Anda di halaman 1dari 2

Seorang Direksi perusahaan BUMN mengeluhkan mengenai tingginya harga

pokok produksinya. Dia mendapat laporan dari bawahanny bahwa kondisi


tersebut terjadi karena tekanan lingkungan bisnis eksternal dan tidak efisiennya
pola produksi internal perusahaan. Faktor eksternal yang mempengaruhi kinerja
harga pokok adalah fluktuasi pasokan bahan baku dan harga jual. Sedangkan
faktor dari dalam salah satunya adalah biaya SDM. Belum ada angka yang pasti
mengenai berapa besar biaya SDM untuk perusahaan padat karya ataupun
padat modal. tetapi berdasarkan data yang ada maka untuk perusahaan padat
karya maka besaran angka biasa SDM ada pada kisaran 25% dari HPP.
Sedangkan untuk Perusahaan padat modal ada pada kisaran angka 5%.

Bagaimana caranya agar biaya SDM dapat ditekan sehingga mendekati kisaran
angka tersebut di atas?. Secara internal perusahaan dapat mendorong
peningkatan produktivitas kerja karyawan dengan berbagai macam intervensi.
Selain itu perusahaan juga dapat melakukan efisiensi penggunaan tenaga kerja
dengan menganalisis seberapa besar beban kerja yang dimiliki oleh setiap
jabatan yang ada. Inti dari analisis beban kerja adalah memastikan bahwa setiap
orang yang bekerja di dalam perusahaan bekerja secara efektif dan efisien
berdasarkan sumberdaya yang ada.

Ciri penggunaan tenaga kerja yang tidak efektif dan efisien adalah:

1. Terlihat banyak pekerja yang melakukan aktivitas yang tidak berkontribusi


terhadap pencapaian sasaran, seperti ngobrol, bermain game/social
media, mengerjakan pekerjaan lain yang tidak terkait dengan fungsi
utama pekerjaan dsb.

2. Waktu efektif bekerja kurang dari 70% (berdasarkan observasi Full Time
Equivalen (FTE) ataupun work sampling.
3. Banyak terjadi overlapping pekerjaan (hal ini dapat digali ketika melakukan
analisis jabatan)

Jika perusahaan memiliki ciri-ciri tersebut di atas maka bisa dipastikan jika
perusahaan tersebut mengalami kelebihan tenaga kerja. Langkah-Langkah untuk
mengatasinya adalah sebagai berikut:

1. Memastikan arah kebijakan perusahaan mengenai pengurangan jumlah


karyawan. hal ini penting karena akan mempengaruhi implementasi hasil
analisis beban kerja yang akan dilakukan.
2. Memastikan jumlah SDM yang ada baik untuk karyawan staf maupun
pelaksana

3. Melaksanakan analisis beban kerja pada semua level jabatan. Untuk


jabatan administratif bisa menggunakan metode FTE, sedangkan jabatan
operasional bisa menggunakan metode work sampling.

4. Hasil analisis beban kerja akan memunculkan peta mengenai beban kerja
masing-masing pekerjaan. Secara umum hasil analisis bisa
dikelompokkan menjadi dua. Pertama pekerjaan yang overload. Kedua
adalah pekerjaan yang underload.

5. Jika banyak pekerjaan yang underload maka merupakan sinyak kuat


bahwa memang terdapat kelebihan Sdm di perusahaan.

6. Bagian SDM bisa melakukan beberapa hal: pertama adalah


menggabungkan pekerjaan, kedua mengurangi jumlah SDM yang ada di
jabatan persebut atau menambahkan tugas agar beban kerjanya
bertambah.

7. Jika keputusannya adalah pengurangan. Maka perusahaan bisa


melakukan beberapa intervensi seperti pensiun dini, merubah grup shift,
atau pengelolaan jadwal dan jam kerja.
Biasanya ketika telah diketahui jumlah kelebihan karyawan maka perusahaan
mengembangkan serangkaian action plan disertai dengan target terukur untuk
memastikan target pengurangan karyawan dapat tercapai. Semoga bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai