Trauma
1. Laserasi pada jalan lahir : Precipitatus, persalinan
dengan alat
2. Laserasi pada SC : malposition, distosia
3. Ruptur Uteri : riwayat pembedahan uterus
4. Inversio : multiparitas, plasenta fundus, penarikan
tali pusat
Thrombin
1. Keadaan penyerta : Hemophilia A, Von
Willebrand’s, Riwayat PPH, History of hereditary
coagulopathies or liver disease
2. Didapat pada kehamilan : Idiopathic
thrombocytopenic purpura, Thrombocytopenia
with preeclampsia, Disseminated intravascular
coagulation
3. Preeklamsia/Eklamsia dengan IUFD, infeksi berat,
solusio, emboli air ketuban
4. Terapi antikoagulan
3. Anamnesis Perdarahan dari traktus genitalia
Derajat shock:
1. Terkompensasi : jumlah perdarahan 500-1000 ml
(10-15%), Tekanan Darah Sistolik tetap, Gejala
dan Tanda: palpitasi, pusing, takikardia
2. Ringan : jumlah perdarahan 1000-1500 ml (15-
25%), Tekanan Darah Sistolik menurun (80-100
mmHg), badan lemah, berkeringat, takikardia
3. Sedang : jumlah perdarahan 1500-2000 ml (25-
4. Pemeriksaan Fisik
35%), Tekanan Darah Sistolik menurun (70-80
mmHg), pucat, oligouria
4. Berat : jumlah perdarahan 2000-3000 ml (35-
45%), Tekanan Darah Sistolik menurun (50-70
mmHg), penurunan kesadaran, anuria
Secara simultan lakukan upaya penilaian faktor etiologi
seperti tonus uterus, robekan jalan lahir dan organ
genitalia, sisa konsepsi dan faktor pembekuan darah.
Perdarahan pervaginam pasca persalinan yang
5. Kriteria diagnosis
disebabkan salah satu etiologi diatas
6. Diagnosis Kerja Perdarahan Pasca Persalinan
7. Diagnosis Banding Tidak ada
Laboratorium: darah lengkap, golongan darah, profil
Pemeriksaan
8. hemostasis(PT,aPTT/ waktu pembekuan, waktu
Penunjang
perdarahan)
Secara simultan, lakukan:
1. Survei primer dan resusitasi awal
Jalan napas
Pernapasan: suplemen oksigen per nasal kanul
9. Tata Laksana
Sirkulasi: pasang iv line kanul besar no 16
gauge
2. Panggil bantuan
3. Evaluasi penyebab: 4T
Singkirkan adanya inversio uteri
Perhatikan kemungkinan robekan porsio
Evakuasi sisa plasenta atau bekuan darah dari
uterus
4. Singkirkan adanya ruptura uteri atau dehisensi
miometrium
5. Ambil sampel darah (DPL dan golongan darah) dan
cross matched
6. Pastikan kandung kemih kosong, pasang foley
catheter
7. Kompresi uterus bimanual
8. Pemberian uterotonika
Oksitosin 5 units IV bolus
Oksitosin 20 units per L N/S IV tetesan cepat
Ergometrin 0,25 mg IM atau 0,125 mg IV; dosis
maksimum 1,25 mg
Misoprostol 400 mcg po atau per rektal dan
800-1000 mg per rektal