Anda di halaman 1dari 33

MAKALAH TUTORIAL 1

“FISIOLOGI JANTUNG“

Anggota : Hudza Rabbani / 101.0211.066


Hana Fathia Ardi / 101.0211.077
Rizki Rahmiana H / 101.0211.078
Reza Angga / 101.0211.050
Mitta Arlina S / 101.0211.147
Riska Kurniawati / 101.0211.051
Putrika Juni / 101.0211.089
Abdullah Al Mahdi / 101.0211.118
Delvi Aprinelda / 101.0211.184
Azizah Boenjamin / 101.0211.009

Tutor : dr. Milla Citra

Universitas Pembangunan Nasional


“VETERAN” Jakarta

1
Program Studi Sarjana Kedokteran

Makalah dengan judul

Fisiologi jantung

Telah diperiksa dan disetujui oleh :

dr. Mila citra

Jakarta, september 2012

(dr. Mila citra)

2
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, tiada Tuhan selain Allah SWT dan tiada
sekutu bagi-Nya. Begitu banyak dan berlimpah nikmat yang telah Ia berikan terutama nikmat
Iman, Islam, dan Ihsan. Salawat dan serta salam selalu tercurahkan kepada junjungan kita,
suri tauladan kita Rasulullah SAW, beserta keluarganya, sahabatnya, dan pengikutnya.
Dalam rangka memenuhi tugas tutorial, kami menyusun makalah ini membahas
tentang fisiologi jantung. Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak
kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan
kemampuan yang dimiliki penulis.
Semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak
yang membutuhkan, khususnya bagi tim penulis sehingga tujuan yang diharapkan dapat
tercapai. Amin.

Jakarta, september 2012

Penyusun

3
CASE

Halaman 1

Seorang laki laki berusia 25 tahun ingin melamar menjadi petugas keamanan di suatu
perusahaan. Bapak ini telah melewati berbagai tes fisik , tes kesehatan dan yang terakhir
adalah wawancara. Bapak ini melakukan tes latihan dulu sebelum tes supaya peredaran
darahnya lancar. Keesokan harinya bapak ini menjalani tes fisik berupa lari mengelilingi
lapangan, temannya melihat wajahnya terlihat lebih merah dan denyut jantung berdetak lebih
cepat. Setelah menyelesaikan tes fisik bapak ini kemudian menjalani tes kesehatan.

Halaman 2

Dokter melakukan pemeriksaan fisik pada bapak ini

Hasil pemeriksaan fisik yang didapatkan adalah

Nadi: 110x/menit. HR: 110x/menit

Kepala : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik

Leher: JVP normal

Thoraks: bentuk dan gerak simetris

Inspeksi: iktus kordis tidak terlihat

Palpasi: normal

Perkusi: batas jantung normal

Auskultasi: bunyi jantung normal

Ekstremitas: tidak ada kelainan

Pada akhir pemeriksaan supaya data lebih lengkap dokter meminta bapak ini utnuk
melakukan pemeriksaan EKG untuk mengetahui kelistrikan jantung.

4
LEARNING PROGRESS REPORT

Terminologi

1. JVP
2. EKG

Problem
tn X, 25 tahun melewati test fisik
keluhan utama: wajahnya memerah dan denyut jantung jantung berdetak lebih cepat.
1. Mengapa pasien harus melakukan latihan terlebih dahulu sebelum melakukan tes
yang bertujuan agar peredaran darahnya lancar
2. Mengapa pasien wajahnya terlihat lebih merah dan denyut jantung berdetak lebih
cepat setelah berlari?
3. Mengapa heart rate tn X meningkat?
4. Apa tujuan dari pemeriksaan EKG bagi tn X?

Hipotesis
1. Fisiologis
2. Aritmia

Mekanisme Tn x

latihan fisik

berlari

naiknya kebutuhan o2

kompensasi jantung

naiknya HR vaso dilatasi p. Darah


wajah merah

5
More info

Anamnesis:

Riwayat penyakit dahulu Tn X

Riwayat sosial Tn X

Riwayat penyakit keluarga Tn X

Riwayat pemakaian obat Tn X

Riwayat sosial ekonomi Tn X

Pemeriksaan fisik:

Status generalis

Tanda vital

BMI

Pemeriksaan penunjang:

EKG

Elektrolit darah

I dont’t know dan learning issue

1. Jantung 3. Fisiologi jantung dan pembuluh


Anatomi darah
Histologi Sirkulasi peredaran darah
Embriologi Efek ion
Peranan pompa jantung
2. EKG Mekanisme jantung
Definisi
Fungsi dan tujuan 4. Bunyi jantung
Indikasi pemeriksaan
Cara membaca gambaran EKG

6
1. ANATOMI JANTUNG

Jantung adalah sebuah rongga, rongga organ berotot yang memomp adarah lewat
pembuluh darah oleh kontraksi berirama yang berulang. Istilah kardiak berarti berhubungan
dengan jantung, dari kata Yunani cardia untuk jantung. Jantung adalah salah satu organ
manusia yang berperan dalam sistem peredaran darah.

A. LETAK JANTUNG

 Berbentuk segitiga dengan:


 Basis : menghubungkan dua titik diantara, costae ke-3 kanan (2 cm daritepi sternum)
dan costae ke-2 kiri (1 cm daritepi sternum)
 Apex : ruangantar costae 5 kiri (4 cm darigaris medial)
 Dengan menarik garis antara 2 tanda itu (basis dan apex) kedudukan jantung dapat
ditunjukkan

7
B. BENTUK JANTUNG

 Bentuk : kerucut berongga, dengan basis diatas, apex dibawah


 Ukuran : sebesar kepalan tangan kita
 Letak : di dalam rongga dada diantara kedua paru dibelakang sternum

C. LAPISAN JANTUNG

 Perikardium: lapisan pembungkus jantung, ada dua macam

1. Perikardium Viseralis: pembungkus jantung yang melekat pada jaringan jantung


2. Perikardium Parietalis: pembungkus jantung yang terletak disebelah luar perikardium
parietalis

 Cavum Pericardial: rongga antara perikardium visceralis dan perikardium parietalis

D. DINDING JANTUNG

terdiri dari tiga lapisan:

1. Epikardium: lapisan jantung paling luar tersusun dari lapisan sel-sel mesotelial yang
berada di atas jaringan ikat.
2. Miokardium: lapisan jantung bagian tengah, yang terdiri dari otot jantung Miokardium
tengah terdiri dari jaringan otot jantung yang berkontraksi utnuk memompa darah.
Kontraksimiokardiummenekandarahkeluarruangmenujuarteribesar.
3. Endokardium: lapisan sebelah dalam, yang melapisi rongga jantung tersusun dari
lapisan endotellial yang melapisi pembuluh darah yang memasuki dan meninggalkan
jantung

8
E. RUANG JANTUNG

Jantung dibagi menjadi:

Atrium Dinding atrium relatif tipis.Atrium menerima darah dari vena yang membawa
darah kembali ke jantung.

 Atrium dextra: serambi kanan Atrium kanan terletak dalam bagian superior kanan
jantung, menerimadarah dari seluruh jaringan kecuali paru-paru.
(1) Vena cava superior dan inferior membawa darah yang tidak mengandung
oksigendari tubuh kembali ke jantung.
(2) Sinus koroner membawa kembali darah dari dinding jantung itu sendiri.
 Atrium sinistra: serambi kiri Atrium kiri di dibagian superior kiri jantung, berukuran
lebih kecil dari atrium kanan, tetapi dindingnya lebih tebal. Atrium kiri menampung
empat vena pulmonalis yang mengembalikan darah teroksigenasidari paru-paru.
 Septum intratrial: jaringan pemisah antara atrium dextra dan atrium sinistra

9
Ventrikel

Ventrikel berdinding tebal. Bagian ini mendorong darah keluar jantung menuju arteri
yang membawa darah meninggalkan jantung.

 Ventrikel dextra: bilik kanan

Ventrikel kanan terletak di bagian inferior kanan pada apeks jantung. Darah
meninggalkan ventrikel kanan melalui trunkus pulmonar dan mengalir melewati jarak
yang pendek ke paru-paru.

 Ventrikel sinistra; bilik kiri


Ventrikel kiri terletak di bagian inferior kiri pada apeks jantung. Tebal
dindingnya 3 kali tebal dinding ventrikel kanan darah meninggalkan ventrikel
kirimelalui aorta dan mengalir keseluruh bagian tubuh kecuali paru-paru.
 Septum interventrikular jaringan pemisah antara ventrikel dextra dan ventrikel sinistra

F. TANDA PERMUKAAN

a. Sulkus Koroner (atrioventrikular) mengelilingi jantung diantara atrium danventrikel.

b. Sulkus Interventrikular anterior dan posterior, Memisahkan ventrikel kanan dan


ventrikel kiri

G. RANGKA FIBROSA JANTUNG

Tersusun dari nodul-nodul fibro kartilago di bagian atas septum interventrikular dan cincin
jaringanikat rapat di sekeliling bagian dasar trunkus pulmonar dan aorta

H. PEMBULUH DARAH JANTUNG

10
 Aorta: pembuluh darah yang keluar dari ventrikel sinistra, membawa darah bersih
keseluruh tubuh
 Arteri pulmonalis: pembuluh darah yang keluar dari ventrikel dextra, membawa darah
kotor ke paru-paru

 Vena cava superior: pembuluh darah yang membawa darah dari bagian atas jantung
menuju atrium kanan
 Vena cava inferior pembuluh darah yang membawa darah dari bagian bawah jantung
menuju atrium dextra
 Vena pulmonalis: pembuluh darah yang membawa darah dari paru-paru menuju
atrium sinistra
 Arteri coronaria dextra: arteri yang keluar dari aorta, mensuplay darah untuk jantung
kanan
 Arteri coronaria sinistra: arteri yang keluar dari aorta, mensuplay darah untuk jantung
kiri

I. SirkulasiKoroner

1. Arteri koroner kanan dan kiri merupakan cabang aorta tepat diatas katup
semilunar aorta
a. cabangutamadariarterikoronerkiri ;
(1) Arteri interventrikular anterior (desenden), yang mensuplai darah ke bagian
anterior ventrikel kanan dan kiri serta membentuk satu cabang, arteri marginalis
kiri yang mensuplai darah keventrikel kiri.
(2) Arteri sirkumfleksa mensuplai darah ke atrium kiri dan ventrikel kiri.

b. Cabang utama dari arteri koroner kanan ;


(1) Arteri interventrikular posterior (desenden), yang mensuplai darah untuk
kedua dinding ventrikel.
(2) Arteri marginalis kanan yang mensuplai darah untuk atrium kanan dan
ventrikel kanan.

11
2. Vena jantungmengalirkan darah dari miokardium ke sinus koroner, yang
kemudian bermuara di atrium kanan.

3. Darah mengalir melalui arteri koroner terutama saat otot-otot jantung


berelaksasi karena arteri koroner juga tertekan pada saat kontraksi
berlangsung

J. KATUP JANTUNG

 Valvula trikuspid: katub tiga lembar, yang memisahk anantara atrium kanan dan
ventrikel kanaan
 Valvula bikuspid (mitral): katub dua lembar, yang memisah kana antara atrium
kiri dan ventrikel kiri
 Valvula aorta: katub yang memisahkan antara ventrikel kiridan aorta
 Katup pulmunal: katub yang memisahkan antara ventrikel kanan dan arteri
pulmonalis
 Chorda tendinae: jeringan (ligamen) yang melekat pada lembar katub jantung
yang berbentuk seperti jari
 Musculus papilaris: tonjolan otot (pangkaldari chorda tendinae)

12
K. SIRKULASI PULMONAR

Sirkuit pulmonar adalah jalur untuk menuju dan meninggalkan paru-paru.


Sisi kanan jantung menerima darah terdeoksigenasi dari tubuh dan mengalirkannya keparu-
paru untuk dioksigenasi. Darah yang sudah teroksigenasi kembali kesisi kiri jantung.

 Truncus pulmonar: arteri yang keluar dari ventrikel kanan, kemudian bercabang jadi
dua
 Arteri pulmonalis dextra: cabang dari truncus pulmonar yang menuju paru sebelah
kanan
 Arteri pulmonalis sinistra: cabang dari truncus pulmonar yang menuju paru sebelah
kiri
 Vena pulmonalis dextra: vena dari paru kanan menuju ke atrium kiri
 Vena pulmonalis sinistra: vena dari paru kiri menujuke atrium kiri

13
L. SIRKULASI SISTEMIK

Sirkuit sistemik adalah jalur menuju dan meninggalkan bagian tubuh. Sisi kiri jantung
menerima darah teroksigenasi dari paru-paru dan mengalirkannya keseluruh tubuh.

AORTA

 Aorta ascenden: aorta yang berjalan lupus keatas (dari ventrikel kiri)
 A. Coronaria sinistra: cabang dari aorta ascenden, mengairi darah ke jantung kiri
 A. Coronaria dextra: cabang dari aorta ascenden, mengairi darah kejantung kanan
 Arcus Aorta: bagian dari aorta yang melengkung (diatas aorta ascenden), keluar tiga
cabang:

1. A. Brakiosefalika
2. A. Karotis comunis sinistra
3. A. Subklavia sinistra

AORTA TORAKSIKA

 A. Pericardial: menuju perikardium


 A. Bronkial: menuju bronkus
 A. Esofagial: menuju esofagus
 A. Intercostalis: menuju ruangantar costa
 A. Frenika

AORTA ABDOMINALIS

 A. Seliaka: bercabang tiga:

(1) A. Gastrikasinistra: menujulambung

(2) A. Splenika: menujulimpa

(3) A. Hepatikakomunis: menujuhati

14
 A. Mesenterika superior: menuju mesenterium usus
 A. Suprarenalis: menuju glandula suprarenal
 A. Renalis: menuju ginjal
 A. Testikularis: menuju testis
 A. Mesenterica inferior: menuju mesenterium usus
 A. Lumbalis: menuju area pinggang
 A. Sacralis: menuju area sacrum

ARTERI ILIACA KOMUNIS DEXTRA DAN SINISTRA

 A. Iliaca interna → A. Pudenda interna: menuju alat kelamin


 A. Iliaca eksterna → A. Femoralis: menuju paha
 A. Poplitea: menuju belakang lutut
 A. Tibialis posterior et anterior: menuju tungkai bawah

VENA KEPALA, OTAK, LEHER

 V. Jugularis eksterna
 V. Jugularis interna
 V. Aksilaris: dari ketiak
 V. Brakialis: dari lengan atas
 V. Radialis: dari lengan bawah searah ibu jari
 V. Ulnaris: dari lengan bawah searah kelingking
 V. Sefalika
 V. Basilika
 V. Medial kubiti

VENA THORAX

 V. Brakiosefalika
 V. Azigos
 V. Hemiazigos

15
VENA ABDOMEN ET PELVIS

 V. Cava Inferior
 Sistem Portal hepatik, terdiri:

V. Splenikus

V. Mesenterica superior

V. Portahepatik

VENA EKSTREMITAS INFERIOR

 V. Iliacaeksterna
 V. femoralis
 V. Poplitea
 V. Tibialis posterior et anterior
 V. Peronea
 V. Superfisialis
 V. Sefanus

16
2.Histology dan Embriologi Jantung Pembuluh Darah

A. Histology

Dinding pembuluh darah terdiri dari 3 lapisan yaitu tunika intima, tunika media, dan
tunika adventisia. Arteri sedang terdiri dari :

1. Tunika intima + tunika elastika interna.


2. Tunika media (tdd otot polos).
3. Tunika elastika eksterna.
4. Tunika adventisia.
5. Vasa vasorum → yaitu kapiler darah yang memperdarahi tunika media.

Arteri berlumen bulat atau lonjong, dindingnya tampak lebih tebal, serta lumen yang
sempit. Vena memiliki dinding lumen yang lebih tipis dan lumennya jauh lebih lebar dan
biasanya bergelombang. Aorta tidak mempunyai lapisan tambahan yang membatasi
dindingnya dengan tegas, tunika intimanya tebal, serta tunika media terdiri dari mebran
elastic.

Jantung terdiri dari 3 lapisan : endokardium, miokardium, epikardium. Epikardium


merupakan epitel selapis gepeng. Miokardium terdiri dari otot jantung yang khas terdapat
diskus interkalaris. Endokardium terdapat serat purkinje jantung yang terletak dalam lapisan
subendokardium dan terdapat ruang perinuklear. Endokardium pada atrium jantung tebal
(khas). Valvula (katup) atrioventrikularis mempunyai kerangka jaringan ikat fibrosa padat
dan pada pangkal katup terdapat annulus fibrosus yaitu struktur berupa cincin jaringan ikat
fibrosa yang melingkari pintu penghubung atrium-ventrikel. Terdapat korda tendinae yang
menghubungkan katup dengan muskulus papilaris.

B. Embriologi

System kardiovaskuler berasal dari lapisan mesoderm dan berkembang pada minggu ke-3.
Arkus aorta terbentuk pada mgg ke 4-5 beserta cabang-cabangnya yaitu duktus arteriosus
yang bersifat rudimenter.

17
18
3. Fisiologi Jantung

A. Siklus jantung sendiri terbagi menjadi dua periode;


1. Sistol : Kontraksi atau pengosongan ruang.
2. Diastol : Relaksasi atau pengisian ruang.

Atrium dan ventrikel mengalami siklus yang saling terpisah (berkebalikan). Saat atrium
mengalami periode sistol, berarti ventrikel sedang dalam periode diastol, begitu juga
sebaliknya.

Kontraksi yang terjadi disini terjadi akibat penyebaran eksitasi ke seluruh jantung,
sedangkan relaksasi timbul setelah repolarisasi otot jantung.

Pembahasan dibawah ini tentang mekanis siklus jantung hanya pada bagian kiri, tetapi
sesungguhnya sedang terjadi peristiwa yang sama pada jantung bagian kanan.

Siklus :

(Diastol ventrikel – Diastol ventrikel)

- Awal periode diastol ventrikel :


o Atrium juga masih dalam keadaan diastol (belum berkontraksi).
o Tek. atrium > Tek. ventrikel, maka darah mengalir secara pasif karena katup
AV nya terbuka.
o Tek. atrium lebih tinggi dikarenakan dorongan dari dua vena besar tubuh.
- Periode diastol ventrikel :
o Volume ventrikel perlahan meningkat (70-80% selama pengisian pasif).
- Akhir periode diastol ventrikel :
o Tercetus impuls dari nodus SA setelah melewati ambang batas potensial.
o Terjadi kontraksi pada atrium, memeras darah secara cepat (20-30%) masuk
ke ventrikel.
- Periode diastol ventrikel berakhir :
o Volume darah yang didapatkan dikenal dengan Volume Diastolik Akhir (End
Diastolic Volume, EDV). | Normal : ±135ml.

19
- Awal periode sistol ventrikel :
o Kontraksi atrium berhenti, mulai tercetus impuls dari nodus AV.
o Terjadi kontraksi ventrikel.
- Periode sistol ventrikel :
o Tek. ventrikel > Tek. atrium, menutup katup AV.
o Tek. ventrikel < Tek. aorta, katup semilunaris masih tertutup
o Fase dimana semua katup tertutup dengan keadaan ventrikel kontraksi, disebut
periode “Kontraksi Ventrikel Isovolumetrik”.
- Akhir periode sistol ventrikel :
o Tek. ventrikel > Tek. aorta, katup semilunaris terbuka dan darah mengalir ke
aorta.
o Darah yang mengalir hanya sebagian dari total yang ada.
o Volume darah yang tersisa dikenal dengan Volume Akhir Sistolik (End
Systolic Volume, ESV). |Normal : ±65ml.
- Periode sistol ventrikel berakhir :
o Kontraksi ventrikel berhenti.
o Tek. ventrikel perlahan menurun, Tek. ventrikel < Tek. aorta, menutup katup
semilunaris.
o Tetapi masih Tek. ventrikel > Tek. atrium, katup AV masih tertutup.
o Fase dimana semua katup tertutup dengan keadaan ventrikel relaksasi, disebut
periode “Relaksasi Ventrikel Isovolumetrik”.
- Awal periode diastol ventrikel :
o Ketika Tek. ventrikel < Tek. atrium, terjadi kembali pengisan secara pasif
atrium ke ventrikel. Mengawali siklus berikutnya.

Penjelasan diatas berlaku pada kedua bagian jantung, kiri maupun kanan. Bagian kiri
dan kanan terjadi secara bersamaan (normal).

20
Pada saat penutupan katup-katup jantung, akan terbentuk bunyi jantung, yaitu dua bunyi
jantung utama;

1. Bunyi jantung pertama bernada rendah, lunak, dan relatif lama | sering dikatakan
terdengar seperti “lub”.

Berkaitan dengan penutupan katup AV (tricuspid maupun mitral).

Menandakan awalan sistol ventrikel.

2. Bunyi jantung kedua bernada lebih tinggi, tajam, dan lebih singkat | dikatakan
terdengar seperti “dub”.

Berkaitan dengan penutupan katup semilunaris (aorta maupun pulmonal).

Menandakan awalan diastol ventrikel.

B. CURAH JANTUNG DAN KONTROLNYA

Curah jantung (cardiac output, CO) adalah volume darah yang dipompa oleh tiap-tiap
ventrikel per menit.

Selama setiap periode waktu tertentu, volume darah yang mengalir melalui sirkulasi paru
ekivalen dengan volume yang mengalir melalui sirkulasi sistemik.

Dua factor penentu curah jantung adalah kecepatan denyut jantung (denyut per menit) dan
volume sekuncup.

Kecepatan denyut jantung rata-rata adalh 70 kali per menit, yang ditentukan oleh irama
nodus SA, sedangkan volume sekuncup rata-rata adalah 70ml per denyut, sehingga curah
jantung rata-rata adalah 4.900 ml/menit atau mendekati 5 liter/menit. (5)

21
Curah jantung = kecepatan denyut jantung x volume sekuncup

CO = 70 ddenyut /menit x 70 ml/denyut

= 4900 ml/menit ≈ 5 l/menit

+ +
Curah jantung

Kecepatan Volume sekuncup


denyut jantung + +
- +

Aktivitas Aktivitas Volume


parasimpatik simpatik (dan diastolik akhir
epinefrin)

+ Aliran balik
vena

C. FISIOLOGI SIRKULASI DARAH

22
Sirkulasi darah dari rongga jantung sebelah kanan ke kiri :

Darah masuk ke jantung melalui 2 vena cava besar  atrium kanan  melewati katup
trikuspid  ventrikel kanan  melewati katup pulmonal  ke arteri pulmonalis  ke paru –
paru ( terjadi difusi oksigen )  ke vena pulmonalis  atrium kiri  melewati katup
bikuspid  ventrikel kiri  melewati katup aorta  ke aorta  ke sirkulasi sistemik (
terjadi deoksigenase )  ke atrium kanan

Keterangan :  = < O2

 = > O2

23
D. Aktivitas Listrik Jantung

Untuk dapat memompa darah, jantung harus berkontraksi yang dicetuskan oleh potensial
aksi yang menyebar melalui membran sel – sel otot. Jantung berkontraksi secara berirama
akibat potensial aksi yang ditimbulkannya sendiri, disebut sebagai otoritmisitas.

Terdapat dua jenis sel otot jantung :

i. Sel kontraktil (99 %) merupakan sel yang memiliki fungsi mekanik (memompa
darah), dalam keadaan normal tidak dapat menghasilkan sendiri potensial aksinya
ii. Sel otoritmik berfungsi mencetuskan dan menghantarkan potensial aksi yang
bertanggung jawab untuk kontraksi sel – sel pekerja. Sel otoritmik ini dapat
ditemukan di lokasi – lokasi berikut :
iii. Nodus sinoatrium (SA), daerah kecil khusus di dinding atrium kanan dekat muara
vena cava superior
iv. Nodus atrioventrikel (AV), terletak di dasar atrium kanan dekat septum, tepat di
atas hubungan antara atrium dan ventrikel
v. Berkas His (berkas atrioventrikel), suatu jaras sel – sel khusus yang berasal dari
nodus AV dan masuk ke septum interventrikular. Pada septum interventrikular jaras
ini bercabang dua (kanan dan kiri), kemudian berjalan ke bawah melalui septum,
melingkari ujung ventrikel dan kembali ke atrium di sepanjang dinding luar.
vi. Serat Purkinje, merupakan serat terminal halus yang berjalan dari berkas His dan
menyebar ke seluruh miokardium ventrikel.

24
Sel – sel otoritmik jantung tidak memiliki potensial istirahat melainkan mereka
memiliki aktivitas pacemaker yaitu depolarisasi yang terjadi secara perlahan pada membrane
sel – sel tersebut hingga mencapai ambang dan kemudian menimbulkan potensial aksi.
Penyebab terjadinya depolarisasi ini diperkirakan sebagai akibat dari :

1. Arus keluar K+ yang berkurang diirngi dengan arus masuk Na+ yang konstan

Permeabilitas membrane terhadap K+ menurun antara potensial – potensial aksi,


karena saluran K+ diinaktifkan sehingga aliran keluar ion positif menurun. Sementara itu,
influks pasif Na+ dalam jumlah kecil tidak berubah akibatnya bagian dalam membrane
menjadi lebih positif dan secara bertahap mengalami depolarisasi hingga mencapai ambang.

2. Peningkatan arus masuk Ca2+

Setelah mencapai ambang dan saluran Ca2+ terbuka, terjadi influks Ca2+ secara cepat
menimbulkan fase naik dari potensial aksi spontan.

Sel – sel otoritmik berbeda kecepatannya untuk menghasilkan potensial aksi karena
terdapat perbedaan kecepatan depolarisasi. Sel – sel jantung yang terletak di nodus SA
memiliki kecepatan pembentukan potensial aksi tertinggi. Sekali potensial aksi timbul di
salah satu sel otot jantung, potensial aksi tersebut akan menyebar ke seluruh miokardium
melalui gap junction dan penghantar khusus.

3.Penjalaran Impuls Jantung ke Seluruh Jantung

potensial aksi dimulai di nodus SA kemudian menyebar ke seluruh jantung. Agar


jantung berfungsi secara efisien, penyebaran eksitasi harus memenuhi 3 kriteria :

Eksitasi dan kontraksi atrium harus selesai sebelum kontraksi ventrikel dimulai.

Eksitasi serat – serat otot jantung harus dikoordinasi untuk memastikan bahwa setiap bilik
jantung berkontraksi sebagai suatu kesatuan untuk menghasilkan daya pompa yang
efisien. Apabila serat – serat otot di bilik jantung tereksitasi dan berkontraksi secara acak,
tidak simultan dan terkoordinasi (fibrilasi) maka darah tidak akan dapat terpompa.

25
Pasangan atrium dan pasangan ventrikel harus secara fungsional terkoordinasi, sehingga
kedua pasangan tersebut berkontaksi secara simultan. Hal ini memungkinkan darah
terpompa ke sirkulasi paru dan sistemik

Eksitasi atrium. Suatu potensial aksi yang berasal dari nodus SA pertama kali menyebar ke
kedua atrium, terutama dari sel ke sel melalui gap junction. Selain itu, terdapat jalur
penghantar khusus yang mempercepat penghantaran impuls dari atrium, yaitu :

Jalur antaratrium, berjalan dari nodus SA di atrium kanan ke atrium kiri.

Jalur antarnodus, berjalan dari nodus SA ke nodus AV. Karena atrium dan ventrikel
dihubungkan oleh jaringan ikat yang tidak menghantarkan listrik, maka satu – satunya cara
agar potensial aksi dapat menyebar ke ventrikel adalah dengan melewati nodus AV.

Transmisi antara Atrium dan Ventrikel. Potensial aksi dihantarkan relative lebih lambat
melalui nodus AV. Kelambanan ini memberikan waktu untuk memungkinkan atrium
mengalami depolarisasi sempurna dan berkontraksi sebelum depolarisasi dan kontraksi
ventrikel terjadi. Hal ini bertujuan agar ventrikel dapat terisi sempurna.

Eksitasi ventrikel. Setelah perlambatan itu, kemudian impuls dengan cepat berjalan melalui
berkas His dan ke seluruh miokardium ventrikel melalui serat – serat purkinje. Sistem
penghantar ventrikel lebih terorganisasi dan lebih penting daripada jalur antaratrium dan
antarnodus, karena massa ventrikel jauh lebih besar daripada massa atrium.

Potensial Aksi Pada Sel Kontraktil Otot Jantung

Potensial aksi yang terjadi pada sel kontraktil otot jantung memperlihatkan fase datar (plateu)
yang khas. Pada saat membran mengalami eksitasi, terjadi perubahan gradien membran
secara cepat akibat masuknya Na+. Membran pun mengalami potensial aksi. Segera setelah
potensial aksi dicapai, permeabilitas membran terhadap Na+ berkurang. Namun uniknya,
membran potensial dipertahankan selama beberapa ratus milidetik sehingga menghasilkan

26
fase datar (plateu) potensial aksi.Perubahan voltase yang mendadak selama fase naik menuju
potensial aksi menimbulkan 2 perubahan yang turut serta mempertahankan fase datar
tersebut, yaitu pengaktifan slow L-type Ca2+ channel dan penurunan permeabilitas K+.
Pembukaan Ca2+ channel menyebabkan influks Ca2+ yang bermuatan positif. Penurunan
aliran K+ mencegah repolarisasi cepat membran sehingga mempertahankan fase datar. Fase
turun potensial aksi yang berlangsung cepat terjadi akibat inaktivasi Ca2+ channel dan
peningkatan permeabilitas K+.

Mekanisme dasar terjadinya kontraksi sel miokardium apabila terdapat potensial aksi serupa
dengan proses eksitasi-kontraksi otot rangka. Bedanya, selama potensial aksi sel miokardium
berlangsung, sejumlah besar ion Ca akan berdifusi dari ekstrasel ke sitosol, menembus
membran plasma untuk mempertahankan potensial aksi sel miokardium, melewati T-tubule
dan memicu terbukanya kanal ion Ca dari lateral sacs retikulum sarkoplasma à
memperpanjang masa kontraksi à cukup waktu untuk memompa darah. Peran Ca2+ di sitosol
adalah untuk berikatan dengan kompleks troponin-tropomiosin sehingga memungkinkan
terjadinya kontraksi.

Siklus Jantung

Siklus jantung adalah periode dimulainya satu denyutan jantung dan awal dari denyutan
selanjutnya. Setiap siklus dimulai oleh pembentukan potensial aksi yang spontan di nodus
sinus. Siklus jantung terdiri dari periode sistol dan diastol. Sistol adalah periode kontraksi
dari ventrikel, dimana darah akan dikeluarkan dari jantung. Diastol adalah periode relaksasi
dari ventrikel, dimana terjadi pengisian darah.

Diastol dapat dibagi menjadi dua proses yaitu relaksasi isovolumetrik dan ventricular filling.
Pada relaksasi isovolumetrik terjadi ventrikel yang mulai relaksaasi, katup semilunar dan
katup atrioventrikularis tertutup dan volume ventrikel tetap tidak berubah. Pada ventricular
filling dimana tekanan dari atrium lebih tinggi dari tekanan di ventrikel, katup mitral dan
katup trikuspid akan terbuka sehingga ventrikel akan terisi 80% dan akan mencapai 100 %
jika atrium berkontraksi. Volume total yang masuk ke dalam diastol disebut End Diastolic
Volume .

Sistolik dapat dibagi menjadi dua proses yaitu kontraksi isovolumetrik dan ejeksi ventrikel.
Pada kontraksi isovolumetrik, kontraksi sudah dimulai tetapi katup – katup tetap tertutup.

27
Tekanan juga telah dihasilkan tetapi tidak dijumpai adanya pemendekan dari otot. Pada ejeksi
ventrikel , tekanan dalam ventrikel lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan pada aorta dan
pulmoner sehingga katup aorta dan katup pulmoner terbuka dan akhirnya darah akan
dipompa ke seluruh tubuh. Pada saat ini terjadi pemendekan dari otot. Sisa darah yang
terdapat di ventrikel disebutEnd Systolic Volume.

Cardiac Output. Merupakan volume darah yang dipompa oleh setiap ventrikel per
menitnya. CO dari setiap ventrikel secara normal sama, walaupun terdapat sedikit variasi.
Penentu utama CO adalah detak jantung dan stroke volume (= Volume darah yang
dikeluarkan masing-masing ventrikel). Jika dalam keadaan istirahat, detak jantung = 70
x/menit dan SV = 70 ml/detak, maka: Cardiac Output= Detak jantung x SV. Dalam keadaan
istirahat, curah jantung (cardiac output) dapat mencapai 5 L per menit. Saat berolahraga,
curah jantung yang dihasilkan dapat mencapai sekitar 20-25 L per menit. Selisih antara curah
jantung saat istirahat dengan curah jantung maksimal disebut cardiac reserve.

faktor yang mempengaruhi CO : Heart Rate (detak Jantung). Dalam keadaan normal nodus
SA merupakan pacemaker jantung dan mengatur HR. Karena nodus SA ini dipersarafi oleh
Saraf otonom (simpatis dan parasimpatis) maka secara tidak langsung HR juga dipengaruhi
oleh saraf otonom.

Stroke Volume. Diatur oleh dua factor , yaitu intrinsic (aliran vena) dan ekstrinsik (stimulasi
simpatik). Factor intrinsic diatur oleh mekanisme hukum Franks Starling pada
jantung. Semakin banyak aliran vena yang masuk ke dalam jantung semakin besar pula
volume diastole akhir dan jantung menjadi semaikn tertarik dan melebar. Karena
keadaan otot jantung yang semakin panjang sebelum kontraksi ini, maka semakin kuat
pula kontraksinya.

28
4.ELEKTRO KARDIO GRAFI

A.Definisi

Ilmu yang mempelajari perubahan-perubahan potensial atau perubahan voltase yang


terdapat dalam jantung.

B.Tujuan

Suatu metode untuk mempelajari kerja otot jantung sehingga dapat membantu
diagnosis abnormalitas jantung dan kecendrungan atau perubahan fungsi jantung.

C.Kegunaan

 Untuk melihat kondisi jantung dengan cara merekam jantung disertai latihan fisik
 Untuk melihat penyakit yang mendasari seperti rusaknya otot jantung

D. Indikasi

 Mengetahui kelainan-kelainan irama jantung (aritmia)


 Mengetahui kelainan-kelainan miokardium, infark, hipertropi atrial dan ventrikel.
 Mengetahui adanya pengaruh atau efek obat-obat jantung
 Mengetahui adanya gangguan elektrolit
 Mengetahui adanya gangguan perikarditis.

E. Cara Membaca EKG

Gelombang yang dihasilkan oleh depolarisasi dan repolarisasi miokardium di catat


pada kertas EKG dan, seperti gelombang-gelombang lainnya, 3 ciri khas utama :

1. Durasi yang diukur dalam fraksi detik


2. Amplitudo yang diukur dalam milivolt (Mv)
3. Konfigurasi suatu kriteria yang lebih subjektif tentang bentuk dan tampilan
gelombang.
 Sumbu horizontal menunjukkan besarnya waktu, satu kotak kecil bernilai 0,04 detik,
satu kotak besar bernilai lima kali lebih besar atau 0,2 detik.
 Sumbu vertikal menunjukkan besarnya voltase, satu kotak kecil bernilai 0,1 mv dan
satu kotak besar adalah 0,5 mv.

29
5. Bunyi jantung
Denyut jantung pertama: disebabkan oleh katup atrioventricular - Bikuspid/Mitral (B)
dan Trikuspid (T). Detak jantung kedua diakibatkan oleh katup semilunar -- Aorta (A) dan
Pulmonari (P)

Mekanisme bunyi jantung

Dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:

• Timbul waktu penutupan katup

• Karena vibrasi:

- katup

- darah akibat turbulensi

- dinding jantung

- pembuluh darah besar

• Bunyi Jantung 1:

- Durasi: lebih panjang (0,14 detik)

- Frekwensi lebih rendah

Bunyinya lub,kuat,bernada rendah,lama dan disebabkan oleh kontraksi ventrikel


yangmenyebabkan aliran balik darah secara tiba-tiba ygmengenai katup A-V (katupmitral dan
katuptrikuspidal)

• Bunyi Jantung 2:

- Durasi: lebih pendek (0,11 detik)

- Frekwensi lebih tinggi

30
Bunyinya dub,bernadatinggi,lebih singkat dan disebabkan oleh menutupnya katup
aorta dan katup pulmonalis karena darah cenderung mengalir kembali ke dalamventrikel
selama diastol

• Bunyi Jantung 3:

- timbul pada awal dari sepertiga pertengahan masa diastolik

- karena osilasi darah di antara dinding ventrikel akibat masuknya darah ke


ventrikel pada masa pengisian cepat (rapid filling)

- sifat: rumbling, lemah,

- sukar dideteksi dengan stetoskop

• Bunyi Jantung 4:

- vibrasi dinding ventrikel akibat mengalirnya darah ke dalam ventrikel


sewaktu kontraksi atrium

- hampir tidak pernah terdeteksi dengan stetoskp

- hanya pada fonokardiogram

Suara dari semua katup dapat didengar dari semua area ini
Namun suara dari katup tertentu akan terdengar relatif lebih jelas apabila didengarkan di area
tempat proyeksi suara yang paling jelas di dinding dada

31
Fonokardiogram

Mikrofon yang dirancang khusus untuk mendeteksi suara berfrekwensi rendah di letakkan
di dada, bunyi yang terdeteksi kemudian diperkuat dan direkam oleh alat perekam
berkecepatan tinggi

Bunyi jantung ketiga dapat direkam pada

• 30 - 50 % manusia

Bunyi jantung keempat hanya dapat direkam

• pada 25 % manusia.

32
Referensi :

1. Penuntun praktikum histology, Universitas Trisakti..


2. S, Thaler, Malcolm M,D. Satu-Satunya Buku Yang Anda Perlukan. Edisi 5. Jakarta :
EGC, 2009
3. EKG
4. Ismudiati, Lily dkk. Buku Ajar Kardiologi. Edisi 2004. Jakarta : FKUI : 1996
5. Guyton, Arthur C, M.D dan John E. Hall, Ph.D. Otot Janung: Jantung Sebagai Sebuah
Pompa. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Jakarta: EGC, 1997.
6. Sherwood L. Human Physiology from Cells to Systems. 6th ed. USA: Thomson
Brooks/Cole, 2007.
7. Kardiologi anak, EGC

33

Anda mungkin juga menyukai