No.: SK/DIRUT/RSR/IV/2009
Tentang
Jaminan Kesehatan Bagi Karyawan & Dokter Tetap
(Revisi IV)
Menimbang : 1. Karyawan dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik apabila dalam kondisi
kesehatan yang baik.
2. Bahwa biaya kesehatan merupakan bagian dari biaya hidup yang apabila tidak di
perhatikan oleh perusahaan akan memberatkan biaya hidup dari karyawan
perusahaan.
Mengingat : 1. Undang-Undang RI No. 40 Tahun 2004 Tentang sistem Jaminan Sosial Nasional
2. Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 2004 Tentang Pengelolaan dan Investasi
Dana Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja.
3. Peraturan Perusahaan Rumah Sakit Khusus Bedah Rawamangun
4. Kondisi dan Kemampuan keuangan perusahaan
MEMUTUSKAN
Menetapkan
Pertama : Yang berhak mendapatkan jaminan kesehatan dari perusahaan adalah :
1. Pengurus Yayasan El-Hakim dan Keluarga Inti (Suami,Istri dan dua orang Anak)
2. Karyawan Tetap dan Istri
3. Dokter Tetap (telah diangkat melalui surat keputusan pengangkatan oleh direktur
utama rumah sakit ) dan istri
4. Karyawan kontrak sendiri dengan masa kerja minimal 6 (enam) bulan
5. Anak sah dari karyawan / dokter tetap maksimal 2 (dua) orang anak yang masih
dalam tanggungan, belum menikah dan belum bekerja, dibuktikan dengan kartu
keluarga dan telah terdaftar di administrasi perusahaan/HRD
6. Suami karyawan/suami dokter tetap yang tidak bekerja dan tidak memiliki
penghasilan dan telah terdaftar di administrasi perusahaan/HRD
Kedua : Ketentuan Jaminan Kesehatan diatur dalam lampiran Surat Keputusan ini.
Ketiga : Dengan Berlakunya surat keputusan ini, maka surat keputusan yang berkaitan yang
ada sebelumnya dinyatakan tidak berlaku lagi
Keempat : Surat keputusan ini berlaku terhitung mulai tanggal 03 Maret 2009
Kelima : Apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam surat keputusan ini, akan ditinjau
kembali dan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya
Ditetapkan di : Jakarta
Pada Tanggal : 02 Maret 2009
7. RESEP
a. Penebusan obat harus di sertai surat pengantar berobat (SPB) dan harus dilakukan di apotik
Rumah Sakit Rawamangun
b. Daftar harga obat untuk karyawan, Pengurus dan Keluarga Yayasan, dokter tetap dan keluarga
(istri, suami dan 2 (dua) orang anak dengan ketentuan :
Keterangan Ketentuan
PENEBUSAN DENGAN RESEP :
Obat Paten ( Harga Beli + PPN 10% )
Obat Generik ( Harga Beli + PPN 10% )
Obat Bebas ( Harga Beli + PPN 10% )
Susu & Vitamin ( Harga Beli + PPN 10% )
PENEBUSAN TANPA RESEP :
Obat Paten Tidak Boleh Dilayani
Obat Generik Tidak Boleh Dilayani
Obat Bebas ( Harga Beli + PPN 10% )
Susu & Vitamin ( Harga Beli + PPN 10% )
OBAT CITO (BELI KE LUAR RSR) Sesuai harga yang tertera di kuitansi
c. Apotik akan memprioritaskan pemberian obat generic bila harga obat tersebut dalam kondisi
normal dalam arti :
1. Harga Obat Generik lebih murah dari obat paten
2. Obat generik tersedia
d. Apotik berhak menilai jumalah dan rasionalisasi obat yang tertera di resep dokter dan akan
melakukan konfirmasi ke dokter penulis resep bila diperlukan
e. Apotik berhak mengganti merk obat-obatan yang diresepkan dokter dengan isi, kualitas dan
kuantitas yang sama, bila obat yang ditulis tidak ada sesuai standarisasi obat yang tersedia di
apotik rumah sakit khusus bedah rawamangun
f. Apotik dapat memberikan obat paten (non generik) apabila ditemui kondisi :
Tidak dapat diganti atau indikasi medis resep dokter
Obat generik tidak tersedia
Harga obat paten lebih murah dari pada obat generik
8. KELAS PERAWATAN
Bila atas rekomendasi dokter perlu di rawat, maka surat pengantar berobat tetap dipergunakan untuk
diperlihatkan kepada perawat di nurse station yang sesuai dengan haknya.
a. Bila karena kondisi tertentu karyawan, dokter dan keluarga harus dirawat di ruang rawat khusus
(HCU, Isolasi, perintologi), maka atas rekomendasi dokter yang merawat dapat di pindahkan dan
di rawat di ruang tersebut.
b. Bila kamar kelas perawatan sesuai haknya terisi penuh, maka akan mengikuti prioritas yaitu :
Prioritas I : Turun kelas dibawahnya bila ada
Prioritas II : Naik kelas di atasnya bila kelas dibawahnya tidak ada dan tidak dikenakan
biaya selisih kamar (dibuktikan dengan form dari RM).
c. Bila timbul selisih biaya kamar rawat akan diperhitungkan dengan plafon / hak kamar rawat
masing-masing golongan
d. Bila atas rekomendasi dokter perlu mendapat istirahat maka surat keterangan dokter diserahkan
ke bagian HRD setelah diketahui dan ditandatangani oleh atasan masing-masing.
9. RUJUKAN
Bila atas indikasi medis dan instruksi dokter Rumah Sakit Rawamngun harus dilakukan
pemeriksaan, perawatan dan tindakan medik di luar rumah sakit rawamangun sebagai upaya
rujukan, dengan persetujuan tertulis dari direksi dapat dilakukan.
10. PENGGANTIAN BIAYA
Pemggamtian biaya dapat diberikan atas persetujuan dari direksi kepada karyawan yang berobat
di luar Rumah Sakit Rawamangun baik sebagai upaya rujukan ataupun karena kondisi yang tidak
memungkinkan untuk berobat di rumah sakit rawamangun.
Penggantian Biaya diberikan dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Biaya jasa pemeriksaan dan tindakan dokter diberikan penggantian sesuai dengan standar tarif
jasa dokter di rumah sakit rawamangun.
b. Biaya pemeriksaan penunjang medis (LABORATORIUM, RADIOLOGI, USG, ECG, CTG)
diberikan penggantian dengan ketentuan tidak melebihi tarif dasar / harga beli rumah sakit
rawamangun.
c. Biaya obat apotik dan obat bebas diberikan penggantian bila obat tersebut di resepkan oleh dokter
yang memeriksa dengan ketentuan tidak melebihi tarif dasar / harga beli yang berlaku di
rumah sakit Rawamangun
d. Biaya alat kesehatan yang di gunakan diberikan penggantian dengan ketentuan tidak melebihi
tarif dasar / harga beli yang berlaku di rumah sakit rawamangun
e. Biaya ruang rawat inap diberikan penggantian sesuai dengan hak kelas keperawatan standar di
rumah sakit rawamangun
f. Penggantian biaya akan diberikan kepada karyawan setelah karyawan melunasi terlebih dahulu
biaya yang timbul atas pemeriksaan, perawatan dan tindakan medik yang dilakukan di luar rumah
sakit rawamngun dengan melampirkan bukti-bukti berupa kwitansi pembayaran asli, bukti
berobat kedokter, copy resep, resume medis (bila dirawat) dan bukti lainnya yang
diperlukan ke bagian HRD.
g. Perhitungan hari rawat selama-lamanya 20 hari kalender dan jika melebihi akan ditentukan
dengan kebijakan direksi.
11. Hal-hal lain yang belum tercakup akan diputuskan melalui kebijakan direksi
Ditetapakan di : Jakarta
Pada tanggal : 02 Maret 2009