Anda di halaman 1dari 8

ISSN : 2407 - 1315 AGRITEPA, Vol. I, No.

2, Januari-Juni 2015

PENGARUH PENGGUNAAN BERBAGAI MACAM VARIETAS MANGGA


TERHADAP KUALITAS NATA DE MANGO

INFLUENCE OF MANGOES VARIETIES


ON THE QUALITY OF NATA DE MANGO

Frengki Saputra 1, Rahma Hidaiyanti 1


1)
Program Studi Teknologi Pertanian Fakultas Pertanian UNIVED

ABSTRAK
Mangga (Mangifera indical L) pada saat musim panen tiba jumlahnya melimpah ruah,
sehingga prospek penjualannya mengalami penurunan harga. Salah satu alternatif
pengolahan buah mangga adalah dengan mengolahnya menjadi suatu produk yaitu nata de
mango. Nata merupakan makanan berbentuk gel (agar-agar) dengan tekstur agak kenyal,
putih dan transparan (menyerupai kolang-kaling). Tujuan penelitian ini untuk
mengkarakterisasi pengaruh penggunaan berbagai macam varietas mangga terhadap
kualitas nata de mango. Analisa dalam penelitian ini meliputi analisa kadar serat, tekstur
dan uji organoleptik (warna, rasa dan tekstur) nata de mango. Hasil analisa kadar serat
pada nata de manggo menunjukkan bahwa dari perlakuan jenis mangga yang digunakan
dalam penggolahan nata de manggo kandungan serat berkisar antara 1,43% hingga 2,35%.
Hasil analisa tekstur nata de manggo dengan angka 73,00 mm hingga 102, 67 mm dan
berdasarkan hasil uji organoleptik terhadap rasa, warna dan tekstur bahwa dari perlakuan
jenis mangga yang digunakan menunjukan perbedaan yang nyata.

Kata kunci : Mangga, Nata, Nata de Mango

ABSTRACT
Mango (Mangifera indical L) during the harvest season arrives abundant in number, so
the prospect of declining sales prices, one mango fruit processing alternative is to process
it into a type of nata de mango products. Nata is a food gel (gelatin) with a slightly chewy
texture, white and transparent (resembling fro). The purpose of this study on the effect of
the use of various varieties of mangoes on the quality of nata de mango. the analysis in
this study includes the analysis of fiber content, texture and organoleptic (color, taste,
texture dam) nata de mango. the results of the analysis of the fiber content of nata de
manggo showed that mango types of treatment used in penggolahan nata de manggo fiber
content ranges from 1.43% to 2.35%, the results of texture analysis nata de manggo with
numbers up to 102 73.00 mm, 67 mm and based on the results of organoleptic test of
flavor, color and texture that the type of treatment used mango shows a noticeable
difference.

Keywords: Mango, Nata, Nata de Mango

PENDAHULUAN kaling) (Masaoka et all 1993). Nata


Nata merupakan makanan berbentuk gel dihasilkan dari pertumbuhan
(agar-agar) dengan tekstur agak kenyal, mikroorganisme Acetobacter xylinum
putih dan transparan (menyerupai kolang- pada media air kelapa, sehingga dikenal
128
ISSN : 2407 - 1315 AGRITEPA, Vol. I, No. 2, Januari-Juni 2015

dengan nama nata de coco


(Sutarminingsi, 2004). Pemberian nama METODE PENELITIAN
nata disesuaikan dengan substrat Bahan dan Alat
pertumbuhan Acetobacter xilinum,. Bahan yang digunakan adalah mangga
Sehingga ada beberapa nama nata varietas harumanis, golek indramayu,
diantaranya nata de pina, yaitu nata yang kweni dan gedong, gula pasir (sukrosa),
diperoleh dari sari buah nanas, nata de ammonium sulfat, asam asetat glacial,
mango dari sari buah mangga, nata de biakan murni Acetobacter xylinum dan
soya dari limbah tahu, nata de cacao dari bahan-bahan untuk analisis kimia yaitu
limbah kakao dan lain sebagainya. NaOH, K2SO4, H2SO4, dan aquades. Alat
Mangga (Mangifera indical L) pada saat yang digunakan adalah pisau, nampan
musim panen tiba jumlahnya melimpah plastik, timbangan, saringan, gelas ukur,
ruah, sehingga prospek penjualannya blender, kompor, sendok, panci
mengalami penurunan harga. Hal ini pengaduk, kertas koran, kertas saring,
disebabkan karena mangga cepat busuk mistar, baskom, lakmus dan alat tulis.
dan dapat dikonsumsi dalam waktu Alat yang digunakan dalam analisa yaitu
singkat sebagai buah segar, untuk cawan porselin, desikator, penetrometer,
mengatasi terjadinya kelebihan buah dan mesin pengering.
mangga pada musim tertentu maka perlu
dilakukan pengawetan pengolahan buah Prosedur Penelitian
mangga. Salah satu alternatif pengolahan Prosedur penelitian meliputi
buah mangga adalah dengan penghancuran buah, penyaringan,
mengolahnya menjadi nata de mango perebusan dengan ditambahkan gula, Za
(Astawan dan Wiyuni, 1991). dan asam asetat, pendinginan 3 jam,
Dengan dilakukannya pembuatan nata de penambahan Acetobacter xylinum
mango maka nilai jual mangga akan sebanyak 100 ml dan difermentasi selama
bertambah sehingga dapat diperoleh 7 hari. Pemanenan, pemotongan dan
keuntungan yang lebih. Selain itu perendaman dalam air selama 48 jam,
mangga cocok ditanam di daerah dan dicuci bersih. Nata de mango direbus
Propinsi Bengkulu. Sehingga perlunya selama 10 menit dan diangkat untuk
penelitian lebih lanjut mengenai beberapa direbus kembali dengan ditambahakan
varietas mangga yang cocok untuk diolah 150 gram gula dan sirup kemudian
menjadi nata.
129
ISSN : 2407 - 1315 AGRITEPA, Vol. I, No. 2, Januari-Juni 2015

dianalisis kadar serat kasar, tekstur dan Acetobacter xylinum tumbuh pada media
organoleptik (warna, rasa, dan tekstur). yang mengadung gula dan dapat
Rancangan percobaan dalam penelitian mengubah gula menjadi selulosa,
ini menggunakan experiment model RAL selulosa yang dikeluarkan kedalam media
(Racangan Acak Lengkap) dengan 5 itu berupa benang-benang membentuk
perlakuan variasi jenis mangga yaitu jaringan yang terus menebal menjadi
mangga indramayu, mangga golek, lapisan nata (Heryawan, 2004).
mangga harumanis, kweni, dan gedong. Kandungan karbohidrat yang terdiri dari
Variabel yang diamati dalam penelitian gula sederhana pada mangga gedong
ini meliputi analisa kandungan serat sebesar 11,20 gr dan mangga indramayu
kasar, tekstur dan organoleptik (warna, sebesar 14,10 gr lebih tinggi jika
rasa tekstur) nata de mango dibandingkan dengan kandungan
karbohidrat mangga arumanis, kweni dan
HASIL DAN PEMBAHASAN golek (Heryawan, 2004).
Kadar Serat Kasar Nata de Mango Gula merupakan nutrien atau sumber
Hasil penelitian analisis kadar serat kasar karbon yang dibutuhkan Acetobacter
nata de mango dengan perlakuan lima xylinum akan merubah sebagian glukosa
jenis mangga yaitu mangga arumanis, menjadi selulosa yang akan
mangga golek, mangga indramayu, kweni meningkatkan serat kasar atau selulosa
dan gedong ditampilkan pada tabel 1. yang terbentuk sebagai hasil metabolisme
Tabel 1 menunjukkan bahwa kandungan Acetobacter xylinum, serat kasar
serat nata de mango dengan perlakuan merupakan hasil perombakan gula pada
lima jenis mangga dari yang tertinggi medium fermentasi oleh aktivitas
hingga yang terendah yaitu mangga Acetobacter xylinum (Anastasia dan
gedong 2,35% , mangga indramayu Eddy, 2008). Acetobacter xylinum
2,19%, mangga arumanis 2,01%, mangga mengambil glukosa dari larutan gula,
kweni 1,65%, dan mangga golek 1,43%. kemudian digabungkan dengan asam
Buah mangga merupakan media yang lemak membentuk prekursor pada
baik bagi pertumbuhan Acetobacter membran sel. Prekursor ini keluar
xylinum karena mangga memiliki nutrien, bersama sama enzim yang
selain itu juga mengandung komposisi mempolimerisasikan glukosa menjadi
karbohidrat yang terdiri dari gula total selulosa diluar sel (Gennadios et all,
(Astawan, 2004). 1994).
130
ISSN : 2407 - 1315 AGRITEPA, Vol. I, No. 2, Januari-Juni 2015

Tabel 1. Hasil Analisa Kadar Serat Kasar Nata de Mango


Jenis Varitas Mangga Kadar Serat Nata de Mango (%)
Arumanis 2,01 b
Gedong 2,35 a
Indramayu 2,19 a
Golek 1,43 d
Kweni 1,65 c
Ket : Angka yang diikuti kode huruf yang berbeda menunjukkan perberbedan nyata pada
taraf 5%

Tekstur Nata de Mango kandung serat sebesar 2,19% karena


Sifat fisik bahan dapat mempengaruhi kandungan karbohidrat berupa gula
mutu bahan pangan dan tingkat sederhana mangga indramayu sebesar
penerimaan konsumen terhadap bahan 14,10 gr lebih tinggi jika dibandingkan
pangan. Beberapa contoh pengujian sifat dengan kandungan karbohidrat mangga
fisik bahan adalah penetapan bentuk dan lain.
ukuran, pengukuran diameter, kerapatan Ketebalan nata dapat dipengaruhi oleh
dan berat jenis, viskositas dan variasi substrat, komposisi bahan, kondisi
konsistensi, suhu, kekerasan atau tekstur, lingkungan, dan kemampuan
turbiditas atau kekeruhan dan kejernihan Accetobacter xylinum dalam
(Soewedo, 1996). Hasil penelitian menghasilkan selulosa (Susanti, 2006).
analisis tekstur nata de mango dengan Astawan (2004) menyatakan bahwa
perlakuan lima jenis mangga yaitu apabila filtrat nata de mango
mangga arumanis, mangga gedong, difermentasi dengan bantuan mikroba
mangga indramayu, golek dan kweni Accetobacter xylinum gula pada filtrat
ditampilkan pada tabel 2. Tabel 2. tersebut diubah menjadi asam asetat dan
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan benang-benang selulosa, lama kelamaan
yang nyata pada taraf signifikan 5%. akan terbentuk suatu masa yang kokoh
Tekstur nata de mango yang dihasilkan dan tebal. Selulosa yang terbentuk oleh
dapat disebabkan oleh kandungan serat bakteri Acetobacter xylinum belum
nata, pada analisa kandungan serat nata terlalu keras sehingga tekstur menjadi
de mango dengan perlakuan penggunaan kenyal.
buah mangga indramayu menunjukkan

131
ISSN : 2407 - 1315 AGRITEPA, Vol. I, No. 2, Januari-Juni 2015

Tabel 2. Hasil Analisa Tekstur Nata de Mango


Jenis Varitas Mangga Tekstur Nata de Mango (mm)
Arumanis 92,33 b
Gedong 73,00 d
Indramayu 102,67 a
Golek 82,67 c
Kweni 89,69 c
Ket : Angka yang diikuti kode huruf yang berbeda menunjukkan perberbedaan nyata
pada taraf signifikan5%

Sifat Organoleptik Warna Nata de signifikan 5%. Warna nata de mango


Mango yang dihasilkan sesuai SNI No 01-4317-
Warna merupakan parameter 1996 yaitu normal. Warna nata de mango
organoleptik yang penting dalam suatu yang dihasilkan putih keruh. Hal ini
produk makanan. Warna merupakan dikarenakan warna dipengaruhi oleh tebal
parameter pertama yang menentukan nata, semakin tebal nata maka warna
tingkat penerimaan konsumen terhadap yang dihasilkan semakin gelap (putih
suatu produk (Kartika dkk, 1988).Hasil keruh), sebaliknya semakin tipis nata,
analisa data uji organoleptik terhadap warna yang dihasilkan semakin terang
warna nata de mango dapat dilihat pada (putih jernih). Pada nata yang tebal
tabel 3. pembentukan jaringan selulosa semakin
Tabel 3 menjelaskan hasil uji banyak dan rapat. Perlakuan jenis
organoleptik terhadap warna nata de mangga arumanis pada uji organoleptik
mango dimana pada perlakuan lima jenis terhadap warna lebih disukai oleh panelis
mangga yang digunakan menunjukkan dengan penilaian 4,15 (suka).
perbedaan yang nyata pada taraf

Tabel 3. Hasil Rata-rata Uji Organoleptik Warna Nata de Mango


Jenis Varitas Mangga Warna Nata de Mango
Arumanis 4,15 a
Gedong 4,10 a
Indramayu 3,70 b
Golek 3,60 b
Kweni 3,50 b
Ket : Angka yang diikuti oleh kode huruf yang berbeda menunjukkan adanya perbedaan
yang nyata pada taraf signifikansi 5%. Ket Skala : 1= sangat tidak suka; 2 = tidak suka; 3 =
agak suka; 4 = suka; 5 = sangat suka

132
ISSN : 2407 - 1315 AGRITEPA, Vol. I, No. 2, Januari-Juni 2015

Sifat Organoleptik Rasa Nata de dipengaruhi tekstur nata. Dimana nata


Mango dengan tekstur yang kenyal maka akan
Cita rasa merupakan suatu kesan yang mempengaruhi kemampuan gula dari
diterima melalui saraf indera pengecapan, sirup masuk ke dalam nata.
yaitu lidah. Sebagai hasil hadirnya
senyawa-senyawa yang larut dalam air. Sifat Organoleptik Tekstur Nata de
Secara umum ada lima cita rasa juga Mango
digunakan untuk menerangkan mutu dari Tekstur merupakan sensasi tekanan yang
kesan yang ditimbulkan oleh senyawa- dapat diamati dengan mulut ataupun
senyawa yang ada didalam bahan perabaan dengan jari (Kartika, 1988).
makanan atau minuman (Kartika dkk, Hasil analisa data uji organoleptik
1988). terhadap tekstur nata de mango dapat
Hasil analisa data uji organoleptik dilihat pada tabel 5.
terhadap rasa nata de mango dapat dilihat Tabel 5 menjelaskan hasil uji
pada Tabel 4. Tabel 4 menunjukkan hasil organoleptik terhadap tekstur nata de
uji organoleptik terhadap rasa nata de manggo dimana pada perlakuan lima
mango dimana pada perlakuan jenis jenis mangga yang digunakan
mangga yang digunakan menunjukkan menunjukkan perbedaan yang nyata pada
perbedaan yang nyata pada taraf taraf signifikan 5%. Hasil rerata uji
signifikan 5%. Rasa suatu bahan makana organoleptik tekstur nata de mango
umumnya dipengaruhi oleh rasio gula berkisar antar 3,30 hingga 4,15 berada
dan asam yang terdapat dalam bahan pada skala penilaian agak suka hingga
makanan tersebut (Astawan, 1990). suka. Tekstur nata de mango yang
Dari tabel 3 dapat juga dilihat bahwa nata dihasilkan sesuai SNI No 01-4317-1996
de mango yang paling disukai adalah nata yaitu normal, dimana tekstur nata de
de mango dengan variasi perlakuan jenis mango kenyal. Perlakuan jenis mangga
mangga gedong dan arumanis dengan gedong pada uji organoleptik tekstur
penilaian mangga gedong 4,45 (suka) dan dengan penilain 4,15 (suka) lebih disukai
mangga arumanis 4,25 (suka). oleh panelis, sesuai dengan hasil analisa
Panelis lebih menyukai nata dengan uji tekstur dimana tekstur nata de mango
perlakuan jenis mangga gedong dan 73,00 mm yang menandakan tekstur
arumanis karena rasa nata lebih manis kenyal.
dan sedikit asam. Rasa nata juga
133
ISSN : 2407 - 1315 AGRITEPA, Vol. I, No. 2, Januari-Juni 2015

Tabel 4. Hasil Rata-rata Uji Organoleptik Rasa Nata de Mango


Jenis Varitas Mangga Rasa Nata de Mango
Arumanis 4,25 a
Gedong 4,45 a
Indramayu 4,10 b
Golek 3,50 b
Kweni 4,05 c
Ket : Angka yang diikuti oleh kode huruf yang berbeda menunjukkan adanya perbedaan
yang nyata pada taraf signifikansi 5%. Ket Skala : 1= sangat tidak suka; 2 = tidak suka; 3 =
agak suka; 4 = suka; 5 = sangat suka

Tabel 5. Hasil Rata-Rata Uji Organoleptik Tekstur Nata de Mango


Jenis Varitas Mangga Tekstur Nata de Mango
Harum Manis 4,00 a
Gedong 4,15 a
Indramayu 3,85 b
Golek 3,80 b
Kweni 3,30 c
Ket : Angka yang diikuti oleh kode huruf yang berbeda menunjukkan adanya perbedaan
yang nyata pada taraf signifikansi 5%. Ket Skala : 1= sangat tidak suka; 2 = tidak suka; 3 =
agak suka; 4 = suka; 5 = sangat suka

Tabel 5 menjelaskan hasil uji uji tekstur dimana tekstur nata de mango
organoleptik terhadap tekstur nata de 73,00 mm yang menandakan tekstur
manggo dimana pada perlakuan lima kenyal.
jenis mangga yang digunakan Menurut Masaoka et all (1993), nata
menunjukkan perbedaan yang nyata pada yang baik berbentuk gel (seperti agar-
taraf signifikan 5%. Hasil rerata uji agar) dengan tekstur agak kenyal, putih
organoleptik tekstur nata de mango dan transparan (menyerupai kolang-
berkisar antar 3,30 hingga 4,15 berada kaling). Dengan kekenyalan yang sesuai
pada skala penilaian agak suka hingga teksturnya, maka semakin disukai oleh
suka. Tekstur nata de mango yang panelis.
dihasilkan sesuai SNI No 01-4317-1996
yaitu normal, dimana tekstur nata de SIMPULAN
mango kenyal. Perlakuan jenis mangga Berdasarkan hasil analisa kadar serat
gedong pada uji organoleptik tekstur pada nata de mango menunjukkan bahwa
dengan penilain 4,15 (suka) lebih disukai dari perlakuan jenis mangga yang
oleh panelis, sesuai dengan hasil analisa digunakan dalam penggolahan nata de
134
ISSN : 2407 - 1315 AGRITEPA, Vol. I, No. 2, Januari-Juni 2015

mango kandungan serat berkisar antara Gennadios, A., McHugh, T. H., Weller,
C. L., Krochta, J. M. (1994)
1,43% hingga 2,35% sudah sesuai SNI
Edible coating and film based on
No 01-4317-1996 dimana kandungan protein, dalam Edible Coating
and Film to Improve Food
serat maksimum 4,5%, analisa tekstur
Quality; Krochta, J. M., Baldwin,
nata de mango bahwa dari perlakuan E. A., Nisperros-Carriedo, N.,
Eds., Technomic Pub., USA, 201-
jenis magga yang digunakan dalam
278.
penggolahan nata de mango Heryawan, K. (2004) Pengaruh
Konsentrasi Gula dan Lamanya
menunjukkan perbedaan yang nyata.
Waktu Fermentasi terhadap
Berdasarkan hasil uji organoleptik Mutu Nata de Pina, Jurusan
Teknologi Hasil Pertanian,
terhadap rasa, warna dan tekstur bahwa
Fakultas Pertanian Universitas
dari perlakuan jenis mangga yang Syiah Kuala, Darussalam, Banda
Aceh.
digunakan menunjukan perbedaan yang
Kartika, B., Hastuti, P dan Supartono, W.
nyata. 1988. Pedoman Uji Inderawi
Bahan Pangan. PAU Pangan dan
Gizi-UGM, Yogyakarta.
DAFTAR PUSTAKA Masaoka, C., Ohe, T., Sakato, N. (1993)
Production of cellulose from
Anastasia, N., dan Eddy A. 2008. Mutu
glucose by acetobacter xylinum.
Nata de Seaweed dalam Berbagai
Journal Fermentation
Konsentrasi Sari Jeruk Nipis
Bioengineering, 75, 18-22.
Prosiding Seminar Nasional Sains
SNI 01-4317-1996. Nata dalam
dan Teknologi-II 2008
Kemasan. Jakarta : Departemen
Universitas Lampung, 17-18
Perindustrian
November 2008
Soewedo, Hadiwiyoto. 1996. Panduan
Astawan M. 1990. Teknologi Pengolahan
Praktikum Pengetahuan Bahan.
Pangan Nabati Tepat Guna.
Fakultas Teknologi Pertanian,
Akademika Pressindo. Jakarta.
UGM. Yogyakarta.
Astawan dan Mita Wijyuni. 1991.
Susanti, L. 2006. Perbedaan Penggunaan
Teknologi Pengolahan Nabati
Jenis Kulit Pisang Terhadap
Tepat Guna. Bogor: Akademi
Kualitas Nata. (Skripsi).
Pressindo
Semarang. Universitas Negeri
Astawan M. 2004. Nata De Coco Kaya
Semarang.
Serat. Kompas Cyber Media
Sutarminingsih, Ch. 2004. Peluang Usaha
Kesehatan:
Nata de Coco. Yogyakarta :
http://www.kompas.com/kesehata
Kanisius
n/news/0402/25/213558 htm 24
Februari 2006.

135

Anda mungkin juga menyukai