Pelayanan kesehatan di rumah sakit pada akhir-akhir ini mengalami banyak kemajuan
dan perkembangan. Khususnya dalam hal tatakelola rumah sakit akan ada berbagai faktor
yang harus diperhatikan, antara lain mulai adanya Perjanjian Kerja sama JKN di RSTKS
pada tahun 2018 ini. Dengan system berbasis INA CBG’s maka diharapkan rumah sakit
dapat melakukan kendali biaya dan kendali mutu secara sinergi. Sangat sulit berkompetisi
manakala rumah sakit tidak melakukan berbagai terobosan menyikapi pelaksanaan JKN
ini. Berbagi regulasi yang mendukung dilaksanakannya JKN juga belum terselesaikan
sehingga akan mempengaruhi pelaksanaan pelayanan kesehatan di rumah sakit. Dengan
berakhirnya system fee for service dan berubah ke system berbasis kapitasi maka perlu
adanya merubah pola kerja dan mindset dari pelaksana di lapangan. Untuk bisa
mengadaptasi pola tersebut maka dibutuhkan loyalitas dan pengorbanan dari para
pelaksana pelayanan kesehatan di rumah sakit.
II.LATAR BELAKANG.
Dengan dimulainya Perjanjian Kerja sama JKN di RSTKS pada tahun 2018 ini maka
diharapkan Rumah Sakit Tiara Kasih Sejati dapat ikut andil dalam pelayanan kesehatan
sebagai rumah sakit rujukan. Sehingga perlu dilakukan persamaan persepsi oleh seluruh
pelaksana, guna untuk menyelaraskan apa –apa yang harus dilakukan dilapangan
menyikapi program JKN ini. Berkaitan dengan itu maka Rumah Sakit Tiara Kasih Sejati
harus menyiapkan diri dengan berbagai terobosan untuk pengendalian biaya dan
pengendalian mutu pelayanan berkaitan dengan efisiensi tarif INA CBG’s yang terjadi
sekarang ini.
III.TUJUAN.
Tujuan Umum :
- Dapat terselenggaranya pelayanan peserta JKN di RS Tiara Kasih Sejati dengan
memperhatikan agar tidak ada kerugian di Rumah Sakit, peserta, dan BPJS Kesehatan
sebagai operator dilapangan.
Tujuan Khusus :
Dihalaman berikutnya………….
V.KEBIJAKAN RUMAH SAKIT.
A. ADMISSION/ IGD
1. Petugas pendaftaran memastikan kepesertaan pasien dari hasil skrining dan konfirmasi ke
Petugas IGD dan keluarga Pasien.apakah menggunakan BPJS
Kesehatan/Ketenagakerjaan, asuransi lain/ pasien reguler (Umum).
2. Petugas Pendaftaran menerima persyaratan yang harus dipenuhi oleh pasien untuk
persyaratan klaim (mencetak SEP) (Foto kopi rangkap 2 : kartu BPJS
/ASKES/JAMKESMAS , KTP,KK,surat Rujukan dari faskes I bila tidak emergency,
disertai aslinya untuk diverifikasi) .
3. Petugas memberitahukan hak kelas rawatan /ruangan yang harus ditempati sesuai
kepesertaan kartu BPJS,bisa menempati ruangan di atasnya dengan iur biaya kecuali
pasien BPJS penerima bantuan iuran/PBI
4. Pada saat kamar sesuai hak pasien habis,maka pasien dapat dititipkan satu kelas diatas
kepesertaan haknya (3x24 jam) dan harus diturunkan kembali sesuai haknya.Jika pasien
menolak maka hak pasien gugur dan harus menjadi pasien umum.
5. Pasien JKN dengan status titipan harus di follow up dalam tempo 3x24,koordinasi
dengan admin ruangan.
6. Petugas memberikan informasi apabila naik kelas ke VIP tarif mengikuti tarif RS,iur
biayanya adalah 50 % dari biaya kelas 1 ,penetapan dari kredensialing kantor cabang
BPJS Kesehatan
Contoh :
Pasien A (hak kelas rawat kelas I ) di rawat inap di VIP
Tarif Ina –Cbg kelas I = Rp.10.000.000
Maka Tambahan Biaya yang dibayarkan pasien A adalah
(Rp.10.000.000 x 50% ) = Rp. 5.000.000
7. Petugas memberikan informasi apabila naik kelas, misalnya dari kelas II ke kelas I iur
biayanya adalah selisih antara tarif INA CBGs kelas Idikurangi tarif INA CBGs kelas II
Contoh :
Pasien B(hak kelas rawat di kelas II) di rawat inap di kelas I
Tarif Ina - Cbg kelas I = Rp.5000.000
Tarif Ina – Cbgs kelas II = Rp.4.000.000
Tambahan Biaya yang dibayarkan Pasien B tersebut sebesar
( Rp.5000.000 – Rp.4000.000) = Rp.1.000.000
8. Untuk pasien BPJS PBI tidak diperbolehkan naik kelas apabila naik kelas dinyatakan
gugur kepesertaannya ketika di rawat ( pasien umum/bayar sendiri.
9. Pemegang kartu BPJS Mandiri Kelas III diperbolehkan naik kelas.
10. Petugas menyodorkan formulir persetujuan naik kelas apabila di setujui untuk ditanda
tangani.(bermaterai)
11. Apabila pasien/keluarga pasien mendaftar untuk berobat dengan mengatakan akan
menggunakan fasilitas BPJS (Mandiri/non mandiri) pasien didaftar sesuai keinginannya
diberi batasan waktu 3 x 24 jam untuk kelengkapan berkas, apabila kurun waktu tersebut
tidak bisa memenuhi maka pasien diperlakukan sebagai pasien umum/regular.
12. Pada kasus-kasus penyakit tertentu (sebelum pasien direkomendasi oleh dokter untuk
rawat inap jangan didaftar terlebih dahulu), untuk memastikan pasien bisa dirawat
inapkan atau tidak.
Contoh :
a. Pasien kiriman dari PPK I/datang sendiri untuk bersalin, harus diperiksa oleh
dokter apakah ada penyulit atau tidak.
b. Pasien tidak emergency datang sendiri dengan keluhan ISPA,meminta untuk
dirawat inap .
c. Pasien Kecelakaan dikarenakan pengaruh minum keras/alkohol
13. Hal-hal yang berkaitan dengan peralatan dan kebutuhan pribadi tidak termasuk paket
pelayan JKN/BPJS Kesehatan (Sikat gigi, Pasta gigi, sendok,Pembalut, Handuk dll).
14. Petugas melakukan pendaftaran dan membuatkan SEP.
15. Pada kasus-kasus KLL petugas pendaftaran dan petugas IGD saling berkoordinasi untuk
memberitahukan kepada koordinator asuransi dan meminta kel pasien mengurus surat
lapor polisi (3x24 jam)
16. Jika kecelakaan terjadi di sekitar rumah maka disertakan dengan alur kronologis oleh
saksi keluarga pasien.
17. Melakukan Finger Print untuk Pasien yang Pertama kali rawat inap di RSTKS dengan
bukti nomor kartu BPJS Kesehatan /NIK.(minimal 3x24 jam)
18. Apabila Pasien mendaftar via telpon , petugas pendaftaran memberikan informasi untuk
melengkapi persyaratan berobat ( Foto kopi rangkap 2 : kartu BPJS
/ASKES/JAMKESMAS , KTP,KK,surat Rujukan dari faskes I bila tidak emergeny, surat
kontrol , disertai aslinya untuk diverifikasi )
E.INSTALASI FARMASI.
Pelayanan Resep Pasien JKN/BPJS Rawat Jalan
1. Pasien Poliklinik rawat jalan indikasi untuk rawat inap maka pembebanan
pasien dibebankan dirawat inap saja tidak dibebankan lagi dengan dokter yang
sama. (rawat jalan di batalkan )Kecuali pasien divisit oleh dokter konsulen
lain dapat dibebankan.
2. Pemberian obat pasien rawat inap JKN/BPJS sesuai dengan formularium
nasional/FORNAS/generik.
3. Obat yang tidak masuk FORNAS, dikoordinasikan dengan dokter pemberi
resep.
4. Pemberian obat sesuai dengan jumlah yang tertera diresep. Obat yang tidak
diberikan ke pasien (dihentikan DPJP), perawat harus
meretur/mengembalikannya ke apotik
5. Pasien setelah rawat inap yang dianjurkan kontrol ke poli RSTKS diberikan
surat control /Discharge Planning untuk satu kali kunjungan, apabila kontrol
ke PPK I diberikan surat rujukan balik.
G.PELAYANAN DARAH
J.KEUANGAN.
1. Pasien peserta JKN/BPJS menggunakan tarif INA CBG’s.
2. Jasa medis pemeriksaan poliklinik sesuai dengan SK Direktur.
3. Jasa medis visite, konsul, tindakan, operasi sesuai dengan SK Direktur.
4. Pembebanan konsul pasien (hadir /pertelpon) hanya dibebani sekali perhari.
5. Pembebanan biaya beberapa tindakan dokter masih dalam satu diagnosis yang
dilakukan oleh DPJP pemberian jasa medis sesuai SK Direktur.
6. Pembebanan biaya beberapa tindakan dokter dalam satu diagnosis yang
dilakukan oleh dua dokter (dalam kasus emergency/kasus lain) pemberian jasa
medis sesuai SK Direktur.
7. Pembelian kebutuhan darah untuk pasien menggunakan uang pasien yang bisa
ditukar hari berikutnya ke Bank Darah jejaring Rumah Sakit dengan bukti
kwitansi sementara.
8. Penggunaan Alkes bedah umum, sesuai dengan SK Direktur.
.
PENUTUP
Demikian telah di susun buku Pedoman Pelayanan Peserta JKN di Rumah Sakit
Tiara Kasih Sejati
Harapan kami dengan di buatnya buku pedoman ini dapat menjadi acuan dan
pedoman bagi kita khususnya yang bertugas di bagian unit Asuransi Center BPJS Rumah
Sakit Tiara Kasih Sejati. Buku pedoman ini akan di tinjau ulang secara periodik sesuai
perkembangan waktu, apabila ada hal-hal yang baru maka buku pedoman akan selalu
diselaraskan sehingga masukan-masukan yang bersifat membangun masih sangat di
harapkan.
Semoga apa yang menjadi harapan kita semua dapat terwujud dengan baik dan
kepada semua pihak yang telah memberikan sumbangsihnya, baik gagasan pemikiran,
tenaga dan kontribusi lainnya mendapat imbalan yang setimpal dari Allah SWT Amin
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdullillah senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas
bimbingan dan petunjukNya dalam pembuatan Buku Pedoman Pelayanan Peserta JKN di
Rumah Sakit Tiara Kasih Sejati (RSTKS) kami susun dengan maksud untuk
membukukan penatalaksanaan kegiatan unit Asuransi Center BPJS di Rumah Sakit Tiara
Kasih Sejati, sehingga tercapai mutu pelayanan JKN yang setinggi-tingginya dan dapat
digunakan sebagai pedoman kerja bagi pejabat dan staf Asuransi Center BPJS di Rumah
Sakit Tiara Kasih Sejati
Karena buku pedoman ini bersifat dinamis maka buku Pedoman Pelayanan
Peserta JKN di Rumah Sakit Tiara Kasih Sejati ini akan direvisi secara periodik sesuai
perkembangan waktu, apabila ada hal-hal yang baru maka buku Pedoman akan selalu
diselaraskan sehingga saran dan masukan yang bersifat membangun dari semua pihak
sangat kami harapkan.
Demikian Buku Pedoman Pelayanan Peserta JKN di Rumah Sakit Tiara Kasih
Sejati ini kami buat, mudah-mudahan dapat digunakan sebagai bahan acuan untuk
Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Tiara Kasih Sejati di waktu yang akan datang.
Semoga Allah SWT memberikan rahmat dan hidayahNya kepada kita semua, Amin.
dr.Yenni Hastita