Anda di halaman 1dari 10

RESUME

Asuhan Keperawatan pada Anak dengan diagnosa Medis Typus


Abdominalis di poli Anak Rumah Sakit Dr.R.Soedjono Selong

Nama pengkaji : Bq.Wenny Aldiarini


Tanggal pengkajian : 26-5-2017
I. IDENTITAS KLIEN
Nama : An ”A”
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal Lahir : 13-03-2011
Umur : 6 tahun 2 bulan
Agama : Islam
TB/BB : 110 cm/ 17 Kg
Alamat : Teros, Lombok Timur
Nama ayah : Tn. “S”
Nama ibu : Ny. “W”
Agama : Islam
Suku Bangsa : Sasak
Pekerjaan ayah : sopir
Pekerjaan ibu : pedagang
Diagnosa medis : typus abdominalis
No RM : 03-36-41-42
Sumber Informasi : Ibu klien
II. RIWAYAT KEPERAWATAN
a. Keluhan utama: Demam 3 hari
b. Riwayat kesehatan sekarang: Anak ”A” datang bersama
dengan ibunya ke poli anak tanggal 26 Mei 2017 pukul
08.05 Wita dengan keluhan demam sudah 3 hari, dan
mual-mual. Suhu: 37,60C, nadi = 112x/menit, RR =
27x/menit.
c. Riwayat kehamilan dan persalinan
1. Prenatal
Ibu klien mengatakan bahwa ia tidak pernah
menderita penyakit selama hamil. Ibu klien
mengatakan rajin memeriksakan kehamilannya setiap
bulan di bidan praktek, dan telah mendapatkan
imunisasi TT 2x selama kehamilan, ibu klien juga
tetap mengkonsumsi tablet tambah darah 1x sehari
selama kehamilan.
2. Natal
Ibu klien mengatakan bahwa ia melahirkan klien di
Bidan dekat rumahnya secara normal pada tanggal 13
maret 2011, dengan berat lahir 3500 gram dan
panjang badan 50 cm dan bayi menangis spontan.
3. Postnatal
Ibu klien mengatakan bahwa saat lahir, bayi sehat,
bayi langsung dibersihkan dan disuntikkan vitamin
K dan langsung diberikan asi, namun belum keluar.
d. Riwayat penyakit dahulu
Kluarga klien mengatakan An ”N” tidak pernah di rawat
inap di RS atau puskesmas hanya di bawa pada saat
batuk, pilek, demam untuk berobat saja, dan klien
juga tidak pernah mengalammi penyakit seperti ini
sebelumnya.
e. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu klien mengatakan di dalam keluarga tidak ada yang
mengalami penyakit yang sama seperti yang diderita An
”A” dan tidak ada riwayat penakit keturunan ataupun
menular.
Genogram
Keterangan :
: laki-laki/perempuan
: laki-laki/perempuan meninggal
: garis perkawinan
: garis keturunan
: klien
Klien merupakan anak pertama dan tunggal, klien
tinggal bersama dengan kedua orang tua.
f. Riwayat imunisasi
 BCG : Sudah diberikan saat umur 1 bulan
 DPT : Sudah diberikan saat umur 2-4 bulan
 Polio : Sudah diberikan saat umur 1-4 bulan
 Campak : Sudah diberikan saat umur 9 bulan
 Hepatitis B : Sudah diberikan pada saat lahir

g. Riwayat sosial dan lingkungan


1. Yang mengasuh:
Ibu klien mengatakan, klien diasuh oleh dirinya
dan suaminya
2. Hubungan dengan anggota keluarga:
Ibu klien mengatakan bahwa anak “A” dekat dengan
semua anggota keluarganya
3. Hubungan dengan teman sebaya:
Ibu klien mengatakan bahwa klien setiap hari
selalu bermain dengan teman-teman sebayanya baik
di rumah maupun di sekolahnya.
4. Pembawaan secara umun:
Klien tampak rapi, digendong ibunya dan terkadang
sambil menangis.
5. Lingkungan rumah
Ibu klien mengatakan bahwa lingkungan rumahnya
cukup bersih karena ia selalu membersihkannya.
III. PEMERIKSAAN FISIK (HEAD TO TOE)
a. Keadaan umum: lemah, akral teraba hangat
b. Kesadaran: Compos mentis
c. Vital sign: suhu = 37.60C, nadi = 110x/menit, RR =
27x/menit
d. BB/TB: 17 Kg/110 cm
e. Pemfis
1. Kepala : Bentuk simetris, distribusi rambut
merata, rambut dan kulit kepala
cukup bersih, tidak ada lesi atau
benjolan
2. Mata :Mata simetris, skelera putih
konjungtiva anemis.
3. Telinga : Tampak simetris, cukup bersih, tidak
ada benjolan.
4. Mulut : Mukosa bibir sedikit kering dan
Pucat.
5. Hidung : Bentuk normal ,lubang hidung dua,
tidak ada kotoran bentuk simetris
6. Leher : Bentuk simetris,tidak tampak lesi
tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid dan vena
jugularis.
f. Dada dan thoraks:
1. Dada simetris,Tidak ada benjolan ,tidak teraba
massa ,tidak ada nyeri teka, bunyi jantung tunggal
tidak terdengar bunyi jantung tambahan
g. Paru-paru
Bentuk dada simetris, tidak menggunakan otot bantu
nafas, suara nafas vesikuler.
h. Abdomen : bentuk simetris, tidak ada asites,tidak ada
nyeri tekan, perkusi terdengar tympani pada derah
abdomen dan pekak pada daerah hati
i. Ekstremitas atas dan bawah : Tidak diketemukan
kelumpuhan eksremities dan patah tulang, bentuk
ekstermitas atas dan bawah simertris kekuatan tonus
otot 5 5
5 5
j. Genitalia:
- Bentuk normal
- Eliminasi
 Pengeluaran urine: ibu mengatakan, klien buang
air kecil 5-6 kali per hari dengan warna urin
kuning jernih dan bau khas urin
 BAB : ibu mengatakan anaknya belum buang air
besar selama 2 hari terakhir
k. Tingkat perkembangan
1. Motorik kasar : Klien tampak lemas dan tidak ada
keinginan untuk beraktivitas
2. Motorik halus : Klien tidak mampu berkonsentrasi,
sudah beralih perhatian.
IV. KEADAAN KESEHATAN SAAT INI
a. Diagnosa medis: Thypus abdominalis
b. Status nutrisi :
3. BB lahir : 3500 gr
4. BB sekarang : 17 Kg
5. Tinggi badan : 110 cm
Status nutrisi : IMT/U
IMT = BB/TB2 = 17/(1,1)2 = 17/1,21 = 14,04
IMT/U = -1SD s/d Median = gizi baik.

V. PEMERIKSAAN PENUNJANG (LABORATORIUM)


Hasil mikrobiologi danparasitologi I
Jenis Hasil pemeriksaan Nilai Ket.
pemeriksaan rujukan
Infeksi typoid
Widal slide
O = 1/80 1/60 1/320 Negatif Negatif
H = 1/80 1/60 1/320 Negatif Negatif
AH = 1/80 1/60 1/320 Negatif Negatif
BH = 1/80 1/60 1/320 Negatif Negatif
VI. PROGRAM TERAPI
No Nama Obat Jenis obat Cara pemberian Dosis
1 Paracetamol Antipiretik Oral puyer 3x 200
mg
2 Solvita Syrup Vitamin Oral 2x1
sendok
teh
3 Cefixim syrup Antibiotik Oral 2 x1
sendok
teh
ANALISA DATA

No Data (Sign/ Symptom) Etiologi Problem


1 2 3 4
1. DS : Infasive bakteri Hipertermi
- Ibu klien mengatakan salmonella typhi
anaknya menderita
demam sudah 3 hari Masuk ke usus halus
disertai mual
Jaringan limfoid
DO : plaque peyeri
- Klien tampak lemas
endotoksemia
- Penampilan kurang rapi
- Akral teraba hangat Proses inflamasi
- Konjungtiva anemis
- Mukosa bibir kering
- TTV: Hipertermi
RR: 27x/m
S :37,60c
N : 110x/m
BB: 17 kg
TB :110 Cm

1. Diagnosa Keperawatan
Hipertermia berhubungan dengan proses infeksi bakteri
salmonella typosa ditandai dengan peningkatan suhu
tubuh mencapai 38,9 derajat celcius, klien tampak
lemas,mukosa bibir kering

2. Rencana tindakan keperawatan


Diagnosa Tujuan & Intervensi Kep Rasional
Kep kriteria hasil
Hiperterm Setelah 1. Monitor Suhu 1. Monitor suhu
ia dilakukan klien guna mengetahui
berhubung perubahan suhu
an dengan perawatan 1 x 30 pada klien
proses menit, keluarga 2. Warna kulit
infeksi mengetahui cara biasanya pucat
bakteri 2. Monitor warna jika terjadi
mengatasi demam
salmonell kulit hipertermia
a typosa klien di ruang 3. Peningkatan
ditandai perawatan atau nadi dan RR
dengan menandakan
di rumah dengan
peningkat 3. Monitor nadi, dehidrasi
an suhu Kriteria hasil RR 4. Minum air putih
tubuh 1. Ibu klien agar mengatasi
mencapai dehidrasi
37,6 menyatakan 4. Anjurkan akibat
derajat bahwa dia keluarga untuk penguapan panas
celcius, dapat memberi banyak tubuh
klien minum air putih
melakukan
tampak pada klien 5. Kompres hangat
lemas,muk kompres 5. Jelaskan terbukti dapat
osa bibir hangat pada keluarga cara menurunkan
pucat memberikan demam
anaknya
kompres hangat
2. Ibu ke klien 6. Antipiretik dan
mengetahui 6. Kolaborasi antibiotik
jenis, cara dengan dokter dapat mnurunkan
dalam pemberian suhu tubuh
pemberian, obat antibiotik pasien
dan dosis dan antipiretik
7. Agar keluarga
obat yang 7. Jelaskan pada
keluarga jenis mampu
diberikan memberikan obat
obat untuk
untuk penurun demam, dengan tepat
mengatasi cara pemberian pada klien
dan dosis obat sesuai resep
demam
8. Anjurkan kepada dokter
keluarga untuk
tirah baring dan 8.upaya –upaya
mengurangi tersebut dapat
aktifitas membantu
9. Anjurkan untuk menurunkan suhu
diet yang sesuai tubuh pasien serta
pada pasien meningkatkan
typoid kenyamanan pasien
- Tidak 9. makanan yang
mengkonsumsi merangsang dapat
makanan yag meningkatkan mual
merangsang pada pasien,
(santan, pedas, makanan yang
berbumbu,mengand tinggi serat lebih
ung alcohol) lama dicerna
- Tidak
mengkonsumsi
makanan yang
tinggi serat
3. Implementasi dan evaluasi

Hari/Tanggal Tindakan Evaluasi Paraf


Jam
Jumat, 26 Mei 1. Memonitor suhu klien S :
- ibu atau
2017 jam: 08. 2. Memonitor warna
kulit keluarga klien
20- 10.00 mengatakan sudah
3. Memonitor nadi, RR
mengerti mengenai
wita 4. Menganjurkan penanganan demam
keluarga untuk pada anaknya
memberi banyak minum
air putih pada klien O :
- keadaan umum
5. Menjelaskan pada klien lemah
RR : 24x/menit
keluarga cara
S : 37,4 C
memberikan kompres N :108x/menit
hangat ke klien BB :17kg
TB :110 Cm
6. Berkolaborasi dengan - Obat yang
dokter dalam didapatkan:
pemberian obat
Paracetamol 3x
antibiotik dan
antipiretik 200 mg
7. Menjelaskan pada Solvita Syrup
keluarga jenis obat
2x1 sendok teh
untuk penurun demam,
cara pemberian dan Cefixim syrup 2
dosis obat x1 sendok teh
8. Menganjurkan kepada A :
keluarga untuk tirah - masalah Belum
baring dan teratasi
mengurangi aktifitas
9. Menganjurkan untuk P :
diet yang sesuai Intervensi
penanganan demam
pada pasien typoid
dilanjutkan di
- Tidak mengkonsumsi rumah oleh ibu
makanan yag klien atau
merangsang (santan, keluarga :
pedas, - kompres hangat
berbumbu,mengandung - istirahat dan
alcohol) tirah baring
- konsumsi obat
- Tidak mengkonsumsi
antibiotik dan
makanan yang tinggi antipiretik
serat

Anda mungkin juga menyukai