1.2 Tujuan
Proses penyerapan cairan pada biji (imbibisi) terjadi melalui mikropil. Air
yang masuk kedalam kotiledon membengkak. Pembengkakan tersebut pada akhirnya
menyebabkan pecahnya testa. Awal perkembangan didahului aktifnya enzim
hidrolase (protease, lipase, dan karbohidrase) dan hormon pada kotiledon atau
endosperma oleh adanya air. Enzim protease segera bekerja mengubah molekul
protein menjadi asam amino. Asalm amino digunakan untuk membuat molekul
protein baru bagi membrane sel dan sitoplasma. Timbunan pati di uraikan menjadi
maltosa kemudian menjadi glukosa. Sebagian glukosa akan diubah menjadi selulosa,
yaitu bahan untuk membuat dinding sel bagi sel-sel yang baru. Bahan makanan
terlarut berupa maltosa dan asam amino akan berdifusi ke embrio. Semua proses
tersebut memerlukan energi. Biji memperoleh energi melalui pemecahan glukosa saat
proses respirasi. Pemecahan glukosa yang berasal dari timbunan pati menyebabkan
biji kehilangan bobotnya. Setelah beberapa hari, plumula tumbuh di atas permukaan
tanah. Daun pertama membuka dan mulai melakukan fotosintesis. (Campbell,2005).
Berdasarkan posisi kotiledon dalam proses perkecambahan dikenal
perkecambahan hipogeal dan epigeal. Hipogeal adalah pertumbuhan memanjang dari
epikotil yang meyebabkan plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas
tanah. Kotiledon relatif tetap posisinya. Contoh tipe ini terjadi pada kacang tanah dan
jagung. Pada epigeal hipokotil lah yang tumbuh memanjang, akibatnya kotiledon dan
plumula terdorong ke permukaan tanah. Perkecambahan tipe ini misalnya terjadi pada
kacang hijau dan jarak. Pengetahuan tentang hal ini dipakai oleh para ahli agronomi
untuk memperkirakan kedalaman tanam. (Dwidjoseputro, 1992).
Tidak mengalami
pertumbuhan dan
perkembangan
4.2 Pembahasan
Pada percobaan kali ini, menggunakan kacang tanah sebagai objek penelitian,
dengan ditanam pada berbagai media tanam, serta memberikan perlakuan yang sama
terhadap intensitas cahaya, kadar air, dan suhu. Dari perkembangan yang nampak,
terlihat pada hari pertama belum nampak adanya pembentukan bibit tunas kacang
tanah pada media-media tersebut. Pada hari kelima bibit kacang tanah yang ditanam
pada media tanah belum juga menunjukkan perkembangannya.
Air merupakan factor yang terpenting bagi tanaman untuk tumbuh dan
mengalami perkembangan pada praktikum kacang tanah kami terlalu sering
menyirami kacang tanah tersebut sehingga tanaman akan menyebabkan permukaan
tanah tempat tanaman hidup akan menjadi lembabkarena kelebihan air, keaddan
lembab tersebut akan memunculkan mikroorganisme jamur yang mengakibatkan
tumbuhnya penyakit bagi tanaman.
BAB V
KESIMPULAN
Adapun yang dapat disimpulkan dari praktikum ini adalah :
Campbell, N.A., J.B.Reece, & L.G.Mitchell.2005. Biologi Edisi kelima Jilid II.
Erlangga. Jakarta.hal.380-381.
Salisbury, F.B. dan C.W. Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid III.Penerjemah:
Kisman, S. Dan S.Ibrahim. Bandung: Penerbit InstitutTeknologi Bandung