DISUSUN OLEH :
Luka post op
Insisi abdomen
Anastesi
Jaringan terbuka
Terputusnya perdarahan
inkontuinitas
jaringan,
Proteksi kurang
pembuluh Hb turun
darah dan
saraf
Invasi bakteri Kurang oksigen
Merangsang
Resiko Infeksi pengeluaran Kelemahan
histamin
Imobilisasi
Nyeri akut
Intoleransi
Aktifitas
( Hidayati, 2010 )
6. Konsep Postpartum
Post partum adalah masa atau waktu sejak bayi dilahirkan dan
plasenta keluar lepas dari rahim, sampai enam minggu berikutnya, disertai
dengan pulihnya kembali organ-organ yang berkaitan dengan kandungan,
yang mengalami perubahan seperti perlukaan dan lain sebagainya
berkaitan saat melahirkan (Suherni, 2009).
B. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a. Identitas dan biodata klien
Meliputi nama, umur, alamat, agama, jenis kelamin, suku bangsa, status
perkawinan, pekerjaan, pendidikan, tanggal masuk rumah sakit, nomor
register, dan diagnosa medis.
b. Keluhan utama
c. Riwayat kesehatan
a) Riwayat kesehatan dahulu
Penyakit kronis, menular, menahun dan menurun seperti jantung,
hipertensi, DM, TBC, hepatitis, penyakit kelamin dan abortus.
b) Riwayat kesehatan sekarang
Riwayat sebelum kelahiran didapatkan cairan ketuban yang keluar
pervaginam, kemudian tidak di ikuti tanda - tanda persalinan.
c) Riwayat kesehatan keluarga
Adakah penyakit keturunan dalam keluarga seperti DM, hipertensi,
jantung.
d. Pola – pola fungsi kesehatan
a) Pola persepsi
Karena kurangnya pengetahuan klien tentang perawatan pasca sectio
caesaria, maka klien takut untuk bergerak dan melakukan sesuatu
tanpa instruksi dokter.
b) Pola nutrisi dan metabolisme
Biasanya terjadi peningkatan nafsu makan karena keinginan menyusui
bayinya.
c) Pola aktifitas
Biasanya terbatas pada aktifitas ringan, tidak membutuhkan tenaga
banyak dan tidak cepat lelah. Selain itu ada pembetasan aktifitas
karena mengalami kelemahan dan nyeri.
d) Pola eliminasi
Sering susah b.a.k karena adanya edema trigono, infeksi uretra.
Konstipasi karena klien takut b.a.b.
e) Istirahat dan tidur
Terjadi perubahan pola tidur karena kehadiran bayi dan nyeri.
f) Pola hubungan peran
Peran klien dalam keluarga meliputi hubungan klien dengan orang
lain.
g) Pola penanggulangan stress
Sering melamun dan merasa cemas
h) Pola sensori kognitif
Klien merasakan nyeri pada luka jahitan, serta nyeri akibat involusio
uteri. Pola kognitif pada primipara terjadi kurang pengetahuan dalam
merawat bayinya.
i) Pola persepsi dan konsep diri
Biasanya terjadi kecemasan terhadap keadaannya serta keadaan
bayinya. Kecemasan pada diri dihubungkan dengan body image.
j) Pola reproduksi dan sosial
Terjadi disfungsi seksual, yaitu perubahan dalam hubungan seksual
yang tidak adekuat karena nifas.
e. Pemeriksaan fisik
a) Kepala
Bagaimana bentuk, kebersihan, kloasma gravidarum, benjolan.
b) Leher
Kadang ditemukan pembesaran kelenjar tiroid.
c) Mata
Kadang ditemukan pembengkakan pada kelopak mata, konjungtiva
pucat.
d) Telinga
Biasanya bentuk simetris, kebersihannya, adakah cairan.
e) Hidung
Adakah polip, pernafasan cuping hidung.
f) Dada
Terdapat pembesaran payudara, hiperpigmentasi areola mamae dan
papila mamae.
g) Abdomen
Abdomen kendor, ada luka jahitan, fundus uteri 3 jari dibawah pusat.
h) Genetalia
Pengeluaran lochea rubra, bagaimana kebersihannya.
i) Anus
Kadang terdapat hemorhoid
j) Ekstremitas
Perhatikan adanya edema
k) Tanda-tanda vital
Apabila terjadi perdarahan tekanan darah turun, suhu turun, nadi dan
pernafasan meningkat.
2. Diagnosa keperawatan
a. Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik (00132)
b. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan imobilitas (00092)
c. Resiko infeksi berhubungan dengan ganggguan integritas kulit (00004)
3. Intervensi Keperawatan
a. Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam
diharapkannyeri berkurang.
Kriteria Hasil :
1) Mampu mengontrol nyeri ( penyebab, onset, durasi,
intensitas)
2) Vital sign dalam rentang normal
3) Menyatakan nyeri berkurang
Intervensi :
1) Kaji nyeri meliputi : lokasi, intensitas, karakteristik,
onset, durasi nyeri dan factor pencetus
Rasional : Mengetahui lokasi, intensitas, karakteristik,
onset, durasi nyeri dan factor pencetus
2) Ajarkan teknik nonfarmakologi (relaksasi nafas dalam)
Rasional : Meminimalisir rasa nyeri dengan relaksasi
nafas dalam
3) Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
(dukung isitirahat atau tidur yang adekuat untuk
menurunkan nyeri)
Rasional : Mengetahui rasa nyeri dengan reaksi
nonverbal
4) Kolaborasikan pemberian analgesik
Rasional : Mengurangi rasa nyeri dengan pemberian
analgesik
b. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan imobilitas
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam
diharapkan dapat melakukan aktivitas ringan
Kriteria Hasil :
1) Perilaku menempatkan kemampuan untuk memenuhi
kebutuhan diri
2) Klien mampu mengungkapkan mampu untuk
melakukan beberapa aktivitas ringan tanpa dibantu
Intervensi :
1) Pantau kemampuan klien dalam beraktivitas
Rasional : Mengetahui kemampuan klien dalam
beraktivitas
2) Bantu klien dalam memenuhi kebutuhannya
Rasional : Kebutuhan klien terpenuhi
3) Berikan edukasi pentingnya mobilitas post sc
Rasional : Membantu mempercepat mobilitas pasien
4) Kolaborasikan dengan keluarga untuk membantu
mobilitas klien secara bertahap
c. Resiko infeksi berhubungan dengan ganggguan integritas kulit
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam
diharapkan tidak terjadi infeksi
Kriteria Hasil :
1) Memonitor perubahan status kesehatan dari berat
menjadi ringan
2) Tidak menunjukkan tanda infeksi
3) Tidak ada gejala infeksi
Intervensi :
1) Monitor TTV dan tanda infeksi
Rasional : Mengetahui adanya gejala infeksi
2) Rawat luka dengan aseptic
Rasional : Menghidari luka dari infeksi
3) Anjurkan makan makanan tinggi protein
Rasional ; Mempercepat penyembuhan luka
4) Anjurkan menjaga kebersihan tubuh untuk
meminimalisir infeksi
Rasional : Mengantisipasi terjadinya infeksi
5) Kolaborasikan dengan dokter dalam pemberian terapi
obat anitibiotik
Rasional : Membantu dalam penyembuhan luka post op
4. Implementasi
Pelaksanaan keperawatan merupakan proses keperawatan yang
mengikuti rumusan dari rencana keperawatan. Pelaksanaan keperawatan
mencakup melakukan, membantu, memberikan untuk mencapai tujuan yang
berpusat pada pasien, mencatat serta melakukan pertukaran informasi yang
relevan dengan kesehatan berkelanjutan pada pasien.
5. Evaluasi
a. Dx I : Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik
S : Pasien mengatakan nyeri berkurang
O: Pasien tampak rileks, tidak meringis kesakitan, tidak memegangi area
perut dan skala nyeri berkurang
A : Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi
b. Dx II : Intoleransi aktivitas berhubungan dengan imobilitas
S : Pasien mengatakan sudah bias beraktivitas ringan secara mandiri
seperti duduk, berjalan
O : Pasien tampak bias duduk dan berjalan ke toilet sendiri
A : Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi
c. Dx III : Resiko infeksi berhubungan dengan gangguan integritas kulit
S : Pasien mengatakan lukanya bersih, tidak ada kemerahan
O : Luka tampak bersih, tidak ada tanda infeksi pada area bekas operasi
A : Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi
DAFTAR PUSTAKA