Anda di halaman 1dari 22
BAB V DAYA DUKUNG TIANG BOR Tiang bor biasanya digunakan sebagai pondasi yang memikul beban struktur yang berat seperti bangunan yang sangat tinggi dan jembatan dengan pertimbangan pelaksanaan: seperti rendah getaran, kebisingan dan fleksibilitas ukuran yang cocok dengan kondisi pembebanan dan kondis lapisan tanah, Bentuk tiang bor yang sering digunakan tercantum pada gambar di bawah ini, Pada bagian (a) tiang lurus (straight shaft) dan (b) tiang dikombinasikan dengan pembesaran ujung (belled shaft). Schingga perhitungan daya dukung ultimit ting sama dengan pethitungan tiang pancang yaitu daya dukung ujung dan daya dukung selimut tiang. ° a "1s ele ale Y ‘| t | et ean weap lk eft aie ¥ ¥ ° (a) Straight shart (oy een Gambar 1, Bentuk tiang bor (a) tiang lurus (b) dengan b 1. TIANG BOR PADA TANAH PASIR A. Daya Dukung Ujung 0 maka unit tahanan ujung adalah : Pada tanah pasir Gu = Ng - Chen & Kuthawy (1994) Gan =F (Nq~ NF Fak +tang! 56 untuk 25%<9"<45° Ng + faktor daya dukung Terzaghi (lihat tabel) v : tekanan efektif overburden Es : modulus elastisitas tanah m = faktor tak berdimensi yang bergantung pada jenis tanah Ps : tekanan atmosfer (100 kPa atau 2000 psf) L : panjang tiang tertanam Dy : diameter base Jenis Tanah m Pasir Iepas 100-200 Pasir sedang 200-500 Pasir padat__ 500-1000 Berezantsev (1961) 4a = 4 (@Nq-1) dimana : Ng faktor daya dukung Ng = 0,21e"* o faktor koreksi (fungsi L/Db, lihat gambar 2) 37 Ds : diameter base L + panjang tiang tertanam Nilai @ dapat dimabil dari gambar di bawah ini 10 og win, asa tee Gambar. 2 Variasi o dengan g° dan L/D; Resse & Touma (1974) Resse dan Touma melakukan prosedur perhitungan tiang bor pada pasir berdasarkan penurunan. Tiang yang diuji ratacrata berdiameter 750 mm. Untuk £>10D, and penurunan 1 inci, maka unit tahanan ujung adalah : Jenis Tanah gp (kPa) gp (psf) Pasir lepas 0 0 Pasir sedang 153032000 Pasir padat 3830 80000 0,5084, =p de Reese & O'Neil (1989) Berdasarkan pengujian 41 tiang, Reese & O’Neil mengusulkan persamaan untuk menghitung kapasitas daya dukung berdasarkan penurunan, dimana unit tahanan ujung, dapat dihitung dengan 58 Gp =STSNy $4310 (KN/m’) untuk Db<1,27 meter) Jika Dy sama dengan atau besar dari 1,27 meter dan excessive settlement dapat terjadi, maka untuk kasus ini gp dapat diganti dengan Namun metode ini hanya cocok digunakan pada : - Diameter shaft Ds ~ 0,52 — 1,20 meter - Kedalaman bell L = 4,70 — 30,5 meter - SPT Noy = 5-60 - Slump beton = 100 - 225 mm ‘a Dukung Friksi Berezantzev (1961), Kuthawy (1991) Unit tahanan ffiksi selimut tiang dihitung dengan : (fe= Koy tand dimana : K : koefisien tekanan tanah = K, = 1—sin 6 : sudut geser tanah dengan tiang (2/3 ¢) Davies & Chan (1981) Gesckan sclimut tiang per satuan luas dipengaruhi oleh jenis tanah dan parameter kuat geser, schingga unit tahanan selimut tiang dihitung dengan : forac, Faktor adhesi a dapat digunakan untuk pasir lepas or = 0,15-0,3 dan pasir padat = 0,25-0,6 Reese & O'Neil (1989) Unit tahanan friksi dapat dihitung dengan Js, = Bo", $192 (kNim2) dimana : B 1,5-0,2442,°° (0,25 < B <1,20) 59 2 : kedalaman tengah lapisan ke i 2. TIANG BOR PADA TANAH LEMPUNG A. Daya Dukung Ujung - Reese & O'Neil (1999) Untuk lempung jemuh (g = 0), maka : 9a = CN FFs Pee Asumsi bahwa L>3Dp, maka : NE SNF FoeFeo =133{(0 1,) 1] jika Ly 2Ler I-F, F=F,-——* jika Iyer N, tang’ 2sseo( 45-9 )| Reese & O'Neil juga menyajikan hubungan c, dengan J,, Hubungan ini dapat 1, = 0,5exp| dilihat pada gambar 3. Untuk penggunaan praktis jika %, > maka - Reese & O'Neil (1989) Berdasarkan pengujian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa unit tahanan ujung dapat dihitung dengan : L) dan = bef +02 \s 9e,, $3830 kPa Dy} Cas adalah kohesi undrain rata-rata 2Db dibawah ujung tiang (base) Untuk Dy > 1,9 m (75in) maka gas dapat diganti dengan 60 Gor =F dan 25 28 gy WD, (mm) +2 y) = 2,78 10 +8,26 10° + <5,910 Dd, V2 =0,065(c,,)"* suo 250 200 / Based on O'Neil and Reese (1999) Bay i wo so ° oo uo as 20 Gambar 3. Variasi pendekatan Es/3c, dengan cu/p. Tan et al (1998) Berdasarkan pengujian beban lapangan yang dilakukan Tan et al pada tanah residual di Malaysia didapat : (MAT \S he Ze fic + tahanan ujung kritis yang bersesuaian dengan perpindahan ujung kritis (kN/m’) ‘Zee : perpindahan ujung kritis (mm) dimana : Catatan dari pengujian lapangan, fy. = fy 61 fy = 7 sampai 10 x N-SPT (kN/m’) Me = 5% diameter tiang gf iayreaye (977) tare = ad ° nian} ot (1994) fre = coz? Normalized Base Reslstonco, fe) 20. eepreerperet Nermotsod Boco Osplocoment( 2/200) Gambar 4. Tahanan ujung dan perpindahan yang dinormalisasi B. Daya Dukung Friksi Kuthawy (1991) Kulhawy menyatakan unit tahanan friksi dapat dihitung dengan frac, Faktor adhesi dapat dilihat pada gambar di bawah ini Unain Shea Suengh (8 Late oss teu) tein Fac 0 teem oop added hea Steep, Si) Gambar 5. Variasi a dengan kuat geser undrain ¢y 62 - Kuthavsy & Jakeson (1989) Hasil pengujian 106 tiang lurus (straight shaft) 65 tekan dan 41 tarik yang dilakukan Kulhawy & Jackson menyimpulkan bahwa : fe=a'e, a’ =0,214 vag 21 © Secara konservatif, dapat kita asumsikan bahwa a” = 0,4 Untuk lebih jelasnya hasil penelitian tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini. * ® Gambar 6. Variasi a* dengan ey/ - Reese & O'Neil (1989) Reese & O'N ‘mengajukan persamaan untuk menghitung tahanan selimut tiang yaitu : dimana : : O untuk 1,5 m dari permukaan tanah dan 1 meter dari dasar tiang a; 20,55 = Whitaker & Cooke (1966) Unit tahanan friksi dapat dihitung dengan fr=ac, 63 Faktor adhesi a bervariasi 0,3 sampai 0,6 untuk lempung Kaku overconsolidated Tomlinson (1994) Unit tahanan friksi dapat dihitung dengan fe=ac, Faktor adhesi a bervariasi 0,4 sampai 0,9 Skempton (1966) Unit tabanan ffiksi dapat dihitung dengan fora, Faktor adhesi a bervariasi 0,30 untuk pelaksanaan kurang lancar dan 0,45 untuk pelaksanaan lancar dan cepat Whitaker & Cooke (1966) Eksperimen yang dilakukan Whitaker & Cooke menunjukkan untuk tiang bor schingga unit tahanan selimut tiang adalah : fr=eN: Untuk tiang pembesaran ujung (belled shaft) pergerakan ujung (base 9 movement) 10-20% Dy maka N’ Untuk tiang lurus (straight shaft) pergerakan ujung (base movement) 20% Ds maka N’ =9 Tan et al (1998) 2,= DLE] dimana : Qs : daya dukung selimut tiang (KN) f(z): unit tahanan selimut tiang tiap lapisan tanah dengan perpindahan relatif z, (kN/m?) i : jumlah lapisan tanah % perpindahan tiang (mm) 64 As : luas selimut tiang tiap lapisan tanah (JA) mA Je" Lac <(2/, Jes dan fie = 2 x N-SPT (KN/m’) < 150 KN/m? 24 didapat dari gambar di bawah ini Citic Sra esac, 22 (om) re seeerpeene Nocmaied Shaft Diplacement a/tee Gambar 8. Kurva transfer beban yang dinormalisasi untuk badan tiang 65 3. TIANG BOR PADA BATUAN, a. Daya Dukung Ujung Umumnya, dalam mendesain tiang bor pada lapisan batuan dapat diasumsikan bahwa dapat terjadi friksi antara tiang bor dengan batuan, tahanan ujung pada tiang bor atau kedua-duanya, Seringkali, mobilisasi pergerakan tahanan ujung beberapa kali lebih besar dari mobilisasi socket friction walaupun tahanan tahanan ultimit ujung tiang bor tidak lebih besar dari itu. Dengan mempertimbangkan kompatibilitas pergerakan tiang dalam memobilisasi keduanya antara socket friction dan base, faktor-faktor mobilisasi yang cocok antara keduanya diterapkan untuk medesain fondasi setelah verifikasi dari intrumentasi pegujian beban tiang tersebut, Sehingga secara umum daya dukung ultimit ujung tiang bor adalah (Kulhawy & Goodman, 1980): Qu = oN, + 4ByN, + DN, dimana : cc tkohesi B _ : diameter tiang D _:kedalaman tiang dibawah lapisan batuan ~ : kerapatan efektif masa batuan N, = tan*(4s° N, =2N,*(N, +1) Beberapa nilai tipikal sudut geser untuk batuan utuh (JHyllie, 1991) disajikan pada tabel di bawah ini Klasifikast Jenis Batuan ‘Sudut Geser Friksi kecil _ Schist (with high mica content), Shale 20-27 Friksi sedang Sandstone, Siltstone, Gneiss 21-34 Friksi besar__ Granite 34-40 Untuk tiang bulat, faktor pengali 1,2 dan 0,7 dapat dipakai untuk nitai Beberapa sifat masa batuan yang dihubungkan dengan kuat tekan tak terkekang dengan RQD (Kulhawy & Goodman, 1980) 66 RQD(%) __qub e 60) 0-70 033qu Olde 30 70-100 0,33. O,1que_30-60 Deskripsi kuat tekan tak terkekang standar BS 5930 (Tomlinson, 2001) ka: que (Mpa) ‘Very weak <1,2 Weak 1,25-5 Moderately weak 5-12,5, Moderatly strong 12,5-50 Strong 50-100 Very strong 100-200, Extremly strong___>200 = Pell & Turner (1980) Menurut Pell & Turner pada sandstone daya dukung ujung tiang bor adalah uv = 2N gue N, =tan*(45°+$) yang mana biasanya § = 40-45°, sehingga dapat disimpulkan gus = 9 sampai 11 kali gus = Canadian Fondation Engineering Manual (1985) Rumus ini dikembangkan oleh CFEM untuk east in place drilled atau socketed pile pada batuan dapat dievaluasi dengan menghubungkannya dengan kekuatan inti batuan Ga = (Ae dere Kind [os sof Ly | <2 \7B)) d dimana : 4u cone) : Kuat tekan tak terkekang rata-rata inti batuan standar ASTM D2938-79 Kp: faktor empiris d-—: faktor kedalaman L, —_: panjang tiang yang masuk kedalam inti batuan 67 Value of Ks Ratio 5/8 Gambar 9. Nilai-nilai koefisien empiris Kp Nilai Key dipengaruhi oleh ukuran dan diskontinuitas dan angka keamana SF = 3 b. Daya Dukung Friksi - Umum Unit tahanan ujung : f= 6564/9, < 0,154, dimana qw + kuat tekan tak terkekang inti batuan abel di bawah ini mencantumkan beberapa nilai friksi rock socket, fo Working rock socket friction Source jormation Limestone 3000kPa for RQD<25% Neoh (1998) 6000kPa for RQD ~ 25-70% 1000kPa for RQD>70% The above design values are subjected to 0,05 x minimum of (uc, ea) Whichever is smaller home 0,05xque Thome (1977 Granite 1000-1500 kPa for ) 68 Rosenberg & Journeaux (1976), Horvath (1978), Willias & Pells (1981) Pendekatan yang dilakukan untuk menghitung friksi rock socket dengan mempertimbangkan pengaruh batuan utuh dan masa batuan akibat diskontinuitas adalah : fi=a Ban dimana : que : kuat tekan takterkekang batuan utuh a faktor reduksi dengan memperhatikan uc B = faktor reduksi dengan memperhatikan pengaruh masa batuan 10 C — Rock socket shin fiction cal = 88 Ge0 4 (+ Williams and Polls Rosenberg and Journoaux k seicket reduction factor & Horvath SS. SE, am, . Litul Ll breast! 1 10 300 Usconfined compression strength Guc (MNIa*) Gambar 10. Faktor reduksi rock socket a dengan que 19 5 Values ot & % frequency 7 os fis pa 26-60) tee 2 Go| ‘os 2-0! tea) £1 saa) gow 1 fos-d) i ho. Upper limit Reck socket correction factor Se values of 7 : 5 e ‘Strong rocks Lower limit: oz 04 08 08 Mass factor) = En/E, Gambar 11. Faktor reduksi rock socket B dengan diskontinuitas masa batuan 69 Kuthawy & Phoon (1993) Karena Kesulitan kuantifikasi socket roughness, pengaruh roughness seeara cksplisit dapat mempengaruhi faktor reduksi a, Berdasarkan penelitian yang dilakukan Kulhawy & Phoon memodifikasi faktor reduksi dengan ‘memperhatikan perbedaan socket roughness, yaitu (sy \ dimana : v : indikator socket roughness Pa : tekanan atmosfer untuk nomalisasi schingga unit tahanan selimut tiang bor : BHO. BG Heys ag OF aT 61 Adneson Free er 1 w 100 1000 Sin, Gambar 12, Hubungan antara socket roughness, socket reduction factor dan normalisasi kekuatan batuan c, Daya Dukung Berdasarkan Metode Semi Empiris (N-SPT) Resse & Wright (1977) Pada tanah kohesif besarnya tahanan ujung per satuan luas, qp, dapat diambil 9 kali kuat geser sedangkan untuk tanah non kohesif dapat menggunakan chart korelasi di bawah ini, 70 as [oe et ee toura = Koizumi ° 0 25 ao 100 Gambar 13, Tahanan ujung ultimit pada tanah non kohesif Besarnya unit tahanan geser pada tanah lempung adalah : fs =a c, Faktor adhesi a dapat diambil sebesar 0,55. Pada tanah non kohesif dapat menggunakan chart korelasi dengan data SPT Aero ae Angie OF kona Pion, @ ap Tas 23 as apa oes | ee ie See Resistance eae Gambar 14, Hubungan tahanan selimut ultimit pada tanah non kohesif n BAB VI PENURUNAN TIANG TUNGGAL 1. METODE SEMI EMPIRIS Untuk penggunaan desain, perhitungan tiang tunggal terbagi dalam tiga komponen yaitu (Vesic, 1977) : $,=5,+58,+5S,, dimana : St_: total penurunan tiang tunggal Ss : penurunan akibat deformasi aksial badan tiang Sp : penurunan ujung tiang akibat penyaluran beban pada ujung tiang Sps: penurunan tiang akibat penyaluran beban sepanjang badan tiang dimana : (Qos: daya dukung ijin ujung tiang Qn : daya dukung ijin friksi sepanjang badan tiang L_ : panjang tiang A, : luas penampang ujung tiang E, : modulus elastis tiang ox : suatu nilai yang bergantung pada distribusi tahanan friksi sepanjang badan tiang Vesic (1977) merekomendasikan a, ~ 0,5 untuk distribusi yang seragam atau berbentuk parabolik sepanjang badan tiang. Jika berbentuk segitiga (nol pada kepala tiang dan maksimum pada ujung tiang) distribusi tahanan geser tiang a = 0,67. Bentuk distribusi tahanan gesck tiang didapat dari pengujian dengan pengamatan tahanan friksi selama pengujian beban. Sharma & Joshi (1988) mengindikasikan bahwa total penurunan dihitung berdasarkan pada distribusi seragam atau segitiga adalah tidak sensitif, sehingga untuk kepentingan praktis salah satu nilai a, harus tersedia untuk menghitung penurunan tiang tunggal 2 ©, Qy0 Bq, £26 D,4q, dimana : CC, : koefision empiris (lihat tabel) gp ‘unit tahanan ujung Dy : panjang tiang tertanam = L. B_ : diameter tiang Tenis Tanah ‘Tiang Pancang Tiang Bor Pasir (padat sampai lepas) 0,02-0,04_0,09-0,18 Lempung (kaku sampai lunak) 0,02-0,03_0,03-0,06 Lanau (padat sampai lepas) 0,03-0,05__0,09-0,12 Dalam menghitung penurunan dengan metode semi empiris diasumsikan lapisan keras dibawah ujung tiang adalah 10 kali diameter tiang dan juga lapisanya harus sebanding ataupun lebih kaku/padat METODE EMPIRIS Penurunan akibat beban kerja dapat dihitung dengan yaitu (Vesic, 1970) : B Qauk 100 4,E, dimana : Ss: penurunan kepala tiang, inch B : diameter tiang, inch vat: daya dukung ijin tiang tunggal, Ib L : panjang tiang, inch Ay : Iuas penampang ujung tiang, inch persegi Ey : modulus elastis tiang, Ib/in® B 3. PENURUNAN SEKETIKA AKIBAT BEBAN KERJA p (& “rit, Pb B(-v*y, 2AsE, 44b dimana : Ps: beban tiang yang ditahan selimut tiang (friksi) Py: beban tiang yang ditahan ujung tiang (base) » = poisson rasio tanah Ip _: faktor pengaruh yang berhubungan dengan L/B E, _ : modulus deformasi tanah di ujung tiang FE, : modulus elastis material tiang B : dimensi tiang L _: panjang tiang yang menahan friksi (kedalaman tiang) As :luas selimut tiang Ay: luas penampang ujung tiang 4, PENURUNAN KONSOLIDASI 5, aH Hy hu: faktor kedalaman Hg + faktor geologi (Tomlinson, 1977) CoH ( “= log} Ite, Jenis Tanah Lempung 1, Value Very sensitive clay (soft alluvial, estuarine and marine clay) 1,0-1,2 NC-Clay 0,7-1,0 OC-Clay (London clay, Weald, Kimmeridge, Oxford and Lias) _0,5-0,7 Heavly OC-Clay (unweathered glacial till, Kauper Marl) 0,2-0,5 5. HASIL PENGUJIAN BEBAN (Meyerhof, 1956) B 30F Dimana : B_ : diamater ujung tiang F : faktor keamanan (>3) pada beban ultimit 14 6. TIANG MENGAMBANG (Poulos & Davis, 1980) sft EB dimana : Ts ToRARsRy P- : beban yang diterapkan pada tiang Es : modulus elastis tanah 1, : faktor pengaruh penurunan untuk tiang tidak kompresibel pada massa semi-tak terbatas, untuk v,= 0,5 Ry : faktor koreksi untuk kedalaman lapisan berhingga pada ujung kaku R, : koreksi untuk rasio poisson, v. h_ total kedalaman lapisan tanah ° Gambar 1, Faktor pengaruh Gambar 2, Faktor koreksi untuk penurunan, lo penurunan, Rh 15 2 2 > Gambar 3. Faktor koreksi kompresibilitas Gambar 4. Faktor koreksi rasio- untuk penurunan, Rk Poisson untuk penurunan, Rv 7. TIANG TAHAN UJUNG PADA LAPISAN KAKU (Poulos & Davis, 1980) so 2h EB dimana : 1: 1RkRsRy P- : beban yang diterapkan pada tiang Es : modulus elastis tanah 1, : faktor pengaruh penurunan untuk tiang tidak kompresibel pada massa semictak terbatas, untuk v,~ 0,5 Ry : faktor koreksi untuk kekakuan lapisan pendukung Ry : koreksi untuk rasio Poisson, v, +t Values of 16 R, "oa Ro 07 o8 10 o8 270 os OG ag | votues ot) QO owes of oa te 20 2204 t 02 ay hare wes50 ° oy 10 ¢, 100 700 1 10 ¢, 1001000 ey a 19) = 10 o8 v o8 os 500" 26 A 09 oa 00 oa je ‘no 02 ey a5 Nee “ia t o 1 10 100, 1000 1 10 fz 100, 1000 eet & & Gambar 5. Faktor koreksi base modulus untuk penurunan, Rb 7

Anda mungkin juga menyukai