Anda di halaman 1dari 8

.JKGIil )000 7 (Fd^t Khw6) 76G;73 JurDil K.dokter.!

Gigi
Dite'hrtka,di,lakund UtrivcrsilrsIndodcai{

ULSERASI MUKOSA MULUT PADA INDIVIDU DENGAN


INFEKSI HIV: ETIOLOGI, MANIFESTASI KLINIS,
DIAGNOSIS DAN PENATALAKSANAAN

Harum SasantiYudoyono
MulutFakultas
BagianllmuPenyakit Kedokteran Indonesia
GigiUniversitas

Harum SasrntiYudoyono.UlserasiMukosaMulut padaIndividudenganInhksi HIV: Eliologi.Manifestasi


KIinis.Diagnosis JumalKedokteran
danPenatalaksanaan. Gigi Univercitas 2000;7 (EdisiKhusus):
Indonesia.
'766-173

Abslract

Oral ulcerationis oneof manyclinicalappearances oforal mucosallessionswhichcanoccurin tllv


inlecrioncan €ausediff€rentkind ofopportmistic in the oralcavity,andtheoral ulcerationis ofien
infections
happ€n in this condition.This studyto the
discuss a€tiology.
clinicalfeatures.diagnosis.
andmanagement of
oralmucosalulcentionsin HIV inf€ctedindividual.

Abstrak
Lesi mukosamulut yang limbul padaindividuteinfeksi HIV. dapatm€mpwyaipenampilan klinis
bervariasi.salahsam diantaranya berbentukulser-Menunnnyakek€balantubuh akibat lerintbksiHIV.
nlenyebabkan berbagaimacaminfeksi opornrnitisdi nulut yang ber?enampilan ulser. Padamakalahini
dibahasrentang danpenatalaksanaan
etiologi.gejalaklinis.diagnosis, ulserpadaindividu
lesinulut berbentuk
yangterinfeksiHlV.

'Ien,u
llniah K?PIKG XII
I'het$i Mukatulthltt p..ta lh<tiri!tudersanth/iksi HIt

Pendahuluan karcna serangan HIV. tnfeksi oportunis di


rongga mulul juga akan dialami oleh
Sejak kemunculannyasampai sekarang pengidap HIV terutama yang sudah
telah dua dasawa$apenyakitinfeksi HIV mendeita AIDS. Penyebabinfeksi opo u s
menjadi pandemi dengan membawakorban bermacam jenisnya, dapat karena jamur.
jutaan manusratersemngAIDS dan masih bakreri.farasit dan virus. Infclsr oponunrs
jauh lebih banyak lagi yang merjadi ini tidak semua merupakan infeksi banj.
pengidap virus HlV. Dimmalkan Asia akan Sebagianadalahinfeksi endogenatau inleksi
menduduki tempat teratas menggantikan laten yang Larena meleinahn)a iJnunila\
posisi Afiika sebagai benua dengan tubuh maka mendapal kesempatan untuk
penduduklerbanyak menderita infeksi HIV. mengalami re-aktivasi sehinggaberkembang
lndonesia sebagai salah satu negara di menjadi penyakii.
uiln)ah Asia Tenggaratentmya tidak akan Ulserasi merupakan lesi mulut yarg
lipdr darirrruasire|5ebur.Uambarfiinleksi paling banyak dialami oleh penderirainfeksi
fll\' di lndonesia!ang tercatatdalamlaporal HIV U dlau ul.erdsi)ang rirnblrlIn(nrpun\ar
Depanemen Kesehatan sampaidenganalihir gambaran yang mirip antara kasus satLr
Juli €hun dua ribu adalah 380 orang dengan lang lainnla Lelrpi ridak berafli
Drenderila AIDS. 961orangpengidapHIV. pcnlebabnya sama. Masalahnya selama mr
yang mana DKI Jakarta fetap menjadi klinikus lebih cenderungmcnganggapsemua
propinsid€nganpenderitaterbanyak.diikuri kelainan yang terjadi di dalur mulut adaiah
olehpropinsiIrianJayadi tempatkedua. sarrawan dan penyebabnya hanpir selalu
Perjalanan
penyakitinfeksiHIV sampai mengkambing hitanrtrian jamur Kandida
IneniadiAIDS alan memunLullan herbagai albikan. Sedangkan inleksi kand;da
macamgejala maupunmanifestasipenyakir mempunlai 4 macan bentuk klinis. dan
infeksi oportunis dan keganasan.Rongga han)a sebagian saja yang pemnpilannya
Irulut tidak terlcpa.\ehagaibagiandarl berupa ulser. l-agi pula ),atrg berbentul
sistemorgantubuh.juga mengalamigejala- ulserasitidak selalu sariarvanatau sromatt!s
9{irla dan mcmlrnculkanmanitesrasi aftosa.
penyakitakibatm€lemahnya inunitas tubuh Tujuan menulis nakalah ini )aitu unfuk
menginfonnasikan kepadakalangandokter dengan penlakil )anB ldin. Berhagai
gigi tentang manif€stasi mulut berupa pen)ebah berperan menirnhullrn Ie.i inr
ulserasiyang dapat timbul pada individu pada infeksi HIV. baik karena inf'eksi
terinfeksi HIV. Dengan inlormasi lni oportunis rnaupun bukan Viru". hakt(fi.
Jiharaplanpara doller gigi mempun)ai jamur se ng menjadi agen peDyebabinleksi
\a\\a5an Jang benartentanglesi ulserasi denganmanifcstasi ulser. Bila bukan karena
larg timbul pada penderita.serta dapat infeksi, kemungkinanlain adalahkarenaefek
ne'nberikanpenatalaksanaan yang tepatdan obat-obatan,idiopatik, neoplasma.atau dapat
karena penyebab yang tidak jelas
(miscellaneous). '-'. .

Lesi Ulser Pada Infeksi HIV


Infeksi Virus
l,esi mulut yang paling banyal rimbul
pada penderita infeksi HIV adalah bentu( VirusHerpes
merupakan
kelompok
virus
ulser. dapat single atau multiple. Lesi inl lang palingbanyakberperan dalarninfetsi
seringkali sulit dibedakankarenabentuknya opnnunisdi rongga,nulur. Sampaisaatinr
yang hampir mirip antara satu penyakit telah diidentifikasiada delapan_ienisvirus
Hutnt \atati lrtlo\on.

Terapi untuk infeksi IISV baik lane


)ang lergolong dalam kelompok virus
hcrpes. dan diketahui ada empat jenis di rekuren intra oral ataupun rekuren herpes
dnrardn)a )ang daprl Inen)ebabkanle*i labialic)anB lua. perlu diberikcnantirrrus
ulscrasi di mulut yaitu IISV-1. IJSV-2. sistelnik yang adekuat. llntuk ifu dapa
\',/\. dan ( \/t\. Pada penderilainJel'si diberi asiklovir dengandosis 5 kali 200 mg
HlV. \'irus herpes simpleks merupakan per hari \elamatujuh.ampai 5epuluhhrr.
oenrebabul-erusimulul yang palingsering I nrul, kcadran dimand VH\ rnengalami
tcrladr. resistenlerhadapasiklo\il. maka obat dapat
diganri dengar)Gan.illut ir ,tar dengan
Infeksi Virus Herpes Simpleks (HSV) Foskarnet.Masalahn)a obalobat ini lcbih
besar efek sampingI'ang dapai ditimbulkan
"'
dibandingkanasiklorir.
Padaorang dengankekebalantubuh yang
Icnah. infeksi HSV-l maupur HSV-2
nemunculkan gejalayang a$esifdan parah. !nfeksi Virus VaricellaZoster(VZV)
dengan didahului oleh gejala prodromal
yrng lebih berar dibandingkan dengan homtlrla.r oleh \ rrL. \'/\ rLrnrr-
populasi umurn. dan respon terjadi pada pendcrita iInutokomptunis
pen)embuharu!a lebih lambat. Gejala kiu5usn)r Hl\ \lD:. \ irtr. ir,i Indnrn
. r . r e r n i kl a n g m c n d r h u l u li e ' i m e l i p u r i Irenirnbulkdnkondisilang tafdh dan dapar
demam. maleise. lirnfadenopati senikal- mcngancamjiwa pasien.lerutana bagi vang
scdir!k:rn gcial,r.li mulrrl berupaul'<ra"i londrsi imunnra 'L,Jah .rrear rcrrdahI
mullipcl dan rasa nyei Iang Dlenonjol 2 u u c c l m | ' , r ] . K o r n p l i k a s ii n i b u l ' a n
lerulalna pada lcsi linear gingilal eritema Inerup dn inlek.r primer.r<l.rpimcrupJkdn
Distriblrsi lesi ulser dapat mcliputi seluruh renkura,i V,/\ trlcn \nn! .(rnbrrn\i paod
nukosa nulut telnasuk rnukosa Iang g,inrlr,,n.drdl. krrena rcrtdrlnta itn'tnttrs
berl,erarin (amched gingi\a. palrtum tubuh. virxs mendapat kescnpalan unn*
durum. alvcolar ridge). nrun.ul kqnrl'ali d,n m<nrnrbull.,nsal'it
Ganbaran lcsi berupa ulserasi kccil (1 kedua(primem)a varicella).
mm). nultipel. dargkal. bulat atau lonjong. L;ridld )ang rimhul b(ru|, \(.il'el
beberapa lesi )ang berdckatan dapat bergeronbol )aDg segera pccah meniadi
menr_atumembentuklesi lebih bcsardengan urlserasiLecil nultipel. dangkaldcngandasar
tepi fidak teratur. difitupi pseudomembnn Lemcrchan. sangal nr eri. ,i.tribt,sin1-
putih abu-abuyang terasa ny€ri. Umumnya sesuai dengan cabang sarat sensoris yang
lesi sembuh dalam 7- 10 hari. tetapi pada terkena dan unilateral. Saraf )ang paling
pasiel imunokonpromis menjadi lebih .ering r(rlena pada daerrh leher kepal:t
'J3 adalah nervus V dan VII. sehingga lesirrya
lama. dapai lebih dari 3 minggu.
Diagnosis ditegakkan selain dari g€jala dapdlInen\cbarpadaronggarnulutdan I'ulit
subyektif dan obyektif, perlu pula wajah. Diagnosisnya relatif mudah
penurjdtlg)airu l .tupalologis ditegalkan dengan melihat citin)a yang
pcrnerik\aan -unilaleral
dengan menemukansel berinti banyak dan khas yaitu distribusinya )ang
adan)a d€generasi balon. Untuk segmental'-
membedakan antara HSV-I dan HSV-2 Pemberiin obat unluk VZV Perlu
sesrgera rnungkinuntukrnenLegdlr lesi l(brn
membutuhlGnwaktu lama berhubulg periu
dilakukan identifikasi virus melalui kultur meluas.Dapardiberi asillorrrdenganJo<i'
atau tes antibodi monoklonal. Beberapa 800 mg lima kali sehariseldna tujuh sampar
Iiteratur nelaporkan bahwa ulseiasi karena sepuluh hari. Harus diperhatikan bahwa
HS\L2 cenderung lebih umum dalam a\;klo\ir dengandosistinggrJaparmerusal'
rekurcnsin\a. dan Iebrh "erinq resi.len einjdl. sehingga unrul Inenghindrri
lerhadaplerapl antr vlrlLs. komplikasi tersebut perlu dikctahui derrgan
n:rstilondi.r ainial Dasicn.eb<lumn]d dJrr
monltonng setar11a pema(alannya

768
I'berd\ilthtkotu lhtl put14 thtti|tdt rtehca, Intiksj Htt

Infeksi Sitomegalovirus (CMV) manapun mudah lerserang olelhya tak


terkecualimukosa mulut. Lesi utser TBC di
Manifestasinya berupa ulser trmggal mulul merupakan lesi tunggal. kroms.
lidal \pesifiL denganuluran besar.nleri granulomatosa,diserlai nveri yang -deep
dan sulit sembuh.yang dapattimbul pada sealed. I.oka,i ul5erlehih s(ring padalepl
bagianmukosamulut\,angmanapun. lnfeksi roah. patafurn.mulosd pipi {lan .uoul
oponrrnis ini hiasan)a
rimbulpadapenderira muluI.
HIV/AIDS yang jumtah CD4 nya sudah Diagnosismelalui les suntikananlig(n
sangat rendah yaitu dibawah 100 TB pada kondisi HIV positif sulit karena
sel/mm3.(5) Timbulnya dapar mengindi alan memberilanhasil )ang false ncgatit.
kasikan stadium awal dari infeksi Clvfv Maka diagnosisharla dipasrikandengan
yang meluas (diseminata). Sebelum pemeriksaan mikroskopis menggunakan
diberlakukanmedikasi profilaksis lmruk pewamaan basil tahan a$m. Biasaxra
CMV. virus ini daparmenyebabkan 25 % adanla lesi tBC di mutur rrdat berdirr
kematianpadap€nderiraAIDS. Salahsaru sendiri- tetapi disenai lesi ruberkulosis di
pcnelitianmelaporkan53 % dari seluruh bagian tubuh )ang lain. mungkin di panF
ulserasipada mukosamulut orang dengan paru.kelenjarlimle dan lain-lain.Karenaitu
HIV positif memperlihatkan adanya perawatannya dilakukan terpadu dengan
keterlibatanCMV. Bahkan pada 28 "/D doller al i \ang terlail. I murnlla pasien
penderita dijumpaiCMV danIISV bersama- diberi obar kombinasi IsoriaTid. Lthambulol
saDa.yang diduga ada dua kemungkinaD dan RilaDpicin. Dokter gigi bcrranggurg
dapatterjadi.Virus HSV merupakansuper .ta\\abmenanganjkcbersihanmuluh\a serra
int-eksi.atau adanya CtMV menyebabkan perrualan\upunil dan \iD urnJli. rerludJf
HSV yang laten mendapat kesempatan lesioralnla.""
unlu( reaktiv.r-i. Komplika.iCN{V selain
timbul di mulut ).angpaling seringadalah Sililis
CMV relinilis. Oleh(drenairubiladiiumpar
oral CMV padapenderitaHIV. nmkapas;en Penyebabpenyakitini kuman Trepolema
perlu segera dikonsultasikanke dokl€r pallidum yang dihrlarkan nelatui Lonra\
spesialismata. agar terjadinyakebutaan s€ksual. Beberapa laporan mcn).ebutkan
dapaisegeradicegah.' bdh$d lfansmisi meldlui oral .tugr Jjrpar
Diagnosisdipastikannelalui pemeriksa teriadi. Sifilis merupakan int-eksi yang
an histopatologidenganmikroskopcahaya berlangsung secara sistenik dan kronik
ataumikrcskopelektronuntuk menemukan dengan perjalanan penyakit melalui
sel dengan"intranuclcarinclusion,'.Cara beberapa stadium. Bila kontak dengan
lain)aitu dengantesantibodimonoklonal. kuman terjadi pada mukosa mulul. maka
Perawatannya dengaD memberikan manifestasi stadium I akan tinbul pada
antivinrsGansikloviratauFoskametsecara mukosamulur s€suaidengantempat djmana
intravena.dengandenikian pasien perlu kuman pertama kali inasuk.pada tempat
diawatdi mmahsalit'" tercebut akan terjadi ulkus durum yang
soliter. Sedangkan stadium lI lesi bukan
Infeksi Bakteri berbenrukulser terapi ptak benvama p rih
datar dan licin yang disebut )nucous
palchca. Bila pen)alrr ini riddL diohati
sanpar tuntas maka bertahun-tahunsetelah
Penyakitini ditularkanmelalui udara. stadiun lI akan muncul stadium III dengan
Walau organ yang paling utamaterserants manifestasidi mulut berupa ulser nekotil
klrmanMycobacteriumtuberculosisadalah fgurnma)]ang dapalrnen\ebablanperforasi
paru-paru.tetapipadaindividu yang lemah pada palatum.
kekebalantububnya.organ dan jaringan Terapi diberikanterpadudenganspesialis
kulit dan kelamin berupapcmberianpreparal
atuhl :;aeht i ritdara, o

jranla trg:r
penisilin dengan sutuikaD inrramusklLlar. lang depat berpenampilanLLIscr
,eldrntcrJpil"kal ranp drpcrlukanrnt'rk le.i ]aitl atropik. hiperplastik dan angular
di mulLlnla Peflu diinpdr.r.chdolter grgi chcilitis.'
bab\\a lesi oral sifilis sangal infeksius. l-rari ketrga Iip( ul.crJsi landi."
sclringgoperlL,dilanganrdengan hali-hati rersebl]l)dng paling sering timhul dddlah
drn harus mcne-ankdn keua.Padaan ),ang atropik kandidiasis dengan gambaran
herupJle.i mcrah.ero.i. rrru ul5erdcngdn
indurasr.birsanra pdda pdlnlLmkcrasala.
Necrctizing Ulcerutive Storrttttitis (NIIS) lunak dan dorsum lidah. Penampilan
l.,JnJrJil.inerfl.,stikh.rJfi n dL nllrih\rr!
Discbabkan olch kuman golongan luas. tidak dapal dihihngkan dengan
\ n i r ' \ n r c t d J a n I r r . r f u r n t i .'.: r r n aJ . n g , 1 ker.'krn. l.rl ' her[ng'Lng lan, daplt
\,,,rdn \Jng diiumndrpadd l".us ANI C rerb(nlul JIscr. lil'e ini teru.ii ntcnrenri
Vrniti.rasinra .lir.,ndaroleh leti ul.err.i ledda.lnrmun,,supr(si )ang trflrirh. PaJr lipc
dr.erai ncl'rosirar'g dc.trultrl rn<lL,as dari lneula' cheilir. scringl,rl. 1rt'g herperan
periodonsium ke daerih gingiva ).xrg ridrk hanla C albicanstetapiju.saklrlnanS
undud(h(d I mrrrrur.'J lirrrhr,lfdda Londi.i : u I c U - P r d a , u J u rh i b i r r . , i . , d 'i e l . i l , - ( c l : r h
i n l u n i L Jl u- l ' u h\ d n c . d r r r d lr c n d a h' ( - D l r a de - . l f l r ! . r nJ . r . r r . n c ' r " d i . r n . r .n ' r r i .
rI0,..l nx J r. Diagno.r.nr: melar,' d J p - r | l r h l | ll - r l . r t . r aBl .r q i . r r ' , r l ' . . J- J d . r l
p ( r n e r i k ' J r n k u r r r n r r .d e n g - n - < rrrhL,"t mulul (intraoral)jugadapatiimtrr lcsi ulser
,edi.rrn d,ri rr-"p:rn lcsr drr dihcti )ang lnicr.
pe\{afnaangran- untuk melenukan kuman I n r r k n < m J n i k i nd i r p n , - i ' . ( l r i r r d J r i
berbcnrukcerutudan spiral.' g ( i r r . k l r n r \ p e r l t p c r n e ' k . r r n r n r k l," u i
Perawatan untuk kclainan ini sccara atau pcmeriksa?n listopablogi mengguna
lorl
ri'rerniL dibe''tan Inclr',rridr,'ulI Ldli kan pe\\arnaanP-{S.
nrg selama 3 hari disertai peraratan Telapi untuk kanclidiasis atropik
. ' k r l n t d h e n r f t i r i 3 a ' i e . i . r t " u k r , t nrt- .,ibcrilrr' \i\ldlin orrl \ILt<r.i i kali
1 o r ' . , r , rI( J h r r : \ e l i m t r l - l r n i r g ; u d r . . . .
kunur denganlanttan klorheksidin selanraI .na
nrenrl dua kali .ehari. Bila tidak tcrsedi.r flrrton.r.olkerok,,n.r.,tt00 In! .<katr
larLrrrn klorhek.idrn. daprrdipdtri h\Jr.'gen .ehr-, .Jrnpai le.i .rrrrbtth I trtul
per,'ksidr 1.5 I oo Perlu insLrul'.i kar.Jidi.r.i. hrperropik dapat JibcriLan
p(nrelrharaan higienernrrlur)dng baik Jrn flukonasol atau ketokonasol 100-200 mg
menghilcngtanldkruririldn l,"kalagartidal' sekali sehari.atau anphofericin B intravcna
"" 0.25-1.00mg/kg selama2 sanpai 6 jam.
terjadi kekambuhankembali.'
\ e d n ! k a n u n n r l a n g r r l u .r l r c i r i t i sJ r b e r i
InfcksiJamur salepmcngandung. nistalin lmiconazole2% '
.orrinrazolcI%. "
Kandidiais nul l
Infeksi Jamur Dalam (Deep scated
Samaranayake nclaporkan insidens mycoses)
Kandidiasismulut pads pasicn denganHIV
nencapai 95%. Jadi tidak dimgukan lagr Pcnyakit ini dalam keadaanbiasajarang
irfcksi Kandida lumpir selalu tjmbul rerla,.JrBchrrapa kasLr.dilon"rkarrteriadi
menycrtai keadaan sistemis pasien )ang pada pasiendenganlllv positii yallg parah
hunrL [hususn\n fcnuundn LelcbxlJrr dxn ffrgr('rl Pcn\<hdhr\:r.r-rttur Hi\lJ
Lubuh. Kandrdidri. nrulul merniliki plasma capsulatum dan Cryptococcus
narit'estasi klinis 4 macam )aitu oral thrush ncolonrrdn\. V.rnilisldn rrl.<rIidJk 5pesifik.
dl:l.r Kdndidi.rsi.p.eu..lonrcmbran. l'.andi ukuran besar dan dalan. Deluas dan
drJ.i. eriremJtu.dauu rlr^pik. Kandidi.l.i' pfoerc\ii di\<rtli ncl'ro\is.Dapal pcrfor".i
lIperyld.rl. Jan Angular (heililis lclapi te laringan ]ang Icrkeit nri.aln\a palal.rnr

110
IILercst LIrkotu ltlllut pdda Indt\i.l deaganInlbksiHtl

lembus ke rongga hidung. Diagnosrs dilakukanhanyauntukmengurangi luasdan


ditegalJran dengan pemeriksaan histo jumlahlesidenganpembedahan atauradtast.
patologi. Dosis radiasiuntuk KS mulut merupakan
Perawatanuinurnn\adilakukandi rumah dosisrendah(800-2000rad). Walaurendah
sakit, karena pemberian antijamur sudahculiup menyebabkankomplikasi oral
amphotericineB dilakukan se.arainfta\end. stonmtitis yang perlu penatalaksanaan
Untrk palatum)ang mengahmi perforasi tersendiri seperti pemberianobat kumur
dapat direhabilitasi dengan dibuatkan klorheksidin0.12% dananesretikum topical
obtur:rtoragar firngsi makan dan bicara agarprsienlelaFdapalmakandenedn baik.'
Ll:rpar
diperbaikr.Pentingtemeliharaanoral
h\gien< )ang optimal untul menceeah
lomnlildsi maupun superinltlsi dengan Limfoma Non Hodgkin (NHL)
mlIroorganrsme ) anglarn,
Jenis li,nfoma ini paling sering
bermanifestasi di mulut pasienHIV. yang
Neoplasma sudah mengalani perurumn jumlah sel
CD,l dibawah100 sel/rnm3.Dan lesi mulut
SdrkomaKaposi (KS) adalahmanifestasiarvaldari NHI-. Timbul
padausia lebih mudadibandingkan dengan
Dalamlasu\HIV AIDS.Sarlomalaposi NHL )ang tanpaHIV.
iKSj adalahneopla.ma Secarakljnis dapatbcrupamakulaatau
)ang palingsering
ditemukan.Etiologi KS didugakuat adalah ulser ataumassayang berkembang dengan
pcran dari rirus heper 8 {HIIV-8r' cepatdi daerahpalatumataugingilal.Gcjrli
lenernuan p(ntingarlrn)a
le.i ini di InulLtt lain adalahnyerilang intenspadagigi. gigi-
larena 20-70 % kasusHIV/AIDS dengan geligi goyang. pclebaran periodontat
Ks manifeslasia\aln)d KS rcrjadi di ligamen.paraestasia1,angprogrcsif.
rongga mulut. Telah diteliti bahwa Ncoplacmaini mernpun) ar nrognosi5
munculnyalesi ini dapatdijadikanpetunjul yangburuk.denganrata-rataharapanhidup
rrnruk dragnosisAIDS. Selain itu dari antara6 bulan sampai9 bulan.Perawatan
peneliliandibul,liLanlimbulnla KS erar melipud eksisi. poli-khenrotempi dan
kaitannyadenganrendahnyalimfosit CD4 radjoterapi.Doktcr gigi perll melakukan
\ailLr' 200selInmr Penrbahan LlinrsLlnri lerapisuportifdan simtomatisuntukrongga
makuladatarmenjadiflodulerjugadikaitkan mulutagarkeluhanpasiendapatlebihringan
danfungsimuluttetapterjaga.r6
denganmakinburuknyaimunitastubuh.
Lesi dimulai dengan makula berwama
merah. biru atau ungu. Perkembangan
selanjutnya berubah menjadi nodul yang Ulserasi karena obat-obatan
meluas dengancepat dan sering disenar
Palahun lunak dan kems Kebanyakanpasien HIV/AIDS mem
merupakanlokasi utama untuk manifestasr pefolehperasatanmenggunrkan bcrbagai
KS rnulutdari AIDS. diiluri olehgingi\al macaDljenis obat. Obat-obatantersebut
danInulo"amulutlainnlalehihjrrang. Bild ditujukanuntuk HIV nya sendiri maupun
padadaerahlesi adatraumaumumnyaakan unluk nengatasi infeksi oponunis yang
terdapatrasasakil. Perlu dibedakanantara men)ertainyatermasuli untuk keganasan
lesiKS denganLimlbna malignur dan lesr yangtimbul.Karenaitu lesi ini discbutjuga
BacilldDepith(lioiddngiomarosisdi inulur kasus karena iatrogenik Berbagai obat
\ang 5ctar llini" hampir rnirip. meldlLri sepenildo\ udin. foscanrcl. gangciclo!ir.
pemeriksaanhistopatologis. bleonycin. adriom)cin. methotrexate-
Belum ada pengobatanyang mampu r i n t r i . t r n .r r n b l a * i nd d n l a i n l a i ns r r i n r
mcn\crnhuhlian pcn)alit,ni. Terapi)ang mengakibatkan uls€rasipadanrukosamulut.

171
Hand SasaatiYutlo!@o

Ulsera"i pada nluko\a 'rtulul )ang tak simtom. dan infeksi bila terlihat tanda-tanda
berkeratin biasanya dihubungkan dengan super infelsi. Dapatdiberi glulolortiko
efek obat klemoterapeutika. Sedangkan qleroid lopical atau .rremik l(lapi perl-
ulserasi pada rnukosa berkeralin lebih diperhatikdn bahua pemheridnuntul jangla
dipengaruhioleh penurunanimunilas pasien waktu lama dapat memperparah kondil
(imunokompromts). imLrnosupresi.'Pemah dilaporkar bahua
Perawatanuntuk kondisi ini. suportif dan obat kumul yang terdiri dari campuran
.imLirnalis\e(a rnemelihara h)gienemulul antimikoba. antijamur. dan glukokorti
semaksimalmrngkin.'" kosteroid (Mile.s mixture) berhasil
men)embuhl,,an le\i ini.' Keberhasildn lain
p<mah dirapai melalui terapr dengan
UlserasiMulut Idiopatik levamisole 3 kali 50 mg sehari selama l
hari diikuri dengan ll luri ko'orrg. dan
StomatitisAftosa RekurcnMinor sillu\ rersebutdiulangisehanral tiga kali.
Bila terdpiLon\ensionallrdal memuastran.
Lesi ini tidak lebih sering timbul pada rnungkrn ini dapat diiadikirn terapi
:
HIV dibandinglian bulan IIIV. Trlapi sifal altemaril. \4ukosaraLbc crdtin,ukuran
setf limilingdisease Inungkinberubah dan I crn. rumlah l-5 ulsef. Karenarendahnya
penampilannla lcbih parah.sembuhlehih reaksi ndang yang timbul naka ciri lesl
lama t lser pada qAR rninorherhenlul ul.er lang drl'elilinoiolrh h.r'urnerrhndal
bulatatauovai.tepinyateratur.distribusinya tampak.
padamukosatali berkeratin. ukuran< I cm. Lintuk tipe minor ini terapi dengan
ul.er. Karena renJaln)a reaLsi tortikosteroidtopicaldapat Incnlpersinglat
lrrrnlahI-5
radangyangtimbul makaciri lesi ulseryang waktu pen)embuhan. Simtom ryeri dapat
dikclilingiolehhalomerahtidaktampak. dia(dsi dengan penrberidn,inesleliLum
t nlul lipe rninor ini rerapi ,iengdn topical agar pasien dapat makan tanpa
konilo\teroidlopicaldanalmcmper\ingldl lcrganepu.Selarnitu perncliharran higiene
\\nknrpen)embuhirn. siintom nleri dapat mulut yang baik dan hilargLaniiten lokal
diatasi dengan pemberian anestetikum perlu dipcrhatikan."'
lopical agar pasien dapat makan tanpa
lerganggu.Selainitu pemeliharaan higiene Stomatitis Aliosa Mayor
,nulul)ang baik dan hilangkan iritanlokal
perludiperhatikan. ' PrevalensiSAR mayor pada pasien I{IV
I
selilar J.l oo. Walau lreluensirr)arcndah
Stonatitis AftosaMqor tetapi morbiditasnya cukup bermakna.
Camharantlasil dari le.i Inr herupaulku.
Preralen'isAR rnalorpadaparienHL dalaln dengan diameler lebih dari I cm.
.ckilarl.l oo." \\alau lrckuensin)Jrcndah seperli kawah dengannyed yang meno{ol.
rcrapi morbidirJsr\ a culrrp bermalla Lesi dapatberlahanbeherrpr rninggu.dan
Gambaranklasik dari lesi ini berupaulkus setelahsembuhakan meninggalkanjaringan
dalamdengandiameterlebih dari I cm. pan . leriadinJaSAR malor drhubunglan
.cpenila$ah dcngannyeri)ang lDenoniol dengan parahnya imunosupresi. Suallr
I e.r dapatberlahnn beberapd minggu.dan penelitian melaporkan nilai median hitung
setelahsembuhakanmeninggalkan jaringan sel CD4 pada SAR nayor pasien dengan
parut.TerjadinyaSAR rnayordihubungkan HIV < 100 sel^nm3.
dengan parahnya inunosupresi. Suatu Perawatannya meliputi pengurangan
penelitianmelaporkarnilai medianhitung rcdl\i rrnunius setemFal.rrertshildne.ldn
sel CD4 pada\AR mator fa\icn dengan simtom. dan infeksi bila lerlihat tanda{anda
HI\'< 100sel/mD3. super infel.r. Dapal diberi glukokonilo
PeralvatannJrmelipuli pengurangan sreroidtopical alau silemrl. lcldpi perl..
reaksi imunitas setempat,menghilangkan diperhatjkanbahwa pemberianunluk jangka

772
I I\ehN Mrkoit lhlut pddo tn.l^ntu.lekefu Inletst Htt'

lvaktri larna dapat memperparah kondisi 5. Glick M. lntraoml ManilestationsAssociated


imunosupresi.r Pemah dilaporkan bah$a with HIV Disease.1, Dental MandEenlenl
ohdr Lumur )ang rerdiri dari campuran ol Pdtients ||ith H/t: Pemsylvarua:
dnlimikioba- anrijamur. dan Quintessence books. 1994r 153,77
6. Cros€r D, Enidge P. Robinson P. HIV And
glul,okoailosteror,l rMile.s mixrurel
Denristry. ,., glrde ra tuntdl ,edth.hl .lol
berhasil menyembuhkan lesi ini.' patients eith HIr'un.l .1IDS BDA l99a: a:
Keherha\ilanlain pemah dicapai mcldlui 5 - lI
rempi dengaDleramisole I kdli 50 mg 7 G l i c k M . M u z y k a B C . L u i e D . S a l k i nL M .
\chari .clama J hari dirlutr denganll hari Oral manil-enationsassociated$i1h HIV-
lo*'ng. dan siklus tersebul .liulangi rclaied dis€ase as mrrkers for immune
-chdn)aktiga kali. Bila terapikonrensional suppressionand AIDS. Otul Swg (t1tl
rJdt memuaskan. mungkin ini dapat Med (hal Pathol 1994;7'7:344-9
dijadikan terapi altematif.'- 8. Hartne.t AC, Shiloah J. Tre t,ednent ol
acfie necrctizing uletutn,e gin9iritis.
Daftar Pustaka Q r i e s s e n c Ien t . t 9 9 1 : 2 2 : 9 5 - 1 0 0
9 Lucxrorto F. Eversolel.R. Deep mvcosesand
palatal pcfloration with granulomntous
I Reicharl I'A. Oral ulcemlions in IIIV pansinusilis in aquired il]nnunodeficiencr
lili\rion /, rr.l ,r,..a.r Londox slrrdfome : (i,rf reparts Qtntessen|e 1r1l
S t o c k t o n1. 9 9 1 i1 8 0 - 2 l99l: 2,17 : 43'8
l. Fican" G. Oral ulcen in HMnfected l0.MacPhail LA. GreenspanD.and Creenspan
palicntsran updateoD epidemiologyand JS. Recunenraphlhousulcers in associatlon
diagnosis. 1,r ()/al Dhcds€r. l.ondon: wiih IIIV inteciion. Ord SLtg Orul Mel
Stockton,1997; 183-9 Otal Puthol 1992;'73:283'8
L Ficana G. Oml Ulcerations tu Patients with I L Muzyka BC. (ilick M ltluiar uphthausxlut\
Hl\ Iniecri,,n l trolo$ .Drdqosb. dnd i', tflt. at, rh HILt.. ,r. tr, l .*'"\'
\ , l a l r r B e . r . e nl.' t t . l \ l n t t . : t . t t t . r ^ , . t Otu| Mel OrulPdlhol t994t71: lt6 20
HII hi!.1i.n. San lrancisco: Quintessence l2.Glick M. Altemati!e thcrapics for nujof
b o o k s .1 9 9 5 :1 0 5 ' 1 7 aphlhous ulcers in AlDS patients.../-.lD-,1
.]. Kademari D. Glick M. O1l ulterutions tn
1 9 9 : rl l l : 6 1 - 5
mdiri.ludls inle.1e.] with htddh
imnunade/itier<r rnrlr
tfasentdtions, didgnosis,tlahagement, ahd
rllcrance to ditcnp p/aglestian.
Quintessence lnl. 1998;29: 523-4

Anda mungkin juga menyukai