I. JUDUL PENELITIAN
III. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Infark miokard akut (IMA) adalah salah satu penyakit jantung koroner
Menurut WHO, pada tahun 2008, 12,6% kematian di dunia disebabkan oleh
berkembang (WHO, 2010). Laju mortalitas awal (30 hari) pada IMA adalah
30%, dengan lebih dari separuh kematian terjadi sebelum pasien mencapai
rumah sakit. Walaupun laju mortalitas menurun sebesar 30% dalam dua
dekade terakhir, sekitar 1 di antara 2 pasien yang tetap hidup pada perawatan
akut pada arteri koroner (Davey, 2005). Predisposisi penyakit ini antara lain,
usia tua, jenis kelamin di mana pria lebih cenderung terkena penyakit ini,
1
Diagnosis IMA mempengaruhi baik aspek fisik dan psikososial dari
rumah tangga, aktivitas fisik, seperti memanjat tangga, kegiatan seksual dan
hobi, tidak dapat melakukan tingkat yang sama pekerjaan yang mereka bisa
fisik dan emosi dari infark miokard akut dapat menjadi permanen dan dalam
kualitas hidup untuk jangka panjang (Brown, et al,1999 dalam Chan et al,
2004).
kualitas hidup seseorang, maka dapat membantu petugas kesehatan dalam hal
ini perawat yaitu untuk mengetahui keadaan kesehatan pasien sehingga dapat
menjadi arah atau patokan dalam menentukan intervensi yang harus diberikan
2006).
Kualitas menjadi hal yang sangat penting bagi pasien, karena kualitas
hidup bisa menentukan angka harapan hidup pasien. penilaian kualitas hidup
2
ini menjadi pendekatan yang baru dalam menilai keberhasilan dari pengobatan
dan gambaran perubahan psikososial seperti menarik diri dari lingkungan dan
klinis yang pasien alami, efek dari pengobatan yang berpengaruh pada
perubahan fisik dan juga psikologis, dukungan sosial pasien, serta dukungan
(Fitriana, 2012).
individu dalam hidup dalam konteks budaya dan sistem nilai dimana
kualitas hidup disebabkan oleh diagnosis, manifestasi klinis, terapi dan efek
Penelitian yang dilakukan oleh Chan et all (2004) yang meneliti tentang
hidupnya buruk. Penelitian yang dilakukan oleh Panthe dan Kritpracha (2011)
3
pasien dengan infark miokard. Sebagai contoh individu dengan berbagai
menjadi sering tidak patuh dengan terapi yang harus dilakukan sehingga
Kualitas hidup yang baik pada pasien dengan infark miokard sangat
orang dan meningkat pada tahun 2013 sebanyak 80 orang dan tahun 2014
Makassar).
4
B. Rumusan Masalah
ini adalah: Bagaimanakah gambaran kualitas hidup pasien infark miokard akut
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat penelitian
1. Manfaat Ilmiah
5
tentang kualitas hidup pasien infark miokard akut dan merupakan salah
2. Manfaat Institusi
instansi rumah sakit tentang kualitas hidup pasien infark miokard akut dan
3. Manfaat Praktis
juga bagi penderita infark miokard tentang kualitas hidup pasien yang
6
IV. TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
2. Patofisiologi
2008).
sitokin Th1 sehingga sel T yang teraktivasi akan berubah menjadi sel
7
efektor Th-1 (selular). Hal ini akan mempengaruhi perkembangan
plak. Makrofag dan sel T yang masuk ke tunika intima akan terus
Akumulasi foam cell akan membentuk fatty streaks. Sel otot polos
dikeluarkan oleh makrofag dan sel endotel. Hal ini menyebabkan plak
Libby, 2008).
b. Ruptur Plak
sampai puluhan tahun. Dua ciri penting plak ateroma adalah adanya
fibrous cap yang menutupi bagian inti yang kaya lipid. Erosi pada
Derajat erosi endotel dapat berkisar dari minimal sampai ekstensif yang
8
aktivitas platelet pada kaskade koagulasi darah (Muliartha dan
Ali, 2004).
2004).
9
3. Tanda dan gejala
a. Gejala klinis
b. Laboratorium
10
1) CPK-MB/CPK
jam.
2) LDH/HBDH
kembali normal
3) AST/SGOT
c. EKG
4. Klasifikasi IMA
a. Infark Transmural
11
b. Infark Subendokardial
perfusi.
5. Diagnosis IMA
panas, atau ditindih barang berat. Nyeri dada biasanya dijalarkan ke lengan
terutama lengan kiri, leher, bahu, rahang, bahkan punggung dan epigastrium.
Lama nyeri biasanya lebih dari 20 menit dan tidak hilang dengan
2013).
peka untuk diagnosis pada fase dini. Gambaran perubahan khas muncul 8-12
12
(jaringan memar), dan kompleks QRS (jaringan nekrosis). Penemuan
kira 180° dari daerah infark menunjukkan depresi segmen ST timbal balik
intrasel dari sel otot yang rusak ke ruang ekstrasel. Setelah beberapa jam atau
patologis dapat timbul beberapa jam atau hari setelah infark walaupun
2013).
13
Pemeriksaan yang dianjurkan adalah creatinine kinase (CKMB)
serial. Peningkatan nilai enzim di atas 2 kali nilai batas atas normal
6. Penatalaksanaan
ini banyak dipakai pada infark inferior dengan sakit dada dan sinus
Pada sakit dada dengan lMA terutama infark anterior dengan sinus
tachycardia dan tekanan darah sistolik di atas 100 mmHg, β-Blocker dapat
dipakai. Dosis kecil βBlocker mulai dengan ½-5 mg IV. Dikatakan bahwa
pemberian β-Blocker dalam 5 jam pertama (bila tidak ada kontra indikasi)
spasme koroner, khusus angina sesudah hari ke-2 dan sebelum pulang.
14
Pemberian anti koagulansia hanya pada penderita yang harus diimobilisasi
agak lama seperti gagal jantung, syok dan infark anterior yang luas. Sekitar
sesudah 2-3 minggu untuk uji latih jantung beban (ULJB) yang
(Djohan, 2004).
a. Morfin : 2,5-5 mg sc.iv tiap 5-15 menit (atau phetidin 25-50 mg i.v tiap
15-30 menit
c. Nitrat : S.L., Spray, I.V (bila ada oedem paru/nyeri dada persisten.
e. Clopidogrel : 150-300 mg
1. Pengertian
15
Kualitas hidup merupakan pengalaman internal yang dipengaruhi
oleh apa yang terjadi diluar dirinya, tetapi hal tersebut diwarnai oleh
dalam kehidupan pada konteks budaya dan sistem nilai dimana mereka
16
berdasarkan sudut pandang kesehatan adalah kualitas hidup berdasarkan
hal yang dinilai tersendiri yaitu kualitas hidup secara umum dan kualitas
(subdomain/kategori)
Tabel 1
Domain dan Subdomain WHOQOL-BREF
Domain Facet/Subdomain
I. Kesehatan Fisik 1. Acitivity Daily Living (ADL)
2. Ketergantungan pada obat dan
alat bantu medis
3. Energi untuk kehidupan sehari-
hari
4. Mobilitas
5. Nyeri dan ketidaknyamanan
6. Kelelahan, istirahat dan tidur
7. Kapasitas kerja
II. Psikologis 1. Citra tubuh dan penampilan
2. Merasa diri berarti
3. Perasaan negatif
4. Perasaan positif
5. Kepuasan diri/Penghargaan
diri
6. Spiritual/agama/keyakinan
7. Berfikir, belajar, kemampuan
memori dan konsentrasi
III. Hubungan Sosial 1. Hubungan sosial dengan orang
lain
2. Dukungan sosial
3. Kehidupan sosial
4. Aktifitas social
IV. Kondisi Lingkungan 1. Sumber daya keuangan
2. Kebebasan, keselamatan fisik dan
keamanan
3. Kesehatan dan pelayanan sosial:
17
kualitas dan aksesibilitas
4. Lingkungan sekitar rumah
5. Kesempatan untuk memperoleh
informasi dan keterampilan baru
6. Partisipasi dan kesempatan dalam
rekreasi dan aktifitas
menyenangkan
7. Lingkungan fisik (polusi/suara/lalu
lintas/iklim)
8. Transportasi
Sumber: adaptasi dari WHOQOL-BREF introduction, administration,
scoring, and generic version of the assessment. (WHO, 2004).
a. Umur
18
menjalankan fungsinya sebagai individu atau bagian dari
c. Nutrisi
d. Ekonomi
19
penghasilannya. Penghasilan rendah akan berhubungan dengan
2008).
e. Pendidikan
membantu kebutuhan.
f. Penyakit
20
V. KERANGKA KONSEP
kualitas hidup bisa menentukan angka harapan hidup pasien. penilaian kualitas
hidup ini menjadi pendekatan yang baru dalam menilai keberhasilan dari
dalam hidup dalam konteks budaya dan sistem nilai dimana individu hidup
B. Kerangka Konsep
Secara rinci dasar pemikiran pada penelitian ini dapat dilihat pada
Kesehatan Fisik
Psikologis
Kualitas Hidup
Pasien Infark
Miokard Hubungan Sosial
Lingkungan
Keterangan :
21
C. Defenisi Operasional dan Kriteria Objektif
1. Kualitas hidup
a. Definisi Operasional
b. Kriteria Objektif:
22
2. Domain Kesehatan Fisik
a. Defini Operasional
individu disibukkan.
b. Kriteria Objektif :
3. Domain Psikologis
a. Defenisi operasional
23
hal-hal baik dalam hidup. Pandangan individu, dan perasaan pada
masa depan.
b. Kriteria Objektif :
a. Definisi operasional
b. Kriteria Objektif :
24
5. Domain Kondisi Lingkungan
a. Definisi operasional
kedekatan sekitar.
b. Kriteria Objektif :
a. Definisi Operasional
25
VI. METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
1. Lokasi
Makassar.
2. Waktu
1. Populasi
ini adalah pasien infark miokard di Ruang CVCU RSUD Labuang Baji
2. Sampel
26
akut yang dirawat di Ruang CVCU RSUD Labuang Baji Makassar saat
a. Kriteria Inklusi
b. Kriteria ekslusi
lain.
hidup pada pasien yang dikembangkan oleh Minoz dan Thiagarajan (1998).
sebanyak 26 dan dianalisa dengan cara dicari nilai rata-rata dari setiap item
27
tidak memuaskan sampai dengan sangat memuaskan. Domain kesehatan fisik
E. Pengolahan Data
1. Seleksi
menurut kategori.
2. Editing
3. Koding
4. Tabulasi
28
Pengelompokan data ke dalam suatu tabel menurut sifat-sifat yang
F. Analisa Data
mean, median, dan standar deviasi. Pada umumnya, dalam analisis ini hanya
G. Penyajian Data
H. Etika penelitian
1. Informed Consent
2. Anonimity
29
3. Confidentiality
30
DAFTAR PUSTAKA
Arso, M.A. (2012) Diagnosis dan Tatalaksana Sindrom Koroner Akut, Bagian
Penyakit Dalam FK UGM: Jogjakarta
Brunnert & Suddart. (2002). Buku ajar keperawatan medikal bedah, volume 2.
EGC: Jakarta.
Chan D.S. K, Chau J.P.C, & Chang A.M. (2004) Quality of Life of Hongkong
Chinese Diagnosed With Acute Coronary Syndroms, Blacwell
Publishing Ltd, Journal of Clinical Nursing, 14, 1262-1263
Fitriana N.A. & Ambarini T. K. (2012). Kualitas hidup pada penderita kanker
serviks yang menjalani pengobatan radioterapi. Jurnal Psikologi Klinis
dan Kesehatan Mental. Vol. 1(2). Fakultas Psikologi Universitas
Airlangga: Surabaya.
Idrus, 2010. Infark Miokard Akut Dengan Elevasi ST. Dalam: Ilmu penyakit
dalam: Edisi ke 6. Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta
Kumar Vinay, Abul K. Abbas, Nelson Fausto, Richard Mitchell. 2013. Robbins
Basics Pathology. Elsevier: Philadelphia.
Malinrungi, Trio Tangkas Wahyu. 2013. Hubungan Antara Luas Infark Miokard
Akut (Berdasarkan Skor Selvester) dengan Ketahanan Hidup Selama 6
Bulan. Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas
Diponegoro, Rumah Sakit Umum Pusat dr. Kariadi: Semarang.
Mier,N., Alonso, A.B., Zhan, D., Zuniga, M.A., & Acosta, R.I. (2008). Health-
related quality of life in a binational population with diabetes at the
Texas-Mexico border. Rev Panam Salud Publica, 23 (3), 154-163
31
Muliartha I Gede Ketut dan Muljohadi Ali. 2004. Pembuatan Probe Diagnostik
Penderita Infark Miokard Akut yang Terkait Infeksi Mikroorganisme.
Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya: Malang.
Panthe B & Kritpracha C. (2011) Review: Anxiety and Quality of Life Patients
With Myocardial Infarction, Nurse Media Journal of Nursing, 1(1) 105-
115
Reid, M.K.T., & Walker, S.P. (2009). Quality of life in Caribbean youth with
diabetes. West Indian Med Journal, 58 (3) 1-8
Rubin, R.R. (2000). Research to Practice Diabetes and quality of life. Diabetes
Spectrum, 13, 1-21
Sustrani , L., Alam, S., & Hadibroto, I. (2010). Diabetes: Informasi lengkap untuk
penderita dan keluarganya. Gramedia Pustaka: Jakarta.
Wexler, D.J., Grant, R.W., Wittenberg, E., Bosch, J.L., Cagliero, E., Delahanty,
L., Blais, M.A., & Meigs, J.B. (2006) Quality of life person with type 2
diabetes, Diabetologia, 49, 1489-1497
32
abuse/researc’tools/whoqolbref/en/index.hhtml. diakses tanggal 25 Mei
2014.
33