Pentingnya Pendidikan
Fungsi dan tujuan pendidikan nasional tersebut secara umum jelas mengarah pada
peningkatan kualitas bangsa. Kualitas bangsa tiada lain mencerminkan kualitas sumber daya
manusia suatu negara. Dengan pendidikan yang sungguh-sungguh diarahkan pada pencapaian
Kontribusi Pendidikan Dalam Meningkatkan Kualitas Bangsa Indonesia (Muhardi) 481
fungsi dan tujuan pendidikan nasional tersebut, maka bangsa Indonesia akan menjadi bangsa
yang terhormat, unggul, dan diperhitungkan dalam pergaulan dan persaingan dunia.
Kemajuan suatu bangsa di masa sekarang dan masa datang akan sangat ditentukan
generasi muda yang akan menjadi penerus bangsa itu sendiri. Generasi muda yang
berkualitas dihasilkan dari adanya sistem pendidikan yang berkualitas pula. Tidak mungkin
pertumbuhan kemajuan bangsa dapat terwujud di masa datang tanpa didukung oleh kemajuan
di bidang pendidikan. Pendidikan merupakan investasi jangka panjang yang sangat berharga
dan bernilai luhur, terutama bagi generasi muda yang akan menentukan maju mundurnya
suatu bangsa. Dalam kaitan ini, Rinehart dalam Daulat P. Tampubolon (2001 : 344)
menyatakan: “For years we have lied to young people, telling them they are the future of our
country and our society. How can they build the future when we give them nothing whit
which to build it? All we do is to hand over the responsibility with it we give them social,
political, fiscal, and environment garbage” (Bertahun-tahun lamanya kita membohongi
generasi muda. Kita katakan mereka adalah masa depan bangsa dan negara, tetapi tidak
memperlengkapi mereka untuk membangunnya. Yang kita wariskan hanyalah tanggung
jawab atas kerusakan sosial, politik, keuangan, dan lingkungan).
Namun kondisi kualitas pendidikan di Indoneisa saat ini belum sesuai dengan Tujuan
UU yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia, dan tanggap
terhadap tuntutan perubahan zaman. Menurut laporan PISA 2015 - program yang
mengurutkan kualitas sistem pendidikan di 72 negara, - Indonesia menduduki peringkat 62.
peringkat 5 di wilayah ASEAN. Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa
indonesia memiliki kesenjangan kualitas pendidikan yang di harapkan oleh pemerintah selaku
penyelenggara pendidikan. Kondisi ini menghambat Indonesia untuk memiliki sumber daya
manusia yang berkualitas sehingga Indonesia mengalami kesulitan dalam pertumbuhan
ekonomi. Berdasarkan data pada badan pusat statistik tingkat perkembangan perekonomian di
Indonesia tahun 2017 hanya 5,07 persen,presentase ini sangat rendah bila dibandingkan
dengan negara cina, filiphina dan malaysia. Ekonomi Malaysia mencatat pertumbuhan 5.9
peratus pada 2017, Malaysia mampumemiliki urutan ketiga di ASEAN. Hal ini
menunjukkan pertumbuhan perekonomian negara dipengaruhi oleh kualitas pendidikan
dalam arti yang sesungguhnya merupakan kualitas sumber daya manusia.
Sumber daya manusia yang berkualitas adalah sumber daya yang mampu mengelola
sumber daya alam, ilmu pengetahuan dan teknologi. Sekolah Menengah Kejuruan
merupakan salah satu Lembaga Pendidikan yang menghasilkan lulusan-lulusan yang dapat
bekerja mandiri dan membuka lapangan pekerjaan. Sehingga jika semakin banyak lulusan-
lulusan SMK yang berkualitas dengan dapat menekan angka pengangguran maka
pertumbuhan ekonomi indonesia akan meningkat.
https://www.youthcorpsindonesia.org/l/peringkat-pendidikan-indonesia-di-dunia/
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, ada beberapa masalah yang dapat diidentifikasi,
antara lain :
a. Standar Pendidikan yang belum terpenuhi
b. Nilai Hasil Ujian Nasional Siswa masih rendah
c. Peringkat Sekolah se Provinsi yang rendah
d. Pertumbuhan Ekonomi yang lambat
e. Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru
f. Kemampuan Kompetensi Profesinal Guru
g. Kemampuan Kompetensi Pedagogik Guru
h. Kemampuan Kompetensi Sosial Guru
i. Kemampuan Kompetensi Kepribadian Guru
j. Belum sesuainya Perancangan dan Pelaksanaan Pembelajaran dengan
kebutuhan
k. Belum Tercapaian Visi & Misi sekolah secara penuh
l. Kemampuan mengelola Sumber daya alam
m. Kemampuan Mengelola Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
n. Kurangnya Kemandirian Siswa
o. Perkembangan Potensi Siswa yang lambat
p. Penilaian dan Evaluasi Hasil Belajar Siswa
C. Pembatsan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi Masalah diatas, diambil beberapa
batasan masalah, antara lain :
a. Kemampuan Kompetensi Pendagogik Guru
b. Belum sesuainya Perancangan dan Pelaksanaan Pembelajaran dengan
kebutuhan
D. Rumusan Masalah
Dari Batasan masalah tersebut dapat dirumuskan beberapa masalah yang akan
dibahas dalam peneitian ini, yaitu:
a. Bagaimana Kemampuan Kompetensi Pendagogik Guru dalam merencang dan
Melaksanakan Pembelajaran yang sesuai kebutuhan siswa?
b. Bagaimana Pengaruh Kompetensi Pendagogik Guru pada ketercapaian Visi &
Misi sekolah?
c. Bagaimana Pengaruh Kompetensi Pendagogik Guru pada Penilaian dan
Evaluasi Hasil Belajar Siswa?
d. Bagaimana Cara Peningkatan Kemampuan Kompetensi Pendagogik Guru agar sesuai
satndar kompetensi Guru?