2, Januari-Juni 2015
ABSTRAK
Mangga (Mangifera indical L) pada saat musim panen tiba jumlahnya melimpah ruah,
sehingga prospek penjualannya mengalami penurunan harga. Salah satu alternatif
pengolahan buah mangga adalah dengan mengolahnya menjadi suatu produk yaitu nata de
mango. Nata merupakan makanan berbentuk gel (agar-agar) dengan tekstur agak kenyal,
putih dan transparan (menyerupai kolang-kaling). Tujuan penelitian ini untuk
mengkarakterisasi pengaruh penggunaan berbagai macam varietas mangga terhadap
kualitas nata de mango. Analisa dalam penelitian ini meliputi analisa kadar serat, tekstur
dan uji organoleptik (warna, rasa dan tekstur) nata de mango. Hasil analisa kadar serat
pada nata de manggo menunjukkan bahwa dari perlakuan jenis mangga yang digunakan
dalam penggolahan nata de manggo kandungan serat berkisar antara 1,43% hingga 2,35%.
Hasil analisa tekstur nata de manggo dengan angka 73,00 mm hingga 102, 67 mm dan
berdasarkan hasil uji organoleptik terhadap rasa, warna dan tekstur bahwa dari perlakuan
jenis mangga yang digunakan menunjukan perbedaan yang nyata.
ABSTRACT
Mango (Mangifera indical L) during the harvest season arrives abundant in number, so
the prospect of declining sales prices, one mango fruit processing alternative is to process
it into a type of nata de mango products. Nata is a food gel (gelatin) with a slightly chewy
texture, white and transparent (resembling fro). The purpose of this study on the effect of
the use of various varieties of mangoes on the quality of nata de mango. the analysis in
this study includes the analysis of fiber content, texture and organoleptic (color, taste,
texture dam) nata de mango. the results of the analysis of the fiber content of nata de
manggo showed that mango types of treatment used in penggolahan nata de manggo fiber
content ranges from 1.43% to 2.35%, the results of texture analysis nata de manggo with
numbers up to 102 73.00 mm, 67 mm and based on the results of organoleptic test of
flavor, color and texture that the type of treatment used mango shows a noticeable
difference.
dianalisis kadar serat kasar, tekstur dan Acetobacter xylinum tumbuh pada media
organoleptik (warna, rasa, dan tekstur). yang mengadung gula dan dapat
Rancangan percobaan dalam penelitian mengubah gula menjadi selulosa,
ini menggunakan experiment model RAL selulosa yang dikeluarkan kedalam media
(Racangan Acak Lengkap) dengan 5 itu berupa benang-benang membentuk
perlakuan variasi jenis mangga yaitu jaringan yang terus menebal menjadi
mangga indramayu, mangga golek, lapisan nata (Heryawan, 2004).
mangga harumanis, kweni, dan gedong. Kandungan karbohidrat yang terdiri dari
Variabel yang diamati dalam penelitian gula sederhana pada mangga gedong
ini meliputi analisa kandungan serat sebesar 11,20 gr dan mangga indramayu
kasar, tekstur dan organoleptik (warna, sebesar 14,10 gr lebih tinggi jika
rasa tekstur) nata de mango dibandingkan dengan kandungan
karbohidrat mangga arumanis, kweni dan
HASIL DAN PEMBAHASAN golek (Heryawan, 2004).
Kadar Serat Kasar Nata de Mango Gula merupakan nutrien atau sumber
Hasil penelitian analisis kadar serat kasar karbon yang dibutuhkan Acetobacter
nata de mango dengan perlakuan lima xylinum akan merubah sebagian glukosa
jenis mangga yaitu mangga arumanis, menjadi selulosa yang akan
mangga golek, mangga indramayu, kweni meningkatkan serat kasar atau selulosa
dan gedong ditampilkan pada tabel 1. yang terbentuk sebagai hasil metabolisme
Tabel 1 menunjukkan bahwa kandungan Acetobacter xylinum, serat kasar
serat nata de mango dengan perlakuan merupakan hasil perombakan gula pada
lima jenis mangga dari yang tertinggi medium fermentasi oleh aktivitas
hingga yang terendah yaitu mangga Acetobacter xylinum (Anastasia dan
gedong 2,35% , mangga indramayu Eddy, 2008). Acetobacter xylinum
2,19%, mangga arumanis 2,01%, mangga mengambil glukosa dari larutan gula,
kweni 1,65%, dan mangga golek 1,43%. kemudian digabungkan dengan asam
Buah mangga merupakan media yang lemak membentuk prekursor pada
baik bagi pertumbuhan Acetobacter membran sel. Prekursor ini keluar
xylinum karena mangga memiliki nutrien, bersama sama enzim yang
selain itu juga mengandung komposisi mempolimerisasikan glukosa menjadi
karbohidrat yang terdiri dari gula total selulosa diluar sel (Gennadios et all,
(Astawan, 2004). 1994).
130
ISSN : 2407 - 1315 AGRITEPA, Vol. I, No. 2, Januari-Juni 2015
131
ISSN : 2407 - 1315 AGRITEPA, Vol. I, No. 2, Januari-Juni 2015
132
ISSN : 2407 - 1315 AGRITEPA, Vol. I, No. 2, Januari-Juni 2015
Tabel 5 menjelaskan hasil uji uji tekstur dimana tekstur nata de mango
organoleptik terhadap tekstur nata de 73,00 mm yang menandakan tekstur
manggo dimana pada perlakuan lima kenyal.
jenis mangga yang digunakan Menurut Masaoka et all (1993), nata
menunjukkan perbedaan yang nyata pada yang baik berbentuk gel (seperti agar-
taraf signifikan 5%. Hasil rerata uji agar) dengan tekstur agak kenyal, putih
organoleptik tekstur nata de mango dan transparan (menyerupai kolang-
berkisar antar 3,30 hingga 4,15 berada kaling). Dengan kekenyalan yang sesuai
pada skala penilaian agak suka hingga teksturnya, maka semakin disukai oleh
suka. Tekstur nata de mango yang panelis.
dihasilkan sesuai SNI No 01-4317-1996
yaitu normal, dimana tekstur nata de SIMPULAN
mango kenyal. Perlakuan jenis mangga Berdasarkan hasil analisa kadar serat
gedong pada uji organoleptik tekstur pada nata de mango menunjukkan bahwa
dengan penilain 4,15 (suka) lebih disukai dari perlakuan jenis mangga yang
oleh panelis, sesuai dengan hasil analisa digunakan dalam penggolahan nata de
134
ISSN : 2407 - 1315 AGRITEPA, Vol. I, No. 2, Januari-Juni 2015
mango kandungan serat berkisar antara Gennadios, A., McHugh, T. H., Weller,
C. L., Krochta, J. M. (1994)
1,43% hingga 2,35% sudah sesuai SNI
Edible coating and film based on
No 01-4317-1996 dimana kandungan protein, dalam Edible Coating
and Film to Improve Food
serat maksimum 4,5%, analisa tekstur
Quality; Krochta, J. M., Baldwin,
nata de mango bahwa dari perlakuan E. A., Nisperros-Carriedo, N.,
Eds., Technomic Pub., USA, 201-
jenis magga yang digunakan dalam
278.
penggolahan nata de mango Heryawan, K. (2004) Pengaruh
Konsentrasi Gula dan Lamanya
menunjukkan perbedaan yang nyata.
Waktu Fermentasi terhadap
Berdasarkan hasil uji organoleptik Mutu Nata de Pina, Jurusan
Teknologi Hasil Pertanian,
terhadap rasa, warna dan tekstur bahwa
Fakultas Pertanian Universitas
dari perlakuan jenis mangga yang Syiah Kuala, Darussalam, Banda
Aceh.
digunakan menunjukan perbedaan yang
Kartika, B., Hastuti, P dan Supartono, W.
nyata. 1988. Pedoman Uji Inderawi
Bahan Pangan. PAU Pangan dan
Gizi-UGM, Yogyakarta.
DAFTAR PUSTAKA Masaoka, C., Ohe, T., Sakato, N. (1993)
Production of cellulose from
Anastasia, N., dan Eddy A. 2008. Mutu
glucose by acetobacter xylinum.
Nata de Seaweed dalam Berbagai
Journal Fermentation
Konsentrasi Sari Jeruk Nipis
Bioengineering, 75, 18-22.
Prosiding Seminar Nasional Sains
SNI 01-4317-1996. Nata dalam
dan Teknologi-II 2008
Kemasan. Jakarta : Departemen
Universitas Lampung, 17-18
Perindustrian
November 2008
Soewedo, Hadiwiyoto. 1996. Panduan
Astawan M. 1990. Teknologi Pengolahan
Praktikum Pengetahuan Bahan.
Pangan Nabati Tepat Guna.
Fakultas Teknologi Pertanian,
Akademika Pressindo. Jakarta.
UGM. Yogyakarta.
Astawan dan Mita Wijyuni. 1991.
Susanti, L. 2006. Perbedaan Penggunaan
Teknologi Pengolahan Nabati
Jenis Kulit Pisang Terhadap
Tepat Guna. Bogor: Akademi
Kualitas Nata. (Skripsi).
Pressindo
Semarang. Universitas Negeri
Astawan M. 2004. Nata De Coco Kaya
Semarang.
Serat. Kompas Cyber Media
Sutarminingsih, Ch. 2004. Peluang Usaha
Kesehatan:
Nata de Coco. Yogyakarta :
http://www.kompas.com/kesehata
Kanisius
n/news/0402/25/213558 htm 24
Februari 2006.
135