TEMA NATAL
HIUPLAH SEBAGAI SAHABAT BAGI SEMUA ORANG
YOHANES 15: 14-15
MINGGU, 22 DESEMBER 2019
PANGGILAN BERIBADAH
Hosanna in the highest
Hosanna, hosanna
Hosanna in the highest
Hosanna, hosanna
Hosanna in the highest
Hosanna in the highest
Hosanna, hosanna
Hosanna in the highest
Hosanna, hosanna
Hosanna in the highest
1. Liturgis :
Dengan penuh sukacita, kita merayakan pesta kelahiran Tuhan kita Yesus Kristus, Raja
Damai, yang datang untuk “merubuhkan tembok pemisah, yakni perseteruan” (Ef 2:14)
yang memecah-belah umat manusia. Sambil merayakan Natal, dengan penuh sukacita dan
syukur, kita juga mengenangkan 74 tahun kemerdekaan Indonesia sebagai buah dari
rahmat Ilahi sebagaimana dikatakan dalam Pembukaan UUD 1945. Sebagai umat Kristen
kita percaya bahwa Tuhan Yesus ikut berperan dalam perjuangan bangsa Indonesia
merebut kemerdekaannya. Kita juga percaya bahwa sejarah bangsa Indonesia merupakan
bagian dari sejarah perjumpaan antara manusia dan pencipta-Nya. S’karang, kita datang
berkumpul di sini, berhimpun menyatukan hati dan pikiran kita. Untuk itu, mari kita
mengungkapkan rasa sukacita kita, mari berdiri, kita puji Dia melalui pujian KJ 109 Hai
Mari Berhimpun
Dia mengajarkan kita di saat kita lemah, Dia datang sebagai sahabat yang menguatkan kita,
di saat kita berduka, Dia datang sebagai sahabat untuk menghibur kita, dan disaat kita
bersukacita, Dia datang memberikan pengharapan baru kita.
5. PENGAKUAN DOSA
Liturgis :
Saat ini, kita dihadapkan pada dunia yang hidup serba instan. Percakapan yang biasanya
kita lakukan kepada orang-orang di sekitar kita menjadi jarang kita lakukan, bertegur sapa
menjadi sesuatu yang dianggap kurang penting. Kemajuan teknologi membuat kita hidup
berpaku hanya kepada diri sendiri, mengabaikan orang sekitar, sehingga media sosial
tempat kita meluapkan segala kekesalan, iri hati, benci dan amarah.
Namun saat ini kami tak ingin terbelenggu dalam dosa kegelapan telah berlalu, karena
kami percaya saat ini kami menaruh pengharapan pada Yesus yang telah lahir menebus
dosa kami.
Jemaat :
Tuhan, berikan kami kesempatan untuk memperbaiki diri kami dari segala hal yang tidak
sesuai dengan kehendakMu, semoga Natal memampukan kami untuk berbuat baik,
menjadi sahabat bagi semua orang.
8. RENUNGAN NATAL
9. RESPON JEMAAT
Menyanyi NKB 167. Tuhan Yesus Sahabatku
Tuhan Yesus sahabatku, tercinta dan erat,
melebihi segalanya bagiku
Bunga bakung paling indah yang tumbuh di lembah,
mengampuni menyucikan diriku.
Penghibur dalam duka, Penolong yang teguh;
kepadaNya ‘ku serahkan kuatirku.
Reff:
Bunga bakung paling indah yang tumbuh di lembah,
melebihi segalanya bagiku.
10. PERSEMBAHAN
Liturgis :
Setelah Yesus dilahirkan di Betlehem, datanglah orang-orang majus dari Timur ke
Yerusalem. Ketika mereka melihat bintang itu, sangat bersukacitalah mereka. Maka
masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibuNya, lalu
sujud menyembah Dia. Mereka pun membuka tempat harta bendanya dan
mempersembahkan persembahan kepadaNya, yaitu emas, kemenyan, dan mur.
PF :
Sidang masa raya natal yang kekasih dalam Tuhan, pulanglah ke dalam kehidupanmu
masing-masing. Pergilah, beritakanlah kabar baik, dan jadilah sahabat kepada semua orang
yang kau temui.
Jemaat :
Inilah kami Tuhan, utuslah kami menjadi sahabat yang baik kepada semua orang yang kami
temui dan biarlah Tuhan Yesus yang selalu memampukan kami.
PF :
Kiranya Tuhan Yesus menyertai kita dalam sepanjang kehidupan kita menjadi saksi-saksi
bagi Dia.
Jemaat :
Kini dan selama-lamanya. Amin