Anda di halaman 1dari 3

“ABORSI”

Di suatu desa tepatnya di desa Sukamaju terdapat BPS (Bidan Praktik Swasta) milik seorang
bidan yang bernama Bidan Sarah, dia sudah lama mendirikan BPS tersebut hampir 7 tahun
di daerah tersebut. Banyak sekali warga desa sukamaju yang antusias untuk memeriksakan
kesehatanya ke BPS tersebut. Suatu hari pukul 09.00 pagi ada pasangan suami istri yaitu
Pak Suto dan Bu Suto yang datang ke BPS Bidan Sarah dengan wajah yang tampak cemas,di
perjalanan ia bertemu dengan tetangganya bu rina
Bu Rina :” pak suto dan bu suto mau kemana ini?”
Bu Suto :”saya mau ke bidan sarah bu, ibu sendiri habis dari mana?”
Bu Rina :”saya juga habis dari bidan Sarah karena saya kurang enak badan,
yasudah kalau begitu, saya permisi dulu ya bu suto dan pak suto.. mari..”
Bu Suto dan Pak suto:” iya burina mari!”
karena masih ada pasien yang berkonsultasi sehingga kedua suami istri itu menunggu di
ruang tunggu, sampai pasien tersebut selesai berkonsultasi dan memeriksakan kesehatanya
serta meninggalkan ruangan bidan sarah
Bu Suto : “assalamualaikum… selamat pagi bu bida”! (sambil tersenyum
cemas)
Pak Suto : (hanya tersenyum)
Bidan Sarah : “waalaikumsalam ..selamat pagi juga bu suto dan pak
suto..!(tersenyum
ramah, sambil memperhatikan mimik wajah klien). Mari pak..bu.. silahkan duduk…
Bu Suto dan pak Suto: terimakasih bu bidan….
Bidan Sarah : “wah ibu suto terlihat semakin cantik ya , badanya juga sudah bagus
dan
kurus kembali setelah 8 bulan kemarin melahirkan putra pertamanya!”
(sambil tersenyum ramah)
Bu Suto : “bu bidan ini bisa saja!”(tersenyum malu)
Bidan Sarah : “(tersenyum), apa ada yang bisa saya bantu bu suto dan pak suto?
saya
perhatikan ketika pertama kali masuk bapak dan ibu terlihat cemas, apakah itu benar?”
Pak Suto : “iya bu bidan jadi begini bu.. istri saya ini telat menstruasi dua bulan,
saya takut kalau istri saya hamil lagi, padahal anak saya yang pertama
baru berumur 8 bulan dan melahirkan di sini juga kan bu? Ibu bidan
pasti
bu bidan mungkin sudah tahu hal itu!”
Bu Suto : Saya juga sering mual muntah di pagi hari bu.. sama seperti ketika
saya
Hamil anak saya yang pertama, disini kami ingin memastikan apa
benar
saya ini hamil atau tidak!”
Bidan Sarah : “ jadi begitu ya psk.. bu.. baiklah kalau begitu saya akan melakukan
tes
kehamilan pada ibu, untuk itu saya membutuhkan air kencing ibu
untuk dilakukan tes, apakah bapak dan ibu bersedia?” cara ini sama
ketika
ibu memeriksakan kehamilan ibu yang lalu!”(ucap bidan sarah dengan nada yang sabar)
Pak Suto dan Bu Suto: “Iya bu bidan kami bersedia!”
Bidan sarah :”baik kalau begitu pak suto dan bu suto! Sebelum itu ibu bisa kencing
terlebih dahulu di kamar mandi sebelah sana(sambil menunjukkan
arah)
kencing di wadah ini ya bu suto (memberikan wadah tempat air
kencing
kepada bu suto) setelah itu ibu suto kembali lagi kesini, pak suto bisa
mengantarkan bu suto untuk ke kamar mandi!”
Pak Suto dan Bu Suto: iya bu bidan, kalau begitu kami permisi dulu!”
Bidan Sarah : iya silahkan pak.. bu..
Pak Suto dan Bu Suto meninggalkan ruang pemeriksaan Bidan Sarah menuju ke kamar
mandi untuk mengambil specimen urin. Sambil menunggu Pak Suto dan Bu Suto kembali
ke ruang pemeriksaan, Bidan Sarah meminta bantuan asisten bidan untuk mempersiapkan
pemeriksaan urin Ibu Suto
Bidan sarah : “Mira… tolong kamu siapkan pemeriksaan urin ibu suto ya!”
Mira(Asbid) : “iya Bidan Sarah!”
Setelah 5 menit kemudian Pak Suto dan Bu Suto kembali ke ruang pemeriksaan dan
memberikan urinya kepada Bidan Sarah
Ibu Suto :” ini bu bidan air kencing saya!”(sambil memberikan urinya)
Bidan Sarah :” iya bu.. sekarang ibu dan bapak tunggu sebentar ya..kira-kira 7
menit
kami akan memberitahu hasilnya!”
Pak Suto dan Bu Suto: “iya bu bidan!”
Kemudian Bidan sarah dan asisten bidan memeriksa urin ibu suto dan setelah beberapa
menit kemudian hasil menunjukkan ibu suto positive hamil. Segera bidan sarah
menghampiri ibu suto dan bapak suto
Bidan Sarah : “selamat ya pak suto ternyata ibu suto positive hamil!”(sambil
tersenyum
bahagia)
Pak Suto : “astaghfirullohaladzim….bagaimana ini buk..?”(dengan ucapan kaget
dan
ekspresi wajah tidak suka) sudah bapak duga pasti ibu hamil lagi!”
Bu Suto : “walah pak…gimana ini pak? Ibu juga tidak tau kok bisa jadi begini!”
bu bidan tolong kasih saya pil bu bidan, agar saya dapat menstruasi
kembali bulan ini…anak saya masih kecil bu bidan masih butuh kasih
sayang kami bu bidan, saya tidak tega kalau dengan adanya anak ini
, anak
saya yang pertama merasa terabaikan dan saya sama sami saya juga
akhir-
akhir ini sibuk bekerja bu bidan..saya mohon bu bidan..(sambil
memelas kepada bidan sarah)
Pak Suto : “ iya bu bidan tolong kami bu bidan. ..berapapun biayanya akan saya
bayar bu bidan,,asalkan bu bidan mau memberikan pil itu kepada
istri saya!”
Bidan Sarah : “ mohon maaf sebelumnya pak suto dan bu suto.. saya tidak bisa karena
kukan hal tersebut, saya akan berdosa , itu sama saja saya melakukan pembunuhan pada
janin yang ada di dalam perut ibu suto dan dalam profesi saya perbuatan ini dianggap sebagai
perbuatan yang melanggar hukum.. jadi mohon maaf sekali saya tidak bisa membantu pak
suto dan bu suto untuk menggugurkan kandungan ibu suto!”
Pak Suto :”lalu bagaimana ini bu bidan… apa yang harus kami lakukan?”
Bidan Sarah :” saya sangat menyarankan untuk pak suto dan bu suto untuk menjaga,
merawat dan membesarkan janin ini, karena anak itu merupakan anugrah dan titipan dari
Allah SWT yang harus kita jaga dan kita rawat. Apa bapak dan ibu tega membunuh calon
anak bapak dan ibu sendiri?”
Bu Suto :” lalu bagaimana dengan anak saya yang pertama bu bidan? Saya takut
dengan saya hamil, saya tidak bisa merawatnya dengan baik apalagi saya juga masih
memberikan ASI eksklusif pada anak saya!”
Bidan Sarah : “begini bu suto.. ibu jangan khawatir dengan ibu menjaga pola makan ibu
dengan makan makanan yang bergizi selama hamil, ibu tetap bisa menjaga, merawat dan
memberikan ASI eksklusif pada anak ibu. Untuk itu ibu saya anjurkan untuk terus
memeiksakan kehamilan ibu suto secara rutin dan teratur agar saya bisa memantau
pertumbuhan dan perkembangan kondisi ibu dan janin ibu. Oleh karena itu juga ibu harus
membatasi aktivitas ibu sehingga ibu lebih optimal dalam menjaga dan merawat anak putra
ibu yang pertama dan janin ibu yang masih di dalam kandungan”! bagaimana pak suto dan
bu suto?”
Pak Suto dan Bu Suto terlihat berdiskusi satu sama lain
Pak Suto : “menurut saya ,semua yang dikatakan bu bidan benar, kami sepakat untuk
mempertahankan calon bayi kami ini bu bidan, terimakasih atas saranya bu!”
Bu Suto : “iya bu bidan, hamper saja kami melakukan tindakan yang tidak
sepatutnya dilakukan oleh orang tua kepada anakmya” saya akan menuruti dan menjalankan
nasihat dari bidan sarah, dan akan terus memeriksakan kehamilan saya ini secara rutin
seperti ketika saya hamil anak pertama saya dulu!”
Bidan Sarah :”Alhamdulillahirobbilalamiin..saya sangat senang mendengar hal ini,
keputusan
Bapak suto da ibu suto memang sangat tepat. “(sambil tersenyum bahagia)
Pak Suto : “ baiklah kalau begitu bu.. saya dan istri saya pamit terlebih dahulu karena
saya harus bekerja lagi, terimakasih atas bantuan bu bidan hari ini!”
Ibu Suto : “ iya bu bidan saya juga sangat berterimakasih!” oh ya kira-kira kapan
saya bisa dating kembalin kesini untuk memeriksakan kehamilan saya?”
Bidan Sarah :”iya pak suto dan bu suto sama- sama. Ibu suto bisa dating kembali 2
minggu lagi jam 9 pagi ya bu?”
Ibu Suto :” iya bu bidan, kalau begitu kita pamit dahulu..mari hu bidan
assalamualaikum!”(kemudian meninggalkan ruangan)
Bidan Sarah :” waalaikumsalam …!”

Anda mungkin juga menyukai