Anda di halaman 1dari 2

A.

KESIMPULAN

Kegiatan program-program pembangunan kesehatan di Provinsi Sulawesi Tenggara


sebagai bagian integral dari pembangunan daerah Sulawesi Tenggara Tahun 2009
telah dilaksanakan dan telah dievaluasi dengan menggunakan analisis situasi sumber
daya, mengamati berbagai hambatan dan masalah yang dihadapi maka akhirnya
disimpulkan sebagai berikut :
1. Pemberlakuan otonomi daerah terkesan salah penafsiran oleh jajaran kesehatan
kabupaten/kota dan jajaran dibawahnya, dimana seolah-olah ada keengganan
pihak kabupaten/kota untuk melaporkan hasil kegiatannya provinsi khususnya
kegiatan yang bersumber biaya APBD.
2. Otonomi daerah yang digembar-gemborkan oleh Kabupaten/kota tidak diimbangi
dengan penyediaan anggaran yang memadai untuk menunjang pembangunan
kesehatan yang optimal
3. Proses Perencanaan dan Penganggaran harus mengacu pada besaran masalah
yang ada di daerah /evidence based dan mempunyai daya ungkit yang besar
terhadap pencapaian indikator program
4. Tingkat pengetahuan dan keterampilan tenaga pengelola program di
Kabupaten/Kota dan Puskesmas di Kabupaten/Kota masih belum memadai dan
perlu ditingkatkan. Hal ini terlihat dari adanya beberapa cakupan yang mengalami
penurunan.

B. SARAN-SARAN
1. Makna pelaksanaan otonomi daerah dibidang kesehatan masih perluh
disosialisasikan kepada seluruh jajaran kesehatan di Kabupaten/kota agar tidak
terjadi salah penafsiran, dalam pelaksanaan kegiatan program kesehatan,
sehingga pelaksana program kesehatan tidak mengkotak-kotakkan diri
2. Pemanfaatan anggaran yang terbatas dari daerah secara optimal untuk
menunjang peningkatan cakupan program dan peningkatan derajat kesehatan
masyarakat secara menyeluruh. Mengupayakan Penggalangan dana dari
Masyarakat, swasta dan dunia usaha

Laporan Pelaksanaan Pembangunan Kesehatan Prov. Sultra Tahun 2009 245


3. Perlu realokasi tenaga pada sarana pelayanan kesehatan, baik pada puskesmas
maupun rumah sakit Kabupaten/Kota, sesuai dengan kebutuhan dan latar
belakang pedidikan dan kemampuan teknis
4. Penyuluhan kesehatan yang insentif, terarah dan terprogram dengan baik dan
dilaksanakan terus menerus, dan diupayakan agar tidak terjadi proses
pemberdayaan masyarakat sehingga dapat berperan serta secara aktif dalam
pembangunan kesehatan.
5. Perencanaan pelatihan teknis bagi petugas kesehatan, perlu lebih ditingkatkan
terutama yang berkaitan dengan program-program strategis kesehatan

Laporan Pelaksanaan Pembangunan Kesehatan Prov. Sultra Tahun 2009 246

Anda mungkin juga menyukai