TINJAUAN TEORITIS
A. Konsep Lansia
1. Pengertian Lansia
Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaaan yang terjadi didalam
hanya dimulai dari suatu waktu tertentu, tetapi dimulai sejak permulaan
telah melalui tiga tahap kehidupannya, yaitu anak, dewasa dan tua. Tiga tahap
ini berbeda, baik secara biologis maupun psikologis. Memasuki usia tua
45-59 tahun, Lanjut Usia (elderly) 60-74 tahun, Lanjut Usia Tua (old) 75-90
tahun dan usia sangat tua (very old) diatas 90 tahun (Nugroho, 2008).
Penetapan usia 65 tahun keatas sebagai awal masa lanjut usia (lansia)
dimulai pada abad ke-19 di Negara Jerman. Usia 65 tahun merupakan batas
minimal untuk kategori lansia. Namun, banyak lansia yang masih
Setiap orang menua dengan cara yang berbeda-beda, berdasarkan waktu dan
riwayat hidupnya. Setiap lansia adalah unik, oleh karena itu perawat harus
memberikan pendekatan yang berbeda antara satu lansia dengan lansia lainnya
dan organ dalam sistem itu tidak dapat diganti jika sel tersebut dibuang
karena rusak atau mati. Oleh karena itu, sistem tersebut beresiko akan
atau tidak sama sekali untuk tumbuh dan memperbaiki diri (Azizah,
2011)
2) Sintesis Protein (Kolagen dan Elastis)
Jaringan seperti kulit dan kartilago kehilangan elastisitasnya pada
lansia beberapa protein (kolagen dan kartilago, dan elastin pada kulit)
dibuat oleh tubuh dengan bentuk dan struktur yang berbeda dari
Fungsi komponen protein pada membran sel yang sangat penting bagi
sistem limfatik dan khususnya sel darah putih, juga merupakan faktor
sel, maka hal ini akan dapat menyebabkan sistem imun tubuh
pada lanjut usia yang sukses adalah meraka yang aktif dan ikut banyak
2011).
manusia, tidak hanya perubahan fisik, tetapi juga kognitif, perasaan, sosial
terutama terhadap bunyi suara atau nada-nada yang tinggi, suara yang
tidak jelas, sulit dimengerti kata-kata, 50% terjadi pada usia diatas 60
tahun.
2) Sistem Intergumen: Pada lansia kulit mengalami atropi, kendur, tidak
3) Sistem Muskuloskeletal
Perubahan sistem muskuloskeletal pada lansia antara lain sebagai
yang nyata :
a) Kehilangan gigi,
b) Indra pengecap menurun,
c) Rasa lapar menurun (sensitifitas lapar menurun),
d) Liver (hati) makin mengecil dan menurunnya tempat
sehari-hari.
6) Sistem reproduksi
Perubahan sistem reproduksi lansia ditandai dengan menciutnya ovary
dan uterus. Terjadi atropi payudara. Pada laki-laki testis masih dapat
berangsur-angsur.
c. Perubahan Kognitif
1) Memory (Daya ingat, Ingatan)
2) IQ (Intellegent Quocient)
3) Kemampuan Belajar (Learning)
4) Kemampuan Pemahaman (Comprehension)
5) Pemecahan Masalah (Problem Solving)
6) Pengambilan Keputusan (Decission Making)
7) Kebijaksanaan (Wisdom)
8) Kinerja (Performance)
9) Motivasi
B. Rematik
1. Pengertian rematik
Artritis Rheumatoid (AR) merupakan suatu penyakit autoimun yang
Penyakit rematik ini merupakan suatu penyakit yang tersebar luas serta
melibatkan semua kelompok ras dan etnis di dunia (sudoyo, 2007). Artritis
akan tetapi penyakit ini juga melibatkan seluruh tubuh. Artritis rheumatoid
ditandai dengan adanya peradangan dari lapisan selaput sendi (sinovium) yang
mengakibatkan rasa nyeri serta kaku pada sendi-sendi, tulang dan jaringan
ikat. Pada kondisi umum penyakit rematik tidak berbahaya, tapi rasa nyeri
umumnya penyakit ini terjadi secara mendadak dan timbul dengan kuat bahwa
autoimun atau suatu antigen tunggal atau beberapa antigen tertentu saja. Agen
saat kita memeriksa penderita. Variasi sangat luas, mulai dari gejala klinik
yang ringan sampai ke tingkat yang sangat berat dimana penderita dalam
pada sendi yang terkena, terutama waktu bergerak. Umunya timbul secara
tekan, gangguan gerak, rasa hangat yang merata dan warna kemerahan, antara
lain:
a. Nyeri sendi
Keluhan ini merupakan keluhan utama. Nyeri biasanya bertambah dengan
menjadi menebal, terutama pada sendi articular kartilago dari sendi. Pada
sendi. Bila kerusakan kartilago sangat luas maka terjadi adhesi di antara
dan bisa menimbulkan sublukasi atau dislokasi dari persendian (Brunner dan
Suddarth, 2003).
5. Penatalaksanaan
Hingga saat ini belum ada obat-obatan yang dapat menyembuhkan
penyakit rematik, kecuali penyakit rematik yang disebabkan oleh infeksi. Obat
a. Terapi obat
Pengobatan yang dilakukan terhadap penyakit rematik adalah untuk
menambah berat badan dan emosi yang labil. Efek samping jangka
semua jenis arthritis. Selain itu minyak ikan kod juga kaya akan
menghilangkan nyeri.
c) Terapi panas dinginuntuk mengurangi nyeri dan peradangan pada
maksimal.
Terapi dingin bertujuan untuk membuat baal bagian yang
kekuatan otot.
3) Aerobic atau endurance exercises : untuk meningkatkan
penyakit ke depan.
2) Fisioterapi : berbagai aktivitas latihan yang diperlukan untuk
C. Gastritis
1. Pengertian Gastritis
2. Etiologi
3. Gambaran klinis
4. Patofisiologi
5. Penatalaksanaan
D. Konsep keluarga
1. Pengertian keluarga
oleh hubungan darah, perkawinan atau adopsi, dan tiap-tiap anggota keluarga
adalah dua orang atau lebih yang dibentuk berdasarkan ikatan perkawinan
yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan materil yang
diri dan terdiri atas dua individu atau lebih yang memiliki hubungan khusus,
yang dapat terkait dengan hubungan darah atau hukum atau dapat juga tidak,
2. Tipe-tipe keluarga
Mubarak (2011) membagi tipe keluarga menjadi :
a. Secara Tradisional
Secara tradisional keluarga dikelompokkan menjadi 2 yaitu :
atau keduanya.
b. Secara Modern
a) Tradisional Nuclear
Keluarga inti (ayah, ibu dan anak) tinggal dalam satu rumah
2) Reconstituted Nuclear
anaknya, baik itu bawaan dari perkawinan lama maupun hasil dari
Suami istri yang sudah berumur dan tidak mempunyai anak yang
5) Single Parent
6) Dual Carrier
Yaitu suami istri atau keduanya orang karier dan tanpa anak.
7) Commuter Married
Suami istri atau keduanya orang karier dan tinggal terpisah pada jarak
8) Single Adult
Wanita atau pria dewasa yang tinggal sendiri dengan tidak adanya
9) Three Generation
10) Institusional
panti.
11) Comunal
Yaitu satu rumah terdiri dari dua atau lebih pasangan yang monogami
Yaitu satu perumahan terdiri dari orang tua dan keturunannya di dalam
satu kesatuan keluarga dan tiap individu adalah kawin dengan yang
diadopsi.
Yaitu dua orang atau satu pasangan yang tinggal bersama tanpa kawin.
sama.
3. Struktur keluarga
Dalam setiadi (2008), struktur keluarga terdiri dari bermacam-macam,
diantaranya adalah :
dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur ayah
dalam beberapa generasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis
ibu.
ibu
d. Patrilokal : sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah
suami
peran, struktur kekuatan dan struktur nilai dan norma (Mubarak dkk, 2011)
a. Struktur komunikasi
b. Struktur peran
diharapkan sesuai posisi sosial yang diberikan. Jadi pada struktur peran
c. Struktur kekuatan
4. Fungsi keluarga
Fungsi keluarga merupakan hasil atau konsekuensi dari struktur
keluarga atau sesuatu tentang apa yang dilakukan oleh keluarganya. Fungsi
utama orang dewasa dalam keluarga adalah fungsi afektif, fungsi ini
batasan perilaku yang boleh dan tidak boleh pada anak, merumuskan
anak – anak tentang cara menjalankan fungsi dan memikul peran sosial
cukup finansial, ruang dan materi serta alokasinya yang sesuai melalui
selanjutnya.
f. Fungsi Psikologis
Fungsi psikologis terlihat bagaimana keluarga memberikan kasih sayang
keluarga.
g. Fungsi pendidikan
Funsi pendidikan diberikan keluarga dalam rangka memberikan
perkembangannya.
5. Tugas kesehatan keluarga
Tugas keluarga merupakan pengumpulan data yang berkaitan dengan
dialami keluarga.
b. Keluarga mampu mengambil keputusan, termasuk sejauh mana keluarga
dihadapi, adakah rasa takut terhadap akibat atau adakah sifat negative dari
alam keluarga serta sikap keluarga terhadap anggota keluarga yang sakit.
d. Keluarga mampu memodifikasi lingkungan seperti pentingnya hygiene
dipersepsikan keluarga.
6. Tahap dan tugas perkembangan keluarga
a. Tahap I : Pasangan baru/ keluarga baru (beginning family)
Keluarga baru dimulai saat masing-masing individu laki-laki dan
bulan :
1) Persiapan menjadi orang tua.
2) Adaptasi dengan perubahan anggota keluarga, peran, interaksi,
paling repot)
6) Pembagian tanggung jawab anggota keluarga.
7) Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh dan kembang anak.
d. Tahap IV : Keluarga dengan anak sekolah (families with schoolchildren)
Tahap ini dimulai saat anak masuk sekolah pada usia enam tahun dan
sampai 6-7 tahun kemudian, yaitu pada saat anak meninggalkan rumah
otonominya.
2) Mempertahankan hubungan yang intim dalam keluarga.
3) Mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan orangtua.
keluarga.
f. Tahap VI : Keluarga dengan melepas anak dewasa muda (launching
centerfamilies)
Tahap ini dimulai pada saat anak pertama meninggalkan rumah dan
berakhir pada saat anak terakhir meninggalkan rumah. Lamanya tahap ini
tergantung dari jumlah anak dalam keluarga, atau jika ada anak yang
tua.
4) Membantu anak untuk mandiri di masyarakat.
5) Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga.
g. Tahap VII : Keluarga usia pertengahan (middle age families)
Tahap ini dimulai pada saat anak yang terakhir meninggalkan rumah dan
dan anak-anak.
3) Meningkatkan keakraban pasangan.
h. Tahap VIII : Keluarga usia lanjut
Tahap terakhir perkembangan keluarga ini dimulai pada saat salah satu
keluarga adalah :
a) Fisik
b) Mental
c) Emosi
d) Social
e) Spiritual
b. Perumusan diagnosis keperawatan
c. Penyusun perancanaan
Perencanaan disusun dengan menyusun prioritas meneteapkan tujuan,
pekerjaan saat ini, status gizi, tanda-tanda vital, status imunisasi dasar
dan penggunaan alat bantu atau protesa serta status kesehatan anggota
dan tidur, status mental dan komunikasi dan budaya, kebersihan diri,
Association (NANDA).
Cara skoring :
oleh keluarga.
b) Kriteria kedua, yaitu kemungkinan masalah dapat diubah, perawat
menangani masalah.
(2) Sumber daya keluarga dalam bentuk fisik, keuangan dan
tenaga.
(3) Sumber daya perawat dalam bentuk pengetahuan, keterampilan
dan waktu.
(4) Sumber daya masyarakat dalam bentuk fasilitas, organisasi
atau masalah.
(2) Lamanya masalah, yang berhubungan dengan jangka waktu
dengan cara :
a) Mengidentifikasi konsekuensi tidak melakukan tindakan
b) Mengidentifikasi sumber-sumber yang dimiliki keluarga
c) Mendiskusikan tentang konsekuensi tiap tindakan
3) Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang
dua tahap yaitu mengukur pencapaian tujuan klien baik kognitif, afektif,
Makhfudli, 2009)