PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Olahraga merupakan suatu bentuk aktivitas fisik yang dilakukan seseorang
rohani, dan sosial (Irianto & Nurhayati, 2013). Ketika melakukan olahraga, berbagai
struktur atau jaringan tubuh dilibatkan dalam setiap gerakannya, misalnya sendi dan
otot. Namun jika persendian dan otot digerakkan secara berlebihan dapat berisiko
olahragawan pada penelitian pendahuluan, dan 73,5% dari cedera tersebut tidak sembuh
Hampir dari sebagian sprain ankle terjadi karena aktifitas olahraga. Olahraga lari juga
merupakan kegiatan atletik yang sering mengalami cedera sprain ankle. Gejala yang
muncul setelah terjadinya sprain ankle pada 30 - 40% pasien dilaporkan bahwa terdapat
nyeri kronis, kelemahan otot dan tidak stabil (Gulano & Vega, 2013). Pada bidang
berkurangnya performa atlit, absen pada saat kompetisi dan merugikan secara aspek
ditujukan kepada individu dan atau kelompok untuk mengembangkan, memelihara dan
memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan
1
penanganan secara manual, peningkatan gerak, peralatan (fisik, elektroterapeutis, dan
modalitas elektroterapi yaitu ultrasound dan terapi latihan berupa towl toe curl exercise,
penyembuhan luka dengan menimbulkan reaksi radang baru secara fisiologis dengan
tujuan mempercepat proses penyembuhan jaringan cidera. Pada shin splint terdapat
abnormal crosslink. Efek micro massage pada ultrasound dapat merangsang pelepasan
Towl toe curl exc merupakan latihan dengan gerak aktif pada ankle dan jari-jari
Marble exc merupakan latihan penguatan otot pada ankle dan jari-jari kaki dengan
cara mengambil kelereng satu persatu sehingga pasien juga bisa melatih koordinasi.
secara aktif maupun pasif. Latihan ini menggunakan kekuatan otot-otot pada lower leg
khususnya otot - otot deep posterior tibialis yang berperan dalam gerakan-gerakan ankle
pada saat berjalan, berlari dan melompat. Teknik ini diberikan dengan dinamis dan juga
tersebut dan secara aktif dapat memberikan penguatan pada otot regio ankle.
B. Rumusah Masalah
2
1. Apa definisi sprain ankle?
2. Bagaimana penatalaksanaan fisioterapi pada kasus sprain ankle?
3. Bagaimana pengaruh terapi latihan terhadap kasus sprain ankle?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui definisi sprain ankle
2. Untuk mengetahui penalaksaan fisioterapi pada kasus sprain ankle
3. Untuk mengetahui pengaruh terapi latihan pada kasus sprain ankle
D. Manfaat Penulisan
1. Bagi ilmu pengetahuan
untuk ilmu fisioterapi terhadap proses fisioterapi atau intervensi yang dapat digunakan
2. Bagi Pasien
Hasil makalah ini diharapkan dapat digunakan sebagai informasi dan rencana
4. Bagi Pembaca