Anda di halaman 1dari 15

MODUL KETERAMPILAN KLINIK

BLOK 6.6

GATAL

Tim Penyusun:
dr. Ismiralda Oke Putranti, Sp. KK
dr. Thianti Sylviningrum, M.Pd. Ked., M.Sc., Sp.KK

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
JURUSAN KEDOKTERAN
PURWOKERTO
2017
Daftar Isi
1. Pendahuluan
2. Tujuan
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
3. Ilustrasi kasus
4. Pengelolaan ..........................
a. Anamnesis
b. Pemeriksaan fisik
c. Pemeriksaan penunjang
d. Diagnosis dan DD
e. Penulisan resep
f. Edukasi
5. Prosedur Pengelolaan
6. Aktifitas pembelajaran
7. Form penilaian mahasiswa
8. Pustaka
9. Suplemen
Pendahuluan
Gatal atau pruritus atau itching adalah sensasi tidak nyaman yang
menimbulkan keinginan untuk menggaruk. Sensasi gatal tersebut dapat
berhubungan dengan kelainan kulit, kelainan sistemik, atau kondisi khusus
misalnya pada kehamilan dan usia lanjut. Keluhan gatal merupakan gejala yang
sering dikeluhkan pada penderita infeksi jamur golongan dermatofita; kelompok
penyakit dermatitis; infestasi cacing, tungau, dan kutu. Informasi yang diperoleh
dari anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang sangat membantu
dalam penegakan diagnosis penderita dengan keluhan gatal.
Modul gatal ini merupakan bahan belajar bagi mahasiswa di Jurusan
Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman untuk lebih
memahami bagaimana membentuk pola pikir tata laksana penderita dengan keluhan
gatal. Modul ini berisi pengertian, tujuan yang akan dicapai, dan strategi
pengelolaan penderita dengan keluhan gatal.

Tujuan Umum
a. Tujuan Umum :
Mahasiswa mampu menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan klinik
untuk menentukan diagnosis dan penatalaksanaan masalah pasien (simulasi)
secara terstruktur dan komprehensif, untuk kasus dengan keluhan utama gatal.

b. Tujuan Khusus :
- Mahasiswa dapat melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, melakukan atau
mengusulkan pemeriksaan penunjang dengan melakukan atau memprediksi
interpretasi hasil dari pemeriksaan penunjang tersebut, menyusun diagnosis
dan diagnosis banding, serta menyusun resep berisi terapi sesuai dengan
kondisi pasien (simulasi) dengan keluhan gatal terutama pada :
1. Kelompok dermatofitosis : tinea capitis, tinea facialis, tinea corporis, tinea
cruris, tinea manuum, tinea pedis, tinea unguium, tinea imbricata.
2. Dermatitis atopik, dermatitis kontak alergi, dermatitis kontak iritan,
dermatitis numularis, neurodermatitis.
3. Urtikaria
4. Scabies
5. Pediculosis
6. Cutaneous Larva Migran
- Mahasiswa dapat memberi edukasi untuk penanganan gatal sesuai dengan
kondisi pasien (simulasi) dengan keluhan gatal.

Ilustrasi kasus :
Seorang perempuan berusia 45 tahun, datang ke Puskesmas dengan keluhan
bercak merah gatal di pantat sejak 3 bulan yang lalu.
Pengelolaan pasien :
Berikut adalah algoritma tata laksana penderita dengan keluhan gatal.

Gambar 1. Algoritma tata laksana penderita dengan keluhan gatal


Pendekatan awal keluhan gatal terdiri dari anamnesis dan pemeriksaan fisik untuk
menentukan apakah keluhan gatal tersebut disebabkan kelainan kulit atau karena
ada kelainan sistemik yang mendasarinya. Adanya lesi kulit primer dapat
membantu menentukan kelainan kulit sebagai penyebab keluhan gatal. Evaluasi
kelainan tiroid, limfoma, renal dan hepar, serta diabetes melitus membantu untuk
menentukan ada tidaknya keterlibatan kelainan sistemik pada penderita dengan
keluhan gatal. Pemeriksaan penunjang, penegakan diagnosis dan diagnosis
banding, penentuan terapi dan edukasi serta evaluasi.

I. Pada anamnesis :
Pertanyaan yang harus ditanyakan meliputi:
a. Identitas : jenis kelamin, usia, alamat, pekerjaan wajib ditanyakan untuk
kelengkapan identitas penderita dan informasi tambahan keluhan gatal.
b. Pada anamnesis, pertanyaan yang disampaikan mengacu pada prinsip
Sacred Seven dan Fundamental Four.
Prinsip Sacred seven pada saat menggali informasi dari riwayat penyakit
sekarang terdiri dari :
a. Lokasi
b. Onset/awitan dan kronologis
c. Kuantitas keluhan
d. Kualitas keluhan
e. Faktor-faktor yang memperberat keluhan
f. Faktor-faktor yang memperingan keluhan
g. Analisis sistem yang menyertai keluhan utama
Faktor penting yang perlu ditanyakan lebih lanjut pada riwayat penyakit
sekarang : paparan terhadap produk baru baik oles, topikal, atau airborne
substances baik berupa kosmetik atau obat.
c. Riwayat Penyakit Dahulu (RPD) :
Informasi yang penting untuk diketahui yaitu adanya keluhan yang sama
sebelumnya, penyakit lain yang pernah diderita atau masih diderita sampai
saat ini, dan obat yang sedang atau masih dikonsumsi sampai sekarang.
Riwayat alergi obat juga perlu untuk ditanyakan.
d. Riwayat Penyakit Keluarga :
Informasi tentang ada tidaknya keluhan yang sama dengan anggota keluarga
maupun orang yang tidak memiliki hubungan persaudaraan tetapi tinggal
serumah perlu diketahui bila ada kecurigaan pada penyakit yang menular.
Informasi tentang kemungkinan keterlibatan genetik dapat diketahui
melalui riwayat penyakit keluarga dalam 3 generasi terakhir.
e. Riwayat Sosial dan Ekonomi
Menanyakan status sosial penderita seperti pendidikan, pekerjaan,
pernikahan, kebiasaan/hobi pasien, aktivitas seksual, sumber keuangan,
asuransi kesehatan dan kepercayaan.

II. Pada pemeriksaan fisik :


Alat dan bahan yang dibutuhkan untuk melakukan pemeriksaan fisik meliputi : alat
pengukur tinggi badan dan berat badan, tensimeter, termometer, stetoskop, senter,
dan kaca pembesar.
Prinsip umum sebelum melakukan pemeriksaan fisik terdiri dari :
a. Persetujuan dari penderita (informed consent).
b. Pemakaian alat dan tindakan perlindungan diri bila diperlukan : sarung
tangan, masker, cuci tangan menurut WHO baik sebelum dan sesudah
melakukan pemeriksaan.
c. Pemeriksa melakukan komunikasi yang efektif, berusaha membuat
penderita nyaman selama pemeriksaan fisik dilakukan.
d. Penderita diminta untuk menunjukkan area tubuh yang berhubungan dengan
keluhan gatal termasuk untuk membuka baju.
e. Pemeriksa melakukan pemeriksaan fisik secara lege artis.

Pemeriksaan fisik pada penderita dengan keluhan gatal :


Pemeriksaan fisik meliputi keadaan umum, status gizi, tanda vital, bila diperlukan
dilakukan pemeriksaan general meliputi pemeriksaan hepar, lien, kelenjar limfe.
Pemeriksaan lokal pada kulit dilakukan dengan mengidentifikasi area tubuh yang
terlibat, ujud kelainan kulit primer dan sekunder beserta pola/distribusinya.
III. Pemeriksaan Penunjang
Jika diagnosis masih belum jelas setelah dilakukan anamnesis dan pemeriksaan
fisik, atau pemberian terapi awal tidak efektif, maka dapat dilakukan pemeriksaan
penunjang sebagai berikut :
a. Kerokan kulit : dilanjutkan dengan pengecatan dengan KOH 10-30% untuk
kecurigaan ke arah infeksi jamur dan scabies.
b. Pemeriksaan lampu wood : untuk membantu penegakan diagnosis infeksi
jamur tertentu.
c. Biopsi kulit jika diperlukan.
d. Kultur dari kulit atau jaringan bila diperlukan.
e. Pemeriksaan darah lengkap, gula darah, ureum, kreatinin, alkaline
phosphatase, fungsi hepar,pemeriksaan hormon tiroid bila diperlukan.
IV. Diagnosis dan diagnosis banding
Diagnosis banding penderita dengan keluhan gatal yang berhubungan dengan
kulit :
Diagnosis banding penderita dengan keluhan gatal yang berhubungan dengan
penyakit sistemik atau kondisi tertentu:
Diagnosis kerja penderita dengan keluhan gatal dilakukan berdasarkan hasil
anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang.
V. Terapi
Terapi diberikan pada penderita sesuai dengan diagnosis dan kondisi individu
serta sesuai dengan standar kompetensi dokter Indonesia. Apabila termasuk
kompetensi 4 dapat dikelola secara mandiri, sedangkan kompetensi 3 perlu
dilakukan rujukan kepada dokter spesialis yang sesuai setelah tatalaksana
sementara/ awal diberikan.
Terapi farmakologi :
a. Kausatif
b. Simtomatis
c. Suportif bila diperlukan
Terapi non farmakologis : Asupan nutrisi
VI. Edukasi
Edukasi yang diberikan pada penderita meliputi :
a. Berhubungan dengan penyebab, cara penularan, pengobatan, tanda dan
gejala efek samping obat, tanda perbaikan, cara penularan, tanda
kesembuhan.
b. Gaya hidup yang mendukung kesembuhan penyakit.
VII.Tindak Lanjut
Kontrol ke dokter bila belum ada perubahan/perbaikan/muncul efek samping
obat.
PROSEDUR PENGELOLAAN
a. Perkenalan
b. Inform konsen
c. Anamnesis
d. Cuci tangan & persiapan pemeriksaan
e. Pemeriksaan fisik: (antropometri, KU, kesadaran, TV, status generalis,
status lokalis )
f. Cuci tangan sesudah pemeriksaan, membereskan peralatan
g. Penentuan & interpretasi PF penunjang
h. Penegakan diagnosis
i. Penatalaksanaan
j. Edukasi
k. penutup
Aktifitas pembelajaran
waktu aktivitas mahasiswa trainer material
5 menit pendahuluan mendengarkan menjelaskan -
2x 10 Latihan Melakukan - observasi - Kasus
menit anamnesis anamnesis - Pasien
( 2 mhs) Standar
5 menit Umpan balik Mendengarkan - memberikan umpan
balik
10 menit Perencanaan Mendiskusikan - memberikan umpan
pemeriksaan diagnosis balik
fisik & banding,
penunjang pemeriksaan fisik
& penunjang
2x 10 Latihan Melakukan - observasi kasus
menit pemeriksaan pemeriksaan fisik Pasien
fisik (2 mhs) Standar
10 menit Umpan balik Mendengarkan, - memberikan umpan
mengamati balik ( &
mendemonstrasikan
bila diperlukan)
2x 15 Latihan Melakukan - memberikan umpan kasus
menit pemeriksaan pemeriksaan balik ( & Pasien
penunjang penunjang &/ mendemonstrasikan Standar
interpretasikan bila diperlukan) intrumen
10 menit Diagnosis Mendiskusikan - memberikan umpan
rencana Dx & tatalaksana, balik
tatalaksana Penulisan resep
10 menit Tatalaksana Menjelaskan dx, - memberikan umpan kasus
tatalaksana dan balik Pasien
memberikan Standar
edukasi ( 1 mhs)

5 menit evaluasi -bertanya, - evaluasi, penutupan


mendengarkan sesi

FORM PENILAIAN MAHASISWA


Nama Mahasiswa :
NIM :
No Aspek yang Dinilai Nilai
0 1 2
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan Fisik
3. Pemeriksaan Penunjang
4. Diagnosis dan Diagnosis
Banding
5. Terapi dan Tata Laksana
6. Komunikasi
7. Profesionalisme
Jumlah

Keterangan :
0 : tidak dilakukan
1 : dilakukan tetapi kurang sempurna
2 : dilakukan dengan sempurna

Purwokerto, …………………….
Evaluator,
(………………………………...)

No. Kompetensi 0 1 2 3 Bobot


1 Anamnesis Peserta ujian Peserta ujian mampu Peserta ujian mampu Peserta ujian mampu 2
tidak memfasilitasi pasien memfasilitasi pasien memfasilitasi pasien
memfasilitasi untuk menceritakan untuk menceritakan untuk menceritakan
pasien untuk kesakitannya dengan kesakitannya dengan kesakitannya dengan
menceritakan menggali1-3 dari 7 menggali 4-6 dari 7 menggali seluruh
kesakitannya. pertanyaan berikut: pertanyaan berikut: pertanyaan berikut:
1. Keluhan utama dan 1. Keluhan utama dan 1. Keluhan utama dan
riwayat penyakit riwayat penyakit riwayat penyakit
sekarang sekarang sekarang
2. Faktor pemicu 2. Faktor pemicu 2. Faktor pemicu
3. Faktor yang 3. Faktor yang 3. Faktor yang
memperberat memperberat memperberat
4. Faktor yang 4. Faktor yang 4. Faktor yang
memperingan memperingan memperingan
5. Riwayat penyakit 5. Riwayat penyakit 5. Riwayat penyakit
dahulu dahulu dahulu
6. Riwayat pengobatan 6. Riwayat pengobatan 6. Riwayat pengobatan
7. Riwayat keluarga 7. Riwayat keluarga dan 7. Riwayat keluarga dan
dan sosial sosial sosial
2 Pemeriksaan Peserta ujian Peserta ujian melakukan Peserta ujian melakukan Peserta ujian melakukan 2
Fisik tidak melakukan pemeriksaan fisik sesuai cuci tangan sebelum cuci tangan sebelum dan
pemeriksaan fisik masalah klinik pasien, dan setelah pemeriksaan, setelah pemeriksaan,
yang sesuai menggunakan senter dan melakukan pemeriksaan
melakukan pemeriksaan
dengan masalah kaca pembesar, namun fisik sesuai masalah klinik
klinik pasien tidak melakukan cuci pasien menggunakan fisik sesuai masalah klinik
tangan sebelum dan senter dan kaca pasien menggunakan
atau setelah pelakukan pembesar dengan senter dan kaca
pemeriksaan fisik menggunakan teknik pembesar dengan
Atau pemeriksaan yang menerapkan prinsip
Peserta ujian melakukan benar tetapi tidak runut sebagai berikut:
cuci tangan sebelum dan
setelah pemeriksaan, ● Menggunakan teknik
melakukan pemeriksaan pemeriksaan yang
fisik sesuai masalah klinik benar
pasien, menggunakan ● Sistematik/runut
senter dan kaca sampai ke
pembesar dengan pemeriksaan lokalis
menggunakan teknik
pemeriksaan yang tidak
benar
3 Interpretasi Peserta ujian Peserta ujian dapat Peserta ujian dapat Peserta ujian dapat 2
Pemeriksaan tidak dapat menentukan sebagian menentukan sebagian menentukan seluruh
Penunjang menentukan atau seluruh pemeriksaan penunjang pemeriksaan penunjang
pemeriksaan pemeriksaan penunjang yang dibutuhkan dan yang dibutuhkan dan
penunjang yang yang dibutuhkan tetapi melakukan interpretasi melakukan interpretasi
diperlukan tidak dapat melakukan yang tepat yang tepat
interpretasi yang tepat
4 Menentukan Peserta ujian Peserta ujian mampu Peserta ujian mampu Peserta ujian mampu 2
diagnosis dan tidak dapat menentukan diagnosis, menentukan diagnosis menentukan diagnosis
menentukan tetapi tidak dapat
diagnosis diagnosis dan menentukan diagnosis dan satu diagnosis dan dua diagnosis
banding diagnosis banding bandingnya banding banding dengan tepat
5 Tatalaksana Peserta ujian Peserta ujian memilih Peserta ujian memilih Peserta ujian memilih 2
Farmakoterapi memilih obat yang obat dengan obat dengan tepat sesuai obat dengan tepat sesuai
tidak tepat menerapkan beberapa seluruh prinsip berikut: seluruh prinsip berikut:
prinsip berikut:
Atau 1.Tepat indikasi 1. Tepat indikasi
1. Tepat indikasi 2.Tepat dosis 2. Tepat dosis
Peserta ujian 2. Tepat dosis 3.Tepat sediaan 3. Tepat sediaan
tidak dapat 3. Tepat sediaan 4.Tepat cara 4. Tepat cara
memilih obat 4. Tepat cara pemberian pemberian
pemberian 5. Tepat harga 5. Tepat harga
TETAPI tidak DAN
menuliskan resep
dengan lengkap ● menuliskan resep
dengan lengkap dan
benar.
6 Komunikasi Peserta ujian Peserta ujian Peserta ujian Peserta ujian 2
dan Edukasi sama sekali tidak menunjukkan menunjukkan menunjukkan
melakukan 4 kemampuan kemampuan kemampuan
prinsip komunikasi berkomunikasi dengan berkomunikasi dengan berkomunikasi dengan
menerapkan salah satu menerapkan 2-3 dari 4 menerapkan seluruh
prinsip berikut: prinsip berikut: prinsip berikut:

1. mampu membina 1. mampu membina 1. mampu membina


hubungan baik hubungan baik hubungan baik
dengan pasien dengan pasien dengan pasien
secara verbal non secara verbal non secara verbal non
verbal (ramah, verbal (ramah, verbal (ramah,
terbuka, kontak terbuka, kontak terbuka, kontak
mata, salam, mata, salam, empati mata, salam,
empati dan dan hubungan empati dan
hubungan komunikasi dua hubungan
komunikasi dua arah, respon) komunikasi dua
arah, respon) 2. mampu memberikan arah, respon)
2. mampu kesempatan pasien 2. mampu
memberikan untuk bercerita dan memberikan
kesempatan pasien mengarahkan cerita kesempatan
untuk bercerita dan 3. mampu untuk pasien untuk
mengarahkan melibatkan pasien bercerita dan
cerita dalam membuat mengarahkan
3. mampu untuk keputusan klinik, cerita
melibatkan pasien pemeriksaan klinik. 3. mampu untuk
dalam membuat 4. mampu memberikan melibatkan pasien
keputusan klinik, penyuluhan yang dalam membuat
pemeriksaan klinik. isinya sesuai keputusan klinik,
4. mampu dengan masalah pemeriksaan
memberikan pasien klinik.
penyuluhan yang 4. mampu
isinya sesuai memberikan
dengan masalah penyuluhan yang
pasien isinya sesuai
dengan masalah
pasien
7 Perilaku Peserta ujian tidak Meminta izin secara lisan Meminta izin secara lisan Meminta izin secara lisan 2
profesional meminta izin dan 1-2 poin berikut : dan 3 poin berikut: dan melakukan di bawah
secara lisan dan ini secara lengkap:
sama sekali tidak 1. melakukan 1. melakukan
melakukan poin setiap tindakan setiap tindakan 1. melakukan
dengan berhati- dengan berhati- setiap tindakan
berikut: hati dan teliti hati dan teliti dengan berhati-
sehingga tidak sehingga tidak hati dan teliti
1. melakukan membahayakan membahayakan sehingga tidak
setiap tindakan pasien dan diri pasien dan diri membahayakan
dengan berhati- sendiri sendiri pasien dan diri
hati dan teliti 2. memperhatikan 2. memperhatikan sendiri
sehingga tidak kenyamanan kenyamanan 2. memperhatikan
membahayakan pasien pasien kenyamanan
pasien dan diri 3. melakukan 3. melakukan pasien
sendiri tindakan sesuai tindakan sesuai 3. melakukan
2. memperhatikan prioritas prioritas tindakan sesuai
kenyamanan 4. menunjukan 4. menunjukan prioritas
pasien rasa hormat rasa hormat 4. menunjukan
3. melakukan kepada pasien kepada pasien rasa hormat
tindakan sesuai 5. mengetahui 5. mengetahui kepada pasien
prioritas keterbatasan keterbatasan 5. mengetahui
4. menunjukan dengan dengan keterbatasan
rasa hormat merujuk atau merujuk atau dengan
kepada pasien melakukan melakukan merujuk atau
5. mengetahui konsultasi bila konsultasi bila melakukan
keterbatasan diperlukan diperlukan konsultasi bila
dengan
diperlukan
merujuk atau
melakukan
konsultasi bila
diperlukan

Pustaka
Moses S, 2003, Pruritus, American Family Physician, 68, 1135-1142.

Reamy BV, 2011, A Diagnostic Approach to Pruritus, American Family Physician,


84, 195-202.

Goldsmith, Lowell A, Fitzpatrick, Thomas B, 2012, Fitzpatrik’s dermatology in


general medicine, New York: McGraw-Hill Medical.

Anda mungkin juga menyukai