Anda di halaman 1dari 12

NAMA ANGGOTA KELOMPOK :

• AKBAR LUKMAN (5140911075)


• AGUNG YUNIARTA (51409911
• PUTRI HANNA P.B.T.D(5140911197)
• ADAM DIFVA PUTRA IRIANTO(5180911200)
• AINUN TENRI MILINIA PUTRI (5180911203)
-
JEMBATAN SURAMADU
Jembatan Suramadu adalah
jembatan yang terletak di
Surabaya. Jembatan ini
menghubungkan antara Surabaya
dan Pulau Madura. Jembatan ini
merupakan jembatan terpanjang
di Indonesia pada saat ini. Dengan
Jembatan Suramadu terdiri panjang kurang lebih 5.438 m
dari tiga bagian yaitu jalan
layang, jembatan
penghubung, dan jembatan
utama

Jembatan Suramadu yang merupakan jenis jembatan Cable stayed merupakan suatu
inovasi jembatan populer untuk jembatan bentang panjang
Jembatan ini menggunakan konstruksi
Jalan layang ini terdiri
penyangga beton kotak sepanjang 80
dari 36 bentang
meter tiap bentang dengan 7 bentang Jembatan utama terdiri dari
sepanjang 1.458 meter
tiap sisi yang ditopang pondasi tiga bagian yaitu dua
pada sisi Surabaya
penopang berdiameter 180 cm. bentang samping sepanjang
45 bentang sepanjang
192 meter dan satu bentang
1.818 meter pada sisi
utama sepanjang 434 meter.
Madura.

Menggunakan konstruksi cable


stayed yang ditopang oleh
menara kembar setinggi 140
meter. Lantai jembatan
Jalan layang menggunakan konstruksi
menggunakan konstruksi komposit setebal 2,4 meter.
penyangga PCI dengan
panjang 40 meter tiap Jembatan terdiri dari dua
bentang yang disangga bagian dengan panjang
pondasi pipa baja masing-masing 672 meter.
berdiameter 60 cm.
ELEMEN ELEMEN DASAR STRUKTUR

V-Pier (Tumpuan Cantilever Pier Cap & Pier Work Balok PCI Grider
Approach Bridge & Cable Stay) Pier Table

Plat lantai ABUTMENT & PIER HEAD Tiang pancang Deck slap
Struktur kabel

Lantai komposit double plane


2 Pylon/menara kembar yang ditopang oleh cable
dengan ketinggian 140 stayed dengan bentang 192 m
+ 434 m + 192 m.
meter

PONDASI BORED
PILE 2,4 meter
dengan panjang
sekitar 80 meter
Cable Stayed adalah jembatan yang
menggunakan kabel-kabel berkekuatan tinggi
sebagai penggantung yang menghubungkan
gelagar dengan menara. Pada umumnya
jembatan cable stayed menggunakan gelagar
baja, rangka, beton atau beton pratekan sebagai
gelagar utama.
Struktur jembatan ini terdiri dari gabungan berbagai komponen
struktural seperti pilar, kabel dan dek jembatan. Dek jembatan
digantung dengan kabel prategang yang diangkur pada pilar. Dengan
demikian, semua gaya-gaya gravitasi maupun lateral yang bekerja pada
dek jembatan akan ditransfer ke tanah melalui kabel dan pilar. Kabel
akan menerima gaya tarik sedangkan pilar memikul gaya tekan yang
sangat besar disamping efek lentur lainnya

Selain itu akan berpengaruh pula pada metode pelaksanaan, biaya


dan arsitektur jembatan. Sebagian besar struktur yang sudah dibangun
terdiri atas dua bidang kabel dan diangkerkan pada sisi-sisi gelagar
(Walther, 1988). Namun ada beberapa yang hanya menggunakan satu
bidang. Penggunaan tiga bidang atau lebih mungkin dapat dipikirkan
untuk jembatan yang sangat lebar agar dimensi balok melintang dapat
lebih kecil.

Sistem kabel merupakan salah satu hal mendasar dalam perencanaan jembatan cable stayed. Kabel digunakan untuk menopang gelagar
diantara dua tumpuan dan memindahkan beban tersebut ke menara. Secara umum sistem kabel dapat dilihat sebagai tatanan kabel
transversal dan tatanan kabel longitudinal. Pemillihan tatanan kabel tersebut didasarkan atas berbagai hal karena akan memberikan
pengaruh yang berlainan terhadap perilaku struktur terutama pada bentuk menara dan tampang gelagar. Selain itu akan berpengaruh
pula pada metode pelaksanaan, biaya dan arsitektur jembatan.
1. Tatanan kabel tranversal
Tatanan kabel tranversal terhadap arah sumbu longitudinal jembatan dapat dibuat satu atau dua bidang dan sebaliknya ditempatkan
secara simetri.
2.Menara
Pemilihan bentuk menara sangat dipengaruhi oleh konfigurasi kabel, estetika, dan kebutuhan perencanaan serta pertimbangan biaya.
Bentuk – bentuk menara dapat berupa rangka portal trapezoidal, menara kembar, menara A, atau menara tunggal. Selain bentuk
menara yang telah ada, masih banyak bentuk menara lain namun jarang digunakan seperti menara Y, menara V, dan lain sebagainya.
Tinggi menara merupakan fungsi dari panjang panel (Troisky, 1977).
3.Gelagar
Bentuk gelagar jembatan cable stayed sangat bervariasi namun yang paling sering digunakan ada dua yaitu stiffening truss dan solid
web (Podolny and Scalzi, 1976). Stiffening truss digunakan untuk struktur baja dan solid web digunakan untuk struktur baja atau beton
baik beton bertulang maupun beton prategang.
Bentuk yang paling banyak digunakan adalah bentuk solid web karena memiliki kemudahan dalam pekerjaannya. Gelagar yang tersusun
dari solid web yang terbuat dari baja atau beton cenderung terbagi atas dua tipe yaitu:
Gelagar pelat (plate girder), dapat terdiri atas dua atau banyak gelagar,
Gelagar box (box girder), dapat terdiri atas satu atau susunan box yang dapat berbentuk persegi panjang atau trapezium.
Susunan dek yang tersusun dari gelagar pelat tidak memiliki kekakuan torsi yang besar sehingga tidak dapat digunakan untuk jembatan
yang bentangnya panjang dan lebar atau jembatan yang direncanakan hanya menggunakan satu bidang kabel penggantung. Dek
jembatan yang menggunakansatui atau susunan box akan memiliki kekakuan torsi yang sangat besar. Gelagar beton umumnya berupa
gelagar box tunggal yang diberi pengaku pada jarak tertentu
Sistem kabel merupakan salah satu hal mendasar dalam perencanaan
jembatan cable stayed. Kabel digunakan untuk menopang gelagar di antara
dua tumpuan dan memindahkan beban tersebut ke menara.

GAYA TARIK GAYA TARIK

GAYA TEKAN

Pemilihan tatanan kabel didasarkan atas berbagai hal karena akan


memberikan pengaruh yang berlainan terhadap perilaku struktur terutama
pada bentuk menara dan tampang gelagar
Kelebihan Jembatan Cable Stayed :
• Kabel lurus memberikan kekakuan yang lebih besar dari kabel
melengkung. Disamping itu, analisis non linier tidak perlu dilakukan untuk
geometri kabel lurus. KELEBIHAN
• Kabel diangker pada lantai jembatan dan menimbulkan gaya aksial tekan
yang menguntungkan secara ekonomis dan teknis. &
• Tiap – tiap kabel penggantung lebih pendek dari panjang jembatan secara
keseluruhan dan dapat diganti satu persatu. KELEMAHAN

Kelemahan Jembatan Cable Stayed


• Diperlukan metode pelaksanaan yang cukup teliti jika jembatan Cable
Stayed dibangun dengan bentang yang lebih panjang, bagian yang
terkantilever sangat rentan terhadap getaran akibat angin selama masa
konstruksinya.
• Sama halnya dengan jembatan penggantung, kabel penggantungnya
memerlikan perawatan yang intensif untuk melindungi dari karat.
1. Elemen kabel merupakan elemen konstruksi paling
ekonomis untuk menutup permukaan yang luas
2. Ringan, meminimalisasi beban sendiri sebuah
konstruksi
3. Memiliki daya tahan yang besar terhadap gaya
tarik, untuk bentangan ratusan meter mengungguli
semua sistem lain
4. Memberikan efisiensi ruang lebih besar
5. Memiliki faktor keamanan terhadap api lebih baik
dibandingkan struktur tradisonal yang sering runtuh
oleh pembengkokan elemen tekan di bawah
temperatur tinggi. Kabel baja lebih dapat menjaga
konstruksi dari temperatur tinggi dalam jangka waktu
lebih panjang, sehingga mengurangi resiko
kehancuran
6. Dari segi teknik, pada saat terjadi penurunan
penopang, kabel segera menyesuaikan diri pada
kondisi keseimbangan yang baru, tanpa adanya
perubahan yang berarti dari tegangan
7. Cocok untuk bangunan bersifat permanen

Anda mungkin juga menyukai