Anda di halaman 1dari 39

TUGAS KEPERAWATAN KOMUNITAS

Oleh :
Kelompok 8 (Delapan)

1. Azwar (70900119023)
2. Nursuhadah (70900119024)
3. Ulfahmi Azmawi (70900119025)

PROFESI NERS
JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2019
Wilayah RW.10 kelurahan X merupakan wilayah dengan total penduduk 1056 jiwa..
Berdasarkan wawancara dengan pihak kelurahan RW 10 merupakan RW dengan
wilayah yang sangat luas yang dipadati oleh perumahan dan warga pendatang yang
berasal dari berbagai daerah. Data survey kesehatan menunjukkan wilayah ini
didapatkan masalah kesehatan pada ibu usia muda (<30 tahun) dengan anemiadan
tekanan darah rendah. Hal ini juga terlihat pada saat posyandu balita dan pemeriksaan
kesehatan pada ibu atau kelompok dewasa melelui posbindu PTM. Selain itu,
berdasarkan catatan coordinator kader RW 10 di wilayahnya juga terdapat beberapa
kasus balita dengan berat badan kurang. Berdasarkan wawancara kurang yang
dilakukan oleh kader kesehatan didapatkan data bahwa terdapat 17 anak usia dibawah
2 tahundengan berat badan kurang dan beresiko stunting. koordinator kader RW 10
mengatakan belum ada upaya yang dilakukan dari pihak terkait untuk menangani
masalah tersebut.

a. Lengkapilah data pengkajian komunitas pada kasus tersebut!


b. Buatlah asuhan keperawatan komunitas dari kasus tersebut!
c. Sebagai perawat kesehatan komunitas, edukasi apa saja yang dapat diberikan
kepada masyarakat di RW 10!
d. Buatlah satu media edukasi untuk kasus hipertensi dan diabetes pada kasus
diatas!
A. Pengkajian
1. Data Demografi
Wilayah RW.10 kelurahan X merupakan wilayah dengan total penduduk
1056 jiwa, terdiri atas 175 KK. Berdasarkan wawancara dengan pihak
kelurahan RW 10 merupakan RW dengan wilayah yang sangat luas yang
dipadati oleh perumahan dan warga pendatang yang berasal dari berbagai
daerah yang memiliki kondisi ekonomi pra sejahtera. Batas wilayah yang
dijadikan target pengkajian, sebelah utara dibatasi oleh RW 3. Sebelah selatan
dibatasi oleh bukit dengan kondisi tanah yang tandus dan tidak subur dan
sumber air yang kurang, di sebelah timur dibatsi oleh RW 5, dan di sebelah
barat dibatsi oleh kompleks perumahan Zarindah Permai yang banyak
menghasilkan limbah yang tertimbun di RW 10. . RW 10 memiliki berbagai
fasilitas umum yang terdiri atas sebuah masjid, sebuah taman kanak – kanak,
sebuah taman pendidikan Quran, sebuah balai RW. Kegiatan rutin yang
dilakukan RW 10 meliputi : kerja bakti setiap hari minggu.
Data survey kesehatan menunjukkan wilayah ini didapatkan masalah
kesehatan pada ibu usia muda (<30 tahun) dengan anemia dan tekanan darah
rendah. Hal ini juga terlihat pada saat posyandu balita dan pemeriksaan
kesehatan pada ibu atau kelompok dewasa melelui posbindu PTM. Selain itu,
berdasarkan catatan coordinator kader RW 10 di wilayahnya juga terdapat
beberapa kasus balita dengan berat badan kurang. Berdasarkan wawancara
yang dilakukan oleh kader kesehatan didapatkan data bahwa terdapat 17 anak
usia dibawah 2 tahundengan berat badan kurang dan beresiko stunting.
koordinator kader RW 10 mengatakan belum ada upaya yang dilakukan dari
pihak terkait untuk menangani masalah tersebut. Setelah dilakukan pengkajian
data pada tanggal 25 dan 26 September 2018 dengan tekhnik wawancara dan
observasi didapatkan data sebagai berikut:
a. Distribusi Penduduk Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin
No Usia
B Laki-laki % Perempuan % Total %
1 0-5 35 10,64 44 13,13 160 15,15
2 6-12 45 13,68 33 9,85 87 8,23
3 13-18 38 11,55 53 15,82 96 9,09
4 19-35 89 27,05 111 33,13 328 31,06
5 36-54 94 28,57 71 21,19 265 25,09
6 >55 28 8,51 23 6,87 120 11,36
Total 329 100,00 335 100,00 1056 100,00

Berdasarkan tabel di atas, usia penduduk terbanyak laki-laki adalah


36-54 tahun, yaitu 94 orang (29%). Sedangkan untuk perempuan
terbanyak pada usia 19-35 tahun, yaitu 111 orang (33%). Hal ini
menunjukkan bahwa penduduk di wilayah RT 01 dan RT 02 RW. 10
Desa X yang terbanyak adalah usia produktif, sehingga memudahkan
untuk mencari tenaga/sumber daya manusia yang potensial.

b. Distribusi Penduduk Berdasarkan Pendidikan

No Pendidikan Frekuensi %
1 Belum Sekolah 58 8,73
2 Tidak Sekolah/ drop out 24 3,61
3 TK 31 4,67
4 SD 224 33,73
5 SMP 110 16,57
6 SMA 183 27,56
7 Perguruan Tinggi 34 5,12
Total 664 100

Berdasarkan tabel di atas, distribusi penduduk yang paling banyak


mempunyai pendidikan tingkat Sekolah Dasar, yaitu 224 orang
(34%). Sedangkan penduduk yang tidak sekolah menempati
jumlah yang terkecil, yaitu 24 orang (4%).

c. Distribusi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan


No Jenis Pekerjaan Frekuensi %
1 Petani 75 15,37
2 Tidak Bekerja 125 25,61
3 PNS 11 2,25
4 TNI/POLRI 5 1,02
5 Pensiunan 5 1,02
6 Swasta 267 54,71
Total 488 100,00

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar penduduk bekerja di


sector swasta, yaitu sebesar 267 orang (55%). Namun, masih ada
penduduk yang tidak bekerja sebesar 125 orang (26%).

d. Distribusi Penduduk Berdasarkan Agama


No Agama yang Dianut Frekuensi %
1 Islam 654 98,52
2 Kristen 10 1,48
3 Hindu 0 0,00
4 Budha 0 0,00
5 Konghucu 0 0,00
Total 664 100,00

Berdasarkan tabel di atas mayoritas agama yang dianut oleh


penduduk RT.01 dan RT. 02 RW. 10 Desa X adalah Islam, yaitu
sebanyak 654 orang (99%)
2. Data Lingkungan Fisik
a. Perumahan
1) Tipe Perumahan

No Tipe Rumah Frekuensi Presentase


1 Permanen 155 88,57
2 Semi Permanen 19 10,86
3 Tidak Permanen 1 0,57
Jumlah 175 100,00

Dari tabel di atas sebagian besar (88,57) tipe rumah penduduk adalah
rumah permanen.

2) Status Kepemilikan Rumah

No Kepemilikan Frekuensi Presentase


1 Milik Sendiri 156 89,14
2 Menumpang 14 8,00
3 Sewa 5 2,86
Jumlah 175 100,00

Dari tabel di atas, status kepemilikan rumah sebagian besar (89,14%)


adalah milik sendiri.
3) Jenis Lantai
No Lantai Frekuensi Presentase
1 Tanah 2 1,14
2 Papan 0 0,00
3 Tegel 130 74,29
4 Semen/plesteran 43 24,57
175 100,00

Dari tabel di atas, jenis lantai rumah penduduk sebagian besar


(74,29%) adalah berlantai tegel.

4) Sistem Ventilasi Rumah


No Jendela Frekuensi Presentase
1 Ada, dipergunakan 167 95,43
2 Ada, tidak dipergunakan - 0
3 Tidak Ada 8 4,57
Jumlah 175 100,00

Dari tabel di atas, sebagian besar (95,43%) memiliki system ventilasi


rumah, sehingga sirkulasi udara dalam rumah menjadi lebih segar.

5) Sistem Pencahayaan Rumah pada Siang Hari

No Pencahayaan Frekuensi Presentasi


1 Terang 157 89,71
2 Remang-remang 18 10,29
3 Gelap 0 0,00
Jumlah 175 100,00
Dari tabel di atas sebagian besar (89,71%) system pencayahaan rumah
penduduk pada siang hari terang karena sinar matahari dapat masuk ke
dalam rumah.

6) Jarak Rumah dengan Tetangga


No Jarak Rumah Frekuensi Presentase
1 Bersatu 20 11,43
2 Dekat 142 81,14
3 Terpisah 13 7,43
Jumlah 175 100,00

Dari tabel di atas sebagian besar (81,14%) jarak rumah dengan tetangga
dekat, sehingga penduduk dapat saling bersosialisasi dengan mudah.

7) Halaman di Sekitar Rumah


No Halaman Frekuensi Presentase
1 Ada, dimanfaatkan 151 86,29
2 Ada, tidak dimanfaatkan - 0
3 Tidak Ada 24 13,71
Jumlah 175 100,00

Dari tabel di atas sebagian kecil (13,71%) rumah penduduk tidak


memiliki halaman rumah.

8) Pemanfaatan Pekarangan Rumah


No Pemanfaatan Pekarangan Frekuensi Presentase
1 Kebun 111 63,43
2 Kolam 2 1,14
3 Kandang 32 18,29
4 Tidak Dimanfaatkan 30 17,14
Jumlah 175 100,00

Dari tabel di atas ada pekaranganan rumah penduduk yang belum


dimanfaatkan (17,14%) sehingga dibiarkan kosong.

b. Sumber Air Bersih


1) Sumber Air untuk Memasak dan Minum
No Sumber Air Frekuensi Presentase
1 DPAM 90 51,43
a2 Sumur 75 42,86
r3 Air Mineral 10 5,71
i Jumlah 175 100,00

Tabel di atas sebagian besar (51,43%) penduduk RW 10 Desa X


menggunakan air PAM untuk keperluan memasak dan minum

2) System Pengolahan Air Minum


No Pengolahan Frekuensi Persentase
1 Dimasak 175 100,00
2 Tidak Dimasak 0 0
Jumlah 175 100,00

Dari tabel di atas semua (100%) pengolahan air minum adalah dimasak,
hal ini sesuai dengan syarat kesehatan.
3) Sumber Air untuk Mandi dan Mencuci
No Sumber Air Frekuensi Persentase
1 PAM 80 45,71
2 Sumur 95 54,29
3 Air Sungai atau jublang 0 0,00
Jumlah 175 100,00

Dari tabel di atas, sebagian besar (54,29%) penduduk RW 10 sumber


air untuk mandi dan mencuci adalah air sumur.

4) Jarak Sumber Air Dengan Septik Tank


No Jarak Frekuensi Persentase
1 Kurang dari 10 meter 19 10,86
2 Lebih dari 10 meter 156 89,14
Jumlah 175 100,00

Dari tabel di atas masih ada (10,86%) jarak sumur dengan septik tank
kurang dari 10 meter, hal ini tidak memenuhi syarat kesehatan karena
memungkinkan terjadi proses peresapan air septik tank ke sumur air
bersih.

5) Tempat Penampungan Air Sementara


No Penampungan Frekuensi Persentase
1 Bak 11 6,29
2 Ember 8 4,57
3 Gentong 149 85,14
4 Lain-lain 7 4,00
Jumlah 175 100,00
Dari tabel di atas, sebagian besar (85,14%) tempat penampungan air
sementara adalah gentong.

6) Kondisi Tempat Penampungan Air


No Kondisi Tempat Frekuensi Persentase
1 Tertutup 168 96,00
2 Terbuka 7 4,00
Jumlah 175 100,00

Dari tabel di atas masih ada (4%) penduduk yang tempat


penampungan air dalam kondisi terbuka, sehingga memungkinkan
untuk terjadi perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti.

7) Kondisi Air di Tempat Penampungan


No Kondisi Air Frekuensi Persentase
1 Berwarna 0 0,00
2 Berbau 2 1,14
3 Berasa 0 0,00
4 Tidak berasa/ tidak 173 98,86
berwarna/tidak berbau
Jumlah 175 100,00

Dari tabel di atas sebagian besar (98,86%) kondisi air tidak berasa/
berwarna, hal ini sesuai dengan syarat kesehatan.
c. Sistem Pembuangan Sampah
1) Pembuangan Sampah
No Sistem Pembangunan Frekuensi Persentase
1 Tempat Pembuangan Umum 0 0,00
2 Di sungai 0 0,00
3 Ditimbun 17 9,71
4 Dibakar 125 71,43
5 Disembarang tempat 33 18,86
Jumlah 175 100,00

Dari tabel di atas, sebagian besar (71,43%) pembuangan sampah


adalah dibakar, hal ini sebenarnya kurang memenuhi syarat kesehatan,
karena akan menimbulkan dampak lingkungan berupa asap yang dapat
menyebabkan infeksi saluran napas.

2) Tempat Penampungan Sampah Sementara


No Penampungan Sementara Frekuensi Persentase
1 Ada 124 70,86
2 Tidak ada/sembarangan 51 29,14
Jumlah 175 100,00

Dari tabel di atas, masih ada (29,14%) penduduk yang membuang


sampahnya secara sembarang orang, sehingga dapat menimbulkan
bahaya kesehatan lingkungan, misalnya penyakit diare, typhoid, dan
DHF.
3) Kondisi Tempat Penampungan Sampah Sementara
No Kondisi Penampungan Frekuensi Persentase
1 Terbuka 102 58,29
2 Tertutup 73 41,71
Jumlah 175 100,00

Dari tabel di atas, sebagian besar (58,29%) kondisi tempat pembuangan


sampah sementara terbuka, kondisi ini dapat menimbulkan bahaya
lingkungan bila tidak dirawat dengan baik.

4) Jarak Tempat Penampungan Sampah dengan Rumah


No Jarak dengan Rumah Frekuensi Persentase
1 Kurang dari 5 meter 102 30,29
2 Lebih dari 5 meter 73 69,71
Jumlah 175 100,00

Dari tabel di atas sebagian besar (69,71%) tempat pembuangan


jaraknya lebih 5 meter dari rumah, sehingga hal ini sesuai dengan
syarat kesehatan.
d. System Pembuangan Kotoran Rumah Tangga
1) Kebiasaan Keluarga Buang Air Besar
No Sistem Pembuangan Frekuensi Persentase
D
1 WC 175 100,00
a2 Sungai 0 0,00
r3 Sembarang Tempat 0 0,00
i Jumlah 175 100,00

Tabel di atas, seluruh (100%) penduduk RW 10 memiliki WC sendiri.

2)Jenis Jambang Yang Digunakan


Je No Jenis Jambang Frekuensi Persentase
Cemoju.m1 Cemplung 0 0,00
2 Plesengan 2 1,14
Leher angsa
3 leher angsa 173 98,86
4 Lain-lain - 0
Jumlah 175 100,00

Dari tabel diatas sebagian besar (98,86%) jenis jambang yang


digunakan oleh penduduk RW 04 adalah leher angsa, hal ini sesuai
dengan syarat kesehatan.

3) Sistem Pembuangan Air Limbah

No Tempat Pembuangan Frekuensi Persentase


1 Resapan 47 26,86
2 Got 118 67,43
3 Sembarang temoat 10 5,71
Jumlah 175 100,00

Dari tabel diatas masih ada penduduk (5,71%) yang membuang air
limbahnya secara sembarang tanpa di buatkan saluran khusus untuk
pembuangan air limbahnya, hal ini dapat menyebabkan lingkungan
kurang bersih dan berbau.

e. Hewan Peliharaan
1) Kepemilikan Hewan Ternak Dirumah

No Hewan peliharaan Frekuensi Persentase


1 Ada 70 40,00
2 Tidak ada 105 60,00
Jumlah 175 100,00

Dari Tabel diatas sebagian besar (60%) tidak memiliki ternak dirumah.

2) Letak Kandang

No Letak kandang Frekuensi Persentase


1 Dalam rumah 1 40,00
2 Luar rumah 69 60,00

D Jumlah 70 100,00
ari tabel diatas sebagian besar (98,57%) penduduk yang memiliki
ternak letak kandangnya ternak diluar rumah.
3) Kondisi Kandang

No Kondisi kandang Frekuensi Persentase


1 Terawat 46 65,71
2 Tidak terawat 24 34,29
Jumlah 70 100,00

Dari tabel diatas sebagian besar (65,71%) kandang ternak warga


terawat dengan baik, sehingga tidak menimbulkan dampak pada
penghuni rumah.

3. Kondisi Kesehatan Umum

a. Pelayanan kesehatan
1) Sarana Kesehatan Yang Paling Dekat Commented [i-[1]:
Data menjelaskan sarana pelayanan kesehatan yang terdekat...
bukan terjauh.
No Sarana Kesehatan Terdekat Frekuensi Persentase
1 Puskesmas / posyandu 1 16,6
2 Praktik swasta 4
3 Balai pengebotan 1 16,6
4 Lain-lain - 66,6
Jumlah 6 100,00

Dari tabel diatas sebagian besar (66,6%) pebduduk RW 04 dusun X


mengatakan sarana kesehatan yang paling dekat adalah praktik swasta.

2) Tempat Berobat Keluarga

No Tempat Berobat Keluarga Frekuensi Persentase


1 Puskesmas 100 57,14
2 Rumah sakit 14 8,00
3 Dokter praktik swasta 39 22,29
4 Bidan / perawat 12 6,86
5 Balai pengobatan / poliklinik 10 5,71
Jumlah 175 100,00

Dari tabel diatas sebagian besar (57,14%) tempat berobat penduduk


RW 04 adalah ke Puskesmas

3) Kebiasaan Sebelum Berobat

No Kebiasaan Sebelum Berobat Frekuensi Persentase


1 Beli obat bebas 95 54,29
2 Jamu 51 29,14
3 Di biarkan saja 29 16,57
4 Pijat - 0
Jumlah 175 100,00

Dari tabel diatas sebagian besar (54,29%) kebiasaan sebelum berobat


beli obat bebas yang terjual diwarung.

4) Sumber Pendanaan Kesehatan Keluarga

No Pendanaan Kesehatan Frekuensi Persentase


1 Askes / astek 55 31,43
2 dana sehat 5 2,86
3 JPS/ askin/ jamkesmas 9 5,14
4 Umum 106 60,57
Jumlah 175 100,00
Dari tabel diatas hanya sebagian kecil (5,14%) sumber pendanaan
kesehatan keluarga dengan menggunakan jaring pengaman kesehatan,
hal ini membuktikan bahwa tingkat kesejahteraan penduduk di RW 04
cukup tinggi, sehingga pemeliharaan kesehatan di biayai oleh
lemampuan sendiri.

5) Penyakit yang sering diderita keluarga dalam 6 bulan terakhir


No Jenis Penyakit Frekuensi Persentase
1 Batuk pilek 118 67.43
2 Asma 1 0.57
3 TBC 2 1,14
4 Thypoid abdominalis 1 0,57
5 Asam urat 8 4,57
6 Hipertensi 2 1,14
7 Lain-lain 5 2,86
8 Hipotensi 38 21.71
Jumlah 175 100,00

Dari tabel diatas sebagian besar (67,43%) penyakit yang sering


dideriat oleh keluarga dalam 6 bulan terakhir adalah penyakit saluran
penapasan atas, hal ini berhubungan dengan pergantian musim dari
musim panas ke musim hujan yang saat ini sedang berlangsung.

b. Ibu Hamil Yang Menyusui


1) Jumlah Pasangan Usia Subur

No PUS Frekuensi Persentase


1 21-30 tahun 200 54,8
2 31-40 tahun 100 27,4
41-50 tahun 65 17,8
Jumlah 365 100,00

Dari tabel diatas sebagian (54,8%) keluarga adalah pasangan usia


subur antara 21-30 tahun, sehingga mempunyai resiko untuk
peningkatan jumlah penduduk bila tidak dikendalikan dengan
program keluarga berencana.

2) Pasangan Usia Subur Yang Menjadi Akseptor KB

No Akseptor KB Frekuensi Persentase


1 Ya menggunakan KB 99 27,1
2 Tidak menggunakan KB 266 72,9
Jumlah 365 100,00

Dari tabel diatas masih tinggi (72,9%) pasangan usia subur yang tidak
mengikuti program keluarga berencana.

3) Jenis Kontrasepsi Yang Digunakan

No Jenis Kontrasepsi Frekuensi Persentase


1 IUD 5 5,05
2 Suntik 62 62,63
3 Pil 26 26,26
4 Susuk 2 2,02
5 Tubektomi 3 3,03
6 Kalender 1 1,01
Jumlah 99 100,00
Dari tabel diatas sebagian besar (62,63%) PUS yang ada di RW 04
belum menggunakan kontrasepsi mantap (kontap) atau masih
menggunakan KB suntik.

4) Jumlah Ibu Hamil


No Jumlah Bumil Frekuensi Persentase
1 Ya (hamil) 10 2.7
2 Tidak (tidak hamil) 355 97.3
Jumlah 365 100

Dari tabel di atas ada 10 KK (2.7%) yang saat ini sedang hamil.

5) Usia kehamilan

No Usia Kehamilan Frekuensi Persentase


1 Trimester 1 1 10.00
2 Trimester II 5 50.00
3 Trimester III 4 40.00
Jumlah 10 100.00
Dari tabel di atas sebagian besar (50%) usia kehamilan adalah pada
trimester II.

6) Frekuensi Kehamilan

No Kehamilan Yang Keberapa Frekuensi Persentase


1 1 5 50.00
2 II 2 20.00
3 III 1 10.00
4 Lebih dari III 2 20.00
Jumlah 10 100.00

Dari tabel di atas sebagian kecil (20%) kehamilan adalah kehamilan


lebih dari yang ketiga kalinya.

7) Usia Ibu Hamil

No Usia Bumil Frekuensi Persentasi


1 20-35 8 80.00
2 Lebih dari 35 2 20.00
Jumlah `10 100

Dari tabel diatas ada (20%) ibu hamil. Masuk kategori beresiko untuk
proses persalinan, sehingga harus dilakukan pengawasan pada
kehamilannya secara berkala.

8) Tempat Periksa Kehamilan


No Tempat Periksa Kehamilan Frekuensi Persentasi
1 Puskesmas 1 10.00
2 Bidang 9 90.00
3 Lainnya (Dokter spesialis - 0
Kandungan)
Jumlah 10 100

Dari tabel diatas sebagian besar (90%) tempat memeriksakan


kehamilan adalah ke bidan praktik.
9) Frekuensi Periksa Kehamilan
No Pemeriksanaan Kehamilan Frekuensi Persentase
1 Dua kali 5 50.00
2 Empat kali 5 50.00
3 Lebih dari empat kali - 0
Jumlah 10 100.00

Dari tabel di atas menujukkan bahwa semua ibu hamil memeriksakan


kehamilannya meskipun frekuensi ada yang dua kali atau empat kali.

10) Imunisasi TT
No Imunisasi TT Frekuensi Persentasi
1 Lengkap 6 60.00
2 Tidak lengkap 4 40.00
Jumlah 10 100

Dari tabel diatas sebagian besar (60%) ibu hamil telah mendapat
iomunisasin TT dengan lengkap.

11) Penyakit Yang Diderita Ibu

No Penyakit Yang Diderita Frekuensi Persentasi


1 Hipotensi 2 20.00
2 Anemia 1 10.00
3 Bengkak 1 10.00
4 Mual Muntah 2 20.00
5 Varises 1 10.00
6 Tidak Ada Keluhan 3 30.00
Jumlah 10 100.00

Dari tabel diatas ada (30%) ibu hamil yang tidak mempunyai
keluhan yang berhubungan dengan kehamilannya.

12) Jumlah Ibu Menyusui


No Jumlah Ibu Menyusui Frekuensi Persentasi
1 Yang menyusui 25 31.60
2 Tidak menyusui 54 68.40
Jumlah 79 100.00

Dari tabel diatas sebagian kecil (31.60%) ibu di di RW 4 sedang


menyusui (buteki).

13) Lama ibu menyusui

No Lama Menyusui Frekuensi Persentasi


1 Kurang dari satu bulan 2 8.00
2 Satu sampai enam bulan 2 8.00
3 Tujuh sampai duabelas bulan 4 16.00
4 Lebih dari duabelas bulan 17 68.00
Jumlah 25 100.00

Dari tabel diatas sebagian besar (68%) lama meneteki lebih dari 12
bulan, hal ini sesuai dengan sayarat kesehatan, karena kandungan
nutrisi pada ASI lebih baik dari makanan lain
14) Pekerjaan Ibu

No Jenis Pekerjaan Frekuensi Persentasi


1 Toko di Kota 10 11,11 Commented [i-[2]:
Ini jenis pekerjaan apa ? Toko di kota ?
2 Tidak ada pekerjaan 20 22,22
3 Di sawah 10 11,11
Jumlah 60 66,67

Dari data di atas sebagian besar pekerjaan ibu di RW 10 bekerja di


Sawah (66,67%) Commented [i-[3]:
Data ini menunjukkan Ibu tidak bekerja sebanyak 22,22 %, bukan
c. Balita 66,67 % (ini total

1) Jumlah Balita
No Balita Frekuensi Persentase
1 Ya, tergolong balita 79 44,30
2 Tidak, tergolong balita 96 55,70 Commented [i-[4]:
Klo tidak tergolong balita, kenapa di masukkan ke dalam data
Jumlah 175 100,00 jumlah balita ?

Dari tabel diaras sebagian besar (55,70%) keluarga di RW 10 tidak


mempunyai anak usia balita.

2) Kebiasaan Ke Posyandu

No Kebiasaan Frekuensi Persentase


1 Ke posyandu 72 91,14
2 Tidak ke posyandu 7 8,86
Jumlah 79 100,00

Dari tabel diatas masih ada (8,86%) keluarga yang mempunyai


anak balita tidak dibawa keposyandu untuk dilakukan
penimbangan. Hal ini dapat menyulitkan pada proses pemantauan
tumbuh kembang anak.

3) Imunisasi Balita

No Imunisasi Frekuensi Persentase


1 Lengkap 68 86,08
2 Belum lengkap 5 6,33
3 Tidak lengkap 6 7,59
Jumlah 79 100,00

Dari tabel diatas sebagian besar (86,08%) anak balita telah


mendapatkan imunisasi secara lengkap.

4) Kepemilikan Kartu Menuju Sehat


No KMS Frekuensi Persentase
1 Ya memiliki 73 92,41
2 Tidak memiliki 6 7,59
Jumlah 79 100,00

Dari tabel diatas sebagian kecil (7,59%) anak balita tidak


mempunyai kartu KMS sehingga sulit untuk mengawasi
tumbangnya.

5) Hasil Penimbangan Balita

No Hasil penimbangan KMS Frekuensi Persentase


1 Hijau 52 71,23
2 Diatas hijau kuning 19 26,03
3 Dibawah titik-titik 1 1,37
4 Dibawah merah 1 1,37
Jumlah 73 100,00

Dari tabel diatas masih ada (1,37%) anak balita dari hasil
penimbangan mempunyai gizi yang buruk atau dibawah garis
merah. Commented [i-[5]:
1 dari 73 balita yang berada dibawah garis merah, bbrti termasuk
d. Remaja data risiko bukan aktual.

1) Kegiatan Remaja Di Luar Sekolah


No Kegiatan Diluar Sekolah Frekuensi Persentase
1 Keaagamaan 30 33
2 Karang taruna 10 11
3 Olahraga 50 55
4 Lain-lain 1 1
Jumlah 91 100,00

Dari tabel diatas kegiatan remaja yang terbanyak adalah olahraga


(55%) dimana setiap hari senin dan jum’at dilakukan olahraga
sepak bola

2) Penggunaan waktu luang

No Penggunaan Waktu Luang Frekuensi Persentase


1 Musik/TV 40 44 Commented [i-[6]:
Merupakan data risiko sendentari (masuk ke dalam masalah
2 Olahraga 10 11 kesehatan/diagnosa keperawatan

3 Rekreai 20 22
4 Keagamaan 21 23
Jumlah 91 100,00
Dari tabel diatas penggunaan waktu yang terbanyak dipergunakan
oleh remaja adalah nonton TV (44%).

3) Kebiasaan remaja
No Kebiasaan Remaja Frekuensi Persentase
1 merokok 13 14,30 Commented [i-[7]: Masuk menjadi data risiko masalah remaja.
2 Alkohol 1 1
3 Tidak ada atau lainnya 77 84,60
Jumlah 91 100,00

Dari tabel diatas ada sebagian kecil (1%) remaja mempunyai


kebiasaan yang kurang baik yaitu minum minuman alkohol hal ini
yang menyebabkan gangguan kesehatan. Commented [i-[8]: Terima kasih atas tugas yang telah di
kerjakan.

Untuk pengkajian :
1.Belum menggunakan pengkajian CAP yang direkomendasikan
untuk pengkajian komunitas
2. Data2 yang dikaji hanya seputar statistik vital, data lingkungan
dan kesehatan. Masih banyak data komunitas sesuai dengan CAP
yang tidak digunakan.
3.Biasakan menggunakan CAP untuk pengkajian komunitas krn
CAP mewakili banyak elemen yg harus dikaji.
4.Baca kembali teori CAP.
Analisa Data Commented [i-[9]:
1.Analisa Data tidak terdiridari data objectif dan subjektif tetapi
terdiri dari data wawancara, obsevasi, data suvey dan hasil
pemeriksaan.
No Data Subjektif Data Objektif Masalah Kesehatan 2. Kolom analisa data hanya terdiri dari 3 kolom : No. Data.
1. Kurangnya sarana 1. Letak sarana kesehatan Defisiensi Kesehatan Masalah kesehatan.
kesehatan gratis dan sulit yang jauh dari RW 10 Komunitas berhubungan
dijangkau oleh RW 10 yaitu Commented [i-[10]:
dengan ketidakcukupan akses
1.Data Tidak ada dalam pengkajian.
Puskesmas/Posyando pada pemberi layanan
2. Data bertolak belakang dengan pengkajian yang diuraikan di
16.6% dan balai kesehatan atas. No. 3 data kesehatan, di bagian ke 4 pendanaan kesehatan :
masyarkat mampu secara mandiri............. otomatis tidak
memerlukan saranan kesehatan gratis.
pengobatan 16.6%.
3. Tdk terlihat pengkajian jarak pelayanan kesehatan dgn rumah
2. Kebiasaan sebelum penduduk (DALAM KM), data pengkajian hanya memaparkan
saranan kesehatan yang terdekat.
berobat dibiarkan saja
16.57%. Commented [i-[14]:
Masalah keperawatan tidak menggunakan etiologi atau kata
3. Dana sehat yang “berhubungan dengan”
Commented [i-[11]:
dimiliki oleh warga Periksa kembali data pengkajian. Sarana kesehatan terjauh atau
terdekat.
RW 10 90 % yaitu
Commented [i-[12]:
1.Ok.
JPS/ASKIM/JAMKES 2.Tetapi, kenapa data “minum obat bebas” tidak dimasukkan.
Data itu, bisa menjadi salah satu faktor penyebab
MAS “Ketidakefektifan pemeiliharaan kesehatan”, dengan batasan
karakteristik kurang pengetahuan tentang praktik kesehatan
4. Penyakit anemia yang dasar.

di derita sebanyak Commented [i-[13]:


Data menunjukkan untuk kecukupan biaya program kesehatan krn
10,00% dan hipotensi 90% memiliki jaminan kesejatan dan kecukupan sumber daya
(finansial).
Berdasarkan faktor yang berhubungan, diagnosa defisiensi
20,00%. kesehatan komunitas diangkat jika “ketidakcukupan biaya program
dan ketidakcukupan sumber daya (finansial)”.
2 Rendahnya ibu menyusui 1. Jumlah pasangan usia Diskotiunitas Pemberian ASI
di RW 10 subur dan produktif 21- Berhubungan Dengan Ibu
30 tahun sebanyak Bekerja
54.8% Commented [i-[15]: Tidak masuk kedalam faktor yang
berhubungan
2. Jumlah ibu dengan
status bekerja di
sawah/kebun sebanyak
60%. Commented [i-[16]:
1) Datanya ada dimana ?
3. Pasangan usia subur 2) Jika ibu bekerja di sawah, apakah tidak dapat memberikan ASI
ekslusif pada anaknya (harus ada data wawancara).
yang menjadi aseptor 3)

KB 27.1 %.
4. Jumlah ibu hamil
sebanyak 2.7 %.
5. Usia kehamilan
trimester II sebanyak
50%.
6. Frekuensi kehamilan 1
kali sebanyak 50%.
7. Usia ibu hamil 20-35
sebesar 80%. Commented [i-[17]:
Tidak menjadi faktor penyebab dr masalah kesehatan yang diangkat
3 tingginya risiko terjadi 1. jumlah anak yang Kesiapan meningkatkan
stunting di RW 10 tegolong Commented [i-[18]:
balita pengetahuan tentang nurtisi
Data terlalu hiperbola....
sebanyak 44.3% berhubungan dengan standar
Cukup data risiko bukan tingginya risiko....
Commented [i-[22]:
2. kebiasaan berkunjung asupan nutrisi yang kurang. Cek Kembali di NANDA, apakah data yang digunakan, sudah tepat
untuk mengangkat
ke posyandu hanya
Commented [i-[19]:
mencapai 30%. Bukan menjadi masalah

3. Jumlah balita dengan


imunisasi belum
lengkap 6.33%
4. Hasil penimbangan
balita dengan garis
sebanyak 40%. Commented [i-[20]: Dibawah garis apa ?
Commented [i-[21]: Secara keseluruhan data masih tumpang
tindih, memilih masalah kesiapan meningkatkan............ tetapi
masih terdapat data yang “kurang/belum” menunjukkan minat
untuk melakukan perubahan positif.
B. Skoring Masalah Komunitas Commented [i-[23]: Mana skoring masalah komunitasnya ?
Skoring dilakukan untuk me nentukan prioritas masalah yang akan
B. Diagnosa Keperawatan diselesaikan.

1. Defisiensi Kesehatan Komunitas berhubungan dengan ketidakcukupan akses


pada pemberi layanan kesehatan
2. Diskotiunitas Pemberian ASI Berhubungan Dengan Ibu Bekerja
3. Kesiapan meningkatkan pengetahuan tentang nurtisi berhubungan dengan
standar asupan nutrisi yang kurang. Commented [i-[24]:
Diagnosa tunggal, tidak lagi menggunakan “berhubungan dengan”.
(Untuk departemen komkel)
Urtutan 1,2,dan 3 pada diagnosa keperawatan ditentukan
berdasarkan skoring masalah.
C. Intervensi Keperawatan

No Data Diagnosa NOC NIC


1. Ds: Kurangnya sarana Defisiensi Prevensi Primer Prevensi Primer
kesehatan gratis dan Kesehatan Setelah dilakukan tindakan Level 1 : Domain VII
sulit dijangkau oleh RW Komunitas komunitas selama 3 x 24 jam Komunitas
10 berhubungan diharapkan masyarakat dapat Perawatan yang
Do: dengan mencapai perawatan Mendukung Kesehatan
1. Letak sarana ketidakcukupan kesehatan yang maksimal Komunitas Commented [i-[26]:
Bukan intervensi individu....
kesehatan yang akses pada Level 1 : Domain IV Harusnya 1 x 60 selama minimal 3 kali intervensi/kegiatan

jauh dari RW 10 pemberi layanan Pengetahuan Tentang Level 2 : Kelas C


yaitu kesehatan Kesehatan dan Perilaku Commented [i-[25]: Antara data dan diagnosa belum saling
Peningkatan Kesehatan
mendukung, sehingga menentukan intervensi masih sulit.
Puskesmas/Posy Level 2 : Kelas Q Komunitas -Apakah intervensi untuk menyelesaikan permasalahan sesuai
data...
ando 16.6% dan Perilaku Sehat Level 3 : Intervensi Atau
-Intervensi untuk menyelesaikan diagnosa.
balai pengobatan Level 3 : Outcomes Pendidikan Kesehatan
16.6%. Partisipasi Dalam Keputusan 1. identifikasi
2. Kebiasaan sebelum Perawatan Kesehatan faktor Commented [i-[27]: Tuliskan rentang nilai yang akan dicapai
internal
pada outcame
berobat dibiarkan 1. Menentukan pilihan atau eksternal
saja 16.57%. yang diharapkan yang dapat
3. Dana sehat yang terkait dengan meningkatkan
dimiliki oleh warga outcome kesehatan. atau
RW 10 90 % yaitu 2. Identifikasi hambatan mengurangi
JPS/ASKIM/JAMK untuk mencapai motivasi untuk
ESMAS outcome yang ingin berperilaku
4. Penyakit yang di dicapai. sehat.
derita sebanyak 3. Menggunakan teknik 2. Tentukan
67.43% dan penyelesaian masalah pengetahuan
untuk mencapai kesehatan dan
hipotensi 21.71%. outcome yang gaya hidup
diinginkan. perilaku saat ini
4. Menyampaikan niat pada individu,
untuk bertindak terkait keluarga atau
dengan keputusan. kelompok
5. Identifikasi dukungan sasaran.
yang tersedia untuk 3. Bantu individu,
mencapai outcome keluarga dan
yang diinginkan. masyarakat
6. Mencari pelayanan untuk
perawatan kesehatan memperjelas
untuk memenuhi keyakinan dan
outcome yang nilai-nilai
diinginkan kesehatan.
7. Mengevaluasi 4. Rumuskan
kepuasan dengan tujuan dalam
outcome keperawatan program
kesehatan. pendidikan
Prevensi Sekunder kesehatan
Level 1 : Domain III tersebut.
Kesehatan Psikososial Prevensi Sekunder
Level 2 : Kelas M Level 1 : Domain VII
Kesejahteraan Psikologis Komunitas
Level 3 : Outcomes Perawatan yang
Motivasi Mendukung Kesehatan
1. Memperoleh sumber Komunitas
yang diperlukan Level 2 : Kelas C
2. Memperoleh Peningkatan Kesehatan
dukungan yang Komunitas
diperlukan. Level 3 : Intervensi
3. Memulai perilaku Pengembangan
mencapai target yang Kesehatan Komunitas
diarahkan dari diri 1. Identifikasi
sendiri. bersama
4. Mempertahankan komunitas
harga diri positif mengenai
5. Menerima kesempatan masalah
untuk membuat kekuatan, dan
kontribusi. prioritas
6. Mengungkapkan kesehatan.
keyakinan akan 2. Berikan
kemampuan untuk kesempatan
melakukan tindakan. berpartisipasi
7. Mengungkapkan niat bagi semua
untuk bertindak. segmen
Prevensi Tersier komunitas.
Level 1 : Domain VII 3. Bantu anggota
Kesehatan Komunitas komunitas
Level 2 : Kelas BB untuk
Kesejahteraan Komunitas meningkatkan
Level 3 : Outcomes. kesadaran dan
Ketahanan Komunitas memberikan
1. Pemantauan pemimpin perhatian
utama terhadap mengenai
lingkungan sosial masalah-
ekonomi. masalah
2. Pemantauan pemimpin kesehatan.
utama terhadap 4. Lakukan dialog
lingkungan fisik. untuk
3. Respon koordinasi menentukan
pemimpin utama. masalah-
4. Dorongan pemimpin masalah
utama akan harapan kesehatan
untuk masa depan. komunitas dan
5. Kelanjutan dari mengembangka
layanan rutin n rencana
komunitas. tindakan.
6. Ketersidiaan layanan 5. Pastikan bahwa
kesehatan anggota
7. Kolaborasi antar komunitas
organisasi dalam mempertahanka
komunitas. n control
8. Kelompok dukungan pengambilan
komunitas. keputusan.
9. Adaptasi komunitas Prevensi Tersier
terhadap perubahan. Level 1 : Domain VII
Komunitas
Perawatan yang
Mendukung Kesehatan
Komunitas
Level 2 : Kelas D
Manajemen Risiko
Komunitas
Level 3 : Intervensi
Manajemen
Lingkungan :
Komunitas
1. Inisiasi skrining
risiko kesehatan
yang berasal
dari lingkungan
2. Berpartisipasi
dalam tim
multidisiplin
untuk
mengidentifikas
i ancaman
terhadap
keselamatan di
komunitas
3. Monitor status
risiko kesehatan
yang sudah
diketahui.
4. Tingkatkan
kebijakan
pemerintah
untuk
menurunkan
risiko tertentu.
5. Dorong
lingkungan
untuk
berpartisipasi
aktif dalam
keselamatan
komunitas.
6. Koordinasikan
layanan
terhadap
kelompok dan
komunitas
beresiko.

2. Domain 2 : Prevensi Primer Prevensi Primer


Nutrisi Setelah dilakukan tindakan 1. Pendidikan orang
keperawatan selama 1 x 60 tua bayi
Kelas 1 : menit diharapkan pengetahuan 2. Dukungan
Makan ibu menyusui dapat meningkat emosional
Level 1 Prevensi Sekunder
Diagnosa Domain IV 1. Pemberian makan
Ketidakefeketifan Mempertahankan pemberian ASI dengan botol
Pemberian ASI dengan outcome : 2. Manajemen berat
1. Pengetahuan tentang badan
manfaat menyusui Prevensi Tersier
berkelanjutan 1. Pemeliharaan
2. Pengetahuan tentang kesehatan bayi
sumber daya untuk yang optimal
mendapatkan dukungan Tumbuh kembang bayi
normal Commented [i-[28]: Sesuaikan dengan data.
Prevensi Sekunder
Level 1 SEPERTINYA TEMAN2 KURANG MOTIVASI MERANCANG
Domain IV INTERVENSINYA.....
Mempertahankan pemberian ASI
dengan outcome :
1. Pertumbuhan bayi dalam
rentang normal
2. Perkembangan bayi
dalam rentang normal
3. Teknik untuk mencegah
nyeri payudara

Prevensi Tersier
Level 1
Domain IV
Mempertahankan pemberian ASI
dengan outcome :
1. Kemampuan untuk
mencairkan dan
menyimpan ASI dengan
nyaman
Kesadaran bahwa menyusui
dapat terus melampaui usia bayi
3. DS: Kesiapan Prevensi Primer Penyuluhaanuntukpasie
TingginyaResikoterjadista Setelahdilakukantindakankomun n/keluarga
Meningkatkan
nting itasselama 3x24 1. Berikaninformasi
DO: pengetahuan jammasyrakatakan: hmengenaisumbe
1. Jumlaha nak yang 1. Mempertahankanberatba rdikomunitas
tentang nutrisi
tergolong balita dan yang ideal yang tersedia,
sebanyak 44,3% berhubungan 2. Mengkonsumsi diet sepertikonseling
2. Kebiasaan seimbang diet, program
dengan
berkunjung ke Melaporkanpeningkatannilaigizi latihanfisik,
possyandu hanya standarasupan kelompokswaban
makanan yang dikonsumsi.
mencapai 30% tu
nutrisi yang kurang
3. Jumlah balita (misalnya, 2. Tekankan factor
dengan Imunisasi kebiasaan,
lebihbanyakmengkonsumsimaka
belum lengkap kebudayaan, dan
6,33% nanolahandengansedikitkandung factor keturunan
Hasil penimbangan balita yang
anlemakjenuh)
dapatmempengar
dengan gariss ebanyak
uhiberatbadan
40% 3. Berikaninformasi
hbagaimanamem
beli,
mengolahdanmen
yimpanmakananb
ergizi
Aktivitaskeperawatan
1. Kajiperencanaan
untukmemperbai
ki diet
2. Tentukanberatba
danpasienyyang
ideal
3. Ajarkanpasienun
tukmenimbangbe
ratbadandalam
interval yang
sesuai.
4. Berikandenganse
ringpenguatan
yang
positifterhadapn
utrisi yang baikCommented [i-[29]: Intervensi sekunder dan primernya mana
?

D. Implementasi Keperawatan

Sesuai dengan intervensi

D. Evaluasi Commented [i-[30]:


DIMANA ???

C. Penyuluhan kesehatan yang cocok untuk kasus di atas :

1. Memberikan edukasi dengan melakukan penyuluhan kesehatan tentang


program “optimalisasi gizi dan kesehatan yaitu dari masa kehamilan sampai
usia 2 tahun” program ini dapat dilakukan bersama baik dari profesi gizi dan
kesehatan lain bekerja sama untuk perbaikan gizi ibu dan anak di RW 10.
2. Memberikan edukasi tentang “Pengolahan sampah”. Edukasi ini bertujuan
untuk mengajak seluruh warga RW 10 agar peduli dan tumbuh kesdaran
untuk mengelolah sampah untuk menwujudkan lingkungan hyang bersih dan
sehat.
3. Memberikan edukasi tentang penggunaan obat yang baik dan benar

Kesimpulan :

1. Pengkajian blm sesuai dengan pengkajian komunitas, sehingga data yang


dianalisis sangat kurang dan dijabarkan hanya dari sumber survey, tidak
apa2 menjabarkan dari praktik yang lalu, tetapi modifikasi sesuai
dengan pengkajian komunitas CAP, sehingga membiasakan diri
menggunakan pengakjian CAP.
2. Pelajari kembali PPT yang saya berikan, khusunya terkait proses asuhan
keperawatan komunitas.

Anda mungkin juga menyukai