34. Dan tidak KAMI jadikan kekekalan bagi seseorang sebelum engkbu. Apakah jika engkau mati lalu mereka kekal?
‫ل‬ ‫قصهاَ م ل‬ ‫ل‬ ‫ل عل ليِهم ال لعمر أ لفللل يروُ ل ل‬
‫ن أط للرافسلهاَ أفلهق ق‬
‫م‬ ‫ض لننُ ق ق ل س ل‬ ‫ن أمناَ ن لأستيِ الللر ل‬ ‫لل ل ل‬ ‫طاَ ل ل ل س ق ق ق ق‬ ‫حت مى ل‬
‫م ل ى‬ ‫مت معللنُاَ هلـ ىؤ قللسء لوُآلباَلءهق ل‬ ‫ل ل‬ ‫بل ل‬
٤٤﴿ ‫ن‬ ‫﴾اللغاَل سقبو ل‬ ‫ل‬
21/44. Bahkan KAMI beri kelengkapan orang-orang ini dan bapak-bapak mereka hingga panyang umur atas mereka.
Tidakkah mereka perhatikan bahwa KAMI mendatangi Bumi, KAMI kurangi dia dari ujung-ujungnya (kutub-
kutubnya)? Apakan mereka yang menang?

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 198


٤٥﴿ ‫ن‬ ‫ماَ قينُذ لقروُ ل‬ ‫عاَلء إ سلذا ل‬ ‫م الد ز ل‬ ‫ص ز‬‫معق ال ز‬ ‫س ل‬ ‫يِ وُللل ي ل ل‬ ‫ح س‬ ‫كم سباَل لول ل‬ ‫ماَ قأنذ سقر ق‬ ‫﴾قق ل‬
‫ل إ سن م ل‬
21/45. Katakanlah: "Bahwa aku memperingatkan kamu dengan wahyu." Dan tidaklah yang tuli mendengar seruan ketika
apa yang diperingatkan pada mereka.
٧١﴿ ‫ن‬ ‫ض ال مستيِ لباَلرك للنُاَ سفيِلهاَ ل سل للعاَل ل س‬ ‫لل‬ ‫ق ن ل‬
‫ميِ ل‬ ‫جيِ للنُاَه ق وُللوطاَ إ سلى اللر س‬ ‫﴾وُلن ل م‬
21/71. Dan KAMI selamatkan dia serta Luth ke Bumi (Makkanh) yang KAMI berkahi padanya untuk seluruh manusia.
‫ض ال مستيِ لباَلرك للنُاَ سفيِلهاَ وُلك قمنُاَ ب سك ق ل‬ ‫لل‬ ‫ل‬ ‫ل‬
٨١﴿ ‫ن‬ ‫ميِ ل‬‫عاَل س س‬
‫يِءْء ل‬ ‫ش ل‬ ‫ل ل‬ ‫مرسهس إ سلى اللر س‬ ‫ري ب سأ ل‬ ‫ج س‬‫ة تل ل‬ ‫ف ن‬
‫ص ل‬ ‫عاَ س‬ ‫ح ل‬ ‫ن اللري ل‬ ‫سل ليِ ل ل‬
‫ماَ ل‬ ‫﴾وُلل س ق‬
21/81. Dan untuk Sulaiman angin berpusar yang bergerak dengan perintahnya ke Bumi (Makkah) yang KAMI berkahi
padanya, dan KAMI-lah yang mengetahui tiap sesuatu.
١٠٤﴿ ‫ن‬ ‫عسليِ ل‬‫دا ع لل ليِ للنُاَ إ سمناَ ك قمنُاَ لفاَ س‬ ‫ق ن زسعيِد قه ق وُلع ل ن‬ ‫ل ل ل‬
ْ‫خل ء‬ ‫ماَ ب لد لأ للناَ أ لوُم ل‬ ‫ب كل ل‬ ‫ل ل سل لك قت ق س‬‫ج ل‬‫س س‬‫يِ ال ل‬ ‫ماَلء ك لط ل ل‬ ‫س ل‬ ‫وي ال م‬ ‫م ن لط ل س‬ ‫﴾ي لول ل‬
21/104. Pada Hari KAMI putarkan tatasurya seperti putaran radiasi untuk ketetapan-ketetapan, sebagaimana KAMI mulai
ciptaan pertama, akan KAMI ulangi selaku janji atas KAMI, bahwa KAMI akan melakukan.
‫من ب لعلد س الذ لك لر أ ل م ل‬
١٠٥﴿ ‫ن‬ ‫حو ل‬ ‫صاَل س ق‬ ‫علباَد سيل ال م‬ ‫ض ي لرسث قلهاَ س‬ ‫ن الللر ل‬ ‫س‬ ‫قد ل ك لت لب للنُاَ سفيِ المزقبورس س‬ ‫﴾وُلل ل ل‬
21/105. Sungguh KAMI tetapkan dalam kekuatan sesudah pemikiran bahwa Bumi mewarisinya hamba-hamba-KU yang
shaleh.
22/26, 22/27. (Lihat halaman 136).
22/28, 22/29. (Lihat halaman 137).
‫جت لنُ سقبوا‬‫م لفاَ ل‬ ‫ى ع لل ليِ لك ق ل‬ ‫ل‬
‫ماَ ي قت لل ى‬ ‫م إ سمل ل‬
‫ل‬
‫م اللن للعاَ ق‬ ‫ت ل لك ق ق‬ ‫حل م ل‬‫عنُد ل لرب لهس وُلأ ق س‬ ‫ه س‬ ‫خيِ لرر ل م ق‬
‫ت الل مهس فلهقول ل‬ ‫ماَ س‬ ‫حقر ل‬ ‫م ق‬‫من ي قعلظ ل ل‬ ‫ذ لىل س ل‬
‫ك وُل ل‬
٣٠﴿ ‫ل الززوُرس‬ ‫جت لنُ سقبوا قلول ل‬ ‫وُا‬ ‫ن‬ ‫ل‬
َ‫ثا‬ ُ‫و‬‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ن‬ ‫م‬ ‫س‬ ‫ج‬ ‫ر‬ ‫ال‬ ﴾
‫ل س ل ل‬ ‫ل ل ل س ل‬
22/30. Demikianlah, dan siapa yang membesarkan hal-hal yang dimuliakan ALLAH, maka adalah baik untuknya pada
TUHAN-nya. Dan dihalalkan bagimu ternak kecuali yang telah dianalisakan atasmu. Jauhilah kotoran berhala
dan jauhilah perkataan palsu.
22/31, 22/33. (Lihat halaman 137-100).
22/34. (Lihat halaman 53).
22/36. (Lihat halaman 137)
‫شرس‬ ‫داك ق ل‬
‫م وُلب ل ل‬ ‫ماَ هل ل‬
‫ى ل‬ ‫م ل ست قك لب لقروُا الل م ل ل‬
‫هاَ ل لك ق ل‬ ‫م ك لذ لىل س ل‬ ‫منُك ق ل‬ ‫كن ي للنُاَل ق ق‬
‫هاَ وُلل لـ ى س‬ ‫ملهاَ وُللل د س ل‬
‫ماَؤ ق ل‬ ‫ه لق ق‬
‫ل الل م ل‬
‫للن ي للنُاَ ل‬
‫ه ع لل ى‬ ‫خلر ل‬
‫س م‬
‫ك ل‬ ‫قولىًى س‬ ‫ه الت م ل‬ ‫حو ق‬
٣٧﴿ ‫ن‬ ‫سسنُيِ ل‬
‫ح س‬
‫م ل‬‫﴾ال ل ق‬
22/37. Tidaklah dagingnya mencapai ALLAH, tidak pula darahnya. tetapi yang mencapai-NYA keinsafan dari kamu.
Seperti itu DIA mengedarkannya untukmu agar kamu membesarkan ALLAH atas apa yang DIA tunjukkan
padamu, dan gembirakanlah orang-orang berbuat baik.
‫ت‬
‫م ل‬ ‫ض ل مهقد ل ل‬ ْ‫ضقهم ب سب لعل ء‬ ‫س ب لعل ل‬ ‫ه وُلل لوللل د لفلعق الل مهس المنُاَ ل‬ ‫قوقلوا لرب زلنُاَ الل م ق‬ ‫حقج إ سمل لأن ي ل ق‬ ‫هم ب سغليِ لرس ل‬ ‫من د سلياَرس س‬ ‫جوا س‬ ‫خر س ق‬ ‫ن أق ل‬ ‫ذي ل‬ ‫ال م س‬
‫ي‬
‫س ي‬ ‫و‬ ‫ل‬ ‫ق‬‫ل‬ ‫ل‬ ‫ه‬
‫ل‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫ال‬ ‫ن‬
‫م‬ ‫إ‬ ‫ه‬
‫ق ق ق س‬ ‫ر‬ ‫ص‬ ُ‫ين‬
‫ل‬ ‫من‬ ‫ق ل‬ ‫ه‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫ال‬ ‫ن‬‫م‬ ‫ر‬
‫ق ل‬ ‫ص‬ ُ‫يِن‬
‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ُ‫و‬
‫ن ل‬ ‫را‬ ِ‫ثي‬
‫س‬ ‫ل‬ ‫ك‬ ‫س‬ ‫ه‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫ال‬ ‫م‬
‫ل ق‬ ‫س‬ ‫ا‬ َ‫ها‬ ‫ل‬ ِ‫في‬
‫س‬ ‫ر‬‫ق‬ ‫ل‬ ‫ك‬‫ل‬ ‫ذ‬ ‫ق‬ ‫ي‬ ‫ق‬ ‫د‬ ‫ج‬ َ‫سا‬ ‫م‬ ُ‫و‬
‫لس ل ل ل ر ل ل ل س‬‫ت‬ ‫وا‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ص‬ ُ‫و‬ ‫ر‬ ‫ع‬ ‫ل‬ ِ‫ي‬ ‫ب‬ُ‫و‬ ‫ق‬ ‫ع‬ ‫م‬
‫س‬ ‫وا‬‫ل ل‬‫ص‬
٤٠﴿ ‫زيرز‬ ‫﴾ع ل س‬
22/40. Orang-orang yang terusir dari kampung mereka tanpa hal logis kecuali karena mengatakan: “TUHAN kami
ALLAH." Kalau ALLAH tidak membela manusia, setengah mereka pada setengahnya, tentulah kacau tempat-
tempat sidang dan pusat dagang dan kemuliaan serta Masjid-Masjid yang banyak disebut Nama ALLAH di
dalamnya. ALLAH menolong siapa yang menolong-NYA, bahwa ALLAH kuat mulia.
‫ل‬ ‫ل‬ ‫لل‬
‫منُك لرس وُلل سل مهس‬ ‫ن ال ل ق‬ ‫وا ع ل س‬ ‫ف وُلن لهل ل‬‫معلقروُ س‬ ‫مقروُا سباَل ل ل‬ ‫كاَة ل وُلأ ل‬ ‫وا المز ل‬ ‫صللة ل لوُآت ل ق‬ ‫موا ال م‬ ‫ض ألقاَ ق‬ ‫م سفيِ اللر س‬ ‫مك ممنُاَهق ل‬ ‫ن سإن م‬ ‫ذي ل‬ ‫ال م س‬
٤١﴿ ‫مورس‬ ‫ق‬ ‫ل‬
‫ة ال ق‬ ‫عاَقسب ل ق‬‫﴾ ل‬
22/41. Orang-orang yang jika KAMI tempatkan mereka di Bumi (dan di planet lain), mereka mendirikan Shalat dan
memberikan zakat serta menyuruh dengan makruf dan mencegah dari yang mungkar. Dan kepunyaan ALLAH
akibat urusan-urusan
22/78. (Lihat halaman 167).
‫ل‬ ‫ل‬ ‫شأ للناَ ل ل ق‬‫﴾فللأن ل‬
١٩﴿ ‫ن‬ ‫منُ للهاَ ت لأك ققلو ل‬
‫ه ك لسثيِلرة ر وُل س‬ ‫واك س ق‬‫م سفيِلهاَ فل ل‬ ‫ب ل مك ق ل‬ ْ‫ل وُلأع للنُاَ ء‬ ْ‫خيِ ء‬ ‫من ن م س‬ ‫ت ل‬ ْ‫جمنُاَ ء‬ ‫كم ب سهس ل‬
23/19. Lalu KAMI wujudkan dengannya untukmu kebun-kebun dan tetumbuhan alamiah dan sayuran. Padanya ada
taman kesenangan yang banyak untukmu dan dari dia kamu makan.
٢٠﴿ ‫ن‬ ‫صب لءْغ ل لللك سسليِ ل‬ ‫ن وُل س‬ ‫ت سباَلد زهل س‬ ‫سيِ للنُاَلء لتنُب ق ق‬ ‫طورس ل‬ ‫من ق‬ ‫ج س‬ ‫خقر ق‬ ‫جلرة ن ت ل ل‬ ‫ش ل‬ ‫﴾وُل ل‬
23/20. Dan pertumbuhan yang ke luar dari daerah utara (Makkah sebelum topan Nuh) bertumbuh dengan keempukan dan
kekuatan bagi yang memakan.
٢٥﴿ ‫ن‬ ْ‫حيِ ء‬ ‫ى س‬ ‫حت م ى‬ ‫صوا ب سهس ل‬ ‫ة فلت للرب م ق‬ ‫جنُ م ر‬‫ل ب سهس س‬ ‫ج ر‬ ‫ن هقول إ سمل لر ق‬ ‫﴾إ س ل‬

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 199


23/25. "Bahwa dia hanya lelaki yang padanya ada jin. Tunggulah dia sampai pada waktunya."
٣٨﴿ ‫ن‬ ‫مسنُيِ ل‬ ‫مؤ ل س‬ ‫ه بس ق‬ ‫ن لل ق‬ ‫ح ق‬ ‫ماَ ن ل ل‬ ‫ل افلت للرىًى ع لللى الل مهس ك لذ سنباَ وُل ل‬ ‫ج ر‬ ‫ن هقول إ سمل لر ق‬ ‫﴾إ س ل‬
23/38. “Bahwa dia hanya lelaki yang mengadakan kedustaan atas ALLAH. Tidaklah kita akan percaya padanya.
‫ة لوُآوُلي للنُاَهق ل ل‬ ‫ق‬
٥٠﴿ ‫ن‬ ْ‫مسعيِ ء‬ ‫ت قللرارءْ وُل ل‬ ‫ى لرب لولةءْ لذا س‬ ‫ماَ إ سل ى‬ ‫ه آي ل ن‬ ‫م ق‬ ‫م وُلأ م‬ ‫ملري ل ل‬ ‫ن ل‬ ‫جعلل للنُاَ اب ل ل‬ ‫﴾وُل ل‬
23/50. Dan KAMI jadikan anak Maryam dan ibunya suatu Ayat, dan KAMI lindungkan keduanya kepada tanah subur (di
planet lain) yang punya perwujudan serta pancaran air.
‫ل‬
٥٣﴿ ‫ن‬ ‫حو ل‬ ‫م فلرس ق‬ ‫ماَ ل لد لي لهس ل‬ ‫ب بس ل‬ ْ‫حلز ء‬ ‫ل س‬ ‫م قزب قنرا ك ق ز‬ ‫هم ب ليِ لنُ لهق ل‬ ‫ملر ق‬ ‫قط مقعوا أ ل‬ ‫﴾فلت ل ل‬
23/53. Lalu terputus-putus urusan mereka di antara mereka dengan kekuatan. Setiap golongan gembira dengan yang ada
padanya.
‫هاَ وُفلرضنُاَ ل ل‬ ‫ل‬
١﴿ ‫ن‬ ‫م ت لذ لك مقروُ ل‬ ‫ت ل معلل مك ق ل‬ ْ‫ت ب ليِ للنُاَ ء‬ ْ‫هاَ وُلأنلزل للنُاَ سفيِلهاَ آلياَ ء‬ ‫سولرة ر أنلزل للنُاَ ل ل ل ل ل‬ ‫﴾ ق‬
24/1. Surat yang KAMI turunkan dia dan KAMI wajibkan dia, dan KAMI turunkan dalamnya Ayat-Ayat yang
menerangkan semoga kamu memikirkan.
‫ل‬ ‫ل‬ ‫شهد ع لل ليِه ل‬
٢٤﴿ ‫ن‬ ‫مقلو ل‬ ‫كاَقنوا ي لعل ل‬ ‫ماَ ل‬ ‫جل ققهم ب س ل‬ ‫م وُلألر ق‬ ‫ديهس ل‬ ‫م وُلأي ل س‬ ‫سنُ لت قهق ل‬ ‫م أل ل س‬ ‫لس ل‬ ‫م تل ل ل ق‬ ‫﴾ي لول ل‬
24/24. Pada Hari membuktikan atas mereka lidah dan tangan dan kaki mereka pada apa yang telah mereka kerjakan.
‫﴾فيِ بيِوت أ لذن الل م ل‬
٣٦﴿ ‫ل‬ ‫صاَ س‬ ‫ه سفيِلهاَ سباَل لغقد قوُل لوُالل ل‬ ‫ح لل ق‬ ‫سب ل ق‬ ‫ه يق ل‬ ‫م ق‬ ‫س ق‬ ‫ه أن ت قلرفلعل وُلي قذ لك للر سفيِلهاَ ا ل‬ ‫ق‬ ‫س ق ق ءْ س ل‬
24/36. Dalam rumah-rumah, ALLAH mengizinkan agar Nama-NYA diangkat dan disebut di sana, tasbih untuk-NYA di
sana waktu pagi dan petang.
‫ب‬‫ق‬ ‫لو‬ ‫ق‬ ‫ق‬ ‫ق‬‫ل‬ ‫ل‬‫ا‬ ‫س‬ ‫ه‬ ِ‫ب سفي‬ ‫قل م ق‬ ‫ماَ ت لت ل ل‬ ‫ن ي لول ن‬ ‫خاَقفو ل‬ ‫كاَةس ي ل ل‬ ‫صللةس وُلسإيلتاَسء المز ل‬ ‫عن ذ سك لرس الل مهس وُلإ سلقاَم س ال م‬ ‫جاَلرة ر وُللل ب ليِ لعر ل‬ ‫م تس ل‬ ‫ل مل ت قل لسهيِهس ل‬ ‫جاَ ر‬‫رس ل‬
‫ل‬
٣٧﴿ ‫صاَقر‬ ‫﴾لوُاللب ل ل‬
24/37. Laki-laki yang urusan dan niaga tidak memperolok mereka dari memikirkan ALLAH serta mendirikan Shalat dan
memberikan zakat, mereka cemas pada Hari di mana hati dan pandangan berbolak-balik.
‫من‬ ‫منُ لقهم م‬ ‫ن وُل س‬ ‫شيِ ع لل لى رس ل ل‬ ‫ى ب لط لنُ سهس وُل س‬ ‫ل‬ ‫ماَءْء فل س‬ ‫خل لقل ك ق م‬ ‫لوُالل م ق‬
‫جليِ ل س‬ ‫ى‬ ‫م س‬ ‫من ي ل ل‬ ‫منُ لقهم م‬ ‫شيِ ع لل ى‬ ‫م س‬ ‫من ي ل ل‬ ‫منُ لقهم م‬ ‫من م‬
‫ل‬
‫ل لداب مةءْ ل‬ ‫ه ل‬
٤٥﴿ ‫ديرر‬ ‫ل‬
‫يِءْء ق س‬ ‫ى كل ش ل‬‫ل‬ ‫ل‬ ‫ق‬ ‫ل‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫م‬ ‫ق‬ ‫ل‬
‫ه ع لل ى‬ ‫ن الل ل‬ ‫ماَ ي لشاَقء إ س م‬ ‫ه ل‬ ‫خلقق الل ق‬ ‫ى ألرب لءْع ي ل ل‬ ‫شيِ ع لل ى‬ ‫م س‬ ‫﴾ي ل ل‬
24/45. ALLAH menciptakan tiap makhluk berjiwa dari hydrogen, diantaranya ada yang berjalan atas perutnya, dan di
antaranya ada yang bejalan atas dua kaki, dan di antaranya ada yang berjalan atas empat. ALLAH menciptakan
yang DIA kehendaki, bahwa ALLAH menentukan atas tiap sesuatu.
‫م ث للل ل‬ ‫ياَ أ ليهاَ ال مذين آمنُوا ل سيِستأ لذنك قم ال مذين مل لك ل ل‬
‫ل‬ ‫س‬ ‫ل‬ ‫ب‬‫ل‬ ‫ق‬ ‫من‬ ‫ت ل‬ ْ‫ممرا ء‬ ‫ث ل‬ ‫منُك ق ل‬ ‫م س‬ ‫حل ق ل‬ ‫م ي لب لل ققغوا ال ل ق‬ ‫ن لل ل‬ ‫ذي ل‬ ‫م لوُال م س‬ ‫ماَن قك ق ل‬ ‫ت أي ل ل‬ ‫ل‬ ‫ل ل ل س ق س ل ل‬ ‫س ل ل ق‬ ‫ل زل‬
‫م‬ ‫ق‬
‫ت لك ل‬ ‫م‬ ْ‫ث ع لوللرا ء‬ ‫ل‬
‫شاَسء ث لل ق‬ ‫صلةس العس ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫من ب لعلد س ل‬ ‫ن الظسهيِلرةس وُل س‬ ‫م‬ ‫م ل‬ ‫كم ل‬ ‫ن ث سليِاَب ل ق‬ ‫ضقعو ل‬ ‫ن تل ل‬ ‫حيِ ل‬ ‫جرس وُل س‬ ‫ف ل‬ ‫صللةس ال ل ل‬ ‫ل‬
‫م‬‫ه ل لك ق ق‬ ‫ن الل م ق‬ ‫ك ي قب ليِ ل ق‬ ‫ض ك لذ لىل س ل‬ ْ‫ى ب لعل ء‬ ‫م ع لل ى‬
‫ضك ق ل ل‬ ‫كم ب لعل ق‬ ‫ن ع لل ليِ ل ق‬ ‫واقفو ل‬ ‫ن طل م‬ ‫ح ب لعلد لهق م‬ ‫جلنُاَ ر‬ ‫م ق‬ ‫م وُللل ع لل ليِ لهس ل‬ ‫س ع لل ليِ لك ق ل‬ ‫ل ليِ ل ل‬
٥٨﴿ ‫م‬ ‫كيِ ر‬ ‫ح س‬ ‫م ل‬ ‫ه ع لسليِ ر‬ ‫ت لوُالل م ق‬ ‫﴾الللياَ س‬
24/58. Wahai orang-orang beriman, hendaklah minta izin padamu orang-orang yang dimiliki tata hukummu dan yang
belum sanpai dewasa dari kamu pada tiga waktu: sebelum Shalat Fajar, dan ketika kamu meletakkan
pakaianmu di tengah hari, dan sesudah shalat 'Isya. Tiga waktu yang rnemalukan bagimu. Tiada kejanggalan
atasmu dan tidak atas mereka sesudah itu saling mengunjungi atasmu, setengah kamu atas setengahnya. Seperti
itu ALLAH menerangkan Ayat-Ayat, dan ALLAH mengetahui bijaksana.
٨﴿ ‫حونرا‬ ‫س ق‬ ‫م ل‬ ‫جنل م‬ ‫ن إ سمل لر ق‬ ‫ن سإن ت لت مب سقعو ل‬ ‫مو ل‬ ‫ظاَل س ق‬ ‫ل ال م‬ ‫منُ للهاَ وُللقاَ ل‬ ‫ل س‬ ‫ة ي لأ لك ق ق‬ ‫جنُ م ر‬‫ه ل‬ ‫ن لل ق‬ ‫كو ق‬ ‫كنُرز أ لوُل ت ل ق‬ ‫ى إ سل ليِ لهس ل‬ ‫ق ى‬ ‫﴾أ لوُل ي قل ل ل‬
25/8. "Atau disampaikan kepadanya perbendaharaan, atau ada baginya kebun yang dia mendapat rnakan dari sana?" Dan
berkata orang-orang zalim itu: "Yang kamu ikut hanyalah lelaki disihiri "
25/63. (Lihat halaman 9).
٦٥﴿ َ‫ما‬ ‫ن غ للرا ن‬ ‫كاَ ل‬ ‫ذاب للهاَ ل‬ ‫ن عل ل‬ ‫م إس م‬ ‫جهلنُ م ل‬ ‫ب ل‬ ‫ذا ل‬ ‫ف ع لمنُاَ ع ل ل‬ ‫صر س ل‬ ‫ن لرب ملنُاَ ا ل‬ ‫قوقلو ل‬ ‫ن يل ق‬ ‫ذي ل‬ ‫﴾لوُال م س‬
25/65. Dan orang-orang yang mengatakan: "TUHAN kami, elakkanlah dari kami siksaan Jahannam, bahwa siksanya
mencelakakan."
٦٧﴿ َ‫ما‬ ‫وا ن‬ ‫ك قل ل‬ ‫ن ذ لىل س ل‬ ‫ن ب ليِ ل ل‬ ‫كاَ ل‬ ‫قت ققروُا وُل ل‬ ‫م يل ل‬ ‫سرسقفوا وُلل ل ل‬ ‫م يق ل‬ ‫قوا ل ل ل‬ ‫ف ق‬ ‫ن إ سلذا لأن ل‬ ‫ذي ل‬ ‫﴾لوُال م س‬
25/67. Dan orang-orang yang ketika bernafkah, mereka tidak boros dan tidak keluh kesah, dan berpendirian di antara itu.
٧٢﴿ َ‫ما‬ ‫مزروُا ك سلرا ن‬ ‫مزروُا سباَلل مغلوس ل‬ ‫ن الززوُلر وُلإ سلذا ل‬ ‫دوُ ل‬ ‫شهل ق‬ ‫ن لل ي ل ل‬ ‫ذي ل‬ ‫﴾لوُال م س‬
25/72. Dan orang-orang yang tidak menyaksikan kepalsuan, dan ketika lewat pada olok-olok, mereka lewat dengan
berbuat mulia.
25/73. (Lihat halaman 10).

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 200


‫ف تعل لمون لل ققلط لع ل‬ ‫ل آمنُتم ل له قلب ل ل‬
‫ن أي لد سي لك ق ل‬
‫م‬ ‫ل م‬ ‫سول ل ل ل ق ل‬ ‫حلر فلل ل ل‬ ‫س ل‬ ‫م ال ل‬ ‫مك ق ق‬ ‫ذي ع لل م ل‬ ‫م ال م س‬ ‫ه ل لك لسبيِقرك ق ق‬ ‫م إ سن م ق‬ ‫ن ل لك ق ل‬ ‫ن آذ ل ل‬ ‫لأ ل‬ ‫لقاَ ل ل ق ل ق ل‬
‫ل‬ ‫ل‬ ‫ق‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬
٤٩﴿ ‫ن‬ ‫مسعيِ ل‬ ‫ج ل‬ ‫مأ ل‬ ‫صلب لنُ مك ق ل‬ ‫ف وُلل ل‬ ْ‫خل ء‬ ‫ن س‬ ‫م ل‬ ‫كم ل‬ ‫جل ق‬ ‫﴾وُلألر ق‬
26/49. Dia berkata: "Percayakah kamu padanya sebelum aku izinkan bagimu."Diakah pembesarmu yang mengajarmu
sihir? Maka kamu akan mengetahui, akan aku putus tanganmu dan kakimu bertantangan, dan akan aku salib
kamu semua."
‫ل‬
٥٧﴿ ‫ن‬ ْ‫ت وُلع ققيِو ء‬ ْ‫جمنُاَ ء‬ ‫من ل‬ ‫هم ل‬ ‫جلنُاَ ق‬ ‫خلر ل‬ ‫﴾فلأ ل‬
26/57. Lalu KAMI keluarkan mereka dari kebun-kebun dan mata-mata air.
١٣٤﴿ ‫ن‬ ْ‫ت وُلع ققيِو ء‬ ْ‫جمنُاَ ء‬ ‫﴾وُل ل‬
26/134. “Dan kebun-kebun dan mata-mata air.”
‫ل‬
١٨٩﴿ ْ‫ظيِم ء‬ ‫ب ي لولم ءْ ع ل س‬ ‫ذا ل‬ ‫ن عل ل‬ ‫كاَ ل‬ ‫ه ل‬ ‫ب ي لولم س الظ زل مةس إ سن م ق‬ ‫ذا ق‬ ‫م عل ل‬ ‫خذ لهق ل‬ ‫﴾فلك لذ مقبوه ق فلأ ل‬
26/189. Mereka mendustakannya lalu siksaan hari transit mengambil mereka, bahwa hal itu siksaan Hari yang agung.
‫ل‬
١٩٦﴿ ‫ن‬ ‫فيِ قزب قرس اللوُمسليِ ل‬ ‫ه لل س‬ ‫﴾وُلإ سن م ق‬
26/196. Dan bahwa dia ada dalam kekuatan orang-orang dahulu.
‫شهوة ن من دوُن النُساَسء ب ل ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬
٥٥﴿ ‫ن‬ ‫جهلقلو ل‬ ‫م تل ل‬ ‫م قلول ر‬ ‫ل أنت ق ل‬ ‫ل‬ ‫ق س ل ل‬ ‫ل ل ل ل ل‬ ‫جاَ ل‬ ‫ن اللر ل‬ ‫م ل لت لأقتو ل‬ ‫﴾أئ سنُ مك ق ل‬
27/55. “Agakah kamu mendatangi lelaki dengan syahwat tanpa perempuan? Bahkan kamu kaum yang bodoh."
‫ل‬ ‫لل‬ ‫ل‬
﴿‫ن‬ ‫ماَ ت لذ لك مقروُ ل‬ ‫معل الل مهس قلسليِنل م‬ ‫ه م‬ ‫ض أإ سل لـ ى ر‬ ‫فاَلء اللر س‬ ‫خل ل ل‬ ‫م ق‬ ‫جعلل قك ق ل‬ ‫سولء وُلي ل ل‬ ‫ف ال ز‬ ‫ش ق‬ ‫عاَه ق وُلي لك ل س‬ ‫ضط لمر إ سلذا د ل ل‬ ‫م ل‬ ‫ب ال ل ق‬ ‫جيِ ق‬ ‫من ي ق س‬ ‫أ م‬
٦٢﴾
27/62. Siapakah yang memperkenankan orang teraniaya ketika dia menyeru-NYA dan yang mengangkatkan kejahatan
serta menjadikan kamu khalifah-khalifah Bumi? Adakah tuhan bersama ALLAH? Sangat sedikit yang kamu
pikirkan.
٧٩﴿ ‫ن‬ ‫مسبيِ س‬ ‫حقل ال ل ق‬ ‫ك ع لللى ال ل ل‬ ‫ل ع لللى الل مهس إ سن م ل‬ ‫﴾فلت لولك م ل‬
27/79. Berserah dirilah pada ALLAH, bahwa engkau atas hal logika nyata.
َ‫ما‬ ‫خسبيِرر ب س ل‬ ‫ه ل‬ ‫يِءْء إ سن م ق‬ ‫ش ل‬ ‫ل ل‬ ‫ن كق م‬ ‫ق ل‬ ‫ذي أ لت ل ل‬ ‫صنُ لعل الل مهس ال م س‬ ‫ب ق‬ ‫حاَ س‬ ‫س ل‬ ‫ممر ال م‬ ‫مزر ل‬ ‫يِ ت ل ق‬ ‫مد لة ن وُله س ل‬ ‫جاَ س‬ ‫سب قلهاَ ل‬ ‫ح ل‬ ‫ل تل ل‬ ‫جلباَ ل‬ ‫وُلت للرىً ال ل س‬
٨٨﴿ ‫ن‬ ‫فعلقلو ل‬ ‫﴾ت ل ل‬
27/88. Dan engkau lihat gunung, engkau mengiranya diam padahal dia bergerak selaku gerakan awan. Bikinan ALLAH
yang mengatur tiap sesuatu, bahwa DIA pemberi kabar pada apa yang kamu lakukan.
27/91. (Lihat halaman 212).
‫ل‬ ‫ن أ لت لل قول ال ل ق‬ ‫ل‬
٩٢﴿ ‫ن‬ ‫منُذ سسري ل‬ ‫ن ال ل ق‬ ‫م ل‬ ‫ماَ ألناَ س‬ ‫ل إ سن م ل‬ ‫ق ل‬ ‫ل فل ق‬ ‫ض م‬ ‫من ل‬ ‫سهس وُل ل‬ ‫ف س‬ ‫دي ل سنُ ل ل‬ ‫ماَ ي لهلت ل س‬ ‫ن اهلت لد لىًى فلإ سن م ل‬ ‫م س‬ ‫ن فل ل‬ ‫قلرآ ل‬ ‫﴾وُلأ ل‬
27/92. "Agar aku menganalisakan Alquran. Maka siapa yang mendapat petunjuk, dia mendapat petunjuk untuk dirinya,
dan siapa yang sesat, maka katakanlah: "Bahwa aku termasuk orang-orang yang memberi peringatan."
‫فل لة م ل‬
‫ن ع لد قوُلهس‬ ‫م ل‬ ‫ذا س‬ ‫شيِعلت سهس وُلهلـ ى ل‬ ‫من س‬ ‫ذا س‬ ‫ن هلـ ى ل‬ ‫قت لت سلل س‬ ‫ن يل ل‬ ‫جليِ ل س‬
‫جد ل سفيِلهاَ لر ق ل‬ ‫ن أهلل سلهاَ فلول ل‬ ‫ن غ ل ل ءْ ل ل‬ ‫حيِ س‬ ‫ى س‬ ‫دينُ ل ل ل‬
‫ة ع لل ى‬ ‫م س‬ ‫ل ال ل ل‬ ‫خ ل‬‫وُلد ل ل‬
‫ل‬
‫س ل ل س‬‫م‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫ن‬ ‫م‬ ‫ل‬
‫ذا‬ ‫ى‬ ‫ـ‬ ‫ل‬ ‫ه‬ ‫ل‬
‫ل‬ ‫ل‬
َ‫قا‬ ‫ه‬
‫ل س‬ ِ‫ي‬ ‫ل‬ ‫ل‬‫ل‬ ‫ع‬ ‫ى‬ ‫ض‬ ‫ل‬ ‫ق‬ ‫ل‬ ‫ف‬ ‫ى‬ ‫س‬ ‫مو‬ ‫ه‬ ‫ز‬ ‫ل‬ ‫ك‬ ‫و‬ ‫ل‬ ‫ف‬ ‫ه‬ ُ‫و‬ ‫د‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫ن‬ ‫م‬ ‫ذي‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫لى‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫ه‬ ‫س‬ ‫ت‬ ‫ع‬ ِ‫شي‬ ‫من‬ ‫ذي‬ ‫م‬
‫ست للغاَث ق س‬
‫ل‬ ‫ا‬ ‫ه‬ ‫ل‬ ‫لفاَ ل‬
‫ل ى‬ ‫ق ل س ل ل ق ق ل ى‬ ‫س ل‬ ‫س‬ ‫س ل س‬ ‫س‬
١٥﴿ ‫ن‬ ‫مسبيِ ر‬ ‫ل ز‬ ‫ض ي‬ ‫م س‬ ‫ه ع لد قوُي ز‬ ‫ن إ سن م ق‬ ‫طاَ س‬ ‫شيِ ل ل‬ ‫﴾ال م‬
28/15. Dia memasuki kota sewaktu kelengahan dan penduduknya, lalu dia dapati di sana dua lelaki berkelahi, ini dari
golongannya dan ini dari musuhnya. Lalu yang dari golongannya minta tolong padanya terhadap musuhnya.
Musa menamparnya lalu melaksanakan (kematian) atasnya. Dia berkata: "Ini termasuk perbuatan setan, bahwa
dia musuh penyesat nyata."
‫ل‬ ‫حجج فلإ ل‬ ‫ل‬ ‫هاَتيِن ع لل ل ل‬ ‫ح ل‬ ‫ل إنيِ أ قريد أ ل ق‬
‫ن‬
‫ل‬ ‫م‬
‫س‬ ‫ف‬ ‫را‬‫ش ن‬ ‫ت عل ل‬ ‫م ل‬ ‫م ل‬ ‫ن أت ل ل‬ ‫س ل‬ ْ‫يِ س ل ء‬ ‫ماَن س ل‬ ‫جلرسنيِ ث ل ل‬ ‫ى أن ت لأ ق‬ ‫ى‬ ‫يِ ل ل ل س‬ ‫دىً اب لنُ لت ل م‬ ‫ح ل‬ ‫ك إس ل‬ ‫ن أنك س ل‬ ‫س ق ل‬ ‫لقاَ ل س ل‬
٢٧﴿ ‫ن‬ ‫م‬ ‫جد قسنيِ سإن ل‬ ‫ل‬
‫شقم ع لليِ ل ل‬ ‫نأ ق‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ق‬ ‫عنُد س ل‬
‫حيِ ل‬ ‫صاَل س س‬ ‫ن ال م‬ ‫م ل‬ ‫ه س‬ ‫شاَلء الل ق‬ ‫ست ل س‬ ‫ك ل‬ ‫ماَ أسريد ق أ ل‬ ‫ك وُل ل‬ ‫﴾ س‬
28/27. Dia berkata: "Aku ingin menikahkan engkau dengan seorang dari kedua putriku ini atas hal yang engkau
memburuh padaku delapan musim hajji. Jika engkau cukupkan sepuluh maka dia dari engkau. Aku tidak ingin
menyusahkan engkau, akan engkau dapati aku Insya ALLAH termasuk orang-orang shaleh."
‫طور لناَرا لقاَ ل ل‬ ‫ل‬
‫ل‬ ‫م‬
ِ‫ت لناَنرا لعللي‬ ‫س ق‬ ‫مك ققثوا إ سلنيِ آن ل ل‬ ‫ل سلهلل سهس ا ل‬ ‫ب ال ز س ن‬ ‫جاَن س س‬ ‫من ل‬ ‫س س‬ ‫ساَلر ب سأهلل سهس آن ل ل‬ ‫ل وُل ل‬ ‫ج ل‬ ‫سى الل ل ل‬ ‫مو ل‬ ‫ى ق‬ ‫ض ى‬ ‫ماَ قل ل‬ ‫فلل ل م‬
‫ل‬
٢٩﴿ ‫ن‬ ‫صط لقلو ل‬ ‫ل ل‬ ‫ل‬ ‫ت‬ ‫م‬ ‫ق‬ ‫ك‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫س‬ ‫ر‬ َ‫نُا‬
‫م‬ ‫ال‬ ‫ن‬
‫ل ل ل‬ ‫م‬ ْ‫ء‬ ‫ة‬ ُ‫و‬ ‫ل‬ ‫ذ‬ ‫ج‬‫ل‬ ُ‫و‬ ‫أ‬
‫ل ل س ءْ ل‬‫ر‬ ‫ل‬ ‫ب‬ ‫خ‬
‫ل‬ ‫ب‬ َ‫ها‬ ‫ل‬ ُ‫ن‬ ‫م‬ ‫كم‬ ‫ق‬ ِ‫تي‬‫س‬ ‫آ‬ ﴾
28/29. Setelah Musa melaksanakan waktunya dan berjalan dengan keluarganya: dia melihat api dari sekitar aurora ( di
atas Makkah), dia katakan pada keluarganya. Tinggallah, aku melihat api semoga aku datang padamu dari sana
dengan kabar atau sekeping api supaya kamu berdiang.”
28/30. (Lihat halaman 54).
28/43. (Lihat halaman 44).

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 201


28/46. (Lihat halaman 55).
28/48, 28/49. (Lihat halaman 190).
‫ل‬ ‫ك لل تهدي م ل‬
٥٦﴿ ‫ن‬ ‫دي ل‬‫مهلت ل س‬ ‫م سباَل ل ق‬ ‫شاَقء وُلهقول أع لل ل ق‬ ‫من ي ل ل‬ ‫دي ل‬ ‫ه ي لهل س‬ ‫ن الل م ل‬ ‫ت وُلل لـ ىك س م‬ ‫حب لب ل ل‬‫نأ ل‬ ‫ل ل‬ ‫لل س‬ ‫﴾إ سن م ل‬
28/56. Enqkau tidak dapat menunjuki siapa yang engkau sukai, tetapi ALLAH menunjuki siapa yang DIA kehendaki,
DIA lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.
28/58. (Lihat halaman 32).
‫ل‬
﴿‫ن‬ ْ‫مسبيِ ء‬ ‫ل ز‬ ْ‫ضلل ء‬‫ن هقول سفيِ ل‬ ‫م ل‬ ‫جاَلء سباَل لهقد لىًى وُل ل‬ ‫من ل‬ ‫م ل‬ ‫ملعاَد ءْ ققل مرلبيِ أع لل ل ق‬ ‫ى ل‬ ‫ن ل للراد ز ل ل‬
‫ك إ سل ى‬ ‫قلرآ ل‬ ‫ك ال ل ق‬ ‫ض ع لل ليِ ل ل‬ ‫ذي فللر ل‬ ‫ن ال م س‬ ‫إس م‬
٨٥﴾
28/85. Bahwa Yang mewajibkan Alquran atasmu akan mengembalikan engkau kepada ternpat ulangan (hidup di
Akhirat). Katakanlan: "TUHAN-ku lebih mengetahui siapa yang datang dengan petunjuk dan siapa yang dalam
kesesatan nyata.”
‫ل‬
﴿‫ن‬ ‫م ل س ق ل‬
‫مو‬ ‫ل‬ َ‫ظا‬ ‫ن وُلهق ل‬ ‫طولفاَ ق‬ ‫م ال ز‬ ‫خذ لهق ق‬ ‫ماَ فلأ ل‬ ‫عاَ ن‬ ‫ن ل‬ ‫سيِ ل‬ ‫م س‬ ‫خ ل‬ ‫سنُ لةءْ إ سمل ل‬ ‫ف ل‬ ‫م أ لل ل ل‬ ‫ث سفيِهس ل‬ ‫مهس فلل لب س ل‬ ‫ى قلول س‬ ‫سل للنُاَ قنو ن ل‬
‫حاَ إ سل ى‬
‫وُل ل ل ل‬
‫قد ل ألر ل‬ ‫ل‬
١٤﴾
29/14. Sungguh KAMI mengutus Nuh kepada kaumnya lalu dia tinggal pada mereka seribu tahun kurang limapuluh
tahun musim (musim dahulu sangat panjang). Lalu tofan mengambil mereka. Dan mereka zalim.
‫ل‬
١٩﴿ ‫سيِرر‬ ‫ك ع لللى الل مهس ي ل س‬ ‫ن ذ لىل س ل‬ ‫م ي قسعيِد قه ق إ س م‬ ‫خل لقل ث ق م‬ ‫ه ال ل ل‬ ‫ف ي قب لد سئق الل م ق‬ ‫م ي للرلوُا ك ليِ ل ل‬ ‫﴾أوُلل ل ل‬
29/19. Tidakkah mereka perhatikan betapa ALLAH memulai ciptaan kemudian mengulanginya? Yang demikian atas
ALLAH mudah saja.
‫ن الل م ل ل‬ ‫ل سيِروُا فيِ الل لرض لفاَنظ قروُا ك ليِف بدأ ل ال لخل لق ث قم الل مه ينُشئ النُ ل ل‬
ْ‫يِءء‬ ‫ش ل‬ ‫ل ل‬ ‫ى كق ل‬ ‫ه ع لل ى‬ ‫خلرة ل إ س م‬ ‫شأة ل الل س‬ ‫ق ق س ق م‬ ‫ل ل م‬ ‫ل ل ل ل‬ ‫ق‬ ‫ل س‬ ‫س‬ ‫قق ل س ق‬
٢٠﴿ ‫ديرر‬ ‫﴾قل س‬
29/20. Katakanlah: "Berjalanlah di Bumi lalu perhatikan betapa DIA mulai ciptaan itu kemudian ALLAH akan
mewujudkan perwujudan terakhir, bahwa ALLAH menentukan atas tiap sesuatu.
٢٦﴿ ‫م‬ ‫كيِ ق‬ ‫ح س‬ ‫زيقز ال ل ل‬ ‫ه هقول ال لعل س‬ ‫ى لرلبيِ إ سن م ق‬ ‫ل‬
‫جرر إ سل ى‬ ‫ملهاَ س‬ ‫ل إ سلنيِ ق‬ ‫ط وُللقاَ ل‬ ‫ه قلو ر‬ ‫ن لل ق‬ ‫م ل‬ ‫﴾لفآِ ل‬
29/26. Maka Luth percaya padanya (Ibrahim) yang mengatakan: "Aku hijrah kepada TUHAN-ku, bahwa DIA mulia
bijaksana."
‫مهس إ سمل لأن قاَلوا‬
‫ق‬ ‫قط لعون السبيِ ل ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬
‫ل‬ ‫ب قلول س‬ ‫وا ل‬ ‫ج ل‬ ‫ن ل‬ ‫كاَ ل‬ ‫ماَ ل‬ ‫منُك للر فل ل‬ ‫م ال ل ق‬ ‫ن سفيِ لناَسديك ق ق‬ ‫ل وُلت لأقتو ل‬ ‫م س‬ ‫ل وُلت ل ل ق ل‬ ‫جاَ ل‬ ‫ن اللر ل‬ ‫م ل لت لأقتو ل‬ ‫أئ سنُ مك ق ل‬
٢٩﴿ ‫ن‬ ‫ل‬ ِ‫قي‬‫س‬ ‫س‬ ‫د‬ َ‫صا‬‫م‬ ‫ال‬ ‫ن‬
‫ل‬ ‫م‬
‫س‬ ‫ت‬ ‫ل‬ ‫ق‬
ُ‫كن‬ ‫إن‬ ‫س‬ ‫س‬ ‫ه‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫ال‬ ‫ب‬‫س‬ ‫ذا‬‫ل‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫س‬ ‫ب‬ َ‫نُا‬‫ل‬ ‫س‬ ‫ت‬‫ل‬ ‫ئ‬‫ا‬ ﴾
29/29. "Apakah kamu akan mendatangi lelaki dan memutus garis hukum, dan mendatangkan kemungkaran pada
jiranmu?" Tiada jawaban kaumnya kecuali mengatakan: "Datangkanlah pada kami siksaan ALLAH jika
engkau termasuk orang-orang benar."
‫منُك لرس وُلل لذ سك لقر الل مهس أ لك لب لقر‬ ‫شاَسء لوُال ل ق‬ ‫ح ل‬ ‫ف ل‬ ‫ن ال ل ل‬ ‫ى عل س‬ ‫صلة ل ت لنُ لهل ى‬
‫ن ال م ل‬ ‫صللة ل إ س م‬ ‫ب وُلأقسم س ال م‬
‫ل‬
‫ن ال لك سلتاَ س‬ ‫م ل‬ ‫ك س‬ ‫يِ إ سل ليِ ل ل‬
‫ح ل‬ ‫ماَ قأوُ س‬ ‫ل ل‬ ‫ات ل ق‬
٤٥﴿ ‫ن‬ ‫عو‬ ُ‫ن‬
‫ل ق لل ق ل ل ل لق ل‬ ‫ص‬ ‫ت‬ َ‫ما‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫ي‬ ‫ه‬‫م‬ ‫ل‬ ‫وُال‬ ﴾
29/45. Analisakanlah yang diwahyukan kepadamu dari Kitab, dan dirikanlah Shalat, bahwa Shalat itu mencegah dari
kekejian dan yang mungkar, dan memikirkan ALLAH adalah lebih besar ALLAH mengetahui apa yang kamu
bikin.
29/48, 29/49 (Lihat halaman 168).
‫ل‬ ‫﴾وُللقاَقلوا ل لوللل قأنزس ل‬
٥٠﴿ ‫ن‬ ‫مسبيِ ر‬ ‫ذيرر ز‬ ‫ماَ ألناَ ن ل س‬ ‫عنُد ل الل مهس وُلإ سن م ل‬ ‫ت س‬ ‫ماَ الللياَ ق‬ ‫ل إ سن م ل‬ ‫من مرب لهس قق ل‬ ‫ت ل‬ ‫ل ع لل ليِ لهس آلياَ ر‬
29/50. Mereka katakan: "Kenapa tidak diturunkan atasnya Ayat-Ayat dari TUHAN-nya? Katakanlah: "Bahwa Ayat-Ayat
itu pada ALLAH, dan bahwa aku pemberi peringatan nyata."
‫ل‬
٥٥﴿ ‫ن‬ ‫مقلو ل‬ ‫م ت لعل ل‬‫كنُت ق ل‬ ‫ماَ ق‬ ‫ذوُققوا ل‬ ‫ل ق‬ ‫قو ق‬ ‫م وُلي ل ق‬ ‫جل سهس ل‬ ‫ت ألر ق‬ ‫ح س‬ ‫من ت ل ل‬ ‫م وُل س‬ ‫من فلولقسهس ل‬ ‫ب س‬ ‫ذا ق‬ ‫م ال لعل ل‬ ‫شاَهق ق‬ ‫م ي لغل ل‬ ‫﴾ي لول ل‬
29/55. Pada Hari siksaan menutupi mereka dari atas mereka dan dari bawah kaki mereka, DIA katakan: "Rasailah apa
yang telah kamu kerjakan."
٦٤﴿ ‫ن‬ ‫مو ل‬ ‫كاَقنوا ي لعلل ل ق‬ ‫ن ل لول ل‬ ‫وا ق‬ ‫حيِ ل ل‬ ‫يِ ال ل ل‬ ‫خلرة ل ل لهس ل‬ ‫دالر الل س‬ ‫ن ال م‬ ‫ب وُلإ س م‬ ‫حليِاَة ق الد زن لليِاَ إ سمل ل لهلور وُلل لعس ر‬ ‫ماَ هلـ ىذ سهس ال ل ل‬ ‫﴾وُل ل‬
29/64. Tidaklah kehidupan dunia ini kecuali olok-olok dan main-main, bahwa kampung Akhirat adalah kehidupan
sebenarnya kalau mereka mengetahui.
٦٦﴿ ‫ن‬ ‫مو ل‬ ‫ف ي لعلل ل ق‬ ‫سو ل ل‬ ‫مت مقعوا فل ل‬ ‫م وُلل سيِ لت ل ل‬ ‫ماَ آت ليِ للنُاَهق ل‬ ‫فقروُا ب س ل‬ ‫﴾ل سيِ لك ل ق‬
29/66. Agar mereka engkar dengan apa yang KAMI berikan pada mereka dan agar mereka berlengkap-lengkap, maka
pasti akan mereka ketahui.
29/67, 29/69. (Lihat halaman 212-113).

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 202


‫ف الل مه وُع لده وُل لـ ىك ل‬
٦﴿ ‫ن‬ ‫س لل ي لعلل ل ق‬
‫مو ل‬ ‫ن أك لث للر المنُاَ س‬
‫ق ل ل ق ل س م‬ ‫﴾وُلع لد ل الل مهس لل ي ق ل‬
‫خل س ق‬
30/6. Selaku janji ALLAH. ALLAH tidak merubah janji-NYA tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.
30/9. (Lihat halaman 43).
30/26, 30/27. (Lihat halaman 37).
‫ن أ لك لث للر‬ ‫ل‬
‫م وُلل لـ ىك س م‬ ‫ن ال ل ل‬
‫قيِ ل ق‬ ‫دي ق‬ ‫ق الل مهس ذ ىلل س ل‬
‫ك ال ل‬ ‫ل لس ل ل‬
‫خل س‬ ‫س ع لل ليِ للهاَ لل ت لب ل س‬
‫دي ل‬ ‫ت الل مهس ال مستيِ فلط للر المنُاَ ل‬
‫فاَ فسط للر ل‬
‫حسنُيِ ن‬
‫ن ل‬
‫دي س‬ ‫جه ل ل‬
‫ك سلل ل‬ ‫فلأقس ل‬
‫م وُل ل‬
٣٠﴿ ‫ن‬ ‫مو ل‬ ‫س لل ي لعلل ل ق‬
‫س‬ َ‫نُا‬
‫م‬ ‫ال‬﴾
30/30. Dirikanlah wajahmu untuk agama itu sesempurnanya, susunan ALLAH yang menyusun manusia atasnya. Tiada
perubahan bagi ciptaan ALLAH. Itulah agama kukuh, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.
‫ن‬
‫حو ل‬‫فل س ق‬ ‫م ال ل ق‬
‫م ل‬ ‫ه الل مهس وُلقأوُل لـ ىئ س ل‬
‫ك هق ق‬ ‫ج ل‬
‫ن وُل ل‬
‫دوُ ل‬
‫ري ق‬
‫ن يق س‬ ‫خيِ لرر ل لل م س‬
‫ذي ل‬ ‫ل ذ لىل س ل‬
‫ك ل‬ ‫سسبيِ س‬
‫ن ال م‬
‫ن لوُاب ل ل‬
‫كيِ ل‬
‫س س‬ ‫ه لوُال ل س‬
‫م ل‬ ‫ق ق‬
‫ح م‬
‫ى ل‬ ‫ت لذا ال ل ق‬
‫قلرب ل ى‬ ‫لفآِ س‬
٣٨﴿﴾
30/38. Berikanlah pada kerabat yang logisnya dan orang miskin dan pejuang, Itu lebih baik bagi orang-orang yang
mengingini wajah ALLAH. Itulah orang-orang menang.
‫م‬ ‫ه الل مهس فلقأوُل لـ ىئ س ل‬
‫ك هق ق‬ ‫ج ل‬
‫ن وُل ل‬
‫دوُ ل‬
‫ري ق‬ ‫من لز ل‬
‫كاَةءْ ت ق س‬ ‫عنُد ل الل مهس وُل ل‬
‫ماَ آت ليِ لقتم ل‬ ‫س فللل ي للرقبو س‬
‫ل المنُاَ س‬
‫وا س‬
‫م ل‬
‫ل‬
‫من لرنباَ ل ليِ للرب قول سفيِ أ ل‬
‫ماَ آت ليِ لقتم ل‬
‫وُل ل‬
٣٩﴿ ‫ن‬ ‫فو ل‬ ‫ضع س ق‬
‫م ل‬ ‫ل‬
‫﴾ال ق‬
30/39. Adapun yang kamu berikan dari riba agar berkembang dalam harta manusia (dengan renten), tidaklah dia
berkembang pada ALLAH. Dan apa pun yang kamu berikan dari zakat mengingini Wajah ALLAH, itulah
orang-orang yang rnemperganda.
٦٠﴿ ‫ن‬ ‫ن لل قيوقسقنُو ل‬ ‫ذي ل‬ ‫ك ال م س‬
‫فنُ م ل‬
‫خ م‬ ‫حقي وُللل ي ل ل‬
‫ست ل س‬ ‫ن وُلع لد ل الل مهس ل‬ ‫﴾لفاَ ل‬
‫صب سلر إ س م‬
30/60. Maka tabahlah, bahwa janji ALLAH logis. Tidaklah membutuhkan engkau orang-orang yang tidak yakin.
31/6. (Lihat halaman 176).
٢﴿ ‫خسبيِنرا‬ ‫ن ل‬‫مقلو ل‬ ‫ماَ ت لعل ل‬ ‫ن بس ل‬ ‫ه ل‬
‫كاَ ل‬ ‫ن الل م ل‬ ‫ك إس م‬‫من مرب ل ل‬ ‫ك س‬ ‫ى إ سل ليِ ل ل‬
‫ح ى‬‫ماَ قيو ل‬ ‫﴾لوُات مب سعل ل‬
33/2. Ikutlah yang diwahyukan kepadamu dari TUHAN-mu, bahwa ALLAH memberi kabar pada apa yang kamu
kerjakan.
‫ق‬
‫خلر وُلذ لك للر الل م ل‬
٢١﴿ ‫ه ك لسثيِنرا‬ ‫م الل س‬‫ه لوُال ليِ لول ل‬‫جو الل م ل‬ ‫ن ي للر ق‬ ‫كاَ ل‬‫من ل‬ ‫ة لل ل‬‫سنُ ل ر‬
‫ح ل‬ ‫سولة ر ل‬ ‫ل الل مهس أ ل‬ ‫سو س‬ ‫م سفيِ لر ق‬ ‫ن ل لك ق ل‬ ‫﴾ل م ل‬
‫قد ل ل‬
‫كاَ ل‬
33/21. Sungguh bagimu pada Rasul ALLAH ada teladan yang baik untuk siapa yang mengharapkan ALLAH dan Hari
yang Akhir serta banyak nrengingat ALLAH.
‫خيِرة ق م ل‬ ‫منرا لأن ي ل ق‬ ‫ذا قلضى الل مه وُرسول ق ل‬
‫سول ل ق‬
‫ه‬ ‫ص الل م ل‬
‫ه وُللر ق‬ ‫من ي لعل س‬
‫م وُل ل‬
‫مرسه س ل‬
‫نأ ل‬‫م ال ل س ل ل س ل‬
‫ن ل لهق ق‬
‫كو ل‬ ‫هأ ل‬‫ق لل ق ق‬ ‫ل‬ ‫منُ لةءْ إ س ل‬ ‫ن وُللل ق‬
‫مؤ ل س‬ ‫مؤ ل س‬
ْ‫م ء‬ ‫ن لس ق‬ ‫ماَ ل‬
‫كاَ ل‬ ‫وُل ل‬
‫ضللنل ز‬
٣٦﴿ َ‫مسبيِننُا‬ ‫ل ل‬ ‫ض م‬‫قد ل ل‬‫﴾فل ل‬
33/36. Tiada bagi Mukmin dan tiada bagi Mukminah ketika ALLAH dan Rasul-NYA melaksanakan perintah bahwa bagi
mereka ada pilihan dari urusan mereka. Siapa yang menyanggah ALLAH dan Rasul-NYA, sungguh dia sesat
pada kesesatan nyata.
‫مقر الل مهس قلد لنرا‬ ‫كاَ ل‬
‫نأ ل‬ ‫ل وُل ل ل‬ ‫من قلب ل ق‬ ‫وا س‬ ‫خل ل ل‬‫ن ل‬ ‫ذي ل‬ ‫ة الل مهس سفيِ ال م س‬ ‫سنُ م ل‬‫ه ق‬ ‫ه لل ق‬ ‫ض الل م ق‬ ‫ماَ فللر ل‬ ‫ج سفيِ ل‬ ْ‫حلر ء‬ ‫ن ل‬ ‫م ل‬ ‫يِ س‬‫ن ع لللى النُ مب س ل‬ ‫ماَ ل‬
‫كاَ ل‬ ‫م‬
٣٨﴿ ‫دوُنرا‬ ‫ق ق‬ ‫م ل‬ ‫م‬ ﴾
33/38. Tiada halangan atas Nabi tentang apa yang ALLAH wajibkan padanya sebagai ketentuan ALLAH pada orang-
orang telah berlalu dulunya, dan adalah perintah ALLAH ketentuan yang ditentukan.
‫ل ل‬
٤٠﴿ َ‫ما‬ ‫يِءْء ع ل ن‬
ِ‫لي‬
‫س‬ ‫ش ل‬ ‫ل ل‬ ‫ه ب سك ق ل‬‫ن الل م ق‬ ‫كاَ ل‬‫ن وُل ل‬ ‫م النُ مب سليِيِ ل‬
‫خاَت ل ل‬‫ل الل مهس وُل ل‬ ‫سو ل‬ ‫كن مر ق‬ ‫م وُلل لـ ى س‬ ‫جاَل سك ق ل‬‫من لر ل‬ ‫حد ءْ ل‬ ‫مد ر ألباَ أ ل‬ ‫ح م‬
‫م ل‬ ‫ن ق‬ ‫ماَ ل‬
‫كاَ ل‬ ‫﴾ م‬
33/40. Tidaklah Muhammad bapak seorang dari lelakimu, tetapi Rasul Allah dan penutup para Nabi. ALLAH mengetahui
tiap sesuatu.
٤٢﴿ ‫صيِنل‬ ‫ل‬
‫حوه ق ب قك للرة ن وُلأ س‬ ‫سب ل ق‬‫﴾وُل ل‬
33/42. Dan tasbihlah pada-NYA waktu pagi dan sore.
‫ل‬
٥٦﴿ َ‫ما‬ ‫سسليِ ن‬‫موا ت ل ل‬ ‫سل ل ق‬‫صزلوا ع لل ليِ لهس وُل ل‬ ‫مقنُوا ل‬ ‫نآ ل‬ ‫ذي ل‬ ‫يِ لياَ أي زلهاَ ال م س‬ ‫ن ع لللى النُ مب س ل‬ ‫صزلو ل‬ ‫ه يق ل‬ ‫مللئ سك لت ل ق‬ ‫ه وُل ل‬‫ن الل م ل‬‫﴾إ س م‬
33/56. Bahwa ALLAH dan Malekat-NYA memuliakan Nabi. Wahai orang-orang beriman, muliakanlah dia dan
ucapkanlah Salaam dengan ke-Islaman.
‫ل‬
٧٠﴿ ‫دا‬ ‫دي ن‬ ‫س س‬‫ه وُلققوقلوا قلولنل ل‬ ‫قوا الل م ل‬ ‫مقنُوا ات م ق‬ ‫نآ ل‬ ‫ذي ل‬ ‫﴾لياَ أي زلهاَ ال م س‬
33/70. Wahai orang-orang beriman, insaflah pada ALLAH, dan katakanlah perkataan mengandung pengertian.
34/6. (Lihat halaman 168)
‫ه ب لل لد لة ر ط ليِ لب ل ر‬
‫ة‬ ‫شك ققروُا ل ل ق‬ ‫م لوُا ل‬ ‫ق لرب لك ق ل‬ ‫من لرلز س‬ ‫ل ك ققلوا س‬ ْ‫ماَ ء‬
‫ش ل‬ ‫ن وُل س‬ ْ‫ميِ ء‬ ‫عن ي ل س‬ ‫ن ل‬ ‫جنُ ملتاَ س‬
‫ة ل‬ ‫م آي ل ر‬ ‫سك لنُ سهس ل‬ ‫م ل‬ ‫سب لإ ءْ سفيِ ل‬ ‫ن لس ل‬ ‫قد ل ل‬
‫كاَ ل‬ ‫لل ل‬
١٥﴿ ‫فورر‬ ‫ب غل ق‬ ‫﴾وُللر ي‬
34/15. Sungguh bagi Saba’ ada Ayat pada tempat tinggal mereka, dua kebun di selatan dan di utaranya. Makanlah dari
rizki TUHAN-mu dan bersyukurlah bagi-NYA, perkampungan yang baik dan TUHAN yang pengampun.

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 203


‫ل‬
َ‫ما‬‫يِ وُلأمياَ ن‬‫سيِقروُا سفيِلهاَ ل لليِاَل س ل‬ ‫سيِ للر س‬ ‫ظاَه سلرة ن وُلقلد ملرلناَ سفيِلهاَ ال م‬ ‫قلرىً ال مستيِ لباَلرك للنُاَ سفيِلهاَ ققنرىً ل‬ ‫ن ال ل ق‬ ‫م وُلب ليِ ل ل‬ ‫جعلل للنُاَ ب ليِ لنُ لهق ل‬ ‫وُل ل‬
١٨﴿ ‫ن‬ ‫مسنُيِ ل‬ ‫﴾آ س‬
34/18. Dan KAMI jadikan antara mereka dan negeri (Makkah) yang KAMI berkahi di sana, padanya ada negeri nyata,
dan KAMI tentukan di sana perjalanan. Berjalanlah di sana pada malam-malam dan berhari-hari selaku orang-
orang aman.
34/28. (Lihat halaman 168).
34/45. (Lihat halaman 43).
‫ذيرر‬ ‫ن هقول إ سمل ن ل س‬ ‫جنُ مةءْ إ س ل‬
‫من س‬ ‫كم ل‬ ‫حب س ق‬‫صاَ س‬ ‫ماَ ب س ل‬ ‫فك مقروُا ل‬ ‫م ت لت ل ل‬ ‫ى وُلفقلراد لىًى ث ق م‬ ‫مث لنُ ل ى‬ ‫موا ل سل مهس ل‬ ‫قو ق‬ ‫حد لةءْ لأن ت ل ق‬ ‫وا س‬ ‫كم ب س ل‬ ‫عظ ق ق‬ ‫ماَ أ ل س‬ ‫قق ل‬
‫ل إ سن م ل‬
٤٦﴿ ْ‫ديد ء‬ ‫س‬ ‫ش‬‫ل‬ ‫ب‬ ْ‫ء‬ ‫ذا‬‫ل‬ ‫ع‬ ‫ي‬
‫لل ل ل ل ل ل‬ ‫د‬ ‫ي‬ ‫ن‬ ِ‫ي‬ ‫ب‬ ‫كم‬ ‫ق‬ ‫م‬ ‫ل‬ ﴾
34/46. Katakanlah: "Bahwa aku mengajarmu dengan yang satu, agar kamu berdiri untuk ALLAH, berdua-dua dan
sendirian kemudian memikirkan, tiada pada temanmu sebangsa jin, bahwa dia hanya pemberi peringatan
bagimu sebelum siksaan yang sangat."
‫ماَ قتنُذ سقر‬ ‫ى إ سن م ل‬ ‫ن لذا ققلرب ل ى‬ ‫كاَ ل‬‫يِرء وُلل لول ل‬ ‫ش ل‬ ‫ه ل‬ ‫منُ ل ق‬ ‫ل س‬ ‫م ل‬ ‫ح ل‬ ‫مل سلهاَ لل ي ق ل‬ ‫ح ل‬ ‫ى س‬ ‫قل ل ر ل‬
‫ة إ سل ى‬ ‫مث ل ل‬ ‫خلرىًى وُلسإن ت لد لع ق ق‬ ‫وُللل ت لزسقر لوُازسلرة ر وُسلزلر أ ق ل‬
‫ل‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬
١٨﴿ ‫صيِقر‬ ‫م س‬ ‫سهس وُلإ سلى اللهس ال ل‬ ‫ف س‬ ‫ى ل سنُ ل ل‬ ‫م‬
‫ماَ ي لت للزك ى‬ ‫ى فلإ سن م ل‬ ‫م‬
‫من ت للزك ى‬ ‫صلة ل وُل ل‬ ‫موا ال م‬ ‫ب وُلألقاَ ق‬ ‫ن لرب مقهم سباَلغليِ ل س‬ ‫شو ل ل‬ ‫خ ل‬ ‫ن يل ل‬ ‫ذي ل‬ ‫﴾ال م س‬
35/18. Tidaklah yang berbeban memikul risiko orang lain, dan jika yang diberati menyeru kepada bebannya, tiada sesuatu
yang di bawa dari dia walaupun oleh yang berkerabat. Bahwa yang engkau beri peringatan ialah orang-orang
takut pada TUHAN mereka yang ghaib serta mendirikan Shalat. Siapa yang bersikap cerdas maka dia bersikap
cerdas untuk dirinya, dan kepada ALLAH tempat berkumpul.
٢٥﴿ ‫مسنُيِرس‬ ‫ب ال ل ق‬ ‫ت وُلسباَلززب قرس وُلسباَل لك سلتاَ س‬ ‫سل ققهم سباَل لب ليِ للنُاَ س‬ ‫م قر ق‬ ‫جاَلءت لهق ل‬ ‫م ل‬ ‫من قلب لل سهس ل‬ ‫ن س‬ ‫ذي ل‬ ‫ب ال م س‬ ‫قد ل ك لذ م ل‬ ‫ك فل ل‬ ‫﴾وُلسإن ي قك لذ لقبو ل‬
35/25. Jika mereka mendustakan engkau, sungguh telah mendustakan orang-orang sebelum mereka, pada mereka datang
Rasul-Rasul dengan keterangan dan dengan kekuatan dan dengan Kitab yang menerangkan.
‫لل‬
َ‫مقلنتا‬ ‫م إ سمل ل‬ ‫عنُد ل لرب لهس ل‬ ‫م س‬ ‫فقرهق ل‬ ‫ن كق ل‬ ‫ري ل‬ ‫كاَفس س‬ ‫زيد ق ال ل ل‬ ‫فقره ق وُللل ي ل س‬ ‫فلر فلعلل ليِ لهس ك ق ل‬ ‫من ك ل ل‬ ‫ض فل ل‬ ‫ف سفيِ اللر س‬ ‫خللئ س ل‬ ‫م ل‬ ‫جعلل لك ق ل‬ ‫ذي ل‬ ‫هقول ال م س‬
٣٩﴿ ‫ساَنرا‬ ‫خ ل‬ ‫م إ سل ل‬ ‫م‬ ‫فقرهق ل‬ ‫نك ل‬ ‫ق‬ ‫ري ل‬ ‫ل‬
‫زيد ق الكاَفس س‬ ‫ل‬ ‫﴾ وُلل ي ل س‬ ‫ل‬
35/39. DIA-lah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di Bumi, maka siapa yang kafir, atasnya kekafirannya. Dan
tiada yang bertambah pada orang-orang kafir karena kekafiran mereka selain kemurkaan pada ALLAH, dan
tiada yang bertambah pada orang-orang kafir karena kekafiran mereka selain kerugian.
‫ل‬
٣٤﴿ ‫ن‬ ‫ن ال لعققيِو س‬ ‫م ل‬ ‫جلرلناَ سفيِلهاَ س‬ ‫ب وُلفل م‬ ْ‫ل وُلأع للنُاَ ء‬ ْ‫خيِ ء‬ ‫من ن م س‬ ‫ت ل‬ ْ‫جمنُاَ ء‬ ‫جعلل للنُاَ سفيِلهاَ ل‬ ‫﴾وُل ل‬
36/34. Dan KAMI jadikan padanya kebun-kebun dari tetumbuhan dan sayuran, dan KAMI pancarkan padanya mata-mata
air.
٣٧﴿ ‫ن‬ ‫مو ل‬ ‫مظ لل س ق‬ ‫هم ز‬ ‫ه النُ ملهاَلر فلإ سلذا ق‬ ‫منُ ل ق‬ ‫خ س‬ ‫سل ل ق‬ ‫ل نل ل‬ ‫م الل ميِ ل ق‬ ‫ة ل مهق ق‬ ‫﴾لوُآي ل ر‬
36/37. Dan Ayat bagi mereka malam yang KAMI hilangkan siang daripadanya (di daerah kutub Planet-planet), ketika itu
mereka kegelapan.
٣٨﴿ ‫زيزس ال لعلسليِم س‬ ‫ديقر ال لعل س‬ ‫ق س‬ ‫ك تل ل‬ ‫قجر ل ملهاَ ذ لىل س ل‬ ‫ست ل ل‬ ‫م ل‬ ‫ري ل س ق‬ ‫ج س‬ ‫س تل ل‬ ‫م ق‬ ‫ش ل‬ ‫﴾لوُال م‬
36/38. Dan Surya bergerak untuk yang ditentukan baginya (pergantian musim). Itulah ketentuan Yang mulia mengetahui.
٣٩﴿ ‫ديم س‬ ‫ق س‬ ‫ن ال ل ل‬ ‫جو س‬ ‫كاَل لعقلر ق‬ ‫عاَد ل ل‬ ‫ى ل‬ ‫حت م ى‬ ‫ل ل‬ ‫ملنُاَزس ل‬ ‫ملر قلد ملرلناَه ق ل‬ ‫ق ل‬ ‫﴾لوُال ل ل‬
36/39. Dan Bulan KAMI tentukan orbitnya hingga dia berulang seperti kenaikan bermula.
٤٠﴿ ‫ن‬ ‫حو ل‬ ‫سب ل ق‬ ‫ك يل ل‬ ْ‫ل سفيِ فلل ل ء‬ ‫ساَب سقق النُ ملهاَرس وُلك ق ي‬ ‫ل ل‬ ‫ملر وُللل الل ميِ ل ق‬ ‫ق ل‬ ‫ك ال ل ل‬ ‫س لينُب لسغيِ ل للهاَ لأن ت قد لرس ل‬ ‫م ق‬ ‫ش ل‬ ‫﴾لل ال م‬
36/40. Surya tidak patut baginya mencapai Bulan, tidak pula malam mendahului siang (untuk standard time). Setiapnya
bergerak di angkasa.
‫﴾أ لل لم أ لع لهد إل ليِك قم ياَ بسنُيِ آد ل‬
٦٠﴿ ‫ن‬ ‫مسبيِ ر‬ ‫م ع لد قوُي ز‬ ‫ه ل لك ق ل‬ ‫ن إ سن م ق‬ ‫طاَ ل‬ ‫شيِ ل ل‬ ‫دوُا ال م‬ ‫م أن مل ت لعلب ق ق‬ ‫ل ل‬ ‫ل ل س ل ل ل ل‬ ‫ل‬
36/60. Tidaklah AKU tegaskan kepamu hai Bani Adam agar jangan menyembah setan? Bahwa dia musuh nyata bagimu.
‫ل‬ ‫ل‬ ‫خت سم ع لل ل ل‬
٦٥﴿ ‫ن‬ ‫سقبو ل‬ ‫كاَقنوا ي لك ل س‬ ‫ماَ ل‬ ‫جل ققهم ب س ل‬ ‫شهلد ق ألر ق‬ ‫م وُلت ل ل‬ ‫ديهس ل‬ ‫ملنُاَ أي ل س‬ ‫م وُلت قك لل ل ق‬ ‫واه سهس ل‬ ‫ى أفل ل‬ ‫ى‬ ‫م نل ل ق‬ ‫﴾ال ليِ لول ل‬
36/65. Hari itu KAMI tutup mulut mereka dan berbicara tangan mereka pada KAMI, dan kaki mereka mengakui apa yang
telah mereka lakukan.
٢﴿ ‫جنرا‬ ‫ت لز ل‬ ‫جلرا س‬ ‫﴾لفاَلمزا س‬
37/2. Demi (Comet) yang membentur dengan benturan.
٤﴿ ‫حد ر‬ ‫وا س‬ ‫م لل ل‬ ‫ن إ سل لـ ىهلك ق ل‬ ‫﴾إ س م‬
37/4. Bahwa TUHAN-mu adalah Satu.
‫لل‬
٥﴿ ‫ق‬ ‫شاَرس س‬ ‫م ل‬ ‫ب ال ل ل‬ ‫ماَ وُللر ز‬ ‫ماَ ب ليِ لنُ لهق ل‬ ‫ض وُل ل‬ ‫ت لوُاللر س‬ ‫ماَلوُا س‬ ‫س ل‬ ‫ب ال م‬ ‫﴾مر ز‬

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 204


37/5. TUHAN planet-planet dan Bumi serta apa di antaranya dan TUHAN timur-timur.
٩٩﴿ ‫ن‬ ‫ل إ سلنيِ لذاه س ر ل‬ ‫﴾وُللقاَ ل‬
‫دي س‬ ‫سيِ لهل س‬ ‫ى لرلبيِ ل‬ ‫ب إ سل ى‬
37/99. Dan dia katakan: "Aku pergi kepada TUHAN-ku DIA akan menunjuki aku."
37/101, 37/102. (Lihat halaman 88-89)
37/107, 37/108. (Lihat halaman 89).
‫ل الل مهس‬ ‫ضل م ل‬ ‫حقل وُللل ت لت مب سسع ال لهلولىًى فليِ ق س‬ ‫لل‬
‫سسبيِ س‬ ‫عن ل‬ ‫ك ل‬ ‫س سباَل ل ل‬ ‫ن المنُاَ س‬ ‫كم ب ليِ ل ل‬ ‫ح ق‬ ‫ض لفاَ ل‬ ‫ة سفيِ اللر س‬ ‫ف ن‬ ‫خسليِ ل‬ ‫ك ل‬ ‫جعلل للنُاَ ل‬ ‫لياَ لداقوُوُد ق إ سمناَ ل‬
٢٦﴿ ‫ب‬ ‫ل س‬ َ‫سا‬ ‫ح‬‫س‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫و‬ ‫ل‬ ‫ي‬ ‫سوا‬ ‫ق‬ ‫ل‬ ‫ن‬ َ‫ما‬‫س ل‬ ‫ب‬ ‫ر‬ ‫د‬ ‫دي‬ ‫س‬ ‫ش‬ ‫ل‬ ‫ب‬ ‫ر‬ ‫ذا‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫م‬
‫ق ل‬ ‫ه‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫س‬ ‫ه‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫ال‬ ‫ل‬‫ل س س‬ ِ‫بي‬ ‫س‬ ‫عن‬ ‫ل‬ ‫ن‬
‫ل‬ ‫لو‬ ‫ز‬ ‫ض‬
‫س‬ ‫ل‬ ‫ي‬ ‫ن‬‫ن ال م ل‬
‫ذي‬‫س‬ ‫﴾إ س م‬
38/26. “Hai Daud bahwa KAMI menjadikan engkau khalifah di Bumi, maka berilah hukum di antara manusia secara
logis. Jangan ikuti kejatuhan yang menyesatkan engkau dari garis hukum ALLAH. Bahwa orang-orang yang
sesat dari garis hukum ALLAH, untuk mereka siksaan sangat karena mereka melupakan Hari perhitungan.”
‫ل‬ ‫ق‬ ‫ب لأنلزل للنُاَه ق إ سل ليِ ل ل‬
٢٩﴿ ‫ب‬ ‫ك ل ليِ لد مب مقروُا آلياَت سهس وُلل سيِ لت لذ لك ملر أوُقلو اللل للباَ س‬ ‫ملباَلر ر‬ ‫ك ق‬ ‫﴾ك سلتاَ ر‬
38/29. Kitab yang KAMI turunkan kepadamu penuh berkah agar Ayat-Ayatnya dijelajah dan agar drpertimbangkan para
penyeledik.
٣١﴿ ‫جليِاَد ق‬ ‫ت ال ل س‬ ‫صاَفسلنُاَ ق‬ ‫يِ ال م‬ ‫ش ل‬ ‫ض ع لل ليِ لهس سباَل لعل س‬ ‫﴾إ سذ ل ع قرس ل‬
38/31. Ketika malam hari kepadanya diunjukkan kuda yang bagus.
٤٢﴿ ‫ب‬ ‫شلرا ر‬ ‫ل لباَرسد ر وُل ل‬ ‫س ر‬ ‫مغلت ل ل‬ ‫ذا ق‬ ‫ك هلـ ى ل‬ ‫جل س ل‬ ‫ض ب سرس ل‬ ‫﴾الرك ق ل‬
38/42. Hentakkanlah kakimu, inilah tempat mandi yang sejuk, juga minuman.
38/87, 38/88. (Lrhat halaman 61).
‫ل‬
‫س‬
‫م ل‬ ‫ش ل‬ ‫خلر ال م‬ ‫س م‬ ‫ل وُل ل‬ ‫ل ع لللى النُ ملهاَرس وُلي قك لولقر النُ ملهاَلر ع لللى الل ميِ ل س‬ ‫حقل ي قك لولقر الل ميِ ل ل‬ ‫ض سباَل ل ل‬ ‫ت لوُالللر ل‬ ‫ماَلوُا س‬ ‫س ل‬ ‫خل لقل ال م‬ ‫ل‬
٥﴿ ‫فاَقر‬ ‫ل‬
‫زيقز الغل م‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ملر ك ي‬‫ق‬ ‫ل‬
‫مى أل هقول العل س‬ ‫س م‬ ‫م ل‬ ‫ل ز‬ ْ‫ج ء‬ ‫ري سل ل‬ ‫ج س‬ ‫ل يل ل‬ ‫ق ل‬ ‫﴾لوُال ل‬
39/5. DIA ciptakan planet-planet dan Bumi secara logis. DIA putarkan malam ke atas siang, dan DIA putarkan siang ke
atas malam, dan DIA edarkan Surya dan Bulan-Bulan. Setiapnya bergerak untuk ajal tertentu. Bukankah DIA
mulia pengampun?
‫ق‬ ‫خل ق ق‬ ‫كم من الل لنعاَم ث لماَن سيِ ل ل‬ ‫جلهاَ وُللأنلز ل‬
‫ن‬
‫س‬ ‫طو‬ ‫ق‬ ‫ب‬ ِ‫في‬ ‫م س‬ ‫قك ق ل‬
‫ل‬
‫ج يل ل‬ ْ‫ة ألزلوُا ء‬ ‫لل س ل ل‬ ‫ل لل ق ل ل‬ ‫منُ للهاَ لزوُل ل‬ ‫ل س‬ ‫جعل ل‬ ‫م ل‬ ‫حد لةءْ ث ق م‬ ‫س لوُا س‬ ْ‫ف ء‬ ‫من ن م ل‬ ‫كم ل‬ ‫ق ق‬ ‫خل ل ل‬ ‫ل‬
‫م‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ق‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ق‬ ‫م‬ ‫ق‬ ‫ل‬ ‫ق‬ ‫ق‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ق‬ ‫ق‬
﴿‫ن‬ ‫صلرقفو ل‬ ‫ى تق ل‬ ‫ى‬ ‫م‬ ‫ن‬ ‫أ‬‫ل‬ ‫ف‬ ‫ل‬ ‫و‬ ‫ق‬ ‫ه‬ ‫ل‬ ‫س‬ ‫إ‬ ‫ه‬
‫ل‬ ‫ى‬ ‫ـ‬ ‫ل‬‫س‬ ‫إ‬ ‫ل‬ ‫ك‬ ‫ل‬ ‫م‬ ‫ق‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ه‬
‫ق‬ ‫ل‬ ‫م‬‫ل‬ ‫ك‬ ‫ز‬ ‫ب‬ ‫ر‬
‫ل‬ ‫ه‬
‫ق‬ ‫ل‬ ‫ال‬ ‫م‬
‫ق‬ ‫ك‬ ‫س‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ى‬ ‫ذ‬ ‫ث‬ ْ‫ء‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ث‬ ‫ت‬ْ‫ء‬ َ‫ما‬
‫ل‬ ‫ل‬ ‫ظ‬ ِ‫في‬ ‫س‬ ‫ق‬
ْ‫ء‬ ‫ل‬ ‫خ‬
‫ل‬ ‫س‬ ‫د‬‫ل‬ ‫ع‬ ‫ل‬ ‫ب‬ ‫من‬ ‫ل‬ َ‫قا‬‫ن‬ ‫ل‬‫خ‬‫ل‬ ‫م‬‫ل‬ ‫ك‬‫س‬ ‫ت‬ َ‫ها‬
‫ل‬ ‫م‬
‫أ م‬
٦﴾
39/6. DIA ciptakan kamu dari satu diri, kemudian DIA jadikan dari dia suaminya, dan DIA turunkan bagimu dari ternak
delapan pasang. DIA ciptakan kamu dalam perut ibumu, ciptaan sesudah ciptaan dalam kegelapan yang tiga.
Itulah ALLAH TUHAN-mu. Kepunyaan-NYA kerajaan, tidak ada tuhan selain DIA, maka betapa kamu
dipalingkan?
‫جعل ل‬
‫ل‬ ‫ل وُل ل‬ ‫من قلب ل ق‬ ‫عو إ سل ليِ لهس س‬ ‫ن ي لد ل ق‬ ‫كاَ ل‬ ‫ماَ ل‬ ‫يِ ل‬ ‫س ل‬ ‫ه نل س‬ ‫منُ ل ق‬ ‫ة ل‬ ‫م ن‬ ‫ه ن سعل ل‬ ‫خومل ل ق‬ ‫م إ سلذا ل‬ ‫مسنُيِنباَ إ سل ليِ لهس ث ق م‬ ‫ه ق‬ ‫عاَ لرب م ق‬ ‫ضير د ل ل‬ ‫ن ق‬ ‫ساَ ل‬ ‫لن ل‬ ‫سا ل س‬ ‫م م‬ ‫وُلإ سلذا ل‬
٨﴿ ‫ب المنُاَرس‬ َ‫حا‬ ‫ص‬ ‫ك من أ ل‬ ‫ل‬ ‫ن‬ ‫إ‬ ‫ن‬
‫ل‬ ِ‫لي‬‫س‬ ‫ل‬ ‫ق‬ ‫ك‬ ‫ل‬ ‫ر‬ ‫ل‬ ‫ف‬‫ق‬ ‫ك‬ ‫ب‬ ‫ع‬ ‫ت‬ ‫م‬ ‫ت‬ ‫ل‬
‫ل‬ ‫ق‬ ‫ق‬ ‫ه‬ ‫ل‬ ِ‫بي‬ ‫س‬ ‫عن‬ ‫ل‬ ‫م‬
‫ل‬ ‫ض‬ ِ‫ي‬‫ل‬ ‫ل‬ ‫دا‬ ‫دا‬ ‫أن‬ ‫ل‬ ‫ه‬‫م‬ ‫ل‬ ‫ل‬﴾
‫س ل ل ل س‬ ‫سم‬ ‫س‬ ‫ل ل م ل س‬ ‫ل س س س‬ ‫س س ل ن ق س‬
39/8. Ketika bahaya menyintuh manusia, dia menyeru TUHAN-nya, kembali kepada-NYA Kemudian ketika DIA
titahkan baginya nikmat dari DIA, dia melupakan apa yang telah dia serukan kepada-NYA dulu dan
menjadikan untuk ALLAH bandingan agar dia menyesatkan dari garis hukum-NYA. Katakanlah: "Berlengkap-
lengkaplah sedikit dengan kekafiranmu, bahwa engkau termasuk kawanan Neraka."
39/17. (Lihat halaman 128).
39/18. (Lihat halaman 129).
39/27, 39/28. (Lihat halaman 37).
‫ل يستوياَن مث لنل ال لحمد ل سل مه ب ل ل‬
‫ن‬ ‫م لل ي لعلل ل ق‬
‫مو ل‬ ‫ل أك لث لقرهق ل‬ ‫ل ل ق س ل‬ ‫ل هل ل ل ل ل س ل س ل‬ ‫ماَ ل للر ق‬
ْ‫ج ء‬ ‫سل ل ن‬
‫جنل ل‬
‫ن وُللر ق‬
‫سو ل‬ ‫مت ل ل‬
‫شاَك س ق‬ ‫كاَقء ق‬ ‫جنل سفيِهس ق‬
‫شلر ل‬ ‫مث لنل مر ق‬ ‫ب الل م ق‬
‫ه ل‬ ‫ضلر ل‬
‫ل‬
٢٩﴿﴾
39/29. ALLAH mencontohkan perumpamaan seorang lelaki, padanya ada serikat yang berebutan, dan seorang lelaki yang
menyerah pada lelaki lain. Adakah bersamaan perumpamaan itu? Puja-puji kepunyaan ALLAH bahkan
kebanyakan mereka tidak mengetahui.
‫خلرىًى فلإ سلذا‬‫خ سفيِهس أ ق ل‬
‫ف ل‬
‫م نق س‬ ‫شاَلء الل م ق‬
‫ه ثق م‬ ‫ض إ سمل ل‬
‫من ل‬ ‫لل‬
‫من سفيِ اللر س‬ ‫ت وُل ل‬‫ماَلوُا س‬ ‫س ل‬
‫من سفيِ ال م‬ ‫صورس فل ل‬
‫صعسقل ل‬ ‫ف ل‬
‫خ سفيِ ال ز‬ ‫وُلن ق س‬
‫م لينُظ ققروُ ل‬
٦٨﴿ ‫ن‬ ‫م قسليِاَ ر‬
‫﴾هق ل‬
39/68. Dan (tata surya) ditiupkan pada Comet. lalu matilah siapa yang di planet-planet dan siapa yang di Bumi, kecuali
siapa (ditata surya lain) yang ALLAH kehendaki. Kemudian ditiupkan padanya (tujuh Comet) yang lain, ketika
itu mereka berdiri menantikan.

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 205


‫من‬‫ت س‬ ‫كم سباَل لب ليِ للنُاَ س‬ ‫جاَلء ق‬‫ه وُلقلد ل ل‬ ‫يِ الل م ق‬ ‫ل لرب ل ل‬ ‫قو ل‬ ‫جنل لأن ي ل ق‬ ‫ن لر ق‬ ‫قت ققلو ل‬ ‫ه أ لت ل ل‬ ‫ماَن ل ق‬
‫م سإي ل‬ ‫ن ي لك لت ق ق‬‫ل فسلرع لول ل‬ ‫نآ س‬ ‫م ل‬ ‫ن ل‬ ‫م ر‬‫مؤ ل س‬‫ل ز‬ ‫ج ر‬ ‫ل لر ق‬ ‫وُللقاَ ل‬
‫ن هقول‬‫م ل‬ ‫دي ل‬ ‫ل‬
‫ه ل ي لهل س‬ ‫م‬
‫ن الل ل‬ ‫م إس م‬ ‫ذي ي لعسد قك ق ل‬ ‫م‬
‫ض ال س‬ ‫كم ب لعل ق‬ ‫صب ل ق‬‫صاَد سنقاَ ي ق س‬ ‫ك ل‬ ‫ه وُلسإن ي ل ق‬ ‫كاَذ سنباَ فلعلل ليِ لهس ك لذ سب ق ق‬ ‫ك ل‬ ‫م وُلسإن ي ل ق‬ ‫مرب لك ق ل‬
٢٨﴿ ‫ب‬ ‫ذا ر‬ ‫ف كل م‬ ‫سر س ر‬ ‫م ل‬ ‫﴾ ق‬
40/28. Berkata lelaki beriman dari kaum Firaun, menyembunyikan imannya. “Apakah akan kamu bunuh lelaki yang
mengatakan TUHAN-ku ALLAH, dan sungguh dia telah sampai padamu dengan keterangan dari TUHAN-mu?
Jika dia pendusta maka atasnya kedustaannya, dan jika dia benar tentu menimpamu setengah yang dia janjikan
padamu. Bahwa ALLAH tidak menunjuki siapa yang boros lagi pendusta.”
٤٦﴿ ‫ب‬ ‫ذا س‬ ‫شد م ال لعل ل‬ ‫ن أل ل‬ ‫ل فسلرع لول ل‬ ‫خقلوا آ ل‬ ‫ة أ لد ل س‬‫ساَع ل ق‬ ‫م ال م‬ ‫قو ق‬ ‫م تل ق‬ ‫شميِاَ وُلي لول ل‬ ‫ن ع لل ليِ للهاَ غ قد قموُا وُلع ل س‬ ‫ضو ل‬ ‫﴾المنُاَقر ي قعللر ق‬
40/46. Neraka itu, dihadapkan padanya (dengan rotasi Bumi) pagi dan malam, dan pada Hari Sa'ah berdiri, masukkanlah
kaum Firaun ke dalam siksaan yang sangat.
40/51. (Lihat halaman 125).
40/78. (Lihat halaman 60)
40/82, 40/83. (Lihat halaman 43)
41/, 41/3. (Lihat halaman 62).
‫خل لق الل لرض فيِ يوميِن وُتجعقلون ل ل ل‬ ‫﴾قق ل ل‬
٩﴿ ‫ن‬ ‫ميِ ل‬ ‫ب ال للعاَل ل س‬ ‫ك لر ز‬ ‫داندا ذ لىل س ل‬ ‫ه أن ل‬ ‫ل ق‬ ‫ذي ل ل ل ل س ل ل ل ل س ل ل ل ل‬ ‫ن سباَل م س‬ ‫فقروُ ل‬ ‫م ل لت لك ل ق‬‫ل أئ سنُ مك ق ل‬
41/9. Katakanlan: “Apakah kamu kafir pada Yang menciptakan Bumi-Bumi dalam dua hari (2000 tahun) dan kamu
jadikan untuk-NYA bandingan? Itulah TUHAN seluruh manusia.
‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬
١٠﴿ ‫ن‬ ‫ساَئ سسليِ ل‬ ‫وانء للل م‬ ‫س ل‬‫وات للهاَ سفيِ ألرب لعلةس أمياَم ءْ ل‬ ‫ك سفيِلهاَ وُلقلد ملر سفيِلهاَ أقل ل‬ ‫من فلولقسلهاَ وُللباَلر ل‬ ‫يِ س‬ ‫س ل‬‫ل سفيِلهاَ لرلوُا س‬ ‫جعل ل‬ ‫﴾وُل ل‬
41/l0. Dan DIA jadikan padanya batang-batang rnagnet dari atasnya dan memberkahi padanya serta menentukan waktu-
waktunya dalam empat hari (4000 tahun), bersamaan bagi orang-orang yang bertanya.
١١﴿ ‫ن‬ ‫طاَئ سسعيِ ل‬ ‫هاَ لقاَل للتاَ أ لت ليِ للنُاَ ل‬ ‫عاَ أ لوُل ك للر ن‬‫ض ائ لت سليِاَ ط لول ن‬ ‫لل‬ ‫قاَ ل ل‬ ‫ن فل ل‬ ‫ست لولىًى إ سللى ال م‬ ‫﴾ث ق م‬
‫ل للهاَ وُلل سللر س‬ ‫خاَ ر‬ ‫يِ د ق ل‬
‫ماَسء وُله س ل‬ ‫س ل‬ ‫ما ل‬
41/11. Kemudian DIA selesaikan kepada tata surya yang berupa gumpalan api. maka DIA katakan padanya dan pada
Bumi-Bumi:”Datanglah dengan patuh atau terpaksa.” Mereka berkata: "Kami datang secara patuh."
‫ديقر‬ ‫ف ن‬
‫ظاَ ذ ىلل س ل‬ ‫ل‬ ‫ى سفيِ ك ق ل‬ ‫ل‬ ‫فل ل‬
‫ق س‬
‫ك تل ل‬ ‫ح ل‬
‫ح وُل س‬
‫صاَسبيِ ل‬
‫م ل‬
‫ماَلء الد زن لليِاَ ب س ل‬
‫س ل‬
‫هاَ وُللزي ممنُاَ ال م‬
‫ملر ل‬
‫ماَءْء أ ل‬
‫س ل‬
‫ل ل‬ ‫ح ى‬
‫ن وُلأوُل ل‬
‫ميِ ل س‬
‫ت سفيِ ي لول ل‬
ْ‫ماَلوُا ء‬
‫س ل‬
‫سب لعل ل‬
‫ن ل‬
‫ضاَهق م‬
‫ق ل‬
١٢﴿ ‫زيزس ال لعلسليِم س‬
‫ل س‬ ‫ع‬ ‫ل‬ ‫ل‬‫ا‬﴾
41/12. Lalu DIA laksanakan mereka jadi tujuh planet (di atas orbit Bumi) dalam dua hari (2000 tahun) dan DIA
wahyukan pada setiap tata surya urusannya, dan KAMI hiasi angkasa dunia dengan bintang-bintang berapi dan
penjagaan (repellent). Itulah ketentuan yang muila mengetahui.
‫ض أ للل‬
‫س‬ ‫ر‬
‫ل‬
‫ن ل سمن سفيِ الل ل‬
‫فقروُ ل ل‬‫ست لغل س‬
‫م وُلي ل ل‬
‫مد س لرب لهس ل‬‫ح ل‬‫ن بس ل‬
‫حو ل‬
‫سب ل ق‬ ‫مللئ سك ل ق‬
‫ة يق ل‬ ‫ن لوُال ل ل‬ ‫من فلولقسهس م‬ ‫فط ملر ل‬
‫ن س‬ ‫ت ي لت ل ل‬
‫ماَلوُا ق‬
‫س ل‬ ‫تل ل‬
‫كاَد ق ال م‬
٥﴿ ‫م‬ ‫حيِ ق‬
‫فوقر المر س‬ ‫ل‬
‫ه هقول الغل ق‬ ‫م‬
‫ن الل ل‬ ‫﴾إ س م‬
42/5. Hampir planet-planet itu terseret (oleh Comet) dari atasnya, dan malekat tasbih dengan memuja TUHAN mereka
serta memintakan ampun bagi siapa yang di Bumi. Bukankah ALLAH pengampun penyayang?
‫ق‬ ‫وُك لذ لىل س ل ل‬
ِ‫ريقر سفي‬ ‫ريقر سفيِ ال ل ل‬
‫جنُ مةس وُلفل س‬ ‫مسع لل لري ل ل‬
‫ب سفيِهس فل س‬ ‫م ال ل ل‬
‫ج ل‬ ‫حولل للهاَ وُلقتنُذ سلر ي لول ل‬
‫ن ل‬
‫م ل‬ ‫م ال ل ق‬
‫قلرىًى وُل ل‬ ‫ك ققلرآنناَ ع للرب سميِاَ ل لقتنُذ سلر أ م‬
‫حيِ للنُاَ إ سل ليِ ل ل‬
‫ك أوُل ل‬ ‫ل‬
٧﴿ ‫سسعيِرس‬ ‫﴾ال م‬
42/7. Seperti itu KAMI wahyukan kepadamu Alquran berbahasa Arab agar engkau peringatkan pada penduduk (Makkah)
ibu negeri itu dan orang sekelilingnya, dan engkau peringatkan tentang Hari berkumpul tiada keraguan
padanya. Sebahagian dalam surga dan sebahagian dalam Pembakaran.
‫ل‬ ‫لل‬
٢٩﴿ ‫ديرر‬ ‫شاَقء قل س‬‫م إ سلذا ي ل ل‬ ‫معسهس ل‬‫ج ل‬‫ى ل‬ ‫من لداب مةءْ وُلهقول ع لل ى‬ ‫ماَ س‬ ‫ث سفيِهس ل‬ ‫ماَ ب ل م‬ ‫ض وُل ل‬ ‫ت لوُاللر س‬ ‫ماَلوُا س‬
‫س ل‬ ‫خل لقق ال م‬ ‫ن آلياَت سهس ل‬ ‫م ل‬
‫﴾وُل س‬
42/29. Dan dari Ayat-ayat-NYA ialah penciptaan planet-planet dan Bumi serta yang DIA biakkan pada keduanya dari
makhluk berjiwa (termasuk manusia) dan DIA menentukan atas pengurnpulan rnereka ketika DIA kehendaki.
‫ل‬ ‫ل‬ ‫فلإ ل‬
‫ة فلرس ل‬
َ‫ح ب سلها‬ ‫م ن‬‫ح ل‬
‫ممنُاَ لر ل‬
‫ن س‬ ‫ساَ ل‬ ‫ك لإ سمل ال لب لللغ ق وُلإ سمناَ إ سلذا أذ لقللنُاَ ا ل س‬
‫لن ل‬ ‫ن ع لل ليِ ل ل‬ ‫ظاَ إ س ل‬ ‫فيِ ن‬ ‫ح س‬ ‫م ل‬ ‫ك ع لل ليِ لهس ل‬ ‫سل للنُاَ ل‬ ‫ضوا فل ل‬
‫ماَ ألر ل‬ ‫ن أع للر ق‬ ‫س ل‬
٤٨﴿ ‫فورر‬ ‫ل‬
‫نك ق‬ ‫ساَ ل‬ ‫لن ل‬ ‫ل‬
‫نا س‬ ‫م فلإ س م‬
‫ديهس ل‬ ‫ت أي ل س‬ ‫م ل‬ ‫ماَ قلد م ل‬ ‫ة بس ل‬ ‫سيِ لئ ل ر‬
‫م ل‬ ‫صب لهق ل‬ ‫﴾وُلسإن ت ق س‬
42/48. Jika mereka menantang maka tidaklah KAMI utus engkau penjaga atas mereka. Yang atasmu hanya
menyampaikan. Bahwa KAMI ketika KAMI rasakan pada manusia itu rahmat dari KAMI, dia gembira
dengannya. Dan jika kejahatan menimpa mereka tersebab yang didahulukan tangan mereka, manusia itu jadi
kafir.
‫ك روُحاَ م ل‬ ‫وُك لذ لىل س ل ل‬
‫من‬ ‫دي ب سهس ل‬ ‫جعلل للنُاَه ق قنونرا ن مهل س‬‫كن ل‬ ‫ن وُلل لـ ى س‬ ‫ماَ ق‬‫لي ل‬‫ب وُللل ا ل س‬‫ماَ ال لك سلتاَ ق‬ ‫ت ت لد لسري ل‬ ‫كنُ ل‬ ‫ماَ ق‬ ‫مرسلناَ ل‬ ‫نأ ل‬ ‫حيِ للنُاَ إ سل ليِ ل ل ق ن ل ل‬ ‫ك أوُل ل‬ ‫ل‬
٥٢﴿ ْ‫قيِم ء‬ ‫ست ل س‬‫م ل‬‫ط ز‬ ْ‫صلرا ء‬ ‫ى س‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫﴾ن م ل‬
‫دي إ سل ى‬ ‫علباَد سلناَ وُلإ سن مك لت لهل س‬ ‫ن س‬ ‫م ل‬‫شاَقء س‬

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 206


42/52. Seperti itulah KAMI wahyukan kepadamu ruh dari perintah KAMI. Tidaklah engkau ketahui apa Kitab itu, juga
tidak iman Tetapi KAMI jadikan petunjuk yang KAMI tunjuki dengannya siapa yang KAMI kehendaki dari
hamba-hamba KAMI. Bahwa engkau memberi petunjuk kepada tuntunan kukuh.
‫ل‬ ‫ل‬
١٢﴿ ‫ن‬ ‫ماَ ت للرك لقبو ل‬ ‫ك لوُاللن للعاَم س ل‬ ‫فل ل س‬‫ن ال ل ق‬ ‫م ل‬ ‫كم ل‬ ‫ل لل ق‬ ‫جعل ل‬ ‫ج ك قل ملهاَ وُل ل‬ ‫خل لقل الللزلوُا ل‬ ‫ذي ل‬ ‫﴾لوُال م س‬
43/12. Dan Yang menciptakan setiapnya berpasangan, dan menjadikan untukmu dari kapal dan ternak yang kamu
kendarai.
43/14. (Lihat halaman 63)
٤٣﴿ ْ‫قيِم ء‬ ‫ست ل س‬
‫م ل‬‫ط ز‬ ْ‫صلرا ء‬ ‫ى س‬ ‫ك إ سن م ل ل‬
‫ك ع لل ى‬ ‫يِ إ سل ليِ ل ل‬
‫ح ل‬ ‫ذي قأوُ س‬ ‫ك سباَل م س‬‫س ل‬ ‫م س‬ ‫﴾لفاَ ل‬
‫ست ل ل‬
43/43. Berpeganglah pada yang diwahyukan kepadamu, bahwa engkau di atas tuntunan kukuh
٢٥﴿ ‫ن‬ ْ‫ت وُلع ققيِو ء‬ ْ‫جمنُاَ ء‬‫من ل‬ ‫كوا س‬ ‫م ت للر ق‬ ‫﴾ك ل ل‬
44/25. Berapa banyaknya mereka tinggalkan kebun-kebun dan mata-mata air.
٣٥﴿ ‫ن‬ ‫ري ل‬ ‫ش س‬ ‫منُ ل‬‫ن بس ق‬ ‫ح ق‬ ‫ماَ ن ل ل‬ ‫ى وُل ل‬ ‫لق ل‬ ‫يِ إ سمل ل‬
‫مولت لت قلنُاَ الوُل ى‬ ‫ن هس ل‬ ‫﴾إ س ل‬
44/35. ''Bahwa dia hanyalah kematian kita pertama, dan bukanlah kita akan dibangkitkan.”
‫م إ سمل‬
‫ن هق ل‬‫عل لم ءْ إ س ل‬
‫ن س‬
‫م ل‬‫ك س‬‫ماَ ل لقهم ب سذ لىل س ل‬ ‫ماَ ي قهلل سك قلنُاَ إ سمل الد مهلقر وُل ل‬ ‫حليِاَ وُل ل‬‫ت وُلن ل ل‬ ‫مو ق‬ ‫يِ إ سمل ل‬
‫حليِاَت قلنُاَ الد زن لليِاَ ن ل ق‬ ‫وُللقاَقلوا ل‬
‫ماَ ه س ل‬
٢٤﴿ ‫ن‬ ‫نُو‬
‫ل ز ل‬ ‫ق‬ ‫ظ‬ ‫ي‬﴾
45/24. Mereka katakan, "Tidaklah dia kecuali kehidupan dunia kita. Kita mati dan kita hidup, dan tiada yang
membinasakan kita selain zaman." Bagi mereka tiada ilmu tentang itu, bahwa mereka hanya mengira-ngira.
‫﴾ققل الل مه يحيِيِك قم ث قم يميِتك قم ث قم يجمعك قم إل لى يوم ال لقيِاَمة لل ريب فيِه وُل لـ ىك ل‬
٢٦﴿ ‫ن‬ ‫س لل ي لعلل ل ق‬
‫مو ل‬ ‫ن أك لث للر المنُاَ س‬
‫ق ق ل س ل م ق س ق ل م ل ل ل ق ل س ى ل ل س س ل ل س ل ل ل س س ل س م‬ ‫س‬
45/26. Katakantah: “ALLAH yang menghidupkan kamu, kemudian mematikan kamu, kemudian mengumpulkan kamu
kepada Hari kiamat yang tiada keraguan padanya.” Tetapi kebanyakan manusia tidak rnengetahui.
46/30. (Lihat halaman 190).
‫م‬‫سيِ للئاَت سهس ل‬ ‫م ل‬ ‫فلر ع لنُ لهق ل‬ ‫م كل م‬ ‫من مرب لهس ل‬ ‫حق ز س‬ ‫مد ءْ وُلهقول ال ل ل‬ ‫ح م‬ ‫م ل‬ ‫ى ق‬ ‫ل ع لل ى‬
‫ماَ ن قلز ل ل‬ ‫مقنُوا ب س ل‬ ‫ت لوُآ ل‬ ‫حاَ س‬ ‫صاَل س ل‬ ‫مقلوا ال م‬ ‫مقنُوا وُلع ل س‬ ‫نآ ل‬ ‫ذي ل‬ ‫لوُال م س‬
٢﴿ ‫م‬ ‫ه‬ ‫ل‬ ‫ل‬ َ‫با‬ ‫ح‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ص‬ ‫﴾وُأ ل‬
‫ق ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل ل‬
47/2. Orang-orang beriman dan beramal shaleh serta beriman pada yang diturunkan atas Muhammad dan dia logis dari
Tuhan mereka, DIA lenyapkan dari mereka kejahatan mereka dan DIA baikkan keadaan mereka.
‫ن‬
‫مت مقعو ل‬ ‫فقروُا ي لت ل ل‬ ‫ن كل ل‬ ‫ذي ل‬ ‫حت سلهاَ الل لن للهاَقر لوُال م س‬ ‫من ت ل ل‬ ‫ري س‬ ‫ج س‬ ‫ت تل ل‬ ْ‫جمنُاَ ء‬ ‫ت ل‬ ‫حاَ س‬ ‫صاَل س ل‬ ‫مقلوا ال م‬ ‫مقنُوا وُلع ل س‬ ‫نآ ل‬ ‫ذي ل‬ ‫ل ال م س‬ ‫خ ق‬ ‫ه ي قد ل س‬‫ن الل م ل‬ ‫إس م‬
‫ن ك لماَ ت لأ لك ق ق ل‬ ‫ل‬
١٢﴿ ‫م‬ ‫وىً ل مهق ل‬ ‫مث ل ن‬‫م لوُالمنُاَقر ل‬ ‫ل اللن للعاَ ق‬ ‫﴾وُلي لأك ققلو ل ل‬
47/12. ALLAH akan memasukkan orang-orang beriman dan beramal shaleh kedalam Surga-Surga yang bergerak siang-
siang dari bawahnya. Orang-orang kafir berlengkap-lengkap dan makan sebagaimana ternak makan. Dan
Neraka adalah tempat tinggal untuk mereka.
٣١﴿ ‫م‬ ‫خلباَلرك ق ل‬ ‫ن وُلن لب لل قول أ ل ل‬ ‫ري ل‬ ‫صاَب س س‬ ‫م لوُال م‬ ‫منُك ق ل‬ ‫ن س‬ ‫دي ل‬ ‫جاَه س س‬ ‫م ل‬ ‫م ال ل ق‬ ‫ى ن لعلل ل ل‬ ‫حت م ى‬ ‫م ل‬ ‫﴾وُلل لنُ لب لل قولن مك ق ل‬
47/31. Akan KAMI uji kamu hingga KAMI ketahui yang berjuang dari kamu dan yang tabah, dan KAMI uji beritamu.
‫عوا إللى السل لم وُلأنتم الل لع لل لون وُالل مه معك قم وُللن يت سرك ق ل‬
٣٥﴿ ‫م‬ ‫ماَل لك ق ل‬ ‫م أع ل ل‬ ‫ل ل ل‬ ‫ل ل ل ق ل ل ل ل‬ ‫م س ل ق ق‬ ‫﴾فللل ت لهسقنُوا وُلت لد ل ق س‬
47/35. Jangan merasa lemah dan menyeru kepada perdamaian. Kamu lebih tinggi. Dan ALLAH bersamamu. DIA tidak
akan menyisihkan kamu dari amalmu.
‫ل ل‬
‫سهس لوُالل م ق‬
‫ه‬ ‫ف س‬ ‫عن ن م ل‬ ‫ل ل‬ ‫خ ق‬ ‫ماَ ي لب ل ل‬ ‫ل فلإ سن م ل‬ ‫خ ل‬ ‫من ي لب ل ل‬ ‫ل وُل ل‬ ‫خ ق‬ ‫من ي لب ل ل‬ ‫كم م‬ ‫منُ ق‬ ‫ل الل مهس فل س‬ ‫سسبيِ س‬ ‫قوا سفيِ ل‬ ‫ف ق‬ ‫ن ل سقتنُ س‬ ‫م هلـ ىؤ قللسء ت قد لع لول ل‬ ‫هاَ أنت ق ل‬
٣٨﴿ ‫كم‬ ‫ملثاَل ل ق‬ ‫كونوا أ ل‬ ‫ق‬ ‫ي‬ ‫ل‬
‫ل‬ ‫م‬ ‫ق‬ ‫ث‬ ‫م‬ ‫ق‬ ‫ك‬ ‫ر‬ ِ‫ي‬‫ل‬ ‫غ‬ َ‫ما‬ ‫و‬ ‫ل‬ ‫ق‬ ‫ل‬
‫ل‬ ‫د‬ ‫ب‬‫ت‬‫س‬ ‫ي‬ ‫وا‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫و‬ ‫ت‬ ‫ت‬ ‫إن‬ ُ‫و‬ ‫ق‬ ‫ء‬ ‫را‬ ‫ل‬ ‫ق‬ ‫ق‬ ‫ف‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫م‬ ‫ت‬ ‫﴾ال لغلنُ سيِ وُ ل‬
‫أن‬
‫ل‬ ‫ل ق‬ ‫لل ل م‬ ‫ل ن‬ ‫لس لل ل ل ل ل لل س‬ ‫ل‬ ‫ز ل ق ق‬
47/38. Kamu inilah orang-orang yang diseru untuk bernafkah dalam garis hukum ALLAH, maka dari kamu ada yang
kikir. Siapa yang kikir maka dia kikir pada dirinya. ALLAH kaya dan kamu melarat. Jika kamu berpaling, akan
DIA ganti dengan kaum selain kamu, kemudian mereka tidak jadi permisalanmu.
‫ل‬
‫ن‬
‫مقنُو ل‬ ‫مؤ ل س‬ ‫ل ز‬ ‫جاَ ر‬ ‫ه وُلل لوللل رس ل‬ ‫حل م ق‬ ‫م س‬ ‫كونفاَ أن ي لب لل قغل ل‬ ‫معل ق‬ ‫حلرام س لوُال لهلد ليل ل‬ ‫جد س ال ل ل‬ ‫س س‬ ‫م ل‬ ‫ن ال ل ل‬ ‫م عل ل س‬ ‫دوُك ق ل‬ ‫ص ز‬ ‫فقروُا وُل ل‬ ‫ن كل ل‬ ‫ذي ل‬ ‫م ال م س‬ ‫هق ق‬
‫من‬ ‫مت سهس ل‬ ‫ح ل‬ ‫ه سفيِ لر ل‬ ‫م‬
‫ل الل ق‬ ‫خ ل‬ ‫ل‬
‫علم ءْ ليِ قد ل س‬ ‫ل‬ ‫معلمرة ر ب سغليِ لرس س‬ ‫منُ لقهم م‬ ‫صيِب لكم ل‬ ‫ق‬ ‫م فت ق س‬ ‫ل‬ ‫ق‬ ‫ل‬
‫م أن ت لطئوهق ل‬ ‫موهق ل‬ ‫ل‬
‫م ت لعلل ق‬ ‫م‬
‫تل ل‬ ‫مؤ ل س‬
‫ملنُاَ ر‬ ‫ساَرء ز‬ ‫وُلن س ل‬
‫فروُا منُهم ع ل ل ل‬
٢٥﴿ َ‫ما‬ ‫ذانباَ أسليِ ن‬ ‫س لق ل‬ ‫ن كل ل ق‬ ‫ذي ل‬ ‫شاَقء ل لول ت للزي مقلوا ل لعلذ مب للنُاَ ال م س‬ ‫﴾ي ل ل‬
48/25. Merekalah orang-orang kafir dan yang mengelakkan kamu dari Masjidil Haraam dan korban yang dibangkitkan
untuk disampaikan pada tempatnya. Kalau tiada lelaki beriman dan perempuan beriman yang tidak kamu
ketahui akan kamu injak mereka, maka keaiban dari mereka menimpa kamu tanpa ilmu. agar ALLAH
masukkan siapa yang DIA kehendaki ke dalam rahmat-NYA. Kalau mereka terpisah, tentulah KAMI siksa
orang-orang kafir dari mereka itu dengan siksaan pedih.
48/27. (Lihal halaman 156).

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 207


‫ل الل مه وُال مذين مع ل‬
‫ن‬‫م ل‬ ‫ضنل ل‬ ‫ن فل ل‬ ‫دا ي لب لت لقغو ل‬ ‫ج ن‬ ‫س م‬ ‫م قرك منعاَ ق‬ ‫م ت للراهق ل‬ ‫ماَقء ب ليِ لنُ لهق ل‬ ‫ح ل‬ ‫فاَرس قر ل‬ ‫داقء ع لللى ال لك ق م‬ ‫ش م‬ ‫هأ س‬ ‫س ل س ل ل ل ق‬ ‫سو ق‬ ‫مد ر مر ق‬ ‫ح م‬ ‫م ل‬‫ز‬
‫ل‬ ‫ل‬ ‫ق‬ ‫ل‬ ‫ق‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫م‬
‫جيِ س‬ ‫لن س‬ ‫س‬ ‫ا‬ ِ‫في‬ ‫س‬ ‫م‬
‫ل‬ ‫ق‬ ‫ه‬ ‫ل‬ ‫ث‬ ‫م‬
‫ل‬ ‫ل‬ ُ‫و‬ ‫س‬ ‫ة‬ ‫را‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫و‬ ‫م‬ ‫ت‬‫ال‬ ِ‫في‬ ‫س‬ ‫م‬‫ل‬ ‫ق‬ ‫ه‬ ‫ل‬ ‫ث‬ ‫م‬
‫ل‬ ‫ك‬ ‫س‬ ‫ل‬ ‫ى‬ ‫ذ‬ ‫س‬ ‫د‬ ‫جو‬ ‫ق‬ ‫س‬ ‫ز‬ ‫ال‬ ‫س‬ ‫ر‬ ‫ث‬ ‫أ‬ ‫ن‬
‫ل‬ ‫م‬‫ل‬ ‫هم‬ ‫س‬ ‫س‬ ‫ه‬ ‫جو‬ ‫ق‬ ‫ق‬ ُ‫و‬ ِ‫في‬ ‫س‬ ‫م‬‫ل‬ ‫ق‬ ‫ه‬ َ‫ما‬ ‫ل‬ ِ‫سي‬
‫ل‬
‫س‬ َ‫نا‬‫ن‬ ‫وا‬ ‫ل‬ ‫ض‬
‫ل‬ ‫س‬ ‫ر‬‫ل‬ ُ‫و‬ ‫س‬ ‫ه‬ ‫ل‬ ‫ال‬
‫فاَلر وُلع لد ل الل م ق‬
‫ه‬ ‫م ال لك ق م‬ ‫ظ ب سهس ق‬ ‫ب الززمراع ل ل سيِ لسغيِ ل‬ ‫ج ق‬ ‫سوقسهس ي قعل س‬ ‫ست لولىًى ع لل لى ق‬ ‫ظ لفاَ ل‬ ‫ست لغلل ل ل‬ ‫شط لأه ق لفآِلزلره ق لفاَ ل‬ ‫ج ل‬ ‫خلر ل‬ ‫ك للزلرءْع أ ل ل‬
٢٩﴿ َ‫ما‬ ِ‫ظي‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫را‬ ‫ج‬ ‫﴾ال مذين آمنُوا وُع لمقلوا الصاَل سحاَت ىمنُهم مغلفرة ن وُأ ل‬
‫ن‬ ‫س‬ ‫ل‬
‫ق م ل ل ن‬ ‫س‬ ‫ل‬ ‫س‬ ‫س‬ ‫ل‬ ‫م‬ ‫س‬ ‫ل‬ ‫ق‬ ‫ل ل‬ ‫س‬
48/29. Muhammad Rasul ALLAH dan orang-orang (beriman) bersamanya bersikap keras terhadap orang-orang kafir,
berkasih sayang di antara mereka. Engkau lihat mereka ruku' sujud mencari kurnia dari ALLAH dan
keredhaan. Tanda-tanda mereka ada pada wajah mereka dari bekas sujud. Itulah perumpamaan mereka dalam
Tawrat dan perumpamaan mereka dalam Injil. Seperti tetanaman mengeluarkan tunasnya, lalu DIA
menguatkannya maka dia jadi kukuh dan sempurna atas batangnya, mengherankan para petani untuk
menjadikan mereka pada orang-orang kafir ALLAH rnenjadikan pada orang-orang beriman dan beramal shaleh
dari mereka ampunan dan upah yang besar.
‫ل‬
١٠﴿ ‫ن‬ ‫مو ل‬ ‫ح ق‬ ‫م ت قلر ل‬ ‫ه ل لعلل مك ق ل‬ ‫قوا الل م ل‬ ‫م لوُات م ق‬ ‫خولي لك ق ل‬ ‫ن أل ل‬ ‫حوا ب ليِ ل ل‬ ‫صل س ق‬ ‫خولة ر فلأ ل‬ ‫ن إس ل‬ ‫مقنُو ل‬ ‫مؤ ل س‬ ‫ماَ ال ل ق‬ ‫﴾إ سن م ل‬
49/10. Bahwa orang-orang beriman itu bersaudara, maka berbuat baiklah di antara saudaramu, dan insaflah pada ALLAH
semoga kamu dikasihi.
49/12, 49/13. (Lihal halaman 65).
‫﴾وُنزل لنُاَ من السماَسء ماَنء مباَر ن ل‬
٩﴿ ‫صيِد س‬ ‫ح س‬ ‫ب ال ل ل‬ ‫ح م‬ ‫ت وُل ل‬ ْ‫جمنُاَ ء‬ ‫كاَ فلأنب لت للنُاَ ب سهس ل‬ ‫ز ل ل‬ ‫ل‬ ‫م ل‬ ‫للم ل س ل‬
50/9. Dan KAMI turunkan dari atmosfer air yang diberkahi lalu KAMI tumbuhkan dengannya kebun-kebun dan biji yang
musnah.
50/16. 50/19. (Lihat halaman 99).
٤٣﴿ ‫ن‬ ْ‫حيِ ء‬ ‫ى س‬ ‫حت م ى‬ ‫مت مقعوا ل‬ ‫م تل ل‬ ‫ل ل لهق ل‬ ‫مود ل إ سذ ل سقيِ ل‬ ‫﴾وُلسفيِ ث ل ق‬
51/43. Dan pada Tsamud ketika dikatakan pada mereka: "Berlengkap-lengkaplah sampai pada waktunya."
٥٦﴿ ‫ن‬ ‫دوُ س‬ ‫س إ سمل ل سيِ لعلب ق ق‬ ‫لن ل‬ ‫ن لوُا ل س‬ ‫ج م‬ ‫ت ال ل س‬ ‫ق ق‬ ‫خل ل ل‬ ‫ماَ ل‬ ‫﴾وُل ل‬
51/56. Tidaklah AKU ciptakan jin dan manusia kecuali untuk menyembah AKU.
١﴿ ‫طورس‬ ‫﴾لوُال ز‬
52/1. Demi aurora (di angkasa Makkah dulu kala).
53/14. 53/15. (Lihat halaman 14-15).
١٦﴿ ‫ى‬ ‫ش ى‬ ‫ماَ ي لغل ل‬ ‫سد للرة ل ل‬ ‫شى ال ل‬ ‫﴾إ سذ ل ي لغل ل‬
53/16. Ketika planet (Muntaha) itu ditutupi oleh (tofan) yang menutupi.
١٨﴿ ‫ت لرب لهس ال لك قب للرىًى‬ ‫ل‬ ‫﴾ل ل ل‬
‫ن آلياَ س‬ ‫م ل‬ ‫قد ل لرأىًى س‬
53/17. Tidaklah menyimpang pemandangan (peradaban) dan tidak melampaui.
53/39, 53/41. (Lihat halaman 16)
٥٤﴿ ‫ى‬ ‫ش ى‬ ‫ماَ غ ل م‬ ‫هاَ ل‬ ‫شاَ ل‬ ‫﴾فلغل م‬
53/54. Lalu menutupnya. (Bumi di zaman Nuh) apa yang menutupi.
54/13, 54/15. (Lihat halaman 46-47).
١٧﴿ ْ‫مد مك سرء‬ ‫من ز‬ ‫ل س‬ ‫ن سللذ لك لرس فلهل ل‬ ‫قلرآ ل‬ ‫سلرلناَ ال ل ق‬ ‫قد ل ي ل م‬ ‫﴾وُلل ل ل‬
54/17. Sungguh KAMI permudah Alquran untuk pemikiran maka adakah yang memperhatikan?
‫م لل ق‬ ‫خيِر من قأوُل لـ ىئ سك ق ل‬ ‫﴾أ لك ق م‬
٤٣﴿ ‫كم ب للرالءة ر سفيِ الززب قرس‬ ‫مأ ل‬ ‫ل‬ ‫م ل لر ل ل‬ ‫فاَقرك ق ل‬
54/43. Apakah orang-orang kafirmu lebih baik daripada mereka (duhulu)? Ataukah bagimu ada pembebasan dalam
kekuatan itu?
٤٩﴿ ْ‫قد لرء‬ ‫قلنُاَه ق ب س ل‬ ‫خل ل ل‬ ‫يِءْء ل‬ ‫ش ل‬ ‫ل ل‬ ‫﴾إ سمناَ ك ق م‬
54/49. Bahwa tiap sesuatu KAMI ciptakan dia dengan ketentuan.
٥٢﴿ ‫يِءْء فلعلقلوه ق سفيِ الززب قرس‬ ‫ش ل‬ ‫ل ل‬ ‫﴾وُلك ق ز‬
54/52. Dan tiap sesuatu, mereka melakukannya dalam kekuatan.,
57/16. (Lihat halaman 176).
60/4. (Lihat halaman 88).
‫قت قل ل ل‬
‫ن‬ ‫ن وُللل ي ل ل‬ ‫ن وُللل ي للزسنيِ ل‬ ‫سرسقل ل‬ ‫شيِ لنئاَ وُللل ي ل ل‬ ‫ن سباَلل مهس ل‬ ‫شرسك ل ل‬ ‫ى لأن مل ي ق ل‬ ‫ك ع لل ل‬ ‫ت ي قلباَي سعلنُ ل ل‬ ‫ملنُاَ ق‬ ‫مؤ ل س‬ ‫ك ال ل ق‬ ‫جاَلء ل‬ ‫يِ إ سلذا ل‬ ‫لياَ أي زهاَ النُ مب س‬
‫ل‬
‫ن‬ ‫ه‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ر‬ ‫ف‬ ‫غ‬ ‫ت‬‫س‬ ‫وُا‬ ‫ن‬ ‫ه‬ ‫ع‬ ‫ي‬ َ‫با‬ ‫ل‬ ‫ف‬ ‫ف‬ ُ‫رو‬ ‫ع‬‫م‬ ِ‫في‬ ‫ك‬ ‫ل‬ ُ‫ن‬ ِ‫صي‬ ‫ع‬ ‫ي‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ُ‫و‬ ‫ن‬ ‫ه‬ ‫ل‬ ‫ج‬ ‫ر‬ ‫فترينُه بيِن أ ليديهن وُىأ ل‬ ‫ل‬ ‫ي‬ ‫ن‬ َ‫تا‬ ‫ه‬ ‫ب‬ ‫ب‬ ‫ن‬ ِ‫تي‬ ‫أ لوُللد لهن وُلل ز يأ ل‬
‫ل ق م‬ ‫س‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫س ق م ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ْ‫ء‬ ‫ل ق‬ ‫ل‬ ‫س‬ ‫ل‬ ‫س‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫س م ل‬ ‫س‬ ‫ق‬ ‫س م ل ل‬ ‫س‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫س ق‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ْ‫ل س ل ء‬‫ل‬ ‫ق‬ ‫س‬ ‫ل‬ ‫م ل‬ ‫ق‬ ‫ل‬ ‫ل‬
١٢﴿ ‫م‬ ‫حيِ ر‬ ‫فورر مر س‬ ‫ه غل ق‬ ‫ن الل م ل‬ ‫ه إس م‬ ‫﴾الل م ل‬

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 208


60/12. Wahai Nabi, ketika sampai padamu Mukminat yang bersetuju padamu tidak akan menserikatkan sesuatu pada
ALLAH, juga tidak mencuri dan tidak bezina, dan tidak membunuh anak-anak mereka, dan tidak
mendatangkan kebingungan yang mereka adakan dengan tangan dan kaki mereka, juga tidak menyanggah
engkau dalam hal makruf, maka bersetujulah pada mereka dan mintakanlah ampun dari ALLAit untuk mereka,
bahwa ALLAH pengampun penyayang.
‫ن الت موللراةس‬‫م ل‬
‫ن ي لد ليم س‬ ‫صد لنقاَ ل ل ل‬
‫ماَ ب ليِ ل ل‬ ‫م ل‬ ‫كم ز‬ ‫ل الل مهس إ سل ليِ ل ق‬
‫سو ق‬ ‫ل إ سلنيِ لر ق‬ ‫سلراسئيِ ل‬
‫م لياَ ب لسنُيِ إ س ل‬ ‫ملري ل ل‬ ‫سى اب لن ل‬ ‫عيِ ل‬
‫ل س‬ ‫وُلإ سذ ل لقاَ ل‬
٦﴿ ‫ن‬ ِ‫بي‬‫م‬ ‫ر‬ ‫ح‬ ‫س‬ ‫ل‬
‫ذا‬ ‫ى‬ ‫ـ‬ ‫ه‬ ‫لوا‬ ‫ق‬ ‫ل‬
َ‫قا‬ ‫ت‬ َ‫نُا‬ ِ‫ي‬ ‫ب‬‫ل‬ ‫ل‬َ‫با‬ ‫هم‬ ‫ل‬ ‫ء‬َ‫جا‬ َ‫ما‬ ‫ل‬ ‫ل‬‫ل‬ ‫ف‬ ‫د‬‫م‬ ‫ح‬ ‫دي اسمه أ ل‬ ‫ع‬ ‫ب‬ ‫من‬ ِ‫تي‬ ‫شرا برسول ق يأ ل‬ ‫ل‬
‫ر ز س ر‬ ‫ل‬ ‫س‬ ‫ل‬ ‫س‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫س‬ ‫ق‬ ‫ل‬ ‫م‬ ‫ق‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل ق ق‬ ‫س‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫س‬ ‫س‬ ‫ل‬ ْ‫مب ل ن س ل ق ء‬ ‫﴾وُل ق‬
61/6. Ketika Isa anak Maryam berkata: "Hai Bani Israil. bahwa aku Rasul ALLAH kepadamu paralel dengan apa yang
ada padaku dari Tawrat, dan pemberi kabar gembira dengan Rasul sesudah aku namanya Ahmad
(Muhammad)." Setelah dia sampai pada mereka dengan keterangan, mereka katakan. "Ini sihir yang nyata.''
‫ل لل س‬ ‫ب لوُال ل س‬ ‫ق‬
ِ‫في‬ ‫من قلب ل ق‬ ‫ة وُلسإن ل‬
‫كاَقنوا س‬ ‫حك ل ل‬
‫م ل‬ ‫م ال لك سلتاَ ل‬ ‫م وُلي قعلل ل ق‬
‫مه ق ق‬ ‫م آلياَت سهس وُلي قلز ل‬
‫كيِهس ل‬ ‫م ي لت لقلو ع لل ليِ لهس ل‬ ‫سونل ل‬
‫منُ لهق ل‬ ‫ن لر ق‬ ‫ث سفيِ الل ل‬
‫مليِيِ ل‬ ‫هقول ال م س‬
‫ذي ب لعل ل‬
٢﴿ ‫ن‬ ِ‫بي‬
‫س‬ ‫م‬
‫ز‬ ‫ل‬
ْ‫ء‬ ‫ض ل‬
‫ل‬ ‫ل‬ ﴾
ْ‫ء‬
62/2. DIA-lah yang membangkitkan pada orang-orang buta huruf Rasul di antara mereka, menganalisakan atas mereka
Ayat-Ayat-NYA dan mencerdaskan mereka serta mengajar mereka Kitab dan sains sakalipun mereka dulunya
dalam kesesatan nyata.
‫ل‬
‫م‬
‫كنُت ق ل‬ ‫خيِ لرر ل مك ق ل‬
‫م سإن ق‬ ‫ى ذ سك لرس الل مهس وُلذ لقروُا ال لب ليِ لعل ذ ىلل سك ق ل‬
‫م ل‬ ‫سع ل ل ل‬
‫وا إ سل ى‬ ‫معلةس لفاَ ل‬‫ج ق‬ ‫من ي لولم س ال ل ق‬
‫صللةس س‬ ‫مقنُوا إ س ل‬
‫ذا قنود سيل سلل م‬ ‫نآ ل‬ ‫لياَ أي زلهاَ ال م س‬
‫ذي ل‬
٩﴿ ‫ن‬ ‫مو ل‬ ‫ل‬
‫﴾ت لعلل ق‬
62/9. Wahai orang-orang beriman, ketika diserukan untuk Shalat dari hari Jum’at berusahalah kepada memikirkan
ALLAH dan tinggalkan niaga. Itulah yang baik bagimu jika kamu mengetahui.
١٧﴿ ‫م‬ ‫حسليِ ر‬‫كورر ل‬ ‫ش ق‬ ‫ه ل‬ ‫م لوُالل م ق‬ ‫فلر ل لك ق ل‬ ‫م وُلي لغل س‬ ‫ه ل لك ق ل‬ ‫ف ق‬ ‫ع ل‬ ‫ضاَ س‬ ‫سننُاَ ي ق ل‬ ‫ح ل‬ ‫ضاَ ل‬ ‫ه قللر ن‬ ‫ضوا الل م ل‬ ‫قر س ق‬ ‫﴾سإن ت ق ل‬
64/17. Jika kamu pinjami ALLAH pinjaman yang baik, DIA mempergandanya untukmu dan memberi ampun padamu.
ALLAH menghargai lagi penyantun.
‫ن الل م ل ل‬ ‫ل‬ ‫مث لل لهن ي لت لنُ لمز ق ل‬ ‫لل‬
‫يِءْء‬
‫ل‬ ‫ل‬
‫ش‬ ‫ى كق ل‬
‫ل‬ ‫ه ع لل ى‬ ‫موا أ م‬ ‫ن ل ست لعلل ل ق‬‫مقر ب ليِ لنُ لهق م‬ ‫ل الل ل‬ ‫ض س ق م‬ ‫ن اللر س‬ ‫م ل‬ ‫ت وُل س‬ ْ‫ماَلوُا ء‬ ‫س ل‬‫سب لعل ل‬ ‫خل لقل ل‬ ‫ه ال م س‬
‫ذي ل‬ ‫الل م ق‬
‫ل‬ ‫﴾قلدير وُأ ل‬
١٢﴿ َ‫ما‬ ‫عل ل ن‬ ‫يِءْء س‬ ‫ل‬ ‫ش‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ق‬ ‫ك‬ ‫س‬ ‫ب‬ ‫ل‬
‫ط‬ َ‫حا‬ ‫ل‬ ‫أ‬ ‫ل‬ ‫د‬ ‫ل‬ ‫ق‬ ‫ه‬
‫ل‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫ال‬ ‫ن‬
‫م‬ ‫ر ل‬ ‫س‬
65/12. ALLAH yang menciptakan tujuh planet (diatas orbit Bumi), dari Bumi persamaannya. Akan simpang siur urusan
diantara semuanya, (antar planet), agar kamu ketahui bahwa ALLAH menentukan atas tiap sesuatu, dan bahwa
ALLAH sungguh menguasai ilmu tiap sesuatu.
‫حل م ل ل‬
٢﴿ ‫م‬‫كيِ ق‬‫ح س‬‫م ال ل ل‬‫م وُلهقول ال لعلسليِ ق‬ ‫مولللك ق ل‬ ‫ه ل‬ ‫م لوُالل م ق‬ ‫ماَن سك ق ل‬ ‫ة أي ل ل‬ ‫م تل س‬ ‫ه ل لك ق ل‬ ‫ض الل م ق‬ ‫﴾قلد ل فللر ل‬
66/2. Sungguh ALLAH mewajibkan padamu pelaksanaan tatahukummu dan allah pemimpinmu. DIA rnengetahui
bijaksana.
٤﴿ ْ‫ظيِم ء‬ ‫ق عل س‬ ‫ك ل لعلل لى ق ق‬ ‫﴾وُلإ سن م ل‬
ْ‫خل ء‬ ‫ى‬
68/4. Dan bahwa engkau ada di atas peradaban besar.
71/14. (Lihat halaman 41)
‫ن ال ل ل‬ ‫لل‬ ‫ل‬ ‫ح مر ل ل‬ ‫﴾وُللقاَ ل‬
٢٦﴿ ‫ن د لمياَنرا‬ ‫ري ل‬‫كاَفس س‬ ‫م ل‬ ‫ض س‬ ‫ب ل ت لذ للر ع للى اللر س‬ ‫ل قنو ر‬
71/26. Dan Nuh berkata: "Tuhanku, janganlah tinggalkan dari orang-orang kafir itu di atas bumi selaku penduduk”.
‫ل‬
٦﴿ َ‫قا‬‫م لرهل ن‬ ‫دوُهق ل‬ ‫ن فللزا ق‬ ‫ج ل‬ ‫ن ال ل س‬ ‫م ل‬ ‫ل ل‬ ْ‫جاَ ء‬ ‫ن ب سرس ل‬ ‫ذوُ ل‬ ‫س ي لقعو ق‬ ‫لن س‬ ‫نا ل س‬ ‫م ل‬ ‫ل ل‬ ‫جاَ ر‬ ‫ن رس ل‬ ‫ه ل‬
‫كاَ ل‬ ‫﴾وُلأن م ق‬
72/6. “Bahwa ada lelaki dari manusia melindungkan diri pada lelaki dari jin yang menambah timpaan atas mereka.
‫ضمرا وُللل لر ل‬ ‫ل‬
٢١﴿ ‫دا‬ ‫ش ن‬ ‫م ل‬ ‫ك ل لك ق ل‬ ‫مل س ق‬ ‫ل إ سلنيِ لل أ ل‬ ‫﴾قق ل‬
72/21 Katakanlah: "Tiada aku miliki bagimu bahaya, juga tidak kesadaran”.
٤٣﴿ ‫ن‬ ‫صلليِ ل‬ ‫م ل‬ ‫ن ال ل ق‬ ‫م ل‬ ‫ك س‬ ‫م نل ق‬ ‫﴾لقاَقلوا ل ل ل‬
74/43. Mereka berkata: "Kami tidak termasuk orang-orang yang shalat.
٣١﴿ ‫ى‬ ‫صد مقل وُللل ل م‬ ‫﴾فللل ل‬
‫صل ى‬
75/31. Dan tidak membenarkan dan tidak shalat.
٤٦﴿ ‫ن‬ ‫مو ل‬ ‫جر س ق‬ ‫م ل‬ ‫كم ز‬ ‫مت مقعوا قلسليِنل إ سن م ق‬ ‫﴾ك ققلوا وُلت ل ل‬
77/46. Makan dan berlengkap-lengkaplah sedikit, kamu adalah orang-orang berdosa.
١٦﴿ َ‫فاَنفا‬ ‫ت أ لل ل ل‬ ْ‫جمنُاَ ء‬ ‫﴾وُل ل‬
78/16. Dan kebun-kebun yang berkelompok.
٣٣﴿ َ‫ب أ لت للرانبا‬ ‫ع ل‬ ‫وا س‬ ‫﴾وُلك ل ل‬
78/33 Dan kutub-kutub utara (planet Bumi) baru yang sebaya.

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 209


79/16, 79/17. (Lihat halaman 54).
81/26. 81/27. lLihat halaman 169).
١٥﴿ ‫ى‬ ‫م لرب لهس فل ل م‬ ‫﴾وُلذ لك للر ا ل‬
‫صل ى‬ ‫س ل‬
87/15. Dan mengingat Nama TUHAN-nya lalu melaksanakan Shalat.
٣٠﴿ ِ‫جنُ مستي‬ ‫خسليِ ل‬ ‫﴾لوُاد ل ق‬
89/30. Dan masukilah surga-KU.
‫ل‬
٦﴿ ‫ماَ لفآِوُلىًى‬ ‫ك ي لستيِ ن‬ ‫جد ل ل‬ ‫م يل س‬ ‫﴾أل ل ل‬
93/6. Tidakkah DIA dapati engkau yatim lalu DIA lindungi?
٧﴿ ‫ضاَمل فلهلد لىًى‬ ‫ك ل‬ ‫جد ل ل‬ ‫﴾وُلوُل ل‬
93/7. Dan DIA dapati engkau sesat lalu DIA tunjuki.
‫ن ل‬ ‫جد ل ل‬
٨﴿ ‫ى‬ ‫عاَئ سل فلأغ لنُ ل ى‬ ‫ك ل‬ ‫﴾وُلوُل ل‬
93/8. Dan DIA dapati engkau susah lalu DIA urusi
95/2, 95/6. (Lihat halaman 41).
96/1, 96/5. (Lihat halaman 97-98)
‫ن ال ل ل‬ ‫صللة ل وُلي قؤ لقتوا المز ل‬ ‫﴾وُ ق‬
٥﴿ ‫مةس‬
‫قيِ ل ل‬ ‫كاَة ل وُلذ لىل س ل‬
‫ك سدي ق‬ ‫موا ال م‬ ‫قيِ ق‬ ‫فاَلء وُلي ق س‬ ‫حنُ ل ل‬ ‫ن ق‬ ‫دي ل‬ ‫ن لل ق‬
‫ه ال ل‬ ‫صيِ ل‬
‫خل س س‬
‫م ل‬ ‫دوُا الل م ل‬
‫ه ق‬ ‫مقروُا إ سمل ل سيِ لعلب ق ق‬
‫ماَ أ س‬
‫ل ل‬
98/5. Tidaklah mereka diperintah kecuali untuk menyembah ALLAH mengkhususkan agama untuk-NYA sesempurnanya
serta mendirikan Shalat dan memberikan zakat. Itulah agama yang kukuh.
106/3. 106/4. (Lihat halaman 72)
110/1 , 110/3. (Lihat halaman 167).
‫﴾وُا ل‬
٤﴿ ‫ب‬ ‫حط ل س‬ ‫ة ال ل ل‬ ‫ماَل ل ل‬‫ح م‬ ‫ه ل‬ ‫ملرأت ق ق‬ ‫ل ل‬
111/4. Dan, istrinya pembawa (anak-anak) kayu bakar (Neraka).
٥﴿ ْ‫سد ء‬‫م ل‬ ‫من م‬ ‫ل ل‬ ‫حب ل ر‬ ‫هاَ ل‬ ‫جيِد س ل‬ ‫﴾سفيِ س‬
111/5. Pada kecantikannya ada tali jalinan risiko.

MAKKAH DAN IBADAH HAJJI/SU/APRIL 2016 210

Anda mungkin juga menyukai