Anda di halaman 1dari 3

Dasar teori

Kimia Analitik adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari dasar-dasar analisis kimia.
Kimia analitik dibagi menjadi dua, yaitu kimia analisis secara kualitatif dan kimia analisis
secara kuantitatif. Analisis secara kualitatif digunakan untuk mengetahui, mendeteksi, dan
membuktikan keberadaan unsur kimia dalam sebuah sampel yang tidak diketahui
susunannya. Analisis kualitatif dibagi menjadi 4 langkah yaitu pemeriksaan pendahuluan,
pemeriksaan golongan, pemeriksaan anion dan pemeriksaan kation. Sedangkan analisis
kimia secara kuantitatif merupakan metode yang digunakan tidak hanya untuk mendetekski
atau mengetahui adanya suatu anion dan kation, melainkan bisa mengetahui seberapa
banyak atau kadar dari anion ataupun kationnnya dalam suatu sampel, (A. L. Underwood,
1993).
Analisis kualitatif berdasarkan sifat kimia melibatkan beberapa reaksi dimana hukum
kesetimbangan massa berguna untuk menentukan reaksi. Contohnya reaksi redoks, reaksi
asam basa, kompleks dan reaksi pengendapan. Sedangakan analisis berdasarkan sifat
fisikanya dapat dilihat langsung secara organoleptis. Contohnya bau, warna, timbulnya
gelembung gas, dan endapan, (Syukri, 1999).
Tujuan analisis kualitatif adalah untuk memisahkan dan mengidentifikasi sejumlah
unsur atau senyawa. Analisis kualitatif berhubungan dengan penetapan banyak suatu zat
tertentu yang ada dalam sampel. Analisis kualitatif digunakan untuk menganalisa komponen
atau jenis zat yang ada dalam suatu larutan. Analisis kualitatif merupakan salah satu cara
yang paling efektif untuk mempelajari kimia dan unsur-unsur serta ion-ionnya dalam
larutan.
Analisis yang dilakukan secara kualitatif memiliki dua macam uji, yaitu reaksi kering
dan reaksi basah. Reaksi kering biasanya digunakan untuk zat-zat yang berbentuk padat
sedangkan reaksi basah digunakan untuk zat yang berwujud larutan. Sesuai dengan
namanya, reaksi kekring dilakukan pada keadaan kering dan tidak perlu melarutkan sampel
terlebih dahulu. Contoh dari reaksi kering antara lain, pemanasan, uji pipa tiup, uji nyala,
uji spektroskopi, dan uji manik. Reaksi basah dilakukan dengan cara melarutkan sampel
terlebih dahulu. Reaksi basah dibuat dengan melarutkan zat-zat dalam larutan (Vogel,
1985). Terjadinya reaksi ditandai dengan terbentuknya endapan, pembebasan gas, ataupun
perubahan warna pada larutan. Kebanyak uji kualitatif dilakukan dengan menggunakan
reaksi basah, (Svehla, 1990).
Anion dapat berfungsi sebagai logam apabila memiliki minimal satu pasang ion pusat
yang disebut bilangan koordinasi atau ikatan kovalen koordinat. Pada ikatan ini ligan
sebagai donor pasangan elektron. Ion kompleks ditinjau dari jenis ligan yang diikat dapat
digolongkan menjadi dua yakni kation kompeleks dan anion kompleks (Yamin, 2000).
Analisa secara kualitatif bisa dilakukan dengan berbagai skala. Yang pertama yaitu
analisa kualitatif secara mikro. Pada analisa makro dilakukan dengan kuantitas zat dalam
jumlah besar, yaitu sekitar 0,5-1 gram dan volume larutan yang akan dianalisis sekitar 20
ml. Yang kedua yaitu analisis kualitatif semi mikro, pada jenis ini analisisnya dilakukan
dalam jumlah yang sedang. Jumlah zat yang akan dianalisis berkisar 0,05-0,1 gram dengan
volume larutan sekitar 1 ml. Skala yang terakhir yaitu analisa kualitatif secara mikro. Pada
analisa mikro dilakuka dengan skala kecil, zat yang akan dianalisis kurang dari 0,01 gram
dana volume larutannya kurang dari 1 ml, (Svehla, 1985).
Dalam penerapannya, analisa yang sering dipakai adalah analisa secara semi mikro. Hal
ini dikarenakan beberapa hal diantaranya:
1. Menghemat bahan kimia yang digunakan sehingga bisa menghimat biaya
2. Kecepatan dalan analisa meningkat sehingga lebih menghemat waktu
3. Ketajaman pemeriksaan hasil analisis lebih besar
4. Oleh karena bahan kimia, maka akan menghemat ruangan atau alat praktikum
5. Latihan yang dilakukan dalma jumlah kecil bahann-bahan yang digunakan dapat
dijamin, (Svehla, 1985).

Dalam analisis kualitatif banyak reaksi-reaksi yang dapat menghasilkan munculnya


endapan. Endapan tersebut dapat berbentuk kristal atau koloid dan dengan warna yang
berbeda-beda. Pemisahan endapan dapat dilakukan dengan penyaringan ataupun
sentrifugasi. Endapan tersebut dapat terbentuk jika larutan menjadi terlalu jenuh dengan zat
yang ada. Kelarutan suatu endapan adalah sama dengan konsentrasi molar dari larutan
jenuhnya. Kelarutan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti tekanan, suhu,
konsentrasi bahan lain dan jenis pelarut. Perubahan larutan dengan perubahan tekanan tidak
mempunyai arti penting dalam analisa kualitatif, karena semua pekarjaan dilakukan dalam
wadah terbuka pada tekanan atmosfer.kenaikan suhu umumnya dapat memperbesar
kelarutan endapan kecuali pada beberapa endapan, seperti kalsium sulfat, berlaku
sebaliknya. Perbedaan kelarutan karena suhu ini dapat digunakan sebagai dasar pemisahan
kation. Misalnya, pemisahan kation Ag, Hg(l), dan Pb dapat dilakukan dengan
mengendapkan ketiganya sebagai garam klorida, kemudian memisahkan Pb dari Ag dan
Hg(l) dengan memberikan air panas. Kenaikan suhu akan memperbesar kelarutan Pb
sehingga endapan tersebut larut sedangkan kedua kation lainnya tidak, (Masterton, 1991).

https://www.slideshare.net/zamzampbj/analisis-kualitatif

https://www.academia.edu/37987420/LAPORAN_PRAKTIKUM_DASAR-
DASAR_ANALISIS_KIMIA

https://www.academia.edu/19279810/Laporan_praktik_DKA_1_ANALISIS_PENDA
HULUANhttps://rifnotes.blogspot.com/2013/06/laporan-dasar-kimia-analitik.html

Anda mungkin juga menyukai