Oleh :
Nabilah 185070200111033
Penulis
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu penentu dalam keberhasilan perkembangan adalah konsep diri.
Konsep diri (self consept) merupakan suatu bagian yang penting dalam setiap
pembicaraan tentang kepribadian manusia. Konsep diri merupakan sifat yang
unik pada manusia, sehingga dapat digunakan untuk membedakan manusia
dari makhluk hidup lainnya.
Konsep diri seseorang dinyatakan melalui sikap dirinya yang merupakan
aktualisasi orang tersebut. Manusia sebagai organisme yang memiliki
dorongan untuk berkembang. Perkembangan yang berlangsung kemudian
membantu pembentukan konsep diri individu yang bersangkutan.
Segala keberhasilan banyak bergantung kepada cara individu memandang
kualitas kemampuan yang dimiliki. Pandangan dan sikap negatif terhadap
kualitas kemampuan yang dimiliki mengakibatkan individu memandang
seluruh tugas sebagai suatu hal yang sulit untuk diselesaikan, maka dari itu
sangatlah penting untuk seorang perawat memahami konsep diri. Memahami
diri sendiri terlebih dahulu baru bisa memahami klien
1.2 Tujuan
1.2.1. Memahami defenisi konsep diri
1.2.2. Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri
1.2.3. Memahami komponen atau bagian dari konsep diri
1.2.4. Memahami asuhan keperawatan konsep diri
1.3 Manfaat
1.3.1. Mahasiswa dapat mengetahui tentang konsep diri
1.3.2. Mahasiswa dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi konsep
diri
1.3.3. Mahasiswa dapat mengetahui asuhan keperawatan konsep diri
1
BAB II
ISI
2
BAB III
STUDI KASUS & ASUHAN KEPERAWATAN
3
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Karakteristik hubungan terapeutik perawat dengan pasien adalah dengan
mengkaji kualitas pribadi perawat sebagai penolong, fase-fase hubungan,
komunikasi fasilitatif, dimensi responsif dan tindakan, hambatan terapi, dan
hasil terapi. Selain itu, karakteristik seorang Perawat yang dapat
memfasilitasi hubungan terapeutik adalah kejujuran (dapat dipercaya), tidak
berbicara dan cukup apresiatif positif, empati bukan simpati, mampu melihat
masalah dari kacamata klien, menerima klien, sensitif terhadap perasaan
klien, tidak mudah larut oleh masa lalu klien atau diri perawat sendiri.
Untuk memberikan asuhan keperawatan berkualitas dibutuhkan sosok
perawat yang memiliki kualitas personal yang baik salah satunya adalah
klarifikasi nilai, kesadaran diri, kemampuan menjadi model, eksplorasi
perasaan, altruistik, tanggung jawab. Di dalam hubungan terapeutik terdapat
fase-fase yaitu fase pra interaksi, orientasi, kerja, terminasi. Selanjutnya
dalam komunikasi fasilitatif merupakan cerminan kemampuan perawat untuk
menerapkan prinsip komunikasi dan berbagai faktor yang memengaruhi.
Dimensi respon dan dimensi tindakan perawat jiwa meliputi rasa iklas,
hormat, empati, dan konkrit sedangkan dalam dimensi tindakan yaitu
konfrontasi, kesegeraan, pengungkapan diri, kataris, dan bermain peran.
Namun dengan demikian untuk mencapai hubungan terapeutik tidaklah muda
ada beberapa hambatan didalamnya yaitu yang pertama hambatan resisten,
kedua tranferens, ketiga countertransference, dan keempat pelanggaran batas.
4
DAFTAR PUSTAKA
Gail, W. M. (2013). Course Overview-Role Of the Advanced Practice Nurse &
Primary Care Issues Of Mental Health /Therapeutic Use Of Self. School
Of Nursing, The University Of Texas Health Science Center at San
Antonio.
Morgan, K. I., & Twosend, M. C. (2018). Psychiatric Mental Health Nursing:
Concepts Of Care in Evidence-Based Practice 9th Ed. Philadelphia: F. A.
Davis Company.
Nurhalimah. (2016). Modul Bahan Ajar Cetak Keperawatan Jiwa. Pusdik SDM
Kesehatan BPPSDMK: Dilindungi UU.
Shives, L. R. (2012). Basic Concepts Of Psychiatric-Mental Health Nursing 8th
Ed. Philadelphia: Wolters Kluwer Health, Lippincott Williams & Wilkins.
Sheila, L. V. (2011). Psychiatric Mental Health Nursing 5th Ed. Philadelphia:
Wolters Kluwer Health, Lippincott Williams & Wilkins.
Stuart, G. W. (2013). Principles & Practice Of Psychiatric Nursing 10th Ed.
Philadelphia: Elsevier Mosby.
Stuart, Keliat, & Pasaribu. (2016). Prinsip dan Praktik Keperawatan Kesehatan
Jiwa Stuart Edisi Indonesia. Jakarta: Elsevier.
Twosend, M. C. (2009). Psychiatric Mental Health Nursing: Concept Of Care in
Evidance Based Practise 6th Ed. Philadelphia: F. A. Davis Company.
Twosend, M. C. (2014). Essentials Of Psychiatric Mental Health Nursing:
Concept Of Care in Evidance Based Practise 6th Ed. Philadelphia: F. A.
Davis Company.
Wahyuningsih, S., Dida, S., Suminar, J. R., & Setianti, Y. (2019). Aktivitas
Komunikasi Keluarga Pasien, Kader Jiwa, Perawat Di Lingkungan Rumah
Orang Dengan Gangguan Jiwa Pasca Pasung. Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal
Ilmiah STIKES Kendal, 9(3), 267-286.
Yusuf, A., PK, R. F., & Nihayati, H. E. (2015). Buku Ajar Keperawatan
Kesehatan Jiwa. Jakarta: Salemba Medika.