PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
merupakan bagian integral dari sistem dan tatanan kehidupan sosial masyarakat. Aktivitas
komunikasi dapat dilihat pada setiap aspek kehidupan sehari-hari manusia mulai dari
bangun tidur sampai ia beranjak tidur kembali. Bisa dipastikan sebagian besar dari
kegiatan dalam kehidupan kita bergantung pada komunikasi, baik komunikasi verbal
maupun nonverbal.
hari. Melalui komunikasi seseorang tumbuh dan belajar, menemukan pribadi kita dan
orang lain, kita bergaul, bersahabat, bermusuhan, mencintai atau mengasihi orang lain,
membenci orang lain dan sebagainya. Maka dari itu komunikasi memegang peranan yang
massa. Dan yang akan penulis bahas saat ini adalah komunikasi massa. Dewasa ini
komunikasi massa sering menjadi perbincangan berbagai kalangan, mulai dari peranan
dan fungsinya di masyarakat. Namun, selain hal tersebut juga ada beberapa permasalah
yang menimpa komunikasi massa, mulai dari pesan atau materi yang disampaikan
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
BAB II
KONSEP TEORI
Terapeutik merupakan kata sifat yang dihubungkan dengan seni dari penyembuhan
(Ashorby dalam Intan, 2005). Maka di sini dapat diartikan bahwa terapeutik adalah
terapeutik itu sendiri adalah komunikasi yang direncanakan dan dilakukan untuk
menjalin hubungan saling percaya dengan klien, sehingga akan lebih efektif dalam
1. Membantu pasien untuk memperjelas dan mengurangi beban perasaan dan pikiran
serta dapat mengambil tindakan untuk mengubah situasi yang ada bila pasien
2. Mengurangi keraguan, membantu dalam hal mengambil tindakan yang efektif dan
3
C. Manfaat Komunikasi Terapeutik
1. Mendorong dan mengajukan kerja sama antara perawat dengan pasien melalui
Stuat dan Sundeen (dalam Christina, dkk., 2003) mengatakan ada dua persyaratan
1. Semua komunikasi harus di tujukan untuk menjaga harga diri pemberi maupun
penerima pesan.
Komunikasi terapeuti kini akan efektif bila melalui penggunaan dan latihan yang
sering.
menghadirkan diri secara fisik yang dapat memfasilitasi komunikasi terapeutik, yaitu:
1. Berhadapan
4
2. Mempertahankan kontak mata
Kontak mata pada level yang sama berarti menghargai klien dan menyatakan
Tidak melipat kaki atau tangan menunjukan keterbukaan untuk berkomunikasi dan
siap membantu
5. Tetaprileks
menyenangkan.
Proses komunikasi terapeutik melalui fase atau tahapan dimulai dari tahap
Adalah tahap masa persiapan sebelum berhubungan atau komunikasi dengan klien
Adalah kegiatan perawat pada pertemuan pertama dengan klien , Tahap orietasi
adalah dasar bagi komunikasi selanjutnya, kegagalan tahap ini menjadi kegagalan
peran perawat yaitu membantu klien , sedangkan kekuatan dan keinginan untuk
3. Fase kerja
b. Perawat dituntut untuk mempunyai kepekaan dan tingkat analisa yang tinggi
d. Perawat harus peka pada ungkapan klien verbal maupun non verbal.
4. Fase terminasi
dibagi dua yaitu termianasi sementara dan terminasi akhir Terminasi sementara
6
yaitu pada setiap akhir pertemuan sedangkan terminasi akhir yaitu perawat telah
tindakan perawatan
Keluarga adalah sebagai suatu sistem yang terdiri atas individu-individu yang
dimana sebagian besar dari kita mempelajari komunikasi, bahkan bisa dikatakan
tempat dimana sebagian besar dari kita belajar bagaimana kita berpikir mengenai
terkait antara para anggota keluarga, walau hanya berdasarkan pada ikatan darah atau
kontrak-kontrak yang sah sebagai dasar bagi sebuah keluarga (Brommel, 1986)
tua, dan anak. Walaupun orang tua merupakan fokus penting dalam berkomunikasi
7
Melaksanakan penjajakan terhadap anak memerlukan input dari anak itu
sendiri (verbal dan non verbal), informasi dari orang tua dan observasi perawat
sendiri. Orang tua merupakan fokus penting dalam komunikasi segi tiga (anak-orang
pembantunya.
langkah seperti: mendorong orang tua untuk berbicara, mengarahkan pada pokok
hambatan komunikasi.
pertanyaan terbuka untuk menggali data sebanyak mungkin. Misalnya “bu, bisa
dijelaskan bagaimana kondisi putra ibu sebelum dibawa ke rumah sakit ini?”
adalah salah satu kesulitan dalam mencapai tujuan komunikasi efektif. Salah satu
3. Mendengarkan
Mendengarkan adalah unsur yang paling penting dalam komunikasi yang efektif.
sungguh-sungguh pada klien. Ini merupakan proses aktif karena konsentrasi dan
8
perhatian ditujukan pada semua aspek percakapan yaitu : verbal,non verbal, dan
4. Diam Sejenak
Diam sebagai satu respon, sering kali merupakan tehnik wawancara yang sulit
5. Bersikap Empati
Empati berarti ikut merasakan perasaan orang lain secara obyektif. Perawat yang
empati berusaha sebanyak mungkin melihat keadaan dari sudut pandang klien atau
keluarga. Empati berbeda dengan simpati, simpati tidak selalu ada unsur hubungan
merasakan apa yang ibu rasakan saat ini, mudah-mudahan ibu sabar dan mendapat
6. Meyakinkan
Hampir semua orang tua ingin menjadi orang tua yang baik dan ingin
yang menghargai dan memperhatikan perannya sebagai orang tua dan ingin agar
diri sebagai orang tua. “kami akan berusaha maksimal membantu mengatasi
masalah putra ibu dan kita berharap semoga dapat segera teratasi”
7. Menentukan Masalah
Perawat dan orang tua harus sepakat bahwa masalah itu ada. Perawat akan
bersama ibu menetapkan apakah masalahnya ini benar atau tidak. Misalnya :
9
“kalau saya perhatikan mata putra ibu ini cowong,mukosa bibirnya kering dan
8. Memecahkan Masalah
Pemahaman dan pengenalan masalah harus disepakati oleh orang tua kemudian
terhadap keluarga dan mencoba mencari pemecahan masalah yang lebih efektif.
Misalnya : “kalau benar putra ibu dehidrasi, maka kita harus segera melakukan
rehidrasi, sebab bila terlambat dapat berakibat vatal bagi kondisi putra ibu”.
9. Mengadaptasi Bimbingan
Segera setelah masalah diindentifikasi dan disetujui oleh perawat dan orang tua,
maka dapat mulai merencanakan pemecahannya. Orang tua yang dilibatkan dalam
situasi memungkinkan, keputusan yang diambil adalah berasal dari orang tua dan
10
j. Membuat konklusi yang menghakimi
11
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
informasi) baik dalam bentuk verbal maupun non verbal dari pengirim ke penerima pesan
dengan tujuan adanya perubahan (baik dalam aspek kognitif, afektif maupun psikomotor).
Komunikasi dalam interaksi keluarga sering terjadi komunikasi antar pribadi yang
dilakukan dengan spontan antara anggota keluarga, tidak mempunyai tujuan yang
ditetapkan terlebih dahulu. Apabila percakapan mereka semakin serius, maka dapat terjadi
B. Saran
Diharapkan perawat dapat melakukan komunikasi dengan keluarga dengan baik dan
12
DAFTAR PUSTAKA
Balson, Maurice. 1999. Becoming Better Parents: Menjadi Orang Tua yang Sukses.
Jakarta: PT Grasindo.
Grasindo
Suhendi, H. Hendi dan Ramdani Wahyu. 2001. Pengantar Studi Sosiologi Keluarga.
Walgito, Bimo. 2004. Bimbingan & Konseling di Sekolah. Yogyakarta: Andi Offset.
http://putrakietha.blogspot.com/2013/12/komunikasi-terapeutik.html
Graha Ilmu.
13