Anda di halaman 1dari 16

PENDAHULUAN

Kingdom animalia memiliki beberapa tingkatan untuk membagi hewan-hewan


yang terdapat di muka bumi ini. Tingkatan tertinggi pada kingdom animalia tersebut
adalah mamalia. Pada umumnya , semua jenis mamalia memiliki rambut yang
menutupi tubuhnya. Jumlah rambut tersebut berbeda-beda antara spesies yang satu
dengan yang lain. Ada spesies yang seluruh tubuhnya ditutupi oleh rambut dan ada
pula spesies yang hanya memiliki rambut di tempat-tempat tertentu pada bagian
tubuhnya. Mamalia merupakan hewan yang bersifat homoioterm atau sering disebut
hewan berdarah panas. Hal ini dikarenakan kemampuannya untuk memperetahankan
suhu tubuh nya terhadap perubahan suhu lingkungan sekitar.

Sebutan mamalia sendiri berasal dari keberadaan glandula ( kelenjar )


mamae pada tubuh mereka yang berfungsi sebagai penyuplai susu. Seperti yang kita
ketahui bahwa mamalia betina menyusui anaknya dengan memanfaatkan keberadaan
kelenjar tersebut. Walaupun mamalia jantan tidak menyusui anaknya, bukan berarti
mereka tidak memiliki kelenjar mamae. Semua mamalia memiliki kelenjar mamae ,
tetapi pada mamalia jantan kelenjar ini tidaklah berfungsi sebagaimana pada mamalia
betina.

Seperti telah dikatakan sebelumnya bahwa mamalia merupakan tingkatan


tertinggi pada kerajaan hewan. Hal ini mengakibatkan segala proses yang dilakukan
oleh mamalia lebih tinggi daripada jenis animalia lainnya. Mulai dari sistem
pencernaan , pernafasan , peredaran darah , urogenital , hingga sistem syarafnya. Oleh
karena itu perlulah kita mengetahui tentang karakteristik, struktur tubuh, cara hidup,
dan habitat dari class mamalia beserta peranannya dalam kehidupan manusia guna
menunjang pengetahuan kita.

A. Klasifikasi Hewan Mamalia

Taksonomi mamalia dijelaskan sebagai berikut:


Kingdom : Animalia
Sub-Kingdom : Metazoa
Filum : Chordata
Sub-Filum : Vertebrata
Kelas : Mamalia

Berdasarkan ukurannya, mamalia dibagi menjadi dua, yakni mamalia besar dan
mamalia kecil. International Biological Program mendefinisikan mamalia besar sebagai
jenis-jenis mamalia yang memiliki ukuran berat badan dewasa > 5Kg, sedangkan
mamalia kecil dengan ukuran berat badan dewasa < 5Kg. Jenis-jenis mamalia besar,
dicontohkan sebagai berikut: rusa, harimau, dan kerbau air. Mamalia kecil, antara lain
tikus, bajing, dan kelelawar.

Dalam pemanfaatan waktu aktivitas, mamalia dibagi menjadi mamalia

1. Diurnal dan mamalia nokturnal. Mamalia diurnal merupakan jenis-jenis mamalia


yang melakukan aktivitasnya pada pagi dan sore hari, seperti orangutan, rusa, dan
beberapa jenis bajing.
2. Nokturnal merupakan jenis-jenis mamalia yang melakukan aktivitasnya mulai
menjelang malam hari hingga menjelang pagi hari, seperti kelelawar, tenggalung
malaya, serta musang. Selain itu, terdapat juga jenis-jenis yang beraktivitas
sepanjang hari seperti babi hutan.

Berdasarkan habitatnya, mamalia dapat dibedakan menjadi dua, yakni

1. Mamalia darat. Mamalia darat merupakan mamalia yang sebagian besar


aktivitasnya dilakukan di darat, sedangkan Contoh dari mamalia darat, yakni
monyet-ekor panjang, macan tutul, tikus, serta kuda.
2. Mamalia laut, mamalia laut melakukan aktivitasnya sebagian besar di laut.
Contohnya antara lain pesut, dugong, dan paus.

Dalam pemanfaatan strata tegakan hutan, mamalia diklasifikasikan menjadi dua, yakni

1. Mamalia arboreal. Mamalia arboreal merupakan jenis-jenis mamalia yang


banyak menghabiskan waktu aktivitasnya pada strata yang tinggi, sedangkan
mamalia terestrial merupakan jenis-jenis mamalia yang menghabiskan waktu
aktivitasnya pada lantai hutan atau strata terbawah. Soerianegara dan Indrawan
(2002) membagi strata tegakan dalam ekologi hutan, adalah sebagai berikut: strata
A (> 30m), strata B (20-30m), strata C (4-20m), strata D (1-4m) dan strata E (0-
1m). Jenis-jenis yang merupakan mamalia arboreal, antara lain monyet, kelelawar,
bajing, serta beberapa jenis dari suku Felidae (Payne et al. 2000).
2. Mamalia terrestrial.Mamalia yang hidup di atas tanah dan menginjakkan kaki
pada tanah. Mamalia terestrial, antara lain kijang, gajah, dan badak.

Mamalia terdiri lebih dari 5.000 genus, yang tersebar dalam 425 keluarga dan
hingga 46 ordo, meskipun hal ini tergantung klasifikasi ilmiah yang dipakai. Sebagian
besar mamalia melahirkan keturunannya, tapi ada beberapa mamalia yang tergolong ke
dalam monotremata yang bertelur. Kelahiran juga terjadi pada banyak spesies non-
mamalia, seperti pada ikan guppy dan hiu martil; karenanya melahirkan bukan dianggap
sebagai ciri khusus mamalia

Evolusi mamalia yang paling awal belangsung mulai beberapa jalur yang
berbeda. Dari kelompok tersebut hanya tiga yang sampai sekarang masih hidup, yaitu:

1. Monotremata, mamalia yang bertelur (sub kelas Prototheria) Platipus paruh


bebek dan pemakan semut berduri adalah satu-satunya monotremata yang ada di
bumi sekarang.
2. Marsupialia, mamalia berkantung (sub kelas Metatheria) Pada marsupiala, anak
bertahan untuk jangka waktu yang pendek di dalam saluran reproduksi induk.
Selama waktu yang pendek ini, makanan diperoleh dari kuning telur yang tumbuh
di dalam dinding uterus. Tetapi, anak itu dilahirkan pada tahap perkembangan
yang sangat awal. Anak itu kemudian merayap kedalam kantung yang terdapat di
perut induknya dan melekatkan diri pada puting yang mengeluarkan air susu.
Disini perkembangan diselesaikan.

3. Mamalia berplasenta (sub kelas Eutheria) Mamalia berplasenta


mempertahankan anaknya didalam uterus induk sampai berkembang baik. Kuning
hanya sedikit di dalam telur, tetapi membran ekstra embrionik itu membentuk tali
pusar dan plasenta sehingga anak yang sedang bertumbuh itu mendapat
makanannya langsung dari induknya.melalui plasenta dan tali pusar.

Mamalia di kelompokkan kedalam banyak Ordo diantaranya sebagai berikut :

1. Monotremata mamalia berparuh dan bertelur, tidak memiliki putting susu, dan
menyedot susu dari bulu induknya, misalnya : platypus (Ornithorynchus
anatinus)/ cungur bebek, echidna

Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Monotremata
Famili : Ornithorhynchidae
Genus : Ornithorhynchus
Spesies : Ornithorynchus anatinus
2. Marsupialia atau Diprotodontia mamalia berkantung, perkembangan embrionik
diselesaikan dalam kantung marsupial, misalnya : kanguru (Marcropus sp)

Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Subkelas : Marsupialia
Ordo : Diprotodontia
Subordo : Macropodiformes
Famili : Macropodidae
Genus : Macropus sp

3. Artiodactyla mamalia yang memiliki kuku dengan jumlah jari kaki yang genap
pada masing-masing kaki, herbivore, misalnya : domba peliharaan (Ovis aries),
rusa

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Mamalia

Ordo : Artiodactyla

Famili : Bovidae

Genus : Ovis

Spesies : Ovis aries


4. Carnivora mamalia pemakan daging, memilki gigi tajam, runcing dan geraham
untuk merobek, misalnya : harimau (Panthera sp), anjing, musang

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Mammalia

Ordo : Carnivora

Famili : Panthera

Spesies : Panthera sp

5. Cetacea mamalia yang hidup di laut dengan badan berbentuk ikan, kaki depan
mirip dayung dan tidak ada tungkai belakang serta lapisan tebal lemak sebagai
insulasi, misalnya : ikan paus (Balaenoptera omurai), lumba-lumba

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Mammalia

Ordo : Cetacea

Famili : Balaenoptiidae

Genus : Balaenoptera

Spesies : Balaenoptera omurai

6. Chiroptera mamalia yang memiliki kaki seperti sayap atau bersayap tangan
dengan selaput di antara ruas jari sampai ke belakang hingga tungkai depan
bagian belakang, misalnya : kelelawar (Pteropus vampeirus)

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Mamalia

Ordo : Chiroptera

Famili : Pteropidae
Genus : Pteropus

Spesies : Pteropus vampeirus

7. Edentata mamalia yang memiliki geligi tereduksi atau tidak ada sama sekali,
misalnya : Armadillo, kukang

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Mamalia

Ordo : Edentata
Famili : Dasypodidae

8. Insectivora atau Soricomorpha mamalia pemakan serangga, misalnya : tikus


cerurut(Crocidura mutina), landak

Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Soricomorpha
Famili : Soricidae

Genus : Crocidura

Spesies : Crocidura mutina

9. Lagomorpha mamalia yang memiliki gigi seri mamalia yang mirip dengan ordo
rodentia tetapi memiliki empat gigi seri atau lebih mirip pahat, kaki belakang
lebih panjang dibandingkan dengan kaki depan dan diadaptasikan untuk berlari
dan melompat, misalnya : Kelinci (Lepuhnigri collis)

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Mammalia

Ordo : Lagomorpha

Famili : Leporidae

Genus : Lepuhnigri
Spesies : Lepuhnigri collis

10. Perissodactyla mamalia berkuku dan berjari kaki ganjil, herbivore, misalnya :
Kuda (EquusCaballus, zebra, tapir

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Mammalia

Ordo : Perissodactyla

Famili : Equidae

Genus : Equus

Spesies : Equus caballus

11. Primata mamalia dengan ibu jari berhadapan dan yang memiliki anggota gerak
yang panjang, mata yang menghadap kedepan, korteks serebral yang berkembang
baik, omnivore, misalnya : monyet (Macaca mulatta), lemur, orang utan

Kingdom ; Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Mamalia

Ordo : Primata

Familia : Cercopithecidae

Genus : Macaca

Spesies : Macaca mullata

12. Proboscidea mamalia berotot dan badan panjang, misalnya : Gajah


(Elephantidae elephas)

Kingdom ; Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Mamalia
Ordo : Proboscidea

Familia : Elephantidae

Genus : Elephantias

Spesies : Elephantias elephas

13. Rodentia mamalia pengerat yang memiliki gigi seri seperti pahat yang tumbuh
terus-menerus, misalnya : berang-berang (Castor sp), tikus mencit,

Kingdom ; Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Mamalia

Ordo : Rodensia

Familia : Castoridae

Genus : Castor

Spesies : Castor sp.

14. Sirenia mamalia herbivora akuatik, memiliki tungkai mirip sirip, dan tidak ada
kaki belakang, misalnya : sapi laut/dugong (Dugong dugong),

Kingdom ; Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Mamalia

Ordo : Sirenia

Familia : Dugongidae

Genus : Dugong

Spesies : Dugong dugong

15. Herbivora mamalia pemakan tumbuhan, misalnya : sapi (Bos taurus)

Kingdom ; Animalia
Filum : Chordata

Kelas : Mamalia

Ordo : Artiodactyla

Familia : Bovidae

Genus : Bos

Spesies : Bos taurus

16. Omnivora atau mamalia pemakan segala : babi hutan (Sus scrofa)

Kingdom ; Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Mamalia

Ordo : Artiodactyla

Familia : Suidae

Genus : Sus

Spesies : Sus scrofa

17. Scandentia, misalnya : tupai (Tupaia javanica)

Kingdom ; Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Mamalia

Ordo : Scandentia

Familia : Tupaiidae

Genus : Tupais

Spesies : Tupaia javanica

18. Polidota mamalia berbisik dan tidak bergigi, misalnya : Tringgiling (Manis
javanica)
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Mamalia
Subkelas : Eutheria
Ordo : Polidota
Famili : Manidae
Genus : Manis
Spesies : Manis javanica

19. Dermoptera mamalia bersayap kulit dengan sayap mirip pada kelelawar,misalnya
Lemur (Cyanocephalus volans), Galeopithecus

Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Mamalia
Subkelas : Eutheria
Ordo : Dermoptera
Familia : Cyanocephalidae
Genus : Cyanocephalus
Spesies : Cyanocephalus volans

B. Ciri-Ciri Tubuh Mammalia

Ciri-ciri umum:

1. Tubuhnya tertutup rambut, yang berfungsi untuk melindungi tubuh dari pengaruh
panas maupun dingin.
2. Pada betina terdapat kelenjar mammae (glandula mammae) yang tumbuh baik.
3. Tetrapoda dengan anak yang diberi makan dari kelenjar susu betina.
4. Diagfragma yang menventilasi paru-paru.
5. Mempunyai kantung amniotik.
6. Tubuh yang endoterm atau berdarah panas.
7. Bernafas melalui paru-paru.
8. Mempunyai cuping telinga.
9. Gigi umumnya terbagi menjadi empat tipe yaitu gigi seri, gigi taring, gigi
premolar, dan gigi molar.
Ciri-ciri khusus:

1. Beberapa jenis mamalia mempunyai kelenjar lain misalnya kelenjar bau dan
kelenjar pipi.
2. Memiliki kantung pada mamalia marsupialia.
3. Memiliki alat gerak yang berupa dua pasang tungkai, sepasang tungkai belakang
dan sepasang tangan, atau sepasang tungkai depan yang menyerupai sirip, atau
alat gerak yang menyerupai sayap.
4. Anggota gerak depan dapat bermodifikasi untuk berlari, menggali lubang,
berenang, dan terbang.
5. Pada jari-jarinya terdapat kuku, cakar, atau tracak.(telapok)
6. Pada kulit terdapat banyak kelenjar minyak dan kelenjar keringat.

C. Struktur Tubuh

Mamalia adalah vertebrata yang tubuhnya tertutup rambut. Tiap betina


mempunyai kelenjar mamae (air susu) yang tumbuh baik. Anggota gerak depan pada
mamalia dapat bermodifikasi untuk berlari, menggali lubang, berenang, dan terbang.
Pada jari-jarinya terdapat kuku, cakar, atau tracak. Pada kulit terdapat banyak kelenjar
minyak dan kelenjar keringat.

Gigi umumnya terbagi mnjadi empat tipe: gigi seri, gigi taring, gigi premolar, dan
gigi molar. Dibandingkan dengan kondisi vertebrata lainnya, jumlah tulang tengkorak
mamalia banyak yang tereduksi. Ada dua kondil oksipital.Vertebrae servikal biasanya ada
tujuh buah. Dalam sabuk pektoral tidak terdapat tulang korakoid, dan klavikula vestigial
atau tidak ada sama sekali. Ekor, jika ada, panjang dan dapat digerakkan.

Ada tiga buah osikel auditori yaitu malleus, inkuls, dan stapes. Akhir organ
pendengaran (koklea) berstruktur sangat kompleks dan sedikit banyak bergelung. Pada
telinga terdapat suatu auditori eksternal dan pinna (telinga luar) pada tiap sisi lateral
kepala.

Kranium dengan dua condylus occipitalis. Leher terdiri dari tujuh ruas vertebrae.
Hidung memanjang, lidah biasanya dapat digerakkan, mata berkelopak, mempunyai
empat kaki (pada cetacean dan sirenia tidak mempunyai kaki belakang). Tiap kaki dengan
lima jari (atau kurang) dan bermacam-macam bentuknya beradaptasi untuk brjalan, lari,
memanjat, menggali, berenang atau terbang. Jari-jari dilengkapi cakar atau kuku atau
teracak dari zat tanduk dan sering dengan telapak yang berdaging.

Struktur tubuh pada mamalia contohnya pada kucing. Kucing termasuk dalam
ordo carnivora(hewan pemakan daging) biasanya memakan mamalia yang kecil-kecil dan
burung. Memiliki mata yang mengarah kedepan, mempunyai indra yang tajam, dan
berjalan dengan menggunakan telapak kakinya tidak bersuara sehingga efektif dalam
memburu mangsanya. Tubuhnya lentur dan cakarnya tajam sehingga memungkinkan
untuk menerkam dan menggenggam mangsanya dengan mudah dan gigi penggunting
yang tajam untuk memotong-motong daging.

Struktur kerangka pada kucing

 leher, terdiri dari 7 buah tulang (vertebrae cervicalis)


 bahu, tulang belikat (Scapulla)
 tulang punggung, 13 vertebrae thoracalis
 tulang punggung, 7 vertebrae lumbalis
 tulang punggung, 3 tulang vertebrae sacralis bergabung menjadi satu
 tulang panggul (ischium)
 tulang paha (femur)
 fibula (tulang betis)
 tibia (tulang betis)
 pergelangan kaki (tarsus)
 telapak kaki (meta tarsus)
 jari (phalank)
 tulang ekor, 18-23 tulang vertebrae coccigea
 tempurung lutut (patella)
 tulang rusuk
 telapak tangan (meta carpus)
 cakar
 pergelangan tangan (carpus)
 ulna (tulang tangan)
 radius (tulang tangan)
 humerus (tulang siku)
 tulang dada (sternum)
 rahang bawah (mandibula)
 rahang atas (maxilla)
 tulang kepala

D. Sistem Organ Pada Mamalia

1. Sistem Saraf

Sistem saraf pada mamalia, secara general memiliki tingkat perkembangan yang
lebih tinggi dari kelas lain. Serebrum berukuran lebih besar jika dibandingkan
keseluruhan bagian otak. Serebellum juga berukuran lebih besar dan berlobus
lateral 2 buah. Lobus optikus ada 4 buah, setiap bagian lateralnya dibagi oleh alur
transversal menjadi lobus anterior dan posterior. Otak (Encephalon) terdiri dari
beberapa bagian yang hampir sama dengan vertebrata yang lain, seperti
prosencephalon, lobus opticus, cerebellum dan medulla oblongata.

2. Sistem Respirasi.

Alur-alur hidung mengandung tulang-tulang turbinal yang berkelok-kelok yang


memperluas permukaan olfaktori. Laring beratap sebuah epiglottis yang
mengandung pita-pita suara. Dua paru-paru masing-masing dalam ruang pleura
yang terpisah. Fase aktif dalam pernapasan adalah inspirasi yang diikuti oleh
depresi (perataan) dari diafragma dan elevasi dari tulang-tulang iga (dengan
gerakan melengkung keluar).

3. Sistem Sirkulasi.

Jantung berbilik empat pada mammalia mempunyai dua atria dan dua ventrikel
yang terpisah secara sempurna. Terdapat sirkulasi ganda (sirkuit sistemik dan
pulmoner). Pengiriman oksigen ke seluruh tubuh akan semakin meningkat karena
tidak ada pencampuran darah yang kaya akan oksigen dengan yang miskin
oksigen, jadi lebih sempurna dari reptile. Sebgai hewan endotermik, mammalia
memerlukan lebih banyak oksigen per gram bobot tubuhnya dibandingkan dengan
vertebrata lain dengan ukuran tubuh yang sama.

4. Sistem Pencernaan

Sistem pencernaan terdiri dari kelenjar pencernaan dan organ pencernaan.


Kelenjar pencernaannya terdiri dari 4 pasang kelenjar ludah: parotis, infraorbital,
submaksilari, dan sublingual. Terdapat kantung empedu dengan saluran empedu
dan saluran getah pancreas yang bermuara dalam duodenum. Sekum (caecum)
berdinding tipis, panjangnya kira-kira 50 cm, mempunyai appendiks vermiformis
(umbai cacing) yang bentuknya seperti jari. Sedangkan organ pencernaannnya
terdiri dari mulut, kerongkongan, ventriculus, duodenum, ileum, rectum, dan
anus.
5. Sistem Ekskresi

Ginjal berbentuk seperti biji kacang, ruang median ginjal yang disebut pelvis
renalis berhubungan dengan kandung kemih melalui ureter. Dari kandung kemih
mengeluarkan uretra yang akan mngeluarkan urin melalui saluran urin. Mammalia
dominan sudah memiliki saluran yang terpisah, tidak seperti hewan vertebrata lain
yang menggunakan kloaka. Mammalia memiliki saluran pembuangan sisa
pencernaan melalui anus, urin melalui uretra, dan saluran reproduksi melalui
vagina dan penis.

6. Sistem Reproduksi

Hewan mammalia melakukan fertilisasi internal, perkembangan embrio terjadi di


dalam uterus, dengan lama masa kandungan yang bervariasi tergantung pada jenis
hewannya, seperti pada kelinci masa kehamilannya sekitar 30 hari. Berdasarkan
cara reproduksi dan perkembangan fetusnya, beberapa mammalian memiliki
tingkatan-tingkatan dari yang rendah sampai yang tinggi. Pada mammalian
rendah, seperti Ordo Monotremata (platypus) dan Ordo Marsupialia (opossum dan
kangguru), platypus masih bertelur dan mengerami telurnya. Sedangkan pada
kangguru yang telurnya sangat kecil itu berkembang dalam uterus selama
beberapa hari, larva yang kemudian menetas segera keluar dari uterus dan masuk
dalam kantong perut (marsupium) dan menghisap air susu dari putting-putting
induknya. Pada mamalia yang lebih tinggi tingkatannya, zygot yang berkembang
menjadi embrio dan kemudian tumbuh menjadi fetus tinggal dalam uterus untuk
waktu yang lebih lama. Sistem sirkulasi dan nutrisinya dihubungkan melalui
plasenta yang mengangkut nutrisi dari tubuh induknya.

E. Cara Hidup
Pada umumnya mammalia melahirkan anaknya (vivipar) dan kemudian menyusui
anaknya sampai anaknya mandiri. Beberapa perkecualian, misalnya : pada hewan paruh
bebek (Platypus), bertelur, setelah menetas anaknya baru disusui. Pada hewan berkantung
(Marsupialia), contoh : kanguru, anaknya lahir muda (amat prematur) kemudian merayap
masuk, kantung induknya, mencari putting susu, kemudian menyusui dalam kantung
sampai mandiri.

Semua jenis mamalia, misalnya sapi, kambing dan marmut merupakan hewan
vivipar (kecuali Platypus). Mamalia jantan dan betina memiliki alat kelamin luar,
sehingga pembuahannya bersifat internal. Sebelum terjadi pembuahan internal, mamalia
jantan mengawini mamalia betina dengan cara memasukkan alat kelamin jantan (penis)
ke dalam liang alat kelamin betina (vagina). Ovarium menghasilkan ovum yang
kemudian bergerak di sepanjang oviduk menuju uterus. Setelah uterus, terdapat serviks
(liang rahim) yang berakhir pada vagina.

Testis berisi sperma, berjumlah sepasang dan terletak dalam skrotum. Sperma
yang dihasilkan testis disalurkan melalui vas deferens yang bersatu dengan ureter. Pada
pangkal ureter juga bermuara saluran prostat dari kelenjar prostat. Kelenjar prostat
menghasilkan cairan yang merupakan media tempat hidup sperma. Sperma yang telah
masuk ke dalam serviks akan bergerak menuju uterus dan oviduk untuk mencari ovum.
Ovum yang telah dibuahi sperma akan membentuk zigot yang selanjutnya akan
menempel pada dinding uterus. Zigot akan berkembang menjadi embrio dan fetus.
Selama proses pertumbuhan dan perkembangan zigot menjadi fetus, zigot membutuhkan
banyak zat makanan dan oksigen yang diperoleh dari uterus induk dengan perantara
plasenta (ari-ari) dan tali pusar

F. Habitat
Mamalia hidup pada berbagai tipe habitat, mulai dari habitat teresterial sampai
habitat akuatik, mamalia teresterial tersebar luas mulai dari kutub sampai ke kawasan
tropis (Wilson dkk., 1996). Mamalia teresterial dapat menempati tipe habitat yang
beraneka ragam, baik hutan maupun bukan hutan seperti kawasan pertanian, perkebunan,
gua dan padang rumput (Alikodra, 1990). Kebanyakan jenis mamalia di Indonesia hidup
di hutan hujan dipterocarpacea, dengan agak lebih sedikit spesies di hutan rawa dan hutan
kerangas. Banyak spesies mampu bertahan hidup di habitat yang berubah-ubah, dan
sering mudah terlihat di hutan yang baru ditebang dan hutan sekunder bahkan
perkebunan, dimana vegetasinya lebih jarang (Payne dkk., 2000). Mamalia juga banyak
menggunakan lahan pertanian sebagai habitat, sehingga dapat menjadi hama pertanian
karena mencari makan di lahan pertanian dan berlindung di hutan-hutan sekitarnya
(Alikodra, 1990). Kawasan pinggiran hutan yang berbatasan dengan perkebunan atau
lahan pertanian penduduk sering mendukung berbagai spesies binatang dengan kepadatan
yang relatif lebih tinggi (Payne dkk., 2000).

Hewan vertebrata dari golongan mamalia yang hidup di dalam air tetap bernapas
dengan paru-paru. Hal itu tampak jelas pada cara bernapasnya, misalnya paus. Setiap saat
paus muncul ke permukaan air untuk menghirup udara sebanyak-banyaknya sampai paru-
parunya penuh sekali, yaitu sekitar 3.350 liter. Setelah itu, paus akan menyelam kembali
ke dalam air. Dengan udara sebanyak itu, paus mampu bertahan selama kira-kira setengah
jam di dalam air. Pada saat muncul kembali di permukaan air, hasil oksidasi biologi
dihembuskan melalui lubang hidung, seperti pancaran air mancur. Sisa oksidasi ini
berupa karbon dioksida yang jenuh dengan uap air yang telah mengalami pengembunan
(kondensasi).

G. Manfaat
Setiap elemen kehidupan tentunya memiliki peranan yang dapat memberikan
kontribusi yang positif bagi lingkungannya. Mamalia memiliki peranan yang penting
dalam kelestarian . Mamalia sangat berperan dalam kehidupan manusia karena
dimanfaatkan untuk memenuhi banyak kebutuhan. Manusia dapat memenuhi kebutuhan
dengan memakan daging sapi, kambing, kerbau, unta atau babi. Kulit sapi dan kambing
merupakan bahan baku sandang, baik pakaian maupun sepatu. Gajah dapat digunakan
untuk mengangkut batang pohon atau balok kayu yang besar. Anjing atau sipanse telah
dijadikan bahan penelitian untuk eksplorasi angkasa luar. Selain itu, beberapa jenis
mamalia lainnya bermanfaat pula untuk penelitian dibidang kesehatan (kedokteran).
Kemampuan indra penciuman anjing juga dimanfaatkan pihak kepolisian untuk
menangani masalah kriminal misalnya pembunuhan atau perampokan.

Mamalia memiliki peranan yang penting dalam kelestarian ekosistem hutan.


Suyanto (2002) menjelaskan peranan mamalia, antara lain sebagai penyubur tanah,
penyerbuk bunga, pemencar biji, serta pengendali hama secara biologi. Selain
peranannya secara ekologis, mamalia juga memiliki peranan dalam bidang kesehatan,
ekonomi, serta estetika.

Anda mungkin juga menyukai