Pemanfaatan Biofertilizer Pada Tanaman Sayuran Mendukung Pengembangan Kawasan Rumah Pangan Lestari Di Papua
Pemanfaatan Biofertilizer Pada Tanaman Sayuran Mendukung Pengembangan Kawasan Rumah Pangan Lestari Di Papua
Penanggung Jawab :
Kepala Balai Pengkajaian Teknologi Pertanian Papua
Penyusun :
Arifuddin Kasim
Sitti Raodah Garuda
Septi Wulandari
Editor :
Syafruddin Kadir
Sri Rahayu D. Sihombing
Kata Pengantar
Pertanian organik adalah teknisk pertanian
yang menghindari penggunaan pupuk dan pestisida
kimia. Penggantian bahan-bahan kimia yang dinilai
berbahaya bagi kesehatan masyarakat dan
lingkungan seperti pemanfaatan mikroba agen
bioferrtilizer, menajdikan sistem pertanian lebih
aman bagi masyarakat dan lingkungan pertanian.
Biofertilizer sangat berperan untuk meningkatkan
produksi tanaman, dimana sistem pertanian organik
yang sebagain besar memanfaatkan sumber hara
bagi tanaman, penggunaan biofertilizer dapat
merupakan upaya efisiensi penggunaan bahan
organik tersebut.
Buku ini diharapkan dapat sebagai pelengkap
dalam menalukan kegiatan budidaya tanaman
sayuran mendukung pengembangan kawasan
rumah pangan lestari di Papua.
Kepala,
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
(BPTP) Papua
Daftar Isi
Halaman Sampul i
Kata Pengantar ii
Daftar Isi iii
Pendahuluan 1
Peranan Biofertilizer 4
III. Jenis-Jenis Biofertilizer 5
IV. Cara Aplikasi Biofertilizer 12
V. Hasil Kajian Biofertilizer 13
VI. Rekomendasi Biofertilizer 15
VII. Daftar Pustaka 16
iii
BPTP Papua
Pendahuluan
I. PENDAHULUAN
Dalam bidang pertanian khususnya pertanian
organic dikenal istilah biofertilizer yang dapat
digunakan untuk meningkatkan hasil tanaman.
Biofertilizer atau pupuk hayati adalah larutan konsentrat
campuran sel-sel beberapa jenis mikroorganisme
tertentu yang aktif (hidup), seperti mikroorganisme
pengikat nitrogen,pelarut pospat, dan pengurai senyawa
organic yang dapat menyuplai nutrisi yang dibutuhkan
oleh tanaman. Tidak seperti pupuk kimia pada
umumnya yang langsung meningkatkan kesuburan
tanah, biofertilizer menambahkan nutrisi melalui
proses alami dengan cara memperbaiki atmosfer
nitrogen, melarutkan fosfor, dan merangsang
pertumbuhan tanaman dengan memicu sintesis zat
tertentu yang dibutuhkan. Mikroorganisme dalam
biofertilizer mengembalikan siklus hara alami dan
membangun materi organic tanah. Biofertilizer tidak
mengandung N, P, dan K. Kandungan pupuk hayati
adalah mikroorganisme yang memiliki peranan positif
bagi tanaman. Kelompok mikroba yang sering digunakan
adalah mikroba-mikroba yang menambat N dari udara,
mikroba yang melarutkan hara (terutama P dan K), dan
mikroba yang merangsang pertumbuhan tanaman.
Provinsi Papua merupakan salah satu provinsi
yang memiliki wilayah dan agroekosistem yang 1
BPTP Papua
Pendahuluan
Pertumbuhan
tanaman
kentang yang
diberi
biofertilizer
Pertumbuhan
tanaman
kentang yang
diberi
biofertilizer
jenis bakteri
pelarut fosfat
3
BPTP Papua
Peranan Biofertilizer
tanaman kentang
BPTP Papua
Jens-Jenis Biofertilizer
11
BPTP Papua
Cara Aplikasi Biofertilizer
12
BPTP Papua
Hasil Kajian Biofertilizer
Kegiatan kajian
penggunaan biofertilizer
BPTP Papua di
Kabupaten Jayawijaya,
Papua Tahun 2014 14
BPTP Papua
Rekomendasi Biofertilizer
15
BPTP Papua
Daftar Pustaka