Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PROPOSAL

HOME VISIT

DISUSUN OLEH :

PUJI FITRIANTI PUTRI ANANDEZ

21219052

PEMBIMBING AKADEMIK : EFROLIZA, S.Kep., Ns., M.Kep

PEMBIMBINGKLINIK : NS. DEDI SUWANDI, S.Kep

PROGRAM STUDI PROFESI NERS SEKOLAH

TINGGI ILMU KESEHATANMUHAMMADIYAH

PALEMBANG TAHUN 2019


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam rangka meningkatkan kesehatan pelayanan keperawatan kepada klien
yang mengalami gangguan jiwa. Dukungan dari pihak keluarga merupakan unit
yang paling dekat dengan klien serta keluarga beperan dalam menentukan cara
atau asuhan yang di perlukan bagi klien dengan gangguan jiwa, mengenai masalah
yang sedang di hadapi oleh klien dan mencegah terjadinya kekambuhan.
Home visit adalah suatu kegiatan kunjungan rumah, mahasiswa yang di
tugaskan akan mengunjungi rumah klien dengan tujuan untuk mendapatkan
informasi dari keluarga kemudian memvalidasi data, selain itu membantu keluarga
dalam memberikan informasi tentang hal-hal yang berkaitan dengan perawatan
keluarga pada klien khususnya perawatan di rumah.
Kunjungan rumah atau home visit pada keluarga klien yang sedang di rawat di
rumah sakit jiwa Dr. Ernaldi Bahar Provinsi Sumsel merupakan salah satu bentuk
tindakan keperawatan yang bertujuan memberdayakan keluarga sehingga dapat
melakukan perawatan klien di rumah.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk melengkapi dan mengklasifikasi data yang didapat dari klien serta
melakukan asuhan keperawatan, yaitu memberikan penyuluhan kesehatan jiwa
kepada keluarga khususnya keperawatan yang di hadapi klien.
2. Tujuan Khusus
Mengindenfikasi riwayat kesehatan klien yaitu:
a. Riwayat penyakit yang diderita klien sebelum maupun sesudah di rawat di
RSJ.
b. Mengindentifikasi riwayat kesehatan keluarga apakah ada yang menderita
gangguan jiwa.
c. Mengidentifikasi tentang klien, apakah klien mempunyai masalah dalam
keluraga, lingkungan, masyarakat, tempat kerja.
d. Mengklasifikasi data yang di dapat dari klien dan keluarga.
e. Melakukan intervensi (penkes) kepda keluarga tentang perawatan klien.
f. Menjelaskan kepda keluarga tentang penyakit yang di alami klien dan cara
mengatasinya.
g. Menganjurkan kepada keluarga untuk siap dan menerima klien sebagai
anggota keluarga nya untuk dapat memenuhi kebutuhan klien.
h. Menganjukan keluarga untuk memberikan kesempatan kepada klien
mencurahkan perasaanya
i. Menganjurkan kepada keluarga untuk memberikan aktivitas/kesibukan
sesuai dengan kemampuan klien.
j. Menganjurkan kepada klien agar terus bekomunikasi dan berinteraksi
dengan keluarga (mengunjungi klien).

C. Indentitas Pasien
Nama : Ny. A
Umur : 58 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan : SD
Agama : Islam
Status : Belum menikah
Alamat : Jln. Mayor Ruslan No. 43 Lr. Mandala Sekip Jaya Palembang

Keluarga yang di kunjungi


Nama : Ny. J
Umur : 62 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Hubungan : Saudara kandung
Alamat : Jln. Mayor Ruslan No. 43 Lr. Mandala Sekip Jaya Palembang

D. Tujuan Kunjungan Rumah


1. Tujuan Umum
Keluarga dapat memahami dan berperan aktif dalam merawat klien selama di
rumah setelah pulang dari RS.
2. Tujuan Khusus
a. Memberikan informasi tentang perkembangan klien
b. Mengklasifikasi dan melengkapi data yang di peroleh dari klien dan
dokumentasi media tentang:
1) Alasan klien masuk rumah ssakit
2) Genogram/riwayat penyakit
3) Faktor penyebb dan pencetus
4) Psikososial dan lingkungan
5) Persepsi keluarga tentang penyakit klien
6) Dukungan dalam keluarga
c. Melakukan implementasi terkait dengan diagnosa keperawatan dan juga
kesehatan keluarga
d. Melakukan pengkajian pengetahuan tentang cara merawat klien dengan
gangguan sensori persepsi: halusinasi pendengaran
e. Mengetahui situasi pendukung keluarga apabila klien pulang
f. Mengetahui persiapan keluarga apabila klien pulang
g. Meberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga tentang masalah
keperawatan klien terkait dnegan gangguan sensori persepsi : halusinasi
pedengaran.
h. Menegtahui dan mengoptimalkan 5 fungsi keluarga:
1) Keluarga dapat mengenal masalah pada klien dengan gangguan sensori
persepsi : halusinasi pendengaran
2) Keluarga dapat mengambil keputusan untuk berperan aktif dengan
klien selama di rumah
3) Keluarga dapat merawat anggota keluarga dengan gangguan jiwa
4) Keluarga dapat memodifikasi lingkungan rumah dan merawat klien
5) Klien dapat memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada.

E. Pelaksaan Kegiatan
Hari : Minggu/ 27 Oktober 2019
Pukul : 10:00 WIB
Tempat : Jln. Mayor Ruslan No. 43 Lr. Mandala Sekip Jaya Palembang
Petugas : Mahasiswa Praktek( Puji Fitrianti Putri Anandez)

F. Rencana Tindakan Keperawatan


Gangguan Sensori Persepsi: Halusinasi Pendengaran
SP Keluarga
SP 1
1) Mendiskusikan masalah yang di rasakan keluarga dalam merawat klien
2) Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala halusinasi, jenis halusinasi yang
dialami klien beserta proses terjadinya
3) Menjelaskan cara-cara merawat klien halusinasi pendengaran
SP 2
1) Melatih keluarga memperaktekkan cara merawat klien dengan halusinasi
pendengaran
2) Melatih keluarga melakukan cara merawat langsung pada klien

SP 3
1) Membantu keluarga membuat jadwal aktivitas di rumah termasuk minum
obat
2) Menjelaskan follow up klien pulang

G. Strategi Pelaksanaan
1. Fase Orientasi
a. Salam terapeutik dan perkenalan
“Selamat pagi bapak dan ibu, perkenalkan nama saya Ratih Desriyani,
saya adalah mahasiswa keperawatan STIKes Muhammadiyah Palembang,
saya ditugaskan oleh Rumah Sakit DR. Ernaldi Bahar untuk melakukan
kunjungan ke rumah pasien yang bernama Ny. A Saya mendapatkan
surat tugas untuk melakukan kunjungan ke rumah bapak/ibu. Tujuan
kunjungan saya pada hari ini, untuk membantu proses keperawatan Ny. A
melalui pengumpulan data yang lengkap dan saya ingin memberikan
pendidikan kesehatan kepada keluarga bagaimana cara merawat keluarga
dengan gangguan sensori halusinasi pendengaran, karena peran keluarga
sangat penting untuk membantu proses kesembuhan klien.
b. Evaluasi/Validasi
“Baiklah bapak/ ibu, sebelumnya saya ingin menanyakan tentang alasan
Ny.A mengalami gangguan jiwa?”
“Kapan Ny. A dirawat pertama kali di rumah sakit?”
“Bapak/ibu bisa menceritakan kepada saya apa penyebab Ny.A bisa
sakit?”
“Menurut pendapat bapak/ibu apa sebenarnya yang di alami oleh Ny.A?”
“Apakah didalam keluarga ada yang sakit sama dengan seperti Ny. A?”
c. Kontrak
Topik : “Bapak/ibu, hari ini saya akan mengajak bapak dan ibu
mengobrol sambil berdiskusi tentang cara merawat keluarga Bapak/Ibu
khususnya Ny. A”
Waktu : Kita akan berdiskusi sekitar 1-2 jam
Tempat: Bapak/ Ibu kita hari ini akan berdiskusi dimana?
Tujuan: Agar ibu dapat merawat saudara Ibu di rumah.

2. Fase Kerja (Tindakan Keperawatan)


“Apakah bapak/ ibu mengetahui tentang keadaan yang dialami oleh Ny. A?”
“Baiklah bapak/ibu sebelumnya Ny.A sudah pernah dirawat di rumah sakit
Ernaldi Bahar awalnya Ny.A masuk dengan keluhan apa bapak/ibu?”
“Adakah dalam keluarga bapak/ibu yang mengalami masalah seperti ini
usaha apa saja yang telah bapak/ibu lakukan untuk mencapai kesembuhan
Ny.A? Bagaimana sikap keluarga, dalam menghadapi keadaan Ny.M selama
ini? Apa harapan bapak/ibu setelah Ny.A sudah dirumah dan tidak dirawat
lagi?”
“Baiklah bapak/ibu, sebelum kita berdiskusi, saya akan menjelaskan sedikit
tentang halusinasi pendengaran. Apa sebelumnya bapak/ibu pernah
mendengar istilah tersebut ? atau apa yang bapak ketahui tentang halusinasi
pendengaran?”
“Yang pertama saya akan menjelaskan apa itu halusinasi pendengaran.
Halusinasi merupakan gangguan atau perubahan persepsi dimana klien
mempersepsikan sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi. Suatu penerapan
panca indra tanpa ada rangsangan dari luar. Suatu penghayatan yang dialami
suatu persepsi melalui panca indra tanpa stimulus eksteren/persepsi palsu.
Secara umum klien dengan gangguan halusinasi timbul gangguan setelah
adanya hubungan yang bermusuhan, tekanan, isolasi, perasaan tidak
berguna, putus asa dan tidak berdaya. Penilaian individu terhadap stresor
dan masalah koping dapat mengindikasikan kemungkinan
kekambuhan. Cara untuk mencegah timbulnya halusinasi yaitu dengan
menganjurkan klien untuk mengungkapkan suara-suara yang klien dengar,
mengontrol halusinasi dengan cara menghardik, bercakap-cakap, melakukan
kegitan dan minum obat. Nah saya akan menjelaskan nama obat dan
kegunaannya untuk apa yang pertama obat yang warna orange (CPZ) 2x1 ini
gunanya untuk menghilangkan suara-suara dan bisa tidur diminum setiap
pagi dan malam, yang warna putih THP 2x1 jamnya sama gunanya untuk
rileks dan tidak kaku, sedangkan yang warna merah jambu minumnya 2x1
funngsinya agar pikiran tenang jamnya sama pagi dan malam.
Yang sangat penting untuk diperhatikan oleh bapak/ibu adalah bahwa klien
ke RS Dr.Ernaldi Bahar atau puskesmas terdekat apabila tanda dan gejala
semakin memburuk.”
“Berapa kali Ny.A masuk rumah sakit?” ”Apa yang bapak/ibu lakukan
kepada Ny.A sehingga penyakitnya kambuh?” “Apa menurut bapak/ibu
lingkungan sudah cukup membantu dalam penyembuhan Ny.A?”
Oh iya bapak/ibu, sebelum Ny. A dibawa ke Rumah Sakit Dr. Ernaldi bahar ,
apakah yang bapak/ibu lakukan dalam pengobatan Ny. A? Lalu bagaimana
respon keluarga yang lain tentang kondisi yang dialami oleh Ny.A? Apakah
mereka menolak, menghindar, atau membantu dalam pengobatan Ny.A?”
”Setelah Ny.A pulang dari rumah sakit jiwa apakah bapak/ibu sering
mengontrol ke pelayanan kesehatan terdekat?” “Dengan kondisi Ny.A
sekarang lebih banyak membutuhkan perhatian dari keluarga dan orang-
orang terdekatnya. Dan alangkah baiknya jika bapak/ibu dan keluaga yang
lainnya menjenguk Ny.A dilakukan secara bergantian, bukan harus bapak/ibu
saja yang menjenguk, saudara-saudaranya yang lain juga perlu dilibatkan.
Hal ini sangat membantu kondisi kejiwaan Ny.A karena dengan begitu Ny.A
tidak akan merasa di tolak, dihindari, atau bahkan dijauhi.”
“Bapak dan ibu, setelah Ny.A pulang nanti ada beberapa hal yang bisa
bapak/ibu lakukan dalam merawat Ny.A di rumah, seperti:
a. Membantu Ny.A memenuhi kebutuhan sehari-hari.
b. Melibatkan Ny.A dalam kebutuhan sehari-hari yang dilakukan dan
keluarga.
c. Mendengarkan keluhan yang di rasakan Ny.A
d. Memberikan pujian bila Ny.A dapat melakukan tugasnya.
e. Memberikan jalan keluar jika Ny.A mengalami masalah.
f. Tetap mempertahankan tentang jadwal minum obat karena minum obat
secara teratur sangat penting bagi kesembuhan klien
g. ”Selain itu, bapak/ibu dan keluarganya juga perlu tahu tentang tanda dan
gejala Ny.A kambuh lagi, misalkan Ny.A suka tertawa sendiri, marah gak
jelas, tangan mengepal, mengamuk, dan suka memukuli, jika hal tersebut
terjadi, bapak/ibu harus tahu sikap apa yang harus dilakukan karena
keluarga merupakan penanggung jawab dalam merawat klien”
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
- Subjektif
“Bagaimana perasaan bapak/ibu setelah kita mengobrol dan
berdiskusi tadi?”
“Apakah bapak/ibu merasa senang?”
- Objektif
“Apakah bapak/ibu dapat mengulangi cara merawat Ny.A?” bagus
bapak/ibu
b. Rencana Tindak Lanjut kesepakatan keluarga untuk terlibat dalam asuhan
keperawatan (baik di rumah/di rumah sakit)
“Bagaimana dengan anggota keluarga yang lain apakah akan terlibat
dalam upaya penyebuhan Ny.A secara berkesinambungan?”
“Saya harap, bapak/ibu dapat mengunjungi Ny.A di rumah sakit sesering
mungkin dan secara bergantian, agar Ny.A merasa di perdulikan, ya
bu/pak?”
c. Kontak Yang Akan Datang
- Topik : Baiklah pak/ibu, selain saya kemungkinan ada perawat dari
RSJ yang datang berkunjung kerumah ibu lagi untuk mendiskusikan
dan melihat perkembangan Ny.A
- Waktu : Akan tetapi waktunya belum di pastikan nanti kamu hubungi
kembali jika kami akan melakukan kunjungan rumah.
- Tempat : Saya harap kita dapat bertemu lagi di rumah Ibu.“Teima
kasih atas kerjasamanya bapak dan ibu.
BAB II
MATERI

A. Pengertian Halusinasi
Halusinasi adalah keadaan dimana seseorang mengalami perubahan dalam
jumlah dan pola pikir dari stimulus yang mendekat di perkasai secara internal dan
eksternal disertai dengan suatu pengurangan berlebihan distarsi/kelainan berespon
terhadap stimulus ( Mary. C.T.2010)

B. Fase Terjadinya Halusinasi


Halusinasi berkembang melalui 4 fase :
1. Fase pertama
Klien mengalami stress, cemas, perasaan perpisahan, kesiapan yang
memuncak dan tidak dapat di selesaikan. Klien mulai melamun dan
memikirkan hal-hal yang menyenangkan, cara ini hanya menolong sementara.
2. Fase kedua
Kecemasan meningkat, melamun dan berpikir sendiri jadi dominan, mulai
dirasakan adanya bisikan yang tidak jelas. Klien tidak ingin orang tahu ia
tetap dapat mengontrol.
3. Fase ketiga
Bisikan, suara, isi halusinasi semakin menonjol, menguasai dan mengontrol
klien. Klien jadi terbiasa dan tidak berdaya dalam mengontrol halusinasinya.
4. Fase keempat
Halusinasi berubah menjadi tajam, memerintah dan memarahi klien. Klien
menjadi takut, tidak berdaya hilang kontrol dan tidak dapat berhubungan
secara nyata dengan orang dilingkunganya.

C. Macam-macam Halusinasi
1. Pendengaran
Mendengarkan suara-suara atau kebisingan, paling sering suara orang. Suara
berbentuk kebisingan yang kurang jelas sampai kata-kata yang jelas berbicara
tentang klien bahkan sampai kepercakapan lengkap antara dua orang atau lebih
tentang orang yang mengalami halusinasi. Pikiran yang terdengar dimana klien
mendengar perkataan bahwa pasien, disuruh untuk melakukan sesuatu kadang-
kadang dapat membahayakan.
2. Pengelihatan
Stimulus visual dalam bentuk kilatan cahaya, gambar geometris. Gambar
kartu, bayangan yang rumit atau kompleks bayangan bias menyenangkan atau
menakutkan seperti melihat monster.
3. Penghidu
Membaui bau-bauan seperti darah, urine, feses umumnya bau-bauan yang
tidak menyenangkan. Halusinasi penghirup sering akibat stroke, tumor, kejang
atau demensta.
4. Pengecap
Mengalami atau ketidakmampuan yang jelas serasa tersetrum listrik yang
datang dari tanah, benda mati atau orang lain.

D. Tanda-Tanda Halusinasi
1. Penarik diri
2. Duduk terpukau dan tersenyum sendiri
3. Berbicara sendiri
4. Memandang satu arah
5. Menyerang
6. Tiba-tiba marah
7. Gelisah

E. Cara Mengontrol Halusinasi Bagi Keluarga


1. Bicara tentang topik yang nyata, tidak mengikuti isi halusinasi
2. Bicara dengan pasien secara sering dan singkat
3. Buat jadwal kegiatan harian untuk menghindari kesendirian
4. Ajak bicara jika pasien tampak sedang halusinasi
5. Mendiskusikan hasil observasi

F. Cara Merawat Pasien Halusinasi


1. Jangan biarkan pasien termenung sendiri
2. Ajak berkomunikasi jika pasien sedang melamun
3. Panggilah pasien jika pasien sedang bicara dan tertawa sendiri
4. Buatlah jadwal kegiatan sehari-hari yang tidak membebani pasien agar
halusinasinya tidak muncul
5. Jadwal minum obat secara teratur untuk kesembuhan pasien
BAB III
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Topik : Peran Keluarga Pada Proses Kesembuhan Penderita Gangguan Jiwa


Dengan Halusinasi
Sasaran : Keluarga klien Ny. A
Hari / tanggal : Minggu, 27 Oktober 2019, Pukul 10:00 WIB.
Waktu : 60 menit
Tempat : Rumah keluarga klien Ny. A

1. Tujuanin Struksional Umum


Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan pasien dan keluarga dapat memahami
dan mengerti tentang gangguan jiwa dengan halusinasi

2. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah dilaksanakan penyuluhan kesehatan maka pasien dan keluarga dapat:
a) Mengetahui pengertian halusinasi
b) Mengetahui jenis halusinasi
c) Mengetahui penyebab halusinasi
d) Mengetahui tanda dan gejalah alusinasi
e) Mengetahui dan menjelaskan cara mengontrol halusinasi
f) Mengetahui Peran Keluarga Pada Proses Kesembuhan Penderita Gangguan
Jiwa Dengan Halusinasi.

3. Metode
a) Ceramah
b) Diskusi / tanyajawab

4. Pengorganisasian
a) Moderator : Puji Fitrianti Putri Anandez
b) Penyaji : Ratih Desriyani
5. Setting Tempat
Keterangan :

Penyaji

Keluarga

6. Media (pilih yang digunakan saja)


1. Leafleat
2. Flipchart
7. Kegiatan Pembelajaran
N
o Kegiatan Penyuluh Waktu Kegiatan Peserta

1 Pembukaan : 5menit
.
1. Membuka kegiatan dengan 1. Menjawab salam
mengucapkan salam. 2. Mendengarkan
2. Memperkenalkan diri 3. Memperhatikan
3. Menjelaskan tujuan dari 4. Memperhatikan
penyuluhan
4. Menyebutkan materi yang akan
diberikan
2 Pelaksanaan: 25menit Mendengarkan penjelasan dan
. berdiskusi
1. Mengetahui pengertian
halusinasi
2. Mengetahui jenis halusinasi
3. Mengetahui penyebab halusinasi
4. Mengetahui tanda dan gejala
halusinasi
5. Mengetahui dan menjelaskan
cara mengontrol halusinasi
6. Mengetahui peran keluarga pada
proses kesembuhan penderita
gangguan jiwa dengan
halusinasi
4 Penutup : 5 menit
.
1. Evaluasi: 1. Menjawab pertanyaan
mengkajipemahamanmasyaraka 2. Mengucapkan terimakasih
tdenganmemberikanbeberapape 3. Membalas salam
rtanyaansecaralisan.
2. Mengucapkan terimakasih atas
peran serta peserta.
3. Mengucapkan salam penutup

8. Evaluasi
1. Struktur
a. Membuat SAP
b. Kontrak waktu
c. Setting
2. Proses
a. Peserta penkes memperhatikan dan mengerti apa yang disampaikan
dalam penyuluhan
b. Peserta bertanya
3. Hasil
a. Mengetahui pengertian halusinasi
b. Mengetahui jenis halusinasi
c. Mengetahui penyebab halusinasi
d. Mengetahui tanda dan gejala halusinasi
e. Mengetahui dan menjelaskan cara mengontrol halusinasi
f. Mengetahui peran keluarga pada proses kesembuhan penderita
gangguan jiwa dengan halusinasi
LAPORAN HASIL
HOME VISIT

DISUSUN OLEH :

PUJI FITRIANTI PUTRI ANANDEZ

21219052

PEMBIMBING AKADEMIK : EFROLIZA, S.Kep., Ns., M.Kep

PEMBIMBINGKLINIK : NS. DEDI SUWANDI, S.Kep

PROGRAM STUDI PROFESI NERS SEKOLAH

TINGGI ILMU KESEHATANMUHAMMADIYAH

PALEMBANG TAHUN 2019


A. Identitas klien
Nama : Ny. A
Umur : 61 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan : SD
Agama : Islam
Status : Belum menikah
Alamat : Jln. Mayor Ruslan No. 43 Lr. Mandala Sekip Jaya Palembang

Keluarga yang di kunjungi


Nama : Ny. J
Umur : 62 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Hubungan : Saudara kandung
Alamat : Jln. Mayor Ruslan No. 43 Lr. Mandala Sekip Jaya Palembang

B. Tujuan Kunjungan Rumah


1. Tujuan Umum
Keluarga dapat menerima dan merawat anggota keluarga yang mengalami
gangguan jiwa sesuai dengan masalah pada klien dan berdasarkan rencana
asuhan keperawatan.
2. Tujuan Khusus
a. Memberikan informasi kepada keluarga tentang perkembangan klien saat
melakukan rawat jalan
b. Memvalidasi dan melengkapi data-data yang diperoleh dari klien dan data
sekunder (rekam medis dan dokumentasi) tentang alasan klien dibawa ke
RS jiwa Ernal Bahar, faktor predisposisi, prespitasi, genogram, psikososial
dan lingkungan, persepsi keluarga dan dukungan yang telah dilakukan
dilakukan keluarga
c. Melakukan implementasi keperawatan terkait dengan diagnosa
keperawatan pada keluarga
d. Melakukan pendidikan kesehatan sesuai dengan masalah pada klien
e. Melakukan penkeske keluarga agar mampu melakukan perawatan yang
tepat terhadap klien yangmengalami gangguan jiwa dirumah
f. Membantu keluarga agar dapat memotivasi lingkungan yang teraupetik dan
merawat klien
g. Mendukung keluarga untukmembantu klien menggunakan obat secara
teratur
h. Mengobservasi lingkungan rumah untuk mempersiapkan kepulangan klien
i. Mendokumentasikan hasil kunjungan rumah agar dapat ditindak lanjuti
oleh pihak rumah

C. Hasil Kunjungan
Mahasiswa diterima dengan baik oleh keluarga pada hari Minggu, 27 Oktober
2019 pada pukul 10: 00 WIB s.d 12 : 00 WIB. Hasil yang didapat dari kunjungan
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Memberi informasi kepada keluarga tentang kondisi klien selama melakukan
rawat jalan di RS Ernaldi Bahar
a) Klien mau berinteraksi dengan dokter dan perawat walaupun hanya
untuk waktu yang singkat
b) Klien mau mengunggkapkan apa yang dirasakan
c) Klien mampu melakukan aktifits sendiri seperti berjalan
d) Klien mampu melakukan cara mengontrol halusinasi dengan cara
menghardik, minum obat, bercakap-cakap dan beraktifitas terjadwal

2. Memvalidasi data, melengkapi data yang telah diperoleh dari klien dan data
sekunder mengenai
a) Alasan masuk Rumah Sakit Ernaldi Bahar
Keluarga mengatakan klien masuk Rumah Sakit Ernal Bahar untuk
kontrol dan memeriksaan keadaan klien, karena keluarga mengatakan
bahwa klien sering melamun dan berbicara sendiri. Keluarga mengatakan
klienjuga pernah kabur dari rumah selama 1 bulaan .

Genogram
Keterangan :

: Laki-laki

: Perempuan

: Klien

: Meninggal

Jelaskan : keluarga klien mengatakan tinggal serumah dengan klien. Klien


adalah anak keempat dari 10 bersaudara. Keluarga klien mengatakan ada
anggota keluarga yang mengalami penyakit yang sama dengan klien yaitu
adiknya.

b) Faktor Predesposisi dan Presipitasi

Keluarga klien mengatakan klien mengalami gangguan jiwasejak 20tahun


yang lalu. Keluarga klien mengatakan klien sring berbicara sendiri dan
melamun. Keluarga klien mengatakan klien setiap bulan melakukan
kontrol kerumah sakit untuk memeriksakan kondisi klien.

c) Psikososial dan Lingkungan


Psikososial :
Semenjak sakit klien sering murung, melamun, berbicara sendiri dan jarang
keluar rumah.
Lingkungan :
Respon masyarakat yang ada sekitar lingkungan klien cuek dan tidak
terlalu peduli terhadap keadaan klien
d) Persepsi keluarga terhadap klien
Keluarga menganggap penyakit klien merupakan cobaan dari allah SWT
dan harus diterima dengan sabar dan ikhlas. Keluarga klien juga berharap
klien dapat sembuh dan beraktivitas seperti biasanya
e) Pengetahuan keluarga tentang cara merawat klien
Keluarga mengatakan sedikit mengetahui cara merawat anggota keluarga
yang mengalami gangguan jiwa. Keluarga juga mengingatkan untuk
minum obat secara teratur dan melakukan kontrol secara rutin.
f) Support sistem dalam keluarga
Keluarga mengatakan semenjak orang tua nya meninggal yaitu ibunya
klien tingggal bersama saudaranya.
g) Harapan keluarga
Keluarga mengatakan sangat berharap kesembuhan klien dan berharap
klien dapat menjalankan aktivitas semestinya.
h) Persiapan keluarga terhadap kepulangan klien
Keluarga mengatakan akan merawat dan membantu klien dalam proses
untuk sembuh
i) Pelayanan keluarga terhadap kepulangan klien
Keluarga mengatakan pelayanan terdekat yang dapat di lakukan keluarga
yaitu ke pelayanan kesehatan Puskesmas.

3. Hasil wawancara dengan keluarga klien mengenai:


a. Sosial ekonomi keluarga
Keluarga mengatakan rumah yang di tempati klien dan saudaranya adalah
rumah peninggalan orang tuanya.
b. Penerimaan keluarga terhadap klien
Keluarga sudah menerima dengan lapang dada kondisi klien yang mengalami
gangguan jiwa.
c. Adaptasi klien dengan keluarga
Keluarga mengatakan klien dapat membantu keluarga dalam merawat rumah,
dan interkasi sesama keluarga terjalin harmonis.

4. Kendala yang dihadapi oleh petugas home visit


Petugas home visit tidak menemukan kendala atau kesulitan selama melakukan
home visit.
Implementasi
Diagnosa keperawatan : halusinasi pendengaran
TUK 4 : Klien mendapatkan dukungan dari keluarga untuk mengatasi
halusinasinya.
Tindakan keperawatan :
1. Membina hubungan saling percaya dengan keluarga
2. Mendiskusikan masalah yang di rasakan keluarga dan merawat klien
3. Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala halusinasi, jenis halusinasi,
penyebab halusinasi
4. Menjelaskan cara-cara merawat klien halusinasi.
Evaluasi :
Subjektif
a) Keluarga mengatakan senang setelah berbicara dengan perawat.
b) Keluarga mengatakan senang setelah berbicara dan bediskusi dengan
perawat
c) Keluarga menyebutkan peran serta keluarga dalam merawat klien, cara
cara merawat klien.
d) Keluarga klien mengatakan akibat bila masalah tidak di tangani dengan
tepat.
e) Keluarga menyebutkan tempat yang dapat di kunjungi bila klien kambuh.
Objektif
a) Keluarga (ayuk) kontak mata ada
b) Keluarga bersifat rama selama berdiskusi
c) Keluarga tampak menyebutkan peran serta keluarga dalam merawat klien.
d) Keluarga tampak menyebutkan akibat bila masalah tidak di tangani
Dengan tepat dan dapat menyebutkan tempat yang dapat dikunjungi bila
kambuh.
Analisa
TUK tercapai, klien mendapat dukungan keluarga dalam mengatasi halusinasi
Planing :
a) Untuk Perawat
Melibatkan keluarga dalam asuhan keperawatan klien
b) Untuk klien
Memotivasi keluarga untuk mempertahankan suasana di lingkungan rumah
yang dapat meningkatkan harga diri klien. Keluarga bersepakat untuk terlibat
dalam asuhan keperawatan klien baik dirumah sakit atau dirumah sendiri.
c) Diagnosa Keperawatan : Halusinasi Pendengaran
TUM : Keluarga mampu merawat klien dengan halusinasi dirumah
TUK : Keluarga mengetahui dan memahami pengertian halusinasi, tanda
gejala, jenis halusinasi dan penyebab halusinasi
d) Intervensi Keperawatan :
1) SP 1 Keluarga
a. Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat klien
menjelaskan pengertian halusinasi, tanda dan gejala, jenis-jenis
halusinasi dan penyebab halusinasi
b. Beri reinforcement positif atas hal-hal yang telah dicapai oleh keluarga
c. Menjelaskan cara merawat klien dengan halusinasi pendengaran
2) SP 2 Keluarga
a. Melatih keluarga melakukan cara-cara mengontrol halusinasi
b. Melatih keluarga cara merawat klien dengan halusinasi
c. Melatih keluarga cara mempraktekkan cara merawat klien dengan
halusinasi
3) SP 3 Keluarga
a. Melatih keluarga melakukan cara merawat langsung pada klien
halusinasi
b. Keluarga klien dapat membantu klien menggunakan obat secara benar
dan tepat.
4) SP 4 Keluarga
a. Membantu keluarga membuat jadwal aktivitas dirumah termasuk obat
b. Menjelaskan follow up klien setelah pulang .

Palembang, 27 Oktober 2019


Mahasiswi

Puji Firianti Putri Anandez


NIM: 21219057

Anda mungkin juga menyukai