Anda di halaman 1dari 4

MATERI LENGKAP

LAMPIRAN : Materi lengkap

A.PENGERTIAN
Tetanus adalah penyakit kekakuan otot (spasme) yang disebabkan oleh
oksitosin (Tetanospasmin) dari organisme penyebab penyakit tetanus dan
bukan oleh organismenya sendiri. Tetanus neonatorum merupakan masalah
kesehatan diberbagai negara berkembang, terutama negara dengan
pelayanan ibu hamil dan imunisasi yang masih terbatas. akibat penyakit ini,
WHO memperkirakan terjadi 500.000 kematian setiap tahunnya dinegara
bekembang. sebagian besar kasus bayi dengan tetanus neonatorum terjadi
karena persalinan di luar rmah sakit atau oleh dukun bayi trdisional.
Sebagian besar kasus tetanus neonatorum ditemukan oleh sarana pelayanan
kesehatan seperti puskesmas, praktik bidan, dan terutama oleh rumah sakit, padahal
angka kasus sesungguhnya di masyarakat jauh lebih banyak. angka kasus pada sarana
pelayanan di duga hanya 4% dari semua kasus.

B. ETIOLOGI
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri clostradium tetani yang merupakan bakteri
gram-positif berbentuk batang dengan spora pada sisi ajungnya sehingga mirip
pemukul genderang (drumstick). bakteri tetanus bersifat obligat anaerob, yaitu
berbentuk vegetatif pada lingkungan tanpa oksigen dan rentan terhadap panas dan
disinfektan. pada bentuk vegetatif, bakteri dapat bergerak aktif dengan flagela serta
menghasilkan eksotosin.
Pada lingkungan yang tidak kondusif bakteri akan membentuk spora yang tahan
terhadap panas, termasuk perebusan (tetapi hancur pada pemanasan dengan otoklaf).
kekeringan, dan berbagai disinfektan. spora dapat bertahan hidup hingga bertahun-
tahun dan berada dimana saja seperti di tanah, debu, serbuk antiseptik, bahkan pada
peralatan oprasi.
Bakteri hidup dalam habitat utamanya, yaitu tanah yang mengandung kotoran
ternak, kuda, dan hewan lainnya sehingga daerah peternakan atau pertanian berisiko
tinggi terhadap penyebaran ini.

C.PENULARAN
Tetanus masuk ke dalam tubuh manusia biasanya melalui luka yang dalam
dengan suasana anaerob (tanpa oksigen), sebagian akibat dari :

 kecelakaan
 luka tusuk
 luka operasi
 karies gigi
 radang telinga tengah
 pemotongan tali pusat

Sebagian besar kasus tetanus neonatorum bersumber dari pemotongan tali


pusat. adanya kasus tetanus pada anak dan dewasa lebih sering disebabkan faktor-
faktor lainnya. kebiasaan dibeberapa daerah untuk memberi ramuan atau daun-daun
tertentu pada tali pusat setelah pemotongan, selain karna pemotongan itu sendiri ya
yang tidak steril, merupakan penyebab paling sering masuknya spora yang
menyebabkan tetanus neonatorum. diperkirakan seekitar 90% kasus tetanus
neonatorum disebabkan karena persalinan oleh tenaga nonmedis.

D.GEJALA DAN TANDA


gejala awal yang muncul adalah kekakuan otot rahang untuk mengunyah, sehingga
anak sekar membuka mulut untuk makan dan minum (trismus). kekakuan ini pada
neonatus sering menyulitkan saat menyusui karna mulut bayi "mencucu" seperti mulut
ikan, gejala yang muncul adalah :

 sulit menelan, gelisah, mudah terkena rangsang


 kekakuan otot wajah
 kekakuan otot tubuh (punggung, leher, dan badan) sehingga tubuh dapat
melengkukung seperti busur
 kekakuan otot perut
 kejang-kejang

Diagnosis klinis tetanus neonatorum dapat ditegakan apabila memenuhi kriteria


sebagai berikut:

 bayi berusia kurang dari satu bulan


 bayi lahir dalam keadaan hidup, meningitis, dan bisa menyusu normal paling
sedikt 2 hari
 adanya kekakuan dan atau kejang otot
 munculnya gejala sulit menyusu dikemudian hari

E.PENGOBATAN
Setiap penderita tetanus harus dirawat di rumah sakit untuk mendapatkan
pelayanan dengan fasilitas tertentu. setelah menemukan kasus ini, petugas lapangan
perlu segera merujuk penderita kerumah sakit terdekat. kecepatan merujuk sangat
berpengaruh pada angka kematian kasus. pengobatan dirumah sakit umumnya
meliputi:

1. pemberian antibiotik untuk membunuh bakteri, biasanya dengan penisilin atau


tetrasiklin
2. pemberian anti kejang
3. perawatan luka atau penyakit penyebab infeksi
4. pemberian antitetanus serum (ATS).
F.PENCEGAHAN
Dengan upaya pencegahan yang baik maka angka kesakitan dan angka
kematian yang disebabkan oleh tetanus dapat diturunkan. upaya-upaya tersebut
adalah:

1. Imunisasi aktif dengan toksoid. diharapkan semua wanita usia subur sudah
mendapatkan suntikan toksoid sebanyak lima kali sebelum ia hamil. status
imunisasi yang demikian disebut tetanus toksoid (TT) 5 dosis yang akan
memberi perlindungan terhadap tetanus selama 25 tahun
2. perawatan luka. dilakukan dengan pemberian hidrogen peroksida untuk
oksigenasi luka di jaringan tubuh
3. persalinan yang bersih, persalinan denga 3 bersih (yaitu bersih tempat, alat, dan
tangan penolong persalinan) dengan perhatian pada pemotongan tali pusat.

Anda mungkin juga menyukai