9 - Final SK Tatib Sidang Senat Poltekkes PDF
9 - Final SK Tatib Sidang Senat Poltekkes PDF
Menimbang :
1. Bahwa berdasarkan Permenkes RI nomor HK.03.05/I.2/03086/2012 tentang Petunjuk
Teknis Organisasi dan Tatalaksana Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan
perlu dibentuk Senat
2. Bahwa berdasarkan Permenkes RI nomor HK.02.03/I.2/08810/2013 tentang
Perubahan Kedua Atas Permenkes RI nomor HK.03.05/I.2/03086/2012 tentang
Petunjuk Teknis Organisasi dan Tatalaksana Politeknik Kesehatan Kementerian
Kesehatan perlu dibentuk Senat
3. Bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan nomor 495/KMK.05/2010 tentang
Penetapan Politeknik Kesehatan Surabaya Pada Kementerian Kesehatan Sebagai
Instansi Pemerintah yang Menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum perlu dibentuk Senat;
4. Bahwa untuk melaksanakan tugas dan wewenang Senat perlu ditetapkan Tata Tertib
Senat.
Mengingat :
1. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4301);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara
3859);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 1999 tentang Perguruan Tinggi (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara
3860);
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 49 tahun
2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor KP.04.04.3.I.A.256 tentang
Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian dalam dan dari Jabatan Direktur
Politeknik di Lingkingan Kementerian Kesehatan.
MEMUTUSKAN
Menetapkan:
Pertama : Tata Tertib Senat Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya, sebagaimana tertuang dalam
lampiran Keputusan ini;
Kedua : Tata Tertib ini berlaku sampai dengan disahkannya tata tertib yang baru berdasarkan hasil sidang
Senat.
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak ditetapkan, dengan ketentuan apabila di kemudian terdapat
kekeliruan dalam keputusan ini akan dilakukan perbaikan dan penyesuaian sebagaimana
mestinya
Ditetapkan : di Surabaya
Pada Tanggal : 17 Desember 2014
1
Lampiran : Keputusan Senat Poltekkes Kemenkes Surabaya
Nomor : 001/Senat/XII/2014
Tanggal : 17 Desember 2014.
Tentang : Tata Tertib Senat
TATA TERTIB
SENAT POLTEKKES KEMENKES SURABAYA
Pasal 1
Ketentuan Umum
Pasal 2
Kedudukan, Tugas dan Kewenangan Senat
Pasal 3
Pimpinan Senat
(1) Senat dipimpin oleh seorang Ketua dan dibantu oleb seorang Sekretaris yang berasal dari dan dipilih oleh
Anggota Senat.
(2) Ketua senat dijabat oleh Direktur Poltekkes terpilih
(3) Penetapan, pengusulan dan pemberhentian pimpinan Senat dilakukan sebagai berikut:
a. Ketua dijabat oleh Direktur Poltekkes Terpilih
b. Sekretaris dipilih dari anggota dalam rapat yang dipimpin oleh pimpinan sementara rapat;
2
c. Anggota tertua dan anggota termuda diberi tugas menjadi pimpinan sementara rapat sebagai Ketua dan
Sekretaris dengan tugas khusus untuk Penetapan Tata Terib Senat dan pemilihan dan penetapan
Pimpinan Senat;
d. Pimpinan rapat sementara bertugas menyeleksi persyaratan calon, menetapkan calon Sekretaris Senat
dan menyelenggarakan pemilihan dan menenetapkan pimpinan dengan Ketetapan Senat;
e. Pimpinan rapat sementara menerima kesediaan dan mengumumkan calon sekretaris yang memenuhi
persyaratan;
f. Pimpinan rapat sementara menetapkan seorang ketua dan seorang sekretaris sebagai pimpinan Senat
melalui musyawarah mufakat atau melalui pemilihan suara terbanyak apabila calon lebih dari satu;
g. Pimpinan rapat sementara berakhir tugasnya setelah terbentuk dan ditetapkannya Pimpinan Senat
Pasal 4
Masa Jabatan Senat
Anggota Senat Poltekkes Kemenkes Surabaya kecuali anggota ex-officio dianggkat untuk masa jabatan 4
(empat) tahun dan dapat diangkat kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan.
Pasal 5
Berakhirnya Keanggotaan dan Pimpinan Senat
(1) Pimpinan Senat dan Pimpinan Komisi, berakhir apabila sebagai berikut:
a. mengundurkan diri;
b. berhalangan tetap;
c. berhenti sebagai Pegawai Negeri Sipil atau Pegawai Poltekkes Kemenkes Surabaya.
d. melakukan tindak pidana yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap.
e. dinilai tidak memiliki kinerja yang baik oleh Senat;
f. berakhirnya masa jabatan ex-officio;
g. berakhirnya masa jabatan Senat;
(2) Senat dalam waktu sekurang-kurang 15 (lima belas hari) setelah pemberhentian anggota melakukan rapat
untuk menetapkan penggantian anggota antar waktu.
(3) Senat dalam waktu sekurang-kurangnya 15 (lima belas hari) setelah pemberhentian pimpinan melakukan
rapat untuk memilih dan mengangkat pimpinan Senat sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Pasal 6
Persidangan
Pasal 7
Kedudukan Komisi
Pasal 8
Tugas dan Wewenang Komisi
(1) Komisi memiliki kewenangan untuk melakukan kegiatan dalam lingkup kerja kebijakan normatifnya,
sedangkan kekuatan validitas hasil kerja berada pada keputusan Senat.
(2) Komisi sebagai unsur kelengkapan organisasi Senat menjalankan tugas Senat bersifat jangka panjang dan
berakhir bersamaan dengan berakhirnya tugas Senat.
(3) Lingkup kerja kajian normatif setiap komisi ditetapkan secara fungsional efektif sebagai pelaksanaan tugas
dan wewenang Senat.
(4) Komisi dalam menjalankan tugasnya jika dianggap perlu dapat menunjuk nara sumber yang bukan anggota
Senat, diajukan dan ditunjuk dengan keputusan Senat.
4
(5) Komisi membuat rencana kerja yang memuat hasil yang dicapai dengan memperhatikan azas manfaat dan
fungsional, efisien dan efektif dalam mendukung tugas dan peran Senat sebagai lembaga normatif tertinggi
di Poltekkes Kemenkes Surabaya di bidang akademik.
(6) Komisi menyelenggarakan rapat dan kegiatan lainnya, dan wajib melaporkan pada rapat pleno Senat
(7) Hal-hal yang tidak dapat diputuskan dalam rapat komisi dibicarakan dan diputuskan pada rapat pleno Senat
Pasal 9
Pembentukan dan Penetapan
Lingkup Bidang Kerja Komisi
(1) Jumlah dan komposisi keanggotaan komisi ditetapkan oleh Senat disesuaikan dengan daya dukung
terhadap lingkup kerja kebijakan normatifnya.
(2) Pembentukan dan kenggotaan serta rincian lingkup kerja kebijakan untuk setiap komisi ditetapkan oleh
Keputusan Senat.
(3) Lingkup Tugas Komisi yang dimaksud ayat (1) di atas adalah meliputi lingkup kerja kebijakan normatif
sebagai berikut:
Tugas Komisi A
Bidang Pengembangan Akademik
1. Menetapkan dokumen STATUTA Poltekkes Kemenkes Surabaya
2. Menetapkan dokumen RENSTRA dan RENOP Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya.
3. Menetapkan dokumen program kerja Direktur
4. Merumuskan dan menetapkan dokumen Rencana Induk Pengembangan (RIP) Politeknik Kesehatan
Kemenkes Surabaya
5. Merumuskan dan menetapkan kebijakan penilaian prestasi akademik
6. Memberikan pertimbangan kepada Direktur Poltekkes Kemenkes berkenaan dengan dosen yang
dicalonkan memangku jabatan akademik;
Tugas Komisi B
Bidang Kode Etik
1. Menetapkan norma dan tolok ukur penyelenggaraan program pendidikan, penelitian dan pemberian
pelayanan kepada masyarakat
2. Menetapkan dokumen etik perilaku dosen, tenaga pendidikan dan mahasiswa dalam kehidupan di
kampus
3. Menetapkan dokumen peraturan kerjasama dengan alumni, pemerintah, swasta, perguruan tinggi
dalam dan luar negeri
4. Menetapkan peraturan pelaksanaan akademik, kebebasan mimbar akademik, dan otonomi keilmuan
pada Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya dalam bentuk dokumen peraturan akademik, peraturan
penelitian dan peraturan Pengabmas.
Tugas Komisi C
Bidang Manajemen
1. Menilai pertanggungjawaban pimpinan Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya atas pelaksanaan
kebijakan yang ditetapkan
2. Memberikan pertimbangan kepada Kepala BP PSDMK berkenaan dengan calon yang diusulkan untuk
diangkat menjadi Direktur
3. Memberikan Pertimbangan kepada Kepala BP PSDMK berkenaan dengan pemberhentian Direktur
Karena berakhirnya masa jabatannya atau alasan lain
4. Bersama Direktur memberikan pertimbangan kepada Kepala BP PSDMK bagi pengangkatan dan
pemberhentian jabatan lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku
5. Merumuskan Kriteria dan tatacara pemilihan Direktur
6. Merumuskan dan menetapkan dokumen Tata Kelola Poltekkes Kemenkes Surabaya.
7. Menetapkan dokumen kebijakan mutu internal Poltekkes Kemenkes Surabaya
Pasal 10
Tata Cara Penetapan Anggota dan Pemilihan
Pimpinan Komisi
(1) Pimpinan Komisi terdiri atas Ketua Komisi dan Sekretaris Komisi.
(2) Pimpinan Komisi dipilih dari dan oleh anggota Komisi dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Rapat penetapan Pimpinan Komisi dipimpin oleh pimpinan rapat sementara;
b. Pimpinan rapat sementara terdiri dari angota tertua dan termuda masing-masing sebagai ketua dan
sekretaris rapat;
5
c. Setiap anggota komisi berhak mengajukan dirinya atau anggota lain untuk mencadi calon ketua dan
sekretaris komisi;
d. Rapat komisi menetapkan ketua dan sekretaris komisi dengan musyawarah mufakat atau dengan
pemungutan suara apabila lebih dari satu pasangan;
e. Pimpinan rapat sementara komisi, mengusulkan calon pimpinan komisi untuk ditetapkan oleh Senat
Pasal 11
Panitia Khusus
(1) Panitia Khusus (Pansus) dibentuk dan bertangung jawab sepenuhnya kepada Senat untuk menyelesaikan
suatu hal yang bersifat mendesak dan tidak tercakup dalam bidang kajian komisi-komisi.
(2) Panitia khusus dipimpin oleh anggota Senat dan beranggotakan anggota lintas komisi pada Senat dan
dapat ditambah dari luar anggota Senat.
(3) Anggota Panitia Khusus jumlah dan kualifikasinya ditetapkan dengan memperhatikan keahlian, dan
efektivitas kerja.
(4) Panitia khusus bersifat temporer, tugas dan batas kerjanya ditentukan dengan keputusan Senat.
Pasal 12
Etika Kerja Senat Akademik
(1) Menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan, keilmuan serta jati diri Poltekkes Kemenkes Surabaya dalam
menjalankan tugas Senat.
(2) Memberikan sumbangan pemikiran dalam memperkuat landasan normatif bagi kemajuan Poltekkes
Kemenkes Surabaya dengan mengutamakan kepentingan Poltekkes Kemenkes Surabaya di atas
kepentingan lainnya.
(3) Berusaha mewujudkan kehidupan kampus yang religius, edukatif dan ilmiah.
(4) Menumbuhkan semangat kebersamaan, efesiensi, efektifiktivitas, produktivitas dan nilai-nilai musyawarah
dan mufakat dalam pengambilan keputusan.
(5) Menunjukkan kinerja yang terpuji, dan berusaha dengan sungguh-sunguh untuk mewujudkan Senat sebagai
lembaga normatif.
Pasal 13
Anggaran Biaya Senat
Pasal 14
Penutup
(1) Tata Tertib ini ditetapkan dan berlaku untuk Senat sejak tanggal ditetapkan;
(2) Hal-hal yang belum diatur dalam peraturan ini akan diatur lebih lanjut dalam Keputusan Senat.
Ditetapkan di : Surabaya
Pada Tanggal : 17 Desember 2014