Singkirkan rintangan!
Semua bentuk usaha manusia di dalamnya dibutuhkan
pengorbanan (ikhtiar), setelah itu kita hanya bisa pasrah
bertawakkal kepada yang Maha Memberi Rezeki. Tidak
perlu pergi ke dukun, orang pintar, paratidaknormal, dan
sebagainnya agar usaha kita membawa keberhasilan
karena hal itu akan membuat kita menjadi musryik bagi
orang Islam. Akhir dari bentuk usaha yang akan kita
jalankan adalah sukses (untung) dan gagal (rugi)
tergantung bagaimana manajemen kita dalam
mengendalikan usaha. Begitu juga kalau kita akan
memulai usaha ternak yang pastinya kita harus sedikit
faham dan menjadi suatu keharusan untuk belajar akan
seluk beluk dan liku-liku cara beternak. Yang perlu
dicatat adalah kita harus membedakan usaha barang mati
dengan barang hidup. Dengan berbekal sedikit
pengetahuan dari membaca, mengikuti pelatihan atau
training, berkunjung atau magang langsung ke
peternakan kami rasa sudah cukup sebagai modal
pertama untuk memulai usaha. Modal keuangan kami
rasa ‘gampang’, tapi yang paling sulit adalah modal
mental termasuk didalamnya adalah sikap siap menerima
resiko usaha. Berbeda jika kita sudah menjalani satu
siklus usaha, di sana kita akan banyak mendapatkan
pengalaman dan kita bisa melakukan evaluasi usaha kita.
Kalau rugi kenapa dan kalau untung apa tidak bisa
ditingkatkan pada siklus kedua atau berikutnya.
Singkirkan rintangan dan tanamkan dalam diri kita sikap
percaya diri untuk memulai usaha kita dengan modal
seadanya, jangan terlalu muluk-muluk dan angan-angan
yang belum jelas akhirnya.
Tentukan pilihan usaha
Setelah permintaan daging dan telur ayam kampung tidak
sebanding dengan tingkat produksinya, masyarakat kita mulai
membedakan usaha antara beternak ayam kampung untuk
tujuan pedaging dan tujuan telur. Penting kiranya sejak dari
awal kita sudah menfokuskan diri memilih usaha apa yang
akan kita rintis. Karena dengan mengetahui tujuan usaha yang
jelas kita akan semakin mudah dalam mengatur usaha kita
serta mengambil langkah yang jelas pula. Janganlah memulai
suatu usaha dengan tujuan yang tidak jelas karena hanya akan
membawa hasil akhir yang tidak jelas pula. Banyak bertanya
tentang ke dua pilihan usaha tersebut kepada pelaku usaha
atau orang yang punya pegalaman akan usaha tersebut.
Singkirkan sikap sok pintar, sok pandai, sok pengalaman
dalam diri kita kalau ingin berhasil.
Pemasaran
Anda tidak perlu bingung untuk memasarkan panenan ayam
kampung baik berupa daging atau telurnya, insyaallah banyak
jalan. Pasar tradisional, warung penyedia menu spesial ayam
kampung, pengepul, pembeli ayam kampung keliling (obrok)
tidak pernah berhenti untuk membeli produk ini. Kalau
terdapat banyak peternak di suatu tempat atau wilayah maka
sebaiknya membentuk suatu komunitas (asosiasi atau
paguyuban) semisal koperasi peternak ayam kampung atau
semisalnya. Insyaallah banyak manfaat kalau kita bergabung
dengan koperasi atau paguyuban di antara salah satunya
adalah untuk mengatasi masalah pemasaran produk. *(SPt)
Tidak ada kata terlambat untuk memulai usaha. Mari
bersama-sama berusaha melestarikan unggas lokal kita. Mari
menjadi tuan di negeri sendiri.