Anda di halaman 1dari 48

Rest Area di kawasan hutan jati Saradan Madiun

BAB III
TINJAUAN LOKASI

[1] GAMBARAN SEGMEN JALAN RAYA SARADAN MADIUN


Jalan raya saradan
merupakan jalan nasional yang
menghubungkan antara Provinsi
Jawa Tengan dengan Provinsi
Jawa Timur. Jalan raya saradan
melintasi Kawasan hutan jati
sector II kecamatan Saradan
kabupaten Madiun. Jalan
nasional yang melintasi
Kawasan hutan jati ini jalan
nasional yang menghubungkan
kecamatan Caruban dengan kecamatan Nganjuk provinsi Jawa Timur merupakan jalur
nasional rawan kecelakaan, dimana jalan ini memiliki lebar jalan yang sempit sebagai jalan
nasional, juga kurangnya lengkapnya fasilitas jalan seperti rambu-rambu lalu lintas dan
penerangan jalan waktu malam hari. Jalan yang bergelombang dan situasi hutan yang
sering diasumsikan orang sebagai situasi seram memotivasi banyak terjadinya kecelakaan
lalu lintas di daerah ini. Saat melintasi jalan raya saradan jarang ditemukan tempat yang
menyediakan persinggahan ataupun sejanis rest area. SPBU pun sulit ditemui disepanjang
ruas jalan ini. Jarak antara SPBU cabang caruban dengan cabang perbatasan kecamatan
Saradan dengan kabupaten Nganjuk sangat jauh, bila ditempuh dengan kendaraan bisa
mencapai waktu 30-45 menit.

Yuanita Setyo Atri 26


Rest Area di kawasan hutan jati Saradan Madiun

Dari permasalahan yang muncul tersebut maka ide untuk membuat desain rest
area ini dikembangka, diharapkan bisa mengatasi untuk membantu menanggulangi
maslah yang telah ada sebelumnya yang timbul di sepanjang ruas jalan raya saradn
tersebut.
Dasar pertimbangan pemilihan site di salah satu ruas jalan raya saradan
kecamatan Saradan Kabupaten Madiun antara lain :
 Jalur nasional
Site mempunyai potensi keramaian lalu lintas yang relatif tinggi karena site
dilewati oleh jalur nasional yang menghubungkan provinsi Jawa Tengah dengan
provinsi Jawa Timur.
 Kelangkaan area singgah maupun SPBU di daerah Saradan
 Space yang mencukupi
 Potensi alam yang memungkinkan untuk menunjang kegiatan relaksasi

Yuanita Setyo Atri 27


Rest Area di kawasan hutan jati Saradan Madiun

Perkembangan Panjang Jalan Kabupaten

Tahun
NO URAIAN SAT
2002 2003 2004

1 JALAN ASPAL
a. Kondisi Baik Km 277,25 225,36 263,30
b. Kondisi Sedang Km 167,45 254,90 172,15
c. Kondisi Rusak Km 53,15 92,84 142,00
JUMLAH 497,85 573,10 577,45
2 JALAN BATU
a. Kondisi Baik Km 112,8 37,90 37,10
b. Kondisi Sedang Km 40,9 111,90 110,35
c. Kondisi Rusak Km 32,7 48,85 48,85
JUMLAH 186,40 198,65 196,30

3 JALAN TANAH
a. Kondisi Baik Km 12,3 12,30 7,50
b. Kondisi Sedang Km 20,8 20,80 93,35
c. Kondisi Rusak Km 96,95 126,55 56,80
JUMLAH 130,05 159,65 157,65

JML PANJANG JLN Km 814,30 931,40 931,40

4 JEMBATAN
a. Kondisi Baik Buah 115 138 45,00
b. Kondisi Sedang Buah 107 106 188,00
c. Kondisi Rusak Buah 2 2 24,00
d. Kondisi Rusak Berat Buah 0 0 0

JUMLAH 224,00 246,00 257,00

5 JALAN DESA SWADAYA


a. Pemeliharaan Jalan Km 207,82 61,00 161,70
b. Bantuan aspal untuk jalan Drum 2.203,00 2.584,00 1.903
desa

Tabel 3.1. Data Perkemabangan Jalan Kabupaten Madiun


Sumber : Dinas PU Bina Marga dan Cipta Karya Kabupaten Madiun ( 2005 )

Yuanita Setyo Atri 28


Rest Area di kawasan hutan jati Saradan Madiun

1.1. Letak
Berada di salah satu ruan jalan raya Saradan Madiun tepatnya dikawasan katok
kecamatan Saradan dan TPK (Tempat Pemotongan Kayu) Saradan.

Gambar 3.3. Site hutan jati Saradan


Sumber: google earth & Analisa pribadi

1.2. Topografi
Wilayah ini merupakan lahan Kawasan hutan jati dengan ekosistem alam yang
masih asli. Lahan hutan jati ini merupakan hutan produksi kayu jati yang dikelola oleh
badan perhutani Saradan. Site yang terpilih memliki luas Kawasan hutan yang terbentang
seluas 20,6 hektar dimana kondisi tanahnya yang kurang stabil, jenis tanahnya subur
dengan kontur landai dengan penurunan kontur 50cm tiap 1km nya. Site dipenuhi dengan
vegetsi jati yang masih memiliki umur penanaman 6 tahun. Tanah yang relatif landai
mempunyai potensi sebagai pengadaan suatu fasilitas rest area ini.
Pada site terdapat pasar kayu yang dikola oleh Departemen Perhutani Saradan,
dimana kios kayu tersebut sudah sangat pasif (sedikit pedagang yang masih aktif
berjualan dilapaknya). Pedagang kayu ini merupakan pendududk asli Kecamatan Saradn
yang memanfaatkan hasil alam sebagai pengahsilan utamanya.

Gambar 3.4. Kios Kayu KPU Saradan


Sumber: dokumen pribadi

Yuanita Setyo Atri 29


Rest Area di kawasan hutan jati Saradan Madiun

1.3. Kondisi Ffisik dan Tata Ruang

Permikiman

Gambar 3.5. kondisi citra udara site hutan jati


Sumber: google earth

Gambar 3.6. Eksisting Site


Sumber: dokumen pribadi

Yuanita Setyo Atri 30


Rest Area di kawasan hutan jati Saradan Madiun

 Luas site +20,6 Ha


 Site merupakan lahan yang ditanamin pohon jati milik Perhutanani Kabupaten
Madiun Kecamatan Saradan. Lahan hutan jati ini memiliki jenis tanah yg kurang
stabil sehingga tidak jarang terjadi longsor saat hujan, sehingga perlu pengolahan
site yang baik untuk menunjang adanya rest area di lokasi ini dengan
meminimalkan perubahan kondisi site dan vegetasi yang telah ada.
 Batas-batas site :
Sebelah Utara : pemukiman penduduk
Sebelah Selatan : lahan hutan jatii
Sebelah Timur : lahan hutan jati
Sebelah Barat : lahan huatn jati

[2] STRATEGI PERENCANAAN

Gambar 3.7. site yang terpilih


Sumber: google earth

Secara umum potensi pengadaan fasilitas penunjang bagi pengguna jalan raya
Saradan di Kabupaten Saradan Madiun dapat dikelompokkan dalam dua kategori yaitu
katagori utama dan penunjang.Sebagai katagori utama, berupaya mengembangkan
kawasan yang memiliki potensi dengan memadukan unsur alam dengan pengadaan

Yuanita Setyo Atri 31


Rest Area di kawasan hutan jati Saradan Madiun

fasilitas dengan bahan local dan modern yang sesuai dengan ekosistem alam hutan jati.
Sebagai katagori penunjang, sistem pengembangannya sesuai dengan kemampuan dan
peruntukannya.

Potensi alam penunjang yang dikembangkan di luar kawasan hutan/ kawasan


hijau utama, ialah pada sepanjang jalur darat antar provinsi menuju Surabaya yang
melewati kawasan hutan jati Saradan sektor II ini. Permasalahan yang berkaitan dengan
lokasi kecamatan Saradan, Madiun ini berada di tengah kawasan hijau atau lebih tepatnya
kawasan hutan produksi kayu jati, di satu sisi cukup menguntungkan dengan keberadaan
daerah ini yg dilewati oleh jalur utama antar provinsi dan potensi alam yang memadahi,
tetapi di sisi lain relatif “terisolir” karena kawasan ini rawan kecelakaan dan berada
ditengah hutan.

Strategi yang diusung yaitu :

 Pengembangan potensi kawasan yang diprioritaskan pengembangannnya, baik


dalam skala nasional, wilayah maupun lokal.
 Memeratakan dan mengembangkan sistem interaksi antar wilayah terutama pada
wilayah yang secara geografis relatif terisolir serta sektor perhubungan.
 Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam dan mengkolaborasikan potensi
alam tersebut dengan kemajuan teknologi yang sesuai dengan ekosistem alam
hutan jati

Yuanita Setyo Atri 32


REST AREA SEBAGAI FASILITAS TRANSIT
BAGI PENGGUNA JALAN RAYA SARADAN
KAWASAN HUTAN JATI MADIUN
Disusun Oleh :
YUANITA SETYO ATRI
I 0205126

Menyetujui,
Surakarta, 26 Januari 2010

Pembimbing II Pembimbing I

Kahar Sunoko, ST. MT Ir. Hardiyati, MT


NIP. 19690320 199503 1 002 NIP. 19561209 198601 2 001

Pembantu Dekan I Ketua Jurusan Arsitektur


Fakultas Teknik Fakultas Teknik

Ir. Nugroho Djarwanti, MT Ir. Hardiyati, MT


NIP. 1956112 198403 2 007 NIP. 19561209 198601 2 001

JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2009

ii
Puji Syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas terselesaikannya Tugas Akhir ini
terkhusus ku persembahkan tuk MAMI tersayang yang slalu dihatiku dan tak
akan tergantikan walau pun kau telah pulang ke surga bersama BAPA,…slalu ku
ingin kau tersenyum dengan manis dan yang slalu mengiringiku dengan doa dan
kasih sayang yang takkan terlupakan…kan kuwujudkan mimpi dan harapanku
ini MI hanya untuk mu….
Ku mencintaimu slalu dan slalu tuk selamanya MY LOVELY MOM

Terimakasih ku ucapkan tuk :


Tuhan Yesus Kristus yang slalu mengiringi tiap langkah hidupku dan slalu menggadeng tanganku dan
tak pernah terlepaskan….terimakasih Tuhan buat sgala karunia yg KAU berikan padaku…kupersembahkan hasil
TA ku ini sebagai korban syukurku kepadaMU…tiada yang indah tanpaMU Tuhan…sgalanya KAU jadikan indah
pada waktunya…ku cinta KAU dengan seluruh jiwa ku.

Especially for u MOM…terimakasih tuk sgalanya yang tlah kau berikan wat nita mi…betapa ku rindu kau
ada disini slalu disisiku,ku ingin membuatmu bangga mi, puji Tuhan mi akhirna nita jadi sarjana seperti impian
mami…

Makasih buat BABE yang udah mendoakan & membiayai nita mpe jadi sarjana, walaupun sering ku
mengecewakanmu tapi ku ingin buktikan bahwa nita juga mampu menggapai mimpi setinggi mungkin dengan
jadi arsitek wanita. Ku sayang koe be…

My sister
Sist TINA n keluarga – makasih tuk doa n supportnya, hehe adekmu ini akan selalu semangat n ceria
demi kalian yang kusayang…hehehe seringlah pulang solo…(kappa…tete nita uadah jd sarjana…makasih
dah sering telepon tete wat ngasi semangat)
Keluarga SUPIT (sist IRA n mas ONAD) – aku slalu pengen seperti kalian yg selalu ceria jd
pasangan…makasih bayak wat doa, support yg takkan terlupakan disaat aku down tuk TA, hehe makasih udah
sering telepon tuk hibur nita…kalian selalu buatku tersenyum dan mengajariku tuk slalu mengucap
syukur…hehee makasih buat kado tahun barunya y….hehehe asik ponakan baru!!!
Sist NDUT_yanSRI_MArkonaH_dek YolaNDa…hehehe sebutanmu kok akehmen to
ndut….makasih y adekku yang paling kusayang,yang selalu menemaniku, maaf ku sering
melupakkanmu…hehehe g enek koe opo dadine aku iki,hehe makasih y dah sering ditemeni begadang n sering
kuperbudakmu tuk membantuku menggambar n mewarna…
u are d’best sist for me…love u ndut.

iii
Kaluarga Besar Sastri Sulamto – mbah n para tante n om (dari mami) – terimakasih buat doa &
perhatian kalian yg slalu ingatkan nita tuk lakukan yang terbaik tuk meraih cita2. Keluargabesar dari mami yg
slalu ceria n heboh…hehehe makane aku juga ketularan heboh..hehehehe saiki jd arsitek heboh om te

Keluarga Beras Wano Wijoyo – mbah/om/tante (dr babe) – trimakasih wat doa n support kalian wat
nita hingga nita jadi seperti skrng ni.

Keluarga barunya om bari n tante-hehe ojo nyuwun traktiran wae…gentian kalian yg traktir aku lho…ceria
bgt kalian nek aku memoir kerumah…hehehehe penghiburku saat TA
Del Horno & mbak indah….kalain pasangan bulet2 hehe..makasih y om dah dibantuin buat 3D…love u
pull pokoke om
Om Awas…weh omku sing ngakune paling ganteng sak sipil’04 ki – matur nuwun y om dah sering bantu nita
dari ngater,jemput,n dikongkon2 pas TA n ultahku hehe aku jd kaya punya kakak cow baru…senangnya akhirna
bisa ngrasain punya kakak cow hehe…

Dosen pembimbing Bu_Nunuk & P_Kahar…terimakasih buat bimbingan selama


TA&seminar…sudah mau mendengar keluh kesahku bu/pak…kalian takkkan terlupakan bagiku…dosen yg
ngangeni pol…pokoke sketsa…hehe

The Gread Four


Rizka_une cil – hehe walaupun koe jauh diBAnten…makasih wat support n doanya y…raih mimpi setinggi
mungkin y ne…miss u
Nida_SiBos – maasih y bos dah sering jengukin di Studio…cie2 yg udahjd pegawai bank…miss u…tunggu
aku diSemarang
Lia_une gede – tinggal kita yg distudio ne…akhirna kita bareng lulusna…wisudanya juga…hehehe.makasih
y udah jadi best friend, koe slalu ada saat keadaan apapun…maafkan akaku yg sering melu[akanmu…love u sist

Hehe GUDEL ASIA….makasih y my gud-gud yang sudah membantu banyak hal…dari jd assisten mpe
babysiterku…hahaha…g enek koe py aku ngrampungke TAku n menemani hari2ki sekarang ni(mbolang
girl)…makasih banyak gud-gud wat doa-support-pinjaman barang2 wat TA…kebersamaan yg indah bersama
d’gudel’s….Smangat gud-gud
Bondeng_Rani,HIda,Endah,Mimi,KD n cah kantin ..makasih at support,n doanya…hehe
kalian penggembira yg aling cespleng penghilang stress pas TA or kapanpun….hahahaa BTP juga cespleng
SAKIR club..(bayu_yogi_fathoni_gugun,dkk)- makasih wat refensi,doa,n supportnya yo
cah…do gek ndang TA genti…ayo nyakir….bagi ilmu eker-eker…wekawekawekaweka….
Khusus wat RIKA/bayu – makasih wat masukan n support hehehe yg sering kucurhatin,…hehehe
makasih wat segalanya (hehe dah mau dengerin curhatku) y yu…semangat rika!!!!!!!!….

iv
Abet_mama_indi_dian – makasih kalian sudah memberiku keluarga baru yg tidak pernah kubayangkan
sebelumnya..hehehe bisa bertemu kalian yg suka cerita…khusus wat abet , makasih sudah menemani TA n
akhir kuliahku,& jg 6thn6blnku…sayangku slalu ada buat kamu.

Teman-teman Studio 116-makasih wat kebersamaan yg menyenangkan saat studio….iu takkan


terlupakan…kedombyengan nek do neng studio bilik cew2 centil-biliknya nadra yg sering dikunjungi tamu-
biliknya 04(mas erwan dkk)hehe sering nyetel kotbah,bilik edannya pak lurah dkk…musih antah
berantah(dangdut-campursari mpe rock…hahahaha) ruame pol cah nek neng studio…

Cah ARCH’05 – makasih wat kebersamaan selama di jurusan arch…miss u all…ayo ngumpul2 maneh cah
Cah maket_lutfhi dkk…makasih yo le wis dibantuin buat maket….YO mAyAn nuk
Maketmu…hahahahaha
Rizkhi arch’05…thanx y kid ah dibatuin wat 3D…bagus kok 3Dmxna tapi kok Cuma sepro kawasan
tok…hehehe
Dosen Lab.Struktur yg heboh…n semua dosen yg tak bs kusebut semuanya…- terimakasih buat
bimbingan dan kebesersamaan selama di kampus arsitektur…keluarga baru ini akan slalu ada dihatiku…hehe
dosen2 heboh….
PAku P_oni/soedwiwahjono – maksih pak tuk bimbingannya selama 4thn..terimakasih sudah
menyempatkan datng tuka acara pendadaran & yudisium…hehe saya ucapkana banyak terimakasih
Petugas Pengajaran (p_bejo,mas toni,dkk)…- hehe kalian heboh bgt…kampus rame nek
ketemu kalian..hahahaha nyenangke…p.bejo tuk salam dari p.hohok…hehehe

Semua pihak yang memberiku semangat, doa, n support selama kuliah dan berada
dikampus arsitek…terimakasih telah membuat hidupku tambah berwarna…tugas
akhir ini ku persembahkan sebagai ucapan terimakasihku untuk kalian
semua…terimakasih banyak atas segala bantuan,doa n support yang telah
diberikan sehingga terwujud impian nita menjadi sarjana arsitek di UNS ini…
Tuhan Beserta Kita

v
KATA PENGANTAR

Salam sejahtera dan Puji Nama Tuhan Yesus Kristus, atas anugerah,berkat dan penyertaan-
Nya sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik sebagai salah satu persyaratan
mendapatkan gelar strata satu di Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret.
Dalam penulisan ini, penyusun menghaturkan banyak terima kasih kepada:
1. Ir. Hardiyati, MT selaku ketua Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret
& Pembimbing I Tugas Akhir.
2. Kahar Sunoko, ST. MT, selaku Dosen Pembimbing II Tugas Akhir.
3. Ir. Soedwiwahjono, MT , selaku Dosen Pembimbing Akademis
4. Sri Yuliani, ST, M AppSc, & Yosafat Winarto, ST. MT selaku Ketua Panitia Tugas Akhir
Jurusan Arsitektur FT-UNS.
5. Civitas Akademika Jurusan Arsitektur Universitas Sebelas Maret Surakarta.
6. Bapak dan ketiga saudara perempuanku yang selalu member support.
7. Semua pihak yang telah membantu selama proses penyusunan Tugas Akhir.
Penyusun menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Penyusun berharap
semoga laporan ini dapat memberikan kemanfaatan bagi kita semua. Amin.

Surakarta, 26 Januari 2010

Yuanita Setyo Atri

vi
Rest Area di kawasan hutan jati Saradan Madiun

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN i
PERSEMBAHAN ii
TERIMA KASIH iii
KATA PENGANTAR vi
DAFTAR ISI viii
DAFTAR GAMBAR xii

DAFTAR TABEL xv

DAFTAR SKEMA xvi

BAB I 1

[1] JUDUL 1

[2] PEMAHAMAN JUDUL 1

2.1. Pemahaman Rest Area 1

2.2. Pemahaman Fasilitas 1

2.3. Pemahaman Transit 1

2.4. Pemahaman Pengguna 2

[3] LATAR BELAKANG 2

3.1. Kebutuhan Manusia Akan Zona Relaksasai Seiring dengan Meningkatnya Mobilitas
Jalur Darat Antar Provinsi. 2
3.2. Potensi Jalan Raya Saradan Madiun yang Termasuk Jalur Rawan Kecelakaan
Sebagai Lokasi Pengadaan Rest Area Yang Ideal. 5
3.3. Potensi Alam Hutan Jati Sebagai Kawasan Relaksasi 6
3.4. Pengkolaborasian Antara Tema Alam dengan Bahan Modern 7 1
[4] PERMASALAHAN DAN PERSOALAN 7

4.1. Permasalahan 8

4.2. Persoalan 8

4.2.1. Perencanaan 8

Yuanita Setyo Atri vii


Rest Area di kawasan hutan jati Saradan Madiun

4.2.2. Perancangan 8

[5] TUJUAN DAN SASARAN 9

5.1. Tujuan 9

5.2. Sasaran 9

[6] LINGKUP DAN BATASAN PEMBAHASAN 9

6.1. Lingkup Pembahasan 10

6.2. Batasan Pembahasan 10

[7] METODE PEMBAHASAN 10

7.1. Tahap Pengumpulan Data 10

7.2. Tahap Pengungkapan Masalah 11

7.3. Analisa Data 11

7.4. Tahap Perencanaan dan Perancangan 11

[8] SISTEMATIKA PELAPORAN 12

BAB II

[1] TINJAUAN DASAR REST AREA 13

1.1. Pemahaman Rest Area 13

1.2. Sasaran 13

1.3. Standarisasi Rest Area 14

a. Standarisasi Luasan Minimum Rest Area 14

b. Standarisasi Fasilitas Rest Area 16

c. Standarisasi Pemilihan Tapak Rest Area 16

d. Jenis Kendaraan yang Masuk Rest Area 17

e. Waktu Pelayanan Rest Area 17

f. Skup Pelayanan Rest Area 17

1.4. Kegiatan Dalam Rest Area 17

a. Kegiatan Pengelola 18

b. Kegiatan Tamu 18

Yuanita Setyo Atri viii


Rest Area di kawasan hutan jati Saradan Madiun

c. Kegiatan Pelaku Usaha 19

1.5. Pengelompokan Pewadahan Fisik Kegiatan Didalam Rest Area 19

a. Tuntutan Rest Area sebagai Pewadahan Fisik 19

b. Kebutuhan Ruang Secara Umum di Dalam Rest Area 20

1.6. Status Pengelolaan dan Struktur Organisasi 22

a. Status Pengelolaan 22

b. Struktur Organisasi 22

1.7. Tuntutan Bangunan 22

[2] STUDY KOMPARASI 23

2.1. Rest Area Tol Cikampek 23

2.2. Rest Area Mangkang, Semarang 24

BAB III

[1] TINJAUAN LOKASI 26

1.1. Letak 29

1.2. Topografi 29

1.3. Kondisi Fisik dan Tata Ruang 30

[2] STRATEGI PERENCANAAN 31

BAB IV

[1] ARAH PERENCANAAN 33

1.1. Fungsi 33

1.2. Tujuan 33

1.3. Sasaran 33

[2] MANFAAT PERENCANAAN 34

2.1. Bagi Penggunjung 34

2.2. Bagi Masyarakat Sekitar 34

2.3. Bagi PEMDA 34

Yuanita Setyo Atri ix


Rest Area di kawasan hutan jati Saradan Madiun

[3] PENERAPAN ARSITEKTUR DALAM PERENCANAAN DESAIN 35

3.1. Transformasi Pada Tampilan Keseluruhan Kawasan 35

3.2. Konsep Tampilan Fisik Bangunan 35

[4] PROGRAM PERENCANAAN 36

4.1. Merancanakan Kegiatan Transit 36

4.2. Merencanakan Kegiatan Relaksasi 36

4.3. Merencanakan Kegiatan Akomodasi 36

[5] PENDEKATAN PROGRAM KEGIATAN 36

5.1. Kegiatan Transit 36

5.2. Kegiatan Relaksasi 38

5.3. Kegiatan Akomodasi 38

[6] PELAKU KEGIATAN 39

6.1. Pengunjang 39

6.2. Pengelola 39

[7] LINGKUP PELAYANAN 40

[8] TUNTUTAN BANGUNAN 40

[9] TRANSFORMASI FUNGSIONAL 41

9.1. Lansekap 41

9.2. Sistem Struktur, Konstruksi dan Bahan 42

[10] PENDEKATAN LOKASI 43

BAB V

[1] KRITERIA SITE TERPILIH 44

[2] ANALISA PENDEKATAN PENGOLAHAN SITE 45

2.1. Eksisting Site 45

2.2. Pencapaian Terhadap Site 46

2.3. Sirkulasi Pada Site 52

2.4. Orientasi dan View 56

Yuanita Setyo Atri x


Rest Area di kawasan hutan jati Saradan Madiun

2.5. Lansekap 57

2.6. Zonning 63

[3] KEGIATAN DALAM REST AREA 70

3.1. Pengelompokan Kegiatan 70

3.2. Pola Kegiatan 70

3.3. Kebutuhan Ruang Berdasarkan Pengelompkan Kegiatan 73

[4] ORANISASI RUANG 78

4.1. Organisasi Ruang Makro 78

4.2. Organisasi Ruang Mikro 78

[5] PENETUAN DAYA TAMPUNG 83

[6] BESARAN RUANG & POLA HUBUNGAN RUANG 84

[7] BENTUK DAN TAMPILAN BANGUNAN 85

[8] STRUKTUR DAN KONSTRUKSI 91

[9] SISTEM UTILITAS 97

9.1. Jaringan Listrik 97

9.2. Jaringan Air Bersih 98

9.3. Jaringan Air Kotor 99

9.4. Drainase 100

9.5. Sistem Komunikasi 100

9.6. Sistem Pengamanan Kebakaran 101

9.7. Sistem Penangkal Petir 103

9.8. Sistem Keamanan Kawasan 103

DAFTAR PUSTAKA 104

Yuanita Setyo Atri xi


Rest Area di kawasan hutan jati Saradan Madiun

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. 23

Gambar 2.2. 25

Gambar 2.3. 25

Gamabr 3.1. 26

Gambar 3.2. 27

Gambar 3.3. 29

Gambar 3.4. 29

Gambar 3.5. 30

Gambar 3.6 30

Gambar 3.7. 31

Gambar 4.1. 42

Gambar 4.2. 42

Gambar 4.3. 43

Gambar 4.4. 43

Gambar 5.1. 44

Gambar 5.2. 44

Gambar 5.3. 45

Gamabr 5.4. 46

Gambar 5.5. 46

Gambar 5.6. 47

Gambar 5.7. 48

Gambar 5.8. 49

Gambar 5.9. 49

Gambar 5.10. 49

Gambar 5.11. 50

Gambar 5.12. 50

Gambar 5.13. 50

Yuanita Setyo Atri xii


Rest Area di kawasan hutan jati Saradan Madiun

Gambar 5.14. 51

Gambar 5.15. 51

Gambar 5.16. 52

Gambar 5.17. 54

Gambar 5.18. 54

Gamabr 5.19. 54

Gambar 5.20. 55

Gambar 5.21. 55

Gambar 5.22. 55

Gambar 5.23. 55

Gambar 5.24. 56

Gambar 5.25. 57

Gambar 5.26. 57

Gambar 5.27. 58

Gambar 5.28. 58

Gambar 5.29. 59

Gambar 5.30. 59

Gambar 5.31. 60

Gambar 5.32. 60

Gambar 5.33. 61

Gambar 5.34. 62

Gambar 5.35. 62

Gamabr 5.36. 62

Gambar 5.37. 63

Gambar 5.38. 64

Gambar 5.39. 64

Gambar 5.40. 65

Gambar 5.41. 65

Yuanita Setyo Atri xiii


Rest Area di kawasan hutan jati Saradan Madiun

Gambar 5.42. 66

Gambar 5.43. 66

Gambar 5.44. 67

Gambar 5.45. 67

Gambar 5.46. 69

Gambar 5.47. 86

Gambar 5.48. 87

Gambar 5.49. 87

Gambar 5.50. 87

Gambar 5.51. 87

Gambar 5.52. 88

Gambar 5.53. 88

Gambar 5.54. 89

Gambar 5.55. 90

Gambar 5.56. 90

Gambar 5.57. 90

Gambar 5.58. 92

Gambar 5.59. 92

Gambar 5.60. 93

Gambar 5.61. 93

Gambar 5.62. 93

Gambar 5.63. 94

Gambar 5.64. 95

Gambar 5.65. 95

Gambar 5.66. 96

Gambar 5.67. 97

Yuanita Setyo Atri xiv


Rest Area di kawasan hutan jati Saradan Madiun

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. 3

Tabel 1.2. 4

Tabel 2.1. 14

Tabel 2.2. 14

Tabel 2.3. 15

Tabel 2.4. 15

Tabel 2.5. 15

Tabel 2.6. 15

Tabel 2.7. 16

Tabel 3.1. 28

Tabel 5.1. 73

Tabel 5.2. 74

Tabel 5.3. 75

Tabel 5.4. 76

Tabel 5.6. 76

Tabel 5.7. 77

Tabel 5.8. 77

Tabel 5.9. 77

Yuanita Setyo Atri xv


Rest Area di kawasan hutan jati Saradan Madiun

DAFTAR SKEMA

Skema 2.1. 22

Skema 4.1. 39

Skema 4.2. 40

Skema 5.1. 70

Skema 5.2. 71

Skema 5.3. 71

Skema.5.4. 72

Skema 5.5. 72

Skema 5.6. 72

Skema 5.7. 73

Skema 5.8. 78

Skema 5.9. 78

Skema 5.10. 79

Skema.5.11. 79

Skema 5.12. 80

Skema 5.13. 81

Skema 5.14. 82

Skema 5.15. 82

Skema 5.16. 98

Skema 5.17. 99

Skema 5.18. 99

Skema 5.19. 100

Skema 5.20. 101

Skema.5.21. 102

Yuanita Setyo Atri xvi


Rest Area di kawasan hutan jati Saradan Madiun

BAB I
PENDAHULUAN

[1] JUDUL
Rest Area sebagai Fasilitas Transit Bagi Pengguna Jalan Raya Saradan,
Kawasan Hutan Jati Sektor II Madiun.

[2] PEMAHAMAN JUDUL


2.1. Pemahaman Rest Area
a. Rest : istirahat, tidur / tidak beraktifitas.1
b. Area : wilayah geografis, daerah.2
c. Rest area
o Merupakan istilah yang dipergunakan bagi suatu tempat yang
disediakan untuk transit dengan tujuan beristirahat bagi
pengguna/pengemudi kendaraan bermotor yang sedang dalam
perjalanan3 .
o Tempat untuk beristirahat selama dalam perjalanan, berada di tempat
titik lelah mengemudi4 .
o Tempat istirahat dan pelayanan wisata (tip wisata)5 .
2.2. Pemahaman Fasilitas 6
Adalah prasarana atau wahana untuk melakukan atau mempermudah sesuatu.
2.3. Pemahaman Transit
Adalah sutu kegiatan yang biasanya dilakukan untuk hanya sekedar berhenti
disitu tempat untuk tujuan tertentu dalam waktu yang singkat7

1
Martin hamanster with Astant from Ferguse Max Gauran, Oxford Learner Pocket Dictionary Siscompiler
2
WJS. Poerwodarminto, 1986. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Balai Pustaka : Jakarta.
3
Kedaulatan Rakyat, 30 Juni 1997
4
Drs. Giyarso, Pimpinan proyek rest area di Tegal
5
WJS. Poerwodarminto, 1986. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Balai Pustaka : Jakarta.
6
Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas (www.wikipedia.com)
7
Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas (www.wikipedia.com)

Yuanita Setyo Atri 1


Rest Area di kawasan hutan jati Saradan Madiun

2.4. Pemahaman Pengguna


Adalah orang atau user yang menggunakan objek yang ditunjuk8.

Dengan demikian, Rest Area sebagai Fasilitas Transit bagi Pengguna


Jalan Raya Saradan, Kawasan Hutan Jati Sektor II merupakan suatu tempat atau
prasarana yang didesain sebagai salah satu wujud untuk menampung segala
fasilitas persinggahan dengan waktu yang tidak ditentukan sehingga dapat
menunjang kenyamanan para traveller saat melintasi kawasan hutan jati Saradan
Madiun.
Suatu usaha untuk menyediakan fasilitas transit dengan pendekatan
desain kombinasi bangunan yang menggunakan bahan modern/fabrikasi dengan
bangunan dengan bahan alam untuk mengimbangi ekosistem hutan jati sebagai
setting sitenya.

[3] LATAR BELAKANG


3.1. Kebutuhan Manusia Akan Zona Relaksasai Seiring dengan Meningkatnya
Mobilitas Jalur Darat Antar Provinsi.
Kota-kota besar di Indonesia yang terdapat di satu lokasi geografis
tertentu dan memiliki jarak antar kota sesuai dengan kondisi geografisnya.
Masing-masing tempat memiliki karakteristik sendiri baik dari segi kondisi alam,
budaya, arsitektural dan perilaku penduduknya. Salah satu perilaku manusia
yang sering dilakukan adalah mobilitas atau perpindahan dari suatu tempat ke
tempat yang lain. Penghuni suatu daerah belum tentu adalah penduduk asli
melainkan perantau dari daerah lain. Sehingga perilaku yang sering terjadi
adalah fenomena pulang kampung (mobilitas).
Pengertian mobilitas dari ilmu transportasi dan perencanaan
transportasi tidak dapat disaranai dengan konsep “penyambungan ruang” dan
bersamaan ditempatkan dengan berbagai mobilitas-kendaraan. Kendaraan
membebaskan manusia dari keterbatasan kemungkinan bergerak yang
dimilikinya secara alami dan dengannya dapat secara langsung meledakkan
ruang aksinya. Tidak ada keterkaitan antara kekakuan waktu dan jadwal

8
Asumsi penulis laporan

Yuanita Setyo Atri 2


Rest Area di kawasan hutan jati Saradan Madiun

perjalanan dan kesempitan ruang rel dari sarana transport massa. Ada mitos
kebebasan gerak individu mensaranakan perasaan “penguasaan terhadap
ruang dan waktu”. Dalam hal ini kedudukan sebuah kendaraan masih
dihubungkan dengan lamanya penantian, dan kemajuan motorisasi memberikan
kenaikan taraf mampu bebas masyarakat untuk “dalam waktu yang singkat
selalu lebih jauh berjalan”.

Table 1.1. data perhitungan volume kendaraan yang melintas di JL.Raya


Saradan/Agustus 2007 dari Dinas Jasa Marga

Mobilitas tidak hanya memberikan kemungkinan perubahan tempat,


melainkan juga untuk keperluan pertukaran tempat secara periodik dan
sepanjang hari dari bagian besar penduduk kota, yang terkumpul karena
pemisahan ruang fungsi hidup secara elementer; tempat tinggal, kerja,
kesibukan dan penjemputan. MisaInya juga berada dalam kebergantungan yang
erat satu sama lain dengan berbagai struktur pemukiman dan karenanya
membentuk persambungan dari keterpisahan ruang tersebut.
Penduduk di kota tersebut juga memiliki profesi yang beragam. Salah
satunya profesi yang dituntut untuk melakukan mobilitas tinggi misalnya sopir
angkutan antar daerah, antar kota maupun antar provinsi. Sehingga sebagian
besar waktu hidupnya dihabiskan di jalan. Dan setiap tahun semakin meningkat
pula pengguna jalan dengan ditunjukkannya peningkatan pemilikan kendaraan
pribadi yang terkait erat dengan kegiatan mobilitas yang diakukan masyarakat
sebagai pengguna jalan. Sumber, artikel “Keterkaitan Mobilitas dengan
Pembangunan System Transportasi”, 26-27 Desember 2006.
Mobilitas yang tinggi tersebut mendorong terjadinya kepadatan lalu lintas
barang dan manusia di seluruh dunia. Melihat perkembangan yang ada dari
kepadatan lalu lintas tersebut, semakin banyak ditemukan fakta yang

Yuanita Setyo Atri 3


Rest Area di kawasan hutan jati Saradan Madiun

menunjukkan bahwa jalan raya justru menjadi ladang pembunuhan manusia


modern. World Health Organization (WHO) mencatat bahwa 1 juta orang
diseluruh dunia meninggal setiap tahun di jalan raya akibat kecelakaan, dimana
40 % diantaranya berusia dibawah 25 tahun. Pada tahun 2020 angka tersebut
diperkirakan akan meningkat menjadi 1,4-1,6 juta jiwa manusia melayang di
jalan raya. Posting Tulisan Honda Writing Competition 2008.

Table 1.2. Data jumlah komulatif kendaraan bermotor,2003-2007 (Dep. Pehub 2007-POLRI-
Desember 2007)
Pelaku mobilitas atau disebut traveller yang menggunakan alat
transportasi darat seperti motor, mobil, bus, truk yang menempuh perjalanan
jauh misalnya antar kota Jakarta-Surabaya akan mengalami kejenuhan di
beberapa tempat sehingga harus berhenti untuk mengisi bahan bakar bagi
kendaraan yang ditumpanginya serta beristirahat sejenak. Selagi mengisi bahan
bakar bagi kendaraan yang ditumpangi biasana traveller juga menyempatkan diri
untuk istirahat sejenak untuk memulihkan tenaga dan mengembalikan
konsentrasi untuk melanjutkan perjalanan lagi. Apabila masalah pengisian bahan
bakar kendaraan dan beristirahat diabaikan dikhawatirkan akan menimbulkan
hal-hal yang tidak diinginkan seperti gangguan lalu lintas yang disebabkan
karena kendaraan yang ditumpangi mogok kehabisan bahan bakar dan
kecelakaan akibat pengemudi mengantuk (human error). Dalam peraturan

Yuanita Setyo Atri 4


Rest Area di kawasan hutan jati Saradan Madiun

perundangan mengenai Lalu Lintas dan Angkutan Jalan ada ketentuan yang
menyebutkan bahwa setiap mengemudikan kendaraan selama 4 jam harus
istirahat selama sekurang-kurangnya setengah jam, untuk melepaskan
kelelahan, tidur sejenak ataupun untuk minum kopi ataupun makan ataupun ke
kamar kecil/toilet (Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas)
Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya peningkatan
jumlah kecelakaan di jalan setiap tahunnya. Faktor tersebut antara lain adanya
paradigma berpikir masyarakat instan di jaman modern, mulai lunturnya
sensitifitas dalam berkendara, dan minimnya etika berkendara untuk tertib,
saling menghormati, saling menghargai, sehingga mengakibatkan semakin
tergerusnya rasa kepemilikan akan sesuatu. Faktor-faktor diatas mempunyai
hubungan kausalitas atau sebab akibat yang saling berkaitan antara satu sama
lain. Faktor tersebut dapat disederhanakan menjadi 3 faktor utama penyebab
kecelakaan, yaitu manusia, kendaraan, dan lingkungannya. Diantara ketiga
faktor tersebut, faktor kesalahan manusia (human error) merupakan penyebab
kecelakaan yang tertinggi yakni 86,8 % dari total kecelakaan yang terjadi,
dimana hal ini berkaitan erat dengan etika berkendara di jalan raya. Sumber :
Posting Tulisan Honda Writing Competition 2008.
Dan pada keadaan tersebut secara naluriah, manusia akan
membutuhkan waktu sejenak untuk istirahat sejenak untuk melepas lelah
sebelum melanjutkan perjalanan hingga sampai tujuan agar terhindar dari
kecelakaan akibat human error.

3.2. Potensi Jalan Raya Saradan Madiun yang Termasuk Jalur Rawan
Kecelakaan Sebagai Lokasi Pengadaan Rest Area Yang Ideal.
Jalan raya Saradan merukapan jalan raya yang menghubungkan antara
provinsi Jawa Tengan dengan Jawa Timur dimana jalan raya ini merupakan jalur
utama yang dilalui angkutan transportasi darat menuju daerah Ngajuk, Kediri,
Surabaya dan sekitarnya. Selama melintasi daerah ini yang paling banyak
ditemui yaitu kawasan hutan jati. Jalan raya Saradan ini merupakan jalan raya
yang melintasi kawasan hutan jati sehingga selama melewati kawasan ini hanya
suasana hutan yang sepi yang ditemui. Jalur Madiun-Surabaya yang rawan

Yuanita Setyo Atri 5


Rest Area di kawasan hutan jati Saradan Madiun

akan terjadi kecelakaan lalu lintas antara lain di jalur Saradan-Madiun tepatnya
di Km 134-135 Desa Nampuh, Kecamatan Gemarang, Km 138-142 Desa
Sidorejo, Kecamatan Saradan, Km 145-150 Desa Kaligunting, Kecamatan
Mejayan.
Menurut Bambang pengamat perkembangan lalu lintas antar daerah,
Saradan memiliki kontur jalan yang tidak rata. Selain itu, banyaknya tanjakan
yang diikuti tikungan tajam membuat kawasan ini sangat rawan terjadinya
kecelakaan lalu lintas. Apalagi dikawasan ini juga masih ada beberapa titik jalan
yang berlubang yang diperparah dengan banyaknya pohon tua disepanjang
jalan yang dikawatirkan akan roboh sewaktu-waktu.
Menurut Kasat Lantas Polres Madiun, AKP Purwadi, rawannya jalur di
wilayah Madiun disebabkan beberapa hal, antara lain jalan bergelombang dan
rusak, tingkat kepadatan kendaraan yang meningkat serta sempitnya jalur lalu
lintas.
Penentuan titik rawan tersebut yang dapat dijadikan potensi sebuah
ruas jalan raya dapat menjadi lokasi berdirinya sebuah rest area, dimana factor
utama yang menyebabkan terjadinya kecelakaan yaitu factor kelelahan
berkendaraan sehingga dibutuhkan sarana/fasilitas yang dapat mewadahi
kegiatan persinggahan dan peristirahatan untuk menghindari human error.
(Lampiran No. 15 Keputusan Direktur Jenderal BinaMarga No.
76/KPTS/Db/1999 Tanggal20 Desember 1999).

3.3. Potensi Alam Hutan Jati Saradan Madiun Sebagai Kawasan Relaksasi
Masih banyak potensi alam di daerah Madiun yang bisa dikembangkan
sebagai penambahan pendapatan daerah. Kawasan hijau yang masih banyak
ditemui di daerah Madiun ini sangat berpotensi bagi terciptanya suasana asri
dan teduh. Begitu pula saat melintasi daerah Saradan Madiun maka akan
banyak dijumpai kawasan hutan jati yang terdapat di setiap sisi kanan dan kiri
jalan saat melintasi jalan lintas daerah ini. Udara yang masih asri saat memasuki
daerah itu bisa menyegarkan pikiran dan suasana bagi pemakai jalan yang
melintasinya. Suasana alam yang masih asri tersebut berpotensi sebagai zona
relaksasi pengguna jalan untuk memulihkan ataupun menghilangkan kelelahan

Yuanita Setyo Atri 6


Rest Area di kawasan hutan jati Saradan Madiun

saat mengemudi. Udara yang bersih yang bisa membantu melancarankan


peredaran darah ke otak merupakan faktor penting agar tidak terjadi human
error saat berkendaraan.

3.4. Pemadupadanan Bahan Hasil Kemajuan Teknologi dengan Potensi Lokal


Hutan Jati Sebagai Sumber Bahan Alami Pengimbang Keberadaan
Ekosistem Alam Hutan Jati Saradan Madiun.
Ekosistem alam semakin tercemar dengan adanya karya manusia yang
semakin tak bertanggung jawab pada alam. Itu salah satu alasan terjadinya
global warming dimana isu itu yang sedang berkembang saat ini di dunia. Dari
isu tersebut maka keberadaan alam sangat berharga bagi keseimbangan dan
keberlangsungan kehidupan makhluk hidup. Hutan jati adalah salah satu dari
banyak jenis ekosistem yang harus dilestarikan karena dari hutan jati tersebut
banyak pula potensi yang dapat digali seperti produksi kayu yang amat
bermanfaat bagi pembangunan dalam konsep alam ataupun natural.
Pengadaan fasilitas di daerah hutan jati Saradan nantinya akan sangat
mempengaruhi keberadaan ekosistem yang telah ada sebelumnya sehingga
dibutuhkan sebuah konsep desain yang dapat mewakili desain dengan
pengadaan suatu karya arsitektur yang dibangun dengan menyesuaikan alam
(desain mengkuti keadaan alam yang telah ada dengan meminimalkan
perubahan ekosistem alam). Desain konsep alam biasa dicapai dengan
pengkolaborasian pemakaian bahan bangunan yang berasal dari alam maupun
bahan bangunan fabrikasi yang dapat dibentuk sesuai dengan bentukan alam
sehingga alam dan bangunan bisa seiring tanpa harus saling mengganggu satu
sama lain dalam hal fungsi ataupun yang lainnya.
Dengan pengadaan konsep pengkolaborasian bahan dalam desain
tersebut diharapkan kondisi alam hutan jati tidak tercemar dengan adanya
pengadaan fasilitas rest area ini, hal tersebut dapat mendorong pengunjung
yang singgah untuk menjelajahi konsep alam yang bisa seiring dengan
perkembangan modern sehingga membangkitkan kepedulian terhadap
kelestarian alam.

Yuanita Setyo Atri 7


Rest Area di kawasan hutan jati Saradan Madiun

[4] PERMASALAHAN DAN PERSOALAN


4.1 Permasalahan
Bagaimana menerapkan dan merancang suatu tempat/kawasan yang
menyediakan berbagai fasilitas sebagai suatu Rest Area di kawasan hutan jati
sektor II Saradan Madiun dengan meminimalisir terjadinya perubahan tatanan
alam yang ada sehingga dapat menonjolkan ekspresi alam sesungguhnya
dengan mengkolaborasikan bahan fabrikasi dengan potensi lokal sebagai
suatu tema sarana persinggahan/transit yang menyenangkan dan memiliki
daya tarik, sehingga menarik minat pengunjung terhadap obyek tersebut.

4.2 Persoalan
4.2.1. Perencanaan
 Mengaplikasikan konsep kolaborasi alam dan modern pada desain
lokasi kawasan Rest Area hutan jati Saradan sektor II Madiun sebagai
kawasan persinggahan yang nyaman dan aman untuk disinggahi.
 Menentukan kegiatan-kegiatan yang akan hadir dalam kawasan Rest
area sebagai tempat transit ini, yaitu kegiatan-kegiatan dalam
kegiatan transit yang disesuaikan dengan konsep alam hutan jati.
 Menentukan fasilitas-fasilitas yang sesuai dengan jenis kegiatan yang
akan berlangsung pada kawasan Rest Area hutan jati Saradan sektor
II, Madiun.

4.2.2. Perancangan
 Menentukan tata letak bangunan pada kawasan (siteplan/konsep
lansecape) berikut sirkulasi kawasan sesuai dengan penzoningan
hasil dari analisis site yang terdiri dari pengolahan tapak, konsep
orientasi, matahari, angin, kebisingan, pencapaiaan dan tata letak
vegetasi jati yg telah ada berdasarkan pada kegiatan utama yaitu
transit dan relaksasi.
 Menentukan program ruang bangunan dan fasilitas-fasilitas
penunjang yang sesuai dengan fungsinya sebagai Rest Area.

Yuanita Setyo Atri 8


Rest Area di kawasan hutan jati Saradan Madiun

 Menentukan suasana kawasan yang natural dan fisik bangunan


eksterior maupun interior yang memperhatikan aspek kenyamanan
sehingga mendukung kegiatan bagi pengunjung, dengan
perancangan sarana Rest Area hutan jati Saradan sector II, Madiun
yang mampu memberikan suasana natural yang menyatu dengan
habitat alam hutan jati, melalui :
- Bentuk bangunan (pola tata masa) dan tata ruang luar
- Pengaturan pola sirkulasi, maupun finishing ruang
- Eksterior bangunan pemilihan material bangunan serta
landscape.
 Merancang karakter kawasan sesuai dengan karakter alam hutan jati
 Menentukan konsep sistem konsep utilitas yang mampu mendukung
keberadaan sarana Rest Area hutan jati Saradan sector II, Madiun
dan system maintenance khusus terhadap seluruh sarana pada
kawasan ini agar tidak merusak ekosistem alam hutan jati yang telah
ada.

[5] TUJUAN DAN SASARAN


5.1 Tujuan
Mewujudkan konsep perencanaan dan perancangan Rest Area sebagai
Fasilitas Transit yang mendukung kegiatan yang bersifat relaksasi tanpa batasan
waktu bagi pengguna jalan raya Saradan, Kawasan Hutan Jati Sektor II Madiun.

5.2 Sasaran
 Mengaplikasikan konsep tema bangunan ekosistem alam hutan jati terhadap
lokasi sarana Rest Area yang menyediakan fasilitas transit / persinggahan.
 Menentukan kegiatan-kegiatan yang akan hadir dalam kawasan Rest area
sebagai tempat transit ini, yaitu kegiatan-kegiatan dalam kegiatan transit.
 Menentukan fasilitas-fasilitas yang sesuai dengan jenis-jenis kegiatan yang
akan berlangsung pada Rest Area hutan jati Saradan sektor II, Madiun.

Yuanita Setyo Atri 9


Rest Area di kawasan hutan jati Saradan Madiun

[6] LINGKUP DAN BATASAN PEMBAHASAN


6.1 Lingkup Pembahasan
Pembahasan diorientasikan untuk menjawab permasalahan dalam lingkup
disiplin ilmu arsitektur dan aspek terkait yang sesuai dengan tujuan dan sasaran
sarana dan prasarana Rest Area hutan jati Saradan sektor II Madiun.

6.2 Batasan Pembahasan


Pembahasan yang dilakukan memiliki batasan-batasan yang terdiri dari :
 Pembahasan konsep perencanaan dan perancangan sarana dan
prasarana Rest Area hutan jati sector II Madiun sebagai area
perencanaan
 Pembahasan konsep ekosistem alam hutan jati yang menyangkut
pengkolaborasian antara pemakaian desain yang bertemakan alam
dengan bangunan modern yang ramah dengan alam.

[7] METODE PEMBAHASAN


7.1. Tahap Pengumpulan Data
Tahap Pengumpulan Data yaitu tahap yang dipakai dalam pembuatan
perencanaan dan perancangan Rest Area, dimana tahapan pengumpulan data
ini meliputi data sekunder dan data primer.
a. Data Sekunder
Studi literatur, merupakan bentuk studi yang mengacu dari
kepustakaan-kepustakaan yang mempunyai kaitan/relevansi dengan topik
judul yaitu Rest Area. Dalam studi literatur ini, kepustakaan yang dipakai
adalah berkaitan tentang kegiatan persinggahan yang berisifat relaksasi dan
rekreatif dengan segala fasilitas yang cenderung memperhatikan
keberadaan factor alam yang telah ada.
Sumber-sumber literatur tersebut diuraikan secara diskripsi dengan
kuantitas dan kualitas yang ringkas dan isinya yang berkaitan langsung
dengan topik. Literatur yang dimaksud dapat berupa buku-buku yang
relevan, informasi up to date dari internet, maupun dari brosur.

Yuanita Setyo Atri 10


Rest Area di kawasan hutan jati Saradan Madiun

b. Data Primer
Data Primer merupakan data yang diperoleh secara langsung pada
pihak/instansi yang bersangkutan.
 Wawancara
Merupakan cara perolehan data melalui wawancara dengan nara
sumber yang bersangkutan dengan area studi yaitu dengan
masyarakat maupun pihak terkait, serta mengenai segala sesuatu
yang berhubungan dengan sarana persinggahan maupun rest area
yang sudah ada saat ini.
 Pengamatan Lapangan
Merupakan cara pengumpulan data melalui pengamatan secara
langsung di lapangan yaitu dengan mensurvei beberapa rest area
maupun tempat persinggahan yang berada di sepanjang jalan raya
Saradan Madiun, dimana nantinya dipakai sebagai cross check
dengan data-data lain yang telah diperoleh.

7.2. Tahap Pengungkapan Masalah


Mengungkapkan permasalahan yang ada baik kondisi eksisting site
maupun kecenderungan perubahan kondisi yang akan timbul akibat keberadaan
Rest Area yang akan direncanakan, untuk kemudian dilakukan pemecahannya.

7.3. Analisis Data


Data dan informasi yang diperoleh dianalisa sesuai dengan
permasalahan yang dihadapi dengan menggunakan teori-teori yang dibutuhkan
guna mendapatkan pemecahan masalah, yang kemudian dituangkan dalam
konsep perencanaan dan perancangan.

7.4. Tahap Perencanaan dan Perancangan


Mentransformasikan konsep-konsep dasar yang diperoleh dalam tahap
analisis sebagai pemecahan permasalahan dan persoalan yang timbul
sehubungan dengan perencanaan dan perancangan Rest Area yang
selanjutnya diwujudkan dalam bentuk desain bangunan.

Yuanita Setyo Atri 11


Rest Area di kawasan hutan jati Saradan Madiun

[8] SISTEMATIKA PELAPORAN


Bab I Mengungkapkan judul, pemahaman judul, latar belakang, rumusan
permasalahan dan persoalan, tujuan dan sasaran, metodologi dan
strategi desain, serta sistematika pelaporan.
Bab II Mengungkapkan tinjauan teori rest area sebagai teori preseden empirik
tempat persinggahan dan rekreasi yang menyenangkan dan memiliki
daya tarik sebagai landasan teori dalam perencanaan dan perancangan
obyek Rest Area.
Bab III Membahas tentang tinjauan kabupaten Madiun khususnya daerah
Saradan sebagai lokasi perencanaan dan membahas kondisi fasilitas
wisata yang sudah ada sebagai kajian.
Bab IV Mengungkapkan strategi desain perencanaan sesuai dengan idealisme
yang akan diterapkan dalam desain nantinya.
Bab V Mengungkapkan analisa pendekatan konsep serta konsep perencanaan
dan perancangan sebagai usaha pemecahan masalah dengan meninjau
tujuan dan sasaran yang akan dicapai.

Yuanita Setyo Atri 12


Rest Area di kawasan hutan jati Saradan Madiun

BAB II
TINJAUAN TEORI

[1] TINJAUAN DASAR REST AREA


1.1. Pemahaman Rest Area
Tempat istirahat atau dikenal secara lebih luas sebagai rest area merupakan
tempat beristirahat sejenak untuk melepaskan kelelahan, kejenuhan, ataupun hanya
sekedar singgah untuk kegiatan metabolisme dalam serangkaian menempuh
perjalanan jarak jauh. Tempat istirahat ini banyak ditemukan di jalan tol ataupun
dijalan nasional dimana para penggunan jalan dapat singgah saat mereka melintas
dijalan tersebut.
Istilah Rest Area didefinisikan sebagai:
 Merupakan istilah yang dipergunakan bagi suatu tempat yang disediakan
untuk transit dengan tujuan beristirahat bagi pengguna/pengemudi kendaraan
bermotor yang sedang dalam perjalanan1.
 Tempat untuk beristirahat selama dalam perjalanan, berada di tempat titik
lelah mengemudi2 .
 Tempat istirahat dan pelayanan wisata (tip wisata)3 .

1.2. Sasaran
Rest Area dapat dimanfaatkan oleh pengguna jalan pengemudi maupun
penumpang sebagai tamu untuk beristirahat dan kegiatan lain selama berhenti
sejenak dari perjalanan. Rest Area kadang digunakan untuk beberapa tujuan lain
diantaranya layanan pom bensin / SPBU, makanan atau restoran, penginapan dan
pusat informasi sehingga di dalam rest area juga terdapat pelaku usaha dan
penyedia jasa. Selain itu dikelola oleh pengelola setempat.

1 Kedaulatan Rakyat, 30 juni 1997


2 Drs. Giyarso, pimpinan proyek Rest Area di Tegal
3 WJS. Poerwodarminto, 1986. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Balai Pustaka : Jakarta.

Yuanita Setyo Atri 13


Rest Area di kawasan hutan jati Saradan Madiun

Sehingga dapat dikelompokkan menjadi 3 golongan utama pengguna Rest


Area yaitu :
 Pengelola
 Tamu / pemakai ( traveller)
- Pengemudi kendaraan bermotor : pemakai kendaraan pribadi maupun
bus pariwisata dan angkutan berat antar provinsi.
- Penumpang kendaraan bermotor : penumpang kendaraan pribadi maupun
bus dan sopir dan kernet angkutan berat antar provinsi.
 Penyedia jasa dan pelaku usaha

1.3. Standarisasi Rest Area


a) Standarisasi Luasan Minimum Rest Area
Definisi standarisasi oleh Departemen Pekerjaan Umum (disertai lampiran No.
15 Keputusan Direktur Jendral Bina Marga) pusat dalam seminar yang diikuti
pejabat dinas Pariwisata se-propinsi Jawa Timur.

Tipe A B C
(m²) (m²) (m²)
Luas Minimum 5500 2600 1750
Fasilitas pelayanan 795 230 35
Areal terbuka 2100 1050 500
Parkir 2600 1300 1200
Table 2.1. data standard luasan minimum rest area
Sumber : lampiran No. 15 Keputusan Direktur Jendral Bina Marga

1) Standarisasi Luasan Toilet Umum


Tipe Jumlah Luas
fasilitas Orang Urinal Toilet pria Toilet wanita standart
rest area (hush) (hush) (hush) (m2)
C <45 Min. 5 Min. 2 Min. 5 Min. 120
B 46-70 Min. 10 Min. 3 Min. 10 Min. 240
A >71 15-20 5-7 15-20 290-350

Table 2.2. data standard luasan minimum toilet rest area


Sumber : lampiran No. 15 Keputusan Direktur Jendral Bina Marga

Yuanita Setyo Atri 14


Rest Area di kawasan hutan jati Saradan Madiun

2) Standarisasi Luasan Tempat Duduk, Telepon Umum, Mushola, Taman


Tipe Jumlah Luasan Minimum
fasilitas
Tempat Telepon umum
rest Mushola (m2) Taman (m2)
duduk (minimum_buah)
area
C >20 1 9 500
B >30 2 15 1000
A >40 3 21 5000
Table 2.3. data standard luasan minimum tempat duduk telopon umum, mushola dan taman
rest area
Sumber : lampiran No. 15 Keputusan Direktur Jendral Bina Marga

3) Standarisasi Luasan Minimum Restoran


Tipe fasilitas Jumlah Luasan Minimum
rest area Penunjung Tempat duduk (m2)
C <100 70 400
B 100-250 130 650
A >250 190 800
Table 2.4. data standard luasan minimum restoran rest area
Sumber : lampiran No. 15 Keputusan Direktur Jendral Bina Marga

4) Standarisasi Luasan Minimum Kios


Tipe fasilitas Jumlah Luasan Minimum
rest area Penunjung Tempat duduk (m2)
C <100 30 140
B 100-250 50 190
A >250 80 250
Table 2.5. data standar luasan minimum stan kios rest area
Sumber : lampiran No. 15 Keputusan Direktur Jendral Bina Marga

5) Standarisasi Luasan Minimum SPBU


Jumlah Ruang Ruang cuci
Kantor Lain- Luas total
Tipe flowmeter pengisian untuk
umum lain minimum
fasilitas minimum bahan bakar mobil/bengkel
(m2) (m2) (m2)
(buah) minimum (m2) minimum (m2)
C &B 4 300 120 - 50 470
A 4 300 120 80 50 550
Table 2.6. data standar luasan minimum SPBU rest area
Sumber : lampiran No. 15 Keputusan Direktur Jendral Bina Marga

Yuanita Setyo Atri 15


Rest Area di kawasan hutan jati Saradan Madiun

b) Standarisasi Fasilitas di Dalam Rest Area


Tipe A B C
Fasilitas KM KM KM
minimum yang Papan informasi Papan informasi Papan
disediakan wisata wisata informasi
Taman Taman wisata
Tempat parkir Tempat parkir Taman
Mushala Mushala Tempat parkir
Warung/rumah Warung/rumah
makan makan
Telepon Telepon
Meja piknik Meja piknik
P3K
Pompa bensin
Kios

Fasilitas Bengkel kecil Kios Warung/kios


tambahan Gazebo Pompa bensin Meja piknik
Kolam&taman
Table 2.7. data standarisasi fasilitas rest area
Sumber : lampiran No. 15 Keputusan Direktur Jendral Bina Marga

c) Standarisasi Pemilihan Tapak Untuk Rest Area


Adalah suatu standar di dalam menentukan tapak ideal bagi rest area, yang
meliputi berbagai faktor baik segi fisik maupun sarana dan prasarana. Faktro-
faktor tersebut adalah :
 Faktor bentuk
Bentuk ideal adalah persegi panjang dengan rasio 3:2
 Faktor keamanan dan keselamatan
- Berada pada jalan yang relatif lurus datar
- Minimum berjarak 500 m dari tikungan atau persimpangan
- Jarak lahan + 15m dari sisi bahu jalan sebelah luar yang diperkeras
- Jalan masuk dan keluar tidak mengganggu lalu lintas jalan raya dan
tersendiri.
 Faktor kualitas fisik dasar
- Kestabilan tanah
- Menghindari lahan yang curam ( jalan yang menanjak menghilangkan
kesan istirahat)

Yuanita Setyo Atri 16


Rest Area di kawasan hutan jati Saradan Madiun

 Faktor aksesibilitas dan prasarana


Yaitu tersedianya :
- Jalan raya
- Air bersih
- Drainase dan limbah
- Listrik
- Telepon

d) Jenis-Jenis Kendaraan yang Masuk Rest Area


Jenis kendaraan yang masuk rest area adalah semua jenis kendaraan bermotor
kecuali truk, karena truk umumnya, karean truk umumnya memiliki tempat
pangkalan dan transit sendiri.

e) Waktu Pelayanan Rest Area


Karena fungsi rest area sebagai tempat singgah atau transit bagi orang yang
sedang melakukan perjalanan sedangakan waktu pejalanan adalah tidak
terbatas maka waktu pelayanan Rest Area adalah 24 jam non stop.

f) Skup pelayanan Rest Area


Rest area memiliki skup pelyanan regional dari daerah/provinsi yang
bersangkutan serta daerah/provinsi yang disekitarnya. Ini verarti bahwa rest area
dapat pula melayani pengendara kendaraan bermotor yang melintasi daerah
tersebut, walaupun ia berasal dari daerah/provinsi lain (lintas provinsi), karena
adanya tingkat kemajemukan yang tinggi bagi daerah asal pengendara endaraan
bermotor di jalan raya. Skup pelayanan ini sangat berpengaruh terhadap
klasifiksi rest area.

1.4. Kegiatan di dalam Rest Area


Seperti yang telah disebutkan bahwa terdapat 3 golongan pengguna Rest
Area dimana masing-masing golongan melakukan aktivitas yang berbeda-beda
sesuai dengan kebutuhannya.

Yuanita Setyo Atri 17


Rest Area di kawasan hutan jati Saradan Madiun

a) Kegiatan pengelola
 Datang menggunakan kendaraan pribadi maupun umum diwadahi oleh jalan /
alur kendaraan
 Parkir kendaraan diwadahi oleh halaman parkir
 Mengerjakan tugas kantor diwadahi oleh kantor pengelola
 Tugas lapangan seperti mengatur lalu lintas alur transportasi dalam kawasan
rest area diwadahi oleh pos-pos
 Berkoordinasi antar anggota pengelola seperti rapat dan pertemuan rutin
diwadahi oleh hall atau ruang pertemuan
 Makan & Minum diwadahi oleh restoran, warung makan, pedagang kaki lima,
asongan
 Metabolisme diwadahi oleh KM/WC
 Sholat diwadahi oleh Masjid atau Mushola
b) Pemakai atau Tamu
 Datang menggunakan kendaraan pribadi maupun umum diwadahi oleh jalan /
alur kendaraan
 Parkir kendaraan diwadahi oleh halaman parkir
 Istirahat (duduk, rebahan, tiduran) diwadahi oleh gazebo khusus, gazebo
umum, teras dan play ground
 Makan & Minum diwadahi oleh restoran, warung makan, pedagang kaki lima,
asongan
 Sholat diwadahi oleh Masjid atau Mushola
 Mengecek kendaraan mengganti bagian yang rusak diwadahi oleh bengkel
 Metabolisme diwadahi oleh KM/WC
 Mengisi bahan bakar Premium, Pertamax, Pertamax Plus, Solar, Gas
diwadahi oleh SPBU
 Belanja kebutuhan untuk perjalanan / oleh-oleh diwadahi oleh toko-toko pusat
oleh-oleh
 Menelepon diwadahi oleh warung telekomunikasi (wartel) dan counter hp dan
voucher

Yuanita Setyo Atri 18


Rest Area di kawasan hutan jati Saradan Madiun

c) Penyedia jasa dan pelaku usaha


 Datang menggunakan kendaraan pribadi maupun umum diwadahi oleh jalan /
alur kendaraan
 Parkir kendaraan diwadah oleh halaman parkir
 Menyiapkan dagangan diwadahi oleh kios-kios atau blok pertokoan
 Transaksi bisnis jual beli dan tawar menawar diwadahi oleh kios-kios atau blok
pertokoan
 Makan & Minum diwadahi oleh restoran, warung makan, pedagang kaki lima,
asongan
 Sholat diwadahi oleh Masjid atau Mushola
 Metabolisme Metabolisme diwadahi oleh KM/WC

1.5. Pengelompokan Pewadahan Fisik Kegiatan Didalam Rest Area


a) Tuntutan Rest Area terhadap Pewadahan Fisik
Di dalam penciptaan karya-karya arsitektur yang terkait dengan kegiatan
istirahat dan persinggahan (Rest), dituntut adanya beberapa aspek didalamnya
yang disesuaikan dengan karakter mode itu sendiri, yaitu:
 Fungsional
Bagaimana bangunan itu bekerja sesuai dengan fungsi di dalamnya sehingga
user dapat merasakan kenyamanan.
 Struktural
Bilamana bangunan itu dibentuk agar dapat memenuhi kegunaan atau
kegiatannya dan menunjang fungsi.
 Dekoratif
Bagaimana memberi daya tarik pada desain bangunan namun tetap tidak
mengganggu aspek fungsional dan strukturalnya.

Yuanita Setyo Atri 19


Rest Area di kawasan hutan jati Saradan Madiun

b) Kebutuhan Ruang Secara Umum di Dalam Rest Area


Terdapat beberapa macam kegitan dalam aktivitas persinggahan bagi
treveller pengguna jalan bebas hambatan yaitu:
 Kegiatan koordinasi
Meliputi kegiatan pengkoordinasian yang dilakukan oleh pihak pengelola
dengan para staf untuk mengelola dan mengembangkan usaha rest area
tersebut dalam suatu ikatan kerjasama yang baik demi tercapainya tujuan
bersama.
 Kegiatan peristirahatan
Kegiatan isrtirahat atau rehat sejenak menjadi tujuan utama bagi user rest
area ini setelah manjalani atupun menghabiskan banyak waktu dalam
perjalanan saat di jalan raya lintas kota maupun provinsi.
 Kegiatan Rekreasi
Kegiatan rekreasi sering dilakukan oleh pengunjung rest area sebagai salah
satu kegiatan yang menjang untuk melepas kepenatan ataupun kejenuhan,
sebagai salah satu kegiatan bermain bagi anak-anak setelah lama dalam
perjalanan dan juga sebagai kegiatan untuk menjaga kebugaran mental.
 Kegiatan peribadahan
Kegitan peribadahan sering dilakukan saat treveller singgah ke suatu rest area
untuk istirahat.
 Kegiatan metabolisme
Kegiatan metabolisme terkait dengan penggunaan fasilitas umum yang
disediakan pada rest area tersebut yang salah satunya pamakaian KM/WC
umum.
 Kegiatan pemasaran
Kegiatan pemasaran dapat terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
- Pemasaran fasilitas yang ditawarkan di rest area tersebut
- Pemasaran produk-produk yang ditawarkan pada restaurant ataupun
minimarket yang menjadi salah satu fasilitas perbelanjaan
- Pemasaran jasa service bagi kendaraan maupun pengianapan, dll

Yuanita Setyo Atri 20


Rest Area di kawasan hutan jati Saradan Madiun

 Kegiatan informasi dan promosi


Kegiatan informasi adalah penyebarluasan tentang segala sesauatu yang
berkaitan dengan service atau jasa yang ditawarkan dalam kegiatan rest area
tersebut. Sedangkan kegiatan promosi dilakukan sebagai wahana untuk
menawarkan produk-produk yang tersedia di rest area tesrebut oleh produsen
yang terkait agar produsen dan pengunjung rest area saling bertemu.
Kegiatan promosi dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain
penyebaran pamphlet serta pemberian diskon bagi pelanggan.
- Kegiatan parkir
Kegiatan ini sangat terkait erat dengan mobilitas dan sirkulasi dari alat
transportasi yang dipakai para traveler saat singgah ke rest area.
- Kegiatan lain-lain
Kegiatan yang sering dilakukan dalam suatu perjalanan sehingga juga
diakomodasikan di Rest Area, antara lain :
- Belanja souvenir
- Menelpon relasi atau kerabat
- Perbaikan kendaraan, dll

Dari beberapa jenis kegiatan yang terwadahi di atas, dapat ditinjau


mengenai kebutuhan ruang dalam pewadahan rest area, yaitu:
- Ruang yang mewadahi kegiatan koordinasi
Ruang yang terbentuk lebih bersifat tertutup yakni tidak melibatkan orang
yang tidak berkepentingan. Namun kegiatan ini dapat dilakukan pada
peruangan indoor maupun outdoor.
- Ruang yang mewadahi kegiatan promosi
Dalam kegiatan promosi dibutuhkan ruang yang bersifat terbuka bagi
khalayak umum, dapat diakses dengan mudah, dan dapat mewadahi
kegiatan yang melibatkan banyak orang. Kegiatan ini juga dapat dilakukan
pada peruangan indoor maupun outdoor.
- Ruang yang mewadahi kegiatan Informasi
Ruang yang terbentuk untuk mewadahi kegiatan Informasi harus bersifat
informatif, terbuka, dan memiliki nilai aksesibilitas yang tinggi.

Yuanita Setyo Atri 21


Rest Area di kawasan hutan jati Saradan Madiun

- Ruang yang mewadahi kegiatan pemasaran


Dalam kegiatan pemasaran dibutuhkan peruangan yang bersifat komersial
(menjual), memiliki daya tarik tinggi serta aksesibel. Peruangan pada
kegiatan pemasaran ini pada umumnya berupa ruang-ruang indoor.
- Ruang yang mewadahi kegiatan peristirahatan
Ruangan ini sangat menuntut kenyamana yang sangat tinggi dimana
keprivasian sangat diutamakan saat user singgah dan beristirahat untuk
melepas lelah.

1.6. Status Pengelolaan dan Struktur Organisasi


a) Status pengelolaan
Rest area merupakan unit pelaksanaan di bidang pariwisata dalam lingkungan
Departemen Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi. Menurut informasi dari Drs.
Giyarso, pimpinan proyek dari rest area di Tegal, pentunjuk pelaksanaan bagii
pengelolaan suatu rest area masih dalam tahap penyusunan. Namun secara
teknis, rest area masih bisa dikelola oleh pemerintah daerah yang bersangkutan,
dalamhal ini melalui Kanwil Depparpostel daerah,dinas pariwisata serta pula
mengikutsertakan pihak swasta dalam pengelolaannya.

b) Struktur Organisasi
Berikut adalah diagram struktur organisasi di dalam rest area :

Pimpinan Rest Area

Sekretaris

Kabid Humas Kabid Operasional Kabid Keuangan/Adm

Devisi Teknik Devisi Rumah Devisi Keamanan


Tangga
Skema 2.1. data standarisasi fasilitas rest area
Sumber : analisa pribadi

Yuanita Setyo Atri 22


Rest Area di kawasan hutan jati Saradan Madiun

1.7. Tuntutan Bangunan


Rest Area yang dibangun hendaknya memiliki karakteristik sebuah bangunan
tempat istirahat / berhenti dari perjalanan jauh, antara lain :
 Mudah dikenali, dengan menggunakan point of interest, menggunakan tanda
atau sign yang jelas
 Standar kenyamanan tinggi agar pemakai dapat beristirahat dengan maksimal
 Suasana non-formal
 Bersifat rekreatif
 Pencapaian mudah

[2] STUDI KOMPARASI


2.1. Studi Objek Rest Area Jalan Tol Cikampek km 19* (sumber: www.infotol.com)
Tempat istirahat di Km 19/A Tol Cikampek berlokasi sekitar ruas Bekasi
Timur-Cibitung Resmi di Buka tanggal 29 september 2005. Tempat peristirahatan
yang ber-Tipe A tersebut didalamnya terdapat fasilitas: POM Bensin, Rumah Makan,
Toilet, Mushola dll.
Jadi apabila dalam perjalanan melintasi tol Cikampek dari arah Jakarta
menuju Cikampek-Pantura maupun Bandung, dapat mengisi BBM, maupun
beristirahat untuk menghilangkan lelah, untuk persiapan melanjutkan perjalanan.
Diharapkan dengan dibukanya tempat peristirahatan yang baru di Km 19/A
arah Cikampek, dapat menambah pelayanan dan kenyamanan pemakai jalan Tol
yang akan melintasi Jalan Tol Jakarta-Cikampek.

Gambar 2.1. Rest Area tol Cikmpek 19/A


Sumber ; www. Google.com

Yuanita Setyo Atri 23


Rest Area di kawasan hutan jati Saradan Madiun

2.2. Studi Objek Rest Area Mangkang, Semarang


Rest Area Mangkang merupakan sebuah lahan seluas ± 13 hektar di
kelurahan Wonosari Kecamatan Ngaliyan. Lahan ini memiliki posisi yang strategis
yakni di Gerbang Barat (perbatasan Semarang - Kendal) dan berada di sisi sebelah
selatan Jalan Nasional ( Jakarta-Surabaya ), sehingga merupakan simpul lokasi yang
potensial dalam menangkap perjalan kommuter, baik lalulintas masuk dan ke luar
kota Semarang. Selain itu lokasi ini berada di tepi sebelah Selatan jalan nasional
Jakarta-Surabaya.
Dari luasan lahan tersebut, saat ini ± 11,5 hektar dipergunakan sebagai
Balai Benih dan Kebun. Sedangkan lahan seluas ± 1,5 hektar merupakan sawah
tadah hujan dengan frekuensi panen 2 kali pertahun

 Lokasi : Kelurahan Wonosari Kecamatan Ngaliyan


 Luas : ± 13 Ha.
 Status tanah : Sertifikat No. A.1618736
 Kondisi fisik : Balai Benih dan Kebun ± 11,5 Ha.
Sawah tadah hujan ± 1,5 Ha.
 Memiliki akses langsung ke Jalan Semarang – Kendal, dengan volume arus lalu
lintas sebesar ± 54.275 kendaraan / hari.
 Lokasi pada Gerbang sebelah Barat merupakan simpul lokasi potensial dalam
menangkap perjalanan kommuter baik lalu lintas masuk maupun keluar Kota
Semarang.
 Berada pada lokasi yang memiliki sudut pandang yang menarik dari arah luar kota
(dari perbatasan Kabupaten Kendal).
 Berdekatan dengan lokasi pengembangan Eks Terminal Truk Mangkang.
 Memiliki landscape kawasan yang masih nyaman dengan view ke arah Selatan
adalah perbukitan berupa hamparan hutan jati.
 Merupakan kawasan yang terbebas dari bencana alam, khususnya banjir.

Yuanita Setyo Atri 24


Rest Area di kawasan hutan jati Saradan Madiun

LOKASI REST AREA MANGKANG

Gambar 2.2. Lokasi Rest Area Mangkang Semarang


Sumber : www.google.kyla.com
Gambar rancangan rest area Mangkang Semarang Yang baru, sbb :

Gambar 2.3. sketsa rancangan rest area mangkang yang baru


Sumber : www.google.kyla.com

Yuanita Setyo Atri 25


REST AREA SEBAGAI FASILITAS TRANSIT BAGI PENGGUNA JALAN
RAYA SARADAN KAWASAN HUTAN JATI SEKTOR II MADIUN

Dikerjakan sebagai Syarat untuk Mencapai


Gelar Sarjana Teknik Arsitektur
Universitas Sebelas Maret
Disusun oleh :

YUANITA SETYO ATRI


I0205126

JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2010

Anda mungkin juga menyukai