DO:
- Klien biasanya minum ± 5
sampai 6 gelas/hari masing.
Sekarang hanya bisa minum
± 4 gelas.
- Pasien tampak lemah
- BB = 9 kg (sebelum
sakit)
- BB= 7 kg (saat dikaji)
3.5 Implementasi
NO Hari/tanggal/ Diagnosa Implementasi paraf
jam
1 Jumat, 21 Gangguan Monitor tanda-tanda vital AK
oktober 2017 pertukaran
gas Memonitor kecepatan,
irama, kedalaman dan
kesulitan bernafas pasien
Mencatat pergerakan
dada, catat
ketidaksimetrisan,
penggunaan otot-otot
bantu nafas, dan reaksi
otot supraclaviculas dan
interkosta
Memonitor suara
tambahan seperti ngorok
atau mengih
Memonitor pola nafas
(misalnya bradipneu,
takipneu, hiperfentilasi,
pernafsasan kusmaul,
pernafasan 1:1,
apneustik, respirasi beot,
dan pola ataxic)
Memonitor saturasi
oxygen pada pasien yang
tersedia (seperti SAO2,
SVO2, SPO2) sesuai
dengan protokol yang
ada
Memasang sensor
pemantauan oksigen
noninfasif (misalnya
pasang alat pada jari,
hidung dan dahi) dengan
mengatur alarm pada
pasien beresiko tinggi
(misalnya pasien yang
obesitas, melaporkan
pernah mengalami apnea
saat tidur, mempunyai
riwayat penyakit dengan
terapi oksigen menetap,
usia extrim) sesuai
dengan prosedur yang
ada.
2 Jumat/21 Intoleren Mempertimbangkan AK
oktober 2017 Aktivitas kemampuan klien dalam
berpartisipasi melalui
aktivitas spesifik
Melakukan kolaborasi
dengan (ahli) terapis
fisik, okupasi dan terapi
rekreasional dalam
perencanaan dan
pemantauan program
aktivitas, jika memang
diperlukan
Mempertimbangkan
komitmen klien untuk
meningkatkan frekuensi
dan jarak aktifitas
Membantu klien untuk
mengeksplorasi tujuan
personal dari aktivitas-
aktivitas yang biasa
dilakukan (misalnya
bekerja) dan aktivitas-
aktivitas yang disukai
Membantu klien untuk
memilih aktivitas dan
pecapaian tujuan melalui
aktivitas yang konsisten
dengan kemampuan
fisik, fisiologis dan
sosial.
3 Jumat/21 Ketidaksei Melakukan kolaborasi AK
oktober 2017 mbangan dengan tim kesehatan
nutrisi: lain untuk
kurang dari mengembangkan rencana
kebutuhan perawatan dengan
tubuh melibatkan klien dan
orang-orang terdekatnya
dengan tepat
Mengajarkan dan dukung
konsep nutrisi yang baik
dengan klien(dan orang
terdekat klien dengan
tepat)
Mendorong klien untuk
mendiskusikan makanan
yang disukai bersama
dengan ahli gizi
Mengembangkan
hubungan yang
mendukung dengan klien
Memonitor tanda-tanda
fisiologis (tanda-tanda
vital, elektrolit) jika
diperlukan
Melakukan timbang berat
badan klien secara rutin (
pada hari yang sama dan
setelah BAB/BAK)
Memonitor intake/asupan
dan asupan cairan secara
tepat
Memonitor asupan kalori
makanan harian
3.6 Evaluasi
No Hari/Tangga Diagnosa Evaluasi Ket
. l
1. Senin, 23 Gangguan S : Ibu klien mengatakan AK
Oktober pertukaran gas bahwa, saat bernafas klien
2017. sudah terasa lebih lega atau
tidak susah lagi dalam
bernafas.
O : klien terlihat bernafas
dengan normal dan tidak
terlihat tersengal – sengal
yaitu 30x/mnt, Saturasi
O2 klien ada pada batas
normal, Warna kebiruan yang
timbul pada tubuh mulai
berkurang
A :.Masalah gangguan
pertukaran gas teratasi
sebagian
P : lanjutkan intervensi
BAB 4. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dalam pemberian asuhan keperawatan pada anak dengan kelainan jantung bawaan sianotik
(Tetralogi Fallot) akan menentukan untuk kelansungan hidup anak, mengingat masalah yang
komplit yang dapat terjadi pada anak TOF bahkan dapat menimbulkan kematian yang
diakibatkan karena hipoksia, syok maupun gagal.
Oleh karena itu perawat harus memiliki keterampilan, kompetensi, dan pengetahuan yang luas
tentang konsep dasar perjalanan penyakit TOF. Sehingga dapat menentukan diagnosa yang tepat
bagi anak yang mengalami tetralogi fallot, yang akhirnya angka kesakitan dan kematian dapat
ditekan.
1.2 Saran
Pemberian asuhan keperawatan harus dissesuaikan dengan respon dan kondisi pasien, begitu
pula dengan pasien TOF pada anak. Maka diharapkan bagi seorang perawat untuk lebih
memahami serta menambah pengetahuan lebih dalam lagi akan perkembanagan penyakit TOF
sehingga dapat memberikan asuhan keperawatan yang sesuai dengan tahap perkembangan anak
serta kebutuhan anak yang belum terpenuhi