Anda di halaman 1dari 21

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Suatu perusahaan dalam mengeluarkan produk sebaiknya disesuaikan

dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Dengan begitu maka produk

dapat bersaing di pasaran, sehingga menjadikan konsumen memiliki banyak

alternatif pilihan produk sebelum mengambil keputusan untuk membeli suatu

produk yang ditawarkan. Hal inilah yang menjadikan peran promosi penting

untuk perusahaan.

Dengan promosi perusahaan dapat mengkomunikasikan produk kepada

konsumen. Keunggulan-keunggulan dari produk dapat diketahui oleh

konsumen dan dapat menarik konsumen untuk mencoba dan kemudian

mengambil keputusan untuk membeli produk tersebut. Jadi promosi merupakan

salah satu aspek yang penting dalam manajemen pemasaran karena dengan

promosi, konsumen yang semula tidak tertarik terhadap produk dapat berubah

fikiran untuk membeli produk.

Perusahaan menggunakan promosi untuk memicu transaksi, sehingga

konsumen mau membeli suatu merek tertentu serta mendorong tenaga

penjualan untuk secara agresif menjualnya. Selain itu promosi mampu

merangsang permintaan akan suatu produk. Dengan promosi tersebut

diharapkan konsumen mau membeli produk tersebut dan mendorong konsumen


2

yang telah membeli agar membeli produk lebih sering lagi, sehingga akan

terjadi pembelian ulang dan volume penjualan produk suatu perusahaan

akan meningkat.

Promosi merupakan faktor penting dalam mewujudkan tujuan

penjualan suatu perusahaan agar konsumen bersedia menjadi langganan.

Mereka terlebih dahulu harus dapat mencoba atau meneliti barang-barang

yang diproduksi oleh perusahaan, akan tetapi mereka tidak akan

melakukan hal tersebut, jika kurang yakin terhadap barang tersebut.

Disinilah perlu mengadakan promosi yang terarah, karena diharapkan

dapat memberikan pengaruh positif terhadap meningkatnya

penjualan (Sugiyono, Endar 2004:17).

Berdasarkan pemantauan yang dilakukan terhadap beberapa hal

yang mempengaruhi keputusan pembelian oleh konsumen dalam

membeli Kue dengan merk Richest Pattiseri, diantaranya yaitu konsumen

melihat apakah produk tersebut berkualitas dan apakah baik untuk

dikonsumsi karena banyaknya kue yang menggunakan bahan-bahan

kimia yang berbahaya bagi tubuh.

Dan kenyataannya adalah kue tersebut sangat terjaga kualitasnya,

sangat lezat, kue yang manis dan aman untuk dikonsumsi, karena kue

tersebut buatan home industry atau kue rumahan dan langsung dijual oleh

penjual dari rumah tersebut secara online. kue ini tidak dijual di

supermarket atau di warung-warung, dikarenakan produk ini sangat


3

dijaga kualitasnya, yaitu jangka waktu kue yang dijual tidak lama karena

perusahaan ingin konsumen mendapatkan kue yang segar atau lezat untuk

dikonsumsi. Setelah beberapa waktu diteliti dilapangan secara langsung dengan

menanyakan pendapat dari konsumen juga penjual , diketahui bahwa kue ini

sangat diminati dan setiap konsumen yang mengetahui tentang kualitas juga

rasa kue ini konsumen tersebut kembali membeli lagi dan lagi.

Dengan promosi yang baik diharapkan akan terjadi komunikasi antara produsen

dengan konsumen. Dengan adanya komunikasi tersebut diharapkan dapat

memperoleh konsumen baru dan mempertahankan konsumen lama.

Berdasarkan uraian tersebut, maka penelitian ini berjudul “PENGARUH

KUALITAS PRODUK DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN

PEMBELIAN PRODUK “RICHEST PATTISERI”, DI SAMARINDA.”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas yang telah diuraikan, permasalahan

penelitian ini dapat didefinisikan sebagai berikut :

1. Apakah pengaruh kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap

keputusan pembelian produk “Richest Pattiseri Samarinda”?

2. Apakah pengaruh promosi terhadap keputusan pembelian produk “Richest

Pattiseri”?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh promosi terhadap keputusan

pembelian produk “Richest Pattiseri”.


4

2. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh kualitas produk terhadap

keputusan pembelian produk “Richest Pattiseri”.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dilakukannya penelitian ini adalah :

1. Bagi Kalangan Akademik

Sebagai bahan referensi bagi peneliti lanjutan, khususnya bagi adik

– adik mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di Universitas

17 Agustus 1945 Samarinda.

2. Bagi Pengusaha (Perusahaan)

Dapat memberikan sumbangan pikiran dan saran pada Toko Kue

Richest Pattiseri dalam memahami elemen produk yang merupakan

bagian dari bauran pemasaran dan menerapkannya secara lebih baik.

3. Bagi Pesaing

Dapat memberikan ilmu pengetahuan dibidang pemasaran tentang

faktor produk dan promosi terhadap keputusan pembelian.

E. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yaitu :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini merupakan pengantar terhadap bab – bab

selanjutnya, dalam bab ini menguraikan tentang latar

belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian,

manfaat penelitian, dan sistematika peneltian.


5

BAB II :DASAR TEORI

Pada bab ini menguraikan tentang teori – teori yang

berhubungan dengan variable yang diukur melalui penelitian.

Karena penelitian dilaksanakan pada Manajemen Pemasaran

maka kajian teoritik diawali dari penelusuran terhadap

pemasaran, kualitas produk,promosi,perilaku konsumen

pada sub bagian akhir ditutup dengan pembahasan mengenai

teori, hasil penelitian terdahulu, definisi konsepsional,

kerangka konsep dan hipotesis.

BAB III : METODE PENELITIAN

Pada bab ini menguraikan tentang definisi operasional,

jangkauan penelitian, populasi dan sampel, teknik

pengumpulan data, serta model analisis dan pengujian

hipotesis.

BAB IV : HASIL PENELITIAN

Bab ini akan menjelaskan tentang hasil penelitian, yaitu

gambaran umum dari Toko Kue Richest Pattiseri ,struktur

organisasi, penelitian dan hasil quiesoner serta data yang

berkaitan dengan pembahasan.

BAB V : ANALISIS DAN PEMBAHASAN


6

Bab ini memuat tentang analisis data dan pembahasan, berisi

tentang hasil dan analisis baik pembahasan yang telah penulis

lakukan terhadap permasalahan yang dikemukakan

yaitu Pengaruh Kualitas Produk Dan Promosi Terhadap

Keputusan Pembelian Produk Studi Kasus Toko Kue

Richest Pattiseri di Samarinda.

BAB VI : PENUTUP

Bab ini merupakan bab penutup yang berisikan

kesimpulan yang diperoleh dari penelitian dan saran

yang diharapkan berguna sebagai bahan masukan dan

dapat digunakan.
7

BAB II

DASAR TEORI
A. Manajemen Pemasaran

1. Pengertian Manajemen Pemasaran

Manajemen pemasaran memegang peranan penting dalam perusahaan

karena manajemen pemasaran mengatur semua kegiatan pemasaran.

Dari definisi diatas dapat diketahui bahwa manajemen pemasaran sebagai

proses yang mencakup analisis perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian

produk atau jasa yang berdasarkan pertukaran dengan tujuan menghasilkan

kepuasan pada pihak – pihak yang terlibat didalamnya.Dalam pemasaran

terdapat strategi yang disebut Marketing Mix, yang mempunyai peranan

yang sangat penting dalam mempengaruhi konsumen untuk membeli produk

atau jasa yang ditawarkan pasar. Kegiatan pemasaran ditentukan oleh konsep

yang disebut bauran pemasaran. Berikut ini dikemukaan pengertian

marketing mix ( bauran pemasaran) menurut pendapat para ahli.

2. Marketing Mix

Basu Swastha (1984 : 42) mendefinisikan marketing mix secara luas yakni

“ kombinasi empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem

pemasaran perusahaan yakni : produk, struktur harga, kegiatan promosi, dan

sistem distribusi”. Sedangkan menurut Mc.Carthy (dalam Basu Swastha dan


8

T.Hani Handoko,1987 : 121), “Marketing mix merupakan variabel – variabel

terkendali (controllable) yang dapat digunakan perusahaan untuk

mempengaruhi tanggapan konsumen dari segmen pasar tertentu yang

dituju perusahaan yang terdiri dari empat P yaitu : Product (Produk),

Price (Harga), Promotion (Promosi), Place (Tempat atau Distribusi).

Produk merupakan unsur pertama dalam marketing mix. William J.

Stanton (1996:223) mendifinisikan produk sebagai berikut : “Produk

sebagai sekumpulan atribut nyata (Tangible) dan tidak nyata

(Intangible) didalamnya sudah mencakup warna, harga, kemasan,

prestise pabrik, prastise pengecer, dan pelayanan dari pabrik serta

pengecer yang mungkin diterima oleh pembeli sebagai suatu yang bisa

memuaskan keinginannya.

Philip Kotler (1995 : 508) berpendapat bahwa “Produk adalah apa saja

yang dapat ditawarkan kepasar, untuk diperhatikan, diperoleh,

digunakan, atau dikonsumsi sehingga dapat memenuhi keinginan dan

kebutuhan”.

3. Atribut Produk

Ada beberapa atribut yang menyertai dan melengkapi produk

(karakteristik atribut produk) adalah (Kotler & Amstrong 2001:354).

a. Merek (branding)

Merek (brand) adalah nama, istilah, tanda, simbol, atau rancangan,

atau kombinasi dari semua ini yang dimaksudkan untuk


9

mengindetifikasi produk atau jasa dari satu atau kelompok penjual

dan membedakannya dari produk pesaing. Pemberian

merek merupakan masalah pokok dalam strategi produk. Pemberian

merek itu mahal dan memakan waktu, serta dapat membuat produk itu

berhasil atau gagal. Nama merek yang baik dapat menambah keberhasilan

yang besar pada produk (Kotler&Amstrong, 2001:360).

4. Kualitas Produk (Product Quality).

a. Pengertian Kualitas

Bagian dari kebijakan produk adalah perihal kualitas produk guna

menciptakan suatu pembeda atas produk perusahaan dibandingkan

produk-produk lain yang sejenis meskipun memiliki atribut produk yang

sama.Definisi kualitas produk itu sendiri sangat beragam sehingga

tidak ada definisi yang ada, terdapat pokok-pokok yang dapat

digunakan untuk menjelaskan konsep kualitas tersebut, yaitu:

1. Kualitas meliputi usaha mewujudkan harapan konsumen.

2. Kualitas suatu produk akan mencakup produk itu sendiri, pelayanan

yang diberikan manusia yang terlibat proses dan lingkungannya.

3. Kualitas merupakan skondisi yang selalu berubah dimana sesuatu

yang dianggap berkualitas dimasa yang akan datang(Tjiptono,

Fandy. 2000:3)

Kualitas produk (Product Quality) adalah kemampuan suatu produk

untuk melaksanakan fungsinya meliputi, daya tahan keandalan,


10

ketetapan kemudahan operasi dan perbaikan, serta atribut bernilai

lainnya. Untuk meningkatkan kualitas produk perusahaan dapat

menerapkan program “Total Quality Manajemen (TQM)”. Selain

mengurangi kerusakan produk, tujuan pokok kualitas total adalah

untuk meningkatkan nilai pelanggan. Dalam penelitian ini yang

menjadi kualitas produk adalah perusahaan yang sangat

memperhatikan jangka waktu kue yang baik untuk dikonsumsi,

varian rasa, kue yang lezat dan enak.

B. Promosi

1. Pengertian Promosi

Promosi merupakan salah satu variabel di dalam marketing mix yang

sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam pemasaran produk

atau jasanya. Promosi adalah semua jenis kegiatan pemasaran yang

ditujukan untuk mendorong permintaan. Sedangkan pengertian lain

promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat

untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang

menciptakan pertukaran dalam pemasaran (Swasta, Basu dan

Handoko, Hani, T, 2000 : 315).

Jenis promosi atau promosional mix adalah kombinasi strategi yang

paling baik dari variabel-variabel periklanan, personal selling, dan alat

promosi yang lain, yang semuanya direncanakan untuk mencapai


11

tujuan program penjulan (Swasta, Basu dan Handoko, Hani, T,

2000 : 349).

C. Keputusan Pembelian

1. Pengertian Keputusan

Pengertian keputusan pembelian adalah tahap dalam proses

pengambilan keputusan pembeli di mana konsumen benar-benar membeli.

Pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan individu yang secara

langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang yang

ditawarkan (Kotler&Amstrong, 2001 : 226).

D. Hipotesis

Hipotesis merupakan suatu pernyataan yang sifatnya sementara sehingga perlu

diuji kebenarannya, karena kebenarannya pun masilh lemah. Berdasarkan

rumusan masalah dan dasar teori yang telah ada dikemukakan hipotesis

penelitian sebagai berikut : “Diduga ada pengaruh kualitas produk dan

promosi terhadap keputusan pembelian produk “Richest Pattiseri”, di

Samarinda”

E. Definisi Konsepsional

Dalam pemasaran terdapat strategi yang disebut Marketing Mix, yang

mempunyai peranan yang sangat penting dalam mempengaruhi konsumen

untuk membeli produk atau jasa yang ditawarkan pasar. Kegiatan pemasaran

ditentukan oleh konsep yang disebut bauran pemasaran.


12

Philip Kotler (1995 : 508) berpendapat bahwa “Produk adalah apa saja yang

dapat ditawarkan kepasar, untuk diperhatikan, diperoleh, digunakan, atau

dikonsumsi sehingga dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan”. Promosi

merupakan salah satu variabel di dalam marketing mixyang sangat

penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam pemasaran produk atau

jasanya. Promosi adalah semua jenis kegiatan pemasaran yang

ditujukan untuk mendorong permintaan. Pengambilan keputusan

merupakan suatu kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam

mendapatkan dan mempergunakan barang yang

ditawarkan (Kotler&Amstrong, 2001 : 226).

F. Kerangka Konsep

Kualitas produk
(X1) Keputusan
Pembelian
(Y)

Promosi (X2)
13

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Definisi Operasional

Definisi operasional dimaksudkan untuk variable yang dibahas dalam

penelitian ini dan selanjutnya untuk mempermudah dan memperjelas

pengertian dari batasan tersebut sebagai berikut :

1. Kualitas Produk (X1)

Yaitu hasil akhir dari proses produksi yang berupa barang atau jasa yang

dapat ditawarkan untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen.

Dengan indikatornya meliputi merek, pengemasan, kualitas dan rasa dari

produk.

2. Promosi (X2)

Yaitu harus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk

mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang

menciptakan pertukaran dalam pemasaran dengan indikatornya

yaitu, penjualan perseorangan, promosi penjualan, dan hubungan

masyarakat

3. Keputusan Pembelian (Y)


14

Yaitu keputusan seseorang untuk membeli atau tidak. Dengan indikatornya

Merek,kualitas, metode pembayaran, waktu.

B. Rincian Data Yang Diperlukan

Adapun rincian data yang diperlukan dalam menunjang penulisan ini

adalah sebagai berikut :

1. Gambaran umum Toko Kue Richest Pattiseri

2. Struktur Organisasi Toko Kue Richest Pattiseri

3. Data atau informasi yang telah diolah dan disiapkan dari bahan –

bahan laporan Toko Kue Richest Pattiseri.

C. Jangkauan Penelitian

Penelitian dilakukan pada Toko Kue Richest Pattiseri di Jalan Banggeris

Gang 6 Rt 21 No 40 Kecamatan Sungai Kunjang Kelurahan Teluk Lerong

Ulu Samarinda. Variabel yang diteliti adalah untuk mengetahui pengaruh

tentang kualitas produk dan promosi terhadap keputusan pembelian pada

Toko Kue Richest Pattiseri Samarinda.

D. Metode Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data ini penulis melakukan pengumpulan data

dengan cara sebagai berikut :

1. Kuisioner
15

Yaitu mengumpulkan data dengan mengajukan daftar pertanyaan yang

menjadi objek pembahasan dengan beberapa aspek yang terkait di

dalamnya yang ditujukan kepada konsumen Toko Kue Richest

Pattiseri.

E. Populasi Dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 2009 :

115).Adapun populasi dalam penelitian ini adalah konsumen Toko Kue Richest

Pattiseri yang berada di wilayah Kecamatan Sungai Kunjang dalam satu tahun

terakhir yaitu 2018 berjumlah 560 orang.Sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel dalam penelitian ini

ditetapkan 85 orang konsumen Toko Kue Richest Pattiseri, Samarinda satu

tahun terakhir. Jumlah sampel ini diketahui dengan menggunakan rumus

slovin (Umar, 2013:146).

Dimana :

n : ukuran sampel

N : Jumlah populasi, yang diambil pada tahun 2018 sebesar 560 orang

e : Persentase kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan. Pengambilan

sampel yang masih dapat ditoleril atau diinginkan dalam penelitian ini sebesar

10%
16

n= N

1 + N (e)2

= 560

1 + 560 (0,1)2

= 84,8 dibulatkan jadi 85

Jadi yang akan dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah 85

responden. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini

menggunakan metode non probability sampling, yaitu teknik

pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama

bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi

sampel,adapun cara penentuan sampel dengan menggunakan metode

aksidental, yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan,siapa

saja yang secara kebetulan bertemu dengan penelitian dapat digunakan

sebagai sampel,bila di pandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok

sebagai sumber data (Sugiyono, 2009:122)

F. Alat Analisis Dan Pengujian Hipotesis

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode regresi linier

berganda, yaitu suatu metode statistik yang digunakan untuk mengetahui

hubungan antara variabel bebas dan terikat. Analisa regresi linear

berganda memberikan kemudahan bagi pengguna untuk mamasukkan

lebih dari satu variabel, ditujukan dengan persamaan sebagai berikut :

Y = a + b1X 1 + b2X2
17

Dimana :

Y : Penjualan (Keputusan Pembelian Produk)

a : Konstanta

b1, b2, : koefisien regresi

X1 : Produk

X2 : Promosi

1. Uji Kualitas Data

Kualitas data penelitian suatu hipotesis sangat tergantung pada kualitas

data yang dipakai dalam penelitian tersebut. Kualitas data penelitian

ditentukan oleh instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data

untuk menghasilkan data yang berkualitas (Haryanto, 2003:20)

2. Uji Validitas

Pengujian validitas dilakukan untuk menguji apakah jawaban dari

kuisioner dari responden benar-benar cocok untuk digunakan dalam

penelitian ini atau tidak. Adapun kriteria pengambilan keputusan uji

validitas untuk setiap pertanyaan adalah nilai Corected Item to Total

Corelation atau nilai r hitung harus berada di atas 0.3. Hal ini dikarenakan

jika r hitung lebih kecil dari 0.3, berarti item tersebut memiliki hubungan

yang lebih rendah dengan item-item pertanyaan lainnya dari pada variabel

yang diteliti, sehingga item tersebut dinyatakan tidak valid (Sugiyono,

2007:48)

3. Uji Reliabilitas
18

Pengujian reliabilitas dilakukan untuk mengetahui apakah hasil jawaban

dari kuisioner oleh responden benar-benar stabil dalam mengukur suatu

gejala atau kejadian. Instrumen yang rialibel adalah instrumen yang

digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan

menghasilkan data yang sama.

Adapun kriteria pengambilan keputusan untuk uji reliabilitas adalah

dengan melihat nilai Cronbach Alpha ( α ) untuk menghasilkan

variabel. Dimana suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan

nilai Cronbach Alpha > 0.06.

4. Uji normalitas Data

Pengujian Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel dependen dengan variabel independen mempunyai

distribusi normal atau tidak . Model regresi yang baik adalah

distribusi data normal atau mendekati normal. Pegujian dilakukan

dengan melihat penyebaran data (titik) pada Sumbu diagonal dari

grafik scatter plot,dasar pengambilan keputusannya adalah jika data

meyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti garis diagonal maka

model regresi memenuhi asumsi normalitas. Jika data menyebar jauh

dari refresi atau tidak mengikuti arus garis diagonal, maka modal

regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

5. Uji Asumsi Klasik


19

Tujuan pengujian asumsi klasik adalah untuk mengetahui apakah

hasil estimasi regresi yang dilakukan terbebas dari bisa yang

mengakibatkan hasil regresi yang tidak valid dan akhirnya hasil

regresi tersebut tidak dapat dipergunakan sebagai dasar untuk

menguji hipotensis dan penarikan kesimpulan. Tiga asumsi klasik

yang perlu diperhatikan:

6. Uji multikolonieritas.

Tujuan utama pengujian Multikolonieritas adalah untuk menguji apakah

pada modal regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen

digunakan untuk mendeteksi ada tindaknya multikolonieritas dalam

penelitian adalah dengan menggunakanVariance Inflation Factor (VIF)

yang merupakan kebalikan dari toleransi sehingga formulanya adalah

sebagai berikut : dimana R2 merupakan koefisien determinasi. Bila korelasi

kecil artinya menunjukkan nilai VIF akan besar lainnya. Sebaliknya VIF <

10 maka dianggap tidak terdapat multikolonieritas.

7. Uji Autokorelasi

Autukorelasi merupakan korelasi atau hubungan yang terjadi antara

anggota-anggota dari serangkai pengamatan yang tersusun dalam times

series pada waktu yang berbeda. Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji

apakah dalam sebuah model regresi lincar ada kolerasi antara kesalahan

pengganggu pada periode t. Jika ada,,berarti terdapat autokorelasi. Dalam


20

penelitian ini keberadaan Autokorelasi diuji dengan Durbin Watson dengan

rumus sebagai berikut:

Keterangan :

a. Jika angka angka D – W dibawah -2 berarti terdapat Autokorelasi

positif.

b. Jika angka D – W diantara -2 sampai 2 berarti tidak terdapat

Autokorelasi.

c. Jika D – W diatas 2 berarti terdapat Autokorelasi negatif.

Untuk menentukan batas tidak terjadinya Autokorelasi dalam model

regresi tersebut adalah du < d < 2 dimana du adalah batas atas dari

nilai d Durbin Watson yang terdapat pada tabel uji Durbin Watson.

Sedangkan d merupakan nilai d Durbin Watson dari hasil perhitungan

yang dilakukan. Model regresi tidak mengandung masalah

Autokorelasi jika kriteria du < d < 2- du terpenuhi.

G. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

analisis regresi linier berganda berdasarkan uji secara parsial (uji t), uji

secara simultan (uji F), uji koefisien Determinasi (R²), maka digunakan

analisis regresi linier berganda dengan bantuan software SPSS.

1. Uji Secara Parsial

2. Uji Secara Simultankoefisien

3. Koefisien Determinasi (R²)


21

Anda mungkin juga menyukai