Anda di halaman 1dari 21

11

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil
1. Gambaran Umum Desa Kampung Baru
2. Gambaran Khusus
a. Hasil Penilaian Rumah Sehat
Tabel 4.1 Penilaian Rumah Sehat

Kepala Nilai Persentase Persentase


No Penilaian Keterangan
Keluarga Maksimum Minimum Penilaian
1 Marinem 775 1343 80% 57% TMS
2 Yanti 1018 1431 80% 71% TMS
3 Syarim 668 1431 80% 46% TMS
4 Yayu 806 1343 80% 60% TMS
5 Mbah Juni 476 1431 80% 33% TMS
6 Marzuki 257 1431 80% 17% TMS
7 Zainal 350 1431 80% 24% TMS
8 Kasminto 507 1431 80% 35% TMS
9 M. Nahdi 907 1431 80% 63% TMS
10 M. Yusuf 882 1343 80% 65% TMS
11 Rusmanto 1019 1343 80% 75% TMS
12 Dzari 1106 1343 80% 82% MS
13 Wartono 763 1343 80% 56% TMS
14 Kuatman 756 1343 80% 56% TMS
15 Halil 792 1343 80% 59% MS
Karta 80% 58%
16 775 1343 MS
diwangsa
17 Sunardi 920 1431 80% 64% TMS
18 Anshodik 919 1431 80% 64% TMS
19 Mukni 969 1343 80% 72% TMS
Imam 80% 62%
20 844 1343 TMS
Bahrudin

b. Hasil Penilaian Rumah Sehat Berdasarkan Komponen Rumah

Tabel 4.2 Penilaian Rumah Sehat Berdasarkan Komponen Rumah

No Kriteria Jumlah Persentase


12

Kompunen Rumah

Yang Dinilai
1 Langit-langit a. Memenuhi syarat kesehatan 1 5%
b. Tidak memenuhi syarat
19 95%
kesehatan
2 Dinding a. Memenuhi syarat kesehatan 4 20%
b. Tidak memenuhi syarat
16 80%
kesehatan
3 Lantai a. Memenuhi sayarat kesehatan 16 80%
b. Tidak memenuhi syarat
4 20%
kesehatan
4 Jendela kamar tidur a. Memenuhi sayarat kesehatan 17 85%
b. Tidak memenuhi syarat
3 15%
kesehatan
Jendela ruang
5 a. Memenuhi sayarat kesehatan 16 80%
keluarga
b. Tidak memenuhi sy arat
4 20%
kesehatan
6 Ventilasi a. Memenuhi sayarat kesehatan 3 15%
b. Tidak memenuhi syarat
17 85%
kesehatan
7 Lubang asap dapur a. Memenuhi sayarat kesehatan 3 15%
b. Tidak memenuhi syarat
17 85%
kesehatan
8 Pencahayaan a. Memenuhi sayarat kesehatan 3 15%
b. Tidak memenuhi syarat
17 85%
kesehatan

c. Hasil Penilaian Rumah Sehat Berdasarkan Sarana Sanitasi


Tabel 4.3 Penilaian Rumah Sehat Berdasarkan Sarana Sanitasi

Kompunen Rumah
No Kriteria Jumlah Persentase
Yang Dinilai
1 Sarana Air Bersih a. Memenuhi sayarat kesehatan 6 30%
13

b. Tidak memenuhi syarat


14 70%
kesehatan
2 Jamban (sarana a. Memenuhi sayarat kesehatan 16 80%
b. Tidak memenuhi syarat
pembuangan
4 20%
kesehatan
kotoran)
3 Sarana pembuangan a. Memenuhi sayarat kesehatan 0 0%
air limbah (SPAL) b. Tidak memenuhi syarat
20 100%
kesehatan
Sarana pembuangan a. Memenuhi syarat kesehatan
4 0 0%
sampah (tempat
b. Tidak memenuhi syarat
20 100%
sampah)
kesehatan

d. Hasil Penilaian Rumah Sehat Berdasarkan Perilaku Penghuni


Tabel 4.4 Hasil Penilaian Rumah Sehat Berdasarkan Perilaku Penghuni

Kompunen Rumah
No Kriteria Jumlah Persentase
Yang Dinilai
1 Membuka jendela a. tidak pernah dibuka 5 25%
b. kadang-kadang 6 30%
kamar
c. setiap hari dibuka 9 45%
2 Membuka jendela a. tidak pernah dibuka 2 10%
b. kadang-kadang 5 25%
ruang keluarga
c. setiap hari dibuka 13 65%
3 Membersihkan a. tidak pernah dibuka 0 0%
b. kadang-kadang 10 50%
rumah dan halaman
c. setiap hari dibuka 10 50%
4 Menjemur tempat a. tidak pernah dijemur 2 10%
b. kadang-kadang 17 85%
tidur
c.setiap hari dijemur 1 5%
5 Membuang sampah a. dibuang kesungai/kebun/kolam/
9 45%
pada tempat sampah sembarangan
b. kadang-kadang ke jamban 0 0%
c. setiap hari dibuang ketempat
11 55%
sampah
6 Menjemur handuk a. tidak pernah di jemur 1 5%
14

b. kadang-kadang 4 20%
c. setiap hari di jemur 15 75%
7 Membersihkan a. tidak pernah 5 25%
b. kadang-kadang 4 20%
kandang
c. setiap hari di bersihkan 2 10%
Catatan : jumlah rumah yang tidak memiliki kandang adalah 9 rumah / 45%.

B. Pembahasan
Berdasarkan hasil penilaian rumah sehat di Jalan Sukamara RT 04 RW

02 Kelurahan Landasan Ulin Utara Kecamatan Liang Anggang bahwa

sebagian besar rumah yang dinilai tidak memenuhi syarat sebagai rumah

sehat karena penilaian dari 17 rumah dibawah nilai 1431 dan dibawah nilai

1343 untuk rumah yang tidak memiliki kandang, atau kurang dari 80% dari

nilai keseluruhan, dan hanya 3 rumah yang memenuhi syarat.

1. Penilaian Rumah Sehat dengan Nilai Tertinggi

Gambar 4.1. Kondisi rumah Bapak Dzari


Rumah yang penilaiannya tertinggi dengan nilai 1106 dengan

persentase 82% dan merupakan rumah sehat ialah rumah milik Bapak

Dzari dengan luas rumah 50 m2 dan dihuni 2 orang.


a. Komponen Rumah :
15

Gambar 4.2. Kondisi langit-langit rumah Bapak Dzari


Komponen rumah tidak memiliki langit-langit sehingga rentan

akan kecelakaan, hal ini tidak sesuai dengan persyaratan kesehatan

rumah tinggal menurut Kepmenkes RI Nomor 829/MENKES/VII/1999

tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan yaitu langit-langit rumah

harus mudah dibersihkan dan tidak rawan kecelakaan.

Gambar 4.3. Kondisi dinding rumah Bapak Dzari


Dinding rumah terbuat dari pasangan bata atau batu yang tidak

diplester (semi permanen), hal tersebut dapat membuat kurangnya

estetika dan rawan kecelakaan.

Gambar 4.4. Kondisi lantai rumah Bapak Dzari


Lantai rumah Bapak Dzari terbuat dari kramik, hal ini sesuai

dengan persyaratan kesehatan rumah tinggal menurut Kepmenkes RI


16

Nomor 829/MENKES/VII/1999 tentang Persyaratan Kesehatan

Perumahan yaitu lantai kedap air dan mudah dibersihkan.

Gambar 4.5. Kondisi jendela kamar tidur dari luar rumah Bapak Dzari
Terdapat jendela kamar tidur pada rumah Bapak Dzari

sehingga memenuhi persyaratan kesehatan rumah tinggal.

Gambar 4.6 Kondisi jendela ruang keluarga dari dalam rumah Bapak

Dzari
Terdapat jendela ruang keluarga pada rumah Bapak Dzari

sehingga memenuhi persyaratan kesehatan rumah tinggal.

Gambar 4.7. Kondisi ventilasi dari dalam rumah Bapak Dzari


Terdapat lubang ventilasi pada rumah Bapak Dzahri dan luas

ventilasinya > 10% dari luas lantai, hal ini sesuai dengan persyaratan

kesehatan rumah tinggal menurut Kepmenkes RI Nomor

829/MENKES/VII/1999 tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan


17

yaitu diruang tidur dan ruang keluarga dilengkapi dengan sarana

ventilasi untuk pengaturan sirkulasi udara.

Gambar 4.8. Kondisi rumah Bapak Dzari yang tidak memiliki Lubang

Asap Dapur
Pada ruang dapur tidak memiliki lubang asap dapur dan tidak

memiliki ventilasi hanya menggunakan lubang pencahayaan. Hal ini

tidak sesuai dengan persyaratan kesehatan rumah tinggal menurut

Kepmenkes RI Nomor 829/MENKES/VII/1999 tentang Persyaratan

Kesehatan Perumahan yaitu ruang dapur harus memiliki sarana

pembuangan asap.

Gambar 4.9 Kondisi pencahayaan dapur rumah Bapak Dzari


Rumah Bapak Dzari terlihat terang dan tidak silau, sehingga

dapat dipergunakan untuk membaca dengan normal. Hal ini sesuai

dengan persyaratan kesehatan rumah tinggal menurut Kepmenkes RI

Nomor 829/MENKES/VII/1999.
18

b. Sarana Sanitasi

Gambar 4.10 Sarana air bersih yang digunakan keluarga Bapak Dzari
Adanya sarana air bersih dari sumur gali, bukan milik sendiri

dan memenuhi syarat.

Gambar 4.11 Kondisi jamban pada rumah Bapak Dzari


Seperti gambar 4.11 kondisi jamban pada rumah Bapak Dzari

memenuhi syarat karena merupakan leher angsa dan memiliki septic

tank. Hal ini sesuai dengan persyaratan kesehatan rumah tinggal

menurut Kepmenkes RI Nomor 829/MENKES/VII/1999. Untuk sarana

pembuangan air limbahnya ada, tetapi dialirkan ke selokan terbuka.

Tidak memenuhi syarat karena konstruksi selokan dari tanah dan dapat

mecemari tanah. Dan sarana pembuangan sampahnya ada, tetapi tidak

kedap air dan tidak ada tutupnya, hal tersebut tidak memenuhi syarat.
19

c. Perilaku Penghuni

Gambar 4.12 Kondisi luar rumah yang mencerminkan perilaku

penghuni
Perilaku penghuni di rumah Bapak Dzari sudah baik, karena

membuka jendela kamar dan jendela ruang keluarga setiap hari,

membersihkan rumah dan halaman setiap hari, setiap hari membuang

sampah ke tempat sampah dan setiap hari menjemur handuk, tetapi

menjemur tempat tidur kadang-kadang karena satu bulan sekali baru

menjemur tempat tidur. Dan Bapak Dzari tidak memiliki kandang.


2. Penilaian Rumah Sehat dengan Nilai Terendah

Gambar 4.13 Kondisi Rumah Bapak Marzuki


Rumah yang penilaiannya paling rendah dari rumah sehat adalah

rumah milik Bapak Marzuki dengan nilai 257 dan persentase 17%. Rumah

tersebut dihuni oleh 3 orang.


a. Komponen Rumah
20

Gambar 4.14 Kondisi Langit-Langit rumah Bapak Marzuki

Rumah tersebut tidak memiliki langit-langit hal ini tidak sesuai

dengan persyaratan kesehatan rumah tinggal menurut Kepmenkes RI

Nomor 829/MENKES/VII/1999 tentang Persyaratan Kesehatan

Perumahan yaitu langit-langit rumah harus mudah dibersihkan dan

tidak rawan kecelakaan.

Gambar 4.15 Kondisi Dinding Rumah Bapak Marzuki

Dinding rumah dinding terbuat dari triplek yang tidak memiliki

jendela pada kamar tidur dan ruang keluarga serta tidak memiliki

ventilasi, hal ini tidak sesuai dengan persyaratan kesehatan rumah

tinggal menurut Kepmenkes RI Nomor 829/MENKES/VII/1999

tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan yaitu diruang tidur dan


21

ruang keluarga dilengkapi dengan sarana ventilasi untuk pengaturan

sirkulasi udara.

Gambar 4.16 Kondisi Lantai, Jendela Kamar Tidur, dan Jendela Ruang

Keluarga Rumah Bapak Marzuki

Lantai rumah terbuat dari semen, tidak memiliki jendela di

kamar dan tidak memiliki jendela ruang keluarga hal ini tidak sesuai

dengan persyaratan kesehatan rumah tinggal menurut Kepmenkes RI

Nomor 829/MENKES/VII/1999 tentang Persyaratan Kesehatan

Perumahan yaitu lantai kedap air dan mudah dibersihkan.

Gambar 4.17 Kondisi ventilasi dan Pencahayaan rumah Bapak Marzuki

Rumah tidak memiliki ventilasi dan pencahayaan yang tidak

cukup karena dirumah agak gelap padahal saat penilaian lampu sudah
22

dinyalakan dan sehingga tidak dapat digunakan untuk membaca dengan

normal, kemunginan besar intensitas cahaya kurang dari 60 lux. Hal ini

tidak sesuai dengan persyaratan kesehatan rumah tinggal menurut

Kepmenkes RI Nomor 829/MENKES/VII/1999 tentang Persyaratan

Kesehatan Perumahan yaitu pencahayaan minimal intensitasnya 60 lux

menerangi seluruh ruangan dan tidak menyilaukan.

Gambar 4,18 Kondisi dapur rumah Bapak Marzuki

Pada ruang dapur tidak memiliki lubang asap dapur. Hal ini

tidak sesuai dengan persyaratan kesehatan rumah tinggal menurut

Kepmenkes RI Nomor 829/MENKES/VII/1999 tentang Persyaratan

Kesehatan Perumahan yaitu ruang dapur harus memiliki sarana

pembuangan asap.
1. Sarana Sanitasi
Pada Komponen Sarana Sanitasi Rumah Bapak Marzuki

Sarana air bersih ada, bukan milik sendiri, Jamban tidak memiliki

sendiri sehingga apabila ingin mandi dan lain-lain menumpang

kerumah tetangga, Sarana pembuangan air limbah (SPAL) tidak ada,

sehingga tergenang tidak teratur dihalaman rumah, Sarana


23

pembuangan sampah (tempat sampah) ada, tetapi tidak kedap air dan

tidak ada tutup. Hal ini tidak sesuai dengan Persyaratan kesehatan

rumah tinggal menurut Kepmenkes RI Nomor

829/MENKES/VII/1999 tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan.


2. Perilaku Penghuni
Pada Komponen Perilaku penghuni Bapak Marzuki, rumah

tersebut tidak memiliki jendela, kadang- kadang membersihkan

rumah dan halaman, kadang-kadang menjemur tempat tidur 3 kali

seminggu, setiap hari menjemur handuk setelah selesai mandi ,

Bapak Marzuki memiliki kandang burung yang kadang-kadang saja

di bersihkan. Perilaku penghuni yang paling bermasalah adalah

kurangnya kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya

karena setiap hari sampah dibakar sehingga dapat mencemari udara.

Hal ini tidak sesuai dengan Persyaratan kesehatan rumah tinggal

menurut Kepmenkes RI Nomor 829/MENKES/VII/1999 tentang

Persyaratan Kesehatan Perumahan.


3. Hasil Kesimpulan Penilaian Semua Komponen
a. Penilaian Rumah Sehat Bedasarkan Kompunen Rumah
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan

pemilik rumah di Jl. Sukamara Rt.04 Rw.02 kelurahan landasan

ulin utara Kec. Liang Anggang dengan jumlah 20 responden pada

penilaian rumah sehat berdasarkan kompunen rumah yaitu

berdasarkan langit-langit rumah, dinding rumah, lantai rumah,

jendela kamar tidur, jendela ruang keluarga, ventilasi, lubang asap

dapur dan pencahayaan pada rumah warga.


24

Gambar 4.17 Langit-Langit Rumah


95% rumah warga tidak memenuhi syarat kesehatan pada langit-

langit rumah karena 19 rumah tidak memiliki langit-langit pada

rumah dan 1 rumah memiliki langit-langit yang terbuat dari

kasibut yang sulit untuk dibersihkan dan rawan terjadinya

kecelakaan. Hal ini tidak sesuai dengan persyaratan kesehatan

rumah tinggal menurut Kepmenkes RI Nomor

829/MENKES/VII/1999 tentang Persyaratan Kesehatan

Perumahan yaitu langit-langit rumah harus mudah dibersihkan

dan tidak rawan kecelakaan.

Gambar 4.18 Dinding Rumah


80% rumah memiliki dinding yang tidak memenuhi syarat

kesehatan karena terbuat dari setengah tembok/ pasangan bata

atau batu yang tidak diplester/ papan yang tidak kedap air yang

kedap air, hal ini tidak sesuai dengan persyaratan kesehatan

rumah tinggal menurut Kepmenkes RI Nomor

829/MENKES/VII/1999.
25

Gambar 4.19 Lantai Rumah


80% rumah memiliki lantai yang memenuhi syarat

kesehatan dan juga 20% tidak memenuhi syarat karena rawan

kecelakaan, hal ini tidak sesuai dengan persyaratan kesehatan

rumah tinggal menurut Kepmenkes RI Nomor

829/MENKES/VII/1999 tentang Persyaratan Kesehatan

Perumahan yaitu lantai kedap air dan mudah dibersihkan.

Gambar 4.20 Ventilasi Kamar, Dapur dan Ruang Keluarga


Ventilasi rumah yang dimiliki oleh penduduk didaerah

liang anggang ialah ventilasi alamiah dimana aliran udara masuk

kedalam rumah melalui jendela dan lubang angin atau lubang

yang berasal dari dinding. 85% rumah memilik Jendela yang

berada di kamar tidur dan 80% di ruang keluarga. 85% rumah

memiliki ventilasi namun luas ventilasi kurang dari 10% dari luas

lantai rumah sehingga rumah tersebut kekurangan ventilasi dan

ada juga yang tidak memiliki ventilasi. Hal ini tidak sesuai

dengan persyaratan kesehatan rumah tinggal menurut

Kepmenkes RI Nomor 829/MENKES/VII/1999 tentang


26

Persyaratan Kesehatan Perumahan yaitu luas penghawaan atau

ventilasi alamiah yang permanen minimal 10% dari luas rumah.

Kurangnya ventilasi dalam rumah akan menyebabkan kurangnya

O2 dalam rumah yang berarti kadar CO2 yang bersifat racun akan

meningkat.

Gambar 4.21 Ventilasi Dapur


Pada ruang dapur, 85% setiap rumah yang diperiksa tidak

memiliki lubang asap dapur namun luas ventilasinya kurang dari

10% dari luas ruang dapur sehingga dapur kekurangan ventilasi.

Kurangnya ventilasi dalam rumah akan menyebabkan kurangnya

dan lambatnya pertukaran O2 didapur yang berarti kadar CO2

yang berasal dari proses pembakaran didapur yang bersifat racun

akan terkumpul didapur lebih lama sehingga akan berpengaruh

terhadap kesehatan penghuni rumah, namun jika dibandingkan

dengan Kepmenkes RI Nomor 829/MENKES/VII/1999 tentang

Persyaratan Kesehatan Perumahan yaitu ruang dapur harus

dilengkapi sarana pembuangan asap sehingga memenuhi syarat

kesehatan.
27

Gambar 4.22 Pencahayaan Rumah


Pencahayaan rumah yang dimiliki oleh penduduk didaerah

liang anggang bersumber dari sinar matahari yang masuk melalui

jendela dan celah-celah dinding serta lampu. 85% rumah

memiliki pencahayaan yang tidak memenuhi syarat kesehatan dan

tidak dapat dipergunakan untuk membaca dengan normal. Hal ini

tidak sesuai dengan persyaratan kesehatan rumah tinggal menurut

Kepmenkes RI Nomor 829/MENKES/VII/1999 tentang

Persyaratan Kesehatan Perumahan yaitu pencahayaan minimal

intensitasnya 60 lux menerangi seluruh ruangan dan tidak

menyilaukan.

b. Penilaian Rumah Sehat Berdasarkan Sarana Sanitasi


Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan

pemilik rumah di jl. Sukamara RT 04 dan RT 02 kelurahan

landasan ulin utara Kec. Liang Anggang jumlah 20 responden

pada penilaian rumah sehat berdasarkan sarana sanitasi yaitu

berdasarkan sarana air bersih yang dimiliki oleh warga, jamban

(sarana pembuangan kotoran) yang dimiliki oleh warga, sarana

pembuangan air limbah (SPAL) yang dimiliki oleh warga dan


28

sarana pembuangan sampah (tempat sampah) yang dimiliki oleh

warga.

Gambar 4.23 Sarana Air Bersih


Sarana air bersih yang digunakan oleh warga ialah sumur

gali. Sumur gali (SGL) digunakan oleh warga untuk mandi, cuci,

kakus dan untuk air minum. 70% sarana air bersih yang

digunakan oleh warga bukan milik sendiri dan tidak memenuhi

syarat kesehatan karena berdasarkan hasil wawancara dengan

warga air tersebut memiliki ada yng keruh sehingga ada salah satu

warga yang mengolah air terlebih dahulu dikomsumsi. Hal ini

tidak sesuai dengan persyaratan kesehatan rumah tinggal menurut

Kepmenkes RI Nomor 829/MENKES/VII/1999 tentang

Persyaratan Kesehatan Perumahan yaitu kualitas air harus

memenuhi persyaratan kualitas air bersih.

Gambar 4.24 Sarana Pembuangan Kotoran (Jamban)


Jamban (sarana pembuangan kotoran) yang dimiliki oleh

warga 80% yang memenuhi syarat kesehatan dan 20% tidak


29

memenuhi syarat kesehatan menurut Kepmenkes RI Nomor

829/MENKES/VII/1999 tentang Persyaratan Kesehatan

Perumahan yaitu limbah cair yang berasal dari rumah tidak

mencemari sumber air, tidak menimbulkan bau, dan tidak

mencemari permukaan tanah. Jamban yang dimiliki oleh warga

yang memiliki leher angsa, dan semuanya memiliki septictank

pribadi.
Sarana pembuangan air limbah dirumah warga 100% tidak

memenuhi syarat kesehatan menurut Kepmenkes RI Nomor

829/MENKES/VII/1999 tentang Persyaratan Kesehatan

Perumahan yaitu limbah cair yang berasal dari rumah tidak

mencemari sumber air, tidak menimbulkan bau, dan tidak

mencemari permukaan tanah. Sarana pembuangan air limbah

langsung dibuang kebawah rumah dan ada yang memiliki saluran

pembuangan air limbah namun dalam keadaan terbuka. Hal ini

dapat mencemari permukaan tanah sewaktu air mengalami surut

dan akan mencemari air jika air dalam keadaan pasang.


Sarana pembuangan sampah di rumah warga 100% tidak

memenuhi syarat kesehatan menurut Kepmenkes RI Nomor

829/MENKES/VII/1999 tentang Persyaratan Kesehatan

Perumahan yaitu limbah cair yang berasal dari rumah tidak

mencemari sumber air, tidak menimbulkan bau, dan tidak

mencemari permukaan tanah. Saran pembuangan sampah di

rumah warga sebagian besar membakar sampahnya dihalaman


30

rumah dan ada juga yang memiliki tempat sampah namun tidak

kedap air dan tidak ada tutupnya. Hal ini dapat mencemari tanah,

udara dan air.


c. Penilaian Rumah Sehat Berdasarkan Perilaku Penghuni
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan

pemilik rumah di jl. Sukamara RT 04 dan RT 02 kelurahan

landasan ulin utara Kec. Liang Anggang dengan jumlah 20

responden pada penilaian rumah sehat berdasarkan perilaku

penghuni yaitu perilaku membuka jendela kamar, perilaku

membuka jendela keluarga, membersihkan rumah dan halaman,

membuang sampah pada tempatnya, menjemur handuk dan

membersihkan kandang.

Gambar 4.27 Keadaan Jendela Kamar dan Keluarga Terbuka


Perilaku warga di jl. Sukamara RT 04 dan RT 02

kelurahan landasan ulin utara Kec. Liang Anggang jumlah

responden 20 orang, 45% yang setiap hari membuka jendela

kamar, 30% kadang-kadang dan 25% tidak pernah dibuka karena

ada rumah yang tidak memiliki jendela kamar tidur. Dan 65%

yang setiap hari membuka jendela ruang keluarga, 25% kadang-

kadang, dan 10% tidak pernah dibuka.


Perilaku penghuni 50% yang membersihkan rumah setiap

hari dan 50% kadang-kadang saja membersihkan halaman rumah


31

sekitar 3 kali dalam seminggu karena hampir tidak ada sampah

yang berserakan dihalaman rumah sehingga mereka membersih

halaman disaat banyak terdapat sampah dan mau membakar

sampah. Hanya 55% perilaku penghuni yang setiap hari

membuang sampah ke tempat sampah, dan 45% lagi

membuangnya ke sungai/ kebun/ kolam/ sembarangan. Menjemur

handuk setiap hari 5% perilaku penghuni, dan 10% yang tidak

menjemur tempat tidur. Dan perilaku penghuni menjemur handuk

75% yang setiap hari di jemur, dan hanya 5% yang tidak pernah

di jemur.

Gambar 4.29 Kandang Burung


Perilaku penghuni dalam membersihkan kandang 25%

tidak pernah membersihkan kandang, 20% kadang-kadang

membersihkan kandang, 10% membersihkan kandang setiap hari

dan 45% tidak memiliki kandang dilingkungan rumah.

Anda mungkin juga menyukai