Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dimamika perkembangan politik diindonesia berkembang melalui yurispudensi mulai


dari orde baru hingga saat ini, Indonesia adalah Negara yang menganut trias politika yang
artinya pembagian kekuasaan perkembangan politik tersebut berkembang melalui badan-
badan petinggi Negara yang dikembangkan secara yudikatif, badan/badan tersebut yaitu
Badan Eksekutif yang terdiri dari presiden serta wakil presiden, mentri-mentri,
perdanamentri dan kabinet, Badan Legislatif yang dijalankan presiden bersama-sama dengan
Dewan perwakilan rakyat, dam Majlis permusyawaratan rakyat dan Badan Yudikatif
yangdijalankan oleh Mahkamah Agung.

Badan Eksekutif menjelaskan bahwa perkembangan politik di Indonesia


inidilakukannya perubahan-perubahan politik sehingga sistem politik indonesia menjadi lebih
demokratis dan perkembangan politik di Indonesia pada masa-masa orde baru menunjukan
peranan presiden soeharto yang semakin dominan sedangkan praktik-praktik yang tidak
domokratis dihilangkan dengan melakukan perubahan-perubahan terhadap peraturan
perundangan.

Badan Legislatif mengembangkan politik di Indonesia dengan system perwakilan


yang dinggap paling wajar. Oleh karena itu, ketika pemilihan umum tahun 1971 mengikut
sertakan partai politik dan golongan fungsional. Pada tahun 1973 juga presiden Soeharto
mengajak partai politik dan sekber golkar untuk menfungsikan diri sebagai golongan
spiritual, golongan nasionalis, dan golongan karya.

Badan Yudikatif sebenarnya lebih bersifat teknis yuridis dan termasuk bidang ilmu
hokum daripada bidang ilmu politik. Namun kekuasaan badan yudikatif hubungannya erat
dengan kekuasaan badan legislatif dan eksekutif serta dengan hak dan kewajiban individu.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Perkembangan Badan Eksekutif

Badan eksekutif Negara yang terdiri atas presiden dan wakil presiden adalah sebagai
bagian eksekutif yang tak dapat diganggu gugat, kemudian mentri-mentri yang dipimpin
oleh seorang perdana menteri dan yang bekerja atas dasar asas tanggung jawab mentri.
Dan kabinet dipimpin oleh wakil presiden.

a. Orde Baru

Perkembangan politik di Indonesia pada masa-masa awal Orde baru menunjukkan


peranan presiden Soeharto yang semakin dominan. Situasi politik Indonesia memberikan
kesempatan yang besar bagi presiden soeharto untuk berperan sebagai presiden yang
dominant. Kedudukan dominant yang berhasil diduduki oleh soeharto menyebabkan
tidak ada satupun diantara elite politik nasional yang dapat dianggap sebagai calon
pengganti presiden Soeharto.

Ketika menjelang berakhirnya Orde baru pada tahun 1998, penyelewengan kekuasaan
yang dipimpin oleh Soeharto semakin hebat bahkan kebebasan berbicara terutama yang
menyinggung presiden soeharto dan keluarganya tidak diperbolehkan sama sekali
persaingan politik antar dua partai politik dan golkar menghilang, peranan ABRI yang
semakin besar seiring dengan meluasnya dwifungsi ABRI dan timbulnya anggota-
anggota keluarga soeharto sebagai pengusaha-pengusaha besar (konglomerat) yang
menggunakan kekuasaan, fasilitas,dan keuangan !egara untuk kepentingan bisnis
mereka.

b. Masa Reformasi

Setelah masa orde baru berakhir, munculah masa sesudah orde baru yaitu Orde
reformasi. yang ingin dilalukannya adalah melakukan perubahan-perubahan politik
sehingga system politik Indonesia menjadi lebih Demokratis. Praktik-praktik yang tidak
demokratis dihilangkan dengan melakukan perubahan-perubahan terhadap peraturan
perundangan.
UU poliitik baru dan bersifat lebih demokrasi dikeluarkan pada awal 1999 dan UU
tentang pemerintah daerah yang lebih demokratis dikeluarkan pada pertengahan tahun
yang sama, UU politik baru menghasilkan PEMILU 1999 yang dianggap sebagai pemilu
yang demokratis yang mendapat pujian dari dunia Internasional.

Dalam jabatannya sebagai presiden, presiden tidak bias diberhentikan oleh DPR
karena masalah-masalah politik. Sebagaimana yang dijelaskan dari Hasil amandemen
UUD 1945 yang menegaskan bahwa presiden didalam system presidensial yang
demokrasi. Ia tidak bias diberhentikan oleh DPR karena masalah-masalah politik,
sebaliknya, presiden tidak dapat membubarkan DPR dengan alasan permasalahan politik.

B. Perkembangan Badan Legislatif

Badan Legislatif yang meliputi DPR dan MPR mencerminkan salah satu fungsi badan
yaitu membuat undang-undang. Tidak semua badan legislatif mempunyai wewenang
utuk menentukan kebijakan umum dan membuat undang-undang. Dengan perkembangan
gagasan yang menerangkan bahwa kedaulatan ada ditangan rakyat, maka badan legislatif
menjadi badan yang berhak menyelenggarakan kedaulatan itu dengan jalan menentukan
kebijakan umum dan menuangkannya dalam undang-undang maka badan eksekutif
hanyalah penyelenggara kebijakan umum itu.

Didalam Badan legislatif, ada Dua kategori masalah perwakilan yaitu perwakilan
politik (political reprentation) dan perwakilan (ungsional) (uncional reprentation).
Katagore perwakilan fungsional menjelaskan peranan badan legislatif sebagai anggota
parlemen menjadi trustee, dan perannya sebagai pengemban “mandate” dan mempunya
konsep bahwa seorang atau suatu kelompok mempunyai kemampuan dan kewajiban
untuk bicara dan bertindak atas nama suatu kelompok yang lebih besar.

Sedangkan perwakilan politik, sebagai anggota badan legislatif pada umumnya badan
ini mewakili rakyat melalui partai politik. Sekalipun asas perwakilan politik telah
menjadi sangat umum, tetapi ada beberapa kalangan yang merasa bahwa partai politik
dan perwakilan yang berdasarkan kesatuan-kesatuan politik semata-mata, mengabaikan
berbagai kepentingan dan kekuatan lain yang ada didalam masyarakat terutama dibidang
ekonomi.
Badan-badan legislatif di Indonesia

a. Volksraad
b. Komite Nasional Indonesia Pusat
c. Badan Legislatif Repulika Indonesia Serikat
d. Badan Legislatif sementara
e. Badan Legislatif Hasil Pemilu 1945
f. Badan Legislatif Pemilu erlandaskan UUD 1945 (DPR peralihan)
g. Badan Legislatif Gotong Royong demokrasi terpilih
h. Badan Legislatif Gotong Royong demokrasi Pancasila
i. Badan Legislatif hasil Pemilu 1971-1977
j. Badan Legislatif Hasil Pemilu 1977-1997
k. Badan Legislatif masa reformasi Hasil pemilu 1999 dan 2004

C. Perkembangan Kekuasaan Badan Yudikatif


Dalam sistem hukum yang berlaku di Indonesia, khususnya sistem hukum perdata.
Asas kebebasan badan yudikatif dikenal di Indonesia. Akan tetapi dalam masa demokrasi
terpimpin telah terjadi penyelewengan-penyelewengan terhadap asas kebebasan badan
yudikatif seperti yang di tetapkan oleh UUD 1945.
Kekuasaan yudikatif sebenarnya lebih berbsifat teknis yuridis dan termasuk bidang
ilmu hukum daripada bidang ilmu politik. Khususnya untuk kekuasaan cabang yudikatif,
prinsip yang tetap dipegang adalah bahwa dalam tiap Negara hukum badan yudikatif
haruslah bebas dari campur tangan badan eksekutif.
Pokoknya, baik dalam pebrlindungan konstitusional maupun dalam hukum
badministrasi, perlindungan yang utama terhadap individu tergantung pada badan
kehakiman yang tegas, bebas, berani, dan di hormati. Badan yudikatif yang bebas adalah
syarat mutlak dalam suatu masyarakat yang bebas dibawah rule of law. Kebebasan
tersebut memiliki keebasan dari campur tangan badan eksekutif, legislatif ataupun
masyarakat umum.

D. Perkembangan Partai Politik di Indonesia


Partai politik di Indonesia merupakan agian dari kehidupan politik selama kurang
lebih 100 tahun. Partai politik muncul jauh sebelum peradaban di eropa sebagai saran
partisipasi bagi beberapa kelompok masyarakat, yang kemudian meluas menjadi
partisipasi seluruh masyarakat dewasa.
Indonesia mengenal sistem multi partai, sekalipun gejala partai tunggal dan
dwipartai tidak asing dalam sejarah Indonesia. Perkembangan politik di Indonesia
melalui dan mengikuti perkembangan zaman yaitu pada zaman kolonial, zaman
pendidikan jepang dan jaman demokrasi Indonesia
BAB III

PENUTUPAN

Kesimpulan

Indonesia sudah mengenal partai politik dari zaman kolonial yaitu pada tahun 1918, sebagai
manifestasi bangkitnya kesadaran nasional dan berkembang lagi di zaman pendudukan
jepang. Sedangkan pada Zaman Demokrasi indonesia mengembangkan politiknya melalui
badan-badan petinggi negar yaitu Badan Eksekutif yang meliputi presiden, mentri-mentri dan
kabinet. Kemudian badan legislatif yang meliputi MPR danDPR. Dan badan yudikatif yaitu
Mahkamah Agung
DAFTAR PUSTAKA

http://www.academia.edu/24354541/PERKEMBANGAN_POLITIK_DI_INDONESIA
SOSIOLOGI POLITIK

OLEH :

NAMA : NI KOMANG GITA ARDIANTI

NIM : 1732121333

KELAS : C6 MANAJEMEN

UNIVERSITAS WARMADEWA

TAHUN AJARAN 2017/2018

Anda mungkin juga menyukai