Kuliah Mammalogi
Kuliah Mammalogi
Berdasarkan ukurannya, mamalia dibagi menjadi dua, yakni mamalia besar dan
mamalia kecil. International Biological Program mendefinisikan mamalia besar sebagai
jenis-jenis mamalia yang memiliki ukuran berat badan dewasa > 5Kg, sedangkan
mamalia kecil dengan ukuran berat badan dewasa < 5Kg. Jenis-jenis mamalia besar,
dicontohkan sebagai berikut: rusa, harimau, dan kerbau air. Mamalia kecil, antara lain
tikus, bajing, dan kelelawar.
Dalam pemanfaatan strata tegakan hutan, mamalia diklasifikasikan menjadi dua, yakni
Mamalia terdiri lebih dari 5.000 genus, yang tersebar dalam 425 keluarga dan
hingga 46 ordo, meskipun hal ini tergantung klasifikasi ilmiah yang dipakai. Sebagian
besar mamalia melahirkan keturunannya, tapi ada beberapa mamalia yang tergolong ke
dalam monotremata yang bertelur. Kelahiran juga terjadi pada banyak spesies non-
mamalia, seperti pada ikan guppy dan hiu martil; karenanya melahirkan bukan dianggap
sebagai ciri khusus mamalia
Evolusi mamalia yang paling awal belangsung mulai beberapa jalur yang
berbeda. Dari kelompok tersebut hanya tiga yang sampai sekarang masih hidup, yaitu:
1. Monotremata mamalia berparuh dan bertelur, tidak memiliki putting susu, dan
menyedot susu dari bulu induknya, misalnya : platypus (Ornithorynchus
anatinus)/ cungur bebek, echidna
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Monotremata
Famili : Ornithorhynchidae
Genus : Ornithorhynchus
Spesies : Ornithorynchus anatinus
2. Marsupialia atau Diprotodontia mamalia berkantung, perkembangan embrionik
diselesaikan dalam kantung marsupial, misalnya : kanguru (Marcropus sp)
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Subkelas : Marsupialia
Ordo : Diprotodontia
Subordo : Macropodiformes
Famili : Macropodidae
Genus : Macropus sp
3. Artiodactyla mamalia yang memiliki kuku dengan jumlah jari kaki yang genap
pada masing-masing kaki, herbivore, misalnya : domba peliharaan (Ovis aries),
rusa
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Artiodactyla
Famili : Bovidae
Genus : Ovis
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Carnivora
Famili : Panthera
Spesies : Panthera sp
5. Cetacea mamalia yang hidup di laut dengan badan berbentuk ikan, kaki depan
mirip dayung dan tidak ada tungkai belakang serta lapisan tebal lemak sebagai
insulasi, misalnya : ikan paus (Balaenoptera omurai), lumba-lumba
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Cetacea
Famili : Balaenoptiidae
Genus : Balaenoptera
6. Chiroptera mamalia yang memiliki kaki seperti sayap atau bersayap tangan
dengan selaput di antara ruas jari sampai ke belakang hingga tungkai depan
bagian belakang, misalnya : kelelawar (Pteropus vampeirus)
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Chiroptera
Famili : Pteropidae
Genus : Pteropus
7. Edentata mamalia yang memiliki geligi tereduksi atau tidak ada sama sekali,
misalnya : Armadillo, kukang
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Edentata
Famili : Dasypodidae
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Soricomorpha
Famili : Soricidae
Genus : Crocidura
9. Lagomorpha mamalia yang memiliki gigi seri mamalia yang mirip dengan ordo
rodentia tetapi memiliki empat gigi seri atau lebih mirip pahat, kaki belakang
lebih panjang dibandingkan dengan kaki depan dan diadaptasikan untuk berlari
dan melompat, misalnya : Kelinci (Lepuhnigri collis)
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Lagomorpha
Famili : Leporidae
Genus : Lepuhnigri
Spesies : Lepuhnigri collis
10. Perissodactyla mamalia berkuku dan berjari kaki ganjil, herbivore, misalnya :
Kuda (EquusCaballus, zebra, tapir
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Perissodactyla
Famili : Equidae
Genus : Equus
11. Primata mamalia dengan ibu jari berhadapan dan yang memiliki anggota gerak
yang panjang, mata yang menghadap kedepan, korteks serebral yang berkembang
baik, omnivore, misalnya : monyet (Macaca mulatta), lemur, orang utan
Kingdom ; Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Primata
Familia : Cercopithecidae
Genus : Macaca
Kingdom ; Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Proboscidea
Familia : Elephantidae
Genus : Elephantias
13. Rodentia mamalia pengerat yang memiliki gigi seri seperti pahat yang tumbuh
terus-menerus, misalnya : berang-berang (Castor sp), tikus mencit,
Kingdom ; Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Rodensia
Familia : Castoridae
Genus : Castor
14. Sirenia mamalia herbivora akuatik, memiliki tungkai mirip sirip, dan tidak ada
kaki belakang, misalnya : sapi laut/dugong (Dugong dugong),
Kingdom ; Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Sirenia
Familia : Dugongidae
Genus : Dugong
Kingdom ; Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Artiodactyla
Familia : Bovidae
Genus : Bos
16. Omnivora atau mamalia pemakan segala : babi hutan (Sus scrofa)
Kingdom ; Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Artiodactyla
Familia : Suidae
Genus : Sus
Kingdom ; Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Scandentia
Familia : Tupaiidae
Genus : Tupais
18. Polidota mamalia berbisik dan tidak bergigi, misalnya : Tringgiling (Manis
javanica)
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Mamalia
Subkelas : Eutheria
Ordo : Polidota
Famili : Manidae
Genus : Manis
Spesies : Manis javanica
19. Dermoptera mamalia bersayap kulit dengan sayap mirip pada kelelawar,misalnya
Lemur (Cyanocephalus volans), Galeopithecus
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Mamalia
Subkelas : Eutheria
Ordo : Dermoptera
Familia : Cyanocephalidae
Genus : Cyanocephalus
Spesies : Cyanocephalus volans
Ciri-ciri umum:
1. Tubuhnya tertutup rambut, yang berfungsi untuk melindungi tubuh dari pengaruh
panas maupun dingin.
2. Pada betina terdapat kelenjar mammae (glandula mammae) yang tumbuh baik.
3. Tetrapoda dengan anak yang diberi makan dari kelenjar susu betina.
4. Diagfragma yang menventilasi paru-paru.
5. Mempunyai kantung amniotik.
6. Tubuh yang endoterm atau berdarah panas.
7. Bernafas melalui paru-paru.
8. Mempunyai cuping telinga.
9. Gigi umumnya terbagi menjadi empat tipe yaitu gigi seri, gigi taring, gigi
premolar, dan gigi molar.
Ciri-ciri khusus:
1. Beberapa jenis mamalia mempunyai kelenjar lain misalnya kelenjar bau dan
kelenjar pipi.
2. Memiliki kantung pada mamalia marsupialia.
3. Memiliki alat gerak yang berupa dua pasang tungkai, sepasang tungkai belakang
dan sepasang tangan, atau sepasang tungkai depan yang menyerupai sirip, atau
alat gerak yang menyerupai sayap.
4. Anggota gerak depan dapat bermodifikasi untuk berlari, menggali lubang,
berenang, dan terbang.
5. Pada jari-jarinya terdapat kuku, cakar, atau tracak.(telapok)
6. Pada kulit terdapat banyak kelenjar minyak dan kelenjar keringat.
C. Struktur Tubuh
Gigi umumnya terbagi mnjadi empat tipe: gigi seri, gigi taring, gigi premolar, dan
gigi molar. Dibandingkan dengan kondisi vertebrata lainnya, jumlah tulang tengkorak
mamalia banyak yang tereduksi. Ada dua kondil oksipital.Vertebrae servikal biasanya ada
tujuh buah. Dalam sabuk pektoral tidak terdapat tulang korakoid, dan klavikula vestigial
atau tidak ada sama sekali. Ekor, jika ada, panjang dan dapat digerakkan.
Ada tiga buah osikel auditori yaitu malleus, inkuls, dan stapes. Akhir organ
pendengaran (koklea) berstruktur sangat kompleks dan sedikit banyak bergelung. Pada
telinga terdapat suatu auditori eksternal dan pinna (telinga luar) pada tiap sisi lateral
kepala.
Kranium dengan dua condylus occipitalis. Leher terdiri dari tujuh ruas vertebrae.
Hidung memanjang, lidah biasanya dapat digerakkan, mata berkelopak, mempunyai
empat kaki (pada cetacean dan sirenia tidak mempunyai kaki belakang). Tiap kaki dengan
lima jari (atau kurang) dan bermacam-macam bentuknya beradaptasi untuk brjalan, lari,
memanjat, menggali, berenang atau terbang. Jari-jari dilengkapi cakar atau kuku atau
teracak dari zat tanduk dan sering dengan telapak yang berdaging.
Struktur tubuh pada mamalia contohnya pada kucing. Kucing termasuk dalam
ordo carnivora(hewan pemakan daging) biasanya memakan mamalia yang kecil-kecil dan
burung. Memiliki mata yang mengarah kedepan, mempunyai indra yang tajam, dan
berjalan dengan menggunakan telapak kakinya tidak bersuara sehingga efektif dalam
memburu mangsanya. Tubuhnya lentur dan cakarnya tajam sehingga memungkinkan
untuk menerkam dan menggenggam mangsanya dengan mudah dan gigi penggunting
yang tajam untuk memotong-motong daging.
1. Sistem Saraf
Sistem saraf pada mamalia, secara general memiliki tingkat perkembangan yang
lebih tinggi dari kelas lain. Serebrum berukuran lebih besar jika dibandingkan
keseluruhan bagian otak. Serebellum juga berukuran lebih besar dan berlobus
lateral 2 buah. Lobus optikus ada 4 buah, setiap bagian lateralnya dibagi oleh alur
transversal menjadi lobus anterior dan posterior. Otak (Encephalon) terdiri dari
beberapa bagian yang hampir sama dengan vertebrata yang lain, seperti
prosencephalon, lobus opticus, cerebellum dan medulla oblongata.
2. Sistem Respirasi.
3. Sistem Sirkulasi.
Jantung berbilik empat pada mammalia mempunyai dua atria dan dua ventrikel
yang terpisah secara sempurna. Terdapat sirkulasi ganda (sirkuit sistemik dan
pulmoner). Pengiriman oksigen ke seluruh tubuh akan semakin meningkat karena
tidak ada pencampuran darah yang kaya akan oksigen dengan yang miskin
oksigen, jadi lebih sempurna dari reptile. Sebgai hewan endotermik, mammalia
memerlukan lebih banyak oksigen per gram bobot tubuhnya dibandingkan dengan
vertebrata lain dengan ukuran tubuh yang sama.
4. Sistem Pencernaan
Ginjal berbentuk seperti biji kacang, ruang median ginjal yang disebut pelvis
renalis berhubungan dengan kandung kemih melalui ureter. Dari kandung kemih
mengeluarkan uretra yang akan mngeluarkan urin melalui saluran urin. Mammalia
dominan sudah memiliki saluran yang terpisah, tidak seperti hewan vertebrata lain
yang menggunakan kloaka. Mammalia memiliki saluran pembuangan sisa
pencernaan melalui anus, urin melalui uretra, dan saluran reproduksi melalui
vagina dan penis.
6. Sistem Reproduksi
E. Cara Hidup
Pada umumnya mammalia melahirkan anaknya (vivipar) dan kemudian menyusui
anaknya sampai anaknya mandiri. Beberapa perkecualian, misalnya : pada hewan paruh
bebek (Platypus), bertelur, setelah menetas anaknya baru disusui. Pada hewan berkantung
(Marsupialia), contoh : kanguru, anaknya lahir muda (amat prematur) kemudian merayap
masuk, kantung induknya, mencari putting susu, kemudian menyusui dalam kantung
sampai mandiri.
Semua jenis mamalia, misalnya sapi, kambing dan marmut merupakan hewan
vivipar (kecuali Platypus). Mamalia jantan dan betina memiliki alat kelamin luar,
sehingga pembuahannya bersifat internal. Sebelum terjadi pembuahan internal, mamalia
jantan mengawini mamalia betina dengan cara memasukkan alat kelamin jantan (penis)
ke dalam liang alat kelamin betina (vagina). Ovarium menghasilkan ovum yang
kemudian bergerak di sepanjang oviduk menuju uterus. Setelah uterus, terdapat serviks
(liang rahim) yang berakhir pada vagina.
Testis berisi sperma, berjumlah sepasang dan terletak dalam skrotum. Sperma
yang dihasilkan testis disalurkan melalui vas deferens yang bersatu dengan ureter. Pada
pangkal ureter juga bermuara saluran prostat dari kelenjar prostat. Kelenjar prostat
menghasilkan cairan yang merupakan media tempat hidup sperma. Sperma yang telah
masuk ke dalam serviks akan bergerak menuju uterus dan oviduk untuk mencari ovum.
Ovum yang telah dibuahi sperma akan membentuk zigot yang selanjutnya akan
menempel pada dinding uterus. Zigot akan berkembang menjadi embrio dan fetus.
Selama proses pertumbuhan dan perkembangan zigot menjadi fetus, zigot membutuhkan
banyak zat makanan dan oksigen yang diperoleh dari uterus induk dengan perantara
plasenta (ari-ari) dan tali pusar
F. Habitat
Mamalia hidup pada berbagai tipe habitat, mulai dari habitat teresterial sampai
habitat akuatik, mamalia teresterial tersebar luas mulai dari kutub sampai ke kawasan
tropis (Wilson dkk., 1996). Mamalia teresterial dapat menempati tipe habitat yang
beraneka ragam, baik hutan maupun bukan hutan seperti kawasan pertanian, perkebunan,
gua dan padang rumput (Alikodra, 1990). Kebanyakan jenis mamalia di Indonesia hidup
di hutan hujan dipterocarpacea, dengan agak lebih sedikit spesies di hutan rawa dan hutan
kerangas. Banyak spesies mampu bertahan hidup di habitat yang berubah-ubah, dan
sering mudah terlihat di hutan yang baru ditebang dan hutan sekunder bahkan
perkebunan, dimana vegetasinya lebih jarang (Payne dkk., 2000). Mamalia juga banyak
menggunakan lahan pertanian sebagai habitat, sehingga dapat menjadi hama pertanian
karena mencari makan di lahan pertanian dan berlindung di hutan-hutan sekitarnya
(Alikodra, 1990). Kawasan pinggiran hutan yang berbatasan dengan perkebunan atau
lahan pertanian penduduk sering mendukung berbagai spesies binatang dengan kepadatan
yang relatif lebih tinggi (Payne dkk., 2000).
Hewan vertebrata dari golongan mamalia yang hidup di dalam air tetap bernapas
dengan paru-paru. Hal itu tampak jelas pada cara bernapasnya, misalnya paus. Setiap saat
paus muncul ke permukaan air untuk menghirup udara sebanyak-banyaknya sampai paru-
parunya penuh sekali, yaitu sekitar 3.350 liter. Setelah itu, paus akan menyelam kembali
ke dalam air. Dengan udara sebanyak itu, paus mampu bertahan selama kira-kira setengah
jam di dalam air. Pada saat muncul kembali di permukaan air, hasil oksidasi biologi
dihembuskan melalui lubang hidung, seperti pancaran air mancur. Sisa oksidasi ini
berupa karbon dioksida yang jenuh dengan uap air yang telah mengalami pengembunan
(kondensasi).
G. Manfaat
Setiap elemen kehidupan tentunya memiliki peranan yang dapat memberikan
kontribusi yang positif bagi lingkungannya. Mamalia memiliki peranan yang penting
dalam kelestarian . Mamalia sangat berperan dalam kehidupan manusia karena
dimanfaatkan untuk memenuhi banyak kebutuhan. Manusia dapat memenuhi kebutuhan
dengan memakan daging sapi, kambing, kerbau, unta atau babi. Kulit sapi dan kambing
merupakan bahan baku sandang, baik pakaian maupun sepatu. Gajah dapat digunakan
untuk mengangkut batang pohon atau balok kayu yang besar. Anjing atau sipanse telah
dijadikan bahan penelitian untuk eksplorasi angkasa luar. Selain itu, beberapa jenis
mamalia lainnya bermanfaat pula untuk penelitian dibidang kesehatan (kedokteran).
Kemampuan indra penciuman anjing juga dimanfaatkan pihak kepolisian untuk
menangani masalah kriminal misalnya pembunuhan atau perampokan.