Anda di halaman 1dari 2

Mala Hayati :

Pandangan Penyaji di Revolusi Industri 4.0 Apakah sebuah Tantangan/Peluang bagi Akuntan ?

Faktor Terpenting apa yang harus disiapkan menghadapi Era 4.0 ?

Jawab :

Menurut Kami, di era Revolusi Industri 4.0 ini merupakan sebuat tantangan dan juga sebuah peluang bagi seorang akuntan.
Tantangan revolusi industri era 4.0 dapat mengubah secara keseluruhan peran dan standar akuntan saat ini.

Perubahan peran akuntan tersebut antara lain:

1. Menyediakan pendapat atau analisis mengenai data. Akuntan dituntut untuk mampu mengidentifikasikan pertanyaan atas
data, analisis statistik, pengecekan kualitas data dan interpretasi hasil olah data.
2. Berlaku sebagai penasihat, baik sebagai penasihat bisnis, spesialis atau berperan sebagai partner bisnis.
3. Mampu bekerjasama dalam penguasaan teknologi yang meliputi manipulasi data, bekerja dengan robot atau sejenisnya dan
sebagai trainer dalam bidang kecerdasan buatan (artificial intelligence)
4. Profesi akuntan berkembang tidak hanya dalam aspek finansial akan tetapi akan meluas kepada aspek laporan non finansial
(non-financial reporting) dan keamanan data di dunia maya (cyber security)

Akuntan dalam perspektif revolusi industri sudah bukan lagi sebagai “book keeper” tetapi meluas menjadi hal yang baru
yang bisa jadi tidak menyentuh sama sekali aspek finansial. Eksplorasi hal baru tentunya juga menimbulkan spesialisasi yang
belum ada pada saat sekarang. Spesialisasi disini akan bertambah menjadi bidang pekerjaan baru yang menuntut kapabilitas,
kapasitas serta kompetensi yang berbeda pula. Sehingga peran akuntan dapat bertransformasi dengan baik sesuai
perkembangan teknologi.

Faktor yang harus di miliki seorang akuntan di era revolusi industry 4.0 yaitu Seorang lulusan akuntan dalam mengembangkan
kapasitas kognitif nya perlu menggunakan metode pembelajaran yang dapat meningkatkan aspek paling krusial yaitu literasi
data, sehingga dapat berpikir kritis dan sistematik. Untuk memiliki kemampuan literasi data yaitu dengan membaca,
menganalisis dan menggunakan informasi dalam format data besar ( big data ) dan literasi teknologi. Literasi teknologi berarti
memahami cara kerja mesin, aplikasi teknologi, Artificial Intelligence (AI) dan prinsip - prinsip teknik (engineering principles).
Sehingga kombinasi literasi manusia, data dan teknologi mampu menjawab tantangan revolusi industri 4.0.

Putri Inka

Bagaimana Fintech Mendapatkan Keuntungan ?

Fintech (Financial Technology) adalah inovasi di bidang jasa keuangan yang sedang tren di Indonesia. Fintech memberikan
pengaruh kepada masyarakat secara luas dengan memberikan akses terhadap produk keuangan sehingga transaksi menjadi lebih
praktis dan efektif. Salah satu contohnya adalah perusahaan uang elektronik seperti OVO, Go Pay dan Lain-lain. Bagaimana
mendapatkan keuntungan padahal banyak memberikan promo dan diskon.

Menurut Kelompok Kami Promo dan diskon itu sama Halnya dengan masang iklan di televisi, koran, billboard, dan lain lain.
Ketika iklan hanya memperkenalkan pembeli dengan produk tersebut, promo juga mendorong pembeli untuk membeli atau
memakai nya. Jadi Perlahan promo tersebut, dari gratis, dari besar mengecil mengecil.

Contohnya : yang awalnya naik taksi bayar 20 ribu kesekolah merasa mahal, lalu taksi online hanya nol Rupiah, murah ya?
Makan fried chicken, 30 ribu sekali makan. Dapat cashback jadi tinggal 13 ribu. Murah ya? Tanpa kita sadari perlahan diskon
mengecil. Anda naik taksi jadi 2 ribu 5 ribu 10 ribu 16 ribu.. Dan akhirnya 20 ribu terasa murah buat anda. Praktis. Anda tidak
lagi ribet cari parkir, atau mungkin… Anda sudah lupa caranya nyetir! Makan pun belanja pun ndak lagi mikir uang kembalian
receh dll sehingga waktu harganya full anda tetap lebih suka pake metode bayar tersebut. Akibat nya, taksi konvensional, depot
konvensional yang tidak terima gopay ovo mulai tidak laku.. Mereka terpaksa gabung. Perlahan lahan modal mereka kembali
tanpa anda sadari

Anda mungkin juga menyukai